Metode Harga Pokok Proses -----LANJUTAN -----LANJUTAN oleh: Ani Hidayati
PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL • Produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. • Metode harga pokok proses yang telah memperhitungkan harga pokok persediaan produk dalam proses awal periode.
METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PROSES
1. Metode harga pokok rata-rata tertimbang (weighted average cost methode) 2. Metode masuk pertama, keluar pertama (first in, first out methode)
Contoh soal 1# Keterangan Data Produksi Produk dalam proses awal: BBB 100%; BK 40% BTK 20%; BOP 60% Masuk dalam proses Produk selesai, transfer ke Dep. B Produk selesai, transfer ke Gudang Produk dalam proses akhir: BBB 100%; BK 70% BTK 40%; BOP 80% Harga Pokok Produk Proses Awal : Harga pokok dari Dep. 1 Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Biaya Produksi: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik
Dep. A
Dep. B
4.000 kg 40.000 kg 35.000 kg -
6.000 kg 38.000 kg
9.000 kg -
3.000 kg
Rp 1.800.000 1.200.000 1.920.000
Rp 11.120.000 1.152.000 4.140.000
Rp 20.200.000 29.775.000 37.315.000
Rp 37.068.000 44.340.000
Metode harga pokok rata-rata tertimbang –DEPARTEMEN PERTAMA • Harga pokok persediaan produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk. Biaya bahan baku per unit
Biaya bahan baku yang melekat Biaya bahan baku yang pada produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode sekarang Unit ekuivalensi biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja per unit
Biaya tenaga kerja yang melekat Biaya tenaga kerja yang pada produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode sekarang Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik per unit
Biaya overhead pabrik yang melekat pada produk dalam proses awal
Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan periode sekarang
Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik
Biaya Produksi
Biaya Produk dalam Proses Awal
Biaya Periode Sekarang
Total Biaya
UE
Biaya Produksi per satuan
Biaya bahan baku
Rp.1.800.000
Rp.20.200.000
Rp.22.000.000 44.000
Rp.500
Biaya tenaga kerja
1.200.000
29.775.000
30.975.000 41.300
750
Biaya overhead pabrik
1.920.000
37.315.000
39.235.000 41.300
950
Unit Ekuivalensi= unit produk jadi + (unit Produk dalam proses * % tingkat penyeselaian)
UE BBB = 35.000 + (9.000*100%) = 44.000 UE BTK = 35.000 + (9.000*70%) = 41.300 UE BOP = 35.000 + (9.000*70%) = 41.300
• Harga pokok produk selesai adalah jumlah unit produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya dikalikan dengan biaya produksi per satuan. BBB = 35.000 x Rp.500 = Rp.17.500.000 BTK = 35.000 x Rp.750 = Rp.26.250.000 BOP = 35.000 x Rp.950 = Rp.33.250.000 Harga pokok produk selesai
=
Rp.77.000.000
• Harga pokok produk dalam proses akhir adalah jumlah unit produk dalam proses akhir yang ditransfer ke departemen berikutnya, setelah dikalikan persentase tingkat penyelesaian dikalikan lagi dengan biaya produksi per satuan. BBB = 9.000 x 100% x Rp.500 = BTK = 9.000 x 70% x Rp.750 = BOP = 9.000 x 70% x Rp.950 =
Rp.4.500.000 Rp.4.725.000 Rp.5.985.000 Harga pokok produk dalam proses akhir = Rp.15.210.000
• Biaya produksi yang dibebankan Departemen adalah penjumlahan harga pokok produk selesai atau jadi dan harga pokok produk dalam proses. Harga pokok produk selesai = Rp.77.000.000 Harga pokok produk dalam proses akhir = Rp.15.210.000 Biaya produksi dibebankan Dep. A
= Rp.92.210.000
Metode harga pokok rata-rata tertimbang –DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA • Harga pokok produk yang dihasilkan departemen produksi setelah departemen produksi pertama merupakan harga pokok kumulatif, yaitu penjumlahan harga pokok dari departemen sebelumnya dengan biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen yang bersangkutan.
Biaya Produksi
Biaya Periode Sekarang
Total Biaya
Rp.11.150.000
Rp.77.000.000
Rp.88.150.000 41.000
Rp.2.150
Biaya tenaga kerja
1.152.000
37.068.000
38.220.000 39.200
975
Biaya overhead pabrik
4.140.000
44.340.000
48.480.000 40.400
1.200
Harga pokok dari Dep.A
Biaya Produk dalam Proses Awal
UE
Biaya Produksi per satuan
Unit Ekuivalensi= unit produk jadi + (unit Produk dalam proses * % tingkat penyeselaian)
= 38.000 + (3.000*100%) = 41.000 = 38.000 + (3.000*40%) = 39.200 = 38.000 + (3.000*80%) = 40.400
UE harga pokok dr Dep.A
UE BTK UE BOP
• Harga pokok produk selesai HPP Dep.A=38.000xRp.2.150 = Rp. 81.700.000 BTK = 38.000 x Rp.975 = Rp. 37.050.000 BOP = 38.000 x Rp.1.200 = Rp. 45.600.000 Harga pokok produk selesai = Rp.164.350.000
• Harga pokok produk dalam proses akhir BBB = 3.000 x 100% x Rp.2.150 = BTK = 3.000 x 40% x Rp.975 = BOP = 3.000 x 80% x Rp.1.200 =
Rp.6.450.000 Rp.1.170.000 Rp.2.880.000 Harga pokok produk dalam proses akhir = Rp.10.500.000 Harga pokok produk selesai = Rp. 164.350.000 Harga pokok produk dalam proses akhir = Rp. 10.500.000 Biaya produksi dibebankan Dep. B
= Rp. 174.850.000
Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama– DEPARTEMEN PERTAMA • Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (MPKP) menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses. Kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang
• Perhitungan Unit Ekuivalensi Metode MPKP Persediaan PDP Awal ((100% - %tp PDP Awal)*PDP Awal) =xxx Produk Selesai (Unit Produk Selesai – Unit PDP Awal)= xxx
Persediaan PDP Akhir (%tp PDP Akhir*PDP Akhir) = xxx UE = xxx
• Perhitungan Unit Ekuivalensi Biaya Bahan Baku Persediaan PDP Awal ((100% - 100%)*4.000) = Produk Selesai (35.000 – 4.000)=
Persediaan PDP Akhir (100%*9.000) =
0 31.000 9.000
UE =
40.000 kg
• Perhitungan Unit Ekuivalensi Biaya Konversi Persediaan PDP Awal ((100% - 40%)*4.000) = Produk Selesai (35.000 – 4.000)=
2.400 31.000
Persediaan PDP Akhir (70%*9.000) =
6.300
UE =
39.700 kg
Biaya Produksi
Biaya Periode Sekarang
UE
Biaya Produksi per satuan
Biaya bahan baku
Rp.20.200.000 40.000
Rp.505
Biaya tenaga kerja
29.775.000 39.700
750
Biaya overhead pabrik
37.315.000 39.700
940
Harga pokok persediaan produk dalam awal proses = Rp.4.920.000 Biaya penyelesaian PDP Awal • BBB ((100% - 100%)*4.000)*Rp.505 = 0 • BTK ((100% - 40%)*4.000)* Rp.750 = 1.800.000 • BOP ((100% - 40%)*4.000)* Rp.940 = 2.256.000 Rp. 4.056.000 Harga pokok produk dari produksi sekarang • BBB 31.000* Rp.505 = Rp. 15.655.000 • BTK 31.000* Rp.750 = Rp. 23.250.000 • BOP 31.000* Rp.940 = Rp. 29.140.000 Rp.68.045.000 Harga Pokok Produk Selesai Dep.A = Rp. 77.021.000
• Harga Pokok PDP Akhir: BBB = 100%*9.000 x Rp.505 =Rp.4.545.000 BTK = 70%*9.000 x Rp.750 = Rp.4.725.000 BOP = 70%*9.000 x Rp.940 = Rp.5.922.000 Harga pokok produk dalam proses akhir= Rp.15.192.000 Jumlah biaya yang dibebankan Dep.A= Rp.92.213.000 (Rp.77.021.000 + Rp.15.192.000)
Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama– DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
• Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (MPKP) menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses. Kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang
Biaya Produksi Harga pokok dari Dep.A
Biaya Periode Sekarang
UE
Biaya Produksi per satuan
Rp.77.021.000 35.000 kg
Rp.2.200
Biaya tenaga kerja
37.068.000 38.000 kg
976
Biaya overhead pabrik
44.340.000 36.800 kg
1.205
Persediaan PDP Awal ((100% - %tp PDP Awal)*PDP Awal) = xxx Produk Selesai (Unit Produk Selesai – Unit PDP Awal)= xxx Persediaan PDP Akhir (%tp PDP Akhir*PDP Akhir) = xxx
xxx
UE BTK = ((100% - 20%)* 6.000kg)+(38.000kg– 6.000kg) +(40%*3.000kg) = 38.000kg UE BOP = ((100% - 60%)* 6.000kg)+(38.000kg– 6.000kg) +(80%*3.000kg) = 36.800kg
Harga pokok persediaan produk dalam awal proses= Rp.16.442.000 Biaya penyelesaian PDP Awal • BTK ((100% - 20%)*6.000)* Rp.976 = 4.684.800 • BOP ((100% - 60%)*6.000)* Rp.1.205 = 2.892.000 Rp. 7.576.800 Harga pokok produk dari produksi sekarang • BBB 32.000* Rp.2.200 = Rp. 70.400.000 • BTK 32.000* Rp.976 = Rp. 31.232.000 • BOP 32.000* Rp.1.205 = Rp. 38.560.000 Rp.140.192.000 Harga Pokok Produk Selesai Dep.B = Rp. 164.210.800 Harga Pokok PDP Akhir: BBB = 100%*3.000 x Rp.2.200= Rp.6.600.000 BTK = 40%*3.000 x Rp. 976 = Rp.1.171.200 BOP = 80%*3.000 x Rp. 1.205 = Rp.2.892.000 Harga pokok produk dalam proses akhir Dep.B Jumlah biaya yang dibebankan Dep.B=
= Rp.10.663.200 Rp.174.874.000
Latihan 1# CV RAHAYU dalam pengolahan produknya dilakukan secara massal dan melalui satu departemen produksi. Dalam Tabel I disajikan data produksi dan kegiatan selama bulan Januari 2013. Berdasarkan informasi tersebut, maka dengan menggunakan metode Rata-rata Tertimbang dan FIFO. Tentukan: 1) Harga pokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh Departemen A 2) Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang 3) Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan.
Produk dlm proses awal bulan dengan tingkat penyelesaian bhn baku dan penolong 100%, biaya tenaga kerja 40 % dan BOP 35 %
10.000 kg
Produk yang dimasukkan dlm proses
50.000 kg
Produk dlm proses akhir bulan dengan tingkat penyelesaian bhn penolong 60%, dan biaya konversi 20%
5.000 kg
Produk Selesai, Transfer Gudang
55.000 kg
Harga Pokok Produk Proses Awal: Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Penolong Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Penolong Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Rp.800.000 Rp.1.150.000 Rp.1.100.000 Rp.870.000 Rp.988.000 Rp.1.241.000 Rp.2.044.000 Rp. 1.000.000
Semoga Sukses