METODE DAKWAH UNTUK LANSIA Santa Rusmalita
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh kecendrungan muslimah yang berusia lanjut yang berusaha untuk mendekatkan diri pada agama dan menemukan kembali identaitas dan kepercayaan diri mereka sebagai manusia. Sehingga perlu dibuat metode dan program yang sesuai dengan usia mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi metode dakwah pada muslimah lanjut usia. Alat pengumpul data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses dakwah kepada lansia, maka tidak terlepas dari unsur-unsur dakwah, yaitu adanya Dai (Pembimbing),mereka yang memiliki kapasitas ilmu, mereka yang mengamalkan apa yang dinasehatkan untuk peserta, memiliki ilmu syariah sesuai dengan apa yang disampaikannya, mengetahui bahasa kaumnya serta mengetahui kondisi mursyad bih (peserta). Materi yang disampaikan adalah berkenaan dengan fisiologi usia lanjut, fiqh ibadah, akhlak dan muamalah. Metode yang digunakan adalah nasehat dalam bentuk ceramah, dialog, simulasi, attakrîr wal murâjaah (metode pengulangan), aplikatif (praktek) dan metode variasi (at tanwi wa attghâyir). Media yang digunakan adalah media visual yakni LCD dan slide Film. Media audio yaitu radio. Media audio visual yaitu TV, media cetak yaitu buku, majalah dan buletin, media lainnya yaitu peserta sendiri. Mad’u, yaitu mereka yang berumur minimal 50 tahun. Kemudian faktor pendukung adalah adanya manajemen yang baik dalam kegiatan dakwah lansia.
Kata Kunci: dakwah, lansia A. Pendahuluan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dan
Dakwah sudah diwajibkan oleh Allah kepada manusia dari awal mula penciptaannya. Hal ini memang sangat berkaitan dengan tujuan dari dakwah itu sendiri, yaitu untuk merubah manusia menuju ke arah yang lebih baik. Bagi masyarakat kita, tidak ada alasan untuk menolak dakwah. Karena seperti menurut
erat kaitannya dengan perbaikan (ishlâh), pembaharuan (tajdîd), dan pembangunan. Dakwah
menuju
usaha
perbaikan
pemahaman, cara berpikir, sikap dan tindakan (aktivitas). Dari pemahaman yang negative,
sempit,
dan
kaku
berubah
menjadi positif dan berwawasan luas. Dari sikap menolak (kafir), ragu (munafik),
Asep muhyiddin dakwah merupakan usaha
﴾ 125 ﴿
berubah menjadi sikap menerima (iman)
keinginan
untuk
bangkit
dengan
dengan jalan ilmul yaqîn. 1
kemunduran diri. Karena itu umumnya
Definisi Dakwah menurut Ali bin
pemikiran mereka tertuju pada upaya
Shalih al-Mursyid dalam Ali Aziz adalah
untuk kepentingan keluarga, masyarakat
sistem yang berfungsi menjelaskan ke-
dan generasi mendatang.3
benaran, kebajikan, dan petunjuk agama;
diungkapkan oleh Diane dalam bukunya
sekaligus menguak berbagai kebathilan
Human
beserta media dan metodenya melalui
kembangan)
sejumlah teknik, metode, dan media lain. 2
kecemasan akan penurunan fisik dan yang
Salah
satu
sasaran
bimbingan
Development bahwa
Hal ini juga
(psikologi pada
per-
usia
ini
lainnya telah menjadi tema utama dalam
adalah bimbingan terhadap orang yang
deskripsi
lanjut usia. Orang yang lanjut usia oleh ahli
selanjutnya, yaitu di atas usia 65 tahun
psikologi biasa disebut sebagai masa
manusia
dewasa pertengahan dan masa dewasa
permasalahan.
akhir. Usia 50 tahun disebut sebagai usia
adalah
menurunnya
lanjut yang banyak mengalami perubahan
hingga
aktivitas
baik secara psikis maupun fisik. Dari segi
mengalami gangguan kesehatan, yang
fisik, usia 50 tahun ke atas sudah banyak
menyebabkan
mengalami penurunan. Periode ini disebut
semangat,
sebagai
perasaan mereka tidak berharga atau
periode
regresi
(penurunan).
psikologis.
akan
Adapun
usia
menghadapi
sejumlah
Permasalahan
pertama
ini
menurun,
mereka juga
fisik sering
kehilangan
berimbas
kurang
Perubahan-perubahan gejala psikis ikut
umumnya mereka mengalami konflik batin
mempengaruhi berbagai aspek kejiwaan
antara
yang terlihat dari aspek tingkah laku yang
Karena itu mereka cenderung mengingat
diperlihatkan.
sukses masa lalu sehingga umumnya
keutuhan
Menurut
pada
Perubahan secara psikis juga terjadi.
Rita Atkinson dalam
dihargai.
kemampuan
dan
Jalaluddin
keputusasaan.
Jalaluddin
mereka yang berada tingkat usia lanjut ini
mengungkapkan bahwa manusia pada
senang membantu para remaja yang aktif
tahap
(40-65
serta kegiatan-kegiatan sosial termasuk
tahun) mencapai puncak periode usia yang
social kegamaan. Oleh karena itu orang
paling produktif. Tetapi dalam hubungan
yang lanjut usia ini baik yang berada pada
dengan kejiwaan, pada usia ini terjadi
usia dewasa pertengahan maupun usia
krisis akibat pertentangan batin antara
dewasa
kedewasaan
menengah
akhir
banyak
mengalami
pergolakan batin dan keinginan untuk lebih 1
Asep Muhyiddin, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 71. 2 Ali Aziz, Ilmu, hlm. 11.
3
Djalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press, 1998), hlm. 97.
﴾ 126 ﴿
mendekatkan diri pada agama. Hal ini juga
untuk
menoleh
dikarenakan para mereka telah memiliki
(materialistic).6
ke
arah
dunia
waktu luang yang sebelumnya pada waktu usia masih muda sampai 40 tahun mereka aktif
baik
bergerak
sebagai di
pekerja
maupun
organisasi-organisasi.
Sehingga ketika telah tua kondisi fisik sudah menurun kekuatannya sehingga berakibat merasa tidak mampu dan putus asa dengan selalu mengingat masa-masa muda yang penuh dinamis.4 Akan tetapi Robert H Thouless setelah mengamati hasil penelitian
M. Argyle dan Elie A.
Cohen lebih cenderung berkesimpulan bahwa yang menentukan sikap keberagamaan di umur tua adalah adanya depersonalisasi. Kecenderungan hilangnya identitas diri dengan tubuh dan juga cepatnya akan datang kematian.5
Hartaty,
yang
berbagai
maka
ketaatan,
setelah ia mendapat pertolongan dari Allah SWT. Imam Malik pernah berkata: “Kami orang
masalah
metode irsyad pada muslimah lanjut usia. Masalah ini akan berkaitan dengan banyak dimensi,
oleh
karenanya,
dimensi
masalahnya dibatasi pada: 1) Bagaimana proses
pelaksanaan
bimbingan
bagi
muslimah lanjut usia. 2) Faktor apa saja yang
menghambat
proses
kegiatan
bimbingan muslimah masa keemasan. 3) Faktor apa saja yang mendukung proses kegiatan
bimbingan
muslimah
masa
keemasan. 4) Bagaimana keberhasilan dicapai
dari
proses
bimbingan
muslimah masa keemasan. C. Proses Kegiatan BM2K
me-
selalu bertobat kepada-Nya. Ini tentunya
banyak
dirumuskan
penelitiannya yaitu bagaimana aplikasi
Proses dakwah tidak terlepas dari
nundukkan hatinya pada sang Khalik dan
dapati
dapat
mengungkapkan
bahwa masa dewasa orang cenderung mengerjakan
Berdasarkan latar belakang di atas,
yang
Hal senada juga disampaikan oleh Netty
B. Masalah penelitian
mencari
ilmu
pengetahuan sampai umur empat puluh tahun. Setelah itu mereka menyibukkan diri dengan mengamalkan apa yang telah
beberapa unsur yang saling mendukung. Begitu juga dengan proses kegiatan BM2K yang tujuannya adalah untuk menjadikan para bunda lebih dekat pada Allah di akhir usianya. Maka ada unsur-unsur yang saling
mendukung
demi
keberhasilan
prosesnya.
mereka pelajari dan tidak ada waktu lagi
4
Diane E. Papalia, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 733. 5 Djalaluddin, Psikologi, hlm. 100.
6
Netty Hartati, Islam dan Psikologi, (Jakarta: Rajawali Press, 2005), hlm. 48.
﴾ 127 ﴿
1. Mursyid (pemateri) Berdasarkan
ditoleransi oleh ustazah. Katanya sambil hasil
pengamatan
peneliti dan hasil wawancara peneliti, peneliti
melihat
bahwa
yang
menjadi
pembimbing materi dalam setiap kegiatan KBM
adalah
mereka
yang
memiliki
kompetensi, baik itu dilihat dari sifatnya, maupun wawasan keilmuannya serta latar belakang
pendidikannya.
Dari
hasil
wawancara peneliti terhadap pemateri, mereka
semuanya
berlatar
belakang
pendidikan Sarjana. Ada yang sarjana Pendidikan di IAIN, sarjana pendidikan di Universitas Pasundan dan UPI. Selain itu pihak
manajemen
pemateri
pemateri adalah mereka yang memiliki diniyyah.7
faktor
pemahaman
keagamaan yang baik serta mereka yang telah mengamalkannya, itulah yang dipilih
Begitu juga dengan keilmuan yang dimiliki oleh pemateri, mereka menguasai yang
penyampaian shalat,
Sujud,
disampaikan. materi kata
duduk, jari kaki tidak menghadap kiblat, maka dibetulkan oleh ustazah. Ada juga yang ketika sujud, tangan bunda menutup ke dada, ada juga yang terlalu terbuka, maka ini dibetulkan juga oleh ustazah.8 Mengenai kelonggaran dalam melaksanakan ibadah yang disesuaikan dengan kemampuan,
Samsul
menjelaskannya pembimbing
Munir
bahwa
haruslah
telah seorang
demokratis
dan
toleransi. Selain
itu
pemateri
juga
tidak
menyombongkan diri terhadap apa-apa yang telah dilakukan, dan kadang-kadang kalau sesuatu yang dibicarakannya namun berhalangan dilakukannya, maka akan dikatakan pula kepada audien. Seperti kata ustadz Jamaluddin yang biasa menjadi
oleh pihak manajemen pemateri.
materi
gerakan ibu-ibu. Ada peserta yang ketika
Muslimah
Center mengatakan bahwa yang penting
kafaah
belajar saja. Di sini juga ustazah melihat
Seperti
tentang
praktek
ustazah,
tangan
diletakkan di antara telinga dan bahu. Paha dijauhkan dari perut dan betis.
pemateri di BM2K. “saya kalau misalnya menjelaskan tentang puasa, tapi saya hari itu tidak puasa, misalnya karena sakit, maka akan saya beritahu ke mereka, maaf, saya hari ini tidak puasa karena sakit, itu lebih menengkan saya. Daripada kita ngomong tapi tidak kita laksanakan”.9 Pemateri juga selalu menjaga agar
Ustazah menjelaskan secara detail setiap gerakan sholat, selanjutnya juga sambil membetulkan gerakan ibu-ibu ketika duduk
apa yang dilakatakan merupakan apa yang dilakukan, seperti jika berbicara tentang
di antara dua sujud. Ada juga ibu-ibu yang tidak bisa mencontoh 7
gerakannya, tapi
Hasil wawancara dengan Ibu Nurzakiyah tanggal 28 Mei 2011
8
Hasil pengamatan peneliti tanggal 2 April 2011 jam 10.00 WIB di ruang KBM 9 Hasil wawancara dengan Ustaz Jamaluddin tanggal 18 Mei 2011.
﴾ 128 ﴿
shalat tahajud, maka kata Ustadz Jamal,
berusaha
“kita juga harus orang yang ahli tahajud”.
sesuai dengan keadaan bunda dan kondisi
Begitu
juga
dengan
menyampaikan
ceramahnya
persiapan-
bunda, sesuai juga dengan bahasa bunda.
persiapan pemateri sebelum memberikan
Ustadzah Siti sebagai orang sunda biasa
ceramahnya.
yang
menyampaikan materi diselingi dengan
peneliti wawancara menyatakan bahwa
bahasa sunda. Teh Ninih yang rutin
mereka tentu telah menyiapkan materi
memberikan materi acara kajian Ummahat
yang akan diuraikan. Untuk menambah
juga kadang - kadang menyelingi bahasa-
wawasan
biasanya
nya dengan bahasa Jawa, karena beliau
membaca, atau mengkaji ulang materi
mengetahui di antara audiennya ada yang
yang akan disampaikan. Bahkan Ustadzah
berasal dari Jawa. Seperti pada hari itu,
Euis
Arab,
senin, 9 Mei 2011, setelah menyampaikan
“bagaimana kita akan memberi jika kita
materi, Teh Ninih meminta para hadirin
tidak punya”,10 Jadi bagaimana kita akan
bertanya, “Gimana ibu-ibu, ada yang mau
menyampaikan jika kita tidak memiliki
ditanyakan?” Peneliti perhatikan belum ada
ilmunya. Dengan demikian menggali ilmu
yang bertanya, lalu katanya: “ora”? (tidak
bagi
Semua
materi,
pemateri
mereka
menyampaikan
mursyid
pepatah
juga
Sebagaimana
yang
sangat
penting.
ada)? walaupun cuma sedikit, akan tetapi
dikatakan
Samsul
itu
menandakan
bahwa
ada
usaha
Munir dan Abdul Aziz al Mas’ud bahwa
pemateri untuk berbicara sesuai dengan
seorang dai dan mursyid harus memiliki
bahasa kaumnya. Ustadzah Siti Sumarni
kemampuan di bidang agama yakni syariat
juga kadang-kadang menyelingi materinya
Islam.
dengan bahasa sunda, seperti: “Bunda Kemudian
dimiliki
oleh
syarat
seorang
yang
harus
suka shalat malam ya, berapa rakaat
mursyid
adalah
biasanya bunda shalat malam? Sebelas
hendaklah mengatahui bahasa umat yang
rakaat?
dituju oleh dakwahnya. Rasulullah sendiri
Alhamdulillah sajam, Kalau Nabi itu berapa
memerintahkan sebahagian sahabatnya
jam?” Katanya. 11
agar mengetahui bahsa ibrani, karena
Sabaraha
Seorang
beliaupun perlu berdialog dengan orang-
memberikan
orang Yahudi yang menjadi tetangga
mengetahui
beliau
bagaimana
dan
untuk
mengetahui
hakikat
jam
pembimbing
materi,
juga
keadaan kondisi
eta?sajam?
sebelum diharapkan mad’unya,
mad’unya,
baik
keadaan mereka. Selama peneliti lihat,
psikologis, sosial ekonomi dan sebagainya.
para
Ustadzah Euis dan Ustadzah Siti biasanya
10
pemateri,
ustadz
dan
uztadzah
Hasil wawancara peneliti dengan Ustadzah Euis Nurnaengsih tanggal 19 Mei 2011
11
Pengamatan peneliti pada tanggal 3 April 2011 di ruang KBM.
﴾ 129 ﴿
sebelum memberikan materi pada tiap
Adapun materi yang biasa menjadi
angkatan, mencari tahu dulu bagaimana
pesan bimbingan menurut Taufik Al-Wa’iy
kondisi psikologis dan sosiologis calon
adalah Islam itu sendiri. Karena Islam
mad’unya. Mereka melihat dari hasil tes
merupakan seluruh dimensi kehidupan
psikologis yang dilakukan sebelum masuk
kita. Islam adalah akhlak dan kekuatan,
pada kegiatan.12 Hal ini memang sesuai
rahmat (kasih sayang) dan keadilan, serta
dengan apa yang disampaikan oleh Syaikh
pengetahuan dan aturan-aturan.14
Mustafa Al Maraghi dalam Alwisral yaitu
Namun
yang
tidak
kalah
seorang dai hendaklah ia mengetahui dan
pentingnya adalah materi yang berkenaan
pandai membaca situasi umat yang diberi
dengan motivasi awal bunda mengikuti
dakwah, baik dalam urusan bakat, watak
program. Materi tersebut adalah “Urgensi
dan
niat”.
akhlak
mereka
atau
ringkasnya
mengetahui kehidupan mereka.
Manurut
ustadzah
Siti
sebagai
pemateri yang menyampaikannya, materi tersebut adalah merupakan arahan agar
2. Materi
para
Sesuai
dengan
tujuan
dari
diadakannya program BM2K yaitu untuk
SWT,
maka
Muslimah
Center
menyusun materi sebagai berikut: (1) Menjadi bunda pecinta Allah. (2) Aplikasi fiqih wanita pada manula. (3) Pecinta alqur’an. (5) Fisiologi wanita usia lanjut. (6) Amal-amal
yang
mendatangkan
cinta
Allah. (7) Sabar, syukur dan tawakal (8) Pelatihan meraih husnul khotimah. Adapun materi
pembiasaan
yaitu:
(1)
yang
ikut
dapat
lebih
meluruskan niat-niatnya ketika mengikuti kegiatan. Perencanaan
membantu para bunda lebih dekat pada Allah
bunda
dan
pelaksanaan
materi irsyad tersebut diharapkan sesuai dengan tujuan diadakannya irsyad bagi para bunda,bagaimana kehidupan bunda lebih dekat lagi dengan Allah. Walaupun ada juga bunda yang sebelumnya sudah terbiasa
melakukan
ibadah-ibadah
tersebut, seperti shalat tahajud, puasa dan tilawah.15
Shalat
Tahajud. (2) Shalat wajib berjamaah. (3)
3. Metode
Shaum senin-kamis. (4) Tilawah qur’an. (5) Sedekah13
Ustadz menyampaikan
dan materi
ustadzah dalam
yang program
BM2K penulis lihat menggunakan metode 12
nasehat dalam bentuk ceramah dan dialog.
Hasil wawancara peneliti dengan Ustazah Siti dan Ustazah Euis masing-masing pada tanggal 18 dan 19 Mei 2011. 13 http://www.muslimahcenterdt.or.id/read/2010/10/2 7/5/14/1/16/program-kegiatan-muslimah-center
Ada juga yang menggunakan metode 14
Taufik Al-Wa’iy, Dakwah, hlm 105 Wawancara dengan mudabbirah tgl 29 Mei 2011
15
﴾ 130 ﴿
simulasi, metode aplikatif dan metode
lilin sampai ruang belajar agar tidak
attakrir
padam. Setelah semuanya hadir, barulah
wal
muraja’ah,
yaitu
metode
mengulang bacaan. Hal ini sesuai dengan
ustadzah
yang
menanyakan
dilakukan
oleh
Rasulullah
yang
memulai
materi
bagaimana
dengan
perasaannya
diungkapkan oleh Syukriadi, bahwa dalam
ketika diminta untuk membawa lilin yang
memberikan
biasa
masih tetap hidup. Ada di antara bunda
melakukan di antaranya dengan metode
yang menjawab bahwa dia sulit untuk
aplikatif (ath- Tathbiqi wal amali), metode
menyampaikan lilin yang menyala sampai
pengulangan (at-takrir wa al murajaah),
ke atas. Di sinilah pemateri memberikan
metode keteladanan, metode Evaluasi,
ceramahnya, bahwa begitulah hidayah, ia
metode Variasi (at-tanwi wa at-taghayir)
harus tetap dijaga sampai akhir hidup kita.
dan metode dialog (hiwar). Atau juga
17
materi
Rasulullah
menurut al Khuli ada metode khitabah (ceramah),
metode
dars
Metode
lainnya
adalah
metode
(pengajaran),
aplikatif, yaitu praktek langsung. Metode ini
metode tamtsil (perumpamaan), metode
dilakukan oleh Ustadzah Siti Sumarni
uswah hasanah (keteladanan) dan metode
dalam materi “Praktek Shalat” dan “praktek
Selain itu, merujuk
shalat jenazah” serta oleh Ustadzah Siti
kepada Al-Quran dan mengaitkan kepada
Marzuqoh dalam materi “ Cinta Sedekah”.
materi dakwah, Quraish Shihab menyebut-
Dalam materi praktek shalat, semua isi
kan bahwa salah satu metodenya adalah
materi merupakan aplikatif. Hanya saja
dengan
sambil praktek sambil dilakukan tanya
kitabah (tulisan).
16
memperhatikan
Muslimah
Center
alam
raya.
mengaplikasikannya
dalam metode rihlah. Penggunaan pernah
juga
jawab
oleh
ustadzah
dan
peserta.
Sedangkan dalam materi sedekah, bunda metode
diterapkan
simulasi
seperti
yang
digunakan dalam pelatihan Happy Ending.
diminta
untuk
langsung
menyedahkan
berapa yang ada ke dalam kotak infak yang telah tersedia di luar kelas.18
Pada sesi materi “Menjaga hidayah sampai
Dalam
menyampaikan
materi
akhir hayat” pemateri yakni Ustadzah
tentang shalat ini, para bunda diminta
Nurzakiyah
untuk
untuk memprektekkannya. Disini ustadzah
membawa lilin yang telah disediakan oleh
melakukan penyampaian dengan praktek
panitia di lantai bawah ruang KBM. Bunda
langsung.
diminta untuk tetap menjaga lilin agar tetap
melakukan dialog. Sambil praktek sambil
hidup. Dengan hati-hati bunda membawa
dialog,
meminta
bunda
17 16
Syukriadi, Dasar-dasar, hlm 86-88
Kemudian
agar
diketahui
juga
sambil
seberapa
itu
jauh
Hasil pengamatan tanggal 28 Mei 2011 Hasil pengamatan tanggal 2 Mei dan 19 Mei 2011
18
﴾ 131 ﴿
kepahaman peserta. Selain itu ustadzah
itu doa Nabi Yunus: La Ilaha illa anta
juga berusaha lebih kenal akan peserta.
subhanaka
Sambil mengajar sambil bertanya dan
Selanjutnya
langsung menanyakan siapa nama para
Rabbanâ
bunda.
lilmu’miniina
Metode
seperti
ini
lebih
Inni
kuntu
adalah ighfirly
minal
doa wa
yauma
khasirin.
Nabi
Musa:
liwâlidayya yaqứmul
wa
hisâb.
mengakrabkan antara dai dan mad’u.
Kemudian dihafal juga adalah doa Nabi
Dakwah dalam bentuk irsyad menurut
Nuh: Rabbi innἶ aứdzubika an asaluka mâ
Syukriadi memang melakukan dakwah
laisa liy bihi ‘ilmun wa illâ tahgfirliy wa
dengan jumlah mad’u yang tidak banyak,
tarhamniy akứnu minal khâsirin. Semua
hanya
doa ini dibaca bunda dan berusaha
berkisar
antara
empat
orang
19
samapai 20 orang, sehingga lebih mudah
dihafalkan oleh bunda sekuat tekadnya.
terpantau respon mad’u terhadap materi
Sementara pada hari-hari yang lain, dibaca
yang disampaikan.
pula doa-doa yang lain lagi.
Adapun metode takrἶr wal murâjaah
Mengenai
metode
takrἶr
wal
seperti yang dilakukan oleh Ustadzah
murâja’ah, yang berkaitan dengan doa ini,
Nuryati dalam materi “Doa-doa”. Materi ini
ustadzah Nuryati menyampaikan bahwa ia
khusus
peserta
berusaha untuk menjadikan bunda enjoy,
dalam lima sesi. Setiap sesi ada membaca
jadilah doa dengan lantunan lagu. Ini kata
dan menghapal doa-doa. Doa-doa ini
ustadzah membuat bunda lebih cepat
memang
menghapalnya.
disampaikan
sudah
kepada
dikemas
oleh
pihak
Muslimah center untuk para bunda, agar
Selain itu ada pula metode rihlah.
diusianya yang semakin tua bunda dapat
Rihlah adalah melakukan proses kegiatan
berdoa dengan khusyu pada Allah. Setelah
belajar mengajar di alam terbuka atau bisa
di hari sebelumnya bunda mendapatkan
juga belajar dari alam terbuka. Metode ini
materi tentang pengantar doa, maka di hari
telah
berikutnya dilanjutkan dengan menghapal
angakatn ke 22 pada tanggal 24 Mei hari
doa-doa. Ini adalah materi doa yang
Selasa. Kegiatan diadakan di Cijangel.
disampaikan
untuk
ustadzah
Nuryati.
Ketika rihlah ini bunda juga belajar dan
Adam:
Rabbanâ
menjadi lebih refresing serta mengetahui
zhalamnâ anfusanâ wa in lam taghfirlanâ
bahwa Allah menciptakan alam ini tanpa
lanakứnannâ minal khâsirἶn. Karena bunda
kesia-siaan. Selain itu juga bunda belajar
memiliki
dari alam, bagaimana alam tunduk dan
Pertama
sudah
doa
oleh
diterapkan dan dilakukan
Nabi
keterbatasan tua,
maka
ingatan
ustadzah
karena meminta
dengan sambil dilagukan. Bunda pun mengikuti dan merasa lebih enjoy. Setelah
19
﴾ 132 ﴿
Hasil pengamatan tanggal 6 desember 2011
patuh pada Allah serta tidak pernah
materi,
membangkang terhadap kehendak-Nya.
dahulu menyiapkan slidenya. Sebelum
Jika metode di atas merupakan metode
dakwah
yang
khusus
diperuntukkan bagi program BM2K, maka
ustadz
dimulai
dan
materi,
ustadzah
mudabbir
terlebih
bertugas
menyiapkan kelas dan menyiapkan materi di laptop agar bisa dihubungkan ke LCD.
metode muhasabah merupakan program
Ustadzah
Euis
dalam
yang dirancang oleh Muslimah center yang
wawancaranya mengatakan bahwa media
sifatnya anjuran untuk diikuti. Selama
LCD ini sangat penting. Sebab kata
angkatan
ustadzah,
22,
dilaksanakan
Malam
mata
harus
supaya
yaitu pada tanggal 14-15 Mei 2011. Malam
menggunakan LCD kata ustadzah, nanti
muhasabah muslimah ini memang cocok
mata bunda hanya melihat dan fokus
sekali dengan slogannya, yaitu kembali
kepada satu arah, dan ini tidak sehat,
mencharge
lanjutnya.20 Walaupun kadangkala peneliti
muslimah.
mengantuk.
olahraga
Muhasabah Muslimah (M2M) satu kali,
keimanan
tidak
juga
perhatikan,
rutin
Tiap
mengantuk. Mungkin karena terlalu capek
pasti
dengan berbagai aktivitas.
angkatan
sebulan
BM2K
sekali.
insyaallah
merasakan M2M ini.
saatnya
juga
tidak
Pelaksanaan malam muhasabah muslimah dilakukan
ada
Jika
bunda
Media LCD juga digunakan di masjid saat waktu pengajian tertentu.
4. Media
Seperti
Media merupakan alat yang dapat dijadikan perantara untuk sebuah proses atau Secara spesifik media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Secara lebih detail media yang digunakan dalam proses BM2K
pengamatan
peneliti
saat
pengajian ma’rifatullah kamis malam. Di ruang Daarul Hajj ada LCD, di ruang Daarul Ilmi (khusus untuk tempat shalat wanita pada kamis malam,) dan juga di tempat parkir (juga khusus untuk wanita), juga
disediakan
LCD.
Ustadz
yang
ceramah di Daarul Hajj (sebagai masjid sementara) akan disorot melalui LCD. Aa
adalah :
Gym juga jika berada di luar kota dan akan ceramah, maka ditayangkan melalui LCD
1. Media Visual
setelah sebelumnya di melalui HP. Dengan Media ini meliputi LCD dan slide Film. LCD digunakan oleh setiap pemateri
demikian LCD sangat berperan menjadi media dakwah di sana.21
dalam proses KBM di kelas, kecuali materi yang memerlukan praktek.
Dalam setiap
20
Hasil wawancara tanggal 19 Mei 2011 Hasil pengamatan tanggal 12 Mei 2011
21
﴾ 133 ﴿
Selain
penggunaan
LCD
untuk
pendengarnya
adalah
materi, juga media dakwah untuk program
mendengarkannya
BM2K adalah slide film. Walaupun hanya
tempat.
sebentar, tapi pemateri berusaha untuk
mereka
walaupun
yang
berbeda
Media radio juga digunakan oleh
memvariasikan media yang digunakan.
pihak
panitia
untuk
Ketika peneliti mengikuti pelatihan Happy
pengumuman
Ending, dalam materi terakhir ustadzah
peserta yang ikut kegiatan mengetahui
menyelipkan film yang dimbil dari potongan
diadakannya program lewat radio, seperti
film Indonesia dan potongan film Arab.
yang peneliti dengar dari Ibu Siti yang
Ketika menonton film ini, bunda terdiam,
berasal dari Ciwidey, dan ibu Sukiyem asli
yang ngantuk juga berusaha untuk melek.
Sragen.
Walaupun yang film Arabnya bunda tidak
mereka mengetahui program BM2K dari
mengerti, akan tetapi sesudah diputarkan
radio. 23
program
Mereka
menyebarkan BM2K.
mengatakan
Banyak
bahwa
film, ustadzah menjelaskan maksudnya. Media
film
ini
sangat
efektif
untuk
3. Media Audio Visual
memvariasikan metode dalam dakwah. Sebab tidak selamanya konsentrasi dapat fokus pada pemateri, otak juga perlu refresing.22
Tauhid
Selain
memiliki
Radio,
juga
memiliki
TV.
Daarut
Walaupun
jangkauannya tidak jauh, namun acaraacara dakwah rutin ditayangkan. Khusus acara bunda-bunda, pada hari Rabu sore
2. Media Audio
bunda diminta untuk menjadi audien pada
Daarut Tauhid telah memiliki radio
program curhat muslimah. Ustadzah yang
sendiri yang disiarkan langsung ke seluruh
memandu acara juga berbeda-beda dan
Kota Bandung. Setiap ba’da shalat Subuh
temanya pun berbeda-beda.
siaran ceramah langsung disiarkan melalui radio. Para santri juga diharuskan untuk mengikuti
ceramah tersebut.
4. Media cetak
Proses
dakwah dapat berlangsung dengan mudah melalui radio. Selain itu juga pengajianpengajian lain juga biasa disiarkan secara langsung, seperti pengajian Ahad pagi dan pengajian muslimah Ahad siang. Radio
Media selanjutnya adalah media cetak, meliputi buku, surat kabar dan buletin. Untuk menunjang dakwah yang ada di Daarut Tauhid, di sana disediakan perpustakaan, walaupun masih bergabung dengan SMK, namun buku keagamaan
tidak terbatas pada ruang tertentu, karena 23 22
Pengamatan peneliti tanggal 28 Mei 2011
Wawancara peneliti dengan bunda Sukiyem dan bunda Siti tanggal 20 Mei 2011
﴾ 134 ﴿
cukup banyak. Di perpustakaan ini selain
training ini ustadzah tidak menggunakan
warga Daarut Tauhid juga boleh ikut
media
menjadi
pelatihan jenazah seperti boneka. Karena
anggota,
dan peneliti
sendiri
yang
biasa
digunakan
termasuk anggota karena peneliti melihat
perlengkapan
koleksi bukunya banyak.
adalah perlengkapan untuk mayat juga.
Selain buku, di sana juga biasa di sediakan buletin. Dompet Peduli Ummat buletin,
yakni
buletin
yang
digunakan
Jadi disesuaikan dengan ukuran manusia biasa.24
Daarut Tauhid telah menerbitkan beberapa edisi
kafan
untuk
Dengan menjadikan peserta sendiri
“Sakinah”.
sebagai media, maka ini tidak menyulitkan
Dengan adanya buletin ini juga diharapkan
dan bunda sendiri merasa memiliki peran
dapat menjadi media dakwah, tidak saja
di
bagi ibu-ibu, tapi juga bagi setiap orang
kesannya juga lebih terasa.
sana.
Karena
merasa
dilibatkan,
yang membacanya. 5. Mursyad bih 5. Media lain
Pada dasarnya siapapun manusia
Media dakwah tidak melulu seperti
memerlukan
petunjuk.
yang disebutkan di atas, tapi juga manusia
mengatakan
bahwa
sendiri bisa menjadi media, karena sesuai
mengklasifikan peserta dakwah seperti
dengan pendapat Asmuni bahwa media
irsyad.
meliputi barang (material), orang, tempat,
dilakukan secara efektif dan efisien, sesuai
kondisi tertentu dan sebagainya. Selama
dengan kebutuhan, maka sudah waktunya
proses penelitian, ada peneliti menemukan
dibuat dan disusun stratifikasi sasaran.
bahwa media yang dipakai adalah peserta
Mungkin berdasarkan tingkat usia, tingkat
sendiri. Hal ini peneliti temukan dalam
pendidikan
materi mengurus jenazah dalam pelatihan
sosial
Happy Ending.
berdasarkan
Katanya
dan
Namun sudah
agar
saatnya
dakwah
pengetahuan,
ekonomi tempat
Didin
dan tinggal,
bisa
tingkat
pekerjaan, dan
lain
Dalam pelatihan ini yang menjadi
sebagainya. Salah satu arti hikmah adalah
mayatnya adalah peserta. Karena peserta
kemampuan untuk mengenal golongan
di bagi tiga kelompok, maka mayatnya juga
dan kondisi mursyad bih. 25
ada tiga orang. Salah seorang peserta BM2K
yaitu
bunda
Sumartini
Muslimah Center sebagai lembaga
juga
muslimah yang berusaha untuk menjadi
berkenan menjadi “mayat”. Peserta yang
wahana bagi tersebarnya dakwah untuk
lain memandikan mayat, mengkafankan dan
menshalatkan
“mayat”nya.
Dalam
24
Pengamatan tanggal 28 Mei 2011 Didin Hafidhuddin, dakwah, hlm 79
25
﴾ 135 ﴿
kaum muslimah, sudah mengklasifikasikan
diwawancarai.
peserta, diantaranya berdasarkan umur.
mudanya seorang pekerja lebih mudah
Seperti
diketahui
Katanya
yang
masa
dari
sejarah
bahwa
BM2K
Ketika peneliti menanyakan apa
dicetuskan karena Muslimah Center ingin
motivasi bunda mengikuti program BM2K.
menjadikan bunda lebih mendekatkan diri
Ada yang menjawab awalnya anaknya
pada Allah, maka dapat dicapai dengan
yang mau. Anaknya mendengarkan radio
amalan-amalan
dijadikan
MQ dan disana ada pengumuman tentang
berjamaah,
program untuk wanita lanjut usia. Seperti
pembentukan
sarana,
program,
yang
seperti
bersedekah,
dapat
shalat
qiyamullail,
puasa
menerima pelajaran dan tiak cepat lupa.
senin
yang diutarakan oleh bunda Sukiyem.
kamis. Hal ini memang sangat sesuai
Katanya: “Aku ke sini ya atas permintaan
dengan kondisi bunda. Bunda yang di atas
anak. Sekarang kan kebalik ya, kalau dulu
50 tahun memiliki fisik yang lemah. Akan
kita yang nyekolahin anak, ya sekarang
tetapi di balik fisik yang lemah pula diiringi
kita yang diminta anak ke sini. Nggak apa-
dengan
apa.”27
kematangan
pengalaman,
Jawabnya
dengan
logat
jawa
keseriusan beramal, sehingga mulai usia
kental, karena beliau berasal Sragen.
itulah seseorang akan terlihat sumbangsih
Diceritakan oleh Mudabbir bahwa pernah
dan peran-perannya yang lebih nyata.
ada bunda yang datang mengkuti program
Untuk
kegiatan
mencapai
hal
positif
tersebut
atas
kemauan
anaknya.
menurut Musa Asy-Syarif menginjak usia
Seminggu mengikuti kegiatan, dia pulang
lanjut ada beberapa hal positif yang dapat
dan nggak balik lagi. Tapi seminggu
dilakukan, yaitu: (1) Evaluasi diri secara
kemudian
universal. (2) Berpikir serius untuk berbuat efek
positif.
pengalaman
(3)
Mewariskan
dan
eksperimen.
datang
lagi,
dengan acara-acara BM2K.
ilmu,
Selain
atas
katanya
rindu
28
kemauan
anaknya
(4)
banyak juga yang atas kemauan sendiri.
Mereformasi segala sisi kehidupan.26 Di
Seperti yang diutarakan oleh ibu Elli dari
sinilah bunda berusaha untuk mencapai
Samarinda. Ketika ditanya oleh ustadzah
sisi-sisi positif tersebut.
Siti dari mana mengetahui BM2K, ibu Elli dan
menjawab, “Ibu saya sebenarnya orang
juga
sini, orang cibalengkong. Kemaren saya ke
menjadi faktor cepat atau lambatnya bunda
sini. Tetangga ibu saya ada yang ikut
menerima pembelajaran di kelas. Hal ini
program ini. Lalu setelah kembali, saya kok
diakui
jadi mikir, kenapa hidup kayak gini? ya
Latar aktivitas
26
belakang
semasa
oleh
pendidikan
muda
Ustadzah
ternyata
Siti
ketika
Muhammad Musa Asy-Syarif. Rahasia Umur, hlm 57-62
27
Wawancara tanggal 20 Mei 2011 Wawancara tanggal 31 Mei 2011
28
﴾ 136 ﴿
akhirnya saya berkeinginan kuat untuk ikut.
Dengan
Alhamdulillah tercapai.”29
tersinggung
Sesuai dengan psikologis bunda
Namun
begitu
bunda
atas
tidak
teguran
masih
merasa mudabbir.
menurut
Mudabbir,
yang sudah berusia lanjut, memang ada
sebenarnya bunda banyak yang sudah
usaha untuk lebih mendekatkan diri pada
terbiasa melakukan kebajikan di rumah,
Allah dan mengingat kematian. Karena
seperti Qiyamullail, tilawah, mereka sudah
selama ini yang dicari hanyalah dunia
terbiasa di rumah, jadi tidak memberatkan.
semata,
Hanya sebagian yang belum terbiasa, dan
maka
saatnyalah
untuk
meluangkan waktu mencari ilmu.
mudah-mudahan setelah selesai mengikuti
Para bunda sangat bersemangat dalam
melakukan
aktivitas
yang
program
bimbingan,
melaksanakan
mereka
kebiasaan
-
tetap
kebiasaan
ditekankan di Pesantren. Seperti shalat
tersebut. Paling yang bunda merasa kaget
berjamaah
mendengarkan
fisiknya adalah pada awal-awal program.
ceramah dan ikut KBM. Walaupun kadang
Karena bunda telah terbiasa di rumah tidak
kegiatan
bersifat
padat aktivitasnya, jadi di sini berpengaruh
penekanan, artinya diwajibkan bagi seluruh
pada pekan-pekan awal. Tetapi dengan
santri Daarut Tauhid, ada juga yang
berjalannya waktu dan kegiatan, bunda
bersifat anjuran, kalau bunda bisa. Sebab
jadi terbiasa.30
di
masjid,
tersebut
ada
yang
khusus untuk program BM2K, banyak
Berbicara
mengenai
bagaimana
mendapatkan keringanan - keringanan,
bunda mengikuti kegiatan KBM, sedikit
karena ini disesuaikan pula dengan umur
banyak
bunda yang sudah lanjut, sehingga fisiknya
walaupun
juga kurang sehat. Tapi juga kadang
dengan susah payah menangkap materi
memang ada yang tidak bisa bunda ikuti,
yang disampaikan. Kekuatan daya tangkap
seperti muhasabah, karena bunda tidak
sebenarnya
kuat kalau harus duduk lama di karpet.
ustadzah
Jika bunda tidak mengikuti aturan yang
Ustadzah
Siti,
bersifat wajib untuk bunda, sperti shalat
mudanya
bekerja,
berjamaah di masjid, tugas mudabbir lah
menangkap materi di bandingkan dengan
mengingatkan mereka. Namun mudabbir
ibu yang tidak bekerja sebelumnya. Hal ini
mengingatkan juga dengan cara yang
bisa saja terjadi, sebab ketika otak tidak
halus, sambil bercanda, dan dibuat seperti
dibiasakan bekerja dengan menghapal dan
mengingatkan ibu kita sendiri katanya.
berfikir, maka akan menurun kapasitasnya.
29
30
Pengamatan tanggal 3 Mei 2011
peneliti
menangkap
bunda
sudah
telah yang
tua,
mereka
diperhatikan mengajar.
ibu
bahwa
yang akan
Menurut
yang lebih
oleh
masa mudah
Wawancara mudabbir pada tanggal 31 Mei 2011
﴾ 137 ﴿
seorang
sama teh Rika lagi.” Jawabnya dengan
pemerhati keluarga, jika ingin memiliki
logat Sunda yang kental. Teh Rika adalah
anak
guru tahsin yang membimbing kelompok
Menurut
Ibu
pintar,
Yoyoh
Yusroh
maka
perbanyaklah
menghapal al-Quran. Walau demikian,
bunda tiap pelajaran Tahsin.
tetap saja para ustadz dan ustadzah
Kebersamaan tersebut juga tidak
memotivasi bunda agar tidak putus asa
pernah terbayangkan sebelumnya, sebab
dalam belajar. Sebab Ustadzah Nuryati
sebelumnya para bunda ini tidak saling
yang membimbing materi doa, pernah ada
kenal. Pada awalnya juga bunda ini heran,
bunda yang tidak mau ikut belajar doa lagi,
karena mungkin di rumah sudah terbiasa
katanya takut nggak bisa menghapal. Di
dengan sesuatu yang serba ada, kamar
sinilah
juga di rumah standar untuk orang tua,
peran
seorang
pembimbing
diperlukan.
mungkin dengan tempat tidur. Namun
Kebersamaan yang terjalin selama
ketika di sini bunda ditempatkan dalam
40 hari rasanya sudah menjadikan bunda-
satu
bunda merasa akrab dan bersaudara,
ternyata itulah yang membuat kedekatan
walaupun
semakin erat di antara mereka. Hal ini
sebelumnya
tidak
pernah
kamar.
Awalnya
dirasakan
heran,
bertemu sama sekali dan berasal dari luar
tidak
daerah. Kebaikan-kebaikan yang dilahirkan
memang menjadi keinginan semua pihak,
oleh para bunda membuat antara satu
bahwa bunda yang ikut dapat menjalin
dengan yang lain merasa dekat. Hal ini
silaturrahim di antara mereka. Seperti yang
diakui oleh bunda Sukiyem, beliau berasal
diakui
dari Sragen. “Pada awalnya saya berpikir
kegiatan
bahwa orang sunda itu kurang baik, tapi
silaturrahim dan lebih paham. Ego masing-
ternyata sudah di sini baik, baik semua
masing bunda dapat tertahan, karena ego
kok, YA orang-orangnya juga, ya nggak di
yang satu dibatasi oleh ego yang lain.
oleh ini
sebelumnya.
namun
anak bunda
bunda
Dan
Ida,
ini
dalam
diajarkan mandiri,
sini nggak di desa, nggak di kota, sama
Terakhir, sesuai dengan slogan
aja, ada yang baik ada yang nggak. ”
bunda di Daarut Tauhid, yaitu cerdas,
Katanya. Begitu juga dengan bunda Siti,
mandiri bening hati, maka hal ini dapat
ketika peneliti bertanya, “kerasan nggak
diaplikasikan dengan baik. Bunda cerdas
bunda?”
jawabnya: “Alhamdulillah neng,
berarti bunda dapat mengambil ilmu dan
bunda mah enak di sini, bisa di ajarin ngaji,
hikmah yang diberikan selama di sini.
bisa shalat berjamaah, zikir. Rasanya mah
Bunda mandiri adalah bunda yang dapat
nanti kalau udah selesai bunda ingin ikut
mengerjakan segala sesuatunya dengan
privat lagi, Kata bunda ke teh Rika, nanti
sendiri. Kalau di rumah mungkin ada
kalau bunda privat bunda maunya ngaji
pembantu dan anak, tapi di Daarut Tauhid
﴾ 138 ﴿
bunda berusaha mandiri. Seperti mencuci
berarti. Hal itu juga diakui oleh Ustadzah
piring,
yang
Siti Sumarni, bahwa tidak ada hambatan
bisa,merapikan perlengkapan pribadi dan
yang tidak bisa diatasi. Jadi bagaimana
sebagainya.
orangnya
mencuci
Dan
baju
ini
bagi
yang
memang
saja
yang
membutuhkan latihan dari awal. Bening
permasalahan
hati adalah bunda ketika di sini berusaha
pengajar yang masih kurang. Hal ini
untuk toleransi, bersikap lapang dada dan
peneliti lihat dari ustadz/ustadzah yang
selalu membersihkan hati dari hal-hal yang
mengajar,
merusaknya.
materi.
D. Faktor Penghambat dan Pendukung Proses Kegiatan Bimbingan Muslimah Masa Keemasan
E. Keberhasilan Yang Dicapai Dari Proses Bimbingan Muslimah Masa Keemasan
Dalam menggerakkan organisasi,
Ketika melihat perkataan Khatib
kadang
ditemukan
hambatan-hambatan
tentang
tersebut.
mengatasi
mereka
(2)
memegang
keberhasilan
dakwah,
Tenaga
banyak
bahwa
dan faktor-faktor pendukung. Dilihat dari
dakwah dikatakan berhasil secara kualitatif
segala sisi, faktor-faktor yang mendukung
apabila: (1) Pelaku dakwah dalam bentuk
kegiatan dakwah dan bimbingan pada
lembaga atau organisasi sebagai subjek
BM2K adalah: (1) Manajemen yang baik,
dakwah jumlahnya semakin banyak yang
artinya pembagian tugas jelas, walaupun
profesional dan memiliki tenaga-tenaga
ada yang merangkap tugas juga. (2)
potensial yang berpendidikan, terampil dan
Suasana kerja dan proses pembelajaran
punya wawasan pengalaman yang luas.
kondusif, ini dapat dilihat dari berjalannya
(2) Semakin banyak lapisan masyarakat
kegiatan dengan baik. (3) Silaturrahim baik
yang tersentuh dan merasakan nikmat
antar peserta maupun antar pengurus juga
keislaman dan keimanan melalui gerakan
terjalin erat.
dakwah
baik
lisan,
tulisan,
maupun
Adapun faktor penghambat dalam
dakwah bil hal dan bil hikmah, terutama
kegiatan adalah (1) sarana dan prasarana
dari kalangan dhuafa dan keluarga miskin.
masih kurang. Hal ini diakui oleh ustadzah
(3) penyampaian pesan dakwah telah
Euis bahwa yang masih kurang sarana,
dikemas secara sistematis, ilmiah dan
misal LCD, sebab jika KBM bersamaan
bermutu tinggi, sehingga menarik dan
dengan acara MC yang lebih penting,
menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat.
maka proses pembelajaran KBM BM2K
(4) Perilaku kehidupan umat semakin
tidak memakai LCD. Walaupun demikian,
semakin banyak yang berubah ke arah
hal itu tidak menjadi hambatan yang
positif, seperti akidah yang bersih dari
﴾ 139 ﴿
syirik, khurafat dan tahayyul, ibadah makin terhindar
bid’ah,
dari
akhlak
semakin
Dan ini sangat didukung oleh semangat dan cara kerja yang baik. Controlling, atau
memilih yang terpuji dalam pergaulan yang
pengontrolan
semakin
dari
sebagai pimpinan teratas Muslimah Center
peri-
maupun oleh panitia juga terus dilakukan
kemanusiaan. (5) Pelaksanaan kegiatan
baik di luar program maupun pada saat
dakwah telah dipersiapkan sedemikian
program berjalan. Ini untuk menjadikan
rupa
hingga
program yang dilakukan sesuai dengan
realisasinya di lapangan mencerminkan
rencana. Kemudian evaluasi dilakukan
nuansa etika, estetika, dan ukhuwah yang
pada waktu tertentu. Jika evaluasi materi,
dikemas
dan
dilaksanakan tiap materi berjalan. Seperti
teruji
yang peneliti lihat tiap KBM, begitu acara
keberhasilannya. (6), umat semakin peduli
dimulai, mudabbir langsung menyerahkan
dengan
form
harmonis
kekerasan,
sadis
mulai
dari
dan
terhindar
dan
di
proposalnya
berdasarkan
keterampilan
ilmu
yang
dakwah
luar
telah
dan
semakin
alergi
baik
evaluasi
oleh
direktur
kepada
Form
melihat perbuatan-perbuatan dosa maksiat
tersebut
dan munkar.31
terhadap materi, terhadap pemateri dan
Melihat itu, maka akan dibahas satu persatu. Jika dilihat dari
manajemennya
berisi
bunda.
MC
masukan-masukan
terhadap isi yang disampaikan. Nanti selesai
materi,
mudabbir
langsung
dan pengorganisasiannya, maka dakwah
mengambil form tersebut yang nantinya
melalui program BM2K mendekati itu. Hal
akan
itu disebabkan bahwa BM2K dikemas
Menurut Ustadzah Euis, dalam masa
secara
peneliti
empat angkatan terakhir ini, form evaluasi
hasil
diberikan lebih awal, kalau sebelumnya
wawancara dan dokumentasi juga, bahwa
saat bunda selesai program. Dengan
mereka
prinsip
diawalinya pemberian evaluasi, diharapkan
atau
pemateri dapat mengetahui kemauan dari
perencanaan program BM2K dilakukan
para bunda. Dan ini aplikasi dari semangat
jauh
untuk memperbaiki diri. Selain itu evaluasi
profesional.
melakukan
pengamatan
telah
manajerial
Selama
yang
hari
dan
menerapkan baik.
sebelum
Planning,
kegiatan
dimulai.
diserahkan
juga
dibuat
ini
pengurus dan direktur. Biasanya direktur
kegiatan.
pada pagi hari jam-jam kerja sudah
diaplikasikan
dalam
Planning bentuk
Setelah
oleh
pemateri.
Bahkan untuk jangka waktu setahun sudah planningnya.
dilakukan
kepada
masing-masing
Untuk tahun 2011 sampai bulan Mei ini
datang.
acara
penguatan-
sudah ada 4 Angkatan yang dilaksanakan.
penguatan terhadap pengurus, disana juga dilakukan evaluasi. Kadang juga direktur di
31
Khatib, manajemen, hlm 90-91
sela-sela waktu juga menanyakan kepada ﴾ 140 ﴿
pengurus mengenai jadwal dan materi-
yang ikut dan terlihat ada perubahan.
materi pada hari itu.
Seperti
Kemudian jika dilihat dari tenaga yang berpendidikan, baik pemateri maupun pengurus,
peneliti
lihat
juga
memenuhi
syarat.
Rata-rata
Bandung,
Ida
yang
bagaimana
dia
dari ikut
Dago adalah
karena melihat tetangganya yang ikut.
sudah pemateri
Bunda
Tanda-tanda dari
kualitatif
keberhasilan selanjutnya
dilihat adalah
adalah mereka yang minimal lulus Sarjana.
penyampaian pesan dakwah telah dikemas
Dari hasil wawancara peneliti, sarjana
secara sistematis, ilmiah dan bermutu
mereka
baik
tinggi, sehingga menarik dan menjadi
tarbiyah maupun yang umum, serta dari
suatu kebutuhan bagi masyarakat/ mad’u.
Ekonomi. Selain itu juga latar belakang
Ini juga telah dibuktikan, bahwa dakwah
keilmuwan
yang dilakukan disana sesuai dengan
berasal
dari
islamnya
pendidikan
juga
memadai,
sehingga mereka dipercaya untuk menjadi
perkembangan
pemateri
Adapun
menggunakan slide, menggunakan media
pengurusnya juga demikian, mereka rata-
TV, Radio dan buletin, selain belajar KBM
rata Sarjana. Dengan memperhatikan latar
di kelas.
Program
belakang
BM2K.
pendidikan
dan
pengalaman
saat
ini,
seperti
Selanjutnya adalah Pelaksanaan
organisasi, yang sebelumnya juga mereka
kegiatan
banyak yang alumni santri Daarut Tauhid,
sedemikian rupa mulai dari proposalnya
maka profesionalitas kerja tidak diragukan
hingga
lagi.
mencerminkan nuansa etika, estetika, dan Selanjutnya jika dilihat dari semakin
banyaknya
lapisan
tersentuh
dan
masyarakat
telah
realisasinya
dipersiapkan
di
lapangan
ukhuwah yang dikemas berdasarkan ilmu dan
keterampilan
yang
telah
teruji
nikmat
keberhasilannya. Dalam program BM2K,
keislaman dan keimanan melalui gerakan
persiapan kegiatan dan pemateri telah
dakwah
dilakukan
baik
merasakan
yang
dakwah
lisan,
tulisan,
maupun
jauh-jauh
hari.
Pengamatan
dakwah bil hal dan bil hikmah, ini dapat
peneliti melalui pengumuman, telah dibuat
dilihat dari peserta yang datang. Karena
jadwal selama setahun. Selain itu pula di
tiap rencana pelaksanaan program, selalu
lapangan para pengurusnya melakukan
terlaksana, walaupun jumlah peserta tidak
dengan sepenuh hati. Hal ini dapat dilihat
bisa diprediksi. Ini menandakan bahwa
dari jawal mereka dan kebiasaan mereka.
banyak yang sudah merasakan dampak
Jadwal masuk kantor untuk pengurus
dari dakwah melalui bimbingan ini. Karena
mulai jam 08.00-16.30, dari hari senin
memang ada juga yang mengikuti kegiatan
sampai sabtu. Suasana di kantor juga
karena melihat tetangga atau kenalannya
mencerminkan ukhuwah, sebab di sana
﴾ 141 ﴿
tidak ada yang merasa terlalu senior atau
diberikan ke syiar. Syiar tugasnya mencari
junior, walaupun ada jabatannya yang
peserta.
lebih tinggi, namun di lapangan, tetap
operasional yang bergerak. Di bagian
menjalankan
suasana
operasional inilah yang akan mengurusnya
kebersamaan. Selain itu tegur dan sapa
di lapangan. Seperti mengatur jadwal, dan
juga menyeriakan hari-hari di kantornya.
sebagainya.
Jika
tugas
dengan
dikatakan
bahwa
umat
semakin
peduli
dengan
dakwah
dan
semakin
alergi
melihat
perbuatan
-
perbuatan maksiat dan kemungkaran, jika
Peserta
sudah
siap,
Mudabbirah
koordinasi
operasional,
mendampingi
bunda
baru
di
bawah
dia
yang
di
lapangan,
mengingatkan jadwal bunda, menyiapkan kelas.
masih berada di lingkungan pesantren ia. Akan
tetapi
pesantren,
jika itu
di
luar
bukan
lingkungan
lagi
F. Kesimpulan
menjadi
kewajiban pihak pesantren, sebab mereka hanya mengontrol di lingkungan Daarut Tauhid saja.
Dalam hasil penelitian mengenai aplikasi dan proses Bimbingan Muslimah Masa
dari segi kuantitatif jika: (1) Kegiatan dakwah yang bertujuan untuk menegakkan ma’ruf
nahi
munkar
harus
dilaksanakan bersama-sama (kelompok) secara
dapat
disimpulkan
Proses
Bimbingan
bahwa:
Dakwah juga dikatakan berhasil
amar
Keemasan,
terkoordinasi
dalam
kesatuan
organisasi yang kokoh, kuat dan rapi. Artinya kegiatan dakwah harus didukung oleh sejumlah organisasi dakwah yang kuat, karena dakwah akan gagal bila secara kuantitatif organisasi pendukungnya lemah.
Muslimah Masa Keemasan (BM2K) tidak luput
dari
beberapa
unsur,
mursyid
(Pembimbing), yaitu mereka yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana, mereka yang
mengamalkan
apa
yang
dinasehatkan untuk peserta, memiliki ilmu syariah
sesuai
dengan
apa
yang
disampaikannya,
mengetahui
bahasa
kaumnya
mengetahui
kondisi
mursyad
serta bih
(peserta).
Materi
yang
disampaikan adalah berkenaan dengan
Seperti disebutkan bahwa Program BM2K dikemas secara terorganisir, karena ada bidang yang menanganinya dan ada pendampingannya.
Pertama,
Setiap
program
di
Muslimah center akan digodok di kabag rencana dan pengembangan, setelah itu di
fisiologi usia lanjut, fiqh ibadah, akhlak dan muamalah. Metode yang digunakan adalah nasehat dalam bentuk ceramah, dialog, simulasi, attakrîr wal murâjaah (metode pengulangan),
aplikatif
(praktek)
dan
metode variasi (at tanwi wa attghâyir).
sampaikan ke semua pengurus, setelah itu ﴾ 142 ﴿
Media yang digunakan adalah media visual
variasai kegiatan, agar apa yang menjadi
yakni LCD dan slide Film. Media audio
tujuan dapat terlaksana.
yaitu radio. Media audio visual yaitu TV, media cetak yaitu buku, majalah dan buletin, media lainnya yaitu peserta sendiri.
G. Daftar Pustaka Abdullah Ali. 2004.
Mursyad bih, yaitu mereka yang ikut pada program ini, berumur minimal 50 tahun, sehat
jasmani
dan
rohani
dan
Abdullah
mau
Abdullah
yang kondusif dengan eratnya jalinan
prasarana yang masih kurang, tenaga
Dakwah.
Aidan
1999
2003
Padjajaran.
Dasar-dasar
Bimbingan
Ath Thoriq ila al jannah,
Darul Kutub. Mesir Ali Aziz,
pendidikannya, rencana program selalu
2004
terlaksana karena manajemen yang baik di
Ilmu
Dakwah,
Kencana.
Jakarta Amiruddin Rahim,
baik dan profesional, melalui media yang
2010
memadai. Kemudian juga dilihat dari sisi
Retorika
Haraki,
Era
intermedia, Solo Asep Muhyiddin,
organisasi yang kuat, kokoh dan rapi.
2002
berjamaah dijadikan
kebiasaan di Daarut Tauhid, untuk semua
Widya
Ahmad bin Abdul Wahhab
dan pengurus merupakan orang yang tidak
kuantitatif adalah Dakwah didukung oleh
Dimensi Ilmu
Hadid. UIN Bandung
manajemen yang profesional, pemateri
atas, kegiatan dakwah dikemas secara
Saat
(Irsyad) dalam Dakwah Islam. KP
dalam proses bimbingan muslimah masa
belakang
2005.
Ahmad Subandi dan Syukriadi Sambas,
Ketiga, Keberhasilan yang dicapai
keemasan dilihat dari segi kualitatif adalah
‘Ulwan.
Bandung.
pengajar yang masih kurang.
shalat
Nashih
Aep Kusnawan, Dkk. 2009
faktor penghambatnya adalah sarana dan
itu
Al
Rabbani Press. Jakarta
silaturrahim di antara mereka. Adapun
Selain
Aziz
Mukmin Merasakan kelezatan Iman,
yang baik, suasana kerja dan kegiatan
latar
Abdul
2008Tarbiyah Dzatiyah, (Terj). An-
kegiatan irsyad BM2K adalah manajemen
sisi
bin
Nadwah Jakarta
Kedua, Faktor yang mendukung
dari
Dakwah,
KPI STAIN Press. Cirebon
mengikuti semua kegiatan BM2K.
diragukan
Antropolgi
Metode
Pengembangan
Dakwah, Pustaka Setia. Bandung Asmuni Syukir
santri, atau yang berada di naungan pesantren. Kegiatan di Muslimah Center yang diterapkan pada BM2K, memiki ﴾ 143 ﴿
tt
Dasar-dasar
Strategi
Islam, Al-Ikhlas. Surabaya
Dakwah
Basrowi dan Suwandi, 2008 Memahami
M. Natsir, 1983 Fiqhud Dakwah, Media
penelitian Kualitatif, Rineka Cipta.
Muhammad ‘Itris, Tt Al Mu’jam Al Wafi li
Bandung Cucu 2010
Dakwah. Jakarta
Model
Dakwah
Terhadap
kalimat Al Quran Al Karim, Maktabah
Perempuan Perkotaan. Bandung
Al Adab. Kairo
Diane E. Papalia, dkk 2008
Psikologi
Perkembangan,
Kencana.
(terj.).
Muhammad
Psikologi
Agama,
Kuntjara
Da’wah wa al-Idaroh, Maktabah al-
2006
Kebudayaan,
Penelitian
Graha
Ilmu.
Malik. Madinah Al- Munawwarah Muhammad Usman Najati, 2005 Psikologi
Yogyakarta Dkk
Dalam Al-Quran, (terj) Pustaka Setia.
2009
Psikologi
Dakwah,
Kencana. Jakarta. Monks,
dkk
Perkembangan,
Zainal
Arifin,
Bandung ____________, 2004 Psikologi
2006
Psikologi
Gadjah
2009
Husna Baru. Jakarta Munzier Suparta, 2009 Metode Dakwah,
Bimbingan
Penyuluhan Islam, Rajawali Pers.
Kencana. Jakarta Musfir
Jakarta
Bin
Zaid
Konseling
Ibnul Qayyim Al-jauziyyah, 2007 Cerdas mengobati
hati
sendiri,
Dalam
Perspektif Hadits. (terj). Pustaka Al
Mada
University Press. Yogyakarta Isep
2010
Muhammad Sa’id Mubarok, 2005 Ad-
Rajawali Pers. Jakarta
Fj.
Syarif,
Abyan. Solo
Djalaluddin, 1998
Faizah,
Asy
Rahasia Umur 40 Tahun, (terj).
Jakarta
Esther
Musa
(terj).
Az-Zahroni,
Terapi,
Gema
2005 Insani
Press. Jakarta. Netty
Maghfirah. Jakarta
Hartati,
dkk
2005
Islam
dan
Psikologi, Rajawali Pers. Jakarta
Hamud bin Ahmad Ar Ruhailiy, 2007
Rohadi Abdul Fattah, 2005
Manajemen
Ashnâfu Mad’ứwwîn wa kaifiyatu
Dakwah Di Era Global, Fauzan Inti
da’watihim, Maktabah al Ulum wa al
kreasi. Jakarta Sa’ad Riyadh, 2009 Tanya jawab Psikologi
Hikam. Madinah al Munawwarah Marsel. A, Boisard, 1980 Humanisme Islam, Bulan Bintang. Jakarta.
Muslima. (Terj), Aqwam. Solo ____________,
M. Jamil Yusuf, 2007 Model Konseptual
Bimbingan
Konseling Islami dan Implikasinya bagi
Pengembangan
Dakwah.
2007
Jiwa
dalam
Rasulullah.(terj)
Gema
Insani Press. Jakarta Sugiyono,
Bandung
2008
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R&D Alfabeta. Bandung ﴾ 144 ﴿
Sumadi
Suryabrata,
2002
Psikologi
Kepribadian, Rajawali Press. Jakarta. Syukriyadi
Sambas,
2002
Epistimologi
Du’a, TPK Warois Pemda Jabar, Bandung Syamsu
Yusuf,
LN,
2008
Landasan
Bimbingan dan Konseling. Rosda. Bandung Zafar Afaq Ansari, 2003 Al-Quran bicara tentang Jiwa. (terj). Mizan. Bandung
﴾ 145 ﴿