MODUL PELATIHAN DASAR Modul 2
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN Edisi Desember 2016
LAKPESDAM P B N U
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................................. 1 SENI MEMFASILITASI ............................................................................................... 2 1. Pendekatan Fasilitasi ........................................................................................ 2 2. Kemampuan Daya Serap Manusia Atas Informasi ...................................... 3 3. Proses Perubahan Sosial dari Pelatihan/ Kegiatan yang Partisipatoris ... 4 4. Hal yang Penting untuk Diperhatikan ........................................................... 5 Modul 2 Penghidupan Berkelanjutan .................................................................. 6 Topik 1 Peta Penghidupan dan Aset di Desa .................................................... 7 PROSES ............................................................................................................... 7 Persiapan ........................................................................................................ 7 Pengantar........................................................................................................ 7 Diskusi Interaktif ........................................................................................... 8 Paparan ........................................................................................................... 8 Diskusi Kelompok ....................................................................................... 10 Topik 2 Peta Penghidupan Yang berkelanjutan ............................................. 11 PROSES ............................................................................................................. 11 Pengantar...................................................................................................... 11 Paparan ......................................................................................................... 12 Diskusi Kelompok ....................................................................................... 13 ALAT BANTU ................................................................................................. 14 Topik 3 Rencana Aksi Perumusan Pola Penghidupan Warga Desa yang Lebih Baik dari Sisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. ................................. 15 PROSES ............................................................................................................. 15 Paparan ......................................................................................................... 15 Diskusi penyusunan Rencana Aksi .......................................................... 17 Penutup ............................................................................................................ 17 BAHAN BACAAN ...................................................................................................... 18
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 1
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
SENI MEMFASILITASI Memfasilitasi itu seperti menari, atau menyanyi. Memfasilitasi harus dilakukan dengan penghayatan dan kegembiraan
1. Pendekatan Fasilitasi Ada 2 pendekatan yang biasa dipakai dalam memfasilitasi yaitu pendekatan konvensional dan partisipatoris.
(a)
(b)
Gambar 1 (a) Pendekatan Konvensional, (b) Pendekatan Partisipatoris
Pendekatan Konvensional adalah suatu proses fasilitasi dimana proses berjalan satu arah. Fasilitator (atau orang yang memfasilitasi) menjadi narasumber atau pusat segala informasi, sementara peserta/partisipan menjadi pihak yang menerima informasi. Pendekatan konvensional ini dahulu banyak dipakai oleh guru ketika menerangkan pelajaran pada muridnya di kelas. Pendekatan Partisipatoris adalah suatu proses fasilitasi dimana semua orang baik fasilitator maupun peserta adalah narasumber. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan dan pengalaman, karenanya Pendekatan partisipatoris ini sesunguhnya sebuah langkah penghargaan kepada setiap peserta. Pendekatan partisipatoris memungkinkan semua orang berkontribusi, berperan dan belajar sesuai dengan kemampuan dan pengalaman masing masing. Selain sebagai narasumber sebagaimana peserta, Fasilitator membantu mengatur alur informasi sehingga semua informasi dari semua peserta tidak tercerai-berai dan melebar kemana-mana. Fasilitator membantu peserta untuk fokus pada setiap topik dalam pelatihan.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 2
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
2. Kemampuan Daya Serap Manusia Atas Informasi Berdasarkan penelitian, aktivitas selama pelatihan mempengaruhi kemampuan menyerap dan mendistribusikan kembali informasi yang didapat selama pelatihan. Gambar berikut menjelaskan bila seorang hanya mendengarkan selama pelatihan, maka dia hanya mampu menyerap 20% informasi yang disampaikan selama pelatihan. Orang hanya mempu menyerap 50% informasi yang didengar dan dilihat. Peserta yang hanya melihat, mendengar atau membaca saja tergolong dalam kategori peserta pasif. Apabila diminta untuk menyampaikan ulang informasi yang didapat, maka dia akan bisa menjelaskan saja tetapi tidak cukup memahami apa yang dijelaskan. Semakin aktif sesorang dalam pelatihan baik itu mendengar, melihat, menulis dan melakukan praktek, makin banyak informasi yang diingat. Beitu juga kemampuan dalam melakukan analisa, mendefinisikan dan melakukan evaluasi.
Mampu Mengingat.....
Mampu Melakukan.....
10% dari yang dibaca 20% dari yang didengar 30% dari yang dilihat
Pasif
Mendefinisikan Menjelaskan
50% dari yang dilihat dan didengar 70% dari yang dikata kan dan dituliskan 90% dari yang dilakukan
Mendemonstrasikan Mengaplikasikan
Aktif
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
Menganalisa Mendefinisikan Mengkreasi Mengevaluasi
hal 3
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
3. Proses Perubahan Sosial dari Pelatihan/ Kegiatan yang Partisipatoris Bekerja Bersama Untuk Perubahahan
Refleksi Kritis Belajar Dengan Bekerja
Partisipatoris
Perubahan yang bisa diharapkan dari pelatihan atau kegiatan yang partisipatoris dimana setiap orang belajar dengan langsung praktek (learning by doing), melakukan refleksi kritis atau belajar dari pengalaman riil baik yang dialami sendiri atau dari pengalaman pihak lain, untuk menyusun agenda perubahan menuju kondisi yang lebih baik secara bersama sama.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 4
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
4. Hal yang Penting untuk Diperhatikan 1. Memahami tujuan dan isi materi yang akan disampaikan 2. Suasana. Seorang fasilitator mengerti bagaimana menciptakan suasana yang nyaman dan memungkinkan setiap orang bisa berpartisipasi aktif selama pelatihan. 3. Setting waktu dan tempat. Dengan mempertimbangkan target peserta, maka Fasilitator harus memperhatikan: a. memastikan waktu kegiatan yang memungkinkan untuk diikui oleh calon peserta. fasilitator memastikan waktu pelatihan yang memadai dan efektif artinya tidak terlalu panjang tetapi hasilnya memadai. b. Tempat pelatihan terjangkau c. Pengaturan tempat duduk/ setting ruangan diatur dalam suasana yang menungkinkan setiap peserta bisa saling berinteraksi/ terhubung/ melihat. Misalnya dengan mengatur tempat duduk melingkar atau berbentuk huruf U 4. Memilah informasi yang harus disampaikan dan didiskusikan selama pelatihan. Tidak semua informasi harus disampaikan dalam pelatihan. Pilihlah poin penting yang sesuai dengan tujuan pelatihan. Bahan atau materi yang lain bisa menjadi bahan bacaan yang memperkaya peserta. Metode partisipatoris justru menekankan agar peserta “menemukan sendiri kesimpulan yang benar” selama proses pelatihan 5. Memilih Metode. Pilih metode yang sederhana, yang i. membuat setiap orang terlibat secara aktif serta ii. mampu menggali pendapat dan infomasi yang dimiliki peserta serta mengelaborasi pengalaman peserta 6. Menghindari dominasi salah satu kelompok/pihak, dan mendorong perempuan dan kelompok rentan untuk berpartisipasi aktif dan mengemukakan pendapat. i. Misalnya dalam setiap kelompok, memastikan semua anggota kelompok punya hak yang sama untuk mengemukakan pendapat. ii. Setiap orang menghargai pendapat yang disampaikan oleh peserta lain iii. Setiap kelompok terdiri dari laki-laki dan perempuan. iv. Apabila pelatihan hanya ditujukan kelompok gender tertentu, misalnya kelompok perempuan atau kelompok laki-laki saja, pastikan bahwa semua orang baik muda atau lansia (bila ada) bisa berpartisipasi aktif.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 5
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Modul 2 Penghidupan Berkelanjutan Tujuan : Membangun pengetahuan dan kesadaran warga penghidupan yang berkelanjutan di desa masing-masing
tentang
Peta Penghidupan Dan Aset Desa Peta Mata Pencaharian & Masalahnya
Peta Aset Desa/Adat
Peta Penghidupan yang Berkelanjutan Potensi Sumber Penghidupan yang Berkelanjutan di Desa
Rencana Aksi Perumusan Pola Penghidupan Warga Desa yang Lebih Baik dari Sisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Rencana Membangun Sumber Penghidupan yang Berkelanjutan
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 6
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Topik 1 Peta Penghidupan dan Aset di Desa Tujuan instruksional umum Peserta mengetahui gambaran umum sumber penghidupan dan aset yang mendukung penghidupan warga Tujuan instruksional khusus 1. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai macam sumber penghidupan di desa, 2. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai macam aset di desa, 3. Peserta mampu mengidentifikasi permasalahan penghidupan di desa, Materi Sarana dan prasarana yang dibutuhkan plano, metaplan, spidol, LCD proyektor, komputer/laptop Metode game, brainstorming, diskusi kelompok Materi Pendukung Time (Waktu yang dibutuhkan) Diisi oleh TA Capacity Building
PROSES Persiapan Fasilitator mempersiapkan semua bahan dan perlengkapan pelatihan seperti spidol, whitboard/ plano, video, paparan Pengantar Alokasi Waktu 5 menit 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengucapkan salam selamat datang dan meminta salah seorang peserta untuk memimpin doa. 2. Fasilitator menjelaskan tujuan pelatihan kepada peserta. Yaitu bahwa pelatihan penghidupan yang berkelanjutan bertujuan untuk Membangun pengetahuan dan kesadaran warga tentang penghidupan yang berkelanjutan di desa .
3. Fasiliattor menjelaskan tujuan sesi pemetaan sumber pengidupan kepada peserta,
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 7
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Diskusi Interaktif Alokasi Waktu 25 menit 1. Fasilitator menggali pemahaman peserta tentang sumber penghidupan di desa, dengan menanyakan apa saja mata pencahaian yang banyak digeluti oleh warga desa. Catat dalam meta plan dan tempel di kolom yang sesuai dalam lembar kerja 2.1. ( misalnya pertanian, peternakan, pertambangan, industri ..di tempel di kolom 1, sementara padi, sapi ditempelkan di kolom 2 ...dstl) 2. Selanjutnya pada kolom siapa yang berperan lukislah simbol laki laki (L) atau perempuan (P). Bila semakin banyak Laki laki yang berperan maka lukis lebih banyak L dibanding P. Begitu sebaliknya. 3. Pada kolom permasalahan, tanyakan kepada peserta apakah permasalahan yang masih ditemukan pada setiap sumber penghidupan yang ada, tulis dalam kolom terakhir Lembar Kerja 2.1 Sumber penhidupan di desa Suka makmur Bidang
pertanian
non pertanian
Sumber Penghidupan Di Desa
Siapa Yang Berperan
Permasalahan Yang Dirasakan
tanaman pangan P - L ....misal padi Peternakan , misal P-L sapi Perikanan perkebunan, misal kopi dll perdagangan produksi pangan PPP-L olahan jasa transportasi dll
pertambangan
( sebagai contoh, peserta diminta mengisi sesuai dengan kondisi di desa ) Paparan Alokasi Waktu 20 menit Fasilitator selanjutnya memaparkan apa itu sumber penghidupan yang berkelanjutan Pengertian Penghidupan :
Secara sederhana untuk memudahkan pemahaman, penghidupan bisa diartikan sebagai “mata pencaharian” yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 8
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Prinsip Berkelanjutan
Salah satu prinsip dari keberkelanjutan (sustainability) adalah mampu menjamin eksistensi/ keberadaan manusia di bumi melalui langkah-langkah utama di bawah ini (Kopfmüller dkk, 2001): Perlindungan kesehatan Pemenuhan kebutuhan dasar Pemenuhan kebutuhan secara swadaya Adanya distribusi yang adil di dalam masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan alam Pemerataan pendapatan dan pengurangan ketidaksamarataan kemakmuran Penghidupan Berkelanjutan
Meskipun pada faktanya manusia harus selalu memenuhi kebutuhan dasarnya, namun upaya pemenuhan itu (mata pencaharian, penghidupan) tidak boleh dilakukan dengan semena-mena. Manusia tetap harus menjaga penghidupan yang berkelanjutan Ciri Ciri Penghidupan Berkelanjutan
Ciri penghidupan bekelanjutan menurut Saragih dkk dan menurut Chamber and Conway, 1992): (Saragih dkk, 2007): elastis dalam menghadapi kejadiankejadian yang mengejutkan dan tekanan tekanan dari luar; tidak tergantung pada bantuan dan dukungan luar (atau jika tergantung,bantuan itu sendiri secara ekonomis dan kelembagaan harus sustainable) mempertahankan produktivitas jangka panjang sumberdaya alam; dan tidak merugikan penghidupan dari, atau mengorbankan pilihan-pilihan penghidupan yang terbuka bagi, orang lain.
Chamber and Conway, 1992): Memiliki ketahanan atau kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan, baik internal maupun perubahan lingkungan (shocks, trends, seasonality). Penghidupan diupayakan melalui strategi atau cara-cara yang wajar, tidak eksploitatif atau merusak sumber daya alam, tidak merugikan kepentingan bersama dalam jangka panjang. Mempertimbangkan penghidupan bersama, tidak mengorbankan penghidupan orang lain dan penghidupan generasi mendatang, serta tidak merusak hasil dan sumberdaya yang telah dicapai bersama sebelumnya.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 9
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Diskusi Kelompok Alokasi Waktu 40 menit Masyarakat sebaiknya mampu mengidentifikasi asset yang mereka miliki dan membuat penilaian apakah asset yang dimiliki sudah layak/sesuai standar atau belum. 1. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok 2. Setiap kelompok mendiskusikan 1 kategori aset ( sumber daya Alam, aset adat.dll) diskusi kelompok dilakukan 15 menit. Pertanyaan untuk tiap kelompok adalah a. Apa saja jenis aset desa/ adat yang ada di desa b. Bagaimana kondisinya. (kerusakan, pemeliharaan, penggunaan’kegiatan /peran dalam pembangunan selama ini, dll) Lembar kerja 2.2 Peta Aset Desa............ Kelompok 1
Kategori Sumber daya Alam
2
Aset desa/adat
3
kelompok kemasyarakatan
Jenis 1. Sawah 2. Hutan... 3. 1. Benda adat 2. Tanah adat 3. Ritual adat 4. Dlll 1. Kel tani....
Kondisi hutan gundul, banyak ditebang
2. 3.
4
infrastruktur desa
Kel pengajian Pemuda/karang taruna 4. dll jalan pasar irigasi dll
( matrik ini hanya conoh, isikan sesuai dengan hasil diskusi kelompok ) 3. Presentasi kelompok Presentasi kelompok dilakukan bergantian. Beri waktu 5 menit bagi setiap kelompok untuk presentasi dan tanyakan pendapat kelompok yang lain atas presentasi yang ditampilkan. 4. Selanjutnya dari hasil pemetaan
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 10
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Topik 2 Peta Penghidupan Yang berkelanjutan Tujuan Instruksional umum Peserta mengetahui gambaran berkelanjutan di desa
umum
penghidupan
yang
layak
dan
Tujuan instruksional khusus 1. Peserta mampu membedakan mana penghidupan yang layak dan berkelanjutan dan mana yang tidak, 2. Peserta mampu menyadari pentingnya penghidupan yang layak dan berkelanjutan di desa. Target/audience Kader Hijau: laki-laki dan Perempuan Sarana dan prasarana yang dibutuhkan plano, metaplan, spidol, LCD proyektor, komputer/laptop Metode game, brainstorming, diskusi kelompok Materi Pendukung paparan rencana Aksi Time (Waktu yang dibutuhkan) Diisi oleh TA Capacity Building
PROSES Pengantar 1. Fasilitator mengajak peserta untuk melihat kembali peta sumber penghidupan yang telah didiskusikan sebelumnya. 2. Berdasarkan penjelasan tentang penghidupan yang layak dan berkelanjutan, tanyakan kepada peserta, mana sumber penghidupan yang menurut peserta potensial menjadi sumber penghasilan yang terus menerus bisa dilakukan. Lembar kerja 2.3 potensi sumber penghidupan yang berkelanjutan di desa ......... sumber penghidupanan yang potensial berkelanjutan 1..... 2..... 3..... dst
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 11
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Paparan Penghidupan yang Layak
Terpenuhinya kelayakan standar hidup akan: 1) 2) 3) 4)
pangan dan nutrisi, pakaian, perumahan, air dan sanitasi, layanan yang dibutuhkan: medis, perlindungan social, dsb.
Dasar Hukum
Hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak diatur dalam beberapa peraturan nasional mupun kesepekatan-kesepkatan internasional yang diadopsi dan diratifikasi oleh pemerintah, diantaranya (Palupi, ----) : UUD 1945 pasal 27 (2) Pasal 25 Deklarasi Universal HAM: “Setiap orang berhak atas standar hidup yang layak untuk kesehatan dan kesejahteraan diri dan keluarganya.” Pasal 11 Kovenan Hak Ekonomi, Sosial, Budaya: “Negara-negara peserta mengakui hak setiap orang atas standar hidup yang layak untuk diri dan keluarganya, termasuk pangan, sandang, tempat tinggal dan atas perbaikan kondisi hidup terus menerus.” Pasal 27 Konvensi Hak Anak: “Negara-negara peserta mengakui hak setiap anak atas standar hidup yang layak untuk perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan perkembangan sosial anak.” Contoh Penghidupan yang Layak dan Berkelanjutan
1) Wana tani: tajuk tanaman berlapis, keragaman hayati tinggi, habitat flora dan fauna, multi produk (semusim, tahunan, jangka panjang – pertanian, buah-buahan, obat tradisional), melibatkan laki-laki dan perempuan, 2) Pertanian organik: ramah lingkungan, minim input produksi kimia, melibatkan perempuan dan laki-laki, medorong industry pengolahan paska panen 3) Budidaya ternak dan ikan (di karamba): bisa diatur musim panennya, tidak jauh dari rumah, mendorong industry rumah tangga pengolahan ikan Contoh Penghidupan yang Ttidak Layak dan Tidak Berkelanjutan
1) Menebang kayu: hanya bisa dilakukan oleh orang muda, resikonya terlalu tinggi, persediaan di alam/hutan semakin sedikit, rawan krimininalisasi Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 12
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
2) Menambang pasir sungai: hanya bisa dilakukan oleh orang muda, berbahaya bagi kesehatan, merusak ekosistem sungai sebagai habitat ikan 3) Menangkap ikan dengan racun: ikan yang kecil ikut mati sehingga mengancam kelestariannya, berbahaya bagi diri sendiri dan kesehatan lingkungan 4) Penanaman kelapa sawit: menggunakan input produksi kimia (pupuk, obat-obatan), mengurangi keragaman hayati (flora, fauna), rawan kebakaran Arti Penting
1) Menjadi sumber pendapatan yang bisa berlangsung dalam waktu jangka panjang 2) Ramah terhadap lingkungan yang sekaligus menjaga fungsinya sebagai sumber mata pencaharian 3) Dalam jangka panjang lebih murah hiayanya, karena tidak harus menggunakan input dari luar 4) Melibatkan laki-laki dan perempuan Diskusi Kelompok 1. Fasilitator selanjutnya membagi peserta dalam 4 kelompok atau sesuai dengan jumlah sumber penghidupan yang potensial pada lembar kerja 2.3. Biia jumlah yang potensial lebih dari 4 , maka pilih 4 yang paling potensial . 2. Diskusikan dalam kelompok masing masing untuk mengisi setiap kolom dalam dalam lembar kerja 2.3. lakukan selama 15 menit 3. Gunakanan lembar kerja 2.3 untuk menjelaskan bagaimana kelompok harus mengisi kolom kolom yang tersedia. Lembar Kerja 2.4 Potensi sumber penghidupan ysng bekelanjutan di Desa Suka Makmur Produk padi
Ketersediaan Bahan/ Bibit Akses Potensi Dan Sarana Pasar Pasar Pendukung sangat tidak relatif pasar bisa menguntungkan tergantung dekat dan menerima ...5 jt/ ha pada bibit dari terjangkau berapapun luar, saluran produksi air baik, harga yang pupuk mahal dihasilkan Hasil/ Keuntungan Ekonomi
Aspek Lingkungan penggunaan pupuk pabrikan potensial mencemari lingkungan
( ini matrik hanya contoh, . Isi sesuai dengan hasil diskusi kelompok ) Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 13
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
4. Pada bagian produk, peserta boleh menuliskan atau menggambarkan produk yang dimaksud. 5. Selanjutnya minta setiap kelompok untuk megkritisi hassil diskusi kelompok lain dengan menggunakan metode “buka Lapak”. Dengan alat bantu B.2.1 6. Setelah 2 putaran, minta setiap kelompok kembali ke hasil diskusi kelompoknya. 7. Tanyakan apa komentar peserta setelah melihat hasil diskusi kelompok. Satu atau 2 orang dengan perbandingan gender/jenis kelamin setara. 8. Selanjutnya fasilitator menjelaskan tentang sumber penghidupan yang berkelanjutan menggunakan alat bantu berikut ALAT BANTU Alat Bantu. instruksi untuk Buka Lapak / round robbin “Buka Lapak” 1. Disetiap kelompok siapkan 1 orang sebagai penjaga lapak/warung. Dia akan bertugas untuk menjelaskan kepada para tamu yang mengunjungi lapak/warungnya. 2. Siapkan hasil diskusi kelompok , kertas /post aid dan alat tulis/spidol untuk mencatat masukan dari para pengunjung. 3. Anggota kelompok yang tidak bertugas sebagai penjaga lapak, akan melakukan kunjungan kepada lapak “tetangga” . 4. Pengunjung lapak bertugas untuk mengkritisi dan memberi masukan atau menyangakal paparan lapak/warung yang dikunjungi. Setiap komentar atau masukan dari pengunjuk lapak, ditulis dalam kertas/post aid yang disediakan. 5. Kunjungan satu lapak dilakukan selama 5 menit. 6. Lakukan kunjungan lapak minimal 2 putaran.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 14
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Topik 3 Rencana Aksi Perumusan Pola Penghidupan Warga Desa yang Lebih Baik dari Sisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Tujuan Instruksional umum Peserta mengetahui langkah-langkah yang diperlukan dalam upaya mencapai penghidupan yang layak dan berkelanjutan Tujuan instruksional khusus 1. Peserta mampu merumuskan secara konkret langkah-langkah dalam upaya mencapai penghidupan yang layak dan berkelanjutan, 2. Peserta mampu mengurangi atau meninggalkan penghidupan yang tidak layak dan tidak berkelanjutan. Materi Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan plano, metaplan, spidol, LCD proyektor, komputer/laptop Metode diskusi kelompok Materi Pendukung Time (Waktu yang dibutuhkan) : Diisi oleh TA Capacity Building
PROSES Paparan Alokasi Waktu 30 menit Potensi Sumberdaya Alam dan Kerentanan Lingkungan yang Dihadapi
Desa dianugerahi potensi dan kekayaan sumberdaya alam yang bermanfaat sebagai sumber penghidupan atau mata pencaharian masyarakat; misalnya hutan (sumber kayu, tanaman obat-obatan), kebun dan ladang (sumber pangan), sungai (sumber ikan), dan sebagainya. Akibat dari Praktek yang Tidak Tepat
Praktek pengelolaan yang tidak ramah, sumberdaya alam tersebut bukannya menjadi berkah, terkadang menjadi sumber bencana/permasalahan lingkungan yang sering melanda desa (meskipun kejadian tersebut tidak terjadi di desa), misalnya: a) Kebakaran hutan: baik karena praktek perladangan yang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat, pembukaan lahan oleh perusahaan perkebunan/HTI maupun akibat pemanasan global. b) Banjir dan tanah longsor: karena kondisi tutupan lahan yang rusak sehingga tidak bisa menyimpan air hujan c) Kekeringan, d) Hama penyakit tanaman: akibat usaha tanaman sejenis (kelapa sawit, HTI), penggunaan pestisida dan zat-zat kimia Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 15
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Strategi
Strategi penghidupan yang layak dan berkelanjutan adalah strategi yang mampu menjamin penghidupan generasi sekarang dan generasi yang akan datang (anak cucu kita); melalui upaya keberlanjutan penghidupan masyarakat (sistem sosial) dan keberlajutan sumberdaya alam (sistem ekologi). Upaya Mempertahankan Keberlanjutan Kehidupan Diantaranya Melalui:
a) Penguatan kelembagaan baik formal maupun informal di tingkat desa: (1) kelembagaan ekonomi (kelompok tani, koperasi), (2) lembaga social/keagamaan (dasawisma, pengajian, RT/RW), b) Penguatan pranata social yang mengatur akses masyarakat terhadap sumberdaya alam , uang ada di desa c) Penguatan pengelolaan sumberdaya alam: Penataan lahan desa: batas wilayah dengan desa lain, identifikasi lahan milik dan lahan komunal, alokasi penggunaan lahan untuk pertanian, kawasan lindung, pemukiman, dsb. Perumusan aturan dan norma pengelolaan SDA di tingkat desa dan pembentukan kelembagaan untuk menerapkannya di lapangan Diversivikasi Mata Pencaharian
Berdasarkan identifikasi potensi sumberdaya alam dan sumberdaya social yang ada di desa, maka diperlukan diversifikasi mata pencaharia masyarakat untuk mendukung penghidupan yang layak dan berkelanjutan sbb: a) Pertanian: pangan, perkebunan, wana-tani, perikanan, peternakan b) Non pertanian: industry pengolahan paka panen, perdagangan, transportasi, jasa, dsb Tolok Ukur keberhasilan Rencana Aksi
Tolok ukur keberhasilan rencana aksi: peningkatan pendapatan, peningkatan kesejahteran, kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, kelestarian usaha, kondisi SDA yang semakin baik (luas hutan bertambah, frekuensi banjir berkurang, tidak terjadi kebakaran hutan, dsb). Aksi Adaptasi
a) Penggunaan bibit local untuk budidaya pertanian secara umum b) Penandaan siklus alam (frekuensi dan durasi banjir), musim kemarau, waktu terjadinya serangan hama dan penyakit, musim paceklik, dsb c) Penerapan prinsip ramah lingkungan: organik, wana tani, dsb
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 16
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
Diskusi penyusunan Rencana Aksi Alokasi Waktu 30 menit 1. Fasilitator meminta peserta kembali mejadi 4 kelompok. 2. Berdasarkan paparan tentang upaya mempertahankan keberlanjutan, diversivikasi mata pencaharian dan aksi adaptasi, apa yang akan dilakukan oleh masyarakat untuk menjawab permasalahan yang ditemukan pada lembar kerja 2.4 3. Fasilitator menjelaskan instruksi untuk diskusi kelompok a. Kolom strategi diisi dengan apa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi terkait dengan sumber penghidupan b. Dalam kolom pelaksanaan diisi dengan rencana pelaksanaan kegiatan tersebut ( bulan pa, tahun berapa ) c. Dalam kolom penanggung jawab, dituliskan nama atau kelompok yang bertanggung jawab terkait dengan pelaksanaan rencana kegiatan tersebut 4. Gunakan lembar kerja 2.5 . Diskusi kelompok dilakukan selama 15 menit Lembar kerja 2.5 Rencana Aksi Problem : ketergantungan pada pupuk kimia dan bibit dari luar Strategi Kegiatan Penanggung Jawab mengembangkan pelatihan pembuatan pupuk pertanian organik organik pengembangan bibit lokal dst...
5. Setelah diskusi kelompok selesai, minta setiap kelompok untuk menpelkan hasilnya didinding 6. Presentasikan hasil diskusi kelompok Penutup Fasilitator menegaskan pentingnya mengembangkan sumber penghasilan yang berkelanjutan Fasilitator menutup sesi dengan memberikan apresiasi kepada semua peserta atas kerja keras dalam pelatihan ini.
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 17
Modul 2
Penghidupan Berkelanjutan
BAHAN BACAAN 1. Dati Fatimah, paparan seni memfasilitasi, ToT Penyusunan Modul PUG Bagi Tim Teknis PPRG Kab Kutai Kartanegara 2. Berbagai Sumber 3. Presentasi Hak Atas Standar Penghidupan Layak dalam Perspektif HAM, Sri Palupi 4. Kerangka Penghidupan Berkelanjutan Sustainable Livelihood Framework, Sebastian Saragih, Jonatan Lassa, Afan Ramli, 2007
Konsorsium Energi Lestari Mandiri (KEMALA)
hal 18