MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI
TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) kegiatan praproduksi antara lain; 1.1
Menemukan Ide/gagasan
1.2
Membuat Treatment
1.3
Membuat Proposal
1.4
Riset mengembangkan Ide
1.5
Menemukan Main Character
1.6
Membuat Outline
1.7
Membuat Structure (Sequence/Scene)
1.8
Membuat Script
1.9
Membuat Story Board
1.10 Shooting Schedule 1.11 Membuat Daftar Pertanyaan 1.12 Casting/Talent/Floor Plan 1.13 Menghitung Biaya Produksi 1.14 Program Meeting 1.17 Mengecek Peralatan/Perlengkapan TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) kegiatan produksi antara lain; 2.1 Rehearsal Studio 2.2 Rehearsal Kru 2.3 Live/Recording/Shooting TAHAPAN PROSES PRODUKSI TV 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) kegiatan produksi antara lain; 3.1 Capture 3.2 Logging 3.3 Editing (off line/on line) 3.4 Pengisian Suara (dubbing/manipulating) 3.5 Sub Title/title 3.5 Ilustrasi Musik
‘12
1
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
3.6 Efek 3.7 Mixing 3.8 Evaluasi
Proses Produksi Televisi Tahapan Produksi Televisi dalam arti yang luas dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya adalah meliputi aspek pemasaran, yaitu; segmentasi (struktur audien), target (seleksi/menjangkau), positioning (pencitraan produk pada otak audien), diferensiasi (fokus kekuatan pada suatu program), parameter rating, share dan strategi penetapan tarif (ratecard). Untuk membuat acara (program) televisi, hal pertama yang harus dilakukan adalah penggalian ide atau gagasan kreatif dengan merancang konsep program. Tentunya ide-ide yang akan dilahirkan juga harus mempertimbangkan berbagai hal. A. Batasan dalam merancang program (Design Program)
Hukum Program harus dibuat seorsinil mungkin untuk menghindari pelanggaran hal cipta dan mentaati undang undang yang berlaku di Indonesia.
Kultur Televisi sebagai media yang mempunyai pengaruh sosiologis yang kuat, tentunya acaraacara yang dihasilkan juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pembentukan nilai-nilai positif dimasyarakat. Para pembuat program pun juga harus menghormati nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia juga menghindari hal yang dapat menyinggung SARA.
Pasar (Market) Program yang dibuat untuk tujuan bisnis, para pembuat program harus mengenal pasar yang dituju. Kita tidak dapat membuat acara yang bagus menurut sudut pandang subjektif kita sendiri. Kita juga harus melihat dari sudut pandang calon pemirsa yang akan kita bidik. Untuk membidik calon pemirsa, para pembuat acara televisi biasanya melakukan pengamatan sendiri atau mempelajari data-data yang dibuat oleh AGB Nielsen Media Research,
mengenai calon pemirsa yang dituju untuk kemudian menseleksi pasar
potensialnya. Penseleksian pasar potensial dilakukan dengan penggolongan berdasarakan jenis kelamin, umur, status sosial, ekonomi, gaya hidup dan sebagainya.
Trend Persaingan program televisi akan memunculkan trend format program, trend content cerita dan trend pengisi acara serta orang-orang yang berada dibalik layar produksi televisi. Setiap
‘12
2
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
manajemen stasiun televisi, produser, sutradara, hingga pengisi acara akan fokus untuk menciptakan trend atau mengikuti trend yang sedang digandrungi pemirsa televisi. Tahapan dekade perubahan trend sangat tergantung pada kehidupan sosial masyarakat yang dinamis. Pada saat buku ini ditulis misalnya trend berita televisi mengacu pada jurnalisme perasaan berbasis teknologi convergence, trend program dengan rating tinggi adalah reality show dan sinetron dengan content cerita keberhasilan orang biasa yang secara mengecutkan menjadi populer karena sesuatu yang semula disepelekan seketika disanjung masyarakat.
Budget Jika untuk tujuan profit, besarnya anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan suatu ide program harus sebanding dengan kekuatan program tersebut agar berkualitas dan mendapatkan rating yang tinggi.
Teknis Sebuah ide kreatif juga harus mempertimbangkan apakah ide tersebut mungkin untuk dieksekusi dengan peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang tersedia. Idealnya seorang pembuat program haruslah mengerti hal teknis karena nantinya dia harus memperkirakan peralatan apa saja yang benar-benar dibutuhkan, berapa jumlah kru yang akan diturunkan dan membutuhkan waktu berapa lama hingga menyusun anggaran dengan data tersebut. Seorang perancang program yang tidak mengerti teknis, nantinya akan membuat perencanaan yang buruk sehingga terjadi kesalah pahaman dengan para eksekutor, intinya yang harus paling mengenal program tersebut dan bisa memberikan gambaran sejelasjelasnya bagaimana program tersebut akan dieksekusi adalah pembuat konsep program itu sendiri. Semakin jelas dan lengkap
dalam memberikan gambaran dan uraian teknis,
semakin kecil tingkat kesalahan dalam pengeksekusiannya. Bentuk desain program dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan dan pengalaman dari perancang yang mendesain serta pihak yang berkepentingan. Adapun kerangka desain program bisa terdiri dari beberapa bagian berikut ini; Dasar Pemikiran (Latar belakang program) Tujuan dan Manfaat Program (Dampak terhadap pemirsa) Segmentasi Program (Sinopsis, informasi, dan penjelasan content per segmen) Deskripsi Program (Data detail program) Rundown Program (Segmen per segmen, content per item, durasi per item, grafis, paket materi/set, deskripsi content dan total durasi)
‘12
3
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Floor Plan Studio/panggung (Set design) B. Proses Kreatif
Membuat Proposal Program Televisi Proposal merupakan hal yang sangat penting karena proposal mempunyai pengaruh besar untuk disetujui atau tidaknya sebuah konsep untuk dilaksanakan. Selain itu proposal juga nantinya akan dijadikan bahan presentasi bagi pihak marketing di stasiun televisi untuk mendapatkan sponsor. Proposal harus dibuat semenarik mungkin dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai konsep program tersebut. Selain itu proposal juga sebaiknya menampilkan keunggulan program tersebut dan dapat memberi keuntungan baik untuk sponsor/advertiser maupun pemirsanya. Untuk menyusun anggaran sebuah program televisi, sebelumnya kita harus mengetahui peralatan apa saja yang akan digunakan, berapa unit, lama pemakaian, di dalam kota atau luar kota, hingga perlengkapan pendukung lainnya seperti solar jika menggunakan generator listrik, tape, lampu dan batere cadangan dan sebagainya. Kemudian apakah peralatannya telah tersedia atau harus menggunakan jasa rental. Selain peralatan dan perlengkapan kita juga harus menghitung jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, seperti crew, talent, helper, security dan sebagainya, terutama jika menggunakan tenaga outsource. Hal lain yang tidak berkaitan secara langsung dengan produksi, kita juga harus memperhatikan biaya-biaya seperti perizinan, keamanan, saluran komunikasi, hal-hal administratif dan sebagainya. Sebaiknya budget disesuaikan dengan kemampuan program itu sendiri dalam memperoleh keuntungan, kecuali jika program tersebut memang bukan untuk tujuan memperoleh profit.
Membuat Rundown Rundown merupakan susunan detail program per-segmen yang dibagikan kepada setiap pendukung acara yang memerlukannya, seperti; pengarah acara (program director), pengengoperasi switcher, penata suara (audioman), pengengoperasi VTR, pengambil gambar (cameraman), penata aksara (CG operator), penata cahaya (lightingman) dan sebagainya agar program dapat berjalan sesuai dengan konsep acara dan perkiraan waktu (durasi) yang telah direncanakan. Walaupun demikian, rundown dapat sewaktu-waktu berubah saat pelaksanaan, terutama untuk program yang ditayangkan langsung (Live). Jika terjadi perubahan karena ada sesuatu dilapangan yang sangat menarik dan perlu dilakukan keputusan dalam waktu singkat agar program semakin bagus, bukan karena konsep yang tidak matang.
‘12
4
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Bentuk rundown setiap program sangat bervariasi sesuai dengan kompleksitas produksi program televisi, jumlah kru produksi dan pengisi acara serta format program tersebut. Tujuan terpenting dari tersedianya rundown program adalah terciptanya team work yang solid demi kelancaran produksi televisi. C. Jenis Produksi 1. Produksi Lapangan ENG (Electronic News Gathering) – Produksi Berita Elektronik Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter. EFP (Electronic Field Production) – Produksi Lapangan Elektronik Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter, sinetron (film style). MCR (Multi Camera Remote) Produksi Lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah sinetron, musik, olah raga, event,`dsb. 2. Produksi Studio Live – Program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung. Video Taping – (direkam dalam pita video) Live on Tape – Produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program. Seperti format live, namun sebelum ditayangkan dilakukan editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing). Program direkam per bagian (segment). Dan program ditayangkan segera pada lain waktu.
D. Sumber Daya Manusia (SDM) Produksi 1. SDM Saat Pelaksanaaan Pra Produksi
Producer
Producer merupakan pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas semua aktivitas pembuatan program. Untuk kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro yang terhubung langsung dengan di tele prompter sehingga producer atau scripwritter dapat melakukan perubahan atau penambahan
‘12
5
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
script yang muncul yang akan dibacakan oleh anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga produser dapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi didalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan. Team Kreatif Bertugas untuk mencari ide-ide kreatif dalam pengeksekusian program. Scripwriter Bertugas untuk menulis narasi yang diperlukan, Script Writter berbeda dengan reporter. Umumnya Script Writter digunakan lebih untuk tulisan yang mentitik beratkan pada kemahiran dalam permainan kata. Reporter Bertugas untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut bisa diperoleh langsung dari wawancara langsung dengan narasumber, investigasi atau dari berbagai sumber lain. Reporter bisa menyampaikan informasi langsung kepada pemirsa atau menulisnya untuk dibacakan oleh presenter atau sebagai bahan untuk voice over. Production Asistant Bertugas untuk membantu segala kegiatan produksi mulai darri perencanaan hingga post produksi.
SDM Saat Pelaksanaaan Produksi Producer
Program director
Perencanaan Kreatif Televisi
‘12 Control Room Master Drs. Andi Fachrudin, M.MSi. 6
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Studio Universitas Mercu Buana
Technical Support
Master Control Room (MCR) Crew
Program Director/Sutradara Televisi (PD) Dibawah producer program, terdapat program director (PD) yang bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown. PD seperti layaknya video editor yang dituntut mengerti tentang komposisi gambar, kontiunitas dan sebagainya, hanya saja semua proses dilakukan melalui master control, sehingga PD dapat mengarahkan secara langsung pergerakan kamera,
talent, audio,mengkoreksi lighting, make up,
wardrobe, property dan sebagainya. Berbeda dengan video editor yang harus menyusun gambar lewat materi yang sudah terekam. Dibeberapa stasiun TV, PD juga
mengoperasikan
switcher agar keputusan
pemilihan
gambar dan
pengeksekusian melalui switcher tidak mengalami keterlambatan.
Pengoperasi Switcher (Switcherman) Switcherman bertanggungjawab untuk mengoperasikan mesin switcher. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai macam source untuk disiarkan atau direkam. Switcher memiliki fitur yang beraneka ragam tergantung produsennya, diantaranya mampu berperan seperti layaknya software editing, seperti melakukan chroma key, super impose dan sebagainya.
‘12
7
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Penata Aksara /Character Generic (CG) Penata aksara bertugas untuk menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya. Biasanya teks tersebut muncul dengan latar belakang grafis yang sebelumnya telah dibuat oleh desainer grafis.
Penata Suara (Audioman) Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara (audio) tersebut berasal dari berbagaimacam sumber, seperti
:
microphone di studio yang digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan didalam komputer.
Pengoperasi VTR (VTRman) Petugas yang mengoperasikan VTR (Video tape Recorder) selama proses pembuatan acara televisi. Pengoperasi VTR bertugas untuk memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan perekaman.
Pengoperasi Virtual Set Pengoperasi virtual set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan blocking kamera
Arahan Program Director terhadap Juru Kamera Gerakan kamera Pan Left/Right (Juru kamera mengerakkan kamera ke arah kiri dan kanan secara horisontal, bila gerakan Panning dilakukan beberapa saat diarahkan ke beberapa objek bisa disebut Panoramic Shot).
Arahan Program Director terhadap Petugas Audio Stand by Gram atau Stand by Tape/Reel (Penata audio siap mengoperasikan piringan hitam, tape atau open reel tape). Go Grams/Tape (Arahan untuk mulai memainkan piringan hitam atau tape). Fade Outsound (Arahan untuk menghentikamn aspek audio). Talk Back (Program Director merekam tombol tertentu agar dapat berbicara langsung dengan kerabat kerja yang ada di dalam studio).
Arahan Program Director terhadap VTR man Stand by VTR (Operator VTR siap mengoperasikan VTR untuk merekam atau men- Play Back Tape). VTR Stard Recording ( Arahan untuk mulai merekam). VTR Play Back Tape (Operator VTR mulai men-Play Back Tape yang sudah disiapkan sebelumnya).
‘12
8
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
CUT VTR (Arahan Program Director ke operator VTR untuk menghentikan rekaman dari studio).
Arahan Program Director terhadap Vision Mixer Coming to One (Arahan Program Director kepada juru kamera satu agar bersiapsiap mengambil gambar, artinya objek akan segera direkam atau ditayangkan). Cut to One atau Take One (Tekan tombol kamera satu agar hasil liputan kamera satu direkam atau ditayangkan). Mix to One/Disolve to Two (Gambar yang sedang ditayangkan -liputan kamera satu- dicampur dengan kamera hasil liputan kamera dua secara halus, visual pertama menghilang secara pelan-pelan bersamaan dengan munculnya visual kedua). Super impose/disingkat Supers (Perpaduan antara dua gambar atau lebih ke dalam satu bingkai, penempatan gambar baru diatas gambar yang sedang direkam atau ditayangkan tapi gambar yang lama tidak hilang). Wipe (Perintah untuk menghapus gambar dilayar dengan cara menumpukkan gambar baru diatas gambar yang sedang direkam atau ditayangkan). Inlay (Perintah untuk menampilkan dua gambar salah satu gambar hanya tampak sebagian dilayar). Fade to Black/Fade Sound and Vision (Arahan untuk menghentikan tampilan gambar dan suara diakhir suatu program secara perlahan-lahan).
Wardrobe Bertugas untuk menyediakan kebutuhan pakaian dan aksesoris sesuai dengan tema program serta bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi televisi.
‘12
9
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana