Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Letak Suatu Tempat Dengan Media Gambar Di Kelas 1 Sekolah Dasar Kecil (SDK) Ogomojolo Ratni, Nuraedah, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Latar belakang masalah dalam penelitian adalah hasil belajar siswa kelas 1 SDK Ogomojolo masih sangat rendah dalam memahami mata pelajaran IPS tentang letak suatu tempat. Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas yaitu’’Apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat di kelas 1 Sekolah Dasar Kecil (SDK) Ogomojolo? Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes awal dimana siswa yang tuntas hanya 6 orang dari 15 orang siswa. Rendahnya hasil belajar menjadi indikator penelitian tindakan kelas ini karena guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan tanpa menggunakan media. Oleh karena itu peneliti terdorong melakukan perbaikan melalui media gambar terhadap proses pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat agar meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SDK Ogomojolo dengan jumlah siswa 15 orang. Metode penelitian ini terdiri dari 4 fase yaitu (1) perencanaan (2) tindakan (3) observasi (4) refleksi dan terdiri dari 2 siklus serta teknik pengumpulan data menggunakan (1) tes evaluasi untuk mendapatkan data hasil belajar (2) observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan guru pada saat dilakukan tindakan. Jenis data dalam penelitian ini (1) data kualitatif berupa data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran (2) data kuantitatif berupa data hasil belajar dalam mengerjakan tes yaitu tes awal dan tes akhir. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media gambar dapat dilihat dari nilai ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal di setiap siklus, Pada siklus I ketuntasan individu mencapai 63% dan ketuntasan klasikal mencapai 67%, Pada siklus II ketuntasan individu mencapai 85% dan ketuntasan klasikal mencapai 100%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 1 SDK Ogomojolo pada pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat. Kata kunci : Media Gambar, Hasil Belajar, Letak Suatu Tempat I.
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian diri, berakhlak mulia, serta mempunyai keterampilan yang diperlukan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 1). Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan pada Pasal 1 bahwa “Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas
utama mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.” Secara
formal,
guru
sebagai
pengelola
pendidikan
harus
dapat
mengupayakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lainnya seperti guru, media, sarana dan prasarana serta lingkungan sekitarnya secara optimal. Siswa belajar melalui informasi yang diperoleh dan segala informasi tersebut dapat lama diingat. Menurut kurikulum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran dan perasaan), dan sosial serta sesuai dengan tingkat perkembangannya secara sistematis. Proses pembelajaran di SD masih menggunakan cara tradisional dimana kegiatan masih berpusat pada guru, monoton, dan menjenuhkan, akibatnya perolehan belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang letak suatu tempat masih sangat rendah. Guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan tanpa menggunakan media, sehingga pemahaman siswa tentang materi tersebut masih rendah dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang juga masih rendah. Berdasarkan hasil perolehan semester genap, dari 15 siswa terdapat 9 orang siswa yang mendapat nilai rata-rata di bawah ketuntasan minimum yang di tentukan oleh sekolah yaitu 60% dari jumlah siswa. Berdasarkan keadaan di atas, penulis sebagai guru dan sekaligus mahasiswa ingin memanfaatkan media gambar yang dianggap jalan keluar untuk mengatasi permasalahan siswa Kelas I SDK Ogomojolo yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X dilakukan mengingat rendahnya pemahaman siswa pada pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat maka melalui media gambar, siswa di harapkan dapat lebih memahami. II.
METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SDK Ogomojolo di Kelas I
dengan jumlah 15 siswa, lokasi sekolah di jalan Kemiri Dusun V Ogomojolo Desa Palasa Lambori Kecamatan Palasa. Alasan penelitian tindakan kelas dilakukan, yaitu untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Penelitian tindakan kelas ini dikembangkan oleh Kemmis berdasarkan konsep asli Lewin kemudian disesuaikan dengan beberapa perkembangan. Penelitian tindakan kelas ini dikenal dengan model Kemmis dan Mc.Taggart (Depdiknas, 2005:30). Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, dan setip siklus terdapat empat fase yaitu: perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu melakukan observasi awal di sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam melakukan penelitian dan hasil penelitian akan dilaporkan pada hasil dan pembahasan. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan guru. Pengolahan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas siswa dan guru yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase (Depdiknas, 2006), yang dihitung menggunakan rumus: a. Persentase Taraf Keberhasilan = Kriteria keberhasilan tindakan: 91% - 100%
= sangat baik
76% - 90%
= baik
61% - 75%
= cukup
51% - 60%
= sedang
≤ 50%
= kurang
b. Skor Rata-rata
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100%
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Jumlah skor SR =
x 100% Skor maksimal
Kriteria skor penelitian: 1
= Kurang
2
= Cukup
3
= Baik
4
= Sangat baik
Data kuantitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir, data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase (Laporan Hasil Belajar Siswa SD, 1999: 2) yang dihitung dengan menggunakan rumus : 1.
Ketuntasan Individu (TI) Skor yang diperoleh siswa TI=
x 100% Skor maksimum soal
2.
Ketuntasan Klasikal (TK) Banyaknya siswa yang tuntas TK=
x 100% Banyaknya siswa seluruhnya
III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Pra Tindakan Pelaksanaan tindakan tes awal dilaksanakan hari Selasa 3 Maret 2015 yang dilakukan oleh peneliti bersama teman pengamat untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dalam memahami materi letak suatu tempat. Hasil belajar siswa pada tes awal terlihat masih sangat rendah yaitu ketuntasan individu hanya 54% dan ketuntasan klasikal hanya 40% atau dari 15 jumlah keseluruhan siswa, yang tuntas hanya 6 orang siswa saja dan yang tidak tuntas sebanyak 9 orang.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Siklus 1 1. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil penelitian observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: Siswa datang tepat waktu dinilai sangat baik, siswa bersiap untuk mengikuti pelajaran dinilai sangat baik, siswa mendengarkan penjelasan guru dinilai baik, siswa mencermati dan mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan media gambar dinilai cukup, siswa mencatat materi yang diajarkan guru dinilai baik, siswa menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dinilai baik, siswa mengetahui alamat atau letak suatu tempat yang disebutkan oleh guru dinilai cukup. Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa mendengarkan kesimpulan materi yang disampaikan oleh guru dinilai cukup, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dinilai cukup, siswa mencari jawaban tugas yang diberikan oleh guru melalui media gambar yang ditampilkan dinilai masih cukup dan siswa yang menyelesaikan semua tugas tepat waktu dinilai baik. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan rata-rata 69% dan masih diperlukan upaya guru untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang media gambar denah sehingga dapat mencapai skor ideal 80% dengan kategori baik. 2. Observasi Aktivitas Guru Siklus I Observasi dilakukan oleh pengamat dan diperoleh sebagai berikut: Pada kegiatan awal penelitian, yaitu membuka pelajaran, memimpin do’a, mengabsen siswa, serta mengkondisikan kelas dinilai cukup baik, peneliti melakukan apersepsi
dinilai
cukup.
Pada
kegiatan
inti
peneliti
menyiapkan
dan
memperkenalkan media pembelajaran yang berhubungan dengan pokok bahasan dinilai cukup, peneliti meminta siswa mencermati media gambar yang ditampilkan di depan kelas dinilai cukup, menjelaskan cara menemukan alamat atau letak suatu tempat dan meminta beberapa orang siswa untuk menemukan alamat yang disebutkan oleh guru dengan menggunakan media gambar denah dinilai baik. Pada kegiatan akhir peneliti menyampaikan kesimpulan dari materi yang diajarkan dan memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan tanya
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X jawab tentang materi yang disampaikan dinilai cukup baik, dan penelitian masih sangat rendah yaitu 73%. 3. Hasil Evaluasi Siklus I Hasil tes akhir tindakan siklus I dilakukan pada pertemuan kedua, yaitu pada hari Selasa 17 Maret 2015 dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor persiswa. Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus I pada soal pertama, siswa yang menjawab benar sebanyak 6 orang dan menjawab salah 9 orang. Soal kedua siswa yang menjawab benar sebanyak 6 orang, dan menjawab salah 9 orang. Soal ketiga siswa yang menjawab benar sebanyak 7 orang dan menjawab salah sebanyak 8 orang. Soal keempat siswa yang menjawab benar sebanyak 5 orang dan yang menjawab salah sebanyak 10 orang dan soal yang kelima siwa yang menjawab benar sebanyak 5 orang pula yang menjawab salah 10 orang dengan skor capaian 113. Hasil evaluasi siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang, dan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang. Siklus II 1. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ini sudah lebih baik dari siklus I, dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas siswaselama proses pembelajaran sebagai berikut: Siswa datang tepat waktu, siswa bersiap untuk mengikuti pelajaran, dan siswa mendengarkan penjelasan guru dinilai sangat baik, dan siswa memberikan tanggapan atas penjelasan guru dinilai baik. Pada kegiatan inti, siswa mencermati dan mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan media gambar, siswa materi yang disampaikan guru serta mengetahui alamat atau tempat yang disebutkan oleh guru dinilai sangat baik, serta siswa menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dinilai baik. Pada kegiatan akhir, siswa mendengarkan kesimpulan materi yang disampaikan guru, siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa mencari jawaban tugas yang diberikan oleh guru melalui media gambar yang ditampilkan di depan kelas dan menyelesaikan semua tugas tepat pada waktu yang di tentukan. 2. Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Hasil observasi aktivitas guru siklus II menunjukkan bahwa, pada kegiatan awal saat guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memimpin do’a dan mengabsen siswa, mengkondisikan kelas dinilai sangat baik, dan melakukan apersepsi dinilai baik. Pada kegiatan inti, menyiapkan dan memperkenalkan media pembelajaran yang berhubungan dengan pokok bahasan serta membagikan denah berukuran kecil kepada masing-masing siswa, meminta masing-masing siswa mencermati media gambar yang ditampilkan di depan kelas, menjelaskan cara menemukan alamat atau letak suatu tempat, meminta beberapa orang siswa untuk menemukan alamat yang disebutkan oleh guru dengan menggunakan media gambar denah dinilai sangat baik. Pada kegiatan akhir, guru menyampaikan kesimpulan dari materi yang diajarkan dinilai sangat baik, guru memberikan kesempatan siswa mengadakan tanya jawab tentang materi yang disampaikan, mengadakan evaluasi dan memberikan bimbingan dinilai sangat baik. Hasil pengamatan observasi aktivitas guru pada siklus II sudah mencapai kategori sangat baik yaitu 95%. 3. Hasil Evaluasi Siklus II Tes akhir dilakukan pada pertemuan kedua setelah selesai kegiatan pembelajaran yakni pada hari Selasa 7 April 2015 dengan banyak soal 5 nomor per individu. Hasil analisis tes akhir siklus II di soal pertama siswa yang menjawab benar terdapat II orang dengan banyak soal 5 nomor persiswa. Hasil analisis tes akhir siklus II disoal pertama siswa yang menjawab benar sebanyak 11 orang dan yang menjawab salah sebanyak 4 orang, soal kedua siswa yang menjawab benar sebanyak 11 orang dan yang menjawab salah sebanyak 4 orang, soal ketiga siswa yang menjawab benar sebanyak 11 orang dan yang menjawab salah sebanyak 4 orang, soal keempat siswa yang menjawab benar sebanyak 8 orang dan yang menjawab salah sebanyak 7 orang dan soal kelima siswa yang menjawab benar sebanyak 10 orang dan yang menjawab salah sebanyak 5 orang dan skor capaian 154. Hasil evaluasi tes akhir tindakan ini sudah tuntas secara keseluruhan, yaitu sebanyak 15 orang.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X Pembahasan Pra Tindakan Tahap pra tindakan dilakukan oleh peneliti sebelum menerapkan menerapkan metode yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan tes awal dilaksanakan hari selasa 3 Maret 2015 yang dilakukan oleh peneliti bersama teman pengamat untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dalam memahami materi menemukan letak suatu tempat. Hasil belajar siswa pada tes awal terlihat masih sangat rendah, yaitu ketuntasan individu hanya 54% dan ketuntasan klasikal hanya 40% atau dari 15 0rang jumlah siswa secara keseluruhan yang tuntas hanya 6 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 9 orang. Siklus 1 Berdasarkan data hasil tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa setelah menggunakan media gambar mengalami peningkatan baik secara individu, yaitu mencapai 63% dan peningkatan secara klasikal mencapai 67% dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang dan tidak tuntas sebanyak 5 orang. Pada siklus ini dikatakan belum tuntas karena indikator keberhasilan tindakan belum tercapai sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus II Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dikatakan telah tuntas baik secara individu maupun klasikal karena indikator keberhasilan ketuntasan individu maupun klasikal telah tercapai. Ketuntasan individu telah mencapai 85% danketuntasan klasikal mencapai 100% hal tersebut dapat dilihat dari data hasil observasi pengamat terhadap siswa dan hasil observasi pengamat terhadap guru sudah mencapai kategori sangat baik. Berdasakan
hasil
tersebut,
peneliti
memperoleh
gambaran
bahwa
penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menunjukkan peningkatan yang sangat baik sesuai dengan yang diharapkan pada proses pembelajarn IPS di kelas 1 SDK Ogomojolo. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
Tabel peningkatan proses pembelajaran 100 % 100% 67 %
80% 60% 40 %
40%
20% 0% Pratindakan
Siklus I
Siklus II
Gambar 1. Diagram Program Setiap Siklus IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas 1 SDK Ogomojolo pada pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan di setiap siklus, Pada siklus I ketuntasan individu mencapai 63% dan ketuntasan klasikal mencapai 67%. Pada siklus II ketuntasan individu mencapai 85% dan ketuntasan klasikal 100%. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan adanya penggunaan media gambar pada proses pembelajaran maka kami menyarankan: 5.2.1 Dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap proses pembelajaran, karena proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar menjadi alternatif dalam pembelajaran IPS tentang letak suatu tempat. 5.2.2 Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sekolah perlu pengadaan media pembelajaran khususnya media gambar pada siswa kelas rendah karena media gambar dapat membantu guru dalam memberikan pemahaman terhadap siswa.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sinar Bandung: Depdiknas Depdiknas, (2005:3). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sinar Bandung: Depdiknas Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Direktorat Pendidikan Tinggi, Pengembangan Guru Sekolah Menengah.