8/5/2017
• Misi sebagai Missio Dei • Misi sebagai aktifitas Ilahi, Bapa mengutus Anak, Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus. Ketiganya mengutus gereja. • Misi kita adalah sebagai partisipasi di dalam pengutusan oleh Allah. Misi tidak mempunyai kehidupannya sendiri, melainkan bersama dng Allah. • Misi dipahami berasal dari hakekat Allah, diletakan dalam doktrin Tritunggal, bukan eklesiologi atau soteriologi.
Misiologi David Bosch missio Dei, Keselamatan, kontekstual
1
Misio Dei
2
• Hubungan yang erat antara misio dei dengan aksi solidaritas dengan Kristus yang menjelma dan disalibkan. • Allah adalah allah yang misioner. • Bukanlah gereja yang mempunyai misi keselamatan yang harus digenapi didalam dunia; ini adalah misi Sang Anak dan Roh Kudus melalui Bapa yang mengikutsertakan dunia. • Misi dipandang sebagai gerakan dari Allah kepada dunia. Gereja adalah amat untuk misi tersebut. Misio Dei 3
• Gereja ada karena ada Misi, bukan misi ada karena gereja. • Ikut serta dalam misi berarti ikut serta didalam gerakan kasih Allah kepada manusia, karena Allah adlaah sumber kasih yang mengutus. • Bagi missiones ecclesiae (kegiatan-kegiatan misioner gereja) missio Dei bukan sekedar menanam gereja ataupun menyelamatkan jiwa-jiwa. Sebaliknya harus merupakan pelayanan kepada misioDei, yang mewakili Allah didalam dunia.
• Karena keprihatinan Allah adalah untuk seluruh dunia, maka cakupan misio Dei adalah seluruh dunia. Misi adalah tindakan Allah yang berpaling kepada dunia sehubungan dengan ciptaan, pemeliharaan, penebusan dan penggenapan. • Misio Dei dicurigai menjadi kuda Troya, dimana ada maksud terselubung di balik misio Dei. • Misio Dei tidak tergantung dengan gereja, misi adalah karya Allah tritunggal, pencipta, penebus dan pengudus. • Asal usul misi adalah hati Allah, Allah adalah sumber kasih yang mengutus.Misi ada karena Allah mengasihi.
• Misi sebagai perantara keselamatan. • Penafsiran tradisional tentang keselamatan. Keselamatan adalah keprihatinan dasar dari semua agama. Kristen percaya Allah mengerjakan keselamatan didalam Yesus - juruselamat. • Gerakan misioner Kristen, kehendak untuk memperantarai keselamatan bagi semua orang. Motif sosiologi adalah jantung yang berdegub bagi misiologi. (602)
Misio Dei
perantara keselamatan
5
Misio Dei
4
6
1
8/5/2017
• Keselamatan adalah pertanyaan terdalam dan paling dasariah dari umat manusia. • Bahasa keselamatan memiliki spektrum yang luas, penghapusan kemiskinan, diskriminasi, penyakit, kemasukan roh jahat, dosa dll. • Scheffler melihat keselamatan sebagai penderitaan ekonomi, sosial, politik, fisik, psikologis dan rohani. • Lukas - sesuatu yang mewujudkan diri dalam kehidupan, hari ini juga masa kini. 7
• Pengalaman pendamaian dengan Allah dan kelahiran baru mempunyai dampak sosial dan politik yang luas, yang tercakup didalam kerangka pengharapan ekskatologi yang menggebu gebu. • Dalam patristik Yunani pengharapan ekskatologis memudar. keselamatan mengambil rupa paideia, suatu peningkatan orang percaya secara bertahap dalam status ilahi (theosis). Penekanan kepada asal-usul Kristus. 9
• Keselamatan dilihat sebagai progresi paedagogis. Kegiatan penyelamatan Allah dibedakan dengan pemeliharaan sehubungan dengan kesejahteraan individu. Tetapi semua bentuk pelayanan ini tetap dipandang sebagai pelayanan pelayanan tambahan, bukan pelayanan misioner itu sendiri. • Maksud pelayanan tambahan itu adalah untuk “memperlunak mereka”. Sambil mempersiapkan misionaris yang memberitakan firman Allah tentang 11 keselamatan kekal.
• Paulus - Keselamatan yang belum terbentuk, Keselamatan baru mulai didalam kehidupan. Adalah sebuah proses yang dimulai sejak seseorang berjumpa dengan Kristus yang hidup. Keselamatan yang sempurna masih belum terpenuhi. • Roh kudus adalah karunia Allah pertama bagi kita (Roma 8:23). Kita diselamatkan dalam pengharapan (Rom 8:24), Pendamaian. • Paulus mengacu keselamatan masa datang Rm 5:10. 8
• Gereja di Barat menekankan akibat dari dosa yang menghancurkan dan pemulihan dari individu yang jatuh kedalam dosa melalui suatu pengalaman krisis yang diperantarai gereja. Kemaatian Kristus sebagai pengganti di Kayu salib. • Keselamatan adalah penebusan jiwa-jiwa individu sesudah hidup sekarang, yang akan berlaku pada kesempatan apokalips mini, yakni kematian masing-masing orang percaya. 10
• Masih ada pembedaan yang ketat antara horisontal eksternal (karitas, pendidikan, bantuan madis) dan vertikal atau spiritual (berkotbah, sakramen, kehadiran di gereja). Hanya yang terakhir yang memiliki pengaruh kepada keselamatan. • Definisi keselamatan semakin sempit dan rumit, mengarah kepada kegiatan gereja yang didefinisikan secara sempit. Semakin rumit bagi orang untuk terlibat dalam masyarakat, keterlibatan itu tidak berhubungan dengan keselamatan. 12
2
8/5/2017
• Keselamatan dalam paradigma modern. • Orang bisa bertahan keselamatannya jika hidup dalam konteks dunia Kristen (christendom) merasakan diri sepenuhnya bergantung kepada kegiatan Allah yang menyeluruh dan transenden. Sampai munculnya pencerahan maka keseluruhan penafsiran tentang keselamatan mengalami tantangan. • Gagasan penyelamatan dari luar mulai goyah. {608} 13
• Menghadapi tantangan modernitas ini reaksi pertama adalah kembali kepada penafsiran akan keselamatan yang tradisional. mengabaikan tantangan dan dianggap tidak ada. • reaksi kedua adalah merespon positif, demi “menyelamatkan” gereja, maka menolak kematian dan kebangkitan Yesus untuk menebus manusia. Yesus sebagai manusia ideal, teladan yang harus ditiru, guru moral. Tetapi bukan pribadi. 15
• Dosa - alienasi Marx. Keselamatan tidak terjadi melalui perubahan dalam diri individu tetapi melalui penghapusan struktur - struktur yang rusak dan tidak adil. • Pesimisme apokaliptik fundamentalisme digantikan dengan optimisme yang evolusioner. • Surga masa depan digambarkan dengan warna-warna utopis yang hidup, seperti dalam injil sosial. 17
• Agama sebagai ungkapan ketergantungan total terhadap Allah dan sebagai keselamatan kekal dalam hidup yang akan datang menjadi anakhronisme dan sifat kanak-kanak. • Keselamatan kini bermakna pembebasan dari takhyul agama, perhatian kepada kesejahteraan dan peningkatan moral. • muncul soteriologi alternatif, keselamatan manusia muncul sebagai agen yang aktif dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan tehnologi guna menghasilkan perbaikan material dan mendoraong perubahan sosial. Agama = soteriologi. 14
• Yang dipusat bukan pribadi Yesus, melainkan perjuangan Yesus, pengajaran (bukan sang guru itu sendiri). Kerajaan Allah tetapi tampa raja. • Keselamatan bukannya mempersatukan Allah dan umat manusia, melainkan umat manusia dengan sesamanya. • Kedatangan Allah yang “vertikal” telah mewujudkan diri dalam hubungan-hubungan yang baik, “horisontal” hubungan yang menyelamatkan antara manusia dengan Allah dijadikan kongkret dalam pertobatan seorang dengan sesamanya. 16
• Dosa didefinisikan sebagai Ketidaktahuan (ignorance). Orang hanya perlu diberitahu untuk kepentingannya sendiri. Misi adalah memperantarai keselamatan kepada orag yang belum mendapat pencerahan. • Syalom lebih cocok dibanding keselamatan. • Sidang gereja Bangkok 1973 merumuskan keselamatan masa kini. keselamatan mewujudkan dirinya dengan 1) demi keadilan ekonomi melawan peghisapan, 2) demi harkat manusia didalam melawan penindasan, 3) demi solidaritas dalam melawan keterasingan, 4) demi pengharapan didalam melawan keputus asaan dalam hidup 18 sehari-hari.
3
8/5/2017
• Keselamatan dan kesejahteraan tidak pernah overlaping. Injil kristen tidak identik dengan emansipasi dan pembebasan dunia. • Keselamatan adalah suatu hubungan vertikal yang melahirkan hubungan horisontal, ynag vertikal tidak boleh digantikan dengan yang horisontal, meskipun usaha-usaha perbaikan sosial diharapkan, usaha-usaha tidak boleh menjadi pengganti bagi tuntutan Alkitab untuk keselamatan.
• Katolik : Keselamatan tidak dapat didefinisikan dalam pemahaman keagamaan (gerejawi) semata. tetapi juga pemahaman di tempat lain. • Keselamatan menjadi luas, Kebencian, ketidak adilan, penindasan dan perang bentuk kekerasan lain adalah perwujudan kuasa jahat. kekrihatinan kemanusiaan, mengalahkan kelaparan, penyakit dan ketidak bermaknaan adalh bagian dari keselamatan. Mat 6:10 - agar pemerintahan Allah memerintah di bumi. Bumi adlah lokus dari panggilan dan pengudusan kristen 19
• Penebusan tidak pernah berarti keselamatan keluar dari dunia ini (salus e mundo), tetapi selalu keselamatan dari dunia ini (salus i mundi). • Keselamatan didalam Kristus adalah keselamatan didalam konteks masyarakat manusia didalam perjalanan menuju dunia yang utuh dan disembuhkan.
21
• Perlu perumusan keselamatan yang bekerja didalam kerangka soteriologi yang komprehensif yang membuat keseluruhan Kristus - inkarnasi, kehidupanNya di Dunia, kematian, kebangkitanNya dan parausiaNya - tidak dapat diabaikan bagi gerejaNya dan teologi. • Semua unsur kristologis ini bersama-sama membentuk praksis Yesus, Dia yang memulai keselamatan dan memberikan kita model untuk diteladani. 23
20
• Menuju Keselamatan yang utuh. • pemahaman dan pendefinisi tentang keselamatan terus berkembang. – Misi Patristik yunani - asal usul dan permulaan kehidupan Yesus. Pra eksistensi dan inkarnasi. – Misi Barat akhir kehidupan Yesus kematiannya. – Akhir ini : kehidupan dan pelayanan Yesus didunia. Orientasi pada Kristus jadi berlebihan. (611) 22
• keselamatan yang memiliki konsep komprehensif, terpadu, total dan universal. literatur dan praktek misi harus menemukan sebuah cara untuk mengatasi setiap posisi salah dan melayani masyarakat dalam kebutuhan total mereka, melibatkan individu serta masyarakat, tubuh dan jiwa, masa kini dan mendatang dalam pelayanan keselamatan.
24
4
8/5/2017
• Keselamatan tidak dihasilkan oleh tangan tangan manusia, termasuk orang percaya sekalipun. Visi ekskatologis kristen tidak akan terwujud dalam sejarah. Karena itu tidak boleh orang percaya mengidentifikasi proyek manapun dengan kegenapan pemerintahan Allah. PAling kita hanyalah membangun tonggak-tonggak jembatan bagi pemerintahan Allah. • Keselamatan tidak akan datang kecuali dalam perjalanan pertobatan dan komitmen iman pribadi.
• Sifat keselamatan yang terpadu menuntut cakupan misi gereja harus lebih komprehensip dari pada yang selama ini terjadi. Keselamatan itu sama koheren, luas dan mendalam dengan kebutuhan dan tuntutan keberadaan manusia. • Karena itu misi berarti terlibat didalam dialog yang terus menerus antara Allah yang menawarkan keselamatan dan dunia yang terlibat didalam segala bentuk kejahatan - merindukan keselamatan tersebut.
25
• Misi berarti diutus untuk memberikan dalam perbuatan dan kata-kata bahwa Kristus mati dan bangkit demi kehidupan dunia, bahwa is hidup untuk mengubah hidup manusia (Rom 8:2) dan untuk mengalahkan maut. • Ketegangan dari yang sudah dan yang belum dari pemerintahan Allah. Dari keselamatan yang indikatif (Sudah menjadi realitas) dan keselamatan yang subjungtif (Komprehensip yang akan datang), munculah keselamatan imperatif.- “terlibatlah didalam keselamatan”
26
• Misi sebagai Perjuangan demi Keadilan • Warisan Sejarah. – Antara Penginjilan dan usaha demi keadilan tidak boleh dipisahkan dan tidak boleh disamakan. Hubungan antara dimensi penginjilan dan kemasyarakatan adalah kajian misi yang tidak pernah selesai. – Hubungan antara hal ini masih terus jadi kajian, sampai muncul kerangka pemisahan jelas antara gereja dan negara di tempuh sebagai solusi. 614 28
27
• Ketegangan antara keadilan dan kasih
• Dua mandat.
• Niebuhr : Etika rasional bertujuan untuk keadilan, etika religeus menjadikan kasih sebagai tujuan idealnya. • Dalam gerakan oekomenis Protestan, dan katolisisme masa kini. etika rasional yang bertujuan kepada keadilan lebih kuat daripada etika kasih keagamaan. • Kaum evangelikal lebih tertarik motif orang yang melayani dibandingkan konsekwensi kasih. • dualisme yang konsisten tentang Allah-dunia, roh jiwa dari Agustinian dan Yunani dikuatkan pencerahan, mengalahkan cita-cita ideal kasih. 616 29
– Dua mandat, yang satu penginjilan dan yang lain tanggung jawab sosial. – yang pertama adalah pengutusan untuk memberitakan kabar baik keselamatan melalui Yesus, yang kedua memanggil orang Kristen untuk ikut serta secara bertanggung jawab dalam masyarakat demi kesejahteraan dan keadilan. – J.Edward : karya penebusan Allah adalah dua tahap, yang pertama adalah pertobatan, pengudusan dan pemuliaan individu, yang kedua kerangka besar Allah dalam penciptaan, sejarah dan pemeliharaan. 618 30
5
8/5/2017
• Gereja tidak menantang ketidak adilan dari totalitarianisme, sekularisme pendidikan modern, kejahatan dan kebencian rasial. • Injil yang bersifat menebus pesan yang mengubah dunia, sekarang dipersempit menjadi pesan yang menolak dunia. • Fundamentalis yang memberontak melawan injil sosial, tampaknya juga memberontak terhadap kewajiban sosial Kristen. • Harry : tidak ada tempat bagi injil yang bermasa bodoh terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia total maupun global.
• Kedua mandat ini tidak terpisahkan. Komitmen evangelikal terhadap pembaruan sosial adalah hasil dari entusiasme akan kebangunan. • injil sebetulnya adalah merupakan pesan yang mengubah dunia, kini ia dipersempit menjadi pesan yang menolak dunia. Fundamentalisme bukan saja melawan injil sosial, melainkan juga memberontak terhadap kewajiban sosial Kristen. 31
• Kaum evangelikal pada abad 18-19 telah memimpin didalam keprihatinan sosial, menekankan pentingnya pelayanan sosial, dengan catatan harus terjadi tampa mengurangi prioritas pemberitaan injil keselamatan individu. • Billy Graham: Gereja harus kemali ketugas utamanya dalam memberitakan injil dan membuat orang bertobat kepada Kristus, dan akan membawaa dampak jauh lebih besar kepada kebutuhan sosial, moral dan psikologis manusia daripada progam lain. Sebagian dari gerakan-gerakan sosial terbesar dalam sejarah telah terjadi sebagai akibat dari orang-orang yang bertobat kepada Kristus. 33
32
• Penginjilan tetap yang utama, dan hal itu menghasilkan keterlibatan sisial dan lkondisi sosial bagi yang telah menerima Injil. (Mc Gavran). • Jhon Stott : “Saya melihat lebih jelas sekarang bukan hanya konsekwensikonsekwensi dari pengutusan tersebut tetapi pengutusan itu sendiri mencakup tanggung jawab sosial maupun penginjilan, kecuali kita membelokan kata-kata Yesus. 34
• Meskipun jarang sekali jika harus memilih antara memuaskan kelaparan fisik dengan kelaparan rohani, atau antara menyembuhkan tubuh dengan menyelamatkan jiwa, karena kasih yang otentik terhadap sesama kita akan membawa kita untuk melayani melayani dia sebagai manusia yang utuh. • Tetapi jika kita harus memilih maka kebutuhan yang tertinggi dan yang utama dari seluruh umat manusia adalah kasih karunia Yesus Kristus yang menyelamatkan. Karenanya keselamatan rohani adalah jauh lebih penting daripada kesejahteraan sesaat dan material.
• “Dalam misi gereja yang bersifat pelayanan pengorbanan, penginjilan yang utama.” dan “perdamaian dengan manusia bukanlah perdamaian dengan Allah, demikian pula pelayanan sosial bukanlah penginjilan dan pembebasan politik bukanlah keselamatan.” (Henry) • Stott - misi sebagai “penginjilan ditambah dengan tanggung jawab sosial”. • Adalah mungkin melakukan penginjilan tampa dimensi sosial dan keterlibatan sosial tampa penginjilan. 35
36
6
8/5/2017
• Suatu perjumpaan antar keyakinan. • Tidak ada penginjilan tampa solidaritas, tidak ada solidaritas Kristen yang tidak membagikan kerajaan yang merupakan janji Allah kepada kaum miskin dunia. Terdapat satu uji kredebilitas ganda sebab pemberitaan yang tidak berpegang pada janji keadilan kerajaan bagi kaum miskin diseluruh bumi adalah ejekan terhadap injil. Tetapi partisipasi Kristen dalam perjuangan-perjuangan demi keadilan yang ridak menunjuk pada janji-janji kerajaan juga ejekan bagi pemahaman Kristen tentang keadilan. 625
• Kejahatan bukan hanya ada dalam hati manusia melainkan juga ada didalam struktur-struktur sosial.,,, Misi gereja mencakup pemberitaan injil dan pembuktiannya. Kaarenanya kita harus menginjili, menjawab kebutuhankebutuhan manusiayang segera dan memperjuangkan transformasi sosial. (wheaton 1983)
37
38
• masih terdapat pembedaan “injil yang rohani” dengan “injil yang materi” yang keduanya ada di dalam Injil Yesus yang tunggal. • Alternatif antara penginjilan dan humanisasi, antara pertobatan batin dan perbaikan kondisi-kondisi, dimensi iman yang vertikal dan dimensi horisontal. • kekristenan yang telah kehilangan dimensi vertikalnyadapat kehilangan garamnya dan tidak hanya tawar didalam dirinya, juga tidak berguna bagi dunia. Tetapi suatu kekristenan yang menggunakan perhatian vertikal yang berlebihan sebagai suatu cara untuk melarikan diri dari tanggung jawabnya untuk dan didalam kehidupan bersama manusia adalah penyangkalan akan inkarnasi 39
• Misi sebagai penginjilan. • Kata Injil = euangelion, kata kerjanya euangelizesthai = memberitakan Injil mulai marak digunakan era abad 19. • Penginjilan (evangelisme) adalah mengacu kepada : a) kegiatan yang melibatkan penyebaran Injil, b) refleksi teologis tentang kegiatan - kegiatan ini. • Evangelisasi : a) proses penyebaran Injil, b) sejauh manakah injil itu telah disebar luaskan. 626 40 • perbedaan
• Pertama. “misi” berkaitan dengan pelayanan kepada orang banyak, didunia keetiga, belum kristen. Penginjilan (evangelisme) pelayanan kepada yang di barat yang bukan lagi Kristen. • Gereja dihimbau untuk lebih mengutamakan misi (misi luar negeri) baru penginjilan (re-kristen) didalam misi dalam negeri.
• Kedua, Penginjilan = lebih sempit dari misi, penginjilan mulai digunakan oleh kaum evengelikal. • Ketiga mulai ada upaya menyatukan istilah 'Penginjilan” dan 'misi”. keduanya tugas gereja. dn ditambah 'kesaksian”
41
42
7
8/5/2017
• Menuju pemahaman konstruktif tentang penginjilan. – 1. Misi lebih luas dari penginjilan. Penginjilan adalah misi, tetapi misi tidaklah sekedar penginjilan. Misi mencakup semua keiatan menolong membebaskan manusia perbudakan dihadapan Allah yang akan datang. Misi adalah gereja yang diutus ke dunia untuk mengasihi, melayani, memberitakan, mengajar, menyembuhkan dan membebaskan. 630
43
– 5. kendati demikian Penginjilan memerlukan respon. Yesus memanggil orang-orang yang dilayani untuk bertobat. Sebagai panggilan untuk hal-hal spesifik, menolak bukti dominasi dosa, dan menerima tanggng jawab dari kasih Allah. Pertobatan adalah berbalik “dari” dan berbalik “ke”. Memasuki kehidupan baru dicirikan oleh pengampuan dosa, ketaatan. dan pertobatan itu sepanjang hidup. - 6. Penginjilan selalu berarti undangan. tidak boleh merosot menjadi bujukan dan ancaman, seperti berikut ini: 45
• Setiap orang berhak untuk mendengar kabar baik. • 9. Penginjilan mungkin apabila komunitas yang menginjil itu gereja menjadi perwujudan yang bercahaya dari iman Kristen dan memperlihatkan hidup yang menarik. Siapa kita, apa yang kita lakukan, apa yang kita katakan. • Kesaksian kehidupan dari komunitas orang percaya mempersiapkan jalan bagi injil. 47
– 2. Penginjilan tidak boleh disamakan dengan misi. Penginjilan adalah bagian integral dari misi, cukup berbeda tetapi tidak boleh dipisahkan dari misi. – 3. Penginjilan dapat dipandang sebagai dimensi yang hakiki dari seluruh kegiatan gereja. Penginjilan adalah salah satu komponen dari misi, komponan yang kedua adalah pelayanan sosial. – 4 Penginjilan adalah melibatkan kesaksian tentang apa yang Allah telah sedang dan akan perbuat. 44
– Penginjilan menawarkan obat psikologis serba manjur untuk frustrasi dan kekecewaan manusia – Menanamkan rasa bersalah, sehingga orang berpaling kepada Yesus. – Menakut-nekuti agar orang bertobat.
• 7 orang yang menginjili adalah saksi, bukan hakim. • 8. Meskipun kita harus rendah hati mengenai sifat dan efektifitas kesaksian kita. Penginjilan tetap bukan suatu tambahan sukarela, melainkan suatu tugas suci. 46
• Jadi panggilan kepada pertobatan harus dimulai dengan pertobatan dari mereka yang melakukan panggilan, yang menerbitkan unadangan. • Keberadaan gereja itu sendiri mempunyai signifikasi penginjilan, entah secara positif ataupun negatif • 10. Penginjilan menawarkan kepada manusia keselamatan sebagai karunia masa kini dan dengan jaminan sukacita yang kekal. 48
8
8/5/2017
• orang mencari makna kehidupan didalam sejarah. mendorong mereka mencari tanda pengharapan ditengah rasa takut yang menyebar akan kehancuran dunia dan ketidak bermaknaan. melalui Penginjilan kita mengantarkan kepda mereka keselamatan yang transenden dan ekskatologi, yang sungguhsungguh dimulai dalam kehidupan ini dan digenapi dalam kekekalan. • Orang dipanggil untuk menjadi kristen bukan semata-mata untuk mendapatkan kehidupan, melainkan terutama untuk memberikan kehidupan. 49
• Penginjilan berarti perluasan gereja, pertobatan menjadi masalah. Keberhasilan dalam penginjilan diukur dengan jumlah anggota babtisan, pengakuan dosa dan perjamuan kudus. • McGravan. tokoh pertumbuhan gereja, “Penginjilan yang memberitakan injil, menobatkan orang berdosa, melibatgandakan jumlah gereja. • Suatu teologi panen harus di tambahkan pada teologi menabur.
• 11. Penginjilan bukanlah proselitisme. • Sengaja atau tidak mentalitas ini memberikan kesan bahwa bukan melalui kasih karunia, melainkan menjadi anggota denominasi kita, orang diselamatkan • 12. Penginjilan tidaklah sama dengan perluasan gereja. • Tidak ada keselamatan diluar Gereja (katholik - 1926). Penginjilan berarti menambahkan kepada gereja katholik sebanyak-banyaknya jumlah orang baru yang dibabtis. 50
• untuk daerah yang masyarakatnya resisten terhadap berita Injil, Gavran menyarankan untuk tetap diduduki dengan pelan-pelan dan para penginjil harus memusatkan perhatian pada penduduk yang dapat dimenangkan. • Gereja bisa melakukan kampanye penginjilan, pusat perhatian dalam penginjilan tidak boleh tertuju kepada gereja, tetapi kepada pemerintahan Allah. 51
• 13. Meskipun demikian, membedakan penginjilan dengan rekruitmen anggota tidaklah berarti bahwa keduanya saling tidak terkait. • Inti misi kristen adalah mendukung pelipatgandaan jemaat-jemaat setempat. Karena Allah menghendaki semuanya jangan ada yang binasa (2 Pet 3:9). • Perjuangan gereja untuk misi kadang menjadikan jumlah jemaat berkurang, pertambahan jumlah kadang muncul sebagai efek samping, yang jauh lebih penting adalah pertumbuhan ke dalam, pertumbuhan organis dan inkarnasional 53
52
• 14 dalam penginjilan hanya manusia yang dapat disapa dan hanya manusia yang dapat menjawab. • Penginjilan yang otentik memiliki dimensi pribadi. Injil adalah pemberitaan tentang duatu penjumpaan pribadi yang diperantarai oleh Roh Kudus, dengan Kristus yang hidup yang menerima pengampunanya dan secara pribadi menerima panggilan pemuridan. 54
9
8/5/2017
• Penginjilan memperkenalkan doktrin tentang nilai-nilai individu dari setiap manusia. Sehingga kalau ada orang yang berpikir dan bertindak sebagai individu yang bebas dan bertanggung jawab. (hal ini bertentangan dengan pola pikir tradisional) hal itu terjadi justru karena pengaruh Injil. • Oleh karena hanya manusia (individu) yang dapat menjawab Injil. Pelayanan injil sebagai panggilan kepada masyarakat untuk bertobat adalah tidak berdasar.
• Meskipun demikian Injil tidaklah bersifat individualistis, individualisme secara umum adalah penyimpangan dari pemahaman iman Kristen tentang sentralitas dan tanggung jawab individu. • Setelah pencerahan, individualisme meningkat banyak orang merasa terasing. Seharusnya Individu dipahami sebagai satuan dasar dalam karya keselamatan, penekananya semakin di tempatkan pada jiwa-jiwa peribadi (Mat 16:20).
55
56
57
• Atau penginjilan yang memberitakan pertobatan hanya dalam pengertian -pengertian etis mikro, seperti hadir dalam ibadah, tidak merokok dan minuman alkohol, baca alkitab dan berdoa. • Atau menawarkan bebas dari kesepian, kedamaian berpikir dan keberhasilan. Penginjilan untuk kepuasan, bukan untuk mentransformasi. • Di Barat kekristenan dipandang kumpulan kelas menengah, ada prestise jika bergabung dengan gereja. Keanggotaan gereja bukan hanya suatu kebutuhan, tetapi juga menandai suatu peradaban, perilaku yang baik, dan kehidupan 58 yang layak, bisa membias.
• Namun orang tidak pernah menjadi individu yang terisolasi. manusia adalah mahluk sosial, yang tidak bisa diputuskan jaringan dengan masyarakat dimana mereka hidup. Dan perubahan keyakinan sang individu menyentuh semua hubungan ini.
• 15 Penginjilan yang otentik bersifat kontekstual. • Penginjilan yang memisahkan manusia dari konteksnya, memandang dunia sebagai bukan sebagai tantangan tetapi penghalang, meremehkan sejarah dan menatap pada aspek kerohanian saja adalah palsu. 639
• Situasi ini sangat jauh dari penginjilan yang otentik, membawa ke suatu pertobatan menuju ke budaya yang dominan, bukan kepada Kristus menurut kitab injil. Gereja yang elektronik dan materialisme di babtis (di teguhkan). • Pengkotbah menghindari masalahmasalah sosial yang kontroversi dan memusatkan perhatian kepada dosa-dosa pribadi yang umumnya tidak dilakukan oleh pendengarnya. 59
• Apa yang menentukan bahwa rasialisme dan ketidakadilan struktural adalah masalah masalah sosial, sedang pornografi dan abortus masalah prbadi. ? • Mengapa politik dijauhi, dinyatakan diluar kompetensi penginjil, kecuali menguntungkan posisinya di masyarakat. • Bagaimana bisa terjadi para pengkotbah yang tampak hanya berminat akan tujuan sorgawi para pendengarnya dapat begitu duniawi dalam etos dan metode-metodenya?
60
10
8/5/2017
• Mereka yang mengalami tragedi pribadi, kekosongan, kesepian, keterasingan dan ketidak bermaknaan. Injil datang sebagai damai, penghibur, pemenuhan dan sukacita. • Tetapi Injil menawarkan itu dalam konteks sebagai firman tentang kedudukan Kristus sebagai Tuhan dalam semua bidang kehidupan, suatu firman pengharapan yang berwibawa. 61
• Panggilan penginjilan untuk berorientasi pada pemuridan. Mencakup panggilan untuk bergabung dalam karya kerajaanNya, mengarahkan perhatian kepada pengharapan orang biasa didala masyarakat, mimpi tentang keadilan, keamanan, perut yang kenyang, harkat manusia dan kesempatan untuk anakanak mereka. • Penginjilan memanggil orang untuk pemerintahan Allah. membebaskan mereka dari diri mereka sendiri, dosa-dosa63 dan keterikatan.
• 17 Penginjilan bukanlah mekanisme untuk mempercepat kedatangan Kristus yang kedua kali. (Matius 24:14) • mempercepat eskaton adalah motif misi yang cukup banyak digunakan abad ke 19.
• 18 Penginjilan bukan hanya pemberitaan verbal. • Memang ada dimensi verbal yang tidak dapat diealakan. Kita perlu menyebut nama Dia yang kita percayai. Orang kristen harus memberikan pertanggung- jawaban atas pengharapan yang ada didlam diri mereka. 65
• 16. Karenanya penginjilan tidak dapat dipisahkan dari pemberitaan dan praktek keadilan. • bukan seolah penginjilan mendapat prioritas mutlak dibanding keterlibatan sosial. • Pertanyaan untuk apa orang menjadi anggota gereja ? dan untuk apa orang diselamatkan ? • Penginjilan adalah panggilan untuk melayani (mirip konteks Yesus memanggil murid). 62
• Memenangkan orang untuk Yesus berarti memenangkan kesetiaan mereka bagi prioritasprioritas Allah. Tidak hanya di tebus dari neraka dan pindah ke sorga, melainkan didalam kita - dan melalui pelayanan kita juga dalam masyarakat di sekitar kita - “kepenuhan Kristus” diciptakan kembali, gambar Allah dipulihkan dalam kehidupan dan hubungan-hubungan kita. • Didalam menerbitkan undangan Injil kita tidak bisa menyembunyikan beaya kemuridannya. Yesus masih memanggil mereka yang mau mengikut dia untuk menyangkal diri dengan komunitasNya yang baru. • Jadi penginjilan adalah memanggil orang untuk 64 melakukan misi
– Meskipun tidak ada cara yang tunggal untuk bersaksi bagi Kristus, firman tidak boleh dipisahkan dari perbuatan, teladan, “kehadiran Kristen”, kesaksian kehidupan. – Injil adalah Firman yang menjadi daging, perbuatan tampa kata-kata adalah bisu, katakata tampa perbuatan adalah kosong. Katakata menafsirkan perbuatan dan perbuatan mengesahkan kata-kata. – Tidak ada rencana besar yang seccara universal dapat diterapkan untuk penginjilan, tidak ada daftar kebenaran yang pasti tinggal digunakan orang pasti diselamatkan. 66
11
8/5/2017
• Kita hanya bisa bersaksi didalam keberanian yang rendah hati dan kerendahan hati yang berani terhadap pemahaman kita akan injil tersebut. Sementara kita dengan rendah hati dan sukacita Kasih Allah menyaksikan Kristus, Roh Kudus akan menggunakan kesaksian dan pelayanan kita untuk membuat Allah dikenal. • Penginjilan dan aktivitas misi gereja adalah upaya dengan kata dan perbuatan didalam terang kondisi-kondisi khusus dan dalam konteks yang khusus, menawarkan kepada setiap orang dan komunitas, dimana-mana, suatu kesempatan yang sahih untuk ........
• untuk secara langsung ditantang untuk melakukan re-orientasi radikal dalam hidup mereka, suatu re-orientasi yang melibatkan halhal seperti pembebasan dari perbudakan oleh dunia dan kuasa-kuasanya; merangkul Kristus sebagai juru selamat dan Tuhan; menjadi anggota yang hidup dari komunitasNya, perdamaian, dan keadilanNya di dunia. Dan mengikatkan diri dengan maksud Allah yang meletakan segala sesuatu dibawah pemerintahan Kristus.
67
• Misi sebagai Kontekstualisasi. 645
68
• Sejak semula pesan kebenaran dan misioner dari gereja menjelmakan diri dalam kehidupan dan dunia dari mereka yang telah memeluknya. Tetapi baru akhir-akhir ini proses kontekstual diakui dalam sikap iman. • Setelah berabad-abad setiap penyimpangan dari apa yang dinyatakan oleh kelompok apapun sebagai iman yang ortodoks dianggap sebagai heterodoksi (berbeda), bahkan ajaran sesat. Setelah gereja menjadi kuat dan mapan. • Penganutnya di kucilkan, dianiaya dan dilarang. Setelah reformasi, Kristen dan Katolik menyangkal sifat kristen dari yang lain. 69
• Schleiermacher adalah teolog yang menyadari ada yang keliru dalam menafsirkan reformasi protestan sebagai usaha untuk memulihkan gereja yang primitif atau rasuli. • Apa yang telah terjadi dimasa lalu tidak dapat begitu saja dihadirkan di periode yang kemudian. • Gereja selalu berada didalam proses menjadi, gereja masa kini adalah produk dari masa lalu dan benih untuk masa depan. Teologi tidak boleh dilakukan sebagai usaha untuk merekonsturksi masa lalu yang kuno dengan kebenarankebenaran, teologi merupakan suatu refleksi tentang kehidupan dan pengalaman gereja. 71
70
• Semua teologi dipengaruhi atau di tentukan oleh konteks tempat dia berkembang. Tidak ada pesan yang “murni” yang supra kultur dan supra historis. Setiap text mempunyai lingkungan khusus yang harus ditentukan. • Semua teologi pada hakekatnya adalah kontekstual. • Terobosan yang sesungguhnya dalam hubungan ini muncul teologi-teologi dunia ke tiga dalam berbagai bentuk. dilihat sebagai pembebasan teologi. Teologi kontekstual sungguh - sungguh mewakili suatu pergeseran paradigma dalam pemikiran teologis 72
12
8/5/2017
• Sejak jaman Konstantin, teologi dilakukan dari atas sebagai sebuah usaha elitis. (kecuali sekte). Sumber utamanya selain alkitab dan tradisi, adalah filsafat. Teologi kontekstual adalah dari bawah, dari sisi bawah sejarah. Sumber-sumber utamanya selain Alkitab dan tradisi adalah ilmuilmu sosial. “Pembicaranya” adalah orang-orang miskin yang termarginal-kan. • Ada penekanan kepada Pragsis Kristen didalam terang firman Allah. Teologi tradisional menempatkan kebenaran sebagai ke-sepakatan pikiran dengan objek tertentu. Teologi adalah refleksi kritis tentang praksis kristen dalam terang Firman Allah. 73
• Respon dari teologi refleksi kritis, adalah menyesuaikan diri dengan dan melegitimasi dunia sebagai apa adanya. Meskipun ada cara mengetahui kebenaran yang lain yaitu dialektis. • Dunia bukan lagi sebuah objek yang statis yang coba dipahami. Melainkan suatu projek yang belum selesai dan sedang dibangun. Pengetahuan bukanlah suatu kesepakatan pikiran dengan sesuatu yang sudah ada, melainkan penyelaman di dalam proses transformasi dan pembangunan suatu dunia baru.
• Misi sebagai kontekstual adalah penegasan bahwa Allah telah berpaling kepada dunia. • Situasi dunia yang historis bukanlah sematamata suatu kondisi luar bagi misi gereja. Sebaliknya harus diikut sertakan sebagai suatu unsur pembentuk ke dalam pemahaman tentang misi, tujuan dan organisasi. • Sesuai dengan pemahaman Yesus tentang misiNya. Yesus tidak membumbung tinggi ke langit, melainkan menenggelamkan diriNya kedalam keadaan-keadaan riil dari orang-organg miskin, tertawan, buta dan tertindas (Lukas4:18).
• Misi sebagai kontekstualisasi melibatkan pembangunan berbagai teologi lokal.
74
• Teologi harus didefinisikan sekali dan selamalamanya, dan kini semata hanya perlu “dipribumikan” dalam budaya dunia ketiga. Teologi barat mempunyai keabsahan universal, karena ia adalah teologi yang dominan. • Iman Kristen didasarkan kepada kebenaran yang kekal, tidak bisa dirubah Yang sudah dinyatakan dinyatakan dalam bentuk final. • Sebaliknya konteksual mengusulkan sifat eksperimental dan sementara dari semua teologi.
75
76
• Bahaya yang muncul adalah faham relativisme. – Setiap teologia lokalis harus membanjiri teologia oekomenika.
• Tidak hanya relativisme yang berbahaya buat kontekstual dimana semua konteks memperkuat teologinya sendiri. Tetapi juga bahaya absolutisme. – Artinya menjadikan teologi lokalnya masing-masing memiliki universalitas dan dapat di pakai di tempat lain. Kalau demikian teologi lokal hanya menggantikan posisi dan kesalahan teologi barat. – Pesan Injil tidak dipandang sebagai sesuatu yang kita bawa ke konteks melainkan sesuatu yang kita ambil dari konteks. kita tidak menjelmakan kabar baik kedalam situasi, kabar baik muncul dari situasi. 77
• Meskipun kita sadar akan pentingnya peranan konteks, tidak boleh konteks itu ditanggapi sebagai kewibawaan satu-satunya dan paling mendasar untuk refleksi teologis. • Semua praksis tergantung kepada suatu dogma sosial dan historis yang cukup spesifik, sistematis dan sintesis, berpijak pada teori sebelumnya tentang yang benar dan adil.
78
13
8/5/2017
• Model kontekstual yang baik berhasil menyatukan dalam ketegangan teori dan praksis. • Menyatukan Iman, pengharapan dan kasih kedalah suatu penjelasan akan iman kristen yang misioner.
• Persoalan kontekstualisasi bukan hanya ditafsirkan sebagai persoalan antara praksis dan teori. • Ada dimensi lain dari tidak boleh ketinggalan, misalnya keindahan, simbolsimbol, kesalehan, ibadah, kasih dsb. contoh diantara iman, pengharapan dan kasih, kasih adalah yang terbesar - tetapi tidak boleh berarti memisahkan kasih dari yang lain. 79
80
14