MODUL READING
A. PENDAHULUAN Membaca adalah sebuah kebutuhan esensial tiap orang. Sebuah metafora bahwa „buku adalah jendela dunia‟ adalah salah satu penggambaran yang sangat tepat untuk pentingnya membaca. Kekuatan dari membaca tidak saja mampu menghibur kita, tapi juga mampu menginspirasi kita untuk melakukan hal-hal baru dan membuat perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Bahkan kita dapat menggunakan kecintaan kita terhadap membaca buku untuk menolong orang-orang di sekitar kita, dan mungkin saja membuat sedikit perubahan pada dunia. Karena salah satu hal yang paling menyenangkan dan kadangkala mengejutkan dari membaca adalah “bagaimana bahan bacaan kita merubah kita, bagaimana kita menjalani kehidupan kita secara berbeda sebagai akibat dari apa yang kita baca.” (diterjemahkan dari Leveen, 2005:8). Perkembangan teknologi yang sangat pesat di abad ini memberikan makna pada kata „buku‟ dalam artian seluas-luasnya, sehingga kita sekarang akrab dengan istilah „E-book‟ (= elektronik book/buku elektronik) atau „D-book/Digi-Book‟ (=digital book) yaitu buku-buku yang dapat diakses melalui internet, baik dengan cara membeli secara on-line maupun secara gratis. Hal ini menyebabkan kebutuhan untuk memiliki keterampilan membaca secara efektif pada level pendidikan peguruan tinggi menjadi semakin signifikan. Untuk memenuhi kebutuhan dasar membaca secara efektif bagi mahasiswa baru sebagai pembelajar yang berada dalam masa transisi dari Pendidikan Tingkat Menengah ke Perguruan Tinggi inilah modul ini tetap hadir sebagai bagian dari rangkaian 6 modul Study Skills untuk Pelatihan Basic Study Skills (PBSS) tahun 2011. Modul yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan dari materi membaca sejak PBSS pertama pada tahun 2005 dan didesain untuk dapat menjadi pondasi bagi para mahasiswa baru untuk menjadi pembaca mandiri yang mampu membuat keputusan yang bijak dalam memilih bahan bacaan yang benar-benar menjawab keingintahuan mereka mengenai sesuatu dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan multi kegiatan yang harus mereka lakukan sehari-hari. Modul tentang keterampilan membaca ini diinspirasi dari metode Reading Dynamics yang diperkenalkan oleh Evelyne Wood pada tahun 1958, yakni metode yang dibangun berdasarkan keyakinan bahwa pada saat membaca kita sebenarnya sedang berdialog dengan penulis tentang sesuatu. Sehingga kegiatan membaca sepatutnya dilakukan dengan sadar dan penuh kesungguhan hati, dan pembaca sepenuhnya bertanggungjawab pada informasi apa yang ingin diperolehnya, apa yang perlu dibacanya,
seberapa banyak waktu yang akan digunakan untuk membaca serta strategi apa yang yang digunakan. Pada prinsipnya metode Reading Dynamics didasarkan pada hasil penelitian yang menemukan bahwa semakin tinggi tingkat kecepatan membaca, maka akan semakin fokus dan banyak informasi yang dapat tersimpan di memori pembaca dan semakin baik pemahaman mengenai apa yang telah dibaca. Tentu saja yang dimaksud dengan kecepatan membaca juga perlu disesuaikan dengan tipe bahan bacaan. Hal-hal yang mendetil mengenai metode ini akan diulas pada bagian Reading Dynamics. Agar dapat memutuskan secara bijak bagaimana sebuah teks direspon oleh pembaca, maka dalam modul ini diuraikan informasi tentang tujuan membaca secara umum, apa saja yang termasuk dalam teks, beragam teks dan pola paragraph yang saling terkait satu sama lain, struktur buku teks yang ideal, Reading Dynamics dan petunjuk praktis yang diharapkan bisa diterapkan oleh mahasiswa baru dalam membaca di kehidupan sehari-hari. Materi membaca terdiri dari 3 kesatuan utuh, yakni: materi presentasi powerpoint, skenario kegiatan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam 20 menit, dan modul pembelajaran, serta lembar kegiatan pembelajaran sebagai tugas terstruktur mahasiswa di luar kelas yang dapat diakses dari website BSS Unhas.
LATAR BELAKANG: Pembelajaran di SMU pada umumnya masih menggunakan „single textbook‟ (penggunaan satu buku teks untuk setiap bidang studi selama satu semester) dan „guided reading‟ (tuntunan yang sangat intensif yang dilakukan guru-guru pada para siswa dalam membaca teks dengan tujuan agar para siswa benar-benar memahami petunjuk-petunjuk dan makna dari teks) Model „single textbook‟ dan „guided reading‟ di sebagian besar sekolah menyebabkan mahasiswa baru cenderung menemukan kesulitan dalam membaca lebih dari satu teks akademik untuk setiap mata kuliah. Padahal pada tingkat Perguruan Tinggi, hampir semua mata kuliah merekomendasikan minimal satu teks wajib ditambah dengan beberapa teks penunjang dan untuk tugas-tugas mandiri mahasiswa sangat dianjurkan untuk menggunakan teks-teks dari internet yang „valid‟ dan „reliable‟ (catatan: silahkan merujuk ke bagian internet dalam modul ini) Mahasiswa baru belum terbiasa secara mandiri memilih buku-buku yang dapat menunjang pembelajarannya. Pada kenyataannya, kemampuan menyeleksi buku yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran yang tentunya perlu mempertimbangkan ketersediaan waktu dan dana menjadi sangat penting untuk dilatih.
TUJUAN: Mahasiswa baru memiliki keterampilan membaca beragam teks, terutama teks akademik, secara efektif. Mahasiswa baru memiliki keterampilan untuk secara mandiri memilih teks yang relevan dengan pembelajarannya di kelas.
B. BEBERAPA PERTANYAAN UNTUK MENGETAHUI KEBIASAAN MEMBACA Membaca sepatutnya dilakukan dengan penuh kesadaran dan kesungguhan hati. Untuk itu, dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang akan membantu kita merefleksi kebiasaan membaca dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: 1. Apa buku terakhir yang anda baca? 2. Jenis bacaan apa yang anda paling sering dibaca? 3. Berapa banyak waktu yang anda gunakan untuk membaca setiap hari? 4. Adakah strategi membaca tertentu yang biasa anda gunakan untuk membaca teks yang berbeda? Diharapkan agar dengan mengetahui kebiasaan membaca yang sudah kita lakukan selama ini , kita dapat menemukan hal-hal yang mungkin masih perlu dibenahi atau ditingkatkan sehingga kita memiliki keterampilan membaca yang efektif. Keterampilan ini sangat diperlukan bagi semua orang, terutama para pembelajar di Perguruan Tinggi, dimana tuntutan untuk membaca sebanyak mungkin beragam teks yang relevan dengan disiplin ilmu dan atau pengembangan diri masing-masing semakin kuat.
C. TUJUAN MEMBACA
1. Menikmati waktu luang atau hobby (reading for pleasure)cerpen, majalah, novel, dll. 2. Memperoleh informasi umum atau khusus (general information)koran, majalah, resep masakan, label obat, brosur, dll. 3. Memperoleh informasi akademis (academic purposes)buku teks, jurnal, laporan penelitian, dll.
D. TEKS 1. Teks lisan lagu, puisi yang dibacakan, dialog, kuliah, ceramah, dll. 2. Teks tertulisdiary, majalah, buku, jurnal, dll
E. RAGAM TEKS 1. NARATIF dan. DESKRIPTIF a. Teks Naratif dan Deskriptif bersifat menggambarkan peristiwa. b. Naratif biasanya mengikuti alur cerita (plot) tertentu yang meliputi: Pengenalan situasi/AwalPerkembangan cerita (berbagai persoalan mulai muncul dan berkembang)Klimaks (puncak permasalahan)Penyelesaian (alternative solusi dari berbagai masalah biasanya ditampilkan pada bagian ini)Penutup/Akhir. c. Deskriptif menggambarkan fakta-fakta detail secara apa adanya tentang situasi, orang, tempat, dan biasanya tidak melibatkan opini dari penulis.
3. EKSPOSISI dan PROSES a. Teks Eksposisi dan Proses memberikan penjelasan mengenai „apa‟, „mengapa‟ dan bagaimana sebuah peristiwa terjadi. b. Eksposisi biasanya menyajikan interpretasi mengenai sebuah peristiwa
c. Proses lebih spesifik menjelaskan tahapa-tahapan terjadinya atau dilakukannya sesuatu dan biasanya bersifat instruksi. 4. PERSUASIF dan ARGUMENTATIF a. Teks Persuasif dan Argumentatif bersifat mengajak pembaca untuk mengambil sikap tentang sebuah topic. b. Persuasif lebih bersifat membujuk, biasanya menyajikan perbandingan secara seimbang. Perbandingan pada umumnya secara objektif menguraikan aspek-aspek persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih hal. Biasanya ada „standing position‟ dari penulis yang sifatnya menjadi hanya sebagai bahan pertimbangan pembaca untuk menentukan pendapat tentang hal yang dibahas. c. Argumentatif ajakannya lebih „keras‟ dengan menyajikan kontras antara dua atau lebih pendapat. Dalam sebuah kontras, penulis biasanya menyampaikan „stand point‟nya dengan lebih menekankan sisi-sisi positif dari pendapat atau teori yang didukungnya dan pada saat bersamaan lebih focus pada kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan pendapat atau teori yang tidak didukungnya. SIfat teks argumentative agar pembaca percaya dan setuju pada „standing position‟ penulis. Teks Argumentatif biasanya menggunakan tiga pendekatan terhadap topic yang diulas, yakni: 1). SEPENDAPAT/SETUJU/MENDUKUNG topik bacaan. 2). Untuk satu atau lebih alasan SETUJU, tapi untuk satu atau lebih alasan sekaligus TIDAK SETUJU pada topic bacaan. 3). TIDAK SETUJU/TIDAK SEPENDAPAT/MENENTANG topic bacaan
F. POLA PARAGRAF 1. DAFTAR (LISTING) adalah pola paragraph dimana pokok pikiran (penulis) dituliskan dalam bentuk generalisasi dan diikuti dengan daftar (list) hal-hal mendetail yang mendukung pokok pikiran (penulis). 2. URUTAN (SEQUENCE) adalah pola paragraph yang berisi urutan-urutan kejadian atau langkah-langkah dalam melakukan sesuatu.
3. COMPARISON/CONTRAST adalah pola paragraph yang menguraikan persamaan dan perbedaan sesuatu. 4. CAUSE-EFFECT adalah pola paragraph yang menjelaskan adanya hubungan sebab akibat dari suatu hal atau persitiwa. G. STRUKTUR BUKU TEKS SAMPUL DEPAN (COVER) memberikan informasi tentang Judul, Pengarang, Penerbit. HALAMAN PUBLIKASI (PUBLISHING PAGE) berisi informasi tentang riwayat publikasi yang sangat penting untuk keperluan Bibliografi KATA PENGANTAR/LEMBAR PERSEMBAHAN/INFORMASI REVISI DAFTAR ISI (CONTENT) menyajikan gambaran isi buku secara global. DAFTAR INDEKS (INDEX) memberikan informasi tentang kata-kata kunci dan halamanhalaman yang bisa digunakan untuk segera melihat informasi yang sangat spesifik yang dibutuhkan dari buku tersebut. DAFTAR APENDIKS (APPENDIX) memuat berbagai informasi pendukung yang sangat relevan dengan isi buku. DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY) memuat seluruh sumber bacaan yang digunakan sebagai rujukan dalam sebuah buku.
SAMPUL BELAKANG (BLURB) biasanya menyajikan informasi tentang ringkasan sebuah buku, riwayat singkat penulis atau komentar/apresiasi dari orang yag telah membaca buku tersebut.
Dengan mengetahui struktur buku teks maka pembelajar dapat menggunakan bagian-bagian tersebut untuk menilai dan menentukan buku mana yang paling relevan dengan kebutuhannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut juga bermanfaat untuk E-book atau Digi-book/D-book. H. READING DYNAMICS SEJARAH:
Reading Dynamics adalah sistem membaca cepat yang dikembangkan oleh Evelyn Wood, seorang guru sekolah, sejak akhir 1950-an yang menjadi cara untuk mengingat informasi dari ribuan kata per menit. “Tujuan membaca adalah untuk menperoleh informasi, „feeling‟ dan pemahaman yang penulis ingin sampaikan di dalam tulisannya.“ (Evelyne Wood)
PRINSIP DASAR 1. Pembaca mampu memilih dan menggunakan berbagai reading strategies yang sesuai dengan kebutuhan/tujuan yang ingin dipenuhi/dicapai dalam membaca. 2.Pembaca perlu menggunakan pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi dengan beragam teks yang mereka hadapi; 3.Pembaca lebih fokus kepada ide utama yang disampaikan oleh penulis di dalam tulisannya. METODE 1. Pembaca perlu dalam kondisi rileks dan mempunyai tujuan tentang informasi apa yang ingin diperoleh dari teks yang akan dibacanya, serta menyiapkan waktu khusus untuk membaca di tempat dan suasana yang akomodatif untuk membaca dengan epenuh hati dan konsentrasi. (silahkan merujuk pada modul KONSETRASI & DISTRAKSI) 2. Pembaca perlu melatih matanya untuk membaca lebih dari satu kata setiap waktu, melihat kata-kata dalam pola-pola yang sebagai satu kesatuan ide, dan menggerakkan pandangan matanya secara cepat dari bagian kiri atas ke bagian kanan bawah tiap halaman. 3. Pembaca perlu menyesuaikan kecepatan membaca dengan mempertimbangkan tujuan, jenis bacaan, tipe-tipe teks dan pola paragraf. 4. Menggunakan pointer (jari, tangan, pulpen) untuk membantu mata focus dan memastikan mata bergerak dengan cepat tanpa mengulang-ulang bagian yang telah dibaca sebelumnya. 4. Membuat catatan pribadi tentang apa yang telah dibacanya.
I. PETUNJUK PRAKTIS Metode “Wood Method” yang digunakan adalah dengan menggunakan tangan untuk membantu mata fokus secara cepat pada kata-kata inti yang ada di dalam teks. Tentukan informasi apa yang anda perlukan Tentukan materi bacaan yang anda ingin baca Tentukan berapa lama waktu yang akan anda alokasikan untuk membaca Konsisten pada tujuan anda membaca Gunakan strategi yang sesuai dengan tujuan dan jenis teks. Menceritakan kembali/retelling (silahkan merujuk ke Beragam Model Pembelajaran pada modul BELAJAR DI KELAS) atau menuliskan poin-poin penting dari teks yang telah anda baca (silahkan merujuk ke modul MINDMAPPING) Demikian modul Membaca ini dibuat untuk bisa menjadi landasan pengetahuan dan keterampilan membaca yang efektif. Para Instruktur diharapkan untuk memberikan contoh-contoh yang lebih spesifik ke bidang study, jurusan/prodi masing-masing. Menjalani hidup dengan kebiasaan membaca yang baik adalah sebuah cara untuk meningkatkan kehidupan pribadi, dengan mata yang selalu terbuka pada sebuah dunia yang memukau dan pikiran serta perasaan kita belajar lebih banyak setiap hari—mengenai dunia, diri sendiri dan berbagai kapabilitas kita yang belum tersentuh. Selamat membaca, semoga anda selalu terinspirasi.