MERAYAKAN
SABAT Menemukan Peristirahatan di Dunia yang Tidak Pernah Beristirahat
;
BRUCE A. RAY
Penerbit Momentum 2006
Copyright © momentum.or.id
Merayakan Sabat: Menemukan Peristirahatan di Dunia yang Tidak Pernah Beristirahat Oleh: Bruce A. Ray Penerjemah: Stenny Soerowidjojo Editor: Irwan Tjulianto Pengoreksi: Jessy Siswanto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo Originally published in English under the title, Celebrating The Sabbath © 2000 by Bruce A. Ray Translated and printed by permission of Presbyterian and Reformed Publishing Co. P.O. Box 817, Phillipsburg, New Jersey 08865-0817, USA All right reserved.
Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2005 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected]
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Ray, Bruce A., Merayakan sabat: menemukan peristirahatan di dunia yang tidak pernah beristirahat / Bruce A. Ray, terj. Stenny Soerowidjojo – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2006. xi + 150 hlm.; 14 cm. ISBN 979-3292-31-8 1. Hari Tuhan – Pengajaran alkitab 2. Sabat – Pengajaran alkitabiah 3. Kehidupan Kristen 2006
263’.1–dc21
Cetakan pertama: Februari 2006 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
Copyright © momentum.or.id
DAFTAR ISI Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih
ix xi
1. McSabat Ikon Amerika Konflik Sabat Sukacita Sabat Renungan Respons
1 1 4 7 9 9
2. Perintah Keempat Kedaulatan Allah atas Waktu Kedaulatan Allah atas Pekerjaan Kedaulatan Allah atas Istirahat Renungan Respons
11 16 21 25 28 30
3. Hari Sabat atau Hari Tuhan? Akar Perjanjian Lama Sabat Penciptaan Sabat Eksodus Renungan Respons
33 36 41 47 48
4. Hari Sabat atau Hari Tuhan? Bunga dan Buah Perjanjian Baru Sabat Kebangkitan Sabat Final Renungan Respons
51 52 59 66 68
Copyright © momentum.or.id
; M ERAYAKAN S ABAT
5. Perang Sabat: Permulaan Konflik Tujuan Sabat Penawanan Babel atas Sabat Renungan Respons
71 72 77 83 84
6. Perang Sabat: Pertempuran Dimenangkan Pembebasan Sabat Tuhan atas Sabat Penyelesaian Konflik Renungan Respons
87 89 90 101 106 107
7. Memelihara Sabat dengan Kudus dan Sukacita Memelihara Sabat dengan Kudus Memelihara Sabat dengan Sukacita Renungan Respons
109 115 118 122 124
8. Memelihara Sabat dengan Jujur dan Rendah Hati Memelihara Sabat dengan Jujur Memelihara Sabat dengan Rendah Hati Renungan Respons
127 129 136 140 142
Catatan
145
viii
Copyright © momentum.or.id
KATA PENGANTAR Kebangunan rohani tidak pernah menghasilkan kesehatan yang permanen dalam diri umat Allah. Kebangunan rohani menyadarkan mereka, tetapi kebiasaan sehari-hari dalam beribadah dan pengudusan harus mempertahankan dan memelihara kesehatan rohani yang telah diberikan dari sorga. Setiap hakim (dalam salah satu kitab dari Alkitab yang diberi judul berdasarkan jabatan mereka) memimpin orangorang kudus yang telah melemah imannya untuk lebih mendekat kepada Allah. Pengaruh dari dorongan bersama ini dapat bertahan selama dua puluh sampai delapan puluh tahun. Kemudian penurunan dalam kehidupan keagamaan mulai tampak lagi, dan perlahan-lahan terus menurun sampai akhirnya terlihat cacat-cacat yang berat. Bagi mereka yang mengalami kebangunan rohani sampai taraf tertentu, hal itu begitu cepatnya diubah menjadi sebuah kenangan, yakni sebuah nostalgia. Mungkin hanya ketika gereja mengalami penurunan sedikit demi sedikit, barulah para jemaatnya menyadari bahwa pada masa-masa yang lalu mereka telah dikaruniai kesempatan berharga untuk menjalani hidup yang disegarkan oleh Roh Allah. Buku ini memberi tahu kita bahwa kita harus berlaku seperti apa yang dikatakan Yesus, “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati” (Wahyu 3:2). Kita memiliki kewajiban untuk menghargai berkat-berkat rohani yang diberikan Allah. Salah satu sarana yang di-
Copyright © momentum.or.id
; M ERAYAKAN S ABAT
tetapkan untuk memelihara dan menumbuhkan curahan anugerah yang Allah berikan adalah penetapan Sabat. Jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, hari Sabat dapat memperbarui semangat kita/kehidupan rohani kita dalam kasih Allah dan memperlambat penurunan penghargaan kita terhadap apa yang telah Allah karuniakan kepada kita. Gelombang pengaruh anti-Sabat saat ini menghantam gereja-gereja modern. Pada abad ini telah terjadi kemajuan kehidupan, kebenaran, dan keadilan baik secara lokal, denominasional, maupun nasional yang hanya mungkin dilakukan oleh Roh Allah. Tetapi semua kemajuan ini terancam bahaya akan tersisihkan dan dibalikkan karena Sabat, dan dengan demikian juga ibadah, diabaikan. Pastor Bruce Ray telah melakukan usaha yang sangat berarti untuk mempertahankan pengertian dan praktik memelihara Sabat. Merayakan Sabat adalah bacaan yang dapat mengembalikan sukacita kita. Betapa kita membutuhkan prinsip-prinsip dan arah-arah yang bijak berkenaan dengan Perintah Allah yang keempat! Di balik bacaan ini bisa dirasakan ritme kepedulian pastoral terhadap kesejahteraan gereja Allah. Kiranya Allah berkenan memakai buku ini untuk menjaga gereja-Nya dari sapuan arus pemikiran sekuler dan jalan ketidaktaatan yang tidak menyenangkan hati Allah. – Walter J. Chantry –
x
Copyright © momentum.or.id