BAB V
KESIMPULAN
Pembinaan
Negeri
yang
DAH
REKOMENDASI
dilakukan para pembina PMR
1 Kadipaten terhadap anggotanya,
menjadi
telaah
dalam peneiitian ini,
di
SMK
sebagaimana
secara
yang
umum
telah
menunjukkan keberhasilan yang positif dengan
menghasilkan
anggota
berperilaku.
PMR
yang setia kawan sosial
Keberhasilan
itu
anggota
dalam
PMR
kesungguhan
dalam
diperoleh atas peran serta
pembina
mengikuti untuk
kegiatan
melakukan
aktif
disertai
dari
dengan
pembinaan
secara
berkesinambungan.
Berdasarkan deskripsi data dan analisis hasil peneii
tian,
secara khusus peneliti menarik kesimpulan dan menga-
jukan rekomendasi sebagai berikut:
A.
Kesimpulan
Pertama,
para
pembina
sepakat-bahwa
misi
PMR
sekolah adalah untuk menanamkan jiwa dan semangat siaan di kalangan siswa melalui pembinaan
sejak
dini.
memiliki saan,
kepalangmerahan
Upaya tersebut untuk mewujudkan manusia
rasa tanggung jawab kemasyarakatan
diri
dan
bagi tugas-tugas kemanusiaan.
mencapai sasaran dalam tujuan pembinaan, kan
kemanu
perlu
pola pembinaan yang bersifat terpadu,
berkelanjutan.
Terpadu artinya pembinaan
148
Agar
mem
dapat
dilaksana
menyeluruh
yang
yang
kebang
sehingga mereka siap siaga setiap waktu untuk
baktikan
di
dan
dilakukan
149
secara
integral, menyeluruh artinya
pembinaan
secara terarah kepada berbagai kemampuan yang
dilakukan diperlukan,
sedangkan berkelanjutan artinya pembinaan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan awal subyek yang diikuti dengan
pembinaan lanjutan. Di samping itu kegiatan latihan
rutin
PMR disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Kedua,
para
pembina
sepakat
bahwa
kesetiakawanan
sosial merupakan sifat ikatan sosial yang mengikat indivi du dengan lingkungannya sebagai akibat dari kontak sosial, dengan
ikatan utamanya adalah perasaan senasib
gungan
dan
para
tanggung jawab bersama. Berdasarkan
pembina berpendapat bahwa orang yang
kawan
sesama yang membutuhkan,
mempererat
peduli
untuk
menjauhkan
permusuhan,
sama
dengan
lingkungannya didasari kepentingan
bersa
ma. Sedangkan makna kesetiakawanan sosial dalam PMR, pembina
sepakat
sehari-hari
terdapat
apabila para anggotanya
dalam
dalam ketentuan moral PMR, yaitu Janji PMR.
berusaha membina siswa secara efisien untuk memiliki
kawan sosial.
warga
yang
Hal
ini dapat berarti
baik adalah seorang yang
bahwa
memiliki
para
perilaku
menampilkan nilai kesetiakawanan sosial
setia
itu setia
persahabatan dan sanggup bekerja
sesama warga di
hal
berjiwa
sosial, sikap dan perilakunya selalu
membantu
sepenang-
yang
PMR rasa
seorang
loyalitas
secara aktif dalam masyarakat.
Ketiga, sejumlah materi dengan berbagai yang disajikan daPam latihan PMR,
antara lain:
keterampilan Sifat-dasar
150 L
kepalangmerahan, nanggulangan
P3K atau PPGD, perawatan keluarga,
musibah
atau bencana,
pe
transfusi darah,
Tracing and Mailing Service (TMS), pengabdian masyarakat, kesehatan remaja, kepemudaan dan organisasi, dan hubungan antar manusia. Dengan menggunakan berbagai metode,
antara
lain adalah ceramah. tanya jawab, simulasi atau permainan, diskusi, penugasan dan praktek lapangan dengan upaya pembelajaran yang menerapkan sistem among. Upaya pembina
dalam menanamkan kesetiakawanan sosial anggotanya yang didukung dengan pendekatan fungsional dan strategi pembi naan
yang partisipatif. Diharapkan melalui latihan
rutin
dapat menanamkan individu yang peka terhadap permasalahan lingkungan, termasuk di dalamnya adalah menanamkan kese
tiakawanan sosial kepada anggota PMR.
Pada prinsipnya
setiap kegiatan PMR diiringi upaya menanamkan kesetiakawa
nan sosial, dengan berbagai bentuk kegiatan latihan, antara lain: sistem tanda kecakapan, praktek di lapangan dengan sistem beregu, permainan atau"simulasi, bakti so sial, hiking, kegiatan kemah dll. Sering kali anggota PKR
dalam kegiatannya dibawa dan dihadapkan langsung dengan lingkungan. Di sini terjadi proses mengamati berbagai gejala ketimpangan maupun permasalahan sosial.
Keempaz, menyampaikan sistem
upaya materi
yang dilakukan latihan
pembina di dalam
adalah dengan
among. Dengan sistem among berarti
menerapkan
semua ;.^i;r
••
ke-PMR-an sebagai proses pendidikan, dilaksanakan dengan contoh-contoh nyafa, dimengerti dan dihayati, tidak denser,
151
paksaan para
atau perintah tetapi atas dasar minat
anggota PMR.
pelaksana,
dalam
sikap
laku
kegiatan PMR tidak lain
seorang pembina yang
pemberi teladan,
upacara
kegiatan
latihan
diiringi
dengan
harus
kemudian kegiatan
PMR.
tuntutan
menjadi
manusia
upaya menanamkan
dimulai
inti
latihan
berakhirnya
dan
setiap kegiatan
kesetiakawanan
Kegiatan yang dijalankan oleh
PMR
sosial bersifat
ke arah pembangunan spiritual.
diharapkan menjadi generasi penerus yang
kesetiakawanan
dengan
Pada prinsipnya
dari awal sampai
mendidik dan menjurus
ras
merupakan
siswa.
diakhiri dengan upacara penutupan.
mereka
Penerapan sistem
operasionalisasi latihan PMR,
pembukaan,
anggota
contoh
manusia pembangun daya kreasi dan manusia
pendorong positif bagi
Kelima,
karsa
Pembina PMR harus mampu menjadi
tidak hanya pandai memerintah.
among
dan
Kelak
memiliki
sosial yang tinggi.
Keenam, upaya pembina PMR dalam menanamkan kesetiaka
wanan sosial anggotanya, telah membawa' hasil bagi
peruba
han perilaku siswa tentang kesetiakawanan sosial.
Peruba
han perilaku tersebut tampak dari rutinitas dan
aktifitas
siswa.
ini
sehari-hari
d 11 ii'i at
di lingkungan sekolah.
daIam uraian data bahwa antara
Hal
ke1ompok
PMR dan kelompok non anggota PMR banyak memiliki
bisa
anggota kesamaan
dalam berperilaku setia kawan di lingkungan sekolah. Namun kelompok
anggota PMR cenderung lebih setia
kawan
sosial
dibandingkan dengan kelompok non anggot;a PMR, seski
terlalu
jauh.
Kesiampuan berperilaku
tersebut
tidak
bertumpu
152
pada
suatu
rutin
PMR
lingkungan ikatan
prinsip yang berasal
yang
masyarakat.
Sebagai
pengaruh
lingkungan anggota
Berkat
kegiatan
sikap,
keluarga
dan
mempunyai
sosial
terhadap
latihan rutin dalam PMR yang
diterima
tersebut
perilaku,
latihan
PMR
moral yang dapat menjadi kontrol
perilakunya. dari
didukung oleh
dari
berpengaruh
kepada
dan pola pikir anak.
kematangan
Dengan
demikian,
wadah PMR telah berperan dalam mengembangkan pribadi anak sesuai dengan
utuh
misi PMR.
Ketu.juh, dengan berbagai jenis pengetahuan,
keteram
pilan, sikap dan nilai yang ditanamkan kepada siswa lui
latihan
menjadi
rutin
manusia
pendidikan
dalam
utuh
umum.
kesetiakawanan
PMR
merupakan
yang merupakan
Termasuk
sosial
pengembangan
di
bagian
dalamnya
potensi
dari
adalah
siswa dengan bantuan
mela
misi
membina
pembina
rangka mempersiapkannya menjadi manusia
yang
PMR ber
tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
B.
Rekomendasi
1.
Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah memanfaatkan seoptimal mung kin
berbagai
bentuk kerja sama antara
PMI
sekolah untuk dimanfaatkan sesuai dengan
Kerja
sama
dengan instansi
terka.it
dengan
kebutuhan.
diperuntukkar
sebesar-besarnya bagi kepentingan sasaran.
b . Fengembangan
kua1itas pemb ina FMB. perlu
d itingkat-
kan . Misa 1kan dengan m eng ikutsertakan para
nya
untuk mengikuti penataran.
Asumsinya,
pemb in a-
apabila
153
pembina telah memiliki kemampuan yang memadai,
maka
secara
atas
moral pembina telah memiliki
keyakinannya
kekuatan
untuk mempengaruhi sasaran
pembinaan
dengan penuh rasa tanggung jawab.
2.
Bagi Pembina PMR
Untuk
mengurangi
hambatan
profesionalisasi
pembina,
perlu dilakukan pengembangan program pembinaan, sebagai berikut:
a. Pembina PMR selaku ujung tombak di lapangan terlebih dahulu
isu
harus memahami karakter siswa,
ekonomi,
akan
sipasi kegiatan
akan
nilai efektif terhadap
yang parti
latihan.
PMR perlu mempelajari nilai filosofis
menjadi sistem nilai keputusannya dan
faktor
lingkungan
pembinaan. terhadap
Misalnya: upaya
yang
mendukung
yang
faktor-
terhadap
upaya
nilai kebenaran dapat menggugah
kesetiakawanan
sosial
anggotanya,
bentuk-bentuk
dukungan dari sekolah,
tas-fasilitas
teknis yang; mendukung keberadaan
d i
serta
fasiliPMR
s e k o 1a h .
o. Pembina
PMR perlu melakukan kaji
verifikasi
terhadap keberhasilan
ulang,
melakukan
pembinaan
sesuai
den g an tu juan
dan target pe ruba han yang di har apkan.
Evaluasi
verifikasi
d an
3.
sosial,
sikap mental setia kawan sosial,
memberi fungsi
b. Pembina
isu
atau
h a s i k_p e m b e I a j a r an .
Bagi Orang
dilakukan
terhadap
pros-s
154
Kegiatan
PMR sering menyita waktu bahkan
tugas-tugas rutin di rumah.
but
meninggalkan
Berkenaan dengan hal terse
orang tua perlu mengawasi, agar anak tidak
menya-
lahgunakan.
4. Rekomendasi untuk Peneiitian Lanjutan
Disadari lingkup
benar yang
kasusnya. tentang
ini
terbatas, baik lingkup
Peneiitian
ini
diarahkan
memiliki kegiatan kepada
upaya-upaya yang dilakukan pembina
menanamkan
latihan
bahwa peneiitian
kesetiakawanan
sosial
maupun tinjauan
PMR
anggotanya
rutin. Disarankan bagi peminat
ruang
dalam
melalui
pendidikan
meneliti lebih lanjut secara mendalam, baik lingkup kaj ia n
mau pu n 1u a s a re a 1ok asin y a.