RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi dengan Menggunakan Menulis Catatan Harian pada Mahasiswa Psikologi UNS yang sedang Mengerjakan Skripsi Improving The Ability of Emotional Regulation by Using Writing Diary for Students of Psychology to Accomplish Their Theses at Sebelas Maret University Diah Rahmawati, Tuti Hardjajani, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh menulis catatan harian terhadap peningkatan kemampuan regulasi emosi pada mahasiswa Psikologi UNS yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuasi eksperimental dengan desain penelitian nonrandomized control group pretest and posttest design, serta menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Subjek penelitian ini berjumlah 14 orang mahasiswa yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik independent sample/uncorrelated data t-test terhadap gain score. Hasil penelitian menunjukkan hasil menggunakan teknik Independent sample t-test dengan hasil perhitngan nilai t hitung = 2,191 dan ttabel = 0,1782. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan menulis catatan harian terhadap kemampuan regulasi emosi pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS yang sedang mengerjakan skripsi. Sedangkan dengan Paired Sample t-test dengan hasil perhitungan nilai t hitung = 2.566 dengan pengujian 2 sisi, dan didapatkan ttabel sebesar 1,943. Hal ini menunjukkan adanya Terdapat perbedaan tingkat kemampuan regulasi emosi antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan menulis catatan harian. Kata kunci: menulis catatan harian, kemampuan regulasi emosi
PENDAHULUAN
eksternal. Faktor internal antara lain: tidak
Mahasiswa menempuh kurang lebih 4 tahun
untuk
menyelesaikan
seluruh
pendidikannya di perguruan tinggi, termasuk menyelesaikan skripsi. Namun, fenomena yang terjadi saat ini, banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. Sebagian kesulitan
kurangnya
kemampuan
akademis
yang
memadai, kurangnya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian, tidak terbiasa menulis karya ilmiah dan kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu terbatas. Faktor eksternal seperti kesulitan mencari
mahasiswa
mengerjakan
menghambat
mempunyai kemampuan dalam tulis menulis,
kelulusan.
mengalami literatur, dana yang terbatas, dan masalah skripsi sehingga dengan dosen pembimbing skripsi. Selama
proses
penyusunan skripsi. Menurut Darmono (2002), sebagian mahasiswa mengalami hambatan dan kesulitan baik dari faktor internal maupun faktr
Tidak
dapat
dipungkiri,
kesulitan-
kesulitan tersebut dapat menyebabkan cemas, stres, rendah diri, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang 218
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
memutuskan
untuk
tidak
menyelesaikan tujuan individu inilah yang disebut dengan
skripsinya.
kemampuan regulasi emosi (Gross, 2006).
Mahasiswa yang sedang mengerjakan Mahasiswa yang memiliki kemampuan regulasi skripsi sering mengalami kecemasan. emosi yang baik, akan mengontrol emosi Kecemasan dan ketakutan yang dialami dengan cara menghambat keluaran tanda-tanda mahasiswa seringkali berimbas kepada perilaku emosi yang bersifat negatif. Mahasiswa mampu sosialnya. Mahasiswa menjadi tersinggung dan memahami hal-hal yang menimbulkan persepsi dan emosi negatif, kemudian mengubah pikiran
marah ketika ditanya mengenai skripsinya.
atau penilaian tentang situasi untuk menurunkan Menulis skripsi menuntut mahasiswa untuk
mampu
menemukan
penyelesaian
masalah (problem solving) dan mengambil keputusan (decision making) serta mengatur diri sendiri (self-management). Hal itu tidak akan bisa terwujud jika mahasiswa tidak dapat mengenal dan mengatur emosi. Mahasiswa diharapkan
memiliki
kemampuan
dampak emosional, sehingga menghasilkan reaksi emosional yang positif. Akan tetapi, apabila kemampuan regulasi emosinya kurang baik, emosi negatif (seperti marah atau kesal) dapat diekspresikan melalui perilaku agresif berupa
marah-marah,
menangis,
bahkan
berhenti mengerjakan skripsi.
untuk
mengatur emosi agar dapat mengatasi kesulitan-
Menurut Gross (2007), respon emosional
pengerjaan dapat menuntun individu ke arah yang salah, skripsi, sekaligus dapat berhubungan sosial pada saat emosi tampaknya tidak sesuai dengan situasi tertentu. Individu sering mencoba untuk dengan baik. mengatur respon emosional agar emosi tersebut Menurut Levenson (dalam Gross, dapat lebih bermanfaat untuk mencapai tujuan, 2007), fungsi emosi yang utama adalah untuk sehingga diperlukan suatu strategi yang dapat mengkoordinir sistem tanggap, yaitu diterapkan untuk menghadapi situasi emosional kemampuan untuk menanggapi stimulus, berupa regulasi emosi yang dapat mengurangi sehingga seseorang dapat mengendalikan dan pengalaman emosi negatif maupun responmeregulasi emosi. Pergolakan emosi mahasiswa respon sikap yang tidak tepat fungsi. tidak lepas dari bermacam-macam pengaruh Salah satu strategi yang dapat yang terdapat pada lingkungan tempat tinggal, kesulitan
yang
muncul
keluarga,
dan
teman-teman
aktivitas-aktivitas
yang
dalam
sebaya
dilakukan
serta dipergunakan untuk membantu proses regulasi dalam emosi adalah menggunakan teknik menulis catatan harian. Tujuan dari perlakuan ini adalah
kehidupan sehari-hari.
memberi ruang ekspresi emosi bagi subyek, Kemampuan
seseorang
untuk
memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi
membantu mengenal dan mengubah sikap, persepsi,
cara
berpikir,
keyakinan
serta
reaksi emosional individu untuk mencapai 219
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
pandangan-pandangan klien yang irasional dan reaksi emosional yang dapat diterima secara tidak logis menjadi pandangan yang rasional sosial. dan logis agar klien dapat mengembangkan diri, meningkatkan
Berdasarkan
pada
latar
belakang
self-actualization
seoptimal permasalahan tersebut maka perumusan mungkin melalui tingkah laku kognitif dan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah afektif yang positif. Selain itu, menghilangkan sebagai berikut : ”Apakah ada Pengaruh gangguan-gangguan emosional yang merusak Menulis Catatan Harian terhadap Kemampuan diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa Regulasi Emosi pada Mahasiswa Prodi berdosa, rasa cemas, merasa was-was, dan rasa Psikologi FK UNS yang sedang mengerjakan marah. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan skripsi?”. individu dalam meregulasi emosi (Corey, 2005). DASAR TEORI Catatan harian bisa sebagai sarana Pengendalian atau regulasi emosi adalah
mengenali diri sendiri serta menjadi tempat mencurahkan dipikirkan.
apa Catatan
yang harian
dirasakan
dan
memungkinkan
individu untuk melepaskan perasaan pada lembar yang tidak memiliki ketentuan tentang bahasa, pemberian tanda baca atau ejaan. Individu dapat mengekspresikan diri dengan cara yang dianggap paling sesuai. Kebanyakan apa yang ditulis adalah perasan yang campur aduk, yang membantu individu menyelesaikan apa yang terjadi dalam hidup. Penulis juga kadang menjadikan catatan harian sebagai teman mengobrol selayak benda hidup yang
cara individu mengekspresikan emosi dengan mengarahkan energi emosi ke dalam ekspresi yang
dapat
mengomunikasikan
emosionalnya dengan cara yang dapat diterima secara sosial Menurut Bonanno & Mayne (2001) kemampuan regulasi emosi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menilai pengalaman emosinya dan kemampuan mengontrol,
mengekspresikan
emosi
dan
perasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Aspek ini dioperasionalisasikan dalam dua hal, yaitu
kemampuan
ketidakmampuan
yang dituliskan.
perasaan
meregulasi meregulasi
emosi
dan
emosi.
Kemampuan meregulasi emosi adalah suatu Dari
penjelasan
diatas,
didapatkan kemampuan pada individu yang dapat bersifat kesimpulan bahwa menulis catatan harian dapat kritis terhadap pengalaman emosinya, dapat membantu mahasiswa untuk mengenal masalah- mengatur emosi dengan baik, dan dapat masalah yang dihadapinya, mengetahui mengekspresikan emosi dengan tepat. persepsi-persepsi irrasional terhadap skripsi, Ketidakmampuan meregulasi emosi adalah menuangkan dan mengevaluasi emosi- ketidakmampuan individu yang tidak kritis emosinya,
kemudian
mengubah
pemikiran terhadap pengalaman emosi, tidak mampu menjadi lebih efektif sehingga menghasilkan mengatur emosi, dan tidak dapat 220
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
mengungkapkan emosi dengan tepat.
perubahan
a. Kemampuan memonitor emosi
evaluasi dari modifikasi yang telah dibuat,
Memonitor
emosi
membantu
individu
kognitif
termasuk
yang
pertahanan
menyangkut
psikologis
terhubung dengan emosi-emosi, pikiran-
mengakibatkan
pikiran, dan keterhubungan ini membuat
sosial. Perubahan kognitif (cognitive change)
individu mampu menamakan setiap emosi
merupakan
yang muncul. Terjadi proses pemilihan
mengubah pengaruh emosional yang kuat
situasi
saat
dari suatu situasi (Gross dalam Strongman,
Pemilihan
2003). Perubahan kognitif dilakukan untuk
(situation
seseorang
selection)
memonitor
pada
emosi.
penurunan
dan
transformasi
kognisi
untuk
situasi ini dapat dilakukan dengan menjauhi
memilih
atau mendekati orang, tempat atau objek
mengartikan suatu situasi (Bonanno &
tertentu (Bonanno & Mayne, 2001).
Mayne, 2001). Fungsi
b. Kemampuan mengevaluasi emosi Mengevaluasi
emosi
yaitu
beberapa
perbandingan
kemampuan
kemungkinan
kemampuan
dalam
regulasi
yaitu
menanggapi emosi secara fleksibel, merespons
dan
sesuai dengan situasi, menaikkan penampilan
menyeimbangkan emosi-emosi yang dialami
dan harus mengubah secara cepat dan efektif
(Gross & Thompson, 2007). Kemampuan
respons emosi untuk menyesuaikan dengan
mengelola emosi-emosi khususnya emosi
situasi yang berubah, untuk mempertinggi
negatif
emosi
individu
untuk
seperti
mengelola
kemarahan,
kesedihan,
positif
seperti
kebahagiaan
dan
kecewa, dendam, dan benci akan membuat
kegembiraan dan mengurangi emosi negatif
individu tidak terbawa dan terpengaruh
seperti marah dan sedih. Regulasi emosi dapat
secara
dalam
mempengaruhi hubungan seseorang dengan
mengevaluasi emosi dapat pula dengan
orang lain, termasuk di dalamnya pengaruh
melakukan
penyebaran
pemilihan gaya regulasi emosi terhadap emosi
Penyebaran
perhatian
deployment)
berhubungan
mendalam.
Seseorang
perhatian. (attentional dengan
negatif yang muncul. Catatan harian adalah jenis tulisan yang
atau berisi rekaman peristiwa dalam satu hari serta perenungan (Gross dalam Strongman, 2003). curahan perasaan dan pikiran individu, kebingungan,
konsentrasi,
dan
c. Kemampuan memodifikasi emosi
menggali
keunikan
pribadi
dengan
Modifikasi emosi yaitu kemampuan individu mengeksplorasi rasa, ide dan keinginan yang untuk mengubah emosi sedemikian rupa dituangkannya dalam tulisan. sehingga mampu memotivasi diri terutama
Teknik menulis catatan harian meliputi
ketika individu berada dalam keadaan putus pengelompokan, penyerasian kalimat, menulis asa, cemas, dan marah (Gross & Thompson, cepat selama lima menit, membuat daftar, 2007). Pada saat memodifikasi situasi terjadi menuliskan potongan momen, surat yang tidak 221
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
dikirimkan, dialog, menulis sudut pandang, menuliskan seluruh emosi dan pengalamannya menulis bebas dan menulis umpan balik.
dalam sebuah tulisan, individu tersebut seolah
Catatan harian menyediakan sebuah menempatkan seluruh pengalamannya dalam tempat untuk katarsis, ketika emosi yang satu frame, kemudian individu tersebut mampu meluap-luap
diekspresikan.
Catatan
harian melihat dengan jelas masalah yang sebenarnya
adalah satu tempat untuk melepaskan emosi dihadapi. Dengan begitu, segala persoalan akan tanpa harus takut dibalas atau diadili. Tidak bisa
dianalisis
atau
dilihat
lagi
secara
masalah siapa pun yang menulis dalam catatan proporsional. harian, tidak masalah beberapa kali pun diulang.
Pennebaker (2002) menjelaskan manfaat
Menulis cerita secara berulang-ulang itulah menulis sebagai alternatif untuk membantu yang menjadi bagian dari proses penyembuhan pemecahan masalah. Alasannya adalah menulis (Bolton 2004). Sama halnya dengan Pennebaker mampu mendorong proses integrasi informasi. (2002) yang memaparkan bahwa menulis Seseorang yang menulis dengan bebas tentang tentang pikiran dan perasaan terdalam dapat masalah yang sedang dihadapi akan lebih menjernihkan pikiran dan membantu dalam mudah mendapatkan pemecahannya, karena mengelola trauma sehingga membebaskan menulis juga memaksa seseorang memusatkan pikiran untuk menangani tugas-tugas lainnya.
perhatian lebih pada pada satu topik tertentu
Menulis emosi dalam catatan harian, daripada saat hanya dipikirkan. Setiap gagasan selain sebagai media katarsis, dapat pula harus dipikirkan dengan lebih rinci. Menulis digunakan untuk mengorganisasikan emosi lebih bersifat ‘linier’ daripada berpikir, yaitu yang dirasakannya. Dimulai dengan mengenal bahwa menulis memaksa suatu gagasan untuk emosi
yang
dirasakan
dan
dimunculkan ditranskripsikan sebelum gagasan lainnya mulai
(monitoring emosi), kemudian melihat akibat dipikirkan. Saat inilah, manfaat kreasi dari yang ditimbulkan. Tahap selanjutnya adalah menulis dapat dicapai. Kecemasan akan suatu mengevaluasi emosi, dimana individu mulai masalah pada mahasiswa jika dituliskan ke memahami akibat dari emosi-emosi negatif dalam bentuk catatan harian akan memaksa yang ditimbulkan. Sebagai pengalaman, maka mahasiswa untuk memusatkan perhatian pada untuk selanjutnya mulai memodifikasi emosi masalah yang sedang dihadapi, dan gagasan agar
dapat
diterima
secara
sosial,
tanpa baru muncul sehingga masalah terbantu untuk
agresi.(Dawami, 2010)
diselesaikan dan kecemasan menurun.
Menulis juga merupakan sarana untuk menstrukturkan dihadapinya. Dawami,
masalah Menurut
2010),
yang
Pennebaker
ketika
individu
Lieberman
dalam
Dawami
(2010),
sedang menuturkan bahwa mengekspresikan diri lewat (dalam tulisan merupakan ‘pengaturan emosi yang tidak mulai sengaja’. Menulis akan mengurangi aktivitas
222
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
amygdale, bagian otak yang terhubung dengan koefisien reliabilitas (rtt) sebesar 0,898. emosi
dan
ketakutan
serta
meningkatkan
Teknik analisis data dengan teknik
aktivitas bagian depan korteks, pengatur pikiran. analisis independent sample/uncorrelated data Dengan menulis, emosi yang kacau dapat t-test terhadap gain score untuk mengetahui terorganisir. Individu mengetahui emosi- adanya pengaruh perlakuan menulis catatan emosinya, dan menarik akar penyebabnya harian terhadap kemampuan regulasi emosi. kemudian mengatasinya dan menampilkan Sedangkan untuk mengetahui adanya emosi yang lebih baik. Ketegangan emosi dapat perbedaan kemampuan regulasi emosi sebelum teruraikan dengan cara menulis. Dengan begitu, dan sesudah diberikannya perlakuan, maka individu lebih mengenal emosinya dan dapat analisi data menggunakan Paired sample t-test. mengatur serta menguasainya. Dapat pula melakukan modifikasi emosi terhadap penyebab HASIL- HASIL
emosi dengan penyebaran perhatian.
Uji T menggunakan Independent-sample t-
METODE PENELITIAN Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS). Subyek penelitian
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi UNS yang sedang mengerjakan skripsi. Subjek penelitian ini diambil dengan metode purposive.
test) didapatkan thitung adalah 2,191. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05, maka nilai dari ttabel adalah 1, 782. Dapat dilihat nilai thitung lebih besar dari ttabel. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh perlakuan menulis catatan
harian
terhadap
peningkatan
kemampuan regulasi emosi. Sedangkan menggunakan Paired-sample t-test, Hasil uji statistik didapatkan nilai rata-
Data diperoleh melalui alat penelitian
rata pretest 61,1429 dan nilai rata-rata posttest
psikologi berupa skala kemampuan regulasi
71,1429, sehingga didapatkan nilai thitung sebesar
emosi dengan model skala Likert. Skala
2.566 dengan pengujian 2 sisi, maka didapatkan
kemampuan regulasi emosi digunakan untuk
ttabel
mengukur tingkat kemampuan regulasi emosi.
menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel.
Skala
yaitu
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuan mengenali emosi (monitoring),
yang signifikan antara skor kemampuan regulasi
kemampuan
dan
emosi sebelum pemberian perlakuan (pretest)
kemampuan untuk memodifikasi emosi. Uji
dan setelah pemberian perlakuan (posttest). Hal
validitas menunjukkan bahwa ada 37 item
ini berarti, Perlakuan menulis catatan harian
valid.
efektif
ini
terdiri
dari
mengevaluasi
Penghitungan
Kemampuan
tiga
Regulasi
aspek
emosi
reliabilitas Emosi
Skala diperoleh
sebesar
dalam
1,943.
Hasil
meningkatkan
uji
statistik
kemampuan
regulasi emosi pada mahasiswa psikologi UNS. 223
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
PEMBAHASAN
pada KE terjadi pula pada KK Namun,
Pengujian hipotesis dilakukan dengan peningkatan tersebut hanya sedikit, yaitu 0,28. menguji skor total setelah penelitian Perbedaan rata-rata (mean) skor kemampuan (postest)pada KE dan KK, serta menguji regulasi emosi sebelum dan sesudah perlakuan perbedaan skor kemampuan regulasi emosi pada pada KE dan KK dapat dilihat pada Grafik 1. KE sebelum (pretest) dan setelah (posttest)
Grafik1. Rata-Rata Skor Kemampuan Regulasi
perlakuan. Hasil uji skor total posttest dari KE
Emosi Kelompok Eksperimen dan Kontrol
dan KK dengan uji statistik Independent Sample menunjukkan ada perbedaan skor kemampuan regulasi emosi antara KE dan KK. Sedangkan hasil uji perbedaan kemampuan regulasi emosi sebelum
(pretest)
dan
setelah
perlakuan
(posttest) diuji dengan Paired Sample t-Test
80 60 40
Eksperimen
20
kontrol
0 pretest
postest
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara skor kemampuan regulasi emosi sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
regulasi
emosi
kelompok
Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat eksperimen mengalami peningkatan, sedangkan ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pada kelompok control tidak tampak adanya menulis catatan harian terhadap peningkatan peningkatan kemampuan regulasi emosi yang tingkat
kemampuan
regulasi
emosi
pada berarti.
mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran
Subyek mengaku lebih optimis dan
UNS. Hal
ini dapat dilihat pada hasil uji percaya diri setelah mampu mengenali dan hipotesis dengan menggunakan teknik analisis menuliskan sendiri apa yang harus dilakukan uji Independent Sample t-Test yang terhadap apa yang dirasakannya, seperti menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari kemarahan, kecemasan dan kesedihan. Hal ini ttabel (2,191 > 0,1782). Hasil tersebut berarti, terjadi karena selama perlakuan, subyek bisa terdapat perbedaan skor kemampuan regulasi membebaskan diri untuk katarsis, serta dituntun emosi antara KE dengan KK setelah diberikan untuk mengenal emosi serta mengelolanya perlakuan berupa menulis catatan harian. sehingga menghadirkan emosi yang lebih Berdasarkan data yang telah dipaparkan, tenang dan dapat diterima secara sosial. dapat
dilihat
adanya
peningkatan
skor
Semua subyek menyatakan bahwa dirinya
kemampuan regulasi emosi pada KE setelah merasa lebih lega setelah mengungkapkan apa diberi
perlakuan
menulis
catatan
harian. yang
dipikirkan
dan
dirasakan
mengenai
Peningkatan skor kemampuan regulasi emosi emosinya terhadap skripsi ke dalam tulisan. 224
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
Kebutuhan katarsis yang terpenuhi membuat pengalaman
dapat
memberi
nilai
pada
subyek bisa merasa lebih ringan terhadap pengalaman itu sendiri (Bolton, 2004). ketakutan-ketakutannya
karena
telah
Manfaat-manfaat dari menulis catatan
diekspresikan ke dalam bentuk tulisan. Subyek harian tersebut memainkan peranan penting juga
dapat
katarsisnya,
membaca dengan
kembali
begitu
subyek
tulisan dalam upaya membantu kemampuan regulasi akan emoasi. Subyek yang melakukan katarsis ke
memahami bagian dari diri subyek untuk dalam catatan harian menjadi lebih lega. Hal ini kemudian
menerima
keadaan
itu
serta membuat subyek lebih merasa santai. Selain itu,
memahami masalah dan hambatan-hambatan menulis catatan harian merupakan salah satu yang timbul ketika proses mengerjakan skripsi. langkah
menuju
refleksi.
Ketika
subyek
Catatan harian menjadi media katarsis sekaligus menuliskan seluruh emosi dan pengalamannya wadah untuk memahami emosi dengan lebih dalam tulisan, seolah subyek menempatkannya baik sehingga dapat dikelola.
dalam satu frame, sehingga subyek dapat
Hal-hal di atas sesuai dengan Bolton dengan mudah melihat dengan jelas masalah (2004)
yang
menyebutkan
bahwa
jurnal yang dihadapinya.
menyediakan tempat untuk katarsis ketika emosi berintensitas
tinggi
butuh
untuk
Dengan
menuliskan
pengalaman
segera emosional disertai dengan analisis emosi,
diekspresikan. Begitu pula disampaikan oleh subyek mampu mengenali dan menamakan Lieberman (dalam Dawami, 2010) bahwa emosi, menganalisa sebab dan akibat emosi meletakkan pena di atas kertas membantu otak serta respon emosi yang dilakukan, sehingga mengatur emosi dan mengurangi perasaan takut menjadi bahan pembelajaran bagi subyek. dan marah. Mengekspresikan diri melalui Subyek menjadi lebih sadar (aware) terhadap tulisan merupakan pengaturan emosi yang tidak kemungkinan yang akan terjadi jika mengalami disengaja.
emosi yang sama, sehingga subyek mampu
Lebih lanjut, menulis pada catatan harian menyeimbangkan emosinya agar terhindar dari juga bisa sebagai alat untuk mengenal diri tindakan atau respon emosi yang bersifat pribadi. Menulis dan membaca kembali catatan destruktif. Dengan kata lain, menulis catatan harian akan membuat subyek lebih memahami harian membantu kemampuan regulasi emosi dirinya sendiri. Selain itu, catatan harian juga menjadi menyediakan
tempat
untuk
lebih
efektif
dalam
menghadapi
pengulangan masalah-masalah, khususnya masalah atau
(repetition) di mana mengutarakan cerita secara hambatan yang terjadi dalam proses skripsi. berulang dapat menjadi bagian dari proses
PENUTUP
penyembuhan. Subyek juga dapat menilai Berdasarkan hasil penelitian tersebut
sebuah pengalaman kejadian dan menangkap esensi
dari
pengalaman
itu.
Menuliskan
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
Terdapat
225
RAHMAWATI, HARDJAJANI, KARYANTA/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DENGAN MENULIS CATATAN HARIAN
pengaruh perlakuan menulis catatan harian Darmono
dan
Hasan,
Ani
Skripsi
M.
2002.
dalam
Satu
terhadap kemampuan regulasi emosi pada
Menyelesaikan
mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran
Semester. Jakarta: Penerbit PT. Grasindo.
UNS yang sedang mengerjakan skripsi. Hal ini Dawami, M. Iqbal. (2010). The Miracle of diperoleh dengan menggunakan teknik Writing. Yogyakarta: Leutika. Independent
sample
t-test
dengan
perhitungan menunjukkan bahwa t
hasil
hitung
lebih
Gross, James J. (2006). Handbook of Emotion Regulation. New York: Guilford Press
besar dari ttabel. Terdapat perbedaan tingkat kemampuan regulasi emosi antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan menulis catatan harian. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan Paired Sample
Gross, James J. & Ross A. Thompson. (2007). Emotion
Regulation:
Conseptual
Foundations (Chapter 1). Handbook of Regulation Emotion (pp. 3-24). New York: Guilford Press.
t-test dengan hasil perhitungan menunjukkan Pennebaker, James. W. (2002). Ketika Diam Bukan Emas. Bandung: Mizan Pustaka. bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion. West Sussey, England : John Willey & Sons Ltd.
DAFTAR PUSTAKA Bolton, Gillie. 1999. Therapiutic Potential of Creative
Writing.
London:
Jessica
Kingsley Publishers __________; Howlett, Stephanie; Lago, Colin; Wright, Jeannie K. 2004. Writing Cures. New York: Brunner-Routledge. __________; Field, Victoria; Thompson, Kate. 2006. Writing Works. London: Jessica Kingsley Publisher. Bonanno, G.A & Mayne, T.J. (2001). Emotion : Current Issues and Future Directions. New York : The Guilford Press. Corey, Gerald. (2005). Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama.
226