Modul ke:
ENTREPRENEUR Fakultas
TEKNIK
Program Studi
Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id
Nanang Ruhyat
ENTREPRENEUR Sebanyak 300 juta orang di seluruh dunia mencoba untuk memulai usaha baru pada tahun 2003 – lebih dari populasi US secara keseluruhan – dan 11,3 % orang dewasa di Amerika sudah berhubungan dengan aktivitas wirausaha. Ini merupakan peningkatan dari tahun 2002 yang mencapai 10,5 %, dan secara tidak langsung ini menerangkan mengapa usaha kecil telah meningkat sebesar 49% sejak tahun 1982 (menurut SBA = Small Business Administration)
Pergeseran menuju wirausaha ini menurut Jeffry Timmons dalam bukunya The Entreprenerial Mind, tidaklah buruk, bahkan merupakan bagian dari pergerakan budaya yang sangat besar. Tanda-tanda bahwa dia benar terlihat dengan adanya kenyataan bahwa 75% dari pertumbuhan tenaga kerja antara tahun 1999-2000 berasal dari wirausaha; 2,5 juta dari 3,4 juta pekerjaan yang ada berasal dari usaha kecil. Dan selama tahun 1990-an, usaha kecil menciptakan 60%80% lapangan usaha setiap tahunnya, menurut badan sensus US. Bahkan komunitas keuangan juga sudah mengenal potensi dari usaha-usaha kecil; dimana modal yang tersedia secara meningkat menemukan jalannya menuju usaha dengan resiko tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Wirausaha vs Pengusaha • Banyak orang membedakan antara Wirausaha dan Pengusaha, menganggap bahwa untuk menjadi seorang Wirausaha maka dibuthkan produk, jasa atau proses yang baru. Seorang Pengusaha, pada sisi satunya hanya perlu menjalankan suatu perusahaan. • Menurut pengarang, pemilih usaha tetap harus mempunyai terobosan baru setiap harinya tentang bagaimana mereka melayani pelanggan, mengatur karyawan dan terobosanterobosan untuk meningkatkan bisnis mereka. Dengan alasan tersebut, istilah Wirausaha dan Pengusaha akan digunakan bersama-sama dalam buku ini.
Mengapa Orang Memilih Untuk Menjadi Pemimpin Dirinya Sendiri Walau mempunyai usaha sendiri menjadi impian yang indah bagi orang Amerika selkama lebih dari 2 abad, banyak sekali orang di seluruh penjuru dunia ini mampu menjadikan impian itu suatukenyataan. Meningkatkan jumlah pekerja berarti menentukan apakah para pekerjanya adalah ‘overrated’ dan ‘undervalued’. Beberapa dari alasan utama yang biasa dikatakan mengapa orang ingin menjadi pimpinan dirinya sendiri adalah :
•
Fleksibiltas. Jumlah pengusaha wanita yang terus meningkat menunjukkan adanya usaha untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan urusan keluarga tanpa adanya batasan hari kerja dari 8-5. Walaupun waktunya menjadi bertambah panjang, banyak pengusaha jadi mampu untuk memilih waktu kerjanya pada saat-saat yang paling tepat dan menggunakan waktu lainnya untuk keluarga. Untuk kalangan tertentu, ini saja sudah cukup menjadi alasan untuk berusaha sendiri.
•
Kontrol Karir. Diestimasikan sebesar 2,7 juta pekerjaan lenyap karena resesi pada tahun 2001-2003, dan banyak yang tidak akan kembali. Kunci dari perkembangan ekonomi di masa yang akan dating adalah pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan yang baru – pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tidak ada. Dan banyak orang Amerika pada saat itu memutuskan tidak ingin kembali ke dalam persaingan tersebut dan memutuskan untuk menentukan nasibnya dengan membangun usaha sendiri.
• Potensi Keuangan. Jika kita bekerja untuk orang lain, maka jumlah uang yang akan diterima dalam sehari, atau sebulan, bergantung kepada atasan kita. Namun, banyak pengusaha yang cenderung ingin menentukan berapa tinggi nilai maksimal penghasilan mereka. Lebih banyak seorang wirausaha bekerja/berusaha, maka lebih banyak pula yang akan dia hasilkan. • Birokrasi yang Lebih Sedikit. Jika ada yang paling dibenci oleh kebanyakan wirausaha, adalah birokrasi. Politik perkantoran, permainan usaha, dan jalan belakang, semuanya bersifat menghancurkan dan tidak produktif. Dalam usaha sendiri, ini dapat dijadikan misi untuk membuatnya minimum. • Kemampuan Mencapai Potensi Seseorang Secara Optimal. Ini merupakan hal yang paling penting untuk kebanyakan wirausaha.
FIVE GOALS
Æ Specific Measurable Action-Oriented Realistic Timely Æ SMART
– Specific : jadikan tujuan yang dibuat se-detail mungkin. Contoh, jangan bilang ingin memiliki usaha, tapi katakana ingin memilki usaha binatu di 3 lokasi pada akhir tahun pertama. – Measurable : ukurlah tujuan anda. Contoh, tuangkan dalam satuan ukuran dalam jangka waktu tertentu, seperti ingin menghasilkan US $ 50,000 dalam tahun pertama, atau ingin menciptakan produk baru pada tahun pertama. – Action-Oriented : tunjukkan usaha-usaha yang akan anda lakukan, bagi-bagi tujuan yang besar menjadi beberapa tujuan kecil, langkah-langkahnya, seperti usaha menelepon seseorang, usaha mengunjugi perusahaan, dan penelitian yang akan dilakukan. – Realistic : harapan yang ada harus masuk akal. Contoh, ingin menghasilkan US $ 250,000 pada tahun pertama usaha anda, bukanlah sesuatu yang bijaksana. Dan jika dibutuhkan dana untuk memulai usaha, melakukan pendekatan yang konservatif untuk mengestimasi keadaan keuangan yang ada adalah lebih baik. – Timely : menentukan batas tanggal untuk pencapaian tujuan. Beberapa tujuan akan memakan waktu yang lebih lama daripada yang lain, tergantung seberapa besar setiap tahapan yang dilkaukan. Jika diperlukan, buatlah periode waktu selama mengerjakan suatu tugas daripada sekedar menentukan batas akhirnya, dengan tujuan untuk menunjang fleksibiltas.
Terima Kasih Nanang Ruhyat