METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data sekunder kota Medan memiliki 15 Kelurahan yang memiliki kelompok nelayan. Adapun pemilihan kelurahan berdasarkan kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan, maka terpilih kelurahan yang akan menjadi daerah penelitian yaitu kelurahan Nelayan Indah. Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan di kelurahan Nelayan Indah. Penentuan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling, Yaitu Sampel diambil secara acak sederhana atas jumlah populasi yang ada disetiap daerah penelitian pada kelurahan Nelayan Indah di kecamatan Medan Labuhan. Sampel adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan. Untuk mengetahui nama kelompok dan jumlah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2. Nama Kelompok dan Jumlah Anggota Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan. No
Kelompok Nelayan Penangkap Ikan
Nama Kelompok
Jumlah Anggota ( Orang) 37
1
Bina Nelayan
2 3
Anak Nelayan Rawai Keluarga Nelayan
10 15
4 5
Nelayan Karya Pembangunan Bahari Mandiri
24 10
6
Bahagia
15
7 8 9 10 11 12
Nelayan Pesisir Jaring Gembung Nelayan Mandiri Tani dan Nelayan Mandiri Nelayan Lestari KUB Nelayan Jaring Mandiri Nelayan Pukat Layang
15 18 13 10 15 10
Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Nama Jumalah Kelompok Anggota (Orang) Wanita Tani 15 Ikan Kakap Muda Mitra Bahari Deli makmur Nelayan Mandiri Maju Jaya Nelayan Mandiri Maju Bersama Maju Bersama
15 10 10 10 10 10
Sumber: Dinas Pertanian Dan Kelautan,2009
Sampel kelompok nelayan dipilih berdasarkan jumlah anggota rata-rata atau yang mendekati jumlah rata-rata. Berdasarkan Tabel 2 terdapat kelompok nelayan penangkap ikan yaitu kelompok Bina Nelayan dengan jumlah anggota 37 orang dengan demikian kelompok Bina Nelayan dijadikan sebagai sampel kelompok nelayan penangkap ikan. Sementara kelompok nelayan pengolah ikan yaitu kelompok Maju Bersama, Deli Makmur, Ikan Kakap, dengan Jumlah anggota 35 orang dijadikan sebagai sampel kelompok nelayan pengolah ikan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 60 orang dan masing-masing kelompok diambil secara acak yakni sebesar 30 orang untuk anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan 30 orang untuk anggota kelompok nelayan pengolah ikan. Hal ini sesuia dengan teori Bailey yang mengatakan
bahwa untuk penentuan yang menggunakan analisa statistik ukuran responden paling rendah minimal adalah 30 orang (Hasan 2002). Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara peneliti langsung dengan anggota kelompok nelayan penangkapan ikan dan pengolahan ikan yang menjadi sampel dalam penelitian ini melalui alat bantu berupa daftar pertanyaan dengan (kuistioner) yang disusun peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari dinas Pertanian dan Kelautan kota Medan, Kantor kecamatan Medan Labuhan, dan kantor lurah Nelayan Indah. Metode Analisis Data
- Hipotesis 1 dan 3 dianalisis dengan metode deskriptf yaitu dengan melihat data perkembangan kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah ikan (jumlah anggota kelompok nelayan, alat dan mesin yang digunakan, dan kegiatan pelatihan) selama 5 tahun terakhir dan dengan melihat struktur organisasi apakah ada perbedaan yang mendasar dari kedua organisasi kelompok nelayan penangkap ikan dan kalompok nelayan pengolah. - Hipotesis 2, 4, 5, dan 6 dianalisis dengan metode deskriptif dan metode uji Independent Sample T Test. Independen Sample T Test ini digunakan untuk menguji apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan dari 2 kelompok yaitu kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis ini dengan memberikan pertanyaan
atau kuesioner kepada responden dan memberikan skor pada setiap pilihan jawaban, yaitu: Tidak baik
(a)
: Bernilai 1
Kurang Baik
(b)
: Bernilai 2
Cukup Baik
(c)
: Bernilai 3
Baik
(d)
: Bernilai 4
Sangat baik
(e)
: Bernilai 5
Adapun rumus Independent Sampel T Test adalah sebagai berikut
S=
Dimana:
s
= simpangan baku
s1
= besar simpangan baku sampel 1
s2
= besar simpangan baku sampel 2
n1
= besar sampel 1
n2
= besar sampel 2
Rumus statistik t (mean)
t=
Dimana:
t s
= mean = simpangan baku
n1
= besar sampel 1
n2
= besar sampel 2
Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan (Karakteristik, Tujuan, Iklim dan Kekompakan, Pembinaan) yang signifikan antara anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan H1 : Ada perbedaan
(Karakteristik, Tujuan,
Iklim dan Kekompakan,
Pembinaan)yang signifikan antara anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan Pengambilan keputusan : Ho diterima apabila ≤t ≤ Ho ditolak apabila atau (Suharjo Bambang, 2008)
Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan penelitian maka dibuat defenisi dan batasan operasional antara lain: Defenisi
1. Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 2. Kelompok nelayan adalah kumpulan nelayan/ masyarakat yang berada dalam suatu wlayah atas dasar keserasian, kesamaan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan yang bergerak dalam bidang hasil laut. 3. Karakteristik nelayan adalah faktor-faktor yang dimiliki oleh setiap individu nelayan didaerah penelitian, yang meliputi:
a. Umur adalah usia nelayan sampel pada saat penelitian dilaksanakan yang dinyatakan dalam tahun b. Tingkat pendidikan adalah jenjang formal terakhir yang telah ditempuh nelayan. c. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah keluarga( suami, istri, dan anak) yang dimiliki nelayan d. Pengalaman berorganisasi adalah pengalaman seorang nelayan dalam berorganisasi kelompok nelayan.
4. Kekompakan kelompok adalah rasa keterkaitan anggota kelompok usaha perikanan terhadap kelompoknya. 5. Struktur kelompok adalah pola-pola hubungan di antara berbagai posisi dalam suatu susunan kelompok. 6. Tujuan kelompok adalah suatu keadaan di masa mendatang yang ingin dicapai oleh anggota-anggota kelompok. 7. Iklim atau suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sebagai hasil dari berlangsungnya hubungn-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok. 8. Pembinaan anggota adalah Suatu pendidikan non formal atau penyuluhan yang diberikan kepada anggota kelompok nelayan untuk meningkatkan kretivitas sehingga anggota kelompok nelyan tau, mau, dan mampu melaksanakan teknologi dan inovasi perikanan demi perbaikan hidup anggota kelompok nelayan 9. Fungsi tugas kelompok seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok
nelayan sesuai dengan fungsi masing-masing didalam
kelompoknya 10. Tujuan kelompok adalah hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua anggota kelompok usaha perikanan
Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatn Medan Labuhan, Kota Medan 2. Waktu Penelitian adalah tahun 2010 3. Sampel penelitian adalah Anggota Kelompok nelayan penangkap ikan dan pengolah Ikan
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Deskipsi Daerah Penelitian Kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan merupakan kelompok nelayan yang berada di kelurahan Nelayan indah kota madya Medan. Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' Lintang Utara dan 98 35'-98 44' Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Kelurahan Nelayan Indah terletak di kecamatan Medan Labuhan kota Medan dengan luas wilayah 420 Ha, jumlah penduduk sebanyak 7.714 jiwa, terdiri dari 3.934 jiwa laki-laki dan 3.780 jiwa perempuan dengan total kepala keluarga 1.543 KK. Kelurahan Nelayan Indah berjarak hanya 6 Km dari ibukota Kecamatan, 60 Km dari ibukota Provinsi. Dari jarak tersebut dapat diasumsikan bahwa kelurahan ini sudah dapat menerima arus informasi dari luar daerah dengan cepat karena kelurahan ini sudah dekat dengan ibu kota provinsi dan transportasi menuju kelurahan tersebut sudah cukup baik, sehingga akan berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan kelurahan tersebut.
Batas-batas wilayah kelurahan Nelayan Indah sebagai daerah penelitian adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Sei Deli/ Kelurahan Belawan Bahari - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan sei mati - Sebelah Timur berbatasan dengan Palu Tiram/ Kelurahan Sei Pegatalan Deli Serdang - Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pekan Labuhan
Keadaan Penduduk Penduduk Kelurahan Nelayan Indah berjumlah 7.714 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.543 KK. Berdasarkan jenis kelamin pria/wanita penduduk kelurahan Nelayan Indah terdiri dari 3934 orang pria dan 3780 orang wanita. Dengan distribusi penduduk menurut kelompok umur di Kelurahan Nelayan Indah tahun 2009 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Nelayan Indah Tahun 2009. No 1 2 4 5 6
Kelomok umur (tahun) 0-3 4-6 7-12 13-15 16-18 >19 Total
Jumlah (Orang) 780 560 746 733 2.388 2.507 7.714
Persentase (%) 10,11 7,26 9,67 9,50 30,96 32,50 100
Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa penduduk kelurahan Nelayan Indah yang paling banyak adalah kelompok umur >19 tahun yaitu 2.507 jiwa (32,50%) dan
penduduk yang paling sedikit jumlahnya adalah kelompok umur 4-6 tahun 560 jiwa (7,26%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penduduk kelurahan nelayan penduduknya sebagian besar tergolong usia produktif. Sebagai daerah pesisir, penduduk Kelurahan Nelayan Indah pada umumnya memiliki sumber mata pencaharian dari subsektor perikanan, baik sebagai nelayan, maupun sebagai pengolah hasil perikanan. Selain itu, sebagian penduduk memiliki mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, ABRI, Wiraswasta, dan lain-lain. Pada Tabel 4 berikut dapat dilihat distribusi penduduk Kelurahan Nelayan Indah berdasarkan mata pencaharian: Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kelurahan Nelayan Indah Tahun 2009. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Mata Pencaharian Pegawai Negri Sipil ABRI Pegawai Swasta Wiraswasta/ Pedagang Petani Pertukangan Pensiunan Nelayan Total
Jumlah (Orang) 40 4 80 228 0 43 22 3.250 3.667
Persentase (%) 1,09 0,10 2,18 6,22 0 1,17 0,60 88,63 100
Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa penduduk kelurahan Nelayan Indah umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan yaitu 88,63%. Sumber daya yang tersedia baik dari alam maupun manusia yang paling mendukung adalh subektor perikanan sehingga pekerjaan disektor ini yang paling petensial untuk dikembangkan.
Komposisi penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut penduduk kelurahaan Nelayan Indah dapat dilihat pada Tabel 5 Sebagai berikut:
Tabel 5. Distribusi penduduk kelurahan Nelayan Indah Berdasarkan Agama dan Kepercayaan Yang Dianut Tahun 2009. No 1 2 3
Agama Islam Kristen Protestan/ Khatolik Hindu/Budha Total
Jumlah (Orang) 7.670 44 0 7.714
Persentse(%) 99,43 0,57 0 100
Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009
Dari Tabel 5 ternyata penduduk kelurahan Nelayan Indah lebih banyak menganut agama islam yaitu (99,43%) 7.670 jiwa, sedangkan sisanya menganut agama kristen protestan dan khatolik (0,57%) 44 jiwa. Penggunaan Lahan Luas Kelurahan Nelayan Indah 420 Ha, yang terbagi fungsinya menjadi areal pemukiman, tambak, hutan, perkuburan, jalan, bangunan, dan lain-lain. Keadaan luas dan jenis penggunaan lahan Kelurahan Nelayan Indah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Luas dan Jenis Penggunaan Lahan Kelurahan Nelayan Indah Tahun 2009. No
Jenis Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
Persentase (%)
1 2 3 4 5
Pemukiman Tambak Hutan Rawa-rawa Perkuburan, jalan, bangunan, dan lain-lain Total
85 150 92 80 12
20,24 35,71 21,90 19,04 2,86
420
100
Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan untuk pemukiman sebanyak 85 Ha (20,24%), tambak 150 Ha (35,37%), dan untuk perkuburan, jalan, dan lainnya sebanyak 12 Ha (2,86), sedangkan sisanya merupakan areal hutan dan rawa-rawa. Sarana dan Prasarana Sarana dan parasarana di Kelurahan Nelayan Indah akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan pembangunan di Kelurahan tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana yang ada maka dapat mempercepat laju perkembangan Kelurahan tersebut. Tabel 7. Sarana dan Prasarana Kelurahan Nelayan Indah Tahun 2009. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian Sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah SLTP/ Madrasah Tsanawiyah SMK/ SMA Musholla Mesjid Pustu( Puskesmas Pembantu) Jembatan Tempat Pendaratan Ikan (TPI)
Jumlah 3 1 1 5 2 1 1 1
Sumber: Kantor Kelurahan Nelayan Indah, 2009
Berdasarkan Tabel 7 ketersediaa sarana dan prasarana di kelurahan Nelayan Indah maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi baik di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, transportasi, perekonomian maupun sosial budaya. Dengan sumber daya yang tersedia, maka masyarakat mampu mengolah dan memanfaatkan untuk hal yang berguna.
Karakteristik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah anggota kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan. Sebagian besar anggota kelompok nelayan penangkap ikan adalah kaum pria dan kelompok nelayan pengolah ikan adalah kaum perempuan. Karakteristik anggota meliputi umur, tingkat pendidikan terakhir, jumlah tanggungan, dan masa keanggotaan. Untuk melihat persentase umur anggota kelompok nelayan di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini: Tabel 8. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2009.
No
Umur (Tahun)
1 0-20 2 21-40 3 41-60 Jumlah (Orang)
Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Penangkap Pengolah Ikan Ikan 4 2 21 23 5 5 30
30
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
6 44 10
10 73,33 16,66
60
100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3
Dari Tabel 8 menunjukan bahwa range umur anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok 21-40 tahun dengan persentase 73,33% sebanyak 44 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 0-20 tahun dengan persentase 10% sebanyak 6 orang. Untuk melihat persentase pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun 2009.
No
Pendidikan Terakhir (Tahun)
1 SD (6) 2 SLTP (9) 3 SMA (12) 4 Sarjana (13) Jumlah (Orang)
Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Penangkap Pengolah Ikan Ikan 13 22 15 7 2 0 0 1 30 30
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
35 22 2 1 60
58,33 36,66 3,33 1,66 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3
Dari Tabel 9 menujukkan bahwa pada pendidikan terakhir pada umumnya adalah SD yaitu sebanyak 35 orang atau 58,33%, sedangkan anggota kelompok nelayan dengan pendidikan terakhir sarjana menempati angka teredah yakni 1 orang atau 1,66% dari keseluruhan sampel. Untuk melihat persentase jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini: Tabel 10. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga Tahun 2009. Jumlah Tanggungan No Keluarga (Orang) 1 0-4 2 5-8 Jumlah (Orang)
Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Penangkap Pengolah Ikan Ikan 20 10 30
17 13 30
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
37 23 60
61,66 38,33 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3
Dari Tabel 10 menunjukan bahwa jumlah tanggungan keluarga anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok 0-4 orang dengan persentase 61,66% sebanyak 37 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 5-8 orang
dengan persentase 38,33% sebanyak 23 orang. Pada lampiran 2 angka 0 berarti anggota kelompok nelayan penangkap ikan belum menikah sehingga tidak ada tanggungan keluarga. Untuk melihat persentase masa keanggotaan dapat dilihat pada Tabel 11 dibawah ini: Tabel 11. Distribusi Anggota Kelompok Nelayan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Masa Keanggotaan Tahun 2009.
No
Masa Keanggotaan (Tahun)
1 0-3 2 4-7 3 8-10 Jumlah (Orang)
Jumlah Anggota Kelompok Nelayan (Orang) Penangkap Pengolah Ikan Ikan 19 9 2 30
7 23 0 30
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
26 32 2 60
43,33 53,33 3,33 100
Sumber: Data diolah dari lampiran 2 dan 3
Dari Tabel 11 menunjukan bahwa masa keanggotaan anggota kelompok nelayan terbesar berada pada kelompok 4-7 tahun dengan persentase 53,33% sebanyak 32 orang. Sedangkan yang terkecil pada kelompok 8-10 tahun dengan persentase 3,33% sebanyak 2 orang. Gambaran Umum Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan Kelompok Nelayan Penangkap Ikan (Kelompok Nelayan Bina Nelayan) dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan (Kelompok Nelayan Maju Bersama, Deli Makmur, dan Ikan Kakap). Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolahan Ikan adalah binaan dari dinas perikanan. Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan berada di Kelurahan
Nelayan Indah. Untuk lebih jelasnya gambaran umum Kelompok Nelayan Penangkap dan Kelompok Nelayan Pengolah dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini. Tabel 12. Gambaran Umum Kelompok Nelayan Penangkap Ikan. No
Indikator
Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Bina Nelayan
1
Kelompok Nelayan Pengolah Ikan
Maju Bersama 2005
Deli Makmur
Ikan Kakap
Tahun Berdiri 1997 2006 2000 (Tahun) 2 Jumlah 37 10 10 15 Anggota (Orang) 3 Usia Anggota 17-58 21-49 20-42 22-43 (Tahun) Sumber: Kelompok Nelayan Penangkap Ikan dan Kelompok Nelayan Pengolah Ikan
Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa Kelompok Nelayan Penangkap Ikan berdiri sejak tahun 1997. Hingga tahun 2010 kelompok Nelayan Penangkap Ikan beranggotakan 37 orang, dengan umur anggota nya 17-37 tahun, dan seluruh anggotanya kaum laki-laki. Ketua dari Kelompok Nelayan Bina Nelayan adalah juragan kapal, juragan kapal meminjamkan kapalnya beserta alat tangkap dan minyak solar kepada nelayan, tapi setelah mendapatkan hasil laut para nelayan harus menjual ikan dan udang yang mereka dapat dari hasil tangkap kepada juragan kapal dengan harga ditentukan oleh juragan kapal. Para nelayan pergi kelaut mulai dari jam 5 pagi sampai jam 4 sore, tetapi jika cuaca buruk para nelayan tidak pergi kelaut, sehingga pendapatan nelayan tidak tetap karena berdasarkan cuaca dilaut. Pendapatan bersih nelayan yaitu hasil penjualan ikan dan udang kepada juragan kapal dikurangi dengan minyak solar yang dipakai nelayan.
Tabel 12 dapat diketahui bahwa kelompok nelayan maju Bersama telah berdiri sejak tahun 2005 dan kelompok nelayan Ikan kakap berdiri sejak tahun 2000. Beranggotakan 10 orang dengan umur anggota antara 21-49, dan kelompok nelayan Ikan kakap beranggotakan 15 orang dengan Umur anggotanya 22-43 tahun. kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap mayoritas kaum perempuan (Ibu Rumah Tangga). Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap adalah mengolah ikan lidah dan ikan gulama menjadi ikan asin dan ikan tawar, ikan lidah dan ikan gulama berukuran kecil. Berdirinya kelompok nelayan Maju Bersama dan kelompok nelayan Ikan Kakap sejak tahun 2005 dan tahun 2000 sampai tahun 2010 keseluruhan modal berasal dari ketua kelompok nelayan tersebut, Kelompok Nelayan Maju Bersama dan Kelompok Nelayan Ikan Kakap tidak menerima bantuan dari pemerintah sehingga anggota kelompok nelayan yang ikut membantu dalam proses produksi ikan asin dibayar Rp 800/ Kg. Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa kelompok nelayan Deli makmur telah berdiri sejak tahun 2006 Hingga tahun 2010. kelompok nelayan Deli Makmur beranggotakan 10 orang dengan umur anggotanya antara 20-42 tahun,. kelompok nelayan Deli Makmur dan mayoritas kaum perempuan (Ibu Rumah Tangga). Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok nelayan Deli Makmur adalah Mengolah ikan, udang, cumi-cumi menjadi kerupuk. Keseluruhan modal Kelompok Nelayan Deli Makmur berasal dari ketua apabila anggota kelompok nelayan ikut membantu dalam proses produksi akan dibayar Rp 20.000,00/ hari.