Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DI MAS DARUL AITAMI PAISE RAJA ACEH SELATAN Jamalludin 1) 1
Guru MAS Darul Aitami Pasie Raja
Abstrak Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia materi sifat koligatif larutan di kelas XII MAS Darul Aitami Aceh Selatan. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus 2015 sampai Oktober 2015 dengan perhitungan waktu kurang lebih 12 minggu.
Tempat
Penelitian di kelas XII MAS Darul Aitami Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MAS Darul Aitami Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa terdiri dari siswa laki-laki 9 siswa dan perempuan 16 siswa. Pengumpulan data yaitu dengan LKS, tes formatif dan observasi keaktifan belajar siswa. Pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Penerapan model pembelajaran PBI dapat meningkatkan kualitas belajar siswa kelas XII MAS Darul Aitami Pasie Raja, dapat dibuktikan dengan perolehan hasil observasi siswa persiklus. Penerapan model pembelajaran PBI dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa kelas XII MAS Darul Aitami Pasie Raja, dapat dibuktikan dengan perolehan hasil tes formatif individu siswa persiklus.
utama strategi belajar (Depdiknas,
1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
indonesia
muatan pada proses pembelajaran
sejauh ini masih disominasi oleh
disekolah selama ini menjadi miskin
pandangan
variasi,
bahwa
di
2002a). Menurut Mulyasa (2002),
pengetahuan
berbasis
standar
sebagai perangkat fakta-fakta yang
nasional
harus dihapal. Pembelajaran di kelas,
diimplementasikan di sekolah atas
masih berfokus pada guru sebagai
dasar petunjuk-petunjuk yang serba
sumber
detail. Disamping itu, peserta didik
utama
pengetahuan,
kemudian ceramah menjadi pilihan
dievaluasi
yang
pada
atas
kaku,
dasar
dan
akumulasi
126
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 pengetahuan
yang
diperolehnya,
sehingga
hanya
mampu
telah lulusan
menghapal
atau
memahami.
guru terbatas pada ceramah sehingga kurang
bervariasi.
Guru
jarang
mengaitkan materi pelajaran dengan masalah nyata kehidupan sehari-hari
Berdasarkan observasi awal
siswa.
Pada
umumnya
guru
yang dilakukan pada proses belajar
memberikan materi sesuai bahan
mengajar kimia pada materi sifat
pelajaran yang diperoleh dari buku-
koligatif larutan, di kelas XII MAS
buku acuan dan motivasi siswa untuk
Darul Aitami Pasie Raja Aceh
belajar masih rendah.
Selatan, tampak bahwa keaktifan dan
Upaya memandirikan siswa
kinerja siswa belum optimal. Di
untuk
kelas XII dari keseluruhan jumlah
menilai diri sendiri sanagat perlu
siswa yaitu 25 siswa, yang terlibat
diutamakan
aktif
membangun
pemahaman
mencapai ketuntasan hanya sekitar
pengetahuan.
Kegiatan
28 %. Sebagaian besar siswa kurang
mengajar
memberikan
terhadap
pengalaman nyata dalam kehidupan
pertanyaan yang disampaikan oleh
sehari-hari dan di dunia kerja yang
guru. Hanya siswa tertentu yang mau
terkait dengan penerapan konsep,
menjawab
kaidah dan prinsip disiplin ilmu yang
dalam
pembelajaran
respons
pertanyaan
mengemukakan
dan
dan pendapat.
belajar,
bekerjasama,
agar
siswa
perlu
dan
mampu dan belajar
memberikan
dipelajari.
Pengetahuan siswa bergantung pada
Pembelajaran
guru, sehingga tidak ada keinginan
dimana
yang muncul dari diri siswa untuk
terfokus pada guru perlu diubah dari
mencari sendiri pemecahan masalah
sekedar mememahami konsep dan
yang dipaparkan. Pembelajaran yang
prinsip keilmuan, siswa juga harus
berlangsung di kelas masih berpusat
memiliki kemampuan untuk berbuat
pada guru sebagai sumber utama
sesuatu dengan menggunakan konsep
pengetahuan.
aktif
dan prinsip keilmuan yang telah
yang berpusat pada siswa sangat
dikuasai. Bagi siswa, untuk benar-
jarang
benar
Pembelajaran
dilakukan.
Metode
pembelajaran yang dilakukan oleh
proses
konvensional
belajar
mengerti
menerapkan
ilmu
dan
mengajar
dapat
pengetahuan,
127
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 mereka
harus
bekerja
untuk
pemahaman
siswa
berdasarkan
memecahkan masalah, menemukan
kopetensi dasar dan indikator yang
sesuatu bagi diri nya sendiri dan
harus dicapai, serta kinerja guru yang
bergulat dengan ide-ide (Nur, 2000).
mendukung proses pembelajaran.
Tugas seorang guru dalam
Penerapan PBI ini penting
hal ini adalah membuat agar proses
karena
pembelajaran
adalah
berlangsung
pada
memecahkan
ini
masalah
keseharian (authentik) sehingga anak
Untuk itu diperlukan
sudah dibiasakan dengan situasi
sebuah strategi belajar yang lebih
nyata sehari-hari. Dengan PBI guru
memberdayakan
Strategi
dapat melatih siswa untuk menjadi
belajar itu harus dapat membantu
orang yang mandiri dan terbiasa
peserta didik memahami teori secara
memandang
mendalam
berbagai sudut pandang disiplin ilmu
belajar
siswa.
melalui praktik
menerapkan
efektif
pembelajaran
dan
bermakna.
secara
siswa
tujuan
pengalaman
empirik
pengetahuannya
serta
yang berbeda.
itu
Proses
dalam kehidupannya. Salah
satu
upaya
suatu
masalah
belajar
dari
yang
berorientasi PBI adalah membantu dapat
siswa untuk menjadi mandiri. Siswa
dilakukan guru untuk meningkatkan
yang mandiri (otonom) yang percaya
pembelajaran
pada ketrampilan intelektual mereka
agar
yang
efektif
dan
berkualitas adalah melalui model
sendiri,
pembelajaran
aktif
Problem
Based
memerlukan dalam
intruction (PBI). Kualitas adalah
berorientasi
ukuran baik buruknya sesuatu, kadar,
utama
mutu,
membimbing
derajad/
(kependidikan/kecakapan
taraf dan
sebagainya).
keterlibatan
lingkungan pada
guru
yang
inkuiri.
Peran
pada
PBI
adalah
dan
memfasilitasi
sehingga siswa dapat belajar berpikir dan
memecahkan
masalah
oleh
Pembelajaran adalah suatu
mereka sendiri (Ibrahim, 2002). PBI
upaya untuk mengubah tingkah laku
dilandasi oleh teori pembelajaran
siswa ke arah yang lebih baik.
konstruktivisme, kelas demokratis,
Kualitas proses pembelajaran dapat
dan
dilihat dari aktivitas belajar dan
(Ibrahim, 2000).
pembelajaran
penemuan
128
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 Model
Pembelajaran
Problem
dan pembelajaran penemuan.
Based Instruction (PBI) Model
konstruktivisme, kelas demokratis
pembelajaran
PBI
Menurut Arend (2008:57), model
adalah berpusat pada siswa dan
pembelajaran PBI terdiri dari 5 tahap
mendorong
utama yaitu:
inkuiri
terbuka
dan
berfikir bebas. Seluruh proses belajar
Orientasi siswa kepada masalah,
mengajar
mengkoordinasi siswa untuk belajar,
adalah
yang
berorientasi
membantu
siswa
PBI untuk
membantu
penyelidikan
mandiri
menjadi mandiri. Ibrahim (2000)
ataupun kelompok, menyajikan hasil,
menyebutkan bahwa PBI dilandasi
menganalisis,
oleh
proses
teori
pembelajaran
Berdasarkan
penjelasan
dan
mengevaluasi
pemecahan
masalah.
b. Membutuhkan fasilitas yang
diatas, dapat disimpulkan model
memadai
pembelajaran PBI didasarkan pada
laboratorium, tempat duduk
teori
Fokus
siswa yang terkondisi untuk
pengajaran pada model PBI pada
belajar kelompok, perangkat
kognitif siswa, yaitu dapat berupa
pembelajaran dll.
psikologi
kognitif.
pengaitan informasi yang dilakukan
c. Menuntut
seperti
guru
membuat
oleh siswa dengan informasi yang
perencanaan
telah
yang lebih matang.
diperoleh
siswa
dengan
informasi baru dan terdapat dalam
d. Kurang efektif jika jumlah
struktur kognitif seseorang. Keunggulan
Dan
siswa terlalu banyak.
Kelemahan
Problem Based Instruction (PBI) Menurut
Santoso
(2011)
bebrapa kelemahan model Problem Based Instruction adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang banyak.
pembelajaran
Sedangkan kelebihan PBI dalam Arends
(2008:45)
sebagai
suatu
model pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran masalah
berbasis mendorong
kolaborasi dan penyelesaian bersama berbagai tugas.
129
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 b. Pembelajaran
berbasis
masalah Memiliki elemenelemen
yang
mendorong
kelompok
kecil
untuk
mengidentifikasi masalah. c. Membimbing
penyelidikan
observasi dan dialog dengan
individu atau kelompok yaitu
pihak lain agar seorang siswa
membimbing
mampu
memfasilitasi siswa dalam
melaksanakan
observasi.
melaksanakan
c. PBI dapat melibatkan siswa dalam
serta
penelitian
yang
memungkinkan mereka untuk menjelaskan
berbagai
permasalahan
nyata
dan
percobaan
sesuai dengan pemecahan masalah
yang
telah
direncanakan. d. Mengembangkan menyajikan
dan
karya
yaitu
mengkonstruksi pemahaman
membimbing
mereka sendiri.
mengerjakan lembar kerja
d. Membantu
siswa
menjadi
pembelajar yang independen dan belajar mandiri. Langkah-Langkah
Penerapan
siswa
siswa dan menyajikan hasil karya lain e. Mengeanalisis
dan
mengevaluasi
proses
Problem Based Instruction (PBI)
pemecahan masalah yaitu
Model
membimbing
pembelajaran
PBI
siswa
dilaksanakan mengacu pada langkah-
mempresentasikan
langkah berikut:
pemecahan
a. Orientasi
siswa
masalah
yang
pada
dilakukan dan menganalisis
masalah yaitu mengajukan
serta mengevaluasi proses
permasalah
melalui
pemecahan
pertanyaan
serta
menyampaikan
tujuan
pembelajaran memotivasi
dan siswa
untuk
mengikuti pembelajaran. b. Mengorganisasi siswa untu belajar,
membentuk
masalah
yang
dilakukan. Salah satu pokok bahasan pada pembelajaran
kimia
koligatif larutan.
adalah
sifat
Sifat-sifat larutan
seperti rasa, warna, dan kekentalan (viskositas)
merupakan
sifat-sifat
yang bergantung pada jenis zat
130
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 terlarut. Sebagai
contoh, larutan
belum
pernah
NaCl (garam dapur) terasa asin,
diterapkan
namun larutan CH3COOH (asam
Darul Aitami Pasie
cuka) terasa asam. Adapun sifat-sifat
Raja Aceh Selatan.
larutan yang tidak bergantung pada
di
Mas
C. Rumusan Penelitian
jenis zat terlarut, yang disebut sifat
Perumusan masalah dalam
koligatif.
larutan
penelitian ini adalah apakah
hanya
dengan menerapkan model
adalah
Sifat
koligatif
sifat-sifat
yang
bergantung pada jumlah (kuantitas)
pembelajaran
partikel zat terlarut dalam larutan dan
meningkatkan
tidak bergantung pada jenis atau
pembelajaran
identitas partikel zat terlarut-tidak
materi sifat koligatif larutan
peduli dalam bentuk atom, ion,
di kelas XII MAS Darul
ataupun
koligatif
Aitami
yang
hanya
selatan.
“kuantitas”,
bukan
molekul.
merupakan
sifat
memandang “kualitas”. larutan
Sifat
lain:
dapat kualitas
kimia
Pasie
Raja
pada
Aceh
D. Tujuan Penelitian
Sifat-sifat koligatif
antara
PBI
Penelitian ini bertujuan untuk
penurunan
meningkatkan
kualitas
tekanan uap, kenaikan titik didih,
pembelajaran kimia materi
penurunan titik beku, dan tekanan
sifat koligatif larutan di kelas
osmosis.
XII MAS Darul Aitami Aceh Selatan.
B. Identifikasi Masalah Identifikasi
permasalahan
berdasarkan
uraian
belakang
masalah
E. Kerangka Berfikir
latar diatas
sebagai berikut:
Rendahnya
hasil
pembelajaran Kimia tentang sifat koligatif larutan menjadi rujukan
a. Pembelajaran
kimia
awal penelitian ini dilakukan. Usaha
masih berpusat pada
untuk
guru
pembelajaran dan aktivitas belajar
dan
keaktifan
siswa kurang optimal b. Model
pembelajaran
menggunakan
PBI
meningkatkan
kualitas
siswa memerlukan metode yang efektif dan efisien. Penerapan model PBI dengan dalam pembelajaran
131
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 Kimia tentang sifat koligatif larutan
diharapkan
diharapkan membangun rasa ingin
kualitas dan aktivitas belajar siswa
tahu dan minat siswa serta motivasi
kelas XII MAS Darul Aitami Pasie
untuk
Raja Aceh Selatan.
belajar,
mempermudah
juga siswa
dapat dalam
dapat
Dalam
meningkatkan
bentuk
bagan
memahami materi dan informasi
kerangka pikir penelitian tindakan
yang
Dengan
kelas dengan menerapkan model PBI
demikian, penerapan metode PBI
sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
disampaikan.
Pembelajaran tidak menerapkan model PBI
Kondisi awal
Kualitas dan aktivitas belajar siswa rendah
Tindakan
Pembelajaran menerapkan model PBI
Kondisi akhir
Kualitas dan aktivitas belajar siswa meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini
2.METODE PENELITIAN
penulis mengambil lokasi di
A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian
kelas XII MAS Darul Aitami
Waktu yang dibutuhkan
Pasie Raja Kabupaten Aceh
dalam pelaksanaan kegiatan
Selatan
penelitian ini adalah 3 bulan,
2015/2016.
yaitu dari bulan Agustus 2015
mengambil lokasi atau tempat
sampai Oktober 2015 dengan
ini
perhitungan
bekerja
waktu
lebih 12 minggu. 2. Tempat Penelitian
kurang
Tahun
Penulis
dengan
tersebut,
Pelajaran
pertimbangan
pada
sekolah sehingga
memudahkan dalam mencari
132
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 data, peluang waktu yang
kepala
luas dan subjek penelitian
penelitian ini, data primer yang
yang sangat sesuai dengan
digunakan adalah nilai hasil
profesi penulis.
belajar. Ada tiga macam nilai yang
B. Subjek Penelitian Subjek
penelitian
sekolah.
diambil
Dalam
dari
subjek
dalam
penelitian yaitu kondisi awal,
penelitian ini adalah siswa kelas
pretes dan nilai akhir siklus.
XII MAS Darul Aitami Pasie
Dari data-data tersebut akan
Raja Kabupaten Aceh Selatan
dipergunakan untuk menentukan
Tahun
terjadinya
Pelajaran
2015/2016
peningkatan
hasil
dengan jumlah siswa sebanyak
belajar adalah nilai kondisi awal
25 siswa terdiri dari siswa laki-
dan nilai akhir siklus.
laki 9 siswa dan perempuan 16 siswa.
D. Teknis dan Alat Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data
C. Data dan Sumber Data Sumber
data
yang
dalam pelaksanaan penelitian
digunakan dalam penelitian ini
tindakan kelas ini diperlukan
adalah sumber data primer dan
teknik dan alat pengumpulan
sumber data sekunder. Sumber
data.
data primer adalah siswa kelas
teknik pengumpulan data yang
XII MAS Darul Aitami Pasie
tepat.
Raja Kabupaten Aceh Selatan
pengumpulan data
Tahun
dan benar akan mempeoleh data
Pelajaran
2015/2016.
Dengan
menggunakan
Sedangkan
yang tepat
Adapun sumber data sekunder
yang
berasal dari sumber data yang
dibutuhkan untuk memecahkan
berasal dan pihak yang masih
masalah yang dihadapi.
ada kaitannya dengan siswa,
1.
akan
tetapi
langsung keberadaan
tidak
secara
akurat
alat
Teknik
atau
sangat
Pengumpulan
Data
mengetahui siswa
yang
Teknik pengumpulan data
dalam
pelaksanaan
berhubungan langsung dengan
penelitian ini menggunakan
siswa, misalnya obsever dan
:
133
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 a. Pedoman observasi Lembar observasi yang
digunakan
mengamati
yaitu
akan
dilanjutkan
pada
tindakan
tentang
aktivitas
pembelajaran
berikutnya
atau dilakukan dilakukan
siswa serta
pengulangan
untuk
sejauhmana
tingkat
perbaikan.
pemahaman
siswa
2. Alat Pengumpul Data
tentang
sifat
koligatif
Pelaksanaan penelitian
larutan dan sejauhmana
tindakan kelas ini dilakukan
keberhasilan
dalam dua siklus, maka tes
penerapan
model pembelajaran.
perbuatan juga dilakukan dua
b. Lembar Kegiatan Siswa
kali, yaitu pada akhir siklus I
(LKS).
dan akhir siklus II. Perangkat
Data kerja
atau
dari
LKS
hasil
tes terdiri dari butir soal,
ini
kunci jawaban, kriteria dan
akan digunakan sebagai patokan
untuk
melakukan refleksi dan rancangan
pelaksanaan
hasil tes terlampir. E. Validitas Data Validitas suatu instrumen selalu bergantung pada situasi
pembelajaran
dan tujuan penggunaan instrumen
selanjutnya.
tersebut. Suatu tes yang valid
c. Alat Evaluasi
untuk satu situasi mungkin tidak
Untuk mengetahui
valid untuk situasi yang lain.
atau mengukur tingkat
Tujuan
penggunaan
tes
pemahaman
siswa
merupakan faktor utama penentu
terhadap
materi
atau
validitas, perbedaan tujuan tes
konsep
yang
telah
memerlukan
dipelajari maka diadakan post Selain juga
test itu
(tes
post
bertujuan
menemukan
akhir). test untuk
validitas
yang
berbeda pula. F. Analisa Data Pengolahan penelitian
ini
data
dalam
adalah
dengan
apakah
134
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Data diambil
yang dari
Perolehan nilai setiap siswa melalui tes hasil belajar secara
diperoleh
LKS, panduan
tertulis diolah dengan rumus : 1) Ketuntasan Belajar Klasikal
observasi atau pengamatan, hasil
b x 100% c
evaluasi individu. Data hasil
a
pengolahan
Keterangan :
LKS,
panduan
observasi atau pengamatan, hasil
A = Ketuntasan
evaluasi individu, ditulis dalam
B = Jumlah Siswa Tuntas
bentuk deskripsi. Evaluasi siswa
(siswa mendapat nilai di
secara kelompok dan individu
atas 68)
ditulis
C = Jumlah Seluruh Siswa
dalam bentuk
tabel
sehingga nilai yang diperoleh siswa
dapat
dilihat
jelas. Setelah
2) Nilai rata-rata
dengan
dimasukkan
X
ke
Y
dalam tabel, kemudian nilainya
n Keterangan :
diolah
X = Nilai Rata-rata
untuk
dicari
rata-
ratanya.
Nilai
∑Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa
Perolehan Skor x 100% Skor Maksimal
Selain
itu
pula
n = Jumlah Seluruh Siswa
akan
ditentukan nilai minimum dan
G. Prosedur Penelitian
maksimum yang diperoleh siswa
PTK merupakan kegiatan
pada setiap siklus. Siswa yang
perbaikan pembelajaran yang
menguasai materi pelajaran 70%
terdiri dari beberapa rangkaian
ke atas memperoleh skor 78 ke
kegiatan yang saling berkaitan
atas dari hasil belajarnya maka
dan berdaur atau siklus dengan
siswa
empat
tersebut
dianggap
langkah
utama
yaitu
kompeten. Sedangkan perolehan
perencanaan
hasil
pelaksanaan tindakan, observasi
belajar
di
bawah
dianggap belum kompeten.
78
tindakan,
dan refleksi. Tahapan PTK di sini
sebenarnya
merupakan
135
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 reflektif guru pada permasalahan
Penjelasan
yang dihadapi dalam kelasnya.
mengenai
daur
Dari sinilah penelitian tindakan
sebagaimana
kelas akan dilakukan.
bawah ini
secara
rinci
siklus
PTK
gambar
3.1
di
Gambar 3.1 Daur PTK (dimodifikasi dari Rusna Ristasa, 2006 : 46)
Prosedur
sebagaimana
dijelaskan pada daur PTK di atas, selanjutkan ditindaklanjuti
dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. 3. Pengamatan
dengan kegiatan-kegiatan : 1. Perencanaan
Hal yang tidak bisa dilupakan, bahwa sambil
Perencanaan selalu
melakukan
tindakan
mengacu kepada tindakan
hendaknya juga dilakukan
apa yang dilakukan, dengan
pemantauan secara cermat
mempertimbangkan
tentang apa yang terjadi.
keadaan
dan
suasana
obyektif dan subyektif. 2. Pelaksanaan Tindakan Proses
Dalam
pemantauan
lakukan
itu,
pencatatan-
pencatatan sesuai dengan
tindakan
form yang telah disiapkan.
semata-mata
merupakan
Catat pula gagasan-gagasan
pelaksanaan
perencanaan
dan
kesan-kesan
yang
itu. pelaksanaan tindakan
muncul, dan segala sesuatu
boleh jadi berubah atau
yang benar-benar
terjadi 136
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 dalam proses pembelajaran.
2) Menyusun perangkat
Secara teknis operasional,
pembelajaran berupa
kegiatan pemantauan dapat
silabus, RPP, materi
dilakukan oleh Guru lain.
pembelajarn,
4. Refleksi
media
pembelajaran, lembar
Refleksi
adalah
kerja
siswa,
soal
suatu upaya untuk mengkaji
evaluasi,
kunci
apa yang telah terjadi, yang
jawaban,
dan
telah dihasilkan, atau apa
pedoman
penilaian
yang belum dihasilkan, atau
berdasarkan indikator
apa yang belum tuntas dari
yang ditetapkan.
langkah atau upaya yang telah
dilakukan.
perkataan
lain,
merupakan
sumber
Dengan
belajar yang sesuai
refleksi
materi
pengkajian
terhadap keberhasilan atau kegagalan
3) Menetapkan
pencapaian
tujuan.
pembelajaran
tentang sifat koligatif larutan 4) Memilih
dan
menetapkan
Penelitian Tindakan Kelas ini
media
atau alat peraga yang
akan dilaksanakan selama dua
sesuai
siklus.
pembelajaran kimia.
Setiap
siklus
perencanaan,
terdiri
pelaksanaan,
dengan
5) Membuat
lembar
observasi, dan refleksi. Secara
observasi pengamatan
terperinci
aktivitas ssiswa dalam
kegiatan
per-siklus
sebagaimana dijelaskan di bawah
pembelajaran
ini :
melalui model PBI..
1. Siklus I
b. Pelaksanaan
a. Perencanaan 1) Menelaah pembelajaran XII.
kimia
1) Guru menyampaikan materi kelas
tujuan pembelajaran 2) Guru
mengajukan
permasalahan melalui pertanyaan
137
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 3) Guru
memotivasi
kegiatan
pembelajaran
siswa untuk mengikuti
berlangsung. Pengamatan
pembelajaran
meliputi aktivitas siswa
4) Guru
membentuk
.Sumber
data
dalam
kelompok kecil untuk
penelitian
ini
adalah
menidentifikasi
siswa, observer.
masalah
dalam
pembelajaran 5) Guru
kelompok
dan
memfasilitasi
dalam
melaksanakan
diperoleh
proses
belajar
mengajar.. d. Refleksi Menganalis
dan
menginterpretasikan data
percobaaan
sesuai pemecahan
masalah
yang
direcnanakan
hasil pekerjaan siswa dan hasil
tersebut
akan
digunakan
untuk
menentukan penyusunan
6) Membimbing
siswa
mengerjakan LKS 7) Guru
yang
adalah
membimbing
dengan
data
Jenis
langkah-langkah
pada
siklus II.
dan
siswa
Menganalisis
dan
mengevaluasi
prose
pemecahan
2. Siklus II a. Perencanaan 1) Melakukan perbaikan model pembelajaran.
permasalahan
yaitu
2) Menyusun perangkat
membimbing
siswa
pembelajaran berupa
mempresentasikan
silabus, RPP, materi
pemecahana masalah
pembelajarn,
yang ditemukan.
pembelajaran, lembar
8) Guru
melakukan
evaluasi pembelajaran c. Observasi Pengamatan oleh teman
sejawat
kerja
media
siswa,
soal
evaluasi,
kunci
jawaban,
dan
pedoman
penilaian
selama
138
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 berdasarkan indikator yang ditetapkan. 3) Menetapkan
5) Guru
membimbing
kelompok
dan
sumber
memfasilitasi
belajar yang sesuai
melaksanakan
materi
percobaaan
pembelajaran
tentang sifat koligatif
dengan
larutan
masalah
4) Memilih
dan
menetapkan
media
dalam
sesuai pemecahan yang
direcnanakan 6) Guru
menegaskan
atau alat peraga yang
akan adanya penyajian
sesuai
hasil
dengan
pembelajaran kimia. 5) Membuat
lembar
dari
masing
kelompok
setelah
menemukan
hasil
observasi pengamatan
percobaan dan konsep
aktivitas ssiswa dalam
yang ditemukan
pembelajaran
kimia
melalui model PBI.. b. Pelaksanaan
Membimbing
siswa
mengerjakan
LKS
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru
7) Guru
mengajukan
permasalahan melalui pertanyaan
8) Guru
mendampingi
siswa
dalam
mempresentasikan hasil temuan dan
siswa
memotivasi
Menganalisis
dan
siswa untuk mengikuti
mengevaluasi
proses
percobaan
pemecahan
3) Guru
9) Guru
4) Guru
membentuk
siswa
dalam
permasalahan , 10)
Guru
kelompok kecil untuk
melakukan
melakukan percobaan
pembelajaran
dan
evaluasi
mengdentifikasi
masalah
b. Observasi
139
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 Penulis
dan
teman
aktif dalam melaksanakan tugas
sejawat
mengamati
guru, aktif belajar dan bekerja
dampak
pelaksanaan
perbaikan pembelajaran. c. Refleksi
kelompok,
serta
aktif
mengkomunikasi hasil proses pembelajaran.
Dengan menganalisis
Kriteria untuk mengukur
dan menginterprestasikan
tingkat
data
perbaikan pembelajaran adalah
selanjutnya,
mengetahui yang
tindakan
dilakukan
pada
keberhasilan
upaya
sebagai berikut. 1. Kriteria siswa tuntas belajar
siklus II telah mencapai
apabila
tujuan atau tidak.
tingkat
telah
mencapai
penguasaan
materi
pembelajaran sebesar 78% ke atas atau mendapat nilai 78.
H. Indikator Kinerja Siswa dinyatakan tuntas dengan
kriteria
mencapai
2. Proses pembelajaran
perbaikan dinyatakan
penguasaan materi di atas KKM
berhasil apabila 85% dari
atau mendapat nilai minimal 78.
jumlah siswa tuntas belajar.
Adapun
indikator
digunakan
untuk
peningkatan
yang mengukur
3. Proses pembelajaran
perbaikan (peningkatan
keaktifan belajar
keaktifan siswa) dinyatakan
jika siswa memberikan respon
berhasil jika 85% dari jumlah
aktif terhadap penjelasan dan
siswa terlibat aktif dalam
pertanyaan yang diajukan guru,
proses pembelajaran.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
tes tersebut menggambarkan
A. Deskripsi Hasil Penelitian
kualitas belajar siswa yang
1. Pra Siklus Hasil tes awal sebelum
masih rendah dalam proses pembelajaran khususnya pada
pelaksanaan siklus digunakan
pembelajaran
kimia.
untuk pedoman pelaksanaan
Rekapitulasi perolehan nilai
perbaikan pembelajaran. Hasil
140
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 siswa
dapat
diamati
pada
lampiran.
Tabel 4.1 Perolehan Nilai pra siklus Nilai
∑ Siswa
Capaian
Tuntas Ya
50-59
0
0
60-69
12
750
70-79
13
987
80-89
0
0
90-99
0
0
100
0
0
Jumlah
25
1737
%
√
28
-
28
Nilai ≥ KKM
78
Nilai Rata-rata
69,48
Dari
tabel
di
%
√
72
-
72
mencapai
ketuntasan.
menunjukan bahwa dari 25
Pencapaian
ketuntasan
orang
berpedoman pada nilai KKM
siswa,
dikategorikan
atas
Tidak
yang
lulus
adalah
yaitu sebesar 78.
Pada pra
sebanyak 7 siswa yaitu yang
siklus ini diperoleh nilai rata-
memperoleh nilai 78-79, bila
rata siswa yaitu 69,48.
dipersentasekan
maka
Adapun
penjelasan
diperoleh sebesar 28% tingkat
mengenai hasil observasi siswa
ketuntasan siswa pada pra
pada
siklus. Sementara sebanyak 18
sebagaimana tabel di bawah
siswa atau setara dengan 72%
ini.
siswa
dinyatakan
kegiatan
pembelajaran
tidak
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pra siklus No
Rentang
Kriteria
Jumlah
Persentase
Ket
Sangat 1
00-24
Kurang
0
0.00
Belum Tuntas
2
25-49
Kurang
0
0.00
Belum Tuntas
3
50-74
Cukup
14
56.00
Belum Tuntas
4
75-100
Baik
11
44.00
Tuntas 141
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155
Indikator aktivitas siswa yang diamati yaitu:
2. Siklus I a. Perencanaan
a. Memperhatikan
a) Menelaah
penjelasan guru.
pembelajaran kelas XII.
b. Keinginginan
b) Menyusun
perangkat
melakukan percobaan
pembelajaran
berupa
dan diskusi.
silabus,
materi
c. Minat
keikutsertaan
RPP,
pembelajarn,
media
melakukan percobaan
pembelajaran,
lembar
dalam
kerja
pemecahan
masalah.
siswa,
dan
dan pedoman penilaian
membuat konsep hasil
berdasarkan
pemecahan masalah.
yang ditetapkan.
Data
hasil
pengamatan
belajar
pra siklus dapat diamati pada
materi
lampiran 13.
tentang
Berdasarkan tabel di atas, dari 4 indikator yang diamati bahwa
memiliki
siswa
keaktivan
belajar yang baik sebanyak 11
indikator
c) Menetapkan
observasi aktivitas siswa pada
menunjukkan
soal
evaluasi, kunci jawaban,
d. Menganalisis
yang
materi
sumber
yang
sesuai
pembelajaran sifat
koligatif
larutan d) Memilih dan menetapkan media atau alat peraga yang
sesuai
dengan
pembelajaran kimia.
siswa atau dalam persentase
e) Membuat
lembar
sebesar 44%, sementara siswa
observasi
pengamatan
yang
aktivitas ssiswa dalam
tidak
atau
belum
memiliki keinginan yang serius
pembelajaran
untuk melakukan pembelajaran
melalui model PBI
adalah sebanyak 14 siswa atau sebesara 56%.
kimia
b. Pelaksanaan Proses pelaksanaan ini adalah proses pengambilan
142
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 data
membentuk kelompok kecil
di lapangan di mana peneliti
untuk
mengajarkan
percobaan.
materi
pelajaran
dengan
dapat
melakukan Dan
menjelaskan
jalan
atau
menggunakan strategi yang
sistematika
digunakan untuk perbaikan.
pembelajaran.
Dalam
memotivasi
siswa
mengikuti
pembelajaran.
proses
pelaksanaan dibantu untuk
ini
oleh
peneliti pengamat
mengamati
dan
Tiap
proses Guru untuk
kelompok
diberikan
kecil
permasalahan
mengumpulkan data yang
yang
tidak dapat dilakukan oleh
dipecahkan.
peneliti
membimbing kelompok dan
sendiri,
berbeda
untuk Guru
seperti data aktivitas guru
memfasilitasi
dalam
dan siswa.
melaksanakan
percobaaan
Adapun aktivitas guru dan
siswa
sesuai dengan pemecahan
dalam
masalah yang direncanakan.
pelaksanaan penelitian pada
Guru Membimbing siswa
siklus I sebagai berikut:
mengerjakan
Pada awal kegiatan guru
memberikan
salam.
Selanjutnya
Guru
menyampaikan pembelajaran. Guru
tujuan Kemudian mengajukan
permasalahan pertanyaan koligatif
melalui tentang
larutan.
sifat
LKS
yang
disediakan. Selajutnya siswa diberi
kesempatan
masing-masing
untuk
kelompok
membacakan hasil temuan atau
mempresentasikan
konsep
yang
ditemukan.
Setelah dirasa cukup, guru membagikan
soal
tes
Guru
formatif akhir siklus, dan
adanya
siswa diminta mengerjakan
percobaan untuk menjawab
secara individual. Setelah
permasalahan
yang
selesai
ditanyakan.
Guru
mengumpulkan
menjelaskan
siswa
diminta hasil
143
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 pekerjaannya
untuk
memberikan konsep materi
diberikan penilaian.
Guru
berdasarkan
melakukan
evaluasi
pembelajaran.
hasil
pada
pemecahan masalah.
Guru
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif pada Siklus Pertama Nilai
∑
Capaian
Siswa
Tuntas Ya
%
50-59
0
0
60-69
12
750
70-79
4
298
√
4,00
80-89
9
728
√
36,00
90-99
0
0
100
0
0
Jumlah
25
1776
-
40,00
Nilai ≥ KKM
78
Nilai Rata-rata
71,04
Dari
tabel
di
Tidak
%
√
48,00
√
12,00
-
60,00
atas
skor nilai tertinggi mencapai
menunjukan bahwa dari 25
82. Dapat disimpulkan bahwa
orang
proses pembelajaran dengan
siswa,
dikategorikan
lulus
yang adalah
penerapan
PBI
diperoleh
sebanyak 10 siswa yaitu yang
kenaikan jumlah siswa yang
memperoleh nilai 78-89, bila
tuntas,
dipersentasekan
meningkatnya nilai rata-rata
maka
selain
itu
diperoleh sebesar 40% tingkat
kelas.
ketuntasan pada
pembelajaran PBI berpengaruh
siklus I.
artinya
juga
Sementara sebanyak 15 siswa
pada
atau setara dengan 60% siswa
pembelajaran kimia pada siswa
dinyatakan
mencapai
kelas XII MAS Darul Aitami
ketuntasan. Pada siklus I ini
Pasie Raja. Dalam hal ini
diperoleh nilai rata-rata siswa
mengamati
yaitu 71,04. Dengan perolehan
ketuntasan
tidak
proses
dan
model
dari
kualitas
hasil
pembelajaran
144
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 diperlukan adanya perbaikan
keterlibatan
pada siklus ke II.
percobaan
c. Pengumpulan data observasi
masalah dan kemampuan
Proses
melakukan pemecahana
pengamatan
menganalisis dan membuat
aktivitas siswa dilakukan
konsep dari hasil temuan
oleh observer, yaitu salah
percobaan
satu guru di MAS Darul
pemecahan masalah.
Aitami Pasie Raja. Indikator
Adapun
dari
proses
penjelasan
yang diamati adalah sikap
mengenai hasil observasi
perhatian
siswa
siswa
terhadap
pada
kegiatan
penjelasan guru, keinginan
pembelajaran pada siklus ke
siswa
I,
untuk
percobaan minat
melakukan
dan
diskusi,
siswa
dalam
dijabarkan
sebagai
berikut.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus Pertama No
Rentang
Kriteria
Jumlah
Persentase
Sangat 1
00-24
Kurang
Ket Belum
0
0.00
Tuntas Belum
2
25-49
Kurang
0
0.00
Tuntas Belum
3
50-74
Cukup
10
40.00
Tuntas
4
75-100
Baik
15
60.00
Tuntas
Berdasarkan tabel di
siswa
atas, dari 4 aspek aktivitas
cukup
siswa
pembelajaran sebanyak 9
yang
diamati
yang
aktivitasnya
dalam
proses
menunjukkan bahwa siswa
siswa tau 36%.
yang berada pada kriteria
dalam hal keaktivan siswa
baik mencapai 16 siswa
yang
yaitu
64%.
adalah
membuat
suatu
diamati
konsep
temuan
dari
sebesar
Selanjutnya
jika
menjadi
Diamati
kendala
145
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 percobaan
pemecahan
masalah.
4) Beberapa siswa masih belum mengerti dengan
d. Refleksi
proses
Setelah
proses
pembelajaran
dilakukan
pembelajaran
yang sedang dilakukan sehingga
hanya
dengan penerapan model
mengamati
tanpa
pembelajaran
memahami.
PBI,
kemudian berdasarkan hasil
5) Siswa
belum
terbiasa
yang diperoleh dilakuakn
menganalis
evaluasi
refleksi
masalah sehingga sulit
proses
menemukan maksud dari
dan
terhadap
pembelajaran. Hasil refleksi
suatu
percobaan.
pelaksanaan siklus pertama
Upaya yang dilakukan
dijelaskan sebagai berikut.
untuk
1) Guru
permasalahan pada siklus
tidak
mengatasi
memberitahukan inti dari
pertama adalah
percobaan
1) Guru harus menjelaskan
yang
dilakukan.
dengan
2) Guru kekurangan waktu untuk
proses
pelaksanaan PBI.
mendampingi
2) Guru harus menjelaskan
dalam
tema inti pada setiap
kelompok pelaksanaan
percobaan.
Sehingga ada anak yang kebingungan
dalam
proses percobaan.
pecobaan
yang
dilakukan. 3) Hendaknya
guru
mendampingi kelompok
3) Keterbatasan waktu yang diberikan kepada siswa dalam
rinci
secara bergantian. 4) Hendaknya
guru
pengambilan
memberikan waktu yang
atau
lebih banyak pada siswa
kesimpulan merumuskan yang ditemukan.
konsep
dalam
merumuskan
konsep yang ditemukan dari percobaan.
146
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 Dengan berpedoman pada
tentang sifat koligatif
perbaikan
larutan
tersebut
maka
dilakukan perbaikan pada
4) Memilih
siklus ke II.
yang
percobaan
tepat
menemukan
untuk konsep
yang sesuai dengan
3. Siklus II a. Perencanaan
tujuan pembelajaran.
Perencanaan
yang
5) Membuat
lembar
dilakukan pada siklus II
observasi pengamatan
dilakukan berdasarkan data
aktivitas siswa dalam
dan hasil yang diperoleh
pembelajaran
pada refleksi pada siklus I.
melalui model PBI.
Langkah
yang
kimia
harus
dipersiapkan
sebagai
berikut.
b. Pelaksanaan Sistematika
1) Melakukan perbaikan
yang
pembelajaran
dilakukan
sama
pada langkah model
dengan siklus I. dengan
pembelajaran PBI.
beberapa perbaikan.
Tiap
2) Menyusun perangkat
kelompok kecil diberikan
pembelajaran berupa
permasalahan yang berbeda
silabus, RPP, materi
untuk
pembelajarn,
membimbing kelompok dan
media
dipecahkan.
Guru
pembelajaran, lembar
memfasilitasi
dalam
kerja
melaksanakan
percobaaan
siswa,
soal
evaluasi,
kunci
sesuai dengan pemecahan
jawaban,
dan
masalah yang direncanakan.
pedoman
penilaian
Guru Membimbing siswa
berdasarkan indikator
mengerjakan
yang ditetapkan.
disediakan.
3) Menetapkan
sumber
mendampingi
LKS
yang Guru
dari
satu
belajar yang sesuai
kelompok ke kelompok lain
materi
secara
pembelajaran
bergantian.
147
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 Selajutnya
siswa
diberi
siswa
diminta
kesempatan untuk masing-
mengumpulkan
masing
pekerjaannya
kelompok
hasil untuk
membacakan hasil temuan
diberikan penilaian. Guru
atau
mempresentasikan
melakukan
konsep
yang
pembelajaran.
ditemukan.
Kemudian,
guru
membagikan
soal
evaluasi Guru
memberikan konsep materi
tes
berdasarkan
formatif akhir siklus. siswa
padapercobaan
diminta mengerjakan secara
masalah.
hasil pemecahan
individual. Setelah selesai Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif pada Siklus Kedua Nilai
∑
Capaian
Siswa
Tuntas Ya
%
Tidak
%
√
16,00
50-59
0
0
60-69
0
0
70-79
13
982,5
√
28,00
80-89
13
1092
√
52,00
90-99
1
90
√
4,00
100
0
0
Jumlah
25
2008,5
-
84,00
Nilai ≥ KKM
78
Nilai Rata-rata
80.54
Dari
tabel
di
atas
16,00
ketuntasan pada
siklus II.
menunjukan bahwa dari 25
Sementara sebanyak 4 siswa
orang
atau setara dengan 16% siswa
siswa,
dikategorikan
lulus
yang adalah
dinyatakan
tidak
mencapai
sebanyak 21 siswa yaitu yang
ketuntasan. Pada siklus II ini
memperoleh nilai 78-99, bila
diperoleh nilai rata-rata siswa
dipersentasekan
meningkat
maka
diperoleh sebesar 84% tingkat
mencapai
80,54.
Dengan perolehan skor nilai
148
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 tertinggi
mencapai
90.
hasil yang diperoleh dirasa
Sementara skor nilai terendah
cukup
yang dicapai siswa adalah 70.
penelitian, sesuai indikator dan
Artinya dengan penerapan dan
kriteria
perbaikan proses pembelajaran
keberhasilan
dengan menggunakan model
yang telah ditetapkan.
PBI
c. Pengumpulan
dapat
meningkatkan
kualitas belajar siswa yaitu diamati
dari
untuk
melakukan
pencapaian pembelajaran
data
Observasi
ketuntasan
Adapun penjelasan mengenai
mencapai
hasil observasi siswa pada
KKM dan aktivitas siswa yang
kegiatan pembelajaran pada
mandiri dalam pengambilan
siklus
konsep
sebagai berikut.
pencapaian
yang
inti
pemecahan
dari
hasil
masalah.
Untuk
ke
II,
dijabarkan
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus Kedua No
Rentang
Kriteria
Jumlah
Persentase
Sangat 1
00-24
Kurang
Ket Belum
0
0.00
Tuntas Belum
2
25-49
Kurang
0
0.00
Tuntas Belum
3
50-74
Cukup
3
12.00
Tuntas
4
75-100
Baik
22
88.00
Tuntas
Berdasarkan tabel di atas,
dari
empat
aspek
siswa
yang
cukup
aktivitasnya
dalam
proses
aktivitas siswa yang diamati
pembelajaran sebanyak 3
menunjukkan bahwa siswa
siswa tau 12%.
yang berada pada kriteria
d. Refleksi
baik mencapai 22 siswa yaitu
sebesar
Selanjutnya
jika
88%. diamati
Dari perolehan hasil pada evaluasi
siklus yang
II,
maka
dilakukan
149
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 adalah penetapan langkah
melakukan percobaan dan diskusi,
PBI
minat siswa dalam keikutsertaan
yang
dimodifikasi
untuk
penerapan
melakukan
percobaan
dalam
selanjutnya, sesuai dengan
pemecahana
perbaikan pelaksaan pada
kemampuan siswa menganalisis dan
siklus ke II. Hasil dari siklus
membuat konsep hasil pemecahan
II
menunjukkan
masalah berdasarkan temuan. Aspek
peningkatan kualitas belajar
yang prioritas menjadi kendala pada
siswa yang baik, baik dari
siswa
kriteria
maupun
membuat konsep hasil pemecahan
proses
masalah. Karna pada aspek ini siswa
prestasi
keaktivan
dalam
pembelajaran. .
Learning berhasil
mengeanalisis
merangkum
dan
kesimpulan
model
percobaan. Pada aspek lainnya siswa
Based
cenderung memiliki keinginan dan
dikategorikan
minat yang kuat untuk ikut serta.
Problem (PBI)
dan
singkat tentang konsep dari inti
B. Pembahasan Hasil Penelitian
pembelajaran
adalah
dituntut
Penerapan
masalah
meningkatkan
kualitas
Hasil
dari
penelitian
dan
belajar siswa kelas XII MAS Darul
penjabarannya setiap siklus dapat
Aitami Pasie Raja, kabupaten Aceh
diamati sebagai berikut:
Selatan. Dari perolehan hasil Siklus I
1. Hasil Observasi Siswa
dan ke II dapat diamati aktifitas belajar
siswa
kemandirian Berdasarkan diobservasi
mengarah dapat
empat yaitu
Perolehan
pada
terhadap
diterapkan. aspek
aktivitas
mengenai
siswa
selama
proses pembelajaran dari keadaan
yang
awal, siklus I dan siklus II dapat
memperhatikan
dirangkum sebagaimana tabel di
penjelasan guru, keinginan siswa Tabel 4.7
data
bawah ini.
Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
No
Kriteria Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
∑
%
∑
%
∑
%
Ket
1
Sangat Baik
0
0,00
0
0,00
0
0,00
T
2
Baik
0
0,00
0
0,00
0
0,00
T
150
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 3
Cukup
14
56,00
9
36,00
3
12,00
BT
4
Kurang
11
44,00
16
64,00
22
88,00
BT
Jumlah
25
100
25
100
25
100
Dari
tabel
di
dapat
mandiri. Pada siklus I jumlah siswa
dijelaskan bahwa hasil observasi
yang aktif sebanyak 16 siswa atau
terhadap
siswa
64%. Selanjutnya pada siklus ke II
pembelajaran
keterlibatan siswa dalam percobaan
mengalami pengembangan kearah
pemecahan masalah dan penguasaan
lebih
konsep meningkat menjadi 22 siswa
aktifitas
selama
belajar
proses
baik
atas
dibuktikan
dengan
meningkatnya jumlah siswa yang ingin
dan
Hasil
ini
Penelitian
mau
belajar
didukung yang
yaitu mencapai 88%.
secara
oleh
hasil
kemampuan berfikir kritis siswa
dilakukan
oleh
kelas
Purwaningsih, I, tahun 2012 tentang
XI
IPS
SMA
Negeri
1
Ngadirojo Kabupaten Pacitan.
model pembelajaran problem based
2. Tes Hasil Belajar
Instruction
untuk
Analisis data tes hasil belajar
meningkatkan keaktifan belajar dan
didasarkan pada hasil tes formatif
kemampuan berfikir kritis siswa
yang
diperoleh hasil bahwa penerapan
siklusnya.
model
dianalisis sehingga dapat dirangkum
(PBI)
pembelajaran
PBI
dapat
meningkatkan keaktifan belajar dan Tabel 4.8
dilaksanakan
pada
Data-data
setiap tersebut
sebagaimana tabel berikut.
Rekapitulasi Hasil Tes Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Siklus
Nilai Rata-rata
Tuntas
%
Belum
%
Tuntas
Awal
69,48
7
28
18
72
Siklus I
71,04
10
40
15
60
Siklus II
80,54
21
84
4
16
Dari
tabel
di
atas
dapat
dijelaskan bahwa pada pra siklus
nilai rata-rata 69,48 dan hanya ada 7 siswa
atau
28%
siswa
yang
151
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 dinyatakan
tuntas
memperoleh
nilai
minimal
karena
dengan tingkat ketuntasan belajar
≥78
siswa sebesar 84%. Hasil persentase
sesuai dengan KKM. Pada siklus
tersebut
pertama
pembelajaran
observasi yang telah dipaparkan
dilakukan dengan menerapkan model
sebelumnya. Siswa yang memiliki
PBI, hasil belajar meningkat menjadi
keaktifan dan keinginan yang tinggi
10
memiliki
setelah
siswa
atau 40% dengan nilai
didukung
dengan
hasil
kecendrungan
rata-rata sebesar 71,04. Pada siklus
peningakatan pada perolehan hasil
kedua diperoleh nilai rata-rata 80,54
belajar.
.
Artinya
pembelajaran Instructions
penerapan
model
pada siklus I,
Problem
Based
52,9%
(PBI)
dapat
peningkatan mencapai 88,2% pada
meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil
berikutnya diperoleh
pada
siklus
II
dan
siklus ke III. Dapat disimpulkan PBI dapat
meningkatkan
kemampuan
penelitian Rakhmawati,F, tahun 2013
dalam penyelesaian masalah dan
tentang
kemampuan menafsirkan masalah.
peningkatan
kemampuan
pemecahan masalah kimia dengan
Hasil penelitian Nurfitria, L,
strategi PBI melalui penggunaan alat
tahun 2006 yaitu dengan menerapkan
peraga electric cube diperoleh hasil
pendekatan SETS dan model PBI
dalam kemampuan siswa terhadap
diperoleh hasil ketuntasan siswa
penyelesaian
dalam persentase yaitu 37% pada
pemecahan
dari
perencanaan
masalah
mengalami
siklus
I,
kemudian
mengelami
peningkatan. Yaitu dalam persentase
perubahan yaitu 60% pada siklus II
diperoleh 35,3% pada siklus I,
dan
selanjutnya mengalami peningkatan
mencapai
yaitu 73,52% pada Siklus ke II dan
pembelajaran siklus ke III. Artinya
selanjutnya
dari penerapan model pembelajaran
kemampuan
siswa
peningkatan
yang
86%
di
ketuntasan pada
variasikan
proses
mencapai 82,35% di akhir siklus
PBI
dapat
yaitu siklus ke III. Selain itu juga
disimpulkan terjadinya peningkatan
PBI dapat meningkatkan kemampuan
hasil kualitas pembelajaran pada
menafsirkan hasil yang ditemukan.
materi konsep lingkungan di kelas X
Dengan perolehan persentase 29,4%
E SMA Masehi 1 PSAK Semarang.
152
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155
dengan perolehan hasil
4.KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan
penerappan
pembelajaran
observasi
model
Problem
based
siswa
persiklus. 2.
Penerapan
model
Instruction (PBI) pada siswa kelas
pembelajaran PBI dapat
XII MAS Darul Aitami Pasie
meningkatkan
Raja, dapat ditarik kesimpulan
hasil belajar siswa kelas
sebagai berikut:
XII MAS Darul Aitami
1.
Penerapan
model
Pasie
Raja,
pembelajaran PBI dapat
dibuktikan
meningkatkan
perolehan
kualitas
kualitas
dapat dengan
hasil
tes
belajar siswa kelas XII
formatif individu siswa
MAS Darul Aitami Pasie
persiklus.
Raja, dapat dibuktikan
Pendidikan
5.DAFTAR PUSTAKA Anitah,
Sri.,.2008. Pembelajaran Jakarta:
Strategi di
dasar.
SD,
ilmu
Universitas
Negeri Semarang. Depdiknas.2004.
Arend, I. Richard..2008. Prosedur
Kualitas.
Pembelajaran.
penelitian suatu pendekatan praktik. PT. Rineka Cipta:
sekolah
Fakultas
pendidikan
Universitas
Terbuka.
guru
PT.
Raja
Grafindo Persada. Jakarta. Fathurrohman
Jakarta.
,Pupuh,
2001.
Sobry
Strategi
S.
belajar
Argiani, A.R. 2013. Peningkatan
mengajar melalui penerapan
Kualitas pembelajaran IPA
konsep umum dan konsep
melalui
model
islami.
Based
instruction
problem (PBI)
dengan media kartu pintar pada siswa kelas IV SDN Patemon
01.
CV.
Maulana.
Bandung. Ibrahim,
M.dan
M.Nur.
Pembelajaran
2000.
berdasarkan
Skripsi.
153
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 masalah.
University
Press,UNESA. Surabaya Ibrahim,M
siswa
dan
pendekatan
konstruktivis
dalam
2002.
Pengajaran
berdasarkan
masalah:
University Press. Surabaya..
uraian, contoh pelaksanaan,
Nurfitria, L. 2006. Meningkatkan
dan
lembar
pengajaran.
UNESA-
observasi
kualitas pembelajaran pada
keterlaksanaannya. Makalah
konsep lingkungan melalui
pembelajaran KBK kepada
pendekatan
para guru MIPA SMUN
model PBI di SMA masehi
Kabupaten
1 PSAK semarang.Skripsi.
Sidoarjo.
Program
Pascasarjana
UNESA. Surabaya. Karso.,
dkk.
2008.
Pendidikan
Kimia, Universitas Terbuka: Jakarta.
Kimia Untuk SD. Erlangga: Jakarta.
dengan
Pendidikan
Biologi
Universitas
Negeri
Semarang. Nurhasan. 1994. konvensi nasional pendidikan
Khafid, M., Suyati., 2004. Pelajaran
sets
indonesia
II
kurikulum untuk abad ke21. PT.Grasindo:Jakarta. Santoso , Eko, Budi.2011.kelamahan
Makmun, Abin Syamsuddin. 1995. Psikologi
Kependidikan.
Bandung: Rosda
model
pembelajaran
problem based Instruction. http://ras-
Menurut Rusman.2012:238
eko.blogspot.com/favvicon.i
Muhsetyo,
Gatot..2009.
co. diakses pada Agustus
Kimia
2015.
Pembelajaran Jakarta:
SD,
Universitas
Terbuka. Mulyasa.
2002.Kurikulum learning
ruang-ruang
di
Kelas.
Grasindo. Jakarta. Prima
Mulyani.,
Syaodih,
Nana.2009. Perkembangan
Cooperative
Nur,M.dan
Sumantri,
,R.W..
Peserta Didik. Universitas Terbuka: Jakarta Supardi, D. 2014. Sifat Koligatif Larutan.
2000
pengajaran berpusat kepada
Alamat
web.
https://dsupardi.wordpress.c om/kimia-xii-2/sifat-
154
Jurnal Genta Mulia Volume VII. Nomor 2. Juli-Desember.hlm 126-155 koligatif-larutan/.
Diakses
Agustus 2015. Suprijono.2009.
Tim
Bina
Karya
Guru.,
2005.
Terampil Berhitung Kimia: cooperative
learning. pelajar.Yogyakarta.
Pustaka
Erlangga: Jakarta: Wahyudin,
Dinn.2009.
Pendidikan:
Pengantar Universitas
Terbuka: Jakarta.
155