ANALYSIS THE EFFECT OF IMPLEMENTATION OF QUALITY MANAGEMENT TOWARDS OPERATIONAL PERFORMANCE IN BUSINESS USAHA TAHU MANDIRI ECO ECO LESTARI SEMARANG CITY Murwanto 1), Aziz Fathoni 2),Andy Tri Haryono 3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 1)
Abstract This research was conducted on employees Usaha Tahu Eco Mandiri Lestari is engaged in the manufacturing industry of tofu and tempe, precisely on Jalan Tandang Raya No. 2 Kelurahan Mrican Kecamatan Tembalang Semarang city. To analyze how implentasi quality management in Usaha Tahu Mandiri Eco Lestari in Semarang city. The goal of this research is to analyze the influence of startegic factor, factor tactical and operational factors of operating performance. As for the number of samples in this study were 60 respondents. Data analysis techniques using multiple linear regression and hypothesis analysis. The results showed that : a) strategic factors have a positive and significant impact on operational performance, because the t value is 5,150 > the t table 1,661 with significancy 0,000 < 0,005. b) tactical factors have a positive and significant impact on operational performance, because the t value is 2.491 > the t table 1,661 with significancy 0.016 < 0.05. c) operational factors have a positive and significant impact on operational performance, because the t value is 3,050 > the t table with significancy 0,010 <0.05. Keywords: Strategic Factor, Factor Tactical, Operational Factors, Operational Performance
Abstrak
1
Penelitian ini dilakukan pada karyawan Usaha Tahu Eco Mandiri Lestari yang bergerak dalam bidang industri pembuatan tahu dan tempe, tepatnya di Jalan Tandang Raya No. 2 Kelurahan Mrican Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Untuk menganalisis bagaimana implentasi manajemen kualitas pada Usaha Tahu Eco Mandiri Lestari di Kota Semarang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor startegik, faktor taktis dan faktor operasional terhadap kinerja operasional. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) faktor strategik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional, karena nilai t tabel 5,150 > 1,661 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. b) faktor taktis mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional, karena nilai t hitung 2,491 > 1,661 dengan signifikansi sebesar 0,016 < 0,05. c) faktor operasional mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional, karena nilai nilai t hitung 3,050 > 1,661 dengan signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Kata Kunci : Faktor Strategik, Faktor Taktis, Faktor Operasional, Kinerja Operasional
PENDAHULUAN
2
Usaha
kecil
dan
menengah
tempe yang benar, turut memberikan
(UKM) di Indonesia merupakan
andil
salah satu penggerak perekonomian
kualitas tahu tempe yang beredar,
rakyat yang tangguh. Hal ini karena
terutama
kebanyakan para pengusaha kecil
tradisional. Tahu tempe merupakan
dan
makanan
menengah
berangkat
dari
industri keluarga/ rumahan. Dengan
semakin
di
rendahnya
berbagai
istimewa
yang
pasar
sering
dipandang sebelah mata.
demikian, konsumennya pun berasal dari kalangan menengah ke bawah.
pada
Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk
Menurut Prawirosentono (2007:
jadi (Nasution, 2005: 2). Ke tiga
2) bertambahnya unit-unit usaha
tahap tersebut saling berhubungan
kecil dan menengah tidak terlepas
dimana jika terjadi kesalahan di salah
dari peran kewirausahaan
satu tahap maka akan berdampak
pelaku
usaha kecil menengah. Pengalaman
secara
di negara-negara maju menunjukan
selanjutnya. Penerapan manajemen
bahwa usaha kecil menengah adalah
kualitas
sumber dari inovasi produksi dan
kegiatan
teknologi,
(pemeriksaan),
pertumbuhan
wirausahawan
yang
jumlah
kreatif
dan
langsung
terdiri
terhadap
dari
serangkaian
diantaranya
inspection
(deteksi),
quality quality
inovatif dan penciptaan tenaga kerja
(pencegahan),
terampil dan fleksibel dalam proses
management (pengarahan).
produksi
untuk
cepat (Tambunan, 2002:92).
quality
Kualitas
yang banyak dipilih antara lain usaha “home industri” tahu tempe. Mereka informasi
proses
pembuatan tahu tempe biasanya mandiri.
assurance
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu bidang wirausaha
secara
dan
control
menghadapi
perubahan permintaan pasar yang
mendapatkan
tahap
Minimnya
Menurut Prawirosentono (2007: 5), kualitas suatu produk memiliki definisi yang berbeda karena dilihat dari dua sisi, yakni sisi sebagai konsumen (pengguna barang dan jasa) dan sisi sebagai produsen
pengetahuan akan proses pembuatan
3
(pembuat
barang
dan
jasa).
Sedangkan
menurut
Tampubolon
keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat
oleh
manajemen
(2004: 30), kualitas didefinisikan
puncak dan diimplementasikan
sebagai apa saja yang diharapkan
oleh
konsumen dari produk atau jasa yang
organisasi
dihasilkan perusahaan, bagaimana
pencapaian
meningkatkannya
tersebut.
untuk
memberi
kepuasan bagi konsumen.
bahwa
dalam
suatu rangka
tujuan
Faktor
Menurut
jajaran
organisasi
2. Faktor Taktis
1. Faktor Strategik
Robinson
seluruh
Pearch
dan
(2007:77)
dikatakan
manajemen
strategik
taktis
pemberdayaan keterlibatan
terdiri
tenaga
kerja,
tenaga
pelatihan
dari
kerja,
tenaga
kerja,
tim
kerja,
adalah kumpulan dan tindakan
pembentukan
yang menghasilkan
penggunaan teknologi informasi,
(formulasi)
dan
(implementasi)
perumusan pelaksanaan
kualitas
rencana-rencana
pemasok,
pemasok,
penilaian
yang dirancang untuk mencapai
kinerja pemasok.
sasaran-sasaran
faktor
organisasi.
hubungan
yang
terhadap Salah satu
berperan
dalam
Menurut Craig & Grant (2006:82)
implementasi manajemen kualitas
pengertian
adalah
strategik adalah
manajemen
penetapan sasaran dan tujuan
(Salaheldin,
jangka panjang (targeting and
(supplier)
long-term
sebuah
penting bagi perusahaan, baik
perusahaan dan arah tindakan
pemasok bahan baku maupun
serta alokasi sumber daya yang
pemasok dalam mendistribusikan
diperlukan
barang ke pasar atau konsumen.
goals)
untuk
mencapai
2008).
pemasok Pemasok
merupakan
bagian
sasaran dan tujuan (achieve the goals and objectives).
3.Faktor Operasional
Menurut Tampubolon (2004:63) menyatakan strategik
Pada
bahwa pengertian adalah
umumnya,
menginginkan
serangkaian
pelanggan
produk
yang
memiliki karakteristik lebih cepat,
4
lebih murah, dan lebih baik.
produk cacat atau apkir, dan
Menurut
perbaikan pengiriman kepada
Nasution (2005: 51),
kepuasan
pelanggan
perbedaan
antara
mencakup
Perkembangan
dan
kinerja finansial dapat dilihat
kinerja atau hasil yang dirasakan.
dari pertumbuhan pendapatan,
Karena pelanggan adalah orang
peningkatan laba bersih, dan
yang menerima hasil pekerjaan
rasio laba terhadap pendapatan.
(produk)
harapan
pelanggan.
seseorang,
pelangganlah
yang
maka
Sedangkan kinerja non-
menentukan
finansial dapat dilihat dari
kualitas suatu produk. Terdapat penting
dalam
investasi yang dilakukan
beberapa
unsur
dalam
yang
pengembangan industi kecil
kualitas
penelitian
dan
ditetapkan pelanggan, yaitu :
kemampuan industri kecil
a. Pelanggan harus merupakan
dalam
mengembangkan
profil
persaingan,
prioritas utama organisasi. b. Pelanggan
yang
diandalkan
dapat
pengembangan
merupakan
produk
baru,
dalam orientasi
pelanggan yang paling penting
pasar,
dan
yang membeli berkali-kali.
pengembangan pasar.
juga
c. Kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkan produk berkualitas
tinggi
Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka
dengan
pemikiran
teoritis
dalam penelitian ini terdapat pada
perbaikan terus-menerus.
gambar 1. 4. Kinerja Operasional Kinerja operasional dapat dilihat
dari
diantaranya produktivitas,
beberapa
hal, adalah
perbaikan
kualitas produk, peningkatan fleksibilitas,
pengurangan
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
5
Teoritis
Faktor
Strategik (X1) H1
Faktor Taktis (X2)
Kinerja Operasional (Y)
H2
H3 Faktor Operasional (X3)
METODOLOGI PENELITIAN
H4
Variabel Penelitian Variabel
yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain : Hipotesis
a. Variabel
H1 : Faktor strategik mempunyai pengaruh
positif
taktis
pengaruh
terhadap
faktor taktis (X2) dan faktor operasional (X3).
mempunyai
positif
(X),
berupa faktor strategik (X1),
kinerja operasional. H2 : Faktor
Independen
b.
terhadap
Variabel
Dependen
(Y),
yaitu kinerja operasional (Y)
kinerja operasional. H3 :
Faktor
operasional
Populasi dan Sampel
mempunyai pengaruh positif
Populasi dalam penelitian ini
terhadap kinerja operasional.
adalah 60 karyawan Usaha tahu
H4 : Faktor strategik, faktor taktis
eco mandiri lestari yang bergerak
dan faktor operasional secara
dalam bidang industri pembuatan
simultan mempunyai pengaruh
tahu dan tempe.
positif
terhadap
kinerja
Pengambilan sampel dalam
operasional.
penelitian
ini
karyawan
Usaha
sejumlah Tahu
60 Eco
Mandiri Lestari Semarang. Teknik yang
6
akan
digunakan
adalah
simple
random
sampling
(Sugiyono, 2004), dimana pada
Variabel X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
teknik sampel random sederhana, apabila
subyek
penelitian
jumlahnya kurang dari 100, lebih baik
diambil
semua
penelitiannya
sehingga merupakan
penelitian populasi.
Metode Analisi Data Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan antara lain uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik
(multikolonieritas,
heteroskedastisitas dan normalitas), regresi linier berganda, uji hipotesis secara parsial dan simultan serta uji
r hitung
r tabel
0,923 0,861 0,899 0,640 0,756 0,677 0,603 0,603 0,753 0,599 0,763 0,763 0,940 0,886 0,930 0,922
0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157 0,157
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Dari hasil tabel 1, dapat dijelaskan nilai r hitung > r tabel (0,157) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item dalam indikator variabel taktis, strategik, operasional dan
koefisien determinasi.
kinerja operasional adalah valid. Uji Reliabilitas ANALISIS
DATA
Reliabilitas adalah alat untuk
DAN
PEMBAHASAN
mengukur
Uji Validitas
merupakan indicator dari variabel
Uji validitas digunakan untuk
atau
suatu
konstruk.
kuesioner
Suatu
yang
kuesioner
mengukur sah atau valid tidaknya
dikatakan reliable atau handal, jika
suatu kuesioner.
jawaban
seseorang
terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabiil dari waktu ke waktu.
Tabel 1: Uji Validitas
Tabel 2: Nilai Reliabilitas Kuesioner
7
No. 1. 2. 3. 4.
Cronbach Alpha 0,957 0,901 0,921 0,931
Indikator Faktor Strategik Faktor Taktis Faktor Operasional Kinerja Operasional
Ket. Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
strategik taktis operasional
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil tersebut maka
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 2 diketahui variabel
bahwa antara
dapat
masing-masing faktor
Colliearity Statistics Tollerance VIF ,496 ,2.017 ,496 ,2.017 ,496 ,2.017
Model
variabel
strategik,
taktis
dan
strategik,
operasional dalam model regresi
faktor taktis dan faktor operasional
diatas tidak terjadi hubungan yang
ternyata diperoleh cronbacth Alpha
sempurna
lebih besar dari
(multikolinieritas) karena VIF < 10
0,6.
Dengan
antar
demikian, maka hasil uji reliabilitas
dan Tolerance
terhadap keseluruhan variabel adalah
2005:91).
reliabel.
b. Uji Heteroskedastisitas
variabel
> 0,1 (Ghozali,
Heteroskedastisitas
terjadi
Uji Asumsi Klasik
apabila tidak ada kesamaan deviasi
a. Uji Multikolonieritas
standar nilai variabel dependen pada
Uji
multikolonieritas
untuk
setiap variabel independen. Deteksi
mengetahui adanya hubungan yang
dengan melihat ada tidaknya pola
sempurna
tertentu pada grafik.
antara
variabel
bebas
dalam model regresi. Apabila terjadi multikolonieritas bebas
yang
maka
Gambar 2: Uji Heteroskedastisitas
variabel
berkolinier
dapat
dihilangkan (Ghozali, 2005:91).
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui
bahwa data menyebar
(tidak terdapat deviasi standar antara Tabel 3: Uji Multikolonieritas
variabel bebas terhadap variabel 8
terikat), dan tidak membentuk pola tertentu,
sehingga
tidak
heteroskedastisitas
terjadi Unstandardized Coefficients
(Ghozali, Model
2005:107).
1
B
(Constant
c. Uji Normalitas
X1 X2 X3
Uji normalitas digunakan untuk menguji
normalitas
data
Standardized Coefficients
Std. Error
2.036
1.102
.334 .280 .330
.065 .113 105
Beta
.579 .280 320
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
yang
digunakan untuk analisis regresi
Persamaan regresinya :
berganda. Y:2,036 + 0,334X1 + 0,280X2 + 0,330X3+ e
Gambar 3: Normalitas Data
Pengujian Hipotesis a.
Pengaruh
Faktor
Strategik
terhadap Kinerja Operasional Uji
Nilai t hitung untuk X1 adalah
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
5.150 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 , karena nilai t hitung
Dari grafik plot normal
dapat
diketahui bahwa penyebaran plot berada
di
sepanjang garis
45o,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi
secara
normal
(Ghozali, 2005:112).
5.150 >
t tabel 1,661 dan tingkat
signifikansi t hitung 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan faktor strategik
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini dimaksudkan untuk
(X1)
mempunyai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja operasional (Y)
mengetahui
pengaruh
variabel
dapat diterima.
independen
terhadap
variabel
b. Pengaruh
Faktor
Taktis
terhadap Kinerja Operasional
independen.
Nilai t hitung untuk X1 adalah 2,491 dan dengan tingkat signifikansi Tabel 4: Analisis Regresi Linier Berganda
sebesar 0,016 , karena nilai t hitung
9
2,491 > t tabel 1,661. Dan tingkat
dalam
persamaan
regresi
signifikansi t hitung 0,016 < 0,05,
simultan berpengaruh positif dan
maka dapat disimpulkan bahwa Ho
signifikan terhadap variabel terikat
ditolak dan Ha diterima, sehingga
atau tidak.
hipotesis yang menyatakan factor
Tabel 5: Uji Simultan b
ANOVA
statis (X1) mempunyai berpengaruh positif kinerja
dan
signifikan
operasional
terhadap
(Y)
dapat
Sum of Squares
Model 1
diterima. c. Pengaruh Faktor Operasional
secara
Mean Square
df
Regressi on
133.035
2
Residual
73.815
57
206.850
59
Total
66.517 51.364 1.295
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
terhadap Kinerja Operasional Berdasarkan tabel 5, maka dapat
Nilai t hitung untuk X3 adalah 3,050 dan dengan tingkat signifikansi
diketahui
sebesar 0,010 , karena nilai t hitung
sebesar
3,050 > t tabel 1,661. Dan tingkat
0,000, artinya F hitung > F tabel,
signifikansi t hitung 0,010 < 0,05,
yaitu 51.364 > 3,10 atau 0,000 <
maka dapat disimpulkan bahwa Ho
0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa
ditolak dan Ha diterima, sehingga
faktor strategik (X1), factor taktis (X2)
hipotesis yang menyatakan faktor
dan faktor operasional (X3) secara
operasional
simultan berpengaruh positif dan
(X1)
mempunyai
bahwa
F
hitung
51,364 dan signifikasi =
berpengaruh positif dan signifikan
signifikan
terhadap kinerja operasional (Y)
operasional (Y).
dapat diterima.
nilai
terhadap
kinerja
Koefisien Determinasi
d. Pengaruh Faktor Strategik, Faktor
Taktis
dan
Operasional secara Simultan terhadap Kinerja Operasional Menggunakan
uji
Koefisien determinasi digunakan
Faktor
F
atau
untuk
mengetahui
prosentase
perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).
simultan, dimana fungsinya adalah untuk mengetahui apakah seluruh variabel
bebas
yang
digunakan
Tabel 6: Koefisien Determinasi
10
F
Sig. a
.000
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
kinerja operasional, karena nilai t hitung 3,050 > t tabel 1,661 dan
Model Summaryb
Model
R
1
.802a
R Square
Adjusted R Square
.643
tingkat signifikansi t hitung 0,010
Std. Error of the Estimate
.631
1.138
< 0,05. 4. Nilai F hitung sebesar 51,364 dan
Nilai Adjusted R Square sebesar
signifikasi = 0,000, artinya F
0,631 yang menunjukkan bahwa
hitung > F tabel, yaitu 51.364 >
variasi faktor strategik, taktis dan
3,10 atau 0,000 < 0,05. Sehingga
operasional
dapat
dapat
berpengaruh
diartikan
bahwa
faktor
terhadap kinerja yang ada di Usaha
strategik (X1), factor taktis (X2)
Tahu Eco Mandiri Lestari Semarang
dan faktor operasional (X3) secara
sebesar
simultan berpengaruh positif dan
63,1
persen,
sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel
signifikan
lain
operasional (Y).
yang
tidak
diamati
dalam
terhadap
kinerja
penelitian ini. Saran PENUTUP Berdasarkan kesimpulan yang
Kesimpulan 1. Faktor
strategik
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja operasional, karena nilai t
telah dikemukakan, maka diberikan beberapa saran sebagai berikut : a. Faktor manajemen
hitung 5.150 > t tabel 1,661 dan
agar
dalam lebih
di
tingkatkan lagi supaya output
tingkat signifikansi t hitung 0,000
yang didapat didalam perusahaan
< 0,05.
bisa meningkat.
2. Faktor statis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
strategik
b. Faktor taktis
untuk pelatihan
tenaga kerja serta pemberdayaan
operasional, karena nilai t hitung
tenaga kerja
2,491 > t tabel 1,661 dan tingkat
agar ditingkatkan
lagi agar karyawan bisa lebih
signifikansi t hitung 0,016 < 0,05.
terampil
3. Faktor operasional berpengaruh
dalam
sebuah barang.
positif dan signifikan terhadap
11
memproduksi
c. Dalam menjalankan pemasaran agar bisa di tingkatkan lagi, seperti keluar kota semarang, guna meningkatkan produktifitas serta
pendapatan
dalam
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE Salaheldin, 2008. Manajemen Mutu, Bandung : CV. Alfa
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Agung Utama dan Fahmy Radhi, 2009. Penerapan Total Quality Management dan Just In Time terhadap Kinerja Oprasional dan Keunggulan Kompetitif Craig dan Grant, 2006. Manajemen Strategi, Yogyakarta : Surya Express D Tambunan, P. Manahan, 2002, Manajemen Operasional, Edisi pertama, Jakarta : Ghalia Indonesia Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate DenganProgram SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. M. Nasution, 2005. Total Quality Management, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Pearch dan Robinson, 2007. Total Quality Manajemen,Jakarta : Ghalia Indonesia
12