SIS GRAFIIK BARBER R JOHNSO ON TAHUN N 2010 – 20011 DITINJ JAU ANALIS DARI ST TRATEGI PEMASAR P RAN DI RU UMAH SAK KIT ORTH HOPEDI PR ROF. DR. R. SO OEHARSO O SURAKA ARTA
NA ASKAH PUBLIKASI Untuk Mem menuhi Sebagian Pesryyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakaat
Disusun Oleh : REZANI RIF’ANI FAR J410101 1007
PROGR RAM STUD DI KESEH HATAN MA ASYARAK KAT TAS ILMU U KESEHATAN FAKULT UNIVER RSITAS MUHAMMA ADIYAH SURAKAR RTA 2012 2
ABSTRAK Rif’ani Farezani J410101007 ANALISIS GRAFIK BARBER JOHNSON TAHUN 2010 – 2011 DITINJAU DARI STRATEGI PEMASARAN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
Grafik Barber Johnson digunakan untuk membandingkan perkembangan pelayanan kesehatan rumah sakit setiap tahun. Ada empat indikator dalam menentukan tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit, yaitu BOR, LOS, TOI, dan BTO yang didukung pula dengan strategi pemasaran yang mencakup produk, promosi, harga, tempat, karyawan, dan proses. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis grafik Barber Johnson tahun 2010-2011 ditinjau dari strategi pemasaran di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan retrospektif yang datanya diperoleh dari studi dokumen dan wawancara mendalam. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah petugas di bagian marketing dan obyek dalam penelitian ini adalah grafik Barber Johnson tahun 2010-2011. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 12 petugas di bagian marketing (internal dan eksternal). Hasil analisis menunjukkan bahwa titik-titik ordinat pada grafik Barber Johnson menjauh dari daerah efisien dari tahun 2010 ke 2011 karena adanya penurunan jumlah pasien rawat inap dan kurangnya promosi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta karena adanya perubahan struktural organisasi di Hukormas (Hukum dan Informasi Masyarakat). Kata Kunci : Grafik Barber Johnson, Pemasaran Surakarta, Agustus 2012 Pembimbing I
Pembimbing II
Dwi Linna Suswardany, SKM, MPH
Ibnu Mardiyoko, SKM, MM
Mengetahui, Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes (Epid)
PENDAHULUAN Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan “non profit”, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk memberi upaya pencegahan, penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan rehabilitasi sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang optimal (Azwar, 2010). Namun untuk menjaga kelangsungan hidupnya supaya dapat menjalankan kegiatan dan pengembangan rumah sakit diperlukan surplus atau pemasukan yang lebih dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang efisien. Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta sebagai rumah sakit pendidikan dokter spesialis orthopedi dan rehabilitasi medik serta sebagai rumah sakit rujukan nasional khusus orthopedi dan rehabilitasi medik tentulah harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui survey awal, penulis melihat tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta mengalami perubahan pada setiap tahunnya. Perubahan tersebut menunjukkan adanya penurunan tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit. Perubahan tersebut dapat dilihat dari nilai yang didapat melalui hasil perhitungan indikator BOR, LOS, TOI, dan BTO pada tahun 2010 dan 2011. Penurunan tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit tersebut mengakibatkan adanya perubahan kapasitas tempat tidur, yaitu dari sebanyak 220 unit menjadi 127 unit tempat tidur dengan pembagian kelas: kelas eksekutif terdiri dari 8 tempat tidur; kelas VIP memiliki 14 tempat tidur; kelas I memiliki 14 tempat tidur; kelas II memiliki 27 tempat tidur; dan kelas III memiliki 64 tempat tidur.
Namun, pada kenyataannya Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso tingkat efisiensinya masih rendah atau dibawah standar. Meskipun sudah pernah dilakukan pengurangan kapasitas tempat tidur pada tahun 2009, dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO pada tahun 2010-2011 bahwa tingkat efisiensinya mengalami penurunan. Penurunan tersebut dapat dilihat dari nilai BOR (55,96%); LOS (4,19 hari); TOI (3,31 hari); BTO (48,51 kali) pada tahun 2010. Sedangkan tahun 2011 nilai BOR (48,14%); LOS (3,82 hari); TOI (4,14 hari), BTO (45,68 kali). Penurunan tingkat efisiensi juga dapat dipengaruhi oleh clinical efficiency (efisiensi klinis) dan BOR. Clinical efficiency dapat dilihat dari frekuensi waktu dan juga pelayanan yang diterima oleh pasien sejak pasien datang, mendaftar, menunggu, dan mendapatkan pemeriksaan. Sedangkan BOR, dapat dilihat dari segi pelayanan dan marketing. Berdasarkan uraian singkat tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai “Analisis Grafik Barber Johnson Tahun 2010 – 2011 Ditinjau dari Strategi Pemasaran Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis grafik Barber Johnson tahun 2010 – 2011 ditinjau dari strategi pemasaran di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta.
LANDASAN/ KERANGKA TEORI
Rumah Sakit
Unit Rawat Inap
Unit Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Sensus Harian RI
Rekapitulasi Harian RI
Rekapitulasi Bulanan RI
Direksi
Rekapitulasi RL.1 Data Dasar : a. Tempat tidur siap pakai b. Rata-rata tempat tidur c. Pasien keluar (hidup dan mati)
BTO = D/A
Pengambilan Keputusan
Analisis Strategi, Upaya peningkatan, Kendala
Perhitungan dengan rumus Barber Johnson : BOR = O/A x 100% LOS = O/D x 365 TOI = (O-A)/D x 365
Analisis Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit
Grafik Barber Johnson
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan hasil analisis Grafik Barber Johnson yang didukung dengan hasil analisis isi dari wawancara mendalam dengan responden di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta dengan rancangan penelitiannya yaitu retrospektif (Notoadmodjo, 2005). Populasi subyek yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah petugas di bagian marketing. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah grafik Barber Johnson tahun 2010-2011. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 12 petugas di bagian marketing (5 petugas internal dan 7 petugas eksternal) dengan teknik pengambilan sampelnya total sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Instalasi Rekam Medis dan Bagian Hukormas (Hukum dan Informasi Masyarakat) Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta pada Juni 2012. Definisi konsep grafik Barber Johnson adalah grafik yang digunakan untuk menilai tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit dengan indikator nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO sebagai parameternya. Grafik ini berguna sebagai monitoring perkembangan efisiensi pelayanan rumah sakit setiap tahunnya dan dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan di tahun berikutnya. Definisi konsep efisiensi pelayanan rumah sakit adalah penilaian terhadap efisien tidaknya pelayanan rumah sakit ditinjau dari analisis Grafik Barber Johnson yang dapat dilihat sejauh mana rumah sakit itu digunakan oleh pasien dan keberhasilan rumah sakit untuk memperpendek hari perawatan sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan
rumah sakit. Sedangkan definisi konsep pemasaran rumah sakit adalah penilaian terhadap upaya rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Upaya-upaya dalam strategi pemasaran dapat diketahui dari wawancara mendalam dengan responden terkait. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis isi (content analysis). Pada analisis deskriptif data yang dikumpulkan dan diolah menjadi nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO yang nantinya nilai dari keempat parameter tersebut untuk dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan
memonitor kegiatan yang ada pada waktu tertentu dengan
membandingkan hasil kegiatan pada tahun sebelumnya (Budi, 2011). Sedangkan pada analisis isi (content analysis) tidak terbatas pada variabel-variabel yang bisa diukur (Krippendorff, 2004). Kegiatan wawancara dilakukan dengan cara merekam menggunakan recorder, kemudian hasil wawancara tersebut diubah dalam bentuk tulisan yang nantinya akan dianalisis isinya per kalimat sehingga dapat ditarik kesimpulan secara keseluruhan.
HASIL PENELITIAN a. Gambaran Umum Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta merupakan rumah sakit type A dan merupakan Rumah Sakit Pendidikan Kolegium Ilmu Orthopedi dan Traumatologi Indonesia. Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta dibangun di atas tanah seluas 103.000 m2 di kelurahan Pabelan, sebelah barat Kota Surakarta. Secara geografis termasuk daerah administratif Kabupaten Sukoharjo, serta memiliki 127 tempat tidur dengan pembagian kelas: kelas eksekutif terdiri dari 8 tempat tidur; kelas VIP memiliki 14 tempat tidur; kelas I memiliki 14 tempat tidur; kelas II memiliki 27 tempat tidur; dan kelas III memiliki 64 tempat tidur. b. Hasil Analisis Deskriptif
Gambar grafik Barber Johnson tersebut merupakan gabungan grafik dari tahun 2010 – 2011. Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa BOR pada tahun 2010 mengalami penurunan pada tahun 2011, dari 55,96% menjadi 48,14%. Begitu juga dengan LOS dan BTO mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yaitu 4,19 hari menjadi 3,82 hari untuk LOS dan untuk BTO yaitu 48,51 kali menjadi 45,68 kali. c. Hasil Analisis Isi (Content Analysis) Strategi pemasaran yang dilakukan Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta adalah memberikan produk-produk untuk menarik minat pasien seperti bakti sosial, donor darah, pengobatan gratis, bantuan kursi roda gratis, dan produksi ortotrik prostetik (kaki dan tangan palsu); tarif pelayanan diinformasikan kepada pasien; promosi yang telah dilakukan oleh pihak marketing melalui pendekatan-pendekatan yang bisa dilihat masyarakat luas seperti melakukan kegiatan-kegiatan sosial; pihak rumah sakit mengadakan pelatihan bagi pegawainya sesuai dengan bidangnya masingmasing agar menjadi tenaga yang profesional dan dapat meningkatkan SDM di rumah sakit secara keseluruhan; selalu menjalin hubungan yang baik dengan pasien atau pelanggan. Kendala yang dihadapi Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta adalah petugas merasa cara penyampaian informasi kepada pasien atau pelanggan kurang baik, sehingga pasien tidak mau mengisi angket/ kuesioner; ide-ide program baru yang dipaparkan selalu berbenturan, misalnya ide tersebut tidak menunjang bagi beberapa pihak sehingga ide
tersebut tidak bisa direalisasikan sehingga program tidak dapat berjalan; perubahan struktural organisasi di Hukormas; tidak semua pasien mau mengisi angket atau kuesioner tentang pelayanan yang diberikan petugas.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan grafik Barber Johnson tahun 2010 – 2011, dapat diketahui bahwa titik BOR, LOS, TOI, dan BTO menjauh dari daerah efisien. 2. Ketidakefisienan BOR dan TOI disebabkan karena jumlah pasien rawat inap di Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta rendah dan adanya perubahan struktural organisasi di Hukormas yang menyebabkan program kerja di tahun 2010 lebih baik dibandingkan tahun 2011. LOS dan BTO sudah efisien karena Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta berhasil memperpendek waktu tunggu operasi. 3. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta sudah sesuai dengan program kerja yaitu 6P (product, price, place promotion, people, process), tapi yang dilakukan dalam promosi adalah perlunya inovasi baru dalam strategi pemasarannya agar dapat meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit. 4. Upaya peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta sudah sesuai standard pelayanan minimal rumah sakit.
5. Kendala/ Hambatan yang dihadapi oleh Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta: a. Petugas merasa cara penyampaian informasi kepada pasien atau pelanggan kurang baik, sehingga pasien tidak mau mengisi angket/ kuesioner. b. Ide-ide program baru yang dipaparkan kadang berbenturan. c. Tidak semua pasien mau mengisi angket atau kuesioner tentang pelayanan yang diberikan petugas.
Saran 1. Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta harus meningkatkan dan mempertahankan manajemen pelayanan terkait efisiensi pelayanan rawat inap agar dapat mencapai target efisiensi pelayanan rumah sakit sesuai harapan. 2. Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta sebaiknya terus mengembangkan
strategi
pemasaran
yang
telah
dilakukan,
seperti
pengembangan produk unggulan yang telah ada sehingga dapat lebih menarik minat pasien agar jumlah kunjungan di rumah sakit meningkat dan dapat pula meningkatkan BOR agar efisien sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh Barber Johnson.
DAFTAR PUSTAKA Azwar A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara. Budi SC. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Medis. Krippendorff K. 2004. Content Analysis: An Introduction to Its Methodology. Sage Publications, Inc. Notoadmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Profil Rumah Sakit Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta