Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
METODE PENGAJARAN SENI KALIGRAFI (Seni kaligrafi salah satu Media Permbelajaran Agama Islam) Siti Mariah Ulfah, S.Ag. M.Pd.I ABSTRAK Seni adalah keindahan ia lahir dari doronganfitrah manusia yang cenderung kepada keindahan. Islam sebagai agama yang lurus yang disampaikan Al-Quran .Semua seni yangsejalan dengan ajaran Islam disebut dengan seni Islami. Hal ini senada dengan ungkapan Sidi Gazalba :“Seni Islam ialah ciptaan bentuk yang mengandung nilai estetika yang berpadu dengan nilai Islam.” Salah satu cabagng seni Islam yang tergolong seni Visual adalah Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut “Al-Khat”.Seni Ini menduduki posisi penting dalam kebudayaan Islam. Hal senada diungkapkan pula J. Pedrsen bahwa dalam peradaban Islam budaya tulis menulis Arab memainkan peranan penting menurut Sayeed Hoseen Nasr. “Kaligrafi termasuk seni yang tinggi, karena ia menjadi symbol kesenian Islam dkarena perkembangannya sejalan dengan perkembagan ruh AL-Quran.”Didukung oleh ayat-ayat Al-Quran sebagai motivator dan sumber aspirasinya yaitu “QS. ‘Alaq” dan surah “Nun”.Sementara diIndonesia perkembangannya tidaklah begitu ketinggalan karena kaligrafi merupakan media dalam penyampaian ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran Agama Islam.Untuk mengembangkannya diperlukan metodologi yang sesuai sehingga kaligrafi ini dapat berkembang seiring dengan perkembangan ilmu Agama Islam.Dalam pembahasan ini diungkapkan tentang defenisi, sejarah dan perkembangannya serta metodologi pembelajarannya. Kata Kunci: Seni , Kaligrafi, Metodologi Pembelajaran, PAI
A. Pendahuluan Di Indonesia pengetahuan tentang sejarah seni kaligrafi Islam belum banyak dikenal. Menampilkan sosok sejarah sangat diperlukan karena akan menjembatani hubungan kebudayaan khususnya seni melukis indah Arab yang pernah dominan dalam literasi kebudayaanIslam, melalui pengetahuan sejarah setiap peminat kaligrafi akan mendapatkan pesan-pesan berharga dan kesadaran bahwa seni kaligrafi sesungguhnmya hadir justeru melalui wahyu permulaan yang diterima Nabi Muhasmmad SAW. 63
64
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Dengan mengetahui masa-masa kedatangan ayat-ayat pena (QS. AL-Alaq :1-5) diawal kenabian Muhammad kita bisa belajar banyak bahwa ditinjau dari segi yuridis pun keawajiban mempelajari ilmu tulis baca mendapat penekanan lebih. Islam memberi prioritas utama pada sholat, sebagai ibadah pokok yang jadi tiang agama. Oleh karena itu keselamatan seorang muslim atau kecelakaannya diakhirat nanti ditentukan oleh bagaimana cara dia memelihara sholatnya. Namun perintah sholat datang setelah didahului oleh ayat-ayat pena.1 Nabi Muhammad menerima wahyu pertama justeru tentang perintah membaca dan menulis tidak lepas dari latar belakang bangsa Arab yangakan menjadi sasaran dakwahnya. Karena bangsa Arab pada umumnya sebelum kedatangan Islam adalah dikenal buta aksara bahkan disisi lain anti huruf .walaupun mereka bangsa penyair namuntulisan mereka tidak termasuk ranking. Tradisi mereka adalah tradisi lisan dari mulut kemulut dalam menyampaikan pesan atau nalar syair dan menghafal sislsilah.Dengan turunnya ayat-ayat penaini membangunkan bangsa arab dari kelalaian bagi umat Islam ayat ini merupakan literature tertua dalam hukum Islam.Pena dan tulisan berhubungan erat dengan bidang keilmuan. Bil Qolam disini dimaknai tidak hanya sekedar dengan pena atau kuas dan semacamnya namun lebih luas lagi menurut Aldi Anwar menerjemahkan bil Qolam dengan”perabot multi media” yang lebih luas yaitu radio, televise, telepon,telegrafh, teleks, facsimile, komputer danlain-lain. Dasar filosofis ini bertujuan untuk mengembalikan kontrol kita pada tuntunan Al-Quran karena Al-Quran merupakan sumber segala inspirasi dan dapat dijadikan ajang perburuan kreasi yang tiada habis-habisnya.Al-Quran merupakan mata rantai penghubung antara tulisan Arab dengan dunia Islam. Di tanah Air kita khususnya dunia pendidikan mesin ketik dengan tulisan Arab belum jadi ‘ancaman”.Namun diakui kebiasaan menulis huruf Arab yang dulu diajarkan disekolah-sekolah dasar dan menengah kini menghilang dari jajaran kurikulm, baik dari tingkat dasar bahkan perguruan tinggi tidaklah sesemarak dahulu menggunakan tulisan tangan, sekarang cenderung menggunakan computer bahkan lebih canggih lagi tinggal mengcopy paste saja dari Al-Quran Digital. Memang tulisan jelek dapat menghambat bahkan menghilangkan gairah untuk membaca sementara dengan hanya mengcopy paste saja tulisan dalam teks yang dibuat akan tertata rapid an sempurna. Namun kalangan kaligrafi mulai memasukkan seni menulis khat dalam kegiatan MTQ sehingga
usaha ini merangsang gairah kalangan muda untuk mempelajari kaligrafi arab di mana-mana bahkan beberapa sekolah mengisi rubrik kegiatan ekstrakulikulernya dengan pelajaran ketrampilan kaligrafi. ini artinya peluang untuk secara resmi memasukkan kembali seni menulis indah huruf arab atau Al-Quran ke dalam kurikulum sekolah terbuka lebar, tidak hanya untuk memenuhi target kurikulum atau tujuan yang lainnya tapi kali ini sekolah mendorong para muridnya lebih kreatif dan membiasakan diri menyukai kaligrafi bahkan harus mengepresikan lebih mendalam lagi. Di IAIN STS Jambi sendiri telah memasukkan kaligrafi atau khat Imlak sebagai mata kuliah jurusan atau prodi sejak tahun 2001. Banyak faktor sehingga dimasukkannya mata kuliah khot atau kaligrafi tersebut diantaranya yaitu banyaknya alumni IAIN yang tidak bisa menulis dan membaca Al-Quran padahal mereka adalah calon guru Agama nantinya yang harus mengajarkan ilmu Agamanya kepada siswa, menjadi guru Agama tentu tidak akan lepas dari mengajarkan isi kandungan Al-Quran. Terutama pada fakultas Tarbiyah jurusan Bahasa Arab dan jurusan PAI, dan dilanjutkan dengan Prodi Tadris yaitu PGMI.Di fakultas ADAB yaitu pada jurusan SPI, SKI dan BSA. Terlepas dari itu semua bagaimana guru-guru dapat menghidupkan kembali seni kaligrafi ini disekolah-sekolah sementara tenaga pendidik yang professional dibidang ini sangat terbatas. Mungkin kalau hanya sekedar anak bisa menulis saja mereka bisa mengajarkannya namun kenyataannya agar guru juga dapat mengajarkan tulisan indah kepada mereka itulah yang menjadi problemanya Kehadiran media dalam proses pembelajaran mempunyai arti penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, kerumitan bahan yang diajarkan pada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru sampaikan melalui kata-kata atau kalimat tertentu bahkan keabstrakan bahan dan dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna daripada tanpa bantuan media. Bagaimana seni kaligrafi ini dapat dijadikan media pembelajaran terutama pembelajaran Agama Islam. Karena kaligrafi harus diajarkan dengan suatu cara yang mudah diterima dan dalam waktu yang tidak lama.hal itu sangat dimungkinkan apabila digunakan suatu metode yang tepat. Dari latar belakang masalah tersebut keinginan akan minat dan berkembangnya kaligrafi Islam ternyata tidak didukung dengan
1
Didin Sirojuddin Ar. Dinamika Kaligrafi Al-Quran, Terj. Ruh Al-Khattul ‘Arobi oleh Kamil Al-baba, Jakarta: Darul “Ulum Press, 1983) hlm. Xii-XV
65
66
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
jumlah tenaga pendidik yang professional akhirnya penulis tertarik untuk mengungkapkan dan mencari metode pengembangan kaligrafi sebagai bagian dari pengembangan pembelajaran dengan tema, METODE PENGAJARAN SENI KALIGRAFI (Seni kaligrafi salah satu Media Permbelajaran Agama Islam) B. Media Pembelajaran Agama Media secara harfiah memiliki pengertian “perantara” atau “pengantar” Association for education and Communication of Tecnology (AECT) mendefenisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi sedangkan Education Association (NEA) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, didengar,dibaca, atau dibicarakan besertainstrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mmedia pendidikan mengempengaruhi efektifitas program instruksional.2 Arif Sadiman dalam bukunya Media Pendidikan mengatakan bahwa, kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.3 Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga terangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Fungsi media menurut Djamarah dalam bukunya “Strategi belajar mengajar” yaitu, : Alat bantu media berfungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwaproses belajar mengajar dengan bantusan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Ini berarti kegiatan anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan hasil belajaryang lebih baik dari pada tanpa bantuan media4
1. Alat Visual yang dapat dilihat, misalnyafilm,strif, transfaransi, micro projection, papan tulis,bulletin Board,gambar-gambar ilustrasi,chart, grafik,poster, peta dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat Audio atau hanya dapat didengar, misalnya phonograph record, transkripsi elektrik, radio dan rekaman pada tape recorder. 3. Alat-alat yang bisa didengar dan dilihat misalnya,televisi, bendabenda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan misalnamodel spicenmen, bak pasir, peta elektirk, koleksi diaroma 4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama,sandiwara boneka dan sebagainya.5 Proses Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, baik sengaja maupun tidak sengaja6 C. Seni Kaligrafi Sebagai Media Pembelajaran Agama Islam 1. Defenisi Kaligrafi Ungkapan kaligrafi berasal bahasa Inggris yang disederhanakan diambil dari bahasa latin “kalios” yang berarti indah dan “graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti seutuhnya kaligrafi adalah kepandaian menulis elok atau tulisan elok .bahasa arab sendiri menyebutnya khat yang berarti garis atau tulisan indah. Garis lintang, equator atau khatulistiwa terambil dari kata Arab “khatulistiwa”, melintang elok membelah bumi jadi dua bagian yang indah.7 Defenisi secaran Istilah tentang khat/kaligrafi menurut Syekh Syamsuddin Al-Akfani dalam kitabnya IrsyadulQosid yaitu, Khat/kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis, menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara
Klasikfikasi media menurut Oemar Hamalik yang dikutip oleh Usman dan Asnawir ada empat media pengajaran yaitu: 5
2
Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: ciputat Press, 2002), hlm 11 3 Arif Sadiman, dkk, Media Pendidikan, ed. I-12, (Jakarta: Rajawali Press, 2009),hlm. 6 4 Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.138
67
Basyaruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: ciputat Press, 2002) hlm 29 6 Nana Sudjana, Dasar-dasar Profesi Belajar Mengajar, (Bandung: :Sinar Baru Algrasindo, 2000), hlm.111 7 Didin Sirojuddin AR, Seni Kaligrafi Islam, Cet ke-1, (Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992), hal, 1
68
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
bagaimana untuk menggubahnya.8Seni menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah seni menulis indah9
3. Kaidah Penulisan Kaligrafi Penulisan kaligrafi Al-Quran terikat dengan aturan-aturan tertentu atau kaedah baku. Yaitu ketentuan-ketentuan yang mengarahkan penulis dalam berusaha menyelenggarakan penyampaikan pengertian melalui tulisan agar supaya mencapai efektifitas yang optimal baik dilihat dari segi keindahan maupun keterbacaannya.11kedua segi ini harus memperhatikan kaidah imlaiyahnya dan khottiyahnya 1) Kaidah Imlaiyah Kaidah imlaiyah yaitu tatacara menulis huruf Arab yang betul tekanannya adalah untuk menjaga supaya tulisan dalam posisi tepat sesuai dengan makna-makna yang dikandungnya12 Dalam penulisan huruf hijaiyah misalnya pada huruf sin adanya tiga lekukan yang disebut dengan nibrah atau gigi.Atau penulisan kata ar-rahim ditulis dengan Ar-rojimpada kata Bismillahirrohmanirrohim.yang mana artinya sangat bertolak belakang dan ini dapat menyebabkan suatu dosa akibat dari kesalahan penulisan. Dengan demikian seorang khottothoh (Ahli Khot) harus menguasi beberapa ilmu seperti, ilmu Tajwid, Ilmu Bahasa Arab (Nahwu dan shorofnya), Ilmu Balaghoh, Ilmu Mantiq, dan Ilmu Qowaidul Imla’. Sebagai pengontrol agar dalam penulisan ayat-ayat Al-Quran yang menjadi objek tulisan terhindar dari kesalahan
Seni adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia.Sejak anak dilahirkan, dia lebih memiliki beberapa aspek tertentu yang menjadi bagian pengalaman alami dari kehidupan manusia.Semasa kecil, anak telah melihat seni dari ibunya. Tumbuh menjadi besar, dia mulai mencari dan mengasah jiwa seninya./ dengan nilai estetika yang bersumber pada fikiran/ide dan diwujudkan dengan materi atau benda(alat tulis) yang diatur oleh peraturan dan kaidah tertentu. 2. Fungsi KaligrafiArab Peranan dan fungsi kaligrafi ini sangat sentral dikalangan masyarakatdalam berbagai aktifitas terutama untuk menulis AlQuran, catatan perdaganagan,surat menyurat dan bentuk dokumentasi lain. Keindahan huruf dan struktur kaligrafi menjadikannya sangat berfungsi dalam kehidupan individu maupun sosial. Diantara fungsinya dikalangan individu adalah: 1) Kaligrafi merupakan salah satu sarana komunikasi dan pendekatan antar manusia, karena besar hubungan tulismenulis antar mereka dalam segala aspek kehidupan 2) Kaligrafi merupakan sarana mencari rizki mengingat bahwa ia adalaha seni yang berbobot nilai tinggi dengan kedudukan puncak yang pernah dicapai para ahlinya (seperti perdana mentri ibnu Muqlah) dan bagi para fakir kaligrafi adalah uang bagi hartawan kaligrafi adalah keindahan. 3) Kaligrafi memiliki fungsi khusus bagi para pencinta seni yaitu mereka meraskan kenikmatan ruhaniah mengolah dan menciptakan tulisan yang indah. 4) Sebagai apresiator merasakan kenikmatan memandang dan menelaahnya karena ada unsur estetika pada hurufhurufnya. Sementara dalam kehidupan sosial berfungsi sebagai alat informasi, penghubung masyarakat yang merupakan bagian dari sarana peralihan kebudayaan dan peradaban, digunakan untuk penulisan mushaf Al-Quran, buku-buku pelajaran dan majalahmajalah dan sebagainya.10
2) Kaidah Khottiyah Yaitu tatacara penulisan indah sesuai dengan rumusrumus menurut ketetapan yang berlaku pada setiap jenis khat13 Menurut Ibnu Muqlah seorang ahli di bidang ilmu ukur (Geometris) dan menduduki jabatan Perdana Mentri di zaman pemerintahan Abbasiyah, dia merumuskan adanya tiga unsur dalam pembuatan huruf yaitu titik belah ketupat, huruf alif dan lingkaran. Titik belah ketupat dijadikan patokan unit ukuran , alif dijadikan patokan untuk semua huruf vertical dan lingkaran memiliki radius dan jarak yang sama dengan ketinggian alif 11
8
Ibid, hlm. 9 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet, ke-4, hlm. 434 10 Fauzi Salim Afifi, Pedoman Bagi Guru Kaligrafi, (Terj. D.Sirojuddin AR), (Jakarta: Depbinkat Lemka, 1989), hal. 10.t.d
69
Amad Sadali, “Pengantar” untuk buku D.Sirojudin AR. Seni Kaligrafi Islam , Op.Cit, hlm. Viii 12 Didin Sirojuddin AR., Kaligrafi Murni Mungkin Suatu Keharusan, “Pengantar untuk buku, Ali Akbar, Kaidah Menulis dan Karya-karya Master KaligrafiIslam,( Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995),hlm. 13
70
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
untuk menentukan besar dan lebarnya huruf-huruf yang horizontal, semua huruf harus dibuat berdasarkan ketiga ketentuan ini. Adapun ketentuan tersebut menurut Ibnu Muqlah yaitu harus memenuhi lima kriteria untuk menilai kebenaran dan keindahan suatu tulisan pertama tawfiyah (tepat),Itmam (tuntas), Ikmal (sempurna), Isyba’ (padat), dan Irsal (lancar). Dan untuk tata letaknya ada empat kriteria tata letak yang baik yaitu Tarsif (rapat dan teratur), Ta’lif (tersusun), Tastir (selaras), Tansil (bagai pedang atau lembing karena indahnya yakni meletakkan sapuan-sapuan garis memanjang yang indah pada huruf sambung14
terfikir sebai-baiknya untuk mencapai tujuan tertentu menurut ahmad Tafsir yaitu metode adalah cara yang paling tepat dan tepat dalam melakukan sesuatu16 Logi berasal dari kata logos yang berarti ilmu jadi metodologi artinya suatu ilmu yang membicarakan suatu cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.17 Pengajaran adalah proses pemberian bahan pelajarfan, jadi metodologi pengajaran adalha suatu ilmu yang membicarakann tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran.18 2) Seni Kaligrafi a. Defenisi Seni Seni adalah keindahan ia lahir dari dorongan fitrah manusia yang cenderung kepada keindahan. Islam sebagai agama yang lurus yang disampaikan Al-Quran .Semua seni yang sejalan dengan ajaran Islam disebut dengan seni Islami. Hal ini senada dengan ungkapan Sidi Gazalba : “Seni Islam ialah ciptaan bentuk yang mengandung nilai estetika yang berpadu dengan nilai Islam.” Salah satu cabagng seni Islam yang tergolong seni Visual adalah Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut “Al-Khat”.Seni Ini menduduki posisi penting dalam kebudayaan Islam. Hal senada diungkapkan pula J. Pedrsen bahwa dalam peradaban Islam budaya tulis menulis Arab memainkan peranan penting menurut Sayeed Hoseen Nasr. “Kaligrafi termasuk seni yang tinggi, karena ia menjadi symbol kesenian Islam dkarena perkembangannya sejalan dengan perkembagan ruh AL-Quran.”Didukung oleh ayat-ayat Al-Quran sebagai motivator dan sumber aspirasinya yaitu “QS. ‘Alaq” dan surah “Nun”.Sementara diIndonesia perkembangannya tidaklah begitu ketinggalan karena kaligrafi merupakan media dalam penyampaian ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran Agama Islam.
4. Pembinaan dan Guru Kaligrafi Kaligrafi Al-Quran bermula dari Pameran kaligrafi Islam yang pertama kali digelar mengiringi MTQ TK Nasional ke-11 tahun 1979 di Semarang pameran tersebut mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Dan mereka menginginkan anakanak mereka dapat berbuat seperti itu juga terutama anak-anak yang memmilki jiwa seni yang tinggi.Semangat tersbut memunculkan keinginan memnberikan pengetahuan kepada siapapun anak bangsa yang ingin memperdalam kaligrafi Alquran sehingga Muncullah ide untuk mendirikan sanggar kaligrafi Al-quran. Adapun lembaga yang pertama muncul yaitu yang diasuh oleh bapak didin sirojudin Ar. Dengan nama Lembaga Kaligrafi Al-Quran (LEMKA) pada tanggal 17 April 1985 di fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.15 Dengan berdirinya Lemka selanjutnya memicu pendirian lembaga-lembaga serupa diseluruh nusantara. Seperti di Jambi pada tahun 1997 berdiri Assosiasi Khoththot dan khoththothoh Jambi atau lebih dekenal dengan (ASHABI) namun lembaga ini tidak tau kemana rimbanya. Karena tidak jelasnya kepengurusan.Dilembaga dan sanggar kaligrafi padsa umumnya pembinaan kaligrafi diwujudkan dalam bentuk kursus ditambah dengan kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya mendukung kearah pengembangan tujuan yang ingin dicapai. D. Metodologi Pengajaran Seni Kaligrafi Al-Quran 1) Pengertian metodologi Pengajaran Metodologi pengajaran terdiri dari dua kata yaitu metodologi dan pengajaran. Metodologi merupakan rangkaian dari kata metode dan logi metode ialah cara yang teratur dan 14
Syaharuddi, Kaligrafi Al-Quran dan metodologi Pengajarannya, (Jakarta: Tsabit Kaligrafi Plus, 2001), hlm.15-17 15 Syaharuddi, Op.cit. hlm 32
71
16
Amad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), cet ke-2, hlm.9 17 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,1994), hlm.104 18 Ibid hlm. 42
72
Metode …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Badan/Struktur fungsi seni terhadap anak-anak Intelegen Fisik Emosi Sosial si Jasmani Pikir Rasa/Haru Hubungan dengan orang lain Pertumbu Kreatif Kasih Menolong,pe han fisikImajinatif sayang, rhatian, yang senang kepentingan selaras umum
perbedaan aktivitas-aktivitas yang dikendalikan oleh kedua belahan otak tersebut. Belahan otak kiri mengendalikan aktifitasaktifitas :1) Matematika, 2) Bahasa 3). Logika 4) Analisis dan 5). Menulis.Belahan otak kanan menangani aktifitas-aktifitas:1) Imajinasi, 2) Warna 3) Musik 4) Irama/ritme, dan 5) Melamun Ornstein juga menemukan bahwa orang yang sudah terbiasa memakai salah satu belahan otaknya, relative sulit menggunakan belahan otak lainnya, baik dalam situasi umum maupun khusus. Yang lebih penting lagi, Ornstein menemukan bahwa apabila belahan otak yang “ lebih lemah “ dirangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang “ lebih kuat “ , maka akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang jauh lebih besar ( tinggi ) 2. Seni kaligrafi itu bertolak dari kemampuan yang telah dimiliki anak : a. Isi coretan sesuai dengan dunia anak b. Mengenalkan Huruf-huruf dan ayat-ayat pendek c. Pemberian warna pada media gambar jadi
Dengan demikian, dengan Seni : a) Anak dapat melakukan kegiatan melatih otot tubuhnya seperti pada senam, b) Anak dapat menambah meniru, berimajinasi, berfantasi. c) Anak dapat menyalurkan emosinya,.merasa senang. d) Seperti pada anak usia dini anak-anak sudah mulai mengenal tulisan dengan mencoret-coret dinding dan mewarnai gambar, anak belajar bersama mematuhi aturan permainan, mengurangi atau menghilangkan kecenderungan mementingkan diri sendiri. b. Kriteria Seni Kaligrafi Anak-anak Atas dasar uraian tersebut diatas, maka Seni corat coret yang sesuai untuk anak-anak, adalah antara lain : 1. Seni yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan diri anak ( aspek fisik, intelegensi, emosi, social ). Tahukah anda bahwa otak kita terdiri atas dua belahan ?. Lebih jauh tahukah anda bahwa kedua belahan itu merupakan dua otak yang terpisah ?Telah diketahui bahwa otak manusia terdiri atas dua belahan, yakni belahan kiri dan belahan kanan.Juga telah diketahui bahwa jika belahan otak kiri mengalami kerusakan, maka badan sebelah kanan cenderung lumpuh, dan juga jika belahan otak kanan mengalami kerusakan, maka belahan badan kiri cenderung lumpuh. Dengan perkataan lain , masing-masing belahan otak mengendalikan belahan badan yang berlawanan sisi. Profesor Robert Ornstein dari Universitas California menyelesaikan penelitian yang hasilnya mempertegas 73
c. Hakekat Seni Kaligrafi untuk Anak-anak a) Coretan merupakan bahasa Emosi. Coretan dan mewarnai adalah bahasa emosi, karena dengan coretan dan mewanai anak dapat mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru b) Seni Kaligrafi badi anak adalah bahasa gerak. Gerakan pada tangan merupakan aktifitas anakl yang tiada hentinya.Mencoret-coret adalah kegiatan kreatif. Mencoret yang diarahkan ke kaligrafi dapat mengembangkan imajinasi.19
19
http\\ N. Imas Fathonah, ( 2008), Seni Kaligrafi Salah Satu Media Pembelajaran di Raudatul Athfal disampaikan pada acara pelatihan peningkatan mutu fasilitator pendidikan anak usia dini tingkat provinsi Jawa Barat
74
Metode …
E. Metode Mengajar Seni Kaligrafi Al-Quran Seni Kaligrafi sebagai Media Pembelajaran Agama Islam.Memang harus diaplikasikan karena pembelajaran Agama Islam sebagai dasar kehidupan umat Islam harus ditaanamkan sejak dini.Dalam kegiatan belajar mengajar kaligrafi khususnya anak-anak usia Dasar seperti madrasah Ibtidaiyah hendaknya diterapkan secara maksimal beberapa metode dan metode-metode tersebut yang dianggap sesuai dengan materi pelajaran Agama yang tidak hanya dibidang tulisan tetapi juga bidang wawasan seni Islam dengan tidak mengesampingkan keterkaitan penguasaan guru terhadap materi dan kemampuan umumnya, materi pelajaran kaligrafi lebih banyak menentukan disamping faktor-faktor yang lain. Bila mengacu pada metode yang digunakan LEMKA sebagai barometer kegiatan pembelajaran kaligrafi maka metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikiut : 1) Metode Ceramah Yaitu menurut Ramyulis “penerangan dan penutupan secara lisan oleh guru terhadap kelas 20 ini adalah metode tertua karena metode ini cukup fleksibel dan luwes serta murah dan mudah dijalankan. Namun metode ini wajib ada karena pengantar dalam pemberian materi tentu saja dengan metode ceramah 2) Metode Demonstrasi Metode demonstrasi yaitu suatu metode mengajar dimana seorang guru atauorang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyat melakukann sesuatu21 3) Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah metode mengajar dalam bentuk komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik samsama aktif. Dalam hal menurut Aep Ermana dalam menyampaikan Metodologi Pengajaran Kaligrafi Al-Quran ini guru acapkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan dan peserta didik /kursus berusaha menjawabnya dan berlaku pula sebaliknya diantara manfaat metode ini adalah dapat atau dengan mudah mengukur persepsi dan perkembangan kognisi peserta didik serta dapat menoptimalkan keterlibatan peserta kursus daklam prosesn pembelajaran22
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
4) Metode Game Metode game atau permainan merupakan metode yang menciptakan suasana rileks atau santai dalam proses belajar menagajar sehingga ketegangan belajar bisa kita hindari , permainan bisa dikembangkan melalui improvasi guru23 5) Metode Latihan/Drill Metode ini banyak melibatkan siswa peserta kursus mereka mengulang-ngulang terus apa yang telah diperoleh dari guru nya.unsur utama dari penggunaan metode ini adalah motivasi , jika unsur motivasi tidak ditingkatkan maka keinginan untuk mengulang-ngulang akan menurun24 6) Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas yaitu metode yang merangsang siswa lebih aktid dengan memberikan pekerjaan diluar kelas, yang kemudian dipertanggung jawabkan kepada guru25 7) Metode Karyawisata Memperkaya wawasan tentang kreasi seni Isdlami dan perkembangan kaligrafi di zaman ini dengan mengunjkungi tempat-tempat seperti Bait Al-Quran, galeri, pameran kaligrafi dan lain-lain termasuk karyawisata.Sangat menarik karena disamping mengamati perkembangan kaligrafi juga dapat menghilangkan kejenuhan sekaligus mencari suasana baru. Dengan demikian beberpa metode pengajaran kaligrafui yang sering digunakan adalah metode ceramah, drill atau latihan dan ntanya jawab.Disamping metode oini lebihmudah dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Dan dalam penerapan metodepun harus memperhatikan beberapa faktor yaitun relevansi dengan tujuan pengajaran, relevnsi dengan materi pengajaran dan Relevnsi dengn situasi atau keadaan guru Disamping itu metode juga harus disesuaikan dengan alat atau sarana dan prasarana yang digunakan. Misalnya bila buku atau alat tulisnya kurang tentu harus mencari metode lain yang keseluruhan siswa dapat menggunakannya. F. Kesimpulan 1. Seni adalah keindahan ia lahir dari dorongan fitrah manusia yang cenderung kepada keindahan. Islam sebagai agama yang lurus yang disampaikan Al-Quran . Semua seni yang sejalan dengan ajaran Islam disebut dengan seni Islami. Hal ini senada dengan ungkapan Sidi Gazalba : “Seni Islam ialah ciptaan bentuk yang mengandung nilai estetika yang berpadu dengan nilai Islam.”
20
Ibid, hlm 44 Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),hlm 94 22 Syaharuddin , op.cit. hlm.48
23
21
75
24
76
Ibid, hlm 48 Nana Sudjana, op. cit hal. 81
Metode …
Salah satu cabagng seni Islam yang tergolong seni Visual adalah Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut “Al-Khat”. 2. Seni Kaligrafi sebagai Media Pembelajaran Agama Islam. Memang harus diaplikasikan karena pembelajaran Agama Islam sebagai dasar kehidupan umat Islam harus ditaanamkan sejak dini. Dalam kegiatan belajar mengajar kaligrafi khususnya anakanak usia Dasar seperti madrasah Ibtidaiyah hendaknya diterapkan secara maksimal beberapa metode dan metodemetode tersebut yang dianggap sesuai dengan materi pelajaran Agama yang tidak hanya dibidang tulisan tetapi juga bidang wawasan seni Islam Metode yang digunakan yaitu metode ceramah, Demonstrasi, Tanya Jawab, Game, Dril, Pemberian tugas, dan Karyawisata.
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Diposkan oleh Kampus 11/04/20081 Nana Sudjana, (2000), Dasar-dasar Profesi Belajar Mengajar, Bandung: :Sinar Baru Algrasindo N. Imas Fathonah, ( 2008), Seni Kaligrafi Salah Satu Media Pembelajaran di Raudatul Athfal disampaikan pada acara pelatihan peningkatan mutu fasilitator pendidikan anak usia dini tingkat provinsi Jawa Barat Ramayulis,(1994), Metodologi Pengajaran Agama Islam,Jakarta: Kalam Mulia Saiful Bahri Djamarah, (1997), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
DAFTAR PUSTAKA Amad Tafsir, (1996), Metodologi Pengajaran Agama Islam,cet ke-2, Bandung: Remaja Rosdakarya, Arif Sadiman, dkk, (2009),Media Pendidikan, ed. I-12, Jakarta: Rajawali Press
Syaharuddi,(2001), Kaligrafi Al-Quran dan metodologi Pengajarannya, (Jakarta: Tsabit Kaligrafi Plus Zuhairini, et.al, (1983), Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional
Basyaruddin Usman dan Asnawir, (2002), Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press Didin Sirojuddin Ar.(1983), Dinamika Kaligrafi Al-Quran, Terj. Ruh AlKhattul ‘Arobi oleh Kamil Al-baba, Jakarta: Darul “Ulum Press _________________, (1992), Seni Kaligrafi Islam, Cet ke-1, Jakarta: Multi Kreasi Singgasana Didin Sirojuddin Ar. (1983), Dinamika Kaligrafi Al-Quran, Terj. Ruh Al-Khattul ‘Arobi oleh Kamil Al-baba, Jakarta: Darul “Ulum Press _________________,(1995),Kaligrafi Murni Mungkin Suatu Keharusan, “Pengantar untuk buku, Ali Akbar, Kaidah Menulis dan Karya-karyaMaster Kaligrafi Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus Depdikbud, (1995), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet, ke-4, Jakarta: Balai Pustaka Fauzi Salim Afifi, (1989), Pedoman Bagi Guru Kaligrafi, (Terj. D.Sirojuddin AR), Jakarta: Depbinkat Lemka 77
78