NAMA : TAUFIK FADLURAHMAN FAJARI KELAS : X MIA 8
TUGAS MATEMATIKA
BERPUASA ALA RASULULLAH Ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW menjadi contoh bagi Umat Islam untuk menjalankannya. Termasuk berpuasa. Tak mudah mengikuti seperti apa yang diberikan dan disampaikan oleh Rasul SAW. Sebab, Rasulullah adalah teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Dalam Alquran, Allah memuji Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat. "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS al-Ahzab [33]: 21). Hal ini menunjukkan bahwa akhlak dan pribadinya sangat baik dan mulia. Bahkan, dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA dinyatakan bahwa akhlak Rasulullah SAW itu senantiasa merujuk pada Alquran. Karena itu, sudah selayaknya umat Islam mencontoh dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk puasa. Berikut beberapa cara yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan. A. Berniat puasa sejak malam Diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya." (HR Abu Dawud).
B. MAKAN SAHUR Aktiitas Hadhrat Rasulullah saw. selama bulan Ramadhan diantaranya makan sahur dibawah ini hadis-hadis yang menerangkan bahwa sahur adalah kegiatan yang penting untuk menyongsong ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Mengenai hal ini, Rasulullah saw. besabda: ‘an anasin ibnu malikin (rodhiyallohu ‘anhu) qôla: qôla RosûlaLlâhi (shollollohu ‘alayhi wa sallam), tasahharû fa-inna is-sahûrî barokat(un) (Mutafaq ‘alayh)
Artinya: Dari Anas bin Malik ra. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Makan sahurlah kamu sekalian, sebab dalam makan sahur itu ada berkahnya.” (Mutafaq’alaih) Ahmad menambahkannya dari Hadis Abu Sa’id: falâ tad’ûhu, wa law an yatajarro’a ahadukum jar’atan min mâin fa-innaLloha wa malâ-ikatahû yushollûna ‘alalmutasahhirîn(a) – (rowâhu Ahmad) Artinya: Maka janganlah kamu tinggalkan sahur itu, dan seandainya seseorang diantara kamu meneguk (meminum) seteguk air, maka sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya mendoakan atau mengasihani orang-orang yang sahur itu. (HR. Ahmad) [1] - ‘anibni ‘abbâsin, ‘anin-nabiyyi (shollollohu ‘alayhi wa sallam) qôla: ista’înû bitho’âmissahari ‘alâ shiyâmin-nahri wa bilqoylûlati ‘alâ qiyâmul-layl(i) Artinya: Nabi saw. bersabda: “Jadikanlah makan diwaktu sahur sebagai penolong melakukan puasa diwaktu siang. Dan istirahat di tengah hari sebagai penolong untuk melakukan shalat malam kalian.”[2] C. BERSODAQOH Hadhrat Rasulullah saw. adalah pribadi yang dermawan apalagi pada saat bulan Ramadhan kemurahan tangannya bagaikan hembusan angin sebagaimana yang diterangkan dalam hadis di bawah ini : - ‘anibni ‘abbâsin qôla: kânan-nabiyyu (shollollohu ‘alayhi wa sallam) ajûdan-nâsi bil-khoyri wa kâna ajûda mâ yakûnu i Romadhôna hîna yalqôhu jibrîlu wa kâna jibrîlu ‘alayhis-salâmu yalqôhu kulla laylatin fî romadhôna hattâ yansalikho ya’ridhu ‘alayhin-nabiyyu (shollollohu ‘alayhi wa sallam) alqur-âna faidzâ laqiyahu jibrîlu ‘alayhis-salâmu kâna ajûda bil-khyri minarriyhil-mursalati –
1818. Artinya: dari ibn Abbas ra. Ia berkata Nabi saw. Adalah manusia yangn paling dermawan, dan sedermawan-dermawan beliau adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui belaiu. Jibril menemui beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan sehingga habisnya bulan Ramadhan itu. Kepentingannya menemui nabi saw. Ialah untuk menyampaikan al-Quran.apabila Jibril bertemu dengan beliau maka keadannya lebihi bermurah dengan kebaikan daripada angin yang diutus. [3] D. MEMPERLIHATKAN AKHLAQ YANG MULIA Adab puasa lainnya yang digambarkan di dalam hadis yaitu, orang yang sedang berpuasa hendaknya memperlihatkan akhlak yang mulia sebagaimana yang dicontohkan di bawah ini: - ‘an abî Huroyrota yaqûlu: qôla Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam): qôlaLlohu: kullu ‘amalib-ni Adama lahu, illashiyâma, fa-innahu lî wa ana ajza bihi wash-shiyâmu junnatun, wa idzâ kâna yawmu showmin ahadakum falâ yarfutsu wa lâ yashkhob, fa-inna sâ-bbahu ahadun aw qôtalahu fal-yaqul “innimroun shô-imun” 1820. Artinya: Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw bersabda: “Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar berirman: “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagi Ku dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang diantaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan berteriakteriak. Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau melawannya maka hendaklah ia mengatakan “sesungguhnya saya sedang berpuasa”[4] E. BANYAK MEMBACA AL QUR’AN Amal-amal lainnya di saat sedang berpuasa hendaknya membaca al-Quran (bertadarus) sebagaimana hadis di bawah ini: - ‘an ‘urwata, ‘an ‘â-isyata qôlat mâ la’ina Rosûlullohi (shollollohu ‘alayhi wa sallam) min la’natin tadzkuru kâna idzâ
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks