Mengintegrasikan Blog Sebagai Media Pembelajaran Blog sebagai media menulis di Internet selama ini oleh sebagian besar blogger (sebutan untuk para pengguna blog) hanya difungsikan sebagai media curahan hati untuk menuliskan catatan harian saja, padahal blog dapat difungsikan lebih dari sekedar diary online. Dalam bidang pendidikan misalnya, blog dapat difungsikan sebagai media pengajaran dalam kelas-kelas yang ada untuk mendukung dan aktifitas pembelajaran. Simak selengkapnya dalam penjelasan-penjelasan berikutnya Penerapan E-Learning (pembelajaran elektronik) dalam lembaga pendidikan yang ingin memasukkan ICT (Information and Communication Technology) dalam proses pendidikan salah satunya dapat dilakukan menggunakan Blog. Biasanya lembaga pendidikan tinggi (universitas) menggunakan LMS (Learning Management System) untuk menyediakan virtual classroom (ruang kelas virtual) di Internet. Virtual classroom yang dimiliki biasanya memiliki banyak metafora ruang kelas konvensional seperti forum diskusi, pengumpulan tugas, katalog/perpustakaan bahan ajar, katalog hyperlink dan lain sebagainya. Lembaga pendidikan tinggi yang memiliki dana besar dan sumber daya pengembang IT mumpuni biasanya melakukan pengembangan LMS sendiri. Bagi lembaga yang memiliki dana besar tetapi tidak mampu melakukan pengembangan biasanya membeli atau menyewa LMS dari pihak ketiga, tetapi bagi lembaga yang memiliki dana dan sumber daya pengembang yang kurang, biasanya menggunakan aplikasi LMS gratis dan open source semacam Moodle (http://moodle.org). Namun, bagi lembaga pendidikan yang hanya memiliki koneksi Internet saja dan tidak memiliki server-server yang dikelola sendiri, dapat memanfaatkan layanan Blog gratis yang banyak tersebar di Internet. Bagi institusi yang memiliki server web dan domain yang dikelola sendiri dapat melakukan instalasi blog engine semacam Wordpress (http://wordpress.org) ke dalam server-nya. Layanan Blog gratis yang dapat digunakan, salah satunya adalah Edublogs (http://edublogs.org), yaitu sebuah layanan blog gratis yang diperuntukkan bagi para pendidik, pustakawan, penulis, peneliti dan laboran. Blog yang dikhususkan pagi para pendidik profesional ini memiliki banyak fitur pada versi terbarunya. Penulis sendiri memilih menggunakan layanan Blog ini dibanding
menggunakan
layanan
blog
gratis
lainnya
(Blog
penulis
beralamat
di
http://gora.edublogs.org). Praktisi pendidikan dari ITB (Institut Teknologi Bandung) yang juga seorang praktisi IT, Bapak Budi Rahardjo juga memiliki sebuah blog di Edublogs dengan alamat http://budi.edublogs.org. Bagaimana mengintegrasikan penggunaan Blog dalam aktifitas pembelajaran? Penulis memberikan dua contoh skenario integrasi Blog dalam proses pembelajaran. Pada skenarion pertama, para pengajar dapat menggunakan Blog untuk menampilkan informasi perkuliahan, bahan ajar yang siap di download, daftar hyperlink sebagai referensi siswa, melakukan pemberian tugas dan menampilkan hasil penelitan dosen, untuk kemudian siswa dapat mengunjungi Blog tersebut untuk membaca informasi perkuliahan yang diampu dosen bersangkutan, men-download bahan ajar serta memberikan pertanyaan dan komentar atas informasi yang tersedia, sehingga informasi akan berjalan dua arah dan interaktif, tidak hanya dari dosen ke mahasiswa, tetapi juga dari mahasiswa ke dosen. Skenario kedua adalah dosen memberikan tugas ke mahasiswa secara lisan dan ditayangkan dalam Blog dosen bersangkutan, untuk mengumpulkan tugas, mahasiswa harus menuliskan tugasnya dalam Blog pribadi mahasiswa. Cara penilaian dilakukan dosen dengan mengunjungi Blog mahasiswa, untuk kemudian memberi komentar pada tugas yang ditampilkan dalam Blog tersebut. Dengan cara seperti ini, mahasiswa tidak hanya bertanggung jawab atas isi tugas kepada dosen saja, melainkan bertanggung jawab pula kepada publik sebagai pembaca, yang tersebar di seluruh dunia. Selain mendidik dan mengenalkan mahasiswa menulis menggunakan media Internet, skenario seperti ini juga mampu mendongkrak nama institusi pendidikan di dunia maya serta melatih mahasiswa untuk berbagi ilmu dengan orang lain. Media yang dimuat dalam Blog-pun beragam, tidak sekedar teks, gambar dan hyperlink dan file saja. Layanan Edublogs misalnya, menyediakan fasilitas untuk memasukkan media video dan animasi kedalam setiap posting yang dibuat. Konten video yang dimasukkan merupakan video yang telah dihosting-kan dalam layanan video hosting YouTube, GoogleVideo dan i-Film. Sedangkan format animasi yang dapat
dimasukkan berupa animasi Flash (*.swf) dan Macromedia Director (*.dcr). Bahkan tersedia berbagai macam Plugin, bagi pengguna blog engine Wordpress yang memungkinkan dosen melengkapi blog-nya dengan fasilitas polling, survey serta galeri galeri foto. Lewat integrasi Blog dalam aktifitas pembelajaran diharapkan jam tatap muka antara mahasiswa dan dosen diharapkan dapat meningkat. Selain itu diskusi yang terekam/tersimpan dalam fasilitas komentar yang tersedia dapat pula menjadi referensi tambahan bagi para pembaca blog. Lain dengan aktifitas diskusi dalam kelas tatap muka di kelas konvensional, diskusi dalam blog akan selalu tersimpan dan dapat dilihat serta dibaca kapan saja. Source : Winastra Gora, ( http: //gora.edublogs.org/)
A. Pendahuluan Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global. Oleh
karena
itu,
setiap
negara
berlomba
untuk
mengintegrasikan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegaranya untuk untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Apa akibatnya? Negara yang telah maju dan mampu mengintegrasikan teknologi tersebut secara sistemik/holistik, melompat berkali lipat jauh lebih maju. Beberapa contoh yang telah maju dan jauh meninggalkan diantaranya adalah Singapura, Jepang dan Korea. Sementara itu, negara-negara berkembang lain yang belum mampu mengintegrasikan teknologi tersebut secara komprehensif semakin berkali lipat jauh tertinggal. Kondisi seperti ini dinamakan kesenjangan digital (digital divide). B. Apa itu Blog ? Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri. Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para pembuatnya atau para Blogger. Blog yang pada mulanya merupakan ''catatan perjalanan'' seseorang di internet, yaitu link ke website yang dikunjungi dan dianggap
menarik, kemudian menjadi jauh lebih menarik daripada sebuah daftar link. Hal ini disebabkan karena para Blogger biasanya juga tidak lupa menyematkan komentarkomentar ''cerdas'' mereka, pendapat-pendapat pribadi dan bahkan mengekspresikan sarkasme mereka pada link yang mereka buat. Dari komentar-komentar tadi biasanya Blog kemudian menjadi jendela yang memungkinkan kita ''mengintip'' isi kepala dan kehidupan sehari-hari dari penciptanya. Blog adalah cara mudah untuk mengenal kepribadian seseorang Blogger. Topik-topik apa yang dia sukai dan tidak dia sukai, apa yang dia pikirkan terhadap link-link yang dia pilih, apa tanggapannya pada suatu isu. Seluruhnya biasanya tergambar jelas dari Blog-nya. Karena itu Blog bersifat sangat personal. Roger Yim, seorang kolumnis San Francisco Gate pada artikelnya di Februari 2001, menuliskan bahwa sebuah Blog adalah persilangan antara diary seseorang dan daftar link di internet. Sedangkan Scott Rosenberg dalam kolomnya di majalah online Salon pada Mei 1999 menyimpulkan bahwa Blog berada pada batasan website yang lebih bernyawa daripada sekadar kumpulan link tapi kurang instrospektif dari sekadar sebuah diary yang disimpan di internet. Perkembangan lain dari Blog yaitu ketika kemudian Blog bahkan tidak lagi memuat link-link tapi hanya berupa tulisan tentang apa yang seorang Blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi diary anline yang berada di internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog dari diary atau jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain. Para Blogger dengan sengaja mendesain Blog-nya dan isinya untuk dinikmati orang lain. Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman What's New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya Justin's Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada di luar sana belumlah seberapa. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri. Pada Agustus 1999 sebuah perusahaan Silicon Valley bernama Pyra Lab meluncurkan layanan Blogger.com yang memungkinkan siapa pun dengan pengetahuan dasar tentang HTML dapat menciptakan Blog-nya sendiri secara online dan gratis. Walaupun sebelum itu (Juli 1999) layanan membuat Blog online dan gratis yaitu Pitas telah ada dan telah membuat Blogger bertambah hingga ratusan, tetapi jumlah Blog tidak pernah bertambah banyak begitu rupa sampai Blogger.com muncul di dunia per-blog-an. Blogger.com sendiri saat ini telah memiliki hingga 100.000 Blogger yang menggunakan layanan mereka dengan pertumbuhan jumlah sekitar 20% per bulan. Blogger.com dan Pitas tentu tidak sendirian, layanan pembuat blog online diberikan pula oleh Grouksoup, Edit this Page dan juga Velocinews. Sejak saat itu Blog kian hari kian bertambah hingga makin sulit untuk mengikutinya. Eatonweb Portal adalah salah satu daftar Blog terlengkap yang kini ada diantara daftar Blog lainnya. Ribuan Blog kemudian bermunculan dan masingmasing memilih topik bahasannya sendiri, dimulai dari bagaimana menjadi orangtua yang baik, hobi menonton film, topik politik, kesehatan, seks, olah raga, buku komik dan macam-macam lagi. Bahkan Blogger ada Blog tentang barang-barang aneh yang dijual di situs lelang Ebay yang bernama Who Would By That? Cameron Barret menulis pada Blog-nya esai berjudul ''Anatomy of a Weblog'' yang menerangkan tema dari Blog. Blog seringkali sangat terfokus pada sebuah subjek unik yaitu sebuah topik dasar dan/atau sebuah konsep yang menyatukan tematema dalam Blog tersebut. Secara sederhana topik sebuah Blog adalah daerah
kekuasaan si Blogger-nya tanpa ada editor atau bos yang ikut campur, tema segila apa pun biasanya dapat kita temukan sejalan dengan makin bermunculannya Blog di internet. Dan ya, ide itu telah terpikirkan, Blogger bahkan sekarang telah membuat Blog dari Blog, dan bahkan Blog dari Blog dari Blog. Dari sedemikian banyak Blog yang ada, Blog-blog yang menetapkan standar dari Blog dan terkenal sehingga memiliki penggemarnya sendiri di antaranya adalah Blog milik Jorn Barger, Robot Wisdom yang disebut-sebut merupakan Blog terbesar dan paling berguna dimana dia setiap harinya menyodorkan sekian banyak link yang dibentuk dari ketertarikannya pada seni dan teknologi. Camworld adalah Blog populer milik Cameron Barret seorang desainer interaktif di mana dia mengkatrgorikan topik-topik Blog-nya pada kategori, Random Thoughts, Web Design dan New Media. Camworld dapat disebut sebagai Blog klasik dalam arti Blog tersebut mengandung dosis tepat dari karakter dan opini pribadi dicampur dengan keselektifan pemilihan link-nya. C. Perubahan Paradigma Di Dalam Proses Pembelajaran Sejumlah perubahan paradigma di dalam proses pembelajaran perlu kita lakukan agar kita siap memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berikut ini adalah paradigma yang perlu segera diubah dan secepatnya menyesuaikan dengan perkembangan sistem, infrastruktur dan konten pembelajaran berbasis TIK :
D. Blog Bagi Dunia Pendidikan Weblog adalah media yang digunakan secara personal, baik individual maupun institusional. Tidak ada persyaratan personal yang diberikan dari pihak manapun untuk bisa memiliki dan mengelola weblog sendiri. Formatnya yang mudah diaplikasikan dan pengelolaannya yang tidak rumit membuat media ini bisa diopersikan oleh siapapun. Selain karena sifatnya yang ada dalam jaringan internet, beberapa kelebihan dari blog lainya adalah sifatnya berdiri sendiri sebagai media, selain itu blog juga cenderung non-formal dalam penggunaan bahasa yang dipakainya. Blog memungkinkan terjadinya iteraktifitas atara sember dengan penerima informasi. Informasi yang disampaikan akan langsung direspon, ditambahi, dikoreksi dan diperkaya oleh orang lain. Oleh karena itu, suatu topic mungkin bisa menjadi lebih menarik dengan adanya diskusi antara blooger dengan pengunjung weblognya. Tidak diperlukan kemampuan teknis atau kemampuan dasar jurnalisme untuk mempublikasikan informasi dalam weblog.
Blog memberikan manfaat yang cukup besar bagi dunia pendidikan seperti: 1. Sebagai media pembelajaran Blog dapat digunakan sebagai media pembelajaran baik yang bersifat formal maupun informal karena dalam blog yang mereka buat terdapat banyak informasi yang dibutuhkan oleh orang lain. 2. Sebagai tempat ajang diskusi Blog dapat juga digunakan sebagai sarana ajang diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu. 3. Sebagai tempat berbagi informasi Kita dapat berbagi informasi yang mungkin belum diketahui oleh orang lain dengan cara menuliskannya di blog kita. 4. Sebagai tempat berkomunikasi. Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang membaca blog kita dengan memberikan jawaban atau membalas komentar yang ia berikan. 5. Sebagai tempat curhat dalam dunia maya Bila kita sedang ada masalah atau merasa kebingungan terhadap suatu hal, maka kita dapat menceritakan permasalahan tersebut di dalam blog kita. Siapa tahu ada pembaca yang berkenan memberikan masukan atau saran untuk penyelesaian terbaik dari masalah tersebut. Disamping manfaat di atas, manfaat blog bagi guru atau dosen, yaitu : a. Isinya bisa luas menyangkut banyak hal pengajaran b. Bisa dijadikan ajang belajar menulis untuk menuangkan ide c. Bukti portofolio seorang guru terkait profesionalitasnya
d. Relatif lebih hemat biaya e. Menembus ruang f. Bebas aturan alias suka-suka yg nulis (yg ada hanya etika atau aturan tidak tertulis) g. Melepaskan kebiasaan formalitas untuk menghambur uang rakyat h. Pengembangan proses pembelajaran yang bervariatif i. Bisa mengembangkan jaringan lebih luas antar guru di negara lain Menurut Onno W. Purbo (1998) paling tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu: a. Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara. Peserta didik dapat dengan mudah belajar pada para ahli di bidang yang diminatinya. b. Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. c. Di samping itu kini hadir perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya. Menurut pendapat Budi Rahardjo (2002). Manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama. Penelitian di Amerika Serikat tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan diketahui memberikan dampak positif (Pavlik, 19963). Studi lainya dilakukan oleh Center for Applied Special Technology (CAST), “bahwa pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukan positif terhadap hasil belajar peserta didik”.
E. Kelemahan E-learning dengan Blog Beberapa kelemahan blog diantaranya adalah rentan terkena virus, hacker atau spywere. Selain itu, blog juga kurang sentuhan manusiawi, mudah disalahgunakan fungsinya, dan tulisan yang ada di dalam blog kurang dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain : 1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. 2) Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar. 3) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. 4) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 5) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. 6) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 7) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. 8) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. 9) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
F. PENUTUP Sebenarnya pemanfatan internet untuk e-learning di Indonesia bisa ditingkatkan kalau fasilitas yang mendukungnya memadai, baik fasilitas yang berupa infrastruktur maupun fasilitas yang bersifat kebijakan. Hal ini bukan saja didukung oleh data seperti yang disajikan diatas, namun juga semakin banyaknya warnet yang muncul diberbagai pelosok di Indonesia. Pengguna internet bukan saja dari kalangan pelajar dan mahasiswa, namun juga dari kalangan masyarakat yang lain. Hal ini bisa dipakai sebagai indikasi bahwa internet memang diperlukan untuk membantu kelancaranan pekerjaan atau tugas-tugas pengguna internet.
Untuk mendukung proses integrasi Blog di dalam pembelajaran, maka harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi TIK dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip: [1] Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna. [2] Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya. [3] Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya. [4] Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. [5] Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah. [6] Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning” [7] Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)). [8] Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000). [9] High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).