FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
MODUL MC-‐TV PRESENTER
Disusun Oleh: Nuke Farida,SS., M.I.Kom
KATA PENGANTAR Berkembang pesatnya industri Penyiaran dan Event Organizer di Indonesia memberikan peluang yang menjanjikan bagi profesi MC-‐TV Presenter. Hal itu karena seorang MC-‐TV presenter berperan penting dalam mensukseskan sebuah acara on air atau off air. Maka Industri Penyiaran ini tentu membutuhkan tenaga andal yang siap pakai dan kompeten. Mengingat betapa pentingnya peranan MC-‐TV presenter dalam suatu penyelenggaran acara atau program acara Televisi dan semakin tingginya harapan masyarakat terhadap kemasan suatau acara, maka sudah saatnya dibutuhkan panduan yang baik dan benar mengenai profesi ini. Semakin canggihnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi profesi ini untuk dapat melahirkan ide-‐ide yang baru, inovatif, dan kreatif dalam memandu atau membawakan suatu acara agar tidak membosankan dan ditinggalkan oleh audiensnya. Universitas Gunadarma sebagai institusi pendidikan tinggi swasta memandang perlu untuk menerapkan salah satu TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI, yaitu pendidikan dan pengajaran di bidang Ilmu Komunikasi khususnya dengan menyusun modul pelatihan MC-‐TV presenter agar mahasiswa memiliki bekal kemampuan komunikasi yang handal dan kompeten demi memenuhi tuntutan di dunia kerja. Modul pelatihan ini juga disusun dalam rangka mendukung mata kuliah Public Speaking dan salah satu penerapan ilmu Public Speaking yang saat ini sedang menjadi tren adalah MC-‐TV presenter. Pembuatan modul pelatihan ini juga bertujuan memandu mahasiswa Ilmu Komunikasi bagaimana caranya membangun personal branding agar menjadi seorang MC-‐TV presenter yang profesional sehingga mampu bersaing di dunia global.
1
Daftar Isi Kata Pengantar
(hlm. 1)
PERTEMUAN 1 Module 1 : Critical Requirement for Becoming a Professional MC – TV Presenter (hlm. 3) Module 2 : Profile Mapping (hlm. 12)
PERTEMUAN 2 Module 3 : A to Z become MC – TV Presenter
(hlm. 15)
Module 4 : Stakeholders MC – TV Presenter
(hlm. 22)
(hlm. 26) (hlm. 31)
(hlm. 35)
PERTEMUAN 3 Module 5 : First Impression Module 6 : Teaming Up with Your Partner
PERTEMUAN 4 Module 7 : How to Create Your Script
PERTEMUAN 5 Module 8 : Interviewing Technique
(hlm. 51)
PERTEMUAN 6 Module 9 : Brand Image Module 10 : Talk Show
(hlm. 60) (hlm. 62)
PERTEMUAN 7 Module 11 : Building The Atmosphere Module 12 : When Things Gone Bad
(hlm. 71) (hlm. 74)
PERTEMUAN 8 Module 13 : Total Look for MC – TV Presenter
(hlm. 79) 2
PERTEMUAN 1 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 1 Module 2
: Critical Requirement for Becoming a Professional MC – TV Presenter : Profile Mapping
3
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1. Hal apa yang menjadi persyaratan utama seorang MC – TV Presenter profesional? -‐ -‐ -‐ -‐ -‐ 2. Perinci modal, kelebihan, atau kekhasan yang sudah Anda miliki sebagai MC – TV Presenter
...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... 3. Tuliskan hal-‐hal yang masih menjadi kekurangan Anda sebagai MC – TV Presenter.
...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ......................................................................................................
4
DISKUSI 1. Mengapa saya ingin menjadi MC – TV Presenter?
...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... 2. Apa saja pengalaman MC – TV Presenter yang saya miliki?
...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... 3. Siapa saja MC – TV Presenter yang menjadi idola saya? Mengapa saya mengidolakannya?
...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ......................................................................................................
5
MATERI Pembahasan Tugas Pra-‐workshop Pengertian MC MC (baca: emsi atau emcee [Inggris]) singkatan dari Master of Ceremony. Secara harfiyah, MC artinya orang yang menguasai upacara atau acara. Kata “master” menunjukkan yang bersangkutan piawai atau sangat menguasai hal tertentu. Kata “ceremony” merujuk pada acara, upacara, perhelatan, atau penyelenggaraan acara. Dengan demikian, MC adalah orang yang paling menguasai visi, misi, proses, dan detail sebuah acara dan ia bertindak sebagai pemandu jalannya acara tersebut. Penyiar, Announcer, Host/ Presenter, MC (Master of Ceremony), dan Pembawa Acara (PA), merupakan profesi yang membutuhkan keterampilan (skill) Public Speaking. Mereka sama-‐sama public speaker, pembicara publik, atau orang yang berbicara kepada orang banyak. Berikut ini penjelasan masing-‐masing profesi sekaligus perbedaan antara Penyiar, Announcer, Presenter, MC (Master of Ceremony), dan Pembawa Acara (PA), Moderator dan Public Speaker. a. Penyiar Disebut juga Radio Announcer, Radio Host, Radio Personality, atau Radio DJ (Disk Jockey), yaitu orang yang memandu atau membawakan sebuah acara (program) siaran radio, misalnya siaran berita, siaran musik, siaran talkshow, dan sebagainya. Penyiar memang tidak berhadapan langsung dengan pendengarnya, namun hakikatnya ia Public Speaker juga karena berbicara kepada orang banyak (publik), yakni para pendengar. b. Announcer Terjemahan "resmi" announcer memang penyiar radio (radio announcer), namun ada satu profesi yang khusus disebut announcer, tapi bukan penyiar, yaitu orang yang bertugas mengumumkan (to announce) beragam informasi di sebuah "audio land" supermarket, pameran, bazar, atau pemandu di arena balapan. Orang yang mengumumkan petinju atau pegulat yang akan bertarung juga
6
disebut announcer. Pada umumnya Announcer dikategorikan sebagai profesi penyiar radio atau televisi. Kehadirannya di media elektronik tidak dipengaruhi oleh batasan pendengar atau pemirsanya. Audiens tersebar di berbagai tempat dan tidak dapat diklasifikasikan secara khusus. c. Host/Presenter Di Indonesia identik dengan penyiar televisi (TV Presenter). Penyiar radio juga disebut presenter, yaitu Radio Presenter. Tugasnya "menyajikan/menghadirkan" (to present) sebuah acara (program siaran). Presenter TV yaitu orang yang membawakan, memandu, atau menyajikan sebuah acara televisi, seperti progam berita (news presenter/penyaji berita), acara musik, talkshow, quiz, dan sebagainya. d. MC (Master of Ceremony) MC disebut juga Pemandu Acara atau Pembawa Acara (PA). Sebutan MC lebih ditujukan bagi pemandu acara-‐acara informal, seperti acara hiburan (misalnya konser musik), perayaan ulang tahun, resepsi pernikahan, dan sebagainya. e. Pembawa Acara Disingkat PA. Disebut juga "Pewarah", yaitu pemandu sebuah acara formal-‐ seremonial. Tugasnya sama dengan MC, namun di acara seremonial atau acara formal instansi. f. Moderator Moderator adalah orang yang memimpin, mengatur, dan memandu jalannya diskusi, dialog, debat, seminar, workshop, atau lokakarya. Ia menjadi "penengah" dan mengatur lalu-‐lintas pembicaraan. g. Public Speaker Semua profesi di atas masuk dalam kategori Public Speaker, pembicara publik, dengan keterampilan utama Public Speaking. Namun, Public Speaker lebih dimaknai sebagai "orang yang menjadi pembicara di berbagai forum -‐-‐pengajian, pelatihan, seminar, dan sebagainya. Yang tergolong profesi Public Speaker adalah penceramah, seperti ceramah agama, ceramah ilmiah, ceramah bidang keilmuan tertentu, termasuk trainer, motivator, atau pemateri sebuah pelatihan.
7
Jenis-‐jenis MC – TV Presenter MC – TV Presenter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. MC – TV Presenter Formal 2. MC – TV Presenter Non Formal Siapakah MC – TV Presenter yang termasuk ke dalam kategori-‐kategori tersebut? Formal : ................................................................................................................. ............................................................................................................................... Non Formal : ......................................................................................................... ............................................................................................................................... Tugas dan Tanggung Jawab seorang MC – TV Presenter Secara mikro, tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter adalah: 1. Membawakan sebuah acara dengan lancar dan menarik sesuai dengan rundown yang ditentukan 2. Penyambung pesan dari acara Namun secara makro, tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter jauh lebih luas dari sekedar membawakan acara. Tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter adalah sebagai berikut: •
Pembentukan opini publik, baik langsung maupun tidak langsung
•
Menyampaikan informasi, data, pesan yang mewakili kepentingan klien
•
Menjadi panutan atau role model
Dasar-‐dasar MC 1. Seorang MC hendaknya lancar berbicara, komunikatif, berwawasan luas, good looking, dan mampu beradaptasi dengan situasi.
8
2. Seorang MC hendaknya pandai bergaul, mudah akrab dengan orang lain, rendah hati, ramah, dan humoris. 3. Tugas pokok MC antara lain membuka acara (salam, sambut hadirin, menyebutkan aturan acara), menjaga kelancaran acar dari awal hingga akhir, dan meniutup acara (menyampaikan terima kasih kepada hadirin, panitia, pengisi acara, dan minta maaf, jika perlu “menyimpulkan” acara). 4. Seorang MC harus mengetahui secara pasti bentuk acara yang akan dipandunya, mengetahui gambaran lokasi, profil hadirin, profil pembicara atau pengisi acara, dan hal-‐hal apa saja yang ada dalam acara tersebut –dibicarakan dengan panitia / seksi acara atau pihak berwenangan. 5. Melakukan check and re-‐check terhadap susunan acara, kalimat yang akan diucapkan, daftar tamu kehormatan, dan hal-‐hal yang berkaitan dengan acara yang akan dipandunya. 6. Mengenakan busana tata rias yang sesuai dengan jenis acara yang akan dipandunya. 7. Datang di lokasi paling tidak satu jam sebelum pelaksanaan acara guna persiapan fisik,mental, dan teknis –seperti pengecekan mikrofon (voice check,mike-‐test) dan posisi MC dan pembicara. 8. Mempersiapkan cue-‐card (kartu MC), kira-‐kira setengah halaman kertas kuarto, untuk pedoman acara yang akan dipandu, berisi susunan acara, profil pengisi acara, dan kertas kosong untuk “corat-‐coret” sebagian bahan improvisasi dan menghidupkan acara. 9. Seorang MC tetap “tunduk” seorang stage manager sehingga segala perubahan susunan acara harus dikonsultasikan lebih dahulu dengannya. 10. Selalu menjaga sikap yang tenang, tidak gundah, stabil dalam menguasai situasi dan kondisi. 11. Sebaiknya melakukan “senam mulut” untuk relaksasi sebelum memulai acara. 12. Senantiasa berubah kerasa memulai dan mengakhiri “on time”, juga memastikan semua pengisi acara tampil sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan (one of your roles as the MC is to watch and control the timing). 13. Jangan lupa, introduce yourself, even if you think everyone should know who you are. Kenalkan diri Anda –kecuali dalam acara formal.
9
Bridging MC harus mampu merangkai acara demi acara menjadi sebuah suatu-‐kesatuan, menjembatani pembicara ke pembicara lain atau pengisi acara ke pengisi acara yang lain. An essential skill of an MC is the ability to make comments which “bridge” between segments of the meeting.
Teknik Vokal 1. MC harus berbicara jelas, ringkas, dan memperhatikan artikulasi dan pelafalan dengan tepat, seperti “Saudara” (bukan “Sodara”). 2. Melatih dan memperhatikan intonasi, meliputi tekanan, keras-‐lembutnya suara, nada tinggi-‐rendahnya suara, tempo cepat-‐lembutnya bicara, dan jeda atau pengehentian. 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam acara resmi dan semiresmi. Memahami Dunia MC – TV Presenter 1. Memahami kekhasan bentuk komunikasinya − Informatif − Obyektif − Akurat − Tidak memihak − Menghibur − Mengedukasi 2. Memahami profesionalisme seorang MC – TV Presenter − Memahami diri, sehingga Ø mampu menampilkan kelebihan Ø mampu menonjolkan kekhasan Ø mampu menutupi kekurangan, atau bahkan menjadikan kekurangan sebagai nilai jual yang berkaitan dengan kekhasan − Memahami orang lain, sehingga Ø mampu membina hubungan baik
10
Ø membangun chemistry yang dibutuhkan Ø masuk dalam kerangka pemikiran dan perasaannya Ø mampu melibatkannya secara total untuk menyukseskan acara yang dibawakan •
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan profesi − On time (tepat waktu) − Melakukan persiapan yang optimal (penggunaan materi, penampilan, stamina dll) − Percaya diri dan dan menunjukkan kredibilitas diri
“Do’s” dan “Don’ts” MC – TV Presenter Lakukan
Jangan Lakukan
-‐ Menguasai materi
-‐ Sarkastik
-‐ Paham apa yang dibicarakan
-‐ Salah penyebutan
-‐ Tunjukkan antuasiasme
-‐ Overacting
-‐ Menghargai orang lain
-‐ Egosentrik
-‐ Menjadi diri sendiri
-‐ Berprasangka
-‐ Kooperatif
-‐ Monoton
-‐ Tepat waktu
-‐ Debat kusir
-‐ Entertaining
-‐ Memotong pembicaraan
-‐ Berpenampilan sesuai
-‐ Emosional
-‐ Peka
-‐ Kekanak-‐kanakan
-‐ Punya sense of humor
-‐ Tidak paham (tulalit)
-‐ Charming
-‐ Tidak tulus
-‐ Selalu berpikir positif
-‐ Tidak terkontrol
-‐
-‐ Negatif dalam tindakan dan ucapan
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
11
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
Kode Etik MC – TV Presenter Berprofesi sebagai seorang MC – TV Presenter tentunya memiliki aturan main tersendiri yang harus diikuti untuk menjaga profesionalismenya. Berikut ini adalah sejumlah aturan main mendasar yang harus dipahami dan diikuti oleh para MC – TV Presenter yang profesional. •
Mengacu pada perjanjian/kontrak kerja
•
Tidak menyebutkan kompetitor
•
Tidak membandingkan dengan pengalaman yang lampau
•
Tidak memaksakan opini pribadi dalam ucapan yang disampaikan
•
Tidak mengandung SARA
Brainstorming Anda ingin menjadi figur MC – TV Presenter yang seperti apa? .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ...............................................................................................................
12
PROFILE MAPPING Gunakan bagian kosong berikut ini untuk melakukan persiapan sebelum perekeman profil. Agar proses perekaman lancar, tuliskan poin-‐poin yang akan Anda sampaikan dalam rekaman yang berdurasi 2 menit. Akan lebih baik bila dalam rekaman tersebut Anda berperan sebagai MC – TV Presenter dengan pilihan jenis acara dan topik acara dan topik yang dibebaskan. .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
..................... Sebelum melakukan perekaman profil Anda, isilah form evaluasi diri yang diberikan fasilitator. Catatan .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
13
.................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ................ Pemberian Tugas Pasca-‐workshop .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
..........
14
PERTEMUAN 2 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 3
: A to Z become MC – TV Presenter
Module 4
: Building Relationship with Your Stakeholder
15
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1. Hal-‐hal apa yang menurut Anda harus dipikirkan mulai dari persiapan sampai tampil di atas panggung? •
•
•
•
•
2. Dari hal yang sudah dituliskan di atas, beri tanda pada hal-‐hal yang belum dikuasai atau perlu ditingkatkan 3. Sebutkan pihak2 orang terkait dengan pekerjaan sebagai MC – TV Presenter? •
•
•
•
•
•
16
MATERI Pembahasan Tugas Pra-‐workshop A to Z Become MC – TV Presenter Ada sembilan (9) hal yang menjadi ‘hukum’ wajib yang harus dipersiapkan oleh seorang MC-‐TV Presenter: 1. Berusaha meningkatkan pengetahuan Seorang MC-‐TV Presenter sedianya akan tampil di berbagai acara yang berbeda-‐beda, sehingga dia dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan, misalnya tentang hal-‐hal yang sedang tren di masyarakat, mengerti produk, perkembangan dunia politik dan memahami kebiasaan suatu masyarakat dan sebagainya. Contoh lain, ketika seorang MC-‐TV presenter diminta untuk membawakan acara launching produk makanan, maka dia harus mngetahui jenis produk makanannya, kadar gizi, unsur kesehatannnya, bahkan sampai batas kadaluarsa atau label halalnya sehingga masyarakat tertarik untuk membeli. Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh, maka seorang MC-‐TV presenter akan semakin mudah melakukan pekerjaannya, cepat tanggap dan terlihat pintar dan profesional. MC-‐TV presenter yang memiliki pengetahuan luas akan cepat beradaptasi dengan tema atau topik sebuah acara. 2. Mampu Memberi Contoh dari Pengalaman Sendiri Seorang MC-‐TV presenter perlu juga sesekali menceritakan kisah pengalaman hidupnya agar lebih menarik audiens. Pengalaman pribadi anda bisa dijadikan selingan pada sebuah acara yang temanya berkaitan dengan pengalaman hidup yang anda alami. Contohnya bila anda hobi memasak, maka pengalaman memasak anda bisa diceritakan saat membawakan sebuah acara Lomba Memasak. Menceritakan pengalam hidup sendiri akan memperkuat ikatan emosional antara MC-‐TV presenter dengan audiensnya. 3. Berusahalah Selalu Kreatif Profesi MC-‐TV presenter adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan banyak ide atau gagasan segar. Kapasitas pengetahuan yang luas ditambah seabrek kisah pengalaman diri sendiri adalah perpaduan yang cocok bagi profesi ini. Namun
17
hal itu tidaklah cukup, agar audiens tidak cepat bosan dengan penampilan anda, seorang MC-‐Tv presenter perlu mempersiapkan diri dengan ide-‐ide menarik, unik (berpikir out of the box) karena sangat mungkin terjadi penundaan acara karena satu dan lain hal, misalnya menunggu tamu penting yang masih dalam perjalananan atau artis yang mengisi acara tidak datang, sementara acara sudah semestinya dibuka, situasi ini sangat membutuhkan kreatifitas ide dari MC-‐TV presenter untuk mengisi acara sambil menunggu tamu penting yang belum datang tersebut. Contoh lain agar suatu acara berlangsung lebih meriah dan menarik, seorang MC-‐TV presenter harus mampu menghidupkan sekaligus menjaga suasana acara dengan sikap, ucapan atau gagasan lain selama tidak keluat dari konteks acaranya. 4. Memiliki Rasa Humor Agar sebuah acara tetap menyedot perhatian audiens dan suasana terasa semakin “hidup”, makan perlu kiranya MC-‐TV presenter memberikan sentuhan hmor, canda, tawa kepada auidens. Terkadang untuk membuka acara diawali dengan sapaan humor sang MC-‐TV presenter atau dilakukan saat acara berlangsung jika terlihat mood audiens mengendur agar suasana menjadi segar dan bersemangat. 5. Memiliki kesabaran yang tinggi Pagelaran acara yang telah diranacag denganbaik, terkadang dapat timbul masalah salah koordinasi atau ada perubahan agenda secara mendadak. Maka dibutuhkan kesabaran anda sebagai MC-‐TV presenter agar terlihat profesional mengatasi situasi dengan tenang dan fokus, sehingga semua pihak pun ikut senang. 6. Melatih Imajinasi Selama anda menekuni profesi MC-‐TV presenter, anda akan menemukan berbagai macam acara yang mempunyai karakter dan tingkat kesulitan yang berbeda-‐beda. Saat itulah anda dituntut untuk lebih kreatif, misalnya mengemas acara yang biasa-‐biasa saja menjadi sebuah acara meriah, hangat dan berkesan bagi audiensnya 7. Memiliki antusiasme Jangan melakukan pekerjaan dengan setengah hati, lakukanlah dengan penuh antusiasme, sebab bila seorang MC-‐TV presenter terlihat lemas, lesu dan mood buruk maka akan mempengaruhi audiensnya. Sebaliknya jangan pula terlalu bersemangat, antusiasme berlebihan karena mungkin akan membawa anda ke
18
tempat yang salah. Misalnya pada acara pernikahan, anada terlalu meledak-‐ledak seperti penyiar sepak bola. 8. Memiliki Sifat Rendah Hati dan Bersahabat Hindarilah sifat seolah-‐olah anda serba tahu. Serba mengerti atau sombong, karena sikap negatif anda akan berbuah negatif bagi anda. Berusahalah selalu agar anda bersikap rendah hati dan bershabat. 9. Memiliki Kemampuan Bekerja Sama Menekuni dunia MC-‐TV presenter berarti bekerja tim. Sukses atau tidaknya suatu acara tergantung dari kinerja tim dari awal perencanaan sampai pelaksanaannya. Maka anda dituntut untuk dapat bekerja sama dengan semua pihak demi suksesnya acara. Menjadi MC-‐TV Presenter pada Beragam Acara: 1. Acara Resmi/ Formal MC boleh merespons suasana cair dari pendengarnya dengan tersenyum dan berekspresi dengan bahasa tubuh yang lebih santai, namun sebaiknya menjalankan tugas dengan sikap yang formal, tidak turut berkomentar atau melucu supaya acara tidak berubah dari sejatinya sebagai acara resmi. Memang sebagai MC harus piawai juga menanggapi gurauan dengan humor yang pantas. Namun, bila Anda merasa tidak terlalu mahir, lebih baik tidak merespons dengan humor yang mungkin justru tidak pantas diucapkan. 2. Acara Semi Resmi/Formal Acara semacam ini biasanya didahului dengan sambutan-‐sambutan yang bersifat resmi (meskipun ada kemungkinan juga para penyampai sambutan melucu atau bercanda). Setelah sambutan berakhir, dilanjutkan dengan hiburan, entah dengan tarian, paduan suara, band, dan sebagainya. Acara ini sangat cocok dibawakan oleh seorang MC yang dapat menyanyi juga. Atau paling tidak, MC mengerti tentang lagu-‐ lagu sehingga mudah membuat kalimat-‐kalimat sebagai komentar atas penampilan seseorang pada saat itu. 3. Acara Santai/ NonFormal
19
MC acara nonformal dapat leluasa mencairkan suasana, antara lain dengan sikap yang santai, misalnya tidak hanya berdiri di satu spot melainkan dapat berpindah-‐ pindah atau berjalan-‐jalan. MC acara santai dapat dengan leluasa meminta hadirin untuk bertepuk tangan setiap usai satu acara agar suasana terasa lebih menyenangkan. Namun, kadang kala ada MC, yang meminta hadirin untuk sangat sering bertepuk tangan, ini akan melelahkan, sehingga hadirin tidak lagi antusias atau tulus memberikan tepukan, hanya terkesan terpaksa. Maka lebih baik meminta tepuk tangan secukupnya dan tidak berlebihan. Agar menjadi MC-‐TV presenter yang profesional yang sukses, perlu dilakukan persiapan diri sebagai berikut: 1. Mengenal diri Sendiri 2. Mempelajari audiens dan acaranya 3. Memperhatikan olah vokal dan keterampilan berbahasa 4. Mengatur bahasa tubuh dan penampilan berbusana Setelah melalukan persiapan diri, ada tiga proses yang harus dilalui dalam menjadi MC – TV Presenter, diantaranya: a. Pre-‐Show − Briefing dengan klien − Gladi resik − Memastikan jadwal di venue − Membuat Q-‐card − Fitting baju − ... − ... − ... b. D-‐day − Memastikan tempat dressing room − Memastikan contact person − Membaca script (reading dengan partner MC)
20
− Show time − ... − ... − ... − ... c. Post-‐Show − Meminta feedback/review dari EO/klien − Me-‐review diri sendiri ( gunakan alat rekam pada saat acara) − ... − ... − ... −
21
Stakeholders MC – TV Presenter Dalam menjalani profesi sebaai MC – TV Presenter, Anda berhubungan dengan banyak pihak yang pada akhirnya mempengaruhi totalitas Anda dalam bekerja. Dalam membangun hubungan dengan para stakeholders ini, Anda harus memiliki sikap dan mental yang positif. Profesionalisme dalam membangun hubungan akan membuat hal yang sulit menjadi mudah. Profesionalisme ini dapat diaplikasikan dengan cara-‐cara sebagai berikut. − Menghargai semua pendukung acara, klien, dan kru − Selalu bersemangat dengan citra diri yang ditampilkan − Kooperatif (mudah diajak bekerja sama) Diskusi berikut ini akan membantu Anda mengenali siapa saja pihak-‐pihak yang harus Anda bina kerjasamanya dan strategi khusus apa saja yang perlu diterapkan untuk dapat total bekerjasama dan membina hubungan baik dengan mereka. •
Klien – High level position (owner, Presdir, BOD, dll) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .............................................................
•
Klien – Pengambil keputusan (Management level) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ............................................................
22
•
Klien – Penghubung operasional (PC/Liaison Officer) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .............................................................................................................................
..... •
Penyelenggara – Show director / producer ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................
.... •
Backstage team support (wardrobe, make-‐up, dll) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..............................................................................................................................
.... •
On – stage team support (sound technician, lighting, dll) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..............................................................
23
•
Media ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
... •
Audience ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
... Catatan ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..................................................................................................................................
.........
24
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................
.....
25
PERTEMUAN 3 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 5
: First Impression
Module 6
: Teaming Up with Your Partner
26
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1. Tuliskan tiga kata kunci (kekuatan) Anda sebagai seorang MC – TV Presenter. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
... 2. Bila kata kunci tersebut harus Anda tampilkan sebagai seorang MC – TV Presenter, hal apa yang akan Anda lakukan? (Misalnya Anda memilih kata kunci smart, maka anda dapat menuliskan “saya tidak akan salah dalam memahami pengetahuan yang telah diberikan”) ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
... 3. Bila ada, ceritakan pengalaman Anda saat menjadi MC berpasangan. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
...
27
28
MATERI Pembahasan Tugas Pra-‐workshop Your Two Minutes Killer Time Kesan pertama tidak hanya akan memberikan penilaian namun memprediksi bagaimana sebenarnya orang tersebut. Menurut studi yang dilakukan Princeton, hal ini dapat terjadi hanya dengan 100 miliseconds. Lalu, bagaimana caranya untuk membuat kesan pertama yang baik? Saat Anda berada di atas panggung, audience akan menilai Anda pada dua menit pertama, apakah anda menyakinkan dan mengesankan atau bahkan sebaliknya. Opening dalam menjadi MC – TV Presenter sangat penting sebagai kesan awal yang akan mempengaruhi kesan penonton terhadap keseluruhan acara. Seorang MC-‐TV presenter dapat melakukan beberapa cara untuk membuat kesan pertama yang baik kepada audiensnya: 1. percaya diri dan ramah. Jangan ragu untuk menyapa audiens karena akan membuat anda lebih nyaman dan santai. Selain itu anda juga sebaiknya tersenyum ramah dan ikhlas agar audiens pun merasa dekat dan meras sudah kenal dengan anda. 2. Postur tubuh yang tepat itu sangat penting. Bahasa tubuh bisa menggambarkan tentang suasana hati dan tingkat kepercayaan diri anda. Postur tubuh membungkuk dapat memberikan kesan ketidak-‐amanan dan kekalahan. Anda harus selalu berdiri lurus dan tinggi, mungkin dengan tangan di pinggul Anda, jika Anda ingin menyampaikan kepada seseorang jika Anda kuat, percaya diri, patut diperhitungkan. 3. Perhatikan penampilan Anda. Terlihat rapi, profesional dan tidak berlebihan, merupakan salah satu cara untuk membuat kesan pertama yang baik. Suka atau tidak, penampilan adalah hal yang dilihat pertama kali. “Penampilan adalah hal yang pertama yang kami lihat dan hal ini yang selalu kami lakukan,” ungkap Sylvia Ann Hewlett, penulis Executive Presence pada Business Insider. 4. Tetapkan tujuan. Sebenarnya apa yang Anda inginkan ketika bertemu dengan orang baru? Pikirkanlah hal ini sejenak sebelum Anda mendatangi suatu event yang dihadiri orang banyak dan siapa yang Anda harapkan untuk bertemu. “Salah satu hal penting untuk membuat kesan pertama yang baik adalah menetapkan tujuan,” ungkap Vanessa Van Petten, CEO Science of People Forbes. “Setelah Anda bersiap,
29
pikirkan mengenai orang seperti apa yang ingin Anda temui dan interaksi seperti apa yang akan Anda lakukan. Hal ini dapat menjadi landasan bagi Anda untuk fokus pada apa yang Anda inginkan,” tambah Vanessa. 5. Biarkan orang lain memulai duluan. Salah satu cara untuk membuat orang lain mempercayai Anda adalah dengan membiarkan mereka berbicara duluan. Hal ini dapat membuat lawan bicara Anda merasa nyaman dan merasa Anda ingin paham atas apa yang mereka sampaikan. Buanglah jauh-‐jauh pikiran bahwa jika Anda tidak berbicara duluan maka Anda akan dikira tidak niat. 6. Perhatikan kontak mata. Berdasarkan tulisan dalam blog British Psychological Society Research Digest, diketahui bahwa mereka yang melakukan kontak mata lebih sering akan terlihat lebih cerdas. Namun Anda perlu berhati-‐hati dalam melakukan kontak mata, jika Anda terlalu mengunci mata pada lawan bicara Anda, maka mungkin Anda akan dikira psikopat. 7. Perhatikan kecepatan bicara Anda. Kecepatan berbicara dapat menentukan apakah seseorang kompeten ataukah tidak. Hal ini dikemukakan oleh BPS. Dalam studi ini, BPS meminta partisipan untuk mendengarkan rekaman dengan kecepatan berbicara yang berbeda-‐beda. Lalu ditemukan bahwa rekaman dengan kecepatan bicara yang pelan dipersepsikan partisipan kurang jujur, kurang lancar dan kurang persuasif. Selain itu ditemukan pula bahwa orang yang kerap kali mengatakan ‘mmmm…’ dan ‘eeeee…’ diasumsikan bahwa mereka tidak yakin betul atas apa yang mereka sampaikan. 8. Tunjukkan diri Anda yang sebenarnya. Mungkin Anda berpikir bahwa salah satu cara untuk memberikan kesan pertama yang baik adalah dengan terlihat serapi dan sesempurna mungkin. Namun menurut para ahli, menunjukan sisi lain dari diri Anda ternyata dapat pula memberikan kesan pertama yang baik. Berdasarkan pengalaman Lucila McElroy, founder dari WeAreMomentum.com, ia mendapatkan pengalaman luar biasa dengan menunjukan sisi lain dirinya yang jujur, terbuka dan apa adanya. Gebrakan awal
•
Rapport (membina hubungan baik, yang hangat dan menyenangkan sejak awal).
•
Ice breaking, untuk memecah suasana 30
− harus netral − tujunnya untuk meniadakan jarak yang tidak perlu dan memecahkan kekaku Ragam Ice Breaking 1. Quiz 2. Games 3. Tayangan musik / audio visual 4. Humor 5. Cerita ringan yang relevan 6. ... 7. ... 8. ... 9. ... 10. ... 11. ... 12. ... 13. ... Aturan Main Melaksanakan Ice Breaking 1. Natural 2. Tidak dipaksakan 3. Tidak menjadikan audience sebagai obyek untuk kepentingan sepihak 4. ... 5. ... 6. ... 7. ... 8. ... 9. ... Fakta
•
Materi OK – kemasan tidak OK: tidak optimal & membosankan
•
Materi tidak OK – kemasan OK: terhibur, tapi terasa kosong/tidak optimal 31
•
Materi OK – kemasan OK: optimal, mengesankan, diingat
Latihan Cobalah latihan membangun first impression dengan memberikan opening yang baik dalam waktu 2 menit. Pilihlah sendiri tema acara yang akan Anda bawakan. .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .......................................................................
32
Teaming Up with Your Partner Dalam menjadi MC-‐TV presenter, terkadang Anda diharuskan untuk berpasangan atau bekerja dengan satu orang lainnya atau lebih. Hal ini dimaksudkan agar suasana jadi lebih meriah karena dipimpin oleh banyak pembawa acara. Manfaat menjadi MC-‐TV presenter berpasangan adalah mengurangi rasa gugup dan risih yang biasa dihadapi oleh MC-‐TV presenter jika mereka yang tampil sendiri. Namun kemungkinan kesulitan yang akan timbul adalah bagaimana membagi tugas dengan pasangan. Maka perlu latihan atau gladi kotor dan resik berpasangan agar bisa menyeimbangkan tugas antara anda dengan pasangan. Selain itu juga dapat terjalin kekompakkan dan saling tukar pikiran. Bila partner MC-‐TV presenter tidak kompak, maka acara tersebut bisa berantakan. Bagaimana cara bekerjasama dengan sifat pasangan MC yang berbeda-‐beda? .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Apa saja batasan-‐batasan dalam melakukan MC Berpasangan? .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan MC Berpasangan? Posisi berdiri .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................
33
Cara memandang .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Cara memberikan umpan balik .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Cara mempresentasikan acara selanjutnya .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Cara melakukan games .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................ Catatan .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
34
.................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................. Pemberian Tugas Pasca-‐workshop .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ..................................
35
PERTEMUAN 4
Tanggal
:
Pengajar
:
Module 7
: How to Create Your Script
36
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1. Apakah anda memiliki kemampuan membuat script? Jelaskan. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................... 2. Faktor-‐faktor apa saja yang diperlukan seseorang dalam membuat script yang baik? •
•
•
•
•
•
3. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menjadi script writer yang baik? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................
37
MATERI Pembahasan Tugas Pra-‐workshop Pengantar 1. Menurut pendapat Anda, apakah pembuatan naskah diperlukan? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................... 2. Mengapa MC – TV Presenter perlu dibekali dengan keterampilan menulis script? Apa manfaatnya? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................... 3. Jelaskan bentuk kerjasama antara penulis naskah dengan MC – TV Presenter ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................... Bagian-‐bagian Naskah •
Opening -‐
Greeting, menyapa pemirsan atau hadirin, perkenalan jati diri
-‐
Penjelasan nama, tema, dan tujuan acara
-‐
Penjelasan tentang susunan dan isi acara
-‐
Penjelasan tentang siapa saja yang tampil sebagai pengisi acara
38
-‐
Durasi
-‐
Teaser (rangkaian kalimat untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin, dapat berupa informasi unik, cerita menarik, jokes dsb.)
•
Content / Body Content -‐
Deskripsi inti dari rangkaian acara yang akan ditampilkan
-‐
Informasi (pengumuman, pesan sponsor, dsb)
-‐
Kalimat yang mempersembahkan pengisi acara
-‐
Kalimat yang mempersilahkan pejabat atau undangan penting untuk tampil ke atas panggung
-‐
Ulasan atau komentar tentang rangkaian acara atau pengisi acara yang baru saja berlangsung (harus positif dan obyektif)
•
Closing -‐
Ucapan terima kasih kepada pemirsa atau hadirin, juga kepada pihak-‐ pihak yang terkait dengan terselenggaranya acara
-‐
Summary / kesimpulan acara
-‐
Permohonan maaf (jika ada kekurangan dll)
-‐
Informasi lain (jika ada, seperti informasi mengenal acara berikutnya)
Langkah-‐langkah Penulisan Naskah 1. Mengumpulkan data atau fakta mengenai acara yang akan dibawakan
-‐
Nama dan tema acara
-‐
Berapa lama berlangsungnya acara
-‐
Konsep acara
-‐
Tujuan penyelenggaraan acara dan target yang ingin dicapai
-‐
Susunan acara
-‐
Para pengisi acara
-‐
Tamu atau undangan penting yang hadir
-‐
Sasaran hadirin atau pemirsa
39
-‐
Informasi yang wajib disampaikan
2. Minta rundown acara kepada pihak penyelenggara. Rundown adalah acuan penting penulisan naskah, yang berisi urutan acara, pengisi acara, durasi dan penjelasan teknis lainnya. Rundown seperti kompas atau tongkat penuntun bagi penulis naskah. 3. Setelah semua informasi diperoleh, rangkailah kalimat naskah sesuai dengan kaidah penulisan naskah (akan dijelaskan dalam bagian selanjutnya), mulai dari pembukaan, isi acara sampai penutupan. 4. Langkah penulisan •
Pikir -‐
Tentukan dulu inti materi yang hendak disampaikan
-‐
Pikirkan dampak yang kita harapkan dari pemirsa atau hadirin setelah materi disampaikan
-‐ •
Katakan -‐
Bayangkan Anda sudah berada di hadapan pemirsa atau hadirin. Tuturkan materi yang hendak Anda sampaikan.
-‐
Perhatikan bahwa kalimat pertama berfungsi sebagai ear catcher. Kriterianya adalah Ø Curiosity (mengundang rasa ingin tahu pemirsa atau hadirin) Ø Relevant (tidak mengada-‐ada, sesuai dengan inti materi) Ø Unique (mengandung unsur keunikan atau tidak biasa)
•
Tulis -‐
Setelah Anda tuturkan materi yang ingin disampaikan, alihkan cerita auditif tadi ke dalam bentuk tulisan apa adanya.
-‐
Tinjau ulang tulisan Anda. Apakah ada kata yang harus direvisi dengan pertimbangan menyangkut sopan santun, gaya bahasa atau upaya menempatkan bahasa yang baik. Perhatikan juga apakah naskah Anda sudah memuat semua informasi yang wajib disampaikan.
40
Kaidah-‐kaidah Penulisan Naskah Naskah untuk pembawa acara berbeda dengan naskah berita (karya jurnalistik) yang dibawakan oleh news anchor atau newcaster. Naskah Jurnalistik 1. Berpedoman pada formula 5W + 1H, (sebagai formula penyusunan berita yang paling sederhana), yaitu mengandung unsur What, When, Where, Who, Why, How. Unsur what, apa yang terjadi, who siapa yang terlibat dalam kejadian, why mengapa kejadian itu muncul, where di mana tempat kejadian, when kapan terjadinya, dan how bagaimana kejadiannya. Bagi berita kisah (feature) unsur when ini tidaklah terlalu penting karena latar belakang manusia terlibat dalam suatu peristiwa itulah hal yang paling penting. Mengapa? Karena latar belakang melibatkan perasaan, watak, motif , dan ambisi dari who atau hal lainnya. 2. Disusun dengan teknik Piramida Terbalik (dari yang informasi terpenting menuju informasi yang kurang penting) 3. Mengenai istilah LEAD, sebagai awal atau teras berita, yang bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin Penulisan Judul Berita Naskah Jurnalistik Judul berita, disebut juga kepala berita atau headline news, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan “hidup”. Untuk membuat judul yang lebih hidup dan menarik perhatian, lazim dibuat dengan menanggalkan prefiks me-‐ atau ber-‐ yang ada pada verba atau kata kerjanya; padahal ragam bahasa baku kedua prefiks itu harus ditampilkan. Contoh: (1) DPR Akan Panggil Budiono (2) Sejumlah Elit Politik Kumpul di Senayan Kedua model judul itu lebih sering digunakan karena memberi suasan lebih “hidup” dan “menarik” dibandingkan judul berikut ini: (3) DPR Akan Memanggil Budiono
41
(4) Sejumlah Elit Plitik Berkumpul di Senayan Menurut Rosihan Anwar (1991) kebiasaan menanggalkan prefiks me-‐ dan ber-‐ pada judul berita bukanlah dalam rangka “hemat bahasa”, namun membuat judul berita tampak lebih “hidup dan menarik”. Penulisan LEAD atau Teras Berita LEAD atau teras berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita dan ditempatkan pada paragraf pertama di bawah judul berita. Teras berita dapat berupa sebuah kalimat atau beberapa kalimat ( dua atau tida buah kalimat yang terikat pada sebuah paragraf, Teras berita ini harus menarik dan ditulis dalam kalimat-‐kalimat pendek. LEAD atau teras berita harus menggambarkan isi berita pada tubuh berita (detil). Unsur Who biasanya lebih menonjol dibandingkan unsur what, why, where, when pada permulaan berita jika unsur who itu adalah seorang tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya. Jika unsur who tidak terlalu menonjol sebaiknya tidak dipakai dalam permulaan berita. Contoh LEAD yang unsur Who menonjol: “...Presiden SBY menerima Tim Delapan di Istana Negara kemarin siang dalam rangka melaporkan hasil akhir kerja mereka..” Contoh LEAD atau teras berita yang unsur Who tidak menonjol: “... Lagi kecelakaan di jalur Busway. Samsudin (30 th), Senin pagi sekitar pukul 8 ketika memotong jalur Busway di Salemba, terpental dihantam bus transjakarta. Korban mengalami cedera ringan dan dilarikan ke RSCM..” Berikut contoh LEAD yang baik sesuai dengan pedoman Penulisan Teras Berita PWI Pusat 1997: (1) Judul: Debat Gayus-‐Ruhut Rusak Citra DPR LEAD: Mantan anggota Tim Delapan, Todung Mulya Lubis, mengecam debat kusir sesama anggota panitia khusus Angket Bank Century, Gayus Lumbuun dan Ruhut Sitompul, dengan kata-‐kata kasar. Todung menilai perdebatan dalam sidang terbuka, Rabu (6/1) itu mengabaikan kesantunan dan merusak wibawa Pansus dan DPR.
42
(2) Judul: 17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia LEAD: Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai awak kapal tanker berbendera Singapura, M/V Pramoni, dibajak dan disandera perompak di Somalia. Selain WNI, awak kapal juga terdiri atas 5 warga China, dan masing-‐masing 1 orang dari Nigeria dan Vietnam. Penulisan Badan Berita dan Penutup Berita (1) Badan berita merupakan penjabaran atau perincian yang lebih luas tentang teras berita atau LEAD. Jika misalnya teras berita di atas yang berjudul “17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia” akan dijadikan badab berita, maka dari judul itu sudah disebutkan unsur Who, yaitu 17 pelaut WNI; unsur What yaitu disandera perompak; unsur Where yaitu di Somalia. Yang belum ada dalam LEAD adalah unsur When, Why dan How. Untuk mengisi ketiga unsur tersebut bisa diberitakan, misalnya: •
Kapan peristiwa perompakan terjadi
•
Mengapa bisa terjadi. Bisa dikemukakan bahwa ada masalah keamanan, situasi politik di Somalia, dan lainnya.
•
Bagaimana sikap pemerintah Indonesia menghadapi hal ini, apakah sudah mengontak pihak pemerintah Somalia, pihak perusahaan pemilik kapal tersebut, atau juga bagaimana reaksi emosi para anggota pelaut yang dirompak itu.
Pada bagian penutup, mungkin bisa dikemukakan harapan pada pemerintah untuk membebaskan 17 awak kapal WNI itu melalui jalur diplomatik dan sebagainya. Naskah Artistik 1. Berpedoman pada formula WRITE THE WAY YOU TALK. 2. Tidak mengacu pada teknik penulisan piramida atau piramida terbalik. Lebih menekankan pada unsur kreativitas pemilihan kata. Setiap kalimat yang meluncur dari pembawa acara, meskipun tidak mengandung unsur informasi penting, tetap harus disampaikan secara menarik.
43
3. Mengenal istilah TEASER, sebagai awal pembicaraan yang bertujuan menarik perhatian pemirsa (ear catcher) dan mengundang rasa ingin tahu. 4. Tulisan yang dibuat untuk konsumsi telinga, berarti bahasa yang digunakan adalah bahasa yang untuk didengar (bahasa lisan). Komentar yang diharapkan muncul adalah -‐
betapa indah tuturannya
-‐
betapa tepat pengucapannya
-‐
betapa jelas maksudnya
5. Selain enak didengar, sebuah naskah juga harus enak dibaca oleh pembawa acaranya 6. Hindari kata-‐kata yang sulit dilafalkan 7. Hindari kata-‐kata yang mirip arti atau bunyinya -‐
Tengah → posisi atau menunjukkan situasi sedang
-‐
Merepasi → menghayati atau memeras sapi
-‐
Penerbitan → sering terpeleset terbaca sebagai penertiban
8. Hemat menggunakan kata-‐kata, dan buang kata-‐kata yang tidak perlu -‐
Harga pisang mengalami kenaikan vs. Harga pisang naik
9. Gunakan kata-‐kata yang mudah dimengerti -‐
Pengamat politik mengkhawatirkan terjadinya disintegrasi bangsa Indonesia (kata disintegrasi diganti menjadi perpecahan)
10. Angka-‐angka sebaiknya dibulatkan -‐
Sebanyak seribu dua belas penduduk Desa Cilaka terserang diare (sekitar seribu penduduk Desa cilaka terserang diare)
-‐
Saat ini RCTI membutuhkan 327 karyawan baru (lebih dari 300 karyawan baru)
Namun pada kasus-‐kasus tertentu pembulatan angka tidak bisa dilakukan. -‐
Sebelum digunakan, peralatan bedah harus dipanaskan pada suhu 102 derajat (tidak bisa dibulatkan menjadi sekitar 100)
11. Jangan menggurui 12. Sebaiknya hindari kalimat langsung -‐
“Amerika tidak akan mengimpor minyak dari irak, demikian menurut presiden Amerika Serikat George W. Bush” vs Presiden Amerika Serikat,
44
George W. Bush menegaskan negaranya tidak akan mengimpor minyak dari Irak. Catatan: Jabatan seseorang disebutkan sebelum namanya. 13. Jangan meletakkan kata tunjuk (kata ganti) terlalu jauh -‐ Gubernur DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia yang berlokasi di jalan S. Parman Jakarta Barat. Pada saat itu beliau didampingi... -‐ Gubernut DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia. Pada saat itu beliau didampingi... 14. Jangan meletakkan predikat terlalu jauh dari subyek -‐
Penjaga kamar mayat yang berwajah angker, berbadan kurus, berkulit pucat, berpakaian putih-‐putih dan berjalan gontai itu, menyalakan lampu ruangan.
-‐
Penjaga kamar mayat yang berjalan gontai itu menyalakan lampu ruangan. Wajahnya terlihat angker, berbadan kurus, kulitnya pucat dan berpakaian putih-‐putih.
15. Hati-‐hati dalam menggunakan kata ganti -‐
Ketika sedang menunggu taxi, Ellen melihat pemuda itu. Ia memberikan senyuman sesaat. (siapa yang memberikan senyuman, Ellen atau pemuda tersebut)
Pada umumnya, naskah artistik menggunakan bahasa untuk hear copy (didengar) antara lain: (1) Menggunakan gaya bahasa percakapan (conversational style) (2) Menggunakan kalimat-‐kalimat yang pendek dan lugas atau to the point (3) Menghindari penggunaan susunan kalimat terbalik (inverted sentence) (4) Mengupayakan agar subyek dan predikat letaknya berdekatan (5) Sederhana, tidak bercampur dengan kata-‐kata asing atau kata-‐kata yang kurang dikenal oleh rata-‐rata penonton (6) Menggunakan kalimat-‐kalimat pendek langsung tanpa sasaran, tidak berbelit-‐belit Contoh See Copy (dapat dilihat) versus Hear Copy (didengar) :
45
See Copy: “..Tidak akan ada lagi bahaya banjir untuk lima tahun mendatang di daerah DKI Jaya, demikian diterangkan oleh Kepala Proyek Banjir DKI Drs. ABC..” Hear Copy: “... Kepala Proyek Banjir DKI Jaya Drs ABC mengatakan bahwa tidak akan ada lagi bahaya banjir di daerah Jakarta untuk lima tahun mendatang..” •
Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berjauhan ( membingungkan):
“...Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, yang menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat pelabuhan Tanjung Priok, kemarin telah ditahan..” •
Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berdekatan ( efektif ):
“..Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, telah ditahan kemarin. Sebelumnya dia telah menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat pelabuhan Tanjung Priok, ..” TEASER pada Naskah Artistik Istilah Cold Open atau Teaser pada acara program televisi atau film adalah teknik melompat langsung ke cerita di awal atau pembukaan acara sebelum urutan judul atau opening credits ( daftar nama-‐nama orang terkenal yang terlibat dalam sebuah program acara TV yang ditampailkan di awal acara) akan ditampilkan. Di televisi, hal ini sering dilakukan untuk menarik perhatian penonton selama beberapa menit pertama sehingga mengurangi kemungkinan mereka beralih dari pertunjukan selama iklan pembuka. Contoh TEASER atau Cold Open sebuah program acara TV “Celebrity Lipsync Combat”: ....Haloo...Selamat Malam...Waduh..luar biasa gelap banget ya disini (host pakai kacamata hitam)...tapi penontonnya keren-‐keren. Seneng banget kita ketemu lagi di “Celebrity Lipsync Combat”...hari ini kita akan mendatangkan selebriti-‐selebriti seru dimana mereka akan beradu lipsync, tapi yang paling penting mereka harus hafal lirik dan juga
46
ekspresif untuk memperebutkan hadiah uang sebesar 10 juta rupiah, woww. Pemenang juga akan mendapat predikat “Celebrity Lipsync Champion” dan yang menentukan siapa pemenangnya adalah para panelis yang luar biasa, tepuk tangan utk mereka soleh solihun, titi rajo, pongki, dan DJ Nilam. Kita panggilkan peserta pertama Vincent, berikutnya hesti purwadinata....seprtinya ini acara spesial Tonight Show...berikutnya kita panggilkan cover boy ....Desta. Contoh Naskah MC pada Acara Halal Bihalal: Ass.Wr.Wb... Yang terhormat... Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-‐Nya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini masih diberi kenikmatan dan kesehatan untuk bersilahturahmi, khususnya acara halal bihalal dalam rangka memperingati Hari Raya idul Fitri 1436 H. Hadirin yang Berbahagia, Sebagai umat manusia, sudah selayaknya dalam kehidupan sehari-‐hari berinteraksi dengan sesama yang tak lepas dari khilaf melukai hati saudara kita baik dalam perkataan atau pun perbuatan, Maka didalam kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita melapangkan dada dan membuka hati untuk saling memaafkan. Bapak Ibu yang terhormat.. Pada kesempatan ini saya akan membacakan rangkaian acara Halal Bihalal Keluarga Besar Perumahan Taman Puspa: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Alquran 3. Sambutan Ketua RT 4. Tausiah
47
5. Penutup dan Ramah Tamah Baiklah hadirin, agar langkah kita mendapatkan ridho Allah SWT, marilah kita awali acara ini dengan membaca Basmalah. Acara selanjutnya adalah pembacaan suci Alquran oleh bapak...., kepada bapak.... kami persilahkan. Demikianlah pembacaan ayat-‐ayat suci yang telah diperdengarkan kepada kita semua, mudah-‐mudahan kita dapat mengambil pelajaran dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-‐hari sesuai perintah Allah yang terkandung didalamnya. Acara selanjutnya...sambutan ketua RT...,kepada bpk....kami persilahkan. Terima kasih kepada bpk..., semoga apa yang telah beliau sampaikan bermanfaat untuk kita semua. Hadiran yang dimuliakan oleh Allah, rangkaian acara yang paling penting di hari ini adalah tausiah yang akan disampaikan oelh ustadz...., kepada ustadz...kami persilahkan. Terima kasih kepada ustadz....semoga tausiah yang disampaikan dengan jelas dan menarik dapat merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Baiklah hadirin sekalain, marilah kita tutup acara ini dengan membaca hamdalah dan doa penutup akan dipimpin oleh ustadz... sekaligus sholawat sambil saling bermaafan Bapak Ibu yang Terhormat, kami persilahkan untuk menikmati hidangan yang kami telah kami sediakan. Semoga terselenggaranya acara ini dapat mempererat tali silahturahmi diantara kita. Kami segenap panitia halal bihalal mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Dan Terima kasih. Wass.Wr.Wb Hal-‐hal yang Dapat Memperkaya Tulisan Anda -‐
Cari informasi sebanyak-‐banyaknya tentang pengisi acara. Bagaimana penyebutan namanya, siapa dia, apa prestasinya, kesibukan apa yang sedang dikerjakan akhir-‐akhir ini. Pengenalan terhadap pengisi acara membantu
48
Anda untuk memberikan komentar positif mengenai dirinya. Hal ini dapat memberikan kesan positif di mata pengisi acara, memberikan suasana yang lebih akrab dan menunjukkan anda mengikuti perkembangan. -‐
Jika dalam acara yang Anda bawakan ada lagu, tarian, atau hiburan lainnya, pastikan judul lagunya Anda ketahui dengan benar, siapa penciptanya, bagaimana proses pembuatannya, tahun berapa dibuat, dll
Latihan .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................... Catatan .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
49
.................................................................................................................................................... ................ Pemberian Tugas Pasca-‐workshop .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................
50
PERTEMUAN 5 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 8
: Interviewing Technique
51
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1. Apa saja kriteria yang diperlukan untuk menjadi pewawancara yang baik? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 2. Siapa presenter yang menurut Anda pandai dalam melakukan sesi tanya jawab? Sebutkan alasannya. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 3. Dari jawaban Anda pada pertanyaan nomor 1. Beri tanda pada hal-‐hal yang sudah Anda kuasai dan hal apa yang akan Anda pelajari secara khusus dalam sesi ini. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
52
MATERI Pembahasan Tugas Pra-‐workshop Seorang MC – TV Presenter, terkadang kita memiliki tanggung jawab sebagai interviewer dan moderator. Perbedaan dari keduanya adalah interviewer lebih pendek durasinya, sedangkan moderator durasinya lebih lama. Seorang moderator mampu berperan sebagai interviewer, namun interviever belum tentu mampu menjadi moderator. Perbedaan Antara Interviewer ( MC) dengan Moderator Interviewer
Moderator
Melakukan tanya jawab
Melakukan tanya jawab
Lebih santai pada konten
Lebih serius pada konten
Mempunyai tanggung jawab yang kurang Berperan sebagai fasilitator/ mediator penuh terhadap lancarnya suatu acara Tidak memiliki kemampuan untuk membaca Bertanggung jawab penuh lancarnya suatu situasi/ hanya berdasarkan naskah
acara
Memiliki keingintahuan yang besar
Memimpin acara diskusi
Memiliki kreativitas untuk berdialog dengan Memiliki kemampuan menggali informasi audiens atau narasumber Memiliki kemampuan untuk improvisasi
Mampu
membaca
situasi
psikologis
Narasumber/ audiens
Tegas dalam memimpin diskusi
Mampu membangun suasana
Definisi Wawancara Wawancara adalah tanya-‐jawab dengan seseorang atau narasumber ( pejabat, artis, dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi. Sasaran wawancara ialah untuk memperoleh apa yang Anda ingin ketahui dari
53
pihak narasumber. Maka perlu dilakukan beberapa persiapan seperti mengenali topik dengan membaca berkas masalah pokok yang diperoleh melalui artikel, makalah atau dokumen yang relavan dengan topik, selanjutnya menetapkan apa yang ingin diketahui dengan menyusun kerangka. Kerangka atau outline merupakan penjabaran topik. Topik diuraikan menjadi sejumlah sudut tekanan (angles). Setiap sudut tekanan dikembangkan menjadi pertanyaan. Kerangka berisi enam unsur, antara lain tema, topik, acuan, sumber, angle dan pertanyaan. Misalnya ,Anda bertemu dengan pejabat Pendidikan Nasional dalam sebuah konferensi, ada tiga angle yang dapat Anda gali dalam wawancara tanpa rencana yaitu tentang program yang sudah dikerjakan (angle masa lalu), program kini dan kendalanya (angle masa kini), dan program dalam rencana ( angle masa depan). Berikut ini contoh wawancara mendalam dengan memakai acuan dalam pertanyaan dengan cakupan tiga angle kurun waktu: Beberapa Butir Pedoman Wawancara: (1) Menguasai latar belakang masalah pokok. (2) menyusun daftar angle yang ingin diketahui (3) Hindari adu pendapat dengan narasumber karena Anda mencari keterang bukan untuk bertukar pendapat atau berargumentasi. (4) Bila mencatat, berilah tanda bintang pada keterangan penting . Hal tersebut dapat membantu dalam pembuatan laporan dengan cepat. (5) Mendengarkan dengan seksama keterangan narasumber karena kemungkinan narasumber mengungkapkan sesuatu yang layak dikutip. Ia juga mungkin menyatakan sesuatu yang dapat menimbulkan pertanyaan baru. (6) Pastikan kelengkapan hasil wawancara dengan bertanya kepada narasumber, apakah ada hal relevan lainnya yang belum tercakup? Contoh Wawancara dengan Putri Diana di London, November 1995 1.
Yang Mulia, seberapa jauhkah Anda saat itu telah siap untuk menghadapi tekanan-‐ tekanan yang timbul akibat pernikahan dengan keluarga kerajaan?
2.
Apa ekspetasi Anda dari suatu kehidupan dalam perkawinan?
54
3.
Seberapa jauhkah Anda sudah sadar akan arti apa yang telah terjadi pad diri Anda? Sudah jelas, Anda telah menjadi Puteri Wales, dan pada akhirnya bisa menjadi Ratu.
4.
Akan tetapi, apakah anda tidak tersanjung oleh perhatian media?
5.
Jadi, Anda menciptakan peran yang anda sendiri mau menjalaninya. Bukankah demikian halnya?
Etika Dalam Melakukan Wawancara Dalam melakukan sesi wawancara, etika Anda sebagai pewawancara sangatlah penting dijaga agar narasumber merasa nyaman dan percaya kepada Anda sehingga memberikan informasi sesuai dengan apa yang diharapkan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: (1) Identifikasikan diri dengan menyebut nama diri dan nama media pers tempat anda bekerja untuk wawancara resmi (2) Jelaskan maksud dan tujuan wawancara (3) Bila membuat janji, datanglah tepat waktu (4) Off the record. Hormatilah permintaan narasumber bila sesuatu keterangan diminta untuk tidak disiarkan (5) Hormatilah permintaan narasumber agar nama dan kedudukannya tidak disebut Tahapan-‐Tahapan menjadi Interviewer & Moderator i. Greetings ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ii. Ice Breaking ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
55
iii. Introduction ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. . iv. Choosing the right question ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. . v. Listening more ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. . vi. Elaborate the statement ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. . vii. Q & A ............................................................................................................................................. ....................................................................... ............................................................................................................................................. ....................................................................... viii. Summarizing
56
........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... Menjadi Interviewer dan Moderator yang Baik Untuk menjadi interviewer atau moderator yang baik, Anda dapat mengembangkan kemampuan bertanya kritis menggunakan teknik bertanya 6W + 1H. Teknik ini terdiri dari: 1. What ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 2. Why ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 3. Who ......................................................................................................................................... ................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................. 4. Where ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 5. When
57
......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 6. How ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 7. What If/what elase ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... Catatan ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................... Pemberian Tugas Pasca-‐workshop ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
58
......................................................................................................................................... .............................................................
59
PERTEMUAN 6 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 9
: Brand Image
Module 10
: Talk Show
60
PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1.
Menurut Anda, apakah pengertian Brand Image? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .....................................................................................................................................
2.
Tuliskan 10 nama MC – TV Presenter dan jabarkan apa Brand Image mereka. ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .............................................................
3.
Apakah anda sudah mengetahui Brand Image seperti apa yang ingin Anda sampaikan? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
61
MATERI Pengertian Brand Menurut American Marketing Association, brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau sebuah kombinasi diantaranya, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen dan berfungsi sebagai pembeda dari kompetitornya.(Kotler, P., dan Keller, L. K., 2006) Brand atau merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen terhadap sebuah produk dan kinerja dari produk serta apa saja yang berarti bagi konsumen. Merek ada di dalam pikiran konsumen dan nilai sebenarnya dari merek yang kuat adalah kemampuannya untuk menangkap keinginan dan kesetiaan dari konsumen (Kotler, P. dan Amstrong, G., 2006). Sedangkan Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau seseorang dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand (Amalia E. Maulana, 2010). Apa itu Personal Branding? Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul Spiritual Leadership in Business Wake Up Khoirunnas Anfauhum Linnas memaparkan personal branding merupakan proses untuk masuk pasar untuk menjual diri Anda sebagai brand dalam rangka meraih kesuksesan. Personal branding merupakan proses yang harus dilakukan secara terus menerus sehingga dapat menciptakan masterpiece yang manfaatnya dapat dirasakan makhluk yang ada di dunia ini. Peter Montaya (dalam Freddy Rangkuti, 2010) menjelaskan personal branding adalah merupakan identitas personal yang dapat menimbulkan persepsi dalam benak audiensi, yaitu mengenai nilai dan kualitas yang disandang oleh pemilik nama tersebut. Dalam kehidupan, seperti dalam bisnis, branding lebih efektif, kuat, dan berkelanjutan daripada penjualan dan pemasaran dan cara yang efektif untuk menghilangkan pesaing Anda. Ini tentang mempengaruhi orang lain, dengan menciptakan identitas brand yang mengaitkan persepsi dan perasaan tertentu dengan identitas. Branding tidak hanya untuk
62
perusahaan lagi. Ada sebuah tren baru yang disebut personal branding. Suksesnya Personal Branding memerlukan persepsi secara efektif mengelola dan mengendalikan dan mempengaruhi bagaimana orang lain memandang Anda dan memikirkan anda. Memiliki personal branding yang kuat tampaknya menjadi aset yang sangat penting di hari ini baik secara online, virtual. Hal ini menjadi semakin penting dan merupakan kunci sukses individu. Ini adalah strategi posisi di belakang dunia orang paling sukses, seperti Oprah Winfrey, Michael Jordan, Donald Trump, Richard Branson dan Bill Gates. Karena itu penting untuk merek Anda sendiri dan menjadi CEO dari kehidupan Anda. Ada beberapa definisi personal branding yang bisa ditemukan dalam literatur seperti (Peters, 1997; Hansen, 2007; Montoya, 2005a; McNally & Speak, 2003, Aruda, 2007) antara lain: •
sebuah persepsi atau emosi yang dijaga dalam kondisi baik oleh diri sendiri dan bukan orang lain.
•
Sebuah refleksi tentang siapa diri kita dan apa yang kita percayai dan diekspresikan dengan apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya.
•
mempengaruhi bagaimana orang lain memandang anda.
•
tentang orang lain memandang nilai yang anda miliki.
•
Mencipakan sejumlah harapan dan asosiasi dalam pikiran target audiens.
•
Sebuah gambaran tentang diri sendiri yang diinginkan dalam semua kegiatan yang dilakukan.
Ada 3 alasan utama pentingnya membangun personal branding, antara lain: 1. Anda membutuhkan kepercayan dari orang Setiap orang butuh kepercayaan dari orang lain. tanpa kepercayaan, tidak akan ada orang lain yang peduli dengan Anda sebagai MC-‐TV presenter jika tidak punya bukti nyata untuk membuktikannya. Karena itulah sangat penting bagi Anda untuk membangun personal branding untuk bidang yang Anda tekuni. Harapannya orang akan percaya kepada Anda. Jika sudah ada kepercayaan, maka langkah Anda untuk menjual diri Anda dan keahlian Anda akan lebih mudah.
63
2. Anda membutuhkan pengakuan dari orang lain Selain kepercayaan dari orang lain Anda juga butuh pengakuan. Anda butuh diakui eksistensinya dibidang tertentu yang Anda kerjakan. Percaya saja tidak cukup, jika tidak ada pengakuan. Jika Anda memiliki brand yang bagus orang bukan hanya percaya pada Anda tapi juga mengakui eksistensi Anda. Dengan begitu orang akan lebih respek dengan diri Anda. Kalau respek sudah Anda dapat, maka peluang Anda untuk menjual diri Anda kepada orang lain, juga akan semakin mudah. 3. Anda membutuhkan orang lain untuk menggunakan jasa atau produk Anda jual Jika Anda menjual diri Anda, keterampilan atau jasa Anda, maka hal yang Anda harapkan pastilah orang lain mau menggunakan jasa Anda. Dan biasanya masyarakat di luar sana hanya mau menggunakan jasa kita jika brand yang kita miliki kuat. Contoh sederhana, di Indonesia ini banyak sekali internet marketer yang memasarkan pelatihan atau produk yang mereka buat kepada masyarakat luas. Tapi diantara sekian banyak internet marketer tersebut, semua pasti sukses menjual pelatihan dan produknya? Jawabannya, belum tentu. Mungkin benar saat ini sudah banyak orang yang ahli internet marketing, tapi masalahnya tidak semua orang tahu tentang hal itu. Tidak semua internet memiliki branding yang baik. Untuk itulah jika Anda ingin semakin ingin dikenal banyak orang di bidang yang Anda tekuni. Bangun personal branding Anda. Karena jika tidak Anda akan semakin tertinggal dengan kompetitor Anda yang terus menerus membangun personal brandnya. Ada beberapa keuntungan mempunyai personal brand yang kuat antara lain: •
Merangsang persepsi yang bermakna tentang nilai dan kualitas yang dimiliki
•
Memberitahu orang lain tentang siapa diri kita, apa yang kita lakukan, apa yang membuat kita berbeda, bagaimana kita membuat nilai untuk mereka dan apa yang mereka harapkan ketika mereka berhubungan dengan kita
•
Mempengaruhi orang lain tentang persepsi kita
•
Membuat calon customer untuk melihat kita sebagai satu satu nya solusi untuk problem mereka.
•
Menempatkan diri kita diatas kompetisi dan membuat kita unik dan lebih baik dari competitor dalam dunia usaha.
64
Faktor-‐Faktor yang Mempengaruhi Personal Branding Setelah tadi Anda melihat betapa penting membangun sebuah personal branding. Maka selanjutnya Anda juga harus melihat apa saja faktor yang mempengaruhi branding seseorang. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi personal branding seseorang sebagai berikut: 1. Passion Kenapa passion? Karena passion terkait dengan gairah pada satu bidang atau aktivitas yang Anda tekuni. Passion itu penting, karena sebelum Anda membangun personal branding Anda harus berpikir ekstra keras. Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri “ingin sebagai apa saya ingin di kenal olah masyarakat luas?”. Dan hal itu akan mudah Anda temukan jika Anda sudah memiliki passion pada bidang atau aktivitas tertentu yang akan menjadi branding Anda. Bagaimana jika belum? Tidak ada pilihan lain kecuali Anda menemukan passion Anda. Cari tahu bidang atau aktivitas apa yang paling Anda cintai. Kalau misalnya Anda masih kesulitan dalam berpikir, silahkan tuangkan saja hal itu dalam tulisan. Anda boleh menuliskan semua bidang atau aktivitas yang Anda suka. Kemudian Anda analisis, mana aktivitas atau bidang yang paling Anda cintai diantara yang lain. Jika Anda sudah menemukannya, dan Anda benar-‐benar menjalankan aktivitas dan bidang itu dengan passion yang tinggi. Maka dalam diri Anda akan muncul sebuah antusiasme yang besar dalam menjalaninya. Dan perlu Anda ketahui antusiasme itu akan menular, kepada orang lain juga. Orang juga akan lebih mudah percaya pada diri Anda, karena Anda melakukan suatu aktivitas yang paling Anda cintai. Hal itu akan membuat orang percaya bahwa Anda adalah orang serius pada bidang tersebut. 2. Integritas Secara umum Integritas diartikan sebagai satunya pikiran, perkataan dan perbuatan. Untuk memahami tentang konsep integritas berikut ini pendapat dari beberapa ahli, antara lain: Henry Cloud menjelaskan ketika berbicara tentang integritas, maka berkaitan tentang menjadi orang yang utuh dan terpadu. Pendapat lain disampaikan oleh Andreas Harefa dalam bukunya Manusia Pembelajar. Dalam buku tersebut dijelaskan salah satu definisi integritas adalah adalah “maining social, athical, and organizational norm, firmly adhring to code of conduct and atichal principle”. Dengan pengertian tersebut integritas diterjemahkan menjadi tiga tindakan kunci (key action)
65
yang dapat diamati (observable). Pertama, menunjukkan kejujuran (demonstrate honesty), yaitu bekerja dengan orang lain secara jujur dan benar, menyajikan informasi secara lengkap dan akurat. Kedua, memenuhi komitmen (keeping commitment), yaitu melakukan apa yang dijanjikan, tidak membocorkan rahasia. Ketiga berperilaku secara konsisten (behave consistently), yaitu menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara kata dan perbuatan. Reputasi atau personal branding individu sebagai presenter, sangat ditentukan pula oleh seberapa besar integritas individu itu sendiri. Maka sudah selayaknya apabila individu menginvestasikan waktu dengan sebaik-‐baiknya untuk senantiasa melakukan perbaikan diri. Sebagai seorang MC-‐TV presenter harus selalu menjaga diri kita dari sikap buruk, ketidakjujuran, dan perilaku-‐perilaku buruk lainnya. Jika hal itu bisa dilakukan dengan baik, dengan sendirinya cadangan kepercayaan orang lain semakin meningkat. 3. Keahlian atau kualitas Faktor ketiga yang mempengaruhi personal branding Anda adalah keahlian atau kualitas. Jika Anda ingin personal branding yang kuat, mutlak diperlukan keahlian atau kualitas serta keunikan. Ada 3 cara yang efektif untuk membangun personal branding Anda dengan baik, diantaranya: 1. Membuat sebuah blog Mungkin Anda bertanya, mengapa blog? Alasannya sangat sederhana, dengan membuat blog maka kemungkinan Anda dikenal orang jauh lebih mudah. Mengingat saat ini pengguna internet dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini jelas sebuah peluang besar bagi Anda yang ingin memanfaatkan internet untuk membangun personal branding. Dengan membuat blog Anda bisa menulis apa saja yang sesuai dengan keahlian Anda dan tunjukkan kepada orang lain. Semakin rajin Anda menulis, maka semakin cepat pula Anda terindeks dan mendapatkan peringkat di mesin pencari. Hal ini memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Jika seorang MC-‐TV presenter ingin membuat blog buatlah blog yang bertujuan untuk mengenalkan diri Anda sesuai dengan branding yang ingin Anda bangun.
66
2. Bergabung dengan orang yang personal branding-‐nya kuat Jika Anda benar-‐benar ingin cepat personal brandnya kuat maka Anda pikirkan siapa kira-‐kira orang yang bergelut dibidang yang sama namun sudah memiliki branding yang kuat. Kemudian catat dan cari tahu bagaimana caranya Anda bisa menghubungi mereka. Jika sudah Anda temukan, silahkan hubungi mereka, dan katakan bahwa Anda sangat respek dengan apa yang mereka lakukan. Setelah itu Anda katakan pada mereka bahwa Anda punya cara lain untuk mengembangkan apa yang mereka lakukan menjadi lebih baik lagi. Di sini yang Anda utamakan adalah win-‐win. Jangan sampai mereka berpikir Anda hanya mencari untung dari mereka, tapi Anda sendiri tidak memberi untung. Jika respon mereka baik, maka mintalah kepada mereka untuk memasukkan Anda dalam manajemen mereka atau tim mereka. Di sini ego harus dijaga karena tujuan utama Anda adalah membangun personal branding. 3. Membuat Buku Tidak bisa dipungkiri bahwa buku sampai saat ini bisa membantu seseorang dalam membangun personal branding. Anda bisa perhatikan betapa banyak trainer dan motivator bermunculan lantaran mereka menulis sebuah buku. Ini membuktikan buku bisa menjadi saran yang baik untuk membangun personal branding. Strategi Membangun Brand Image antara lain: • Mengenal diri sendiri dengan lebih baik • Menentukan brand seperti apa yang ingin Anda tampilkan • Menjalani keseharian hidup Anda secara konsisten dengan brand image tersebut • Melakukan instropeksi apakah brand tersebut sudah ditampilkan dengan baik atau belum Ada Empat Dimensi dalam Personal Brand Image, yaitu • Dimensi Fungsional → Apa fungsi Anda buat diri sendiri dan orang lain • Dimensi Mental
67
→ Apa yang bisa Anda berikan untuk membantu proses transformasi orang lain ke arah yang yang lebih baik •
Dimensi Sosial → Bagaimana cara Anda berhubungan dan memposisikan diri dengan orang lain
•
Dimensi Spiritual → Apa yang bisa Anda lakukan bagi kesejahteraan orang banyak
Latihan Coba terjemahkan keempat dimensi di atas menjadi gambaran diri Anda sebagai seorang MC – TV Presenter yang profesional. Seperti apakah brand image Anda? .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................... Brainstroming 1. Sebutkan kisah sukses yang pernah dilihat atau dialami di dunia MC – TV Presenter
68
......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 2. Sebutkan kisah sukses yang pernah dilihat atau dialami di dunia MC – TV Presenter ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................................................................................................... Lesson learned untuk menjadi MC – TV Presenter secara profesional .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................... Catatan .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
69
.................................................................................................................................................... ........................................................................ Pemberian Tugas Pasca-‐workshop .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................
70
PERTEMUAN 7 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 11
: Building the Atmosphere
Module 12
: When Things Gone Bad
71
PRA-‐WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1.
Hal-‐hal apa saja yang diperlukan untuk membangun sebuah atmosfir acara? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
2.
Sebutkan beberapa atmosfir acara yang Anda ketahui? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
3.
Apakah Anda termasuk orang yang mudah untuk membawakan sebuah acara yang diharapkan? Jelaskan ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
4.
Apa yang ingin ditingkatkan dari kemampuan membangun suasana? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
72
MATERI Membangun Atmosfir •
Atmosfir terbangun di semua titik penting, baik lingkungan fisik manusia, maupun momennya itu sendiri
•
Atmosfir adalah totalitas dari semua unsur
•
Oleh sebab itu, semua unsur dalam penampilan dan acara harus diperhitungkan dengan sekasama dalam membangun atmosfir secara optimal
Modal Dasar Pengelolaan Atmosfir •
Pembawaan diri (sikap, bahas tubuh, ekspresi)
•
Materi (contoh, urutan materi)
•
Ketepatan bicara
•
Gaya bahasa
•
Busan ayang dikenakan
Ragam Atmosfir 1. Formal, Resmi •
Protokoler
•
Rapi, teratur
•
Bahasa dan kosa kata baku (EYD)
•
Gaya dan tampilan tenang, matang, percaya diri, berwibawa
2. Ilmiah •
Kosa kata baku
•
Tetap hati-‐hati dengan jargon (istilah teknis tertentu)
•
Optimalisasi permainan angka, data, hasil riset atau survey
•
Penekanan pada fakta dan logika
3. Santai, rileks
•
Kosa kata sehari-‐hari
•
Situasi terkesan nyaman
•
Adanya kesetaraan posisi
73
•
Orang bisa tampil apa adanya dengan gaya tenang dan santai
•
Peran rapport sangatlah penting
4. Fun, riang, ceria •
Kosa kata sehari-‐hari, walau tetap hati-‐hati dengan bahasa gaul yang digunakan
•
Peran energizer sangat penting untuk menaikkan suasana
•
Gaya terkesan riang – ceria
When Things Gone Bad ( Menghadapi Kejadian di Luar Rencana) Terdapat kejadian-‐kejadian buruk yang mungkin dapat terjadi saat menjadi MC – TV Presenter. Kejadian tersebut dapat terbagi menjadi kejadian yang ada dalam kendali Anda dan kejadian di luar kendali Anda. Hal-‐hal buruk yang dapat terjadi dan dapat mempengaruhi jalannya acara dan penampilan Anda sebagai MC – TV Presenter tetapi masih dalam kendali Anda. Saat hal itu terjadi, janganlah panik dan tetaplah berpikir jernih bagaimana caranya perubahan agenda tersebut tidak menganggu acara yang anda pimpin. Misalnya: a. Ketidakhadiran Pengisi Acara Ketika ada informasi bahwa gubernur atau artis tidak bisa hadir, seorang MC-‐TV presenter harus bisa menyesuaikan perubahan tersebut dengan mencari informasi siapa yang menjadi artis pengganti atau wakil dari gubernur menyampaikan sambutan atau mengisi acara. b. Kerusakan Peralatan Jika terjadi kerusakan peralatan ditengah-‐tengah cara, misalnya penyangga microphone bergerak turun dan semakin turun karena kurang kencangnya bagian pengunci, tetaplah berusaha tenang, santai dan fokus sambil memegang mic beserta penyangganya bila mungkin. Jika tidak berhasil, matikan mic sebentar, kemudian lepaslah mic dari penyangga. Selain itu, seandainya mic ternyata rusak, maka anda harus mengeraskan suara sesaat tanpa mic agar pihak penyelenggara langsung mencari microphone baru dan mengantarkannya kepada anda.
74
Tantangan-‐tantangan Internal Kejadian dalam kendali Anda
Hal-‐hal yang bisa dilakukan untuk
menghindari atau mengurangi dampak
negatif
-‐ Mood yang buruk
-‐
-‐ Kurang persiapan
-‐
-‐ Komunikasi satu arah
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
75
-‐
-‐
Hal-‐hal apa yang dapat terjadi di luar perkiraan dan dapat mempengaruhi jalannya acara dan penampilan Anda sebagai MC – TV Presenter? Tantangan-‐tantangan Eksternal Kejadian di luar rencana dan tidak terkontol
Hal-‐hal yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif
-‐ Perubahan jangka waktu acara
-‐
-‐ Mati lampu
-‐
-‐ Datang terlambat
-‐
76
-‐ Artis/pendukung acara datang
-‐
Terlambat -‐ Bencana alam
-‐
Kejadian di luar rencana dan tidak terkontol
Hal-‐hal yang bisa dilakukan untuk
menghindari atau mengurangi dampak negatif
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
77
Kesimpulan Tantangan internal ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..................................... Tantangan eksternal ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..................................... Catatan ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ........................................................................ Pemberian Tugas Pasca-‐workshop ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ................................................................................................................
78
PERTEMUAN 8 Tanggal
:
Pengajar
:
Module 13
: Total look for MC – TV Presenter
79
PRA-‐WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri 1.
Sejauh mana penampilan menjadi hal yang penting dalam menjadi MC – TV Presenter? Sebutkan ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
2.
Apa saja komponen utama yang paling penting dalam penampil menjadi MC – TV Presenter? -‐
-‐
-‐
-‐
3.
Pilih salah satu acara yang akan Anda bawakan dan sebutkan penampilan yang akan Anda gunakan. Program acara : ............................................................................. Waktu
: ............................................................................
Formal/informal: ............................................................................ Style
: ............................................................................
Aksesoris
: ............................................................................
Warna
: ............................................................................
80
MATERI Seberapa Pentingkah Penampilan? Bagi seorang MC-‐TV presenter yang profesional mutlak memperhatikan penampilannya, yakni terkait dengan busana yang ia pakai karena berbusana juga merupakan bagian dari membangun personal branding. Kesan pertama menjadi penting karena Anda adalah pusat perhatian saat ini dan mereka mengamati dan mencermati bagaimana pakaian yang anda pakai, mulai dari komposisi warna pakaian, gaya, hingga sepatu yang Anda pakai. Penampilan anda tengah dieavluasi oleh audiens, apakah penampilan anda saat itu adalah penampilan terbaik dan sesuai dengan konteks acara yang dibawakan? Di indonesia, pakaian resmi seperti safari, jas, batik, kemeja berdasi, pakaian daerah sering menjadi pilihan MC-‐TV presenter pria pada acara formal. Sedangkan gaun , kebaya dan office suit seperti rok dan blazer menjadi pilihan acara formal bagi MC-‐TV presneter. Namun untuk acara informal keadaan pakaian bisa disesuaikan dengan tema acaranya. Warna dan Efek Psikologis Warna Pada warna, ada tiga grup paling penting: 1.
Warna hangat seperti: Kuning kehijauan, oranye, oranye kekuningan, merah, merah bata, dan merah jabu (merah muda)
2.
Warna dingin seperti: merah keunguan (violet red), violet atau ungu, biru, biru kehijauan dan hijau.
3.
Warna netral seperti: Hitam, putih dan abu-‐abu.
Mix & Match Berdasarkan Warna 1.
Untuk mix and match yang tidak akan salah kostum, padukan warna sesuai dengan grupnya. Misalnya, grup warna hangat dengan grup warna hangat lagi dan juga berlaku untuk grup warna dingin. Kedua grup ini sudah pasti cocok dengan warna netral.
81
2.
Bila ingin bereksperimental dengan memadukan warna hangat dan warna dingin, pastikan Anda memotret diri sendiri untuk double check sebelum keluar rumah. Hindari memadukan lebih dari tiga warna.
3.
Warna juga bisa mengangkat mood yang tentunya meningkatkan rasa percaya diri. Contohnya, bila sedang low, warna-‐warna terang tentunya ampuh membuat hari
82
tambah cerah. Bila sedang serius, Anda dapat memakai warna netral sperti putih atau hitam.
83
84
85
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ............................................................................................................
86
DAFTAR PUSTKA Sumber Buku Chaer, Abdul 2010. Bahasa Jurnalistik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Depari, Rien Arman. 2014. Sukses Menjadi Pembawa Acara. CV.Tiga Abang. ISBN:978-‐602-‐ 18759-‐3-‐3. Freddy Rangkuti. 2010. Spiritual Leadership in Business Wake Up Khoirunnas Anfauhum Linnas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Iskandar, Maskun dan Atmakusumah. 2012.Panduan Jurnalistik Praktis. Lembaga Pers Dr, Soetomo. Jakarta .Pollick, Michael (10 June 2013). "What is a Cold Open?". WiseGEEK. Puspita, Ristina Yani.2014. Cara Praktis Belajar Pidato, MC dan Penyiar Radio. NOTEBOOK.Yogyakarta Ramli, ASM. 2006. Kiat Memandu Acara: Teknik MC dan Moderator. Penerbit Nuansa. Bandung. TALKINC. 2008. Modul MC-‐TV Presenter Whitfield, Stephen E.; Roddenberry, Gene (1968). The Making of Star Trek. Ballantine Books. ISBN 0-‐345-‐27638-‐8. Sumber Gambar: www.sparkz.com.sg www.youtube.com www.irenecarbone.com www.polyvore.com Sumber Internet: http://www.portalhr.com
87