Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
MODEL PREDIKSI KEBISINGAN LALU LINTAS HETEROGEN DI KOTA MAKASSAR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SUARA KLAKSON
Dewi Sriastuti Nababan Email :
[email protected] Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke
Abstrak Peningkatan jumlah kendaraan bermotor saat ini menjadi problematika transportasi di kota-kota besar di Indonesia. Pertumbuhan populasi kendaraan bermotor yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan jaringan jalan ini cenderung mengakibatkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh lalu lintas heterogen Kota Makassar dan model prediksi kebisingannya. Data yang dibutuhkan adalah tingkat kebisingan, volume lalu lintas, dan kecepatan kendaraan. Penelitian dilaksanakan pada empat puluh ruas jalan dengan lama pengukuran tiap titik adalah 13 jam, pengukuran dilakukan per 10 menit setiap jamnya yang dimulai sejak pukul 06.00 hingga 18.00 WITA. Pengukuran dilaksanakan menggunakan Sound Level Meter Tenmars TM-103 ditempatkan sejarak 1 meter dari tepi jalan pada ketinggian 1,2 meter di atas permukaan jalan. Tahapan perhitungan yang dilakukan adalah menghitung tingkat bising pengukuran dan menghitung tingkat bising prediksi. Metode analisa tingkat bising prediksi menggunakan model Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pengukuran rata-rata sebesar 78,6 dB. Kendaraan mayoritas adalah sepeda motor dengan persentase 69,1%. Kecepatan rata-rata kendaraan berada di bawah 35 km/jam. Nilai rata-rata LAeq, day prediksi adalah 77,4 dB. Validasi tingkat bising pengukuran dan tingkat bising prediksi menghasilkan nilai korelasi pearson model 0,72 dan RMSE 1,86. Nilai ini belum cukup valid terlihat pada model yang dihasilkan menunjukkan bahwa sebaran nilai tingkat bising prediksi sebagian besar berada di bawah nilai tingkat bising pengukuran sehingga perlu dimasukkan variabel tambahan dalam perhitungan. Kata Kunci : pertumbuhan lalu lintas, tingkat bising pengukuran, tingkat bising prediksi, CoRTN, model prediksi PENDAHULUAN Beberapa tahun terakhir populasi
cukup pesat. Kota Makassar saat ini pun mengalami
problematika
transportasi
kendaraan di negara berkembang termasuk
seperti kota-kota besar umumnya di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang
Indonesia. Populasi kendaraan di Kota
109
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
Makassar
8
dkk, 2010). Permasalahan ini sudah harus
tingkat
ditangani dan salah satu upaya untuk
pertumbuhan jalan sebesar 1,51% pertahun
menanganinya adalah membangun suatu
(Provinsi Sulawesi Selatan dalam Angka,
model prediksi kebisingan yang nantinya
2012). Pertumbuhan jumlah kendaraan
dapat
yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan
tingkat kebisingan lalu lintas dengan
jaringan
pengaruh suara klakson.
hingga
mengalami 12%
pertumbuhan
pertahun
jalan
mengakibatkan
dan
ini
cenderung
perlambatan
hingga
digunakan
untuk
memprediksi
Model prediksi kebisingan akibat
kemacetan. Hal ini terlihat dari kecepatan
lalu
rata-rata kendaraan di Kota Makassar yang
dikembangkan di beberapa negara maju
kurang dari 40 km/jam (Hustim dkk.,
seperti
2012). Situasi ini mengubah perilaku
Road Traffic Noise) di Inggris, model RLS
pengemudi untuk mengabaikan aturan lalu
90 (Richtlinien fur den Larmschutz and
lintas, salah satunya yaitu pengemudi
Straben) di Jerman, model C. N. R.
sering melakukan gerakan zig - zag
(Congsiglio Nazionale delle Richerce) di
kendaraan untuk mendahului kendaraan
Itali, model NMBP-Routes-96 (Nouvelle
lainnya atau mencari jalur yang kosong.
Methode de Prevision de Bruit) di
Perilaku seperti itu membuat pengemudi
Perancis (Quartieri dkk., 2010) dan model
lain
membunyikan
ASJ RTN 2008 di Jepang. Di Indonesia,
klakson demi menjaga keamanan dari
model yang digunakan oleh pemerintah
gerakan
adalah
cenderung
untuk
kendaraan
lainnya.
Hal
ini
lintas
ini
telah
lebih
dulu
model CoRTN (Calculation of
model
yang
mengadop
pada
mengakibatkan tingkat kebisingan di Kota
CoRTN.
Makassar mengalami peningkatan dan
Negara maju dengan lalu lintas homogen
suara klakson pada akhirnya menjadi suara
umumnya
tambahan bagi kebisingan lalu lintas
faktor arus lalu lintas, kecepatan rata-rata
(Hustim dkk., 2011&2012; Hustim dan
kendaraan, kendaraan ringan dan berat,
Fujimoto, 2012). Peningkatan kebisingan
kondisi permukaan jalan, jarak antara
secara
sumber bunyi dengan penerima tetapi
bertahap
mengurangi
kualitas
Model yang dikembangkan di
hanya
mempertimbangkan
lingkungan hingga mengganggu kegiatan
tidak
dasar masyarakat (Buchari, 2007; Bangun
kendaraan. Di negara berkembang yang
110
meperhitungkan
suara
klakson
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
lalu lintasnya heterogen dengan perilaku
ke alat ukur dan durasi waktu kendaraan
pengendara
membunyikan
yang
sering
mebunyikan
klakson.
Data
ini
klakson, perlu untuk memasukkan suara
diperlukan dalam perhitungan tingkat
klakson dalam perhitungan. Oleh karena
kebisingan aktual dan tingkat bising dasar
itu pada penelitian ini akan dibangun
serta faktor –faktor koreksinya hingga
model prediksi kebisingan yang mengacu
dihasilkan model prediksi kebisingan yang
pada CoRTN dengan mempertimbangkan
sesuai.
suara
klakson
kendaraan
dalam
perhitungan.
Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan SLM sederhana yang belum menggunakan angka penunjuk sehingga data yang dihasilkan hanya data tingkat
BAHAN DAN METODE Rancangan
penelitian
yang
bising (L). Pada pelaksanaan pengukuran,
kepada
hasil
SLM ditempatkan sejarak 1 m dari tepi
pengumpulan data primer yang didapatkan
jalan dan pada ketinggian 1,2 m di atas
melalui pelaksanaan survei pengumpulan
permukaan jalan dengan bantuan tripod.
data di 40 ruas jalan di Kota Makassar
Apabila titik pengukuran berada pada
yang ditunjukkan pada Gambar 1.
ketinggian tertentu dari permukaan jalan
dilakukan
merujuk
baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah dari permukaan jalan maka tinggi tripod disesuaikan sehingga alat tetap berada pada ketinggian 1,2 m. Pengukuran tingkat bising dilakukan pada kondisi cuaca tidak hujan dan dilaksanakan sejak pukul 06:00 - 18.00. Akan tetapi pengukuran dilakukan Gambar 1. Lokasi jalan survei kebisingan Data pelaksanaan lingkungan,
yang
didapatkan
survei geometrik
adalah jalan,
dari kondisi tingkat
kebisingan, volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, jumlah klakson, jarak klakson 111
hanya selama 10 menit untuk tiap jamnya. Contoh pelaksanaan survei ditunjukkan pada Gambar 2.
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
Gambar 2. Contoh pelaksanaan survei jalan Pengukuran
volume
lalu
lintas
dilakukan bersamaan dengan pengukuran
waktu
klakson
kendaraan
didapatkan
dengan cara menonton video rekaman.
kebisingan. Alat yang digunakan dalam
Tingkat kebisingan ekivalen harian
pengukuran ini adalah counter dan handy
(LAeq,day) tidak didapatkan langsung saat
cam.
juga
pengukuran disebabkan oleh penggunaan
dilakukan bersamaan dengan pengukuran
sound level meter sederhana yang hanya
kebisingan. Kecepatan yang diukur adalah
menghasilkan nilai tingkat bising (L).
kecepatan sesaat dengan menggunakan
Beberapa tahapan yang dilalui untuk
speed
mendapatkan nilai LAeq,day adalah :
Pengukuran
gun.
kecepatan
Jumlah
kendaraan
yang
dianggap mewakili kecepatan kecepatan
menghitung
kendaraan
pengukuran, mengurutkan data dari nilai
yang
melintas
minimal
yang
bising
telah
tiap
sebanyak 20 kendaraan untuk tiap jenis
terkecil,
kendaraan. Tahapan selanjutnya adalah
didistribusikan dalam bentuk histogram,
pengukuran jumlah klakson, jarak klakson
luas area histogram dihitung sebesar 1%,
kendaraan. Suara klakson yang masuk
10%, 50% dan 90% kemudian dilanjutkan
dalam perhitungan adalah suara klakson
dengan perhitungan persamaan luas area
yang dibunyikan pada rentang jarak 15 m
hingga didapatkan nilai L1, L10, L50, L90,
di kiri dan kanan SLM. Jarak dan durasi
Leq hingga LAeq,day (Mediastika, 2005).
112
data
tingkat
diurutkan
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
Tingkat bising klakson didapatkan melalui
beberapa
sudut
pandang,
perhitungan
yaitu
tingkat bising klakson. Selanjutnya tingkat
menghitung power level klakson untuk
bising hasil pengukuran dan tingkat bising
kendaraan ringan, kendaraan berat dan
hasil
sepeda motor. Karakteristik power level
menghitung nilai korelasi pearson dan
klakson
RMSE (Murlina, 2013).
untuk
kendaraan
tahapan
koreksi
masing-masing
diperoleh
dari
jenis
prediksi
divalidasi
dengan
penelitian
terdahulu (Rachman, 2014; Guntur, 2014;
HASIL PENELITIAN
Haldianto, 2014; Leonard, 2014). Setelah
Volume Lalu Lintas
nilai power level klakson diperoleh,
Dari hasil pengukuran didapatkan
dilanjutkan dengan menghitung tingkat
volume rata-rata kendaraan maksimum
bising klakson yang memasukkan jumlah,
pada beberapa jalan yang telah disebutkan
jarak
kendaraan
sebesar 7494 kendaraan/jam dan volume
membunyikan klakson dalam perhitungan
rata-rata kendaraan lainnya sebesar 2538
(Asakura, 2010).
kendaraan/jam yang ditunjukkan pada
dan
durasi
waktu
Analisis perhitungan kebisingan
Gambar 3. Volume kendaraan beberapa
prediksi dilakukan menggunakan metode
ruas jalan terlihat tinggi terutama volume
Calculation of
Road Traffic Noise
sepeda motor dan itu terjadi pada ruas -
(CoRTN) tetapi akan dimodifikasi dengan
ruas jalan arteri seperti Jalan Sultan
menambahkan suara klakson kendaraan.
Alauddin, Jalan Perintis Kemerdekaan,
Tahapan-tahapan
dalam
Jalan Veteran Selatan, Jalan Veteran
memprediksi kebisingan adalah sebagai
Utara, Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan A.
berikut : menentukan titik pengukuran,
P. Pettarani. Komposisi kendaraan yang
menghitung nilai tingkat bising dasar
didapatkan
berdasarkan volume lalu lintas selama 13
sebanyak 69,1% untuk sepeda motor,
jam, koreksi kecepatan rata-rata, koreksi
29,2% untuk kendaraan ringan dan 1,7%
persentase
untuk kendaraan berat.
koreksi
perhitungan
kendaraan
berat,
koreksi gradient permukaan jalan, koreksi permukaan jalan, koreksi jarak, koreksi permukaan tanah, koreksi pemantulan, 113
dari
hasil
pengukuran
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
Gambar 3. Volume lalu lintas dalam kendaraan/jam Kecepatan Pengukuran kecepatan sesaat kendaraan dilakukan dengan menggunakan speed gun yang ditembakkan ke 20 kendaraan terhadap masing - masing jenis kendaraan untuk tiap arah lalu lintas. Hasil perhitungan kecepatan rata-rata yang diperoleh yaitu sepeda motor sebesar 30,9 km/jam, kendaraan ringan sebesar 27,7 km/jam, dan kendaraan berat sebesar 23,5 km/jam yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Kecepatan rata-rata kendaraan 114
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
untuk Jumlah, jarak dan durasi waktu klakson kendaraan
kendaraan
motor,
ringan
dan
61,4%
untuk
3,1%
untuk
kendaraan berat yang ditunjukkan pada
Pengukuran
jumlah
klakson
Gambar 5.
kendaraan dilakukan bersamaan dengan pengukuran kebisingan. Jumlah bunyi klakson selama 13 jam pengukuran untuk 40 jalan pengamatan berkisar di antara 13 hingga 336 kali untuk sepeda motor, 102 hingga 615 kali untuk kendaraan ringan dan 1 hingga 111 kali untuk kendaraan berat.
sepeda
Persentase
membunyikan
kendaraan
klakson
Jumlah klakson (kali)
700
adalah
Berdasarkan durasi
waktu
membunyikan
hasil
pengamatan
kendaraan
klakson
melalui
yang video
rekaman, didapatkan hasil yaitu kendaraan yang membunyikan klakson di titik - titik pengamatan sebagian besar berdurasi 1 detik untuk semua jenis kendaraan.
yang 35,5%
MC LV HV
600 500 400 300 200 100 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Titik pengukuran
Gambar 5. Jumlah klakson kendaraan LAeq,day rata - rata sebesar 78,6 dB.
Tingkat Kebisingan Data tingkat bising ekivalen harian
Selain nilai LAeq,day maksimum dan
(LAeq,day) maksimum yang diperoleh
minimum, juga dapat dilihat bahwa tingkat
dari hasil pengukuran adalah sebesar 81,8
kebisingan ekivalen rata - rata tiap jam
dB yaitu jalan Perintis Kemerdekaan dan
(LAeq)
(LAeq,day) minimum sebesar 75,4 dB
penurunan pada waktu-waktu tertentu.
yaitu di jalan Haji Bau. Dari keseluruhan jalan 115
yang
diamati
diperoleh
nilai
mengalami
peningkatan
dan
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
pengukuran dan data tingkat bising yang
PEMBAHASAN Guna mengetahui apakah nilai
diperoleh, dapat dilihat bahwa suara
tingkat kebisingan pada pagi, siang dan
klakson kendaraan memberikan pengaruh
sore hari berbeda atau sama maka
yang cukup besar terhadap peningkatan
dilakukan pengujian statistik uji hipotesis.
kebisingan. Tidak hanya sebatas suara
Dari hasil pengujian statistik didapatkan
klakson saja akan tetapi durasi waktu
bahwa tingkat kebisingan pagi hari dan
pengendara membunyikan klakson serta
sore hari adalah sama. Faktor lain yang
jarak antara bunyi klakson dan sound level
turut
meter juga mempengaruhi kebisingan.
mempengaruhi
kebisingan
adalah
peningkatan
rasio
kendaraan
Klakson
kendaraan
yang
dibunyikan
berkapasitas besar (HV). Pada titik - titik
dengan durasi waktu singkat seperti satu
pengamatan di ruas jalan tertentu yang
detik menghasilkan suara yang jauh lebih
kendaraannya
akibat
besar dibandingkan dengan suara klakson
juga
yang dibunyikan pada durasi waktu dua
macet,
bergerak
kebisingan
lambat
lalu
lintas
mengalami peningkatan meskipun jumlah kendaraan
berkapasitas
tidak
Prediksi kebisingan menggunakan
banyak. Oleh karena itu dapat dilihat
metode CoRTN tanpa mempertimbangkan
bahwa selain volume lalu lintas dan
suara klakson kendaraan menghasilkan
komposisi kendaran, kecepatan lalu lintas
nilai rata-rata LAeq,day sebesar 77,4 dB,
juga
RMSE sebesar 1,86 dan korelasi pearson
memberikan
besar
detik atau lebih.
pengaruh
terhadap
peningkatan kebisingan. Kapasitas
sebesar 0,72. Jika dibandingkan dengan juga
LAeq,day pengukuran maka prediksi yang
mempengaruhi tingkat kebisingan. dari
dihasilkan sebagian besar berada di bawah
hasil analisa perhitungan terlihat bahwa
LAeq,day pengukuran. Hanya beberapa
ruas jalan dengan dimensi jalan yang
ruas jalan saja yang berada di atas
cukup besar akan menghasilkan tingkat
LAeq,day pengukuran dan ini terjadi pada
bising yang berbeda dengan ruas jalan
ruas-ruas jalan berdimensi besar. Prediksi
berdimensi kecil. Selain faktor - faktor
yang kedua setelah mempertimbangkan
yang telah diuraikan di atas, dari hasil
suara klakson kendaraan menghasilkan
pengamatan akitivitas lalu lintas di titik
nilai rata-rata LAeq,day sebesar 78,7 dB,
116
jalan
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
RMSE 0,76, korelasi pearson 0,89. Jika dibandingkan dengan LAeq,day pengukuran. Hasil yang didapatkan menggambarkan sebaran nilai LAeq,day prediksi mendekati nilai LAeq,day pengukuran. Gambaran perbandingan tingkat kebisingan aktual dengan tingkat kebisingan prediksi sebelum dan sesudah mempertimbangkan suara klakson kendaraan dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. 83
LAeq, day Pengukuran (dB)
81 79 77 75 73
N=40
71 71
73
75
77
79
81
83
LAeq,day Prediksi (dB)
Gambar 6. Perbandingan LAeq,day pengukuran dan LAeq,day prediksi
LA eq Pengukuran (dB)
83 81 79 77 75 73
N=40
71 71
73
75 77 79 LAeq Prediksi + Klakson (dB)
81
83
Gambar 7. Perbandingan LAeq,day pengukuran dan LAeq,day prediksi dengan klakson kendaraan 117
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil analisis didapatkan hasil tingkat kebisingan rata - rata pada jalan jalan arteri dan kolektor di Kota Makassar telah melewati baku mutu yang ditetapkan oleh
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup No. 48 tahun 1996 yaitu 55 dB hingga 70 dB. Dari hasil pengukuran, diperoleh nilai rata - rata LAeq,day sebesar 78,6
dB.
Sepeda
motor
merupakan
kendaraan mayoritas dengan persentase 69,1% dan kecepatan rata-rata kendaraan berada di bawah 35 km/jam. Nilai RMSE dan korelasi pearson dari
model
prediksi
kebisingan
menggunakan Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN) tanpa mempertimbangkan suara klakson kendaraan adalah sebesar 1,86 dan 0,72. Nilai RMSE dan korelasi pearson untuk model prediksi kebisingan menggunakan Calculation of Road Traffic Noise
(CoRTN)
mempertimbangkan
dengan
suara
klakson
kendaraan adalah sebesar 0,76 dan 0,89. Oleh karena itu, model prediksi kebisingan setelah
memasukkan
dikatakan cukup baik.
118
suara
klakson
1. Asakura, T., Sakamoto, S., Rahman, M., 2010. Noise Measurement in Dhaka City, Proceedings of the 2010 Autumn Meeting of INCE/J. pp.15-18. 2. Bangun, L. P., Kamil, I. M. dan Putra, L. B. P. 2010. Kebisingan Lalu Lintas dan Hubungannya dengan Tingkat Ketergangguan Masyarakat. Diakses 15 Desember 2013. Available from :
http://www.ftsl.itb.ac.id./kk/teknologi pengelolaan lingkungan/wpcontent/upload/2010/10/PI-EH2-LinasariPutri-B-15305031.pdf 3. Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan. 2012. Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka, Makassar. 4. Buchari, 2007. Kebisingan. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program. Diakses 10 Desember 2013. Available from :
http://www.library.usu.ac.id/download/ ft/07002749.pdf. 5. Departement of Transport Welsh Office. Technical Guides-Calculation of Road Traffic Noise. 1988. United Kingdom. 6. Guntur, R. A., 2014. Analisis Tingkat Kekuatan Bunyi Klakson Kendaraan Ringan (Mobil 7. Pribadi) di Kota Makassar. Diakses 20 September 2014. Available from : http://repository.unhas.ac.id/../Jurnal%20 Rahmat.pdf. 8. Haldianto, 2014. Analisis Tingkat Kekuatan Bunyi Klakson Kendaraan Berat (Truk) di Kota Makassar. Diakses 20 September 2014. Available from : http://repository.unhas.ac.id/../Jurnal%20 Haldianto.pdf. 9. Leonard, F. 2014. Analisis Tingkat Kekuatan Bunyi Klakson Angkutan Umum (Pete-pete) di Kota Makassar. Diakses 20 September 2014. Available from : http://repository.unhas.ac.id/../Tugas%20 Akhir.pdf.
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 4 No. 2, Agustus 2015 ISSN 2089-6697
10. Rachman, R. D. M., 2014. Analisis Tingkat Kebisingan Bunyi Klakson Sepeda Motor di Kota Makassar. Diakses 20 September 2014. Available from : http://repository.unhas.ac.id/../Jurnal%20 Ratih.pdf. 11. Hustim, M., Anai, K. and Fujimoto, K. 2011. Survey on Road Traffic Noise in Makassar City Indonesia. Inter Noise, Kyushu University, Japan. 12. Hustim, M., and Fujimoto, K. 2012 a. Acoustical Characteristics of Horn Sound of Vehicles. Journal of Architecture and Urban Design, Kyushu University, Japan. 13. Hustim, M. 2012 b. Road Traffic Noise under Heterogeneous Traffic Condition in Makassar City Indonesia. Journal of Habitat Engineering Design, Kyushu University, Japan.
119
14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48. 1996. Baku Tingkat Kebisingan, Jakarta. 15. Mediastika, C. E., 2005. Akustika Bangunan, Erlangga, Jakarta. 16. Murlina, E. 2013. Prediksi Putting Beliung di Kabupaten Maros. Diakses 13 Oktober 2014.
Available from : http://repository.unhas.ac.id/4346/Eni%20 Murlina.pdf. Quartieri, J., Mastorakis, N. E., Iannone, G., Guarnaccia, C., Ambrosio, D. S., Troisi, A., Lenza, TLL., 2010. A Rivew of Traffic Noise Predictive Models, Technical University