PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS IIIC SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progrqam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh MARKHAMAH 101132024
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS IIIC SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progrqam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh MARKHAMAH 101132024
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sing sabar narima (Penulis)
“bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarimu ilmu” (Al Baqarah: 282)
“Hari-hari adalah lembaran baru untuk goresan amal perbuatan, jadilah hari-harimu sarat dengan amal baik. Kesempatan itu akan segera lenyap secepatnya, jalanan awan, dan menunda-menunda pekerjaan tanda orang yang merugi, dan barang siapa bersamaan kemalasan, ia akan tenggelam bersamanya”. (Ibnul Jauzy, Al Muhdisy)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Alhm. Suami tercinta, Bp. Sugiyana Harsaya Anak-anakku tersayang: Wahyu Prihatyas Moko Retnowati Wahyu Pramudianto Irawan Wahyu Di Enggar Wijayanti Sigit Sugiarto Wahyu Argo Prianggono Teman seperjuanganku, Almamaterku angkatan 2011/2012
Terimakasih untuk doa, dorongan dan kasih sayang yang selalu setia mengiringi setiap jejak langkahku.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 November 2012 Penulis
Markhamah
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Markhamah NIM
: 101132024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaahn Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
MATEMATIKA
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS III SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta, 24 November 2012 Yang menyatakan
Markhamah
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BAGI SISWA KELAS III SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh Markhamah NIM 101132024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika Siswa melalui Kerja kelompok pada siswa kelas III SDN Banyuroto Kec. Sawangan Kabupaten Magelang Semester I Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang terdiri atas dua siklus. Subyek penelitian adalah Siswa Kelas III SDN Banyuroto I Kec. Sawangan Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012 sebanyak 21 siswa. Analisis data menggunakan tehnik analisis Deskriptif Kwalitatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil yang telah dicapai pada setiap siklus. Di samping itu juga dengan analisis diskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus 1 dan siklus 2 Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persentase ketercapaian indikator tema operasi hitung mengalami peningkatan. Kemampuan rata-rata siswa dalam pelajaran matematika sebelum adanya implementasi tindakan berkategori kurang. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebanyak 85% siswa mengalami ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan yang ditetapkan, yaitu minimal 60. dari hasil analisis didapat setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam berhitung operasi hitung menjadi berkategori baik. Hal ini berdasarkan hasil tes siswa dari siklus pertama jumlah siswa yang berada pada golongan tuntas belajar sebanyak 33.33% siswa, setelah tindakan pada siklus kedua terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dengan persentase sebanyak 100% siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan sebagai salah satu alternatif pembelajaran mata pelajaran matematika.
Kata kunci : Kerja Kelompok , Prestasi Belajar Matematika
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPROVING PERFORMANCE BY USING MATHEMATICAL STUDY GROUP FOR STUDENTS WORKING CLASS III SD STATE BANYUROTO SAWANGAN SEMESTER II DISTRICT SCHOOL YEAR 2011/2012
By Markhamah NIM 101132024
ABSTRACT
This study aims to improve student mathematics achievement through group work in class III SDN Banyuroto district. Sawangan Magelang Lessons semester 2011/2012. The research method used was Classroom Action Research or PTK consisting of two cycles. Subjects were Grade III Banyuroto SDN I district. Sawangan Kab. Magelang Academic Year 2011/2012 as many as 21 students. Data analysis using Qualitative Descriptive analysis techniques to compare the initial conditions with the results achieved in each cycle. In addition it is also a qualitative descriptive analysis by comparing the results of observation and reflection on the cycle 1 and cycle 2. The results obtained by the percentage of achievement indicators count increased operating theme. The ability of the average student in math prior to the implementation of measures less category. Indicators of success of this study is as much as 85% of students had mastery learning mastery criteria established, ie at least 60. of the analysis results obtained after the implementation of measures for two cycles, the ability of the average student in math arithmetic operations into either category. It is based on student test results from the first cycle of the number of students who are in class to learn as much as 33.33% complete student, after the action on the second cycle of increased student achievement by as much as 100% the percentage of students. The conclusion of this research is to improve the working methods of student skills in addition and subtraction operations as an alternative learning math.
Keywords: Group Work, Learning Mathematics Achievement
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penelitian ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna memperoleh gelar Sarjana SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PPKHB) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta skripsi ini disusun dengan maksud agar mahasiswa calon guru sekolah dasar dapat belajar untuk mengeluarkan idenya dalam mengatasi masalah yang akan dihadapi di Sekolah Dasar. Kelancaran penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah diberikan kepada peneliti, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3. Drs. Y. B. Adi Masana, M. A sebagai koordinator Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PSKG). 4. Drs. Paulus Wahana. M. Hum selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan saran, petunjuk, jalan keluar dari segala permasalahan dan yang telah membimbing dengan sabar dan tanggung jawab, sehingga penulisan laporan ini dapat selesai dengan baik 5. Kepala SD Negeri Banyuroto yang telah memberikan ijin tempat, waktu serta nasehatnya, sehingga kegiatan ini bisa terlaksana. 6. Rekan-rekan sejawat guru SD Negeri Banyuroto, yang telah banyak membantu pula sehingga Penulis dapat merumuskan masalah beserta permasalahannya. 7. Anak-anak tercinta atas dorongan semangat dan perhatian yang telah tercurah kepada Penulis. 8. Siswa-siswi kelas III SD Negeri Banyuroto 9. Almamaterku angkatan 2011/2012 10. Semua pihak yang telah membantu Penulis menyelesaikan laporan ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebig lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan ini lebih lanjut agar menjadi lebih baik Semoga skripsi ini benar-benar bermanfaat bagi para calon guru, khususnya bagi peneliti sendiri sehingga dapat membantu mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.
Yogyakarta, 24 November 2012 Penulis
Markhamah
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xv
DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
3
C. Batasan Masalah...................................................................................
3
D. Rumusan Masalah ................................................................................
4
E. Batasan Pengertian ...............................................................................
4
F. Tujuan Penelitian... ..............................................................................
5
G. Manfaat Penelitan ................................................................................
5
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori .....................................................................................
7
1. Pengertian Pembelajaran ................................................................
7
2. Prestasi Belajar Matematika...........................................................
8
3. Pengertian Matematika...................................................................
9
4. Model Kerja Kelompok..................................................................
11
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pembelajaran Matematika ..............................................................
13
6. Operasi Hitung penjumlahan dan pengurangan .............................
14
7. Hasil Belajar Matematika ...............................................................
14
B. Kerangka Pikir .....................................................................................
15
C. Hipotesis Tindakan...............................................................................
16
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................ .........................................
17
B. Setting Penelitian .................................................................................
17
C. Prosedur Penelitian...............................................................................
18
1. siklus 1 ...........................................................................................
18
2. siklus 2 ...........................................................................................
19
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ....................................................
20
E. Analisis Data ........................................................................................
21
F. Instrumen Penelitian.............................................................................
21
a. Validasi Hasil Belajar ....................................................................
21
b. Validasi Proses Pembelajaran ........................................................
21
1) Validitas.....................................................................................
22
a. Validitas Hasil ....................................................................
22
b. Validitas Proses ..................................................................
22
2) Reliabilitas .................................................................................
23
G. Indikator Keberhasilan .........................................................................
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................................
24
1. Pelaksanaan Siklus 1 ......................................................................
24
a) Pelaksanaan tindakan Siklus 1 Pertemuan 1 ................................
24
1) Perencanaan penelitian tindakan ............................................
24
2) Implementasi tindakan ...........................................................
25
3) Pengamatan ............................................................................
26
4) Refleksi ..................................................................................
29
b) Pelaksanaan tindakan Siklus 1 Pertemuan 2 ................................
30
1) Perencanaan penelitian tindakan ............................................
30
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Implementasi tindakan ...........................................................
31
3) Pengamatan ............................................................................
31
4) Refleksi ..................................................................................
35
2. Pelaksanaan Siklus 2 ......................................................................
35
a) Pelaksanaan tindakan Siklus 2 Pertemuan 1 ................................
35
1) Perencanaan Penelitian Tindakan ..........................................
35
2) Implementasi Tindakan ..........................................................
36
3) Pengamatan ............................................................................
37
4) Refleksi ..................................................................................
39
b) Pelaksanaan tindakan Siklus 2 Pertemuan 2 ................................
39
1) Perencanaan Penelitian Tindakan ..........................................
39
2) Implementasi Tindakan ..........................................................
40
3) Pengamatan ............................................................................
41
4) Refleksi ..................................................................................
42
3. Peningkatan Prestasi Siswa pada Operasi Hitung ..........................
43
B. Pembahasan ..........................................................................................
42
1. Proses Tindakan ...................................................................................
47
2. Peningkatan Prestasi Berhitung pada Operasi Hitung .........................
48
BAB V PENUTUP A. Simpulan ..............................................................................................
53
B. Saran .....................................................................................................
54
C. Implikasi ...............................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
56
LAMPIRAN .....................................................................................................
57
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Hasil Ulangan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 .....................................
27
Tabel 2 : Hasil Ulangan Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 .....................................
32
Tabel 3 : Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 Pertemuan 1 .....................................
38
Tabel 4 : Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 Pertemuan 2 .....................................
41
Tabel 5 : Rekap Hasil Keseluruhan Siklus 1 dan Siklus 2 ..............................
46
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Nilai Siklus 1...................................................................................... 34 Grafik 2. Nilai Siklus 2...................................................................................... 42 Grafik 3. Nilai Persiklus.................................................................................... 43
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Permohonan ijin penelitian dari Universitas Sanata Dharma ...........
59
Lampiran 2 : Surat keterangan pelaksanaan penelitian dari Kepala Sekolah .........
60
Lampiran 3 : Daftar siswa kelas IIIC........................................................................
61
Lampiran 4 : Jadwal pelajaran kelas IIIC.................................................................
62
Lampiran 5 : Silabus siklus 1...................................................................................
63
Lampiran 6 : Silabus siklus 2...................................................................................
65
Lampiran 7 : RPP siklus 1........................................................................................
67
Lampiran 8 : RPP siklus 2.......................................................................….............
76
Lampiran 9 : Kisi-kisi soal siklus 1 dan siklus 2......................................................
85
Lampiran 10: Soal evaluasi siklus 1 (pertemuan 1).............................................. ....
86
Lampiran 11: Soal evaluasi siklus 2 (pertemuan 2)...................................................
89
Lampiran 12: Gambar pelaksanaan............................................................................
90
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Hampir sebagian besar siswa mengalami kesulitan ketika harus mengerjakan soal-soal matematika. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kondisi psikologis si anak. Apalagi jika lingkungan (guru, orang tua dan teman-temannya) menganggap bahwa pandai itu adalah berupa stempel nilai 10, 9, dan 8 saja. Padahal pemberian stempel tersebut akan berakibat pada penghilangan potensi anak. Perkembangan kognitif anak pada usia 7-12 tahun berada pada tahapan operasi konkrit yaitu anak mengembangkan konsep dengan menggunakan bendabenda konkrit (J. Piaget, 1896: 23). Oleh karena itu, orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak. Perkembangan potensi harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik tiap anak. Pada umumnya anak usia sekolah adalah usia anak yang masih berada pada tahap belajar sambil bermain (learning by doing). Di sisi lain, secara perkembangan sosial, usia anak pada kisaran tersebut akan cenderung untuk membentuk kelompok berdasarkan beberapa kesamaan. Misalnya karena kesamaan hobi. Sehingga kerap kali, anak akan lebih mendengarkan apa yang temannya dibandingkan dengan orang yang lebih tua darinya. Ada kalanya mereka akan saling berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kelompok yang mereka lakukan, meski untuk itu mereka harus mengorbankan kepentingan pribadi. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pada hakikatnya dalam kesulitan belajar berhitung khususnya dalam operasi penjumlahan dan pengurangan merupakan bentuk salah satu kesulitan belajar pada anak. Masalah ini memiliki banyak karakteristik yang harus dimengerti oleh guru. Dalam setiap pemecahan masalah terdapat prinsip-prinsip pengajaran yang dapat mempermudah dalam mengatasi masalah anak didik, khususnya dalam pengajaran berhitung yang perlu diperhatikan oleh guru yaitu bagaimana cara untuk mempermudah arah dalam belajar berhitung. Di Sekolah Dasar diperlukan pengembangan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak akan lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut, seperti mengenal konsep, warna, bentuk, ukuran melalui bentuk alat dan kegiatan bermain yang menyenangkan. Untuk itu, guru Sekolah Dasar sebagai pendidik harus dapat mengatasi kendala dalam belajar berhitung, khususnya dalam operasi hitung penjumlahan. Hal ini sering kita temukan pada anak, khususnya anak yang masih banyak mengalami masalah atau kendala dalam belajar berhitung. Dalam hal tersebut banyak faktor penyebab kesulitan bagi siswa kelas III C. Faktor-taktor itu diantaranya Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran matematika, karena pembelajarannya kurang menarik, dan Siswa kurang memahami konsep-konsep operasi hitung pada pengurangan dan penjumlahan, kriteria pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang terlalu tinggi, dan kemungkinan yang lain yaitu prestasi siswa yang masih rendah Berdasarkan hal di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti siswa kelas IIIC pada pelajaran matematika bertema operasi hitung dengan judul peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
siswa kelas IIIC SD N Banyuroto kecamatan Sawangan semester II tahun pelajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diambil beberapa identifikasi masalah. Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat sebagai berikut. 1. Rendahnya prestasi belajar siswa. 2. Anak kurang akif dalam pembelajaran matematika operasi hitung, penjumlahan 3. Anak kurang memahami tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan 4. Dalam mengerjakan tugas selalu individual 5. Karakteristik anak yang berkesulitan belajar di SD terutama belajar berhitung 6. Faktor penyebab terjadinya masalah belajar siswa di SD 7. Upaya membantu anak dalam mengatasi kesulitan belajar berhitung
C. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang dialami oleh para siswa, serta untuk memfokuskan penelitian maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi. Adapun pembatasan masalah, yaitu pada penerapan metode kerja kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar matematika materi tentang operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan) kelas IIIC SD N Banyuroto semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
D. Rumusan Masalah Sesuai dengan batasan masalah di atas tentang cara untuk mengatasi anak yang masih mengalami kesulitan dalam belajar berhitung khususnya operasi hitung penjumlahan dan pengurangan maka, masalah dirumuskan sebagai berikut “Apakah penerapan metode belajar kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kegiatan belajar matematika materi kelas IIIC SD N Banyuroto semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?”
E. Batasan Pengertian Dari rumusan masalah di atas, maka batasan pengertian dari permasalahan tersebut, yaitu: 1. metode belajar kelompok yaitu cara di mana diharapkan adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi antara peserta pada kerja kelompok tersebut. 2. kegiatan belajar matematika yaitu dengan penanaman konsep dasar (penanaman Konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Guru dapat mengetahui konsep ini dari isi kurikulum, yang dicirikian dengan kata ”mengenal”, pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjuta dari peneneman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika, pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya adalah agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
F. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa poin yang menjadi tujuan dari penulisan ini, yaitu: 1. Menjelaskan faktor penyebab dan bagaimana karakteristik anak yang berkesulitan belajar di SD terutama belajar berhitung 2. Menjelaskan
dengan
metode
kerja
kelompok
dapat
mengaktifkan
pembelajaran operasi hitung, penjumlahan, dan pengurangan 3. Menjelaskan dengan kerja kelompok anak dapat memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan 4. Menjelaskan
dengan
menggunakan
metode
kerja
kelompok
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD N Banyuroto
G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis. Manfaat dari pembahasan masalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagaimana cara mengatasi anak yang berkesulitan belajar berhitung terutama penjumlahan dan pengurangan. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi penulis, laporan ini adalah hasil nyata atau tugas akhir dari penerapan ilmu selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (PPKHB). b. Bagi guru, sebagai tambahan ilmu bagaimana bentuk dan cara mengatasi masalah anak yang berkesulitan belajar berhitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
c. Bagi orang tua, guna mengetahui kesulitan yang terjadi pada anak, khususnya kesulitan dalam belajar berhitung. d. Bagi siswa, siswa dalam belajar lebih aktif, sehingga dapatkonsentrasi dan mengurangi kejenuhan atau bosan. Dalam kegiatan belajar siswa lebih cepat memahami dari pada menggunakan metode ceramah. Bila metode pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan menggunakan metode kelompok pada materi pelajaran lain diharapkan hasil belajar meningkat. Siswa lebih mudah dan cepat untuk memahami berhitung dalam operasi hitung oenjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode kelompok. Untuk kehidupan sehari-hari penjumlahan dan pengurangan sangat dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Pembelajaran Belajar merupakan usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai menurut (Bell-Gredler, 1986:1) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skill, sikap (attitudes). Belajar adalah suatu proses di mana suatu tindakan muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi (Sukmadinata, 2003:15). Hal ini yang juga terkait dengan belajar adalah pengalaman, pengetahuan yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. Belajar adalah suatu proses manusiawi yang memiliki kedudukan dan peran penting baik dalam kehidupan masyarakat tradisional maupun modern yang ditandai dengan perubahan pada diri siswa, dan perubahan itu merupakan hasil belajar yang melibatkan segi jasmani dan rohani yang menghasilkan perubahanperubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, serta semua aspek yang ada dalam individu. Je a n
Piaget
menyatakan
bahwa
kemampuan
intelektual
anak
berkembang secara bertingkat atau bertahap yaitu (a) Sensori motor (0-2 tahun), (b) Pra operasional ( 2-7 tahun), (c) Operasinal konkrit (7-11 tahun), dan (d) operasional lebih dari 11 tahun (Udin S. Winataputra,2008). Teori ini mendiskripsikan perlunya mengamati tingkatan perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan belajar matematika diberikan. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Sedangkan pengertian pembelajaran sama dengan ”Intruction” atau pengajaran. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan (Purwadinata, 2007: 22). Pembelajaran adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terrencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan yang di pelajari. Dalam pembelajaran matematika salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kopetensi adalah, penggunaan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan topik, tingkat perkembangan intelektual peserta didik, prinsip dan teori belajar, keterluibatan aktif peserta didik, keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, pengembangan dan penalaran matematika (Muhsetya, 2007: 18). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU no.20/2003 Pasal 1 ayat 20).
2. Prestasi Belajar Matematika Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (Poerwodarminta, 2007: 911), sedangkan menurut Sulistiyo (2003: 305) prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan. Kemampuan intelektual siswa yang menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahuai berhasil dan tidaknya dalam belajar maka perlu diadakan evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui hasil prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar-mengajar. Adapun prestasi belajar dapat diartikan hasil peroleh karena adanya hasil aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun, banyak yang beranggapan yang dimaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dengan belajar adalah mencari Ilmu Pengetahuan dan menuntut ilmu proses tersebut tidak terjadi apabila tidak ada yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan ha;l yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasi;l dari proses be;ajar. Sehubungan dengan prestasi belajar, Purwanto (1986: 168) menyatakan bahwa prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaiman yang dinyatakan dalam rapot. Selanjutnya Winkel (1996: 162) menyatakan bahwa prestasi belajar suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapai. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolakj, dan menilai informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan suatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar.
3. Pengertian Matematika Matematika (Mathematics) suatu sistem yang rumit tapi bersusun sangat baik yang banyak dan mempunyai banyak cabang. (Roy Holand, 2000: 40) matematika adalah suatu cara manusia berfikir. Pencarian kebenaran dalam matematika disajikan sebagai suatu cara manusia untuk berfikir, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
keabsahan (validitas) dari pemikiran suatu kebenaran tidak diragukan lagi. Demikian pula dalam penyelesaian persoalan sehari-hari atau persoalan lain yang memerlukan matematika sebagai suatu cara yang khusus, misalnya persamaan, pertidak samaan, model matematika dan sebagainya (penjumlahan dan pengurangan). Matematika adalah suatu cara manusia berfikir menggunakan suatu sistem yang rumit tapi tersusun sangat baik yang banyak dan mempunyai banyak cabang. Dari uraian di atas dapat diketahui dalam menggali dan menyelesaikan persoalan matematika ditemukan beberapa kesulitan dalam mempelajari matematika (kesulitan belajar matematika). Kurikulum matematika sekolah dasar dipengaruhi oleh teori Thorndike ditandai dengan pengembangan keterampilan menghafal atau memahami tentang bilangan cacah, desimal, dan pecahan. Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik sebagai selembar kertas, putih, penerima pengetahuan secara pasif. Penerapan teori Thorndike ini banyak penyimpangan karena pada akhirnya target pencapaian materi pelajaran menjadi sasaran utama, peserta didik menjadi terpaku pada keterampilan dan kurang dalam kemampuan menjelaskan alasan atau kurang menguasai konsep. Akibat lain dari teori Thorndike adalah para guru lebih berorientasi pada hasil atau target dan kurang memperhatikan proses. Teori Holistik yang merupakan teori kognitif belajar dan dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran bermakna (Meaning Full Instruction) dari Aussbel, Brunner (1982) menyatakan pentingnya tekanan pada peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dalam berfikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan terampil menemukan pola (Patteren) dan hubungan kerkaitan. Guru matematika yang profesional dan kompeten mempunyai wawasan landasan yang dapat dipakai dalam penrencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika. Wawasan berupa dasar-dasar teori belajar yang diterapkan untuk pengembangan perbaikan pembelajaran matematika. Dari kajian teori di atas membuktikan bahwa, kesulitan belajar matematika bagi siswa dikarenakan pengajar hanya mengutamakan hasil, kurang memperhatikan proses. Dengan memperhatikan proses dalam pembelajaran, peserta didik akan lebih mudah mengingat dan mudah dalam memahami, menyelesaikan masalah matematika.
4. Metode Kerja Kelompok Metode adalah cara yang telah diatur dan dipikir baik-baik. Mengajar memiliki pengertian upaya guru untuk membangkitkan yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) untuk belajar. Mengajar berasal dari kata ”ajar” yang berarti pertunjukan yang diberikan kepada orang supaya diketahui dan diturut (diikuti). Metode mengajar dari kajian di atas dapat diartikan suatu cara untuk membangkitkan belajar menggunakan pertunjukan yang diberikan kepada orang supaya diketahui dan di turut (diikuti). Perencanaan pengajaran guru dapat memilih dan menentukan metode yang digunakan. Pada perencenaan ini perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut, kemampuan guru, kekhasan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
pelajaran, dan asas-asas pengembangan kurikulum yang telah diuraikan. Pada penulisan ini menggunakan metode diskusi (kerja kelompok). Pembelajaran kerja kelompok adalah bagian dalam pembelajaran tradisiona di mana diharapkan adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi antara peserta pada kerja kelompok tersebut. Pada kerja kelompok yang biasanya silakukan oleh guru, cenderung terjadi guru membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. Sehingga perlu adanya perubahan pada sistem kerja kelompok yang ingin dibuat oleh guru. Selain itu, kerja kelompok sangatlah penting sebagai bagian sari metode guru dalam menyampaikan materi. Salah satu alasan yang sangat penting adalah karena diusia anak-anak Sekolah Dasar (6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13) adalah periode di mana terjadinya kematangan seksual dan masa remaja dimulai. Perkembangan utama ialah sosialisasi. Usia ini sering disebut sebagai usia sekolah atau usia kelompok (Hurlock, 1993). Menurut Hurloch (1993), ketika anak berada pada masa kanak-kanak akhir (usia SD), mereka menetapkan kriteria baru di samping kriteria yang lama yang telah mereka miliki diusia sebelumnya. Pada waktu mereka harus memilih teman dari lingkungan sekitar rumah mereka, sebagian besar anak usia sekolah memiliki anak yang memiliki jenis kelamin, ukuran tubuh, usia kronologis, usia mental, kematangan sosial, dan minat yang sama dengan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
5. Pembelajaran Matematika Menerut Ruseffendi (Heruman, 2007), Matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keterunan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, keunsur yang didefinisikan. Sedang hakikat matematika menurut Soedjadi (Heruman, 2007), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Sedangkan matematika sendiri bersifat abstrak sehingga siswa membutuhkan alat bantu baik berupa media maupun alat peraga yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materinya. Selain itu, kekuatan hubungan siswa dengan teman dalam satu kelompoknya, terkadang merupakan ”media” belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Ada beberapa langkah pembelajaran konsep-konsep matematika yang dapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya tentang materi matematika (Heruman, 2007), yaitu: 1.
penanaman konsep dasar (penanaman Konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Guru dapat mengetahui konsep ini dari isi kurikulum, yang dicirikian dengan kata ”mengenal”.
2.
pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjuta dari peneneman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
3.
pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya adalah agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Selain belajar penemuan dan belajar bermakna, pada pembelajaran
matematika, harus pula terjadi belajar secara konstruktivisme menghendaki para guru untuk menerapkan pendekatan mengajar yang berpusat pada anak (child cultured teacing approach) metode yang digunakan harus membuat anak terlibat langsung dan bahan-bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan-bahan yang konkrit, yaitu alat peraga atau media. Dalam konstruktivisme, konstruksi pengetahuan dilakukan sendiri oleh siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitatis dan menciptakamn iklil yang kondusif.
6. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan Menurut ST. Negoro dan B. Harahap (2005: 218), dalam matematika istilah operasi di artikan sebagai ”pengerjaan”. Operasi yang dimaksud adalah operasi hitung atau pengerjaan hitung. Terhadap semua bilangan dapat dilakukan operasi hitung. Pada dasarnya operasi hitung mencakup empat pengerjaan dasar, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. pada skripsi tersebut di atas, yang akan dibahahas adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Akan diuraikan masing-masing pengertian dari ke-2 jenis opersi hitung tersebut. Penjumlahan : menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); penjumlahan adalah : proses, cara perbuatan menjumlahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Pengurangan : menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); pengurangan adalah : proses, cara mengurangkan atau perbuatan mengurangi.
7. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar Matematika adalah hasil penilaian belajar siswa mengenai yang telah dicapai dan dinyatakan dalam bentuk nilai angka yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam priode tertentu atau dalam satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran Matematika. Sesuai dengan karakteristiknya bahwa pelajaran matematika berhubungan dengan operasi hitung, maka proses pembelajarannya menekankan pada keterampilan menghitung agar memahami cara dan bagaimana menghitung dengan benar, sehingga disini peran guru berubah dari sumber dan pemberi imformasi menjadi fasilitator belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
B.Kerangka Berfikir Secara Skematis uraian digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut. KONDISI AWAL
GURU: Pembelajaran Secara konvensional
Menerapkan pembelajaran metode kerja kelompok
TINDAKAN
SISWA : Nilai Matematika rendah
SIKLUS I: Penggunaan Media Pembelajaran secara kelompok SIKLUS II: Penggunaan Media Pembelajaran secara kelompok
Diduga melalui Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika bagi siswa kelas III semester 2 tahun pelajaran 2011/2012
KONDISI AKHIR
Gambar 1. Diagram alir penelitian tindakan Kelas
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka fikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan adalah “melalui penerapan metode kerja kelompok diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IIIC angkatan tahun 2011 / 2012 dalam kegiatan belajar matematika khususnya di SD Negeri Banyuroto Sawangan, Kecamatan Sawangan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006: 3) PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam satu kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian tindakan kelas tidak dapat dilakukan sendiri (Suyata, 1994: 16). Peneliti harus mengadakan kerjasama secara kolaboratif dengan pihak lain yang masih menyangkut permasalahan yang akan diteliti. Dalam hal ini, penelitian melibatkan siswa sebagai subyek yang diteliti.
B. Setting Penelitian Berdasarkan judul penelitian yaitu Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok di SD Negeri Banyuroto Sawangan, Kecamatan Sawangan tahun pelajaran 2011/2012, maka 1. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas III C SD Negeri Banyuroto tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 21 siswa. 2. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Banyuroto I, selain itu salah satu tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar anak mata pelajaran Matematika khususnya pada kompetensi dasar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. Karakter yang dimiliki
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
siswa kelas III SD Negeri Banyuroto I tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 21 siswa. Laki – laki = 12 Orang sedangkan Perempuan = 9 Orang 3. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan April dan Mei 2012. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran.
C. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan: Tahap perencanaan dilakukan sebelum tindakan diberikan kepada siswa. Peneliti dan guru kolaborator melakukan diskusi yang dilanjutkan dengan observasi kelas dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran dibuat seperti yang biasa dilakukan dan siswa diuji dengan mengerjakan soal yang diberikan dari guru yang sesuai dengan RPP. Adapun rincian kegiatan dalam tahap perencanaan tindakan diantaranya sebagai berikut. 1) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 2) penyiapan skenario pembelajaran. 3) Penyiapan Media Pembelajaran, 4) Mempersiapan lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan; 1) pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, 2) membagi siswa dalam 3 kelompok besar (3 group) 3) menyajikan materi pelajaran 4) mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, 5) mengadakan tes tertulis, 6) Mengadakan Tanya jawab 7) penilaian hasil tes tertulis dan non tes c. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. d. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus I yang selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak. Refleksi dilakukan oleh guru untuk menilai tingkat keberhasilan pembelajaran matematika pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan) dengan menggunakan metode kerja kelompok. Kekurangan dan kendala selama penelitian berlangsung akan didiskusikan dan akan dicari solusinya sebagai pijakan bagi siklus selanjutnya
2. Siklus II 1. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan: a. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); b. penyiapan skenario pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
2. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan; a. pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal, b. pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok pada kompetensi dasar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai tiga angka, c. mengadakan observasi tentang proses pembelajaran, d. mengadakan tes tertulis, e. penilaian hasil tes tertulis. 3. Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes serta hasil praktek sehingga diketahui hasilnya, 4. Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada siklus II.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan menulis narasi sebelum dan sesudah implementasi tindakan. Analisis kualitatif digunakan untuk data kualitatif yang berupa hasil observasi lapangan, catatan lapangan, dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes mengerjakan soal matematika tentang operasi hitung yang dilaksanakan sebelum dan sesudah diberi tindakan (dengan tes tertulis). Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai tiga angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
E. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: 1. Analisis deskriptif komparatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indikator pada siklus I dan siklus II. 2. Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berisiskan tentang validasi data yang dapat dipercaya, yaitu dengan validasi hasil belajar dan validasi proses pembelajaran. a. Validasi hasil belajar Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi ini meliputi validasi teoretis dan validasi empiris. Validasi teoritis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas face validity (tampilan tes), content validity (validitas isi) dan construct validity (validitas kostruksi). Validitas empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal, penulisan butir-butis soal, kunci jawaban dan kriteria pemberian skor. Indikator keberhasilan yang digunakan adalah 85% siswa dari 21 siswa mengalami ketuntasan belajar. Kriteria ketuntasan minimak (KKM) mata pelajaran matematika 60. jadi, apabila siswa dapat mencapai KKM di atas 60, maka target prestasi siswa dikatakan berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b. Validasi proses pembelajaran Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas III SD Negeri Banyuroto dan kolaborasi dengan guru kelas yang mengajar bidang studi Matematika. Triangulasi metode dilakukan dengan penggunaan metode Tanya jawab selain metode observasi. Metode tanya jawab digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran Matematika.
1. Validitas Konsep validitas dalam aplikasinya untuk penelitian tindakan kelas mengacu kepada kredibilitas dan derajat keterpercayaan dari hasil penelitian. Borg dan Gall (via Wiriatmadja, 2005: 164), menyatakan ada lima tahap kriteria validitas, yaitu validitas hasil, validitas proses, validitas demokratis, validitas katalitik, dan validitas dialog. Dalam penelitian yang akan dilakukan nantinya hanya menggunakan dua validitas. a. Validitas Hasil Kriteria ini berhubungan dengan pernyataan bahwa tindakan membawa hasil yang sukses dalam konteks penelitian. Hasil yang paling efektif tidak hanya melibatkan dalam hal pemecahan masalah, namun juga meletakkan kembali masalah dalam rangka sedemikian rupa sehingga menuju pada pertanyaan baru. Validitas hasil juga sangat bergantung pada validitas proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
b. Validitas Proses Kriteria ini memunculkan tentang kendala dan kemampuan tindakan penelitian.
Kunci
pertanyaannya
adalah
seberapa
mampu
proses
itu
mengendalikan penelitian. Validitas ini tercapai dengan cara peneliti dan guru kolaborator secara intensif bekerjasama mengikuti semua tahap-tahap dalam proses penelitian.
2. Reliabilitas Reliabilitas data secara hakiki memang rendah. Hal ini disebabkan situasi terus berubah dan proses bersifat transformatif tanpa kendali apapun (alami) sehingga sulit untuk mencapai tingkat reliabilitas yang tinggi. Penilaian peneliti menjadi salah satu tumpuan reliabilitas.
G. Indikator Keberhasilan Pada skripsi ini yang akan dilihat indikator keberhasilannya adalah siswa sebagai berikut. 1. Tes: rata-rata pra tes, tes siklus 1 dan 2 2. Observasi: partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan secara garis besar adalah deskripsi per-siklus, hasil penelitian siklus 1 pertemuan 2, hasil penelitian siklus II pertemuan 1. Pembahasan merupakan uraian hasil penelitian siklus 1 pertemuan 2, hasil penelitian siklus II pertemuan 1. A. Hasil penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan media komik tanpa teks untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi berbahasa Jawa dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan hasil penelitian siklus 1 pertemuan 1, hasil penelitian siklus II pertemuan 1 hasil penelitian tindakan kelas akan diungkapkan di bawah ini. 1. Pelaksanaan Siklus 1 Berdasarkan tindakan yang telah direncanakan, siklus pertama dimulai setelah refleksi awal tentang perlunya dilaksanakan pemberian tindakan. Pemberian tindakan siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan melalui tahapan perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan, dan refleksi yang kemudian nilai dari siklus 1 pertemuan 1 dan 2 kemudian dirata-rata dan akan ketemu nilai untuk siklus I. a) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama 1) Perencanaan Penelitian Tindakan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Sebelum memberikan implementasi tindakan kepada siswa di kelas, guru dan peneliti menyusun rencana pembelajaran. Perencanaan pada siklus pertama pertemuan pertama, peneliti dan guru akan melakukan pembelajaran matematika, khususnya pembelajaran operasi hitung (pengurangan, penjumlahan). Waktu pembelajaran dalam satu kali pertemuan adalah 2 x 35 menit. Rencana tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan guru pada siklus pertama pertemuan pertama adalah sebagai berikut: i) Merancang strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Mula-mula siswa dikenalkan dengan operasi hirung (pengurangan, penjumlahan yang terdiri dari 3 angka) dan contohnya. Setelah mengenal dan memahami operasi hitung tersebut, dengan media yang digunakan. Setelah benar-benar paham, guru menerangkan tentang pendekatan proses yang akan digunakan. ii) Menyiapkan skenario pembelajaran dan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat pembelajaran. iii) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar pedoman pengamatan, lembar kerja siswa.
2) Implementasi Tindakan Penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran matematika pada pertemuan pertama siklus pertama adalah sebagai berikut: i) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung beserta dan contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
ii) Guru menjelaskan lebih detail tentang operasi hitung yang akan dipraktikan oleh siswa iii) Siswa bertanya jika kurang memahami penjelasan dari guru, namun terlihat siswa masih pasif dan malu bertanya. iv) Guru dan siswa berdiskusi tentang operasi hitung, siswa mulai aktif bertanya dan antusias ingin mengetahui lebih jauh tentang operasi hitung tersebut. v) Guru memberikan contoh vi) Guru menjelaskan tentang pendekatan proses yang akan diterapkan untuk mengerjakan soal matematika secara berkelompok. vii) Guru mengamati perilaku siswa, reaksi, dan suasana pembelajaran.
3) Pengamatan Pada awal pembelajaran tampak keadaan siswa kelas III C ceria. Guru membuka
pelajaran
dengan
penuh
semangat.
Guru
mengucapkan
“Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh.” Para siswa antusias menjawab, “Wa’alaikumsalam Warahmatullahiwabarakatuh” dan salam sejahtera bagi yang beragama lain. Guru mempersilakan ketua kelas memimpin berdoa. Proses berdoa selesai. Guru menanyakan presensi hari itu ternyata semua siswa hadir. Sebelum pelajaran dimulai, guru menanyakan kabar siswa pada hari itu. Siswa berebutan menjawab, diselingi dengan tawa-tawa kecil. Hal tersebut dilakukan oleh guru untuk membuat suasana menjadi nyaman. Sehingga siswa terlihat antusias dan penuh semangat masuk pada materi hari itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Pembelajaranpun dimulai, guru menerangkan pelajaran matematika yang bertopik operasi hitung yang terdiri pada tiga angka.. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan serius. Guru menjelaskan cara berhitung beserta contohnya. Setelah siswa jelas dengan penjelasan penjumlahan dan pengurangan, guru melanjutkan dengan membagi kelompok. 1 kelompok terdiri dari 3 anggota, akan tetapi ada juga yang 4 anggota. Kemudian siswa menerapkan pada kelompok masing-masing. Setelah kelompok sudah terpenuhi, kemudian guru membagikan soal-soal yang telah dijelaskan di depan kelas. Setelah melalui proses, siswa mampu menyelesaikan soal yang telah dibagikan guru. Begitu pula, hasil dari perkelompok nilainya belum memuaskan walaupun ada beberapa kelompok yang nilainya di atas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (yang kemudian akan ditulis KKM). Nilai hasil siswa dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut. Tabel 1: Hasil Ulangan Siswa NO NAMA KKM
NILAI
KETERANGAN
1
ASIH S
60
50
Belum Tuntas
2
SLAMET SUYATI
60
45
BelumTuntas
3
AHMAD SAEFUL
60
45
Belum Tuntas
4
AYUK SARASWATI
60
45
Belum Tuntas
5
BAGAS
60
60
Belum Tuntas
6
DANDI F
60
60
Belum Tuntas
7
EFIANA H
60
75
Tuntas
8
FAKRI
60
70
Tuntas
9
FERI
60
75
Tuntas
10 GIYARNO
60
60
Belum Tuntas
11 KUSWANTO
60
80
Tuntas
12 MARZUKI
60
70
Tuntas
13 MUAD AL FAIS
60
50
Belum Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
14 M. ROSID
60
80
Tuntas
15 ROHMA SAHIDA
60
45
Belum Tuntas
16 RISKI
60
75
Tuntas
17 RISA AMAMILA
60
70
Tuntas
18 SEMI
60
80
Tuntas
19 SUDI
60
60
Belum Tuntas
20 SULISTYOWATI
60
45
BelumTuntas
21 WIYANI
60
80
Tuntas
Jumlah
1320
Rata-rata
62,86
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa sebenarnya telah dan sangat paham akan operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan), akan tetapi keantusiasan siswa dalam menerima pelajaran matematika di sekolah, tidak semua siswa merespon dengan baik juga, keterengan tersebut dapat dilihat dari mencapaian banyaknya ketuntasan yang diperolah oleh siswa, yaitu telah mendapatkan rata-rata nilai 62,86 dari KKM 60. Dari siklus 1 pertemuan pertama terdapat 11 anak dari 21 siswa yang belum memenuhi syarat untuk mencapai KKM. Sedangkan siswa yang mencapai KKM hanya terdapat 10 anak dari 21 siswa atau hanya 47,6%. Kurang lebihnya separuh siswa yang belum memenuhi syarat KKM dari sekolah. Padahal, paling tidak 85% siswa harus mencapai KKM tersebut. Maka, dilaksanakannya kembali tes pada siklus 1 pertemuan 2.
4) Refleksi Pada umumnya siswa telah dapat mengikuti rancangan tindakan yang telah disusun. Guru menjelaskan secara mendalam tentang cara mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
penjumlahan dan pengurangan beserta contohnya. Kondisi kelas tenang, beberapa siswa cukup aktif dalam pembelajaran. Namun demikian, beberapa siswa lain juga cukup banyak yang menunjukkan kekurangaktifan. Tindakan yang dilakukan telah menghasilkan perubahan yang positif dalam hal keantusiasan siswa dan rasa ingin tahu lebih mendalam ketika para siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Siswa tampak tidak merasa terpaksa mengikuti pembelajaran, sehingga menimbulkan perasaan senang terhadapnya. Terlihat dari pengamatan bahwa keaktifan siswa di kelas masih kurang. Siswa masih malu bertanya kepada guru ataupun kepada temannya bila kurang memahami penjelasan dari guru, dan hanya beberapa siswa perkelompok yang serius mengerjakan, sedangkan siswa yang lain telah bermain sendiri. Oleh karena itu, pertemuan selanjutnya tugas guru adalah mengaktifkan sebagian besar siswa dan lebih menambah keantusiasan siswa dalam pelajaran matematika khususnya pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan tiga angka).
b) Pelaksanaan penelitian siklus I Pertemuan 2 1) Perencanaan Penelitian Tindakan Sebelum memberikan implementasi tindakan kepada siswa di kelas, guru dan mahasiswa peneliti menyusun rencana pembelajaran. Rencana tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa peneliti dan guru pada siklus pertama pertemuan ketiga adalah sebagai berikut: i) Siswa memulai praktik menulis narasi berbahasa Jawa dengan media komik tanpa teks dengan pendekatan proses, yaitu tahap pramenulis dan menulis draf. Tahap pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Tahap ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
sangat penting dan menentukan dalam tahap-tahap menulis selanjutnya. Sebagian besar waktu menulis dihabiskan dalam tahap ini. Adapun hal-hal yang dilakukan siswa dalam tahap ini adalah memilih topik, melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis, mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis, mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis, memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah ditentukan. Kemudian pada tahap menulis draf, siswa diminta mulai mengekspresikan idenya tentang suatu cerita ke dalam bentuk tulisan sederhana. Pada waktu menulis draf ini, aspek-aspek teknis menulis seperti ejaan, penggunaan istilah, atau struktur kalimat tidak diperhatikan oleh siswa. Siswa lebih memfokuskan diri pada penyusunan ide, gagasan dengan gaya bahasa mereka masing-masing. Siswa bebas menuangkan ide atau gagasan tanpa memperhatikan aspek teknis menulis, agar mereka tidak akan merasa takut gagal dalam menulis. ii) Menyiapkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat pembelajaran. iii) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar pedoman pengamatan, lembar kerja siswa, dan media komik tanpa teks
2) Implementasi Tindakan Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ketiga siklus pertama adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
i)
Guru membagikan lembar kerja siswa yang akan digunakan untuk menulis narasi berbahasa Jawa
ii)
Guru membagikan media komik tanpa teks kepada siswa
iii)
Siswa mulai praktik menulis menggunakan media komik tanpa teks dengan pendekatan proses, yaitu tahap pramenulis dan menulis draf.
iv)
Siswa memilih topik berdasarkan media komik tanpa teks untuk dikembangkan sesuai dengan imajinasinya
v)
Siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis
vi)
Siswa mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis
vii) Siswa mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis viii) Siswa memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah ditentukan. i x)
Siswa mulai mengekspresikan idenya tentang suatu cerita ke dalam bentuk tulisan sederhana
3) Pengamatan Pada tanggal 30 April 2012, suasana kelas begitu ceria. Siswa menyambut kedatangan guru dengan gembira. Setelah berdoa dan mengabsen seluruh siswa guru menekankan kepada siswa bahwa pada hari itu siswa akan melaksanakan praktik mengerjakan matematika penjumlahan dan pengurangan secara kelompok. Siswa menyambut dengan senang. Berarti telah terbentuk kenyamanan dalam menerima materi, dan siswa dapat mengerjakan dengan hati yang senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Kemudian guru membagikan lembar kerja. Pada hari itu para siswa mengerjakan kembali matematika penjumlahan dan pengurangan dengan soal yang berbeda. Namun, terlihat sebagian siswa yang masih bingung untuk mengerjakan soal matematika tersebut (penjumlahan dan pengurangan), namun sebagian dari siswa terlihat sangat menikmati dalam mengerjakan matematika (penjumlahan dan pengurangan). Guru terus membimbing siswa yang masih kebingungan. Pada pertemuan dua nilai yang dicapai siswa telah berubah walaupun keadaan siswa yang kurang bersemangat, dengan bimbingan, pantauan seorang guru siswa dapat dikondisikan, sehingga hasil yang dicapai bisa cukup maksimal. Terlihat pada tabel nilai siswa di bawah ini. Tabel 2: Hasil Ulangan Siklus 1 Pertemuan 2 NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN 1
ASIH S
60
50
Belum Tuntas
2
SLAMET SUYATI
60
50
BelumTuntas
3
AHMAD SAEFUL
60
50
Belum Tuntas
4
AYUK SARASWATI
60
50
Belum Tuntas
5
BAGAS
60
75
Tuntas
6
DANDI F
60
75
Tuntas
7
EFIANA H
60
75
Tuntas
8
FAKRI
60
70
Tuntas
9
FERI
60
75
Tuntas
10 GIYARNO
60
70
Tuntas
11 KUSWANTO
60
80
Tuntas
12 MARZUKI
60
75
Tuntas
13 MUAD AL FAIS
60
50
Belum Tuntas
14 M. ROSID
60
80
Tuntas
15 ROHMA SAHIDA
60
50
Belum Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
16 RISKI
60
75
Tuntas
17 RISA AMAMILA
60
75
Tuntas
18 SEMI
60
80
Tuntas
19 SUDI
60
70
Tuntas
20 SULISTYOWATI
60
45
BelumTuntas
21 WIYANI
60
80
Tuntas
Jumlah
1400
Rata-rata
66.67
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya kembali tes pada pertemuan 2 nilai siswa telah ada perubahan. Pada siklus 1 pertemuan 1 jumlah siswa yang belum tuntas dari nilai KKM terdapat 11 (52.38%), ternyata pada pertemuan ke-dua terdapat 7 (33.33) orang dari 21 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Terjadi selisih 4 siswa yang telah bisa memenuhi KKM. Meskipun, keadaan siswa yang kurang bersemangat nilai dari matematika telah bisa meningkat. Peningkatan nilai siswa dapat dilihat pada grafik peningkatan siswa pelajaran matematika dengan menggunakan metode kelompok kelas IIIC semester 2 tahun ajaran 2011/2012, sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Grafik 1: Nilai Siklus 1 Nilai Pertemuan I
Belum Tuntas Tuntas
12.5
Count
10.0
7.5
5.0
11� 26.19%
14� 33.33% 10� 23.81%
7� 16.67%
2.5
0.0
Siklus I
Siklus II
Siklus
Dari grafik di atas dapat diketahui pada siklus 1 pertemuan 1 dan siklus 1 pertemuan 2. pada siklus 1 pertemuan 1 ketuntasan nilai KKM siswa yang dicapai lebih banyak dari pada ketuntasan siswa yang mencapai KKM. Pada siklus 1 pertemuan 1 terdapat 26.19% yang belum mencapai ketuntasan nilai KKM, akan tetapi pada siklus 1 pertemuan 2 terdapat 16.67% yang belum mencapai nilai KKM. Dari grafik tersebut diketahui bahwa metode kelompok yang dilaksanakan dapat mencapai perubahan pada cara mengerjakan siswa. Terlihat pada grafik pada pertemuan pertama pencapaian nilai yang kurang dari KKM persentasenya lebih tinggi daripada yang telah mencapai nilai KKM. Akan tetapi setelah dilaksanakan pada pertemuan kedua dengan bimbingan serta pantauan guru, siswa dapat mencapai ketuntasan KKM persentase dari yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
mencapai nilai KKM dengan yang belum mencapai nilai KKM juga lebih tinggi yang telah mencapai nilai KKM yaitu 33.33%.
4) Refleksi Pada umumnya siswa telah dapat mengikuti rancangan tindakan yang telah disusun. Siswa mulai asyik mengerjakan soal matematika yang telah dibagikan. Namun, sebagian siswa masih bingung untuk mengerjakan soal matematika tersebut. Sedangkan siswa lainnya terlihat sangat menikmati dalam mengerjakan
matematika.
Guru
terus
membimbing
siswa
yang
m a si h
kebingungan. Akhirnya, pendekatan proses dalam pembelajaran matemayika operasi hitung mulai berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga motivasi dan bimbingan guru harus terus ditingkatkan.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, disimpulkan bahwa untuk lebih meningkatkan keterampilan siswa dalam berhitung khususnya pada penjumlahan dan pengurangan, maka perlu dilanjutkan pada pelaksanaan siklus II a) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama 1) Perencanaan Penelitian Tindakan Sebelum memberikan implementasi tindakan kepada siswa di kelas, guru menyusun rencana pembelajaran. Perencanaan pada siklus kedua pertemuan pertama guru akan merefleksi kekurangan-kekurangn yang ditemukan pada siklus I. Rencana tindakan yang dilakukan oleh guru pada siklus pertama pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
i) Merancang strategi pembelajaran dengan metode kerja kelompok dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam berhitung pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan). Siswa diingatkan kembali tentang cara penjumlahan dan pengurangan secara bersusun, penjabarannya (sesuai letak bilangan) dan contohnya. Setelah benar-benar ingat dan paham, guru menjelaskan kembali tentang metode yang akan digunakan ketika mengerjakan soal matematika tersebut. Setelah keduanya benar-benar paham guru membagi kelompok, 1 kelompok terdiri dari 3 atau 4 anggota. ii) Menyiapkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat pembelajaran. iii) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar pedoman pengamatan, lembar kerja siswa.
2) Implementasi Tindakan Penggunaan metode kerja kelompok pada pelajaran matematika (penjumlahan dan pengurangan) pada pertemuan pertama siklus kedua adalah sebagai berikut: i) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tata cara menambah dan mengurangi dan contohnya ii) Guru menjelaskan lebih detail tentang tata cara menambah dan mengurangi yang akan dipraktikan oleh siswa dan memberikan pertanyaan kepada siswa. iii) Siswa menjawab pertanyaan guru dengan rebutan. Siswa sudah berani mengeluarkan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
iv) Guru dan siswa berdiskusi tentang tata cara menambah dan mengurangi yang benar. v) Guru menjelaskan tentang metode yang akan diterapkan untuk mengerjakan matematika khususnya tentang operasi hitung. vi) Guru mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh siswa pada siklus I. vii) Guru juga mengamati perilaku siswa, reaksi, dan suasana pembelajaran.
3) Pengamatan Berdasarkan uraian diatas dapat diamati bahwa pada pertemuan pertama siklus kedua nampak siswa ceria mengikuti pelajaran matematika. Guru membuka pelajaran dengan menghubungkan kegiatan saat itu dengan siklus I. Guru mengulas keberhasilan sekaligus kekurangan pada siklus I. Guru menegaskan bahwa para siswa sudah cukup baik melakukan proses berhitung. Guru mengharapkan pada siklus II ini siswa dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam berhitung. Siswa antusias merespon pembelajaran, terdengar mereka tertawa spontan. Ketika guru mengingatkan kembali tentang tentang tata cara menambah dan mengurangi soal yang berbeda, siswa terlihat antusias ingin tahu, dan ingin segera menggunakannya untuk praktik berhitung dan siswa sangat menikmatinya. Setelah dikoreksi ternyata terdapat kesamaan nilai pada siklus 2 pertemuan dengan siklus 1 pertemuan 2. dapat dilihat ditabel dibahwa ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 3: Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 Pertemuan 1 NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN 1
ASIH S
60
50
Belum Tuntas
2
SLAMET SUYATI
60
50
BelumTuntas
3
AHMAD SAEFUL
60
50
Belum Tuntas
4
AYUK SARASWATI
60
50
Belum Tuntas
5
BAGAS
60
75
Tuntas
6
DANDI F
60
75
Tuntas
7
EFIANA H
60
75
Tuntas
8
FAKRI
60
70
Tuntas
9
FERI
60
75
Tuntas
10 GIYARNO
60
70
Tuntas
11 KUSWANTO
60
80
Tuntas
12 MARZUKI
60
75
Tuntas
13 MUAD AL FAIS
60
50
Belum Tuntas
14 M. ROSID
60
80
Tuntas
15 ROHMA SAHIDA
60
50
Belum Tuntas
16 RISKI
60
75
Tuntas
17 RISA AMAMILA
60
75
Tuntas
18 SEMI
60
80
Tuntas
19 SUDI
60
70
Tuntas
20 SULISTYOWATI
60
45
BelumTuntas
21 WIYANI
60
80
Tuntas
Jumlah
1400
Rata-rata
66.67
Dari tabel diatas dapat diketahuai bahwa siswa mulai tertarik dengan pelajaran matematika, yaitu diwujudkan dengan ketuntasan nilai KKM sebanyak 14anak. 14 anak tersebut merupakan perubahan yang signifikan. Akan tetapi jika dilihat dari nilai terdapat kesamaan. Kesamaan nilai tersebut terdapat pada siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
pertemuan 2 dengan siklus 2 pertemuan 1. Nilai yang dapat sama kemungkinan siswa
belum
bisa
untuk
mengembangkan
cara
berhitung
dan
masih
ketergantungan. Dengan kesamaan nilai tersebut maka dilaksanakannya siklus 2 pertemuan 2 agar benar-benar tuntas sesuai dengan KKM yang ditentukan sekolah, yaitu 60.
4) Refleksi Pada umumnya siswa telah dapat mengikuti rancangan tindakan yang telah disusun. Guru menjelaskan kembali tentang tentang tata cara menambah dan mengurangi beserta contohnya dan siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang telah dibagi. Kondisi kelas tenang, siswa aktif
dalam
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan telah menghasilkan perubahan yang positif dalam hal keantusiasan siswa dan keaktifan siswa di kelas. Siswa tampak tidak merasa terpaksa mengikuti pembelajaran matematika, sehingga menimbulkan perasaan senang terhadapnya. Siswa tidak malu bertanya, baik kepada teman atau kepada guru. Pertemuan selanjutnya tugas guru untuk tetap memotivasi siswa.
b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan kedua 1) Perencanaan Penelitian Tindakan Sebelum memberikan implementasi tindakan kepada siswa di kelas, guru menyusun rencana pembelajaran. Rencana tindakan yang dilakukan oleh guru pada siklus kedua pertemuan kedua adalah sebagai berikut: i) Siswa memulai menempatkan diri pada kelompok yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
ii) Menyiapkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat pembelajaran. iii) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar pedoman pengamatan, lembar jawaban siswa.
2) Implementasi Tindakan Tindakan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus kedua adalah sebagai berikut: i) Guru mengingatkan kembali tentang cara mengerjakan penjumlahan dan pengurangan. ii) Guru menguraikan keberhasilan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I.. iii) Guru menjelaskan tentang kekurangan yang harus diperbaiki siswa yaitu tentang penjumlahan dan pengurang (teknik menyimpan). iv) Siswa memulai praktik menulis.
3) Pengamatan Guru membuka pelajaran dengan penuh semangat. Guru mengucapkan salam. Guru mempersilakan ketua kelas memimpin berdoa. Proses berdoa selesai. Guru menanyakan presensi pada hari ini ternyata semua siswa hadir. Guru memulai pelajaran dengan menghubungkan pembelajaran hari itu dengan yang sudah dilakukan. Guru menguraikan keberhasilan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I, yaitu tentang cara menjumlah dan mengurangi, teknik menyimpan, cara bersusun. Guru menegaskan kembali cara menjumlah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
mengurangi. Siswa terlihat serius dan bersunggguh-sungguh ingin memperbaiki kekurangan yang disebutkan guru pada siklus pertama. Tanpa disadari terjadi perubahan positif pada siswa. Antara siswa satu dengan siswa saling bertanya, saling membantu, timbul keberanian mereka untuk mengeluarkan pendapat. Kebersamaan yang terjalin dengan baik berpengaruh besar terhadap hasil yang telah diperoleh oleh siswa. Hasil ulangan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4: Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 Pertemuan 2 NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN 1
ASIH S
60
80
Tuntas
2
SLAMET SUYATI
60
75
Tuntas
3
AHMAD SAEFUL
60
80
Tuntas
4
AYUK SARASWATI
60
78
Tuntas
5
BAGAS
60
80
Tuntas
6
DANDI F
60
80
Tuntas
7
EFIANA H
60
80
Tuntas
8
FAKRI
60
80
Tuntas
9
FERI
60
80
Tuntas
10 GIYARNO
60
80
Tuntas
11 KUSWANTO
60
90
Tuntas
12 MARZUKI
60
80
Tuntas
13 MUAD AL FAIS
60
70
Tuntas
14 M. ROSID
60
90
Tuntas
15 ROHMA SAHIDA
60
70
Tuntas
16 RISKI
60
80
Tuntas
17 RISA AMAMILA
60
80
Tuntas
18 SEMI
60
90
Tuntas
19 SUDI
60
80
Tuntas
20 SULISTYOWATI
60
80
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
90
60
21 WIYANI Jumlah
Tuntas
1693
Rata-rata
80.62 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran pada siklus
kedua pertemuan kedua diperoleh tingkat ketercapaian prestasi keberhasilan mencapai 100%. Semua siswa mengalami ketuntasan belajar. Penelitian ini dikatakan berhasil jika prestasi keberhasilan mencapai 85% siswa mengalami ketuntasan belajar atau 18 dari 21 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 60. Dengan diadakannya siklus 2 siswa dapat maksimal dalam mengerjakan soal. Hasil yang diperoleh meningkan secara signifikan. Kenaikan nilai Pada siklus 2 pertemuan 2 terdapat 50%. Kenaikan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah. Grafik 2: Nilai Siklus 2 Pertemuan II
Belum Tuntas Tuntas 25
20
Count
15
21� 50.00%
10
5
0
14� 33.33% 7� 16.67% …
Siklus I
Siklus II
Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4) Refleksi Pada umumnya siswa telah dapat mengikuti rancangan tindakan yang telah disusun. Tanpa disadari terjadi perubahan positif pada siswa. Antara siswa satu dengan siswa saling bertanya, saling membantu, timbul keberanian mereka untuk mengeluarkan pendapat. terdapat dampak positif yang tidak direncanakan yaitu pada saat pembelajaran menulis dilakukan siswa sering membaca dan berbicara secara langsung dengan teman atau guru untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
3. Peningkatan Prestasi Siswa Pada Operasi Hitung Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada operasi hitung dalam penelitian ini adalah dengan tes. Dalam penelitian tindakan kelas ini akan disajikan peningkatan hasil tes siklus 1 dan siklus 2. Grafik 3: Nilai Per Siklus Nilai Per Siklus Nilai - Pertemuan I Nilai - Pertemuan II
80
Mean
60
40
62.86
66.67
66.67
77.38
20
0
Siklus I
Siklus II
Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Dari grafik di atas dapat diketahui peningkatan nilai ulangan siswa per siklus dari sebelum tindakan sampai akhir tindakan (siklus II). Skor rata-rata hitung pretes siswa sebesar 62.86 menjadi 66.67 pada akhir siklus I. Nilai rata-rata kenaikan siswa menjadi 47.35%. sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata hitung pretes siswa sebesar 66.67 menjadi 77.38 pada akhir siklus I. Nilai rata-rata kenaikan siswa menjadi 52.65%. dari kenaikan tersebut terbukti bahwa siswa telah berantusias dengan pelajaran matematika khususnya pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan). Dari tabel di atas juga diperoleh data peningkatan skor rata-rata siklus 1 dan siklus 2 kemampuan siswa berhitung dengan tema operasi hitung. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata hitung pretes sebesar 64.76. Di akhir siklus 2 skor rata-rata hitung nilai siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 72.02. Jadi, peningkatan kemampuan siswa dalam berhitung pada tema operasi hitung kelas III C SD N Banyuroto semsester 2 tahun ajaran 2011/1012 dari pretes hingga siklus 2 meningkat sebesar 10.77%.
B. Pembahasan Berdasarkan data informasi awal yang diperoleh (tabel 1, halaman 25 ), kemampuan siswa dalam berhitung telah dilaksanakan secara maksimal. Dari hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran matematika guru telah melaksakan metodenya dengan baik. Karena, dilihat dari perkelompok hanyak beberapa siswa (perkelompok) yang belum mencapai nilai KKM. Dikarenakan hambatan-hambatan yang terjadi pada siswa itu sendiri. Setelah dilaksanakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
dengan metode kerja kelompok siswa dapat berdiskusi dengan baik, baik antar siswa maupun pada guru. Terbukti dari peningkatan nilai perkelompok yang naik prosentasenya secara pesat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika setiap guru harus bisa menerapkan metode yang digunakan, sebab banyak guru ketika mengajar matematika hanya diberi tugas tanpa ada selingan untuk siswa sehingga berkesan monoton dalam pembelajaran tersebut. Dari tabel 1, 2, 3, 4 diperoleh data tentang kemampuan awal siswa dalam berhitung. Jumlah rata-rata hitung yang diperoleh siswa siklus 1 dengan rata-rata nilai 64.76. Rata-rata nilai untuk siklus 2 adalah 72.02. Dari hasil pretes ini dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas III C SD Negeri Banyuroto dalam berhitung berkategori bagus. Terbukti dari rata-rata persiklus siswa telah dapat mencapai rata-rata yang memuaskan. Hasil kerja siswa dalam praktek mengerjakan soal matematika setelah mendapatkan implementasi tindakan sebanyak dua siklus dengan menggunakan metode kerja kelompok, menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Di akhir pertemuan siklus I, kemampuan siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5 di bawah ini yang merupakan rangkuman atau rekap hasil kerja siswa dalam praktik mengerjakan soal matematika tentang operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan) siklus I pertemuan pertama samapai siklu 2 pertemuan terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 5: Rekap Hasil Keseluruhan Siklus 1 dan Siklus 2 Sesudah Tindakan Siklus pertama Siklus kedua No. Ketuntasan Ketuntasan Nilai Nilai Ya Tidak Ya Tidak 50 65 01 √ √ 50 65 02 √ √ 50 65 03 √ √ 5 0 6 5 04 √ √ 75 80 05 √ √ 75 80 06 √ √ 75 80 07 √ √ 70 80 08 √ √ 75 80 09 √ √ 70 80 10 √ √ 80 90 11 √ √ 75 80 12 √ √ 50 70 13 √ √ 80 90 14 √ √ 50 70 15 √ √ 75 80 16 √ √ 75 80 17 √ √ 8 0 9 0 18 √ √ 70 80 19 √ √ 45 65 20 √ √ 80 90 21 √ √ 1 6 2 5 1 4 0 0 Jml 77.38 66.67 Rerata %
33.33%
16.67%
52.65%
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai ulangan siswa pada siklus kedua terjasi peningkatan dibanding pada siklus pertama. Menurut peneliti hal ini disebabkan karena saat metode kerja kelompok diterapkan dilaksankan secara individual dan siswa kurang dalam bekerja sama. Dengan meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa yang melebihi indikator keberhasilan dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa target keberhasilan presentasi sudah tercapai, karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
peneliti dihentikan sampai siklus kedua. Peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan karena siswa benar-benar memahami materi yang diajarkan. Pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok ternyata cukup membantu siswa dalam pemahaman tentang penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan.
1. rangkuman hasil refleksi Kegiatan refleksi dilaksankan untuk menentukan langkah perbaikan terhadap apa yang sudah dilakukan pada siklus sebelumnya. Rangkuman masingmasing siklus adalah sebagai berikut. Siklus pertama. Dalam pelaksanaan peneliti siklus pertama ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode kerja kelompok: siswa tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan metode kerja kelompok, karena metode tersebut dapat menumbuh rasa kerja sama antar sesame teman, berdiskusi dengan baik, berani untuk mengapresiasikan pendapat masing. Kekurangan: siswa dapat cenderung ketergantungan dengan pekerjaan teman kelompoknya, dan siswa yang tidak mau bekerja sibuk bermain sendiri. Sikllus kedua. Pelaksanaan siklus 2 berjalan lebih baik daripada siklus sebelumnya. Penggunaan metode kerja kelompok dan pelaksanaan tes prestasi hasil belajar menunjukkan. Kelebihan: siswa mengetahui manfaatnya metode kerja kelompok. Kekurangan: siswa yang masih kurang berani bertanya dan sibuk bermain sendiri perlu motivasi dan tuntunan lebih lanjut dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Proses Tindakan Proses tindakan merupakan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok. Proses tindakan disajikan dalam bentuk proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus, yang memerlukan waktu 4 kali pertemuan. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas III C SD Negeri Banyuroto yang berjumlah 21 siswa. Penelitian tindakan ini terbagi dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap proses pembelajaran matematika selalu diterapkan dengan metode kerja kelompok.
Pembelajaran
matematika
operasi
hitung
(penjumlahan
dan
pengurangan) diawali dengan pretes. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa dalam berhitung. Pemberian tindakan dilakukan selama 2 kali dalam setiap siklus. Setiap siklus diakhiri dengan tes. Hal itu, dilakukan untuk mengetahui peningkatan siswa dalam berhitung khususnya pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan).
3. Peningkatan Prestasi Siswa Pada Operasi Hitung Penggunaan metode kerja kelompok yang diterapkan pada pelajaran matematika pada topik operasi hitung, ternyata siswa mampu menjadi stimulus yang kuat bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan berhitung pada tindakan selanjutnya. Artinya rendahnya kemampuan berhitung siswa sebenarnya masih dapat ditingkatkan dengan cara memberi rangsangan berupa metode yang tepat. Pemberian metode kerja kelompok sebagai rangsangan untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
berhitung siswa ternyata sangat berarti. Siswa yang semula sulit untuk berinteraksi akhirnya mampu dengan lancar menuangkan idenya dalam berhitung. Keberhasilan siswa dari siklus ke siklus yang merupakan hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui melalui ada tidaknya peningkatan hasil akhir yang ada dalam pekerjaan siswa pada tingkat kepahaman siswa. Setiap kali mengerjakan sosal matematika, dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan evaluasi dan refleksi baik sebelum maupun sesudah implementasi tindakan. Siklus pertama dimulai setelah refleksi awal tentang perlunya dilakukan tindakan untuk siswa dalam berhitung dengan menggunakan metode kerja kelompok. Refleksi awal dihasilkan dari evaluasi terhadap cara berhitung sebelum implementasi tindakan. Pada akhir tindakan dalam setiap siklus, peneliti juga melakukan refleksi. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 menghasilkan peningkatan nilai hasil kerjaan siswa. Berdasarkan peningkatan nilai, pengamatan, peningkatan keterampilan berhitung siswa kurang tinggi karena saat itu mereka baru pertama kali diterapkan metode kerja kelompok. Dalam kegiatan merevisi dan menyunting, hubungan interaksi antar siswa seperti diskusi, masih kurang sehingga mereka tidak menyadari banyaknya kesalahan dalam berhitung yang terjadi dalam pekerjaan mereka. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa implementasi tindakan pada siklus I dipandang kurang berhasil. Berdasarkan refleksi di atas, maka perlu dilakukan perencanaan ulang (replannning) untuk siklus selanjutnya. Untuk mengatasi kelemahan dalam implementasi tindakan pada siklus, maka perlu dilakukan usaha pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
kepada siswa misalnya berdiskusi tentang masalah yang ada dalam matematika khususnya pada operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan). Guru dapat berkeliling memonitor kesulitan siswa. Untuk merevisi tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa, dan setiap siswa harus ikut mengerjakan soal matematila yang telah dibagi, agar mereka lebih paham dan senang akan pelajaran berhitung. Setelah dilakukan evaluasi dan refleksi pada akhir siklus I, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana ulang untuk tindakan siklus II. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pemantauan selama proses pembelajaran menulis berlangsung, dapat diketahui bahwa pembelajaraan dengan melibatkan siswa secara aktif dan langsung dalam proses menulis dan melalui tahapan-tahapan yang ada, siswa merasa lebih senang dan lebih tenang dalam mengerjakan. Hal ini terjadi karena dalam setiap tahap pengerjaan, mereka dapat bertukar pikiran dengan teman lain ataupun dengan guru. Selain itu, dalam menyelesaikan tugasnya, mereka juga tidak harus tergesa-gesa ataupun bermain sendiri. Dengan metode kerja kelompok dalam pelajaran matematika ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berhitung. Terbukti dari kenaikan nilai rerata (pada gambar grafik 4 halaman 44). Data-data tersebut mengandung makna bahwa keterampilan dalam berhitung siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan antara sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan pertama dan kedua cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
memberikan peningkatan terhadap keterampilan berhitung siswa. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan ini telah mampu meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Peningkatan nilai keterampilan berhitung siswa yang menjadi subjek peneliti ini cukup besar apabila dilihat dari rata-rata peningkatan nilai, setelah diberi tindakan pada siklus pertama dan kedua. Dari kondisi sebelum pemberian tindakan ke kondisi pemberian tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama dan siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat adanya peningkatan skor, yaitu dari 16.67% siswa yang belum tuntas setelah dilaksanakan pada pertemuan ke-dua ketuntasan siswa meningkat menjadi 33.33%. Dari kondisi pemberian tindakan pada siklus pertama ke kondisi pemberian tindakan pada siklus kedua dapat dilihat adanya peningkatan nilai, yaitu dari 33.33% menjadi 50%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari kondisi sebelum pemberian tindakan ke kondisi setelah pemberian tindakan pada siklus pertama terjadi peningkatan sangat signifikan. Berdasarkan hasil keterampilan berhitung siswa pada bagian sebelumnya, dapat diketahui bahwa keterampilan berhitung siswa meningkat setelah diberikan tindakan pembelajaran yang selanjutnya. Hal ini membuktikan bahwa tindakan yang dilakukan cukup berhasil. Pembelajaran cara berhitung yang benar, khususnya dalam peningkatan keterampilan berhitung menuntut guru untuk mampu memilih dan menentukan pendekatan dan metode yang tepat dalam mengajar. Penerapan suatu metode yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berhitung siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Berdasarkan pemantauan kegiatan siklus I sampai kegiatan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan keterampilan berhitung siswa dengan menggunakan metode belajar kelompok. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari segi nilai maupun dari segi keterampilan siswa dalam mengerjakan soal matematika. Dari kedua siklus yang dilaksanakan dalam penelitian ini, masing-masing siklus memiliki fokus dan bentuk tindakan yang berbeda. pada siklus I yang merupakan tahap pengenalan terhadap pembelajaran penjumlahan dan pengurangan, siswa dibagi dalam bentuk kelompok. Meskipun siswa terbagi dalam bentuk kelompok, siswa tetap melakukan kegiatan menulis secara individu. Meskipun hasil kerjaan siswa di siklus I belum optimal, namun siswa sudah mengalami sedikit peningkatan. Di samping itu, siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini mulai mengerti dan memahami tentang pembelajaran berhitung penjumlahan dan pengurangan. Pada siklus II siswa tetap terbagi dalam kelompok. Kegiatan pramenulis tetap dilakukan di ruangan kelas. Fokus permasalahan yang ada pada pelaksanaan siklus sebelumnya. Melalui kegiatan siklus II dapat diketahui pekerjaan siswa mengalami kemajuan yang berarti. Disamping itu, siswa tidak lagi mengalami kesulitan untuk berhitung tentang topik operasi hitung (penjumlahan dan pengurangan). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga memberikan manfaat bagi guru khususnya guru kelas III C SD Negeri Banyuroto yang bertindak sebagai kolaborator. Guru mengakui bahwa penelitian tindakan kelas ini mampu meningkatkan nilai dalam berhitung pada anak didiknya. Pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
diperoleh selama melaksanakan penelitian ini juga dapat dibagikan pada sesama guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan pengelolaan pembelajaran berhitung sebagai salah satu aspek pelajaran Matematika..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Metode Kerja Kelompok Bagi Siswa Kelas III C SD Negeri Banyuroto Kecamatan Sawangan Semester II Tahun Pelajaran 2011 / 2012” dapat disimpulkan : 1. Metode Kerja Kelompok perlu diadakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata yang belum mencapai KKM. 2. dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadinya peningkatan prestasi pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat adanya peningkatan nilai, yaitu dari 66.67 rata-rata siswa setelah dilaksanakan siklus kedua rata-rata tersebut naik menjadi 77.38. disamping itu sebelun jumlah siswa yang berada pada golongan tuntas belajar sebanyak 33.33% siswa, setelah tindakan pada siklus kedua terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dengan persentase sebanyak 100% siswa. Target yang ditetapkan peneliti untuk peningkatan prestasi belajar siswa yaitu sebesar 85% sehingga setelah tindakan pada siklus kedua target tersebut tercapai, bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. 3. penguasaan siswa juga menunjukkan peningkatan. 4. kerja kelompok yang merupakan salah satu model pembelajaran tradisional memiliki yang erat dengan perkembangan sosial siswa. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
B. Saran 1. Kepada para guru a. Agar selalu memperhatikan metode apa yang tepat diterapkan dalam pembelajaran agar siswa dapat memahami dan mengetahui serta tahu arah dan manfaat apa yang ia peroleh dari penyampaian materi yang diajarkan guru. b. Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar. c. Untuk selalu berperan aktif dalam mencerdaskan anak didiknya yaitu dengan cara meningkatkan kualitas pembelajaran serta memotivasi siswa untuk selalu meningkatkan pemahaman materi. 2. Kepada siswa a. Untuk selalu meningkatkan minat dan motivasi belajar, khususnya pelajaran matematika. b. Agar tidak cepat “menyerah sebelum bertanding” dengan kata lain tidak cepat putus asa dalam menyelesaikan persoalan dalam matematika. c. Untuk selalu memperhatikan nasihat guru dan orang tua misalnya untuk selalu belajar walau tidak ada ulangan, tidak sering membolos dengan alasan apapun serta memperhatikan penjelasan guru pada saat proses belajar mengajar. d. Belajar saling membantu atas kesulitan teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
C.Implikasi/Rekomendasi Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka implikasi/rekomendasi dari penelitian tindakan kelas ini ialah perlu adanya Penelitian Tindakan Kelas supaya Prestasi belajar siswa bisa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amir Rosyid. 2007. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Konsep. Anggoro,M.Toha,dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka BNSP. 2006. Standar Isi Sekolah Dasar/MI. Jakarta: BNSP Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. -----------.
2006. Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia. Jakarta: BP.Pustaka Karya.
Nasional
Republik
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar. Hurlock, Elizabeth. B. 1993. Perkembangan Anak (Alih Bahasa). Jakarta: Erlangga. Marsam,Leonardo D,dkk. 2000. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Utama. M. Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Negoro, S. T., & Harahap, B. (2005). Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia. Purnomo, puji. Dkk. (2008). Menjadi Guru Yang Ilmuwan dan Ilmuwan Yang Guru. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Purwanto, Ngalim. (1986). Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Rajawali Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.Maulana. Supardjo. 2004. Matematika Gemar Berhitung. Solo: Tiga Serangkai. Tim Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Wadhani, IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. Yuni. 2008. Metode Pembelajaran. Diakses pada tanggal 23 Mei 2008 dari http://www.blogger.com.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
DAFTAR SISWA KELAS IIIC SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 NO
NAMA
1
ASIH S
2
SLAMET SUYATI
3
AHMAD SAEFUL
4
AYUK SARASWATI
5
BAGAS
6
DANDI F
7
EFIANA H
8
FAKRI
9
FERI
10 GIYARNO 11 KUSWANTO 12 MARZUKI 13 MUAD AL FAIS 14 M. ROSID 15 ROHMA SAHIDA 16 RISKI 17 RISA AMAMILA 18 SEMI 19 SUDI 20 SULISTYOWATI 21 WIYANI Jumlah Rata-rata
KKM
NILAI SIKLUS I
II
I
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
JADWAL PELAJARAN KELAS III SD NEGERI BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012 No.
JAM KE
WAKTU
SENIN
SELASA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3
07.15-07.50 07.50-08.25 08.25-09.00
UPACARA PKn PKn
Bhs. Indo Bhs. Indo IPA
09.10-09.45 09.45-10.30 10.30-11.05
MATEMATIKA MATEMATIKA
PAI
IPA BTA BTA
11.15-11.50
PAI
PENG.DIRI
4 5 6 7
09.00-09.10
11.05-11.15
RABU
KAMIS
JUM’AT
MATEMATIKA PENJAS ORKES SENAM MATEMATIKA PENJAS ORKES MATEMATIKA PENJAS ORKES MATEMATIKA IPS
ISTIRAHAT IPS Bhs. Indo MULOG Bhs. Indo MULOG
ISTIRAHAT PENG.DIRI PENG.DIRI
Bhs. Jawa Bhs. Jawa
SABTU Bhs. Indo Bhs. Indo SBK SBK KKG KKG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER I TEMA: TEMPAT UMUM SIKLUS I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
x UPACARA
=> DILAKSANAKAN BERSAMA DALAM LINGKUP SD NEGERI BANYUROTO KLS. I s/d VI
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
4. Matematika x Melakukan penjumlahan dan x Melakukan pengurangan tiga penjumlaha angka n dan penguranga n tiga angka
x Operasi hitung bilangan sampai 3 Angka
x Siswa mampu melakukan operasi hitung penjumlahan tanpa menyimpan x Siswa mampu melakukan operasi hitung penjumlahan dengan menyimpan
x Melakukan penjumlahan tanpa menyimpan x Melakukan penjumlahan menyimpan
Tehnik: Tes Bentuk : Berhitung
2X35 ”
Buku Matemati ka Kls.III
1. PKN : x Mengamal kan makna Sumpah Pemuda
x Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa
x Siswa mengklasifikasi daftar tindakan yang dapat mempertsatukan bangsa
x Siswa mengklasifikasi daftar tindakan yang dapat mempertsatukan bangsa x Menyebutkan waktu dan tempat pertama kali Sumpah Pemuda dibacakan
Tertulis : Tes Non Tes Bentuk Tes : Pengamat an/perbuat an
2X35 ”
x Buku PKn dan media cetak dan elektroni k ensiklope dia
x Mengenal makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa
AGAMA Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
=> DI AMPU OLEH GURU PAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery )
Mengetahui Kepala Sekolah SD/MI …….
……...., ………………… 20… Guru Tematik Kelas III
( ………………..………… ) NIP/NIK : …………………
( …………………...……… ) NIP/NIK : …………………
Sumber/ Bahan/ Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 TEMA: TEMPAT UMUM SIKLUS II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar x UPACARA
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
=> DILAKSANAKAN BERSAMA DALAM LINGKUP SD NEGERI BANYUROTO KLS. I s/d VI
4. Matematika x Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
x Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
x Operasi hitung bilangan sampai 3 Angka
x Siswa mampu melakukan operasi hitung penjumlahan tanpa menyimpan x Siswa mampu melakukan operasi hitung penjumlahan dengan menyimpan
x Melakukan penjumlahan tanpa menyimpan x Melakukan penjumlahan menyimpan
Tehnik: Tes Bentuk : Berhitung
2X35 ”
Buku Matemati ka Kls.III
1. PKN : x Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
x Mengenal makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa x Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
x Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa
x menyebutkan waktu dan tempat pertama kali Sumpah Pemuda dibacakan x Menyebutkan tempattempat yang digunakan untuk kegiatan kepemudaan
x Menyebutkan waktu dan tempat pertama kali Sumpah Pemuda dibacakan x Menyebutkan tempattempat yang digunakan untuk kegiatan kepemudaan
Tertulis : Tes Non Tes Bentuk Tes : Pengamat an/perbuat an
2X35 ”
x Buku PKn dan media cetak dan elektroni k ensiklope dia
AGAMA
=> DI AMPU OLEH GURU PAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery )
Mengetahui Kepala Sekolah SD/MI …….
……...., ………………… 20… Guru Tematik Kelas III
( ………………..………… ) NIP/NIK : …………………
( …………………...……… ) NIP/NIK : …………………
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK SIKLUS I Nama Sekolah
: SD NEGERI BANYUROTO
Tema
:
TEMPAT UMUM
Kelas/Semester : III / 2 Alokasi Waktu
: 2 x 35 ”
I. STANDAR KOMPETENSI UPACARA : DILAKUKAN OLEH SELURUH SISWA DAN GURU I.
PKn 1.
Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
IV. Matematika 2. V.
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sampai tiga angka
AGAMA 3.
Oleh Guru PAI
II. KOMPETENSI DASAR 1. PKn
: - Mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa - Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
4. Matematika
: - Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka - Melakukan operasi hitung campuran
5. AGAMA
: Oleh guru PAI
III. TUJUAN PEMBELAJARAN** 1. PKn
: - Siswa dapat mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda /mengamalkan nilai-nilai kemerdekaan - Siswa dapat Menyebutkan tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan kepemudaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
2. Matematika
: - Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan - Siswa dapar melakukan operasi hitung pengurangan - Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
5. AGAMA
: Oleh Guru PAI
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) IV. MATERI POKOK 1. PKn x Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa 4. Matematika x Penjumlahan dan pengurangan 5. AGAMA. x Oleh Guru PAI V. METODE PEMBELAJARAN 1. Informasi 2. Diskusi 3. Tanya jawab 4. Demontrasi 5. Pemberian tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal Apresepsi: Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga. Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Matematika Menuliskan bilangan 3 angka dalam bentuk panjang , penjumlahan ratusan, puluhan, satuan. Menjumlah 3 bilangan tanpa meminjam Menjumlahkan dengan cara bersusun pendek Menjumlahkan dengan cara bersusun panjang 3 angka. Elaborasi Menjumlahkan bilangan yang di jumlah sesuai tempatnya (ratusan dengan ratusan, puluhan dengan puluhan, dan satuan dengan satuan. Sehingga mendapat hasil yang tepat mengerjakan soal latihan. Siswa mengerjakan sesuai dengan cara bahasa yang tepat sopan. konfirmasi guru bertanya hal-hal yang siswa belum tahu mengadakan Tanya jawab meluruskan kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Exsplarasi Dalam kegiatan exsplarasi guru: -
Melalui contoh yang disampaikan guru, siswa mengingat kembali pengalaman
-
Memperhatikan kalimat penjumlahan yang tertulis di papan tulis dengan cara bersusun pendek.
Guru menjelaskan penjumlahan dengan bentuk bersusun pendek dan bentuk panjang. Sebelumnya siswa telah belajar nilai tempat sautu bilangan missal: 6
2
5 Ratusan Puluahan Satuan
Untuk diingat dalam menyelesaikan penjumlahan cara mengerjakan penjumlahan dengan cara sebgai berikut: satuan dengan satuan Puluan dengan puluhan Ratusan dengan ratusan Ribuan dengan ribuan C ont oh : 1
2
5
6
3
2
3
2
2
2
2
3
+
Ribuan - ribuan Ratusan - ratusan Puluhan - puluhan Satuan - satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Cara ke 2 penjumlahan dengan bentuk panjang sama caranya yaitu dari belakang yaitu satuandulu baru puluhan, ratusan, ribuan 1
2
5
6
+
1 2
5 7 =
Demikianlah seterusnya dari belakang satuan dengan satuan, puluan dengan puluhan, ratusan dengan ratusan, ribuan dengan ribuan Kegiatan selanjutnya: Guru mengadakan tanya jawab, Kemudian membagi kelompok (metode kerja kelompok) setiap kelompok 5 anak mengerjakan soal latihan secara berkelompok menghitung bersama dalam mengerjakan aperasi hitung pengurangan.setiap kelompok mengumpulkan hasil musyawarah, guru membahas hasil kelompok itu. Selesai membahas mengulang mengerjakan soal, kelompok diperkecil yg 5 dipecah menjadi 2 kelompok.
Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir guru membuat kesimpulan hasil kelompok tersebut
-
Mengerjakan tugas akhir
-
Pembagian tugas PR
Alat dan sumber bahan Kartu bilangan, Buku matematika kelas III Penilaian: Penilaian dilaksankan selama proses dan sesudah pembelajaran dengan mengerjakan efaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
PKn Guru menerangkan tentang makna satu Nusa satu Bangsa dan satu Bahasa dan siswa disuruh menerangkannya kembali Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang waktu pertama kali sumpah pemuda dibacakan Memberi pujian kepada anak dalam mengamalkan nilai-nilai kemerdekaan. Memberi tanggapan pada setiap penampilan siswa. AGAMA BTQ. Di ampu oleh Guru Agama Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi
peserta
didik
berkompetisi
secara
sehat
untuk
meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan Akhir, guru: Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan VII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan 2. Buku Matematika 3. Eksiklopedia 4. Koran dan majalah 5. Media elektronik Alat Peraga 1. Gambar peristiwa alam 2. Contoh/tanda rambu-rambu lalu lintas 3. dekak 2x VIII. PENILAIAN Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
1. PKn : Menyebutkan
waktu
dan Tes
Bentuk Instrumen
lisan uraian
1. PKn :
Contoh Instrumen
Sebutkan waktu dan tempat
tempat pertama kali Sumpah Tes tertulis isian
pertama
Pemuda dibacakan
Pemuda dibacakan
Menyebutkan tempat-tempat
Sebutkan
kali
Sumpah
tempat-tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi yang
digunakan
Teknik
unt uk
Bentuk Instrumen
kegiatan kepemudaan
Contoh Instrumen yang digunakan
untuk
kegiatan kepemudaan
4. Matematika :
4. Matematika :
Mencatat jumlah siswa kelas
Ada berapakan jumlah siswa
1 sampai dengan kelas 6 pada
kelas 1 sampai dengan kelas
lembar
6 pada lembar tugas secara
tugas
secara
berkelompok
berkelompok ?
Menggunakan sifat operasi
Bagaimana
cara
hitung pertukaran dan sifat
menggunakan sifat operasi
pengelompokan
hitung pertukaran dan sifat
mempermudah
unt uk perhitungan
pengelompokan
perkalian dan pembagian
mempermudah perhitungan
Memecahkan masalah yang melibatkan
perkalian
perkalian dan pembagian
dan
Bagaimana
pembagian
cara
memecahkan masalah yang melibatkan
perkalian dan
pembagian x LKS x Lmbar observasi.
untuk
Kriteria Penilaian 1. Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
2. Performansi No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Kerjasama
* bekerjasama
4
*
kadang-kadang 2
kerjasama
1
* tidak bekerjasama 2.
Partisipasi
4 * aktif berpartisipasi
2
* kadang-kadang aktif
1
* tidak aktif 3. Lembar Penilaian No
Nama Siswa
Performan Kerjasama Partisipasi
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Mengetahui Kepala Sekolah SD Negeri Banyuroto
RAHMAD ABADI,S.Pd NIP. 19601026 198012 2 002
Banyuroto,
Maret 2012
Guru Tematik Kelas III
MARKHAMAH, A. MA, Pd NIP. 19550628 197512 2 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK SIKLUS II Nama Sekolah
: SD NEGERI BANYUROTO
Tema
:
TEMPAT UMUM
Kelas/Semester : III / 2 Alokasi Waktu
: 2 x 35 ”
I. STANDAR KOMPETENSI UPACARA : DILAKUKAN OLEH SELURUH SISWA DAN GURU I.
PKn 1.
Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
IV. Matematika 2. V.
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sampai tiga angka
AGAMA 3.
Oleh Guru PAI
II. KOMPETENSI DASAR 1. PKn
: - Mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa - Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari
2. Matematika 3. AGAMA
: - Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka : Oleh guru PAI
III. TUJUAN PEMBELAJARAN** 1. PKn
: - Siswa dapat mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda /mengamalkan nilai-nilai kemerdekaan - Siswa dapat Menyebutkan tempat-tempat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
digunakan untuk kegiatan kepemudaan 2. Matematika
: - Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan - Siswa dapar melakukan operasi hitung pengurangan - Siswa dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan meminjam
3. AGAMA
: Oleh Guru PAI
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) IV. MATERI POKOK 1. PKn x Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa x Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari 2. Matematika x Operasi hitung Penjumlahan dan pengurangan sampai 3 angka 3. AGAMA. x Oleh Guru PAI V. METODE PEMBELAJARAN 1. Informasi 2. Diskusi 3. Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
4. Demontrasi 5. Pemberian tugas VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal Apresepsi: Mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga. Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. Mengajukan beberapa pertanyaan yang ada hubunganya dengan opersi hitung pengurangan B. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Matematika Menuliskan bilangan 3 angka dalam bentuk panjang , penjumlahan ratusan, puluhan, satuan. Menjumlah 3 bilangan tanpa meminjam Menjumlahkan dengan cara bersusun pendek Menjumlahkan dengan cara bersusun panjang 3 angka. PKn Guru menerangkan tentang makna satu Nusa satu Bangsa dan satu Bahasa dan siswa disuruh menerangkannya kembali Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang waktu pertama kali sumpah pemuda dibacakan Memberi pujian kepada anak dalam mengamalkan nilai-nilai kemerdekaan. Memberi tanggapan pada setiap penampilan siswa. BTQ. Di ampu oleh Guru Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Penjelasan > dalam kegiatan exsplorasi guru: -
Menyampaikan kekurangan siswa yang dapat di ingat sisiwa.
-
Memperhatikan kalimat pengurangan yang tertulis pada papan tulis dengan cara tersusun pendek, guru menjelaskan pengurangan dengan bentuk bersusun pendek dan bersususn panjang.
-
Siswa mencontaoh prilaku yang baik dan sopan.
Sebelum pengurangan guru mengulang pelajaran tentang nilai tempat: 6
2
5 Ratusan Puluahan Satuan
Untuk diingat dalam menyelesaikan pengurangan bersusun, hampir sama cara mengerjakan penjumlahan. Jangan lupa : satuan dengan satuan Puluan dengan puluhan Ratusan dengan ratusan Ribuan dengan ribuan C ont oh : 3
4
5
9
1
2
3
6
2
2
2
3
_
Ribuan - ribuan Ratusan - ratusan Puluhan - puluhan Satuan - satuan Demikian seterusnya...........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Kalau pinjam apa yang kurang bila satuan di kurangi satuan tidak cukup, bisa maka pinjam pada angka sampingnya C ont oh : 3456
enam dikirang (-) sembilan tidak bisa
1239 _
maka pinjam angka didepanya puluh di pecah supaya menjadi satuan. 1 puluh – 10 satuan + 6 satuan = 16
3456
satuan
1239 _
16 satuan – 9 satuan = 7 satuan
2207
begitulah seterusnya.
Kegiatan selanjutnya, Guru mengadakan tanya jawab, Kemudian membagi kelompok (metode kerja kelompok) setiap kelompok 5 anak mengerjakan soal latihan secara berkelompok menghitung bersama dalam mengerjakan aperasi hitung pengurangan.setiap kelompok mengumpulkan hasil musyawarah, guru membahas hasil kelompok itu. Selesai membahas mengulang mengerjakan soal, kelompok diperkecil yg 5 dipecah menjadi 2 kelompok. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir guru membuat kesimpulan hasil kelompok tersebut -
Mengerjakan tugas akhir
-
Pembagian tugas PR
Alat dan sumber bahan Kartu bilangan, lidi Penilaian: Penilaian dilaksankan selama proses dan sesudah pembelajaran dengan mengerjakan efaluasi ditutup dengan doa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
AGAMA BTQ. Di ampu oleh Guru Agama Tekan kewne Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lainlain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi
peserta
didik
berkompetisi
secara
sehat
untuk
meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan Akhir, guru: Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
VII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan 2. Buku Matematika 3. Eksiklopedia 4. Koran dan majalah 5. Media elektronik Alat Peraga 1. Gambar peristiwa alam 2. Contoh/tanda rambu-rambu lalu lintas 3. dekak 2x VIII. PENILAIAN Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
1. PKn : Menyebutkan
waktu
dan Tes
Bentuk Instrumen
lisan uraian
1. PKn :
Contoh Instrumen
Sebutkan waktu dan tempat
tempat pertama kali Sumpah Tes tertulis isian
pertama
Pemuda dibacakan
Pemuda dibacakan
Menyebutkan tempat-tempat yang
digunakan
unt uk
kegiatan kepemudaan
kali
Sebutkan yang
Sumpah
tempat-tempat
digunakan
untuk
kegiatan kepemudaan
4. Matematika :
4. Matematika :
Mencatat jumlah siswa kelas
Ada berapakan jumlah siswa
1 sampai dengan kelas 6 pada
kelas 1 sampai dengan kelas
lembar
6 pada lembar tugas secara
tugas
secara
berkelompok Menggunakan sifat operasi hitung pertukaran dan sifat
berkelompok ? Bagaimana
cara
menggunakan sifat operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi pengelompokan mempermudah
Teknik
unt uk
Bentuk Instrumen
perhitungan
pengelompokan
perkalian dan pembagian perkalian
perkalian dan pembagian
dan
Bagaimana
pembagian
cara
memecahkan masalah yang melibatkan
perkalian dan
pembagian x LKS x Lmbar observasi.
Kriteria Penilaian 1. Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
2. Performansi No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Kerjasama
* bekerjasama
4
*
kadang-kadang 2
kerjasama
1
* tidak bekerjasama 2.
untuk
mempermudah perhitungan
Memecahkan masalah yang melibatkan
Contoh Instrumen hitung pertukaran dan sifat
Partisipasi
4 * aktif berpartisipasi
2
* kadang-kadang aktif
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
* tidak aktif 3. Lembar Penilaian No
Nama Siswa
Performan Kerjasama Partisipasi
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Mengetahui Kepala Sekolah SD Negeri Banyuroto
RAHMAD ABADI,S.Pd NIP. 19601026 198012 2 002
Banyuroto,
Maret 2012
Guru Tematik Kelas III
MARKHAMAH, A. MA, Pd NIP. 19550628 197512 2 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
KISI-KISI SOAL STANDAR KOPETENSI Melakukan operasi
KOPETENSI DASAR Melakukan
hitung penjumlahan
INDIKATOR - Melakukan operasi hitung dan
penjumlahan sampai
bilangan sampai pengurangan bilangan
angka
3 angka
menyimpan
sampai 3 angka
tanpa
PILGAN 1,2,3
BENTUK SOAL ISIAN MENJODOHKAN 12 16, 17
3
teknik 6,7,10
11, 14
teknik
4,8
15
- Pengurangan tanpa teknik
9,5
13
- Penjumlahan
3
dengan
20
angka
menyimpan meminjam - Pengurangan teknik meminjam
dengan
18,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93