II. 2.1
METODOLOGI
Penyusunan Paket Komoditas dan Diagram Timbang IHK. 1. Kota yang akan dijadikan sebagai rujukan dalam penghitungan IHK Kabupaten Subang adalah Kota Tasikmalaya yang telah memiliki diagram timbang dan paket komoditas hasil SBH tahun 2012 serta rata-rata harga per jenis barang/jasa periode Januari- Desember tahun 2012. 2. Paket komoditas yang ada di Kota Tasikmalaya diteliti kembali apakah barang/jasa tersebut juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Subang, dan tersedia data harganya di (lokasi) pasar yang telah ditentukan. 3. Apabila ada jenis barang/jasa yang termasuk dalam paket komoditas IHK di Kota Tasikmalaya, ternyata tidak dikonsumsi di Kabupaten Subang, dilakukan penyesuaian atau modifikasi dengan cara : a) Diganti langsung dengan jenis barang substitusinya. b) Apabila substitusinya juga tidak ada karena barang tersebut tidak dikonsumsi di kota bersangkutan, maka jenis barang tersebut tidak perlu dimasukkan dalam paket komoditas yang akan digunakan untuk kota yang bersangkutan. Nilai konsumsi komoditas tersebut tidak dihilangkan, tetapi akan diimputasikan secara proporsional ke dalam sub kelompoknya.
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
9
4. Selanjutnya akan diperoleh paket komoditas IHK sekitar 284 - 441 jenis barang/jasa untuk Kabupaten Subang. Tahap berikutnya adalah melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh kualitas barang/jasa yang
diwakili
oleh
sebanyak
1-3
kualitas
untuk
setiap
jenis
barang/jasa. 5. Menghitung rata-rata harga per jenis barang/jasa untuk tahun dasar (periode Januari – Desember 2012 sebagai P’oi) di Kabupaten Subang 6. Menghitung Diagram Timbang pada tahun dasar (Januari – Desember tahun 2012) dengan rumus :
P' Q oi oi
P'
oi
P oi
P Q oi oi
dimana :
P'oi Qoi
=
Nilai konsumsi barang/jasa i di Kota Subang periode Januari – Desember tahun 2012.
P'oi
=
Harga rata-rata barang/jasa i pada periode Januari – Desember tahun 2012 di Kabupaten Subang.
Poi
=
Harga rata-rata barang/jasa i pada periode Januari – Desember tahun 2012 di Kota Tasikmalaya.
Poi Qoi
=
Nilai konsumsi barang/jasa i di Kota Tasikmlaya, pada periode Januari-Desember tahun 2012.
Perbandingan antara P’oi dan Poi biasa disebut dengan faktor koreksi harga (FKH). Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
10
2.2 Pengumpulan Data Harga Tahun Dasar. Untuk menyusun diagram timbang dan paket komoditas IHK, diperlukan data harga/tarif dari sekitar 284 - 441 jenis barang/jasa yang tercakup dalam paket komoditas IHK, pada tahun dasar (Januari- Desember tahun 2012) di Kabupaten Subang. Dalam hal ini setiap sub kelompok minimal diwakili 3 sampai 4 komoditas. Data harga tersebut diperoleh dengan cara mengumpulkan data harga hasil pencacahan dengan daftar isian HK yang selama ini sudah dilakukan. 2.3 Penghitungan IHK Tahun Dasar. Setelah paket komoditas dan diagram timbang IHK dengan menggunakan tahun dasar Januari-Desember tahun 2012 di Kabupaten Subang tersusun, maka kemudian dilakukan penghitungan IHK pada tahun dasar, dengan menggunakan rumus Modifikasi Laspeyres, yaitu : k
P
P
mi
Im
i 1
P oi Qoi
oi
k
P Q oi
i 1
100
oi
Keterangan :
Im
=
IHK pada bulan ke-m (m : bulan Januari tahun 2012, Februari tahun 2012, …, Desember tahun 2012).
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
11
Pmi
=
Poi
= Harga rata-rata komoditas i
Harga komoditas i pada bulan ke–m pada periode tahun
dasar (Januari-Desember tahun 2012).
Poi.Qoi
= Nilai konsumsi komoditas i pada tahun dasar, atau NKoi
k
=
Banyaknya komoditas yang termasuk dalam sub kelompok/kelompok/total pengeluaran.
2.4 Penghitungan IHK Periode Berjalan. Setelah dilakukan penghitungan IHK tahun dasar, maka dapat dihitung IHK pada tahun berjalan dengan rumus sebagai berikut :
k
In
Pni
i 1 P
( n 1) i k
P ( n 1)i Qoi
Poi Qoi i 1
100
Keterangan :
In
=
IHK pada bulan ke-n (n : bulan Januari 2008, Februari 2008, …, …, …).
Pni
=
Harga komoditas i pada bulan ke–n
P(n-1)i
=
Harga komoditas i pada bulan ke-(n-1)
P(n-1)i.Qoi
=
Nilai konsumsi komoditas i pada bulan ke (n-1), atau biasa disebut NK(n-1)
P0i.Qoi
= Nilai konsumsi komoditas i pada tahun dasar, atau
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
12
biasa disebut NKoi
k
=
Banyaknya komoditas yang termasuk dalam sub kelompok/kelompok/total pengeluaran.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulan Berjalan. Indeks harga konsumen (IHK) bulan berjalan adalah perbandingan nilai konsumsi berjalan (NKn) dengan nilai konsumsi dasar (NKD = NKo) dikalikan 100. Penghitungan IHK bulan berjalan dapat dilakukan menurut jenis barang, sub kelompok, kelompok dan umum. Formula IHK untuk jenis barang adalah sebagai berikut :
IHK i n
NK i n
NKDi
x 100
dimana : IHKi n
= Indeks harga konsumen jenis barang i pada bulan ke-n.
NKi n
=
NKD
i
Nilai konsumsi jenis barang i pada bulan ke-n.
= Nilai konsumsi dasar jenis barang i.
Formula IHK untuk sub kelompok adalah sebagai berikut :
IHK sn
ΣNK sn x 100 ΣNKDs
dimana : IHKsn
=
Indeks harga konsumen pada sub kelompok s pada bulan
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
13
ke-n. NKsn
=
Jumlah nilai konsumsi pada sub kelompok s pada bulan ke-n.
NKDs
=
Jumlah nilai konsumsi dasar pada sub kelompok s.
Formula IHK untuk kelompok adalah sebagai berikut :
IHK k n
Σ NK k n
x 100
Σ NKDk
dimana : IHKk n
=
Indeks harga konsumen pada kelompok ke-k pada bulan ke-n.
NKk n
=
Jumlah nilai konsumsi pada kelompok ke-k pada bulan ke-n.
NKDk
=
Jumlah nilai konsumsi dasar pada kelompok ke-k.
Formula IHK untuk umum adalah sebagai berikut :
IHK t n
Σ NK t n Σ NKD t
x 100
dimana : Indeks harga konsumen umum di kota t pada bulan ke-n.
IHKt n
=
NKt n
= Jumlah nilai konsumsi seluruh jenis barang (umum) di kota t pada bulan ke-n.
NKDt
= Jumlah nilai konsumsi dasar seluruh jenis barang (umum) di kota t.
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
14
2.5 Laju Inflasi a) Laju Inflasi / Deflasi Per bulan. Untuk mendapatkan laju inflasi/deflasi setiap bulan, penjabaran formulanya adalah sebagai berikut :
L I/D n
IHK n IHK n1 IHK n1
IHK n IHK n1
x 100 , atau
x 100 100
dimana : L (I/D)n
= Laju inflasi/deflasi pada bulan ke-n.
IHKn
=
Indeks harga konsumen pada bulan ke-n.
IHK(n-1)
=
Indeks harga konsumen pada bulan ke-(n-1).
b) Laju Inflasi / Deflasi Kumulatif. Untuk menghitung laju inflasi/deflasi kumulatif beberapa bulan dapat digunakan metode Cummulative, point to point, atau average to average. Formula untuk laju inflasi/deflasi dari bulan a hingga bulan l dengan metode Cummulative adalah sebagai berikut :
L I/D C
L I/D a L I/D b ...... L I/D l
dimana :
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
15
L (I/D)-C
= Kumulatif inflasi/deflasi dari bulan a hingga bulan l.
L (I/D)a
=
Laju inflasi/deflasi bulan a.
L (I/D)b
=
Laju inflasi/deflasi bulan b.
L (I/D)l
=
Laju inflasi/deflasi bulan l.
Formula untuk laju inflasi dari bulan b hingga bulan k dengan metode point to point adalah sebagai berikut :
IHK k x 100 100 L I/D PTP IHK a dimana : L (I/D)PTP
=
Kumulatif inflasi/deflasi dari bulan b hingga bulan k.
IHKl
=
Indeks harga konsumen bulan k.
IHKa
=
Indeks harga konsumen bulan a.
Formula untuk laju inflasi/deflasi selama periode y dengan metode average to average adalah sebagai berikut :
L I/D ATA
IHK y IHK x IHK
IHK y
y1
IHK
y2
;
...... IHK
yn
n IHK
IHK x
x 100 100
Χ1
IHK
....... IHK Χn Χ2 n
dimana : Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
16
L (I/D)ATA
=
Kumulatif inflasi/deflasi selama periode y.
IHK y
= Rata-rata indeks harga konsumen pada periode y.
IHK x
= Rata-rata indeks harga konsumen pada periode x.
IHKy1
=
Indeks harga konsumen pada bulan 1 pada tahun y.
IHKy2
=
Indeks harga konsumen pada bulan 2 pada tahun y.
IHKyn
=
Indeks harga konsumen pada bulan n pada tahun y.
IHKx1
=
Indeks harga konsumen pada bulan 1 pada tahun x.
IHKx2
=
Indeks harga konsumen pada bulan 2 pada tahun x.
IHKxn
=
Indeks harga konsumen pada bulan n pada tahun x.
n
=
Banyaknya bulan.
c) Laju Inflasi/Deflasi “Year on Year” Laju inflasi/deflasi year on year (yoy) adalah perbandingan indeks harga konsumen (IHK) bulan l pada tahun y terhadap IHK bulan l pada tahun (y-1) yang berarti adalah laju inflasi dari bulan (l+1) pada tahun (y-1) hingga bulan l pada tahun y. Formula untuk laju inflasi/deflasi year on year adalah sebagai berikut :
L I/D YOY
IHK IHK
ly
l (y-1)
x 100 100
dimana : L (I/D)YOY
=
Kumulatif inflasi/deflasi dari bulan (l+1) pada
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
17
tahun (y-1) hingga bulan l pada tahun y. IHKly
=
Indeks harga konsumen bulan l pada tahun y.
IHKl (y-1)
=
Indeks harga konsumen bulan l pada tahun (y-1).
d) Sumbangan Inflasi / Deflasi. Untuk
mengetahui
berapa
persen
dampak/pengaruh
dari
perubahan harga/tarif suatu jenis barang/jasa terhadap inflasi/deflasi umum di suatu kota digunakan formula share (sumbangan) inflasi/deflasi. Penjabaran formula share (sumbangan) inflasi/deflasi adalah sebagai berikut :
S I/Din
Δ RHin Boboti n-1 100
; Boboti n1
NK i n1 Σ NK i n1
x 100
dimana : S (I/D)in
=
Share (sumbangan) inflasi/deflasi jenis barang i terhadap inflasi/deflasi umum pada bulan ke-n.
RHin
=
RHin – 100.
=
Persentase perubahan relatif harga jenis barang i pada bulan ke-n.
Boboti (n-1)
=
Bobot jenis barang i pada bulan ke-(n-1).
NKi (n-1)
=
Nilai konsumsi jenis barang i pada bulan ke-(n-1).
NKi (n-1)
=
Jumlah nilai konsumsi dari seluruh jenis barang (umum) pada bulan ke-(n-1).
Indeks Harga Konsumen Kabupaten Subang 2015
18