Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN 2354-614X
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG Rajlin, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Gambar di kelas III SD Inpres 2 Mensung. Permasalahan yang ingin dijawab dalam Penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Penelitian yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas III SD Inpres 2 Mensung, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Subjek penelitian ini berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa, Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh Ketuntasan Belajar Klasikal sebesar 29,6% dan daya serap klasikal 59,2%, Aktivitas guru berada pada kategori sangat kurang yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 61,3% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat kurang dengan rata-rata persentase 62,5,%. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 88,8% dan daya serap klasikal meningkat menjadi 89%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 94,3% dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 93,75%. Ketuntasan klasikal yang didapatkan pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, yaitu 80%, maka dapat disimpulkan bahwa melalui Penggunaan Media Gambar dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 2 Mensung. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pembelajaran IPA, Media Gambar. PENDAHULUAN Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan untuk membina dan menyiapkan peserta didik agar nantinya peserta didik tanggap dalam menghadapi lingkungannya. Guru dikelas 1
2
biasanya selalu menemukan persoalan yaitu masih ada siswa yang beranggapan bahwa belajar sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan, dimana mereka harus duduk berjam-jam dengan memperhatikan suatu pokok bahasan, baik yang sedang disampaikan guru maupun yang sedang dihadapi dimeja belajar. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran IPA, khususnya di sekolah dasar (SD) yang menganjurkan guru IPA perlu memahami dan mengembangkan berbagai metode mengajar. Dari penjelasan d iatas dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah membentuk dan mengembangkan kongnitif, afektif, piskomotor, dan kreativitas serta melatih murid berfikir kritis dalam mengaktualisasikan diri memahami fenomena-fenomena alam yang ada dilingkungannya, sehingga nantinya murid dapat menghadapi tantangan hidup yang semakin kompetitif serta manpu menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang akan terjadi di lingkungan sekitarnya. Melalui pembelajaran IPA dengan mengunakan media gambar dapat membantu guru mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata siswa kelas III SD Inpres 2 Mensung, dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang milikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih menarik bagi peserta didik, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Inpres 2 Mensung dalam memahami konsep pembelajaran dengan baik. Alasan penggunaan media gambar karena penulis beranggapan dengan media gambar ini dapat membuat siswa bergairah belajar, dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran IPA, dan membuat proses belajar mengajar jadi efektif dan efisien. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
3
Penelitian ini dilaksanakan bersiklus yang mengacu pada model Kurt Lewin yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart dalam Deistamania (2009) yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. 2. Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 2 Mensung Kecamatan Mepanga. Subyek penelitian adalah siswa kelas III yang mengikuti pelajaran IPA tahun ajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.
3. Jenis dan Tehnik Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi hasil belajar siswa dan data kualitatif yang berupa angka-angka perolehan siswa setelah pelaksanaan pembelajaran, dan data kualitatif adalah data hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan guru pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM).
b. Tehnik Pengumpulan Data 1. Observasi Kemampuan guru dalam menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 2. Wawancara Teknik ini digunakan untuk mencari data-data yang primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan tentang pendapat, sikap dan pandangan tentang masalah yang diteliti. 3. Tes Data yang diperoleh dari kemampuan siswa dikumpulkan dengan melakukan tes awal. “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
4
4. Validasi data Keabsahan data yang digunakan dalam suatu penelitian harus benar-benar akurat, agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Olehnya data yang terkumpul harus dicek kebenarannya. Rencana pembelajaran pada penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 september 2013, dan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal penelitian pada pembelajaran berikutnya.
4. Teknik Analisis Data a. Teknik Analisis Data Kualitatif Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus berikut (Depdiknas 2004: 20) : Data kualitatif dalam penelitian ini adalah: Aktivitas siswa dalam pembelajaran Jumlah skor
Presentase nilai rata-rata (NR) = Skor maksimal x 100 b. Tehnik Analisis Data Kuantitatif Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dan menentukan presentase ketuntasan belajar siswa berdasarkan Depdikbud (2001), dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Ketuntasan Belajar Individu =
Skor yang diperoleh Skor maksimal
x 100
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu bila diperoleh presentasi daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. 2. Ketuntasan belajar secara klasikal Banyaknya siswa yang tuntas
Presentasi daya tuntas klasikal = Banyaknya siswa keseluruhan x 100 Suatu kelas dikatakan tuntas secara klasikal, jika 80% atau lebih siswa tuntas belajar. Skor Total Peserta
3. Daya serap klasikal = Skor Ideal Seluruh Test x 100 “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
5
Adapun tehnik yang digunakan dalam menganalisis data dalam lembar observasi sebagai hasil observasi, menggunakan analisis persentase skor. Untuk indikator sangat baik diberi skor 4 baik diberi skor 3, cukup diberi skor 2, dan kurang diberi skor 1. Selanjutnya untuk memperoleh persentase indikator digunakan rumus menurut Hadi dalam deistamalina (2009:18). 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Persentase Nilai Rata-rata (NR)= 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100% Dengan taraf keberhasilan : 80% < NR≤ 100% : Sangat baik 70% < NR≤ 80% : Baik 55%< NR ≤ 65% : Cukup 0%< NR ≤ 60%
: kurang
Menurut Hadi dalam Deistamalina (2009:18)
3.5 Indikator kinerja Kriteria penilaian berdasarkan pada kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh guru
kelas III
SD Inpres 2 Mensung dengan
menggunakan media gambar. Dalam KKM tersebut, menyatakan bahwa standar keberhasilan siswa berdasarkan pada KKM setiap indikator yaitu 65, KKM ini ditentukan oleh sekolah. Pada akhir satuan pembelajaran jika nilai yang diperoleh siswa mencapai 65-100 maka siswa dinyatakan tuntas pada satu indikator. Pada akhir pembelajaran satu kompetensi dasar jika perolehan nilai yang dicapai siswa 65100 maka siswa dinyatakan tuntas dan pada akhir pembelajaran satu standar kompetensi nilai yang diperoleh siswa mencapai 65-100 maka siswa dinyatakan tuntas. Langkah-langkah pembelajaran ini dilakukan dalam dua siklus dengan topik yang berbeda. Maksudnya adalah jika pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai target maka dilanjutkan dengan siklus II. “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
6
HASIL PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari pratindakan hingga berlanjut pada siklus I dan siklus II yang dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan pada siklus I dan 2 kali pertemuan pada siklus II. a. Hasil Tindakan siklus I Berdasarkan
perencanaan
yang
sudah
disusun,
yaitu
melakukan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melakukan aktivitas guru dan siswa yang dibantu oleh teman sejawat, dan melaksanakan evaluasi diperoleh hasil masing-masing kegiatan yaitu: 1. Hasil Observasi kegiatan Guru Siklus I Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung terhadap aspek-aspek yang sudah ditentukan pada penelitian ini baik pada kegiatan awal, inti, maupun kegiatan akhir. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru yang dilakukan teman sejawat sebagai observer. Keterangan : SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Data hasil observasi pada tabel 4.1 di atas terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegitan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori cukup dan kurang. Hasil observasi tersebut menunjukkan aktivitas guru siklus I, skor yang diperoleh sebesar 54 dari skor maksimal 88, sehingga presentase skor yang “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
7
diperoleh hanya mencapai 61,3%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 51. 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru yang ditunjuk sebagai observer mengamati aktivitas siswa dan guru menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Keterangan : SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Data hasil observasi pada tabel 4.2 di atas aktivitas siswa untuk tindakan siklus I persentasinya hanya mencapai 62,5%. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori baik. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I Setelah melaksanakan tindakan siklus I, maka kegiatan selanjutnya adalah mengadakan tes hasil belajar siklus I dengan bentuk soal essay, jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 3.1 Hasil Analisis Tes Siklus I
No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Perolehan Skor tinggi Skor rendah Jumlah siswa keseluruhan Banyak siswa yang tuntas Banyak siswa yang tidak tuntas
Hasil 100 50 27 8 19
“Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
8
6. 7.
Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal
29,6% 59,2%
Banyaknya siswa yang tuntas x 100% Banyaknya siswa keseluruha n 8 = x 100% = 29,2% 27
Presentasi Tuntas Klasikal
=
Daya serap klasikal
=
Skor Total Peserta x 100% Skor Ideal Seluruh Test
1600 x 100% = 59,6 % 2700 Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes =
dengan bentuk essay diatas, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 8 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 19 orang. Jika dipresentasekan daya serap klasikal 59,6%, dan tuntas klasikal 29,2%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal, karena masih terdapat siswa yang belum tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 65%, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus 2. Tabel hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel 4.3. Data hasil evaluasi siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 53. 4. Refleksi Siklus I Dari hasil pelaksanaan siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut :
Membimbing siswa untuk bertangging jawab dinilai kurang
Memberikan kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang
Menjadikan siswa sebagai narasumber belum maksimal
Meminta siswa menafsirkan materi belum maksimal
Membimbing siswa memecahkan masalah dan sebagai mediator dinilai masih kurang
Siswa belum termotivasi dikrenakan aktivitas mengajar guru
“Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
9
b. Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I yang belum mencapai indikator ketuntasan yang di capai, maka dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I yaitu melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) lampiran 1 halaman 48, melakukan aktivitas guru dan siswa yang dibantu oleh teman sejawat, dan melaksanakan evaluasi diperoleh hasil masing-masing kegiatan yaitu: 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II `Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung terhadap aspek-aspek yang sudah ditentukan pada penelitian ini baik pada kegiatan awal, inti, maupun kegiatan akhir. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru yang dilakukan teman sejawat sebagai observer. Data hasil observasi pada tabel 4.4 di bawah ini terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada kegitan belajar mengajar berlangsung dan beberapa aspek sudah sangat baik namun ada beberapa aspek masih berada dalam kategori baik. Hasil observasi menunjukkan aktivitas guru siklus II, skor yang diperoleh sebesar 83 dari skor maksimal 88, sehingga presentase skor yang diperoleh hanya mencapai 94,3%,. Keterangan : SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru yang ditunjuk sebagai observer mengamati aktivitas siswa dan guru menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
10
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan. Aktivitas siswa saat proses belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel 2.2 Sebagai berikut: Tabel 2.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II
No
Indikator yang diamati
Kegiatan Awal - Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan - Memperhatikan indikator pembelajaran yang disampaikan oleh guru - Memperhatikan apersepsi yang disampaikan II Kegiatan Inti - Memperhatikan cara menggunakan media gambar - Memperhatikan tugas yang akan diberikan oleh peneliti - Siswa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan - Menggunakan waktu yang diberikan oleh guru - Siswa bertanya kepada guru - Siswa sebagai narasumber - Siswa menafsirkan materi ajar - Memecahkan masalah - Mejelaskan sebuah ide III Kegiatan Akhir - Menyimpulkan materi dan merangkum - Mengerjakan pekerjaan rumah IV Pemanfaatan waktu V Antusias Siswa Jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal Persentase (%)
Skor
Ket
4 4
SB SB
4
SB
3 4 3 4 3 4 4 4 4
B SB B SB B SB SB SB SB
4 4 4 4 60 64 93,75 %
SB SB SB SB
I
Keterangan : SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang Keterangan: 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
SB
11
1 = Kurang Data hasil observasi pada tabel 4.5 di atas aktivitas siswa untuk tindakan siklus II persentasinya naik mencapai 93,75%, seperti yang terlihat pada lampiran 7 halaman 58. Hal ini menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa menurut pengamatan berada dalam kategori sangat baik. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan hasil evaluasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada lampiran 8 halaman 57 pada akhir tindakan pembelajaran melalui tes dengan bentuk essay, diperoleh hasil ketuntasan siswa secara individu 24 orang, sedangkan yang tidak tuntas individu 3 orang. Jika dipresentasikan daya serap klasikal 89 %, dan tuntas klasikal 88,8%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah maksimal, karena sebagian besar siswa sudah tuntas individu dan mempengaruhi ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan klasikal yaitu 80%, sehingga penelitian ini cukup sampai di siklus II. Tabel hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.3. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halamana 59. Tabel 3.3 Hasil Analisis Tes Siklus II
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aspek Perolehan Skor tinggi Skor rendah Jumlah siswa keseluruhan Banyak siswa yang tuntas Banyak siswa yang tidak tuntas Presentase ketuntasan klasikal Presentase daya serap klasikal
Presentasi Tuntas Klasikal
Daya serap klasikal
Hasil 100 42 27 24 3 88,8 % 89 %
Banyaknya siswa yang tuntas x 100% Banyaknya siswa keseluruha n 24 x 100% = 88,8% = 27 Skor Total Peserta x 100% = Skor Ideal Seluruh Test =
“Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
12
=
2426 x 100% 2700
= 89%
4. Refleksi Siklus II Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi siswa dan guru serta tes akhir tindakan selama pelaksanaan tindakan siklus II, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui dampak dari tindakan yang diberikan. Adapun hasil evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II yaitu:
Membimbing siswa untuk bertangging jawab sudah maksimal
Memberikan kesempatan bertanya dan menjawab pertanyaan sudah baik
Menjadikan siswa sebagai nara sumber sudah baik
Meminta siswa menafsirkan materi sudah maksimal
Membimbing siswa memecahkan masalah dan sebagai mediator dinilai sudah maksimal
Siswa sudah termotivasi dikarenakan aktivitas mengajar guru
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian baik aktivitas guru dan siswa maupun evaluasi akhir tindakan dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siswa kelas III SD Inpres 2 Mensung ini berfokus pada keaktifan guru sebagai sumber informasi dan tanpa memperhatikan bahwa banyak ide/pemikiran yang ternyata mampu membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar, bahkan dengan menggunakan media gambar siswa lebih semangat dalam belajar. Dari hasil tes pada siklus ini, nilai tertinggi
mencapai 100, sedangkan
nilai terendahnya 42 Siklus I ini ada 1 orang siswa yang nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktifitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas siswa yang efektif. Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi presentase daya serap klasikal yang hanya mencapai 59,2% dan presentase ketuntasan belajar klasikal 29,6%. “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
13
Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru suda lebih aktif dalam diskusi. Semua aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus II dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus II ini, dimana daya serap klasikal mencapai 89 % dan ketuntasan belajar klasikal 88,8 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, sehingga membuktikan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres 2 Mensung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres 2 Mensung. Hasil aktivitas guru pada siklus I, diperoleh persentase nilai rata-rata 61,3%, untuk aktivitas siswa diperoleh persentase nilai rata-rata 62,5%. Hasil aktivitas guru pada siklus II, diperoleh persentase nilai rata-rata 94,3%, untuk aktivitas siswa diperoleh persentase nilai rata-rata 93,75%. Hasil belajar pada siklus I, diperoleh persentase daya serap klasikal 59,2%, dan persentase ketuntasan belajar 29,6%. Hasil belajar pada siklus II, mengalami peningkatan dengan persentase daya serap klasikal 89 %, dan persentase ketuntasan belajar mencapai 88,8 %. SARAN “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
14
1. Dengan menggunakan media gambar dapat dijadikan salah satu alat dalam pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penggunaan media gambar harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. (2003). Kriteria Taraf Keberhasilan. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.
“Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
15
Abdullah, 1998. Pengertian IPA Sains dalam Pengetahuan Teoritis. Jakarta Pusat Perbukuan Carlin, 1993. Pengertian Sains disekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Deistamalina, 2009. Desaign Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Endang Sri Suswarni, 2009. Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan bercerita dalam meta pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SD Negeri 1 Sragen. Penelitian Tindakan Kelas. diakses tanggal 20-06-2014 Hamalik, 1982. Kelemahan Media Gambar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Harlen, 1997. Karakter Utama Sains. http//www.menurutparaahli. diakses tanggal 20-06-2014 Hakim . 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar . http//www.menurutparaahli. diakses tanggal 20-06-2014 Kamus Bahasa Indonesia, 1995. Istilah Hasil Belajar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Latuheru, 2002. Jenis jenis media gambar. Jakarta: Bumi Aksara Rahmanto, 1994. Jenis jenis media gambar. Jakarta: Bumi Aksara Riyanto, 1982. Jenis-jenis media gambar. Jakarta: Bumi Aksara Rohani, 1997. Manfaat Media Gambar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sagala, 2003. Pola-pola perilaku terbimbing. Jakarta: Bumi Aksara Syamsudin Dkk, 2007. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Perbukuan “Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”
16
Slameto, 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Slameto, 2008. Pengertian Hasil Belajar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sudirman, 1991. Media Gambar sebagai Sumber //www.menurutparaahli. diakses tanggal 20-06-2014
Belajar.
Sudjana, 2009. Langkah-langkah penggunaan Media //www.menurutparaahli. diakses tanggal 20-06-2014
Gambar.
Sunarto, 2009. Kelebihan Media Gambar. SD Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Suyono, 1998. Pengertian Sains disekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Tutik Nurhayati, 2013. Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VIII/33 Surabaya. Penelitian Tindakan Kelas. diakses tanggal 20-06-2014
“Rajlin” PGSD Program Sarjana Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP UNTAD”