MODUL
PENINGKATAN FUNGSI KELUARGA MENUJU
KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI
DISUSUN OLEH:
HERIEN PUSPITAWATI
HARTOYO
DWIHASruTI
... DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN -
,
FAKULTU EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
/Q
/?~
MODUL
3 92t:> r-------...., fJ~ PERPUSTAKAAN IKK Ih. FEMA • IPS
I
I
PENINGKATAN FUNGSI KELUARGA MENUJU
KETAHANAN PANGAN KELUARGATANI
DISUSUN OLEH:
HERIEN PUSPITAWATI
HARTOYO
OWl HASTUTI
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
I-K-K-'l
-P-t:-~R-P-U'-S-T-A-K-A-A-N--
i"""'J
,f. ~
T erinl::J. DJ?"t •........•....•..•.••..•••.
--'__ ___ ... ~---t_i
;2:!j~j·D·····
.1
. tJ;;' 'tJ S-
ij
~ ~
....
!/:,t/
,
J~
TG l :.. '.jlL No. K AS.
:,.liU_.____......:.. ........ .... __
::
i I~ I
~
t
~~:l:~;~;:" J
c ......
h.~!, .. l
I =rt__ ............................ !~
_~,..
j i
~'
! ..
-'Z~
DAFTAR lSI
PERPUSTAKAANIKK FEMA ·IPS Halaman
DAFTAR lSI ............................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................... ............................... iii
DAFTAR GAMBAR .... ............................ ................................................. iv
PENINGKATAN FUNGSI KELUARGA MENUJU KETAHANAN
PANGAN KELUARGA TANI ................................................................... 1
Pendahuluan ... ........ ... ........ ......... ...................... ....... .................... 1
Tujuan .......................................................................................... 2
Sasaran ........................................................................................ 3
MODUL I. FUNGSI KEAGAMAAN DALAM MENDUKUNG
KETAHANAN PENGAN KELUARGA TANI .................................. 4
Pendahuluan ................ ................ ............ ........... ........... ...... ........ 4
Materi 1.1 ....................................................................................... 6
Materi 1.2 ....................................................................................... 6
Materi 1.3 .......... .......... .......... ........... .............................. ........ ........ 7
Mater; 1.4 ....................................................................................... 7
Materi 1.5 ....................................................................................... 8
MODUL II. FUNGSI SOSIAL BUDAYA DALAM MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI .................................. 9
Pendahuluan ............................... ........ .......... ......... ................. ..... 9
Materi 11.1 Manfaat Dukungan Sosial, Budaya dan Ekonomi
MODUL III. FUNGSI CINTA KASIH DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI................................... 22
Pendahuluan ................................................................................ 22
Materi 111.1 ..................................................................................... 23
Materi 111.2 .............. ....... ...... .......... ....... ... .............................. ........ 25
Materi 111.3 ..................................................................................... 25
MODUL IV. FUNGSI PERLINDUNGAN DALAM MENDUKUNG
KETAHANAN KELUARGA T ANI... ........ ... ............. ... ............ ........ 27
Materi IV.1 .................................................................................... 28
Materi IV.2 .......... ................................. ......................................... 29
MODUL V. FUNGSI REPRODUKSI DALAM MENDUKUNG
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI ....... 32
Pendahuluan ... ......................... .................................................... 32
MODUL VI. FUNGSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN DALAM
MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN ............. 35
Pendahuluan ................................................................................ 35
MODUL VII. FUNGSI EKONOMI DALAM MENDUKUNG
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI ....... 37
Pendahuluan ...... .......................................................................... 37
MODUL VIII. MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA ........................... 40
MODUL IX. MANAJEMEN WAKTU DAN PEKERJAAN ...................... .... 45
DAFTAR PUS TAKA ................................................................................ 51
ii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel1 Pola Asuh dan Akibatnya bagi Psiko-sosial Anak ........................ 25
Tabel2 Anjuran dan Larangan dalam Penerapan Cinta Kasih ................. 25
Tabel 3 Anjuran dan Larangan dalam Penerapan Fungsi Perlindungan ... 29
Tabel4 Anjuran dan Larangan tentang Perilaku Manajemen Keuangan .. 44
Tabel 5 Alokasi Waktu dan Peke~aan antara Suami dan Istri ................... 49
Tabel6 Pembagian Tugas antar Anggota Keluarga ................................. 50
Tabel 7 Contoh Jadwal Piket Keluarga ..................... ................................ 50
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Upaya Pemecahan Masalah dalam Keluarga Menuju Keluarga yang Terlindung dan Aman ...............................
31
iv
.II.''''',''rr''''"I!!lII'UllIRIUY
MILl""!!!!!!
Illl.IIWillHIIIIl"",I!I.
PENINGKATAN FUNGSI KELUARGA MENUJU
KETAHAN PANGAN KELUARGA TANI
Pendahuluan Ketahanan pangan keluarga merupakan suatu konsep dim ana keluarga diharapkan dapat menyediakan kebutuhan makanan bagi keluarga baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga seluruh anggota keluarga dapat hidup sehal. Namun temyata masih banyak keluarga mengalami keadaan ketidaktahanan pangan (food-insecurity) yang disebabkan oleh adanya penurunan daya beli sebagai dampak dari krisis moneter dan krisis ekonomi nasional. Dalam kondisi yang kritis, keluarga kaya atau keluarga dengan kategori Keluarga Sejahtera II dan III diduga tidak akan mengalami ketidaktahanan pangan karena tingginya tingkat kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi di lingkungannya. Sedangkan bagi keluarga lain yang relatif tidak memiliki pekerjaan tetap, tingkat pendapatan yang rendah atau keadan keuangan yang tidak stabil, dan ditambah lagi dengan tidak tersedianya
cadangan uang/asei, maka golongan keluarga-keluarga tersebut
kurang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan apabila terjadi krisis ekonomi, sehingga mengakibatkan terjadinya kemungkinan rawan pangan. Pada keadaan serupa ini dimana keluarga miskin tidak berdaya dan tidak mempunyai kemampuan menolong dirinya sep.diri, maka diperlukan peran dan keterlibatan
institusi
iain
diluar
keluarga
yang
dapat
memotivasi
dan
meningkatkan semangat keluarga untuk mencapai kesejahteraan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan lembaga yang berupaya memimpin dalam pemantapan fungsi keluarga menuju terbentuknya keluarga sejahtera. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 Tentang Penyelenggaraan Pembangunan Sejahtera, fungs[ keluarga didefinisikan sebagai upaya agar keluarga menyadari pentingnya mencapai kesejahteraan keluarga melalui upaya pengoptimalan fungsi keluarga. Dalam upaya mencapai ketahanan pangan keluarga tani, ke delapan fungsi keluarga yang meliputi fungsi keagamaan, sosiel budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan
lingkungan. memainkan peranan sang at penting dalam mencapai ketahanan pang an keluarga. Melalui fungsi keagamaan, keluarga Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam dibekali dengan pandangan agama Islam untuk senantiasa hidup sehat, mengatur makanan yang dikonsumsi dan memiliki kemauan kuat untuk berusaha
sehingga
pada
akhirnya
keillarga
memiliki
motivasi
untuk
meningkatkan pendapatan dan mengelola keuangan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya dengan disosialisasikannya fungsi pembinaan lingkungan. keluarga juga diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan lingkungan fisik dan biologinya secara selaras dan optimal dalam rangka meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan keluarga. Melalui fungsi sosialisasi dan pendidikan dan fungsi reproduksi. keluarga diupayakan memiliki bekal pengetahuan yang memadai tentang kebutuhan makanan dan gizi serta perencanaan me!1U keluarga tani. Berikutnya dengan meningkatkan fungsi cinta kasih dan melindungi. keluarga diharapkan memiliki sikap terbuka, membina hubungan yang harmonis antar anggota keluarga dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup keluarga. Selanjutnya melalui fungsi sosial budaya, keluarga akan dimotivasi untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya dalam mengatasi berbagai kesulitan dan dimotivasi untuk meningkatkan rasa solidaritas dan memiliki rasa tanggung jawab dan perhatian terhadap lingkungan sekitarnya.
TuJuan Tujuan urnurn pedoman ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan Keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga tanL Secara khusus pedoman ini bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran dan pengetahuan keluarga tentang delapan fungsi keluarga (fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya. fungsi cinta kasih. fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan. fungsi ekonomi, fungsi pembinaan lingkung), yang mendukung ketahanan pangan keluarga tani, meningkatkan sikap positif terhadap kedelapan fungsi tersebut, serta meningkatkan kemauan dan motivasi mengelola keuangan keluarga dalam mendukung ketahanan pangan keluarga tani.
2
Sasaran
Sasaran umum dari pemodelan pemberdayaan keluarga tani adalah pasangan suami istri keluarga tani beserta anak-anaknya. Adapun sasaran utama dari pemodelan ini adalah golongan keluarga tani Pra-Sejahtera. Keluarga tani perlu ditingkatkan kondisi ketahanan pangannya melalui peningkatan peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga.
Dalam
kaitannya dengan peran anggota keluarga, ada berbagai hal yang dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Peranan Bapak/suami sebagai kepala keluarga 2.
Peranan Ibulistri sebagai ibu rumah tangga.
3.
Peranan anak sebagai anggota keluarga.
4.
Peranan anggota keluarga lainnya sebagai anggota keluarga.
3
..
!!!!
---------
MODUL 1. FUNGSI KEAGAMAAN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN KELUARGA TANI
Pendahuluan: Agama bensi pedoman dalam menjalankan kehidupan yang diwahyukan melalui Nabi dan Rasul, serta diyakini kebenarannya oleh umatnya sebagai pegangan hid up. Sebagai sebuah pedoman yang berisi anjuran dan larangan maka agama dapat dijadikan rambu-rambu untuk mengetahui hal-hal yang balk dan dianjurkan. Ajaran agama harus diberikan kepada manusia sejak usia dini yaitu melalui wadah keluarga. Dalam keluargalah, manusia mulai mengenal hal-hal baik yang sebaiknya
dike~akan,
dan hal-hal buruk yang tidak boleh dilakukan.
Pelajaran agama mendidik anggota keluarga sehingga kelak memiliki jiwa dan raga yang sehat (berakhlak mulia). DaJam hal penyediaan pangan, ajaran agama memiliki tuntunan yang relevan dan sesuai dengan tujuan ketahanan pangan keluarga. Ajaran Agama Islam, sebagaimana dicantumkan dalam AI qur'an dan AI Hadist sunatullah Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman dalam hal: a. pemilihan makanan/minuman; b. pemberian makan kepada anggota keluarga; c. perawatan dan pengasuhan anak; d. pembinaan hubungan kemasyarakatan, dan e. upaya untuk berusaha yang dapat memotivasi keluarga untuk memiliki kemauan berusaha dan bekerja, serta dapat membina hubungan harrnonis dengan masyarakat sekitar, sehingga pada akhirnya dapat menyediakan makanan seimbang dan bergizi kepada anak-anaknya dan dapat hidllP sehat. Oleh
karenanya,
ulamaltokoh-tokoh
agama/ustadzlmualim
harus
senantiasa bersikap sabar dan ulet untuk menyadarkan keluarga-keluarga, bahwa jika keluarga tahan pangan, sehat dan tangguh, maka masyarakat menjadi sehat dan tangguh pula dan negarapun menjadi kokoh dan tangguh.
4
TIU
Agar keluarga tani dapat memahami dan melaksanakan kebiasaan hidup dan makan sehat yang sesuai anjuran agama.
TIK 1
Agar keluarga tani dapat mengikuti anjuran dan larangan dalam memilih makanan dan minuman dan dalam memberikan makanan kepada anggota keluarga.
TIK 2
Agar keluarga tani dapat mengikuti anjuran dan larangan dalam merawat dan mengasuh anak.
TI K 3: Agar keluarga tani dapat mengikuti anjuran dan larangan dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat. Metode : 1. Uraian sing kat
2. Tanya jawab dan diskusi Media: Papan tu!is dan perlengkapannya
Langkah-Iangkah:
Fasilitator pertama-tama
menanyakan tentang
fungsi
keagamaan
dalam
kehidupan keluarga sejahtera serta pendapat tentang pentingnya fungsi keagamaan. 1. Fasilitator menjelaskan materi 1.1 2. Fasilitator meminta peserta menyebutkan anjuran dan larangan agama dalam memilih makanan dan minuman dan dalam memberikan makanan kepada anggota keluarga. 3. Selanjutnya fasilitator menjelaskan dan membahas materi 1.2 4. Peserta diminta menyebutkan anjuran dan larangan dalam merawat dan mengasuh anak serta hid up sehat. 5. Fasilitator menjelaskan materi 1.3 6. Peserta diminta menjelaskan peritaku dan anjuran dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat selanjutnya fasilitator menjelaskan dan membahas materi 1.4
5
7. Peserta diminta menjelaskan perilaku dan anjuran meneari rezeki/nafkah, selanjutnya fasilitator menjelaskan materi 1.5.
MATERII.1 Pengertian fungsi agama menu rut Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1994. Tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut • Fungsi keagamaan dalam keluarga dan anggotanya didorong dan dlkembangkan agar kehidupan sebagai wahana persemaian nilai-nilai agamis yang penuh 1man dan tqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa".
MATERII.2 Landassn khusl!s pandangan Islam adalah: a. Anjuran supaya menikmati makanan dan mlnuman sebagai karunia Allah (Surat AI Baqarah - 60):
"Makanan dan minuman rezki (yang diberikan)
Allah, dan janganlah kamu berkeliaran dimuka bumi dengan berbuat kerusakan". b. Anjuran untuk makan yang halallagi balk (Surat AI Baqarah -168): "Hal sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu menglkuti langkah-Iangkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu·. e. Anjuran supaya memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan makan dan persediaan makanan. (Surat -AI A'raf - 31):
"Makan dan minumlah, dan
jangan berlebih-Iebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-Iebihan". d. Anjuran pengagungan nama Allah saat menikmati makanan lewat bacaan basmalah. Dan pernyataan syukur atas kenikmatan yang diperoleh lewat bacaan hamdalah di akhir waktu makan. e. Anjuran untuk makan bersama (al Hadist riwayat Abu Daud dari Umar): "Makanlah
kalian
bersama-sama
dan
janganlah
berpisah-pisah,
sesungguhnya keberkatan diperoleh bersama-sama".
f. Anjuran untuk hidup bersih (AI Hadist riwayat Dailamy):
6
._----
"Islam itu bersih, maka berbuatlah yang bersih, sesungguhnya orang tidak masuk surga kecuali yang bersih". g. Anjuran untuk meninggalkan jenis makanan yang meragukan dan memilih jenis makanan lain yang sudah pasti hukumnya.
MATERII.3 a. Anjuran untuk merawat anak sehat dan kuat (Surat An Nisa - 9): "Dan
hendaklah
takut
kepada
Allah
orang-orang
yang
seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hentiaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar". b. Anjuran untuk merawat diri dan keluarga (Surat AI Tahrim - 6): "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah (sepenuhnya) diri kamu dan keluarga I<"Clmu dan (siksa) neraka". c. Anjuran untuk menyusui anak (Surat AI Baqarah - 233): 'Para ibu hendaklah menyusui anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan". d. Anjuran untuk memberikan hak-hak anak (al Hadist riwayat Abu Syaikh dan Baihaqi): nHak anak yang harus dipenuhi orang tuanya adalah mengajamya menulis, berenang, memanah dan memberinya rizki yang baik". e. Anjuran untuk berbuat adil (AI Hadist riwayat Bukhari dan Muslim dan Nu'man bin Basyir): Bertaqwalah kepada Allah, dan berlaku adillah terhadap anak-anakmu".
MATERII.4 a. Anjuran untuk menolong orang kelaparan (AI Hadist riwayat Bukhan dari Abu Musa al Asy-ari): "Berikanlah kepada orang kelaparan. Dan kunjungi orang orang yang sakit. dan ben penuntun kepada yang buta". b. Anjuran menolong anak yatim dan memberi makan orang miskin (Surat AI maa'uun 1 - 3):
7
. . . . . . . . . . . . . . . .I_ __ ,' _ _ _ _ _. ._ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _. ~ .
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin", c, Anjuran untuk menolong orang lain -
Surat AI Maidah - 2: "Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran",
-
AI Hadist riwayat Bukhari:
"Kamu muslimin bagaikan sebuah tubuh yang bagian·bagiannya saling
menopang, kalau sebagian mengeluh sakit, akan terasa pula pada bagian
yang lain",
-
AI Hadist nwayat al Qodla'iy dan Jabir:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna bagi manusia (lain)",
MATERII.5 Anjuran untu!< memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan: • SuratAI Ra'd -11 ·Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri", • AI Hadist Riwayat Ibnu Asakir: "Berusahalah bagi (kepentingan) duniamu bagaikan engkau hidup selama lamanya, dan berusahalah untuk akhiratmu bagaikan engkau akan mati esok han", • Surat AI Imran - 104 "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar",
8
..............IIII..IIIIII..I1....I1..~........IIIIIIII..IIIIIIII............................~....~~~~'~'~~~M~~tni 2~Ud
MODUL II. FUNGSI SOSIAL BUDAVA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN KELUARGATANI
Pendahuluan Ketahanan pangan keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun manusia Indonesia yang seutuhnya dengan sikap kemandiriannya. Ketahanan Pangan menurut Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996 Pasal 1 Ayat 7 didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dari segi jumlah maupun mutu, aman, merata dan
te~angkau.
Dalam mendukung
tercapainya kondisi ketahanan pangan baik di tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat, maka peranan keluarga dan masyarakat sangat diperlukan dalam terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi. Baik keluarga maupun masyarakat perlu diberdayakan atau ditingkatkan peranannya melalui berbagai kegiatan dan usaha yang dapat dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk memperlancar tercapainya tujuan ketahanan pangan. Pemberdayaan keluarga tani dapat dilakukan melalui peningkatan fungsi sosial dan budaya keluarga agar dapat bekerjasama dengan keluarga lain dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat. Aspek budaya diwujudkan dalam nilai-nilai dan norma-norma masyarakat yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kehidupan keluarga sehari-hari. Adapun aspek soslal diwujudkan dalam tata cara pergaulan yang dapat memberikan suatu kepedulian sosial dan saling menghargai sesama manusia. Aspek sosial budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia memberikan corak yang khas yang menjadi sumber kepribadian masyarakat Indonesia. Bimbingan para orang tua terhadap anak-anaknya untuk selalu menjunjung tinggi norma-norma masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan agar para anggota keluarga dapat mengikuti aturan dan kebiasaan dan perkembangan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tani tidak clapat terlepas dari pemberdayaan keluarga tani itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk saling bekerjasama baik di bidang sosial. budaya maupun ekonomi yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk
9
ua8i
....
kegiatan misalnya melalui kegiatan gotong royong dan saling tolong menolong. Kegiatan-kegiatan ini sang at penting manfaatnya terutama diharapkan dapat menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, khususnya masalah pemenuhan kebutuhan pangan. Kegiatan kerjasama lainnya juga dapat dikelola melalui pengelolaan yang modern dan rapi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
ke~a
masyarakat tani menuju terpenuhinya
ketahanan pangan keluarga. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan pengertian tentang manfaat, reaiisasi dan strategi pemberdayaan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Berbagai cara dicoba untuk disajikan dalam rangka memotivasi masyarakat untuk mau
memberdayakan diri
menuju
kemandirian
yang
berlangsung terus menerus. TIU
Keluarga Tani memahami dan mengetahui manfaat dukungan sosial, budaya dan ekonomi masyara!
TIK 1: Agar keluarga mengetahui hubungan antars keluarga dan masyarakat dan realisasi dari dukungan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. TIK 2: Agar keluarga tani dapat mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Metoda
: 1. Penjelasan/uraian sing kat 2. Tanya jawab dan diskusi
Media
: Papan tulis dan perlengkapannya.
Langkah-Iangkah: 1. Fasilitator meminta peserta menjelaskan hubungan antara keluarga dan masyarakat. Selanjutnya fasilitator menjelaskan hubungan antara keluarga dan masyarakat dalam
kaitannya
dengan usaha-usaha yang
dapat
mendukung ketahanan pangan keluarga dengan menggunakan materi 11.1
10
.-_A,~
UJMUUUi',n.1S I
nllUt;1iWl
~
liMen
2. Peserta diminta menjelaskan kegiatan-kegiatan apa yang ada di masyarakat yang dapat mendukung ketahanan pangan keluarga. 3. Peserta diminta menjelaskan siapa yang memberi informasi tentang kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang berhubungan dengan usaha usaha dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. 4. Peserta diminta menjelaskan praktek. demokrasi dan hak asas; yang berkaitan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
MATERIII.1 Manfaat Dukungan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat Apa Hubungan Antara Keluarga dan Masyarakat? Masyarakat merupakan gabungan atau kumpulan dari berbagai macam keluarga yang tinggal di suatu tempat yang berdekatan. Awal dari suatu masyarakat juga berasal dari hubungan antar individu-individu yang kemudian membentuk menjadi satu kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keluarga dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena keluarga merupakan inti dan suatu masyarakat. Sebagai pusat dan sekaligus anggota masyarakat. keluarga mempunyai hubungan dengan masyarakat disekitarnya. Hubungan antar anggota yang baik dapat pula membentuk hubungan masyarakat yang baik. Hubungan antara keluarga dan masyarakat merupakan hubungan yang timbal balik. Hal in; berarti kondisi keluarga dapat mempengaruhi kondisi masyarakat setempat. dan sebaiknya kondisi masyarakat dapat mempengaruhi kondisi keluarga. Sebagai contoh: hubungan antar keluarga di dalam masyarakat membentuk suatu kehidupan sosial dimana di dalamnya terdapat kehidupan keluarga. Dalam kehidupan sosial. kondisi-kondisi keluarga sangat berhubungan erat dengan kondisi-kondisi yang ada di masyarakat sekitarnya. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, keluarga harus menjunjung tinggi baik norma-norma maupun nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Karena pada dasarnya norma, nilai-nilai. dan kondisi yang ada di masyarakat akan berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang akan dijalankan oleh keluarga. Norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat bersifat kolektif dan II
mengikat sehingga keluarga harus dapat mengendalikan diri dan menyesuaikan perilakunya dengan aturan-aturan yang benaku. Nilai-nilai sosial meliputi berbagai keyakinan dan tingkah laku yang disepakati dan merupakan dasar yang penting bagi banyak kelompok.
Oengan demikian, keluarga tidak dapat
menentukan sendiri pola atau cara hidup menurut keinginannya sendiri tanpa mempertimbangkan patokan-patokan yang berlaku di masyarakat. Aturan-aturan masyarakat yang sifatnya mengikat kehidupan keluarga apabila dilanggar oleh keluarga maka keluarga tersebut dapat dikenakan sangs; oleh masyarakat balk berupa sangs; perasaan, harga din maupun sangsi maten.
Apa Manfaat darl Dukungan Soslal, Budaya dan Ekonomi Masyarakat Khusus untuk pemenuhan kebutuhan pangan menuju ketahanan pangan keluarga, dukungan sosial ekonomi masyarakat sangat bermanfaat bagi keluarga karena memberikan masukan berupa sumberdaya materi dan bukan materi serta peluang bagi keluarga untuk menc~pai tujuan ketahanan pangan. Dukungan soslal ekonomi masyarakat merupakan suatu aset atau kekayaan bagi keluarga yang berasal dan lingkungan sosial di sekitarnya. Dukungan sosial ekonomi masyarakat yang tingg; terhadap ketahanan pang an keluarga dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan masyarakat baik dalam aspek sosial, ekonomi maupun pembangunan fasilitas fisik terhadap hal-hal yang berkaitan dengan produksi pangan disepanjang waktu. Kondisi seperti ini membawa manfaat bagi keluarga yang tercermin dan terjaminnya keluarga untuk dapat memperoleh pangan setiap waktu dengan mutu yang baik serta aman, jumlah yang memadai dan harga yang terjangkau sehingga keluarga dapat hidup layak, tumbuh dengan sehat serta bekerja secara produktif. Dukungan sosial ekonomi masyarakat juga dapat membantu tercapainya ketahanan pangan di tingkat yang lebih tinggi yaitu di tingkat nasional. Ketahanan pangan di tingkat nasional merupakan cita-cita Bangsa Indonesia yang sadang digalakkan rli Era Reformasi ini. Dengan tercapainya ketahanan pangan nasiona! diharapkan akan membawa citra dan martabat Bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa maju, dan mengurangi ketergantungan akan impor pangan yang dewasa in; semakin meningkat. Dukungan sosial ekonomi masyarakat dapat dipandang sebagai suatu kekuatan masyarakat yang tercermin dan ikatan kekerabatan dan ikatan
12
~~~"1,,,,,~*,<>J:~"Ch ..
,
solidaritas yang tingg; antar sesama keluarga yang selanjutnya dapat dijadikan salah satu faktor pendukung dalam menjamin tercapainya ketahanan pangan keluarga. Adanya jaminan bahwa seluruh masyarakat mempunyai akses secara ekonomi dan fisik terhadap terpenuhinya pangan sepanjang waktu merupakan cita-cita Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu pemberdayaan masyarakat dalam menggalang kerjasama sosial dan
ke~asama
ekonomi yang produktif sangat
diharapkan. Realisasi Dukungan Sosial, Budaya dan Ekonoml Masyarakat. Dukungan soslal ekonomi masyarakat dalam ketahanan pangan keluarga dapat direalisasikan melalui: 1. Pengaktifan Lumbung Desa 2. Peningkatan Kerjasama Produktif Kelompok Tani 3. Peningkatan Budaya Gotong-Royong 1. Pengaktifan Lumbung Desa Keberadaan lumbung desa merupakan bagian yang sangat penting dalam penylmpanan cadangan pangan baik di tingkat rumah tangga, tingkat regional maupun di tingkat nasional dalam rangka tercapainya ketahanan pangan balk ditingkat individu, keluarga maupun di tingkat daerah dan nasional. Lumbung desa dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan hasil-hasil produksi pertanian dalam bentuk gabah kering. jagung gelondongan. jagung pipilan dan sebagainya. Lumbung desa dapat berbentuk gedung permanen atau setengah permanen yang biasanya dimiliki oleh masyarakat desa. Kelembagaan
lumbung
desa
sangat bermanfaat bagi
masyarakat
pedesaan dan sangat berperanan dalam menopang ketahanan pangan keluarga tani. Pengelolaan lumbung desa diarahkan pada teknik manajemen profesional yang mandiri dan memperoleh keuntungan yang wajar. Pengelolaan lumbung desa mengatur penyimpanan dan paminjaman gabah di saat kekurangan pangan. Penyimpanan gabah dan produk pertanian lainnya dilakukan pada saat setelah musim panen. Sedangkan peminjaman gabah dan produk lainnya dilakukan pada saat musim paceklik. Lumbung desa mempunyai fungsi yang banyak atau multi-fungsi. Disamping lumbung desa berperan sebagai sarana pendukung kegiatan 13
_ _ _ _. . . . . . . . .- - . - - - - - - - - - - -.....-
''''.~-ei~;-~~Mfjjl'iI'i,~~~Vr::.>i'.,.!;-,,~·
..
. . .- - -.,.. .
produktif, lumbung desa juga berperan dalam mendukung kegiatan konsumtif. Peran lumbung desa sebagai pendukung kegiatan produktif keluarga karena lumbung desa dapat dijadikan persediaan sebagai sarana dan modal usaha bagi petani. Adapun peran lumbung desa sebagai pendukung kegiatan konsumtif karen a lumbung desa dapat dipinjam oleh keluarga untuk dijadikan pangan di saat paceklik atau keadaan kekurangn pangan. Dengan demikian lumbung desa berperan sebagai lembaga sosial ekonomi yang berpihak pada keluarga atau rakyat keci!.
Bagairnana Cara Mangaktifkan Lumbung Oesa? Cara-cara pengaktifan lumbung desa adalah sebagai berikut 1. Pengaktifan kembali lumbung desa dapat dimulai dengan melakukan pendekatan pemimpin formal dan tokoh masyarakat setempat dengan tujuan mengingatkan pentingnya lumbung desa, 2. Perguruan tinggi dan LSM beserta pimpinan daerah dan tokoh masyarakat dapat bekerjasama dalam menyusun persiapan dan pelaksanaan, jaringan kerja serta pembinaan lumbung desa, 3. Baik perguruan tinggi, LSM maupun pimpinan daerah dapat memotivasi setiap keluarga tani untuk mau berperan aktif dalam membudayakan kembali lumbung desa. Cara-cara memotivasi keluarga tani adalah sebagai berikut: .:. Meningkatkan kesadaran masyarakat tani untuk memperhatikan kembali manfaat lumbung desa melalui penyuluhan, ceramah dan pelatihan, .:. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tani disamping untuk mengetahui konsep dan manfaat lumbung desa juga untuk mengetahui operasional teknis dari pelaksanaan lumbung desa melalui penyuluhan dan pelatihan, .:. Meningkatkan
ketrampilan
pelaksanaan
lumbung
desa
melalui
penyuluhan dan pelatihan. 4. Pimpinan daerah beserta tokoh masyarakat mencari lokasi yang tepat untuk mendirikan lumbung desa melalui kerjasama yang kompak antara para pemimpin dan masyarakat desa. 5. Perguruan tinggi. LSM beserta pimpinan daerah membantu pengelolaan lumbung desa yang meliputi: .:. Organisasi: Ketua, sekretaris, Bendahara dan lain-lain, 14
l
a
~
•••••••••••••••••••
~
_ _ _. ._1111111111• • • • • • •_ _. . . ._ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
..
1~'~l,~""'i
ko~'J'.P%e.r"'\;
.:. Keanggotaan: seluruh masyarakat desa,
.:. Tata tertib penyimpanan dan peminjaman:
.:. Penyimpanan: dalam bentuk apa, jenis produk, berapa banyak per
anggota yang harus disimpan, .:. Peminjaman: Untuk keperluan apa, apakah untuk konsumsi di waktu paceklik, bagaimana cara pengembalian: kapan. berapa banyak, perlu dibedakan jumlah jasa peminjaman antara untuk keperluan modal usaha dan keperluan untuk konsumsi. Perlu juga diatur jumlah pengeluaran untuk keperluan yang mend adak dan bersifat kemanusiaan misalnya adalah musibah gagal panen, banjir dan kematian keluarga anggota. 2. Peningkatan Kerjasama Kelompok Tani Pemberdayaan kerjasama kelompok tani diartikan sebagai peningkatan ke~asama
antar petani pada wilayah tertentu untuk mempercepat jalannya
pembangunan dan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh petani itu sendiri. Kegiatan-kegiatan kerjasama kelompok tani dilakukan dalam hal: a. Meningkatkan sumberdaya dan profesionalisme manusia tani, b. Mengelola kebun dan pekarangan komunal a. Meningkatkan Sumberdaya dan Profesionallisme Manusia Tani Petani melalui aktivitas kelompoknya dapat saling berkomunikasi untuk menyebarkan informas! tentang pengembangan masyarakat di bidang pertanian, kesehatan dan sosial. Berbagai macam informasi yang berkaitan dengan penyuluhan dan pelatihan akan diberitakan pada pertemuan rutin kelompok tersebut. Kelompok tani merupakan media yang menyebarkan kemajuan teknis serta menyerbarkan pengembangan berbagai bentuk kegiatan, masyarakat dan menggiatkan kehidupan desa. Kelompok tani terdiri dari kelompok tani dan nelayan serta kelompok wanita tani dan nelayan. Masing-masing kelompok tani ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan sumberdaya pengetahuan dan ketrampilan serta profesionalisme para petani. Pengenalan profesionalisme sebagai petani oleh para penyuluh dan perguruan tinggi dapat dilakukan melalui media kelompok tani. Profesionalisme sebagai petani berkaitan dengan pola hidup dan gaya hidup petani itu sendiri. 15
oJ
IifII,t
"9ta"
!Jt4U6 oW
~~
Pola hidup petani yang hanya sUbsisten yaitu bertani hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendin tanpa bersusah payah ingin memperbesar usahanya akan menghasilkan pola kerja petani yang tidak profesional. Petani yang mempunyai pola hidup seperti ini akan sulit untuk berkembang dalam meningkatkan pengetahuan tentang cara-cara bertani modem. Pola hidup bertani yang profesional periu diterapkan dan ditingkatkan melalui peningkatan kerjasama kelompok tani, sehingga pekerjaan bertani dapat dijadikan
sebagai
pekerjaan
yang
handal
dan
membanggakan
serta
menghasilkan pendapatan yang dapat menjamin kesejahteraan keluarga tani. Melalui kerjasama kelompok, petani dapat meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan untuk melakukan usahatani secara profesional dan produktif sehingga ketahanan pangan keluarga dan masyarakat dapat tercapai. Profesionalisme manusia tani juga dapat terwujud dengan adanya iklim usaha yang menarik dibidang pertanian. Iklim yang bagus ini tercermin dari menariknya imbalal1 atau keuntungan usahs yang diperoleh, tersedianya kredit usaha, terpeliharanya saluran pemasaran dengan effisien dan lancamya informasi harga pokok dan harga input. Dengan demikian iklim yang bagus in: akan merangsang dan menarik motivasi petan; untuk lebih berusaha secara profesional dan efisien. Bagaimana Cara Meningkatkan Sumberdaya dan Profesionallsme Manusia Tani? Cara-cara meningkatkan sumberdaya dan profesionalisme petani adalah sebagai berikut: Baik perguruan tinggi, maupun pimpinan daerah memotivasi setiap masyarakat tani untuk mau bergabung dalam kelompok tani. Cara-cara memotivasi keluarga tani adalah sebagai berikut: Meningkatkan kesadaran masyarakat tani untuk memperhatikan kembali manfaat adanya kelompok tani sebagai suatu wadah penyalur inspirasi dan wadah pendidikan bagi petani melalui penyuluhan, dan ceramah, Meningkatkan
pengetahuan masyarakat tani tentang
hal-hal
yang
berhubungan dengan usaha tani, kredit modal dan lalin-Iain melalui penyuluhan dan ceramah tentang konsep dan manfaat suatu kerjasama serta prosedur pembentukannya,
16
..
-,-
--
_.--
..
.i\JIJ;!!;B$M;: __~",~"···¥
Meningkatkan ketrampilan kegiatan kerjasama dalam kelompok tani dalam berbagai bidang baik bidang usahatani maupun non usahatani dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dan profesionalisme bekerja.
b. Mengelola Kebun dan Pekarangan Komunal salah satu bentuk peningkatan
ke~asama
kelompok yang produktif adalah
melalui kegiatan bersama dalam mengolah lahan tidur atau lahan desa yang digunakan untuk kegiatan usahatani dan perikanan secara bersama-sama. Pengelolaan usahatani campuran ini dikoordinir oleh kelompok tani dengan bantuan teknis dan pemerintah desa dan instansi terkait. Pengelolaan lahan pekarangan atau kebun secara ko!ektif ini sangat bermanfaat
bagi
masyarakat setempat baik untuk keperluan
konsumsi
"masyarakat maupun untuk menghasilkan tambahan pendapatan keluarga. Lahan desa atau lahan tidur dapat dimanfaatkan secara produktif dan maksimal l!ntuk kepentingan bersama dan dikerjakan bersama pula atau swakelola. Bagaimana Cara Mengelola Kebun dan Pekarangan Komunal
Cara mengelola kebun dan pekarangan komunal adalah sebagai berikut: Baik perguruan tinggi. maupun pimpinan daerah memotivasi setiap an9gota kelompok tani untuk mau berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan kebun komunal. Cara-cara memotivasi kelompok tani adalah sebagai berikut: .:.
Meningkatkan kesadaran anggota kelompok tani untuk memperhatikan manfaat adanya pengelolaan kebun komunal sebagai salah satu sumber untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat melalui penyuluhan dan ceramah .
•:.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tani melalui penyuluhan dan ceramah tentang -teknis usahatani dan perikanan. Untuk lebih jelasnya teknis tentang usahatani ini dapat dibaca dalam buku-buku pedoman usahatani (Modul pada Lampiran 2) .
•:.
Meningkatkan ketrampilan kegiatan pengelolaan kebun komunal baik di bidang usahatani maupun usaha perikanan secara baik dan benar melalui bimbingan PPL dan dinas-dinas yang berada di daerah.
17
:$ri,"'-:'~?'Jk%...:.·",Yf.r.-.rv."
_ >;;;',{.iti
3. Peningkatan Budaya Tolong-Menolong dan Gotong-Royong Pengertian gotong-royong pada hakekatnya adalah sitat kewajiban timbal balik antara orang-orang yang saling mengenal dan saling membutuhkan. Gotong royong berarti melakukan tugas bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan bersama-sama melalui kegiatan produktit maupun konsumtif. Budaya tolong menolong merupakan salah satu ciri khas Bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sifat tolong menolong antar warga mencerminkan bahwa ada saling ketergantungan dan saling membutuhkan diantara para keluarga sebagai warga masyarakat atas dasar adanya kepentingan yang sarna. Kondisi saling membutuhkan diantara warga masyarakat membentuk rasa solidaritas dan keakraban yang tinggi serta kerjasama yang erat diantara warga tersebut. Kerjasama yang erat dan keakraban yang tinggi antar warga masyarakat dapat diwujudkan dalam partisipasi atau keikutsertaan menjadi anggota perkumpulan atau organisasi sosial dalam suatu wilayah desa, misalnya anggota arisan, gotong royong, kematian dan sebagainya. Dengan menjadi anggota perkumpulan tersebut, hubungan antar keluarga dan antar warga menjadi lebih akrab dan lebih mengenal sesama penduduk tentang sifat-sifat, tingkah laku, dan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian melalui Kegiatan 90tong royong dan saling tolong menolong ini, tidak hanya melibatkan kehidupan material seseorang saja tetapi juga melibatkan keseimbangan psikologis dan harga diri. Khusus lIntuk kegiatan tolong menolong yang berhubungan dengan ketahanan pangan keluarga dapat digolongkan menjadi: 1. Tolong menolong dalam keglatan ekonomi seperti: .:. Saling membantu dalam mengerjakan aktivitas pertanian baik pada saat mengolah tanah, menanam, dan memanen .:. Saling membantu dalam
menge~akan
aktivitas usaha perikanan dan
peternakan pada saat pembuatan kolam dan pembuatan kandang 2. Tolong tnenolong dalam kegiatan sosial budaya seperti: .:. Saling tolong menolong dalam kegiatan penyelenggaraan pesta dan upacara ada!, dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut, keluarga sering minta bantuan kepada kerabat, tetangga dekat dan ternan-ternan.
18
~
---~-..,.....,.
-
.
, _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _...... _ . ,•."g~_~m:'.,;;--d~t'=.;;T"¢""·~'
3. Peningkatan Budaya Tolong-Menolong dan Gotong-Royong Pengertian gotong-royong pada hakekatnya adalah sifat kewajiban timbal balik antara orang-orang yang saling mengenal dan saling membutuhkan. Gotong royong berarti melakukan tugas bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan bersama-sama melalui kegiatan produktif maupun konsumtif. Budaya tolong menolong merupakan salah satu cili khas Bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sifat tolong menolong antar warga mencerminkan bahwa ada saling ketergantungan dan saling membutuhkan diantara para keluarga sebagai warga masyarakat atas dasar adanya kepentingan yang sarna. Kondisi saling membutuhkan diantara warga masyarakat membentuk rasa solidaritas dan keakraban yang tinggi serta kerjasama yang erat diantara warga tersebut. Kerjasama yang erat dan keakraban yang tinggi antar warga masyarakat dapat diwujudkan dalam partisipasi atau keikutsertaan menjadi anggota perkumpulan atau organisasi sosial dalam suatu wilayah desa, misalnya anggota arisan, 90tong royong, kematian dan sebagainya. Dengan menjadi anggota perkumpulan tersebut, hubungan antar keluarga dan antar warga menjadi lebih akrab dan lebih mengenal sesama penduduk tentang sifat-sifat, tingkah laku, dan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian melalui Kegiatan gotong royong dan saling tolong menolong ini, tidak hanya melibatkan kehidupan material seseorang saja tetapi juga melibatkan keseimbangan psikologis dan harga dirt Khusus untuk kegiatan tolong menolong yang berhubungan dengan ketahanan pangan keluarga dapat digolongkan menjadi:
1. Tolong menolong dalam kegiatan ekonomi seperti: .:. Saling membantu dalam mengerjakan aktivitas pertanian balk pada saat mengolah tanah, menanam, dan memanen .:. Saling membantu dalam mengerjakan aktivitas usaha perikanan dan peternakan pada saat pembuatan kolam dan pembuatan kandang
2. Tolong menolong dalam kegiatan sosial budaya seperti: .:. Saling tolong menolong dalam kegiatan penyelenggaraan pesta dan upacara adat, dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut, keluarga sering minta bantu an kepada kerabat, tetangga dekat dan teman-teman.
18
~
"'-
~
-~-~
~~~
.,.
-
._;I:!i!h!t!f¢".,;,,-~""""
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _........._ _
...
·"'.'~\'~,i.x"' ... ~;a
.:. Saling tolong menolong dalam peristiwa kecelakaan dan kematian atau sakit keras yang memungkinkan keluarga untuk minta bantuan pada masyarakat di sekitamya . •:. Saling tolong menolong
dalam masalah
keuangan dan masalah
kekurangan pangan yang mendorong seseorang untuk berhutang, atau meminjam ba!k uang maupun barang dan makanan pada masyarakat di sekitamya.
3. Gotong royong atau kerja bakti +!. Kegiatan gotong royong merupakan salah satu perwujudan dari kegiatan
tolong menolong yang bersifat serentak dalam waktu yang sarna dan untuk kepentingan bersama. Kegiatan gotong royong dapat diikuti oleh seluruh warga masyarakat yang terdiri dari kaum ibu-ibu, bapak-bapak dan pemuda/pemudi dari segala lapisan masyarakst.
Gotong royong
ditandai dengan kewajiban bersama diantara orang-orang yang saling mengenal dan saling membutuhkan. •:. Prinsip kegiatan gotong royong adalah hubungan timbal balik dan keseimbangan.
Dasar sosiol09i
dari
gotong royong
adalah
rasa
kebersamaan yang kuat yang tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan materi saja tetapi juga untuk membangkitkan perasaan saling menyayangi dan memelihara serta menghargai diantara warga masyarakat yang berpartisipasi. .:. Peke~aan yang dilaksanakan secara gotong royong dalam kelompok masyarakat mempunyai arti yang sangat penting karena mempunyai hubungan dengan produksi tanaman pangan, bercocok tanam padi dan panen padi. Kegiatan gotong royong bersifat sukarela yang dapat direncanakan terlebih dahulu atau dapat bersifat spontan . •:. Kegiatan gotong royong dilakukan pada kegiatan: o Memperbaiki fasmtas urnurn seperti: jalan-jalan desa, balai desa,
saluran irigasi, pompa air umum, penampungan sumber air umum dan sebagainya. o Merencanakan dan membangun lumbung des a sebagai fasilitas
penyimpanan produksi pertanian melalui kerja bakti.
19
.
~'h''''',,"'''''''ltSlt:!$*
~:~,..;rt"f'
Strategi Pemberdayaan Pemblmbingan dan Penyuluhan Kerjasama masyarakat di bidang sosial dan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pembangunan masyarakat menuju kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan. Peningkatan kerjasama masyarakat tani dapat dibantu oleh petugas-petugas pembangunan masyarakat desa seperti PPL, PLKB, aparatur Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan LSM.
1. Bantuan teknis pembimbingan dan penyuluhan 2. Bantuan dana dan sarana lainnya.
1. Bantuan Teknls Pembimbingan dan Penyuluhan Bantuan teknis dalam pembimbingan dan penyuluhan dapat dilakukan oleh berbagai pihak yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan menuju ketahanan pangan keluarga, seperti: .:. Departemen Pertanian berperan dalam membimbing dan membina kegiatan penyuluhan yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang usahatani, peternakan dan perikanan . •:. Departemen Kesehatan berperan dalam membimbing dan membina kegiatan penyuluhan yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perencanaan kebutuhan pangan dan gizi. .:. Badan Koordinasi Keluarga Berencana berperan dalam mensosialisasikan fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan ketahanan pangan keluarga . •:. Pemerintah Daerah berperan dalam menyediakan sarana atau fasilitas baik yang berhubungan dengan tempat maupun bahan-bahan yang dlbutuhkan dalam me!ancarkan kegiatan-kegiatan terse but. .:- Perguruan Ting91 dan Lembaga Swadaya Masyarakat dapat berperan dalam membantu pengorganisasian kerjasama kelompok dan membuat rencana ke~a
baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin.
2. Bantuan Dasar dan Sarana Lalnnya Bantuan dana untuk penyelenggaraan sosialisasi pemberdayaan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan oleh institusi formal maupun bantuan dana pribadi. Bantuan dana yang berasal dari pemerintah dan instansi formal memang merupakan dana yang berasal dan APBN dan/atau APBD yang akan semakin 20
"'-=''''~'W'
1i
Ja:~'-~'.;#J'.;""-'"
besar apabila ditambah dengan bantuan yang berasal dan masyarakat setempat baik dalam bentuk dana kelompok/organisasi maupun dana pribadi. Kelompok masyarakat juga dapat memberikan bantu an yang berbentuk materi seperti penyediaan fasilitas tempat pertemuan atau penyediaan lahan yang dapat digunakan sebagai kebun atau pekarangan percontohan. Bantuan masyarakat juga dapat diberikan dalam bentuk benih-benih lokal dan pupuk kandang serta benih ikan dan ternak yang nantinya dapat digunakan sebagi aset masyarakat untuk dikelola sebagai usaha komunal.
21
-
_____••••••••••••-----------....- ....-,-ilt..,
_~"""'";;,,.-""'''
MODUL III. FUNGSI CINTA KASIH DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN KELUARGATANI
Pendahuluan Kasih sayang (care behaviot) secara nyata terbukti dapat membentuk anak yang sehat. merangsang perkembangan mental, emosional dan intelektual (kepintaran) anak. UNICEF juga telah menambah logo ·care" dalam lambangnya yang mengingatkan kita semua bahwa unsur kasih sayang sangatlah penting. Keluarga sering kali mengasuh anak apa adanya asal anak tidak rewel dan tidak menangis, dan lupa bahwa unsur kasih sayang, sentuhan, perhatian adalah penting bagi perkembangan jiwa anak. Ahli gizi pun sepakat bahwa anak yang diasuh dengan kasih sayang (affection) dan sentuhan atau perhatian (touch and care) cenderung menjadi anak yang lebih sehat dan cerdas.
Anak yang sehat dan pintar
djh~rapkan
akan tumbuh menjadi individu
dewasa yang sehat jiwa dan raganya, sehingga dapat berperan optimal dan baik dalam masyarakat dimana ia tinggal kelak. Disamping itu, hubungan yang harmonis antara suami dan istri yang senantiasa bersikap saling menghargai, ber1
,
I
II ~
~
22
,________..........----..-..
-----------------IIG-d~""""",\,
Melalui keikutsertaan keluarga pada
program~program
diatas dan program BKB,
maka keluarga akan menjadi keluarga yang kokoh dan tangguh.
TIU
: Keluarga Tani mampu menjelaskan dan menerapkan prinsip cinta
kasih
sayang (care behavior) yang mendukung ketahanan pangan
keluarga.
TIK 1
: Agar keluarga tani dapat memahami makna kasih sayang
TIK2
: Agar keluarga tani dapat menjelaskan prinsip kasih sayang yang
mendukung ketahanan pangan keluarga.
Metoda
1. Penjelasan
2. Tanya jawab dan diskusi
Media: Papan tulis dan perlengkapannya. Langkah-Iangkah
1.
Mula~mula
fasilitator meminta peserta menjelaskan apa itu kasih sayang/cinta
kasih dalam keluarga. Selanjutnya fasilitator menjelaskan makna dan
mantaat kasih sayang dalam kehidupan keluarga dengan menggunakan
materi III. 1.
!
I
I t t
2. Peserta diminta menjelaskan kasih sayang suami istri dalam mengasuh dan membesarkan anak.
3. Fasilitator menjelaskan praktek kasih sayang dalam mengasuh dan membesarkan anak dan akibat-akibatnya, dengan menggunkan materi 111.3. 4. Fasilitator meminta peserta menjelaskan praktek kasih sayang yang dilakukan peserta dalam memberikan makan anak.
5. Fasilitator menjelaskan materi 111.2 tentang anjuran kasih sayang dan
larangan yang harus dihindari dalam memberi makan dan mengasuh anak.
MATERIIII.1 1. Pengertian Fungsi Cinta Kasih sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera
"Fungsi cinta kasih dalam keluarga akan memberikan landasan yang kokoh
terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan
anaknya, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga
23
<,,",
menjadi wadaha utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir bathin" 2. Aplikasi fungsi Cinta Kasih dalam Kehidupan Keluarga: a. Menyediakan kebutuhan primer seluruh anggota : .)
Menyediakan maknan seimbang setiap hari sesuai kebutuhan anggota keluarga
.)
Menyediakan pakaian yang bersih .
•:. Mempunyai rumah sehat dan bersih b. Melaksanakan atribut-atribut kesejahteraan: .:.
Setiap anggota keluarga terbuka untuk berkomunikasi. dapat mendengarkan keluhan anggota keluarga. memecahkan masalah keluarga secara bersama, komunikasi terbuka dan jelas. saling berbagi dan empati, saling percaya dan menghargai.
.:.
Meluangkan waktu bersama; memiliki waktu luang bersama dan melakukan aktivitas bersama dengan seluruh anggota keluarga, dan mempunyai ikatan kuat antar anggota keluarga .
.:.
Pembagian peran yang jelas dan ad!1 antar angggot keluarga; siapa yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
peran
instrumental
(penyediaan sumberdaya dan kebutuhan anggota keluarga) dan peran afektif (pengasuhan, dukungan), serta komitmen/tanggung jawab yang baik terhadap peran tersebut. .:.
Menjunjung tinggi prinsip harmonis dalam keluarga; menghindari konflik atau pertengkaran suami-istri terutama didepan anak-anak; saling menahan din untuk tidak membentaklmemaki saat terjadi konflik.
24
MATERIIII.2 Berikut ini disajikan tabel tentang pol a asuh yang dilakukan dan akibat yang dihasilkan dari pola asuh tersebut.
Tabel1. Pola Asuh dan Akibatnya bagi Psiko-sosial Anak. Pols asuh yang dllakukan
Aklbat
1. Anak diberikan dorongan
Anak percaya diri
2. Anak sering dihina anak
Akan menyesali diri
3. Anak sering dipuji anak
Belajar menghargai
4. Anak sering dicera
Anak pintar memaki
5. Anak dibesarkan dengan permusuhan
Anak belajar berkelahi
6. Anak dibesarkan dengan perlakuan yang Anak belajar keadilan baik 7. Anak diajarkan toleransi I menghormati I saling menghargai
hormat Anak belajar menahan diri ,
8. Anak dibesarkan dengan kasih sayang i Anak menemukan cinta dan penuh kasih sentuhan kehangatan, dan persahabatan
I
MATERIIII.3 Anjuran dan larangan dalam penerapan fungsi cinta kasih untuk pengasuhan dan pemberian makan.
Tabel 2. Anjuran dan Larangan dalam Penerapan Cinta Kasih. Anjuran
Larangan
1.
Menyediakan tempat aman untuk Anak dibiarkan saja bermain diluar anak-anak bermain rumah tanpa pengawasan
2.
Makan be~ama dengan seluruh Ayah tidak pernah mengasuh anak keluarga karena merupakan kewajiban ibu
3. Ibu merasa senang dan berterima Membiarkan
makan anak kasih apabila anggota keluarga sekenyangnya atau menghamburkan lain menyarankan tentang menu makanan makan.
,
25
'C,",._ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
.... !
Anjuran
Larangan
~.~--------------------------~------------------------------_1
4. Meminta anggota keluarga Tidak perhatian apakah anak menyukai menyebutkan masakan yang makanan atau tidak, yang penting paling diinginkan. sudah masak atau sudah menyediakan makanan
I
5. Menyediakan makanan yang Membentak, paling disukai anggota keluarga makan
memaksa
anak
untuk
I
6. Makanan seimbang dan bergizi Makanan seimbang dan bergizi hanya diberikan kepada seluruh anggota untuk ayah
keluarga.
7. Memberikan I menyuapi makan' Menyuapi anak anak dengan sabar Itekun/sambil marahlmengomel bercerita.
I
sambil
8. Memberikan mainan yang r Memberikan mainan apa saja asal merangsang perkembangan anak anteng dan tidal< rewel
kecerdasan anak.
9. Mengajak anak bicara dan I Membiarkan anak main sendiri.
menjelaskan kepada anak segala
hal baru yang menarik minatnya.
~
---------------------
26
i
J
"'>"".,,-""'----------------'
MODUlIV. FUNGSI PERlINDUNGAN DAlAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN KElUARGA TANI
Pendahuluan Keluarga adalah tempat dimana anggota-anggota keluarga berlindung dari gangguan fisik dan non fisik yang berasal dari luar maupun dari dalam keluarga sendiri. Gangguan dari luar misalnya gangguan penyakit infeksi dari lingkungan sekitar seperti demam berdarah, malaria atau ancaman hujan, petir dan halilintar, dan gangguan dari ancaman fisik maupun mental dari luar keluarga. Sedangkan gangguan dari dalam adalah ancaman yang datang dari dalam anggota keluarga sendiri, misalnya cacian/makian atau penganiayaan dari orang tua terhadap anak atau anak berusia lebih tua terhadap anak berusia lebih muda, dan sebagainya. Adalah
hak
dari
setiap
anggota
keluarga
untuk
mendapatkan
perlindungan, sedangkan peran orang tua adalah menjaga dan melindungi anak anaknya dar! bahaya fisik dan non fisiko Begitu pula pasangan suami-istri berhak mendapat perlindungan, istri berhak untuk dilindungi dan suami berkewajiban untuk melindungi. Pada umumnya keluarga yang stabil akan senantiasa bersikap melindungi dan menjaga sesama anggota keluarga. Sesuai dengan pengertian fungsi
perlindungan menurut Peraturan
Pemerintah nomor 21 tahun 1994, maka BKKBN melalui PPLKB dan PLKB dihirnbau untuk mensosialisasikan fungsi perlindungan kepada keluarga seluas luasnya
dengan
meningkatkan
keikutsertaan
masyarakat pada
Gerakan
Pembangunan Keluarga Sejahtera. Pad a hakekatnya, gerakkan pembangunan keluarga sejahtera seiring dan seirama dengan upaya pemberdayaan keluarga menuju ketahanan pangan, namun pedoman ini menekankan pad a anjuran anjuran agar keluarga senantiasa sensitif/peka dan berupaya untuk mendorong keluarga memiliki simpanan baik berupa uang, aset (Iahan, perhiasan, dll), obat obatan atau makanan yang dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat keluarga membutuhkan:
27
•
TIU
Keluarga tani dapat memahami fungsi perlindungan dan menerapkannya untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
TIKi
Agar keluarga tani dapat mengerti dan menjelaskan arti penting fungsi
perlindungan yang mendukung ketahanan pangan keluarga.
TIK 2:
Agar keluarga tani menerapkan fungsi perlindungan yang mendukung
ketahanan pangan keluarga.
Metoda
1. Penjelasan 2. Tanya jawab dan diskusi
Media
Papan tulis dan perlengkapannya
Langkah-Iangkah:
1. Mula-mula fasilitator meminta peserta menjelaskan pengertian fungsi perlil'ldungan dalam keluarga. 2. Fasilitator menjelaskan pengertian fungsi perlindungan sesuai materi IV.1
3. Peserta diminta menjelaskan praktek fungsi perlindungan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga. 4. Selanjutnya fasilitator menjelaskan materi IV.2 tentang aplikasi fungsi perlindungan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
MATERIIV.1 1. Pengertian fungsi perlindungan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 Tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera. "Fungsi melindungi dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan" . 2. Aplikasi fungsi perlindungan dalam kehidupan keluarga. a. Memberikan perlindungan fisik kepada anggota keluarga. -
Memiliki
tempat tinggal
yang
aman
dati bahaya fisik seperti
petir/halilintar, berada dilokasi yang bebas dari longsor atau banjir, jauh
dari perlintasan kereta api, dan lain-lain.
- Memiliki sandang/pakaian yang bersih dan sopan sesuai norma
setempat dan agama.
28
iii
' ' ' ' ' - -. .-
-
. .-
~~-, ~'''',''.«',
• • • • • • • •- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -..
..
Memiliki rumah yang sehat, cukup sinar dan udara, lantai bersih dan terawat.
b. Memberikan perlindungan non fisik atau psikis kepada anggota keluarga.
-
Anggota merasa nyaman betah dan terhindar dari rasa terancam
misalnya terhindar dari penyiksaan, penganiayaan dalam keluarga.
-
Memberikan dukungan kepada anggota saat tertimpa musibah atau masalah. saling percaya dan toleran serta menciptakan suasana tolong menolong antar anggota keluarga.
-
Keluarga dapat membawa anak ke dokter/perawatlbidanlpukesmas saat anak mengalami sakit.
-
Melindungi keluarga dari bahaya penyakit menular seperti demam berdarah, malaria, dan lain-lain atau gangguan kesehatan yang berkaitan dengan gizi seperti diare. muntaber, anemia dan lain-lain.
- Memberikan makanan bergizi dan seimbang secara teratur kepada seluruh anggota keluarga sehingga terhindar dari penyakit.
MATERIIV.2 Aplikasi Fungsi Perlindungan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga 1. Pada dasarnya fungsi perlindungan adalah komitmen keluarga untuk melindungi anggotanya dari bahaya fisik dan non fisik, sehingga keluarga tercukupi kebutuan fisik dan non fisiknya. 2. Anjuran dan larangan dalam menerapkan fungsi
perlindungan yang
mendukung ketahanan pangan keluarga.
3. Berikut ini disajisn tabel tentang anjuran dan larangan yang sebaiknya diperhatikan oleh keluarga. Tabel3. Anjuran dan Larangan dalam Penerapan Fungsi Perlindungan. Anjuran
Larangan
a. Keluarga memiliki simpanan uang, Keluarga simpanan beras.
I
sarna sekali tidak punya !
simpanan, hidup hanya untuk hari ini.
29
'
,,;~.}t:
"
ili¢f!I!MJ'"h#"NIOJl""_";''';~.u.-_-"", <
Larangan
Anjuran b.
KeJuarga
memantau Keluarga tidak mau ikut Posyandu
selalu
pertumbuhan anak balita dengan karena tidak ada waktu ikut posyandu atau ke Pukesmas
c. Keluarga biasa hidup secukupnya Keluarga hidup boros dan tidak biasa menabung.
dan hemat menabung
d.
Keluarga selalu berusaha keras Membiarkan saja anggota keluarga. untuk
membawa
Pukesmaslbidan
anak
saat
ke yang sakit sampai sembuh sendin atau
anggota cukup pergi kedukun saja.
keluarga sakit
e.
Keluarga
mendahulukan Ayah lebih penting dan pad a anggota
akan
memberikan makan kepada anak keluarga lainnya. balita saat kekurangan makanan
f.
Keluarga
bersikap
i
saling Keluarga selalu saling menyalahkan,
mengkoreksi dan memberi saran
masa
bode
atau
bertengkar
saat
tertimpa masalah keuangan.
g.
Keluarga
mampu
mengetahui Keluarga selaJu terlambat saat anggota '
secara dini tanda-tanda anggota keluarga sakit atau mengalami. keJuarga
terserang
sakit
gangguan kesehatan
h. Keluarga menyediakan
mampu vitamin
membeli.
Keluarga
sama sekali tidak faham
atau tentang adanya vitamin atau suplemen
suplemen lain untuk menghindari yang dapat meningkatkan daya tahan sakit dan menjaga stamina tubuh.
tUbuh.
30
"..---------------,--,=","",',
.
3. Dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan maka fungsi perlindungan sebaiknya diterapkan. agar keluarga tetap aman dari bahaya kelaparan, kekurangan pangan dan bahaya gangguan kesehatan yang biasa mengikuti kasus gizi kurang atau gizi buruk. Selanjutnya keluarga diharapkan dapat mengantisipasi bahaya fisik dan
non~fisik
menggunakan
masalah
berbagai
strategi
pemecahan
terse but dengan atau
"coping
mechanism" seperti menabung, menyimpan beras cadangan, menyimpan dilumbung desa, dan sebagainya seperti digambarkan oleh Gambar 1 berikut ini:
COPING MECHANISM STRATEGY
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Meningkatkan usaha~usaha menanami pekarangan lahan tidur Meningkatkan
sumber~sumber
produktif:
pendapatan
Saling tukar menukar baranglbahan makanan
Memiliki simpanan beras ~
Kesehatan terpantau
~
Memiliki tabungan
Meminjam kepada saudaralkerabat Itetangga Berpatisipasi dalam kesejahteraan
Memiliki simpanan asetl barang berharga
program
~
Memiliki pengetahuan praktis tentang kesehatan
Pembangunan
~
Hidup hemat terencana
kegaitan
PKKlPosyandu/Gerakan keluarga sejahtera
terjagal
I
dan
Gambar 1 Upaya Pemecahan Masalah dalam Keluarga menuju Keluarga yang Ter1indung dan Aman.
31
,=--------------"".-.,..
-.,"~.~"'
~ODUL V. FUNGSI REPRODUKSI DALAM MENDUKUNG
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA
TANI
Pendahuluan Dalam rangka pemberdayaan keluarga tani, maka keluarga harus dapat disadarkan dan dimotivasi untuk dapat meningkatkan fungsi
reproduksi
keluarganya melalui upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam praktek gizi dan kesehatan. Program yang
telah dan sedang dilaksanakan
oleh Departemen
Kesehatan dan BKKBN melalui Posyandu pada hakekatnya merupakan upaya upaya untuk meningkatkan fungsi reproduksi keluarga. Melalui wadah posyandu keluarga
diberikan
penimbangan
dan
pelayanan
Keluarga
pemantauan
kesehatan,
Berencana seerta
(KB), upaya
pelayanan peningkatan
pengetahuan praktis tentang gizi dan kesehatan. Namun demikian pelayanan KB-Kesehatan di Posyandu cenderung menurun seiring dengan bergabai permasalahn dalam pelaksanaannya, seperti menurunnya dana swadaya masyarakat untuk pemberian makanan tambahan (PMT), kurangnya subsidi dan bantuan dana dan pemerintah pusat maupun lokal, dan sangat minimnya insentif dan perhatian yang diberikan kepada kader posyandu. Dengan berbagai permasalahan diatas, kegiatan Posyandu menjadi kurang diminati oleh masyarakat sehingga tingkat partisipasi keluarga dalam kegiatan Posyandu menjadi menurun. Tekanan krisis ekonomi yang berpengaruh kepada keadaan ekonomi keluarga menyebabkan keluarga keberatan untuk mengumpulkan dana bagi kelangsungan pemberian makanan tambahan bagi balita. Akibatnya, pemberian makanan tambahan ini yang seharusnya merupakan daya tarik bagi keluarga khususnya keluarga yang tidak mampu, justru tidak dapat berlangsung dengan lancar, misalnya keluarga menjadi enggan untuk berkunjung ke Posyandu. Permasalahan akan semakin bertambah karena pad a saat ini banyak keluarga
yang harus berkonsentrasi dan mencurahkan waktu lebih banyak untuk bekerja atau mencari tambahan pendapatan. 32
______• • • • • • • •- - - - - - - - - - - - - - - - -..*-~""""-t-""~'*"""'
Keluarga sudah mulai memperhitungkan untung ruginya untuk mengikuti kegiatan Posyandu. Oleh sebab itu untuk meningkatkan fungsi reproduksi keluarga in;, maka Posyandu harus terlebih dahulu diberdayakan fungsi dan kegiatannya
dalam
arti
ditingkatkan
segi
kualitas
pelaksanaan
dan
pelayanannya. Sebab, Posyandu tetah dikenal sebagai suatu kegiatan yang telah melembaga dalam masyarakat sehingga dengan kelangsungan
kegiatan
Posyandu maka pengetahuan akan fungsi reproduksi keluarga akan dapat ditingkatkan pula. Dalam kaitannya dengan ketahanan pangan, maka posyandu sebagai sebuah lembaga yang utuh dan lintas sektoral ("integrated"), dapat mengarahkan keluarga melalui kegiatan penyuluhan dan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Dengan bekal pengetahuan tersebut maka keluarga akan dapat merencanakan berapa jumlah kebutuhan makanan yang dipertukan oleh ketuarganya untuk senantiasa dapat hidup sehat dan seimbang.
TIU
: Agar Keluarga Tani memiliki pengetahuan dan ketrampitan dalam perencanaan kebutuhan pangan dan giz; keluarga.
TIKi : Agar Keluarga tani memiliki pengetahuan tentang pengaturan kebutuhan pangan dan penyusunan menu makanan.
]],!g : Agar keluarga tani dapat dimotivasi untuk menerapkan pengetahuan tersebut diatas guna mendukung ketahanan pangan keluarga.
Metoda
1. Uraian singkat dan penjelasan 2. Tanya jawab dan diskusi
Media
1. Papan tulis dan perlengkapannya 2. Mater; modul Perencanaan Kebutuhan Pangan
Langkah-Iangkah: 1. Pertama dilakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang perencanaan kebutuhan pangan. 2. Selanjutnya fasilitator menjelaskan materi perencanaan kebutuhan pangan dan penyusunan menu makanan sesuai materi yang tercantum pada modul Lampiran 2 tentang perencanaan kebutuhan pangan dan giz; keluarga.
33
3. Fasilitator membuka diskusi dan terakhir menegaskan kembali bahwa dengan dimilikinya pengetahuan tersebut diatas dan menerapkannya maka peserta dapat terhindar dan bahaya kerawanan pangan.
34
MODUL VI. FUNGSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
Pendahuluan Proses belajar mengajar tentang
hal~hal
yang berhubungan dengan
perilaku dalam kehidupan yang sesuai dengan norma-norma agama dan tata nilai dalam masyarakat merupakan fungsi sosialisasi dalam keluarga. Dalam proses sosialisasi tersebut fungsi pendidikan memegang peranan penting dalam mempengaruhi jalan pikiran dan wawasan keluarga. Keluarga merupakan wadah sosialisasi dan pendidikan yang dilakukan oIeh orang tua terhadap anak-anaknya untuk mempersiapkan anak-anak tersebut dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam kaitannya dengan ketahanan pangan keluarga, fungsi sosialisasi dan pendidikan dapat diarahkan dengan memberikan pendidikan di bidang pengetahuan gizi dan makanan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
DY. : Meningkatkan pengetahuan petani tentang gizi dan menerapkannya dalam kehidupan keluarga.
IIK1 : Agar petani memiliki pengetahuan gizi yang memadai. nK2 : Keluarga tani dapat menerapkan pengetahuan gizi dalam kehidupan sehari-hari.
Metoda
1. Uraian dan penjelasan 2. Tanya jawab
!!!;I!!:
1. Papan tulis dan perlengkapannya 2. Materi modul 2 Peningkatan Pengetahuan Gizi Keluarga Tani (Lampiran 2)
35
----------------~~-~,,"-'"
Langkah-Iangkah: 1, Mula-mula
dilakukan
pre-test guna
mengetahui
tingkat
pemahaman
pengetahuan gizi peserta. 2. Selanjutnya fasilitator menjelaskan pengetahuan gizi yang harus dimiliki peserta dengan menggunakan materi yang disusun oleh Tim Submodel 1 tentang peningkatan pengetahuan gizi. 3. Fasilitator membuka tanya jawab, 4. Terakhir fasilitator menegaskan kembali bahwa penerapan pengatahuan giz; dapat bermanfaat meningkatakan ketahanan pangan keluarga dengan menjelaskan anjuran untuk turut berpatisipasi dalam program-program peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga seperti: Posyandu (KB, Pemberian Makanan Tambahan, Penimbangan balita, penyuluhan gizi), Bina
Keluarga
Balita,
pembentukan
kelompok
prokesra.
dan
sebagainya,
36
MODUl VII. FUNGSI EKONOMI DAlAM MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KElUARGA TANI
Pendahuluan Salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan pang an keluarga adalah kondisi ketahanan ekonomi keluarga. Kondisi ketahanan ekonomi keluarga ini dapat terwujud apabila keluarga mampu menggunaksn seluruh sumberdayanya untuk mencapai suatu keuletan dan ketanggunahan ekonomi yang secara fisik materil dan psikis mental spiritual dapat mandiri. Ketahanan ekonomi yang dicerminkan dan tingkat pendapatan keluarga merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan keluarga. Pembangunan keluarga sejahtera diarahkan pada pembangunan keluarga yang sejahtera lahir maupun batin yang dicerminkan dan tingkat kualitas sumberdaya manusia dan sumberdaya materi. Pemberdayaan keluarga melalui peningkatan fungsi ekonomi ini dapat dilakukan dp.ngan meningkatkan kembali budaya sikap hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari. Budaya perencanaan dalam pengaturan keuangan juga merupakan salah satu bentuk dari sikap hidup hemat yang berwawasan kedepan menuju ketahanan ekonomi keluarga. Budaya menabung baik dalam uang atau materi merupakan kebiasaan dan tradisi dari masyarakat
Indonesia.
Budaya
menabung
ini
penu
ditingkatkan
dan
diberdayakan untuk menghadapi era pembangunan di masa depan dan untuk menanggulangi krisis ekonomi yang melanda keluarga. Berbagai upaya dikembangkan dalam rangka membantu keluarga untuk meningkatkan kegiatan ekonomi produktif yang berbasis pada ekonomi keluarga yang berwawasan bisnis. Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pembinaan ekonomi keluarga ini dapat dilakukan secaia makro dan bersama-sama dengan kegiatan dalam masyarakat dengan mendukung pendanaan yang berasal dari keluarga dan masyarakat. Pemberdayaan keluarga menuju ketahanan pangan adalah penting mengingat
pentingnya
pembangunan.
Untuk
peranan itu
keluarga
berbagai
upaya
dalam
mendukung
kegiatan
untuk
meningkatkan
kualitas
37
sumberdaya keluarga melalui pengembangan kegiatan ekonomi produktif sangat diperlukan untuk mendukung terwujudnya kefuarga yang sejahtera. Kegiatan kegiatan yang bersifat pembinaan terhadap keluarga baik dari pelatihan teknis berusaha
di
bidang
pertanian
maupun
pembinaan
mental
dalam
hal
meningkatkan kesadaran berusaha merupakan salah satu strategi dalam memberdayakan fungsi ekonomi keluarga. : Agar keluarga tani dapat memahami dan melaksanakan fungsi ekonomi
TIU
untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga tani. TIK1
: Agar keluarga tani mampu mengidentifikasi potensi sumberdaya yang
dimilikinya yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan. TIK2 : Agar keluarga tani mampu meningkatkan sumber-sumber pendapatll dan
meningkatkan pendapatan keluarga. TIK3 : Agar keluarga tani mampu mengelola keuangan keluarga.
Metode
: 1, Uraian singkatlpenjelasan 2. Tanya jawab dan diskusi.
Media: Papan tulis dan perlengkapannya.
Langkah.langkah:
1. Pertama-tama fasilitator menanyakan tentang fungsi ekonomi kepada peserta. Selanjutnya fasilitator menerangkan pengertian fungsi ekonomi dan potensi sumberdaya materi yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga tani dengan menggunakan materi V11.1. 2. Peserta diminta bebarapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. 3. Fasilitator menjelaskan materi VII.2 tentang peningkatan pendapatan yang disusun oleh Tim Submodel 2. 4. Peserta diminta menjelaskan cara pengelolaan keuangan yang dilakukan keluarga. 5. Fasilitator menjelaskan materi VI1.3 tentang Peningkatan
Ketrampilan
Pengelolaan Keuangan Keluarga.
38
MATERI VII.1
1. Pengertian fungsi ekonomi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera "fungsi ekonomi menjadi unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga". 2. Aplikasi fungsi ekonomi yang mendukung ketahanan pangan keluarga: • Tersedianya pangan dalam jumlah yang memadai sesuai jumlah anggota keluarga, jumlah anak dan komposisi umur. • Memiliki tanah meskipun tidak luas untUk mempertahankan ketahanan pangan. • Istri memiliki pekerjaan dan memperoleh pendapatan tambahan. • Istri memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan keluarga. • Memiliki tabungan atau cadangan berupa uang atau barang yang dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan. 3. Potensi sumberdaya keluarga terdiri dari: • Sumberdaya
Manusia
yaitu
segala
kualitas
ketrampilan,
motivasilkemauan keras yang meJekat pada diri manusia baik dari segi kualitas intelektuaJ, sebagainya.
kualitas
kesehatan,
kualitas
komunikasi
dan
• Sumberdaya Materi yaitu segala sumberdaya yang dipunyai berupa uang, aset kekayaan, luas lahan yang dimiliki, jumJah temak dan lain-lain.
39
MODUL VIII. MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA
Agar peserta dapat merumuskan perencanaan dan pengelolaan
TIU
keuangan keluarga.
1. Agar peserta memahami pengertian manajemen dan sumberdaya
TIK
keluarga. 2. Agar peserta dapat merencanakan keuangan dan mengelola keuangan keluarga. Metode
: Diskusi
Media
: 1. Papan Tulis
2. Gambar-gambar. : 2.5 jam
Waktu
Langkah.langkah:
1. Fasilitator menjelaskan pengertlan manajemen keuangan keluarga. Manajemen adalah:
• Suatu perencanaan dan pelaksanaan dalam menggunakan sumberdaya keluarga untuk mencapai keinginan atau tujuan.
Atau • Merencanakan penggunaan sumberdaya agar tujuan atau keinginan keluarga dapat tercapai.
Manajemen Keuangan Keluarga adalah:
Pengelolaan atau pengaturan pendapatan keluarga untuk memenuhi semua kebutuhan ke1uarga sehari-hari
40
Perencanaan Keuangan adalah:
Membagikan pendapatan keluarga menurut kebutuhan sehari-harl: 1. Kebutuhan makanan pokok beras, lauk pauk, sayur, buah, susu, gula dan jajanan. 2. Kebutuhan non-makanan • Pendidikan sekolah anak: SPP, BP3, transport, jajan, buku • Perumahan: sewa, eieilan, perbaikan • luran bulanan: pengajian, RT/RW/Kelurahan, koperasi • Listrik, PAM, telpon • Pakaian • Transportasi 3. Kebutuhan usaha/dagang: • Dagang: buah-buahan & sayuran, kebutuhan pokok la!n • Pertanian: usahatani, usaha ternak/ikan
Pemahaman Situasi Keuangan Sekarang
• Mengetahui jumlah pendapatan total keluarga. Pendapatan total = Pendapatan Tetap + Pendapatan Tidak Tetap • Pendapatan keluarga dapat berupa uang dan benda. • Perkiraan pendapatan keluarga harus dihitung selalu • Perhitungan tabungan juga dihitung terus o Mengetahui jumlah pengeluaran total keluarga
Pengeluaran total = Pengeluaran Rutin + Pengo Tidak Rutin o Pengeluaran dapat harian, mingguan atau bulanan • Pemahaman situasi keuangan merupakan dasar bagi manajemen keuangan keluarga. • Pemahaman situasi keuangan dapat menekan masalah-masalah dan konflik keuangan
Pembuatan Anggaran Keuangan Keluarga 1. Memperkirakan pendapatan (uang) yang tersedia. 2. Memperkirakan pengeluaran (rutin dan tidak rutin) 3. Membandingkan pendapatan dan pengeluaran. 4. Mengevaluasi anggaran seeara keseluruhan.
41