Kongres Luar Biasa Partai Gerindra Tekad Memenangkan Prabowo Subianto
04
Gema Utama>>
Bemo
Ine Febriyanti
Ajarkan Kejujuran Sejak Dini
Moda Angkutan Rakyat yang Terpinggirkan
12
Ekonomi Kerakyatan >>
G e m a
15
Figur >>
Indonesia Raya Terbit 16 Halaman/Edisi 12/Tahun II/April 2012
www.partaigerindra.or.id
Gelora
Tolak Kenaikan BBM
patuk...! Jokowi dan Ahok maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ini baru mantap, muda dan terbukti telah berprestasi …. Partai Gerindra menolak pengurangan subsidi BBM. Hati kami dan hati rakyat memang menyatu...
foto Mustafa Ramli/Jawa Pos
Kita sadari bahan bakar minyak (BBM) kini berasal dari energi tak terbarukan. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi terus menurun hingga jumlah produksi merosot. Indonesia yang dulunya eksportir minyak, belakangan menjadi importir. Harga minyak dunia yang fluktuatif menjadi alasan pe merintah mengurangi subsidi. Harga BBM naik, diikuti ke naikan sejumlah barang dan jasa. Hidup rakyat semakin sulit. Pemerintah menyatakan kenaikan BBM bersubsidi untuk menyelamatkan perekonomian nasional. BBM naik tak akan memberatkan rakyat berpenghasilan rendah karena diikuti perlindungan dan bantuan sosial. Kalau BBM tak naik maka APBN jebol. Ada juga dalih pemerintah bahwa subsidi salah sasaran karena dinikmati orang mampu. Benarkah? Argumentasi rutin ini mudah dipatahkan. Kenaikan BBM pasti mempersulit kehidupan rakyat. Daya beli rendah membuat rakyat makin tak berdaya. Harga-harga merangkak tinggi mulai dari kendaraan umum, makanan, hingga jasa. Tak perlu jadi ahli matematika untuk menghitung beban atas kebijakan menyiksa ini. Subsidi adalah hak rakyat. Namun bagi penganut mazhab neoliberalisme, subsidi harus dicabut dan diterapkan harga pasar yang ditentukan permintaan dan penawaran. Pandangan ini jelas melanggar Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa kekayaan alam Indonesia harus digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran segelintir orang apalagi asing. Subsidi BBM telah mengalami pengurangan cukup besar, dari 18% (2005) menjadi 8% (2011). Tanggal 1 Maret 2005, premium naik dari Rp. 1.810 menjadi Rp. 2.400 per liter. Pada 1 Oktober 2005, naik lagi 87,5% dari Rp. 2.400 menjadi 4.500. Sementara produksi minyak dan gas (migas) terus menurun akibat salah kelola. Banyak wilayah kerja operasi yang dikuasai swasta nasional atau asing tak menjalankan komitmen meningkatkan produksi. Kalau produksi nasional naik dan impor turun, harga pasti terjangkau meski harga minyak dunia naik. Di sisi lain, ada juga kemungkinan praktik permainan mafia impor migas yang membagi rente ke pihak-pihak penguasa. Mafia migas tentunya tak ingin melihat Indonesia kembali menjadi eksportir. Mereka ingin kita tergantung dari impor tiada henti. APBN kita masih cukup kuat menopang subsidi BBM. Penyerapan anggaran belanja rata-rata 85% menunjukkan banyak program tak efisien. Ada biaya bantuan sosial yang belum tentu tepat sasaran, juga sumbangan hibah lain berjumlah sekitar Rp. 125 trilyun. Ada biaya perjalanan mencapai Rp. 21 trilyun. Belum lagi belanja birokrasi yang terus naik, tak diimbangi peningkatan kinerja. Anggaran paling besar habis untuk biaya rutin, minus pembangunan. Politik anggaran tak berpihak pada rakyat. Jika APBN tepat sasaran dan tepat prioritas kita tak perlu menaikkan BBM. Pemerintah seharusnya membuat kebijakan nasional energi (national energy policy) yang komprehensif, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Energi alternatif dari bahan terbarukan wajib menjadi prioritas dan dilaksanakan secara massal seperti bioetanol dan biodiesel. Tanpa kebijakan yang holistik dan berpihak, maka pemerintah hanya akan menjadi budak kapitalisme yang memiskinkan rakyat. t Fadli Zon
Prabowo Subianto
Akan Saya Jaga Amanah Itu Salah satu keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra pada Sabtu 17 Maret 2012 di Lembah Ham balang adalah menetapkan Ketua De wan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden Partai Gerindra. Maka, sejak KLB itu, Partai Gerindra secara resmi mengusung Pra bowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Kongres merupakan forum tertinggi partai sehingga kepu tusan kongres mengikat jajaran partai, dari pusat hingga ranting. Dalam KLB, Partai Gerindra telah membulatkan te kad memenangkan Prabowo Subianto dalam pemilu presiden 2014. Dalam pidato politik sebelum penu tupan KLB, Prabowo Subianto menya takan kesediaannya menerima mandat dan kepercayaan dari peserta KLB un tuk menjadi calon presiden pada Pemi lu 2014. “Saya menerima kepercayaan yang telah menetapkan saya sebagai calon Presiden RI tahun 2014. Saya merasa bahwa mandat dan kepercayaan itu adalah kehormatan yang besar bagi saya. Saya harus menjaga kepercayaan itu dengan segala kekuatan yang saya miliki,” katanya. Menurut Prabowo Subianto, adaka lanya rakyat akan meminta salah seorang
di antaranya untuk menjadi nakhoda atau pemimpin. “Untuk itu saya akan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar saya diberi kekuatan sehingga saya kuat memikul kepercayaan yang telah diamanatkan kepada saya siang hari ini,” ujar mantan Pangkostrad yang disambut tepuk tangan para peserta KLB. Meski demikian, Prabowo menyada ri bahwa ia hanyalah manusia biasa. Dia dengan rendah hati mengakui kelema han dan kekurangan sebagai manusia. “Walaupun saya sadar kekurangan diri saya, tetapi saya juga merasakan getaran di hati saya. Gerakan di hati saya. Saya merasakan rasa cinta Tanah Air yang su lit dibendung,” ujarnya. Prabowo melanjutkan, “Kalau saya melihat bendera Merah Putih, kalau saya dengar lagu Indonesia Raya diku mandangkan, saya terpanggil untuk membela bangsa saya. Saya terpanggil. Saya ingin melihat Indonesia yang mak mur, kuat, dan dihormati. Itulah yang menggerakkan saya. Karena itu, saya terima amanah dan kepercayaan kepada diri saya.” Untuk itu, sebagai insan hamba Tuhan dan sebagai manusia biasa, Pra bowo menyadari bahwa tidak mung kin amanah dan kepercayaan itu bisa
diwujudkan bila hanya berjuang seorang diri. Prabowo meminta dukungan dari peserta KLB. “Saya juga akan mencari, mengajak, merekrut, dan membujuk putra-putri terbaik bangsa Indonesia untuk membantu dan berjuang bersa ma saya demi terwujudnya cita-cita In donesia Raya yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi,” kata mantan Danjen Kopassus itu. Dengan kebersamaan, Prabowo ingin mewujudkan Indonesia Raya yang masyarakatnya damai, harmonis di mana semua warga hidup rukun, saling menghormati, mengasihi, dan tidak sa ling curiga, apalagi saling benci. “Partai Gerindra tidak mau larut dalam suasana perpecahan. Yang kita ingin wujudkan adalah persatuan, persaudaraan, kekom pakan. Itulah Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika,” tandasnya. Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu percaya dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, cita-cita itu bisa tercapai. “Partai Ge rindra sudah punya langkah-langkah. Kita akan perbaiki strategi, kita akan rumuskan taktik. Kita terus melakukan konsolidasi, kaderisasi, dan memban gun kekuatan partai”. t Budi Sucahyo dan Agustaman
02 : Suara Rakyat Mohon Bantuan DPP Salam Indonesia Raya...!!! Sesuai dengan program Partai Gerindra untuk mengKTA-kan anggotanya. Tapi, kami pengurus/pendukung di tingkat kecamatan banyak mengalami kesulitan untuk melaksanakan program tersebut karena peralatan operasional tidak ada. Dengan ini kami informasikan bahwa segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan selama ini, mulai dari pembentukan PAC hingga mengadakan konsolidasi di tingkat desa, semuanya kami tanggung sendiri memakai uang pribadi. Sejauh mana kekuatan kami ditingkat kecamatan untuk melaksanakan program partai ini? Sedangkan kami juga bekerja untuk melanjutkan hidup. Kami mohon kepada DPP untuk menyuplai peralatan dan juga biaya operasional. Kalau hanya dengan kekuatan kami, mustahil bisa tercapai cita-cita kita untuk meng-Indonesia Rayakan Indonesia ini. Mohon dimaklumi. Salam Indonesia Raya...!!!! PAC Gerindra Kec. Gomo Nias, Sumatera Utara
Anulir dan Batalkan Prestasi pada pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan kemampuan dan kegigihan dari Bapak Zeth Walo, S.Sos, sebagai Ketua DPC Partai Gerindra yang turun langsung dalam pelaksanaan kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden, sehingga telah memperoleh suara sebesar 48,68%. Maka kami sebagai pengurus, kader dan simpatisan Partai Gerindra di Kabupaten Kepulauan Sitaro, memohon kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Bapak H. Prabowo Subianto dan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Bapak Prof. DR. Ir. Suhardi, M.Si, kiranya dapat menganulir dan membatalkan SK DPP-PARTAI GERINDRA NOMOR: 06-0638/KPTS/ DPP-GERINDRA/2011, tanggal 15 Juni 2011 a/n. Elians Bawole, SE. karena cacat hukum dan telah
edisi 12/Tahun II/April 2012
KArikatur
melanggar AD/ART Partai Gerindra. Juga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan tegas untuk memperbaiki kekeliruan yang terjadi.Terima kasih
:
Drs.Nelton Rudolf Paransi Wakil Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Mohon Informasi tentang Gerindra Saya simpatisan Gerindra. Saya ingin tahu lebih banyak tentang Gerindra, jika mungkin tolong dikirim bacaan tentang Gerindra. Terima kasih Pdt. Jefri Runuwali.SSi GKS Walakari Desa la Tena Kec. Wulla Waijilu Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Ingin Bentuk Anak Ranting Selamat pagi! Setelah sekian lama golput, saya ingin masuk Gerindra. Saya mencari via internet, facebook dan akhirnya bisa tahu DPC Gerindra Depok. Di sana saya disambut dengan baik. Namun karena saya ingin KTA & aktif di Gerindra, maka saya di suruh koordinasi ke PAC Sawangan. Di PAC Sawangan hanya ada seorang pengurus PAC yang setia, namun ranting, anak ranting semuanya berantakan atau belum ada, cuma katakata lisan saja. Saya ingin membentuk anak ranting atau ranting agar supaya dapat merekrut anggota atau kader dari bawah. Tapi sepertinya orang-orang PACnya agak malas untuk itu, mereka malas untuk turun ke bawah. Jay Krishna Depok Jawa Barat
Penawaran Kerjasama Dengan Hormat, Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak/ Ibu beserta staf senantiasa sehat wal’afiat dan tak kurang suatu apapun. Terlebih dahulu izinkanlah
Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160 Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712 Email:
[email protected]
Ilustrasi Susthanto
kami memperkenalkan diri, kami STAR PRODUCTIONS bergerak dalam bidang Artis Management. Star Productions telah memiliki banyak artis yang multi talenta serta berpotensi dalam bidangnya. Sebagai mediator yang menyuplai artis-artis ibu kota, kami siap bekerjasama untuk menyukseskan kegiatan yang akan Bapak/Ibu selenggarakan seperti : festival music, launching product, exclusive birthday party, roadshow, pilkada, dan lain-lain. Dimana kami memiliki berbagai pilihan artis ibukota diantaranya : band top Indonesia, artis pop, artis dangdut, master of ceremony, disc jokey (DJ), comedian, modern dance, dll. Demikian yang dapat kami sampaikan, kiranya bisa memperoleh respon positif dari Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Divisi talent Email : management_
[email protected] http://starpromanagement. multiply.com/journal
Kader yang Meresahkan Salam Indonesia Raya! Saya ini binggung mau mengeluh kepada siapa. Hari Suriyanto (Mbendol), bendahara DPC Gerindra Kabupaten Sragen membuat Forum Peduli Sragen yang mengundang reaksi negatif di masyarakat. Ini membuat teman di Gerindra Sragen merasa kecewa dan membuat niat kami sebagai kader surut oleh komentar Hari Suriyanto yang sering memacu reaksi dari lawan mainnya. Apakah Gerindra mendidik untuk mencari lawan? Mohon bisa ditegur, kami merasa sebagai kader kecewa degan kinerja Hari Suriyanto. Kalau bisa jangan bermain forum/grup secara pribadi yang membuat posisi Gerindra di Sragen malah tersudutkan. Kader Gerindra Sragen, Jawa Tengah
Tolak Kenaikan BBM Salam Indonesia Raya! Mohon diperjuangkan
penolakan kenaikan harga minyak, sebab akan terjadi pemiskinan rakyat Indonesia, terutama menengah ke bawah, apalagi rakyat yang tak ada peluang untuk korupsi seperti mereka yang terlibat dalam pembuat keputusan Lagat Macharo, Medan Sumatera Utara
Rektor akan disuap? Hati-hati!! Ada isu pemerintah akan memberikan suap kepada Rektor Universitas seluruh Indonesia guna mencegah adanya demo mahasiswa menolak kenaikan BBM. Seruan buat BEM seluruh Indonesia agar jangan menyerah berjuang untuk menolak kenaikan BBM, karena kebijakan tersebut jelas-jelas untuk memikirkan rakyat. Bagi golongan menengah keatas sedikit akibat dari kenaikan BBM, tapi bagi pekerja kelas menengah kebawah itu jelas memiskinkan rakyat. Pemerintah segera kaji ulang kenaikan harga BBM dan cepat batalkan jangan
keras kepala mencari solusi yang paling mudah. Padahal banyak solusi untuk tidak menaikkan BBM. Belum naik saja harga sembako sudah melambung, terjadi penimbunan BBM di berbagai daerah, kelangkaan BBM sehingga masyarakat terpaksa membeli BBM eceran dengan harga yang lebih tinggi. Eko Nuryadi Bogor Jawa Barat
Selamat dan Sukses untuk KLB Partai Gerindra Semoga KLB Partai Gerindra 17 Maret 2012 menghasilkan kesadaran yang jernih bagi pengurus DPP bahwa partai ini didirikan Prabowo adalah untuk kepentingan memperjuangkan hak masyarakat Indonesia, bukan kepentingan pribadi sebagian oknum pengurus Partai Gerindra. Fhery Hachiboean, DKI Jakarta
Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin Umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin Redaksi: Fadli Zon Wakil Pemimpin Redaksi: M. Asrian Mirza Dewan Redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, Redaktur Pelaksana: Syahril Chilli Redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Mustafa Kemal (Foto), Yon W Pati (Artistik) Staf Redaksi: Agustaman, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika Sekretaris Redaksi: Wendra Wizar Riset: Hasby M Zamri, Website: Alexander M Manurung Sirkulasi dan Distribusi: Juanda Nurhakim Umum: Agung Budiarto, Ari Sobari Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra Alamat Redaksi dan Usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp.: 62-21 5785 3480 Fax.: 62-21 5785 2552 Email:
[email protected] atau
[email protected], Facebook.com/Gerindra, Twitter: @Gerindra Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.
Kolom : 03
edisi 12/Tahun II/April 2012
Masa Senja Presiden SBY Oleh Amran Nasution
(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)
indak Pidana Korupsi (Tipikor) karena ter T sangkut – antara lain – korupsi pembangunan Wisma Atlet di Palembang. Bendahara tentu jabatan terpenting dalam mengumpulkan dana partai. Karena Partai Demokrat sedang berkuasa, maka Bendahara Partai Demokrat ini pun terlibat dan cawe-cawe dalam banyak proyek pemerintah. Itulah yang sekarang terungkap terang-benderang di depan pengadilan. Nama para tokoh partai penguasa itu, seperti Ketua Umum Anas Ur baningrum, Wakil Sekjen Angelina Sondakh, anggota DPR Mirwan Amir, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, dan bebe rapa nama lainnya, disebut-sebut di depan sidang pengadilan, sebagai terlibat dalam ber bagai urusan tadi. Yang menjadi primadona tentulah Ange lina Sondakh alias Angie. Bekas Putri Indo nesia yang cerdas dan rupawan itu betul-betul menjadi pusat perhatian wartawan. KPK telah menetapkan Angie sebagai tersangka perkara korupsi Wisma Atlet. Kalau sekarang Angie diperiksa sebagai saksi saja, pemberitaannya sudah begitu masif, bisa dibayangkan apa yang terjadi bila kelak dia tampil di pengadi lan sebagai terdakwa. Melalui para saksi di pengadilan ini su dah terbongkar betapa dalam Kongres Partai Demokrat yang dimenangkan Anas Urba ningrum sebagai ketua umum di Padalarang, Bandung, beberapa waktu lalu, berpuluh-pu
Ilustrasi Yon W Pati
Kampanye Partai Demokrat dalam Pemilu legislatif dan Presiden/Wakil Presiden 2009 betul-betul sukses. Maka partai yang didi rikan Presiden SBY menjelang Pemilu 2004 itu dengan gemilang memenangkan Pemilu 2009. Partai itu langsung jadi nomor satu mengungguli Golkar dan PDI Perjuangan, dua partai besar. Luar biasa. Apa kunci sukses Partai Demokrat? Partai itu tampil di berbagai media massa, terutama televisi, mengampanyekan sikap anti-korupsi yang galak. Kampanye inilah yang kemudian dikenal dengan iklan: Katakan tidak pada korupsi. Beberapa pengurus teras partai, seperti Anas Urbaningrum, Edy Bhaskoro alias Ibas Yudhoyono, dan Angelina Sondakh, tampil mengesankan sebagai bintang iklan dengan berteriak-teriak mengatakan “tidak’’ pada ko rupsi. Pendek kata dengan iklan anti-korupsi yang masif di televisi, radio, dan koran, rakyat betul-betul percaya bahwa Partai Demokrat adalah partai anti-korupsi. Maka perolehan suara partai itu melonjak dalam Pemilu 2009 dengan mengumpulkan lebih 20% suara dalam Pemilu legislatif dan kemudian menjadikan SBY dan Budiono ter pilih sebagai presiden dan wakil presiden ha nya dalam satu putaran Pemilu. Tapi sekarang Mohammad Nazaruddin yang sebelumnya Bendahara Umum Par tai Demokrat sedang diadili di Pengadilan
luh miliar uang kontan – yang dikumpulkan Mohammad Nazaruddin -- dibawa dengan iring-iringan konvoi mobil dari Jakarta oleh tim kampanye Anas. Uang itu dibagi-bagikan kepada peserta kongres yang mau memilih Anas. Baik si pembagi uang mau pun para pengurus cabang yang menerima uang, semua sudah membuat pengakuan secara terbuka. Tak ada lagi yang bisa ditutupi oleh Anas, atau oleh siapa pun, termasuk oleh Presiden SBY sekali pun. Terus-terang harus dikatakan apa yang terjadi sekarang tampaknya jadi arus balik musim kampanye 2009. Sekarang telah tiba masanya Partai Demokrat terpuruk akibat ulah para aktivisnya sendiri. Survei oleh se mentara lembaga juga memperlihatkan penu runan signifikan dukungan rakyat terhadap partai penguasa itu. Bila kelak Anas menjadi tersangka, sulit diramalkan betapa remuk Par tai Demokrat. Dalam Pemilu 2014, SBY yang sudah dua
kali menjadi presiden tak boleh lagi dicalon kan. Kemudian citra partai anti-korupsi yang dibangun SBY selama ini telah hancur ber keping-keping dengan pengadilan terhadap Mohammad Nazaruddin. Nama para tokoh Partai Demokrat sekarang terseret-seret isu korupsi di pengadilan – bahkah sampai meli batkan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Bilamana kelak semua ini terbukti maka citra Presiden SBY dan Partai Demokrat se bagai tokoh atau kelompok anti-korupsi akan babak-belur. Artinya, nasib Partai Demokrat dalam Pemilu 2014 berada di tubir jurang. Apa yang dialami partai ini bisa lebih buruk dari Partai Golkar di tahun 1999, yang babakbelur karena harus menanggung beban dosa Orde Baru. Apalagi selama ini kasus Bank Century yang merugikan negara Rp 6,7 triliun, bagi banyak orang dipahami sebagai tanggung ja wab Presiden SBY, Wakil Presiden Budiono, dan bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani. t
Rentenir
Melilit Petani Tabrani Syabirin
Ilustrasi Yon W Pati
Ketua Fraksi Gerindra Prop Banten, Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Cinta Prabowo (PERMATA PRABOWO), SEKJEN DPP. Dewan Masjid Indonesia (DPP DMI), Wakil Sekjen HKTI.
Kalau elit-elit politik sibuk memburu rente dari dana APBN yang membuat mereka kaya raya dalam hitungan bulan, di tingkat petani juga ada pemburu rente yang hadir di tengah petani kecil yang akrab kita sebut rentenir atau dalam bahasa yang agak sinis disebut lintah darat. Para lintah darat ini kaya raya di tengah petani miskin. Sama persis seperti elit politik yang kaya raya ditengah rakyat miskin. Modus operandinya adalah memberikan pinjaman dengan bunga sampai 100%. Di saat musim tanam petani membutuhkan pu puk, tapi tidak punya uang untuk membeli
nya. Mau pinjam ke bank, tentu saja pegawai bank akan tertawa karena tidak ada kebija kan bank mengalokasikan dana pinjaman untuk membeli pupuk. Situasi petani yang sulit ini penye lesaiannya adalah da tang ke ren tenir. Dalam hitungan jam, si rentenir datang menin jau lokasi,lalu menghitung berapa kebutuhan pupuk yang diminta. Biasanya 1 hektar sawah membutuhkan 1 ton pupuk. Harga 1 kg pu puk sampai di tempat Rp 3.000. Jadi 1 ton Rp 3 juta. Empat bulan kemudian petani pa nen. Pinjaman pupuk tadi akan dibayar de ngan 1 ton gabah @ Rp 6.000 atau sama de ngan Rp 6.000.000. Jadi hanya dalam jangka waktu 4 atau 5 bulan, rentenir memperoleh keuntungan 100%. Dan, petani pun pulang membawa sisa panennya. Kemudian, musim panen berikutnya mereka kembali menda tangi rentenir. Jadi antara petani dan rentenir
sudah menjadi hate and love relation. Peranan pemerintah Pemerintah, dalam hal ini depertemen pertanian, dengan melibatkan instansi terkait dapat saja mengatasi lilitan yang mencekik petani kalau punya kemauan. Masalahnya, ke napa rentenir tetap eksis di tengah petani gu rem? Ini tak lepas dari kebijakan pemerintah terlalu lambat dalam pelaksanaannya serta ti dak dikawal dengan sungguh-sungguh. Petani membutuhkan pupuk pada musim panen sekarang, sementara bantuan pupuk baru datang tahun depan. Ketika bantuan da tang petaninya sudah tidak ada, karena sudah berpindah kerja menjadi TKI/TKW di luar negeri. Akibatnya, pupuk bantuan tersebut dilelang dengan harga murah. Besar kemung kinan yang membeli adalah para rentenir tadi. Kebijakan seperti ini tentu sangat tidak tepat dan sia-sia. Kalau pemerintah punya kesungguhan mau membantu petani, tentu akan dilakukan kajian yang menyeluruh, lalu membuat kebi
jakan yang sesuai dengan kebutuhan petani. Misalnya bantuan pupuk datang pada saat petani mau turun ke sawah, sehingga bantuan tersebut akan tepat guna. Bukan seperti yang terjadi saat ini, sudah kebijakan salah dengan bantuan pupuk terlambat, malah pada saat musim panen, pemerintah membuka keran impor beras yang mengakibatkan harga beras di pasaran turun. Kebijakan ini tentu meru gikan petani. Dengan bahasa yang agak sinis, kebijakan menjadi faktor utama suburnya rentenir. Ka lau kita tanya kepada petani, apakah mereka tahu bahwa meminjam dengan cara rente adalah riba dan diharamkan Tuhan? Mereka tahu. Tapi harus berbuat apa. Jawaban yang diberikan oleh pemerintah adalah dengan pa ket BLT (Bantuan Langsung Tunai). Petani pasti antri mengambil bantuan itu walaupun mereka juga sadar bahwa BLT tidak menye lesaikan masalah pertanian. Lengkap sudah derita petani, dihisap lintah darat, dimatikan oleh pemerintahnya sendiri dengan kebijakan impor beras pada saat panen. t
04 : Gema Utama
edisi 12/Tahun II/April 2012
Kongres Luar Biasa Partai Gerindra
Tekad Memenangkan Prabowo Subianto KLB memberi mandat kepada Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto untuk mengubah, menyempurnakan AD/ART dan kepengurusan Dewan Pembina, Dewan Penasihat serta Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. Oleh Budi Sucahyo dan Agustaman
Umbul-umbul bertuliskan “Gerindra Menang, Prabowo Presi den” berjajar rapi di tepi jalan menu ju pusat pendidikan dan pelatihan kader Partai Gerindra di Lembah Hambalang, Bojong Koneng, Ka bupaten Bogor, Jawa Barat. Sebuah tenda besar dihiasi warna merah dan putih yang menampung ribuan orang berada di tengah-tengah. Tempat duduk di dalam tenda itu sudah terisi penuh oleh kader-kader Partai Gerindra dari seluruh Indo nesia. Pagi itu, Sabtu 17 Maret 2012, di Lembah Hambalang, Partai Gerindra menyelenggarakan Kong res Luar Biasa (KLB). Kongres ini diikuti para peserta, yaitu seluruh DPD dan DPC Partai Gerindra se Indonesia di antaranya hadir Guber nur Papua Barat yang juga ketua DPD Papua Barat, Wakil Gubernur NTT yang juga Ketua DPD NTT, sayap-sayap partai (PIRA, Kesira, Kira, Satria, TIDAR, Gardu Prabo wo, Gema Sadhana, Permata Prabo wo, Sentral Gerakan Buruh Indone sia Raya, Gerakan Rakyat Indonesia Baru), Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pimpinan Pusat, dan partai-partai yang menjalin koalisi dengan Partai Gerindra. Di atas panggung dalam tenda duduk para pengurus DPP, anggota Dewan Pembina, anggota Dewan Penasihat, dan pimpinan sayap-sayap partai. Sekitar pukul 09.00 WIB, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memasuki are na kongres diiringi marching band. Disambut tepuk tangan dan riuh peserta kongres, Prabowo Subianto
menuju atas panggung. Kemudian, berlangsung rangkaian seremonial, yaitu menyanyikan Indonesia Raya, mars Partai Gerindra, menghening kan cipta yang dipimpin Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi, pembacaan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, Pancasila, Ikrar Kader Partai Gerindra, dan Jati Diri Kader Partai Gerindra. Berlan jut pada sambutan Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi sebelum meresmikan dimulainya KLB. Suhardi mengatakan, KLB ini diselenggarakan atas permintaan dari 33 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra yang mera sakan perlunya perubahan-peruba han dalam Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) partai. Ada empat isu yang menjadi pembahasan dalam KLB. Pertama, Mahkamah Partai Politik. “Menurut UU diperlukan adanya Mahkamah Partai Politik. Kebutuhan akan Mahkamah Partai Politik itu ha rus disinkronkan dan dipadukan dengan AD/ART Partai Gerindra. Karena itu, AD/ART Partai harus diubah. Perubahan AD/ART itu dilakukan harus melalui kongres luar biasa,” katanya. Kedua, UU Partai Politik juga menyebutkan ketentuan 30% jum lah perempuan dalam kepengurusan partai. “Ini juga belum terakomoda si dalam AD/ART Partai Gerindra. Ketentuan 30% jumlah perempuan ini termaktub dalam UU Partai Po litik,” ujar Suhardi. Ketiga, keinginan dari berbagai individu dan kelompok masyarakat atau partai lain di seluruh Indonesia
yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra. Artinya, kepengurusan di DPP, DPD, maupun DPC, sudah tidak lagi memadai untuk menam pung keinginan kader-kader Partai Gerindra. “Ini membuat kepengu rusan partai menjadi terlalu sempit, karena banyaknya orang yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra, sehingga perlu adanya penyesuaian dan perubahan,” kata guru besar Universitas Gajah Mada itu. Keempat, isu menyangkut calon presiden Partai Gerindra. Menurut Suhardi, berbagai elemen di ma syarakat di berbagai tempat di In donesia menginginkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada 2014. “Karena itu, DPD-DPD me minta KLB ini. Mereka sudah tidak sabar lagi untuk menyatakan, me netapkan, sekaligus memohon ke pada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk siap menjadi presiden 2014,” papar Suhardi. Dengan alasan-alasan itu, lanjut Suhardi, Partai Gerindra mengada kan KLB. Tidak seperti KLB partai lain yang biasanya diselenggarakan karena ada gejolak dan keributankeributan di internal partai, KLB Partai Gerindra berlangsung tanpa ada gejolak. “KLB Partai Gerindra ini tidak ada gejolak. Hari ini ada lah hari besar bagi Partai Gerindra,” katanya. Lancar dan simultan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra berlangsung lancar dan si multan dari pagi hingga siang hari.
Agenda KLB dimulai dengan sidang paripurna pertama untuk menetap kan agenda, tata tertib KLB, dan pimpinan sidang. Sidang paripurna pertama ini berhasil mengesahkan agenda, tata tertib KLB, dan pim pinan sidang. Pimpinan sidang KLB Partai Gerindra berasal dari DPP dan DPD. Terpilih sebagai pimpinan sidang adalah Ketua Ahmad Mu zani, Sekretaris Edhy Prabowo, dan anggota masing-masing: H. Abidin HH (Ketua DPD Kalimantan Sela tan), H. Sutan Adil Hendra (Ketua DPD Jambi), dan Hendrik Leweris sa (Ketua DPD Maluku). Selanjutnya memasuki sidang paripurna kedua yang mengagen dakan pemandangan umum DPDDPD. Setiap DPD diberi waktu lima menit untuk menyampaikan pandangan umum. Dari pandangan umum DPD-DPD, ketua sidang paripurna KLB Ahmad Muzani menyimpulkan bahwa DPD-DPD memiliki kesamaan pandangan me nyangkut tiga hal, yaitu: Pertama, DPD-DPD meminta revisi AD/ ART partai. “Perubahan dan penyempurna an AD/ART ini disesuaikan dengan UU Partai Politik dan kebutuhan partai di masa depan,” kata Ahmad Muzani, yang juga Sekjen DPP Par tai Gerindra. Termasuk di dalamnya perubahan dan penyempurnaan kepengurusan di Dewan Pembina, Dewan Penasihat, dan Dewan Pim pinan Pusat. Kedua, DPD-DPD memberi dan menyerahkan mandat sepenuhnya kepada Ketua Dewan Pembina Pra bowo Subianto untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan AD/ART dan kepengurusan De wan Pembina, Dewan Penasihat, dan Dewan Pimpinan Pusat. Ketiga, DPD-DPD meminta agar Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto bersedia dicalonkan sebagai presi den pada Pemilu 2014.
foto Wendra Wizar
Kemudian, Ahmad Muzani se bagai ketua sidang bertanya kepada para peserta KLB: “Apakah keteta pan memberikan mandat kepada Ketua Dewan Pembina H. Prabowo Subianto untuk melakukan peruba han atau penyempurnaan AD/ART Partai Gerindra dapat disetujui?” Bak sebuah koor para peserta men jawab lantang: “Seetujuu….” Ahmad Muzani juga meminta persetujuan dari peserta KLB me ngenai penetapan penyempurnaan kepengurusan Dewan Pembina, De wan Penasihat, dan Dewan Pimpi nan Pusat Partai Gerindra, serta me minta persetujuan peserta kongres mengenai penetapan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto sebagai calon presiden Partai Gerindra pada Pemilu 2014. “Apakah penetapan H. Prabowo Subianto sebagai calon presiden Partai Gerindra pada Pe milu 2014 bisa disetujui?” “Setuju....” jawab peserta KLB. Ahmad Muzani pun mengetuk palu sidang tiga kali. “Alhamdulillah...” katanya. Dengan keputusan KLB itu, maka sejak KLB Partai Gerindra itu berakhir, partai berlambang kepada Burung Garuda ini telah memiliki calon presiden. Keputusan KLB merupakan forum tertinggi sehing ga mengikat seluruh jajaran dari DPP hingga ranting. “Kita serius mencalonkan dan mendukung Ketua Dewan Pembi na H. Prabowo Subianto. Karena itu Partai Gerindra harus menang di setiap TPS, agar suara Gerindra naik dan jumlah kursi yang banyak sehingga bisa mengajukan sendiri calon presidennya. Mulai hari ini Partai Gerindra bertekad meme nangkan Prabowo Subianto,” seru Muzani. Sekitar pukul 13.30, sidang pa ripurna diskors 10 menit untuk per siapan pidato politik Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto. t
: 05
edisi 12/Tahun II/April 2012
Pidato Politik Prabowo Subianto
Gerindra Turut Menentukan Politik Bangsa Perjuangan dan kerja keras DPD dan DPC mulai membuahkan hasil. Partai Gerindra saat ini menjadi partai politik yang besar di Indonesia dan ikut memengaruhi kehidupan politik bangsa dan negara. Oleh Budi Sucahyo dan Agustaman
foto mUSTAFA kEMAL
Sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) Par tai Gerindra berakhir, sebagai acara puncak adalah mendengarkan pidato politik yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kader Partai Gerindra tidak ada yang beranjak dari tempat duduk di arena KLB. Mereka mendengarkan dengan antusias dan seksama pidato Ketua Dewan Pembina sambil memberi aplaus riuh dan tepuk tangan. Di awal pidato politik, suara Prabowo Subianto sempat terhenti. Suaranya tersekat haru ketika menyampaikan ucapan terima kasih kepada para kader Partai Gerindra yang sudah bersusah-susah harus menempuh per jalanan melewati sungai, laut, dan berharihari untuk sampai di Lembah Hambalang agar bisa hadir dalam kongres. “Saya terharu atas pengorbanan saudara-saudara. Saya min ta maaf karena belum bisa membantu dalam perjuangan saudara di tempat yang susah,” suara Prabowo lirih. Menurut Prabowo, perjuangan dan kerja keras DPD dan DPC mulai membuahkan hasil. Partai Gerindra saat ini menjadi partai politik yang besar di Indonesia. Sekarang ini Partai Gerindra adalah partai yang ikut me mengaruhi kehidupan politik bangsa dan ne gara. Kenapa? “Karena Partai Gerindra dalam kurun waktu yang sangat singkat telah men jadi partai yang benar-benar hadir di seluruh provinsi, kabupaten, kecamatan di Indonesia. Dan, insya Allah, kita akan hadir di semua desa dan RT. Ini merupakan kerja keras pe ngurus DPD dan DPC,” jelas Prabowo. Meski tidak mendapat banyak bantuan uang dari pusat, lanjut Prabowo, DPD dan DPC telah bekerja. DPD dan DPD tetap kuat dan militan. “Partai kita bukan bekerja karena uang. Jika perlu partai kita berkorban uang untuk bekerja demi rakyat Indonesia. Kita sesungguhnya telah menjadi partai sejati yang berjuang untuk rakyat Indonesia,” ucapnya. Dia menegaskan kembali bahwa Partai Gerindra didirikan untuk memperbaiki kehi dupan rakyat. Partai Gerindra ingin melaku kan pembaruan di republik ini. “Karena kita menyadari bahwa partai-partai lain setelah di beri kepercayaan dan kesempatan oleh rakyat Indonesia ternyata tidak berhasil menjalankan dan menjaga mandat serta amanah dari rakyat itu,” katanya. Prabowo memberi contoh, rakyat melihat kekayaan alam Indonesia tidak dikelola de ngan baik, bahkan dengan mudah diambil
oleh bangsa lain. Rakyat melihat penyelewe ngan, korupsi semakin merajalela dan ber tambah berani. “Rakyat melihat pemimpinpemimpin yang dipilih rakyat dengan gam pang, tenang dan wajah tak berdosa melaku kan kebohongan-kebohongan dan menerus kan korupsi mereka,” tandasnya. Melihat keadaan seperti itu, tiap hari rak yat sudah mulai marah. Situasi negara semakin panas. Banyak yang meminta perubahan de ngan segera. Bahkan ada yang menganjurkan tindakan-tindakan di luar konstitusi untuk perubahan itu. “Partai Gerindra kita dirikan memang untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Kita ingin memperbaiki kerusakan moral dan kerusakan politik yang terjadi da lam kepemimpinan di tiap tingkat mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional. Kita ingin memimpin pem baruan. Kita ingin Indonesia menjadi sejahte ra,” kata Prabowo berapi-api yang disambut riuh peserta kongres. Dia menambahkan, negara sejahtera tidak mungkin terwujud apabila pemerintahnya korup. Korupsi telah membuat negara lemah. Pemerintah tidak memiliki kemampuan un tuk membangun. “Sejarah mengajarkan ke pada kita bahwa manakala pemerintah korup, maka negara itu dalam keadaan bahaya. Ne gara dan bangsa itu menuju disintegrasi dan perpecahan serta menjadi negara gagal,” tegas Prabowo. Partai Gerindra, katanya, menawarkan kepada rakyat Indonesia suatu pemerintahan yang bersih, kuat, dan bisa mengelola serta menjaga kekayaan alam. “Itulah tujuan kita mendirikan partai ini. Partai Gerindra harus menjadi partai bersih dan membela kepentin gan rakyat. Kalau kita tidak melakukan pem baruan, negara kita bisa sirna dan bubar,” ujar Prabowo.
Berkaitan dengan hasil KLB, Prabowo me negaskan menerima mandat dari peserta KLB dengan penuh rasa tanggung jawab. “Dengan rendah hati, saya terima mandat yang telah diberikan kepada saya. Saya sadar bahwa saya seorang manusia biasa. Saya insan hamba Tu han yang penuh kelemahan dan kekurangan,” katanya. Dalam menjalankan mandat tersebut, Prabowo akan meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. Dia memilih untuk dikelili ngi orang-orang pandai dan hebat di republik ini. “Mereka akan membantu saya menjalan
kan mandat yang telah dipercayakan kepada saya. Otak yang banyak lebih baik daripada orang yang satu,” ujarnya. “Dan saya yakin tidak ada satu pun niat pribadi dari dewan pembina, dewan penasi hat, dewan pimpinan pusat, untuk berkuasa demi kepentingan pribadi. Niat kita hanya satu, yaitu memberi yang terbaik pada bangsa dan negara. Karena itu mandat yang saudara berikan hari ini akan saya pikul dan selesai kan dengan tanggung jawab secara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya,” tegas Prabowo. t
Hasil Kongres Luar Biasa Partai Gerindra Kongres Luar Biasa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang diikuti seluruh pimpinan DPD dan DPC se-Indonesia, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pimpinan Pusat (DPP), sayap-sayap partai, di Lembah Hambalang, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 17 Maret 2012 menghasilkan beberapa keputusan. Pertama, tentang perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra kongres menetapkan, memberikan mandat kepada Ketua Dewan Pembina H. Prabowo Subianto guna melakukan perubahan dan/atau penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan pada 17 Maret 2012. Kedua, mengenai penyempurnaan kepengurusan Dewan Pembina, Dewan Penasihat, dan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra kongres menetapkan, memberikan mandat kepada Ketua Dewan Pembina H. Prabowo Subianto untuk melakukan penyempurnaan kepengurusan Dewan Pembina, Dewan Penasihat, dan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan pada 17 Maret 2012. Ketiga, mengenai penetapan calon presiden pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2014 Partai Gerindra, kongres memutuskan H. Prabowo Subianto sebagai calon presiden Partai Gerindra pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014. Kemudian memberikan mandat kepada yang bersangkutan untuk mengambil langkahlangkah strategis dalam rangka pemenangan pemilu presiden dan wakil presiden 2014, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra. t
06 : Indonesia
edisi 12/Tahun II/April 2012
Wacana Amandemen Kelima UUD
Ruh UUD 1945 Agar Dikembalikan Dalam wacana amandemen kelima UUD, Partai Gerindra berpendapat agar ruh UUD 1945 dikembalikan. Amandemen pertama hingga keempat menjadi addendum naskah asli UUD 1945. Oleh Budi Sucahyo
ngan, pemilihan pemilu nasional dan pemilu lokal, optimalisasi peran Mahkamah Konstitusi dan penam bahan hak asasi manusia. “Pembahasan 10 isu strategis da lam kaitan dengan perubahan keli ma UUD 1945 ini sudah mendapat sinyal positif dari partai politik dan berbagai pihak. Dinyatakan bahwa perubahan kelima UUD 1945 ini wajib dilaksanakan untuk mem perbaiki masalah negeri ini. Saat ini kita sudah masuki tahap finalisasi,” katanya kepada pers di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat 9 Maret 2012. Menanggapai usulan amande men kelima UUD, Partai Gerindra berpendapat agar ruh UUD 1945 dikembalikan. “Saya sudah me ngusulkan kepada Bambang Soe roso sebagai ketua tim kerja untuk amandemen kelima, dalam proses amandemen itu juga dikembalikan naskah historis UUD 1945. Kem bali ke UUD 1945. Tetapi apa yang sudah menjadi amandemen, kita akui walaupun dengan berbagai koreksi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Menurut Fadli Zon, seharusnya amandemen UUD itu dilakukan dengan addendum. Misalnya, aman
Cara addendum seperti itulah yang dilakukan negara besar seperti Amerika Serikat. Perubahan konsti tusi yang dilakukan bersifat penam bahan (addendum). Naskah kons titusi yang asli tetap ada. “Naskah historisnya ada di situ. Sekarang, dengan amandemen kita, naskah historis UUD 1945 seakan-akan di kanibalisasi,” ujarnya. Di samping mengusulkan aman demen sebagai addendum, Partai Gerindra juga mengusulkan agar amandemen kelima UUD 1945 itu memasukkan kembali bagian penjelasan yang dihilangkan dalam amandemen sebelumnya. “Dan juga ayat (d) dan (e) pada Pasal 33 UUD hasil amandemen dihapus. Jadi Pasal 33 itu kembali pada nas kah aslinya. Cukup tiga ayat saja su paya tidak membingungkan dengan ayat (d) dan (e) yang menjadi pin tu masuk untuk liberalisasi,” papar Fadli Zon. Dia menambahkan amandemen kelima itu bisa menjadi momen tum untuk menyempurnakan (atau membahas) proses amandemen per tama sampai keempat. Amandemen bisa diakomodir menjadi addendum
satu, dua, dan seterusnya. Naskah asli UUD 1945 tetap disertakan. “Kita juga berpendapat keputusan amandemen tidak berarti hilang. Keberadaan MK dan DPD sebagai hasil amandemen adalah bagian dari perjalanan sejarah bangsa. Ka lau memang baik tidak ada masa lah. Tetapi semangat yang ada pada UUD 1945 tetap. Ruh-nya ada di situ,” katanya. Fadli Zon menegaskan, Partai Gerindra tidak menolak perubahan. UUD bukanlah sesuatu yang sakral yang tidak bisa diubah. “UUD bisa diubah. Hanya bagaimana cara kita mengubah agar sejalan dan tidak bertentangan. Seperti Pasal 33. Kita menginginkan Pasal 33 tetap seperti aslinya,” ucapnya. Dia mengharapkan, amande men kelima UUD bukan sekadar amandemen untuk kepentingan DPD.” Kalau memang disepakati bersama dengan partai-partai lain, amandemen seharusnya menjadi momentum untuk menyempurna kan konstitusi kita sehingga menja di satu konstitusi yang utuh,” harap Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini. t
foto Mustafa Kemal
Dewan Perwakilan Daerah Re publik Indonesia (DPD RI) terus mendorong usul amandemen ke lima UUD sebagai upaya untuk menyempurnakan sistem ketatane garaan. “Kita terus mendorong agar kelemahan sistem ketatanegaraan sekarang ini dapat diatasi melalui amandemen kelima yang terus di perjuangkan DPD,” kata Ketua Ke lompok DPD di MPR, Bambang Soeroso. Dalam konteks itu, DPD RI se jak Rabu 7 Maret hingga Sabtu 10 Maret lalu telah mengkaji dan me nyiapkan rancangan komprehen sif perubahan kelima UUD 1945. Pembahasan, pemantapan, dan pendalaman materi usul perubahan kelima UUD 1945 itu digelar di Gedung Merdeka, Jln. Asia Afrika. Berbagai ahli dihadirkan antara lain Refly Harun, Irman Putra Sidin, Margarito Kamis, I Gede Pantha Astawa, Suwandi Sumartias, Siti Zuhro, praktisi komunikasi Haris Jauhari dan Tyas Anggoro. Bambang Soeroso mengung kapkan, ada 10 isu strategis yang dibahas, yaitu penguatan sistem presidensial, penguatan lembaga perwakilan, penguatan otonomi daerah, calon presiden perseora
demen pertama menjadi addendum satu, amandemen kedua menjadi addendum dua, amandemen keti ga menjadi addendum ketiga, dan amandemen keempat menjadi addendum keempat. Dan bila dilaku kan amandemen kelima maka akan menjadi addendum kelima. “Naskah asli UUD 1945 tetap, tetapi ada addendum satu, addendum dua, addendum tiga, dan addendum empat. Kalau model aman demen seperti sekarang ini tidak kelihatan lagi mana naskah aslinya. Di samping itu juga secara teknis prosedural dan teknis ada bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan bintang empat. Ini sangat menga caukan,” jelas Fadli Zon.
foto istimewa
Fadli Zon, kita menginginkan Pasal 33 tetap seperti aslinya...
: 07
edisi 12/Tahun II/April 2012
Deklarasi Permata Prabowo
Prabowo Subianto Capres Paling Realistis Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tampak terharu menerima harapan begitu besar dari organisasi kemasyakatan untuk memikul amanah sebagai presiden. “Menang atau kalah tetap terhormat kalau kita berjuang untuk rakyat,” kata Prabowo. Oleh M. Budiono
Sejumlah 32 organisasi masya rakat mendeklarasikan berdirinya Perhimpunan Masyarakat Cinta Prabowo (Permata Prabowo) di Ho tel Grand Cempaka, Jakarta, 30 Ja nuari 2012. Ormas yang tergabung dalam perhimpunan ini di antara
foto Wendra Wizar
nya Generasi Muda Masjid Indo nesia (Gema MI), Korp Muballigoh Nasional, Perkumpulan Keluarga Bugis Makassar, DPP Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Maluku (DPP HP & M Maluku), Komando Brigade Merah Putih. Selain itu, juga bergabung: Je maah Arminareka Indonesia, Pe ngurus Pusat Gerakan Pemuda Indonesia (PP-GAPI), Korp Dai Dewan Masjid Indonesia, Laskar
Empati Pembela Bangsa (LEPAS), Pemuda Indonesia Raya, PP Sentral Gerakan Mahasiswa Indonesia, Liga Muslim Indonesia (LMI), Aliansi Persaudaraan Muslim Indonesia, Lampung Berhimpun, dan lainnya. Semula nama yang akan dide klarasikan adalah Prabowo Fan’s Club. Namun nama itu tidak fa miliar di kalangan rakyat. Akhirnya diputuskan nama Permata Prabo wo, singkatan dari Perhimpunan
Masyarakat Cinta Prabowo, dengan Ketua Umum Tabrani Syabirin, Lc., MA, dan Sekretaris Jenderal Drs. Dadeng Hidayat. Tabrani Syabirin menjelaskan bahwa tujuan pembentukan Per mata Prabowo ini adalah untuk menyatukan tekad mengantarkan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, menja di Presiden RI tahun 2014. Saat ini hanya Prabowo Subianto calon
Bantuan Akta Lahir Bagi Warga Kedaung Wetan
presiden yang paling realistis untuk menjadi Presiden pada 2014. Dalam acara deklarasi itu, Pra bowo Subianto di luar dugaan hadir di tengah-tengah peserta. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyata kan kesediaannya memikul amanah sebagai presiden bila rakyat meng hendaki. “Menang atau kalah tetap terhormat kalau kita berjuang untuk rakyat,” kata Prabowo yang terharu menerima harapan rakyat tersebut. Program kerja Permata Prabowo di antaranya adalah memberikan bantuan kepada petani dan rakyat miskin di selutuh Indonesia berupa mesin penyuling air bersih dengan kapasitas 12.000 liter per hari. Su dah 66 tahun Indonesia merdeka, namun belum seluruh rakyat me nikmati air bersih. Air bersih yang dikelola pemerintah (PDAM) ha nya di kota-kota besar, sementara masyarakat pedesaan dan pelabuhan belum memperoleh air bersih. Dalam bidang politik, Permata Prabowo akan membantu menyiap kan saksi pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. “Jangan co ba-coba berbuat kecurangan terha dap Prabowo dan Gerindra karena di setiap TPS akan kita tempatkan Laskar Permata,” tegas Tabrani. Ormas Permata Prabowo ini akan berjalan beriringan dengan Gerindra. Permata Prabowo akan menggalang massa untuk memilih Prabowo Subianto pada pemilihan presiden mendatang. Pengalaman pada pemilihan presiden 2009, Ormas pendukung calon presiden memainkan peranan penting. Ke menangan calon presiden berkat dukungan ormas pendukungnya. t
ri kepada orang miskin. Saya tidak perlu berpikir dua kali untuk mem bantu pemberian akta kelahiran ini,” lanjutnya. Hashim mengaku tidak akan membantu untuk ke pentingan yang sifatnya foya-foya.
Warga suku Tionghoa di Kedaung Wetan ternyata telah bertahun-tahun tak memiliki akta lahir, dan juga KTP. Melihat kenyataan itu, Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Pembina Gema Sadhana pun tergerak membantu mereka. Oleh Iman Firdaus
Di tengah perkampungan padat dan suara deru pesawat terbang, suasana khidmat berlangsung di Rumah Pesta Ang Po, Kadaung Wetan, Tangerang, Banten, awal Februari lalu. Para undangan duduk di kur si plastik, sebagian di bangku kayu panjang. Mereka berharap, acara ini akan memberikan kepastian kepa da mereka, terutama menyangkut kepastian dokumen yang wajib di miliki yakni akta kelahiran. Mak lum, seluruh undangan yang hadir adalah warga dari suku Tionghoa yang selama bertahun-tahun tak memiliki akta lahir. Mereka tinggal di kawasan Kedaung Wetan, yang merupakan komunitas keturunan Cina, atau yang biasa disebut Cina Benteng, tak jauh dari Bandara Soe karno-Hatta. Gema Sadhana, sayap Partai Ge rindra yang menghimpun komuni tas Hindu dan Budha tergerak un
tuk membagikan 500 lembar akta kelahiran. Pemberian ini diharap kan tidak akan ada lagi diskriminasi terhadap suku Tionghoa. Saat Gema Sadhana mengurus akta kelahiran bagi 500 warga ter ungkap banyak sekali warga yang tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk). Ada yang lama tidak diperpanjang bahkan tidak memili kinya. Hal ini memperlihatkan bah wa bagi masyarakat suku Tionghoa di Kedaung Wetan, identitas diri merupakan perkara yang sulit mere ka dapatkan. Salah satunya, karena ketidakmampuan biaya. Padahal, dengan memiliki akta kelahiran maka akan bisa membuat KTP. Akta kelahiran juga menjadi syarat untuk memasukkan anak ke sekolah. Karena itu, Ketua Pembina Gema Sadhana Hashim Djojohadi kusumo yang hadir dan memberi
foto Wendra Wizar
kan sambutan mengaku terhenyak melihat kenyataan masih ada warga negara Indonesia yang tidak memi liki akta kelahiran. “Saya terkejut, tak jauh dari rumah saya di Jakarta, ada warga yang tidak memiliki akta lahir. Padahal, akta lahir dan KTP adalah dokumen penting. Saya ha rap pemerintah lebih peduli pada masyarakat,“ katanya. Hashim menduga ada banyak penduduk yang tidak memiliki akta lahir. Dia pun menyebut Kampung Beting, Jakarta Utara, bekas ka wasan pelacuran Kramat Tunggak.
Bersama istrinya, Hashim memban tu membuatkan 800 akta kelahiran di sana. Kemudian di Bekasi, bah kan ada ribuan lagi yang belum me miliki dokumen penting ini. Selain akta kelahiran, Hashim juga berjanji akan membantu memberi ambulans bagi warga Tangerang, Banten. Pemberian akta ini juga mem buatnya terharu. Bagi Hashim, memberi kepada warga yang keku rangan sudah menjadi panggilan hatinya. “Dalam agama Islam dan Kristen yang saya anut, ada kewaji ban bagi orang kaya untuk membe
Warga menyambut antusias pemberian akta kelahiran ini. He len, salah seorang perwakilan war ga Kedaung Wetan mengaku tidak bisa lagi berkata-kata karena terha ru. “Saya terharu dan mengucapkan banyak terima kasih,” katanya di atas panggung. Warga suku Tionghoa Kedaung Wetan, kontras dengan suku Tiong hoa lainnya. Mereka hidup dalam kemiskinan, bahkan tidak sanggup untuk mengurus dokumen bagi ke perluan sendiri. t
08 : Indonesia
edisi 12/Tahun II/April 2012
foto Istimewa
lima tanpa menimbulkan gejolak. Rekam jejaknya boleh dikata bersih. Tak heran bila sederet penghargaan pernah diterima lelaki kelahiran Surabaya, 21 Juni 1961, itu. Penghargaan negara berupa Bin tang Jasa Utama didapatnya jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun lalu. Setahun sebelumnya, ia meraih Bung Hatta Anticorruption Award berkat keberhasilannya men jalankan pemerintahan yang bersih. Dan, pekan lalu, ia bersama Men neg BUMN Dahlan Iskan dianuge rahi Charta Politica Award. Bagaimana dengan Ahok? To koh muda ini adalah mantan Bupati Belitung Timur pada periode 20052010 yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra. Sempat menjadi ca gub Babel, Ahok akhirnya berlabuh sebagai politisi di Senayan. Dia duduk di Komisi II DPR RI. Ahok mengaku, sebelumnya dihubungi Prabowo untuk menjadi pendam ping Jokowi. Kini dia juga sudah resmi mengantongi KTA Partai Ge rindra. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, Gerindra menilai Jokowi-Ahok punya bekal pengalaman sebagai pemimpin sukses di daerah. “Pasa ngan Jokowi-Ahok juga mencer minkan pluralitas. Jakarta itu ibu kota metropolitan. Harus plural,”
Gerindra Usung Jokowi–Ahok dalam Pemilukada DKI Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju dalam Pemilukada DKI 2012 sebagai Cagub & Cawagub. Oleh Agustaman
Dua bus Kopaja 612 jurusan Kam pung Melayu-Ragunan berhenti di depan Gedung Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Provinsi DKI Jakar ta di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Dari bus pertama, keluar dua sosok populer. Terlihat serasi, pasa ngan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) me ngenakan pakaian bermotif sama, kemeja kotak-kotak merah-putihbiru dengan lengan tergulung. Beberapa saat sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Ge rindra, Prabowo Subianto sudah datang ke tempat yang sama. Prabo wo ingin mendampingi keduanya ketika pendaftaran terakhir Cagub dan Cawagub DKI yang berakhir hari itu (Senin, 19 Maret 2012). Bersama lima pasang calon lainnya, Jokowi-Ahok akan maju bertarung memperebutkan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.
Hari itu, pasangan Jokowi-Ahok memang baru saja “dikawinkan” se kitar pukul 14.00, setelah diputus kan bersama di kantor DPD PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, partainya bersa ma dengan Gerindra dan 24 partai koalisi non-seat lainnya memastikan bahwa pasangan ini akan mampu mengatasi permasalahan kronis di Jakarta. Karena, kedua pasangan ini sebelumnya sudah memiliki prestasi yang mumpuni. “Inilah tim yang akan memim pin Jakarta ke depan agar lebih baik untuk perangi macet, banjir, dan menjadikan Jakarta kota aman,” je lasnya. Bagi partai Gerindra, kedua sosok ini dinilai punya track record yang baik sebagai pejabat. “Indone
sia membutuhkan pemimpin ber sih dan tegas,” komentar Prabowo seusai berfoto bersama pasangan tersebut. Jokowi misalnya, dipandang se bagai pemimpin daerah yang punya nilai lebih. Meskipun, ia hanya bers tatus Wali Kota Solo, namanya telah dikenal di seluruh Indonesia berkat prestasinya. Ia bisa disebut pemim pin daerah tingkat dua paling popu ler di Indonesia. Saking populernya, sejumlah kalangan bahkan menilai Jokowi lebih dikenal orang diban dingkan nama sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Jokowi juga dikenal sebagai pe mimpin yang populis. Ia mampu menyelesaikan berbagai masalah kerakyatan tanpa kekerasan dan tindak represif. Salah satunya me nyelesaikan masalah pedagang kaki
kata Fadli Zon. Senada dengan Fadli, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Mu zani juga memuji kedua sosok ini sebagai pribadi sukses, tegas, dan bersih. Keduanya pendatang dari daerah. “Kalau mau jujur JokowiAhok itu orang kampung, wong ndeso lah. Tapi pendulum politik itu tidak selamanya linear. Politik kita bisa jatuh kepada siapa pun yang rakyat kehendaki. Apalagi kita li hat 40% penduduk DKI Jakarta ini orang Jawa,” tandas Muzani. Muzani mengakui, tantangan berat akan menghadang pasangan yang diusung Gerindra - PDI Per juangan ini adalah masalah popula ritas di mata pemilih DKI Jakarta. Maka, “Dalam waktu pendek ini harus kerja keras. Langkah serius te rus dipersiapkan,” tutur Muzani. t
Belanja Birokrasi Terus Membengkak
Belanja birokrasi dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tidak pernah berkurang setiap tahun. Bahkan, dalam tujuh tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat fantastis. “Dalam kurun waktu tujuh tahun (2005-2012) terjadi kenaikan hingga 400 persen. Pada tahun 2005, alokasi APBN mencapai Rp 187 triliun dan jumlah itu terus membengkak hingga mencapai Rp 733 trili un pada 2012,” kata Anggota Komisi XI dari FP Gerindra Sadar Subagyo. Sadar mengemu kakan, dari angka-angka tersebut, jumlahnya sangat luar biasa untuk jumlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang mencapai 4,6 juta orang. “Artinya, setiap satu orang birokrat menda patkan porsi belanja dari APBN sebesar Rp
150 juta per tahun,” tambahnya. Karena itu, sangat pantas bila belanja birokrasi dipangkas agar tidak membebani APBN. Apalagi, hampir di setiap kementeri an dan lembaga selalu saja ditemukan banyak penyelewengan dengan berbagai modus. Bah kan, ada pula yang mengusulkan agar dilaku kan moratorium PNS. Namun, menurut Fo rum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), pemberlakuan moratorium saja tidak akan signifikan mengurangi beban negara. Oleh karenanya, moratorium sebagai bagian dari kerangka reformasi birokrasi harus di pandang sebagai pintu masuk untuk melaku kan pembenahan berbagai sistem kepegawai an yang menjadi penyebab membengkaknya
belanja pegawai Solusi yang terbaik adalah mengkaji ulang remunerasi alias sistem penggajian. Selama ini, pemberian remunerasi tanpa disertai punishment (hukuman) tidak akan efektif me ningkatkan kinerja birorkasi dan mengurangi korupsi. Terbukanya kasus Gayus Tambunan dan Dhana Widyatmika di Dirjen Pajak ha nyalah contoh kecil, menunjukkan remune rasi di birokrasi tidak berjalan baik, bahkan tidak mampu menghentikan korupsi. Langkah tersebut harus diikuti oleh pe nyusunan rasio jumlah pegawai berdasarkan variabel jumlah penduduk, kondisi geografis, kemampuan keuangan, dan fungsi. Ditem puh pula reformulasi skema dana perimban
gan yang memberikan insentif bagi daerah yang melakukan efisiensi jumlah pegawai dan disinsentif bagi terjadinya pemekaran daerah baru. Selain itu, diperlukan langkah penga turan pemberian tunjangan pejabat dan pega wai negeri sipil daerah. Menurut Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra Harun Al Rasyid, manajemen kepegawaian di daerah, setelah pelaksana an desentralisasi kepegawaian, banyak yang buruk. Dari 497 kabupaten/kota dan 33 pro vinsi, hampir tidak ada yang melaksanakan manajemen kepegawaian dengan semangat, mengingat pegawai dengan jumlah, kompo sisi, dan kualifikasi sesuai beban tugas dan fungsi daerah. t IF
Wawancara : 09
edisi 12/Tahun II/April 2012
Sejak 28 Oktober 2011 – berdasar SK DPP Partai Gerindra – Habib Mahdi Alatas resmi memegang jabatan Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia (Gemira) menggantikan Fikri Zainuddin MZ. Mulai saat itu pula, Habib Mahdi bersama jajaran pengurus PP Gemira sering mondar-mandir ke luar kota. Sesuai amanat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, ia membentuk dan melantik se jumlah Pimpinan Daerah dan Pimpinan Ca bang Gemira. Lantas bagaimanakah perkembangan Ge mira, setelah 6 bulan di bawah kepemimpi nannya? Apakah sayap partai ini bisa menem bus sederet ormas Islam dan merangkulnya menjadi kekuatan di bawah Gerindra? Ba gaimana pula kesiapan Gemira dalam peme nangan Prabowo pada Pilpres 2014. Kepada wartawan Gema Indonesia Raya (GIR) mem berikan jawabannya. Wawancara berlangsung di Sekretariat PP Gemira Kawasan Tebet Ja karta Selatan beberapa waktu lalu. Petikan nya: Apa Kabar Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira)?
Sejak dilahirkan pada 13 Maret 2009, Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira) telah menghiasi sejumlah wilayah Indonesia. Khususnya setelah keluarnya SK tertanggal
musibah akibat puting beliung dan banjir, mengakibatkan 100 KK menderita, hidup da lam tenda dan kekurangan makanan. Selain, melakukan tablig akbar di seluruh Indonesia. Secara pribadi, saya bangga jadi orang Gemi ra. Banyak ulama yang terjun di kancah politik, lalu umatnya kocar-kacir, bagaimana dengan Anda? Memang, banyak yang berkata demikian. Kira-kira bagaimana kalau satu saat jamaah akan meninggalkan Habib, karena bergabung dengan Partai Gerindra. Tapi saya yakin pada Allah SWT, kalau kita melakukan sesuatu dengan niat lillahi ta’ala, tanpa ada embelembel bahwa saya akan mendapatkan jabatan, kekuasaan atau apapun namanya, pasti akan berhasil. Apalagi, saya hanya berharap akan datangnya perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, dan semoga jamaah bisa menerima saya apa adanya. Tentu mereka juga tahu bahwa saya polos apa adanya. Saya tidak pamrih dengan harta, saya tidak dakwah karena kedudukan. Dan saya tidak berdakwah untuk jabatan. Saya berdakwah semata-mata karena mereka mem butuhkan saya, maka saya wajib menyam paikan amanat itu, seperti yang disampaikan Rasulullah kepada kita.
ngurus Gemira, kami tidak pernah mena warkan sesuatu yang berlebihan. Kami hanya menawarkan perubahan bagi bangsa Indonesia. Artinya, perubahan itu tak akan pernah
mayoritas ulama yang tidak pernah berpoli tik. Di DKI misalnya, ada K.H. Abu Hanifah, beliau terkenal dengan ketegasannya untuk tidak berpartai politik. Tapi untuk Gemira, beliau mau menjadi Dewan Penasihat Gemira DKI. Apa sih yang membuat Habib terta rik dengan ke Gerindra?
Pertama tentu saja H. Prabo
Habib Mahdi Alatas
Sesuai Fiqih Siyasah, Prabowo Pantas Jadi Presiden 28 Oktober 2011. Harus diakui, sebelum keluarnya SK tersebut, Gemira sempat men galami ke-vacum-an. Namun, setelah itu atau setelah H. Prabowo Subianto mengeluarkan amanat pada saya untuk membentuk Gemira di daerah-daerah sesegera mungkin. Selama beberapa bulan terakhir Gemira berkembang sangat pesat. Kami mencatat, terdapat 450.000 anggota yang telah mengan tongi Kartu Tanda Anggota (KTA). Gerindra sudah hadir di 19 provinsi, ditandai dengan terbentuknya 19 pimpinan daerah, dan 121 pimpinan cabang di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Intinya kami dari Gemira, khususnya para ulama, kiai, dan habaib siap membesarkan dan mendukung H. Prabowo Subianto untuk pilpres pada 2014 Mungkinkah Gemira hadir di seluruh pro vinsi dan kabupaten/kota di Indonesia? Kapan target itu 100% bisa tercapai?
Target saya kepengurusan Gemira men capai 100 % atau ada di semua provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Mudah-muda han bisa tercapai sebelum akhir tahun ini. Ini sangat dimungkinkan karena kami punya ja ringan, baik itu kelompok Nahdliyin, kemu dian Al Khaerat di Indonesia bagian timur, dan Nahdlatul Wathan untuk NTB dan se kitarnya. Juga ada Muhammadiyah, di sam ping otomatis kader-kader muda, baik HMI, PMII, maupun organisasi kemahasiswaan lainnya.
Apa yang sudah dilakukan Gemira selama ini?
Banyak hal sudah dilaksanakan Gemira, yang paling utama tentu saja pembuatan KTA atau KTA-nisasi. Kami juga memberikan san tunan kepada fakir miskin dan fuqara, khu susnya warga Tangerang yang baru mendapat
Selama ini, umat Islam sudah diperebut kan berbagai Partai. Lalu umat Islam yang mana diharapkan bisa bergabung dengan Gemira?
Gemira ini organisasi yang bebas, siapa saja boleh masuk jadi anggotanya, selama mereka memiliki ideologi yang baik. Yaitu, menganut ajaran Islam. Kemudian mereka itu kami rangkul. NU, Muhammadiyah, Nahdla tul Wathan, dan Al Khaeraat, adalah saudara dan mereka tidak boleh terpecah. Itulah tar get kami. Jadi, di kepengurusan Gemira banyak dari Nahdlatul Wathan, ada juga dari NU dan Muhammadiyah, serta dari Al Khaeraat. Dan ketika mereka merasa sama bahwa inilah rumah saya, bukannya mereka harus terpe cah-pecah, baik karena salafi dengan modern atau alasan apapun, tapi di sini, di Gemira, kita semua adalah umat Muhammad SAW yang harus menyuarakan kebenaran. Di sini, kita harus menjadi suri tauladan, ikhlas kepada mereka, dan mengikuti apa yang mereka inginkan. Yaitu, perubahan ke arah yang lebih baik, kita bukan hanya me nginginkan jabatan atau kekuasaan. Saya berkali-kali bicara kepada temanteman dan segenap pengurus Gemira bahwa saya hanya mengantarkan Gemira ke satu pintu. Namun, saya sudah siap kapan saya harus ke luar dari Gemira, untuk mengalih kan jabatan. Siapapun kalian berhak menjadi pemimpin, tentunya dengan keterbukaan dan kebersamaan, saling hormat-menghormati. Insya Allah Gemira akan besar.
Banyak yang berusaha masuk ke Gerin dra melalui organisasi sayap, untuk ke mudian duduk di legislatif. Apakah Gemi ra juga menghadapi masalah itu?
Dalam arahan kami kepada seluruh pe
berhasil, kecuali partai politiknya kuat. Dan partai politik kuat harus didukung oleh ma syarakat yang benar-benar kuat dan loyal. Karena itu, Gemira hanya berfikir untuk menyukseskan pemilu 2014. Bukan jabatan apa yang harus kami dapatkan, walaupun ada yang menghendakinya. Kalau ditanya apakah 2014 Habib akan mencalonkan diri? Saya pasti jawab, kalau sekedar mencalonkan diri semestinya tidak pada 2014. Tahun sebelumnya kesempatan itu selalu terbuka buat saya, bahkan jadi no mor urut dua, nomor urut satu. Namun saya tolak, karena yang ada dalam kepala saya ada lah perubahan, perubahan dan perubahan. Begitupun secara umum yang ada di Gemira. Jangan-jangan Anggota Gemira itu adalah mereka yang sudah jadi anggota Gerin dra?
Ini pertanyaan menarik. Orang Gerindra yang ber-KTA Gemira atau orang Gemira yang ber-KTA Gerindra. KTA Gerindra tidak wajib untuk menjadi KTA Gemira. Tapi se tiap KTA Gemira wajib memiliki KTA Ge rindra. Artinya, setiap kader Gemira wajib memiliki dua KTA. Satu KTA Gemira dan satu lagi KTA Gerindra. Sebaliknya, mereka itu sudah ber-KTA Gerindra, tidak bisa lagi kami keluarkan KTA Gemira. Kami pastikan KTA Gemira hanya boleh dimiliki oleh orang yang belum memiliki KTA Gerindra.
Artinya Habib yakin Gemira bisa menam bah perolehan suara untuk Gerindra?
Yakin, target saya kalau hanya 2,5 juta pe milih bisa diraih sambil merem. Kalau dulu Gerindra dapat sepuluh juta, kemudian ke tambahan 2,5 juta dari Gemira menjadi 12,5 juta gampang itu. Apalagi banyak ulama yang bergabung dengan Gemira, dan mereka itu
foto Wendra Wizar
wo Subianto adalah orang yang tegas, arif, dan bijaksana. Ketika mengambil keputusan bera ni, tapi bukan arogan. Selalu bersemangat, sehingga membuat kami, bangsa Indonesia yang besar, dan kaya ini bisa berdiri di atas kemampuan diri kita sendiri, tanpa kita harus mengemis kepada bangsa-bangsa lain. Itu yang membuat saya melihat bahwa Indonesia seharusnya dipimpin oleh seorang yang berani, tegas dan tepat, yaitu H. Prabo wo Subianto. Apakah pemimpin yang selama ini berkua sa tidak begitu?
Pemimpin saat ini baik, bagus, saya akui bahwa SBY pemimpin yang arif bijak, tapi tidak tepat waktunya. Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang berani, tegas. Mungkin SBY kurang lebih lima puluh tahun lagi setelah Indonesia ini makmur baru boleh menjadi Presiden Indonesia.
Apa yang harus dilakukan Umat Islam pada pemilu 2014?
Umat Islam haruslah memilih sosok pe mimpin yang tegas, berprinsip dan berakhla qul karimah. Artinya, tidak terlibat dalam ko rupsi, memiliki motivasi dan berpihak pada kerakyatan. Kalau dasarnya adalah Fiqih Siyasah, maka saya katakan Insya Allah H. Pra bowo layak menjadi Presiden. Buktinya para ulama juga mendukung pencalonan H. Prabowo. Berarti para ulama mengakui bahwa sosok Prabowo bisa dian dalkan untuk membela perjuangan rakyat. Dan itu yang digariskan oleh Rasulullah SAW, apalagi sifat dasar H. Prabowo bu kanlah pendendam. Beliau pernah menjadi petinggi militer, namun beliau bisa toleransi terhadap semua golongan, dan memiliki ika tan dengan rakyat. t
10 : Gema Daerah foto Wendra Wizar
Milad ke-3 Gemira
Gerindra Peduli Lingkungan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 Partai Gerindra jatuh pada Senin (6/2) masih di peringati di sejumlah daerah hingga Maret silam. Salah satunya, seperti yang dilakukan PAC Gerindra Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Perayaan yang berlangsung Minggu (4/3) itu ditandai dengan kegiatan bakti sosial (baksos). Uniknya, kegiatan tersebut dikombinasikan dengan gerak jalan sehat. Para peserta mengawali kegiatan itu dari lampu merah Pemda Cibinong menyusuri Jl. Tegar Beriman menuju jalan raya Bogor, lalu melewati pasar Cibinong dan finish di Jl. Mayor Oking, tepatnya di depan Bank BRI. Atau menempuh jarak sekitar 4 km. Selama perjalanan, para peserta memunguti sampah yang ditemukan di pinggir jalan. Baik itu be rupa bungkus rokok, botol air mineral, bekas bungkus nasi, maupun sampah lainnya. Sam pah yang dipungut dimasukkan ke kantong plastik yang telah dibagikan oleh panitia. Kegiatan baksos yang diikuti 150 orang itu tak urung mendapat perhatian masyara kat. Karena seluruh peserta mengenakan kaos
seragam bergambar kepala Burung Garuda, lambang Partai Gerindra. Apalagi, pada saat bersamaan di lokasi start juga sedang ber langsung pasar kaget. Turut serta dalam ke giatan itu antara lain, Dewan Penasihat PAC Kecamatan Cibinong, H. Ramdani, beserta pengurus PAC Cibinong dan sponsor kegia tan bakti sosial Anggi Widodo, serta kader dan simpatisan Gerindra. Selain memeringati HUT ke-4 Gerindra, menurut Fransiskus, sekretaris panitia kegia tan baksos, juga dimaksudkan untuk mera maikan hari peduli sampah yang jatuh pada Selasa (21/2). “Kami bermaksud mengajak seluruh ma syarakat turut andil dan peduli terhadap ling kungan”, kata Fransiskus. Di tempat finish, panitia membagikan susu kemasan kepada balita dan ibu-ibu di Ranting Gerindra KIiri Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini bertujuan me ningkatkan gizi masyarakat. Dan mengajak masyarakat untuk membiasakan diri selalu mengonsumsi susu. t MBO
foto dok. dpd Gerindra Banten
tanda anggota). Padahal, sejak berdiri pada 13 Maret 2009, organisasi sayap ini sempat va kum. Dan bangkit kembali setelah keluarnya SK pengangkatan pengurus Gemira pada 28 Oktober 2011. “Praktis hanya dalam tempo tiga bulan saja, Gemira berhasil mengumpul kan anggota sebanyak hampir setengah juta umat muslim”, kata Mahdi Alatas . Sementara Anggota Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam pengarahannya kembali mengingatkan salah satu alasan berdirinya Partai Gerindra. Yaitu, memastikan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Karena Pancasila ter bukti mampu menjaga kesatuan dan persatu an bangsa Indonesia. “Pancasila merupakan alasan bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Bukan suara ma yoritas yang menjadi landasan bangsa In donesia. Karena itu, Gemira pun harus mendukung tercapainya salah satu cita-cita dan tujuan berdirinya Gerindra itu,” tandas Hashim. t MBO
PAC Gerindra Cibinong
foto dok. dpc Gerindra Kab. Magelang
Tepat pukul 19.00 WIB, Selasa (13/3) pro sesi milad ke-3 Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira) di Sekretariat PP Gemira, ka wasan Tebet Barat I Jakarta Selatan berlang sung khidmat. Ratusan pengunjung yang hadir disuguhi kalimat-kalimat toyyibah, baik pembacaan tahlil maupun maulid Nabi SAW. Hingar bingar suara bunyi tetabuhan rebana dibawakan para seniman irama padang pasir menambah suasana semakin meriah. Beberapa tokoh penting Partai Gerin dra tampak larut dalam acara tersebut. Me reka antara lain, Anggota Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum DPP Gerindra Prof. DR. Ir. Suhardi, M.Sc., serta beberapa pimpinan Sayap Partai Gerin dra. Dalam sambutannya, Ketua Umum Ge mira Habib Mahdi Alatas mengatakan, tepat 3 tahun milad Gemira pada 13 Maret, organi sasi sayap partai ini sudah hadir di 19 provin si dan 121 Kabupaten kota di Indonesia. Ter catat, ada 450.000 anggota ber-KTA (kartu
edisi 12/Tahun II/April 2012
DPC Kabupaten Magelang
Magelang Siap Menangkan Gerindra dan Prabowo DPD Gerindra Banten
Turnamen Catur di Tangerang Di tengah minimnya kejuaraan catur kelom pok yunior, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Banten menggelar turnamen Catur “Budi Heryadi Cup 2012”. Kegiatan ini digelar di Great Western Resort (Serpong Town Square) Jl. MH. Thamrin KM 2,7 Kebon Nanas Kodya Tangerang, Sabtu dan Minggu (3-4/3).Turnamen catur Budi Her yadi Cup yang pertama ini diikuti peserta dari 9 provinsi, meliputi: Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jogjakarta, Lam pung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Partai Gerindra yang ja tuh pada 6 Februari. Sekaligus sebagai wujud kepedulian Gerindra terhadap perkembangan catur nasional. Karena itu, turnamen ini di
peruntukkan bagi peserta non-master dan pelajar U-15. Tujuannya, menurut Ketua Panitia Ator Martoyo, untuk memberikan kesempatan kepada para pecatur non-master dan pelajar U-15 berkompetisi. Dan, juga untuk mengukur kemampuan para pemain dalam memainkan setiap bidak catur. Meski baru pertama dilaksanakan, menu rut Ator, hadiah yang disediakan panitia ter bilang cukup besar. Totalnya mencapai Rp 33,5 juta. Di tingkat senior, turnamen ini dime nangkan oleh Yansen Kawatu dari Manado, disusul Bambang DC dari Jawa Timur, dan Yus Mikael dari DKI Jakarta yang menempati urutan kedua dan ketiga. Sementara diting kat yunior, juara diraih Yosep Taher, diikuti Rendi Adipranowo dan Gerald. t MBO
Meski pemilu 2014 masih dua tahun lagi, namun tema peringatan HUT ke-4 Par tai Gerindra di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sudah mengarah pada hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu. Yaitu “Prabowo For President”. Acara tersebut digelar selama dua hari, pada Sabtu-Minggu (17-19/2). Hari pertama diisi dengan kegiatan se lamatan, dengan menghadirkan beberapa to koh berpengaruh di wilayah Kabupaten Ma gelang. Acara ini diikuti lima orang anggota DPRD Fraksi Gerindra Kabupaten Magelang, dan seluruh pengurus DPC. Acara ini ditan dai potong tumpeng yang dilakukan oleh H. Haiban Hajid, S.Sos, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Magelang. Dengan harapan per gerakan serta perjuangan Partai Gerindra di ridhoi oleh Allah SWT. Pada Minggu, acara diisi kegiatan peme riksaan kesehatan gratis, lomba mancing, dan pentas seni Barongsai. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Tim Dokter dari DPC Gerin dra Kabupaten Magelang, dengan sasaran war ga masyarakat yang kurang mampu di wilayah Kabupaten Magelang. Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat. Terbukti ang gota masyarakat yang memeriksakan keseha
tannya mencapai ratusan orang. Sementara Lomba Mancing diikuti oleh 240 peserta, dari seluruh wilayah Kabupaten Magelang. Setiap PAC mengirimkan minimal lima sampai 15 peserta, dari desa yang berbe da. Ini dimaksudkan agar dalam proses pem bentukan ranting ataupun anak ranting akan menjadi lebih terkoordinir dengan baik. Adapun hadiah utama lomba mancing ini adalah televisi 21 inch, bantuan dari Hery Pudyatmoko (Ketua Fraksi Partai Gerindra Ja teng). Lalu, hadiah kedua televisi 14 inch, dan hadiah ketiga 1 unit handphone, serta ratusan doorprize. Acara HUT ke-4 Partai Gerindra juga dimeriahkan oleh pentas Barongsai dari Muntilan pimpinan Koh Cuan. Menurut H. Haiban Hajid, S.Sos, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Magelang, rang kaian acara HUT ke-4 Gerindra ini diman faatkan sebagai ajang konsolidasi partai untuk pemenangan pemilu 2014. Kabupaten Ma gelang optimistis target perolehan suara pada pileg dan pilpres diharapkan jauh meningkat dibanding pemilu 2009. Gerindra Kabupaten Magelang, kata Haiban Hajid, siap mengawal Prabowo Subianto sebagai Presiden 2014, dan memenangkan Gerindra”. t MBO
: 11
edisi 12/Tahun II/April 2012
foto dok. dpd Gerindra Jateng
DPD Gerindra NTB
Gerbang Rekonsiliasi Masyarakat Bima Ribuan peserta berseragam merah putih terlihat antusias mengikuti jalan sehat, dalam rangka HUT Partai Gerindra yang diselengga rakan DPC Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/2). Kegiatan jalan sehat tersebut menempuh jarak 5 kilometer, me ngambil start dari Lapangan Pahlawan Raba, dan finish di Lapangan Merdeka Bima. Kegiatan ini merupakan puncak peringa tan HUT yang dilaksanakan bersama dengan DPD Gerindra NTB. Tujuannya, untuk re konsiliasi masyarakat Kota Bima akibat ke rusuhan yang dipicu penolakan masyarakat
berbagai acara memperingati HUT Partai Gerindra melibatkan masyarakat luas. Kegia tan yang berlangsung sejak Minggu (29/1) itu meliputi: pemberian susu gratis kepada 6000 anak usia TK dan SD se-NTB. Juga, pemba gian sembako pada keluarga dan anak kurang mampu. Kegiatan lainnya, donor darah bagi se luruh pengurus DPC dan kader di Kabupaten Sumbawa. Kemudian menyelenggarakan ber bagai kegiatan olahraga, mulai dari sepakbo la, Badminton Cup di Lombok Barat, lomba perahu di Lombok Timur, bakti sosial dengan
anti tambang yang berujung terbakarnya kan tor Bupati Bima, beberapa waktu lalu. Acara ini juga untuk ajang konsolidasi bagi kader dan simpatisan Partai Gerindra. Bagi peserta yang beruntung, panitia menyediakan berbagai hadiah doorprize. An tara lain, sepeda gunung, televisi, sarung dan berbagai hadiah hiburan lainnya. Selain kader dan simpatisan Gerindra, jalan sehat juga di ikuti Wali Kota Bima H. M. Qurais H. Abi din, dan Ketua DPRD Kota Bima, Hj. Fera Amelia, SE. MM., serta sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra se-NTB. Sebelum jalan sehat, DPD dan DPC Partai Gerindra se-NTB menyelenggarakan
membersihan lingkungan dan pasar di Kota Mataram. Tak ketinggalan pula, kegiatan wisata dan budaya tahunan “Bau Nyale” di Lombok Tengah. Menurut fungsionaris DPD Partai Gerin dra NTB, H. Willigo Zainar, SE. MBA., ke giatan memperingati HUT Partai Gerindra merupakan wujud kepedulian Gerindra pada generasi muda. Sekaligus menjadikan Gerin dra sebagai partai perekat bagi anak bangsa yang ingin melakukan perubahan. “Tidak ada cara lain kecuali membangun kepercayaan masyarakat bahwa keberadaan Gerindra adalah sebagai bagian solusi masalah bangsa”, kata Willgo menjelaskan. t MBO
ngan masalah politik, menurut Andy, karena politik tidak memiliki dampak langsung ter hadap kehidupan mereka. Politik tidak seper ti air yang bisa menghilangkan haus seketika setelah diminum. Sementara pemuda memi liki pandangan pragmatis yang mau melihat
hasilnya dalam waktu yang singkat. “Karena itu, butuh pendekatan lain untuk mendapatkan dukungan dan perhatian pe muda dalam bidang politik. Misalnya melalui sosial media atau teknologi informasi yang lain”, kata Andy lagi. t MBO
DPD Gerindra Jawa Tengah
Lomba Burung Berkicau “Prabowo Subianto Cup” ping itu juga disediakan puluhan hadiah doorprize, sumbangan kader Gerindra, yaitu berupa: sepeda motor sumbangan Bambang Risdiyanto, pesawat TV 14 inch dari Indah Mawarni, TV 21 inch dari DPC Gerindra Solo, dan lemari Es dari DPD Gerindra Jawa Tengah. Di akhir lomba, keluar sebagai Jua ra Umum Bird Club adalah Duta Valentin Jogjakarta, yang mendapatkan trofi dan dana pembinaan. Sementara Juara Umum Single Fighter diraih oleh Kombes Suprojo WS dari Surabaya. Mengomentari kegiatan HUT Partai Gerindra yang dilaksanakan jajarannya, Ke tua Umum DPD Gerindra Jawa Tengah, H. Abdul Wachid mengatakan, DPD Partai Gerindra beserta para kader akan meneguh kan komitmen kebijakan partai kepada rakyat. Yaitu, mengawal produktivitas partai melalui Fraksi Partai Gerindra agar bisa mendorong dan mengawal kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Karena itu kader Gerindra harus ringan tangan, siap terjun ke masyarakat dan bergo tong-royong membantu masyarakat yang te ngah berada dalam kesulitan. t MBO
foto dok. dpd Gerindra NTB
Perhelatan acara HUT ke-4 Partai Ge rindra yang digelar jajaran DPD Gerindra Jawa Tengah terbilang unik. Selain pemberian sembako pada nelayan yang tidak melaut aki bat cuaca buruk, donor darah dan pembagian susu, Gerindra Jawa Tengah juga menggelar lomba burung berkicau memperebutkan „Prabowo Subianto Cup 2012“. Acara terse but dilaksanakan pada Minggu (5/2) di ha laman Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Acara „Prabowo Subianto Cup 2012” ini diikuti oleh 1200 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI dan Jawa Timur, Bali, dan Samarinda. Minat penonton menyaksikan acara ini dari dekat cukup besar, sekitar 2000 orang. Dari Jawa Tengah, para peserta datang dari berbagai daerah, antara lain dari Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Sragen, Boyolali, dan Magelang. Selain dari Salatiga, Temanggung, Semarang, Tegal, Pur wokerto, Pemalang, Pekalongan, Batang, Je para, Kudus, dan Pati. Total hadiah yang disediakan oleh pa nitia mencapai Rp. 131.900.000. Di sam
PP Tidar
Pemilih Pemula Lebih Pragmatis menunjukkan eksistensi dan kinerjanya. Tu run langsung ke masyarakat, dan memberikan harapan dan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. “Yang lebih mencengangkan lagi, 51% responden ternyata tidak tertarik dengan ma salah politik, dan tidak akan pernah percaya dengan janji-janji pemerintahan di masa akan datang”, kata Anggun menambahkan. Penyebabnya, menurut Anggun, karena pemuda memiliki pandangan lebih pragma tis, dengan target-target yang bersifat instan. Pemimpin yang mampu berbuat seperti itu lah yang disukai para pemula. Termasuk yang bisa melibatkan pemuda dalam kerja nyata, bukan menjadikan mereka sebagai target per olehan suara semata. Pendapat senada juga disampaikan Andy R. Wijaya. Menurut Andy, para pemuda me lihat politik sebagai sesuatu yang jorok, men jijikkan, sehingga tak patut disentuh. Sehing ga organisasi seperti TIDAR, misalnya, hanya dikenal oleh sebagian besar pemuda, sebagai organisasi penyelenggara suatu event. Bukan organisasi yang dikenal sebagai sayap partai. Keengganan pemuda berhubungan de
foto dok. Tidar
Hingar bingar bunyi klakson dan deru mesin kendaraan yang terdengar di Jl. Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/2) petang tak membuat diskusi publik di kantor Pimpinan Pusat (PP) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) terusik. Buktinya, puluhan peserta diskusi yang bertema: “Persepsi Anak Muda Terhadap Politik” bergeming di tempatnya masing-masing. Mereka serius mendengarkan pemaparan makalah oleh Anggun Pesona, Direktur Eksekutif Plan Politika. Dan, Andy R. Wijaya (Ketua Bidang Kaderisasi dan Kea nggotaan PP TIDAR). Sementara Dirga Yuza bertindak sebagai moderator. Pada kesempatan itu, Anggun mengung kapkan sejumlah penelitian yang telah dila kukan Plan Politika, yang bertujuan untuk mengetahui persepsi anak muda terhadap politik. Hasilnya, menurut Anggun, cukup mencengangkan. Media komunikasi yang se lama ini menjadi sarana kampanye para poli tisi ternyata tidak menarik perhatian pemilih pemula. Seperti pemasangan baliho dan ben dera besar-besar, atau pembagian kaos. Anak muda, menurut Anggun, lebih me nyukai dan memilih para politisi yang sudah
12 : EKonomi Kerakyatan
edisi 12/Tahun II/April 2012
Bemo
Moda Angkutan Rakyat yang Terpinggirkan
Bemo pernah berjaya di Jakarta sebagai kendaraan umum populer. Kini nasib moda angkutan rakyat itu terpinggirkan. Oleh Budi Sucahyo
Puluhan bemo berjejer di de pan Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat. Kendaraan roda tiga yang dikenal dengan becak motor (bemo) ini masih hadir menyusuri sejumlah jalanan di ibu kota. Ma kin terpinggirkan dan langka, bemo hanya beroperasi di trayek tertentu menyusuri jalanan di ibu kota se perti di Benhil, Karet, Tanah Abang, Stasiun Jakarta Kota, dan Grogol. Usia bemo-bemo itu memang nyaris setengah abad. Usia yang sudah tua ini menyebabkan bemo tak lagi elok dipandang. Penyok di sana-sini, warna cat yang mencolok namun kusam, dempul di sekujur bodi menjadi ciri khas yang lazim dijumpai pada moda transportasi ini. Tapi, penampilan jelek itu tak jadi soal. Meski dengan suara mesin yang cempreng, bemo masih kuat menampung enam orang di bangku belakang dan satu di sebelah sopir. Bemo mungkin identik dengan Jakarta. Di ibu kota, bemo pernah berjaya di masanya sebagai kendara an umum populer dan digunakan orang dari berbagai kalangan. Na mun seiring waktu, keberadaannya makin tersingkirkan. Moda angku tan rakyat ini tersaingi angkutan umum yang baru seperti bus, taksi, busway, atau bajaj. Namun, siapa menyangka, kendaraan roda tiga yang didatangkan dari Jepang ini ternyata bisa berusia panjang. ”Saya berharap kendaraan ini akan terus eksis,” ujar Amir, pe ngemudi bemo di kawasan Benhil, Jakarta Pusat. Bagi ayah empat anak yang kini berusia 53 tahun, bemo adalah bagian dari sejarah hidup nya. Lebih dari 15 tahun ia menjadi sopir bemo. Hingga kini profesi itu masih dilakoninya. Ia memang belum sempat mera sakan masa kejayaan bemo sebagai moda transportasi di Jakarta tahun 1970-an. Tapi, ia kini merasakan para penumpangnya semakin ber kurang dibanding ketika saat per
tama menjadi pengemudi bemo. ”Sekarang banyak saingannya. Ter utama tukang ojek. Banyak orang juga punya motor. Kredit motor gampang,” ujarnya. Tapi, Amir me maklumi persaingan dengan moda angkutan lain karena semuanya punya tujuan satu: sama-sama cari makan. Dulu, dalam setengah hari kerja, pendapatan bersih yang bisa dibawa pulang dirasa Amir lebih dari cu kup. Apalagi, sistem setoran kepada pemilik bemo masih ringan. Seka rang, setoran untuk narik setengah hari sebesar Rp 25 ribu. Kalau narik seharian, ia harus menyetor kepada pemilik Rp 40.000. Dalam sehari Amir narik bemo mulai dari jam 11 siang sampai jam 7 malam. ”Seka rang, ramai atau sepi penumpang, setoran tetap sama. Bisa dapat ber sih Rp 50 ribu dibawa pulang itu sudah bagus,” ujarnya. Kadang-kadang Amir harus membawa pulang uang kurang dari Rp 50 ribu. ”Ya sekitar Rp 30 ribu. Tergantung banyak atau sepinya penumpang,” katanya. Uang itu bisa dibawa pulang setelah menyerahkan setoran kepada pemilik, membayar ongkos ngetem plus timer. Lalu, beli bensin campur sehari rata-rata 7-8 liter. Bahan bakar yang digunakan adalah bensin campur oli dengan perbandingan 5-6 liter bensin di campur ¼ oli. Menurut Amir, sopir bemo juga sama seperti pengemudi angkutan umum lainnya. Ia dibebani berba gai setoran: untuk pemilik, uang parkir, dan biaya timer. Besar se toran itu beragam tergantung pada jauh dekatnya trayek yang dijalani. Misalnya, pengeluaran bemo yang beroperasi di Grogol, Jakarta Barat, berbeda dengan bemo yang ada di Benhil atau Tanah Abang. Dari profesinya sebagai penge mudi bemo, Amir dapat menyeko lahkan anak-anaknya. Tiga orang sudah lulus sekolah menengah atas
dan telah berkeluarga. Satu anaknya lagi baru akan lulus sekolah mene ngah atas tahun ini. Amir yang tinggal di Serpong ini setiap hari ke Benhil naik kereta. Pulang ke rumah juga naik kereta. ”Naik kereta bisa ngirit ongkos,” ucapnya. Tak jauh berbeda dengan Amir, pengemudi bemo lainnya, Dedi,
juga mengungkapkan hal serupa soal sepinya penumpang dan tersai ngi dengan ojek. ”Sekarang banyak motor kreditan yang murah-murah. Itu yang membuat bemo jadi sepi penumpang,” kata Dedi yang sudah lebih dari 15 tahun menjadi penge mudi bemo di kawasan Benhil. Dulu, sebelum banyak ojek dan angkot, dalam sehari ia mengaku bisa mengantongi Rp 50.000 sam pai Rp 80.000 bersih. Sekarang, penghasilan para pengemudi bemo ini tidak seberapa. Sama seperti Amir, Dedi juga hanya bisa mem bawa pulang Rp 30.000 setelah mengeluarkan biaya bahan bakar, timer, dan makan. Kalau bemonya ngadat atau rusak? Ayah dua anak dari Bandung ini mengungkapkan benda tua se perti bemo memang kadang mudah
rusak jika tak terawat. ”Di Tanah Abang atau Grogol banyak sparepart-nya,” ujar Dedi yang sebelum menjadi pengemudi bemo pernah menjalani banyak pekerjaan seperti tukang es, tukang kredit, dan lain nya. Biasanya, kalau kerusakannya ringan, ia perbaiki sendiri. Tapi ka lau kerusakannya berat, si pemilik bemo yang akan menanggung. Onderdil bemo pada umumnya buatan daerah Tegal, Jawa Tengah. Juga ada yang berasal dari Taiwan. Dedi berharap, bemo di Benhil ma sih tetap bertahan. Beberapa kali ia mendengar akan ada penghapusan bemo di Jakarta, namun sampai se karang bemo masih tetap beroperasi. ”Kalau bemo dihapus, bagaimana saya harus menghidupi keluarga,” kata Dedi. t
Agar Jakarta Lebih Mentereng Bemo mulai hadir di Indonesia pada awal 1962 bersamaan dengan penyelenggaraan Ganefo di Jakarta. Pada 1 Desember 1971, Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota menetapkan bemo sebagai pengganti becak. Sejak itulah bemo merasakan masa-masa kejayaannya sebagai moda angkutan umum rakyat di Jakarta. Bemo merupakan singkatan dari becak motor. Kendaraan ini adalah kendaraan niaga keluaran pabrik Daihatsu. Di negeri asalnya, Jepang, jenis trimobile atau midget ini berbentuk pick-up dan hanya diperuntukkan sebagai kendaraan pengangkut barang. Daihatsu midget jenis DK pertama kali
foto -foto Yon W Pati
diproduksi tahun 1957. Kemudinya masih berbentuk stang motor. Mesinnya berkapasitas 250 cc. Pada 1959, Daihatsu mengeluarkan midget jenis MP yang telah menggunakan kemudi bundar. Mesin yang digunakan adalah mesin satu silinder berkapasitas 305 cc dan menghasilkan 12 tenaga kuda. Tahun 1960 Daihatsu mengeluarkan mesin jenis MP4, model yang banyak masuk ke Indonesia 1961-1962 menjelang pesta olah raga Ganefo. Bisa jadi Soekarno berharap dengan mengimpor bemo maka kendaraan tradisional seperti becak akan hilang sehingga citra Jakarta sebagai ibu kota lebih mentereng. t
: 13
edisi 12/Tahun II/April 2012
Berkreasi Lewat Rumah Pamade
Untuk menyelamatkan nasib anak-anak jalanan, Endro Istiyanto menampung mereka di workshop dan galeri kerajinan tangan Rumah Pamade. Hasil kerajinan tangan yang mereka buat kini dipasarkan lewat online dan counter di beberapa mal. Oleh Agustaman
Sebelas tahun yang lalu, Endro Istiyanto (40) berinisiatif membuat padepokan seni di Tangerang untuk menampung inspirasi anakanak jalanan. “Daripada mereka menghabis kan waktu dengan hal-hal negatif melalui padepokan ini, saya ajak mereka melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti menyanyi, bermain musik dan sebagainya,” papar lelaki yang akrab disapa Endro ini. Setelah berjalan beberapa tahun dan pa depokan tersebut mulai dikenal masyarakat luas, lelaki berambut gondrong inipun lantas mengundurkan diri dari penanggung jawab padepokan dan memilih meneruskan peker jaannya di bidang jurnalistik dan entertaint. “Tapi setelah saya tidak lagi pengurus pade pokan, anak-anak jalanan kembali melakukan hal-hal negatif dan banyak yang masuk pen jara,” kenangnya lirih. Lantas untuk menyelamatkan nasib anakanak jalanan tersebut, lelaki kelahiran Kudus, 3 Juni 1971, inipun kembali merangkul anakanak jalanan tersebut. “Saya ajak mereka kem bali berkumpul dan mengembangkan keah lian mereka,” cerita Endro. Ia lantas mencari tempat berkumpul di daerah Pasar Minggu, Jakarta. Tempat itu kemudian diberi nama Rumah Pamade. Di Rumah Pamade ini anak-anak jalanan itu bebas mengembangkan kreatifitasnya. Sa lah satunya membuat kerajinan tangan. Endro melihat, ada seorang anak yang ahli membuat gelang tangan dari tali kulit. “Gelang-gelang tersebut di jual di daerah Kali Deres dengan target market anak muda,” terang lelaki yang hobi travelling, membaca serta memancing ini. Ternyata penjualannya cukup menjanji kan, setiap hari hampir sepuluh gelang laku terjual. Melihat prospek tersebut, alumnus D3 Sinematografi dan sarjana jurnalistik II
SIP ini berinisiatif mengembangkan usaha anak jalanan tersebut, dengan meminta anakanak tersebut mengajar teman-temannya be lajar membuat gelang. Ternyata banyak teman sesama anak jalanan tertarik membuatnya. Beberapa diantaranya kini tergolong mahir membuat kerajinan tangan seperti itu. Semakin hari jumlah produksi pun sema kin banyak. Untuk membantu pemasaran, Endro lantas membuka galeri di Rumah Pa made. “Kebetulan Rumah Pamade ini dekat dengan kampus UNAS, jadi kami sekalian membuka workshop dan galeri. Ternyata stra tegi saya tepat, banyak mahasiswa yang ter tarik membeli gelang tersebut,” papar lelaki yang juga mengajar di PPM (Pendidikan dan Pengembangan Manajemen) ini. Tak puas hanya membuat gelang dari tali kulit, Endro kemudian mencoba mengem bangkan desain produk lain, semisal dari lim bah batok kelapa. Dia mendatangi beberapa penjual es kelapa dan meminta batok kelapa untuk diolah menjadi produk kerajinan tangan. Mulailah mereka bereksperimen. Batok tersebut dikeringkan. Setelah kering, diampe las sampai halus lalu diukir menjadi sebuah bentuk. Setelah itu ujung-ujung batok dilu bangi kecil-kecil dan dirangkai dengan tali kulit dibentuk menjadi gelang dan kalung. Untuk membuat sebuah gelang membutuhkan tali kulit sepanjang 1 meter. Sedangkan untuk kalung butuh tali kulit lebih pendek, karena prosesnya tidak perlu dililit melainkan hanya disimpulkan saja. Kreatifitas tersebut ternyata diminati pa sar. Permintaan semakin bertambah banyak. Melihat kenyataan itu, Endro berinisiatif mengembangkan usahanya, terutama dari segi pemasaran. Dengan meminta bantuan PT Antam, Endro berusaha memasarkan
produknya secara online. Setelah mendengar penjelasan mengenai prospek pasarnya dan latar belakang Rumah Pamade, PT Antam pun tertarik. “Kami dibantu promosi melalui pameran,” terang suami Irma ini bangga. Tak puas hanya memasarkan melalui pameran dan internet, Endro juga men daftarkan karya Rumah Pamade pada mal di Tanggerang. Dengan alasan belum mampu membayar counter, ia mengajak mal tersebut bekerjasama dengan sistem bagi hasil. “Saat ini produk kami sudah di pasarkan di 8 counter di Mal WTC Tangerang,” papar ayah dari Askiah Naura Jiwa, Askaziah Raga Sena dan Bara Pandu Raya ini berpromosi. Agar pasar tidak jenuh serta mengatasi persaingan, Endro dan anak didiknya selalu mencari informasi untuk menambah desain produk, baik melalui internet maupun bukubuku. Saat ini Rumah Pamade sudah memi
foto-foto Agustaman
berbahan baku daur ulang serta hasil alam.” Baru-baru ini, misalnya, Endro dan anak didiknya membuat topeng dari bubur kertas yang dicampur dengan semen putih. Namun yang lebih banyak diminati pasar adalah ge lang,” aku Endro sembari memaparkan bahwa produk Rumah Pamade sudah sampai ke luar negeri, seperti Jepang yang dibeli buyer lewat sebuah pameran Saat ini dalam sebulan anggota Rumah Pa made mampu memproduksi rata-rata 3 lusin per item produk. Kebanyakan produk gelang dan kalung karena produk ini paling banyak terjual. Berapa omzetnya? “Setiap mengikuti pameran rata-rata kami memperoleh omzet Rp 5 juta,” jawab Endro yang mematok harga mulai Rp 5 ribu hingga Rp 3 juta. Ke depan Endro berharap, Rumah Pama de bisa membuka art shop di setiap terminal di Jabodetabek. “Karena produk ini adalah hasil
Endro (no.3 dari kiri) saat mengikuti pameran UKM di Jakarta liki hampir 20 item produk. “Setiap saat kami selalu membuat desain dan item baru,” jelas Endro lagi. Rata-rata produk yang kami buat
karya anak-anak jalanan, saya ingin membuka art shop di setiap terminal di Jakarta untuk memperluas pemasaran,” pungkas Endro. t
14 : Dari Lantai 17
edisi 12/Tahun II/April 2012
Gerindra Tolak Kenaikan BBM Selain akan menyengsarakan rakyat, subsidi selama ini pun salah sasaran. Gerindra punya solusi.
Oleh Iman Firdaus
foto ISTIMEWA
Jika tak ada aral melintang, pemerintah akan menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) mulai 1 April 2012. Alasannya, bila tak dinaikkan, subsidi makin membengkak dan memberatkan neraca keuangan negara. Tapi bagi Fraksi Partai Gerindra langkah ini sangat riskan sebab akan menyengsarakan rakyat. Setidaknya ada 135 juta rakyat Indo nesia yang akan tercekik oleh inflasi riil yang akan mencapai 15% sampai 20%. Sementara BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang diang gap “bantal pengaman” bagi warga miskin hanya menjangkau 70 juta penduduk saja. “Masih ada 65 juta penduduk yang setiap ha rinya tercekik, nyaris tak bisa bernafas,“ ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani. Di sisi lain, menaikkan harga BBM juga bertentangan dengan rasa keadilan. Sebab, belanja birokrasi sejak 2005 sampai 2012 naik sampai 400% atau Rp 700 triliun. Sementara subsidi BBM dalam APBN (Anggaran Penda patan dan Belanja Negara) pada periode yang sama naik hanya 29% atau Rp 129 triliun. Pa dahal subsidi BBM sangat dirasakan rakyat. Selama ini pun telah terjadi ketidak efisienan dalam penyaluran subsidi BBM.
Misalnya, pada 2011 pemerintah menyatakan bahwa 53% pemakai BBM bersubsidi adalah mobil pribadi, 40% kendaraan roda dua dan 7% angkutan umum serta barang. Hal ini be rarti subsidi BBM tidak tepat sasaran, hanya 7% yang tepat sasaran. Tidak tepat sasaran ini lebih kepada cara pandang dan pilihan menyalurkan subsidi. Selama ini subsidi didefinisikan sebagai biaya yang diberikan negara kepada produsen agar harga produknya terjangkau oleh masyarakat.
Subsidi ini dikenal juga dengan istilah subsidi tak langsung. Kelemahan mendasar dari mo del ini adalah siapapun yang membeli produk oleh pemerintah akan menerima subsidi. Sub sidi seharusnya bukan pada barang tapi sek tor, dalam hal ini sektor transportasi umum, baik penumpang maupun barang. Karena itu, tidak alasan yang mendukung pencabutan subsidi dan menaikkan harga BBM. Maka, pemerintah patut menetapkan sejumlah alokasi tertentu. Misalnya, 17% dari
total belanja birokrasi untuk subsidi BBM, dan ubah sistem subsidi tidak langsung men jadi subsidi langsung. Maka, dalam kurun waktu tiga tahun per tama, subsidi akan berlangsung seperti bia sa sambil membangun sarana dan prasarana transportasi umum yang memadai. Tahun keempat alokasi subsidi disalurkan tepat sasa ran, 30% subsidi disalurkan secara langsung untuk transportasi umum, nelayan, petani dan kelompok sasaran subsidi lainnya. t IF
foto Yon W Pati
Rotasi untuk Penyegaran
Masyarakat Tak Menikmati Infrastruktur Jalan Jalan adalah unsur penting dalam men dukung perubahan ekonomi dan lingku ngan. Karena itu, jalan harus berdaya guna, dan melibatkan peran serta masyarakat. Bagi Fraksi Partai Gerindra pembangunan infrastruktur jalan harus dipercepat. Pem biayaan tidak hanya untuk jalan nasional tapi juga jalan provinsi dan kabupaten. “Di negeri kaya ini rakyat tidak menik mati pemerataan infrastruktur, terutama jalan. Investor pun enggan datang karena banyak jalan rusak,” kata Rindoko Daho no Wingit saat membacakan pandangan mini fraksi Partai Gerindra di Badan Le gislasi (Baleg) DPR.
Fraksi Partai Gerindra meminta agar tidak ada ruas jalan yang dimonopoli, se perti jalur busway yang dimonopoli khu sus untuk moda Trans Jakarta. “Padahal, jalur busway seharusnya bisa juga digu nakan oleh angkutan bus lainnya,” lanjut Dahono. Bukan hanya itu, Gerindra juga me minta agar para pengguna jalan tol diper hatikan keselamatannya. “Dan juga harus ada jalur khusus untuk para pengguna ja lan. Sebab, perkembangan kendaraan ber motor sangat pesat,” katanya. Rancangan Undang-Undang (RUU) Jalan merupakan revisi atas UU Nomor 38
tahun 2004 tentang Jalan. RUU ini men jadi usul inisiatif DPR, dan akan kembali dibahas di Komisi V. Usul revisi timbul ka rena perkembangan terbaru soal jalan ada lah jembatan. Misalnya, maraknya jemba tan roboh sehingga menimbulkan banyak korban nyawa dan juga diabaikannya usia jalan dan pemeliharaannya, termasuk stan darisasi jalan. Setelah disahkan di Baleg, RUU akan dibawa ke Badan Muyawarah (Bamus) untuk diagendakan di rapat paripurna. Se telah disahkan di paripurna, RUU itu akan dikembalikan ke Komisi V untuk dibahas bersama pemerintah. t IF
Rotasi untuk penyegaran telah terjadi Fraksi Par tai Gerindra di DPR. Setelah berkirim surat kepada Ketua DPR Marzuki Alie, maka awal Februari lalu, sejumlah anggota FP Gerindra yang ada di komisi dan alat kelengkapan bertukar posisi. Sumarjati Arjoso menggantikan Ahmad Muzani sebagai Ketua Badan Akuntabilitas dan Keuangan Negara (BAKN) DPR. Sumarjati -- yang sebe lumnya duduk di Komisi XI membidangi masalah keuangan dan perbankan -- juga menempati posisi di Komisi VIII yang membidangi masalah agama dan sosial. Sumarjati ditemani oleh Noura Dian Hartarony, yang sebelumnya duduk di Komisi VI yang membidangi masalah perdagangan. Sementara posisi Noura di Komisi VI diganti oleh Lukman Hakim. Sedangkan Komisi IV men dapatkan tambahan satu anggota, yakni Abdul Wa chid yang sebelumnya di Komisi VI. Wachid akan bekerja bersama Agung Jelantik Sanjaya dan Budi Heryadi. Kemudian Rindhoko Dahono Wingit yang semula di Komisi III pindah ke Komisi II. Sedangkan di Badan Anggaran (Banggar), Nuroji mengundurkan diri dan sebagai penggan tinya Sadar Subagyo dari Komisi XI. “Tapi posisi saya di Komisi X tetap bersama Jamal Mirdad,“ kata Nuroji. Pius yang semula wakil ketua BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) diganti Nuriswan to. “Pengganti Pius sudah saya kenalkan ke Pak Marzuki Alie,” jelas Sekretaris Fraksi Edhy Prabo wo. Pius dipindahkan ke Komisi IX, setelah sebe lumnya dia bertugas di Komisi VII bersama Dho hir Farisi. Sementara Dhohir, yang tak lain suami Yenny Wahid ini, sekarang di Komisi XI. Sementa ra di Komisi VII diisi oleh Saifudin Donojoyo yang sebelumnya berada di Komisi VIII bersama ketua fraksi Widjono Harjanto. Surat pergantian ditandatangani oleh Ketua Fraksi Widjono Hardjanto dan Sekretaris Edhy Prabowo. t IF
Figur : 15
edisi 12/Tahun II/April 2012
Peter Carey dan Hashim Djojohadikusumo Penerbitan Buku Diponegoro
Pangeran Diponegoro bukan hanya pahlawan pemberani, tapi juga sosok karakter yang tidak murung dalam menghadapi keadaan. Itulah yang membuat sejarawan Inggris Peter Carey terkesan dengan sosok pemimpin Perang Jawa (1825-1830) ini. Maka, sejak 1971, Peter dengan tekun meneliti kehidupan Pangeran Diponegoro dengan memeriksa berbagai arsip, baik yang tersimpan di Inggris, Belanda dan Indonesia. Hasilnya berupa buku tiga jilid yang diberi judul “Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama Jawa 1785-1855”. Menurut Peter Carey, karya tersebut sebagai bentuk permintaan maaf atas apa yang dilakukan bangsa Inggris sekitar 200 tahun lalu. “Waktu itu bangsa Inggris menyerang Yogyakarta dan mengangkut banyak sekali naskah berharga, kecuali Al-Quran,” ungkapnya. Awal Maret lalu, buku ini diluncurkan di Museum Diponegoro, Tegalrejo, Yogyakarta. Hadir keturunan Pangeran Diponegoro dari berbagai daerah, serta Hashim Djojohadikusumo selaku Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, yang turut membiayai penerbitan buku ini. Yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pendidikan ini peduli pada penerbitan ini guna membangkitkan semangat generasi muda menggali sejarah masa lalu. Hashim menjelaskan, proses penulisan buku ini memakan waktu sekitar tiga tahun. “Harapannya, buku ini bisa jadi kurikulum di perguruan tinggi dan sekolah- sekolah. Saya mendukung untuk terus dicetak dan disebarluaskan,” kata Hashim. Pada kesempatan sama, pengusaha yang sering memberi bantuan pada dunia pendidikan dan budaya ini, secara simbolis menyerahkan buku ini kepada GBPH Joyokusumo, adik kandung Sultan Hamengku Buwono X. Hadir juga dalam peristiwa bersejarah ini Prof. Wardiman Djojonegoro, Roger Tol dari KILTV dan Fadli Zon. t IF
foto Fadli Zon
Pong Harjatmo Korek Kuping dan Kacamata
Ine Febriyanti Ajarkan Kejujuran Sejak Dini
foto mustafa kemal
Malapetaka korupsi dimulai dari hilangya kejujuran. Artis, pemain teater sekaligus sutradara film Ine Febriyanti memahami bahwa korupsi makin marak karena ketidakjujuran sudah merajelela di mana-mana. Itulah yang membuat Ine ingin mengajarkan sikap jujur sejak dini. “Kejujuran adalah basic hidup yang harus diajarkan sejak dini. Kalau dari kecil kita tidak memelihara kejujuran maka korupsi akan jadi mayor di negeri ini,” kata aktris kelahiran Februari 1976 itu. Ketika diminta membuat film tentang korupsi, Ine pun mengenang sebuah kisah nyata tentang kejujuran dalam satu keluarga. Seorang bapak yang bekerja sebagai kepala gudang menolak uang sogokan, padahal istrinya sedang butuh uang. Ketika itu sang anak yang sedang masa pertumbuhan menyaksikan perilaku terpuji bapaknya. Setelah dewasa, anak itu pun tumbuh menjadi sosok yang jujur dan menolak uang sogokan. Menurut Ine, film yang diberi judul “Selamat Siang Raisa,” itu merupakan pengalaman pribadi masa kecilnya yang membekas hingga sekarang. “Mengajarkan kejujuran untuk melawan korupsi harus dilakukan tanpa menggurui. Karena kalau kita menggurui maka akan terjadi perlawanan,” ujarnya. Makanya Ine lebih senang melawan korupsi melalui seni, film dan teater. t IF
foto ISTIMEWA
Nama Pong Harjatmo dikenal sebagai bintang film pada tahun 1980-an. Namun ketika aksinya naik ke atap gedung bundar DPR dan mencoretkan kalimat “Jujur Tegas dan Adil” pada atap gedung, aksi Pong tidak berhenti, tapi terus bergulir seperti mendemo mobil mewah yang digunakan para anggota. Pong menggelar demo itu sendirian, dengan membawa spanduk yang dia bentangkan di depan deretan mobil milik wakil rakyat tersebut. Lalu ketika sebagian masyarakat melaporkan adanya kekerasan aparatur keamanan terhadap petani di Mesuji, Pong pun ikut hadir memberi dukungan. Lalu saat ramai mobil mewah milik anggota dewan, Pong datang sambil membawa korek kuping ukuran besar bersama tokoh Gerindra Permadi. Korek kuping berukuran 50 cm terbuat dari bambu itu ujungnya diberi kapas. Ada sekitar lima korek kuping raksasa yang dia bawa. Selain membawa korek kuping raksasa, Pong juga membawa kacamata baca. “Ini korek kuping maksudnya biar pemerintah dan DPR mendengarkan keluhan rakyat," ujarnya. Dan terakhir dia datang ke acara persidangan Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus Wisma Atlet. Banyak yang bilang Pong cuma cari perhatian setelah tak laku jadi bintang film. Namun, lelaki yang suka berperan kocak dalam film itu, punya alasan. Kasus-kasus seperti sengketa lahan di Mesuji, pencurian sandal jepit yang melibatkan anak remaja, penembakan di Aceh dan banyak kasus lain, tidak pernah mendapatkan perhatian serius pemerintah dan DPR. “Masa nyolong sandal tuntutannya lima tahun. Kalau publik tidak bersimpati mungkin bisa kejadian dihukum lima tahun," ujarnya. Pong melihat setelah reshuffle kabinet tak ada perubahan dalam pemerintahan. "Saya melihat belum ada perubahan apapun,” ujarnya serius. t IF
profil
foto dok. Pribadi
16 :
edisi 12/Tahun II/April 2012
mang keputusan berani Gerindra. Tapi kami juga melihat track record keduanya di da erah masing-masing. Jokowi sukses me mimpin Solo dan Ahok sukses ketika menjadi Bupati Belitung Timur. Kini mereka diberi kesempatan memimpin Jakarta dan membenahi segala perma salahan yang ada. Kami yakin mereka bisa,” papar Taufik kepada tabloid Gema Indonesia Raya. Taufik mengakui, tantangan berat yang akan menghadang pasangan tersebut adalah masalah popularitas di mata pemi lih DKI Jakarta. “Problem serius masalah popularitas pasangan calon. Waktunya pendek, kita harus kerja keras,” tutur Tau fik menambahkan, “Terus, mesin partai di persiapkan, dan sudah harus bekerja keras mulai sekarang.” Bagi Taufik, mengurus partai itu pekerjaan berat. Pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1957 ini bercerita, ketika memulai kiprahnya seba gai Ketua DPD Gerindra Jakarta. Saat itu, dia harus meyakinkan calon konstituen Gerindra pada Pe milu 2009. ”Waktu itu saya pernah mendatangi pang kalan sopir-sopir taksi. Saya undang 2000 orang untuk datangi kampa nye, tapi yang datang 20 orang. Tapi dalam politik, sedikit bukan berarti kecil, karena dari yang sedikit itu bisa membawa sedi kit lainnya sampai akhirnya menjadi besar,” ujarnya. Tapi, politik itu sebenarnya bisa ‘di
Muhammad Taufik
Saya Bergabung dengan Gerindra karena Prabowo Menapaki kehidupan dengan prinsip mengalir laksana air, tidak neko-neko dan memaksakan kehendak. Sejak kecil piawai berkomunikasi dan berorganisasi, M. Taufik akhirnya memilih dunia politik dan kini bergabung dengan Partai Gerindra sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Oleh Agustaman
Pencalonan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Cagub dan Cawagub DKI Jakarta periode 2012-2017 rupanya membuat ke sibukan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik makin bertam bah. Maklumlah, untuk maju di Pemilukada Jakarta pada Juli 2012 pasangan ini diusung oleh Gerindra bersama PDI Perjuangan, serta 24 partai non kursi di parlemen lainnya
Pada hari terakhir (Senin, 19/3) pendafta ran calon ke KPUD Jakarta, misalnya, Taufik terus mendampingi kedua pasangan tersebut, mulai dari kantor DPD PDI Perjuangan di Tebet sampai smpai di kantor KPUD Jakarta di bilangan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Di sana, kedua pasangan ini sudah ditunggu Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto. “Pencalonan pasangan Jokowi-Ahok me
hitung’, seperti yang pernah dia lakukan ke tika mengantarkan kader Gerindra duduk di kursi parlemen. Pada Pemilu legislatif 2009, Gerindra berhasil memperoleh 6 kursi di DPRD DKI. “Sebelumnya saya juga sudah mengkalkulasi perolehan kursi Gerindra di Jakarta, angka itu sesuai target karena Ge rindra waktu itu terbilang partai baru. Tapi saya akui, sosok Prabowo Subianto memang jadi magnet orang-orang untuk memilih Ge rindra,” kata mantan Ketua Pokja Kampanye KPUD DKI Jakarta ini. Tak bisa dipungkiri, keberadaan mantan Pangkostrad itulah yang akhirnya membuat alumnus Universitas Jayabaya jurusan akun tansi ini bergabung dan merapat di Partai Ge rindra, sejak partai Gerindra dideklarasikan pada 2008. “Terus terang, saya bergabung ke Gerindra karena ada sosok Prabowo Subianto. Waktu itu dan sampai sekarang, saya meya kini Prabowo bisa membawa perubahan di Indonesia, membawa Indonesia ke arah yang
lebih baik,” tutur pria yang sebelumnya sem pat bergabung dengan dua partai politik lain. Selalu jadi ketua Berkiprah di politik, apalagi berorganisasi memang bukan hal baru baginya. Sedari ke cil, anak pertama dari sepuluh bersaudara pa sangan (alm) Hasan Turwaedi dan Zahara ini punya bakat memimpin organisasi. Sejak SD selalu jadi ketua kelas. Begitu pula di kum pulan teman-temannya, Taufik selalu didaulat menjadi ketua. Bakat kepemimpinannya ma kin menonjol ketika menginjak dunia maha siswa. Dia aktif di organisasi kampus, mulai dari senat sampai organisasi ekstra Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kepiawaiannya berorganisasi diwujudkan secara jelas ketika suatu saat ayahnya -- yang notabene buruh pelabuhan -- kerap menga jaknya ke pelabuhan Tanjung Priuk. Di sa nalah, ia berhadapan dengan banyak orang dengan berbagai tingkah dan latar belakang. Namun, karena senang dan pintar berorgani sasi, kemudian dia bergabung Serikat Peker ja Maritim Indonesia, sehingga akhirnya dia dianggap sebagai tokoh di pelabuhan. Bahkan belakangan dia terpilih sebagai Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, lalu menjadi Ke tua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok. Pria berdarah Banten-Jakarta ini juga sempat diminta menjadi manajer sepakbola, menangani klub Persitara, Jakarta Utara. Di dunia bisnis, Taufik dikenal sebagai pemilik Radio Muara FM. Memang ayahnyalah yang mendirikan radio dengan segmen dunia ba hari ini. Namun, Taufiklah yang membangun dan mengembangkan Radio Muara sampai menjadi radio terkemuka di Jakarta. Kejelian nya mengalihkan segmen radio ini dari dunia bahari ke segmen penggemar dangdut menja di kunci keberhasilannya. Ketika era reformasi, Taufik sempat ber gabung dengan dua partai politik. Namun, 1999 dia memutuskan undur diri dan ber henti dari organisasi politik (partai). Ia memi lih menjadi independen dalam dunia politik. Bersama kawan-kawannya sesama kelompok independen, Taufik lalu mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Pengkaji an Jakarta yang konsen terhadap kebijakankebijakan publik. Dengan cap independen tadi, Taufik lalu mengikuti penyaringan anggota KPU DKI Jakarta. Setelah melalui penyaringan dan tes yang ketat, Taufik pun lolos. Dalam rapat ple no anggota KPU Jakarta, Taufik dipilih seba gai ketua. Meski dalam perjalanan karirnya sempat tersandung masalah, toh setelah “menebus kesalahannya” Taufik kembali berkiprah se bagai ketua Pokja Kampanye KPUD Jakarta, sampai akhirnya dia memutuskan berkiprah di Gerindra sebagai ketua DPD Gerindra Jakarta sampai saat ini. Tidak mau mencalonkan diri sebagai anggota legislatif? “Kalau mau, sejak Pemilu 2009 saya bisa mencalonkan diri. Tapi saya tidak mau. Buat saya, mengantarkan temanteman menjadi anggota parlemen saja sudah menjadi kebahagiaan sendiri. Seperti dika takan Rasulullah Muhammad SAW, sebaikbaiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain,” kata pria yang punya filosofi hidup laksana air mengalir, tidak neko-neko dan tidak memaksakan kehendak. Kini, tugas beratnya sebagai kader dan Ketua DPD Gerindra adalah memenangkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta serta meng antarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014. “Tu gas ini memang berat. Tapi bukan karakter saya kalau menyerah di tengah jalan,” tandas ayah dari Tofan Aji Nugraha, Anisa Yusida, dan Vanesa Adi Lasmita. t