MODUL PRAKTIKUM BASIS DATA 1
D3 Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 1
MODUL I MYSQL
1. 2. 3.
Tujuan : 1. Memahami tentang sistem database 2. Memahami instalasi MySQL di lingkungan Windows 3. Memahami dasar-dasar MySQL.
Tug as Pendahuluan 1. Apa yang anda ketahui tentang mysql, jelaskan 2. Apa perbedaan instalasi mysql diling kungan windows dengan linu x 3. sebutkan operator dan fungsi dalam mysql !
1. Dasar Teori Basis data adalah sekumpalan in formasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam art i u mu m basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan bantuan ko mputer yang memungkin kan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai akt ifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi. Pengertian MYS QL Database MYSQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat Open Source. MySQL dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MYSQL AB. M YSQL AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai o leh pengembang M YSQL Ti pe Data Data yang terdapat dalam sebuah tabel berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri. M YSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu : § Tipe data numerik
2
§
§
§
§
Tipe data numerik dibedakan dalam dua macam kelo mpok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal. Tipe data string String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada tabel 8.1.2.b berikut: Tabel 8.1.2.b Tipe Data St ring Tipe Data Kisaran Nilai CHAR 1-255 karakter VA RCHAR 1-255 karakter TINYTEXT 1-255 karakter TEXT 1-65535 karakter MEDIUMTEXT 1-16777215 karakter LONGTEXT 1-424967295 karakter Tipe data char() dan varchar() Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya bergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada t ipe data varchar() besarnya memo ri penyimpanan tergantung pada jumlah karakter ditambah 1 byte, dapat dilihat pada tabel 8.1.2.c berikut ini: Tabel 8.1.2.c Letak Perbedaan Ju mlah Memori Nilai Char(4) Memori Varchar Memori Penyimpanan (4) Penyimpanan ’’ ’’ 4 bytes ’’ 1 byte ’ab’ ’ab’ 4 bytes ’ab’ 3 bytes ’abcd’ ’abcd’ 4 bytes ’abcd’ 5 bytes ’abcdefgh’ ’abcd’ 4 bytes ’abcd’ 5 bytes Tipe data tanggal Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-t ipe data field berupa DATETIM E, DATE, TIM ESTAMP, TIM E dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai dan besar memo ri penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel 8.1.2.d berikut ini: Tabel 8.1.2.d Tipe Data Tanggal Tipe Data Kisaran Nilai Memori Penyimpanan DATETIM E 1000-01-01 00:00 sampai 9999-12-31 3 byte 23:59:59
3
DATE TIM ESTAMP TIM E YEA R
1000-01-01 sampai 9999-12-31 1970-01-01 00:00:00 sampai 2037 -839:59:59 sampai 838:59:59 1901 sampai 2155
8 byte 4 byte 3 byte 1 byte
Operator MYS QL MYSQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya: § Operator Arit metika Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (NUM ERIK) dan tanggal (DATE) menggunakan ekspresi aritmat ika. Dapat dilihat pada tabel 8.1.3.a berikut ini: Tabel 8.1.3.a Operator arit mat ika M YSQL Operator Keterangan + Tambah Kurang * Kali / Bagi Mod () Modulus § Operator Pembandingan Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa WHERE dan mempunyai sintax sebagai berikut: WHERE expr operator value. Tabel 8.1.3.b menunjukan operator pembanding pada MYSQL berikut ini: Tabel 8.1.3.b Operator Pembanding M YSQL Operator Keterangan = Sama Dengan > Lebih Besar < Lebih Kecil >= Lebih Besar atau Sama Dengan <= Lebih Kecil atau Sama Dengan <> Tidak Sama Dengan § Operator Logika Operator in i digunakan untuk membandingkan dua nilai variabel yang bertipe boolean. § Operator Karakter Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang mencantumkan pada kondisi. Kondisi pencarian dapat berisi karakter , ada 3 symbol khusus berikut ini dapat dilihat pada tabel 8.1.3.d berikut ini: Tabel 8.1.3.d Tabel Operator Karakter Operator Keterangan % Sembarang karakter berapapun ju mlahnya
4
_ [] §
Sembarang satu karakter Sembarang karakter yang terletak dalam kurung siku
Operator Lain-lain Operator yang digunakan untuk menguji n ilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung) dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai. Ada 2 symbol tersebut dapat dilihat pada tabel 8.1.3.e berikut in i: Tabel 8.1.3.e Operator lain-lain Operator Keterangan IN Dalam BETW EEN Diantara
2. Kegiatan Praktikum :
Instalasi MySQL-5.0.22-WIN32 : 1.
Jalankan file setup mysql, yaitu mysql-5.0.22-wi n32.exe, maka akan muncul dialog instalasi sebagai berikut :
2.
Pilih tombol Next, kemudian muncul d ialog tipe instalasi sebagai berikut :
5
3.
Pilih Custom, kemudian pilih to mbol Next. Kemud ian tampil d ialog fitur program sebagai berikut :
4.
Klik tanda silang pada Developer Components, kemudian pilih This feature will be installed on local hard dri ve seperti gambar berikut :
6
5.
Kemudian pilih tombol Change..., pada fol der name ubah menjad i sesuai dengan gambar berikut ini :
6.
Pilih OK, kemudian pilih tombol Next, dan pilih to mbol Install, maka proses instalasi dimulai.
7
7.
Berikutnya muncul dialog account, pilih Skip Sign-Up dan klik to mbol Next, maka akan muncul dialog sebagai berikut :
8. Klik to mbol Finish dan tombol Next, maka akan muncul dialog sebagai berikut :
8
9.
Pilih Standard Configuration dan klik to mbol Next, lalu muncul gambar berikut :
9
10. Pilih tombol Next. Kemud ian muncul gambar berikut ini. Masukkan password yang diinginkan pada kota isian New root password dan Confirm berikut ini untuk sekuritas, misalnya 123456. Klik to mbol Next.
11. Klik to mbol Execute sebagai tahap akhir.
12. Klik Finish.
10
Melakukan Koneksi ke MySQL : Cara 1 : 1.
2.
3.
Melalui DOS Pro mpt, masuk ke direktori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) : C:\>cd \ mysql\ bin Setelah itu ketikkan perintah berikut (yang diket ik hanya yang digaris bawah) : C:\>mys ql\ bin\ mys ql –u root – p maka akan diminta untuk memasukkan passoword, isikan password yang digunakan pada saat instalasi, yaitu 123456. Selanjutnya akan ada respon dari server seperti gambar berikut :
Tamp ilan tersebut di atas menandakan bahwa telah berhasil melaku kan koneksi ke server.
Cara 2 : 1.
Dari menu Start > All Programs > MyS QL > MySQL Server 5.0 > MySQL Command Line Client, maka akan muncul tamp ilan seperti berikut ini :
11
2.
Masukkan password yang telah ditentukan pada saat instalasi, yaitu : 123456 kemudian tekan enter.
Menuliskan perintah pada mys ql Bentuk prompt “mysql>” adalah tempat menuliskan perintah-perintah MySQL. Setiap perintah SQL harus diakh iri dengan tanda titik-ko ma “;” . Cara untuk membuat sebuah database baru adalah dengan perintah: create database namadatabase; Misalkan anda ket ikkan : create database modul1; Untuk membuka sebuah database dapat menggunakan perintah berikut ini: use namadatabase; Contoh: use modul1; Perintah untuk membuat tabel baru adalah: create table namatabel ( struktur ); Constraint Constraint adalah batasan atau aturan yang ada pada table. MySQL menyediakan beberapa tipe constraint berikut : • NOT NULL Suatu kolo m yang didefinisikan dengan constraint NOT NULL tidak boleh berisi nilai NULL. Ko lo m yang befungsi sebagai kunci primer (primary key) otomatis tidak boleh NULL. • UNIQUE Mendefinisikan suatu kolom menjad i bersifat unik, artinya antara satu data dengan data lainnya namanya tidak bo leh sama, misal alamat email.
12
• PRIMARY KEY Constraint PRIMARY KEY membentuk key yang unik untuk suatu table. • FOREIGN KEY FOREIGN KEY constraint didefin isikan pada suatu kolom yang ada pada suatu table, dimana kolo m tersebut juga dimiliki oleh table yang lain sebagai suatu PRIMA RY KEY, biasa dipakai untuk menghubungkan antara 2 tabel.
Contoh Pembuatan Tabel : Misalkan kita ingin menyimpan data anggota yaitu: nomor, nama, email, alamat, kota. Sedangkan strukturnya seperti tabel dibawah ini :
Perintah MySQL untuk membuat tabel seperti diatas bisa dengan 2 cara sbb :
create table anggota ( nomor int(6) not null primary key, nama char(40) not null, email char(255) not null, alamat char(80) not null, kota char(20) not null );
13
create table anggota ( nomor int(6) not null, nama char(40) not null, email char(255) not null, alamat char(80) not null, kota char(20) not null, primary key (nomor) );
Perintah-Perintah Dasar SQL A. Pemasukan data Untuk memasukkan sebuah baris (record) kedalam tabel MySQL adalah sebagai berikut:
INSERT INTO table [(column1, column2,...])] VALUES (value1, value2,...]); Contoh : Insert into anggota (nomor,nama,email,alamat,kota) values (100,’Adi’,’ad
[email protected]’,’Jl. Keputih 2A no 5’,’Surabaya’); atau Insert into anggota values (100,’Adi’,’ad
[email protected]’,’Jl. Keputih 2A no 5’, ’Surabaya’); 3.
Tug as 1. Buatkan dengan perintah mysql database dengan nama perusahaan 2. Di dalam database perusahaan terdapat tabel karyawan, barang, departemen dan produksi 3. Tentukan field name masing-masing table 4. Tentukan primary key pada setiap tabel
14
MODUL II MEMBUAT ER-DIAGRAM
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan membuat ER-Diagram
Tug as Pendahuluan 1. Tentukan Database serta field-fieldnya yang ingin anda buat! 2. Buatlah ER d iagramnyadengan pemodelan El-Masri! 3. Apakah yang dimaksud dengan normalisasi? Jelaskan ! Dasar Teori Apa yang dimaksud dengan model data? Model data adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk mendeskripsikan datadata, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ·
·
·
Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari ko leksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah ko lo m di mana setiap ko lo m memiliki nama yang unik. Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah
15
·
atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain ). Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak memiliki art i apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana mereka bergantung.
Entitas di mana entitas lemah bergantung dinamakan identifying owner. Entitas lemah tidak memiliki identifier sendiri. Secara u mu m, dalam diagram ER entitas lemah memiliki atribut yang berperan sebagai partial identifier (identifier yang berfungsi secara sebagian). Agregasi adalah suatu keadaan di mana suatu relasi hanya dapat direalisasikan setelah relasi yang lain ada terlebih dahulu. Relasi yang bertipe agregasi tidak dimungkinkan ada jika relasi yang men jadi prasyaratnya tidak terealisasi. Contoh: Sesungguhnya agregasi dapat dipandang sebagaimana relasi pada umu mnya (yang menghubungkan 2 entitas). Karena relasi ini dibentuk dari relasi lain (relasi prasyarat) yang secara kronologis lebih dulu terbentuk, maka pengimplementasiannya juga harus dilakukan setelah relasi prasyarat tersebut terimp lementasikan. Selan jutnya kita tinggal meninjau derajat relasi dari relasi agregasinya. Mengapa jika terdapat set entitas yang sama muncul beberapa kali dalam satu set ER-Diagram in i harus dihindari? · · · ·
Untuk menghindari redundancy Menghemat penyimpanan (storage) data Mengurangi efekt ifitas dan kecepatan akses Untuk menghindari terjad inya asinkronisasi data pada saat diupdate
perbedaan antara total constraint dan partial constraint! ·
·
Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya. Constraint partial adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.
16
Relasi satu :
·
·
Entity 1 to entity 2 : kardinalitas : one to many dengan detail minimal 0 dan maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 1 dan entitas 2 tidak saling ketergantungan. Entity 2 to entity 1 : kardinalitas : many to one dengan detail minimal 1 dan maksimalnya 1. Dependensi : entitas 1 dan entitas 2 t idak saling ketergantungan.
Relasi dua :
·
·
Entity 3 to entity 4 : kard inalitas : one to many dengan detail minimal 0 maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 3 dan entitas 4 t idak saling ketergantungan. Entity 4 ke entity 3 : kard inalitas : many to one dengan detail minimal 1 maksimal 1. Dependensi : entitas 4 dan entitas 3 tidak saling ketergantungan.
Relasi tiga
·
Entity 5 to entity 6 dan Entity 6 to entity 5 : kardinalitas : one to one dengan detail minimal 0 maksimalnya 1. Dependensi : entitas 5 dan entitas 6 tidak saling ketergantungan.
Relasi empat:
17
·
·
Entity 7 to entity 8 : kardinalitas : one to one dengan detail min imal 0 maksimalnya 1. Dependensi : entitas 7 dan entitas 8 tidak saling ketergantungan. Entity 8 ke entity 7 : kard inalitas : one to one dengan detail minimal 1 maksimal 1. Dependensi : entitas 8 dan entitas 7 tidak saling ketergantungan.
Relasi lima
·
·
Entity 9 to entity 10 : kardinalitas : many to many dengan detail minimal 0 maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 9 dan entitas 10 tidak saling ketergantungan. Entity 10 ke entity 9 : kard inalitas : many to many dengan detail minimal 1 maksimal banyak. Dependensi : entitas 10 dan entitas 9 tidak saling ketergantungan.
Relasi tujuh
·
·
Entity 13 to entity 14 : kardinalitas : one to many dengan detail minimal 0 maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 13 menjadi parent dari entitas 14. Entity14 ke entity 13 : kardinalitas : many to one dengan detail min imal 1 maksimal 1. Dependensi : entitas 14 tergantung kepada entitas 13.
Perbedaan antara tahap 1NF dengan tahap BCNF : ·
1NF : tahap normalisasi dasar, yang mana masih belu m sampai pada tingkat efekt ifitas maksimal, masih banyak kemungkinan terjadinya redundancy data atau duplikasi data.
18
·
BCNF : tahap normalisasi setelah 3NF , yang mana efektifitas telah mencapai maksimal, kemungkinan terjad inya redundancy data dan duplikasi data lebih kecil daripada 1NF.
Tug as : 1. Bangun sebuah ER-Diagram untuk database anda. Serta bangun tabel-tabel untuk ER-diagramnya dan setiap tabel jelas relasinya! (dengan menggunakan Power Designer)
19
MODUL III DDL I
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan membuat database v Prakt ikan dapat memahami dan membuat table dari database v Mahasiswa mampu membuat script untuk pembuatan tabel dan mengupdate tabe Tug as Pendahuluan 1. Buat resume tentang DDL kemud ian pelajari
Dasar Teori DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari sql yang digunakan untuk mendefin isikan data dan objek database. Apabila perintah ini d igunakan, entri akan d ibuat ke dalam kamus data dari SQL. Didalam kategori ini terdapat perintah-perintah sebagai berikut : Perintah Create Tab le Create Index Alter Table Drop Table Drop Index Grand
Keterangan Membuat tabel Membuat index Mengubah atau menyisipkan kolo m ke dalam tabel Menghapus tabel dari database Menghapus index Memberikan ijin akses kepada user
20
Praktikum a. Membuat Database Syntax : CREATE DATA BASE namadatabase; namadatabase tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama antar database. Syntax tambahan : untuk menampilkan daftar nama database yang ada pada mysql menggunakan perintah : SHOW DATA BASES; b. Menghapus Database Syntax : DROP DATABASE namadatabase; Database yang akan dihapus sesuai dengan namadatabase. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama rental : c. Membuat Tabel Sebelu m membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus memilih salah satu database sebagai database aktif yang akan digunakan untuk menyimpan tabeltabel dengan menggunakan syntax : USE namadatabase; Syntax membuat table : CREATE TA BLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2 ); namatabel tidak boleh mengandung spasi (space). Field1 dan TipeData1 merupakan nama ko lo m pertama dan tipe data untuk kolo m pertama. Jika ingin membuat tabel dengan kolom lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda ko ma (,). Syntax tambahan : Untuk menamp ilkan daftar nama tabel yang ada pada database yang sedang aktif/d igunakan (dalam hal ini database rental) : SHOW TABLES; Untuk menampilkan deskripsi tabel (dalam hal ini jenisfilm) syntaxnya adalah : DESC namatabel; d. Menghapus Tabel Syntax : DROP TA BLE namatabel; Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama jenisfilm :
21
e. Mendefinisikan null/not null Syntax : CREATE TA BLE namatabel ( Field1 TipeData1 NOT NULL, Field2 TipeData2 );
Tug as : 1. Buatlah sebuah database sesuai dengan ER-Diagram yang anda buat ( dari Power designer generate) script pembuatan tabelnya dengan perintah DDLkemudian beri nama database sesuai dengan nama mahasiswa! 2. Buatlah tabel-tabelnya yang juga sesuai dengan ER-Diagram yang anda buat!
22
MODUL IV DDL II
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan membuat database v Prakt ikan dapat mengerti tentang Primary key
Tug as Pendahuluan 1. Buat desain entitas dan relasi dari database yang akan dibuat dalam praktiku m (setiap entitas sudah terdapat primary key)
Dasar Teori Data Definition Language (DDL) digunakan untuk membuat dan menghancurkan database dan objek database. Perintah-perintah ini terutama akan digunakan oleh database administrator selama fase setup dan penghapusan proyek database. Mari kita melihat struktur dan penggunaan perintah DDL empat dasar: CREAT E Instalasi sistem manajemen database (DBMS) pada komputer memungkin kan Anda untuk membuat dan mengelola banyak database independen US E Perintah USE memungkin kan Anda untuk menentukan database yang ingin bekerja dengan Anda dalam DBMS Sangat penting untuk selalu sadar akan database Anda bekerja dalam sebelum mengeluarkan perintah SQL yang meman ipulasi data. ALTER Setelah Anda telah membuat tabel dalam database, Anda mungkin ingin memod ifikasi definisi itu. The ALTER co mmand allows you to make changes to the structure of a table without deleting and recreating it. ALTER perintah yang memungkinkan Anda untuk membuat perubahan pada struktur tabel tanpa menghapus dan menciptakan
23
DROP Perintah terakhir dari Data Definition Language, DROP, memungkinkan kita untuk menghapus seluruh objek database dari DBMS. Gunakan perintah ini dengan hatihati! Ingat bahwa perintah DROP menghapus data keseluruhan struktur dari database Anda. Jika Anda ingin menghapus catatan individu, gunakan perintah DELETE Manipulasi Data Bahasa. Praktikum: a. Mendefinisikan Nilai Default Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu kolo m ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada ko lo m tersebut tidak diisi o leh pengguna. Syntax : CREATE TA BLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2 DEFA ULT n ilai ); nilai adalah n ilai defau lt dari ko lo m tersebut. b. Mendefinisikan Primary Key Pada Tabel Terdapat tiga cara untuk mendefin isikan p rimary key. Berikut in i adalah Syntax mendefinisikan primary key untuk Field 1 CREATE TA BLE namatabel ( Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMA RY KEY, Field2 TipeData2 ); Atau CREATE TA BLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, PRIMARY KEY(Field1) ); atau ALTER TA BLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMA RY KEY (namakolo m); :
24
c. Menghapus Primary Key Pada Tabel Perintah : Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table : ALTER TA BLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint; Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table : ALTER TA BLE namatabel DROP PRIMA RY KEY; d. Menambah Kolom B aru Pada Tabel Syntax : ALTER TA BLE namatabel ADD fieldbaru tipe; namatabel adalah nama tabel yang akan d itambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama ko lo m yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari kolo m yang akan ditambahkan. e. Mengubah Ti pe Data atau Lebar Kolom Pada Tabel Perintah : ALTER TA BLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar ko lo mnya. Field adalah ko lo m yang akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar kolo m yang berbeda. f. Mengubah Nama Kol om Syntax : ALTER TABLE namatabel namabarukolom tipedatanya;
CHANGE
COLUM N
namalamakolom
namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama kolo mnya, namalamako lo m adalah kolo m yang akan diganti namanya, namabarukolo m adalah nama baru ko lo m, t ipedatanya adalah tipe data dari kolo m tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama ko lo m keterangan men jadi ket : g. Menghapus Kolom Pada Tabel Syntax : ALTER TA BLE namatabel DROP COLUMN namakolom; h. Mendefinisikan Foreign Key Pada Tabel Untuk mendefinisikan foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terleb ih dahulu. Syntax : CREATE TA BLE namatabel
25
( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk)ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION ) atau ALTER TA BLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namakolo m) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO A CTION; i. Menghapus Foreign Key Perintah : ALTER TA BLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Tug as : 1. Beri Primary key pada tiap tabel yang anda buat pada database 2. Tambahkan satu kolo m baru pada database yang anda buat 3. Ganti nama salah satu kolo m anda dengan perintah yang tertera pada modul
26
MODUL V DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan mengisi tabel dalam database v Prakt ikan dapat memahami dan meman ipulasi data dalam database
Tug as Pendahuluan v Apa yang anda ketahui tentang DML? v Apa yang anda ketahui tentang perintah INSERT, UPDATE dan DELETE? v Sebutkan dan jelaskan macam-macam klausa maupun operator yang terdapat dalam perintah SELECT! Dasar Teori DM L (Data Manipulation Language) adalah bahasa yang memungkinkan pengguna mengakses atau memanipulasi data seperti yang diatur oleh model data. Manipulasi data adalah : · Pengambilan informasi yang disimpan dalam basisdata · Penempatan informasi baru dalam basisdata · Penghapusan informasi dari basisdata · Modifikasi informasi yang disimpan dalam basisdata DM L (Data Manipulation Language) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data. Ada 2 jenis DM L, yaitu : · Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan, data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya. · Nonprosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya. Query adalah pernyataan yang meminta pengguna mengamb il info rmasi. Bag ian DM L yang terlibat dalam pengamb ilan informasi disebut bahasa query. Istilah bahasa query sering disamakan dengan istilah bahasa manipu lasi data. Sedangkan SQL adalah sebuah sintaks untuk mengeksekusi query. Praktikum Coba semua contoh operasi DM L d i bawah ini : 1. Pernyataan INS ERT INTO
27
Pernyataan INSERT INTO digunakan untuk memasukkan data baru pada tabel. Sintaks : INSERT INTO nama_tabel VA LUES (n ilai1, n ilai2, ...) Urutan nilai yang diletakkan dalam tanda kurung disesuaikan dengan urutan kolom dalam tabel. A kan tetapi kita bisa menentukan kolo m-kolo m yang akan diisi dengan data baru, yaitu : INSERT INTO nama_tabel (ko lo m1, kolo m2, ...) VA LUES (n ilai1, n ilai2, ...) Kolo m-ko lo m yang tidak disebutkan pada Insert secara otomatis akan diisi dengan Null dan ko lo m yang tidak d isebutkan dalam Insert haruslah yang tidak Not Null. Contoh : Insert Into Mahasiswa Values ('01012','Irwan','Jl.Beo 23','Bogor') 2.
Pernyataan UPDATE Pernyataan UPDATE digunakan untuk modifikasi data dalam tabel. Sintaks : UPDATE nama_tabel SET nama_ko lo m = nilai_baru WHERE nama_kolo m = nilai Pada pernyataan diatas : · SET untuk menentukan kolo m yang akan diubah dan nilai penggantinya. · WHERE menentukan kondisi dari baris-baris yang akan diganti. Contoh : Update Mahasiswa Set Nama ='Riri' Where NPM='01010' 3.
Pernyataan DEL ETE Pernyataan DELETE d igunakan untuk menghapus baris pada tabel. Sintaks : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_kolo m = nilai Contoh : Untuk menghapus baris pada tabel Mahasiswa yang nilai NPMnya adalah 01013, anda bisa memberikan pernyataan seperti berikut : Delete From Mahasiswa Where NPM =’01013’ Dalam perintah DELETE jika kita ingin menghapus semua data pada tabel tanpa menghapus tabel maka Where tidak perlu d isebutkan.
28
DELETE FROM nama_tabel Atau DELETE * FROM nama_tabel 4.
Pernyataan S ELECT Secara u mu m perintah SELECT hanya difungsikan untuk menampilkan data yang ada di dalam suatu tabel. Tetapi dalam pengembangannya, perintah ini akan men jadi sebuah perintah yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat pemrograman di stored procedures dan triggers. Sementara ini dalam basis data 1 yang kita bahas hanya pernyataan SELECT yang digunakan untuk memilih data dari tabel, yang mana hasilnya disimpan dalam tabel hasil yang disebut Result Set. Sintaks : SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel Untuk memilih beberapa kolo m gunakan pernyataan SELECT sebagai berikut : SELECT nama_ko lo m1, nama_ko lo m2, ... FROM nama_tabel Contoh : Select NPM, Nama From Mahasiswa à Merupakan pernyataan untuk menampilkan kolo m NPM dan Nama yang terdapat pada tabel Mahasiswa. NPM Nama ----- -----------------------------01001 Rudi 01002 Iwan 01005 Wati 01006 Jihan 01007 Nova 01009 Budi Untuk memilih semua ko lo m dari tabel, dapat menuliskan tanda asterisk ( * ) sesudah kata Select. Simbol * berarti semua kolo m, seperti berikut : SELECT * FROM nama_tabel Contoh : Select * From Mahasiswa 4.1 Distinct
29
Untuk memilih hanya nilai yang berbeda, gunakan pernyataan SELECT DISTINCT. Sintaks : SELECT DISTINCT nama_ kolo m FROM nama_tabel 4.2 Kl ausa WHER E Klausa WHERE d igunakan untuk menentukan kriteria seleksi. Untuk memilih data suatu tabel dengan kriteria tertentu, klausa WHERE dapat ditambahkan pada pernyataan SELECT. Sintaks : SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel WHERE ko lo m operator nilai Dengan klausa WHERE, operator berikut dapat digunakan : Operator Keterangan = Sama dengan <> Tidak sama dengan > Lebih besar dari < Lebih kecil dari >= Lebih besar atau sama dengan <= Lebih kecil atau sama dengan BETW EEN Antara dua nilai LIKE Mencari suatu pola Contoh : Select NPM, Nama From Mahasiswa Where NPM = ’01001’ Perlu d iperhatikan bahwa kita menggunakan tanda petik tunggal (‘ ‘) pada contoh diatas. SQL menggunakan tanda petik tunggal pada nilai teks, sedangkan nilai numerik tidak diberi tanda petik. 4.3 Kondisi LIKE Kondisi LIKE digunakan untuk menentukan pencarian berdasarkan pola tertentu pada suatu kolom. Sintaks : SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel WHERE nama_kolo m LIKE pola
30
Tanda ” % ” dapat digunakan untuk menentukan Wildcard (sembarang huruf), baik sebelum maupun sesudah pola. Pernyataan SQL berikut akan menghasilkan nama mahasiswa yang dimulai dengan huruf A : Select * From Mahasiswa Where Nama Depan LIKE ‘A%’ Pernyataan SQL berikut menghasilkan nama mahasiswa yang diakhiri huruf a : Select * From Mahasiswa Where Nama Depan LIKE ‘%a’ Pernyataan SQL berikut menghasilkan nama mahasiswa yang mengandung pola “di”: Select * From Mahasiswa Where Nama Depan LIKE ‘%di%’ Tug as : Dari topik pembuatan aplikasi basis data yang telah anda buat, buatlah masingmasing perintah DM L berikut : 1. Sisipkan min 10 baris data dalam masing-masing tabel 2. Tambahkan min 2 operasi update, delete, dan select
31
MODUL VI DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan meman ipulasi data dalam database dengan lebih luas lagi.
Tug as Pendahuluan v Sebutkan dan jelaskan macam-macam klausa maupun operator yang terdapat dalam perintah SELECT selain yang sudah disebutkan di modul sebelu mnya (modul V)! v Buat contoh perintah SQLnya, masing-masing min 1 !
Dasar Teori Perintah SELECT adalah perintah untuk menampilkan data yang ada di dalam suatu tabel, yang mana dalam pengembangannya perintah ini akan menjadi sebuah perintah yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat pemrograman di stored procedures dan triggers. Selain perintah-perintah SELECT yang dibahas dalam modul V masih ada banyak perintah-perintah SELECT lain, antara lain perintah ALIAS, menampilkan data lebih dari 2 tabel, ORDER BY, A ND dan OR, GROUP BY dan HA VING, fungsi agregate, dan beberapa perintah yang lain. Praktikum Coba semua contoh operasi DM L d i bawah ini : 1. ALIAS Perintah Select dapat dilaku kan dengan memberikan nama ALIAS yaitu dapat digunakan untuk mengganti nama_ko lo m dan nama_tabel. 1.1 Memberikan nama lain pada kolom Sintaks untuk alias nama kolo m : SELECT namakolo mlama A S namako lo mbaru FROM namatabel; Atau SELECT nama_ko lo m AS nama_alias_kolom FROM nama_tabel
32
Jika kita ingin membuat nama alias untuk kolo m NamaDepan menjad i ND dan NamaBelakang menjad i NB, gunakan pernyataan SQL berikut : SELECT NamaDepan AS ND, NamaBelakang AS NB FROM Mahasiswa 1.2 Menggunakan alias untuk nama tabel Sintaks untuk alias nama tabel : SELECT n malias.jenis, n malias.harga FROM namatabel n malias; Atau SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel AS nama_alias_tabel Jika kita ingin membuat nama alias untuk Tabel Mahasiswa menjadi M HS, gunakan pernyataan SQL berikut : SELECT * FROM Mahasiswa AS MHS 2.
Menampilkan data lebih dari dua tabel Perintah Select juga dapat dilakukan untuk beberapa tabel sekaligus dengan syarat bahwa tabel-tabel yang akan ditampilkan semua mempunyai relasi baik secara implisit maupun eksplisit. Salah satu kunci utama dalam melakukan perintah Select untuk beberapa tabel sekaligus adalah dengan melaku kan kondisi relasi antara tabel-tabel yang akan ditamp ilkan untuka field yang saling berelasi. Selain itu, juga perlu diperhatikan tentang tabel yang akan menjadi acuan pertama dalam penamp ilan data yang dimaksud. Sebagai contoh adalah jika kita ingin menampilkan data mahasiswa yang mengamb il jurusan, maka tabel acuannya adalah tabel mahasiswa. Sintaks : SELECT * FROM namatabel1, namatabel2, namatabel-n; Misalkan dalam tabel Mahasiswa field -fieldnya terdiri dari NRP, NamaDepan, NamaBelakang, Tempat Lahir, TanggalLahir, Alamat, dan KodeJurusan. Sedangkan di tabel Jurusan field-fieldnya adalah KodeJurusan dan NamaJurusan. Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel Mahasiswa dan Jurusan, SELECT * FROM Mahasiswa, Jurusan Maka tabel yang dihasilkan dari perintah SQL diatas adalah semua field dari tabel Mahasiswa dan tabel Jurusan akan ditampilkan, yaitu NRP, NamaDepan,
33
NamaBelakang, Tempat Lahir, TanggalLahir, Alamat, Mahasiswa.KodeJurusan, Jurusan.KodeJurusan, dan NamaJurusan. 3.
Kl ausa Order B y Klausa ORDER BY d igunakan untuk mengurutkan data. Jika kita ingin menamp ilkan nama mahasiswa berdasarkan urutan abjad, pernyataan SQL-nya adalah : SELECT * FROM Mahasiswa ORDER BY NamaDepan Jika kita ingin menamp ilkan nama mahasiswa dan kotanya berdasarkan urutan abjad, maka pernyataan SQL-nya adalah : SELECT * FROM Mahasiswa ORDER BY NamaDepan, Kota Jika kita ingin menampilkan nama mahasiswa dengan urutan abjad terbalik, maka pernyataan SQL-nya adalah : SELECT * FROM Mahasiswa ORDER BY NamaDepan DESC Jika kita ingin menampilkan nama mahasiswa berdasarkan urutan abjad terbalik dan nama kota berdasarkan urutan abjad, maka pernyataan SQL-nya adalah : SELECT * FROM Mahasiswa ORDER BY NamaDepan DESC, Kota ASC 4. Operator AND dan OR AND dan OR menggabungkan dua atau lebih kondisi pada klausa WHERE. · Operator AND menamp ilkan data jika semua kondisi yang diminta bernilai benar. · Operator OR menampilkan data jika ada kondisi yang benar. Pernyataan SQL untuk menampilkan mahasiswa dengan nama depan Ita dan nama kota Yogyakarta adalah: SELECT * FROM Mahasiswa WHERE NamaDepan = ’Ita’ AND Kota = ’Yogyakarta’ Pernyataan SQL untuk menampilkan mahasiswa dengan nama depan Ita atau kota Yogyakarta adalah : SELECT *
34
FROM Mahasiswa WHERE NamaDepan = ’Ita’ OR Kota = ’Yogyakarta’ Operator AND dan OR dapat digunakan secara bersamaan, yaitu : SELECT * FROM Mahasiswa WHERE (NamaDepan = ‘Ita’ OR Kota = ‘Yogyakarta’) AND (Alamat = ‘Jl. Jend. Sudirman 3’) 5. Kl ausa GROUP B Y dan HAVING 5.1 GROUP B Y Hasil dari Select juga dapat dikelo mpokkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan klausa GROUP BY. Sintaks : SELECT nama_ko lo m, COUNT (nama_ kolo m) FROM nama_tabel GROUP BY nama_ kolo m Jika kita ingin menampilkan nama mahasiswa yang lahir di satu kota, gunakan pernyataan berikut : SELECT Tempat_ Lahir, COUNT (Tempat_ Lahir) as Ju mlah FROM Mahasiswa GROUP BY Tempat_Lahir 5.2 HAVING Klausa HA VING d isediakan untuk mendukung klausa GROUP BY. Kegunaannya adalah untuk menentukan kondisi bagi GROUP BY. Kelo mpok yang memenuhi kondisi HA VING saja yang akan dihasilkan. Sintaks : SELECT nama_ko lo m, COUNT (nama_ kolo m) FROM nama_tabel GROUP BY nama_ kolo m HA VING COUNT (nama_kolo m) kondisi nilai Misalnya, pernyataan untuk mencari kota yang menjad i tempat lahir oleh lebih dari satu mahasiswa adalah: SELECT Tempat_ Lahir, COUNT (Tempat_ Lahir) AS Ju mlah FROM MAHASISWA GROUP BY Tempat_Lahir HA VING COUNT (Tempat_Lah ir) > 1 6.
Fungsi Aggregate (COUNT, S UM, AVG, MIN dan MAX)
35
Fungsi aggregate merupakan fungsi-fungsi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistikal dalam tabel. Secara u mu m, hanya field yang bertipe numerik (int, money dan sejenisnya) yang bisa dikenakan fungsi ini. SQL menyediakan sejumlah fungsi yang dapat digunakan pada SELECT. Fungsi Keterangan AVG Menghitung rata-rata COUNT Menghitung cacah data MAX Mempero leh nilai terbesar MIN Mempero leh nilai terkecil SUM Mempero leh ju mlahan data 6.1 COUNT Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Pernyataan SQL untuk menghitung jumlah baris kolom NamaDepan pada tabel Mahasiswa adalah : SELECT COUNT (NamaDepan) AS Ju mlahMahasiswa FROM Mahasiswa 6.2 SUM Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Pernyataan SQL untuk menghitung jumlah nilai kolo m SKS pada tabel Matakuliah : SELECT SUM (SKS) AS TotalSKS FROM Mataku liah 6.3 AVG Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung rata-rata dari kolo m SKS pada tabel Matakuliah : SELECT A VG(SKS) AS RataSKS FROM Mataku liah 6.4 MIN Perintah yang digunakan untuk menamp ilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolo m SKS pada tabel Matakuliah : SELECT M IN(SKS) AS Ju mlahMin imu m FROM Mataku liah 6.5 MAX
36
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolo m pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolo m SKS pada tabel Matakuliah : SELECT MAX(SKS) AS Ju mlahMaksimu m FROM Mataku liah 7.
Operator IN Operator IN b isa digunakan jika kita mengetahui nilai pasti yang akan diambil untuk setidaknya satu kolom. Sintaks : SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel WHERE nama_kolo m IN (nilai1, nilai2, ...) Untuk menampilkan mahasiswa dengan nama depan Hasan atau Adi, gunakan pernyataan SQL berikut : SELECT * FROM Mahasiswa WHERE NamaDepan IN (’Hasan’, ’Adi’) 8.
Operator B ETWEEN … AND Operator BETW EEN … AND memilih data antara dua nilai. Nilai dapat berupa angka, teks, atau tanggal. Sintaks : SELECT nama_ko lo m FROM nama_tabel WHERE nama_kolo m BETW EEN nilai1 AND nilai2 Untuk menampilkan Mahasiswa yang namanya diantara (dan termasuk) Adi dan Ita, gunakan perintah SQL berikut : SELECT * FROM Mahasiswa WHERE NamaDepan BETW EEN ’Ad i’ A ND ’Ita’ Operator BETW EEN … AND diperlaku kan secara berbeda pada DBMS berbeda. Pada satu DBMS, data Mahasiswa yang dimunculkan adalah yang berada diantara Adi dan Ita, tetapi Adi dan Ita tidak dimunculkan. Pada DBMS lain, Mahasiswa yang dimunculkan termasuk Adi dan Ita. Kemud ian, pada DBM S lainnya, Adi dimunculkan, tetapi Ita tidak. Untuk menampilkan Mahasiswa di luar jangkauan contoh, gunakan operator NOT seperti berikut :
37
SELECT * FROM Mahasiswa WHERE NamaDepan NOT BETW EEN ‘Adi’ AND ‘Ita’ Tug as : Dari topik pembuatan aplikasi basis data yang telah anda buat, buatlah masingmasing perintah DM L berikut : 1. Buatlah perintah SQL untuk menamp ilkan data yang berasal dari dua tabel dan tiga tabel. 2. Buatlah perintah SQL yang menggunakan klausa Order By, Group By, dan Having. 3. Buatlah perintah SQL yang menggunakan operator AND, OR, IN dan BETW EEN ... A ND. 4. Buatlah perintah SQL yang menggunakan fungsi Agregate (masingmasing 1).
38
MODUL VII Evaluasi Praktikum I
Tujuan : v Prakt ikan lebih memahami dan mengimp lementasikan tentang ERD v Prakt ikan lebih memahami dan mengimp lementasikan tentang DDL dan DML
Tug as Pendahuluan 1. Buatlah ERD database a. Nrp genap : data base perpusatakaan b. Nrp ganjil : data base retail Praktikum : 1. Implementasikan database anda pada Power Designer 2. Generate database anda pada MySql 3. Untuk selanjutnya Ikuti perintah yang diberikan o leh asisten praktiku m.
39
MODUL VIII DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
Tujuan : v Prakt ikan dapat memahami dan meman ipulasi data dalam database dengan lebih luas lagi.
Tug as Pendahuluan v Apa yang anda ketahui tentang JOIN, UNION, INTERSECT, EXCEPT, dan operator comparison ANY dan A LL? v Buat contoh perintah SQL untuk SELECT yang menggunakan JOIN, UNION, INTERSECT, EXCEPT, dan operator comparison ANY dan ALL !
Dasar Teori Perintah SELECT adalah perintah untuk menampilkan data yang ada di dalam suatu tabel, yang mana dalam pengembangannya perintah ini akan menjadi sebuah perintah yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat pemrograman di stored procedures dan triggers. Selain perintah-perintah SELECT yang dibahas dalam modul V dan VI, masih ada banyak perintah-perintah SELECT lain yang lebih luas lagi dalam penggunaan perintah SELECT. Praktikum Coba semua contoh operasi DM L d i bawah ini : 1. JOIN dan KUNCI Terkadang kita harus memilih data dari dua tabel atau lebih untuk mendapatkan hasil yang komplit. Oleh karena itu, kita harus melakukan sebuah JOIN. Join merupakan operasi yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel atau lebih dengan hasil berupa gabungan dari kolo m-ko lo m yang berasal dari tabeltabel tersebut. Pada join sederhana, tabel-tabel digabungkan dan didasarkan pada pencocokan antara kolo m pada tabel yang berbeda. Tabel-tabel dalam sebuah basisdata dapat dihubungkan satu sama lain menggunakan kunci. Kunci utama adalah sebuah kolo m dengan nilai unik untuk masing-masing baris. Tujuannya adalah menggabungkan data antartabel tanpa mengulangi semua data pada setiap tabel.
40
Misalnya kita memilih data dari dua tabel (tabel Mahasiswa dan Jurusan) dengan mengacu pada kedua tabel sebagai berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan, JURUSAN.NamaJurusan FROM MAHASISWA, JURUSAN WHERE MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan Untuk mengetahui siapa yang mengamb il jurusan Teknik Informatika, gunakan pernyataan SQL berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan FROM MAHASISWA, JURUSAN WHERE MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan AND JURUSAN.NamaJurusan = "Teknik In formatika" Kita pun bisa menggunakan kata kunci JOIN untuk memilih data. Ada tiga macam kunci JOIN, yaitu INNER JOIN, LEFT JOIN, dan RIGHT JOIN. 1.1 INNER JOIN Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat di belakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Sintaks untuk INNER JOIN : SELECT field1, field2, … FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing Misalnya, untuk mengetahui siapa yang telah mengambil jurusan dan jurusan apa yang diambil, kita dapat menggunakan pernyataan berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan, JURUSAN.NamaJurusan FROM MAHASISWA INNER JOIN JURUSAN ON MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan INNER JOIN akan memunculkan semua baris kedua tabel jika ada pasangannya. Jika ada baris pada Tabel Mahasiswa yang tidak memiliki pasangan, maka baris tidak akan dimunculkan pada Tabel Jurusan. 1.2 LEFT JOIN Left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL. Sintaks untuk LEFT JOIN : SELECT field1, field2, … FROM tabel1 LEFT JOIN tabel2 ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing
41
Misalkan, kita ingin menampilkan semua mahasiswa dan jurusan yang diambil, jika ada. Kita dapat menggunakan pernyataan berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan, JURUSAN.NamaJurusan FROM MAHASISWA LEFT JOIN JURUSAN ON MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan LEFT JOIN akan memunculkan semua baris tabel pertama (Mahasiswa), bahkan jika t idak ada pasangannya di tabel kedua (Jurusan). Jika ada baris pada tabel Mahasiswa yang tidak ada pasangannya pada tabel Jurusan, maka ia pun akan dimunculkan. 1.3 RIGHT JOIN Right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL. Sintaks untuk RIGHT JOIN : SELECT field1, field2, … FROM tabel1 RIGHT JOIN tabel2 ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing Misalkan, kita ingin menampilkan semua nama dari tabel Mahasiswa dan Jurusan yang diambil, jika ada. Kita dapat menggunakan pernyataan berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan, JURUSAN.NamaJurusan FROM MAHASISWA RIGHT JOIN JURUSAN ON MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan RIGHT JOIN akan memunculkan semua baris tabel kedua (Jurusan), bahkan jika tidak ada pasangannya di tabel pertama (Mahasiswa). Jika ada baris pada tabel Jurusan yang tidak ada pasangannya pada tabel Mahasiswa, maka ia pun akan dimunculkan. Untuk mengetahui siapa yang mengamb il jurusan Manajemen Info rmatika, kita menggunakan pernyataan berikut : SELECT MAHASISWA.NamaDepan FROM MAHASISWA INNER JOIN JURUSAN ON MAHASISWA.KodeJurusan = JURUSAN.KodeJurusan WHERE JURUSAN.NamaJurusan = ‘Manajemen Informatika’ 2. UNION dan UNION ALL 2.1 UNION Perintah UNION digunakan untuk memilih informasi yang berhubungan dari dua tabel, mirip dengan perintah JOIN. Namun, ket ika menggunakan perintah UNION, tipe data semua kolo m yang dipilih harus sama. UNION hanya memunculkan nilai unik.
42
Sintaks : Pernyataan 1 UNION Pernyataan 2 Misalkan, kita mempunyai tabel baru bernama Mahasiswa2 dimana field -fieldnya adalah sama dengan field di tabel Mahasiswa yaitu NRP, NamaDepan, NamaBelakang, TempatLah ir, TanggalLahir, dan Alamat. Maka untuk menamp ilkan semua Mahasiswa pada tabel Mahasiswa dan Mahasiswa2, gunakan pernyataan berikut : SELECT NamaDepan FROM MA HASISWA UNION SELECT NamaDepan FROM MA HASISWA2 Perintah tidak dapat digunakan untuk menampilkan semua mahasiswa pada tabel Mahasiswa dan Mahasiswa2. Pada contoh, kita mempunyai dua mahasiswa dengan nama sama (yaitu Hasan Martono) dan dua mahasiswa dengan nama depan sama (yaitu Kiki), maka hanya satu yang dimunculkan karena perintah UNION hanya memilih nilai unik. 2.2 UNION ALL Perintah UNION ALL sama dengan perintah UNION, kecuali bahwa UNION ALL memilih semua nilai. Sintaks : Pernyataan 1 UNION A LL Pernyataan 2 Dengan menggunakan tabel Mahasiswa dan Mahasiswa2, kita dapat menggunakan pernyataan berikut untuk menampilkan semua mahasiswa dari dua tabel : SELECT NamaDepan FROM MA HASISWA UNION A LL SELECT NamaDepan FROM MA HASISWA2 3.
Pernyataan S ELECT INTO Pernyataan SELECT INTO digunakan untuk membuat backup suatu tabel. Sintaks : SELECT nama_ko lo m INTO nama_tabel_baru IN basisdata_baru FROM Su mber Contoh berikut adalah membuat backup Tabel Mahasiswa. SELECT * INTO Mahasiswa_Backup FROM Mahasiswa Klausa IN dapat digunakan untuk menyalin tabel ke basisdata lain. SELECT Mahasiswa.* INTO Mahasiswa IN ’Backup.mdb’ FROM Mahasiswa
43
Jika hanya ingin menyalin beberapa field, kita dapat melaku kannya dengan menuliskan field-field setelah pernyataan SELECT. SELECT NamaDepan, NamaBelakang INTO Mahasiswa_Backup FROM Mahasiswa Kita dapat pula menambahkan klausa WHERE. Contoh berikut adalah membuat tabel Mahasiswa_Backup dengan dua kolom (NamaDepan, NamaBelakang) dengan memilih Mahasiswa yang tempat lahirnya di Yogyakarta dari tabel Mahasiswa. SELECT NamaDepan, NamaBelakang INTO Mahasiswa_Backup FROM Mahasiswa WHERE Tempat_Lah ir = ‘Yogyakarta’ Kita pun dapat memilih data lebih dari satu tabel. Contoh berikut adalah membuat tabel baru Mahasiswa_Jurusan_Backup yang mengandung data dua tabel, Mahasiswa dan Jurusan. SELECT Mahasiswa.NamaDepan, Jurusan.NamaJurusan INTO Mahasiswa_Jurusan_Backup FROM Mahasiswa INNER JOIN Jurusan ON Mahasiswa.KodeJurusan = Jurusan.KodeJurusan 4. Operator comparison ANY dan ALL 4.1 Operator ANY Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya : Gaji > ANY (S) Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ..., Gn , maka kondisi di atas identik dengan: (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn ) Misalkan perintah untuk menampilkan semua data SKS yang ju mlahnya bukan yang terkecil : SELECT * FROM Mataku liah WHERE SKS > A NY (SELECT SKS FROM Mataku liah) 4.2 Operator ALL Operator ALL digunakan untuk melaku kan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan n ilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery. Misalkan perintah untuk menampilkan data SKS yang ju mlahnya paling tinggi : SELECT * FROM Mataku liah WHERE SKS >= A LL (SELECT SKS FROM Matakuliah)
44
5. UNION, INTERS ECT dan EXCEPT 5.1 UNION UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe ko lo m dari masing-masing tabel yang akan ditamp ilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk memperoleh data pada tabel Mahasiswa dimana tempat lahirnya Yogyakarta dan Surabaya : SELECT NamaDepan, Tempat_Lahir FROM Mahasiswa WHERE Tempat_Lah ir = " Yogyakarta" UNION SELECT NamaDepan, Tempat_Lahir FROM Mahasiswa WHERE Tempat_Lah ir = "Surabaya"; Perintah di atas identik dengan : SELECT NamaDepan, Tempat_Lahir FROM Mahasiswa WHERE Tempat_Lah ir = “Yogyakarta” OR Tempat_Lahir = “Surabaya” Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih. 5.2 INTERS ECT INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditamp ilkan datanya harus sama. Syntax : SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2 Pada MySQL t idak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN yang bisa diperdalam di bagian Nested Queries. 5.3 EXCEPT / Set Difference EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolo m dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Syntax : SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT
45
SELECT * FROM namatabel2 Pada MySQL t idak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN yang bisa diperdalam di bagian Nested Queries. Tug as : Dari topik pembuatan aplikasi basis data yang telah anda buat, buatlah masingmasing perintah DM L berikut : 5. Buatlah perintah SQL untuk menamp ilkan data yang berasal dari dua tabel dan tiga tabel dengan menggunakan perintah JOIN. 6. Buatlah perintah SQL yang menggunakan UNION, INTERSECT, dan EXCEPT. 7. Buatlah perintah SQL yang menggunakan operator comparison ANY dan ALL.
46
MODUL 9 NORMALISASI DATA
Tujuan : Mampu
membangun
desain
logika
basis
data
relasional
untuk
menghasilkan struktur tabel yang normal.
PrePraktikum 1.
Apakah yang anda ketahui tentang normalisasi?
2.
Mengapa suatu tabel perlu dinormalisasikan?
3.
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Apa yang disebut dengan bentuk normal?
4.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam dari bentuk normal agar dapat dimanfaatkan untuk mempero leh tabel dan basis data yang lebih baik?
1.
Dasar Teori 1.1.
Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain
logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk meghasilkan struktur tabel yang normal. Pada dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsip normalisasi maupun transformasi dari model ER ke bentuk fisik. Pada pembahasan tentang normalisasi data, digunakan istilah baru yang disebut dengan functinal dependencies atau ketergantungan fungsional.
47
1.2. Ketergantungan Fungsional (Functional Dependencies) Functional Dependency menggambarkan hubungan attributes dalam sebuah relasi. Suatu atribut dikatakan functionally dependant pada yang lain jika kita menggunakan harga atribut tersebut untuk menentukan harga atribut yang lain. Simbo l yang digunakan adalah à untuk mewakili functional dependency (à dibaca secara fungsional menentukan). Notasi: A à B A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berart i secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama. Diberikan 2 baris r1 dan r2 dalam tabel T d imana AàB Jika r1(A)=r2(A), maka r1(B) = r2(B) Dimisalkan relasi n ilai_ mhs memiliki empat buah atribut/field yaitu nama_ku l, n im, nama_ mhs dan nilai. Maka ketergantungan fungsional pada relasi tersebut adalah: a.
nim à nama_ mhs yang artinya bahwa atribut nama_mhs hanya tergantung pada atribut nim. Hal in i dibukt ikan dari fakta: untuk setiap nilai n im yang sama, maka pasti nilai nama_ mhs nya juga sama.
b.
nama_ku l, n im à nilai yang berarti bahwa atribut nilai tergantung pada atribut nama_kull dan nim secara bersama-sama. Untuk ketergantungan fungsional seperti ini sesuai dengan pengertian bahwa setiap nilai diperuntukkan pada mahasiswa tertentu untuk mataku liah tertentu yang diamb il. Dalam arti lain untuk nama_kul dan nim yang sama, maka nilai juga sama, karena nama_ku l dan nim merupakan key (bersifat unik).
Notasi: A nonà B atau A xà B
48
Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya, dengan hanya melihat fakta yang ada, yaitu: a.
nama_ku l non à nim yang artinya atribut nim tidak tergantung pada atribut nama_ku l.
b.
nim nonà nilai yang artinya atribut nilai t idak hanya tergantung pada atribut nim, karena tergantung pula pada atribut nama_ku l yaitu nama ku liah yang diambil oleh n im.
1.3. Bentuk-Bentuk Normalisasi Bentuk-bentuk normal dapat dimanfaatkan untuk mempero leh tabel dan basis data yang lebih baik.
1.3.1.
Bentuk Normal Pertama (1NF) Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama hanya kalau
setiap kolo m bernilai tunggal untuk setiap baris. Sehingga tidak diperbo leh adanya : Atribut yang bernilai banyak (Multivalued attribut). Attribut komposit atau ko mbinasi dari keduanya.
Berikut ini akan d icontohkan normalisasi dari tabel ku liah yang memiliki atribut: Kode_kul
Nama_ku l
Sks
Smstr
Waktu
Ruang
Nama_d
C1234
Matematika 1
2
1
1
RKB-3
Devie
C1243
Riset Operasi
2
5
1
RKB-1
Rosa
C1342
ADSI
2
3
2
RKB-3
Anamisa
Tabel kuliah tersebut tidak memenuhi normalisasi pertama, karena terdapat atribut waktu yang tergolong ke dalam atribut bernilai banyak. Agar tabel
49
tersebut dapat memenuhi 1NF, maka solusinya adalah mendeko mposisi tabel kuliah menjad i: 1.
2.
Tabel Ku liah Kode_kul
Nama_ku l
Sks
Smstr
Nama_dosen
C1234
Matematika 1
2
1
Devie
C1243
Riset Operasi
2
5
Rosa
C1342
ADSI
2
3
Anamisa
Tabel Jadwal Kode_kul
Waktu
Ruang
C1234
1
RKB-3
C1243
1
RKB-1
C1342
2
RKB-3
1.3.2.
Bentuk Normal Kedua (2 NF) Suatu tabel disebut dalam bentuk normal kedua, jika :
1.
Tabel berada dalam bentuk normal pertama
2.
Semua ko lo m yang bukan primary key tergantung sepenuhnya terhadap primary key
3.
Disebut tergantung sepenuhnya terhadap primary key jika suatu kolom selalu bernilai sama untuk nilai primary key yang sama. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketrgantungan
hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Bentuk normal kedua akan dicontohkan pada tabel nilai berikut ini: Kode_kul
Nim
Nilai
C1234
7402030007
A
C1243
7402030008
B+
50
C1342
7402030009
B
Jika pada tabel nilai, misalnya kita tambahkan sebuah atribut yang bersifat redudan yaitu nama_ mhs, maka tabel n ilai ini dianggap melanggar 2NF. Primary key pada tabel nilai adalah [kode_kul, nim]. Penambahan atribut baru (nama_ mhs) akan menyebabkan adanya ketergantungan fungsional yang baru yaitu nimànama_ mhs. Karena atribut nama_ mhs ini hanya memiliki ketergantungan parsial pada primary key secara utuh (hanya tergantung pada nim, padahal nim hanya bagian dari primary key). Bentuk normal kedua ini dianggap belum memadai karena meninjau sifat ketergantungan atribut terhadap primary key saja.
1.3.3.
Bentuk Normal Ketiga (3 NF) Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal ketiga, jika :
1.
Berada dalam bentuk normal kedua
2.
Setiap ko lo m bukan primary key t idak memiliki ketergantung transitif terhadap primary key
Suatu kolo m Z memiliki ketergantungan transitif terhadap kolo m X, jika : 1.
Y memiliki ketergantungan fungsional terhadap X, dan
2.
Z memiliki ketergantungan fungsional terhadap Y Misalkan pada tabel Mahasiswa, atribut alamat_ mhs dipecah ke dalam
alamat_jalan, alamat_kota dan kode_pos. Bentuk ini tidak memenuhi 3NF karena terdapat ketergantungan fungsional baru yang muncul pada tabel tersebut yaitu: alamat_jalan nama_ kota à kode_pos Dalam hal in i (alamat_jalan, nama_kota) bukan superkey sementara kode_pos juga bukan bagian dari primary key pada tabel mahasiswa. Jika tabel mahasiswa dideko mposisi menjad i tabel mahasiswa dan tabel alamat, maka
51
telah memenuhi 3NF. Hal ini dapat dibuktikan dengan memeriksa dua ketergantungan fungsional pada tabel alamat tersebut, yaitu: alamat_jalan nama_ kota à kode_pos kode_pos à nama_kota
1.4. Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik. Namun demikian, terdapat pula bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF). Bentuk Normal Keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (mult ivalued dependency) pada suatu tabel merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Sedangkan bentuk normal tahap kelima merupakan nama lain dari Project Jo in Normal Form (PJNF).
1.5. Boyce Codd Normal Form (BCNF) Bentuk normal ketiga 3NF dapat dikatakan BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1.
Jika ada deko mposisi (penguraian) tabel, maka deko mposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / dideko mposisi men jadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
2.
Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).
3.
Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF).
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
52
Relasi R dengan ketergantungan fungsional F termasuk dalam bentuk BCNF jika untuk semua X à A yang ada dalam F. Dengan kata lain, R berada dalam BCNF jika ketergantungan fungsional non-trivial pada R memiliki key constraint.
2.
Kegiatan Praktikum
1.
Terdapat suatu bentuk tabel informasi seperti berikut in i :
Tabel 9.1. Informasi Buku ISBN
Judul
Halaman
Topik
979-533-
Basisdata
60
Data Defin ition Language
791-2
Data Manipulation Language Data Control Language
978-532-
Matematika
90
Probabilitas
792-3
Permutasi dan Ko mbinasi
977-534-
PHP
90
Pemrograman
793-4
Internet
Bagaimana bentuk tabel-tabel yang menyimpan data pada informasi tersebut dengan menggunakan normalisasi untuk verifikasi tabel? 2. Terdapat suatu bentuk tabel informasi seperti beikut ini: Tabel 9.2. In formasi mahasiswa no_mhs
nama
matakuliah
nip
dosen
Nilai
11879
Ali
Basis data
32000011
Devie
A
Fisika I
32000012
Rosa
A
Basis data
32000011
Devie
A
Fisika I
32000012
Rosa
B
11897
Sit i
53
11898
Ed i
Pascal
16785
Anamisa
A
Fisika I
32000011
Devie
A
Bagaimana bentuk tabel-tabel yang menyimpan data pada informasi tersebut dengan menggunakan normalisasi untuk verifikasi tabel? 1.
Tugas tambahan (ditentukan oleh asisten praktiku m)!
3.
Tug as Akhir Dari kasus ke-I dan ke-II pada kegiatan prakt iku m maka bagaimana solusi pemecahan tabel yang didapatkan? Kasus I: T= ---------------------Permasalahan : ----------------------So lusi pemecahan tabel : I.
Tabel -----------------------
II.
Tabel -----------------------
III.
Tabel -----------------------
Kasus II: T= ---------------------Permasalahan : ----------------------Solusi pemecahan tabel : IV.
Tabel -----------------------
V.
Tabel -----------------------
VI.
Tabel -----------------------
Catatan Praktikum
54
Modul 10 VIEW 1
Tujuan : Membuat View untuk menampilkan data dari satu atau beberapa table dengan membungkus suatu query SELECT yang ko mpleks menjadi lebih sederhana.
Tug as Pendahuluan 1. Apa yang anda ketahui tentang view? 2. Sebutkan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan apabila kita akan membuat suatu view ! (buatkan dengan contoh table) 3. Apa saja kegunaan view dalam table, jelaskan dengan contohnya.!
1. Teori View View adalah query SELECT yang disimpan dalam database untuk menampilkan data dari satu atau beberapa table. View juga disebut sebagai table virtual yang digunakan untuk membungkus suatu query SELECT yang ko mp leks menjad i lebih sederhana. Data-data yang termasuk kategori rahasia dapat diamankan dengan menggunakan view. Kegunaan view antara lain: 1. Fokus pada data atau tabel tertentu 2. Penyederhanaan manipulasi data 3. Menyesuaikan data dengan kebutuhan user 4. Expo rt dan impor data 5. Mengkombinasikan data terpartisi
Syntax CREATE VIEW view_name AS select_statement
55
Sebelu m query SELECT yang akan disimpan ke dalam view. Penamaan view memiliki aturan yang sama dengan penamaan table. Nama v iew harus unik art inya nama v iew t idak d iperkenankan sama dengan nama v iew yang sudah ada sebelumnya.
Pesan di atas akan tampil jika terjad i pembuatan view dengan menggunakan nama yang sama dengan nama view yang lain. Nama kolo m dari base table bisa diubah menjadi nama lain saat disimpan ke dalam view dengan menggunakan COLUMN A LIAS 2. Kegiatan Praktikum Buat tabel-tabel berikut ini : 1. Tabel Art ikel dengan struktur
2. Tabel guestbook dengan struktur
56
3. Tabel Materi dengan struktur
4. 5.
Insert data pada masing-masing tabel Tamp ilkan data judulart ikel, author dan tanggal dari tabel art ikel
6.
Buat View dengan nama V_artikel1 untuk menamp ilkan data pada soal no 5
7.
Tamp ilkan semua data pada tabel v_artikel1
i
57
Jadi bisa anda lihat bahwa pada soal nomor 5 dan 7 mempunyai hasil yang sama, sehingga dapat di simpulkan bahwa view dapat menampilkan kembali data yang sama dengan lebih sederhana, dapat digunakan untuk mengerjakan query yang tidak mungkin diselesaikan dengan cara biasa, view dapat digunakan untuk menyimpan data rahasia karena tidak muncul pada database awal. 8. Buatkan view artikel2 untuk menamp ilkan judulart ikel, author dan tanggal, id yang mempunyai bidang pemograman dan analisa sistem 9. Buatkan view guest1 untuk menampilkan semua data yang namanya diawali dengan ”ahmad”, kemudian ganti namaauthor menjadi pengarang. 10. Buatkan view guest2 untuk menampilkan semua data yang namanya kemud ian ganti namaauthor menjadi pengarang. 11. Buatkan view materi untuk menamp ilkan semua data yang namanya kemudian ganti namaauthor menjadi pengarang. 3. Tugas : 1. Dari praktiku m d iatas, berikan kesimpulannya. 2. Buat table film dan jenis film dengan tampilan sebagai berikut jika hasilnya diselect : 3. Isi tabel jenisfilm :
4.
Isi tabel film :
5.
Berikut ini perintah untuk menamp ilkan semua data pada tabel jenisfilm dan film :
58
6.
Buat perintah view untuk : a. Mengurutkan data film berdasarkan ko lo m judul, gunakan order by dan simpan dengan v_film1 b. Menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel film, gunakan NOT IN / not exist dan simpan dengan nama v_film2 c. Menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya tercantum pada tabel film menggunakan IN / exist dan simpan dengan nama v_film3 d. Manampilkan kolo m jenis dan digabungkan dengan SUM(jml_film) yang dikelo mpokkan berdasarkan ko lo m jenis pada tabel film dan simpan dengan nama v_film4 e. Menampilkan kolo m judul dari tabel film dan kolo m harga dari tabel jenisfilm(gunakan Operasi Jo in) dan simpan dengan nama v_film5
59
MODUL 11 View 2
Tujuan : Membuat View untuk menampilkan data dari satu atau beberapa table dengan membungkus suatu query SELECT yang ko mpleks men jadi lebih sederhana.
Tug as Pendahuluan 1. Apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan view 2. Mengapa View lebih optimal pemakaiannya dibanding perintah select, jelaskan 3. kenapa view b isa dijad ikan sebagai kode rahasia untuk menamp ikan suatu tabel, jelaskan.
I. Teori 1.1 Vie w View dalam sql juga merupakan suatu table yang diturunkan dari table yang lain. Tab le
ini b ias berupa table dasar dari yang didefinisikan
sebelumnya.suatu view yang tidak perlu dalam bentuk fisiknya, bias berupa table bayangan (virtual table), sehingga table dasar yang mempunyai tupel-tupel pada dasarnya tersimpan dalam database. Pembatasan ini memungkinkan untuk mengupdate operasi yang bias digunakan dalam view, tetapi tidak membatasi dalam view queri.
60
1.2. Menghapus View Queri yang sama juga bias didapatkan dengan menentukan dua hubungan yang telah ada dalam relasi dasarnya, keuntungan utama view tersebut adalah untuk menyederhanakan ketentuan tentang queri yang diperlukan, dan juga bias digunakan untuk perangkat keamanan data. Suatu view dari queri selalu menampilkan data yang terbaru, sebagai contoh bila kita memodifikasi sebagaian tupel dalam table dasarnya dimana view tersebut didefinisikan, maka secara otomatis akan berpengaruh pada view di queri Jika tidak membutuhkan penampakan queri lag i, kita bisa menggunakan perintah DROP VIEW untuk menghapusnya. syntax : DROP VIEW (nama view)
1.3. Mengupdate view dan Implementasi view Mengupdate view merupakan suatu hal yang komp leks. Secara u mu m suatu update dari suatu view didefin isikan pada suatu table tunggal tanpa fungsifungsi pendukung (aggregate) yang bias dimapping kedalam suatu table dasar pembentuknya dengan berbagai cara. Topic tentang update view in i masih terus diuji coba. Untuk menggambarkan masalah yang potensial dengan mengupdate view yang telah didefin isikan dalam beberapa table, misal table Work_ ON1 dan mendukung perintah untuk mengupdate attribute pname dari ‘john smith’ dan dari ‘productX’ ke ‘productY’. View in i ditunju kkan sebagai berikut :
Update work_on1 Set pname =’product Y’ Where Lname = ‘smith’and Fname= ‘john’ and Pname = ‘productX’
61
Secara u mu m kita tidak dapat men jamin bahwa setiap tamp ilan b isa diupdate. Suatu tampilan yang diupdate hanya memungkinkan untuk satu kali update pada relasi dasarnya yang dapat menghubungkan update tersebut pada tampilannya. Sebagai kesimpulan dapat ditentukan : ·
Suatu tampilan dengan definisi tunggal itu dapat diupdate bila attribute tampilan berisi primary key atau beberapa candidate key dari relasi dasar, sebab inilah yang menghubungkan antara view tupel dengan tupel dasar tunggal.
·
Tamp ilanm yang didefin isikan dengan menggunakan beberapa table yang berhubungan umumnya tidak dapat diupdate
·
Tamp ilan yang menggunakan group dan fungsi aggregate tidak dapat diupdate
2. Kegiatn praktikum 1.
Buat table golongan, jabatan dan pegawai dengan data sebagai berikut : Tabel golongan :
Table jabatan
Tablepegawai
62
2.
Buat view dengan nama latihanview1 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang jabatannya sebagai staff
3.
Buat view dengan nama latihanview2 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang dua digit pertama nipnya di awali dengan angka 03
4.
Buat view dengan nama lat ihanview3 untuk menamp ilkan data nip, nama dan golongan pegawai serta tunjangan golongan yang didapat (gunakan select mult iple tab le)
5.
Buat view dengan nama latihanview4 untuk menampilkan seluruh data pegawai beserta gaji total yang diperolehnya. Gaji total merupakan hasil perhitungan dari gaji pokok d i tambahkan dengan tunjangan golongan serta tunjangan keluarga
6.
Hapuslah latihanview1
7.
Buat view dengan nama latihanview5 untuk menampilkan data pegawai yang gaji pokoknya paling tinggi.
3. TUGAS 1.
Apakah yang dimaksud dengan update view?, buatkan contoh mengenai update view dari suatu table view.
2.
Mengapa dalam update view fungsi aggregate tidak dapat digunakan, jelaskan alas an anda
3.
Buat view dengan nama latihanview6 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang mana nama pegawai bambang purnomo ganti dengan joko purnomo dan golongan ganti dengan manager
63
4.
Buat view dengan nama latihanview7 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang berada dikota Surabaya atau yang mempunyai golongan B (gunakan operasi union)
5.
Hapuslah latihanview 4
6.
Update view jabatan yang mana tunjangan jabatan manajer dari 500000 men jadi 1000000
7. Buat view dengan nama latihanview8 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang jabatannya sebagai supervisor
64
MODUL XII Evaluasi Praktikum II
Tujuan : v Prakt ikan dapat mengimplementasikan semua modul prakt iku m ini pada aplikasi
Tug as : 1. Lanjutkan tugas pada evaluasi prakt iku m II pada modul VII untuk membuat sebuah desain implementasinya. (CDM dan PDM ) 2. Koneksikan pada program aplikasi yang anda buat (Program bebas) 3. Demo project kepada dosen yang bersangkutan Atau Tugas project ditentukan oleh dosen pengampu
65