Mypip Education Program Technical Analysis Implementation Let’s Talk About Futures, Let’s Go Ahead www.mypippartner.com 1. Supply & Demand Analysis 2. Moving Average Implementation 3. Fibonacci Retracement for Technical Support & Resistance
PENDAHULUAN Untuk pembukaan awal ONLINE CLASS kita pada hari ini, saya akan mencoba memaparkan beberapa hal yang dapat kita gunakan untuk menganalisa pergerakan pasar, baik secara teknikal dan fundamental. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan penggunaan implementasi analisa fundamental dari sisi hukum ekonomi supply & demand, juga analisa teknikalnya dengan implementasi indikator moving average & Fibonacci retracement. Untuk mempersingkat waktu, dapat kita mulai saja dari hukum perdagangan supply & demand.
SUPPLY & DEMAND ANALYSIS
Faktor fundamental ini merujuk pada prinsip-prinsip dasar atau pokok yang dalam kegiatan ekonomi dapat dimaknai sebagai pertemuan antara permintaan dan penawaran, yang mana permintaan (demand) bersumber dari konsumen sedangkan penawaran (supply) berasal dari produsen. Pada hakekatnya, harga (price) akan terbentuk melalui interaksi dari kedua komponen yang memiliki kepentingan yang berlawanan ini. Dalam dunia nyata dewasa ini, di mana seluruh negara di dunia hampir tidak ada lagi “sekat” untuk berinteraksi melakukan perdagangan satu sama lain, permintaan akan minyak merupakan representasi dari kebutuhan minyak hampir seluruh dunia. Sedangkan pada sisi sebaliknya, penawaran merupakan representasi dari produksi minyak di seluruh dunia, sehingga faktor fundamental di sini merupakan titik pertemuan antara kebutuhan minyak dunia dan produksi minyak dunia yang kemudian membentuk harga pada titik tersebut.
Secara empiris, penawaran minyak yang dalam hal ini merupakan produksi minyak akan dipengaruhi ketersediaan cadangan untuk kemudian diproduksi menjadi minyak. Selanjutnya, hal ini akan sangat tergantung kepada kemauan dan kemampuan negara-negara pemilik cadangan tersebut untuk memproduksi minyak. Dewasa ini kelompok negara penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memiliki sebagian besar cadangan minyak dunia menjadi sangat dominan dalam menentukan besar atau kecilnya produksi minyak dunia. Kesepakatan-kesepakatan yang terjadi di antara mereka, dengan kepentingan kepentingan tertentu yang mengikutinya dari waktu ke waktu, telah menjadikan naik turunnya produksi (supply) minyak secara kasat mata berada di tangan negara-negara tersebut. Sebaliknya dari sisi demand, secara empiris permintaan dunia akan dipengaruhi oleh pemakaian minyak oleh negara-negara, baik yang tergabung dalam dalam komunitas ekonomi misalnya Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang disebut OECD maupun negara-negara yang non-OECD. Namun demikian, pada kenyataannya demand minyak yang terjadi tidak secara langsung mencerminkan kebutuhan total negara-negara di seluruh dunia (baik yang tergabung dalam OECD dan non-OECD) ini untuk menggunakan minyak pada saat itu juga. Hal ini disebabkan pergerakan dan pengiriman minyak dari suatu negara ke negara lain memerlukan waktu. Mengingat pada hakekatnya minyak merupakan barang komoditas yang diperdagangkan, dalam jeda waktu tersebut sangat dimungkinkan eskalasi keperluan dan spekulasi-spekulasi yang pada akhirnya menjadikan demand minyak yang dimaksud bergerak naik dan turun. Spekulasi-spekulasi inilah yang menjadikan demand minyak susah ditebak dan ditentukan arahnya karena hal tersebut berkenaan langsung dengan barang dagangan lain. MOVING AVERAGE (MA) IMPLEMENTATION Moving average adalah salah satu indikator tertua dan paling populer di analisis teknis. Sebuah moving average adalah harga rata-rata dari instrumen keuangan selama waktu tertentu. Saat menghitung rata-rata bergerak, Anda menentukan rentang waktu untuk menghitung harga ratarata. Sebagai contoh, pada produk Crude Oil kita akan mengimplementasikan pada jangka waktu harian yaitu 23 Jam. Sehingga, saat kita menentukan periode yang akan kita analisa adalah selama 1 hari (23 jam), maka yang harus kita tentukan berikutnya adalah metode apa yang harus kita gunakan untuk merata-rata pergerakannya?
Untuk metode yang kita gunakan adalah metode sederhana (simple) yang hanya merata-rata dengan cara menambahkan nilai-nilai dan membaginya dengan jumlah parameter nilai tersebut. Kemudian setelah kita menentukan metodenya, kita tentukan metode tersebut diaplikasikan untuk menghitung nilai parameter apa?! Untuk pengaturan terakhir ini saya menggunakan penerapan metode yang menitik beratkan pada nilai harga-harga penutupan candle (weighted close). Sehingga untuk cara penerapan moving average ini adalah sebagai berikut : 1. Buka chart windows anda pada produk yang anda pilih 2. Kemudian masuk pada pilihan INSERT – INDICATORS – TREND – MOVING AVERAGE
3. Kemudian setelah itu kita atur parameter dan metodenya seperti berikut;
Pada pengaturan moving average ini kita atur parameternya sebagai berikut: a. Periode
:7
b. Shift
:0
c. MA method
: Simple
d. Aplly to
: Weighted Close (HLCC/4)
e. Style
: Pilih warna merah
Setelah kita kita masukkan lagi moving average ke 2 yang berperiode 23 Jam.
f. Periode
:7
g. Shift
:0
h. MA method
: Simple
i. Aplly to
: Weighted Close (HLCC/4)
j. Style
: Pilih warna kuning
Kenapa kita menggunakan dua indikator moving average? Karena dengan kombinasi dua periode yang berbeda ini, kita dapat menentukan konfirmasi pergerakan harga dan menjadikan entry point kita untuk bertransaksi. Bagaimana cara mengindikasikannya? Jika garis MA berperiode lebih kecil (7) berwarna merah memotong garis MA berperiode lebih besar (23) berwarna kuning dari bawah, maka harga diindikasikan akan mengalami kenaikan. Dan jika MA berperiode lebih kecil memotong MA berperiode besar dari atas, maka harga diindikasikan akan mengalami penurunan. Inilah kegunaan mengkombinasikan dua garis Moving Average dengan periode yang berbeda. Sehingga akan memudahkan kita untuk mengambil posisi transaksi.
FIBONACCI RETRACEMENT
Fibonacci Retracement adalah salah satu instrumen indikator yang dapat membantu kita untuk menentukan dimana tahanan harga, baik itu tahanan atas (resistance) atau tahanan bawah (support). Apa pentingnya tahanan pada perdagangan berjangka seperti ini? Dengan mengetahui level-level tahanan pada harga, kita akan memiliki gambaran besar untuk prediksi pergerakan harga selanjutnya. Dimana harga akan tertahan naik maupun tertahan turun, sehingga kita dapat menentukan strategi transaksi yang tepat untuk kita.
Bagaimana cara membuat Fibonacci retracement? Cara membuatnya adalah sebagaii berikut: pertama, garis tren dibangun antara dua titik ekstrim, misalnya, dari harga terendah ke harga tertinggi pada timeframe yang telah kita tentukan, misal timeframe harian (D1). Kemudian, sembilan garis horizontal akan memotong garis trend di tingkat Fibonacci 0,0, 23,6 38,2, 50, 61,8, 100, 161,8, 261,8, dan 423,6 %. Sehingga menjadi :
Disini dapat kita lihat jelas batas-batasan pergerakan harganya. Baik harga naik keatas maupun kebawah, sehingga kita dapat menentukan target pengambilan keuntungan atau menentukan batas pengambilan kerugian.
Sekian, salam hormat
Dias Pramuda Wardana