Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
ANALYSIS OF EFFECT OF PERCEPTION OF VISITORS, LOCATION AND DEVELOPMENT STRATEGY TO CUSTOMER TRUST MUSEUM VISITORS WITH INTERESTS AS AN INTERVENING VARIABLE (Empirical Study On Visitor Heritage Museum Kretek Kudus Regency) Edy Purwanto1), Andy Tri Haryono2), Leonardo Budi Hasiholan3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 1)
ABSTRACT This research is motivated by the conditions of the competition in the field of tourism which from time to time even stronger, Advanced Research aims to manguji whether the perception of visitors, the location and the development strategy of the museum effect on customer trust with the visitor's interest as an intervening variable that is done in the tourism museum clove lies in Kudus regency. In this method of research using methods purposive sampling of 100 respondents museum visitors clove in Kudus and analyzed using multiple linear regression with SPSS version 17. The results showed that the variables of museum development strategy memipunyai most significant positive effect on the interest of visitors compared to the perception variables visitors and location. Hypothesis testing using t test showed that the variables of perception of visitors, the location and the development strategy of the museum on customer trust with the visitor's interest is acceptable and significant positive effect. While testing the coefficient of determination shows that the perception of visitors, the location and the development strategy of the museum has an influence of 51.1% against the interest of visitors, whereas the visitor's interest 46.7% have influence on customer trust. Keywords: perception of visitors, the location of the development strategy of the museum, visitors' interest, customer trust
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan bisnis dibidang pariwisata yang dari waktu ke waktu semakin kuat, Penelitia ini bertujuan untuk manguji apakah persepsi pengunjung, lokasi dan strategi pengembangan museum berpengaruh terhadap customer trust dengan minat pengunjung sebagai variabel intervening yang dilakukan di obyek wisata museum kretek yang terletak di Kabupaten Kudus. Dalam metode ini penelitian menggunakan metode purposive sampling terhadap 100 orang responden pengunjung museum kretek di Kabupaten Kudus dan dianalisa menggunakan regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS versi 17.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel strategi pengembangan museum memipunyai pengaruh positif signifikan paling besar terhadap minat pengunjung dibandingkan dengan variabel persepsi pengunjung dan lokasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel persepsi pengunjung, lokasi dan strategi pengembangan museum terhadap customer trust dengan minat pengunjung dapat diterima dan berpengaruh positif signifikan. Sedangkan pengujian koefesien determinasi menunjukkan bahwa persepsi pengunjung, lokasi dan strategi pengembangan museum mempunyai pengaruh 51,1% terhadap minat pengunjung, sedangkan minat pengunjung mempunyai pengaruh 46,7% terhadap customer trust. Kata Kunci : persepsi pengunjung, lokasi strategi pengembangan museum, minat pengunjung, customer trust
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENDAHULUAN
Tabel 1.1 Jumlah kunjungan
Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan objek pariwisata
wisatawan Museum Kretek dari
yang
tahun 2010 sampai 2014d
terbesar dari sabang sampai merauke.
Tahun Jumlah
Pertumbuhan ( % )
Dalam pengembangan ekonomi, sosial dan
Pengunjung
budaya di daerah pengembangan sektor
(orang)
pariwisata memiliki pengaruh ekonomi
2010
14.007
daerah. Namun, jika tidak dikembangkan
2011
50.971
363.89
secara terencana maka periwisata juga
2012
53.161
10.42
akan memberikan peluang bagi munculnya
2013
58.598
11.02
berbagai dampak negatif yang merugikan
2014
67.936
11.59
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di
2015
99.208
14.60
daerah yang bersangkutan. Oleh sebab itu,
Rata- rata pertahun : 57.313
kebijakan
Rata-rata perbulan : 4.776
sektor
pariwisata
daerah
haruslah memperhitungkan secara cermat
Sumber : Museum Kretek tahun2015
baik dampak positif maupun negatifnya.
Walaupun jumlah pengunjumg di
Peran pemerintah daerah sebagai inisiator,
Museum
motivator
penurunan setiap tahunnya, akan tetapi
dan
fasilitator
sangat
Kretek
tidak
mengalami
menentukan keberhasilan pengembangan
Pemerintah
pariwisata.
Pariwisata dan pengelola Museum Kretek
Untuk
mencapai
keberhasilan
Kebudayaan
dan
harus tetap menjaga ke depannya supaya
target pariwisata suatu daerah makan
tidak
diperlukan
adanya
usaha-usaha
jumlah
dilakukan
dengan
mengatur
yang
Dinas
terjadi
penurunan
pengunjung
pertumbuhan
di
tahun-tahun
sistem
berikutnya, karena objek wisata sebagai
pariwisata yang memadai berupa promosi
sunber devisa negara dan bermanfaat bagi
dan
potensi-potensi
kehidupan warga masyarakat sekitarnya.
pariwisata yang didukung dengan desain
Hal ini sangat penting sekali untuk
produksi
dan
yang
diperhatikan, karena pariwisata sebagai
diadakan
pemerintah
(Getz,
salah satu usaha yang bergerak di bidang
2008).
pengembangan
kegiatan-kegiatan setempat
jasa, pengunjung merupakan tolak ukur yang
paling
penting
keberlangsungan usahanya.
dalam
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Pada umumnya permasalahan yang
museum yang belum bisa dioptimalkan
terjadi pada permuseuman di Indonesia
secara baik, minimnya fasilitas yang
adalah jumlah pengunjung yang datang ke
diberikan dari museum dan rendahnya
museum mengindikasikan bahwa museum
minat pengunjung Museum Kretek.
adalah
Persespi Pengunjung
tempat
wisata
yang
kurang
menarik. Ada dua masalah utama yang menyebabkan
kurang
Persepsi
berasal
dari
bahasa
diminatinya
Inggris yaitu kata perception, yang diambil
Museum Kretek. Terutama ketika museum
dari bahasa latin perceptio, yang berarti
diletakkan dalam konteks ramai-tidaknya
menerima
kunjungan pada musim liburan.
Leavitt (dalam Desmita, 2011: 117),
pada
aspek
internal
”Perception dalam
sendiri.
Aspek
internal
adalah
Pertama, museum
itu
museum
yang
wilayah
dimaksud
estetika
Kemudian
atau
ialah
visual
yang
kedua,
pada
museum. lebih
pada
persoalan relasi museum dengan publik,
mengambil.
Menurut
pengertian
penglihatan,
yaitu
sempit
bagaimana
seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam
arti
luas, perception adalah
pandangan, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu”.
yaitu sejauh mana strategi museum sebagai
Para
ahli
dengan
pandangan
institusi edukatif dan seni membangun
masing-masing mendefinisikan persepsi
interaksi
secara
dengan
publik
secara
berbeda-beda.
Berikut
adalah
positif/mutualisme. Museum Kretek juga
definisi persepsi menurut beberapa ahli
memiliki permasalahan dari segi intern
yang dikutip dari Desmita (2011: 117),
museum. Hal ini di buktikan bahwa
1) Chaplin mengartikan persepsi sebagai
“Pengelolaan,
”Proses mengetahui atau mengenali objek
SDM
(sumber
daya
manusia) pemandu harus dibenahi. Dengan
dan
begitu, meskipun harga tiket masuk tidak
indera, 2) Morgan mengartikan persepsi
terlalu mahal, tapi pengunjung tertarik dan
sebagai ”The process of discriminating
bisa mempelajari apa yang ada di museum
among stimuli and of interpreting their
lebih detail.
meaning,
Permasalahan yang terjadi pada wisata
museum
sekarang
ini
adalah
kejadian
objektif
3) Matlin
melalui
mendefinisikan,
“Perception is a process that uses our previous
knowledge
to
gather
and
museum yang sering dipandang sebagai
interpret the stimuli that our sense
tempat yang membosankan, anggapan
register, 4) Matsumoto mendefinisikan,
masyarakat bahwa museum bukan sebagai
“Perception is the process of gathering
tempat wisata yang menyenangkan, peran
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
information about the world trough our
tentang keterbelakangan, perkembangan
senses”.
dan
Lokasi
bersangkutan
Pada
studi
Geografi,
kemajuan
wilayah
yang
dibandingkan
dengan
lokasi
wilayah lainnya. Lokasi relatif dapat
merupakan variabel penting yang dapat
ditinjau dari site dan situasi (situation).
mengungkapkan
tentang
Site adalah semua sifat atau karakter
gejala atau fenomena yang dipelajari.
internal dari suatu daerah tertentu
Sumaatmadja
sedangkan situasi adalah lokasi relatif
berbagai
(2001:118)
hal
menjelaskan,
bahwa lokasi suatu benda dalam ruang
dari
tempat
atau
wilayah
yang
dapat menjelaskan dan dapat memberikan
bersangkutan yang berkaitan dengan
kejelasan pada benda atau gejala geografi
sifat-sifat eksternal suatu region.
yang bersangkutan secara lebih jauh
Strategi Pengembangan Museum
lagi. Menurut Sumaatmadja (2004:118)
Pengembangan adalah salah satu
dalam bukunya yang berjudul “Studi
bagian manjemen yang menitik beratkan
Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa
pada implementasi potensi budaya harus
Keruangan” menyatakan bahwa lokasi
dilaksanakan
dalam
berapa langka
suatu
ruang
dapat
dibedakan
dengan
rentang
sistematis
yang
waktu, dapat
menjadi dua jenis lokasi, yaitu :
mengarah pada pencapaian hasil,dan hasil
1. Lokasi absolut adalah suatu tempat atau
yang dicapai diharapkan pada perencanaan
wilayah
yang
lokasinya
berkaitan
manajeman
dengan
kegiatan
yang
dengan letak astronomis yaitu dengan
sangat spesetif untuk mencapai tujuaan
menggunakan garis lintang dan garis
visi, tujuan, dan sasaran dari rencana
bujur, dan dapat diketahui secara pasti
tersenut.
dengan menggunakan absolut
suatu
daerah
peta. tidak
Lokasi dapat
Menurut Lanya (2008) definisi mengenai
pengembangan
yaitu,
berubah atau berganti sesuai perubahan
“Pengembangan adalah
jaman tetapi bersifat tetap karena
dan memperbaiki
berkaitan dengan bentuk bumi.
sesuatu yang telah ada”. Dalam bukunya
2. Lokasi relatif adalah suatu tempat atau wilayah
yang
berkaitan
dengan
atau
memajukan meningkatkan
berjudul “ Dasar-dasar pariwisata”, Gamal Suwantoro (2004),
menyatakan
karakteristik tempat atau suatu wilayah,
pengembangan
bertujuan
untuk
karakteristik tempat yang bersangkutan
mengembangkan produk pelayanan yang
sudah dapat diabstraksikan lebih jauh.
berkualitas,
Lokasi relatif memberikan gambaran
bertahan. Berdasarkan definisi di atas,
seimbang,
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
yang
dimaksud
dengan
utama para wisatawan asing. Obyek ini
upaya-
masih banyak ditemukan di luar Jawa,
upaya yang dilakukan dengan tujuan
misalnya di daerah-daerah pedalaman
memajukan,memperbaiki, dan meningkatk
Kalimantan, Papua dan lain-lain.
strategi pengambangan adalah
an kondisi kepariwisataan suatu obyek dan
5. Pemerintah
pusat
membangun
daya tarik wisata sehingga mampu menjadi
kerjasama dengan kalangan swasta dan
mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh
pemerintah daerah setempat, dengan
wisatawan serta mampu memberikan suatu
sistem yang jujur, terbuka dan adil.
manfaat baik bagi masyarakat di sekitar
perlu
obyek dan daya tarik dan lebih lanjut akan
wisatawan bagi semua DTW yang ada
menjadi pemasukan bagi pemerintah.
di seluruh Indonesia. Dalam hal ini
dilakukan
pemerataan
arus
Pengembangan pariwisata yang
pemerintah juga harus memberikan
menunjang pertumbuhan ekonomi dapat
perhatian yang sama kepada semua
dilakukan
DTW. Perhatian terhadap DTW yang
dengan
memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
sudah mandiri hendaknya dikurangi dan
1. Perlu ditetapkan berbagai peraturan
memberikan
perhatian
yang berpihak pada peningkatan mutu
terhadap
pelayanan pariwisata dan kelestarian
perhatian lebih.
lingkungan wisata, bukan berpihak pada kepentingan
pihak-pihak
DTW
yang
yang
lebih
memerlukan
6. Menggugah masyarakat sekitar DTW
tertentu.
agar menyadari peran, fungsi dan
Selain itu perlu diambil tindakan yang
manfaat pariwisata serta merangsang
tegas bagi siapa saja yang melakukan
mereka untuk memanfaatkan peluang-
pelanggaran terhadap aturan yang telah
peluang yang tercipta bagi berbagai
ditetapkan.
kegiatan yang dapat menguntungkan
2. Pengelolaan pawisata harus melibat masyarakat setempat.
kesempatan untuk memasarkan produk-
3. Kegiatan promosi yang dilakukan harus beragam,
produk lokal serta membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan dan
4. Perlu menentukan DTW-DTW utama yang memiliki keunikan dibanding dengan DTW lain, terutama yang bersifat
secara ekonomi. Masyarakat diberikan
tradisional
dan
alami.
pengadaan modal bagi usaha-usaha yang mendatangkan keuntungan. 7. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk
Kebetulan saat ini obyek wisata yang
menunjang
kelancaran
alami dan tradisional menjadi sasaran
Pengadaan
dan
pariwisata.
perbaikan
jalan,
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
telephone, angkutan, pusat perbelanjaan
pada dasarnya adalah penerimaan akan
wisata dan fasilitas lain disekitar lokasi
suatu hubungan antara diri sendiri dengan
DTW sangat diperlukan.
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
Minat Pengunjung Minat seseorang terhadap suatu
minat. Menurut Kartini Kartono (2006: 12)
objek akan lebih kelihatan apabila objek
ninat
tersebut sesuai sasaran dan berkaitan
kecenderungan yang searah secara intensif
dengan
kepada
keinginan
seseorang
dan
yang
(Sardiman,2005: Tampubolon
(2001:
kebutuhan bersangkutan
76).
Menurut
41)
mengatakan
merupakan
suatu
Kepercayaan
keinginan
kepercayaan
yang
dapat
yang
dianggap
Customer Trust
pondasi
kemauan
obyek
dan
penting.
bahwa minat adalah suatu perpaduan dan
momen
dari
(trust) bisnis.
dalam
merupakan Membangun
hubungan
jangka
berkembang jika ada motivasi. Sedangkan
panjang dengan pelanggan adalah suatu
menurut Djali (2008: 121) bahwa minat
faktor yang penting untuk menciptakan
pada dasarnya merupakan penerimaan
loyalitas pelanggan. Kepercayaan ini tidak
akan sesuatu hubungan antara diri sendiri
begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/
dengan sesuatu di luar diri. Minat sangat
mitra bisnis, melainkan harus dibangun
besar
mencapai
mulai dari awal dan dapat dibuktikan.
prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan,
Menurut Prasaran phanich (2007:23.1),
atau karir. Tidak akan mungkin orang yang
ketika konsumen mempercayai sebuah
tidak berminat terhadap suatu pekerjaan
perusahaan, mereka akan lebih suka
dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut
melakukan pembelian ulang dan membagi
dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai
informasi pribadi yang berharga kepada
rasa senang atau tidak senang dalam
perusahaan tersebut.
pangaruhnya
dalam
menghadapi suatu objek (Mohamad Surya,
Morgan & Hunt, 2004 mengatakan
2003: 100). Minat berkaitan dengan
bahwa kepercayaan sebagai persyaratan
perasaan suka atau senang dari seseorang
untuk membangun hubungan konsumen
terhadap sesuatu objek.
dan sebagai bagian yang terdahulu dalam
Hal ini seperti dikemukakan oleh
mengembangkan komitmen. Kepercayaan
Slameto (2003: 180) yang menyatakan
akan muncul ketika salah satu pihak
bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka
memiliki keyakinan pada keandalan dan
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
integritas, kepercayaan memainkan peran
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
kritis dengan memberikan pelayanan dan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
pemasar B2B Moorman et al., 2002)
variabel intervening pada pengunjung
Secara khusus Berry dan Parasuraman
museum kretek
mencatat
(2001:144)
bahwa
“jasa
3. H3 : Diduga strategi pengembangan
pemasaran yang paling efektif tergantung
museum
berpengaruh
pada manajemen kepercayaan pelanggan”.
signifikan
terhadap
positif
dan
customer
trust
Gambar 1
terhadap minat pengunjung sebagai
Kerangka Pemikiran
variabel intervening pada pengunjung museum kretek 4. H4 : Diduga persepsi pengunjung, lokasi
dan
strategi
mseum
pengembangan
secara
berpengaruh
bersama-sama
positif
dan
signifikan
terhadap customer trust terhadap minat pengunjung
sebagai
variabel
intervening pada pengunjung museum kretek Persepsi Pengunjung
5. H5 H1
Diduga minat pengujung
berpengaruh terhadap customer trust
H5 Minat Pengunjung
Lokasi
:
Customer Trust
pada pengunjung museum kretek
H3 Strategi museum
METODE PENELITIAN
H3
Variabel Penelitian
H4
1. Variabel Independen adalah variabel yang
mempengaruhi
variabel
Hipotesis Penelitian
dependen, baik yang pengaruhnya
1. H1 : Diduga persepsi pengunjung
posotif maupun yang pengaruhnya
berpengaruh
positif
dan
signifikan
negatif ( Ferdinand,2006). Variabel
terhadap customer trust terhadap minat
Independen
pengunjung
adalah Persepsi Pengunjung (X1)
sebagai
variabel
dalam
penelitian
intervening pada pengunjung museum
Lokasi
kretek
Pengembangan Museum (X3).
2. H2 : Diduga lokasi berpengaruh positif
(X2)
dan
ini
Strategi
2. Variabel Dependen atau Variabel terikat
dan signifikan terhadap customer trust
sering
terhadap minat pengunjung sebagai
stimulus,
disebut
sebagai
prediktor,
Variabel antecedent.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Variabel Dependen adalah variabel
yang ada, tetapi berdasarkan sampel yang
yang dipengaruhi atau menjadi akibat
diambil (Sutrisno Hadi,2012;78).
karena
adanya
variabel
bebas
Sampel merupakan sebagian
(Sugiono,2004). Dalam penelitian ini
dari populasi yang karakteristiknya
yang menjadi Variabel Dependen
hendak diselidiki dan dianggap bisa
adalah Customer trust (Y2)
mewakili keseluruhan populasi dan
3. Variabel Intervening Variabel Mediasi adalah
variabel
menghubungkan
antara sebuah
yang
jumlahnya
lebih
Pangertu,2013).
variabel
harus
utama
pada
dependen
yang
dianalisis
(
dalam peneelitian ini adalah Minat
serangkaian
Pengunjung (Y1)
disebut sampling.
kondisi
ril
harus
aturan
melalui
tertentu
yang
Sampling adalah cara atau
Populasi dan Sampel Penelitian kumpulan
penelitian
populasi yang ada. Untuk itu proses pengambilannya
adalah
Sampel
mencerminkan
Ferdinand,2006 ).Variabel Intervening
Populasi
daripada
jumlah populasinya (Djarwanto dan
variabel
independen
sedikit
teknik
yang
digunakan
untuk
individu atau objek penelitian yang
mengambil sampel atau cara untuk
memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri
menentukan sampel yang jumlahnya
yang telah ditetapkan. Berdasarkan ciri-
sesuai dengan ukuran sampel yang
ciri tersebut, populasi dapat dipahami
akan
sebagai kelompok individu atau objek
sebenarnya (Sutrisno Hadi,2012;78).
pengamatan yang minimal memiliki satu
Pengambilan sampel dari populiasi
persamaaan
karakteristik.Adapun
secara acak berdasarkan frekuensi
populasi dalam penelitian ini adalah
probabilitas semua anggota populasi
pengunjung Museum pada tahun 2014
(Hasan Mustofa, 2003).
yang berjumlah 67.936 orang tanpa
dijadikan
sumber
Perhitungan
data
sampelnya
membedakan jenis kelaminnya. Populasi
menggunakan rumus Slovin (Husein
penelitian ini terdiri dari beberapa kelas
Umar,2012).
yang berbeda, sehingga perlu dilakukan
n=
sampling, yaitu dengan penentuan jumlah
N (1) 1 + N (Moe)2
subyek yang dapat diipilih, ditentukan sesuai jumlah sampel yang dikehendaki,
Dimana :
artinya kuota ditentukan dari tiap kelas
n
= ukuran sampel
N
= ukuran populasi
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Moe = Margin of eror merupakan tingkat kesalahan maksimal yang masih dapat ditoleransi sebesar 10%
berganda, pengujian goodness of fit (uji t dan uji F) serta koefisien determinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen
n =
67.936
1 + 67.936 (0,1)2
Uji instrumen yang dilakukan berupa : Uji Validitas
n = 99,98 dubulatkan menjadi 100
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang digunakan untuk
Berdasarkan perhitungan diatas, makan
mengukur apa yang diukur. . Dalam
jumlah sampelnya adalah 100 orang.
penelitian ini pengujian validitas hanya
Sumber Data
dilakukan
Data-data yang diperoleh dalam
terhadap
100
responden.
Pengambilan keputusan berdasarkan pada r
penelitian ini bersumber dari :
hitung > r tabel sebesar 0,1975 untuk df =
1. Data Primer
100-2 = 98, α = 0,05 maka pertanyaan
Data primer dalam penelitian ini berupa
tersebut valid dan sebaliknya.
kuisioner.
Tabel 1: Pengujian Validitas No.
2. Data Sekunder
sendiri
biro
statistik,
1.
majalah-majalah,
keterangan atau publikasi lainnya.
Keterangan
X1.1
0,284
0,198
Valid
X1.2
0,441
0,198
Valid
X1.3
0,442
0,198
Valid
X1.4
0,333
0,198
Valid
X2.1
0,364
0,198
Valid
X2.2
0,317
0,198
Valid
Lokasi (X2)
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam
r tabel
(X1)
pengumpulannya
oleh peneliti misalnya diperoleh dari
r hitung
Persepsi Pengunjung
Data Sekunder yaitu data yang bukan diusahakan
Variabel Indikator
2.
X2.3
0,530
0,198
Valid
penelitian ini menggunakan beberapa cara
X2.4
0,345
0,198
Valid
antara lain adalah kuesioner, wawancara
Strategi
dan observasi (Husein Umar, 2003:52).
Pengembangan
X3.1
0,403
0,198
Valid
Metode analisis data yang digunakan
X3.2
0,387
0,198
Valid
dalam penelitian ini meliputi uji instrumen
X3.3
0,529
0,198
Valid
X3.4
0,361
0,198
Valid
Y1.1
0,481
0,198
Valid
Y1.2
0,372
0,198
Valid
Museum (X3)
Metode Analisis Data
3.
(validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik(multikolonieritas,heteroskedastisitas dan normalitas), analisis regresi linier
Minat Pengunjung 4.
(Y1)
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Y1.3
0,594
0,198
Valid
Y1.4
0,490
0,198
Valid
Y.1
0,522
0,198
Valid
Y.2
0,313
0,198
Valid
Y.3
0,606
0,198
Valid
Y.4
0,539
0,198
Valid
Customer Trust ((Y)
5.
Factor (VIF) dari masing-masing variabel yang diamati.
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 3 : Hasil Uji Multikolinieritas
Uji Reliabilitas Menurut reabilitas
Sugiyono
adalah
sejauh
Tahap I
(2010:110), mana
hasil
Collonearity
Model
statistics
pengukuran dengan menggunakan objek
Tolerance
yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Suatu
konstruk
atau
variabel
VIF
(Constanta) 1
Persepsi Pengunjung
0,489
2.004
dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Lokasi
0,469
2.132
Crombach Alpha > 0,6 (Nunnally dalam
Strategi Pengembangan 0,597
1.675
Museum
Ghozali,2012:48).
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Tabel 4 : Hasil Uji Multikolinieritas
Acrobach
Batas
Alpha
Reliabilitas
Keterangan
Tahap 2 Collonearity
Persepsi Pengunjung
0,682
0,60
Reliabel
Lokasi
0,692
0,60
Reliabel
statistics
Model
Toleranc e
Strategi Pengembangan
1 (Constanta)
Museum
0,710
0,60
Reliabl
pengunjung
0,740
0,60
Reliabel
Customer Trust
0,745
0,60
Reliabel
Minat
Minat Pengunjung
VIF 1.000
1.00 0
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel uji multikolinearitas tahap 1 dan
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
2
Uji Asumsi Klasik
multikolinearitas, karena nilai tolerance
a.Pengujian Multikolinieritas
lebih besar dari batas yang ditentukan
Uji
multikolonieritas
bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
diatas
dapat
disimpulkan
bebas
yaitu 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. b.Pengujian Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
bertujuan
bebas (independent). Uji multikolinearitas
menguji apakah dalam model regresi
dapat dilihat dari Variance Inflation
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
variabel
penganggu
maka disebut homokedastisitas dan jika
mempunyai
berbeda di sebut heteroskedastisitas (Imam
Ghozali, 2006).
distribusi
atau
residual
normal
(Imam
Ghazali, 2006).
Gambar 2 : Uji heteroskedastisitas
Gambar 4:Uji normalitas
Regresi tahap 1
Regresi tahap 1
Gambar 5: Uji normalitas Gambar
3:
Uji
heteroskedastisitas
Regresi Tahap 2
Regresi tahap 2
Sumber : Output spss,2016 Analisis Regresi Linier Berganda 2 Sumber : Output spss,2016 Berdasarkan menunjukkan
Tahap
gambar
diatas
Tabel 5 :Analisis Linier Berganda
tidak
terjadi
Regresi Tahap 1
bahwa
Coefficientsa
heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan titik-titik menyebar secara acak
Standardi
atau tidak teratur serta menyebar baik di
zed Unstandardized Coefficie
atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Coefficients
Y dan tidak membentuk pola tertentu,
Std.
nts
maka disimpulkan bahwa uji ini tiddak
Model
B
terjadi heteroskedastisitas.
1
1.758
1.332
.047
.117
.040
.130
.115
(Constant)
c.Uji Normalitas
Persepsi
Uji normalitas dilakukan untuk menguji
Pengunjung
apakah dalam sebuah model regresi,
Lokasi
Error
Beta
t
Sig.
1.320
.190
.401
.689
.116 1.130
.261
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Strategi
.712
.104
.624 6.860
Pengembangan
.000Regresi
Tahap 1
Model
R
R Square
Adjusted R
Museum
Square 1
Sumber :Data primer yang diolah,2016
,725
a
,526
,511
Sumber :Data primer yang diolah,2016
Tabel 6 :Analisis Linier Barganda Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
Regresi Tahap 2
bahwa besarnya prosentase variabel minat
Coefficientsa Standard
pengunjung (Y1) mampu dijelaskan oleh
ized
variabell persepsi pengunjung, lokasi dan
Unstandardized Coefficie Coefficients
strategi
nts
Square (R2) yaitu sebesar 0,511 (51,1%)
Model
B
1
4.071
1.106
3.680
.000
.715
.076
.688 9.373
.000
(Constant) minat
museum
ditunjukkan dengan nulai Adjusted R
Std. Error
pengmbangan
Beta
T
Sig.
Pengunjung
dan 48,9% dipengaruhi oleh variabel lain Tabel 8 : Koefisien Determinasi Regresi Tahap 2 Model
R
R Square
Adjusted R Square
Sumber :Data primer yang diolah,2016 Persamaan
garis
linier
berganda
1
,688
a
,473
,467
Sumber :Data primer yang diolah,2016 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
didapatkan
bahwa
sebagai berikut :
besarnya
prosentase
variabel
Y1
= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
customer trust (Y2) mampu dijelaskan
Y1
= 1.758 + 0,047 X1 + 0,130 X2 +
oleh
variabel
minat
pengunjung
ditunjukkan dengan nulai Adjusted R
0,712X3 + e Y1
= a + Y1+ e
Square (R2) yaitu sebesar 0,467 (46,7%)
Y2
= 4.071 + 0,715 + e
dan 53,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Uji F
Uji Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa
besar
pengaruh
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
signifikasi
pengaruh
variabel-
variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel independen secara bersama-sama
variabel terikatnya.
(simultan) hadap variabel dependen.
Tabel 7 : Koefisien Determinasi
Tabel 9 : Uji F Regresi Tahap 1
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
2-1 = 97. Adapun hasil perhitungan nilai t
Hasil pengujian menunjukkan nilai sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,001 dan F
hitung adalah sebagai berikut :
hitung sebesar 35,45 lebih besar dibanding Tabel 11 : Uji t Regresi Tahap 1
F tabel 2,70. Tabel 10 : Uji F Regresi Tahap 2
Coefficientsa Standardiz ed
Sum of Model 1
Squares
Regressi
366.454
Df
Mean
Unstandardized
Coefficien
Square
Coefficients
ts
F
Sig.
1 366.454 87.85 .000a
on
2
Residua
408.786
98
775.240
B
1
2.229
1.789
.237
.114
Lokasi
.357
Strategi
.252
(Constant) Persepsi
4.171
Std. Error
Beta
T
Sig.
1.246
.216
.202
2.087
.040
.114
.311
3.137
.002
.107
.219
2.357
.020
Pengunjung
l Total
Model
99
Pengembangan Museum
Sumber:Data primer yang diolah,2016
a. Dependent Variable: Minat Pengunjung
Hasil pengujian menunjukkan nilai
Sumber:Data primer yang diolah,2016
sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,001 dan F hitung
sebesar
87,852
lebih
Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
besar
Tabel diatas menunjukkan bahwa
dibanding F tabel 3,94.
untuk
Uji t
memiliki nilai t hitung sebesar 2.087 > t Uji Parsial digunakan untuk menguji
secara
terpisah.
Metode
persepsi
pengunjung
tabel yaitu 1.984 dengan taaraf signifikan 0,042.
hipotesis adanya pengaruh antara variabel bebas
variabel
Dengan
menggunakan
batas
signifikan 0,05, nilai signifikan tersebut
yang
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, digunakan adalah dengan menggunakan t
berarti Ho ditolak dan ha diterima. Dengan
hitung. Jika t hitung > t tabel, maka Sum of
hipotesis diterima dan apabila t hitung < t Model
tabel, maka hipotesis ditolak. Untuk jumlah responden (N) = 100 pada taraf signifikan sebesar 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,984 dari df = n-k-1 = 100-
1
Regressi
Squares
Mean Df
Square
376.742
3
Residual
340.008
96
Total
716.750
99
F
125.581 35.457
on 3.542
Sig. .000a
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
pengembangan museum secara simultan
Hipotesis pertama diterima.
mengalami
Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
berdampak positif pada peningkatan minat
Tabel diatas menunjukkan bahwa
pengunjung
peningkatan,
pada
maka
pengunjung
akan
obyek
untuk variabel lokasi memiliki nilai t
wisata museum kretek di kabupaten kudus.
hitung sebesar 3.137 > t tabel yaitu 1.984
Dapat
dengan taaraf signifikan 0,022. Dengan
keempat (H4) yang menyatakan bahwa
menggunakan batas signifikan 0,05, nilai
persepsi pengunjung (X1), lokasi (X2) dan
signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05.
strategi
Dengan demikian, berarti Ho ditolak dan
secara simultan berpengaruh positif dan
ha diterima. Dengan demikian dapat
signifikan terhadap minat pengunjung
disimpulkan
obyek wisata museum kretek di kabupaten
bahwa
Hipotesis
kedua
disimpulkan
bahwa
pengembangan
hipotesis
museum
diterima.
kudus. Hipotesis 4 diterima.
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Tabel 12 : Uji t Regresi Tahap 2
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Coefficients
(X3)
a
untuk variabel Strategi Pengembangan
Standardi
Museum memiliki nilai t hitung sebesar
zed
2.357 > t tabel yaitu 1.984 dengan taaraf
Unstandardized
Coefficie
Coefficients
nts
signifikan 0,020. Dengan menggunakan
Std.
batas signifikan 0,05, nilai signifikan
Model
B
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
1
4.071
1.106
3.680
.000
.715
.076
.688 9.373
.000
(Constant)
demikian, berarti Ho ditolak dan ha
minat
diterima.
Pengunjung
Dengan
disimpulkan
bahwa
demikian
dapat
Hipotesis
ketiga
Error
Beta
t
a. Dependent Variable: customer trust
diterima.
Sumber:Data primer yang diolah,2016
Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Pengujian Hipotesis Kelima (H5)
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Tabel diatas menunjukkan bahwa
persepsi pengunjung (X1), lokasi (X2) dan
untuk variabel minat pengunjung memiliki
strategi
(X3)
nilai t hitung sebesar 9.373> t tabel yaitu
memiliki nilai F hitung 35,45 > F tabel
1.984 dengan taaraf signifikan 0,000.
2.70 dan tingkat signifikansi 0,000 < ɑ
Dengan menggunakan batas signifikan
0,05 serta bertanda positif, maka Ho
0,05, nilai signifikan tersebut lebih kecil
ditolak dan Haditerima, hal ini berarti jika
dari 0,05. Dengan demikian, berarti Ho
persepsi pengunjung, ,lokasi dan strategi
ditolak dan ha diterima. Dengan demikian
pengembangan
museum
Sig.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis kelima
pengembangan museum dinilai sudah
diterima.
baik. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara
PENUTUP Kesimpulan
variabel minat pengunjung terhadap
1. Ada pengaruh yang signifikan antara
customer
trust
museum
kretek di
variabel persepsi pengunjung, lokasi
Kabupaten Kudus secara parsial yang
dan strategi pengembangan museum
didasarkan
terhadap minat pengunjung museum
diperoleh variabel minat pengunjung
kretek di Kabupaten Kudus secara
dengan nilai t hitung sebesar 9,373, dari
parsial yang didasarkan pada hasil
variabel tersebut memiliki nilai t hitung
pengujian diperoleh variabel persepsi
> dibanding nilai t tabel yaitu sebesar
pengunjung nilai t hitung sebesar 2,087,
1,984 serta dengan tingkat signifikan
lokasi nilai t hitung sebesar 3,137,
dibawah 0,05.
pada
hasil
pengujian
strategi pengembangan museum nilai t
4. Secara berganda variabel intervening
hitung sebesar 2,357, daru ketiga
yaitu : minat pengunjung berpengaruh
variabel tersebut memiliki nilai t hitung
signifikan
> dari t tabel yaitu sebesar 1,984 serta
museum kretek di Kabupaten Kudus
tingkat signifikan dibawah 0,05.
yang didasarkan pada nilai F hitung
2. Secara
brganda
customer
trust
variabel
sebesar 87,852 > dari F tabel sebesar
independen yaitu : persepsi pengunjung,
3,94 serta memiliki nilai signifikan
lokasi,
dibawah 0,05, sedangkan kontribusi
dan
museum terhadap
ketiga
terhadap
strategi
pengembangan
berpengaruh minat
signifikan
pengunjung
museu
variabel
tersebut
terhadap
customer
trust
memberi
46,7%,
secara
variabel kontribusi
kretek di Kabupaten Kudus didasarkan
sebesar
pada F hitung yaitu sebesar 35,457 >
penilaian dari konsumen terhadap minat
dari F tabel dengan nilai sebesar 2,70
pengunjung dinilai sudah baik.
dengan nilai signifikan dibawah 0,05,
Saran
sementara kontribusi ketiga variabel
1. Perlu
terhadap
minat
ditambahkan
keseluruhan
perpustakaan
pengunjung
didalam museum kretek, harus tetap
memberikan kontribusi dengan nilai
menjaga keaslian benda atau barang-
sebesar 51,1 %, tapi secara keseluruhan
barang yang terdapat di museum kretek
penilaian konsumen terhadap persepsi
dan
pengunjung,
memperbaiki fasilitas wisatawan yang
lokasi
dan
strategi
merawatnya
sebaik
mungkin,
rusak atau tidak layak pakai, menjaga
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
kualitas lingkungan supaya lebih baik dan tetap konsisiten dan komitmen terhadap kualitas pelayanan yang baik kepada para pengunjung supaya dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke museum kretek. 2. Perlu di
Jakarta:
Sudjana. 2001. Metode Bandung: Tarsito.
PT
Statistika.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta
kembangkan lagi kualitas
sumber daya manusia dan kualitas pelayanan yang lebih optimal kepada para
Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
pengunjung
museum
kretek,
supaya banyak pengunjung yang datang ke museum kretek. 3. Untuk penelitian yang akan datang, sebaiknya perlu ditambahkan variabelvariabel penelitian yang lainnya yang belum pernah diteliti dalam penelitianpenelitian sebelumnya serta dimensidimensi dari model yang sudah ada ataupun model yang sudah mengalami pengembangan saat ini. 4. Untuk peneliti yang akan datang agar dapat menggunkan jumlah sampel yang lebih banyak lagi, karena mengingat pada penelitian ini hanya menggunakan jumlah sampe yang minimal. DAFTAR PUSTAKA Sumaatmadja,Christaller,2003.Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara Suwantoro, Gamal dan Lanya, 2008.Dasar – dasar pariwisata. Yogjakarta: Andi Offset Slameto dan Sudirman 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Umar, Husein, 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta: Ghalia Indonesia. Sithu Fatimah, 2014. Persepi Pengunjung tentang Fasilitas Wisata di objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, Jurnal Manajemen, September 2014. Universitas Negeri Padang Suchaina, 2014. Pengaruh Kualitas Fasilitas Sarana dan Prasarana terhadap Penigkatan Jumlah Pengunjung Wisata Danau Ranu Grati.Jurnal Psikologi, Volume II, nomor 2, September 2014 : 89-109 STKIP PGRI Pasuruan Purwanti Desi Atmaja dan Martinus Febrian Adiwinata, 2012. Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Kualitas layanan Terhadap Keputusan Pembelian di Kopitiam Oey Surabaya,Jurnal Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra Surabaya Nguyen Quang VINH, 2013. Destinatioon Culture And Its Influence ono Tourist Motivation and tourist Satisfaction of Homestay Visit,Journal of the Faculty of Economy, Volume III, Issue 2. Hanoi University of Business and Technology. Vietnam Muhammad Zaman, 2012. The Effect of Customer Trust on Customer Loyalty and Customer Retention A
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Moderaring Role of Cause Related Marketing,Journal of Management and Business Research. University Islamabad Pakistan Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya Ferdinand, A. 2006. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. Get,D. 2008, “Event tourism : Definition, evolution and research”, Tourism management 29 pp.403-428 Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3 Semarang: BP Undip Hadi,
Sutrisno, 2000, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi,
Sutrisno. 2005.Statistik.Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Djarwanto, 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta Mustofa Hasan. 2011. Hukum Keluarga. Bandung: CV. Pustaka Setia. Djaali, 2008. Skala PustakaUtama.
likert.
Jakarta:
Kartono, Kartini 2006. Psikologi manajemen. Perusahaan dan industri.PT Grafindo Perkasa jakarta
Morgan & Hurt, 2004.Social theory and the family. London.Routledge & Kegal paul Ltd Surya.Muhammad 2003. Teori-Teori Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Moorman et al, 2002. Justice As A Mediator Of The Relationship Between Methods Of Monitoring And Organizational Citizenship Behavior. Academy of Management Jounal, Vol. 36, No.3, 327-556. Prasaranphanich, 2007. Perilaku Konsumen : Analisis Model Keputusan. Penerbitan Universitas Atma jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, edisi pertama, Ghalia Indonesia Berry dan Parasuraman 2004, SERVQUAL : A Multiple-Item Scale For Measuring Customer Perceptions of Service Quality, Journal of Retailing, 64, pp. 12-23. Sumber Pendukung Lain : http://id.shvoong.com/business management/advertising-pressrelease/2028132- pengertian-danfungsi-periklanan/. Diakses pada tanggal 25 Januari 2016. http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook. Diakses pada tanggal 20 Desembee 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi_p emasaran. Diakses tanggal 30 Desember 2015. http://strategika.wordpress.com/2007/06/2 4/pengertian-strategi/. diakses pada tanggal 01 Januari 2016.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
http://www.docstoc.com/docs/22002771/ Manajemen-Strategi#. Diakses pada tanggal 12 Januari 2016. http://ilmumanajemenpemasaran.wordpres s.com/2009/11/10/definisi-loyalitaspelanggan/. Diakses pada tanggal 20 Janari 2016