MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK PORPE PADA MATA KULIAH READING Iisrohli Irawati dan Agus Budi K Abstrak:Membaca ada hal yang penting dalam rangka meningkatkan pengetahuan. PORPE (Predict. Organize, Rehearse, Practice. Evaluate) merupakan strategi membaca yang dikembangkan oleh Simpson (1986) yang dirancang untuk membantu mahasiswa dalam (1) merencanakan secara aktif. memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran mereka mengenai isi bacaan; (2) mempelajari proses-proses yang berbelit-belit dalarn persiapan ujian esai. dan (3) menggunakan proses menulis untuk mempelajari isi bacaan.
PENDAHULUAN
Definisi Membaca
Membaca adalah salah satu dari empat ketrampilan berbahasa. Membaca adalah suatu hal penting dan menjadi salah satu kebutuhan dalam proses belajar dan hidup. Membaca merupakan aktivitas yang kompleks untuk memperoleh informasi. Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa selain menulis, menyimak dan berbicara. Dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Maka dari itu membaca dapat dikatakan sebagai media komunikasi lain selain berbicara langsung.
Menurut Artanto (2009) membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambanglambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut Soedarso (2004), “Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah”. Aktivitas yang kompleks dalam membaca meliputi pengertian dan khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat. Nurhadi (1987) lebih detail mengungkapkan, membaca melibatkan banyak hal meliputi intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Membaca dapat membuat wawasan kita bertambah, dan sesuai dengan definisi dari membaca itu sendiri. Membaca terdiri dari dua jenis tergantung dengan tujuan kita membaca. Jika bertujuan untuk mendapatkan informasi yang detail maka disebut
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan aktivitas
membaca intensif, sedangkan apabila hanya untuk
yang kompleks mencari suatu informasi dengan
membaca secara garis besarnya saja maka dikatakan membaca ekstensif.
melakukan suatu tindakan seperti memahami, menghayal, mengamati dan mengingat-ingat. Lado (1964:132) dalam bukunya Language Teaching menyatakan bahwa membaca adalah memahami bahasa melalui gambaran tertulis. Sedangkan Burnes et.al. (1985:45) mengungkapkan
1
STKIP PGRI PACITAN Jabatan Asisiten Ahli
2
Tenaga Pengajar di STKIP PGRI PACITAN
82
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
bahwa membaca itu adalah memahami sebuah tulisan. Membaca itu merupakan suatu proses interaktif di
(b) memprediksi fakta dan menebak makna kata (c) mengaplikasikan strategi membaca seperti skimming,
mana si pembaca terikat dan saling bertukar ide dengan si penulis melalui teks. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa membaca adalah proses mendapatkan interaksi antara dosen, mahasiswa dan
scanning; (d) berinteraksi dengan teks; (e) mengkritisi teks; (f) merespon isi teks; dan (g) memahami makna teks dan kata yang berbeda; dan (4) mature Reading hal ini lebih dapat diartikan sebagai membaca untuk
materi yang dibacanya (Burnes et.al.,1985:117). Dengan demikian, dosen harus bekerjasama dengan mahasiswa untuk memahami bacaan dari sudut
belajar.
pandang, pengetahuan dan minat mahasiswa. Pembelajaran Bahasa Inggris khususnya dalam membaca dapat dimulai dari level terendah sampai level tertinggi. Skills yang dibutuhkan untuk dapat menjadi pembaca yang baik tidak bisa dikuasai seseorang dalam satu waktu yang singkat. Chitravelu et.al. (2004:93) menyatakan belajar membaca merupakan proses pengembangan diri. Setiap langkah pembelajaran, mahasiswa diberikan fokus pangalaman belajar yang berbeda. Lebih jauh Chitravelu et.al. (2004:96) mengemukakan empat langkah dalam pembelajaran Reading bahasa Inggris yakni: (1) Reading for Readines yang terdiri atas: (a) mengembangkan pengetahuan agar ia dapat memahami apa yang dibacanya; (b) motivasi untuk belajar membaca; (c) kemampuan untuk mengenal huruf dan kata-kata mulai belajar membaca; dan (d) menyadari bahwa tulisan mempunyai arti sama seperti ucapan; (2) early Reading meliputi: (a) siswa harus mempunyai motivasi untuk membaca; (b) mengembangkan kemampuan membaca; dan (c) kemampuan mengenal kata-kata.;
Latham seperti yang dikutip oleh Burnes et.al. (1985:25) memberikan definisi “Reading is the art of reconstructing from the printed page the writer’s ideas, feelings, moods, and sensory impressions”. Sedangkan Nuttall (1982:21) memberikan pengertian bahwa “Reading is to enable students to read unfamiliar authentic texts at appropriate speed, silently or aloud with adequate understanding without help.” Selanjutnya Cunningham dalam Clarke (1996:38) menjelaskan bahwa membaca berhubungan dengan pemahaman kata dan pemahaman isi. Pemahaman kata berhubungan dengan proses bagaimana seseorang mengenal simbol-simbol tertulis agar dapat disamakan dengan bahasa lisan. Sedangkan pemahaman isi membuat pemahaman terhadap katakata, dan kalimat-kalimat saling berhubungan untuk dapat memahami suatu bacaan. Chitravelu et.al. (2004:87-89) mengemukakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca, diantaranya: (1) membaca memerlukan seperangkat pengetahuan tentang kaedah atau ketentuan membaca; (2) membaca memerlukan pemahaman arti dan pesan yang terkandung di dalam teks; (3) pemahaman terhadap teks memerlukan
(3) developmental Reading terdiri dari membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati bertujuan untuk:
pemahaman terhadap bahasa yang digunakan dalam penulisan teks; (4) membaca merupakan suatu proses berfikir, karena dalam membaca seseorang menduga, memprediksi dan mengambil kesimpulan; (5)
(a) memahami struktur bahasa dan kata;
membaca merupakan proses interaksi; (6) membaca
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
83
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
merupakan sistem kebutuhan hidup; (7) membaca bukan merupakan single skill akan tetapi merupakan
untuk mendapatkan pemahaman tentang apa yang mahasiswa membaca. John, et.al (1980:130)
multiple skills yang digunakan secara berbeda pada teks yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula; dan (8) pengalaman membaca yang luas pada jenis teks yang beragam akan memudahkan seseorang dalam
menjelaskan specific comprehension skills that can be help the reader in reading activity, they are: understanding sequence, interpreting sentence,
memahami teks yang dibacanya. Harmer (1991:69) menyatakan ada beberapa kemampuan membaca yang harus dimiliki oleh mahasiswa diantaranya: (a)
interpreting meaning through punctuation, recognizing main idea in the paragraph, drawing logical conclusion and obtaining meaning of words through text.
mahasiswa harus mampu melakukan scan of the text; (b) mahasiswa harus mampu melakukan skim of the text; dan (c) mahasiswa harus mampu memahami teks secara utuh. Tambahan lagi di dalam membaca sebuah teks mahasiswa harus mampu menganalisis kata kunci, ide utama dan menangkap informasi penting (Oxford, 1990: 9). Sementara Devine (1987:7) berpendapat bahwa pemahaman membaca mahasiswa merupakan proses aktifitas pengetahuan awal yang digabungkan dengan cognitive skill dan reasoning ability yang berguna untuk mendapatkan konsep dari teks yang mereka baca. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dikatakan paham dalam membaca apabila mereka dapat mengerti, menginterpretasikan, memilih informasi yang faktual dari apa yang mereka baca. Selanjutnya Gibbons (1993:51) menjelaskan bahwa membaca merupakan proses untuk memperoleh arti atau makna dari apa yang mereka baca. Dengan demikian terjadi interaksi antara penulis dan mahasiswa karena pembaca akan menerima informasi tertulis dari penulis sehingga mahasiswa dapat menambah pemahamannya terhadap apa yang mereka baca. Lebih jauh Diptodadi (1992:85) menyatakan bahwa pemahaman membaca dapat dikatakan sebagai proses integrasi antara pengetahuan mahasiswa dengan apa
MANFAAT MEMBACA Menurut Hernowo (2005) manfaat membaca yang paling umum adalah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan, sedangkan manfaat khusus dari kegiatan membaca adalah meningkatkan daya fungsi otak. Lebih lanjut menurut Ayan (dikutip dari Herwono, 2005) menyampaikan beberapa manfaat membaca bagi kecerdasan yaitu: 1) menambah kosakata dan pengetahuan yang baru; 2) memicu daya imajinasi; 3) mengembang kecerdasan intrapersonal. Fatmawati (2005) menguraikan manfaat membaca antara lain dapat: 1) menemukan sejumlah informasi dan pengetahuan yang sangat berguna dalam praktek hidup seharihari; 2) berkomunikasi dengan pemikiran, pesan, dan kesan pemikir-pemikir kenamaan dari segala penjuru dunia; 3) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakir dunia; 4) mengetahui peristiwa besar dalam sejarah, peradapan dan kebudayaan suatu bangsa;
yang mereka baca. Kemampuan memahami suatu teks merupakan hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa
84
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
5) memecahkan berbagai masalah kehidupan dan menghantarkan seseorang menjadi cerdik dan pandai. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai manfaat membaca maka kita dapat mengetahui bahwa manfaat membaca meliputi : 1) Memperoleh informasi dari berbagai sumber bacaan baik yang sangat berguna meliputi
JENIS-JENIS MEMBACA Jenis membaca dapat digolongkan berdasarkan sudut cakupan bahan, membaca dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni membaca ekstensif dan intensif. 1.
Membaca intensif
perkembangan suatu ilmu pengetahuan, teknologi, peristiwa tertentu, kebudayaan dan
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, yaitu hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari
lain-lain sehingga wawasan dan pengetahuan kita bertambah.
bahan yang ada untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
2) Menambah kosakata Melalui aktivitas membaca, kita akan membaca kata-kata yang mungkin tidak pernah kita ketahui sehingga kita akan berusaha untuk mencari arti dari kata tersebut sehingga kosakata kita bertambah. 3) Memotivasi diri Ketika membaca suatu buku biografi maka kita akan mengetahui pemikiran, pesan, kesan selama perjalanan hidup dan perjuangan dari penulis sehingga kita termotivasi untuk melakukan suatu hal yang sebelumnya kita anggap tidak mampu untuk melakukannya. 4) Sebagai hiburan Selain buku pendidikan, majalah, buku biografi, banyak juga diciptakan buku hiburan seperti komik dan novel. Biasanya dalam buku ini berisi cerita fiksi ( tidak nyata ). Jadi kita bisa membaca buku ini diwaktu senggang sehingga kita bisa merasa lebih terhibur.
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
(Aisah, 2011). Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi. Membaca kritis, membaca pemahaman, membaca ide serta membaca teliti merupakan bentuk dari membaca intensif. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut: 1) membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain, 2) mempertimbangkan kemampuan diri dalam kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan 3) mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.
85
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
2.
Membaca ekstensif Membaca ekstensif merupakan program membaca yang dilakukan secara luas antara lain bahan bacaan yang digunakan beranekaragam dan dibaca dalam waktu singkat. (Aisah, 2011) Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokokpokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks: 1) membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks, 2) memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks, 3) membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya, dan 4) menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.
TEKNIK- TEKNIK MEMBACA Teknik-teknik membaca merupakan suatu cara yang diterapkan dalam membaca teks dengan tujuan tertentu seperti untuk menemukan informasi secara
informasi dan lain-lain. Teknik membaca bermacammacam dan dikelompokkan berdasarkan pada jenis membaca antara lain :
Teknik PORPE Teknik PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate) merupakan suatu teknik membaca untuk studi yang dikembangkan oleh Simpson (melalui Zuchdi, 2008: 153), yang didesain untuk menolong mahasiswa dalam: (1) secara aktif merancang, memantau, dan mengevaluasi materi bacaan yang dipelajari; (2) mempelajari proses yang terlibat dalam menyiapkan ujian esai; dan (3) menggunakan proses menulis sebagai sarana untuk memperoleh materi bidang studi. Teknik PORPE terdiri dari lima langkah yang dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1.
Predict Langkah pertama ini didesain untuk membuat para mahasiswa memprediksi pertanyaan-pertanyaan esai yang potensial untuk membimbing mereka melakukan kegiatan sesudah menyelesaikan suatu bacaan. Dalam mengerjakan hal ini, para mahasiswa diharapkan memperjelas tujuan mereka dalam membaca, mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam teks, dan memfokuskan pada pokok isi bacaan. Pertanyaan pertanyaan esai yang diprediksi haruslah yang menyebabkan para mahasiswa menyintesis dan mengevaluasi materi bacaan, bukan pertanyaan-pertanyaan berpikir tingkat rendah, seperti mengingat, memahami, dan menerapkan karena hal ini tidak berguna bagi mereka.
cepat dalam teks, memahami teks, menganalisa
86
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
a.
Karena langkah ini cukup sulit, Simpon (melalui Zuchdi, 2008: 154) membaginya menjadi empat tahap. Pertama, mahasiswa diperkenalkan mengenai bahasa yang digunakan dalam menyusun pertanyaan esai, misalkan jelaskan, bandingkan, pertentangkan, dan kritisi.
kerangka bacaan yang telah mereka buat. b.
c.
pertanyaan pertanyaan yang belum selesai mengenai topik bacaan tertentu, minta mereka
harus digunakan dalam menyusun pertanyaan esai mengenai sebab sebab terjadinya konflik antarsuku. Tahap terakhir, mereka diminta menyusun pertanyaan-pertanyaan secara mandiri. 2.
Organize Pada langkah kedua ini, mahasiswa mengorganisasi informasi utama yang akan merupakan jawaban pertanyaan-pertanyaan esai yang telah diprediksi. Mereka meringkas dan menyintesis materi bacaan sebagai upaya untuk memaknai keseluruhan bacaan. Kemudian, untuk setiap pertanyaan prediksi, para mahasiswa diminta membuat kerangka jawaban dengan katakata mereka sendiri atau membuat suatu peta konsep, charta, atau grafik.
3.
4.
Practinvkce Pada langkah ini, para mahasiswa menguji hasil belajar mereka dengan menuliskan secara rinci hal-hal yang telah diutarakan secara lisan pada langkah sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini sebagai berikut. a.
Buatlah kerangka jawaban pertanyaan sebelum menuliskannya secara lengkap.
b.
Yakinkan diri bahwa pertanyaan pada awal jawaban harus menunjukkan posisi yang diambil oleh setiap mahasiswa, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap pendapat penulis yang diutarakan dalam bacaan.
c.
Gunakan kata-kata transisi seperti pertama atau dilain pihak untuk meyakinkan bahwa susunan jawaban cukup jelas.
d.
Masukkan contoh-contoh untuk setiap butir penting.
e.
Setelah selesai cermati kembali kerangka bacaan untuk melihat jika ada hal-hal uang
contoh, dan keseluruhan ringkasan isi bacaan dalam ingatan mereka untuk dimunculkan kembali dalam ujian esai. Berikut ini petunjukpetunjuk yang dapat membantu para mahasiwa.
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Setelah keseluruhan gagasan dan contohcontoh diingat baik-baik, para mahasiwa diminta untuk mengetes diri sendiri berkalikali, untuk meyakinkan bahwa informasi informasi yang diperoleh tetap mereka ingat.
Rehearse Pada langkah ini, para mahasiswa diminta menyimpan gagasan-gagasan utama, contoh-
Para mahasiswa diminta menambahkan gagasan-gagasan utama dan contoh-contoh pada kerangka bacaan tersebut.
Kedua, dosen memberikan contoh proses memprediksi pertanyaan esai dari suatu teks. Ketiga, berikan kepada para mahasiswa
menyelesaikan pertanyaan. Sebagai contoh, katakata membandingkan dan mempertentangkan
Minta para mahasiswa mulai mengingat dengan jalan menyampaikan secara lisan
tidak sesuai. f.
Baca jawaban-jawaban tertulis tersebut untuk meyakinkan bahwa hal itu cukup jelas.
87
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
5.
SIMPULAN
Evaluate
mengevaluasi kualitas jawaban-jawaban pertanyaan esai yang telah mereka tulis pada
Teknik Porpe adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam membaca. Membaca merupakan aktivitas yang kompleks mencari suatu
langkah sebelumnya. Para mahasiswa diharapkan mengevalusai jawaban mereka; dengan cara ini
informasi dengan melakukan suatu tindakan seperti memahami, menghayal, mengamati dan mengingat-
mereka akan belajar memantau apakah mereka perlu mengulang langkah-langkah sebelumnya atau tidak.
ingat.. Sesuai dengan pengertian tersebut membaca memiliki manfaat untuk memperoleh informasi
Dalam
langkah
ini
mahasiswa
Hasil penelitian Simpson dan rekanrekannya manunjukkan bahwa mahasiswa yang diberikan tindakan dengan teknik PORPE memiliki skor lebih tinggi daripada mahasiswa dengan teknik tanya-jawab. Hasil penelitian tersebut kemudian dirinci ke dalam beberapa kesimpulan yang merupakan keunggulan teknik PORPE, antara lain sebagai berikut (Lestyarini, 2008: 44-45). a.
PORPE mendorong siswa untuk memikirkan, menganalisis, dan menyintesis konsep utama bacaan.
b.
PORPE dapat membantu siswa untuk mengingat materi bacaan sepanjang waktu.
c.
PORPE dapat menjadi strategi belajar untuk siswa yang kurang mampu belajar dengan baik melalui peningkatan kemampuan kognitif dan metakognitif.
d.
PORPE dapat membantu belajar siswa, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan tugas dan tes.
e.
PORPE dapat secara langsung membantu siswa mengerjakan tes esai.
sehingga wawasan dan pengetahuan kita bertambah, menambah kosakata, memberi motivasi, dan sebagai hiburan Membaca secara umum dibagi menjadi dua jenis yakni membaca intensif dan membaca ekstensif. Dimana membaca intensif digunakan ketika kita ingin mendapatkan informasi yang detail, sedangkan membaca ekstensif hanya untuk mendapatkan informasi secara garis besar dan tertentu saja.
DAFTAR PUSTAKA Aisah, Siti. 2011. Keefektifatan Teknik Membaca dengan Mengenal, Menjelaskan, dan Memepertimbangkan Gagasan Penulis Untuk meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pembaca Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Nguter Sukaharjo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Artanto, Dedi. 2009. Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung : Elex Media. Djoko, Sapardi Samono. 2007. Membaca Esai. Jurnal Cipta Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung : MLC
88
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Porpe .....
Nurbaya , Siti, Sari, Esti Swatika, Kristiyani, Ary, Lestyarini, Beniati. 2009. Lesson Study : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik PORPE pada Mata Kuliah Membaca Komprehensi dan Estetis. UNY Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru. Nurhadi.2008.Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Malang : Sinar Baru.
Magistra No. 89 Th. XXVI September 2014 ISSN 0215-9511
Soedarso. 2004. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Tierney, Robert J., John E. Readence., dan Ernest K. Ristner. 1990. Reading Strategies and Practice A Compedium. Boston: Allyh and Ba http:// perpustakaan.narotama.ac.id. Diakses tanggal 15 April 2014. http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2013/06/ membaca.html
89