Anuar S, Anggalia W.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
MODEL PEMBERDAYAAN TATA KELOLA KELOMPOK USAHA KECIL MENENGAH PENGRAJIN BATU PERMATA BUNGUR LAMPUNG SELATAN 1
1,2
Anuar Sanusi, 2Anggalia Wibasuri
Fakultas Ilmu Ekonomi, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. 2.A. Pagar Alam No. 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142 Telp. (0721) 787214 Fax. (0721) 700261 e-mail :
[email protected]
ABSTRACT Small and Medium Enterprises (SMEs) is a small business from the people who have contributed to economic growth through job creation and multiflier effect. Since 1997, SMEs have become one of the businesses that can save the country from economic crisis. In line with the contribution and economic savior is the government through regulatory policies to encourage SMEs to stabilize the economy. Related to Higher Education policies and service programs to encourage small and medium enterprises then, Sinar Alam one of SMEs engaged in the processing craft gemstone (bungur) managed for generations. This business is located in the village of the district of Tanjung star Srikaton South Lampung Lampung Province. This activity aims to: (1) the empowerment of the community and business partners in order to increase the motivation of entrepreneurs; (2) improve the understanding of the partner business planning and business management; (3) improve the ability of human resources in the production and marketing techniques; and (4) develop entrepreneurial networking Natural Light to support the development of creative economy. The results of this activity are: (1) increasing entrepreneurship group of SMEs; 2) miningkatnya ability groups in business planning (business plan); 3) increasing the ability of a business group Sinar Alam in conducting business operations; 4) increasing network (networking) business cooperation; and 5) business group Sinar Alam models serve as a model entrepreneur development of SMEs groups based society empowerment. Keywords: training, coaching, mentoring, industry, handicrafts
ABSTRAK Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha kecil dari masyarakat yang mempunyai kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan multiflier effect. Sejak tahun 1997 UKM telah menjadi salah satu usaha yang dapat menyelamatkan negara dari krisis ekonomi. Sejalan dengan kontribusi dan penyelamat ekonomi dimaksud maka pemerintah melalui regulasi kebijakan mendorong UKM guna menstabilkan ekonomi. Terkait dengan kebijakan dan program pengabdian DIKTI guna mendorong usaha kecil dan menengah maka, usaha Sinar Alam salah satu UKM yang bergerak dalam bidang kerajinan pengolahan batu permata (bungur) yang dikelola secara turun temurun. Usaha ini bertempat di Desa Srikaton Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk: (1) pemberdayaan terhadap masyarakat dan mitra usaha guna meningkatkan motivasi wirausaha; (2) meningkatkan pemahaman mitra tentang perencanaan bisnis dan manajemen usaha; (3) meningkatkan kemampuan SDM dalam teknik produksi dan pemasaran; Informatics and Businnes Institute Darmajaya
96
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
serta (4) mengembangkan jejaring kewirausahaan Sinar Alam untuk menopang pengembangan ekonomi kreatif. Hasil dari kegiatan ini diantaranya adalah: (1) meningkatnya jiwa entrepreneurship kelompok UKM; 2) miningkatnya kemampuan kelompok dalam perencanaan bisnis (business plan); 3) meningkatnya kemampuan kelompok usaha Sinar Alam dalam melakukan operasional bisnis; 4) bertambahnya jaringan (networking) kerjasama bisnis; dan 5) model kelompok usaha Sinar Alam dijadikan model pengembangan wirausaha kelompok UKM yang berbasis pemberdayaan masyakarat.
Kata Kunci : Pelatihan, pembinaan, pendampingan, Industri, kerajinan I.
perdagangan dan suku bunga. Kesulitan
PENDAHULUAN Usaha
Kecil
Menengah
UKM lainnya sampai sekarang masih
(UKM) merupakan sekelas usaha swasta
sama, seperti modal dan bahan baku”.
dari masyarakat yang dapat menciptakan
Joko
lapangan kerja dan menciptakan multiplier
pengusaha besar dengan UKM yang
effect
ditetapkan sebesar 5% omzet hingga saat
yaitu
ekonomi
dan
perkembangan
(pertumbuhan
daerah. Usaha Kecil
kegiatan
ekonomi)
di
dan Menengah
mencontohkan
pola
kemitraan
ini tidak terlihat hasilnya. Padahal dalam peraturan baru
yang tengah
(UKM) pada tingkat daerah menjadi
Departemen
tumpuan bagi masyarakat daerah karena
kemitraan akan di perbesar menjadi 20%
dinamika
dapat
(Joko Suryanto : 2006). Pemerintah,
berhubungan dengan aktivitas masyarakat
lanjutnya perlu meningkatkan koordinasi
disekitar usahanya. Usaha Kecil dan
antar departemen dan lembaga terkait
Menengah (UKM) menjadi mitra bagi
untuk menjamin kelangsungan bisnis skala
masyarakat daerah dalam meningkatkan
kecil dan menengah. Selain itu, segera
pendapatan.
memperluas jaringan penetrasi produk
ekonomi
usahanya
Perdagangan,
disusun
presentase
Sejalan dengan perkembangan dan
UKM agar dapat bersaing dengan barang
kontribusi UKM diberbagai kebijakan
impor di pasar domestik. Berdasarkan
tersebut belum berjalan optimal oleh
studi
karena belum tersentuhnya pemberdayaan
khususnya produk UKM sangat minim
sektor
karena koordinasi antar lembaga terkait
bisnis.
terhadap
Perhatian
pasar
Menengah (UKM) belum menyentuh.
pemerintah itu telah mengembangkan
“Belum optimalnya kinerja UKM
rumah niaga namun tanpa sinergi di antara
tergantung makro,
Kecil
produk
tidak jalan. Selama ini, kedua instansi
ekonomi
Usaha
penetrasi
dan
sebenarnya
sektor
pemerintah
LIPI,
yang
dari
kondisi
seperti
sektor
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
pihak
terkait.
ungkapnya
Hasil
penelitian
menunjukkan
LIPI, bahwa 97
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
pemberdayaan UKM sejauh ini menjadi
UKM Sinar Alam sebagai tempat subjek
sekedar proyek-proyek pemerintah.
kegiatan pengabdian ini adalah organisasi
Di sisi lain, upaya pemerintah memperluas
dapat
permata (bungur) yang dikelola dari turun
mengoptimalkan
temurun sejak tahun 1990. Pengelolaan
fasilitas rumah niaga (trading house). Pada
usaha ini semakin dikenal oleh masyarakat
tahun 1997 ketika Indonesia dilanda krisis
dan
moneter,
menunjukkan
semakin menambah nilai plus untuk
bahwa pelaku ekonomi yang tergolong
menambah penghasilan. Namun kendala
pengusaha kecil, justru lebih tahan dari
pun tak luput menyertai usaha ini sebagai
krisis kebangkrutan (likuidasi), daripada
usaha
pengusaha menengah dan besar. Hasil
tersebut juga muncul dalam pengalokasian
survei oleh AKTIGA memperlihatkan
sumberdaya (dana dan SDM) oleh sebab
bahwa : 28% usaha kecil mengalami
itu solusi dari kendala-kendala dimaksud
kenaikan kinerja usaha, sementara 72%
adalah
lainnya masih dalam posisi penurunan
pemberdayaan
kinerja usaha, namun 39% diantaranya
fleksibilitas dan kepastian usaha akan
menunjukkan potensi peningkatan kinerja
berjalan efektif.
usaha. Meskipun jumlah usaha kecil yang
pada Kelompok UKM yang ada di Desa
menunjukkan kenaikan
kinerja masih
Srikaton Kecamatan Tanjung Bintang
sedikit, namun mampu memperlihatkan
Kabupaten Lampung Selatan Provinsi
tanda-tanda kenaikan yang lebih cepat
Lampung.
dibandingkan
skala
UKM pengolahan batu bungur yang saat
menengah dan besar yang masih terus
ini masih membutuhkan perhatian sebab
mengalami
usaha
dilakukan
penetrasi
pasar,
yang bergerak dibidang pengrajin batu
dengan
data
empiris
pelaku
ekonomi
penurunan,
bahkan
semakin
kecil
ini
masyarakat
(UKM) pemerintah
karena
dan
permintaan
menengah,
kendala
pemberdayaan
kehancuran. Usaha Kecil dan Menengah menjadi
kencangnya
ini
maka
percepatan,
Kondisi ini tercermin
banyak desa
melalui
dilakukan
dengan
oleh
pelaksanaan
pusat
perhatian
usaha yang sederhana sehingga sering
pada
umumnya
mengalami kendala selain sisi pemasaran
manajemennya sangat lemah, permodalan
yang masih konvensional
(mouth to
sangat kurang dan pengetahuan sumber
mouth), laporan keuangan yang tidak
daya manusianya sangat rendah sehingga
terperinci, dan sumber daya manusia
dalam mengakses peluang usaha banyak
(tenaga ahli) yang masih terbatas.
menemui kendala. Informatics and Businnes Institute Darmajaya
98
Anuar S, Anggalia W.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Kendala saat ini sangat krusial adalah kelompok UKM ini masih belum
gelap dan berukuran relatif lebih besar dari batu berkualitas baik.
mengetahui dampak usaha pengolahan
Dilatar belakangi hal-hal diatas,
batu bungur ini jika tidak dilakukan secara
makan untuk meningkatkan kemampuan
prosedural yang baku. Usaha ini adalah
pengusaha
sebagai mata pencaharian pokok bagi
pengolahan batu bungur di Desa Srikaton
sebagian masyarakat Desa Srikaton yang
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
fokus kepada eksplorasi batu bungur yaitu
Lampung
batu mineral yang asli terbentuk langsung
pelaksana pengabdian ini akan membahas
dari alam. Sumber yang dapat dipercaya
tentang model pemberdayaan manajemen
batu ini pertama kali ditemukan di Desa
eksplorasi batu bungur yang berjudul “
Srikaton pada tahun 1980 oleh seorang
Model Pemberdayaan Kelompok Usaha
tokoh
Kecil Menengah Pengrajin Batu Permata
masyarakat
sekitar
pekerjaannya adalah petani.
yang
Usaha ini
kecil
Selatan
dan
menengah
Provinsi
Lampung
Bungur Lampung Selatan”.
sangat bergantung pada bahan baku berupa batu mineral tersebut.
Mengacu
kepada kualitas bahan baku batu bungur
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
ini rata-rata berwarna sangat ungu gelap dan berukuran relatif lebih besar dari batu berkualitas baik, namun eksplorasi usaha ini belum menunjukkan tata kelola yang berbasis good corporate. Acuan dari kualitas bahan baku (batu bungur) ini terbagi menjadi 4 yaitu: (1) kualitas rendah; batu berwarna pucat atau masih berwarna putih dan berukuran kecil; (2) kualitas sedang; batu berwarna ungu muda atau warna ungu kurang merata dan terdapat banyak bercak (kapas);
(3)
kualitas baik; batu yang berwarna ungu penuh berukuran kecil; dan (4) kualitas sangat baik; batu berwarna sangat ungu
2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini, pasal 1 butir 1 yaitu : a) Memiliki
kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah),
tidak
termasuk
tanah,
dan
bangunan tempat usaha, b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), c) Milik warga negara Indonesia, d) Berdiri
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
99
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
sendiri,
bukan
merupakan
anak
kewirausahaan yang terstimulasi secara
perusahaan atau cabang perusahaan yang
eksternal untuk meluncurkan suatu usaha
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
dimulai dengan adanya pemahaman akan
langsung maupun tidak langsung dengan
peluang
usaha menengah atau usaha besar dan e)
terstimulasi secara internal pada saat para
Berbentuk usaha perorangan, badan usaha
individu terlibat dalam proses pemecahan
yang tidak berbadan hukum, atau badan
masalah dan penilaian kebutuhan sebelum
usaha yang berbadan hukum termasuk
memutuskan untuk memulai sebuah usaha.
koperasi (pasal 5).
Ditemukan pola-pola perilaku mengenai
dan
pola
perilaku
yang
Menurut Hughes ciri-ciri umum
unsur pemahaman atas peluang yang
usaha kecil, yaitu : (a) Kegiatannya
bersifat fundamental, termasuk proses
cenderung tidak formal dan jarang yang
mendirikan perusahaan, memulai suatu 14
memiliki rencana usaha, (b) Struktur
bagian baru yang bersifat utama dari bisnis
organisasi bersifat sederhana, (c) Jumlah
tersebut, serta memperoleh tipe bisnis baru
tenaga kerja terbatas dengan pembagian
apapun.
kerja yang longgar, (d) Kebanyakan tidak
Madura (2001) menjelaskan bahwa
melakukan pemisahan antara kekayaan
kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik
pribadi dengan kekayaan perusahaan, (e)
usaha yang menanamkan modalnya pada
Sistem akuntansi kurang baik, bahkan
suatu perusahaan memusatkan diri pada
sukar menekan biaya, ( f), Kemampuan
dua kriteria untuk mengukur kinerja
pemasaran
serta
pasar
perusahaan: 1) imbalan atas penanaman
cenderung
terbatas
Margin
modalnya dan 2) risiko dari penanaman
diversifikasi dan
(g)
keuntungan sangat tipis.
modal mereka. Karena strategi bisnis yang
Berdasarkan pada beberapa ciri
harus dilaksanakan oleh manajer harus
tersebut di atas, maka dapat diketahui
ditujukan
bahwa kelemahan dari usaha kecil selain
bisnis. Para manajer harus menentukan
dipengaruhi
keterbatasan
bagaimana strategi bisnis yang bermacam-
modal juga tampak pada kelemahan
macam akan mempengaruhi imbalan atas
manajerialnya. Hal ini terungkap baik
penanaman
pada 10 kelemahan pengorganisasian,
resikonya.
perencanaan, pemasaran, maupun pada
Sikula
kelemahan akuntansinya. Bhave (1993)
menyatakan bahwa ìTraining is short-
telah
terms educational procces utilizing a
oleh
membedakan
faktor
antara
perilaku
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
untuk
memuaskan
modal
(dalam
pemilik
perusahaan
Mangkunegara,
dan
2006)
100
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
systematic and organized procedure by which
nonmanagerial
personnel
lear
technical knowledge and skills for a definite
purpose.
Development,
reference
to
staffing
matters,
is
along-terms
procces
utilizing
a
and
in
personnel educational
systematic
and
organized procedure by which managerial personnel learn conceptual and theoretical
Ake Book Seven (1992:152),
suatu usaha kecil sehat, ditandai dengan gabungan (kemitraan) antara ekonomi yang
kuat,
kaitannya Menurut
demokrasi dengan
yang
masyarakat
Teuku
Mirza
dan
hidup, luas. Imbuh
(1997:41) bahwa suatu perusahaan disebut bertanggung
jawab
social,
ketika
manajemen memiliki visi atas kinerja operasionalnya yang tidak hanya sekedar merealisasikan profit, tetapi juga suatu visi keharusan
untuk
meningkatkan
kesejahtraan masyarakat.Kemitraan yang terjalin tidak terjadi
dalam satu arah,
tetapi berinteraksi dua arah secara positif. Menurut kemitraan
Prijadi
Atmojo
adalah
(1992:106),
kerjasama
dan
merupakan alat kemakmuran anggotanya dan dapat ditingkatkan dengan menolong dirinya
sendiri
melalui
Menurut Alexander Irwan Model
kemitraan
(1997:19)
yang
dipakai,
prospeknya tidak akan menarik kalau tidak didasarkan pada dua
hal,
yaitu;
1)
keterkaitan bisnis antara perusahaan yang bermitra, dan 2) pengembangan hubungan jangka panjang antara perusahaan bermitra.
knowledge for general purposeî. Menurut
Kemitraan
Oleh
diperlukan
karena
itu
yang sangat
tekat yang kuat dari semua
pihak. Menurut Banu Astono (1997:17) Kemitraan merupakan usaha yang paling efektif untuk membangun industry kecil yang mandiri. Pemasaran (Marketing) William
J
Stanton,
mendefinisikan
pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan usaha
yang
kegiatan-kegiatan
bertujuan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan
barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Menurut Philip dan Duncan pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barangbarang berwujud kepada konsumen.
pertolongan
bersama, dengan motto kerjasama masing-
Bauran Pemasaran
masing untuk semua dan semua untuk
Kotler
masing-masing.
“bauran pemasaran adalah kelompok kiat
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
(2000)
mendefinisikan
bahwa
101
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
pemasaran yang digunakan perusahaan
sejumlah uang dan atau barang yang
untuk mencapai sasaran pemasarannya
dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome
dari barang yang lain yang disertai dengan
Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
pemberian jasa. Menurut Yazid (1999)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4
harga atau biaya sebuah jasa akan
P (Product, Price, Promotion dan Place).
mencakup harga yang bersifat moneter
Adapun bauran dimaksud diuraikan satu
dan harga yang bersifat non-moneter.
persatu berdasarkan pendapat para ahli
Harga yang bersifat moneter mempuyai
yang kemudian pendapat tersebut akan
peranan penting bagi bagian pemasaran
dijadikan dalam pelaksanaan pengabdian
untuk
ini ; (a) Product (Produk).
Produk
penerimaan
merupakan bentuk penawaran organisasi
promotion
(Promosi).
jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan
hakekatnya
adalah
melalui
dan
pemasaran, artinya aktifitas pemasaran
keinginan pelanggan; (b) Price (Harga).
yang berusaha menyebarkan informasi,
Menurut Philip Kotler adalah : “price is
mempengaruhi/membujuk,
the amount of money charged for a
mengingatkan
product or service. More broadly, price is
perusahaan dan produknya agar bersedia
the sum of all the value that consumers
menerima, membeli dan loyal pada produk
exchange for the benefits of having or
yang
using the product or service”. Harga
bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
adalah sejumlah uang yang dibebankan
Sementara Sistaningrum (2002 : 98)
untuk sebuah produk atau jasa. Secara
mengungkapkan arti promosi adalah suatu
lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai
upaya atau kegiatan perusahaan dalam
yang
mempengaruhi
pemuasan
ditukarkan
kebutuhan
konsumen
untuk
mengukur
tingkat
dari
porsi
konsumen”; Promosi
suatu
pasar
ditawarkan
atau
(c) pada
komunikasi
dan
atau
sasaran
atas
perusahaan
”konsumen
yang
aktual”
dari
maupun
”konsumen
kepemilikan terhadap sebuah produk atau
mereka
mau
jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan
terhadap produk yang ditawarkan, saat ini
harga: “Price is the amount of money and
atau dimasa yang akan datang. Konsumen
or
some
aktual adalah konsumen yang langsung
combination of another goods and its
membeli produk yang ditawarkan pada
companying services”. Pengertian di atas
saat atau sesaat setelah promosi produk
mengandung arti bahwa harga adalah
tersebut dilancarkan
mendapatkan
goods
keuntungan
needed
to
acquire
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
potensial”
melakukan
agar
pembelian
perusahaan. Dan 102
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
konsumen potensial adalah konsumen
bentuk penyajian komunikasi non personal
yang
pembelian
yang dilakukan lewat media pembayaran
ditawarkan
dengan menggunakan sponsor yang jelas.
perusahaan dimasa yang akan datang.
Komunikasi yang melalui sponsor bersifat
Adapun tujuan dari pada perusahaan
massal karena menggunakan beberapa alat
melakukan promosi menurut Tjiptono
media seperti : radio, majalah, surat kabar,
(2001 : 221) adalah menginformasikan
televisi,
(informing),
mempengaruhi
dan
Periklanan
ini
membujuk
(persuading)
serta
periklanan
tidak
berminat
terhadap
produk
mengingatkan tentang
melakukan yang
(reminding)
perusahaan
pelangggan
pos
dan
sebagainya.
menjelaskan
bahwa
dilakukan
secara
langsung dalam mengadakan komunikasi
bauran
dengan pasar targetnya, tetapi melalui
pemasarannya. Sistaningrum (2002 : 98)
suatu perantara media. Ada penegasan dari
menjelaskan tujuan promosi adalah empat
pendapat ini yaitu, iklan tidak hanya
hal,
diri,
digunakan oleh perusahaan bisnis saja,
membujuk, modifikasi dan membentuk
akan tetapi dipergunakan juga secara
tingkah laku serta mengingatkan kembali
meluas oleh lembaga-lembaga non laba.
tentang produk dan perusahaan yang
Lain
bersangkutan.
dikemukakan oleh Sigit (1999 : 8) bahwa
Dalam melakukan promosi agar dapat
Advertensi
efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu
penyajian
kombinasi yang optimal bagi berbagai
tulisan, gambar, atau mengunakan orang
jenis
atau produk/jasa, yang dilakukan oleh
yaitu
dan
surat
memperkenalkan
kegiatan
atau
pemilihan
jenis
halnya
kegiatan promosi yang paling efektif
suatu
dalam
maksud
meningkatkan
penjualan.
Ada
dengan
pendapat
(priklanan) dengan
lembaga
adalah
kata-kata,
dengan
mempengaruhi
empat jenis kegiatan promosi, antara lain :
meningkatkan
(Kotler, 2001:98-100).
memperoleh suara atau dukungan. Pendapat
Istilah promosi dalam marketing
cara
cetakan,
(perusahaan)
untuk
yang
penjualan,
tersebut
atau
di
dan untuk
atas
biasa disebut periklanan adalah salah satu
menyimpulkan iklan sebagai pembentukan
dari empat alat penting yang digunakan
dari media-media yang dapat dilihat,
oleh
didengar
perusahaan
untuk
melancarkan
dengan
maksud
agar
komunikasi persuasif terhadap pembeli
mendapatkan respon dari masyarakat /
dan masyarakat sesuai dengan
konsumen sesuai tujuan yang hendak
yang
ditargetkan. Sistem iklan tersebut dalam Informatics and Businnes Institute Darmajaya
dicapai
dari
pemasangan
iklan
itu. 103
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
Nitisemito
(1999
:
56)
memberikan
Distribusi
merupakan
upaya
untuk
definisi advertising yaitu : ”Periklanan
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan
ditujukan untuk memperkenalkan dan
dibidang pemasaran, oleh sebab itu setiap
menimbulkan kepercayaan orang kepada
perusahaan melakukan kegiatan distribusi.
merek tertentu dan dengan ini orang akan
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan
tertarik untuk membelinya”.
dengan
keputusan-keputusan
tentang
tempat / distribusi, yaitu :
Sistem
penggunaan iklan dalam memperkenalkan
transportasi
Sistem
produknya terlebih dahulu menentukan
penyimpanan, dan
media apa yang akan dipilih. Banyak
distribusi.
media
Menurut Djaslim Saladin, (2006:168)
Perusahaan
yang
ingin
tersedia
memutuskan
dimasyarakat
dipergunakan
sebagai
untuk
jembatan
yaitu:
perusahaan,
“Distribusi
Pemilihan saluran
adalah menyangkut
komunikasi antara perusahaan dengan
perencanaan pelaksanaan dan pengawasan
pembeli sasaran, namun tidak semua jenis
arus bahan dan produk akhir dan tempat
tersebut sama efektifnya untuk kegiatan
asal ke tempat pemakai untuk memenuhi
promosi masing-masing perusahaan. Iklan
kebutuhan pelanggan agar memperoleh
harus
keuntungan”. Sedangkan menurut Philip
mampu
mendorong
keinginan
pembeli untuk memiliki produk yang
Kotler
diiklankan. iklan harus mampu mendorong
Pemasaran
(2000:612). Mendefinisikan
para pembeli sasaran untuk berpikir positif
Distribusi
Fisik
terhadap
Logistik/Distribusi adalah perencanaan,
misalnya
produk
yang
diiklankan,
memperimbangkan
untuk
dalam
implementasi,
bukunya
dan
Manajemen
sebagai
berikut:
pengendalian
arus
membeli produk tersebut di masa yang
bahan serta barang akhir dari titik asal ke
akan datang. Adapun tujuan periklanan
titik penggunaan untuk memenuhi tuntutan
adalah untuk mempertahankan posisi pasar
pelanggan atas dan dengan melakukan
produk tersebut dan untuk meningkatkan
semua tugas itu diperoleh imbalan berupa
permintaan
bagi
laba.
merupakan
sarana
produk.
Promosi
komunikasi
yang
Pembahasan mengenai definisi
distribusi dari berbagai sumber diatas
informatif dalam rangka menjual suatu
didasarkan
barang dan jasa atau serangkaian produk.
pemikiran yang berbeda satu sama yang
Promosi juga dapat memberikan arah bagi
lainnya, sehingga diperlukan suatu batasan
konsumen untuk melakukan pembelian;
pengertian yang merupakan rangkuman
dan (d)
dari pengertian-pengertian tersebut diatas
Tempat
atau disribusi.
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
pada
berbagai
konsep
104
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
yaitu : “Distribusi adalah segala upaya
Produsen dapat menjual barang yang
untuk menggerakan arus bahan produk
dihasilkannya melalui pos atau langsung
jadi dengan suatu perencanaan serta
mendatangi rumah konsumen (dari rumah
pengendalian dalam jumlah, waktu, tempat
ke rumah). Oleh karena itu saluran ini
dan kepemilikan dengan cara-cara yang
disebut
efesien”. Saluran distribusi ini merupakan
langsung.
salah satu kekuatan perusahaan dalam memasarkan
produk
yang dihasilkan,
sebagai
Produsen
saluran
distribusi
Pengecer
Konsumen
Saluran ini disebut juga saluran distribusi
dengan harapan dapat mencapai penjualan
langsung.
yang besar, sehingga dapat memberikan
melakukan pembelian pada produsen.
keuntungan
seperti
yang
diharapkan.
Pengecer
Produsen
Sedangkan tujuan saluran distribusi yaitu
besar
Pedagang besar
langsung
Pengecer
Konsumen
berupaya agar penyaluran produk dapat
Saluran distribusi ini dinamakan saluran
secepatnya sampai ke tangan konsumen.
saluran distribusi tradisional. Produsen
Saluran distribusi yaitu melaksanakan
hanya melayani penjualan dalam jumlah
tugas memindahkan barang dari produsen
besar kepada pedagang besar saja, tidak
ke konsumen”.
menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
Bentuk-bentuk
Saluran
Distribusi,
pengecer dilayani pedagang besar, dan
melitputi; 1) saluran Nol Tingkat (A Zero
pembelian
Levels Channe), yaitu produsen menjual
pengecer saja.
langsung ke konsumen; 2) Saluran Satu
oleh
konsumen
Produsen
dilayani
Agen
Tingkat (A One-Level Channel), yaitu
Pedagang besar
penjualan melalui satu perantara; 3)
Konsumen
saluran
Dalam saluran distribusi ini, produsen
Dua
Channel),
Tingkat
yaiitu
(Two-Level
penjualan
yang
sering
Pengecer
menggunakan
agen
sebagai
mempunyai dua perantara penjualan; dan
perantara untuk menyalurkan barangnya
saluran Tiga Tingkat (A Three-Level
kepada pedagang besar melalui agen
Channel),
penjualan.
yaitu
penjualan
yang
mempunyai tiga perantara. Berdasarkan
saluran
distribusi
untuk
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
barang konsumsi menurut Basu Swastha
Potensi alam bahan pembuatan
dan Irawan (2005:295) sebagai berikut :
batu
Produsen
Buintang
Konsumen
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
cincin
ini
Kecamatan
Kabupaten
Tanjung
Kababupaten 105
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
Lampung selatan merupakan potensi alam
Lampung
Selatan
yang memiliki nilai jual yang tinggi.
kelangsungan
Potensi alam ini dapat meningkatkan
dilakukan.
untuk
bisnis
menjamin
belum
pernah
perekonomian masyarkat apabila semua
Dari permasalahan diatas maka,
masyarakat mampu mengelola dengan
kerangka pemecahan masalah difokuskan
baik potensi batu cincin tersebut. Hasil
pada perbaikan manajemen pengelolaan
pengamatan, bahwa potensi alam ini tidak
usaha yang meliputi;
dikelola dengan baik dalam terutama dari
produksi baik pendampingan bimbingan
segi bisnis masih sangat tradisional yaitu
untuk mengembangkan usahanya maupun
mengumpulkan batu cincin atas dasar
manajemen peningkatan kualitas produksi,
hobi. oleh karena itu tidak terlalu banyak
model pemberdayaan melalui partisipasi
pengembangan yang dilakukan oleh para
masyarakat dan mitra, dan perbaikan
masyarakat dari segi distribusi produknya.
model pemasaran marketing teruratama
Solusi
marketing mix terhadap
yang
ditawarkan
adalah
pengembangan
mengembangkan potensi alamnya dengan
Solusi yang di berikan adalah dengan
baik
memberikan pemahaman dan pengetahuan
yang pada akhirnya membantu
perekonomian masyarakat.
kepada masyarakat uasahawan bahwa
Hasil survey ke wilayah UKM dan
keberadaan batu cincin memiliki nilai jual
data yang didapatkan dari Kecamatan
yang tinggi, dan memberikan pengetahuan
Tanjung
tentang
Bintang,
permasalahan
yang
pendistribusian
dan
jalur
umum namun dihadapi oleh mitra yaitu; a)
promosinya. Perbaikan sistem penjualan
belum optimalnya model pemasaran batu
dari system pertemanan
bungur yang disebabkan oleh terbatasnya
apabila
wilayah
wilayah
menawarkan cincin yang dimilikinya,
kecamatan dan sekitarnya atau pasar lokal.
tanpa adanya suatu keinginan untuk
Kendala wilayah ini disebabkan model
memasarkan lebih luas menjadi sistem
manajemen tata kelola usaha ini bersifat
penjualan yang berbasis e-governace, yang
tradisional; b) keselarasan pemanfaatan
diharapkan berdampak kepada masyarkat
teknologi
untuk dapat menyuplai produknya sendiri
pemasaran
informasi
pemasaran produk
yaitu
sebagai
sarana
(networking) masih
ada
yang
dan menjual datang
untuk
ataupun melalui distributor.
rendah; dan c) pembinaan dari pemerintah setempat melalui koordinasi dengan dinasdinas dan lembaga terkait di Kabupaten Informatics and Businnes Institute Darmajaya
106
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
pengusahaan
III. METODE PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
bungur
penambangan
tersebut
untuk
ketentuan-ketentuan Pelaksanaan pelaksanaan pengabdian menggunakan metode partisipatory dan model
pendekatan
pemberdayaan
batu
mematuhi
yang
berlaku
(law enforcement). f)
Pendekatan masyarakat
edukatif, yang
kepada
dilakukan
serta
terhadap pelaku usaha Kelompok UKM
dikembangkan untuk membina dan
dan UKM Sinar Alam dalam pengolahan
memberikan penyuluhan/penerangan
batu permata (bungur). Solusi alternatif
terus menerus memotivasi perubahan
terhadap permasalahan
perilaku
manajemen tata
dan
membangkitkan
kelola usaha adalah sebagai berikut :
kesadaran untuk ikut memelihara
a)
kelestarian
Memberikan
perumusan
startegi
pndekatan ini yang digunakan kepada
bungur agar dapat berdaya saing
pelatihan sumber daya manusia UKM
tinggi.
pengolahan batu bungur diberbagai pencegahan
penanggulangan
terhadap
dan
dampak
yang ditimbulkan oleh penambang
aspek yang difokuskan yaitu: aspek pemasaran,
keuangan,
dan
kepemimpinan, teknologi.
batu bungur
Model pemberdayaan melalui partisipasi
Metode pendekatan lingkungan yang
masyarakat dan mitra dalam kegiatan ini
ditujukan bagi penataan lingkungan
antara lain;
sehingga akan terhindar dari kerugian
a) Berdiskusi terjadual dan berparisipasi
yang ditimbulkan akibat kerusakan
aktif bersama tim pelaksanaan program
lingkungan.
pelatihan dan pendampingan
d) Reklamasi dan penghijauan kembali bekas
penambangan
batu
bungur
dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk
e)
Teknik
mendorong UKM pengolaha batu
b) Mengupayakan
c)
lingkungan.
malaria.
Di
khawatirkan
b) Partisipasi aktif dalam memberikan saran dan masukan dalam mendesain alat, saluran distribusi networking c) Menyiapkan saran dan prasarana uji
bekas lubang/kawah dapat menjadi
coba produk hasil produksi
tempat perindukan nyamuk (breeding
dimiliki mitra tempat uji coba produk
place).
sehingga siap untuk dipasarkan
Pendekatan
administratif
yang
mengikat semua pihak dalam kegiatan Informatics and Businnes Institute Darmajaya
d) Menyiapkan tenaga
yang
kerja dan nara
sumber serta menfasilitasi kelompok 107
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
usaha dengan mitra dan pemerintah
Srikaton sebagai sampel mengenai
untuk dilatih dan melatih kelompok
pengaruh promosi terhadap tingkat
usaha tersebut
kemitraan.
e) Bersedia
berkerjasama
secara
berkelanjutan
IV.
Metode Pengumpulan Data Untuk
mengetahui
pengaruh
tingkat kemitraan UKM pengolahan batu
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
bungur dengan Perusahaan di Kabupaten Lampung
Selatan,
maka
data
yang
dikumpulkan menggunakan teknik sebagai berikut:
hal
yang
perlu
diperhatikan dan bisa ditingkatkan untuk membantu para pelaku usaha kerajinan batu permata bungur di-Tanjung Bintang
a) Interview/Wawancara. Teknik wawancara, adalah melakukan wawancara dengan pengelola usaha kecil, menengah, UKM pengolahan batu
Beberapa
bungur
menjadi
responden
mengenai masalah yang diteliti;
mengelola
yaitu;
perbaikan
pemberdayaan optimalisai
produk-produknya manajemen,
model
sumber
model
marketing daya
dan
alam
batu
bungur. Adapun hasil kegiatan sebagai solusi masalah yang difokuskan tersebut
b) Kuesioner. Angket
dalam
satu persatu diuraikan berikut ini: atau
pengumpulan
kuesioner data
adalah
dengan
cara
memberikan pertanyaan kepada para responden untuk
Perbaikan Manajemen Tata Kelola Usaha
memperoleh data
utama mengenai hal hal yang diteliti; b) Observasi.
Pola pengelolaan pengembangan usaha pengrajin batu permata bungur tidak jarang
juga
mengingat
Observasi dalam penelitian ini
kemampuannya
adalah teknik pengumpulan data
pendampingan kepada UKM, hal ini dapat
dengan cara mengadakan
bekerjasama dengan perguruan tinggi (IBI
pengamatan langsung ke UKM
Darmajaya).
pengolahan batu bungur di Desa
dilandasi
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
dalam
keterbatasan
Kemitraan
adanya
memberikan
yang
keterkaitan
ideal usaha, 108
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
melalui prinsip saling memerlukan, saling
daya
organisasi
untuk
mencapai
memperkuat, dan saling menguntungkan
sasarannya melalui hubungan yang efektif
kita kenal dengan “win-win solution”.
dengan lingkungan, dalam kondisi yang
Bentuk perbaikan manajemen ini
paling menguntungkan. Posisi UKM saat
meliputi; pengembangan produksi baik
ini dapat menetapkan strategi mengacu
pendampingan
bimbingan
untuk
pada matrik TOWS. Posisi organisasi saat
mengembangkan
usahanya
maupun
ini yang disimpulan berdasarkan IFAS dan
manajemen peningkatan kualitas produksi.
EFAS, dari pilihan kwadran I, II,III, dan
Para pelaku usaha kerajinan batu permata
IV. Posisi tersebut berada pada kuadran II
bungur di Kecamatan Tanjung Bintang
invesment atau divestment artinya secara
mampu mendokumentasikan proses-proses
keseluruhan
bisnisnya
merupakan
yang
terealisasikan
dalam
stratetegi hasil
dibawah
analisis
ini
perbaikan
bentuk
(Standard Operating Procedures
manajemen pengelolaan kelompok usaha
(SOP).
Standard Operating Procedures
batu bungur di Desa Srikator Tanjung
ini
nantinya
akan
digunakan
untuk
Bintang .
menyokong sistem bisnisnya dalam hal mengidentifikasi
mengevaluasi
menengah bahan batu bungur ini terdapat
proses-proses yang menambah nilai dalam
empat strategi yang muncul sebagai hasil
bisnis.
analisis, yaitu: (a)
Salah
dan
Hasil analisis terhadap usaha kecil
satu
konsep
untuk
Strategi ini dengan
menentukan pemilihan isu strategis yang
menggunakan kekuatan secara optimal
penting untuk masa depan organisasi
untuk manfaatkan peluang yang ada yaitu
adalah analisis SWOT. Analisis SWOT
menerapkan
terdiri dari analisis strenghths (kekuatan),
comparative adventage
weaknesses
organisasi;
(kelemahan),
(kesempatan), dan threats
opportunities (ancaman).
starategi
(b)
memperbaiki
ini
melalui
yang dimiliki
strategi
dengan
kelemahan
internal
Untuk memilih startegi yang cocok untuk
melalui
sebuah organisasi dapat dilihat dari posisi
timbul
dimana organisasi berada saat ini, mana
Starategi ini diterapkan melalui langkah
yang
invesment
paling
efektif
dan
paling
pemanfaatan peluang dari
atau
lingkungan
divestment
yang
eksternal.
;
c)
menguntungkan organisasi. Hal ini sejalan
menanfaatkan kekuatan yang dimiliki
dengan apa yang dikemukakan oleh
organisasi untuk menghindari atau paling
Salusu, bahwa strategi ialah suatu seni
tidak memperkecil dampak ancaman yang
menggunakan
berasal
kecakapan
dan sumber
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
dari
lingkungan
eksternal. 109
Anuar S, Anggalia W.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Starategi ini diterapkan dengan cara memobilisasi
teraan
kekuatan yang dimiliki
dimiliki; dan d) memperkecil kelemahan
Model Pemasaran (Marketing mix) Produk Target dari kegiatan pengabdian kali
organisasi
usaha ini guna menghindari
ini adalah memberikan rekomendasi atau
ancaman
yang berasal dari faktor
alternatif pemecahan masalah yang paling
eksternal. Dengan mengacu pada rumusan
tepat untuk pengembangan produk dan
strategi yang perioritas harus dilaksanakan
pasar industri kerajinan batu permata
UKM pengolahan batu bungur adalah
bungur di Kecamatan Tanjung Bintang
mendorong
UKM
Kabupaten Lampung Selatan, sekaligus
Pengolahan Batu Bungur di Desa Srikaton
mengenalkan manajemen proses yang
Kec.
Kabupaten
dapat menyokong bisnis mereka. Para
Lampung Selatan”. Adapun upaya solusi
pelaku usaha kerajinan batu permata
dilihat dari dinamika UKM sinar alam
bungur di Kecamatan Tanjung Bintang
pengolahan batu bungur adalah dengan
mampu menghasilkan desain dan produk
melakukan pengelolaan dan pembinaan
kerajinan
secara rinci seperti dalam berikut ini :
menarik dan unik yang laku dijual di
organisasi pada kelompok usaha yang
Tanjung
meningkatnya
Bintang
lidi
yang
variatif,
kreatif,
Tabel 1. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
pasaran. Para pelaku usaha kerajinan batu
Dinamika UKM Pengolahan Batu Bungur Ekologi -Faktor alam yang tidak stabil /Alam -Pertumbuhan ekosistem terganggu -Penurunan kesuburan tanah -Limbah pencucian -Polusi suara Sosial/B -Lingkungan sosial (internal dan eksternal) udaya -Persepsi masyarakat -Kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan penambangan sesuai AMDAL -Perubahan perilaku masyarakat -Kejadian konflik -Migrasi -Peningkatan pendapatan Ekono mi -Perubahan matapencaharian -Peluang berusaha Kesejah -Mengurangi kemiskinan
Bintang diharapkan mampu membuka dan
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
permata bungur di Kecamatan Tanjung
mengembangkan pasar untuk produknya dengan
menggunakan
manajemen
marketing yang strategis. Terutama sekali pengembangan
pasarnya
dengan
menggunakan media internet dan konsep Online Marketing untuk mencapai pasaran yang lebih luas (E-Commerce). Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam menentukan prioritas mekanismen
model
pemasaran
(marketing) yang antara lain; 1) Penentuan
Harga
Jual
Ke
Konsumen 110
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
Penentuan harga memiliki peranan yang
digunakan untuk mendistribusikan produk
sangat
yaitu dengan cara konsinyasi (titip jual),
penting
dalam
meningkatkan
penjualan, biasanya harga yang murah
mengenalkannya
melalui
pameran-
menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pameran, atau memasarkannya langsung
konsumen. Karenanya, perlu diusahakan
melalui toko online.
harga jual yang ditawarkan oleh pelaku
4) Memanfaatkan Media Internet
usaha kerajinan batu permata bungur
Sudah bukan rahasia lagi, kalau sekarang
dalam keadaan bersaing. Dengan kata lain
kita telah menghadapi era keterbukaan
harga produk kerajinan batu permata
informasi. Informasi tentang produk yang
bungur yang tawarkan bisa bersaing
paling jauh pun sebenarnya bisa kita akses
dengan produk lainnya yang ada di
hanya dengan jarak beberapa klik. Bahkan
pasaran.
produk bisa dijual tidak hanya dalam lingkup
2) Penentuan Segmentasi Pasar
domestik,
tetapi
bisa
untuk
Sebelum memasarkan sebuah produk,
memenuhi kebutuhan secara nasional.
penting
Pemanfaatan media internet
bagi
pelaku
usaha
untuk
merupakan
menentukan target pasar yang ingin
salah satu strategi jitu untuk dapat
dibidik. Dalam segmentasi pasar ini,
menembus
pelaku usaha kerajinan batu permata
kerajinan batu permata bungur dengan
bungur harus bisa memecah beberapa
biaya yang murah, terjangkau dan efektif
konsumen menjadi kelompok-kelompok
sesuai dengan target market yang telah
kecil. Misalnya saja dengan membagi
ditentukan. Produk-produk kreatif hasil
segmentasi pasar sesuai dengan umur
kerajinan batu permata bungur dapat
konsumen,
ditayangkan di website dan blog dengan
gaya
hidup
masyarakat,
kebutuhan konsumen, dan lain sebagainya. 3) Menentukan
Jalur
Distribusi
yang
bagi
menarik
pelaku
dan
usaha
interaktif,
sekaligus tentang informasi harga dan detil produknya. Selain menggunakan media
Produk Selain
desain
pasar
menentukan
harga
jual
dan
website dan blog, media jejaring sosial
segmentasi pasar, Pelaku usaha kerajinan
seperti
batu
dimanfaatkan untuk melakukan penjualan
permata
bungur
juga
harus
facebook
twitter
kepada
dapat
memperhatikan jalur distribusi produk.
secara
Hal ini sangatlah penting, agar produk
Jejaring Sosial ini sudah dibuktikan oleh
yang dihasilkan bisa sampai ke tangan
banyak pelaku usaha mikro dan menengah
konsumen. Beberapa alternatif yang bisa
mampu menghasilkan omset yang tinggi
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
langsung
dan
konsumen.
111
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
akibat dari jalinan pertemanan dan words
manajemen di sebuah unit usaha dapat
of mouth.
dilakukan
Keempat hal tersebut, akan
(Standard Operating Procedures). Dengan
menghantarkan kelompok usaha pengrajin
membuat SOP manajemen, para kelompok
batu permata bungur di Kecamatan
usaha akan dapat mudah memahami bisnis
menjadi marketer yang handal dengan
mereka, memperkuat core competencies-
berbasiskan teknologi informasi dan dapat
nya dan mengurangi kegiatan-kegiatan
mengimplementasikan Online Marketing
yang tidak perlu. Pertanyaan bagaimana
sehingga dapat menjadi perusahaan E-
mengembangkan UKM pengrajin batu
Commerce.
permata bungur yang selama ini ditekuni
5) Masalah Pendokumentasian
dengan
masyarakat
membuat
Desa
Srikaton;
SOP
langkah-
Proses-Proses Manajemen
langkah pembinaan UKM pengrajin batu
Biasanya di dalam menjalankan
permata bungur; dan
mengembangkan
usaha, para pengrajin hanya menggunakan
manajemen usaha
teknik-teknik manajemen yang sederhana.
Merubah persepsi yang dimiliki oleh
Intinya
masyarakt,
para
barang, kemudian menjualnya kepada
Sukarame
memiliki
konsumen.
mereka mengumpulkan batu cincin hanya
adalah
bagaimana
Mereka
membuat
kebanyakan
tidak
persepsi
bahwa
karena
ada didalam unit usaha mereka sender. Hal
memikirkan bahwa batu cincin atau
ini
para
potensi alam yang mereka miliki sangat
di
bernilai jua tinggi.persepsi seperti inilah
Kecamatan Tanjung Bintang susah untuk
yang menghambat kemajuan masyarakat
berkembang. Dalam kata lain, unit usaha
itu
mereka tidak dipersiapkan untuk menjadi
memikirkan
besar.
menjadi
pengrajin
batu
unit
permata
Padahal
usaha bungur
untuk
dapat
sendiri,
saja.
Desa
memahami proses-proses manajemen yang
mengakibatkan,
hobi
masyarakat
karena nilai
sebuah
Mereka
tidak
mereka
tidak
bisnis
yang
dapat
usaha
dan
dapat
mengembangkan usaha mereka ke arah
membantu perekonomian masyarakat desa
yang lebih besar, atau diarahkan untuk
sukarame. Sehingga potensi alam batu
menjadi
cincin
sebuah
pendokumentasian
industri,
yang
tadinya
hanya
menjual
proses-proses
produknya dengan menunggu ada yang
manajemen di setiap bidang kerja usaha
datang dan menawarnya secara langsung
mereka
tanpa
mutlak
Pendokumentasian
diperlukan. proses-proses
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
adanya
usaha
mempromosikannya,
keluar
untuk
kini
sudah 112
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
menunjukan
peningkatan
karna
telah
komponen pokok pengembangan potensi
membuat pendistribusian dan pengadaan
alam batu cincin yang ada di Desa
jalur distribusi
Sukarame yang masih sangat kurang
baik itu distibusi secara
langsung ataupun melalui agen agen.
dalam pendistribusian maupun tentang
Melakukan sosialisasi kepada para warga
promosinya. Jadi hal-hal yang harus
masyarakat
tentang
pentingnya
diperkuat dan dilakukan oleh masyarakat
pemberdayaan
yang
dilakukan
antara lain: Pengolahan pesanan (order
terhadap potensi alam yang mereka miliki,
processing); Belum adanya persiapan
agas potensi alam yang ada di desa
barang, dengan pesanan yang banyak dan
Sukarame
belum ada kesiapan tenaga penjual untuk
dapat
harus
berguna
dalam
pemenuhan perekonomian desa. Bukan
mengirimkan
hanya mengumpulkan hanya atas dasar
waktunya.
hobii
Belum terpikirkannya apabila terdapat
saja.
Jadi
dengan
diadakan
pesanan
dari
tempat
tepat
pada
sosialisasi ini dapat membuka wawasan
pesanan
yang
jauh;
dan pemikiran para warga masyarakat
Pergudangan (warehousing). Masalah
yang ada di desa kecamatan Tanjung
pergudangan menyangkut penyimpanan
Bintang.
dan pengiriman produk. Oleh karena itu,
6) Model Pesanan Produk Produksi
perlu adanya suatu kerjasama antara semua masyarakat dalam menyediakan
Batu Cincin Belum adanya distribusi sehingga potensi
tempat untuk penyimpanan bahan baku..
alam batu cincin yang ada belum mampu
masyarakat
berkembang,
apakah menggunakan gudang sendiri atau
belum
bisa
perlu
mengembangkan posisinya dalam pasar,
gudang
belum adanya usaha atau keinginan untuk
pergudangan juga mendapatkan perhatian,
mempromosikan secara luas, baik dalam
karena
bentuk brosur ke dalam majalah maupun
tambahan biaya yang harus dikeluarkan.
media internet. Dalam usaha mencapai
Gudang yang digunakan
harus mampu
biaya distribusi yang minimal dan jumlah
menjamin
barang
biaya yang beraneka ragam, serta jasa-jasa
kerusakan dan kehilangan (pencurian).
pada distribusi yang semakin meningkat,
Persediaan (inventory). Persediaan barang
maka
berkaitan erat dengan jumlah pesanan
semakin
dirasakan
pentingnya
umum
mempertimbangkan
semuanya
(disewa).
itu
keselamatan
Lokasi
menyangkut
dari
peranan pelaksanaan komponen sistem
yang akan dilayanijadi para warga
distribusi.
masyarakat harus mampu menyediakan
Berikut
adalah
komponen-
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
113
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
bahan baku yang baik sehingga dapat
masyarkat dapat menyuplai produknya
menetralisir kehabisan stok batu cincin
sendiri ataupun melalui distributor.
jika sewaktu waktu ada permintaan atau
1) Tingkat Pengetahuan
apabila ada para pembeli yang datang
Masyarakat Terhadap Batu
langsung ke lokasi.
Cincin
Pengangkutan (transportation) . Masalah
Dalam
pengiriman barang apabila pembeli berada
meningkatkan
jauh, pembeli mendapat info dari internet.
sangat diperlukan pengetahuan tentang
Dan masyarakat perlu memperhatikan
bagaimana cara pendistribusian yang baik
aspek-aspek berikut ini: pengangkutan
dan pemasaran yang benar. Jadi kami
produk UKM keripik pisang belum adanya
mengadakan
perhatian dari aspek sebagai berikut.
masyarakat
Kecepatan. S
bagaimana cara yang harus dilakukan
ering terjadinya miscommunication dari
dalam mendistribusikan dan memasarkan
penerima
bagian
produk batu cincin yang mereka miliki.
pengangkutan apakah barang tersebut
Demi membantu masyarakat agar mereka
harus
memiliki pengetahuan lebih dan dapat
pesanan
segera
kepada
dikirim
atau
tidak.
mengembangkan penjualan
dan
batu
sosialisasi Desa
cincin
kepada
Sukarame
tentang
Keterlambatan
digunakan
dalam
membuat masyarakat belum memiliki
penjualan
dan
keinginan untuk memperkenalkan produk
penjuanlan produk batu cincin yang
maupun memasarkan batu cincin tersebut.
mereka miliki
Solusi yang di berikan adalah dengan
Berikut adalah daftar sosialisasi yang kami
memberikan
lakukan :
masyarakat
pemahaman desa
Sukarame
kepada bahwa
memperluas
pasar
meningkatkan
hasil
2) Sosialisasi Kepada Kepala Desa
keberadaan batu cincin memiliki nilai jual
dan Toko Masyarakat
yang tinggi. Dan juga dengan memberikan
Sosialisasi
terhadap
pemimpin
pengetahuan tentang pendistribusian dan
pemerintah desa, yauitu Bapak Nazrul
jalur promosinya, agar penjualan yang
sebagai Kepala Desa Sukarame. Hal
tadinya hanya dengan system teman dan
pertama yang kami samp[aikan adalah
menjual apabila ada yang datang untuk
tujuan
menawarkan cincin yang dimilikinya,
Pengabdian Masyarakat (PKPM). Yaitu
tanpa adanya suatu keinginan untuk
sebagai upaya untuk memperdayakan
memasarkan
pemilik usaha kecil menengah (UKM)
lebih
luas.Sehingga
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
umum
dari
Praktek
Kerja
114
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
untuk mengembangkan upaya supaya
Sosialisasi
ini
bertujuan
agar
lebih berkembang, dan mencari potensi-
masyarakat dapat memberikan dukungan
potensi yang dapat dikembangkan. Selain
kepada kami dalam menjalakan kegiatan
itu kami juga menyampaikan program
kami, dan kami menyampaikan tujuan
kerja lain seperti pelatihan dan seminar
kami datang ke desa sukaren yaitu
Informasi Teknologi (IT). Bapak kades
membantu dalam pengembangan UKM
pun
yang ada di desa ini, dan mencari maupun
menyampaikan
apresiasi
dan
mendukung sepenuhnya terhadap kegiatan
mengembangkan
PKPM yang akan kami lakukan. Kami pun
yang ada. Upaya
berharap kegiatan yang akan kami lakukan
agar
berjalan dengan baik tanpa ada hambatan,
pemikiran baik itu pengembangan potensi
sehingga UKM yang berada di desa Fajar
alam dan dalam segi distribusi promosi
Baru dapat lebih berkembang.
dan penjualannya.
Sosialisasi ini berisikan tentang
dapat
potensi-potensi
alam
membantu masyarkat
mewujudkan
Sosialisasi
pemikiran-
terhadap
pemimpin
permintaan izin kepada tokoh – tokoh desa
pemerintah desa sebagai upaya untuk
bahwa kami mahasiswa IBI Darmajaya
memperdayakan
yang melakukan PKPM di desa Fajar Baru
menengah (UKM) untuk mengembangkan
mempunyai
upaya supaya lebih berkembang, dan
maksud
baik
untuk
pemilik
usaha
memajukan UKM maupun potensi-potensi
mencari
alam yang berada di desa guna untuk
dikembangkan. Selain itu kami juga
meningkatkan
menyampaikan
penghasilan
masyarakat
potensi-potensi
kecil
yang
program
lain
pelatihan
baru jika potensi alam yang kami bantu
Teknologi (IT). Apresiasi dan dukungan
untuk dikembangkan sudah menjadi usaha
sepenuhnya
dari
aparatur
terhadap
yang maju.
kegiatan
mempermudah
jalannya
program,
cincin
berkembang. Sedangkan sosialisasi kepada
partisipasi
pemberdayaan masyarakat
dan
melalui mitra
tokoh masyarakat
bahwa
antara lain;
mempunyai kepada
warga
Masyarakat Usaha Desa Informatics and Businnes Institute Darmajaya
ini
cepat
berisikan tentang
permintaan izin kepada tokoh – tokoh desa
berdasarkan hasil analisis sebelumnya
Sosialisasi
UKM
Informasi
Model pemberdayaan potensi batu
Model
sehingga
seminar
seperti
desa dan membuka lapangan pekerjaan
(1)
dan
dapat
pemberdayaan maksud
usaha baik
ini untuk
memajukan UKM maupun potensi-potensi alam yang berada di desa yang pada 115
Anuar S, Anggalia W.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
akhirnya berguna untuk meningkatkan
merupakan
penghasilan
diharapkan dapat memenuhi
masyarakat
desa
dan
potensi
kekayaan
alam harapan
membuka lapangan pekerjaan baru jika
masyarakat sesuai dengan letak startegis
potensi alam
di-wilayah Kecamatan tanjung bintang
dapat dibantu agar usaha
dapat dikembangkan menjadi usaha yang
Kabupaten
lebih maju.
merupakan desa agraris karena, penduduk
Dampak pengenalan desa baik ke
pekon
Lampung
tersebut
Selatan.
bermata
Desa
pencaharian
tingkat kecamatan, provinsi maupun di
sebagai petani dan sebagian memiliki
Indonesia itu sendiri didapat dari hasil
perkebunan
kegiatan sosialisasi kepada para warga
khusus
masyarakat. Pentingnya sosialisasi malaui
memajukan desa ini.
pemberdayaan
(4)
terhadap potensi alam
yang mereka miliki diharapkan berguna
diperlukan perhatian yang
dan
berkesinambungan
Ketercapaian
Program
untuk
Sesuai
Indikator sebagai Ukuran yang Jelas.
dalam pemenuhan perekonomian desa.
Saluran distribusi produk batu
Dengan kata lain sosialisasi ini dapat
cincin Desa sampai
membuka wawasan dan pemikiran para
menggunakan Saluran Nol Tingkat yang
warga masyarakat tentang usaha.
artinya
(2) Infrastruktur
langsung antara produsen kekonsumen,
hanya
saat ini hanya
saluran
yang
terjadi
Merubah persepsi tentang akses
para masyarakat menjual batu cincin yang
pengadaan infrastruktur pembuatan batu
dimilikinya apabila ada pembeli yang
cincin yang sebelumnya belum ada.
datanng langsung ke Desa Srikaton, hal ini
Melalui infrastruktur ini masyarakat dapat
yang membuat potensi alam batu cincin di
diajak bekerjasama dalam membentuk
desa
organisasi
untuk
masrayakat penggemar batu cincin di
meningkatkan produksi dan juga mulai
daerah lain. Salah satu penyebab masalah
mempersiapakan
pelaku
yang
bertujuan
infrastruktur
yang
ini
tidak
usaha
dibutuhkan guna untuk memperlancar dan
meningkatkan
juga menghemat biaya pembuatan.
menggunakan
(3)
lainnya
Deskripsi
Demografi,
Ekonomi,
Psikografi
Geografi,
Social,
dan
Budaya Keberadaan lokasi penambangan bahan batu bungur di Desa Srikaton Informatics and Businnes Institute Darmajaya
kesulitan
dikenal
oleh
masyarakat usahannya
saluran
secara dalam
bnyak
efektif
untuk belum
distribusi sehingga
meningkatkan
yang ada hasil
penjualanya. Konsep yang diperlukan sebagai media distribusi batu bungur adalah; 116
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
Saluran Nol Tingkat (A Zero Levels
pesanan dapat memilih saluran distribusi
Channel)
sehingga
yaitu
Saluran
Pemasaran
langsung;
dapat
ditingkatkan
dengan
memasarkan produknya ke jenjang yg
Produsen
Konsumen
Saluran Satu Tingkat
lebih panjang sehingga pada akhirnya
(A One-Level
dapat
berdampak
pada
penghasilan
Channel) Yaitu penjualan melalui satu
masyarakat.
perantara;
(5) Pemahaman Nilai Jual Batu Cincin
Produsen
Pengecer
Memberikan pemahaman kepada
Konsumen Saluran
Dua
Channel)
masyarakat Desa bahwa potensi alam yang Tingkat
Yaitu
(Two-Level
penjualan
yang
mempunyai dua perantara penjualan; Produsen
Pedagang
Pengecer
mereka miliki, berpotensi mempunyai nilai jual yang tinggi. Agar masyarkat Desa ini dapat memamfaatkan potensi
besar
Konsumen
tersebut
sebagai
pengembangan
perekonomian warga dan juga sebagai
Saluran Tiga Tingkat (Higher Level
sarana memperkenalkan Desa ke daerah
Channel) Yaitu saluran distribusi lebih
tetangga, hingga ke kabupaten maun
dari tiga tingkat;
provinsi
Lampung.
program
ini
Produsen
Agen
Pedagang besar
Pengecer
Konsumen
Kontribusi
membantu
dari
memberikan
pemahaman tentang nilai bisnis yang harus dilakukan supaya potensi alam yang
Tujuan
konsep
ada di Desa dapat olah dengan baik.
untuk
Program potensi yang sampai saat ini
memberikan informasi keuntungan yang
berpotensi nilai ekonomi yaitu bahan batu
diperoleh apabila para masyarakat mampu
cincin yang bernilai jual tinggi. Melalui
menerapkan sistem distribusi yang baik.
program ini
Hal
merubah
saluran
memunculkan
distribusi
ini
dapat
ini
adalah
membantu
dalam
diharapkan akan dapat
persepsi
masyarakat
Desa
memperkenalkan produk yang dimiliki
Srikaton Tanjung Bintang yang awalnya
maupun memasarkannya. Tujuan lainnya
mengumpulkan batu cincin berdasarkan
untuk
hobi
membantu
dalam
memberikan
saja
berubah
menjadi
utuk
pemahaman kepada masyarakat tentang
mengembangkan potensi batu cincin yang
jalur yang baik dalam memasarkan suatu
dengan memulai untuk mendistribusikan
produk. Distribusi yang dilakukan oleh
memasarkannya
masyarakat yang sebelumnya tergantung
potensi alam ini dapat dimamfaatkan
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
yang
pada
akhirnya
117
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
dengan
baik
dalam
meningkatkan
perekonomian masyarakat.
(1)
Potensi Sumber Daya Alam Kekayaan
(6) Persepsi Masyarakat Dalam
persepsi
baik
biotik
maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan
Mengumpulkan Batu Cincin Merubah
bumi,
masyarakkat
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
memunculkan jiwa-jiwa bisnis kepada
kesejahteraan
para
dapat
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
memamfaatkan potensi alam yang ada,
tambang, angin, cahaya matahari, dan
memamfaatkan
mikroba (jasad renik). Desa Srikaton
warga
mendukung
masyarakat,
potensi
alam
perekonomian
guna
manusia,
misalnya:
masyarakat
Tanjung
Bintang
lokal. Usaha untuk merubah persepsi
memiliki
potensi
masyarakt supaya persepsi untuk menjadi
beragam misalnya adalah damar, tambang
wirausaha
dengan
pasir, penghasil batu untuk pembangunan,
mengumpulkan batu cincin hanya karena
baik jalan maupun rumah dan bahan baku
hobi saja menjadi pengelola bahan alam
pembuatan batu cincin. Batu cincin atau
batu cincin yang bernilai tinggi secara
sering juga disebut sebagai batu mulia
profesional. Perubahan tata kelola ini
adalah salah satu jenis potensi alam yang
menguntungkan masyarakat itu sendiri
sangat potensial di Desa Srikaton. Banyak
yaitu merubah
bahan bernilai bisnis
warga luar yang datang hanya untung
menjadi sebuah usaha. Dengan adanya
mencari bahan batu cincin, ada yang
badan usaha terhadap potensi alam batu
berasal dari Lampung Utara maupun dari
cincin
Bandar Lampung. Seiring berjalannya
pada
yang
potensi
tadinya
hanya
menjual
alam
sangat
waktu
datang dan menawarnya secara langsung
peminta batu cincin maka hal ini dapat
tanpa
menjadi
usaha
keluar
mempromosikannya, maka menunjukan
peningkatan
untuk
kini sudah karna
telah
membuat pendistribusian dan pengadaan jalur distribusi
baik itu distibusi secara
langsung ataupun melalui agen agen.
pemikiran
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
meningkatnya
masyarkat
untuk
memulai usaha pemasaran batu cincin yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. (2) Model pemberdayaan potensi batu cincin Model
OPTIMALISASI POTENSI SUMBER DAYA ALAM (BAHAN BATU BUNGUR)
dibarangi
yang
Selatan
produknya dengan menunggu ada yang
adanya
dan
Lampung
pemberdayaan
yang
dilakukan adalah sosialisasi kepada para warga masyarakat tentang pentingnya 118
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
SDA terhadap potensi alam yang mereka
Inisiatif yang dilakukan dalam proses
miliki, agas potensi alam yang ada di desa
pemasaran melalui media internet agar
dapat
lebih di kenal oleh masyarakat luas.
berguna
perekonomian
dalam desa.
pemenuhan
Sosialisasi
ini
(4) Model distribusi
bertujuan untuk memberikan pemahaman,
Sarana
pengetahuan
pemberdayaan
pengembangan pendistribusian, distribusi
kepada masyarakat agar mereka dapat
produk yang awalnya hanya dilakukan
mengolah potensi alam yang mereka
berdasarkan minat dan hanya menunggu
miliki, supaya potensi alam tersebut dapat
ada pembeli yang datang.
meningkatkan perekonomian masyarakat
alaternatif pilihan efektif untuk membantu
Desa. Potensi alam yang dimiliki Desa
memberikan pemahaman dan pengetahuan
cukup baik karena bahan baku batu cincin
kepada masyarakat Desa agar mereka
yang dicari sangat mudah didapat, tetapi
mampu merancang pendistribusian dengan
bagaimana
dapat
jalur yang lebih panjang. Dengan jalur
baik,
yang
dan
juga
masyarakat
memamfaatkannya
dengan
untuk
membantu
lebih
panjang
dalam
Sebagai
dapat
dibutuhkan pendistribusian dan pemasaran
memperkenalkan baik potensi alam yang
secara continue untuk memiliki nilai
ada di Desa
tambah. Hal ini tidak terlepas dari sumber-
Desa itu sendiri. Dalam membantu akses
sumber informasi yang mendukung proses
ini diperlukan inisiatif untuk membantu
produksi,
masyarakat dalam melakukan pemasaran
pemasaran,
dan
keuangan.
Dengan adanya pendistribusian
dan
produk
yaitu
maupun memperkenalkan
dengan
melalui
media
pemasaran yang baik serta memperoleh
internet, media ini diharapkan mampu
informasi seputar perkembangan batu
mengatasi
cincin di kalangan masyarakat luar Desa
selama ini menjadi kendala yang ada di
diyakini
Desa tersebut.
bahwa
masyarakat
dapat
masalah
pemasaran
yang
menerapkan proses produksi, pemasaran, 4.2 Pembahasan
dan keuangan dengan baik.
Potensi
(3) Model promosi Sarana
untuk
membantu
memasarkan hasil produksi batu cincin melalui suatu proses pemasaran yang aktif sehingga pembeli dapat membeli dan menawar batu cincin adalah promosi. Informatics and Businnes Institute Darmajaya
alam
yang
dimiliki
Desa
Sukarame cukup baik karena bahan baku batu cincin yang dicari sangat mudah didapat, tetapi bagaimana masyarakat dapat memamfaatkannya dengan baik, karena sangat dibutuhkan pendistribusian 119
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
dan pemasaran secara continue untuk
pengetahuan kepada masyarakat Desa
memiliki nilai tambah. Hal ini tidak
Sukarame
agar
terlepas dari sumber-sumber informasi
merancang
pendistribusian
yang
jalur yang lebih panjang. Dengan jalur
mendukung
proses
produksi,
pemasaran, dan keuangan.
mereka
mampu dengan
yang lebih panjang, hal ini dapat
Dengan adanya pendistribusian
dan
memperkenalkan baik potensi alam
pemasaran yang baik serta memperoleh
yang ada di Desa Sukarame maupun
informasi seputar perkembangan batu
memperkenalkan Desa itu sendiri.
cincin di kalangan masyarakat luar Desa
Dalam
Sukarame di yakini bahwa masyarakat
berinisiatif
untuk
membantu
dapat
masyarakat
dalam
melakukan
menerapkan
proses
produksi,
membantu
hal
ini
saya
pemasaran, dan keuangan dengan baik.
pemasaran produk mereka. Yaitu
1.
dengan melalui media internet, media
Promosi Membantu
memasarkan
hasil
ini diharapkan mampu mengatasi
produksi batu cincin
masalah pemasaran yang selama ini
Proses pemasaran yang dilakukan
menjadi kendala yang ada di Desa
masyarakat hanya menunggu apabila
tersebut.
ada orang yang datang untuk membeli menawarkan ataupun membeli batu cincin yang mereka miliki. Saya berinisiatif dan ikut serta melakukan proses pemasaran yang saya lakukan melalaui media internet agar lebih di kenal oleh masyarakat luas bukan
dalam
pengembangan
pendistribusian,
distribusi
yang
hanya
awalnya
berdasarkan
minat
produk dilakukan
dan
hanya
menunggu ada pembeli yang datang. Jadi
disini
memberikan
di lakukan terhadap potensi alam batu cincin, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang jalur yang baik dalam memasarkaan suatu produk. Distribusi
hanyalah tergantung pesanan. Diperlukan
distribusi membantu
Pengembangan dari aspek distribusi yang
yang dilakukan oleh masyarakat Desa
hanya di Desa Sukarame saja. 2.
V. KESIMPULAN
kami
membantu
pemahaman
dan
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
perubahan saluran distribusi efektif yaitu saluran distribusi yang panjang guna memperluas pasar produk yang pada akhirnya
berdampak pada penghasilan
masyarakat. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada
masyarakat
desa
bahwa 120
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
keberadaan batu cincin memiliki nilai jual
VI.
yang tinggi dan memberikan pengetahuan
Kemampuan
tentang
pendistribusian
SARAN masyarakat
dan
jalur
mendistribusikan
penjualan
yang
mereka miliki harus ditingkatkan, agar
tadinya hanya dengan system teman dan
menghasilkan dampak positif bagi Desa
menjual apabila ada yang datang untuk
maupun perekonomian masyarakat. Upaya
menawarkan cincin yang dimilikinya,
yang strategis dalam distribusi potensi
tanpa adanya suatu keinginan untuk
bahan batu cincin ini melaslui uapaya
memasarkan lebih luas berubah menjadi
peningkatan komunikasi antar masyarakat
model
di dalam hal berbagi pengetahuan baik
promosinya, model
penjualan
dengan
menyuplai
potensi
dalam yang
produknya melalui distributor.
tentang
Merubah persepsi yang dimiliki oleh
pendistribusian maupun pemasarannya.
masyarakt, para masyarakat pelaku usaha
Masyarakat harus mulai memamfaatkan
yang memiliki persepsi bahwa mereka
potensi alam yang ada, ke dalam hal yang
mengumpulkan batu cincin hanya karena
menguntungkan dalam segi bisnis. Bukan
hobi saja menjadi pelaku usaha bisnis
hanya sekedar mengumpulkan untuk hobi,
produk yang bernilai tinggi.
karena jumlah bahan baku yang ada sangat
Sosialisasi kepada para warga masyarakat
berlimpah.
tentang pentingnya pemberdayaan yang
Aparat
harus dilakukan terhadap potensi alam
mengerti lebih jauh tentang batu cincin
yang mereka miliki, agas potensi alam
yang
yang ada dapat berguna dalam pemenuhan
memberikan sosialisasi-sosialisasi kepada
perekonomian
desa.
masyarakat lain melalui fungsi marketing
bertujuan
untuk
Sosialisasi
pemahaman,pengetahuan
ini
pengolahan
alam
desa
atau
bernilai
yaitu model promosi
dan
pemberdayaan
pemberdayaan kepada masyarakat agar
cincin,
masyarakat
jual
memberikan juga
batu
terhadap
yang
tinggi
harus
sebagai saranan potensi
alam
dimaksud.
mereka dapat mengolah potensi alam yang mereka tersebut
miliki,
supaya
dapat
potensi
alam
meningkatkan
perekonomian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA (1)
Fredy Rangkuti, Analisis
SWOT,
Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:
PT. Gramedia
Pustaka
Utama, 2008.
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
121
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Anuar S, Anggalia W.
(2)
Ake Book, Seven. 1992. Nilai-Nilai
Kemitraan di Bidang Usaha Kecil.
Koperasi Dalam Era Globalisasi.
Balitbangkop, Jakarta.
KJA, Jakarta. (10) Harun Al Rasyid.1999. Statistik (3)
Anthony, Robert N. And Vijay
Sosial. Makalah Kuliah Program
Govindarajan1998.
Pasca Sarjana,UNPAD, Bandung.
th
Control System.9
Manajemen Edition, Irwin
Mc Graw Hill Inc, New York.
(11) Hetifah.
Dedi
Mespiyati.1995. (4)
Al Rasyid, Harun 2001. Penarikan
Agenda
Sampel
Bandung.
dan
Penyusunan
skala.
dan
Strategi
Usaha
Kecil.
dan
Akatiga,
Makalah Kuliah Program Pasca (12) Lindenberg, M. M. (1993). The
Sarjana, UNPAD, Bandung.
human development race: Improving (5)
Cohen, J. And Cohen, N. 1993.
the quality of life in developing
Applied
Multiple
countries.
Regression/Corrrelation
Analysis
International Center
For
The
Second
Behaviorall Edition,
San
Francisco:
Sciences. Lawrencwe
(13) Salusu,
J.,
1996,
Keputusan
Erlbaum Association,USA.
Pengambilan
Stratejikk.Roberts,
Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana (6)
Dedi, Erna dan Maspiyati. 1998.
Indonesia. , 1996.
Tahap perkembangan usaha kecil. (14) Sartono, Agus 1996, Manajemen
Akatiga, Bandung.
Keuangan. Edisi 3, BPFE, UGM, (7)
---------Depkop. 1995. Pengembangan
Pola
Panduan Kemitraan.
(15) Sutoyo, Heru . Dkk. 1994. Profit
Balitbangkop,Jakarta (8)
---------Depkop. Finansial
Dalam
1995.
Aspek
Pengembangan
Dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Balitbangkop, Jakarta (9)
Yogyakarta.
---------Dirjen PKK Depkop. 1994. Pedoman Pelaksanaan Keterkaitan
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
Usaha
Kecil
Dan
Kredit
Perbankan
di
Kebijakkan Indonesia,
PT. Ikrar Mandiri, Jakarta. (16) Wee , The Kian
. 1992. Dialog
Kemitraan dan Keterkaitan Usaha Besar dan Usaha Kecil Sektor 122
Anuar S, Anggalia W.
Industri
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 01, No.1, Februari 2015
Pengolahan,
Gramedia,
Jakarta.
Informatics and Businnes Institute Darmajaya
123