MUJI GUNARTO
MARKETING PLAN RESTORAN WARUNGDANGDUT
2015
MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………… ................. i DAFTAR ISI ……………………………………….. ..................................... ii 1.
Executive Summary ................................................................. 1
2.
Analisis Situasi dan Pasar ........................................................ 3 2.1. Analisis Lingkungan Internal ............................................. 3 2.2. Analisis Lingkungan Eksternal .......................................... 5 2.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman . 13 2.4. Alternatif Strategi Berdasarkan Analisis Matrik SWOT ....... 17 2.5. Alternatif Strategi Secara Umum ....................................... 19
3. Tujuan dan Sasaran Pemasaran ............................................... 22 4. Action Plan............................................................................... 22 5. Budgets and Controls ............................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 26
ii
Marketing Plan.................. Marketing Plan Restoran “WarungDangdut” 1. Executive Summary Saat ini kebutuhan makanan yang praktis (restourant makanan) bagi masyarakat tinggi
Indonesia
terutama
perkotaan
untuk
di
sangat daerah
event-event
keluarga dan resmi. Usaha dalam bidang makanan saat ini telah menjadi trand, meskipun usaha ini memang membutuhkan usaha keras dan modal yang tidak sedikit. Namun sudah banyak juga pengusaha yang sukses dalam menjalankan bidang
usaha ini. Untuk menunjang kebutuhan
tersebut peluang
mendirikan binis makanan (restourant) siap saji dan instan sangat terbuka luas di era global ini. Faktor
semua
itu
dilatarbelakangi
oleh
kesibukan-kesibukan
masyarakat kota yang membuat mereka menginginkan segala sesuatu bisa di dapat secara mudah dan instan, dan yang juga tidak kalah penting pastinya tetap memperhatikan kandungan gizi. Melihat fakta diatas, kami melihat adanya peluang yang cukup besar untuk dapat memasarkan produk
kami
berupa
rumah
makan
“WarungDangdut”.
Dengan
memanfaatkan peluang tersebut diharapkan dapat memasarkan produk dengan baik sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan lokasi yang sangat strategis di Jl. Citarum no. 30, yang berdekatan dengan Rumah Makan Alas Daun serta mudah dijangkau, berada dikawasan Gedung Sate, Musium Geologi dan Mesjid Pusdai (Pusat Dakwah Indonesia). WarungDangdut memiliki Konsep yang tidak mudah diterima oleh khalayak tetapi begitu sangat familier oleh khalayak umum terutama
warga
Indonesia
bahkan
warga
Dunia
sekalipun.
Nama
WarungDangdut diambil karna Dangdut mempuyai slogan “Kuliner dari rakyat untuk rakyat” dengan design interior bernuansa Dangdut serta dekorasi foto – foto artis dijaman era kejayaan Dangdut masa lalu. (c)
2015 Muji Gunarto
Page 1 of 26
Marketing Plan.................. WarungDangdut menyajikan menu yang beragam dengan konsep mulai dari pintu masuk, Kita memiliki Kopi Dangdut yang dikemas dan penyajian masa lalu dan masa kini seperti kopi hitam tubruk dengan penyajian gelas ditumpahkan pada sebuah pisin, kopi susu, kopi jahe, kopi rempah sajian masa lalu, untuk sajian masa kini Kita memiliki kopi caramel, kopi latte, serta kopi masa kini lainnya. Selain menu kopi dari Stall Kopi Dangdut ada beberapa macam pilihan menu cemilan (Lite Meals) seperti Peuyeum Ball, pisang goreng keju caramel, Tahu edun, roti bakar (Srikaya, green tea dan tarro) dan lain-lain. Untuk menu berat atau makanan utama dari Warung Dangdut yaitu Ayam, bebek, ikan, lele, tempe mendoan, Tahu, menu Tumisan dan lotek sebagai penambah selera dari menu utama, untuk kuah WarungDangdut
memilki
Sop
Iga
Kambing,
Soto
Bandung dan Rawon. Minuman pendamping seperti Es Janda Muda, Avocado Milo, Avocado Green tea dan Es Rayuan dangdut yang akan menambah selera makan dengan nuansa Dangdut masa kini. Nasi Liwet Dangdut dengan penyajian yang unik menggunakan gerabah dari tanah liat, Sate maranngi asli Purwakarta yang Kita datangkan langsung akan menyemarakan menu kuliner rakyat yang telah Warungdangdut tawarkan dalam Konsep Pasar Dangdut, selain itu juga didukung oleh Tenant - tenant dari Kaki Lima yang ada di Bandung seperti : Seblak Ceker “AA” Tampan, Es KrimKu, Pempek Bond bond, Bacilok Epoy, Lumpia dan MurTangDut (Jamur, Kentang Dangdut ) yang tentunya. Demikian sekilas tentang WarungDangdut yang menyajikan 3 Konsep sekaligus yaitu Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar Dangdut, yang dapat menjadi tempat tujuan wisata kuliner di Kota Bandung.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 2 of 26
Marketing Plan.................. 2. Analisis Situasi dan Pasar 2.1.
Analisis Lingkungan Internal Analisis
lingkungan
internal
dilakukan untuk mengamati kekuatan dan
kelemahan
perusahaan.
yang
Analisis
dimiliki lingkungan
internal dilakukan dengan pendekatan rantai
nilai.
Rantai
Nilai
menggambarkan nilai total yang terdiri dari aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai WarungDangdut adalah setiap kegiatan yang ada di restoran untuk melayani pelanggannya. Aktivitas nilai tersebut terdiri dari dua golongan besar yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung. a. Aktivitas primer Aktivitas
primer
merupakan
aktivitas
yang
dilakukan
dalam
pembuatan produk secara fisik, menjual dan menyampaikan kepada konsumen, selain juga aktivitas dalam bentuk layanan purna jual. Bentuk aktivitas primer yang dilakukan WarungDangdut berupa penyediaan bahan baku, pembelian bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Selama ini bahan baku diperoleh dari beberapa supplier dengan pola pembayaran kredit namun apabila ada kekurangan, pihak restoran membelinya dari pasar tradisional. Untuk bahan baku pendukung seperti kecap, garam, tisyu, dll WarungDangdut bekerja sama dengan supplier dari Kota Bandung dengan sistem pembayaran yang sama (kredit). Bahan baku seperti sayuran dan buah-buahan biasanya WarungDangdut memperolehnya langsung dari pasar tradisional dengan sistem pembayaran tunai. Bahan baku pendukung seperti kecap, minyak, dan garam biasanya dibeli untuk kebutuhan satu minggu dan di simpan sebagai stok. Sistem penggunaan bahan baku tadi oleh bagian processing menggunakan pola FIFO (first in first out). Aktivitas
operasional
di
WarungDangdut
adalah
proses
pengubahan bahan baku menjadi produk akhir yang siap disajikan dan dinikmati oleh konsumen. (c)
2015 Muji Gunarto
WarungDangdut menyadari bahwa Page 3 of 26
Marketing Plan.................. faktor pemasaran terhadap suatu produk sangatlah penting. Strategi pemasaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen untuk mencoba dan membeli suatu produk. Namun WarungDangdut tidak mempunyai bagian khusus pemasaran dan penjualan, sehingga kegiatan pemasaran menjadi tanggung jawab general manager. Hal inilah yang menyebabkan kegiatan pemasaran kurang efektif yang berdampak pada penjualan. WarungDangdut selalu berusaha untuk menyediakan pelayanan yang maksimal bagi konsumennya. Saat konsumen sampai di restoran pelayan akan langsung menyambut dengan langsung memberikan daftar menu agar konsumen dapat langsung memilih dan memesan makanan maupun minuman yang diinginkan. b. Aktivitas Pendukung Aktivitas pendukung akan menunjang dari aktivitas primer dan aktivitas
pendukung
lainnya
melalui
teknologi,
sumber
daya
manusia serta sejumlah fungsi lain di dalam perusahaan. Selain melakukan pembelian terhadap bahan baku, WarungDangdut juga melakukan
pembelian
terhadap
sejumlah
peralatan
dan
perlengkapan untuk mendukung jalannya kegiatan operasional. Seperti perlengkapan dapur, perlengkapan restoran dan seragam yang dipesan dari tempat khusus. Setiap
aktivitas
nilai
mengandung
teknologi
berupa
pengetahuan, prosedur atau teknologi yang melekat pada peralatan produksi. Perusahaan harus selalu peka terhadap teknologi dan berusaha menerapkannya ke dalam proses produksi dan kegitan operasional keseluruhan agar efisiensi dan produktivitas tinggi dapat tercapai.
Namun
hal
ini
belum
sepenuhnya
diterapkan
oleh
WarungDangdut karena masih ditemukan beberapa tahapan proses yang belum memiliki standar operasional prosesdur (SOP). Selain itu lini produk yang belum banyak membuat WarungDangdut belum menerapkan teknologi modern dalam proses produksinya. Rekruitmen Sumberdaya Manusia (SDM) yang selama ini dilakukan WarungDangdut adalah dengan rekruitmen biasa melalui (c)
2015 Muji Gunarto
Page 4 of 26
Marketing Plan.................. beberapa proses dan kualifikasi yang telah ditentukan. Karyawan yang telah direkrut selanjutnya akan mendapatkan pelatihan (training) selama satu minggu. Pelatihan bertujuan agar karyawan mampu melaksanakan tugas yang telah dipercayakan kepadanya. Biasanya pelatihan ini dilakukan pada saat karyawan telah lulus seleksi perekrutan sebelum diangkat menjadi karyawan. Sistem informasi manajemen yang ada pada WarungDangdut sendiri masih memerlukan banyak perubahan serta penambahan pada beberapa perangkat sistem informasi manajemen. Seperti pada manajemen keuangan yang belum menerapkan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan sistem informasi penjualan yang kurang sistematis. Jadual produksi serta data inventory bahan baku pada manajemen produksi juga masih dilakukan/ditulis secara manual, sehingga perlu dibuatkan sistem yang tercomputerise agar lebih efisien dan dapat menekan biaya produksi. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada tahap ini adalah dengan melakukan diversifikasi produk dan perluasan lini produk, peningkatan kualitas pelayanan dan promosi penjualan yang lebih baik untuk meraih konsumen potensial yang ada. 2.2.
Analisis Lingkungan Eksternal
Pengidentifikasian lingkungan eksternal perusahaan digunakan untuk mengetahui peluang yang dimiliki perusahaan serta ancaman yang mungkin dihadapi perusahaan. Lingkungan eksternal ini dibagi kedalam lingkungan makro, lingkungan mikro, dan lingkungan industri. a.
Lingkungan Makro Lingkungan makro terdiri dari lima kekuatan yang mempengaruhi perusahaan dari luar, yaitu lingkungan demografi, keadaan ekonomi, lingkungan alam yang berpengaruh terhadap produksi, teknologi, dan lingkungan sosial budaya masyarakat Indonesia. 1) Lingkungan Demografi Lingkungan demografi sangat berpengaruh terhadap perusahaan, terutama
(c)
terhadap
2015 Muji Gunarto
tingkat
penjualan
produk
dari
Page 5 of 26
Marketing Plan.................. WarungDangdut. Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1.7 persen setiap tahunnya merupakan peluang bagi industri restoran di Indonesia untuk terus berkembang. Seperti juga yang terjadi di wilayah Bandung dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang cukup tinggi seperti pada Gambar berikut.
Sumber: BPS Provinsi Jabar, BPS Kabupaten/ Kota di Jawa Barat
Gambar 1. Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2009-2013
2) Keadaan Ekonomi Kondisi ekonomi yang dirasakan Indonesia saat ini berdampak juga pada perekonomian di Kota Bandung. Melemahnya nilai tukar rupiah sedikit banyak telah berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat Kota Bandung yang pada akhirnya dapat berdampak
pada
menurunnya
tingkat penjualan
restoran
WarungDangdut. 3) Lingkungan Alam Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia sangat terkenal dengan kulinernya. Kondisi ini ditandai dengan maraknya berbagai kuliner yang tersebar di berbagai sudut Kota Bandung. Hal tersebut menyebabkan banyaknya persaingan makanan atau warung makan yang tinggi di Kota Bandung, yang akhirnya berdampak pada rendahnya kunjungan konsumen ke WarungDangdut. (c)
2015 Muji Gunarto
Page 6 of 26
Marketing Plan.................. 4) Teknologi Laju pertumbuhan teknologi terus mengalami peningkatan seiring perkembangan
zaman.
perkembangan
teknologi
mengadaptasinya
Perusahaan
ke
yang
harus
ada
dalam
selalu
dan
proses
mengikuti
berusaha
produksi
untuk
sehingga
menciptakan efisiensi dan produktivitas usaha yang tinggi. Teknologi
yang
baru
dapat
digunakan
dalam
melakukan
pengembangan produk dan menciptakan pasar baru. Perusahaan harus terus memantau, mengamati dan mempertimbangkan jenis teknologi
baru
perusahaan
yang
dan
dapat
juga
melayani
konsumen.
berbagai
kebutuhan
WarungDangdut
telah
melakukan adaptasi terhadap beberapa jenis teknologi seperti adanya sistem komputerisasi dalam bidang administrasi. Sistem yang terkomputerasasi akan memudahkan pengawasan yang dilakukan
oleh
pihak
manajemen.
Dalam
proses
produksi
WarungDangdut harus tetap dapat mempertahankan mutu setiap bahan baku yang akan digunakan, baik ikan maupun bahan baku lainnya. 5) Lingkungan Sosial Budaya Terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat modern serta pengetahuan mengenai gizi yang terus meningkat merupakan faktor sosial dan budaya yang perlu mendapatkan perhatian. Pergeseran
gaya
hidup
yang
umumnya
terjadi
di
wilayah
perkotaan, dimana peningkatan mobilitas fisik yang disebabkan oleh
peningkatan
aktivitas
di
luar
rumah
menyebabkan
permintaan akan makanan jadi semakin meningkat. Restoran sebagai salah satu tempat untuk mendapatkan makanan jadi turut berkembang baik jenis maupun jumlahnya sebagai akibat faktor tersebut. Selain itu kecenderungan dimana saat ini semakin meningkatnya jumlah wanita karir dan kebutuhan sosialisasi diri terutama di daerah perkotaan turut mendukung perkembangan restoran. WarungDangdut makanan (c)
freshfood
2015 Muji Gunarto
merupakan yang
terjamin
restoran
menjual
kandungan
produk
gizinya
dan
Page 7 of 26
Marketing Plan.................. menyehatkan. Hal ini dilakukan untuk menggeser trend junk food yang tidak baik bagi kesehatan yang terus dikembangkan oleh restoran
waralaba
asing.
Alasan
itulah
yang
membuat
WarungDangdut terus dikunjungi pelanggannya. b. Lingkungan Mikro Lingkungan
mikro
yang
mempengaruhi
perusahaan
terdiri
dari
pelanggan, pesaing, perantara pemasaran dan pemasok. Perusahaan harus memperhatikan hal tersebut dalam merumuskan strategi yang tepat bagi perusahaan. 1) Pelanggan Konsumen
WarungDangdut
adalah
konsumen
yang
tidak
tersegmentasi, mulai dari mahasiswa sampai pengusaha dapat mengunjungi WarungDangdut. Secara umum mereka memiliki kecenderungan untuk memilih produk dengan kualitas yang baik dan tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga. Mereka yang berkunjung belum memiliki loyalitas yang tinggi terhadap restoran. Oleh
karena
itu
penting
bagi
perusahaan
untuk
mampu
merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada dan untuk membidik pangsa pasar yang baru di tengah persaingan restoran di kota Bandung. 2) Pesaing Secara
umum
pasar
persaingan
yang
dihadapi
oleh
WarungDangdut adalah pasar persaingan sempurna, dimana produk tidak terdiferensiasi sehingga antar produsen memiliki produk yang identik dan harga jual masing-masing bersaing dengan ketat. Selain dengan restoran yang menyajikan hidangan sejenis, WarungDangdut juga menghadapi persaingan dari restoran lain yang memiliki ciri khas tersendiri. Pesaing-pesaing utama WarungDangdut yang memiliki hidangan hampir sama adalah restoran Alas Daun, restoran Warung Misbar, RM Bancakan, RM Ampera, RM Alas Daun, RM HDL, Baso mandeep, Le Marly Glosis dan RM Krangkring.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 8 of 26
Marketing Plan.................. 3) Perantara Pemasaran WarungDangdut merupakan usaha restoran yang menyalurkan produknya
melalui
pengembangan
pasar
restoran yang
itu
akan
sendiri. terus
Melalui
dilakukan
strategi membuat
WarungDangdut akan selalu ada untuk konsumen di Kota Bandung. Dengan sistem kerjasama anatara dengan berbagai pihak diharapkan
distribusi
dan
pemasaran
produk
dapat
terus
dilakukan tanpa adanya pihak-pihak atau perantara lain yang mengambil keuntungan dari hubungan kerjasama ini. 4) Pemasok Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku, WarungDangdut memiliki beberapa pemasok tetap yang telah bekerja sama beberapa tahun belakangan. Untuk kebutuhan bahan baku Restoran WarungDangdut dipasok oleh suplier dari beberapa daerah di Jawa Barat dengan sistem pembayaran kredit setiap satu minggu. Untuk keperluan bahan baku lainnya dipasok dari suplier lokal yang bedomisili di kota Bandung. c. Lingkungan Industri Dalam suatu industri, terdapat iklim persaingan yang intensitasnya dipengaruhi oleh suatu faktor kekuatan yang berasal dari luar perusahaan yang akan berdampak pada performa setiap perusahaan di dalam industri tersebut. Industri didefinisikan sebagai kumpulan atau kelompok perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang dapat saling menggantikan. Kekuatan dalam bersaing pada lingkungan industri bergantung pada lima faktor yaitu: ancaman masuknya pendatang baru, ancaman terhadap produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan persaingan diantara perusahaan sejenis (Porter dalam David, 2002). 1) Ancaman Produk Substitusi Produk substitusi atau produk pengganti adalah produk yang berbeda tetapi sifatnya dapat menggantikan apa yang dapat dibuat dan dipasarkan atau ditawarkan oleh perusahaan sejenis serta dapat (c)
memenuhi
2015 Muji Gunarto
kebutuhan
yang
sama.
Hadirnya
produk
Page 9 of 26
Marketing Plan.................. substitusi dapat membuat konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan untuk kebutuhannya. WarungDangdut adalah restoran yang menyajikan berbagai menu makan. Produk substitusi dari restoran ini adalah restoran seafood, restoran ayam bakar, restoran sunda dan restoran padang. Restoran-restoran tersebut ada yang milik pribadi dengan sistem manajemen berifat kekeluargaan dan ada juga yang sudah menggunakan format bisnis franchise seperti Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Wong Solo, Rumah Makan Ampera, dll. Selain restoran dengan cita rasa lokal, ancaman produk substitusi yang berpengaruh terhadap penjualan WarungDangdut adalah restoran yang menyajikan hidangan fast food. Jenis hidangan tersebut sangat bervariasi dari mulai fried chicken, Japanese
Food,
Steak,
dll.
Ancaman
ini
dikarenakan
oleh
pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa dengan mengkonsumsi makanan asing merupakan prestise tersendiri dan sudah mengikuti trend masa kini. 2) Ancaman Pendatang Baru Perkembangan populasi penduduk Kota Bandung yang semakin meningkat setiap tahunnya membuka peluang usaha di sektor pemenuhan penyediaan pangan. Tentunya ini akan semakin meningkatkan tingkat persaingan restoran di Kota Bandung. Setiap tahunnya jumlah restoran di Kota Bandung terus meningkat, hal ini dikarenakan rintangan masuk bagi pendatang baru yang akan masuk ke industri tersebut tidak besar. Untuk membuka suatu restoran dengan sistem kepemilikan franchise tidak harus melalui proses yang rumit, karena pemerintah sendiri sudah mengeluarkan peraturan yang mengatur waralaba. Penguasaan teknologi canggih tidak mutlak diperlukan karena usaha ini dapat berjalan baik dengan hanya menggunkaan teknologi sederhana terutama untuk pengelolaan makanan lokal. Ancaman pendatang baru tak hanya datang dari waralaba lokal saja, tetapi waralaba asing pun yang jumlahnya tidak sedikit
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 10 of 26
Marketing Plan.................. merupakan ancaman tersendiri. Hal tersebut menjadi sebuah ancaman karena: (1) Mempunyai merek dagang yang sudah dikenal di luar negeri atau dunia (2) Mempunyai sistem manajemen yang baik dan terstruktur (3) Menggunakan teknologi modern (4) Mengandalkan kinerja yang profesional (5) Mempunyai dukungan keuangan yang kuat sehingga dapat melakukan kegiatan promosi secara kontinyu (6) Memiliki tim riset pasar yang baik. Berdasarkan kenyatan yang ada, perusahaan sadar bahwa ancaman akan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan. Tentunya inovasi dan kualitas produk yang baik mutlak diperlukan dalam memenangkan persaingan ini. 3) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok banyak dan ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti yang baik. Perusahaan dapat menjalankan backward integration strategy atau strategi tarik mundur agar bisa mengendalikan pemasok atau menarik modal yang diberikan kepada pemasok. Strategi ini sangat efektif ketika pemasok tidak dapat diandalkan, biayanya terlalu tinggi atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten (David, 2002). Seperti yang telah dilakukan WarungDangdut dalam menjalin kerjasama dengan suplier. Jumlah suplier yang banyak membuat perusahaan memiliki kesempatan untuk memilih suplier dengan penawaran harga yang lebih murah, pelayanan yang lebih baik dan konsisten untuk tetap mengirim bahan baku yang bermutu baik atau sesuai standar restoran. Sistem pembayaran yang biasanya dilakukan adalah sistem pembayaran kredit satu sampai dua minggu pengiriman. Hal ini bertujuan untuk memperkecil modal perusahaan untuk kegiatan operasional (belanja).
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 11 of 26
Marketing Plan.................. 4) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensistas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar konsumen juga lebih kuat ketika produk yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda dengan perusahaan
lainnya
(David,
2002).
Kekuatan
tawar
pembeli
WarungDangdut cukup kuat karena jumlahnya yang banyak dan tidak tersegmentasi. Hal ini membuat mereka memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka diferensiasi produk memegang peranan penting dalam
bersaing.
Diferensiasi
yang
tinggi
dapat
membangun
keunggulan produk karena produk tersebut memiliki keunikan di mata konsumen yang membuatnya berbeda dari pesaingnya. 5) Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis Berdasarkan jumlah restoran di Kota Bandung yang cukup besar dan terus meningkat setiap tahunnya, menyebabkan persaingan diantara perusahaan yang ada di industri ini semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih posisi yang kuat di pasar. Kondisi ini berpengaruh terhadap strategi penetapan harga yang dibuat perusahaan. Harga yang terlampau tinggi akan membuat pelanggan berpindah
ke
restoran
lain.
Sedangkan
jika
perusahaan
menurunkan harga, hal tersebut akan menimbulkan kerugian karena tidak bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. Pengembangan produk secara kontinyu merupakan salah satu strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi
persaingan
seperti
ini.
Pengembangan
produk
yang
dilakukan perusahaan dapat mencegah kejenuhan konsumen yang ada dan juga dapat meraih pangsa pasar yang baru.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 12 of 26
Marketing Plan.................. 2.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal restoran WarungDangdut, maka dapat diidentifikasi beberapa faktor yang dapat menjadi faktor kekuatan (strength), faktor kelemahan (weaknesses), faktor peluang (opportunities) dan faktor ancaman (threats) yang dimiliki oleh WarungDangdut. 1. Kekuatan (Strength) Mutu Utama WarungDangdut adalah restoran yang menyajikan 3 Konsep sekaligus yaitu Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar Dangdut yang memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal ini juga yang menjadi alasan utama konsumen WarungDangdut untuk berkunjung ke restoran ini. Variasi Menu Selain
menyediakan
3
menu
utama,
WarungDangdut
juga
menyediakan variasi menu kopi dari Stall Kopi Dangdut. Ada beberapa macam pilihan menu cemilan (Lite Meals) seperti Peuyeum Ball, pisang goreng keju caramel, Tahu edun, roti bakar (Srikaya, green tea dan tarro) dll. Minuman pendamping seperti Es Janda Muda, Avocado Milo, Avocado Green tea dan Es Rayuan dangdut yang akan menambah selera makan dengan nuansa Dangdut masa kini. selain itu juga didukung oleh Tenant - tenant dari Kaki Lima yang ada di Bandung seperti: Seblak Ceker “AA” Tampan, Es KrimKu, Pempek Bond bond, Bacilok Epoy, Lumpia dan
MurTangDut
(Jamur,
Kentang
Dangdut)
yang
tentunya
menarik untk dikunjungi dan dicoba. Harga Jual Yang Murah Dengan strategi harga yang sudah ditetapkan, WarungDangdut juga lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Seperti harga nasi liwet yang hanya di jual dengan harga Rp 7.500,- Untuk satu jenis menu yang sama harga jual di WarungDangdut 20 – 40 % lebih murah dibanding harga jual di restoran pesaing.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 13 of 26
Marketing Plan.................. Lokasi Yang Strategis WarungDangdut memiliki lokasi yang strategis karena dapat diakses dari Jl. Citarum no. 30, yang berdekatan dengan Rumah Makan Alas Daun serta mudah dijangkau, berada dikawasan Gedung Sate, Musium Geologi dan Mesjid Pusdai (Pusat Dakwah Indonesia). WarungDangdut juga berada dekat dengan perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta
sehingga
membuat
perusahaan
lebih
mudah
dalam
melakukan penetrasi pasar di kalangan mahasiswa. Strategi Franchise Strategi mewaralabakan WarungDangdut merupakan kekuatan tersendiri untuk melakukan pengembangan bisnis sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Selain dapat memperluas distribusi tanpa harus meningkatkan modal investasi, perusahaan menerima royalti
berkesinambungan,
franchisee
juga
penjualan
merupakan
sumber
bahan
baku
kepada
laba
tambahan
bagi
sumber
kekuatan
bagi
penerimaan perusahaan. Sumber Daya Manusia (Anggota Keluarga) Sumberdaya
manusia
merupakan
perusahaan jika dapat dikelola dengan baik, termasuk keterlibatan anggota keluarga baik sebagai anggota dewan, manajemen maupun karyawan perusahaan. Mereka memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan melalui implementasi visi dan misi perusahaan (Susanto, 2007). 2. Kelemahan Tidak memiliki bagian riset dan pemasaran Tidak
memiliki
bagian
riset
dan
pemasaran
menyebabkan
perusahaan tidak mengetahui sampai sejauh mana produknya dapat diterima oleh masyarakat serta bagaimana posisi para pesaing di dalam industri restoran di Kota Bandung selama ini. Selain
itu
akan
menghambat
dalam
menjalankan
strategi
pengembangan produk.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 14 of 26
Marketing Plan.................. Standar Operasional Prosedur (SOP) Belum memiliki SOP pada setiap tahapan proses akan menyulitkan karyawan dalam melaksanakan tugas karena khawatir hasilnya tidak standar juga akan menyulitkan manajemen ketika terjadi pergantian karyawan. Promosi Kurangnya kegiatan promosi menyebabkan hal ini belum dapat meningkatkan penjualan. Sistem Brand Franchising Sistem kerjasama brand franchising memiliki banyak keterbatasan bagi franchisor dalam mengontrol kegiatan penjualan franchisee. Sistem Informasi Manajemen Belum adanya Sistem Informasi Manajemen yang baik membuat pihak manajemen kesulitan dalam mengontrol, mengevaluasi dan mengambil keputusan perusahaan. Variasi Menu Belum adanya bagian riset dan pemasaran membuat pihak restoran tidak mengetahui perkembangan menu seafood dan belum mengeluarkan
menu
baru.
Sehingga
sampai
saat
ini
WarungDangdut belum memiliki menu andalan. 3. Peluang Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia.
Hal
ini
juga
yang
menyebabkan
meningkatnya
kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. Dan ini merupakan peluang tersendiri bagi para pebisnis khususnya di bidang kuliner. Kegiatan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung dalam mengembangkan Bandung sebagai kota tujuan wisata di Indonesia tidak terkonsentrasi di daerah tertentu saja. Hal ini merupakan peluang bagi WarungDangdut untuk mengembangkan usahanya ke wilayah-wilayah lain baik di Kota Bandung itu sendiri maupun ke luar Kota Bandung. Pengembangan
Kota
Bandung
menjadi
kota
yang
ramah
lingkungan sejak Walikota Ridwan Kamil (Kang Emil) menjadi daya (c)
2015 Muji Gunarto
Page 15 of 26
Marketing Plan.................. tarik tersendiri baik untuk masyarakat Kota Bandung maupun masyarakat di luar Kota Bandung. Tingkat ketergantungan pihak restoran yang tidak terlalu besar kepada supplier membuat posisi tawar mereka menjadi lemah. Hal ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk terus melakukan pengembangan usaha. Karena pembelian bahan baku dengan harga yang lebih murah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan laba. 4. Ancaman Ancaman produk substitusi yang diakibatkan oleh restoran lain dengan segmentasi konsumen yang sama dapat menyebabkan produk switching dari konsumen. Ancaman waralaba asing akan mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Hal ini terkait dengan persepsi sebagian besar masyarakat yang menganggap produk asing lebih baik mutunya dan merupakan prestise tersendiri jika dapat mengkonsumsi makanan tersebut. Tingginya tingkat persaingan restoran di Kota Bandung adalah akibat dari munculnya para pesaing baru dalam industri. Hal ini juga diakibatkan oleh lemahnya hambatan bagi masuknya pesaing baru ke dalam industri restoran. Kondisi
alam
yang
tidak
menentu
akibat
global
warming
menyebabkan berbagai produk bahan baku menjadi tersendat karena
terjadi
gagal
panen
di
beberapa
daerah
Akibatnya
persediaan bahan baku tidak akan sebanyak biasanya. Luasnya
segmen
WarungDangdut
konsumen
memiliki
yang
posisi
dihadapi
tawar
yang
menyebabkan lemah.
Karena
konsumen yang tidak loyal dapat dengan mudah pindah/pergi ke restoran lain yang menawarkan menu dengan rasa yang enak, harga lebih murah dan tempat lebih nyaman.
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 16 of 26
Marketing Plan.................. 2.4. Alternatif Strategi berdasarkan Analisis Matriks SWOT Berdasarkan hasil dari identifikasi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman perusahaan, maka dapat disusun matriks SWOT. Berdasarkan matriks SWOT akan diperoleh gambaran tentang alternatif strategi yang diambil untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Pendekatan matriks SWOT memberikan berbagai alternatif strategi, yaitu strategi S – O, strategi S – T, strategi W – T, dan strategi W – O. Adapun beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Strategi S – O Strategi S – O adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh WarungDangdut adalah melakukan diversifikasi produk dengan tetap menggunakan bahan dasar ikan laut. Strategi S – O lainnya yaitu dengan menerapkan TQM (Total Quality Management), dengan memanfaatkan peluang masih luasnya daerah pemasaran dan dukungan anggota keluarga. WarungDangdut dapat melakukan strategi tersebut dengan terus mengembangkan produk tertentu melalui: perencanaan kualitas produk atau jasa, memproduksi barang dan jasa yang berkualitas, menciptakan keterlibatan total baik manajer maupun karyawan dan bekerja keras untuk bisa melakukan perbaikan terus menerus. 2) Strategi S – T Strategi S – T adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman. Ancaman produk substitusi dan persaingan restoran di Kota Bandung dapat diatasi dengan menerapkan strategi pengembangan produk dan dengan meluncurkan paket-paket hemat sebagai promosi untuk menarik kunjungan konsumen. Misalnya dengan memberikan menu tertentu untuk transaksi lebih dari lima porsi, dst. Paket-paket ini dapat diberlakukan di hari-hari sepi (weak day) atau di saat musim hujan.
Ancaman
waralaba
asing
dapat
diatasi
dengan
terus
mengembangkan strategi franchise, selain untuk meningkatkan brand (c)
2015 Muji Gunarto
Page 17 of 26
Marketing Plan.................. awareness juga dapat menciptakan konsumen yang lebih loyal. Penggunaan
teknologi
produksi juga
perlu
ditingkatkan untuk
mendukung kegiatan riset dan kegiatan operasional harian sehingga lebih efisien. 3) Strategi W – O Strategi W – O adalah strategi yang mengguanakan peluang untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk dapat
memenangkan
memerlukan
persaingan
sumberdaya
yang
dalam
memadai
bisnis
perusahaan
terutama
sumberdaya
manusia dan sebuah sistem informasi yang lebih sistematis. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka perusahaan perlu melakukan pelatihan dan pengembangan. Hal ini selain bertujuan agar karyawan lebih produktif juga diharapkan mereka lebih adaptif terhadap perkembangan
perusahaan,
termasuk
membuat
sebuah
sistem
informasi manajemen yang lebih sistematis. Untuk menghadapi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung dan jarak antara Bandung dan Jakarta yang semakin dekat perusahaan perlu segera mewujudkan adanya bagian riset dan pemasaran. Fungsi dari bagian tersebut adalah mengumpulkan, mencatat dan menganalisis secara sistematis data mengenai masalah yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Hasil dari riset tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam pengembangan produk atau menentukan strategi promosi yang lebih efektif, dll. Setelah melakukan riset dan mendapatkan hasilnya perusahaan perlu meningkatkan promosi agar hasilnya optimal, seperti membuat spanduk, flier atau billboard yang dengan jelas menunjukkan lokasi restoran. Pemasangannya dapat dilakukan di lokasi-lokasi strategis di Kota Bandung , seperti di dekat pusat perbelanjaan dan tempat wisata. 4) Startegi W –T Strategi W – T adalah strategi yang bersifat bertahan dan berusaha untuk
meminimalisasi
kelemahan
dan
menghindari
ancaman.
Persaingan yang tinggi diantara industri sejenis yang ditandai dengan (c)
2015 Muji Gunarto
Page 18 of 26
Marketing Plan.................. terus bertambahnya jumlah restoran di Kota Bandung membuat perusahaan perlu melakukan strategi penentuan segmentasi pasar dalam pemasarannya. Selain hal ini lebih efisien dan efektif juga agar perusahaan lebih fokus pada satu atau beberapa segmen saja dalam melakukan kegiatan pemasaran. Untuk menentukan segmentasi dan target pasar harus dilakukan secara hati-hati dan didukung oleh penempatan produk individual yang cermat, yaitu melalui promosi yang menarik sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Mendaftarkan
restoran
untuk
menjadi
anggota
dari
PHRI
(Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) dan AFI (Asosiasi Franchise Indonesia)
dapat
memberikan
manfaat
bagi
perusahaan
dan
memberikan informasi-informasi terbaru dalam industri restoran yang dibutuhkan perusahaan khususnya di Kota Bandung. Adapun tujuan dari pendirian AFI adalah: 1) menghimpun perusahaan waralaba 2) membina perkembangan dan kemajuan usaha 3) menggali potensi usaha waralaba terutama dengan mengembangkan usaha menengah dan kecil 4) membantu pemerintah dalam meninjau peraturanperaturan yang mengtaur semua usaha waralaba di Indonesia. 2.5. Alternatif Strategi Secara Umum Berdasarkan hasil identifikasi alternatif strategi dengan menggunakan analisis SWOT, maka alternatif-alternatif tersebut dapat
dikelompokkan
menjadi
tiga
strategi besar. Hal ini dilakukan karena strategi-strategi
tersebut
dapat
dilakukan secara bersama-sama dalam satu paket strategi. Ketiga strategi itu adalah: 1) Strategi Penetrasi Pasar Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi WO.1, ST.2, dan WT.1. Perusahaan
dapat
meningkatkan
promosi
dengan
menggunakan
spanduk, penyebaran leaflet dan pemasangan billboard. Melalui
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 19 of 26
Marketing Plan.................. promosi tersebut pihak restoran dapat memberikan informasi mengenai kampanye makan sehat. Agar kegiatan promosi efektif dan efisien perusahaan juga perlu memfokuskan segmentasi dan target pasar sasaran, sehingga setelah kegiatan
promosi
dilakukan
perusahaan
dapat
mengevaluasinya
dengan lebih mudah dan terarah. Setelah itu untuk meningkatkan brand awareness perusahaan juga perlu melakukan promosi dengan mengeluarkan paket-paket khusus atau potongan harga, paket-paket tersebut dapat diberlakukan dihari-hari sepi setiap minggunya, hal ini bertujuan agar penjualan restoran tetap stabil. 2) Strategi Implementasi TQM Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi SO.2, WO.2, dan WT.2. Menurut Griffin (2003), strategi ini dapat diterapkan secara efektif dengan tahapan sebagai berikut: perencanaan kualitas produk atau jasa, memproduksi barang dan jasa yang berkualitas, menciptakan keterlibatan total baik manajer maupun karyawan dan bekerja keras untuk bisa melakukan perbaikan terus menerus. Sistem informasi manajemen diperlukan untuk membantu kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sebuah
sistem
informasi
yang
efektif
dapat
mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat menjawab pertanyaan operasional dan strategis. Terkait dengan pola pengelolaan restoran (franchise) dan untuk
kepentingan
jangka
panjang
maka
perusahaan
perlu
mendaftarkan diri menjadi anggota PHRI dan AFI. Hal ini bertujuan memperluas networking dan untuk mendapatkan informasi dan bimbingan secara profesional untuk perkembangan dan kemajuan usaha franchise. 3) Straetgi Pengembangan Produk Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi SO.1, WO.3, dan ST.2. Sebelum
melakukan
strategi
pengembangan
produk,
baiknya
perusahaan membentuk bagian khusus riset dan pemasaran. Menurut David
(2002),
pengembangan mempunyai (c)
sebaiknya produk
produk
2015 Muji Gunarto
perusahaan
secara
yang
efektif
sukses
yang
menerapkan
yaitu
ketika
sudah
strategi
perusahaan
mencapai
tahap
Page 20 of 26
Marketing Plan.................. kematangan (dewasa) dalam daur hidup produknya. Idenya adalah menarik para pelanggan yang sudah puas dengan produk lama untuk mencoba baru. Selain itu strategi pengembangan produk dapat diterapkan ketika perusahaan mempunyai kemampuan penelitian dan pengembangan yang sangat kuat dan terjadi perkembangan teknologi pada proses produksinya. Hasil analisis SWOT secara ringkas dapat dituliskan dalam matrik Analisis SWOT seperti di bawah. KEKUATAN Kekuatan (Strength): INTERNAL 1. Produk bermutu baik 2. Macam menu yang variatif 3. Harga jual yang murah KEKUATAN 4. Lokasi yang EKSTERNAL strategis 5. Strategi franchise 6. Keterlibatan keluarga. Peluang (Opportunity): 1. Diversifikasi 1. Meningkatnya Produk (S1, S2, kunjngn wisatawan S3, O1, O3 dan ke kota Bandung O5) 2. Daerah pemasaran 2. Mengimplementas yang masih luas ikan TQM (S5, S6, 3. Kebijakan Walikota dan O2). yang menarik 4. Jarak JakartaBandung yang semakin dekat 5. Daya tawar menawar pemasok yang masih lemah Ancaman (Threat): 1. Meluncurkan 1. Ancaman produk paketpaket hemat substitusi (T1, T3 dan T5) 2. Ancaman waralaba 2. Meningkatkan asing Teknologi 3. Persaingan restoran produksi (T2 dan di kota Bandung T4) 4. Kondisi alam yang tidak menentu 5. Konsumen yang tidak tersegmentasi (c)
2015 Muji Gunarto
Kelemahan (Weakness): 1. Tidak memiliki bagian riset dan pemasaran khusus 2. Belum ada SOP 3. Kurangnya kegiatan promosi 4. Sistem Brand Frinchising 5. Belum ada sistem informasi manajemen 6. Pengembangan SDM 1. Meningkatkan kegiatan promosi (W3, O1, O2 dan O3) 2. Melakukan Pelatihan dan Pengembangan (W2, W4, W5, dan W6) 3. Membuat bagian khusus riset dan pemasaran (W1, W3, dan O1) 1. Memfokuskan Segmentasi dan target pasar (W3 dan T5) 2. Menjadi anggota PHRI dan AFI (T2, T3, W3 dan W4)
Page 21 of 26
Marketing Plan.................. 3. Tujuan dan Sasaran Pemasaran WarungDangdut memiliki Konsep yang tidak mudah diterima oleh khalayak tetapi begitu sangat famlier oleh khalayak umum terutama warga Indonesia bahkan warga Dunia sekalipun. Nama WarungDangdut diambil karna Dangdut mempuyai slogan “Kuliner dari rakyat untuk rakyat” dengan design interior bernuansa Dangdut serta dekorasi foto – foto artis dijaman era kejayaan Dangdut masa lalu. WarungDangdut yang menyajikan 3 Konsep sekaligus yaitu Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar Dangdut, yang dapat menjadi tempat tujuan wisata kuliner di Kota Bandung. Segmen pasar dari WarungDangdut adalah semua kalangan, khususnya untuk keluarga. Dengan pertumbuhan pendudukan kota Bandung yang cukup tinggi, diharapkan pertumbuhan penjualan Warung Dangdut meningkat sampai 20% di tahun yang akan datang. Untuk Reservasi silahkan hubungi : Warung Dangdut : 022 721 4457 / 0812 2088 1820 Marketing ( Lina Nuzliah ) : 0838 2214 1349 / 0812 2244 7011 Twitter : @warungdangdut Facebook : @warungdangdut www.warungdangdut.com Alamat : Jl. Citarum N0. 30 Bandung
4. Action Plan Berikut adalah beberapa action plan yang sudah dirancang untuk meningkatkan penjualan WarungDangdut. (c)
2015 Muji Gunarto
Page 22 of 26
Marketing Plan..................
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 23 of 26
Marketing Plan..................
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 24 of 26
Marketing Plan..................
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 25 of 26
Marketing Plan.................. 5. Budgets and Controls Budgets untuk pemasaran dianggarkan sebesar 2% dari pendapatan restoran WarungDangdut. Pengawasan dilakukan oleh manager terkait dengan schedule yang telah direncanakan. Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan. Sedangkan untuk evaluasi dilakukan setiap bulan yang telah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2002. Manajemen Strategis. PT Prenhallindo. Jakarta. Kartajaya, H., Mussry J., dan Taufik. 2005. Positioning Differensiasi Brand. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: Edisi kesebelas. Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta. Lestari, Endah Puji, 2008. Formulasi Strategi Restoran Waralaba Lokal Seafood Niagara Bandung. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manjemen. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Rangkuti, Freddy, 2012. SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. Susanto, A.B, dkk. 2007. The Jakarta Consulting Group On Family Business. The Jakarta Consulting Group. Jakarta. Tjiptono Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Penerbit Andi. Yogyakarta
(c)
2015 Muji Gunarto
Page 26 of 26