Pertemuan 4 MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI
POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN SURAT KABAR
DESKRIPSI Pokok bahasan perkembangan surat kabar.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti pokok bahasan ini setidaknya mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan surat kabar mulai dari jenis media cetak dan perkembangannya, teknik cetak jarak jauh
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI
A.
MEDIA MASSA
Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Ciri-ciri (karakteristik) media massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).
Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak berdasarkan formatnya terdiri dari koran atau surat kabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.
B.
Perkembangan Media Cetak
Media cetak awal lebih banyak memperlihatkan perkembangan bentuk penerbitan ketimbang isi media itu sendiri. Novel adalah bentuk yang lazim karena bisa dicetak secara massal tapi tetap murah. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium bentuk media sampai percetakan. Johan Gutenberg menyempurnakan alat cetak yang mampu mencetak secara terbatas. Tapi buku atau manuskrip hanya bisa dibaca oleh sementara orang.
Kunci perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan untuk bacatulis). Hanya memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin – misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan sosial pun mendorong kemampuan baca tulis orang kebanyakan, sehingga perkembangan dramatis media cetak pun semakin luas.
Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong juga peningkatan produksi buku menjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh. Mulai muncul broadside ballads yang berisi syair lagu yang Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI
populer. Muncul juga chapbooks sebagai buku murah yang menggabungkan puisi, balada atau prosa pada sejumlah besar orang. Muncul juga perpustakaan yang juga berpengaruh
pada
masalah
percepatan
makna
buku
dalam
masyarakat.
Perkembangan dramatis buku sampai bisa menerbitkan dan menjual 600.000 copy pada awal abad 20
Media cetak di Amerika juga berawal berkembang melalui buku-buku rohani. Sampai pada akhirnya terbitlah apa yang disebut sebagai almanac, yaitu buku nonagamis. Perkembangan buku non rohani mendapatkan tempat di Amerika, sampai Benjamin Franklin menemukan cara untuk mengembangkan media cetak tanpa harus ada embel-embel agama.
C.
Jenis Media Cetak Antara Lain
1)
Koran
Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya.
Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.
Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional yang terbit di seluruh bagian negara. Di Indonesia contohnya adalah KOMPAS. Pemilik surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor.
Format Surat kabar modern biasanya terbit dalam salah satu dari tiga ukuran:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI
•
broadsheet (ukuran besar) (29½ X 23½ inci), biasanya berkesan lebih intelektual.
•
tabloid: setengah ukuran broadsheet, dan sering dipandang sebagai berisi kabar-kabar yang lebih sensasional.
•
"Berliner" atau "midi" (470×315 mm), yang digunakan surat kabar di Eropa seperti Le Monde.
Sejak tahun 1980-an, banyak surat kabar yang dicetak berwarna dan disertai grafis. Ini menunjukkan bahwa tata letak surat kabar semakin penting dalam menarik perhatian pembaca.
Oplah Jumlah kopi surat kabar yang dijual setiap harinya disebut oplah, dan digunakan untuk mengatur harga periklanan.
Koran dan politik Di negara-negara Barat, pers disebut sebagai kekuatan yang keempat, setelah kaum agamawan, kaum bangsawan, dan rakyat. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Thomas Carlyle pada paruhan pertama abad ke-19. Hal ini menunjukkan kekuatan pers dalam melakukan advokasi dan menciptakan isuisu politik. Karena itu tidak mengherankan bila pers sering ditakuti, atau malah "dibeli" oleh pihak yang berkuasa.
Di Indonesia, pers telah lama terlibat di dalam dunia politik. Di masa penjajahan Belanda pers ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen, yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang "menaburkan kebencian" terhadap pemerintah.
Pada masa Orde Lama banyak penerbitan pers yang diberangus oleh Presiden Soekarno. Namun bredel pers paling banyak terjadi di bawah pemerintahan Soeharto. Akibatnya banyak wartawan yang harus menulis dengan sangat berhati-hati. Atau sebaliknya, wartawan menjadi tidak kritis dan hanya menulis untuk menyenangkan penguasa.
Tapi kini surat kabar atau Koran semakin banyak beredar, baik Koran nasional maupun Koran lokal. Penulisannya pun kini jauh lebih bebas menggunakan kata-kata yang semaunya para wartawan saja, terkadang bahasa yang Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI
digunakan agak memojokkan bahkan ada Koran yang menggunakan bahasa yang kurang sopan. Penerbitan koranpun kini semakin meluas, pelosokpelosok desa yang sulit terjangkau kini dapat membaca Koran local yang sekarang banyak tersedia.
2)
Majalah
Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi.
Majalah sesungguhnya berkembang di Inggris. Majalah pertama kali berisi tentang humor terseleksi dalam mingguan atau bulanan, karya fiksi atau esay tentang politiksastra-musik dan sebagainya.
Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi akademi yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.
Majalah juga terdiri berbagai macam kategori, ada majalah untuk wanita, majalah untuk pencinta olahraga, majalah anak-anak, sampai majalah untuk seorang pelaku bisnis. Isi dari majalah-majalah tersebut biasanya mengenai perjalanan hidup seseorang yang cukup menarik perhatian orang lain, misalnya kisah hidupnya yang tragis atau kisah orang yang menemukan penemuan baru yang berguna untuk orang lain.
Setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru. Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita atau majalah bisnis.
Harga majalah relative lebih mahal dibandingkan Koran, hal ini disebabkan karena sistem pencetakan yang jauh berbeda. Koran yang hanya dicetak di kertas yang disebut kertas Koran dan tampilan yang sederhana walaupun bergambar tapi hanya sebagian kecil saja. Sedangkan majalah yang dicetak dikertas yang bagus dan tebal juga menggunakan warna-warna yang menarik, selain itu juga karena majalah tidak terbit setiap hari.
Beberapa teknologi pencetakan media cetak:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI