42
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control group pretest-posttest ( Suharsimi Arikunto 2006 :86 ) yang dapat digambarkan sebagai berikut : BAGAN 3.1 DESAIN PENELITIAN O1 O3
X1
O2
E
O4
K
Keterangan : O1 O2 O3 O4 X1 E K
: Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen : Tes akhir ( setelah perlakuan ) pada kelompok eksperimen : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol : Tes akhir ( setelah perlakuan ) pada kelompok kontrol : Penerapan metode pembelajaran simulasi (treatment) : kelas Eksperimen : kelas Kontrol
Berdasarkan desain di atas, penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan postest maupun pretest, tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan metode pembelajaran simulasi, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan metode pembelajaran simulasi.
43
B. Operasionalisasi Variabel Menurut Suharsimi Arikunto (2006 :117) “Variabel adalah besaran yang mempunyai nilai yang bisa berubah-ubah”. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengumpulan data. Penelitian ini melibakan satu variabel yang diberi perlakuan (treatment) pada objek penelitian kemudian diperbandingkan dampaknya antara kondisi sebelum dan sesudah treatment kemudian diperbadingkan juga antara objek yang diberi treatment dengan yang objek yang tidak diberi treatment. Operasionalisasi variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel
: Prestasi Belajar Siswa
Treatement
: Penerapan metode pembelajaran simulasi pada kegiatan belajar mengajar mata diklat Akuntansi kompetensi dasar jurnal umum, buku besar dan neraca saldo perusahaan jasa
Indikator
: - Nilai tes formatif pada materi jurnal umum, buku besar dan
neraca
saldo
perusahaan
jasa.
(Satu
standar
kompetensi).
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono ( 2006 :72) mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
44
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pengertian di atas dan permasalahan yang diteliti maka populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa yang terdaftar di kelas X Akuntansi SMKN 3 Karawang.
2. Sampel Menurut Iqbal Hasan ( 2002:58) “sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dapat dianggap mewakili populasi”. Dengan demikian , sampel yang diambil harusnya relevan dan dapat mewakili karakteristik populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian,maka digunakan teknik sampling, pada dasarnya terdapat dua jenis teknik sampling yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu cara pemilihan anggota sampel yang tidak memberi peluang pada semua anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Salah satu teknik nonprobability sampling adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2006:78)” sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu seluruh kelas X Akuntansi SMK N 3 karawang tahun ajaran 2008/2009. Kelas X Akuntansi terdiri dari kelas X Akuntansi I sebanyak 42 orang dan kelas X Akuntansi 2 sebanyak 40 orang.
45
Langkah berikutnya adalah menentukan kelas yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Karena karakeristik kedua kelas relatif sama, maka tidak ada masalah dalam menentukan mana kelas eksperimen dan mana kelas kontrol. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kelas X Ak1 sebagai kelas kontrol dan kelas X Ak2 sebagai kelas eksperimen
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
tes formatif. Tes
formatif digunakan untuk mengetahui penguasaan/abilitas siswa mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa. Soal-soal tes prestasi belajar terdiri dari soal-soal praktek materi siklus akuntansi perusahaan jasa yang mengedepankan keterampilan siswa. Karena menggunakan metode simulasi, soal praktek ini tidak berbentuk soal narasi tetapi siswa benar-benar dihadapkan pada bukti-bukti transaksi yang biasa ada di perusahaan jasa. Kemudian siswa diminta untuk melakukan pencatatan pada buku jurnal. Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum ( pretes) dan sesudah ( postes ) materi diajarkan di masing-masing kelas. Karena instrumen yang digunakan merupakan tes formatif, maka harus memenuhi syarat tes yang baik (Suharsimi Arikunto 2002 :54) yaitu harus : 1. Dapat mengukur dengan akurasi yang memadai hasil belajar yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran 2. Dapat memuat sampel hasil belajar dan penguasaan materi yang refresentatif 3. Harus sesuai dengan tujuan dari evaluasi yang bersangkutan, apakah untuk tujuan formatif, diagnostik atau motivatif 4. Harus mampu melahirkan informasi yang layak menjadi dasar pembuatan keputusan 5. Harus sesuai dengan karakter materi/hasil belajar yang dievaluasi dan waktu pelaaksanaan yang tersedia.
46
Sedangkan menurut Abin Syamsudin Makmun (2003: 196-197) kriteria tes yang baik antara lain : 1. 2. 3. 4.
Memiliki taraf ketepatan ( validity ) yang memadai Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukurannya dapat dipercaya Memiliki kepraktisan. Memiliki keampuhan
Dari kedua pendapat di atas memiliki kesamaan visi dalam memandang kriteria tes yang baik. titik temu kedua pendapat tersebut adalah dalam cara pengukuran kriteria tes yang baik. Abin Syamsudin maupun Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa pengukuran kriteria tes yang baik adalah melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Tahap persiapan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah : 1) Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh landasan teoritis yang relevan. 2) Studi kurikulum, dilakukan untuk memperoleh data mengenai tuntutan kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, kedalaman dan keluasan materi serta alokasi waktu yang diperlukan. 3) Studi pendahuluan, dilakukan
dengan tujuan untuk memperoleh data
mengenai kondisi di lapangan yang mencakup kondisi lokasi penelitian, kondisi siswa dan alat-alat bantu pembelajaran.
47
4) Persiapan penyusunan metode, dilakukan untuk mempelajari, mengkaji dan merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik standar kompetensi siklus akuntansi perusahaan jasa. 5) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah : 1) Menyusun metode pembelajaran Simulasi 2) Melakukan uji coba instrumen Sebelum instrumen diberikan pada objek, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan data yang diperoleh adalah data yang valid dan reliable. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tes Formatif sehingga peneliti harus menguji
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari soal. a) Validitas Tes Sebagaimana diungkapkan Scarvia B. Anderson ( dalam Suharsimi Arikunto 2002:65) “A Test is valid if it measure what it purpose to measure.” Sehingga validitas dapat diartikan sebagai ukuran yang menunjukkan tingkattimgkat kesahihan atau keabsahan instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. b) Reliabilitas Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :65) “Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat
48
dipercaya tentang kemampuan seseorang.” Tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. c) Taraf Kesukaran Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :65)”Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sebuah soal.” d) Daya Pembeda Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :65)”Daya pembeda adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang berkemampuan rendah”. Untuk pengukuran validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal yang berbentuk bukan pilihan ganda, penulis menggunakan alat bantu yaitu software anates versi 4.0, perangkat lunak ini dikembangkan oleh Karnoto dan Yudi Wibisono. Langkah-langkah menjalankan anates antara lain:
Aktifkan program anates untuk uraian; klik start,klik program, klik anates uraian.exe
Setelah terbuka program anates untuk pada tab file klik "Buat File Baru" akan terbuka dialog yang meminta user memasukan data jumlah subjek dan jumlah butir soal, isikan sesuai data yang ada
Setelah memasukkan data tersebut, akan terbuka halaman yaitu halaman edit data mentah. Isikan data yang diminta yaitu Nama Subjek/siswa, skor ideal dari setiap butir soal dan skor yang diperoleh siswa untuk setiap butir soal yang ada.
Simpan file
49
Kemudian kembali ke menu utama, klik penyekoran data
Kembali ke menu utama
Pilih hasil pengolahan yang diinginkan yaitu reliabilitas, validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Maka secara instant hasil pengolahan akan muncul dalam bentuk notepad dengan extention .txt.
3) Melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 4) Memberi perlakuan, berupa PBM dengan menggunakan metode simulasi pada kelas eksperimen. (Tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi dijelaskan pada Bab II dan lampiran). 5) Melakukan posttest
F. Teknik Analisis data dan Pengujian Hipotesis Sebagaimana diungkapkan Patton ( dalam Iqbal Hasan 2002:97) analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.” Setelah melakukan pengujian instrumen penelitian dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, selanjutnya adalah menganalisis data. Tahapan analisis data antara lain :
50
1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, Menurut Suharsimi Arikunto (2006:314) “Jika berdistribusi normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. Jika tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik”. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Menurut Sudjana ( 1997:180) Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat: a) Menentukan skor terbesar dan terkecil b) Menentukan Rentangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil c) Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) d) Menetukan panjang kelas (i) i= R BK e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong No
1. 2. f)
Kelas Interval
F
Nilai Tengah (Xi)
...
Jumlah Menentukan rata-rata atau Mean
g)
Menentukan simpangan baku (S) S=
Xi 2
f. Xi
f. Xi 2
51
h)
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: 1) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. 2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
3)
Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. 4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). 6) Menjadi Chi Kuadrat ( X 2 hitung ) dengan rumus: X2 Sudjana ( 1997:180)
7)
Membandingkan ( X 2 hitung ) dengan ( X 2 tabel ) { untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1} Kaidah keputusan: jika (χ 2 hitung ) ≥ (χ 2 tabel ) maka distribusi data tidak normal jika (χ 2 hitung ) ≤ (χ 2 tabel) maka distribusi data normal Riduwan. (2003:188)
2. Pengujian Hipotesis Bila data berdistribusi normal, untuk melihat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka digunakan uji t, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a) Menentukan formulasi hipotesis b) Menentukan taraf nyata α dan t tabel c) Menentukan nilai uji statistik yaitu dengan mencari t hitung
52
Suharsimi Arikunto (2006:311) = nilai rata-rata hasil perkelompok = Banyaknya subjek x = deviasi setiap nilai X2 dan X1 y = deviasi setiap nilai Y2 dari mean Y1 dimana ∑x2 diperoleh dari dan; ∑y2 diperoleh dari Pada hipotesis, peneliti merumuskan bahwa Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Oleh karena itu, peneliti dalam hal ini sudah tidak mempunyai kecendrungan memihak pada hasil tes sesudah eksperimen. Dengan demikian, menurut Suharsimi Arikunto (2006: 312) pengetesan yang dilakukan harus menggunakan pengetesan dua ekor/dua arah . Dalam pengetesan dua arah, setelah didapatkan t hitung dengan d.b = k-1, dan taraf signifikansi (t.s) 0,05 peneliti akan membandingkan dengan t tabel pada t.s 0,05 Hnull atau H0 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Hkerja atau H1 : Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Perumusan uji hipotesis
53
H0
: t hitung < t tabel
H1
: t hitung > t tabel
( Suharsimi Arikunto 2006: 312 dengan penyesuaian ), Tetapi bila distribusi datanya tidak normal, pengujian hipotesis menggunakan analisis tes non parametrik dengan uji Wilcoxon. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam uji Wilcoxon adalah sebagai berikut : a. Membuat daftar rank dengan mengurutkan nilai kedua sampel (skor pretest dan postest). Nomor rank dimulai dari selisih terkecil kedua skor tanpa memperhatikan tanda. b. Mengitung nilai W (Wilcoxon) Nilai W adalah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif atau jumlah rank negatif. Bila jumlah rank positif sama dengan jumlah rank negatif, nilai W diambil salah satunya. c. Menentukan nilai W dari daftar Untuk jumlah siswa lebih dari 20, maka nilai W dihitung dengan rumus : W=
n(n + 1) n(n + 1)(2n + 1) −X 4 24
Untuk taraf signifikansi 0.01, harga X = 2.578 sedangkan untuk taraf signifikansi 0.05, harga X = 1.96 d. Menentukan kriteria pengujian hipotesis Hipotesis yang diajukan diterima jika nilai Whitung < Wtabel Hipotesis yang diajukan ditolak jika nilai Whitung > Wtabel