Modul ke:
Metode Produksi Grafika CAMERA REPRODUKSI & PEMOTRETAN
Fakultas
Teknik Perencanaan Dan Desai
Sudarman SA, ST AMd graf Program Studi
Desain Grafis
Ir. Gatot Sigiarto Ir. Kamil Rusdi A, M.Si.
CAMERA REPRODUKSI
CAMERA REPRODUKSI CAMERA
REPRODUKSI
CAMERA REPRODUKSI
Adalah merupakan peralatan utama untuk mereproduksi berbagai jenis original Film untuk keperluan Proses Cetak selanjutnya.
CAMERA LENSA TIGA DIMENSI
Camera Reproduksi untuk Percetakan, berbeda dengan Hand Camera yang biasa digunakan pada foto studio untuk keperluan membuat pasfoto, foto keluarga, foto model atau camera yang digunakan oleh para wartawan foto dan kamerawan film. Kamera ini dengan objek lensa ukuran
tidak fokus
RUANG TIGA DIMENSI ( lebar, dalam dan tinggi ).
fokus tidak fokus
UKURAN RUANG TIGA DIMENSI
HAND CAMERA tidak fokus
fokus HIGH-END CAMERA tidak fokus
LOW-END CAMERA
CAMERA DAN ASESORIS
CAMERA LENSA DUA DIMENSI Sedangkan Kamera Reproduksi lensanya dirancang khusus dengan objek datar atau dua dimensi ( panjang dan lebar ).
Secara garis besar ada dua macam kamera reproduksi yaitu :
1. Kamera Vertikal 2. Kamera Horizontal
CAMERA VERTICAL LENSA DUA DIMENSI KAMERA REPRODUKSI
PENGERTIAN ORIGINAL / MODEL Adalah segala bahan yang berbentuk : teks
ilustrasi
foto
gambar dll
Ini disebut juga sebagai “ Model Camera ” atau “ Copy ”
ORIGINAL / MODEL
Adalah bahan yang dikerjakan melalui Kamera Reproduksi dengan wujud yang dapat memberikan informasi tentang berbagai kegiatan kehidupan manusia ( Ekonomi, Politik, Sosial Budaya ) melalui media cetak.
ORIGINAL / MODEL
Adalah bahan yang sudah diproses reproduksi untuk pemenuhan kebutuhan informasi yang dapat diterima ditengah masyarakat lewat media cetak, tentunya dengan sajian yang baik indah dan menarik
CAMERA VERTICAL Kamera ini biasanya dengan ukuran sedang, berkisar antara 30 x 40 cm sampai 45 x 60 cm. Pada kamera ini rel terpasang secara vertikal, agar bidang lensa dan bidang original bisa bergerak keatas dan kebawah. Bidang original pada posisi normal berada dibawah atau dekat lantai dan bidang film berada diatas.
CAMERA VERTICAL
CAMERA VERTICAL Contoh Vertikal Camera
CAMERA HORIZONTAL
Kamera Horizontal mempunyai bidang model yang dapat digeser pada ujung rel horizontal dan pada ujung lain terpasang bidang film. Bidang lensa berada antara kedua ujung rel tadi. Kamera horizontal dibuat dalam berbagai ukuran dan menurut ukuran film berkisar antara 40 x 50 cm sampai 120 x 120 cm.
CAMERA HORIZONTAL DUA KAMAR
Bagian belakang kamera jenis ini dibuat kamar gelap, sehingga bidang film berada didalamnya. Sedangkan bidang lensa, bidang model dan lampu berada diluar kamar gelap, untuk memudahkan pengaturan pekerjaan yang berada pada lampu terang. Badang kamera dengan bidang film dan alat pengontrol ketajaman/bidang periksa serta pemotretan berada didalam kamar gelap. Disamping itu bisa juga dilengkapi dengan bak pengembangan dengan segala bahan chemical dan kelengkapan lainnya.
CAMERA HORIZONTAL KAMAR GELAP
KAMAR GELAP RUANG TERBUKA
Pesan sponsor
SPESIPIKASI CAMERA HORIZONTAL A. Pemotretan bisa bersamaan dengan melakukan pengembangan B. Lebih aman bila dilengkapi dengan tirai hitam antara dua kegiatan tersebut. Bidang lensa dan bidang model bergerak maju mundur pada rel tegak lurus ada kerangka kamera. Bidang film bila dibuka mengingatkan kita pada jendela dan daun pintu. Lebih leluasa, bila kamar gelap dilengkapi dgn. mesin prosessor.
CONTOH CAMERA HORIZONTAL
BAGIAN - BAGIAN POKOK KAMERA REPRODUKS Bidang yang berfungsi meletakkan model dilengkapi dengan kaca perata dan lampu sebagai sumber cahay. Bidang yang berfungsi membentuk bayangan dengan ketajaman bayangan model dilengkapi dengan diafragma (mengatur cahaya) dan ada pula yang dilengkapi dengan cermin balik.
Bidang yang berfungsi merekam gambar/model dari copy board pada lembar film peka cahaya yang juga disebut film grafika
PERSAMAAN BAGIAN POKOK CAMERA H/V a. Kaca Periksa b. Vacuum c. Pengaturan skala perbandingan reproduksi d. Penyetelan ketajaman e. Lampu flash
a. Penyetelan diafragma b. Cermin pembalik/lensa ganda
a. Kaca perata/kaca bidang original b. Lampu sebagai sumber cahaya
PERSAMAAN BAGIAN POKOK CAMERA H/V
1
1
3
2
2
3
CERMIN PEMBALIK PADA CAMERA Lensa pembalik pada horizontal camera Tanpa menggunakan Lensa ganda (kaca pembalik) gambar tampak terbalik di kaca monitor
Dengan menggunakan lensa Ganda atau lensa pembalik maka gambar pada kaca monitor tampak normal.
PERSYARATAN CAMERA
.
Stabilitas konstruksi Ketepatan Bebas getaran Lensa objektif bebas penyimpangan
Sumber cahaya yang cukup dan baik
PERSYARATAN SUMBER CAHAYA a. Lampu Xenon Xenon yang berisi gas mulia dan mempunyai spektrum cahaya yang mendekati siang hari b . Lampu Halogen Sebagai pengembangan lampu merkuri dgn tambahan logam yodida. a. Lampu TL Fluoriscen Tube berupa neon yg dipasang pada bagian bawa kamera vertikal b. Lampu Xenon. Dipakai pada kebanyakan kamera horizontal baik refleksi maupun transparansi.
PEMOTRETAN DI PERCETAKAN
PEMOTRETAN
PEMOTRETAN DI PERCETAKAN Pemotretan adalah proses merekam gambar dari model melalui bantuan cahaya ke film, dan selanjutnya diproses melalui pengembangan sehingga menghasilkan film negatif.
1. DENGAN Horizontal Vertikal Camera
2. 3.
PERSARATAN PEMOTRETAN
PEMOTRETAN
Pemotretan garis adalah melakukan reproduksi dari segala macam original/model yang berbentuk garis-garis atau bidang dengan nada tunggal. Artinya tidak terdapat bidang - bidang atau yang mempunyai gradasi nada ( Ber- Raster ).
Teks yang berisi, gambar coretan pena, peta, karikatur atau semua yang bernada tunggal.
EXPOSURE ( PENJINARAN )
Penyinaran kurang Serif-serif terlalu lebar Latar tidak seluruhnya hitam (karana tidak tembus cahaya)
Penyinaran tepat Kontur-kontor tajam Serif-serif dan garis-garis huruf Sesuai dengan originalnya Penjinaran berlebihan Gambar terlalu tipis Serf-serif hampir tertutup sama sikali, pada negatifnya
RASTER
Pemotretan model yang diraster ini disebut juga dengan model nada lengkap ( halftone ), yaitu segala pekerjaan yang mempunyai gradasi atau variasi nada, mulai dari yang terang, abu-abu sampai yang paling gelap.
Semua foto orang, gedung, pemandangan, lukisan atau semua gambar yang bernada/beraster.
HALFTONE Tingkatan nada pada original/model bila direproduksi menggunakan raster atau proses nada lengkap / halftone. Dengan raster dihasilkan titik-titik yang berbeda-beda ukurannya diberbagai area, sehingga ada kesan nada yang terang, abu-abu dan gelap. Ini berlaku bagi proses halftone untuk offset, letterpress maupun gravure.
T I N G K AT
N A D A
R A S T E R
10% B - 90% W
10 %
20% B - 80% W
20 %
30% B - 70% W
30 %
40% B- 60% W
40%
50% B - 50% W
50 %
60% B - 40% W
60 %
70% B - 30% W
70 %
80% B - 20% W
80 %
90% B - 10% W
90%
100 % BLACK
100% solid 10 screen
65 screen
110 screen
RASTER
TINGKAT NADA LENGKAP HALFTONE 1. Tingkatan nada pada original / model bila direproduksi menggunakan raster atau proses nada lengkap / halftone. 2. Dengan raster dihasilkan titik - titik yang berbeda bedaukurannya diberbagai area, sehingga ada kesan nada. . 3. Yang terang, abu-abu dan gelap. 4. Ini berlaku bagi proses halftone untuk offset, letterpress maupun gravure.
Hasil Pembesaran Cetak 4 Colour
PEMBESARAN RASTER RASTER KACA
RASTER SINGGUNG
RASTER SINGGUNG Raster singgung terbuat dari bahan dasar film yang fleksibel dan dibuat bertitik-titik (raster) (DOT) secara mekanis dengan kehitaman yang meningkat pada sisi emulsi dari film raster tersebut Raster ini digunakan secara face to fase terhadap emulsi film. Penampang lintang film ini menunjukkan bagian tengah dengan kehitaman yang meninggi, sehingga makin ketengah makin sedikit meneruskan cahaya. Sebaliknya bagian lembah-lembahnya dengan kehitaman makin sedikit akan cepat meneruskan cahaya.
PEMBERIAN RASTER
Perubahan gambar continus ke gambar beraster melalui pemotretan menggunakan screen raster
Model asli (kertas foto)
Pelat cetak (beraster)
Hasil cetak (beraster)
MODEL ASLI, FILM, PLATE CETAK, HASIL CETAK MODEL ASLI (KERTAS FOTO)
FILM (BERASTER)
PELAT CETAK (BERASTER)
HASIL CETAK (BERASTER)
Penggunaan Profil Warna ICC - Color Management Pemisahan warna digital Color management Format CMYK Profil warna ICC
Software
C
Input Model RGB
M Format PDF file RIP
Model CMYK
Y
CtP
K
DCP Digital Color Prouf
Pelat cetak
Output Hasil cetak offset
Original / model adalah segala bahan yang berbentuk :
1. Gradasi atau variasi nada Foto (orang, gedung, pemandangan, lukisan), bahan yang berwarna ( beraster atau bervariasi nada ).
2. Nada tunggal Tulisan, teks, garis , gambar coretan pena, ornamen, peta, karikatur.
Raster adalah, alat bantu yang dapat mewujudkan Nada Penuh model gradasi Color atau B/W yang mempunyai variasi nada Seperti foto sesuai dengan original model aslinya
Adalah pemotretan dengan menggunakan raster, dengan ketentuan sbb : 1.
1
kasar
halus
DIPERBESAR 50/50
Pemilihan raster Yang berhubungan dengan kehalusan raster diperlukan, to add Title untuk Click mempertimbangkan dengan penggunaan kertasyang akan digunakan
2. Ciri-ciri raster a. Warna (abu-abu dan magenta) b. Jenis (negatif dan positif) c. Bentuk ( persegi, bundar dan ellips )
Yang dapat dilihat dengan mata Dan yang tidak dapat dilihat dengan mata
TIDAK DAPAT DILIHAT
D A PAT
TIDAK DAPAT DILIHAT
D I L I H AT
Ampitudo modulasi raster
F re ku e n s i M o d u l a s i R a ste r i
AM
FM
( PC-MAC )
( Raster Image Processing ) Sebagai penterjemahan dari bahasa postcrip ke dalam bentuk bitmap. Tidak semua data dapat dengan baik diterjemahkan oleh RIP. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan RIP itu sendiri Process terjadinya RIP ada tiga tahap. 1. Interpretation Yaitu menterjemahkan data postcript kedalam bentuk objek. 2. Rasterization Yaitu merubah data objek ke dalam bentuk raster. 3. Screening Yaitu merubah data raster menjadi bitmap ( halftone ).
Yaitu data-data yang harus ditentukan antara lain : 1. SCREEN RULING 2. RESOLUSI BENTUK DOT 3. SUDUT RSTER 4. WARNA PROCESS ATAU SPOT COLOR 5. EMULSI UP / DOWN
Pada umumnya RIP memiliki kemampuan untuk pengecekan terahir semua data sebelum dilakukan Imaging ke film / plate.
a. Berbasis postcrip, artinya data yang diterima oleh RIP, Tersebut dirobah menjadi data postcriplau dioutput. b. Yang paling banyak dipakai adalah berbasis PDF artinya data yang diterima oler rip akan dirobah kedalam PDF.
Adalah suatu formar Tiff yang terdiri dari data bitmaf Hitam putih yang berbentuk halftone. Data dengan format 1-bit Tiff merupakan hasil output dari suatu process ripping yang telah mengandung impormasi RIP seperti :
1. Bentuk dot 2. Screen Ruling 3. Sudut 4. Resolusi Output 5. Jumlah Warna Seperasi
( Cooperation for Integration of Prepress )
Yaitu untuk mengatur PPF ( Print Production Format ) a. Data administrasi b. Pembagian tinta c. Pelipatan d. Potong dll.
Perkembangan CIP3 yang mendukung format JDF ( Job Defination Format ) yaitu format automisasi pada alur PDF.
( Fortable Document Format )
PDF digunakan karena lebih cepat processnya, juga dapat mendukung process automisasi alur kerja dari process press dan Finissing dalam bentuk job ticket, seperti Apogee Meta Dimintion ( Open Prepress Interface )
Metode RIP Yang membuat data Low-Ris ( 72 dpi ) secara otomatis Dari data High- Ris (300 dpi).
Terima Kasih
Judul Sub Bahasan Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan