Nama Kelompok: Nico Domli 4105111047 Choirul Anwar 4105111049
Jurnal ini membahas algoritma perencanaan jangka panjang yang dipergunakan dalam SAP-ERP dibandingkan dengan perhitungan secara manual. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi menggunakan sub modul Long Term Planning dalam SAP-ERP versi ECC 6.O
Perencanaan jangka panjang merupakan salah satu tugas yang paling menantang yang harus dihadapi oleh setiap eksekutif perusahaan yang berkecimpung dalam dunia bisnis modem sekarang ini. Persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan memiliki Perencanaan jangka panjang yang matang, minimal untuk 3-5 tahun ke depan. Kesulitan utama perencanaan ini adalah melakukan peramalan atas apa yang akan terjadi di pasar dalam waktu yang lama. Beberapa perusahaan hanya melakukan ekstrapolasi hasil data penjualan masa lalu mereka.
SAP (Systemanalyse und Programmentwicklung/
System Analysis and Program Development) adalah salah satu perusahaan penyedia perangkat lunak
bisnis manajemen termama di dunia. SAP memiliki produk utama SAP-ERP ECC 6.0 yang merupakan perangkat lunak berjenis ERP (Enterprise Resources
Planning). Kelebihan SAP-ERP adalah terintegrasinya data di
dalam perusahaan sehingga kualitas informasi akan lebih terjaga. Demikian pula berbagai proses bisnis rutin dapat dikerjakan dengan lebih efisien.. Salah satu modul dalam SAP-ERP adalah modul Long Term Planning (LTP) yang berfungsi menjalankan perencanaan jangka panjang secara simulasi
Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah melakukan proses simulasi menggunakan sub modul Long Term Planning dalam SAP-ERP versi ECC 6.0 Perencanaan jangka panjang di dalam SAP ECC 6.0 pertama menghitung kebutuhan material (Material Requirement Planning). Selanjutnya dihitung kebutuhan kapasitas,proyeksi biaya produksi pada cost
center
Perencanaan jangka panjang dalam penelitian ini dibatasi untuk dua jenis produk, yaitu Pump Precision 100 dengan kode produk T-F125 dan Pump cast steel IDESNORM 170-230 dengan kode produk P109. Kedua produk tersebut masih dalam satu famili produk yaitu Pump yang merupakan produk utama dari perusahaan IDES AG.Sengaja dipilih produk yang Masih dalam satu famili karena memudahkan dalam perencanaan agregat. Penelitian Ini juga membatasiperencanaan jangka panjang dalam horison waktu 12 bulan untuk memudahkan perhitungan.
Simulasi perencanaan ini menggunakan asumsi jam kerja per hari adalah tujuh jam. Kapasitas work center digunakan pada saat perencanaan kapasitas. C=HK x JK x JP (1) dimana C = Kapasitas work center HK = Hari kerja per periode JK = Jam kerja per hari JP = Jumlah pekerja dalam work center, atau jumlah mesin jika tidak ada pekerja.
Disagregasi permintaan menggunakan metode perbandingan total waktu baku. Total waktu baku untuk kedua produk tersebut adalah 7,63 ditambah 7,17 jam, atau 14,80 jam. Perbandingan waktu baku P-I09 terhadap total waktu baku adalah 7,63 dibagi 14,80 jam, atau 52%; sementara perbandingan waktu baku T-F125 adalah 7,17 dibagi 14,80jam, atau 48%. Setelah diketahui komposisi disagregasi ini, dapat dihitung permintaan dari masing-masing produk dengan cara mengalikan permintaan agregat dengan nilai perbandingannya
Langkah pertama perencanaan jangka panjang menggunakan SAP adalah membuat Planned Independent Requirement (PIR). PIR adalah gabungan dari peramalan, order pelanggan, dan permintaan lainnya. Simulasi ini hanya menggunakan data peramalan sebagaimana terlihat pada Tabel 6, oleh karena itu data permintaan pada Tabel 6 tersebut dipergunakan langsung sebagai nilai PIR.
Penyebab pertama adalah perbedaan dalam periode perencanaan. Penyebab yang kedua adalah perbedaandalam hal penentuan lead time. Penyebab perbedaan yang terakhir dalam hal proses perencanaan gabungan (pegging). SAP dapat membedakan kebutuhan dari kedua produk sehingga mampu membuat perhitungan kebutuhan material yang lebih akurat.
Perbedaan mendasar yang pertama adalah jumlah work center. Perencanaan kapasitas SAP hanya menghitung kapasita pada 10 work center, dari yang seharusnya berjumlah 14. Ini diduga merupakan kesalahan dalam program IDES. Perbedaan yang kedua adalah dalam hal besaran kebutuhan kapasitas. Diantara perincian dari SAP yang membedakannya dengan perhitungan manual adalah penggolongan work
center berdasarkan jenisnya, apakah work center yang terdiri atas pekerja (buruh) atau work center yang terdiri atas mesin.
Menggunakan SAP akan memberikan kelebihan dibandingkan perhitungan dengan cara manual dalam hal akurasi dan fleksibilitas perencanaan. Akurasi dan tleksibilitas ini muncul sebagai akibat sifat dasar dari SAP sebagai sistem informasi perusahaan yang Terintegrasi dan real-lime.