J.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN,
V
KEMAMPUAN GENTENG PLASTIK BERGELOMBANG (CORRUGATED PLASTIO SEBAGAI BIOFILTER PARTIKEL AMONIAK DAN BAHAN ORGANIK DI MEDIA BUDIDAYA DAN LIMBAH CAIR BUDIDAYA IKAN (Performance of Coruugated Plastic as Biofilter of Amntonia Pqrticle and Organic Material in Cultivation Media snd Fishery Cultivation Liquid Waste) Muslim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautau Universitas Diponegoro, Semarang Diterima: 22 Mei
201
0
Disetujui . 22 Juni 2010
Abstrak Pertumbuhan budidaya ikan dalarn beberapa dekade ini berkembang sangat pesat, hal ini karena permintaan akan ikan meningkat. Meningkatnya kegiatan budidaya ikan selalu diiringi dengan meningkatnya limbah yang dihasilkan. Hal ini akan sangat cepat berpengaruh bila sistern budidava yang dipakai adalah serni intesif atau intensif. Limbah tersebut harus segera dihilangkau atau dikurangi, karena akan berdarnpak pada ikan yang dibcrdidaya dan lingkungan seperti surrgai dan laut. Tujr-rarr penelitian ini adalah ingin mengetahuikemampuan genteng plastik bergelombang rnengurangi lirnbah yang dihasilkan budidaya ikan yaitu Tbtal Suspended Sediment (TSS), Suspencled Secliment (SS), amoniak dan bahan organik (COD). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa air lirnbah budidaya ikan yang mengandung TSS, SS, amoniak dan bahan organik setelah dilewatkan dengan genteng plastik bergelombang konsentrasinya menurun dengan tingkat efisiensi pengurangan yang terjadi di dalam kolam ikan dan di luar kolam ikan adalah sebagai berikut: 74,5lYo dan 54,42u/u (TSS); 39,20Yu dan 49,l2Yo (SS); 19,\Zyo dan l4,2yo (amoniak); dan 24,820 dan 22,47% (COD). Temyata genteng plastik bergelombang mempunyai tingkat pengurangan (g/m3/hr) dan tingkat pengLrrangan spesifik (mg/m2/hr) terhadap kandungan amoniak lebih efektif bila dibandingkan dengan rnaterial lain sepelti plastic rolls, scrub pads, pipa PVC dan lain sebagainya.
Kata kunci: Genteng plastik bergelombang; efisiensi pengurangan; TSS; SS; anroniak, COD
Abstract Aquacultttrehasbeenclevelopingrapidlvduringthelust.l'ev,tlet'uda.s; itischtctotltcitrt't'ctt.:'t' ofJish demqnd. Increasing aquacuhure ac'lit'itie.s especiall),yt'ith scmi-irttt,tt.sit't ttntl intattsiya.\'1,,\'/(,/ir have signific:ant elJbct on v,aste produt:lion, v,hic'h has lo be removed or lo l,a rt'dttt't:rl quickll, bet'tttt,st' w,ill elJbct onfsh in rearinglankqncl environmentv'hen lhrough owLt.t: lo arn'it'ottntL'nt strt'h tt:; t'it't,t' and sea. The objectives oJ'this .slutly v'ere to knov, the cuptubilit.t, o.l'att'ntgtttcd ltlustit' to t't:tttoye or to reduce v,astes contenl prodtrc:ecl hy uclttctc'ulhtre activities, i.e, Totul Stt.spert
(mg/ni /d) t0
ctnr
trtort iu.
Ke-t,tvot'cls; ('on'ugutecl
plustit'; r'entoyul c.ffit:ienc.t',75S,'
SS;
unttrtottiu; ('OL)
70
J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN
PENDAHULUAN Budidaya ikan sebagai salah satu sektor pemcnuhan kebutuhan pangan dunia saat ini peftumbuhannya paling cepat bila dibandingkan dengan sektor yang lain. Ada beberapa faktor yang rnenyebabkan yaitu: a) permintaan
ikan dan pemakan ikan yang meningkat, b) kontrol kualitas produksi yang konsisten dari industri pernasok, c) peningkatan pengetahuan tentang nutrisi, pengawasan penyakit, teknik perneliharaan ikan dan studi genetik, populasi
ikan dan d) penurunan produksi ikan dari alam (DFO, 2005). Pada tahun 2002, industri akuakultur telah mencapai 5I,4juta ton yang berasal dari /inJish, shelffish dan tanaman air dengan total nilai US$ 60 milyard (FAO, 2004).
Percepatan pertumbuhan industri akuakultur telah mempengaruhi meningkatnya penrlrllnan lingkungan, karena proses produksi akuakultur diikuti juga produksi buangan limbah yang mengandung bahan organik dan nutrien baik yang bersifat partikel maupun terlarut. Besarnya limbah tersebut sebanding dengan tingkat intensivitas operasi akuakultur (Muslim et al., 2004). Limbah akuaktrltur di kolam ikan (rearing tank) yang dihasilkan oleh sistem akuakultur itu sendiri meliputi bahan organik, amoniak dan padatan, baik yang mengendap maupun yang tersuspensi yang berasal dari kotoran ikan, sisa pakan maupun pcluruhan kulit ikan (fish debris) atau
bangkai ikan. Limbah tersebut apabila tidak dipisahkan atau dikurangi akan menimbulkan gangguan pada ikan yang dipelihara. Bila dibuang langsung ke lingkungan seperti ke sungai atau laut dapat merusak lingkungan, karena akan tnenurunkan tingkat oksigen
terlarut dan pendangkalan sedimen serta tingginya nutrien yang akan rnenimbulkan procluksi fitoplankton yang berlebihan (Lin et o1.,2003; Muslirn dan .[ones, 2003., Gennaro et u1..2006; Clab, et o1.,2007). Jadi kegiatan akuakultur khususnya yang serni intensif atau intcnsil' yarrg baik adalah kegiatan akuakultur yarlg nrarnpu rnclnisahkan atau mengurangi linrbah yang dihasilkan dari kegiatan akuakultur
Vol. 17, No.2
scndiri, baik yang ada di kolam ikan maupun di luar kolam ikan. Beberapa teknologi yang telah digunakan untuk menangani limbah cair rumah tangga telah digunakan untuk memperbaiki buangan akuakultur dengan tingkat kesuksesan yang beraneka macam (Vigneswaran et al., 1999;
Davidson dan Summerfelt, 2005; Ebeling et al., 2005). Teknologi tersebut meliputi: penyaringan, pemutaran dan pengendapan, penggumpalan, pertukaran ion karbon aktif dan biofilter. Oleh karena besarnya volume buangan (flo* rate) dan rendahnya konsentrasi nutrien yang berasosiasi dengan kegiatan akuakultur,
maka pengontrolan tingkat pencemaran mengakibatkan tingginya biaya operasi dan produksi, berkurangnya produksi endapan lumpur, tingginya kebutuhan energi dan frekuensi pemeliharaan alat (Redding et al., 1997; Adler et al., 2000; Lin et al., 2003\. Kemampuan memanfaatkan buangan limbah akuakultur yang telah diperlakukan akan
menambah hasil produksi walaupun juga menambah biaya pengelolaan limbah (Snow et aL.,2008).
Tujuan utama studi ini adalah untuk mengetahui kemampuan bahan genteng plastik bergelombang (corrugated plastic) dalam mengurangi limbah budidaya ikan yang berupa Tbtal Suspended Sedimert (TSS), Suspended Sedimenl (SS), amoniak dan bahan
organik serta membandingkan dengan bahan lain untuk memisahkan atau merubah racun amoniak menjadi unsur lain (nitrat) yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
melalui proses nitrifikasi.
MATERI DAN METODA Materi penelitian yang dipakai dalarn penelitian ini adalah merupakan review dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cungli-Sangju Korea Selatan pada tahun 2003 (Muslim et al., 2005"'h) yaitu sistem hio./'ilter yang dipakai di dalam budidaya ikan clan di sistem hio/ilter di luar kolam ikan untuk penanganan limbalr buangan sebelum dibuang ke lingkungan di ,semi-
Mtjst.lM : KITMAMPUAN GEN'I-ENG PLAS'rlK BERGEI-OMBANG
.luli 20l0
recin'rrloting buclidaya ikan di roinhrnv trrnt .firnn. Lirrrbalr brrangan budidaya ikan yang dialirkan ke hiofiltrrr aclalalr lirnbah yang telah dipcrlakukan sccara putaran (circular') untuk tncngcndapkan parlikel yang berukuran besar. Kedrra bangunan hiofiltei' tersebut dibentuk dari gcnterrg plastik bergelombang (corrugated ploslit''1. Ukuran tiap lcmbar corntgated plastir' adalalr 60 x 120 cm dcngan tinggi gelombang I crn, bahan ini disusun secara berdiri dan posisi gelombangnya diselang-seling setiap dtra lctnbar. Selunilt corrugttled plostic yang telah tlisusun dalam kolarn biofilter dialiri air yang akan disaring secara terendam penuh. Setelah beberapa hari permukaan plastik akan ditumbuhi bakteri nitrifikasi atau kalau diraba tcrasa licin, karcna terbentuknya bio{i
7l
Selama analisa TAN. ternpcratur diatur sekitar
20-25 "('. dan Beoker g/rr,s.r ditutup dengan aluntinium ./bil untuk mencegah kontaminasi amoniak dari atrnosfir. Chemical Oxvgen Demand (COD) diukur berdasarkan metode standar (APHA. 1995) dengan proses re.flux terbuka yaitu dengan oksidasi bahan organik dengan reflu.r polas,rhtm dichromal dan asam sulfat pekat. Analisis larutan NO.,-N dan PO4-P dilakukan dengan lon Chromatograph (Dionex DX- 120, USA), di mana sampel air diinjeksikan melalui memhrane .filter PTFE
(Advantec MFS, Inc-USA) dengan ukuran pori 0,2 mikron. Analisis NO'-N diukur dengan
menggunakan spectrophotometer (OPRON300 Hanson Tech., Korea) berdasarkan metode standar (APHA, 1995).
Metode pengolahan data dilakukan
lrn.
Pcngambilan sampel air untuk analisa
dengan menggunakan hasil penelitian yang
sttsltt,rtded sedimenl (SS) dan Tblal Suspended ,Seclintcnt (TSS) dilakukan dengan menggunakan cmbcr plastik kapasitas l-5 liter. Saat sampel
dihasilkan penelitian yaitu hasil yang telah diseminarkan oleh Muslim et al (2005''b) di World Aquaculture Society dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan material hiofilter yang berbeda. Kemampuan biofilter yang diukur adalah tingkat efisiensinya dalam mengurangi kandungan racun bahan organik (COD), TSS, SS dan amoniak.
air ada cli ember plastik secepatnya diaduk sehingga honrogen dan setelah itu dibiarkan sclarna 5 rnenit untuk mengendapkan partikel bcsar yang rnudah mcngcndap. Sedimen yang
ticlak rncngcndap dikurnpulkan dengan cara disctlot dengan pipa plastik yang kemudian akan dipakai sebagai kandtrngan variabel SS. Adapun sisanya dipakai untuk mengukur bagian 1-SS. Konsentrasi 'ISS dan SS sebelum darr scsudalr hio/'ilter cliukur dengan mettyarirrg air dcrrgan kcrtas saring GF/C Whatnrar) yang tclah clikctahui bcrat keringnya.
Kcr"tas saring tcrsehul segcla disimpan di ultrnttrttirurt /itil yang dibcri labcl (lokasi diur n,aktu) darr kcnrtrdiarr disirlpan dalanr r'<,li i,gr'r'trlttr'. Di laboratol"itrrrr kcrtas sariltg lcrst'[rul rlrkcrirrgkun tli dalatn ovcn pacla lcrrrpclalrrr 105 "(' sclalrra kurang lcbih 2.jarn. Pu r glr
i I rr
rrga n
kalrtlurrgarr'l"SS diclasarkan pada
rnclotlc yang tclah dilakukan olch Rushton et
ul (lt)<Xr). Tittul .,ltrrtrrortitr
l\,1itt'ogen
('fAN)
rlirrrrlrlisis rncrrggunnkan otrtntottiu eleclrode {()rirrrr-N4otlcl lZ0A) tli rnarra 50 rnl- satnpcl rrir tIirnitsrtkkarr tli rlaliurr I00 rnL Baulier',r3lrr,ss rlitnrrrlrllr rlcrrgrrrr I rrrl.llrrrlan 5M NaOH rlarr kcttrtr
HASIL Biofilter Corrugated PIsstic. Keadaan hiofilter corrugeted plastic pada saat ditata, dioperasikan dan diperbaiki dapat dilihat pada Ganrbar I dan 2 di bawah
ini. Pengurangan Suspencled Sediment dan Tolal Suspended Sediment. Sr
t,s
1
t
en
d t, tl,s
clarr scsrrclalr
c r Ii m
errl yan g tcntk ur scbclurn
hio/'illar ('(,t't'ttsoletl plaslit'
- 1,90 rng/L dan 1,27 rngll, tcrganlung pada bcberapa laktur. Salah satu rli antaranya adalalr tingkat pernberiirrr pakan. Kctrart-lpuan t'rtrrugoted '[SS cukup ltlostit'urrluk nrcngurangi SS dan clcktif clcngan cf isicnsi pcrrgurangan TSS schcsar 74.51o% clutr ttlttuk SS scbcsar 39,20o'i'. ('fabel I ). hcrvariasi yaitu arrtara 0,40 0.
|
J, MANUSIA DAN LINGKUNGAN
72
Gambar
la.
Pemasang n corragatedplastic di kolam biofilter CungliSangiu Korea selatan pada
No.2
yong National University, Busan Korea selatan pada tahun 2004
Gambar 2b. Operasi biofilter di luar kolam ikan di Cungli-Sangju Korea selatan pada tahun 2003 se-
belum air dibuang ke lingkungan.
2003
Konsentrasi Amoniak dan Bahan Organik Terjadi penllrulnan konsentrasi Tolol Ammonia I'.'itrogen (TAN) terlartrt. [raik pada media budidaya ikau tnaupun di lirnbah buangan budidaya ikan setelah disaring dengan c'orrugated plastic. Hal ini karcna amoniak yang ada dirubah rncnjadi nitrit,
17,
ar lb. Perbaikan corrugated plastic di kolam b iofiIter difis h farm P ak-
tahun 2003
Gambar 2a. Operasi biofilter di kolam pemeliharaan ikan (rearing tunk) di Cungli-Sangiu Korea selatan pada tahun
Vol.
kemudian diubah menjadi nitrat oleh bakteri
yang tun-rbuh di permukaan corrLtgated plastic. Tingkat efisiensi penurunan TAN pada kedua con'ugcrted plastic filter adalah 19,82o/u dan I4,2o/u. Efisiensi lrenttrlltlan COD adalah 24,82oA dan 22,47% (Tabel 3 dan 4)
Tabel
l3
MUSLIM : KEMAMPUAN GENTENG PLASTIK BIIRGELOMBANG
Juli 2010
1. Konsentrasi
rata-rata SS dan TSS sebelum dan sesudah biofilter corr ugated plsstic dan iingkat efi siensi
Tabel 3. Konsentrasi rata-rata TAN dan COD sebelum dan sesu dah bioJilter corrugated plastic dan tingkat
pengurangannya di dalam kolam ikan
efisiensi pengurangannya di dalam
Unrt
Variabel
Scbclum Biofilter
(mg/L) + SD 3,64 + 0,645 0,928 + 0,188
Rata-rata SS
(mg/L) +
Efisiensi pengurangan TSS
Efisiensi pengurangan SS
Tingkat pengurangan TSS
Tingkat pengurangan SS
0,928 + 0,188
1,53 + 0, l3
Unit
Variabcl
Setclah
Scbclunr BioJilter
BioJilrer
Rata-rata TSS
SD
kolam ikan.
(%)
74,51
(%)
39,20
(kg/hari)
32,50
(kg/hari)
'7.20
Sctclah
Biolilrcr
Rata-rata TAN
(mg/L-) +
SD
1,94 +
0,49
1,66
+ 0,37
Rata-rata COD
(mg/L) +
SD
tt,42
+
1,40
6,31
t
Efisiensi
ehl
t9,t32
(%)
24.82
(kg/hari)
) {s
(kg/hari)
1,0;l
(g/rnr/hari)
0,056
1..14
pengurangan TAN
Elisicnsi pcngurangan COD Tingkat pengurangan TAN
Tingkat pengurangau COD
Tingkat
Kemampuan corrugoted plastic dalam menyaring partikel yang terkandung di limbah buangan budidaya ikan sangat efektif, di mana efisiensi pengurangan TSS-nya sebesar 28,35
pengurangan TAN
-- 54,42o/odanuntuk SS sebesar24,8l -49,12yo (Tabel 2).
pengurangan COD
Tingkat pcngurangan TAN
(gimrlhari;
t
Tingkat
(g/rn'?/hari)
0,56
(g/mr/hari)
t32.2
Tingkat
3,4
pengurangan COD
Tabel
2.
Konsentrasi rata-rata SS dan TSS sebelum dan sesudah hiofilter corrugated plaslic dan tingkat efi siensi
pengurangannya di luar kolam ikan. Scbclum Bictlilrer
Unit
Variabcl
Rata-rata
TSS
(mg/L)
Rata-rata
SS
(mg/L) + SD
t
Efisicnsi pcngurangan TSS
(%)
Efisicnsi pcngurangan SS
(olo\
SD
|.27
0,54
t039
Variabcl
Scbclum tsio/tltcr
Unit
0,69 + 0,28
Rata-rata
TAN
(rng/L) r SI)
|
0,6.1 + 0,3
Rata-rata
COD
(nrg/t-) + Sl)
17,05
54,42
r
,07 +
0,lttS
Sctclalr
tsio/iltct
0,86
(kg/hari)
Tingkat pcngurangan
(kg/hari)
49.1 2
Etfisicnsi
1,2_l
0.93
Etiisicnsi
('ru)
pcngurangau
t'Ot)
Tirrgkat pcngurangau
('Ot)
f iugkat pcngurangan
22.11
(g/urr/hirri
(
('Ot)
nrL{r
[.
)
)
i
o. t7
+ t,6-{ [.22 + ].-16
pengurangau TAN
Tingkat pcngurangan 1'SS
SS
I,51 +
Sctclah BioJilter
Tabel 4. Konsentrasi rata-rata TAN dan COD sebelum dan sesudah bioJilter corrugated plastic dan tingkat efisiensi pengurangannya di luar kolam ikan.
)3t.tl l,
rJl
J. MANUSIA DAN LINGKUI..IGAN
74
Konsentrasi Nitrit, Nitrat dan Fosfat Ter-
larut Konsentrasi nitrit dan nitrat yang terkandung di air rncnrpakan hasil proses nitifikasi, dimana konscntrasi nitrat terlarutnya selalu rneningkat
setclalr rnclewati c'orntgated plus(ic. Hal ini menandakan bahwa proses nitrifikasi berjalan baik (Gcrardi, 2002). Jadr corrugated plastic tidak rnampu rnenguranginya, demikian pada kanclungan fosfat terlarut. Kclebihan nitrat terlarut ini sangat baik bila dimanfaatkan runtuk rnenurnbuhkan tanarnan seperti gandum
(u'/rctrl, bcrrler;, onts) (Snow et o1.,2008) dan kangktrng yang tclah dicobakan dr vinvl house fish /hnn.
PEMBAHASA]\
Dari Tabel I dan 2 terlihat bahwa cot't'ugoted plaslic sangat efektif untuk mengurangi kandungan partikel yang ada di air baik yang sulit terendapkan (tersuspensi) maupun total .suspended ,sedimenl (TSS) yang
mcnrpakan jumlah yang mudah terendap (settle) dan yang sulit terendapkan (SS).Tingkat efisiensinya dalam mengurangi TSS dan SS antara cornry7ated plastic yang dipasang di biofilter di dalanr kolam ikan dan di luar kolam ikan juga rnenunjukkan perbedaan. Efisiensi pengurangan TSS di dalam kolarn ikan lebih besar dari yang ada di luar kolam ikan yaitu 74.5loA dan 54,42oh. Hal ini mungkin karena besarnya konscntrasi TSS yang terkandung di air kolarn ikan sebelum rnasuk ke biofilter (3,64 mgi l-,) lebih besar dariTSS yang terkandung di air cli luar kolarn ikan ( l,5l mg/L). IJcrdasarkan tcori pengendapan dikatakan
bahwa salah satu faktor yang mempengamhi scclirncntasi adalah proses gravitasi. makin bo'at rnaterial yang clicnclapkan, rnaka makin ccprrt proscs pcngcndapannya (Rushton et ql., 1996). .ladi rnakin berat TSS yang dilewatkan kc corrtrguled pla,sllc', rrtaka makin bcsar pula TSS yang diendapkan alau yang terkurangkan
sctclalr rnclcrvati c'rtrrtrgulerl plosli<'. Sifat yilng clcnrikiatr tcrnyata tidak bcrlaku untuk pcngr.u'angarl SS. di rnana kaclar SS yang tinggi ticlak diikuti cfisicrrsi pc'ngrlraugan SS
Vol. 17, No.2
yang tinggi. Dalam Tabel I dan 2 terlihat bahwa konsentrasi SS sebelum dilewatkan corrugated pla,stic adalah 1,53 mgll, nilai efisiensi pengurangannya 39,20oA (Tabel l); sedangkan saat konsentrasi SS sebelum masuk corrugated plostic 1,27 mglL dan nilai efisiensi pengurangan SS-nya 49,12%. Rendahnya nilai efisiensi pengurangan SS saat konsentrasi SS sebelum dilewatkan corrugated plastic tinggi
karena kandungan SS masih banyak yang belum terendapkan, serta ada kemungkinan material yang sebetulnya mudah mengendap justru menjadi tersuspensi karena terkena benturan. Menumt N{uslim dan Jones (2003) terbentuknya suspended sediment di perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah karena terlepasnya butiran ketika dasar sedimen teraduk. Jadi pengurangan SS lebih rcndah bila dibandingkan dengan pengurangan TSS, karena kandungan SS yang
dilewatkan pada biofilter di samping tidak mudah mengendap dibandingkan dengan TSS jugu karena TSS yang telah dilewatkan biofilter justm ada yang hancur sehingga menambah jumlah SS setelah rnelewati biofilter. Di samping pengaruh pengadukan dapat juga pengaruh degradasi secara biologi, seperti penguraian limbah oleh bakteri (WarrentHansen, 1982; Wong dan Piedrahita, 2000). Lebih tingginya konsentrasi TAN dikolam ( air 1 ,94 mgL) dibandingkan yang di luar kolam air ( I ,07 mglL) mengakibatkan lebih tingginya efisiensi pengurangan amoniak di kolam air (19.82o/o) dari pada yang terladi di luar kolam ikan ( l4,2oh: Tabel 3 dan 4). Pengurangan arloniak (TAN) dan meningkatnya konsentrasi nitrat setelah air dilewatkan c'orrugated plastic secara tidak langsung rnenunjukkan proses nitrifikasr dr corrugu(ecl plostic (Gerardi, 2002). Proscs nitrifikasi sangat dipengaruhi oleh pH, ternperatur dan konsentrasi amoniak (Groerrewcg et al., 1994). Ketnarnpuan pengurangan TAN diikuti juga dcngan kcmanrpuan pengurangan COD, makin tinggi kandungan TSS dan amoniak di pcrairatr, rlaka rnakin tinggi pula kandungan COD tlan clisicnsi pcngurangan CODnya .juga mcningkat. Guelli et ol (2000) telalr
MUSLIM : KEMAMPUAN GENTENG PLASTIK I]ERGELOMBANG
Juli 2010
mendapatkan bahwa COD lebih berhubungan
dengan kandungan partikel daripada dengan koloid dan larutan. Dari uraian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa corrugated plastic sangat efektif dalam mengurangi kandungan TSS, SS, amoniak dan bahan organik (COD). Tabel 5 ed dibanding dengan bahan lain dalam ;;lustic rnengurangi kandungan amoniak sebagai zat yang meracuni ikan.
rr"remperlihatkan kemampuan bahan c orrugat
Tabel
5. Kemampuan beberapa
bahan yang berbeda dalam mengurangi amoniak dalam biofilter yang terendam air
Bahan
Tingkat
t5
bakteri nitrifikasi lebih luas. Menurut Wheaton et al., 1994) bakteri nitrifikasi (Nitrosomonus dan Nitrobacter) akan turnbuh dengan baik
pada tempat yang cukup oksigen terlarut. Padahal, dalam sistem ini, kandungan oksigcn terlarut tercukupi karena airnya rnengalir, sehingga untuk melnpercepat pertumbuhan bakteri tersebut diperlukan media yang luas dan bentvk corrugatecl plustic'sangat tepat bila dibandingkan dengan bentuk yang lain. Lembaran genteng plastik bergelombang di samping mempunyai kclebihan seperti yang telah diterangkan di atas, juga mempunyai kelebihan yang lain, yaitu harga relatif murah, mudah didapat, konstruksinya mudah dan mudah pemeliharaannya.
Efisiensi Tingkat
pengu- pcngu- pengurangan rargan rangan
Pustaka
spesifik
(g/mr/hr)
(%)
(mg/m2/hr)
Plaslic rolls
3.46
39.37
43
Scrub pads
2.95
25.04
37
PVC pipes
3.20
21.16
40
Lembaran genteng plastik bergelornbang Al-Hafeth et a|.,2003
Al-Hafeth et e|.,2003
Al-Haf'eth et u|.,2003
Polypropylene
9.30
Ridha and Cru2.,2001
Polyethylene
8.90
Ridha and Cnrz.,200l
Corrugated
6.10
Surcsh and
Embossed
7.79
Lin.,1992
Kirn cl
plastic'plate
u|..1987
Gravel
7.05
Kinr e/ a1..1981
Corrugalecl
7.83
Kirn c/ q|.,1987
Pile c'loth
8.18
Kim ct u|.,1987
C)ornrgutecl
t3.4
skylight
t9.rt2
KBSIMPULAN
Nluslim cl o/.. 2005"r'
Dari Tabel 5 tersebut di atas terlihat bahwa
tingkat pengurangan (g/mr/hari) dan tingkat pengurangan spesifik (mg/mr/hari) bahan c'orntgated plastic te rhadap konsentrasi racun amoniakjauh lebih baik dari uraterial yang lain. Hal ini karena bentuk yang bclgelornbang dan tipis dari corntgcrted plustit' akan mernperluas permukaan, sehingga tcrnpat perturnbuhan
sangat tepat dipakai sebagai biofilter yang dapat
mengurangi kandungan TSS, SS, amoniak dan bahan organik (COD) di media btrdidaya ikan maupun lirnbah cair budidaya ikan sebelum dialirkan ke lingkungan. Bentuknya yang bergelornbang dan tipis memudahkan pertumbuhan bakteri nitrifikasi yang berfungsi dalam menurunkan amoniak, mengendapkan TSS dan SS serla rnenunlnkan COD. UCAPAN TERIMA KASIH
Penghargaan dan ucapan terinta kasih disarnpaikan kepada sernua anggota Laboratorium Aquaculturc Enginecring Pukyong National University, Pusau, Korca yang telah membantu pcnelitian ini. Ucaparr tcrima kasih juga disanrpaikan kcpada lcvicwcr yang telah banyak mernbcrikan korncntar saran perbaikan tulisarr ini.
clarr
DAFTAR PUSTAKA Adlcr, P.R., Harpcr, J.K.,
-lirkcda,
F., Waclc, Ir.M.
and Summcrl'clt, S.T. 2000. llcononric
evaluatiort of hydroponics antl otlrcr treatnrcnt options lbr phosphonrs rcrtrovuI
in aquaculturc clilucnt. FIortScicncc, 35. 993-999
J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN
76
Al-Hafcth. Y.S., Alarn. A. and Alam M.A. 2003. Pcrfomrance of plastic biofilter media with clifferent configuration in a water recirculation system for the culture of
Nilc tilapia (Oreochromis niloticus). Aquacultural Eng. 29, 139-154.
APHA., 1995. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. APHA, AWWA, WEF, l9'h P and Verstractc, W. 2007. Nitrogen rernoval techniques in aquaculture for a sustainable production. Aquaculture,
270, I-14. Davidson. J. and Summerfelt, S.T. 2005. Solid
rcnroval from a coldwater recirculating
svsterl comparison of a swirl separator arrd a radial-flolv settler. Aquacultural Eng., 33,47-61. DFO. 2005. Fisheries and aquaculture lrranagement, Department of Fisheries and Oceans. Ottawa, Ontario. [online] Available: http://www. dfompo .gc.cal aquacLr lture/ aquaculture_e.htm 129
pH and temperature. Water
Research.
28,2561-2566 Guellil, A., Thomas, F., Block, J.C., Bersillon, J.L. and Ginestet, P. 2000. Transtbr of organic matter between wastewater and activated sludge flocks. Water Research,
Kim, I.8., Kim, P.K and Chee, Y.O. 1987. The ammonia removal capacity of a few kinds of filter in a water reuse aquaculture system. Bull. Korean Fish.
Soc.20,561-568. Lin, Y.F., Jing S.R and Lee, D.Y. 2003. The potential use of constructed wetlands in a recirculating aquaculture system for shrimp culture. Environ. Pollut., 123, 107-113.
Muslim, Ir, and Jones, G.B. 2003. The seasonal variation of dissolved nutrients,
chlorophyll a and suspended sediments atNelly Buy, Magnetic Island. Estuarine, and Coastal Shelf Science, 57, 445455
June 2005.|.
Ebcling, J.M., Rishel', K.L and Sibrell, P.L. 2005. Screening and evaluation of polyrners as flocculation aids for the trcatrnent of aquacultural effluents. Aquacultural, E,ng ., 33, 235-249 . FAO. 2004. The State of World Fisheries and Aquaculture 2004, Food and Agriculture
Organization of the Llnited Nations, Rorne. ltaly,[online] Available: ftp:ll ftp. fao. org /docrepi faol 00T ly5600e/ y5600c01 .pdf f 6 .luly 20051. (icnnaro. P.. Guidotti. M., Funari, E., Porrello, S and Lcnz,i. M. 2006. Reduction of land bascd fish farrning impact by phytotrcatnrent pond system in a rnarginal lagoon area. Aquaculture, 256,
246-254. and
tlcnitrification in thc activated sludge pr'occss. Wilcv lntct'science, A John Wilcy & Sous. lttc., Publication. 193 pp
Groeneweg, J., Sellner, ts. and Tappe, W. 1994. Arnmonia oxidation in Nitrosomonas at NF[,, concentrations near K,: effects of
35(t),143-150.
Edition. Cratr, R., Avnimelech, Y.. Defoirdt, T., Bossier,
(icrarcli. M.H. 2002. Nitrification
Vol. 17, No.2
Muslim., Kim, I.B., Lee, J.H and Jo, J.Y. 2004. Effects of feeding regirnes on an ammonia excretion and feces production of fingerling rainbow trout Oncorhynchus
ntvkiss, 7'r' Asian Fisheries Forum, Penang, Malaysia.
Muslim., Jo, J.Y and Kim, I.B.
2005^. purification Nitrification and other water
efficiencies of IBK system biofilter in a semi-recirculation rainbow trout farm. World Aquaculture Society, BaliIndonesia.
Muslim., Jo, J.Y., Kim, LB and Suh, K.H. 2005b. Cornparisons of a circular and conical-bottom sedimentation tank and a biofilter of IBK system on the efficiencies of solid wastes removal from effluent water of semi-recirculating rainbow trout fann, World Aquaculture Society, Bal i-Indonesia. Redding. T.', Todd, S and Midlcn, A. 1997. The treatment of aquaculture wastewaters-a
Juli
20
l0
MUSLIM : KEMAMPUAN GENTENG PLASTIK BERGELOMBANG
botanical approach. J. Environ. Manage., 50, 283-299.
Ridha. M.T. and Cruz, E.M. 2001. Effect of biofilter media on water quality and biological performance of the Nile tilapra Oreoc'hromis niloticus L. reared in a simple recirculating system. Aquacultural Eng. 24. 157-166. Ruslrton,A., Ward,A.S. and Holdich, R.G. 1996.
Solid-liquid filtration and separation technology, VCH Publishers Inc., New York, USA. 538 pp. Snow, A.M., Ghaly, A.E and Snow, A. 2008. A comparative assessment of hydroponically grown cereal crops for the puri-
fication of aquaculture wastewater and the production of fish feed. American Journal of Agricultural and Biological Sciences 3 (l): 364-378,2008 Strresh. A.V. and Lin, C. K. 1992.E ffect of stocking density on water quality and production of red tilapia in recirculated water system. Aquacultural Eng. l1(l), I-22.
Vigneswaran,
S.''
77
Ngo, H.H and Wee, K.L. 1999.
Effluent recycle and waste minimization in prawn farm effiuent. J. Cleaner Prod.,
7, I2l-126. Warren-Hansen,I. 1982. Methods of treatment of waste water from trout farrning. In: Alabaster, J.S (Eds.), EIFAC Technical
Paper No.4l . Report of the EIFAC Workshop on Fish-Farm Effluents, Silkeborg, Denmark, 26-28 Muy, 1981. FAO, Rome, ll3-121. Wheaton, F.W., Hochheimer, J.N., Kaiser, G.E., Malano, R.F., Krones, M.J., Libey, G.S.
filter design methods. In: Timmons, M.B. and Losordo, T.M., (Eds.), Aquaculture and Easter, C.C. 1994. Nitrification
water reuse systems: Engineering design and management. Elsevier, New York.
t27-r7L
Wong, K.B. and Piedrahita, R.H. 2000. Settling velocity characterization of aquacultural solids. Aquacultural. Eng.
21,233-246.