Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-171/PJ/2002 Tanggal : 28 Maret 2002
Nama NPWP Alamat
: : :
................................................... ................................................... ...................................................
(1) (2) (3)
Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25
No.
NPWP tempat usaha/ gerai (outlet) KPP Lokasi
Alamat
(4)
(5)
(6)
Penghasilan Peredaran Penghasilan Usaha Lain (Perdagangan)
(7)
PPh Pasal 25 dibayar
(8)
Jumlah
Tanda tangan, nama dan cap
.............................................(10)
(9)
Petunjuk Pengisian Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25 Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka 7 Angka 8 Angka 9 Angka 10
: : : : : : :
Diisi dengan Nama Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Domisili Diisi dengan NPWP pada KPP Domisili Diisi dengan Alamat tempat usaha/ gerai (outlet) yang terdaftar pada KPP Domisili Cukup jelas Diisi dengan NPWP pada KPP Lokasi Diisi dengan Alamat tempat usaha/ gerai (outlet) yang terdaftar pada KPP Lokasi Diisi dengan jumlah penghasilan tetap yang berasal dari peredaran usaha (perdagangan) : Diisi dengan jumlah penghasilan lain yang diterima/diperoleh oleh Wajib Pajak yang dikenakan PPh yang bersifat tidak final : Diisi dengan jumlah PPh Pasal 25 yang telah dibayar dan dilaporkan pada masingmasing KPP Lokasi. : Diisi dengan tanda tangan, nama dan cap Wajib Pajak
Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-171/PJ/2002 Tanggal : 28 Maret 2002
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK ............................(1)
Lembar ke-1 Lembar ke-2
: untuk Kantor Pelayanan Pajak : untuk arsip Wajib Pajak
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU Bulan : ........................Tahun : .......................................(2) Nama NPWP Alamat No.
: : :
...................................................(3) ...................................................(4) ...................................................(5)
Uraian
1 2 (6) (7) 1. Penghasilan Tetap Peredaran Usaha (Perdagangan) .................................................. 2. Penghasilan Lain .................................................. .................................................. Jumlah
Jumlah Tarif PPh Pasal 25 Terutang (Rp) (Rp) 3 4 5 (8) (9) (10) 2% -
PPh sebesar Rp.......................(......................................................................) (11) telah disetor pada tanggal ......................(12) di ................................(13)
..........................................(14) Tanda tangan, nama dan cap
.............................................(15) Perhatian Lampirkan Lembar ke-3 Surat Setoran Pajak atas jumlah pada kolom 5
Petunjuk Pengisian SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5
: : : : :
Angka 6 Angka 7
: :
Angka 8 Angka 9 Angka 10 Angka 11
: : : :
Angka 12 Angka 13 Angka 14 Angka 15
: : : :
Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar Diisi dengan bulan dan tahun masa pelaporan Surat Pemberitahuan Diisi dengan Nama Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP yang bersangkutan Diisi dengan NPWP pada KPP yang bersangkutan Diisi dengan Alamat tempat usaha/ gerai (outlet) yang terdaftar pada KPP yang bersangkutan Cukup jelas Diisi dengan uraian tentang penghasilan yang diterima/diperoleh Wajib Pajak baik penghasilan tetap yang berasal dari peredaran usaha perdagangan atau lainnya dan uraian tentang penghasilan lain yang dikenakan PPh yang bersifat tidak final Diisi dengan jumlah penghasilan lain yang diterima/diperoleh oleh Wajib Pajak Cukup jelas Diisi dengan jumlah PPh Pasal 25 yang telah dibayar Diisi dengan jumlah PPh Pasal 25 sesuai jumlah kolom (5) dalam bentuk angka dan huruf latin Diisi dengan tanggal pembayaran PPh Pasal 25 Diisi dengan tempat pembayaran PPh Pasal 25 Diisi dengan tempat dan tanggal lapor SPT Masa PPh Pasal 25 Diisi dengan tanda tangan, nama dan cap Wajib Pajak
Lampiran III Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-171/PJ/2002 Tanggal : 28 Maret 2002
Contoh Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang Menerima atau Memperoleh Penghasilan Lain : Penghitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 atas penghasilan lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak untuk bulan-bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (berdasarkan SPT Tahunan tahun sebelumnya) Uraian Perdagangan Penghasilan lain Jumlah (Rp) (Rp) (Rp) Peredaran Bruto 600.000.000 200.000.000 800.000.000 Harga Pokok dan Biaya lain (500.000.000) (120.000.000) (620.000.000) Penghasilan Neto 100.000.000 80.000.000 180.000.000 PTKP (K/2) (7.200.000) Penghasilan Kena Pajak 172.800.000 PPh Terutang (tarif Ps. 17 UU PPh) 29.450.000 Kredit Pajak (1% x Rp. 600.000.000) (6.000.000) PPh Kurang Bayar 23.450.000 Besar Angsuran (1/12 x 23.450.000) 1.954.167 Besar Angsuran untuk Penghasilan Lain 868.518* (80.000.000 / 180.000.000) x 1.954.167 * Penghasilan lain neto Total Penghasilan neto
x Besar Angsuran menurut SPT