MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
merupakan
ciri
ABSTRAK
bangsa Indonesia. Oleh karena itu
selalu
tersebut
dan
dikembangkan
dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai
luhur
melalui upaya
pendidikan.
Pengenalan
lingkungan,
sosial,
keadaan
dan
budaya
kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan
pengembangan
lingkungan
melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang
peningkatan
kualitas
sumber daya manusia, dan pada akhirnya
diarahkan
untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan dengan
Kata kunci: muatan lokal, kurikulum 2013, sekolah dasar
harus
dilestarikan
bangsa Indonesia
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Penerapan muatan lokal di Sekolah Dasar dalam Kurikulum 2013 dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya seperti seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani dan kesehatan. Muatan lokal juga dapat berdiri menjadi mata pelajaran sendiri yang membutuhkan alokasi waktu tersendiri.
yang
memperkaya nilai-nilai kehidupan
keanekaragaman Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I Program Studi PGSD FKIP UAD Email:
[email protected]
khas
yang
berkaitan
dimasukkannya
program
muatan lokal dalam kurikulum di sekolah dasar dilandasi kenyataan
PENDAHULUAN Indonesia yang terdiri dari
bahwa
di
Indonesia
terdapat
beranekaragam kebudayaan. Sekolah
berbagai macam suku bangsa yang
tempat
memiliki
dilaksanakan merupakan bagian dari
keanekaragaman
program
multikultur (adat istiadat, tata cara,
masyarakat.
bahasa,
kerajinan,
program pendidikan di sekolah perlu
keterampilan daerah, dan lain-lain)
memberikan wawasan yang luas
kesenian,
Oleh
pendidikan
karena
itu,
pada
peserta
kekhususan
didik yang
tentang ada
di
lingkungannya.
lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan
Muatan lokal sebagai bahan
oleh
daerah
sesuai
dengan
kajian yang membentuk pemahaman
keadaan dan kebutuhan daerah
terhadap potensi di daerah tempat
masing-masing serta cara yang
tinggalnya
untuk
digunakan
sikap,
penyelenggaraan
kegiatan
keterampilan
belajar-mengajar.
Sedangkan
kepada peserta didik agar mengenal
Abdullah
(2007:260)
dan menjadi lebih akrab dengan
menjelaskan
lingkungan
merupakan program pendidikan
bermanfaat
memberikan
bekal
pengetahuan,
dan
alam,
sosial,
dan
sebagai
muatan
budayanya. Selain itu juga peserta
yang
didik
penyampaiannya
agar
memiliki
bekal
kemampuan dan keterampilan serta
dengan
pengetahuan mengenai daerahnya
pedoman
isi
dan
lokal
media dikaitkan
lingkungan
alam,
lingkungan
sosial,
dan
yang berguna bagi dirinya maupun
lingkungan
budaya
serta
lingkungan
pada
kebutuhan daerah dan wajib
umumnya. Peserta didik diharapkan
diikuti oleh siswa daerah itu.
memiliki sikap dan perilaku yang
Disebutkan Dakir (2004: 102)
selaras
nilai-nilai/aturan-
muatan lokal Ialah program
aturan yang berlaku di daerahnya,
pendidikan yang isi dan media
serta
penyampainannya
masyarakat
dengan
melestarikan
mengembangkan budaya
dan
nilai-nilai
setempat
dalam
luhur rangka
menunjang pembangunan nasional.
dikaitkan
dengan lingkungan alam dan lingkungan
budaya
serta
kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah
PEMBAHASAN A. Pengertian Muatan Lokal Menurut (2007:5)
kurikulum
itu. Menurut
Permendikbud
Mulyasa
nomor 81A tahun 2013 tentang
muatan
implementasi kurikulum 2013
Muatan lokal merupakan bahan
dimaksudkan
kajian pada satuan pendidikan
pemahaman
yang berisi muatan dan proses
terhadap
potensi
pembelajaran
tempat
tinggalnya
dan
tentang
keunikan
lokal
potensi yang
membentuk peserta
mengembangkan
didik
di
daerah untuk
kompetensi
dimaksudkan untuk membentuk
yang disesuaikan dengan ciri
pemahaman
khas
terhadap
peserta
potensi
di
didik daerah
dan
potensi
daerah,
termasuk keunggulan daerah.
tempat tinggalnya. Sedangkan
B. Ruang Lingkup Muatan Lokal
dalam kurikulum tingkat satuan
Ruang lingkup Muatan
pendidikan (KTSP) disebutkan
lokal mencakup ruang lingkup
bahwa muatan lokal merupakan
keadaan dan kebutuhan daerah
kegiatan
dan ruang lingkup isi, yaitu:
kurikuler
mengembangkan
untuk
kompetensi
1. Lingkup
Keadaan
dan
yang disesuaikan dengan ciri
Kebutuhan Daerah. Keadaan
khas
daerah adalah segala sesuatu
dan
termasuk yang
potensi
daerah,
keunggulan daerah,
materinya
tidak
yang
terdapat
didaerah
dapat
tertentu yang pada dasarnya
dikelompokkan ke dalam mata
berkaitan dengan lingkungan
pelajaran yang ada. Substansi
alam,
mata pelajaran muatan lokal
ekonomi,
ditentukan
sosial
oleh
satuan
lingkungan
sosial
dan
lingkungan
budaya.
Kebutuhan
pendidikan, tidak terbatas pada
daerah adalah segala sesuatu
mata pelajaran keterampilan.
yang
Dari beberapa pendapat
diperlukan
masyarakat di suatu daerah,
diatas dapat disimpulkan bahwa
khususnya
kurikulum
kelangsungan
muatan
lokal
oleh
untuk hidup
dan
merupakan bahan kajian yang
peningkatan taraf kehidupan
berisi
muatan
pembelajaran dan
dan
proses
masyarakat
tersebut,
yang
tentang
potensi
disesuaikan
dengan
arah
keunikan
lokal
yang
perkembangan daerah serta
potensi
daerah
bersangkutan. daerah
yang
daerah,
Kebutuhan
tersebut
keterampilan
dan
daerah,
adat
kerajinan
misalnya
istiadat,
kebutuhan untuk:
dan
pengetahuan
tentang berbagai ciri khas
a. Melestarikan
dan
lingkungan alam sekitar, serta
mengembangkan
hal-hal yang dianggap perlu
kebudayaan daerah
oleh
b. Meningkatkan kemampuan
daerah
yang
bersangkutan. dan
C. Mengembangkan
Muatan
keterampilan di bidang
Lokal
tertentu, sesuai dengan
Muatan Lokal dikembangkan
keadaan perekonomian daerah
melalui tahapan sebagai berikut. 1.
c. Meningkatkan penguasaan
Melakukan identifikasi dan analisis konteks kurikulum.
bahasa
Identifikasi
konteks
Inggris untuk keperluan
kurikulum meliputi analisis
seharihari,
ciri
dan
khas,
potensi,
menunjang
keunggulan, kearifan lokal,
pemberdayaan individu
dan
dalam
daerah. Metode identifikasi
belajar
melakukan lebih
(belajar
lanjut
dan
sepanjang
hayat)
analisis
disesuaikan
dengan kemampuan tim. 2.
d. Meningkatkan
kebutuhan/tuntutan
Menentukan jenis muatan lokal
yang
akan
kemampuan
dikembangkan.
berwirausaha.
Jenis muatan lokal meliputi
2. Lingkup
isi/jenis
muatan
empat rumpun muatan lokal
lokal
yang
Lingkup isi muatan lokal
persinggungan
dapat berupa: bahasa daerah,
budaya
bahasa
sosio-budaya-politik),
Inggris,
kesenian
merupakan
lokal
antara (dimensi
kewirausahaan,
pra-
vokasional
(dimensi
ekonomi),
pendidikan
lingkungan, dan kekhususan lokal
lainnya
fisik).
(dimensi
Budaya
mencakup
lokal
pandangan-
pandangan yang mendasar, nilai-nilai
sosial,
dan
artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat
lokal.
Kewirausahaan
dan
pra-
vokasional adalah muatan lokal
yang
pendidikan
mencakup yang
tertuju
pada pengembangan potensi jiwa
usaha
kecakapannya.
dan
Pendidikan
lingkungan & kekhususan lokal lainnya adalah mata pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan
lebih
baik,
mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan mengembangkan lingkungan. antara
potensi Perpaduan
budaya
kewirausahaan, vokasional,
lokal, pra-
lingkungan
hidup, dan kekhususan lokal lainnya
yang
menumbuhkan kecakapan hidup.
dapat suatu
3.
Menentukan bahan kajian
f. kelayakan
yang
muatan lokal.
berkaitan
Kegiatan ini pada dasarnya
pelaksanaan
untuk
satuan pendidikan;
mendata
mengkaji
dan berbagai
dengan di
g. karakteristik
yang
kemungkinan muatan lokal
sesuai
yang dapat diangkat sebagai
kondisi dan situasi
bahan kajian sesuai dengan
daerah;
dengan
keadaan
kebutuhan pendidikan.
dengan
dan
h. komponen
analisis
satuan
kebutuhan
muatan
Penentuan
lokal
(ciri
khas,
bahan kajian muatan lokal
potensi, keunggulan,
didasarkan
dan
pada
kriteria
berikut.
kebutuhan/tuntutan);
a. kesesuaian
dengan
mengembangkan
tingkat
kompetensi
perkembangan
yang mengacu pada
peserta didik
kompetensi inti;
b. kemampuan dan
guru
pendidik
yang diperlukan; tersedianya
menyusun
dasar
silabus
muatan lokal. D. Langkah pelaksanaan muatan lokal
sarana
dan prasarana; d. tidak
j.
ketersediaan
tenaga
c.
i.
Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri
bertentangan
dan/atau
bahan
kajian
yang
dengan agama dan
dipadukan ke dalam mata pelajaran
nilai luhur bangsa;
lain dan/atau pengembangan diri.
e. tidak
menimbulkan
kerawanan dan keamanan;
sosial
Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa pelajaran
khusus
muatan
mata lokal.
Muatan lokal dilaksanakan selama
satu semester atau satu tahun atau
direncanakan oleh satuan pendidikan,
bahkan selama tiga tahun.
atau dapat meminta bantuan kepada
lokal
Proses pembelajaran muatan
satuan pendidikan terdekat
mencakup
masih
empat
aspek
dalam
satu
yang
daerahnya.
(kognitif, afektif, psikomotor, dan
Beberapa satuan pendidikan dalam
action).
pembelajaran
satu daerah yang belum mampu
muatan lokal mengutamakan unjuk
mengembangkannya dapat meminta
kerja, produk, dan portofolio. Satuan
bantuan tim pengembang kurikulum
pendidikan dapat menentukan satu
daerah.
Penilaian
atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran
muatan
Penyelenggaraan disesuaikan
dengan
karakteristik Satuan
muatan potensi
satuan
pendidikan
Bahan kajian disesuaikan
lokal.
dengan
lokal
peserta
dan
pendidikan.
tingkat didik
perkembangan yang
mencakup
perkembangan pengetahuan dan cara berpikir,
emosional,
dan
sosial
yang
tidak
peserta didik. Pembelajaran diatur
khusus
untuk
agar tidak memberatkan peserta didik
muatan lokal dapat bekerja sama atau
dan tidak mengganggu penguasaan
menggunakan tenaga dengan pihak
kurikulum nasional. Oleh karena itu,
lain.
pelaksanaan
memiliki
tenaga
Satuan pendidikan sekolah dasar yang mampu mengembangkan
dihindarkan
beserta
silabusnya
dapat
dari
lokal penugasan
pekerjaan rumah (PR).
standar kompetensi dan kompetensi dasar
muatan
Program dikembangkan
pengajaran dengan
melihat
melaksanakan mata pelajaran muatan
kedekatannya dengan peserta didik
lokal. Apabila satuan pendidikan
yang meliputi kedekatan secara fisik
belum
dan secara psikis. Dekat secara fisik
mampu
mengembangkan
standar kompetensi dan kompetensi
berarti
dasar
maka
lingkungan
dapat
sekolah peserta didik, sedangkan
lokal
dekat secara psikis berarti bahwa
satuan
beserta
silabusnya,
pendidikan
melaksanakan
muatan
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
bahan
bahwa
terdapat
tempat
kajian
dalam
tinggal
tersebut
dan
mudah
dipahami oleh kemampuan berpikir
tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu,
dan
guru diharapkan dapat memilih dan
mencerna
informasi
sesuai
dengan usia peserta didik. Untuk itu,
menggunakan
bahan
disusun
melibatkan peserta didik aktif dalam
berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1)
proses belajar mengajar, baik secara
bertitik tolak dari hal-hal konkret ke
mental, fisik, maupun sosial.
pengajaran
perlu
strategi
yang
abstrak; (2) dikembangkan dari yang
Bahan kajian muatan lokal
diketahui ke yang belum diketahui;
yang diajarkan harus bersifat utuh
(3)
ke
dalam arti mengacu kepada suatu
pengalaman baru; (4) dari yang
tujuan pengajaran yang jelas dan
mudah/sederhana
memberi
dari
pengalaman
sukar/rumit.
ke
lama
yang
Selain
itu,
lebih
makna
kepada
peserta
bahan
didik. Namun demikian bahan kajian
diharapkan
muatan lokal tertentu tidak harus
bermakna bagi peserta didik yaitu
secara terus-menerus diajarkan mulai
bermanfaat karena dapat membantu
dari kelas I sampai dengan kelas VI,
peserta
atau dari kelas VII sampai dengan
kajian/pelajaran
didik
dalam
kehidupan
sehari-hari.
kelas IX, atau dari kelas X sampai
Bahan
kajian/pelajaran
dengan kelas XII. Bahan kajian
memberikan
muatan lokal juga dapat disusun dan
keluwesan bagi guru dalam memilih
diajarkan hanya dalam jangka waktu
metode mengajar dan sumber belajar
satu semester, dua semester, atau
seperti buku dan nara sumber. Dalam
satu tahun ajaran.
kaitan dengan sumber belajar, guru
E. Penilaian
diharapkan
dapat
diharapkan dapat mengembangkan
Muatan
Lokal
dalam Pembelajaran
sumber belajar yang sesuai dengan
Penilaian
memanfaatkan potensi di lingkungan
kompetensi
satuan pendidikan, misalnya dengan
dilakukan
berdasarkan
indikator.
memanfaatkan tanah/kebun satuan
Penilaian
dilakukan
dengan
pendidikan, meminta bantuan dari
menggunakan tes dan non tes dalam
instansi
bentuk
terkait
atau
dunia
usaha/industri (lapangan kerja) atau
dasar
pencapaian
tertulis
pengamatan
peserta
maupun
kinerja,
didik
lisan,
pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa
berkelanjutan.
tugas,
produk,
Berkelanjutan dalam arti
penggunaan portofolio, dan penilaian
semua indikator ditagih,
diri.
kemudian
hasilnya
dianalisis
untuk
proyek
dan/atau
Penilaian
merupakan
serangkaian
kegiatan
untuk
menentukan kompetensi
dan
dasar yang telah dimiliki
menafsirkan data tentang proses dan
dan yang belum, serta
hasil belajar peserta didik yang
untuk
dilakukan
kesulitan siswa.
memperoleh,
menganalisis,
secara
sistematis
berkesinambungan,
dan
sehingga
d.
mengetahui
Hasil penilaian dianalisis
menjadi informasi yang bermakna
untuk menentukan tindak
dalam pengambilan keputusan.
lanjut.
Hal-hal
lanjut
perlu
berupa perbaikan proses
diperhatikan dalam penilaian muatan
pembelajaran berikutnya,
lokal, yaitu:
program
remedi
bagi
didik
yang
a.
b.
yang
Tindak
Penilaian
diarahkan
peserta
untuk
mengukur
pencapaian
pencapaian kompetensi.
kompetensinya di bawah
Penilaian menggunakan
kriteria ketuntasan, dan
acuan
yaitu
program pengayaan bagi
yang
peserta didik yang telah
kriteria;
berdasarkan
apa
bisa dilakukan peserta
memenuhi
didik setelah mengikuti
ketuntasan.
proses pembelajaran, dan
c.
e.
kriteria
Sistem penilaian harus
bukan untuk menentukan
disesuaikan
posisi seseorang terhadap
pengalaman belajar yang
kelompoknya.
ditempuh dalam proses
Sistem
yang
direncanakan sistem
penilaian
adalah yang
dengan
pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran
menggunakan
pendekatan
tugas
bagian integral dari pendidikan
observasi lapangan maka
semua mata pelajaran, muatan
evaluasi harus diberikan
lokal dan pengembangan diri.
baik
1. Kecakapan Hidup Personal
pada
proses
(keterampilan
proses)
misalnya
meliputi:
teknik
wawancara,
a. Rajin beribadah
maupun
b. Kejujuran
produk/hasil melakukan
c. Kedisiplinan
observasi lapangan yang
d. Kerja keras
berupa informasi yang
Diintegrasikankan dengan mata
dibutuhkan.
pelajaran Agama, Akhlak Mulia,
F. Contoh
Pengeintegrasian
dalam kurikulum 2013 Sekolah Dasar N Minggiran II memberikan
Bahasa Indonesia, dan Olahraga 2. Pendidikan Kecakapan Hidup Sosial meliputi: a. Memiliki sikap sportif
pendidikan
b. Membiasakan
kecakapan hidup (life skill), yang
mencakup
pribadi, kecakapan
sosial,
akademik
dan
kecakapan vokasional,
secara
terpadu. Pelaksanaann
pendidikan
kecakapan hidup dimaksudkan untuk memberikan pengalaman, menumbuhkan pengetahuan, dan memberikan
ketrampilan,
sebagai bekal ketrampilan dasar bersosialisasi
dalam
hidup
bermasyarakat.
Pendidikan
kecakapan
merupakan
hidup
sehat
kecakapan
kecakapan
hidup
c. Sanggup bekerjasama Diintegrasikan
dengan
mata
pelajaran PKN, IPS, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan,
dan
Ilmu
Pengetahuan Alam.
KESIMPULAN Muatan lokal merupakan bahan kajian yang berisi muatan dan proses
pembelajaran
tentang
potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan pemahaman
membentuk peserta
didik
terhadap
potensi
di
tempat
tinggalnya
mengembangkan
daerah untuk
Mulyasa,
E.
yang disesuaikan dengan ciri
Tingkat
Satuan
khas
Bandung: Rosdakarya
dan
termasuk
kompetensi
Pegangan Kuliah. Jakarta: Rineka Cipta
potensi
daerah,
keunggulan daerah.
Dalam pengembangan muatan lokal di sekolah dasar perlu keterlibatan terutama
di
berbagai
unsur,
tingkat
satuan
pendidikan seperti: guru, kepala sekolah,
serta
komite
sekolah/madrasah. Di sisi lain, pemerintah
daerah
beserta
perangkat
daerah
yang
melaksanakan
pemerintahan
daerah di bidang pendidikan perlu mendukung dalam bentuk supervisi serta koordinasi sesuai dengan
kewenangan
masing-
masing. Muatan lokal dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya atau berdiri sendiri
sesuai
dengan
kebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek; Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Dakir. 2004. Pengembangan
Perencanaan dan Kurikulum: Buku
2007. Kurikulum Pendidikan.
Permendikbud no 81 A tentang implementasi Kurikulum 2013 lampiran ii Pedoman Pengembangan Muatan Lokal BIOGRAFI PENULIS Nama: Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I Tempat/ Tanggal lahir: Blora/ 11 Mei 1987 Institusi: PGSD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Alamat Rumah: KrapyakWetan, Sewon, Bantul, Yogyakarta No HP: 08974228505 Email :
[email protected]