Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA ANAK MELALUI KEGIATAN PERMAINAN TRADISIONAL “JAMURAN” PADA KELOMPOK A RA BAROKAH AT-TAHDZIB KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI
OLEH :
ZULI ANJAR WATI NPM. 12.1.01.11.0433
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA ANAK MELALUI KEGIATAN PERMAINAN TRADISIONAL “JAMURAN” PADA KELOMPOK A RA BAROKAH AT-TAHDZIB KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI
ZULI ANJAR WATI NPM. 12.1.01.11.0433
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] Intan Prastihastari Wiajaya, M.Pd M.Psi dan Widi Wulansari, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui kegiatan permainan tradisional pada Kelompok A RA Barokah at Tahdzib Purwodadi Kras Kediri. Permainan tradisional yang digunakan dibatasi pada permainan jamuran. Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan subjek yaituanak didik kelompok A RA Barokah at Tahdzib Purwodadi Kras Kediri. yang berjumlah 21 anak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode dokumentasi. Penelitian mengenai kemampuan kerjasama ini telah melalui proses validasi instrumen guna memperoleh validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dandeskriptif kuantitatif. Kegiatan pra tindakan yang mengawali penelitian ini menghasilkan data bahwa nilai rata-rata kemampuan kerjasama anak baru mencapai nilai 15%. Tindakan dalam penelitian kemampuan kerjasama ini dilakukan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil dari siklus II, nilai rata-rata kemampuan anak telah mencapai nilai 81%. Perkembangan ini telah mencapai indikator keberhasilan dimana penelitian dikatakan berhasil apabila telah mencapai nilai 75%. Dengan demikian, penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Kata kunci: kemampuan kerjasama, aktivitas permainan tradisional.
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karena
A. LATAR BELAKANG Pendidikan dengan
sangat
penting
peningkatan
kualitas
masa
ini
merupakan
masa
terkait
keemasan dimana otak anak berkembang
suatu
pada pucaknya sehingga berbagai hal
bangsa. Pemerintah secara tegas telah
dapat
mengatur hal hal yang berkaitan dengan
Pendidikan
pendidikan sebagai bentuk perhatian
mendapatkan perhatian yang cukup agar
yang
dapat
khusus
terhadap
peningkatan
terserap
secara
Anak
Usia
berkembang
diharapkan.Permendiknas
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
mencantumkan
2003
Tingkat
tentang
Sistem
Pendidikan
Dini
perlu
sesuai
kualitas SDM. Hal tersebut terdapat
pula
maksimal
yang
Nomor poin
58
standar
Pencapaian
Perkembangan
Tingkat
Pencapaian
Nasional, pemerintah juga mengatur
(TPP).
mengenai sebuah lembaga pendidikan
Perkembangan
yang
gencarnya
pertumbuhan dan perkembangan yang
pendidikan
diharapkan dicapai anak pada rentang
tersebut adalah Pendidikan Anak Usia
usia tertentu. Perkembangan anak juga
Dini(PAUD)
dalam
merupakan integrasi aspek pemahaman
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009.
nilai nilai agama dan moral fisik,
Permendiknas
tersebut
kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
mencantumkan bahwa dalam UU Nomor
Masing masing bidang pengembangan
20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat 14,
memerlukan stimulasi yang tepat agar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dapat berkembang secara optimal. Aspek
adalah suatu upaya pembinaan yang
dalam
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
kemampuan dasar di paud salah satunya
dengan usia enam tahun yang dilakukan
adalah aspek sosial emosional.
melalui
sosial emosional memegang
tengah
digalakkan.
gencar Lembaga
dan
tertuang
Nomor
pemberian
pendidikan
58
rangsangan
untuk
bidang
menggambarkan
pengembangan
Aspek peranan
membantu
penting dalam menentukan kesuksesan
pertumbuhan dan perkembangan jasmani
anak di masa depan. Hal ini sejalan
dan rohani anak agar anak memiliki
dengan
kesiapan dalam memasuki pendidikan
bukunya
lebih lanjut.
menyatakan bahwa kecerdasan sosial
Usia dini merupakan usia yang ideal
emosional memiliki peran yang lebih
dalam meletakkan dasar yang akan
siqnifikan di banding dengan kecerdasan
menjadi
kelak
intelektual (Ginanjar, 2000: 8).Peranan
dimasa yang akan datang, ini disebabkan
aspek perkembangan sosial emosional
pondasi
kehidupan
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
pernyataan
Ginanjar
yang berjudul ESQ
dalam yang
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang begitu pentingnya
untuk anak,
maka tidak berlebihan bila aspek ini
tersebut khususnya untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
dikaji lebih mendalam.
Salah
Hasil pengamatan di RA Barokah At-Tahdzib
Purwodadi,
satuupaya
yang
dapat
dilakukan adalah melakukan kegiatan
Kecamatan
bermain. Hal ini dipilih karena kegiatan
Kras Kabupaten Kediri, menunjukkan
bermain dinilai sangat tepat dan efektif
bahwa pertama, perilaku anak masih
diterapkan
belum
Kegiatan
dapat
kelompok.
bekerja
Kedua,
sama
dalam
masih
enggan
untuk
anak
bermain
menggunakan
usia ini
dini. dapat
permainan-permainan
bermain bersama-sama, serta masih
yang
belum dapat menunjukkan sikap peduli
Permainan tradisional dapat menjadi
dengan teman. Ketiga, beberapa anak
salah
juga masih sulit untuk berbagi mainan
menyenangkan
serta cenderung sering berebut, saling
meningkatkan kerjasama anak. Hal ini
bertengkar juga kerap kali terjadi pada
di dukung oleh penelitian terdahulu,
saat kegiatan di dalam kelas. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Pajiyem
pengamatan
(2009)
tersebut
disimpulkan
maka
bahwa
dapat
menyenangkan
satu
untuk
alternatif
anak.
permainan
yang
dapat
menyimpulkan
bahwa
anak–anak
permainan luar kelas apat meningkatkan
kelompok A RA Barokah At- Tahdzib
perkembangan motorik kasar dan dapat
masih kesulitan dalam bekerjasama.
meningkatkan kerjasama antar teman.
Kegiatan–kegiatan
yang
kelompok
khususnya
tradisional
dan
bersifat
Interaksi sosial antar anak juga
yang bersifat
terdapat dalam permainan tradisional
mengandung
nilai
sehingga akan meningkatkan keakraban
kearifan lokal masih sangat jarang
masing-masing
dilakukan di sekolah tersebut.kegiatan
dilakukan secara kontinyu dinilai akan
hanya berkisar pada aktifitas individual
dapat
dan klasikal dikelas. Realita tersebut
kerjasama anak. Permainan-permainan
apabila
tradisional juga dipilih selain karena
tidak
penanganan
segera maka
mendapat
dikhawatirkan
anak–anak tersebut akan
mangalami
anak
meningkatkan
dapat
yang
bila
kemampuan
meningkatkan
kemampuankerjasama anak, permainan
hambatan dalam interaksi sosial pada
ini
tahap pendidikan dan perkembangan
dimainkan, serta memiliki nilai budaya
selanjutnya, untuk itulah perlu adanya
dan
upaya untuk mengatasi permasalahan
selayaknya untuk dilestarikan.
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
tergolong
kearifan
sederhana,
lokal
yang
mudah
sudah
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Permainan
Tradisional
akan
Tahdzib yang beralamat di desa
dikenalkan dahulu dengan cara rutin
Purwodadi
mengajak
dalam
kabupaten Kediri. Kelompok yang
permainan-permainan tersebut secara
akan digunakan untuk penelitian ini
langsung.
akan
adalah kelompok A. Pelaksanaan
terbiasa dengan permainan dan terbiasa
proses kegiatan pembelajaran dalam
berinteraksi dengan teman-temannya
penelitian ini dilaksanakan pada
sehingga
dan
semester 2 tahun ajaran 2015-2016
meningkatkan kemampuan kerjasama
yang akan dimulai bulan Februari
atau sikap kooperatif.
sampai Mei 2016
anak
terlibat
Anak
diharapkan
dapat
merangsang
Oleh karena itu peneliti akan
kecamatan
Kras
2. Subjek dan Objek penelitian
melakukan penelitian tentang upaya
Subjek dalam penelitian ini
meningkatkan sikap kerjasama anak
adalah
melalui
tradisional
Barokah at-Tahdzib. Jumlah anak
“JAMURAN” pada kelompok A di RA
dalam kelompok A adalah 21 anak,
Barokah At Tahdzib Kecamatan Kras
terdiri dari 10 anak laki-laki dan 11
Kabupaten Kediri.
anak perempuan. Dari 21 anak sudah
permainan
anak
kelompok
A
RA
ada kurang lebih 5 anak yang sudah mampu
B. METODE PENELITIAN
menunjukkan
kemampuannya dalam bekerjasama,
Subjek dan Setting Penelitian
sedangkan 16 anak yang lain masih
1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan
kesulitan dalam bekerjasama. Hal ini
desain Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan di RA Barokah at-
atau PTK, dengan menggunakan
Tahzib Kelompok A karena peneliti
pendekatan Hal
ini
deskriptif
kuantitatif.
sebagai pengajar di sekolah tersebut
dikarenakan
penelitian
Kesulitan dalam bekerjasama juga
dilakukan didalam kelas dengan
terlihat
memberikan
pembelajaran di kelas, misalnya
tindakan
berupa
pada
peningkatan kemampuan kerjasama
pada
anak melalui permainan tradisional
kelompok
jamuran.
eksperimen
ini
aktivitas
kegiatan atau tertentu
mewarnai eksperimenyang
juga
dilakukan dalam kelompok. Objek
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
saat
saat
akan
dalam
penelitian
ini
kegiatan
dilaksanakan di RA Barokah AtZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bermain
permainan
tradisional
‘’Jamuran’’
bermain dalam kelompok. Reward berupa pujian atau bintang dapat
B. Prosedur Penelitian Fokus adalah
bagaimana sikap yang baik saat
tindakan
penelitian ini
unjuk kerja yang
berupa
diberikan untuk anak yang dinilai telah menunjukkan sikap yang baik
permainan tradisional ‘’jamuran’’ untuk
saat
meningkatkan
bekerjasama. Reward juga dapat
kemampuan
kerjasama
bermain
pada anak didik. permainan tradisional
diberikan
adalah permainan yang bisa merangsang
berlangsung.
keaktifan anak, sehingga anak tertarik untuk
berain
bersama
Kegiatan
serta
selama
Dalam
dapat
permainan
penelitian
menggunakan
desain
ini
penelitian
permainan ini dilakukan pada kegiatan
tindakan kelas Kolaboratif. Model
inti dan menggunakan alat penilaian
Kolaboratif digunakan karena dalam
unjuk kerja. Adapun urutan kegiatan
penelitian ini diperlukan bantuan
tersebut yaitu:
untuk melakukan Observasi pada
a.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, guru
saat
mengajak anak-anak tanya jawab
berlangsung.
mengenai aturan permainannya.
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
Peneliti
digunakan mengacu pada rancanan
b.
mengajak
anak
untuk
melaksanakan pemanasan. c.
d.
proses
pembelajaran
Model
rancangan
model Kemmis dan Taggart (1988)
Peneliti
memberikan
contoh
dengan 3 siklus dengan rincian
mengenai
cara
secara
masing-masing adalah :
bermain
langsung di depan anak-anak.
1. Penyusunan rencana tindakan
Anak-anak
2. Pelaksanaan kegiatan
diminta
melakukan
permainan tersebut secara bersama-
3. Pengamatan dan
sama
4. Refleksi
ataupun
bergiliran
sesuai
dengan aturan permainan dengan bimbingan dan arahan guru. e.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan dimana anak-anak diminta untuk duduk
bersama.
Kegiatan
ini
bertujuan untuk pendinginan serta dapat digunakan untuk tanya jawab mengenai
permainan
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
serta simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
peneliti merekam fakta yang terjadi
Perencanaa
selama tindakan berlangsung. pelaksana 2. Pelaksanaan tindakan
uRefleksi Siklus I Observasi
Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah
Perencanaa Refleksi
pelaksanaan
yang
merupakan
Siklus II
implementasi atau penerapan isi Pelaksana rancangan, yaitu mengenakan tindakan di
Observasi
kelas. Jadi di tahap kedua ini merupakan pelaksanaan
apa
yang
sudah
direncanakan dalam rerncana kegiatan
Perencanaan Refleksi Siklus
dari
III
harian. Perlu diperhatikan pada tahap Pelaksana kedua ini, guru yang sekaligus peneliti harus melaksanakan pembelajaran sesuai
Observasi
dengan
rencana
yang
telah
disusun
sebelumnya. 3. Pengamatan
Hasil
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas yang Gambar 3.1Model Penelitian Tindakan Kelas
sekaligus sebagai peneliti. Pengamatan ini dilakukan
saat
pelaksanaan
kegiatan
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan
tindakan berlangsung. Pengamatan tidak
Kelas Kemmis dan Mc Taggart yang
dipisah dengan pelaksanaan tindakan. Jadi
Dimodifikasi (Wijaya Kusuma dan Dedi
antara
Dwitagama, 2010:20)
berlangsung dalam waktu yang sama.
1. Perencanaan
tindakan
dan
pengamatan
4. Refleksi
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan
Tahap keempat merupakan kegiatan untuk
tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
mengemukakan kembali apa yang sudah
oleh siapa, dan bagaimana tindakan
dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan
tersebut
setelah
menyusun
dilakukan. rancangan
Dalam ini,
tahap peneliti
Refleksi
pelaksanaan ini
tindakan
bertujuan
selesai.
mengevaluasi
menentukan titik atau fokus peristiwa
pelaksanaan tindakan, menganalisis faktor
yang perlu mendapat perhatian khusus
yang menghambat tercapainya indikator
untuk diamati, kemudian membuat sebuah
keberhasilan
atau
hal
instrumen pengamatan untuk memebantu
ditingkatkan
pada
siklus
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
yang
perlu
berikutnya.
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tahap
refleksi
kesimpulan
memperoleh
suatu
Satu RKH digunakan untuk satu
digunakan
untuk
kali tindakan. Tindakan yang akan
yang
memperbaiki siklus berikutnya sehingga,
dilakukan meliputi:
penelitian
1) Pemanasan
semakin
keberhasilan. penelitian
Berdasarkan diatas,
penelitian
dekat
kelas
maka
untuk
dengan prosedur
Kegiatan pemanasan ini dilakukan
tindakan
dengan senam ringan yaitu
meningkatkan
menggerakkan beberapa anggota
kemampuan kerjasama anak akan dimulai
tubuh dengan gerakan tertentu dan
dari perencanaan, tindakan, pengamatan,
berulang secara bergantian. Kegiatan
dan dilanjutkan dengan refleksi. Refleksi
pemanasan juga dapat diselingi
kemudian dilakukan dan mendapatkan
dengan bernyanyi dan bertepuk.
data mengenai kemampuan kerjasama
Kegiatan pemanasan ini bertujuan
anak, dan hasilnya belum maksimal maka
untuk merenggangkan otot-otot
untuk
dalam tubuh anak agar siap
memaksimalkan
peningkatan
kemampuan
kerjasama
anak
tersebut
dilakukan
tindakan
pada
siklus
selanjutnya.
melakukan aktivitas fisik dalam permainan tradisional. 2) Melakukan
C. Langkah-langkah Penelitian
permainan
Jamuran,
Anak diajak untuk terlibat dalam
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
permainan
dalam rentang siklus yang disesuaikan
kegiatan pemanasan selesai. Anak-
dengan tingkat keberhasilan dari tindakan
anak masing-masing akan mendapat
yang dilakukan.Setiap siklus terdiri dari 4
giliran bermain atau terlibat dalam
langkah. Secara rinci langkah-langkah
permainan tersebut sesuai dengan
dalam setiap siklus akan dijabarkan
ketentuan dalam permainan.
sebagai berikut :
3)
1. Perencanaan
tradisional
setelah
Pendinginan sekaligus evaluasi permainan
Pada tahap ini peneliti merancang
Kegiatan pendinginan ini dilakukan
tindakan yang akan dilakukan untuk
setelah kegiatan bermain selesai.
meningkatkan kemampuan kerjasama
Kegiatan
anak kelompok A RA Barokah at-
dengan
Tahdzib.
bertepuk
dan
bernyanyi.
diantaranya:
Selanjutnya
dapat
dilanjutkan
a. Membuat Rencana Kegiatan Harian
dengan evaluasi yang berupa tanya
Perencanaan
tersebut
ini
dapat
duduk
dilakukan
bersama
sambil
jawab mengenai permainan, kesan ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan perasaan anak, serta bagaimana
kelompok. Reward berupa pujian atau
sebaiknya
dalam
bintang dapat diberikan untuk anak yang
rencana
dinilai telah menunjukkan sikap yang
saat
kelompok.
bermain
Adapun
pelaksanaan tindakan yang akan
baik
dilakukan yaitu:
bekerjasama.Reward juga dapat diberikan
2. Rencana Pelaksanaan Tindakan Guru
melaksanakan
tindakan
saat
bermain
serta
dapat
selama permainan berlangsung. sesuai
3. Pengamatan
dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH),
Pada tahap pengamatan ini meliputi
dimana dalam RKH meliputi 3 kegiatan
pengumpulan data pada lembar observasi
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
yang sudah disiapkan. Pengamatan ini
kegiatan akhir. Kegiatan permainan ini
dilakukan dari proses sampai ke hasil.
ini dilakukan pada kegiatan inti dan
Hal-hal yang diamati pada keterlibatan
menggunakan alat penilaian unjuk kerja.
anak didalam kelompoknya, kemampuan
Adapun urutan kegiatan tersebut yaitu:
anak bekerjasama dalam menyelesaikan
a. Sebelum kegiatan dilaksanakan, guru
tugas, kemampuan anak mengendalikan
mengajak anak-anak tanya jawab
sifat
mengenai permainan dan aturannya.
pengamatan
b. Peneliti
mengajak
anak
untuk
melaksanakan pemanasan. c. Peneliti mengenai
memberikan
contoh
cara
secara
bermain
diminta
tersebut
Dari
hasil
maka
akan
diperoleh tingkat pencapaian indikator dan peningkatan kemampuan kerjasama
langsung di depan anak-anak. d. Anak-anak
egosentrismenya.
anak. 4. Refleksi Tahap refleksi dilakukan melalui diskusi
melakukan
dengan guru kelas dengan mengevaluasi
permainan tersebut secara bersama-
hasil pengamatan kegiatan anak dalam
sama
sesuai
permainan. Anak yang sudah mampu
dengan aturan permainan dengan
mencapai 3 indikator, yaitu keterlibatan
bimbingan dan arahan guru.
anak di dalam kelompoknya, kemampuan
ataupun
bergiliran
e. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan
anak bekerjasama dalam menyelesaikan
dimana anak-anak diminta untuk
tugas, kemampuan anak mengendalikan
duduk bersama.
sifat egosentrismenya, maka permainan
Kegiatan ini bertujuan untuk pendinginan
tradisional
serta dapat digunakan untuk tanya jawab
kemampuan kerjasama anak dinyatakan
mengenai permainan serta bagaimana
berhasil. Anak yang belum mencapai
sikap yang baik saat bermain dalam
indikator
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
untuk
yang
meningkatkan
diharapkan
maka
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemampuan kerjasama belum dinyatakan
C. KESIMPULAN
meningkat dan peneliti akan melanjutkan
PENELITIAN
tindakan pada siklus berikutnya.
a) Gambaran
D. TEKNIK ANALISIS DATA
tindakan
deskripsi
adalah
teknik
kuantitatif
membandingkan
HASIL
Selintas
Setting
Penelitian
Teknik analisis data untuk menguji hipotesis
DAN
dengan
ketuntasan
belajar.
Langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
Penelitian dilakukan di kelompok A RA. Barokah at Tahdzib yang beralamat di dusun
brenjuk
Kecamatan
Kras
Desa.
Purwodadi
Kabupaten
Kediri
dengan jumlah siswa 21 anak dan hadir semua. Pada saat itu tindakan akan
1. Menghitung prosentase anak yang mendapatkan bintang 1, bintang 2, bintang 3, dan bintang 4 dengan rumus:
dilakukan kondisi siswa cukup siap, peralatan dan sarana belajar sudah tersedia, media sudah ada, sumber yang digunakan sudah siap, kolaborasi juga
P=
sudah siap. Sekolah ini memiliki ruang
KETERANGAN .
kelas dan halaman yang cukup luas
P
sehingga memungkinkan anak untuk
=
prosentase anak yang
mendapatkan bintang tertentu
bergerak
F = jumlah anak yang mendapatkan
tradisional Jamuran dilaksanakan. Satu-
bintang tertentu
satunya yang menjadi kendala adalah
N = jumlah anak keseluruhan
ruang kelompok B yang berdekatan
2. Membandingkan ketuntasan belajar (jumlah
prosentase
anak
yang
leluasa
selama
dengan teras sehingga kemungkinan kegiatan penelitian akan mengganggu
mendapat bintang 3 dan bintang 4)
proses KBM kelompok B.
antara
tindakan
b) Pembahasan
dilakukan tindakan siklus I, tindakan
Kesimpulan
waktu
sebelum
siklus II, dan tindakan siklus III. Kriteria ketuntasan belajar minimal
Dan
Pengambilan
1. Siklus I Berdasarkan
analisis
hasil
pengolahan data yang dibuat sendiri
75%. RENCANA JADWAL PENELITIAN Waktu
kegiatan
penelitian
dilaksanakan
mulai bulan November
oleh peneliti dapat diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan pada siklus Isudah menunjukan sudah baik dengan prosentasi ketuntasan
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
42,85% (9 anak), meskipun
guru
permainan tradisional jamuran dalam
sudah berusaha namun masih banyak
pembelajaran dapat meningkatkan
kelemahan-kelemahan
diantaranya
kwalitas kerjasama anak meningkat
anak
memahami
serta minat anak dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, anak banyak
pembelajaran semakin meningkat.
yang
kegiatan
Pada pertemuan berikutnya guru
sampai selesai. Begitu pula hasil
melanjutkan kegiatan yang telah
belajar belum sesuai dengan harapan.
dicapai dan berupaya mengatasi
Namun dengan adanya kegiatan
kendala yang masih ada.
belum
belum
dapat
mengikuti
permainan tradisional jamuran dalam
Sesuai dengan uraian tentang
pembelajaran dapat meningkatkan
siklus I dan II di atas, dapat
kwalitas kerjasama anak meningkat
dipresentasikan sebagaimana tabel
serta minat anak dalam mengikuti
berikut :
pembelajaran semakin meningkat. Pada pertemuan berikutnya guru
Tabel 4.11
melanjutkan kegiatan yang telah
Hasil penilaian kemampuan kerjasama
dicapai dan berupaya mengatasi
dari pra tindakan sampai siklus II
kendala yang masih ada.
N
Hasil
Pra
Siklus
Siklus
o
Penilaia
Siklus
I
II
23,80
42,85
80,95
%
%
%
Belum
76,19
57,14
19,04
siklus Isudah menunjukan sudah
Tuntas
%
%
%
baik dengan prosentasi ketuntasan
Jumlah
100%
100%
100%
2. Siklus II Berdasarkan
analisis
hasil
pengolahan data yang dibuat sendiri
n 1.
Tuntas
oleh peneliti dapat diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan pada
42,85% (9 anak), meskipun
2.
guru
sudah berusaha namun masih banyak
Berdasarkan
tabel 4.11 di atas,
kelemahan-kelemahan
diantaranya
diketahui bahwa terjadi peningkatan
anak
memahami
ketuntasan belajar anak didik, mulai
belum
dapat
kegiatan pembelajaran, anak banyak
dari
yang
kegiatan
tindakan siklus II, dengan prosentase
sampai selesai. Begitu pula hasil
ketuntasan belajar mencapai 80,95%
belajar belum sesuai dengan harapan.
dan
Namun dengan adanya kegiatan
disebabkan
belum
mengikuti
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
pratindakan
19,04
%
sampai
belum
karena
dengan
tuntas anak
ini tidak
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kooperatif
dalam
proses
adalah 5 anak yang sudah tuntas
pembelajaran,dengan demikian dapat
dengan prosentase 23,80% dan 16
disimpulkan bahwa kegiatan permainan
anak yang belum tuntas dengan
tradisional jamuran dapat meningkatkan
prosentase 76,19%.
kemampuan kerjasama anak kelompok
2. Kemampuan kerjasama anak pada
A RA Barokah at-Tahdzib Purwodadi
waktu
Kecamatan Kras Kabupaten Kediri,
permainan tradisional jamuran pada
sehingga
dalam
siklus I ada 9 anak yang tuntas
penelitian dapat diterima. Namun ada 4
dengan prosentase 42,85% dan 12
anak yang belum tuntas yaitu Keysha,
anak yang belum tuntas dengan
Risma, Haikal, dan Farhan. Mereka
prosentase 57,14% .
hipotesis
tindakan
adalah anak anak yang pendiam dan sulit bekerjasama dengan teman.
diterapkan
kegiatan
3. Kemampuan kerjasama anak setelah di
terapkan
kegiatan
permainan
Menurut hasil observasi sampai
tradisional jamuran pada siklus II
siklus kedua, kemampuan kerjasama
adalah 17 anak yang tuntas dengan
melaui permainan tradisional jamuran
prosentase 80,95% dan 4 anak yang
kelompok A
belum dengan prosentase 19,04%.
RABarokah at-Tahdzib
Purwodadi telah meningkat dan hipotesis
4. Ada
peningkatan
kemampuan
kerjasama anak setelah di terapkan
penelitian ini dapat diterima.
kegiatan KENDALA DAN KETERBATASAN Dalam penelitian ini, peneliti tidak
permainan
tradisional
jamuran dari siklus I ke siklus II sekitar 38,1 %.
menemukan suatu kendala apapun dalam
Oleh karena itu, dapat disimpulkan
penelitiannya, karena peneliti sudah
bahwa
mempersiapkan
tradisional jamuran dapat meningkatkan
segala
sesuatu
dan
melalui
kegiatan
permainan
kemampuan kerjasama anak kelompok
media yang dibutuhkan.
A RA Barokah at-Tahdzib Puwodadi Kecamatan Kras Kabupaten Kediri dan
Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
hipotesis diterima.
pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemampuan sebelum permainan
kerjasama diterapkan tradisional
anak kegiatan jamuran
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmad Yunus (Ed). (1980). Permainan Rakyat DIY. Yogyakarta: Depdikbud.
Ki Hajar Dewantara. (1962). Karya Ki Hajar Dewantara (Bagian Pertama: Pendidikan). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Ali Nugraha, dkk. (2004). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta:Universitas Terbuka.
Mahmud. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
D. DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudjono. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo. Ary Ginanjar Agustian. (2000). Emotional Spiritual Quotient. Jakarta : Arga Tilanta.
Mayke. S. Tedjasaputra. (2001). Bermain Dan Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grasindo.
-------. (2009).Permen 58 Tahun 2009.Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Monks, dkk. (1998). Psikologi Perkembangan (Pengantar Berbagai Bagiannya). (Terj. Chusairi dan Damanik). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pendidikan Direktorat Depdiknas.
Dasar dan Menengah Pembinaan TK SD.
Montolalu, B.E.F, dkk. (2006). Bermain dan Permainan Anak . Jakarta: Universitas Terbuka.
Elizar Rusdinal. (2005). Pengelolaan Kelas Di Taman Kanak-kanak.
Nur Asma. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Nurlan Kusmaedi. dkk. (2010). Permainan Tradisional. Bandung: FPOK UPI.
Endang Rini. (2007). Diktat Pengembangan Motorik. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta. Harun Rasyid. (2009). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo. Hurlock, Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak. (Terj. Rahmawati). SurabayaErlangga. Johnson, David W dkk. (2010). Colaborative Learning (StrategiPembelajaran Untuk Suksas Bersama). (Terj. Ellen Gunawan dan Imam Nurmawan). Bandung: Nusa Media.
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Parwatri, dkk. (2004). Laku . Depok: Program Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Rita Eka Izzaty, dkk. Perkembangan Peserta Yogyakarta: UNY Press.
(2008). Didik.
Saifudin Azwar. (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara. Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. (Terj. Mila). Jakarta: Erlangga.
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Siagawati, dkk. (2006). Mengungkapkan Nilai-nilai dalam Permainan Tradisional Gobak Sodor. Skripsi ( tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tim. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Wijaya Kusuma, dkk. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan kelas. JakaRineka Cipta.
Slamet Suyanto. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:Hikayat. Soetoto Pontjopoetro. (2006). Permainan Anak Tradisional dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Depdikbudnas. Sugihartono, dkk (2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinaka Cipta. Sukirman Dharmamulya. Permainan Tradisional Yogyakarta:Kepel Press.
(2008). Jawa.
Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suwarsih Madya. (2009). Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta. Suyadi. (2013). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press. Syaodin Ernawulan. (2005). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
ZULI ANJAR WATI| 12.1.01.11.0433 FKIP – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
simki.unpkediri.ac.id || 16||