1
MENTERIA AGAMA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE - 69 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TANGGAL 3 JANUARI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara
keluarga
besar
Kementerian Agama yang saya
berbahagia, Hadirin peserta upacara yang saya hormati, Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada pagi hari ini kita dapat memperingati Hari Amal Bakti ke69 Kementerian Agama serentak di seluruh Indonesia.
3
Kementerian Agama telah mengarungi perjalanan selama 69 tahun sejak didirikan pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama Pertamaalmarhum Haji Mohammad Rasjidi. Pemerintah membentuk Kementerian Agama sesuai usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang menghendaki dalam negara Indonesia yang merdeka urusan agama ditangani oleh kementerian tersendiri. Oleh karena itu sepantasnya kita berterima kasih dan mendoakan semoga perjuangan para perintis dan pembangun Kementerian Agama diterima di sisi Allah dan kita semua diberi kekuatan dalam melanjutkan cita-cita mereka untuk kepentingan nusa dan bangsa.
4
Saudara-saudara yang berbahagia, Melintasi sejarah yang panjang, berbagai tantangan, gelombang dan goncangan telah dilalui oleh Kementerian Agama. Keberadaan Kementerian Agama merupakan bukti hadirnya fungsi negara dalam membuat regulasi, memfasilitasi, melayani dan melindungi kehidupan beragama di atas prinsip hukum dan keadilan. Selama Pemerintah Indonesia masih berdiri, seluruh umat beragama senantiasa membutuhkan peran Kementerian Agama.
Peran dalam
berbagai lingkup dan aspek kehidupan beragama yang membutuhkan keterlibatan
negara.
Agama
merupakan
unsur
mutlak
dalam
pembangunan karakter dan bangsa (nation and character building) kita.
5
Sejalan dengan fungsi agama yang fundamental dalam kehidupan manusia, bangsa dan negara, maka Kementerian Agama menjalankan misi dan tugasnya dalam rangka memenuhi pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kementerian Agama adalah pranata konstitusional yang perlu dijaga kesinambungan tugas dan fungsinya. Sejalan dengan tema peringatan ulang tahun Kementerian Agama ke-69 tahun 2015 yaitu : “ Menegakkan Nilai-Nilai Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan Sebagai Ruh Budaya Kerja Kementerian Agama”, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama
6
agar senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan 5 (lima) nilai budaya kerja yang kita miliki. Nilai budaya kerja tidak hanya sekedar slogan, tapi harus benarbenar kita implementasikan sehingga membawa dampak bagi perubahan mental birokrasi dan mewarnai wajah organisasi Kementerian Agama secara keseluruhan. Sebagai keluarga besar Kementerian Agama yang memiliki motto “Ikhlas Beramal” seyogyanya kita memainkan peran terdepan sebagai pelopor tegaknya kejujuran, ketulusan niat dan keikhlasan bekerja dalam aktivitas keseharian kita.
7
Birokrasi Kementerian Agama harus siap menjalankan revolusi mental yang telah dicanangkan oleh kepala negara. Untuk itu perilaku dan budaya kerja yang tidak dikehendaki dan disukai masyarakat harus ditinggalkan. Dalam melayani masyarakat, jangan sekali-kali mempersulit hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan dengan mudah dan sederhana. Birokrasi yang baik dan ideal di era reformasi dan revolusi mental harus meninggalkan kultur ”bapakisme”, yaitu segala hal bergantung pada atasan tanpa memberi ruang bagi berkembangnya gagasan, inisiatif dan prakarsa inovatif dari bawahan. Dalam kaitan ini yang perlu dibangun ialah loyalitas dan komitmen terhadap pembangunan akhlak dan moral yang berintikan kejujuran.
8
Dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Agama, saya mengharapkan kita semua bertutur, berprilaku dan bersikap yang baik dan melenyapkan ego sektoral, primordialisme kedaerahan, arogansi jabatan, sikap resisten terhadap kritik, serta menjauhi perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme. Saudara-saudara yang saya hormati, Seluruh jajaran Kementerian Agama mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah harus peka terhadap berbagai hal yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan martabat kementerian ini. Dalam menjaga kepercayaan masyarakat, semangat -
9
membimbing, memperbaiki dan mencegah terjadinya kesalahan, harus tetap didahulukan daripada semangat menghukum. Seiring dengan dinamika persoalan umat beragama
yang
dihadapi, segenap pimpinan dan aparatur Kementerian Agama harus sering turun ke masyarakat. Kita harus banyak mendengar dan memahami masalah
dan
isu
keagamaan
yang
muncul
secara
langsung
dari
masyarakat sehingga dapat direspon dengan cepat. Dalam kaitan dengan pelaksanaan program dan anggaran, seluruh jajaran Kementerian Agama saya minta melakukan penghematan keuangan negara, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, namun tetap memperhatikan efektivitas setiap program yang dilaksanakan.
10
Kita semua dalam bekerja tidak hanya diawasi oleh auditor negara, tetapi diawasi oleh masyarakat, dan akhirnya akan mempertanggung jawabkan segala pekerjaan kita kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kita semua yang hadir di tempat upacara ini mengemban kewajiban yang sama dalam menjaga moral aparatur negara. Masyarakat akan menghargai dan mencintai aparatur negara jika kita sendiri selaku aparatur menghargai tugas dan kehormatan profesi. Berkaitan dengan reformasi birokrasi perlu saya tegaskan bahwa tunjangan kinerja atau remunerasi pada Kementerian Agama yang berlaku mulai pertengahan 2014 diharapkan membawa perbaikan terhadap motivasi kerja dan kualitas kinerja seluruh aparatur Kementerian Agama.
11
Saudara-saudara sekalian, Pada hari ulang tahun Kementerian Agama sekarang ini, mari kita mensyukuri segala prestasi yang telah dicapai dan menjadikannya lebih baik lagi di masa mendatang. Kemajuan pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan harus dapat dipertahankan dan terus dikembangkan. Pendidikan agama yang diwajibkan melalui jalur sekolah dan penyelenggaraan pendidikan formal berciri keagamaan secara institusional di bawah Kementerian Agama, tidak dapat dipisahkan dari misi kementerian ini sebagai pelaksana utama prinsip negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Institusi pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi yang berada di bawah –
12
pengelolaan Kementerian Agama selama puluhan tahun bukan sekedar tanggung jawab pembinaan administratif dan anggaran, tetapi mencakup tanggungjawab dalam mengembangkan spiritualitas pendidikan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam bidang pelayanan kehidupan beragama, seperti pelayanan pencatatan nikah, penyelenggaraan ibadah haji, dan begitupun fungsi bimbingan keagamaan lainnya, saya mengapresiasi pengabdian seluruh jajaran Kementerian Agama yang tetap tabah dan sabar di tengah sorotan publik yang belum menggembirakan. Kepada para Penghulu KUA di seluruh Tanah Air, para penyuluh agama, para dosen Perguruan Tinggi Agama, para guru agama di sekolah dan para guru madrasah serta guru TPQ/TPA
13
dan guru PAUD lainnya, yang tidak kenal lelah mendidik generasi bangsa, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarny. Selain itu, peran Kementerian Agama dalam mendorong dan memfasilitasi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui penyempurnaan regulasi dan transformasi kelembagaan pengelola zakat, wakaf dan pengelolaan keuangan haji merupakan langkah besar yang memperkaya sejarah Kementerian Agama. Menyangkut kerukunan antarumat beragama, kita patut bersyukur bahwa kerukunan beragama di Indonesia menjadi model bagi negara lain. Kemerdekaan memeluk agama dan beribadah bagi setiap warga negara merupakan prinsip dasar yang dijamin konstitusi.
14
Akan tetapi tindakan penodaan agama, penyiaran suatu agama kepada orang yang sudah memeluk agama tertentu, pemaksaan penggunaan atribut suatu agama kepada orang yang berbeda keyakinan, tidak dapat dibenarkan dalam negara yang berdasarkan Pancasila. Kerukunan antar umat beragama harus dimaknai sebagai sikap saling memahami, menghargai segala perbedaan dan menghormati identitas keyakinan orang lain. Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh umat beragama di Tanah Air, marilah mengamalkan ajaran agama yang diyakini dengan sungguh-sungguh dan menghargai orang lain dengan keyakinan agama yang berbeda.
15
Saudara-saudara sekalian, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya menyampaikan terima kasih
dan
penghargaan
yang
tinggi
kepada
segenap
mitra
kerja
Kementerian Agama dalam pembangunan di bidang agama, yaitu kementerian/lembaga, pemerintah daerah, para tokoh umat dan organisasi keagamaan dan semua pihak yang terkait. Berkat dukungan dan kerjasama semua pihak, seluruh program dan kegiatan Kementerian Agama bisa berjalan dengan baik dan lancar. Pesan dan harapan saya kepada aparatur Kementerian Agama di seluruh Indonesia, mari kita songsong tugas-tugas ke depan dengan semangat kerja yang lebih baik serta rasa persaudaraan dan keagamaan-
16
yang mendalam. Dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa menghidupkan dan menghayati “ruh” Kementerian Agama. Mantapkan niat bahwa menjadi aparatur Kementerian Agama, selain menunaikan tugas negara, juga menjalankan ibadah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa . Akhir
kata,
saya
ucapkan
selamat
memperingati
Kementerian Agama kepada kita sekalian.
Hari
Amal
Bakti
17
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan hidayah dan jalan penuh berkah kepada kita semua dalam menjalankan tugas, dan tanggung jawab dalam pembangunan Bangsa, Negara dan Agama. Sekian dan terima kasih. Wallahul muwaffiq ila aqwami thariq Wabillahittaufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr. wb. Jakarta, 3 Januari 2015
MENTERI AGAMA RI Cap ttd
Lukman Hakim Saifuddin
18
Hadirin peserta upacara yang berbahagia,
19
Pada kesempatan yang baik ini, dengan penuh khidmat dan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kita memperingati Hari Amal Bakti ke-68 Kementerian Agama Republik Indonesia.
Enam puluh
delapan tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1946, Kementerian Agamasecara resmi berdiri dengan Menteri Agama Pertama Haji Mohammad Rasjidi. Sejarah mencatat Indonesia adalah negara pertama di dunia yang memiliki kementerian tersendiri yang menangani urusan agama. Sehari setelah pembentukan Kementerian Agama, Menteri Agama K.H.M.Rasjidi dalam pidato yang disiarkan menegaskan,
bahwa
ke seluruh dunia
berdirinya
Kementerian
oleh RRI Yogyakarta
Agama
adalah
untuk
20
memelihara
dan
menjamin
kepentingan
agama
serta
pemeluk-
pemeluknya. Keberadaan
Kementerian
Agama
memperkuat
bangunan
ideologis negara kita sebagai negara ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang wajib melindungi rakyatnya dalam beragama sesuai dengan norma-norma konstitusi. Kementerian Agama
merupakan institusi terhormat,
sehingga
wajib dijaga reputasi dan kredibilitasnya dari masa ke masa. Dalam setiap mengalami perubahan
kabinet pemerintahan yang
silih berganti
dan
sejalan dengan perkembangan pemerintahan
negara kita, eksistensi Kementerian Agama tetap dipertahankan. Kenyataan
21
ini menunjukkan bahwa tugas dan fungsi yang dijalankan oleh Kementerian Agama tidak dapat dihilangkan atau digantikan. Hari Amal Bakti Kementerian Agama merupakan momentum terbaik yang mengingatkan bangsa Indonesia tentang posisi strategis pembangunan kehidupan beragama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui peran Kementerian Agama, pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki dimensi keagamaan, dimensi moral dan dimensi spiritual yang harus selalu dijaga. Memperingati ulang tahun kementerian bukan sekedar kegiatan rutin organisasi, tetapi harus dijadikan media introspeksi diri, sejauh mana kita telah melaksanakan tugas pokok yang diemban dan sejauh mana kita
22
merespon tuntutan dan kebutuhan masyarakat melalui peran yang kita jalankan. Saudara-saudara sekalian yang saya banggakan, Dalam kesempatan memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun 2014 ini, yang merupakan tahun terakhir Kabinet Indonesia Bersatu II, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk terus menghidupkan, menjaga dan menghayati “ruh” Kementerian Agama. Tugas sebagai pengayom dan pelayan umat beragama adalah tugas mulia yang harus dijalankan dengan baik dan penuh tanggungjawab. Banyak bidang dan lingkup tugas kita yang bersinggungan secara langsung dan tidak langsung dengan sektor lain dan instansi lain. Oleh karena itu, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi
23
atas dukungan lintas sektoral, baik unsur pemerintah maupun masyarakat, termasuk
Pemerintah Daerah
dan organisasi keagamaan,
yang telah
mendukung pelaksanaan tugas dan program Kementerian Agama selama ini. Saya juga memberikan penghargaan atas kerja keras, karya dan dedikasi seluruh jajaran Kementerian Agama di semua unit organisasi dan satuan kerja pusat dan daerah. Kita semua bekerja dengan visi yang sama. Hanya melalui kerjasama, kekompakan dan kebersamaan kita mampu mencapai
kinerja
terbaik
dalam
mewujudkan
program
strategis
Kementerian Agama. Dalam
penyelenggaraan
fungsi
pendidikan
agama
dan
keagamaan, terobosan kemajuan yang kita hasilkan cukup signifikan.
24
Lembaga pendidikan yang dikelola Kementerian Agama, dari tingkat raudhatul athfal, ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, sampai perguruan tinggi, berada dalam kondisi sejajar, “duduk sama rendah, tegak sama tinggi”,
-
dengan lembaga pendidikan umum, baik dari segi kapasitas tenaga pengajar, prestasi siswa dan mahasiswa, maupun sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia. Kemajuan lain yang layak dibanggakan, ialah pengembangan dan perubahan status beberapa sekolah tinggi, institut dan Universitas Islam Negeri, dan pendidikan tinggi agama lainnya. Hal ini sekaligus mengamanatkan sebuah tanggungjawab sejarah bagi Kementerian Agama untuk mengembangkan kualitas pendidikan dan menjaga tujuan pendidikan tinggi agama dengan sebaik-baiknya.
25
Dalam pelayanan keagamaan, seperti penyelenggaraan ibadah haji, perubahan dan inovasi berjalan tanpa henti. Dalam bidang yang lain, seperti pelayanan nikah, masih memerlukan perbaikan dan solusi secara menyeluruh, namun hal itu tidak boleh membuat kita berkecil hati. Kita semua berupaya agar ke depan aparatur Kementerian Agama dalam menjalankan
tugas
tidak
tersandera
oleh
opini
yang
kurang
menggembirakan. Selain itu, peran dan andil Kementerian Agama dalam mendorong dan memfasilitasi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan dilakukan antara lain melalui penyempurnaan regulasi
26
dan penataan lembaga pengelola zakat, wakaf dan pengelolaan dana haji secara profesional dan akuntabel. Dalam pembinaan kerukunan intern dan antar-umat beragama, Kementerian Agama melakukan langkah strategis, yaitu membudayakan kerukunan dengan pendekatan sosiologis dan kultural. Kita patut gembira dan bersyukur bahwa kerukunan beragama Indonesia menjadi model yang layak dicontoh negara lain. Kemerdekaan beragama tidak diragukan lagi merupakan prinsip dasar yang kita junjung tinggi, tetapi penodaan agama dan penyalahgunaan kebebasan beragama yang tanpa batas dapat dibenarkan dari segi hukum, konstitusi dan hak asasi manusia.
tidak
27
Dalam Kementerian
tata
Agama
kelola telah
organisasi
dan
menjalankan
sumber
reformasi
daya birokrasi
manusia, menuju
terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu kita melakukan perbaikan sistem, mengefektifkan pengendalian internal, serta melakukan assesmen sumber daya manusia, sehingga terdapat keseimbangan yang ideal antara kompetensi pegawai dan beban tugas menuju standar remunerasi. Saya
berharap
kepada
jajaran
pimpinan
dan
pegawai
Kementerian Agama di seluruh tanah air, supaya meningkatkan efektivitas dari sistem yang telah kita bangun bersama, dan
menutup celah-celah
yang memungkinkan timbulnya perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme.
28
Pada aspek tata kelola keuangan dan pelaksanaan anggaran, sejak beberapa tahun terakhir kita mampu meraih dan mempertahankan predikat hasil audit BPK dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kementerian Agama juga telah mencanangkan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi, dimana hal itu saya minta menjadi gerakan masif yang dilaksanakan secara konsisten di semua satuan kerja pusat, daerah dan perguruan tinggi. Saudara-saudara sekalian yang berbahagia, Melalui peringatan Hari Amal Bakti Ke-68 Kementerian Agama kali ini
yang mengambil tema “Mengabdi Dengan Profesionalitas dan
Amanah”, mari kita tingkatkan profesionalitas dan menjaga sikap amanah.
29
Tema tersebut hendaknya tidak hanya sekedar slogan, tapi harus kita implementasikan di dunia nyata. Profesionalitas berkaitan dengan komitmen dan kemampuan melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, sedangkan amanah berkaitan dengan sikap mental, moral dan karakter. Seorang yang profesional akan selalu memberikan yang terbaik kepada institusi dan masyarakat yang dilayani, sedangkan seorang yang amanah menyadari bahwa Allah pasti melihat setiap pekerjaan, perbuatan dan bahkan segala yang terlintas di hati manusia.
30
Dalam
kesempatan
ini
saya
mengingatkan
kepada
seluruh
pegawai Kementerian Agama pada posisi dan jabatan apapun, kita semua wajib menciptakan birokrasi yang bersih serta bekerja dengan jujur, cerdasdan ikhlas. Pada akhirnya saya perlu menekankan bahwa lingkungan kerja Kementerian Agama harus bersih dari ego sektoral dan hegemoni golongan, karena hal itu dapat merusak sistem birokrasi yang netral dan profesional. Saudara-saudara sekalian, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, mari bekerja dengan penuh integritas,
31
loyalitas, melaksanakan tugas di atas prinsip kebenaran, serta membawa kebaikan bagi lingkungan dan tempat kita bekerja. Akhir kata, saya ucapkan selamat memperingati Hari Amal Bakti Ke-68 Kementerian Agama.
Semoga Allah SWT memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan pengabdian yang memberikan manfaat bagi bangsa, negara dan kehidupan beragama. Sekian dan terima kasih. Wallahul muwaffiq ila aqwamittariq, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
32
Jakarta, 3 Januari 2014 Menteri Agama RI,
Suryadharma Ali