Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250
Elli Arianti Guru Bidang Studi Biologi pada MAN Model Banda Aceh, Aceh Korespondensi:
[email protected]
MIKROSKOP SEDERHANA DARI BOTOL PLASTIK SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN PADA PENGAMATAN SEL ABSTRAK: Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang studi biologi (IPA), karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan yang kecil terlihat besar. Menghadapi kondisi keterbatasan alat pembelajaran, maka guru dituntut mempunyai kreativitas merakit media pembelajaran apabila belum tersedia. Sebagai alternatif pengganti mikroskop, dilakukan pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman dan digunakan sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Untuk mengetahui keberhasilan pembuatan dan penggunaan mikroskop sederhana tersebut dilakukan penelitian pada siswa kelas X6 sebanyak 36 orang di MAN Model Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Setelah melihat demonstrasi langkah-langkah pembuatan dan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman, siswa langsung mempraktekkan membuat dan menggunakannya. Data dikumpulkan melalui penilaian unjuk kerja siswa dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan diolah dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan 86,1% siswa berhasil membuat mikroskop sederhana dengan terampil dan rapi. Siswa berhasil menggunakannya dengan terampil dan hasil pengamatannya jelas. Kesimpulan bahwa mikroskop sederhana dari botol plastik minuman berhasil dibuat dan dapat digunakan oleh siswa sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Kata Kunci: Mikroskop Sederhana dan Alat Pembelajaran.
SIMPLE MICROSCOPE OF PLASTIC BOTTLE AS A LEARNING TOOL OBSERVATIONS ON CELL ABSTRACT: The microscope is the main tool to make observations and research in the field of biology (Natural Science), because it can be used to make small objects look great observation. Faced with the limitations of learning tools, the teachers are required to have creativity assemble instructional media if not yet available. As an alternative to microscopy, performed a simple microscope manufacture of plastic beverage bottles and used as a learning tool in the observation of onion cells. To determine the success of the manufacture and use of the simple microscope was conducted research in class X6 as many as 36 people in Banda Aceh MAN Model 2011/2012 school year. After seeing a demonstration steps to create and use a simple microscope of plastic beverage bottles, Direct students to practice making and using it. Data were collected through the assessment of performance of students and the Student Activity Sheet (LKS) and treated with percentages. The results showed 86.1% of students managed to create a simple microscope with a skilled and neat. Students successfully used by skilled and clear observations. Conclusion that a simple microscope of plastic beverage bottles successfully created and can be used by students as a learning tool in the observation cell onion.. Keywords: Simple Microscopes and Learning Tool.
PENDAHULUAN Media atau alat pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang tidak boleh diabaikan. Guru harus memikirkan penggunaan media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen media pembelajaran perlu digunakan oleh guru agar tidak terjadi kekeliruan dalam proses penyampaian informasi pembelajaran dan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Penggunaan media pembelajaran dapat mengefektifkan dan memfungsikan alat indera peserta didik sebanyak mung-
kin sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Mengingat pentingnya peranan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dituntut mampu menggunakan alat-alat bantu
244
Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel
yang tersedia. Jika belum tersedia, guru dituntut harus mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan. Bidang studi biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam dan makhluk hidup. Bidang studi biologi tidak hanya mempelajari pengetahuan secara teori, tetapi juga mempelajari pengetahuan dalam bentuk praktikum. Dalam melakukan suatu praktikum diperlukan beberapa peralatan sebagai unsur pendukung. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati obyek yang sangat kecil dan tidak kasat mata adalah mikroskop. Mikroskop sangat diperlukan, terutama dalam pengamatan sel dan jaringan pada tumbuhan atau hewan. Tanpa bantuan mikroskop, maka untuk mengamati bagian-bagian sel dan jaringan dengan jelas dan rinci tidak dapat dilakukan. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat besar. Praktikum biologi dengan menggunakan mikroskop sangat disenangi oleh siswa. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menumbuhkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Siswa terkagum-kagum dengan hasil pengamatan melalui mikroskop, karena berbeda dengan yang diamati langsung melalui kasat mata. Siswa dapat mengamati sel-sel atau jaringan hewan dan tumbuhan dengan bantuan mikroskop. Kegiatan praktikum dapat menghasilkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotoris siswa. Di samping itu juga dapat mengembangkan sikap saintis dan meningkatkan sikap ketaqwaan siswa kepada sang Maha Pencipta. Sekolah-sekolah di perkotaan yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang standar sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 24 tahun 2007, kemungkinan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Tetapi bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil yang minim sarana dan prasarana akan menjadi permasalahan untuk melakukan praktikum biologi, terutama pada pengamatan sel dan jaringan karena tidak tersedianya mikroskop. Menghadapi kondisi keterbatasan alat pembelajaran, maka guru dituntut mempunyai kreativitas membuat media atau alat pembelajaran apabila alat tersebut belum tersedia. Untuk itulah kehadiran guru yang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran sangat diharapkan untuk dapat mengantisipasi kondisi keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut, perlu dicari alternatif sebagai pengganti mikroskop, yaitu membuat mikroskop sederhana dari botol plastik minuman. Pembuatan mikroskop sederhana ini sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel termasuk da-
245
lam jenis media by design. Menurut Sumiati (2008) ”Media by design, yaitu media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan, dan dibuat sendiri oleh guru lalu digunakan untuk proses pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah keberhasilan pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah? 2) Bagaimanakah keberhasilan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk memberikan informasi tentang bagaimanana keberhasilan pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. 2) Untuk memberikan informasi tentang bagaimana keberhasilan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1) Melatih keterampilan siswa dalam pembuatan dan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. 2) Bahan masukan dan pengetahuan bagi guru bidang studi biologi (IPA) dalam membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. 3) Sekolah-sekolah yang belum mempunyai mikroskop, maka alat ini dapat dijpakai sebagai alternatif pengganti mikroskop, sehingga praktikum pengamatan sel tumbuhan dapat dilaksanakan. METODE Rancangan Penelitian Untuk mengetahui keberhasilan pembuatan dan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah, penulis melakukan penelitian pada kelas X6 MAN Model Banda. Jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 18 lakilaki dan 18 perempuan. Rancangan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Memperkenalkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat mikroskop sederhana; 2) Menjelaskan langkah-langkah pembuatan dan mendemonstrasikan pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman; 3) Menjelaskan langkah-langkah penggunaan dan mendemonstrasikan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah; 4) Siswa membuat dan mengguna-
246
Arianti
kan mikroskop sederhana dari botol plastik minuLangkah 4 man pada praktikum pengamatan sel bawang mePotong bagian alur tiga tepat pada garis berah secara mandiri; 5) Penilaian keberhasilan siswa lahan simetris yang telah ditandai, seperti pada membuat dan menggunakan mikroskop sederhana Gambar 4. berpedoman kepada daftar penilaian unjuk kerja siswa; dan 6) Siswa mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan. Pembuatan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik Langkah 1 Adapun langkahnya adalah: 1) Pilih botol plastik minuman dengan motif aluran melingkar, Gambar 4. Langkah 4 Pembuatan Mikroskop Seseperti pada gambar di bawah; dan 2) Gunting boderhana dari Botol Plastik tol pada bagian pinggir aluran yang cembung dan sisakan tiga aluran. Seperti terlihat pada gambar 1. Langkah 5 Adapun langkahnya adalah: 1) Lipat bagian alur satu ke bagian alur tiga sampai ke bagian bawahnya dan lipat lagi; 2) Potong bagian ujung alur satu sepanjang 2 cm untuk lensa penutup; 3) Bentuk lensa okuler pada alur satu bagian yang cembung dengan panjang 2 cm dan berjarak 1,5 cm dari batas lipatan antara alur tiga; dan 3) Bentuk bulaGambar 1. Langkah 1 Pembuatan Mikroskop Se- tan kecil dan tidak dihitamkan sebagai lensa okuderhana dari Botol Plastik ler, sedangkan yang lainnya dihitamkan dengan spidol permanen warna hitam secara merata, seperti pada gambar 5. Langkah 2 Tandai garis belahan simetris pada kedua sisi botol plastik, seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 5. Langkah 5 Pembuatan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik Gambar 2. Langkah 2 Pembuatan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik Langkah 3 Adapun langkahnya adalah: 1) Gunting pada bagian antara kedua garis; 2) Gunting pada bagian pinggir aluran cembung sampai batas antara garis sisi lainnya, seperti pada gambar di bawah; dan 3) Sisakan satu bagian alur cembung yang di tengah. Seperti terlihat pada Gambar 3.
Langkah 6: Mikroskop sederhana dari botol plastik minuman telah selesai dan siap untuk digunakan.
Gambar 6. Langkah 6 Pembuatan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik Penggunaan Mikroskop Sederhana untuk Pengamatan Sel Bawang Merah Langkah 1 Gambar 3. Langkah 3 Pembuatan Mikroskop SeAdapun langkahnya adalah: 1) Balikkan baderhana dari Botol Plastik gian alur tiga pada posisi cekung dan teteskan air
Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel
247
pada bagian alur tengah; 2) Letakkan prefarat yang samping kiri atau kanan. Prosesnya dapat dilihat akan diamati (kulit ari bawang merah yang sangat pada Gambar 8. tipis), kemudian tutup dengan potongan plastik yang telah dipotong untuk lensa penutup; dan 3) Prefarat harus tepat di bawah lensa okuler. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 8. Langkah 2 Penggunaan Mikroskop Sederhana untuk Pengamatan Sel Bawang Merah
Gambar 7. Langkah 1 Penggunaan Mikroskop Sederhana untuk Pengamatan Sel Bawang Merah Langkah 2 Adapun langkahnya adalah: 1) Balikkan alur tiga pada posisi cembung; 2) Lipat alur satu ke atas alur tiga; 3) Tetesi air dengan menggunakan lidi atau congkel gigi di atas bulatan yang tidak diwarnai untuk berfungsi sebagai lensa okuler; 4) Arahkan ke tempat cahaya dan amati prefarat melalui bulatan lensa okuler; 5) Sambil diamati gerakkan alur satu perlahan-lahan untuk mendapatkan hasil pengamatan (seperti fungsi skrup kasar pada mikroskop sebenarnya); dan 6) Untuk melihat bayangan benda lebih luas, gerakkan alur satu ke
Pengumpulan Data Data tentang keberhasilan membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah, diambil penilaian dari aspek proses pembelajaran dan aspek hasil pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan adalah penilaian unjuk kerja siswa untuk memperoleh data proses pembelajaran dan lembar kegiatan siswa (LKS) untuk memperoleh data hasil pembelajaran Penilaian unjuk kerja siswa Penilaian unjuk kerja siswa diambil setelah siswa selesai membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Pedoman penilaian seperti tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Pedoman Penilaian Unjuk Kerja Siswa dalam Pembuatan dan Penggunaan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel Bawang Merah No. Kriteria Penilaian 1. Keterampilan dalam membuat mikroskop 2. Kerapian hasil kerja 3. Keterampilan dalam menggunakan mikroskop 4. Mendapat hasil pengamatan Nama Siswa : Kelas : Hari/Tgl Kegiatan :
Lembar kegiatan peserta didik Nama : Kelas : Topik : Membuat dan menggunakan mikroskop dari botol plastik Tujuan : Memanfaatkan botol plastik minuman untuk membuat mikroskop sederhana sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Setelah mengamati demonstrasi langkah-langkah membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik yang dilakukan guru, kemudian
Terampil Rapi Terampil Jelas
Unjuk Kerja Kurang Terampil Kurang Rapi Kurang Terampil Kurang Jelas
Tidak Terampil Tidak Rapi Tidak Terampil Tidak Jelas
siswa mencoba ulang kembali langkah-langkah tersebut. Selanjutnya jawab dan isilah pertanyaan berikut ini: 1) Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat mikroskop sederhana dari botol plastik! (Skor nilai 10) 2) Urutkan langkah-langkah membuat mikroskop sederhana dari botol plastik minuman! (Skor nilai 25) 3) Gambarkan hasil pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik yang telah dilakukan! (Skor nilai 20)
248
Arianti
4) Bagaimanakah cara menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik yang telah kamu buat! (Skor nilai 25) 5) Gambarkan sel bawang merah berdasarkan hasil pengamatan melalui mikroskop sederhana dari botol plastik minuman! (Skor nilai 20) Pengolahan Data Data yang diperoleh berupa angka dari hasil penilaian unjuk kerja siswa dan lembar kegiatan siswa (LKS) diolah melalui persentase. Ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: KB =
T × 100 T
Dimana: KB = Ketuntasan Belajar T = Jumlah skor yang diperoleh siswa Tt = Jumlah skor total Indikator keberhasilan penelitian ini adalah minimal 75% siswa mencapai nilai ideal 100 dari segi proses pembelajaran dan segi hasil pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pembelajaran Proses pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah memerlukan beberapa alat dan bahan, yaitu botol plastik minuman air putih (botol sedang), gunting, cutter, spidol hitam permanen, bawang merah, air putih, dan lidi/congkel gigi. Alat-alat dan bahan-bahan tersebut yang akan digunakan dalam mengikuti proses pembelajaran disiapkan oleh masing-masing siswa. Pemberian informasi untuk menyediakan alat-alat dan bahanbahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Proses pembelajaran ini menggunakan metode demonstrasi dan praktek langsung oleh siswa, sehingga harus memanfaatkan seluruh indera siswa. Kegiatan penginderaan yang sangat menonjol dalam membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran adalah mendengar dan melihat. Metode yang digunakan ini sesuai dengan pendapat Sumiati (2008) “Mendengar berhubungan dengan penginderaan terhadap suara, sedangkan melihat berhubungan dengan penginderaan terhadap obyek nyata, seperti peragaan atau demonstrasi, mening-
katkan hasil belajar melalui proses mendengar dan melihat, sering digunakan alat bantu dengar pandang atau dikenal dengan istilah media pembelajaran atau alat peraga”. Langkah-langkah pembuatan dan penggunaan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah didemonstrasikan di depan kelas. Selanjutnya siswa mempraktek langsung atau melakukan kegiatan yang telah didemonstrasikan. Dalam hal ini guru melakukan penerapan prinsip belajar sambil berbuat, yaitu belajar akan efektif jika dilakukan dengan melakukan kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah mendengar, melihat, dan mengerjakan. Proses pembelajaran seperti ini akan melahirkan belajar bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang bagi siswa. Kegiatan belajar ini sesuai dengan pendapat Sumiati (2008) ”Dengan melakukan perbuatan dalam proses belajar dapat memungkinkan pengalaman belajar yang diperoleh bersifat lebih baik dan tersimpan dalam daya ingatan (memori) dalam jangka waktu lebih lama”. Siswa memperhatikan dengan seksama setiap langkah-langkah membuat mikroskop dari botol plastik yang dilakukan guru. Kemudian siswa mencoba sendiri membuat mikroskop dari botol plastik. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang kurang memahami cara memotong plastik dan guru memperhatikan setiap siswa yang sedang membuat mikroskop sederhana. Dalam proses pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah, dapat menarik dan mempertahankan perhatian siswa dengan baik. Pemusatan perhatian dan pikiran siswa atau berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran akan muncul apabila ada minat. Minat merupakan perhatian yang bersifat khusus dan konsentrasi sering ditimbulkan karena adanya minat terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Untuk menimbulkan minat, maka siswa harus menyenangi dan menganggap bahwa materi pembelajaran yang dipelajari sebagai sesuatu yang menarik dan disukainya. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diperoleh dengan baik, apabila proses pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif melakukan kegiatan sendiri. Sumiati (2008) mengatakan, ”Proses belajar dapat mencapai hasil yang lebih baik dan bermakna jika siswa terdorong untuk melakukannya, banyak upaya agar siswa terdorong untuk belajar.” Oleh karena itu materi pembelaja-
Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel
ran yang dipelajari siswa harus mempunyai makna bagi siswa, sehingga akan timbul dorongan untuk terus melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa menunjukkan minat yang tinggi dalam pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah. Mereka sangat berkonsentrasi dalam mengikuti setiap langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan mereka menyenangi dan pembuatan mikroskop ini menarik bagi mereka, sehingga hasil pembelajaran dapat diharapkan mencapai hasil yang baik. Pada awal cara siswa membuat mikroskop dari botol plastik kurang rapi, masih ada bagian yang harus dibuang tetapi belum dibuang semuanya, sehingga hasil pembuatan mikroskop dengan botol plastik belum sempurna dan tidak dapat digunakan. Setelah diulang sekali lagi dan mendapat bimbingan, maka hasil membuat mikroskop dari botol plastik sudah lebih rapi dan sempurna. Cara menghitamkan untuk lensa penglihatan (okuler) belum benar, lubang untuk lensa penglihatan terlalu kecil sehingga hasil membuat mikroskop dengan botol plastik belum dapat digunakan secara baik. Kemudian diberikan bimbingan cara menghitamkan untuk lensa penglihatan yang benar. Siswa mengikuti bimbingan yang diberikan dan pada akhirnya siswa berhasil membuat dan mengunakannya. Keberhasilan yang diperoleh siswa dalam membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah dapat menjadikan belajar bermakna bagi siswa. Siswa dapat membuat kembali mikroskop sederhana ini dan dapat digunakan apabila mereka membutuhkan. Mereka juga dapat memberikan informasi ini kepada kawan-kawan lain, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan hasil pembelajaran ini siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan menyukai pelajaran biologi. Pembahasan Hasil Penelitian Proses penelitian proses pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah dapat dilihat pada kumpulan Gambar 9. Hasil penilaian unjuk kerja siswa Pada proses pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop dari botol plastik minuman, siswa dibimbing melakukannya dua kali agar siswa lebih terampil dan memperoleh hasil yang lebih baik. Hasil kerja siswa tertera pada Tabel 3.
249
a. Siswa mengerjakan proses pembuatan mikroskop sederhana dari botol plastik
b. Siswa menggunakan mikroskop sederhana untuk mengamati sel bawang merah
c. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Peserta Didik
Gambar 9. Pelaksanaan Pembelajaran Pengamatan Sel Menggunakan Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik
250
Arianti
Hasil penilaian unjuk kerja siswa dengan berpedoman pada empat kriteria penilaian seperti pada Tabel 3 dapat dijelaskan sebagai beri-kut: Pada tahap membuat mikroskop dari botol plastik minuman, diperoleh hasil unjuk kerja menunjukkan 31 atau 86,1% siswa berhasil dan terampil, serta rapi membuat mikroskop. Sedangkan yang lainnya sebanyak 5 atau 13,9% berhasil juga Tabel 3. Hasil Penilaian Unjuk Kerja Siswa No Kriteria Penilaian 1.
2.
3.
4.
Keterampilan dalam membuat mikroskop Jumlah Siswa Kerapian hasil kerja Jumlah Siswa Keterampilan dalam menggunakan mikroskop Jumlah Siswa Mendapat hasil pengamatan Jumlah Siswa
Unjuk Kerja Terampil Kurang Tidak Terampil Terampil 31 Rapi
5 Kurang Rapi 31 5 Terampil Kurang Terampil
Tidak Rapi Tidak Terampil
31 Jelas
Tidak Jelas -
31
5 Kurang Jelas 5
membuat, tetapi kurang terampil dalam membuat sehingga hasil pekerjaannya kurang rapi. Hal ini terjadi karena pemotongan plastik yang kurang terampil dan pembuatan lensa okuler terlalu kecil dan menghitamkannya tidak rata. Pada tahap penggunaannya untuk mengamati sel bawang merah diperoleh 31 atau 86,1% siswa terampil menggunakannya dan mendapatkan hasil pengamatan sel bawang merah yang jelas. Hanya 5 atau 13,9% siswa kurang terampil menggunakannya sehingga hasil pengamatan juga kurang jelas. Kurang jelasnya hasil pengamatan disebabkan mikroskop yang dibuat kurang rapi.
Hasil Penilaian Lembar Kegiatan Peserta Didik Penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Skor Nilai 100 75 Jumlah
Jumlah Siswa 34 2 36
Persentase 94,44 5,56 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil penilaian LKS diperoleh 34 atau 94,44% siswa mendapat nilai 100 dan hanya 2 atau 5,56% siswa mendapat nilai 75. Dengan demikian penelitian pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah dapat dinyatakan berhasil. Hasil belajar siswa mencapai 94,44% memperoleh skor nilai 100, sedangkan indikator keberhasilan yang ditetapkan minimal 75% siswa mencapai nilai ideal 100 maka penelitian dikatakan berhasil. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada proses pembelajaran membuat dan menggunakan mikroskop sederhana dari botol plastik minuman sebagai alat pembelajaran pada pengamatan sel bawang merah, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Mikroskop sederhana dari botol plastik minuman berhasil dibuat dengan terampil dan rapi; dan 2) Mikroskop sederhana dari botol plastik minuman dapat digunakan pada pengamatan sel bawang merah dan mendapatkan hasil pengamatan yang jelas.
DAFTAR RUJUKAN Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Me- Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sangajar Melalui Penanaman Konsep Umum rana dan Prasarana, Jakarta: BNSP. dan Konsep Islam, Bandung: PT. Refika Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran Aditama. seri Pembelajaran Efektif, Bandung: CV. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis KompetenWacana Pratama. si: Konsep, Karakteristik dan Implementasi- Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran nya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.