MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN BAHASA (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)
Skripsi Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh Ferry Ferdiansyah NIM: 206018200195
JURUSAN / PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN BAHASA (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Ferry Ferdiansyah NIM: 206018200195 Di bawah Bimbingan,
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd NIP. 19650717 199403 1 005
JURUSAN / PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)” yang disusun oleh Ferry Ferdiansyah NIM: 206018200195 Jurusan / Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenaranya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 31 Desember 2013
Jakarta, 31 Desember 2013
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd NIP. 19650717 199403 1 005
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi
berjudul
“MINAT
MASYARAKAT
TERHADAP
LEMBAGA
PENDIDIKAN BAHASA (STUDI PADA EF ENGLISH FIRST PAMULANG BARAT)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Muunaqosah pada tanggal 13 Januari 2014 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak untuk memperoleh Gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam Manaje men Pendidikan.
Jakarta, 13 Januari 2014 Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Sidang (Kaprodi MP) Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd.
……………………...
NIP. 196610091993031004
Penguji I ………………………
Dr. Jejen Musfah, MA NIP. 197706022000511004
Penguji II ………………………
Drs. Ali Nurdin, M.Pd NIP. 195506011981031005 Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. NurlenaRifa’I, MA., PhD NIP. 195910201986032001
ABSTRAK
Ferry Ferdiansyah, NIM: 206018200195, Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat), Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF english first, untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF english first. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang belajar pada lembaga bahasa EF (English first). Sample dalam penelitian sebanyak 36 responden dengan menggunakan teknik acak sederhana. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa seluruh dimensi penelitian yang terdiri dari (harga yang sepadan dengan kualitas kursus, guru native yang berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif, jadwal yang fleksibel, lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra, jadwal yang fleksibel, sertifikat & diploma resmi) memiliki pengaruh terhadap minat nasabah. Dari seluruh dimensi mengenai minat memiliki kategori baik dengan skor rata-rata 79,9%. Berdasarkan hasil saran dari peneliti adalah EF harus meningkatkan kualitas guru.
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)”. Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Peneliti sangat bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ayahanda Abdullah S.Pd. dan ibunda Siti Hajar S.Pd. tercinta yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-putusnya untuk penulis, serta adikku Febby Febriyanti Ningsih dan Fitriyah Fadhillah Ramadhani, tidak lupa juga keponakan penulis tersayang Arsen Zubyan Abdillah yang telah menyemangati, memberikan keceriaan, do’a dan semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik. 2. Keluarga besar penulis: Alm. H. Muchtar Tony (Ua kumis), Buci Ani, Tante Rukayah, Adik ipar (Mas Wahyu) dan keluarga besar lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas motivasi dan nasehatnya. 3. Dra. Nurlena, MA, PhD. Dekan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas bimbingannya. 4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan penulis ucapkan terima kasih atas semua bimbingannya. 5. Drs. H. Mu’arif Sam, M.Pd. Penasehat Akademik, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang tiada henti-hentinya perduli terhadap mahasiswa non reguler di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas perhatian, ilmu, nasehat dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Kekasih tercinta yang selalu ada di hati. terima kasih atas perhatian serta semangatnya. ii
7. Saudara Ghofur yang telah mempertemukan bapak Abdul Hoer selaku konsultan bagi peneliti dalam memberi bimbingan, arahan, dan ilmu pengetahuannya selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini. 8. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kemudahan dan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua. 9. Sahabat-sahabat NIPAM (SMAN 3 PAMULANG) dan Program Studi Manajemen Pendidikan angkatan 2006 (Nova, Aynal, Ryna dan yang lainnya). 10. Sahabat-sahabat VA (Vibrasi Amunisi) yang telah banyak memberi masukan dan inspirasi bagi peneliti, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. khusus buat Morkid, Ali, Yaying, Sendi dan Ibnu. Pengalaman dan keceriaan yang tak terlupakan dan indahnya arti kebersamaan. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 31 Desember 2013
(Ferry Ferdiansyah)
iii
DAFTAR ISI
Abstraksi ........................................................................................................... i Kata Pengantar ................................................................................................ ii Daftar Isi ........................................................................................................... iv Daftar Tabel ...................................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8 C. Rumusan Masalah ......................................................................... 9 D. Batasan Masalah ........................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
BAB II
KAJIAN TEORI .............................................................................. 11 A. Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ............................................ 11 1. Pengertian Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ..................... 11 2. Latar Belakang Munculnya Lembaga Bahasa Asing ............... 20 3. Perjalanan Lembaga – Lembaga Bahasa Asing Terkait .......... 22 4. Penyebab Maju dan Mundurnya Lembaga - Lembaga Bahasa Asing Terkait ............................................................... 23 5. Kurikulum Bahasa Inggris ....................................................... 24 B. Dasar - Dasar Kurikulum Bahasa Inggris ..................................... 27 1. Definisi Kurikulum .................................................................. 27 2. Kurikulum Bahasa .................................................................... 28 C. Minat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ................. 30 1. Pengertian Minat ...................................................................... 30 2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Minat ............................ 34
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 37 A. Tempat dan waktu Penelitian ........................................................ 37 B. Variabel Penelitian ......................................................................... 37 C. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 38 D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................. 39 1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39 2. Teknik Analisis Data ................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 45 A. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Bahasa English First EF 1. Sejarah Singkat Berdirinya EF ................................................. 45 2. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Pendidikan Bahasa English First EF ....................................................................... 47 3. Profil Pengajar English First EF .............................................. 47 4. Data Siswa - Siswi Lembaga Pendidikan Bahasa English First EF ....................................................................... 49 5. Sarana dan Prasarana English First EF .................................... 49 B. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Bahasa English First EF ............................................. 50 C. Deskripsi, Analisa dan Interpretasi Data ...................................... 52 1. Harga Yang Sepadan Dengan Kualitas Kursus ......................... 52 2. Guru Native Yang Berkualitas Dan Berpengalaman ............... 57 3. Fasilitas Course Consultant ...................................................... 65 4. Ruangan yang Nyaman dan Ber AC ........................................ 69 5. Kelas Kecil Yang Efektif ......................................................... 71 6. Tersedianya Kelas Pengganti ................................................... 72 7. Lokasi yang Strategis dan Mudah Dijangkau .......................... 73 8. EF Extra ................................................................................... 76 9. Jadwal yang Fleksibel .............................................................. 77 10. Sertifikat & Diploma Resmi ..................................................... 79 D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 81
v
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 85 A. Kesimpulan ................................................................................... 85 B. Saran ............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87 LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Scoring Jawaban Responden ............................................................ 43
4.1
Keadaan Pengajar English First EF Pamulang Barat ...................... 47
4.2
Jumlah Siswa - Siswi SMP dan SMA Pada English First EF ........ 49
4.3
Fasilitas Lembaga Pendidikan Bahasa EF ...................................... 50
4.4
Kesesuaian Materi Kursus dengan Kebutuhan ................................ 52
4.5
Kesesuaian Materi Kursus dengan Materi Bahasa Inggris di Sekolah ........................................................................................ 53
4.6
Ketersesuaian Materi dengan Kebutuhan Dunia Kerja ................... 55
4.7
Manfaat Kursus Dalam Membantu Menyelesaikan Tugas-Tugas Bahasa Inggris di Sekolah ............................................................... 56
4.8
Proses Pembelajaran Berlangsung Sangat Menyenangkan ............. 57
4.9
Memberi Kesempatan Setiap Peserta Untuk Berani Tampil di Depan Kelas ................................................................................ 58
4.10
Memberi Kesempatan Peserta Untuk Berlatih Baik di Dalam dan Luar Kelas ....................................................................................... 59
4.11
Tanggapan Pengajar Terhadap Keluhan Siswa ............................... 60
4.12
Pemberian Soal-Soal Untuk Mengetahui Kemajuan Belajar Saya ................................................................................................. 61
4.13
Keterlibatan Guru Dalam Proses Pembelajaran .............................. 62
4.14
Kesediaan Mendengarkan Pendapat / Keluhan Siswa .................... 63
4.15
Guru Bantu Siswa Untuk Mengenali Potensinya ............................ 64
4.16
Kontribusi Life Club di EF Dalam Membantu Menggali Potensi Diri .................................................................................................. 65
4.17
Pemberian Kebebasan Berpikir / Berkreasi .................................... 66
4.18
Bantu Siswa Dalam Menyelesaikan Kesulitan Belajar ................... 67
4.19
Bantu Siswa Saat di Butuhkan ........................................................ 68
vii
4.20
Kenyamanan Belajar ....................................................................... 69
4.21
Penggunaan Teknologi Inovatif iLAB di EF (Sistem Pembelajaran Online) ...................................................................... 70
4.22
Efektifitas Ruang Belajar ................................................................ 71
4.23
Pemberian Kesempatan Mengikuti Materi yang Tertinggal ........... 72
4.24
Pendapat Tentang Lokasi EF ........................................................... 73
4.25
Jarak antara Rumah Saya dengan EF .............................................. 74
4.26
Banyak Pilihan Sarana Transportasi Menuju EF ............................ 75
4.27
Bantuan Tambahan Kelas Kepada Siswa yang Belum Memahami Konsep Tertentu .............................................................................. 76
4.28
Pengaturan Kegiatan Belajar ........................................................... 77
4.29
Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi .................................... 78
4.30
Ketersediaan Tenaga Pengajar Internasional .................................. 79
4.31
Profesionalisme Tenaga Pengajar ................................................... 80
4.32
Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Siswa ................................ 82
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi 1. Nama
: Ferry Ferdiansyah
2. Tempat Tanggal Lahir
: Tangerang, 14 Februari 1988
3. Alamat
: Jl. Mede I No. 54 Rt. 02 / 004 Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan
4. Agama
: Islam
5. Nama Ayah
: Abdullah, S.Pd.
6. Nama Ibu
: Siti Hajar, S.Pd.
7. Nomor Telepon
: 021 91632868
8. E-mail
:
[email protected]
B. Data Pendidikan Formal 1. 1993 - 1994
: TK. Kemala Bhayangkari Ciputat
2. 1994 - 2000
: SDN Pamulang 3
3. 2000 - 2003
: SMPN 1 Ciputat
4. 2003 - 2006
: SMAN 1 Pamulang
5. 2006 - 2014
: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi yang sarat dengan kompetisi, masyarakat dituntut untuk memiliki bekal sumber daya manusia yang handal. Bersamaan dengan itu, berbagai ragam latar belakang dan keterampilan setiap individu bebas untuk bermain dalam dunia persaingan dan tidak menutup kemungkinan orang-orang luar negeri ikut serta di dalamnya. Jelas ini menjadi perhatian serius yang harus dibenahi mengingat tidak sedikit dari sumber daya manusia di negeri ini yang bisa dibilang kalah dari negara-negara lain walau tidak semuanya. Alasan ini yang perlu diperhatikan masyarakat yang sadar akan bangsa dan masa depan untuk mempersiapkan segalanya secara matang. Salah satu isu yang menjadi pembahasan banyak kalangan adalah bahasa. Bahasa merupakan modal utama untuk dapat berkomunikasi. Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para
1
2
anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
1
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan bahasa;
dengan bahasa orang berbicara, dengan bahasa orang menulis, dengan bahasa orang membaca, dengan bahasa orang berekspresi, dengan bahasa orang berprestasi, dan masih banyak lagi. Ironisnya, apa yang terjadi ketika masyarakat di negeri ini berhadapan dengan orang asing; orang Inggris, Australia, Amerika, Kanada, Irlandia, dan masih banyak lagi. Mereka menggunakan bahasa Inggris. Bahasa adalah komunikasi verbal maupun nonverbal yang sangat penting antar berbagai kelompok komunitas umat manusia di seluruh jagat raya ini. Lewat media bahasa manusia berkomunikasi, menyalurkan dan berbagi berbagai macam makna, gagasan, emosi, perasaan dan berbagai problematika hidup
lainnya.
Sungguh
tidak
terbayangkan
bagaimana
manusia
mengungkapkan dan mengekspresikan segala gagasan, makna, perasaan, dan emosinya yang sangat kompleks dan beragam tanpa bahasa. 2 Rasanya tidak dapat membayangkan ketika dalam kondisi yang mengharuskan untuk berkomunikasi dengan mereka dan bangsa ini tidak bisa melakukannya. Tidak dapat dipungkiri, bangsa ini lemah dalam hal bahasa internasional (bahasa Inggris). Tidak sedikit dari mereka yang terhambat untuk mencetak prestasi karena tidak/kurang bisa berbahasa Inggris. Sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi, bahasa Inggris sangat diperlukan. Dengan
1
Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, h. 3 2 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 3
3
menguasai bahasa Inggris, seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dan ini akan dapat dijadikan sebagai bekal untuk memperoleh serta membuka lapangan kerja. 3 Kemajuan dan perkembangan di bidang telekomunikasi cetak dan elektronik yang begitu dahsyat, pesat dan mengglobal telah memicu dan menjadikan peranan bahasa Inggris semakin pragmatis dan manifes. Bermunculannya sekolah Bilingual dan sekolah unggulan yang secara parsial menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar serta semakin menjamurnya kursus-kursus bahasa asing, terutama bahasa Inggris, tentu dapat dijadikan indikator betapa semakin penting, pragmatis dan urgensinya arti penguasaan bahasa Inggris di Indonesia. 4 Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa inggris sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya pembelajaran bahasa inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada masyarakat di Indonesia saat ini. Mengingat bahasa inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penolakan atau ketidakpuasan dengan metode tata bahasa atau terjemahan faktor - itu antara lain, Pertama seiring dengan bertambahnya banyak anak-anak eropa berkomunikasi diantara mereka sendiri menyebabkan mereka ada kebutuhan mendesak untuk menguasai satu bahasa sebagai lingua 3
Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based Curriculum for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal dan Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan, Jakarta, 2009, h. 1 4 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 4
4
franca (bahasa inggris) secara aktif dan lisan. Buku-buku yang dijual dipasaran kurang memuaskan karena tidak mengajarkan bahasa asing secara praktis dan efektif. Kedua, di jerman, inggris, prancis dan banyak Negara lain di Eropa terdapat pendekatan-pendekatan baru dalam pengajaran bahasa asing yang dicetuskan oleh ahli-ahli pengajaran bahasa secara terpisah-pisah. 5 Keberhasilan proses pembelajaran bahasa inggris pada masyarakat tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: 6 1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan belajar mengajar 2. Sumber dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat (adekuat). 3. Kurikulum yang baik, sederhana dan menarik (atraktif) Pembelajaran bahasa inggris dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang di khususkan untuk penguasaan bahasa inggris. Baik secara manual maupun modern bahasa inggris cukup banyak diminati untuk di pelajari, khususnya generasi muda saat ini. Beberapa faktor penyebab mengapa bahasa inggris cukup diminati dalam lingkungan generasi muda yaitu adanya pengaruh pergaulan dunia saat ini yang sangat mengarah ke dunia internasional seperti dunia internet, musik, artikel di media masa dan masih banyak lagi. Dengan begitu terciptalah satu sisi positif dari sebuah pergaulan internasional yaitu ketertarikan serta minat masyarakat untuk menguasai bahasa Inggris. 5
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 39. 6
Elisabeth Masaulina Matondang, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur - No. 5 / th. IV / Desember, 2005 , h. 2.
5
Namun dari setiap proses pembelajaran bahasa Inggris masyarakat sudah sewajarnya dapat memahami kurikulum dari suatu cara pembelajaran bahasa Inggris. Hakikat pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan dengan sistem yang terintegrasi (four languages skills) yang dilaksanakan di lembaga kursus atau lembaga pelatihan serta sesuai dengan dunia nyata sehingga pada akhirnya setelah proses pembelajaran selesai peserta didik kompeten dalam melakukan dan melaksanakan kegiatan komunikasi
baik
lisan maupun tulisan.
Pembelajaran bahasa Inggris dirancang untuk memberikan peserta didik kemampuan dan pengalaman melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Peserta didik akan diperkenalkan pada sistem yang terintegrasi dan seiring dengan pembaharuan berjalannya kurikulum proses belajar peserta didik dapat meningkat. Bangsa ini tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada sistem pendidikan atau kebijakan pemerintah yang mengkategorikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Memang diakui bahwa pendidikan formal tidaklah cukup untuk menyerap dan mengaplikasikan bahasa Inggris di Negara kita saat ini. Bangsa ini belum terbiasa mencoba menyalurkan apa yang telah dipelajari untuk berkomunikasi sehari-hari minimal di lingkungan sekolah. Salah satu solusinya adalah mengikuti kursus di lembaga pendidikan bahasa. Lembaga pendidikan bahasa di Indonesia semakin banyak bermunculan seiring dengan makin pentingnya kebutuhan akan bahasa guna menyongsong masa depan. Namun banyaknya lembaga pendidikan yang ada di pasar tidak
6
serta merta diiringi banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Maka dari itu, manajemen lembaga pendidikan bahasa harus dapat membongkar kotak hitam masyarakat. Mereka harus menghadirkan sesuatu yang berbeda demi memikat minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Salah satu lembaga pendidikan bahasa yang nampaknya berkembang pesat adalah EF English First. Metode EF English First telah berhasil digunakan di seluruh dunia dan terus dikembangkan oleh tim internasional untuk memastikan konsumen selalu mendapatkan yang terbaik dari pengalaman belajar bersama EF English First. Dengan jumlah guru native terbanyak di Indonesia, EF English First memiliki empat pusat perekrutan guru di London, Manchester, Boston dan Sydney. Guru-guru EF English First berasal dari Negara berbahasa Inggris seperti: Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Irlandia dan Selandia Baru. Para guru EF English First memiliki kemampuan luar biasa dalam memberikan inspirasi bagi para siswa dalam belajar. Tidak seperti metode menghafal yang ada di sekolah-sekolah biasa, guru EF English First berusaha menjadikan belajar bahasa Inggris menyenangkan dan menarik bagi para siswanya. 7 EF English First mengerti akan kebutuhan siswanya. Siswa diarahkan untuk menentukan jenis kursus yang sesuai melalui diskusi dengan course consultant. Di samping itu, dengan kelas kecil yang ditawarkan memungkinkan siswa
akan
mendapat
waktu
lebih
banyak
untuk
berinteraksi
dan
berkomunikasi, baik bersama sesama siswa maupun gurunya di kelas sehingga 7
http//www.englishfirst.co.id
7
lebih efektif dalam belajar. Ditambah lagi pilihan jadwal yang fleksibel sehingga memudahkan dalam mengatur waktu belajar dan tidak megganggu aktivitas dan rutinitas harian. Tidak hanya itu, jika siswa tidak bisa hadir, ia bisa mengikuti kelas lain untuk mengejar ketertinggalan, jika kelas yang sesuai tersedia. Jika tidak, guru akan memberikan pekerjaan rumah supaya siswa bisa mengejar ketertinggalan pada pertemuan tersebut. 8 Bagi para siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak memahami konsep tertentu, EF English First memberikan bantuan tambahan setelah kelas, disebut "EF Extra!". Siswa hanya perlu menjadwal pertemuan tersebut dengan guru yang akan memberikan sesi 40 menit untuk membantu siswa memahami pelajaran. EF Extra ini ditawarkan bebas biaya, dan bisa dilakukan sebanyak dua kali selama kursus. Lulusan EF English First akan menerima sertifikat & diploma resmi yang dapat menjadi referensi penting di kemudian hari. Dengan berbagai keunggulan tersebut, EF English First memperluas pangsa pasar dan mampu membangkitkan minat konsumen baru untuk bergabung menjadi siswa di EF English First. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembang pesatnya EF English First yang semula hanya ada di Jakarta pada tahun 1995 kini telah memiliki 60 cabang yang ada di suluruh wilayah Indonesia, salah satu cabang EF yang terletak di Gedung Superindo lt. 3, Komplek Pamulang Permai Raya Blok SH No. 13 untuk Pamulang Barat. 9
8 9
http//www.englishfirst.co.id Hasil Wawancara englishfirst Pamulang
8
EF English First cabang Pamulang barat yang resmi di bukan dan beroperasi pada tanggal 11 Agustus 2007 dan merupakan salah satu dari sedikit sekolah bahasa inggris asing termodern di daerah Pamulang, dengan jumlah siswa angkatan pertama ±360 siswa hingga kini telah Berkembang menjadi lembaga pendidikan bahasa inggris yang familiar bagi masyarakat di wilayah pamulang barat. Hal ini menunjukkan bahwa EF English First di pamulang barat dan di cabang-cabang lainnya sangat diminati kehadirannya oleh masyarakat yang ingin belajar bahasa inggris dengan efektif. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)”.
B. Identifikasi Masalah Ada beberapa faktor yang turut berperan dalam Analisis minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa inggris di Pamulang barat. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pentingnya bahasa asing terhadap pengaruh dunia, 2. Mengapa perlu dilakukan untuk menguasai bahasa asing, 3. Efek dari minat terhadap bahasa asing, 4. Perjalanan lembaga-lembaga pendidikan bahasa, 5. Penyebab maju mundurnya lembaga-lembaga tersebut, 6. EF (English First) sebagai salah satu lembaga pendidikan bahasa.
9
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan dua permasalahan, yaitu: 1. Seberapa tinggi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First? 2. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First? D. Batasan Masalah Untuk lebih fokus pada lingkup permasalahan, perlu adanya batasan masalah sehingga dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan. Berikut beberapa batasan masalah pada penelitian ini: 1. Produk yang diteliti adalah lembaga pendidikan bahasa EF English First. 2. Responden penelitian adalah masyarakat di Pamulang Barat. 3. Karakteristik responden terdiri dari 3 kriteria, yaitu: jenis kelamin, usia dan pendidikan. 4. Variabel penelitian meliputi sikap dan norma subjektif sebagai variabel bebas serta minat sebagai variabel terikat. E. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui besar minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First. 2. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First.
10
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan dan tujuan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran dan masukan bagi masyarakat mengenai besarnya minat peserta didik dalam memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First sehingga dapat dijadikan referensi strategi belajar bahasa asing di masa mendatang. 2. Bagi Peneliti Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa.
3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi informasi sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris 1. Pengertian Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris Semua orang menyadari bahwa bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi internasional. Kata bahasa, dalam bahasa Indonesia semakna dengan kata lughat dalam bahasa Arab, language dalam bahasa Inggris, langue dalam bahasa Perancis, taal dalam bahasa Belanda. Spreach dalam bahasa Jerman, kakugo dalam bahasa Jepang dab Bhasa dalam bahasa Sansekerta. Atas dasar perbedaan sebutan itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk orang masih belum tepat. 1 Secara umum bahasa asing merupakan bahasa yang perlu dikuasai oleh bangsa dari setiap negara. Menyentuh masa dimana era globalisasi tidak lagi menjadi satu permulaan, tetapi tengah menjadi satu pergerakan 1
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 1.
11
12
evolusi dalam proses berkembang menuju kemajuan. Kita telah mengenal dan memahami bahwa didunia ini begitu banyak ragam bahasa baik nasional maupun internasional. Namun dari keanekaragaman bahasa yang ada diseluruh dunia, hanya satu bahasa yang dijadikan sebagai bahasa global atau bahasa dunia yaitu Bahasa Inggris. Beberapa fakta yang menjawab mengapa Bahasa Inggris bisa menjadi bahasa dunia, salah satu faktor yang dapat dilihat yaitu perkembangan dari bahasa inggris itu sendiri. Bahasa inggris menjadi bahasa yang penggunaanya terluas selain bahasa Cina dan Rusia. Perkembangan tersebut ditunjang dengan lima benua dari Eropa, Amerika, India, Afrika Utara, hingga Australia. Bahkan, kemungkinan besar, bahasa inggris, menjadi bahasa dasar peradaban dunia. 2 Sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi, bahasa Inggris sangat diperlukan.
Dengan
menguasai
bahasa
Inggris,
seseorang
dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dan ini akan dapat dijadikan sebagai bekal untuk memperoleh serta membuka lapangan kerja. Dengan demikian, seluruh elemen lembaga pendidikan dan pelatihan dalam negeri harus berbenah dan memperbaiki diri agar eksistensinya mampu mengejar persaingan dimasa mendatang, atau akan ditinggalkan masyarakat. Mereka dituntut untuk mengkreasikan visi yang cocok pada lembaga yang dimiliki. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya 2
h. 10.
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
13
diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. 3 Kenyataan menunjukkan bahwa kursus dan pelatihan bahasa Inggris di Indonesia diselenggarakan dalam berbagai program dan proses pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan pengguna jasa kursus dan pelatihan. Kebutuhan akan bahasa inggris bagi masyarakat menumbuhkan semakin banyaknya lembaga bahasa inggris di Indonesia, izin mengenai pembukaan lembaga bahasa inggris di atur pada UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat (4) satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat (5) Kursus dan Pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 4 Izin mengenai lembaga pendidikan dalam hal legalisasi perizinan dijelaskan pada UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 62 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin pemerintah atau pemerintah daerah. 5
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus http://www.infokursus.net 5 http://www.infokursus.net 4
14
Banyak bangsa asing yang datang ke Indonesia untuk menjadi tenaga ahli dalam sebuah perusahaan di Indonesia. Umumnya mereka sudah pasti wajib menguasai bahasa Indonesia. Begitupun pada hal yang sama namun sebaliknya, sebagai bangsa yang menuntut perkembangan dan kemajuan negeri-nya seorang tenaga ahli sudah sewajibnya dapat menguasai bahasa asing agar dapat ikut serta bekerjasama dengan bangsa Negara lain untuk ikut meningkatkan taraf bangsa dan negaranya. Semakin banyak jalinan antar bangsa maka semakin besar pula kesempatan untuk mengangkat nama bangsa dan Negara menuju satu kemajuan. Perlu dan penting untuk disadari bahwa sebagai manusia yang hidup dalam lingkungan sosial tidaklah pantas merasa cukup dengan satu jalinan persahabatan saja. Menciptakan jaringan sosial terhadap banyak pihak bukan suatu hal yang salah dan merugikan melainkan suatu hal yang menghadirkan banyak keuntungan. Dalam pergaulan dunia yang luas seorang
pelajar
dapat
memanfaatkan
teknologi
yang
ada
untuk
berkomunikasi dengan bangsa lain. Lalu apa yang di dapat dari pergaulan tersebut? Wawasan. Semakin besar wawasan yang dimiliki seseorang, semakin banyak ilmu yang didapat yang tidak bisa didapat saat belajar sendiri. Selain itu, apa yang akan didapat oleh seseorang saat telah memiliki wawasan global? Kemudahan menjalani kehidupan. Bagi mereka yang memiliki kemampuan tinggi dalam berbahasa asing sudah tentu tidak akan sulit jika hanya untuk mendapatkan pekerjaan saja, dengan catatan bahwa ia mampu bergaul dan supel dalam suatu hubungan antar banyak pihak. Pandai
15
berbicara, jujur, berani, gigih, sabar dan menguasai bahasa asing adalah modal utama menuju satu kemajuan. Baik kemajuan diri maupun kemajuan negeri-nya. Tidak lepas dari realita kehidupan saat ini, sudah banyak generasi muda Indonesia yang menggunakan bahasa Inggris dalam sebuah sisipan dari percakapan mereka. Bahkan ada juga yang mengadakan suatu program dimana dalam sebuah perbincangan tidak ada pembicaraan yang mengandung bahasa Indonesia, Tetapi semua menggunakan bahasa Inggris. Banyak pendapat yang menyatakan mempelajari Bahasa Inggris sangat sulit. Namun sesulit apapun sebuah hal yang harus dipelajari, tetapi bila hal tersebut dilakukan secara terus menerus, maka yakinlah suatu saat kita akan dimudahkan dan tentunya berakhir dengan mendapatkan apa yang kita inginkan. Bila kembali kita ingat bahwa penting untuk dapat menguasai bahasa asing (dalam konteks ini bukan hanya bahasa Inggris saja) agar dapat turut serta bergabung untuk menuju satu kemajuan. Berikut ini adalah beberapa langkah umum yang dapat dilalukan untuk dapat menguasai bahasa Inggris secara efektif. Penulis menyebutnya sebagai cara mudah menguasai Bahasa Inggris. Penulis akan menyampaikan tentang apa saja metode yang harus dilakukan agar cara mudah menguasai Bahasa Inggris ini dapat berjalan dengan baik dan dengan tujuan yang maksimal dan diharapkan agar metode ini dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan hingga keseharian masyarakat umum khususnya warga Negara Indonesia. Berikut adalah beberapa penjelasannya:
16
Mengenal Vocabulary umum, Sebelum kita menguasai Komunikasi dan tata bahasa inggris, maka kita harus memiliki perbendaharaan kata ataupun vocabulary yang biasa digunakan dalam percakapan kehidupan sehari-hari. Di sini kita mengenal dan menguasai sedikit vocabulary untuk membantu memperlancar kita menuju langkah penguasaan bahasa asing. Namun akan terasa sulit bila kita tidak memiliki dasar sedikitpun mengenai vocabulary umum yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Biasakan diri melafalkan kalimat Bahasa Inggris, Sebagian besar dari masyarakat Indonesia seringkali merasa sungkan dan tidak percaya diri bila harus melafalkan atau mengucapkan kalimat dalam bahasa inggris bahkan kata-kata dalam bahasa Inggris sekalipun. hal inilah yang menjadi salah satu hambatan terbesar bagi kita apabila tanpa keberanian untuk berbahasa Inggris. Bila kita malu pada lingkungan umum kita dapat memulai langkah penguasaan bahasa Inggris dengan mengucapkan katakata diluar lingkungan umum. Belajar Bahasa Inggris tidak sesulit yang kita bayangkan. Kenapa bangsa Indonesia sulit untuk menguasai Bahasa Inggris? kenapa kita yang sudah belajar Bahasa Inggris selama bertahun-tahun lamanya masih tetap belum bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris? Coba kalau kita hitung berapa tahun kita mulai Mengenal dan belajar Bahasa Inggris. sejak SD mungkin kita sudah diperkenalkan Bahasa Inggris mulai dari kelas 1 sampai 6 berarti 6 tahun. Di SMP kita belajar Bahasa Inggris 3 tahun berarti kita 9 tahun belajar Bahasa Inggris sampai SMP, ditambah lagi di SMA 3 tahun
17
sehingga menjadi 12 tahun. Selanjutnya bagi yang kuliah kita juga mesti menjumpai mata kuliah Bahasa Inggris meskipun kita bukan jurusan Bahasa Inggris. Apalagi yang jurusannya Bahasa Inggris bertambah lama kita belajar Bahasa Inggris. pertanyaanya adalah sudah mampukah kita menguasai Bahasa Inggris? sudah mampukah kita berkomunikasi dengan Bahasa Internasional ini?. Sebagai dasar untuk mencapai kemahiran menyimak (listening) dan berbicara (speaking) kurang mendapat perhatian dan fokus yang memadai ini terjadi karena tujuan pembelajaran bahasa inggris hanya diarahkan pada satu arah saja, yakni agar pelajar mampu memahami bahasa tulisan yang terdapat dalam buku-buku berbahasa inggris dan pengertian hakikat bahasa lebih banyak didasarkan pada metode gramatika-terjemah, yaitu metode pembelajaran bahasa yang lebih menekankan kegiatan belajar pada penghafalan kaidah-kaidah tata bahasa dan penerjemahan kata demi kata (harfiah). 6 Kurikulum Bahasa Inggris di sekolah-sekolah sudah dirancang sedemikian rupa dan diharapkan bisa menghasilkan output yang maksimal. Akan tetapi coba lihat sendiri betapa Bahasa Inggris sulit untuk dapat kita kuasai. Mahir dalam grammar belum tentu mahir dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. selama ini kita lihat Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia adalah book oriented, grammar oriented. Kita terlalu menekankan penguasaan grammar, kita terlalu terfokus pada buku sehingga benarlah kalau ada bangsa lain yang 6
h. 29.
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
18
mengatakan Bahasa Inggris orang Indonesia seperti buku. Bahasa Inggris orang Indonesia kaku terlalu formal dan tidak luwes di dalam berkomunikasi. Coba kita bandingkan dengan negara lain misalkan Singapura, Malaysia, India dan negara lainnya, mereka unggul Bahasa Inggrisnya daripada negara kita. Kesulitan berbahasa inggris pada masyarakat Indonesia disebabkan adanya perbedaan sosio-kultural antara bangsa inggris dengan bangsa Indonesia. 7 Sebenarnya belajar Bahasa, semua bahasa pada prinsipnya adalah sama. Yang terpenting di dalam Bahasa adalah aplikasinya atau penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa bangsa lain lebih menguasai Bahasa Inggris dibandingkan kita yang sudah bertahun-tahun belajar Bahasa Inggris? jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas cukup simple, yaitu bahwa Bahasa akan mudah kita kuasai manakala kita benarbenar
mengaplikasikannya
di
dalam
percakapan
sehari-hari.
Kita
menggunakan bahasa untuk berbagai kepentingan. Selama ini orientasi pendidikan Bahasa Inggris di negara kita adalah adanya motivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus, nilai ujian yang bagus tanpa memperhatikan tujuan yang lebih esensial dari pembelajaran suatu bahasa yaitu penguasaan bahasa itu sendiri. Selain hal tersebut di atas, di sekolah-sekolah di Indonesia bisa kita bentuk semacam English club dimana setiap siswa dapat berkomunikasi secara bebas dengan Bahasa Inggris. Ekstra kurikuler Bahasa Inggris, debat 7
h. 30.
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
19
Bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Guru Bahasa Inggris di sekolahsekolah mulai membiasakan menggunakan pengantar Bahasa Inggris di dalam mengajar meskipun tidak all English. Intinya kita membiasakan menggunakan Bahasa Inggris. Kemudian tidak kalah pentingnya Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) yang merupakan pendidikan dasar Bahasa Inggris. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) harus dibenahi. Bahasa Inggris di SD di Indonesia kurang mendapat perhatian dari Pemerintah. Bahasa Inggris di SD sifatnya hanya pelajaran tambahan atau muatan lokal. Seperti yang kita ketahui bahwa Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) di ajarkan dengan seadanya. Belum ada kurikulum standar yang pasti, buku pedoman dan arah yang jelas. Belum ada kebijakan yang jelas mengenai Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD). Hal ini dapat dilihat kenyataan di lapangan bahwa di Sekolah Dasar seluruh tanah air sudah ramai mengajarkan Bahasa Inggris. Namun pengajaran Bahasa Inggris sangat memprihatinkan. Padahal kita tahu bahwa pendidikan dasar yang menjadi pondasi pendidikan selanjutnya sebaiknya ditangani yang memang menguasai bidang tersebut. Fenomena yang kita lihat di Sekolah Dasar seluruh tanah air Bahasa Inggris di pandang sebelah mata dan pengajarannya pun dilakukan dengan seadanya. Belajar suatu bahasa akan lebih cepat jika diajarkan sejak dini. Sudah saatnya lah pemerintah memikirkan bahwa pendidikan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) perlu ditanggapi secara serius. Perkembangan globalisasi dunia yang semakin menuntut penguasaan Bahasa Inggris dan
20
penguasaan Bahasa Inggris akan mudah dan cepat jika diajarkan sedini mungkin minimal di Sekolah Dasar. Salah satu kunci keberhasilan suatu negara adalah penguasaan Bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggris membuka diri kita di dalam mengakses dan mengikuti globalisasi dunia. Oleh karena itu salah satu perubahan yang harus dilakukan adalah mulai membenahi dan mengajarkan Bahasa Inggris sedini mungkin. Kurikulum, silabus dan tenaga pengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) harus dibenahi. Bahasa Inggris layak untuk dijadikan Mata Pelajaran Pokok di Sekolah Dasar. Terakhir, keberhasilan penguasaan Bahasa Inggris tergantung dari diri kita sendiri. Kita bisa mempelajari trik-trik dan tips supaya kita dapat menguasai Bahasa Inggris dengan mudah. manfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk belajar Bahasa Inggris. yang terpenting adalah kita dapat menggunakannya di dalam percakapan. Awali dengan percakapan dalam Bahasa Inggris dengan teman yang kita anggap cukup bisa ajaklah teman yang lainnya. Hingga akhirnya kita memiliki komunitas Bahasa Inggris. kuncinya adalah bahasa akan cepat dikuasai manakala kita membiasakan diri untuk menggunakannya. Sukses buat kita semua.
2. Latar Belakang Munculnya Lembaga - Lembaga bahasa asing Seiring dengan kebutuhan akan bahasa asing bagi masyarakat, banyak lembaga kursus bahasa bermunculan ditiap kota di Indonesia seperti Canggu Community School (CCS), LIA, ENGLISHINDO, Wisma Bahasa, AIM, EF merupakan beberapa kumpulan dari lembaga atau penyelenggara program peningkatan dan pembelajaran bahasa asing di Indonesia. Dalam
21
kesempatan ini penulis mencoba untuk membahas tentang salah satu dari beberapa lembaga-lembaga bahasa asing tersebut yaitu EF (English first). EF English First adalah salah satu dari sekian banyak lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran bahasa inggris di Indonesia. EF English First Juga merupakan satu lembaga bimbingan bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan merekrut tenaga pengajar dari luar negeri langsung, menjadikan EF English First semakin kokoh dan di percaya sebagai penyelenggara program peningkatan ilmu dalam berbahasa Inggris. Berakar dari banyaknya kesempatan bekerja di banyak perusahaan dengan General Requirement dan ditambah dengan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi globalisasi. Bahasa dianggap penting untuk menunjang segala aktivitas yang ada didalamnya. Terlebih lagi jika kita bicara keranah pendidikan, tuntutan kurikulum (sekolah) mewajibkan mahir dalam berbahasa, sementara dari sekolah dirasa tidak cukup waktu, kurangnya aplikasi pendukung pembelajaran, dan tenaga pendidik yang belum sampai mengarahkan peserta didik kepada acuan mampu berbahasa dengan baik dan benar. Selain itu bahasa asing sangat diperlukan dalam IPTEKOM
(Ilmu
Pengetahuan
Teknologi
dan
Komunikasi).
Kini
masyarakat banyak yang menggunakan jasa warung internet untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Tanpa penguasaan bahasa asing yang baik tidak mungkin bagi mereka bisa dengan mudah mengakses informasi atau ta seputar dunia luar. Beberapa contoh ketika ingin membuka situs jejaring sosial seperti e-mail, facebook dan twitter mereka harus
22
mengerti benar apa kegunaan dari masing-masing situs tersebut. Oleh sebab itu, untuk mampu berbahasa asing khususnya bahasa inggris serta nilai dari suatu pendidikan, semakin banyak pendiri lembaga pendidikan bahasa asing yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Dengan minimnya ilmu pendidikan bahasa asing yang didapat dari pendidikan formal menciptakan satu kesempatan besar bagi lembaga-lembaga pendidikan bahasa asing untuk berdiri dan berkembang di atas negeri ini.
3. Perjalanan Lembaga - Lembaga Bahasa Asing Terkait Di mulai dari satu kesempatan yang membuka pemikiran para pebisnis untuk mendirikan lembaga pendidikan bahasa asing, semakin banyak pihak yang saling bersaing dalam sisi positif untuk menyajikan ilmu-ilmu yang berkualitas dan metode pembelajaran yang membuat para pelajarnya termotivasi untuk dapat menguasai bahasa asing, melalui lembaga tersebut. Secara keseluruhan dari setiap lembaga pendidikan bahasa asing, metode pengajar dalam proses mengajar siswanya tidaklah jauh berbeda. Akan tetapi ada juga yang menyajikan pendidikan yang akan disampaikan dengan metode pembelajaran yang menarik motivasi siswanya. Sebagai gambaran adalah menghapal lirik lagu kesukaan dan menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ada juga pengajar yang lebih condong ke arah visual untuk menyalurkan ilmu-nya agar lebih cepat diserap oleh siswanya.
23
4. Penyebab - Penyebab Maju dan Mundurnya Lembaga - Lembaga Bahasa Asing Terkait Level pendidikan semakin meningkat seiring perjalanan dan tahaptahap yang dilalui oleh kurikulum pendidikan yang semakin berkembang, lembaga-tembaga bahasa asing semakin berkembang pesat dan mendirikan banyak cabang di banyak tempat di Indonesia. Banyak pelajar hingga pengajar yang ikut serta dalam program pendidikan bahasa Inggris di salah satu lembaga-lembaga tersebut. EF English First adalah salah satu lembaga yang seringkali dijadikan pilihan utama oleh para pelajarnya untuk meresap ilmu bahasa Inggris. Persaingan bisnis dalam bidang pendidikan bahasa Inggris semakin meningkat. Lembaga-lembaga tersebut saling berkompetisi dengan merekrut tenaga pengajar yang berkualitas tinggi dan berpengalaman. Dalam hal ini tidaklah sedikit biaya yang harus di keluarkan oleh lembaga untuk para tenaga pengajar. Dikarenakan hal itu pula biaya untuk kursus bahasa semakin mahal. Meskipun seseorang sudah mengetahui bahwa kursus itu berkualitas tinggi dan penting untuk ilmu pendidikan, namun tidaklah terlepas dari permasalahan ekonomi yang ada. Mungkin tidak masalah bagi mereka yang mendapatkan beasiswa ataupun tunjangan pendidikan dari suatu pihak, lalu bagaimana dengan mereka yang ingin belajar diluar pendidikan formal? Apakah ini satu fenomena ekonomi atau pendidikan? untuk menjawabnya kita cukup kembali ke masalah pentingnya bahasa asing untuk masa depan dan kemajuan negeri ini. Namun pada kenyataanya semakin hari semakin berkurang peminat dari kursus bahasa Inggris. Salah
24
satu masalahnya yaitu ekonomi. Hal inilah yang sempat menjadikan beberapa lembaga bahasa asing semakin berkurang, bukan hanya berkurang jumlah cabangnya saja melainkan kualitas dari metode pengajaran yang diberikan karena surutnya peminat untuk belajar dilembaga itu. Akan tetapi masalah ini hanya terjadi di beberapa lembaga saja. Beberapa lembaga laingya bahkan telah berkembang pesat dan semakin maju. Tidak sedikit pula dari mereka yang sudah merencanakan untuk mengembangkan lembanga pendidikan bahasa inggris itu untuk mendirikan sebuah kampus perkuliahan.
5. Kurikulum Bahasa Inggris Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum bahasa inggris di sekolah-sekolah sudah dirancang sedemikian rupa dan diharapkan bisa menghasilkan output yang maksimal. Akan tetapi coba lihat sendiri betapa bahasa inggris sulit untuk dapat kita kuasai. Mahir dalam grammar belum tentu mahir dalam berkomunikasi dengan bahasa inggris. selama ini kita lihat Pembelajaran bahasa inggris di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia adalah book oriented, grammar oriented. Kita terlalu menekankan penguasaan grammar, kita terlalu terfokus pada buku sehingga benarlah kalau ada bangsa lain yang mengatakan bahasa inggris orang Indonesia seperti buku. Bahasa inggris orang Indonesia kaku terlalu formal dan tidak luwes di dalam
25
berkomunikasi. Coba kita bandingkan dengan negara lain misalkan Singapura, Malaysia, India dan negara lainnya, mereka unggul Bahasa Inggrisnya daripada negara kita. Kenapa bisa demikian?. Sebenarnya belajar Bahasa, semua bahasa pada prinsipnya adalah sama. Karena yang terpenting di dalam Bahasa adalah aplikasinya atau penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa bangsa lain lebih menguasai Bahasa Inggris dibandingkan kita yang sudah bertahun-tahun belajar Bahasa Inggris? jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas cukup simple, yaitu bahwa Bahasa akan mudah kita kuasai manakala kita benarbenar
mengaplikasikannya
di
dalam
percakapan
sehari-hari.
Kita
menggunakan bahasa untuk berbagai kepentingan. Selama ini orientasi pendidikan Bahasa Inggris di negara kita adalah adanya motivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus, nilai ujian yang bagus tanpa memperhatikan tujuan yang lebih esensial dari pembelajaran suatu bahasa yaitu penguasaan bahasa itu sendiri. Coba kita lihat betapa minimnya English club atau tempat dimana kita bisa mempraktekkan diri berbicara Bahasa Inggris dengan teman-teman kita. Kita kebingungan dengan siapa kita harus belajar langsung berkomunikasi dan membiasakan diri berbicara dengan Bahasa Inggris. Selain itu kita kerap malu ketika kita berbicara dengan Bahasa Inggris, Kita tidak percaya diri. Intinya belajar Bahasa akan lebih mudah jika kita membiasakan diri untuk menggunakannya. Memang di negara kita Bahasa yang digunakan adalah Bahasa suku atau daerah kita dan Bahasa Indonesia. Bahasa itulah
26
yang kita gunakan setiap hari-harinya. Sebenarnya sudah ada usaha dari pemerintah kita supaya Bahasa Inggris benar-benar diaplikasikan menjadi kebiasaan di dalam berkomunikasi. Coba kita lihat dengan kemunculan sekolah-sekolah Rancangan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di tanah air. Ini adalah wujud usaha pemerintah agar kita tidak ketinggalan Bahasa Inggrisnya. Karena sekolahsekolah ini merupakan sekolah berlevel internasional maka harus menggunakan Bahasa Inggris atau bilingual, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Yang dapat merubah adalah diri kita sendiri, marilah kita merubah cara berfikir kita mindset kita. Bahwa Bahasa Inggris bukan sesuatu yang susah kita kuasai. Bila setiap individu memiliki kesadaran diri untuk berubah bangsa indonesia bisa berubah dari keadaan sebelumnya. Saran, masukan, ide aspirasi kepada pemerintah dapat kita sampaikan. Dengan begitu diharapkan ada tanggapan atau respon dari pemerintah untuk menyikapi lebih serius kaitannya dengan penguasaan Bahasa Inggris bangsa Indonesia yang tertinggal. Di Malaysia, Singapura dan India Bahasa Inggris memang sudah dijadikan Bahasa Negara selain Bahasa utama atau Bahasa asli negara itu. Harapan kita negara kita bisa mengikuti tiga negara tersebut. Karena sudah menjadi bahasa biasa digunakan dalam percakapan maka bagi negara-negara tersebut tidaklah terlalu sulit menguasai Bahasa Inggris.
27
B. Dasar - Dasar Kurikulum Bahasa Inggris 1. Definisi Kurikulum Kurikulum merupakan acuan pembelajaran dan pelatihan dalam pendidikan dan/atau pelatihan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum melibatkan pemikiran - pemikiran secara filsafat, psikologi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Landasan filsafat pendidikan menelaah fungsi kurikulum secara mendalam dalam radikal sehingga menemukan sifat yang hakiki (substantive nature) dari kurikulum pendidikan dan/atau pelatihan. 8 Kurikulum adalah suatu program
yang menyatakan tujuan
pendidikan, sarana pendidikan dan penilaian pendidikan. Pada hakikatnya kurikulum mencakupi maksud / tujuan, isi / bobot, proses, sumber daya, evaluasi,
perencanaan,
implementasi
dan
pengelolaan.
9
Dalam
perkembanganya, bidang studi pengembangan kurikulum dewasa ini telah diakui sebagai ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, pengetahuan tentang pengembangan kurikulum harus dapat digunakan untuk menciptakan kurikulum bidang studi pada jenjang pendidikan tertentu yang eferktif. 10
8
Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 3. 9 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 1. 10 Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 7.
28
2. Kurikulum Bahasa Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. 11 Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan
berwacana,
yakni
kemampuan
memahami
dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggap atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran. 12 Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi 11
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125 12 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125
29
mencakup performative, functional, informational dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran. 13 Pengajar bahasa memiliki tugas yang berat, tetapi menarik. Banyak tantangan yang harus dihadapi supaya upaya mereka berhasil baik. Setiap pengajar bahasa yang bertugas di dalam kelas tentu terlibat dalam interaksi dan proses belajar mengajar (IBM dan PBM). Keberhasilan suatu pengajaran bahasa ditentukan oleh kebaikan dan kemantapan belajar mengajar (PBM). Dalam bidang belajar mengajar (PBM) bahasa terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan, antara lain: 14 a. Pembelajaran bahasa b. Pengajar bahasa c. Sistem pengajaran bahasa Prestasi pembelajar bahasa ditentukan oleh: a. Pembelajar (Learner) yang berkemauan keras b. Pembelajar melihat relefansi pelajaran bahasa c. Pembelajar mempunyai harapan yang cerah
13
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 126 14 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 2.
30
Prestasi pengajar bahasa ditentukan oleh: a. Pengajar berkompetensi professional tinggi b. Pengajar menghargai para pembelajar c. Pengajar berkemauan keras meningkatkan pengetahuan terkait Prestasi sistem pengajaran bahasa ditentukan oleh: a. Tujuan yang realistis dapat diterima oleh semua pihak b. Sarana dan organisasi yang baik c. Intensitas pengajaran yang relatif tinggi d. Kurikulum dan silabus yang tepat guna (ef. Stevens, 1980:25-8; Tarigan, 1985:5).
C. Minat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris 1. Pengertian Minat Minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
15
Minat merupakan keinginan atau ketertarikan seseorang untuk bersedia memiliki atau menguasai sesuatu. Arti minat menurut bahasa dapat dikatakan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, tanpa ada yang menyuruh. Sementara menurut istilah dapat juga dijabarkan sebagai suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk ikut serta ataupun memiliki semua yang ada pada apa yang diminati.
16
Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar 15
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 2008, h. 1027. 16 Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003, h. 180
31
minatnya. Sardiman berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhankebutuhannya sendiri. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat di anggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut, ada unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu, seperti rasa senang, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar. Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut, jelaslah
bahwa
minat
itu
sebagai pemusatan perhatian atau
reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau
situasi
tertentu
yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. 17 Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa 17
Tidjan, 1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013, h. 71,.
(Online),
32
didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya, dan orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar. Jadi, yang dimaksud dengan minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menanmpakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah, kemauan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang (siswa) seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Minat sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang lain, pada situasi, atau pada aktivitas tertentu dan bukan pada orang lain atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman yang efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek oleh karena berpartisipasi dalam suatu aktivitas. 18 Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan
fungsi
pikiran,
sedangkan
dalam
minat
seolah-olah
menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataannya apa yang menarik minat 18
Dyimyati Mahmud, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
33
menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minatpun menyertai kita. Dari pengertian minat di atas memberikan pengertian bahwa minat menyebabkan perhatian dimana minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa dan perhatian seolah-olah menonjolkan fungsi pikiran. Hal ini menegaskan bahwa apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan berperhatian kita tertarik, minatpun menyertainya jadi ada hubungan antara minat dan perhatian. 19 Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a. Minat adalah suatu gejala psikologis b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik. c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran d. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Menurut Krapp, et. al, mencoba mengkategorikan minat menjadi tiga yaitu: 20 a. Minat personal Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu.
19
Dakir, 1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013. 20 Dewi, Suhartini, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2001, h. 23.
34
b. Minat Situasional Minat situasional merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif berganti-ganti, tergantung rangsangan dari eksternal. c. Minat Psikologikal Minat psikologikal merupakan minat yang erat kaitanya dengan adanya interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang terus menerus dan berkesinambungan.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan diharapkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Proses belajar tidak selalu berhasil, hasil yang dicapai antara siswa yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. berhasil tidaknya proses belajar mengajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Minat belajar peserta didik akan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya faktor objek belajar, metode, strategi, pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru, sikap dan perilaku guru, media pembelajaran, fasilitas, lingkungan belajar, dan sebagainya. Faktor tersebut perlu diperhatikan
dan
dilaksanakan
oleh
guru
dalam
upaya
untuk
menumbuhkembangkan minat belajar peserta didik. Sedangkan menurut Sukardi, menarik minat belajar peserta didik merupakan salah satu upaya
35
guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Pada umumnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan minat belajar dan perhatian peserta didik rendah, diantaranya: a. Proses pembelajaran menoton, atau tidak dimengerti oleh peserta didik; b. Guru tidak siap mengajar; c. Kesehatan guru atau peserta didik terganggu; d. Peserta didik merasa tidak dihargai; e. Suasanan pembelajaran menegangkan. Sebagian orang salah dalam memahami arti membangkitkan minat belajar peserta didik. Mereka mengira hal tersebut dicapai dengan menggunakan berbagai daya tarik pada awal pelajaran, menggunakan rangsangan sementara yang dapat menarik perhatian peserta didik beberapa waktu, seperti dalam metode ceramah, di mana guru menjelaskan materi pelajaran pada peserta didik yang bergantung pada rangsangan sementara, misalnya kisah atau cerita lucu, teka-teki, janji atau hadiah, dan lain sebagainya. Rangsangan-rangsangan seperti itu boleh jadi benar, akan tetapi sering kali mengecewakan, karena peserta didik akan segera bosan terhadap pelajaran, karena tidak menyentuh diri dan keperluan mereka. Proses pembangkitan minat belajar peserta didik jauh lebih luas dan lebih dalam dari pada sekedar membuat rangsangan temporer dalam pembelajaran, karena ia bergantung kepada pemahaman guru terhadap sifat peserta didik, keperluan dan bakat mereka. Keperluan atau kebutuhan, sifat, dan bakat itu adalah potensi yang bisa digunakan untuk mendorong mereka
36
kepada kegiatan-kegiatan dengan tujuan tertentu yang mereka ketahui dan berusaha untuk mencapainya, karena hal itu menyentuh kebutuhan, sifat dan bakat tersebut. 21 Sikap yang diyakini dan menjadi acuan oleh masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan bahasa Inggris dapat dilihat berdasarkan sikap terhadap lembaga pendidikan bahasa yaitu:22 a. Harga yang sepadan dengan kualitas kursus b. Guru native yang berkualitas dan berpengalaman c. Fasilitas Course Consultant, yaitu siswa berdiskusi dengan konsultan kursus untuk menentukan jenis kursus yang sesuai d. Ruangan yang nyaman dan ber AC e. Kelas kecil yang efektif f. Tersedianya kelas pengganti g. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau h. EF Extra, merupakan salah satu kemudahan yang ditawarkan EF English First yaitu dengan memberikan bantuan tambahan setelah kelas bagi para siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak memahami konsep tertentu. i. Jadwal yang fleksibel j. Sertifikat & diploma resmi
21
Zakiah Daradjat, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982, h. 52 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan yang terletak di Gedung Superindo lt. 3, Komplek Pamulang Permai Raya blok SH No. 13 Pamulang Barat - Tangerang Selatan, Adapun waktu penelitian dari bulan September 2013 sampai selesai. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kondisi masyarakat dengan latar belakang dan heterogenitas tinggi, dinamis, cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan.
B. Variabel Penelitian Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya dinamakan variabel. 1, Variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi obyek penelitian. 2
1
Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008
2
Suharsimi, Arikunto, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002,
h. 60. h. 32
37
38
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi satu jenis variabel atau tunggal yaitu: Minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First.
C. Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari penyimpangan dalam penafsiran, maka yang dimaksud dengan minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First adalah keinginan masyarakat untuk memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First sebagai tempat bagi putra-putrinya untuk mempelajari bahasa sehingga kemampuan berbahasanya tinggi sesuai dengan harapan orang tua. Keinginan tersebut dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa yang dipilihnya. Adapun indikator variabel sikap yang diyakini dan menjadi acuan oleh masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First dapat dilihat berdasarkan sikap terhadap lembaga pendidikan bahasa yaitu:3 a. Harga yang sepadan dengan kualitas kursus b. Guru native yang berkualitas dan berpengalaman c. Fasilitas Course Consultant, yaitu siswa berdiskusi dengan konsultan kursus untuk menentukan jenis kursus yang sesuai d. Ruangan yang nyaman dan ber AC e. Kelas kecil yang efektif f. Tersedianya kelas pengganti
3
Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32.
39
g. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau h. EF Extra, merupakan salah satu kemudahan yang ditawarkan EF English First yaitu dengan memberikan bantuan tambahan setelah kelas bagi para siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak memahami konsep tertentu. i. Jadwal yang fleksibel j. Sertifikat & diploma resmi Tiap item dinilai dengan skala Likert lima poin dari sangat setuju (5), setuju (4), cukup setuju (3), tidak setuju (2), sampai sangat tidak setuju (1).
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah risetnya secara khusus, diperoleh langsung dari objek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. 4 1. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan penelitian, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Kuisioner Kuisioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab oleh responden, bertujuan untuk memperoleh data mengenai besarnya 4
45
Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h.
40
pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap keputusan pemilihan masyarakat. 5 Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang data pribadi atau hal-hal yang akan diketahui. 6 Angket atau kuisioner adalah merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki atau responden.7 Sedangkan pendapat lain, kuisioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orangorang yang menjawab). 8 Menurut macamnya, angket dibedakan menjadi 2 yaitu: angket langsung dan angket tak langsung. penelitian ini termasuk angket
9
Angket yang digunakan dalam
langsung dan tertutup. Dikatakan
langsung karena angket ini diberikan langsung dan dikumpulkan pada waktu itu juga. Sedangkan tertutup berarti responden tidak dapat menjawab sesuai dengan kehendaknya tetapi tergantung dari jawaban yang disediakan peneliti. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mencari/mengungkap data tentang minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First. 5
Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks Kelompok Gramedia, 2005, h. 325. 6 Suharsimi, Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998, h. 37 7 Mungin Eddy Wibowo, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang, UNNES Press, 2005, h. 45 8 Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004, h. 37 9 Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, Bandung, CV Mandar Maju. 1990, h. 53
41
b. Wawancara Metode
wawancara
digunakan
penulis
untuk
menyeleksi
responden sebelum mengisi kuisioner serta menanyakan dan menjelaskan dalam pengisian angket apabila terdapat hal yang kurang dimengerti.
c. Studi Dokumentasi Dokumentasi asal kata dari dokumen yang artinya catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, dan sebagainya. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.
10
Dalam penelitian ini metode dokumentasi
digunakan untuk mengambil data tentang siswa-siswi (peserta didik) yang mengikuti kursus di lembaga pendidikan bahasa inggris EF English First. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini meminta responden menunjukan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan tentang suatu
10
Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008, h. 240.
42
objek (Istijanto, 2005, hlm. 88).
11
Alat ukur yang digunakan adalah
kuisioner yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Minat masyarakat akan diukur dari pengaruh sikap dan norma subjektif. Untuk masing-masing responden mempunyai 5 alternatif jawaban (Skala Likert). Masing-masing prioritas dari kelima point tersebut, yaitu: 1) Sangat setuju (SS) / yang setara
: diberi nilai 5
2) Setuju (S) / yang setara
: diberi nilai 4
3) Ragu-ragu (R) / yang setara
: diberi nilai 3
4) Tidak setuju (TS) / yang setara
: diberi nilai 2
5) Sangat tidak setuju (STS) / yang setara
: diberi nilai 1
2. Teknik Analisis Data Setelah data-data diperoleh, maka data tersebut selanjutnya diolah kemudian dilakukan analisis. Analisis data ini penting artinya karena dari analisis ini, data yang diperoleh dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Metode analisis data yang digunakan atau diterapkan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek penelitian yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis tentang permasalahan yang dihadapi oleh objek penelitian kemudian dibandingkan dengan standar yang ada pada saat itu untuk selanjutnya dideskripsikan
11
88
Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h.
43
pada lembaga pendidikan bahasa inggris EF English First. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkrit tentang peningkatan minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah - langkah sebagi berikut: a. Editing Dalam menganalisis data yang harus dilakukan adalah editing, pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran
pengisian
kesalahan/kekeliruan
angket dalam
tersebut mendapatkan
agar
terhindar
informasi
dari
sehingga
mendapatkan informasi sehingga mendapatkan data yang akurat. b. Scoring Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan scoring hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing jawaban diberi nilai sebagai berikut: Tabel 3.1 Scoring Jawaban Responden No 1 2 3 4 5
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu - Ragu Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai 5 4 3 2 1
44
c. Tabulating Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah diberi skor. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus statistik presentase, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
= Angka persentase
F
= Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N
= Number of cases (jumlah frekuensi) atau banyaknya individu
%
= Bilangan tetap (Konstan)
BAB IV HASIL PENELITIAN
E. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First 1. Sejarah Singkat Berdirinya EF English First EF Education merupakan lembaga swasta terbesar di dunia yang mengkhususkan diri dalam bidang pelatihan bahasa Inggris, wisata edukatif dan pertukaran budaya. EF Education didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult, pengusaha muda berkebangsaan Swedia. Pada saat itu, EF English First masih merupakan perusahaan kecil dan baru memiliki satu kantor. Awalnya, tujuan EF English First sangat sederhana, yaitu membawa siswa SMA asal Swedia untuk belajar bahasa Inggris di Inggris. Ide bisnis tersebut memang sederhana, namun saat ini telah terbukti sebagai ide yang cemerlang. 1
1
www.englishfirst.co.id
45
46
Lebih dari 40 tahun kemudian, EF Education First berhasil menjadi lembaga pendidikan swasta terbesar di dunia, dengan lima belas anak perusahaan dan organisasi nirlaba yang memfokuskan diri pada pembelajaran bahasa, wisata edukatif dan program gelar akademis. Saat ini, EF English First memiliki lebih dari 35.000 karyawan, tenaga pengajar dan sukarelawan di seluruh dunia. Dengan kantor dan sekolah di 54 negara, EF English First telah mengubah dunia menjadi ruang kelas global. 2 EF English First merupakan bagian dari EF Education First, lembaga pendidikan swasta terbesar di dunia. Sejak 1965, EF English First telah membantu jutaan siswa belajar di dalam negeri maupun ke luar negeri melalui misinya untuk meruntuhkan hambatan bahasa, budaya, dan geografi yang memisahkan kita. Dengan lebih dari 450 kantor dan sekolah di seluruh dunia, EF English First memiliki jaringan global guru dan profesional. Penelitian akan menganalisis mengenai lembaga pendidikan bahasa EF (english first) dengan lokasi terletak di Gedung Superindo lt. 3, Komplek Pamulang Permai Raya blok SH No. 13 Pamulang Barat Tangerang Selatan, Adapun waktu penelitian dari bulan September 2013 sampai selesai. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kondisi masyarakat dengan latar belakang dan heterogenitas tinggi, dinamis, cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan.
2
www.englishfirst.co.id
47
2. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi mengenai lembaga pendidikan bahasa EF (english first) terdapat visi, misi dan tujuan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Visi “The Faster Way To Learn English” b. Misi Meruntuhkan hambatan bahasa, budaya dan geografis. c. Tujuan Berkomitmen untuk menghilangkan hambatan bahasa, budaya dan geografis dengan menyediakan pendidikan berkualitas terbaik - di luar negeri, di dekat rumah atau melalui internet. 3. Profil Pengajar EF English First Berikut ini deskripsi data mengenai keadaan pengajar di EF English First Tahun Pelajaran 2013/2014: Tabel 4.1 Keadaan Pengajar EF English First Pamulang Barat No 1
Nama Guru Fiona
Asal Negara Inggris
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
Jenis Pendidikan Kelamin Terakhir Perempuan S1 Bahasa Inggris (cumlaude) Diploma Bahasa Mandarin Universitas Newcastle, Australia
Pengalaman Mengajar 5 Tahun
48
Tabel 4.1 (Lanjutan) No 2
Nama Guru Rahmi
Asal Negara Indonesia
3
Will
Kanada
4
Sara
Amerika Serikat
Jenis Pendidikan Kelamin Terakhir Perempuan S2 Bahasa Inggris Sertifikasi Tes Pengetahuan Guru (TKT) Laki - Laki S2 Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Indiana, Amerika Serikat Diploma Trinity Setifikasi Tes Pengetahuan Guru (TKT) Tingkat 4 Kualifikasi Perempuan Sarjana Sastra Bahasa Inggris Kampus New England Barat, Amerika Serikat CELTA International House
Pengalaman Mengajar 5 Tahun
10 Tahun
4 Tahun
Sumber: EF English First Pamulang Barat Berdasarkan data di atas terlihat bahwa guru atau pengajar pada lembaga pendidikan bahasa EF (English First) memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris, hal ini terlihat dari jenjang pendidikan terakhir dengan lulusan luar negeri dengan predikat cumlaude, dan berdasarkan pengalaman pengajar atau tenaga pendidik yang cukup lama dan telah memiliki
49
pengalaman yang sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan data tersebut membuktikan bahwa EF (English First) merupakan lembaga pendidikan bahasa yang mampu mendidik siswa secara profesional.
4. Data Siswa - Siswi Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First Berikut ini jumlah peserta kursus EF English First tahun pelajaran 2013 - 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Jumlah Siswa - Siswi SMP dan SMA Pada EF English First No
Jenjang Pendidikan Siswa
Jumlah Siswa Laki - Laki
Perempuan
1
SMP
24
36
2
SMA
15
43
39
79
Jumlah
Sumber: EF English First Pamulang Barat Berdasarkan jumlah siswa pada tabel di atas terlihat siswa dengan pendidikan SMP dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 24 siswa dan siswa dengan pendidikan SMP dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 36 siswa, siswa dengan pendidikan SMA dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 15 siswa dan siswa dengan pendidikan SMA dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 43 siswa.
5. Sarana dan Prasarana EF English First Fasilitas yang tersedia di Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First sebagai berikut:
50
Tabel 4.3 Fasilitas Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Fasilitas Ruang Kelas Ruang iLab Ruang Life Club Ruang Interactive White Board (IWB) Ruang Guru Ruang Staff Ruang Lobby Ruang Server Ruang Sales Ruang Director of Studies Toilet
Jumlah 9 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang
Kondisi Baik Baik Baik Baik
1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 7 Ruang
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: English First (EF) Pamulang Barat Berdasarkan data tabel di atas dan diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, fasilitas yang terdapat pada Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First terdiri dari 11 fasilitas yang terdiri dari 9 ruangan kelas, 1 ruang iLab, 1 ruang life club, 1 ruang interactive white board (IWB), 1 ruang guru, 1 ruang staff, 1 ruang lobby, 1 ruang server, 1 ruang Sales, 1 ruang director of studies dan 7 ruang toilet. Berdasarkan fasilitas yang ada, diharapkan siswa dapat belajar dengan nyaman dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta sesuai harapan orang tua siswa. F. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First Gambaran umum pelaksanaan pembelajaran di EF English First didasarkan pada hasil obeservasi/pengamatan dan wawancara dengan beberapa orang staff dan guru. Kegiatan pembelajaran di EF English First dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah disediakan. Jadwal pada lembaga kursus bahasa dibagi berdasarkan level siswa sebagai berikut, yaitu: Small Star, Highflyer,
51
Trailblazers, Frontrunner (Senin, rabu, dan jum’at 3 pertemuan, selasa dan kamis 2 pertemuan, senin dan jum’at 2 pertemuan pada pukul 15.00 – 21.00. Sabtu 1 pertemuan pada pukul 10.00-14.00). Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan guru yang profesional, guru pada EF English First memiliki guru dengan lulusan luar negeri. Kegiatan belajar bahasa inggris memberi kenyamanan bagi siswa dalam belajar bahasa inggris dan menggunakan teknik yang memudahkan siswa mengerti mengenai bahasa inggris. Sistem pengajaran yang dilakukan EF English First membuat siswa senang, hal ini terlihat berdasarkan hasil wawancara oleh Erika Myisha H. Kelas XI di SMAN 2 Tangsel, seorang murid di EF English First "Aku mulai belajar bahasa Inggris di EF English First saat kelas 1 SMP. Saya senang belajar di EF English First karena kemampuan berbahasa Inggris saya menjadi semakin baik. Suasana belajar di EF English First sama sekali tak membosankan. Saya sangat menyukai kursus bahasa Inggris di EF English First. I love EF so much!". Siswa lainya yang diwawancarai adalah Theresia Jenifer, Kelas XII di SMAN 2 Tangsel, menyatakan "Awalnya saat saya memutuskan untuk belajar di EF English First, saya merasa sangat malas karena saya pikir kelasnya akan sangat membosankan dan mengurangi waktu luang saya. Tapi, setelah mulai belajar bahasa Inggris di EF English First, saya menyadari bahwa saya salah! Belajar di EF English First ternyata menyenangkan! Saya menjadi semakin tertarik untuk belajar Bahasa Inggris dan semakin menyadari pentingnya belahar bahasa Inggris. EF English First telah membantu saya berbahasa Inggris jauh lebih baik. Thanks, EF!". Hal ini membuktikan bahwa EF English First merupakan lembaga pendidikan yang digemari masyarakat.
52
G. Deskripsi, Analisa dan Interpretasi Data Data diperoleh melalui wawancara dengan pengajar dan penyebaran angket kepada peserta didik, berisi 28 pernyataan yang dijawab oleh 36 responden. Setelah data terkumpul hasil wawancara dan angket yang penulis bagikan kepada peserta didik, kemudian data diolah dengan menggunakan rumus prosentase yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel berikut ini: 1. Harga Yang Sepadan Dengan Kualitas Kursus Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai harga yang sepadan dengan kualitas kursus, yaitu: Tabel 4.4 Kesesuaian Materi Kursus dengan Kebutuhan No
1
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
12
33%
b. Setuju
22
61%
c. Ragu-ragu
2
6%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Pemilihan yang tepat dalam suatu kursus karena materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa menjadi faktor penting dalam hal pemilihan minat siswa memilih lembaga bahasa, untuk memenuhi kebutuhan akan siswa EF English First memberikan materi yang cukup baik dan sesuai dengan keinginan siswa. Untuk memuaskan pelayanan EF membuat kelas dengan tingkatan yang sesuai dengan harapan siswa dan orang tua.
53
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 33%, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 responden atau sebesar 61%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 6% dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa EF English First telah mampu memberikan kebutuhan siswa dengan baik dan memberikan yang terbaik bagi siswanya. Tabel 4.5 Kesesuaian Materi Kursus dengan Materi Bahasa Inggris di Sekolah No
2
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
3
8%
b. Setuju
17
47%
c. Ragu-ragu
11
31%
d. Tidak Setuju
4
11%
e. Sangat Tidak Setuju
1
3%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kebutuhan akan berbahasa inggris pada kurikulum di sekolah menjadi alasan bagi siswa mengikuti kursus. Kesulitan belajar berbahasa inggris menjadi hal yang sangat mempengaruhi siswa dalam memilih
54
lembaga pendidikan bahasa inggris yang tepat. Dengan alasan tersebut siswa akan memilih sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan pelajaran bahasa inggris di sekolah, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 11 responden atau sebesar 31%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 11% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan pelajaran bahasa inggris di sekolah. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa EF English First menyediakan kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam menghadapi pelajaran si sekolah EF English First membuat kelas khusus atau yang disebut dengan kelas trailblazer, yaitu kelas khusus yang memiliki beberapa tujuan mempersiapkan siswa untuk berhasil dalam ujian masuk sekolah tinggi dan universitas, membangun rasa percaya diri untuk berbahasa Inggris dalam hidup sehari-hari, mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri dan penuh motivasi. Dengan tujuan tersebut diharapkan siswa mampu berkompetisi dalam mata pelajaran di sekolah dan menjadi murid yang berprestasi dalam mata pelajaran bahasa inggris. 3 3
www.englishfirst.co.id
55
Tabel 4.6 Ketersesuaian Materi dengan Kebutuhan Dunia Kerja No
3
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
9
25%
b. Setuju
15
42%
c. Ragu-ragu
12
33%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Dalam dunia kerja bahasa inggris menjadi hal yang penting dalam memperoleh pekerjaan, kemampuan bahasa inggris yang baik menjadi modal bagi seseorang dalam menarik perhatian perusahaan. Dengan kebutuhan tersebut semakin meningkatnya permintaan akan berbahasa inggris dengan tujuan mendapatkan pekerjaan. Maka alasan seseorang memilih kursus yang baik dan memiliki kredibilitas yang baik akan menjadi pertimbangan siswa dalam pemilihan kursus bahasa inggris. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, responden yang menjawab setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 42%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 responden atau sebesar 31% dan responden tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
56
Tabel 4.7 Manfaat Kursus Dalam Membantu Menyelesaikan Tugas-Tugas Bahasa Inggris di Sekolah No
4
Alternatif Jawaban a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju Jumlah
S
P%
4 22 8 2 -
11% 61% 22% 6% -
36
100%
Sumber: Data Diolah Tugas disekolah bagi siswa menjadi alasan siswa memilih EF English First sebagai lembaga bahasa inggris yang memberikan materi berbahasa inggris dengan sistem yang menyenangkan dan dengan guru yang profesional dengan lulusan luar negeri bahkan guru pada EF English First adalah orang luar negeri yang didatangkan langsung dari inggris. Guru pada EF English First memiliki kemampuan dalam hal memotivasi dan inspirasi kepada siswa dengan baik. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 11%, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 responden atau sebesar 61%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 6% dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena dapat membantu mengerjakan tugas - tugas bahasa inggris di sekolah.
57
2. Guru Native Yang Berkualitas Dan Berpengalaman Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai guru native yang berkualitas dan berpengalaman: Tabel 4.8 Proses Pembelajaran Berlangsung Sangat Menyenangkan No
5
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
15
42%
b. Setuju
16
44%
c. Ragu-ragu
5
14%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Belajar bagi siswa adalah hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk jadi lebih baik. Maka perlu adanya metode yang tepat dalam melakukan belajar dan mengajar. Sistem belajar yang digunakan EF English First sangat membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik siswa untuk memilih EF English First sebagai lembaga bahasa yang terbaik. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 42%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 44%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 14% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena sistem belajar yang menyenangkan.
58
Tabel 4.9 Memberi Kesempatan Setiap Peserta Untuk Berani Tampil di Depan Kelas No
6
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
8
22%
b. Setuju
25
70%
c. Ragu-ragu
3
8%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kebebasan merupakan hal yang dapat menjadi faktor minat siswa dalam memilih lembaga bahasa pada EF English First. Dengan kebebasan siswa dalam melakukan pembelajaran akan meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa, sehingga siswa akan dapat belajar dengan giat yang akan meningkatkan minat bagi siswa untuk belajar. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 25 responden atau sebesar 70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 8% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena metode pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk berani tampil di depan kelas.
59
Tabel 4.10 Memberi Kesempatan Peserta Untuk Berlatih Baik di Dalam dan Luar Kelas No
7
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
10
28%
b. Setuju
21
58%
c. Ragu-ragu
5
14%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Untuk membuat kesan yang tidak membosankan EF English First melakukan sistem pembelajaran dengan melakukan pembelajaran dengan sistem belajar pada dalam ruangan dan luar ruangan hal ini bertujuan agar siswa dapat berinteraksi tidak hanya berdasarkan benda di luar ruangan saja tetapi di luar ruangan juga. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 58%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 14% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena proses belajar di EF English First memberi kesempatan peserta untuk berlatih baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
60
Tabel 4.11 Tanggapan Pengajar Terhadap Keluhan Siswa No
8
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
8
22%
b. Setuju
19
53%
c. Ragu-ragu
8
22%
d. Tidak Setuju
1
3%
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Dalam belajar bahasa inggris siswa terkadang mengalami kesulitan dalam hal belajar, namun EF English First menampung segala keluhan yang dialami siswa berdasarkan gerak dan keinginan siswa ketika belajar. Setelah memahami keluhan, guru pada EF English First
melakukan perbaikan
dalam hal sistem belajar siswa. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena tenaga pengajar yang selalu memahami keluhan siswa siswi, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 53%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3% dan tidak satupun siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena tenaga pengajarnya yang memahami keluhan siswa - siswi.
61
Tabel 4.12 Pemberian Soal-Soal Untuk Mengetahui Kemajuan Belajar Saya No
9
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
9
25%
b. Setuju
18
50%
c. Ragu-ragu
9
25%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Sistem pembelajaran dalam meningkatkan keahlian berbahasa inggris dilakukan dengan pemberian soal sebagai langkah pengujian kemampuan setelah dilakukan belajar. Tujuan dilakukan pemberian soal soal sebagai langkah EF English First dalam mengukur kemajuan siswa. Pengukuran kemampuan bagi siswa akan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar memberikan soal - soal bahasa inggris untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, responden yang menjawab setuju sebanyak 18 responden atau sebesar 50%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena pengajar memberikan soal - soal bahasa inggris untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
62
Tabel 4.13 Keterlibatan Guru Dalam Proses Pembelajaran No
10
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
11
31%
b. Setuju
20
55%
c. Ragu-ragu
5
14%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kedekatan guru terhadap siswa dalam sistem belajar mengajar menjadi hal yang penting bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Dalam hal belajar bahasa inggris perlu adanya sistem kedekatan antara guru dengan siswa. Pada lembaga pendidikan EF English First menggunakan sistem kedekatan antara guru dengan siswa, tujuan dari EF English First untuk melakukan hal tersebut untuk meningkatkan pemahaman mengenai bahasa inggris. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar ikut dalam kegiatan belajar bersama siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 31%, responden yang menjawab setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 55%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 14%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar ikut / terlibat dalam kegiatan belajar bersama siswa.
63
Tabel 4.14 Kesediaan Mendengarkan Pendapat / Keluhan Siswa No
11
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
7
19%
b. Setuju
16
45%
c. Ragu-ragu
13
36%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Guru pada EF English First menggunakan sistem pengajaran dengan menganalisa apa kesulitan dari siswa dalam berbahasa inggris, hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam berbahasa inggris. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar mendengar pendapat dan keluhan siswa selayaknya orang tua/teman, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 19%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 45%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 13 responden atau sebesar 36%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar mendengar pendapat dan keluhan siswa selayaknya orang tua/teman.
64
Tabel 4.15 Guru Bantu Siswa Untuk Mengenali Potensinya No
12
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
6
17%
b. Setuju
26
72%
c. Ragu-ragu
4
11%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Guru pengajar pada EF English First melakukan sistem pengajaran dengan mengetahui potensi yang dimiliki siswa, hal ini yang menjadi kunci keberhasilan EF English First sebagai lembaga bahasa yang mampu bersaing di dunia bisnis untuk kategori kursus bahasa inggris, bahkan diakui sebagai lembaga bahasa inggris yang bertaraf internasional. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 26 responden atau sebesar 72%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar 11%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi siswa.
65
3. Fasilitas Course Consultant Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai fasilitas course consultant: Tabel 4.16 Kontribusi Life Club di EF Dalam Membantu Menggali Potensi Diri No
13
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
6
17%
b. Setuju
17
47%
c. Ragu-ragu
13
36%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah EF English First merupakan lembaga bahasa inggris yang memiliki program dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa, terdapat salah satu program yang dilakukan EF English First dalam menunjang belajar berbahasa inggris. Kegiatan life club di EF English First membantu siswa dalam menggali potensi diri memahami bahasa inggris. Kegiatan life club adalah kegiatan belajar di luar ruangan dengan bimbingan dari guru EF English First. Guru berfungsi membantu siswa terlibat dalam kegiatan. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
66
13 responden atau sebesar 36%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena kegiatan life club membantu siswa dalam menggali potensi diri memahami bahasa inggris. Tabel 4.17 Pemberian Kebebasan Berpikir / Berkreasi No
14
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
11
31%
b. Setuju
23
64%
c. Ragu-ragu
2
5%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kebebasan berfikir dan berkreasi merupakan hal yang dapat memotivasi siswa untuk menjadi lebih baik. Karena dengan kebebasan berfikir akan meningkatkan kreativitas dan dapat membuat psikologi anak menjadi lebih mudah menerima ilmu. EF English First percaya, suasana yang menyenangkan akan mendorong para siswa untuk belajar lebih cepat dan juga meningkatkan rasa percaya diri siswa. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena dalam proses belajar siswa diberi kebebasan berpikir dan berkreasi saat mengerjakan tugas bahasa inggris, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 31%, responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau
67
sebesar 64%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 5%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena dalam proses belajar siswa diberi kebebasan berpikir dan berkreasi saat mengerjakan tugas bahasa inggris. Tabel 4.18 Bantu Siswa Dalam Menyelesaikan Kesulitan Belajar No
15
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
8
22%
b. Setuju
24
67%
c. Ragu-ragu
3
8%
d. Tidak Setuju
1
3%
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Guru di EF English First merupakan guru yang berpengalaman dalam hal berbahasa inggris, Para guru akan mampu mengajar dengan lebih profesional lagi demi menjamin kualitas dan efektivitas kursus. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 24 responden atau sebesar 67%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan tidak terdapat responden
68
menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan belajar siswa. Tabel 4.19 Bantu Siswa Saat di Butuhkan No
16
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
6
17%
b. Setuju
24
66%
c. Ragu-ragu
6
17%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Guru pada EF English First memberikan bantuan dan nasehat bagi siswa, hal ini dilakukan karena dengan perhatian akan membuat siswa lebih nyaman dengan guru. Karena dengan kenyamanan dari seorang guru akan meningkatkan keinginan siswa untuk mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 24 responden atau sebesar 66%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar memberikan bantuan dan nasehat saat siswa memerlukannya.
69
4. Ruangan yang Nyaman dan Ber AC Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai ruangan yang nyaman dan ber AC: Tabel 4.20 Kenyamanan Belajar No
17
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
15
42%
b. Setuju
19
53%
c. Ragu-ragu
2
5%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kenyamanan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dengan kenyamanan sistem belajar mengajar akan meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Lembaga bahasa EF English First merupakan lembaga pendidikan bahasa inggris yang memberikan fasilitas yang canggih dan nyaman. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 42%, responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 53%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 5%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus karena belajar di EF English First membuat siswa lebih nyaman.
70
Tabel 4.21 Penggunaan Teknologi Inovatif iLAB di EF English First (Sistem Pembelajaran Online) No
18
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
7
20%
b. Setuju
18
50%
c. Ragu-ragu
8
22%
d. Tidak Setuju
3
8%
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah iLAB merupakan fasilitas yang diberikan EF English First dalam menunjang kegiatan belajar bahasa inggris secara online. Sistem pembelajran online pada EF English First dapat berlangsung selama 24 jam di mana saja. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena penggunaan teknologi inovatif iLAB (sistem pembelajaran online) memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa inggris, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 20%, responden yang menjawab setuju sebanyak 18 responden atau sebesar 50%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 8% dan tidak terdapat responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena penggunaan teknologi inovatif iLAB (sistem pembelajaran online) memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa inggris.
71
5. Kelas Kecil Yang Efektif Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai kelas kecil yang efektif: Tabel 4.22 Efektifitas Ruang Belajar No
19
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
13
36%
b. Setuju
19
53%
c. Ragu-ragu
3
8%
d. Tidak Setuju
1
3%
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Ruang belajar belajar pada EF English First memiliki ruangan yang kecil dan sangat efektif yang dapat memberikan suasana belajar yang semakin akrab, dengan ruangan
yang kecil memungkinkan antar siswa
dapat memberikan keakraban karena saling berdekatan dan memungkinkan untuk berkomunikasi dengan baik. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena mengenai kelas kecil yang efektif, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 36%, responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 53%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3% dan tidak terdapat responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena ruang kelas yang kecil sangat efektif sehingga suasana belajar semakin akrab.
72
6. Tersedianya Kelas Pengganti Berikut
ini
merupakan hasil
jawaban responden mengenai
tersedianya kelas pengganti: Tabel 4.23 Pemberian Kesempatan Mengikuti Materi yang Tertinggal No
20
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
7
19%
b. Setuju
15
42%
c. Ragu-ragu
9
25%
d. Tidak Setuju
4
11%
e. Sangat Tidak Setuju
1
3%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Dalam suatu proses belajar kemampuan siswa berbeda - beda terdapat anak dengan daya tangkap yang baik dan terdapat anak dengan daya tangkap yang kurang baik dan bagi siswa yang tidak masuk pada pertemuan sebelumnya dan siswa dapat mengikuti pengganti materi pada pertemuan selanjutnya di kelas lain sesuai dengan levelnya. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena siswa senang di beri kesempatan belajar di kelas lain jika tertinggal materi yang seharusnya sudah dipelajari, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 19%, responden yang menjawab setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 42%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden
73
atau sebesar 11% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena siswa senang diberi kesempatan belajar di kelas lain jika tertinggal materi yang seharusnya sudah dipelajari.
7. Lokasi yang Strategis dan Mudah Dijangkau Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai lokasi yang strategis dan mudah dijangkau: Tabel 4.24 Pendapat Tentang Lokasi EF English First No
21
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
10
28%
b. Setuju
17
47%
c. Ragu-ragu
6
17%
d. Tidak Setuju
2
5%
e. Sangat Tidak Setuju
1
3%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah EF English First merupakan lembaga pendidikan bahasa yang berlokasi pada tempat yang strategis, sehingga memudahkan siswa untuk menuju lokasi. Kemudahan akses menuju lokasi menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk mendaftarkan kursus bagi anaknya. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena memiliki lokasi yang strategis, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau
74
sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 5% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena lokasinya yang strategis. Tabel 4.25 Jarak antara Rumah Saya dengan EF English First No
22
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
10
28%
b. Setuju
16
45%
c. Ragu-ragu
4
11%
d. Tidak Setuju
3
8%
e. Sangat Tidak Setuju
3
8%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kedekatan jarak rumah dengan lokasi kursus menjadi pertimbangan masyarakat dalam mendaftarkan kursus anaknya di EF English First, hal ini menjadi pertimbangan pula bagi EF English First untuk mencari lokasi yang tepat. Untuk mewujudkan hal itu EF English First dalam memilih lokasi pada wilayah perumahan. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena jarak antara rumah saya dekat dengan EF English First, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 45%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
75
4 responden atau sebesar 11%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 8% responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 8%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena jarak rumah dengan EF English First cukup berdekatan. Tabel 4.26 Banyak Pilihan Sarana Transportasi Menuju EF English First No
23
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
5
14%
b. Setuju
23
64%
c. Ragu-ragu
5
14%
d. Tidak Setuju
2
5%
e. Sangat Tidak Setuju
1
3%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Kemudahan menuju lokasi menjadi pertimbangan bagi masyarakat dalam memiliki lembaga kursus, maka dari itu sarana transportasi yang banyak dan ketersediaan angkutan umum menjadi faktor pertimbangan bagi masyarakat dalam memilih kursus pada lembaga pendidikan bahasa EF English First. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena sarana transportasi atau angkutan umum menuju EF English First banyak pilihan, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 14%, responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%, responden yang
76
menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 14%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 5% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena sarana transportasi atau angkutan umum yang banyak pilihan.
8. EF Extra Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai EF Extra, adapun dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.27 Bantuan Tambahan Kelas Kepada Siswa yang Belum Memahami Konsep Tertentu No
24
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
6
17%
b. Setuju
17
47%
c. Ragu-ragu
12
33%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
1
3%
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Memberikan bantuan tambahan kelas kepada siswa yang belum memahami konsep tujuan tertentu dengan tujuan agar siswa lebih memahami mengenai bahasa inggris dan dalam tambahan kelas ini guru memberikan strategi belajar yang mudah untuk memahami bahasa inggris. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan
77
kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 responden atau sebesar 33%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena memberikan bantuan tambahan kelas kepada siswa yang belum memahami konsep tertentu. 9. Jadwal yang Fleksibel Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai jadwal yang fleksibel: Tabel 4.28 Pengaturan Kegiatan Belajar No
25
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
8
22%
b. Setuju
25
70%
c. Ragu-ragu
3
8%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Jadwal belajar dan pengaturan ruang kelas yang baik akan menentukan seseorang untuk memilih lembaga pendidikan bahasa, karena saat ini banyak siswa yang tidak hanya mengikuti satu kursus. Dengan
78
keadaan tersebut EF English First menyediakan beberapa jadwal yang sesuai dengan keinginan siswa. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena kegiatan belajar di EF English First diatur secara baik, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 25 responden atau sebesar 70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 8%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena kegiatan belajarnya diatur secara baik.
Tabel 4.29 Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi No
26
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
8
22%
b. Setuju
23
64%
c. Ragu-ragu
4
11%
d. Tidak Setuju
1
3%
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Di EF English First menyediakan informasi yang diperlukan saat belajar bahasa inggris diperoleh dari berbagai sumber, hal ini membuat siswa tertarik dengan kursus di EF English First. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena informasi yang saya perlukan saat belajar bahasa inggris dapat saya peroleh dari berbagai sumber, terlihat bahwa responden
79
yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar 11%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3% dan tidak terdapat responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena informasi yang siswa perlukan saat belajar bahasa inggris dapat siswa peroleh dari berbagai sumber.
10. Sertifikat & Diploma Resmi Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai sertifikat dan diploma resmi: Tabel 4.30 Ketersediaan Tenaga Pengajar Internasional No
27
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
12
33%
b. Setuju
20
56%
c. Ragu-ragu
4
11%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Tenaga pengajar di EF English First merupakan pengajar dengan taraf internasional, lulusan dengan taraf internasional akan menyakinkan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan kursus bahasa. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena tenaga pengajar bertaraf internasional, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau
80
sebesar 33%, responden yang menjawab setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 56%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar 11%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena tenaga pengajar bertaraf internasional. Tabel 4.31 Profesionalisme Tenaga Pengajar No
28
Alternatif Jawaban
S
P%
a. Sangat Setuju
12
33%
b. Setuju
23
64%
c. Ragu-ragu
1
3%
d. Tidak Setuju
-
-
e. Sangat Tidak Setuju
-
-
36
100%
Jumlah
Sumber: Data Diolah Profesionalisme pengajar menjadi kunci keberhasilan lembaga pendidikan bahasa. Lembaga pendidikan bahasa pada EF English First memiliki guru yang profesional, bahkan pada EF English First memiliki tenaga pengajar asing yang berasal dari luar negeri. Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF English First karena tenaga pengajar profesional, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 33%, responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 1 responden atau sebesar 3%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena tenaga pengajarnya profesional.
81
H. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk memperoleh nilai ratarata setiap dimensi variabel penelitian berdasarkan data yang diperoleh melalui angket, sehingga diketahui secara umum persepsi siswa-siswi terhadap lembaga pendidikan bahasa EF. Untuk itu digunakan pedoman interprestasi menurut Suharsimi Arikunto, yaitu: 1. Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 80 - 100%. 2. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 60 - 79%. 3. Ragu-ragu, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40 - 59%. 4. Kurang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 20 - 39%. 5. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0% - 19%. Untuk menetukan prosentase, digunakan perhitungan
sederhana
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalihkan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. 2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. 3. Menentukan kategori, yakin dengan menggunakan rumus.
Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 36 siswa yang terdiri dari 10 dimensi yaitu:
82
Tabel 4.32 Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Masyarakat No
Dimensi
Skor
1
Harga yang sepadan dengan kualitas kursus Guru native yang berkualitas dan berpengalaman Fasilitas Course Consultant Ruangan yang nyaman dan ber AC Kelas kecil yang efektif Tersediannya kelas Pengganti Lokasi yang strategis dan terjangkau EF Extra
2
3 4
5 6 7
8 9 10
Jadwal Yang Fleksibel Sertifikat & Diploma Resmi
556
Nilai Harapan (NH) 4 x 5 = 20
556 : 36 = 15,4
15,4 x 100% = 77% 20
1172
8 x 5 = 40
1172 : 36 = 32,6
32,6 x 100% = 81,5% 40
Sangat Baik
582
4 x 5 = 20
582 : 36 = 16,7
294
2 x 5 = 10
294 : 36 = 8,17
16,7 x 100% = 83,5% 20 8,17 x 100% = 81,7% 10
Sangat Baik Sangat Baik
152
1x5=5
152 : 36 = 4,2
131
1x5=5
131 : 36 = 3,6
Sangat Baik Baik
409
3 x 5 = 15
409 : 36 = 11,4
4,2 x 100% = 84% 5 3,6 x 100% = 72% 5 11,4 x 100% = 76% 15
135
1x5=5
135 : 36 = 3,8
Baik
295
2 x 5 = 10
295 : 36 = 8,2
307
2 x 5 = 10
307 : 36 = 8,5
3,8 x 100% = 76% 5 8,2 x 100% = 82% 10 8,5 x 100% = 85% 10 79,9%
Rata – Rata
Nilai Skor (NS)
NS × 100% NH
Kategori Nilai
Berdasarkan perhitungan statistik sederhana di atas dapat diketahui bahwa harga yang sepadan dengan kualitas kursus, jadwal yang fleksibel, lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra berada pada kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat memilih EF English First sebagai tempat kursus dipengaruhi oleh harga yang sepadan dengan kualitas kursus, jadwal yang fleksibel, lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra.
Baik
Baik
Sangat Baik Sangat Baik Baik
83
Sedangkan guru native yang berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif, lokasi yang strategis dan terjangkau, jadwal yang fleksibel, sertifikat & diploma resmi berada pada kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat memilih EF English First sebagai lembaga pendidikan bahasaa yang paling terbaik diantara lembaga bahasa lainya dan memilih EF English First sebagai lembaga pendidikan bahasa berdasarkan guru native yang berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif, lokasi yang strategis dan terjangkau, jadwal yang fleksibel, sertifikat & diploma resmi. Berdasarkan
hasil
perhitungan
dimensi
yang
paling
diminati
masyarakat adalah berdasarkan sertifikat dan diploma resmi. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat memilih EF English First karena gurugurunya yang memiliki sertifikat dan diploma resmi yang berkualitas, karena memiliki nilai statistik lebih besar diantara dimensi lainya yaitu sebesar 85%.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa temuan berikut: 1. Berdasarkan hasil statistik bahwa minat masyarakat terhadap EF English First memiliki hasil dengan kategori baik atau memiliki nilai statistik sebesar 79,9%. Hal ini membuktikan bahwa EF English First merupakan lembaga pendidikan bahasa yang diminati masyarakat dan merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kualitas yang baik bagi masyarakat. 2. Berdasarkan hasil dan pembahasan dinyatakan bahwa seluruh dimensi (harga yang sepadan dengan kualitas kursus, guru native yang berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif, tersedianya kelas pengganti, lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra, jadwal yang fleksibel, sertifikat &
84
85
diploma resmi) mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First, namun dari keseluruhan dimensi terlihat dimensi yang paling mempengaruhi masyarakat adalah dimensi sertifikat & diploma resmi. Berdasarkan hasil temuan - temuan penelitian di atas, peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa dari keseluruhan dimensi dinyatakan bahwa seluruh dimensi mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih EF English First sebagai lembaga pendidikan bahasa yang baik dan dimensi yang paling dominan adalah sertifikat dan diploma resmi, karena masyarakat memilih EF English First karena gurunya yang memiliki sertifikat dan diploma resmi yang berkualitas.
B. Saran Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang perlu disampaikan terkait dengan minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa inggris adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya EF English First memberikan tambahan jadwal bagi siswa yang tidak dapat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Penambahan kelas kecil dan desain yang menarik, sehingga membuat nyaman guru dan siswa dalam proses belajar mengajar bahasa di EF English First. 3. Mengatur kalender akademik pada EF English First, dengan mengacu berdasarkan kalender pendidikan sekolah formal di sekitar wilayah pamulang barat.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010. Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998. _______, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002. Dakir,
1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
Daradjat, Zakiah, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982. Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006. Hasil Wawancara englishfirst Pamulang http//www.englishfirst.co.id http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus http://www.infokursus.net Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Izzan, Ahmad, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010. Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, CV Mandar Maju, Bandung, 1990. Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based Curriculum for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal dan Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan, Jakarta, 2009. Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Mahmud, Dyimyati, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
86
87
Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks Kelompok Gramedia, 2005. Matondang, Elisabeth Masaulina, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur No. 5 / th. IV / Desember, 2005. Reksoatmodjo, Tedjo Narsoyo, “Pengembangan Kurikulum Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010.
Pendidikan
Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003. Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004. _______, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008. Suhartini, Dewi, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2001. Sumarmi, Made Ayu, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012. Tarigan, Hendri Guntur, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009. Tidjan,
1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 2008. Wibowo, Mungin Eddy, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang, UNNES Press, 2005. Yatyoga, Deddy, Firdaus, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian ANGKET
A. Petunjuk Mengerjakan ! 1. Sebelum mengerjakan pertanyaan di bawah ini, hendaklah membaca Basmallah. 2. Berilah tanda ceklist (v) pada jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan pribadi anda! 3. Keterangan jawaban: SS/yang setara
= Sangat setuju
S/yang setara
= Setuju
R/yang setara
= Ragu-ragu
TS/yang setara
= Tidak setuju
STS/yang setara = Sangat tidak setuju 4. Apabila telah selesai mengerjakan, bacalah Hamdallah.
B. Identitas Responden Nama
: ……………………………………………………
Kelas
: ……………………………………………………
Sekolah
: ……………………………………………………
No 1 2
3
4
PERNYATAAN Saya memilih kursus di EF karena materinya sesuai dengan kebutuhan saya Saya memilih kursus di EF karena materinya sesuai dengan pelajaran bahasa inggris di sekolah saya Saya memilih kursus di EF karena materinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja Saya memilih kursus di EF karena dapat membantu mengerjakan tugas-tugas bahasa inggris di sekolah
SS
S
R
TS
STS
No 5
6
7
8
9 10 11 12 13 14
15
16 17 18 19 20 21 22
PERNYATAAN Menurut saya proses pembelajaran di EF berlangsung sangat menyenangkan Menurut saya proses pembelajaran di EF memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk berani tampil di depan kelas Proses belajar di EF memberi kesempatan peserta untuk berlatih baik di dalam kelas maupun di luar kelas Menurut saya penggunaan Teknologi Inovatif iLAB di EF (sistem pembelajaran online) memudahkan saya dalam mempelajari bahasa inggris Menurut saya kegiatan Life Club di EF membantu saya dalam menggali potensi diri memahami bahasa inggris Menurut saya tenaga pengajar di EF bertaraf internasional Menurut saya tenaga pengajar di EF profesional Tenaga pengajar memahami keluhan siswa-siswi Menurut saya belajar di EF nyaman Menurut saya ruang kelas di EF yang kecil sangat efektif sehingga suasana belajar semakin akrab EF memberikan bantuan tambahan kelas kepada siswa yang belum memahami konsep tertentu Saya senang EF memberi kesempatan belajar dikelas lain jika tertinggal materi yang seharusnya sudah dipelajari Menurut saya EF berlokasi yang strategis Jarak antara rumah saya dengan EF dekat Sarana transportasi atau angkutan umum menuju EF banyak pilihan Dalam proses belajar di EF siswa diberi kebebasan berpikir dan berkreasi saat mengerjakan tugas bahasa inggris Kegiatan belajar di EF diatur secara baik Informasi yang saya perlukan saat belajar bahasa inggris dapat saya peroleh dari berbagai sumber
SS
S
R
TS
STS
No 23 24 25 26 27 28
PERNYATAAN Saya suka guru pengajar memberikan soal-soal bahasa inggris untuk mengetahui kemajuan belajar saya Guru pengajar ikut/terlibat dalam kegiatan belajar bersama saya Guru pengajar mendengar pendapat dan keluhan saya selayaknya orang tua/teman Guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi saya Guru pengajar membantu saya dalam menyelesaikan kesulitan belajar saya. Guru pengajar memberikan bantuan dan nasehat saat saya memerlukannya
SS
S
R
TS
STS
Lampiran 2: Data Mentah Jawaban Responden
No Responden 1 Nada 2 Biyanda 3 Arizka 4 Annisa 5 Farrel 6 Hananeel 7 Shafira 8 Prakest 9 Anjanette 10 Nida 11 Tubagus 12 Mutiara 13 Stefanus 14 Anasthsya 15 Dewi 16 Ribta 17 Octaviani 18 Ahmad 19 Reza 20 Felicia 21 Faradilla 22 Febrina 23 Pandu 24 Fathan 25 Adhelia 26 Kezia 27 Nourma 28 Bayu 29 Maria 30 Abellani 31 M. Firsan 32 Salma 33 Devira 34 Theresia 35 Erika 36 Hari Jumlah
P1 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 154
P2 5 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 5 4 4 4 4 3 5 2 4 2 4 2 125
P3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 3 4 4 141
P4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 2 136
P5 5 4 3 3 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 154
P6 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 149
P7 5 3 4 4 4 3 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 149
P8 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 5 4 4 4 3 5 4 3 5 5 2 4 4 142
P9 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 144
P10 3 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 150
P11 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 5 3 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 5 138
P12 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 146
P13 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 5 4 5 5 4 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 3 4 137
P14 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 153
P15 4 4 4 3 4 4 3 5 4 2 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 148
P16 3 4 4 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 144
P17 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 157
P18 5 3 3 3 3 2 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 3 5 2 5 4 137
P19 5 3 3 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 152
P20 5 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 1 4 4 4 3 5 3 5 5 5 2 3 2 131
P21 1 4 4 5 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 141
P22 1 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 1 4 5 4 2 1 2 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 131
P23 1 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 3 137
P24 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 5 4 1 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 4 4 135
P25 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 149
P26 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 146
P27 5 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 152
P28 Jumlah 5 115 4 106 4 108 4 102 4 100 4 92 4 97 5 121 4 102 3 93 5 114 4 117 4 111 4 115 5 118 4 118 5 109 4 105 4 103 4 112 5 133 4 111 4 101 5 113 5 112 4 112 4 118 4 106 5 130 4 115 4 126 5 127 5 137 4 108 4 111 5 115 155 4033
Lampiran 3: Data Pendukung Penelitian
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di English First? 2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi kebutuhan siswa pada English First? 3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif? 4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses pembelajaran? 5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa? 6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah? 7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF? 8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga bahasa EF? 9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat mengikuti materi? 10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)?
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal
: 22 Desember 2013
Interviewe
: Ahmad Dahlan
Waktu
: Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat
: Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di English First? J: Guru native pada EF memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan pada rapat guru EF, pemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan memberikan materi dengan membuat suasana yang menyenangkan, karena dengan strategi tersebut akan memudahkan siswa menyerap ilmu yang diberikan guru. 2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi kebutuhan siswa pada English First? J: EF memberikan fasilitas bagi siswa untuk memudahkan menyerap ilmu yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa EF (English First) terdiri dari iLab digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar baik di dalam maupun di luar kelas, Life Club yaitu fasilitas belajar untuk mengembangkan potensi diri siswa, di mana siswa dapat mengeksplorasi dirinya, memiliki ruang belajar yang kecil yang memudahkan keakraban antar siswa. 3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif? J: EF memberikan fasilitas bagi siswa untuk memudahkan menyerap ilmu yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa EF (English First) terdiri dari iLab digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar baik di dalam maupun di luar kelas, Life Club yaitu fasilitas belajar untuk mengembangkan potensi diri siswa, di mana siswa dapat mengeksplorasi dirinya, memiliki ruang belajar yang kecil yang memudahkan keakraban antar siswa.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses pembelajaran? J: Untuk melakukan pengajaran kami menggunakan alat bantu dengan memperkenalkan beberapa benda dan memberikan beberapa kata sesuai dengan benda yang ditunjukan. Kami juga memiliki strategi pengajaran dengan memberikan pengajaran melalui internet, sehingga siswa dapat berinteraksi dengan kami baik di tempat kursus maupun di rumah dengan bantuan internet. 5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa? J: Kami melakukan komunikasi dengan cara mengajar dengan melakukan pembicaraan sesuai dengan kegemaran siswa dan kami bercerita mengenai hal – hal yang disukai siswa dengan menggunakan bahasa inggris, agar mereka tertarik dengan mata pelajaran bahasa inggris. 6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah? J: Kami memberikan kebebasan bagi siswa untuk bertanya mengenai bahasa inggris dan selalu memberikan materi bahasa inggris, dan kami memberikan kebebasan bagi siswa untuk bertanya mengenai pelajaran bahasa ingrris di sekolah 7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF? J: Penentuan jadwal telah ditetapkan EF sesuai dengan keinginan siswa dan kami memiliki beberapa jadwal sesuai dengan tingkatan atau level siswa. Kami juga memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih jadwal yang diinginkan, dengan harapan agar kegiatan sekolah tidak terganggu dengan kegiatan kursus. 8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan bahasa EF? J: Guru merupakan hal yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga bahasa inggris, kami merekrut guru EF dengan kriteria memiliki sertifikat dan memiliki wawasan yang sesuai pendidikan bahasa inggris dan mampu berkomunikasi dengan siswa.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat mengikuti materi? J: Siswa terkadang ada saja yang memiliki kesibukan dan ada saja yang sakit, untuk mengatasi hal tersebut kami memberikan kebebasan bagi siswa yang ingin mengikuti kelas lain dan memberikan materi yang tertinggal pada saat sakit atau pada kepentingan atau tidak bisa hadir. 10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)? J: Pembayaran yang terdapat di EF dapat dilakukan pada EF langsung melalui ruang staff administrasi, kami selalu memberikan pelayanan administrasi dengan cepat dan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa. Kami juga memberikan layanan bagi siswa dengan melakukan pembayaran secara online agar memudahkan siswa dalam melakukan pembayaran.
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal
: 23 Desember 2013
Interviewe
: Rahmi Febrina
Waktu
: Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat
: Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di English First? J: Guru native pada EF memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan pada rapat guru EF dalam pemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan memberikan materi dengan membuat suasana yang menyenangkanPemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan memberikan materi dalam suasana yang aktif, kondusif dan menyenangkan, 2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi kebutuhan siswa pada English First? J: Fasilitas sangat penting bagi pembelajaran siswa, Oleh karena itu, bisa dilihat dari beberapa fasilitas yang ada di EF dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berbicara dan menghafalkan materi bahasa inggris dengan baik dan benar. Fasilitas yang terdapat pada english first terdapat i Lab dan Life Club. 3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif? J: Kondusif atau suasana yang nyaman dapat mempermudah siswa dalam menerima pembelajaran, dengan adanya kelas kecil yang nyaman di EF, di tambah lagi dengan adanya fasilitas online iLAB yang sudah saya paparkan di atas dan fasilitas seperti Life Club, fasilitas bagi siswa untuk memudahkan menyerap ilmu yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa EF (English First) terdiri dari iLab digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses pembelajaran? J: Saya menggunakan Media / alat bantu dalam proses pembelajaran. whiteboard, layar komputer dan audio speaker. Semua alat pada EF berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan siswa dalam proses belajar mengajar. 5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa? J: Salah satu program pada EF adalah dengan adanya kelas Life Club, yaitu kelas yang bertujuan memberikan keterbukaan siswa dalam berkomunikasi. Dan melakukan komunikasi kepada siswa sesuai dengan kegemaran siswa. 6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah? J: Mengenai materi pelajaran di sekolah maupun materi yang mereka belum pahami saat les di EF. Dengan demikian, siswa dapat lebih cepat dan juga membuat pengucapan bahasa inggris siswa lebih akurat. Materi pelajaran sekolah yang tidak dimengerti siswa dijelaskan oleh guru native dengan harapan siswa dapat berprestasi disekolah. 7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF? J: Jadwal pada EF di lakukan sesuai dengan ketetapan EF dengan tujuan menyesuaikan jadwal guru native, sehingga penetapan jadwal telah ditetapkan sesuai dengan rapat guru. 8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan bahasa EF? J: Perekrutan guru dilakukan dengan melakukan penyeleksian terhadap calon guru EF dengan beberapa kriteria, yaitu memiliki wawasan yang luas, berpengalaman yang cukup lama, memiliki penampilan yang menarik dan mampu berkomunikasi aktif dalam bahasa inggris serta mampu memberikan materi dengan baik bagi siswa. Dalam perekrutan guru kami mengadakan training bagi guru sebelum menjadi guru di EF selama 3 bulan sebagai penilaian.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat mengikuti materi? J: Siswa dapat mengikuti pengganti materi pada pertemuan selanjutnya di kelas lain sesuai dengan levelnya. 10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)? J: Sistem pembayaran di EF bisa secara online ataupun manual sesuai dengan kebutuhan para orang tua. Sistem pembayaran pada EF diharapkan memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan pembayaran.
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal
: 23 Desember 2013
Interviewe
: Selvi Noviane
Waktu
: Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat
: Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di English First? J: Pemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan memberikan materi dalam suasana yang aktif, kondusif dan menyenangkan, karena dengan strategi tersebut akan memudahkan siswa dalam menerima apa yang disampaikan guru. 2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi kebutuhan siswa pada English First? J: Saya rasa fasilitas di EF cukup lengkap seperti adanya online iLAB. Siswa dapat belajar bahasa inggris secara online tanpa batasan waktu, kapan saja, di mana saja, bahkan dari rumah dan di luar jam les pun siswa dapat menggunakan fasilitas iLAB ini. Oleh karena itu, bisa dilihat dari beberapa fasilitas yang ada di EF dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam mengembangkan ketrampilan berbicara dan menghafalkan materi bahasa inggris dengan baik dan benar. 3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif? J: Suasana kelas dengan sendirinya akan kondusif dengan adanya kelas kecil yang nyaman di EF, di tambah lagi dengan adanya fasilitas online iLAB yang sudah saya paparkan di atas dan fasilitas seperti Life Club, Dimana siswa berperan aktif dalam kegiatan seru yang ada didalamnya seperti klub penggemar kopi, karyawisata, nonton bareng, klub olahraga dan pesta hari raya yang juga menjadi bagian dari kurikulum les EF. Dengan adanya itu semua, dapat menciptakan suasana belajar ang kondusif. Karena siswa di sibukkan dengan berbagai macam kegiatan belajar yang ada.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses pembelajaran? J: Saya menggunakan Media / alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini di sesuaikan dengan kurikulum yang ditetapkan di EF yaitu berupa text book full colour, whiteboard, layar komputer dan audio speaker. 5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa? J: Melalui pendekatan emosional. Dengan adanya fasilitas Life Club mempermudah saya dalam mengetahui bakat dan minat siswa yang dapat menumbuhkan kecintaan terhadap pembelajaran bahasa inggris. 6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah? J: Adanya guru native atau guru penutur asli bahasa sudah tentu siswa diberikan kebebasan dan kesempatan dalam berpikir dan bertanya sesuai dengan pemikiran mereka. Baik pertanyaan mengenai materi pelajaran di sekolah maupun materi yang mereka belum pahami saat les di EF. Dengan demikian, siswa dapat lebih cepat dan juga membuat pengucapan bahasa inggris siswa lebih akurat. 7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF? J: Jadwal pada lembaga kursus bahasa dibagi berdasarkan level siswa sebagai berikut, yaitu: Small Star, Highflyer, Trailblazers, Frontrunner (Senin, rabu, dan jum’at 3 pertemuan, selasa dan kamis 2 pertemuan, senin dan jum’at 2 pertemuan pada pukul 15.00 – 21.00. Sabtu 1 pertemuan pada pukul 10.0014.00). Hal ini telah disesuaikan dengan level-level belajar bahasa inggris siswa di EF. 8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan bahasa EF? J: Perekrutan Guru native pada EF sesuai dengan ketentuan lembaga pendidikan bahasa EF yaitu guru sudah bersetifikasi dan mendapatkan gelar sarjana S2 bahasa inggris.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat mengikuti materi? J: Bagi siswa yang telat mengikuti materi pada pertemuan sebelumnya siswa dapat mengikuti pengganti materi pada pertemuan selanjutnya di kelas lain sesuai dengan levelnya. 10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)? J: Sistem pembayaran di EF bisa secara online ataupun manual (membayar ke staff administrasi di EF) sesuai dengan kebutuhan para orang tua. Hal ini sudah pasti memudahkan para wali murid atau orang tua siswa dalam kegiatan transaksional.
Nama
: Ferry Ferdiansyah
NIM
: 206018200195
Judul Skripsi : Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat) Pembimbing : Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
No
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Nama Rujukan / Sumber BAB I Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, h. 3 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 3 Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based Curriculum for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal dan Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan, Jakarta, 2009, h. 1 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 4 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 39. Elisabeth Masaulina Matondang, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur - No. 5 / th. IV / Desember, 2005 , h. 2. http//www.englishfirst.co.id http//www.englishfirst.co.id Hasil Wawancara englishfirst Pamulang
Halaman Skripsi
Halaman Refrensi
2
3
2
3
3
1
3
4
4
39
4
2
6 7 7
-
Paraf Pembimbing
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14
Nama Rujukan / Sumber BAB II Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 1. Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 10. http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus http://www.infokursus.net http://www.infokursus.net Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 29. Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 30. Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 3. Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 1. Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 7. Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 126 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 2.
Halaman Skripsi
Halaman Refrensi
11 12
1 10
13 13 13 17
29
18
30
28 28
1 7
29
125
29
125
30
126
30
2
Paraf Pembimbing
No
Nama Rujukan / Sumber
15
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 2008, h. 1027. Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003, h. 180 Tidjan, 1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013, h. 71. Dyimyati Mahmud, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013. Dakir, 1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013. Dewi, Suhartini, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2001, h. 23. Zakiah Daradjat, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982, h. 52 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32. BAB III Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008 h. 60. Suharsimi, Arikunto, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002, h. 32 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32. Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h. 45 Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks Kelompok Gramedia, 2005, h. 325.
16 17 18 19 20
21 22
1 2 3 4 5
Halaman Skripsi 31
Halaman Refrensi 1027
31
180
32
71
33
-
34
-
34
23
37 37
52 32
38
60
38 39
32 32
40 41
45 325
Paraf Pembimbing
No 6 7 8 9 10 11 1 2 3
Nama Rujukan / Sumber Suharsimi, Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998, h. 37 Mungin Eddy Wibowo, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang, UNNES Press, 2005, h. 45 Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004, h. 37 Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, Bandung, CV Mandar Maju. 1990, h. 53 Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008, h. 240. Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h. 88 BAB IV www.englishfirst.co.id www.englishfirst.co.id www.englishfirst.co.id
Halaman Skripsi 41
Halaman Refrensi 37
41
45
41 41 42
37 53 240
43
88
46 47 55
-
Paraf Pembimbing
Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat), maka perlu pengujian daftar referensi untuk mengetahui sumber data yang diperoleh. Jakarta, 31 Desember 2013 Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd NIP. 19650717 199403 1 005
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama Mahasiswa
: Ferry Ferdiansyah
NIM
: 206018200195
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan / Prodi
: Manajemen Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 31 Desember 2013
(Ferry Ferdiansyah)
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru EF English First Pamulang Barat
Sarana dan Prasana EF English First Pamulang Barat
Design interior yang modern & fungsional.
Lounge untuk siswa di area lobi sekolah.
Ruang Kelas.
Siswa EF dalam sesi tutorial iLAB.
Internet corner gratis.
Agar setiap siswa dapat belajar secara terfokus, setiap ruangan kelas di EF Pamulang dilengkapi dengan CCU dan kapasitas kelas juga dibatasi.
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru bahasa Inggris di EF Pamulang dipilih berdasarkan kepribadian dan kemampuan mereka untuk memberikan perhatian yang personal pada tiap murid.
Di EF, siswa diajarkan untuk aktif di kelas.
Aktivitas belajar siswa program Small Stars di dalam ruangan kelas yang didesain khusus untuk mereka.