Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
Oleh: NUR AMINARSIH NPM: 12.1.01.11.0100
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI NUR AMINARSIH 12.1.01.11.0100 FKIP-PG PAUD
[email protected] Dr. Zainal Afandi, M. Pd. dan Rosa Imani Khan, M.Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar masih berpusat pada guru. Akibatnya suasana kelas menjadi monoton, pasif dan membosankan. Hal tersebut terlihat pada kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru belum maksimal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Pengaruh penggunaan model pembelajaran Take And Give pada kemampuan siswa mendeskripsikan pesawat sederhana, Pengaruh penggunaan model pembelajaran Direct Intruction pada kemampuan siswa mendeskripsikan pesawat sederhana, dan Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran Take and Give terhadap kemampuan mendeskripsikan pesawat sederhana pada siswa kelas V SDN Sukorame 3 Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sukorame 3. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar validasi, dan hasil belajar siswa (tes tulis). Analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial dengan menggunakan taraf signifikan 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa F hitung untuk indeks prestasi adalah 2.887 dengan probabilitas 0.002, dan nilai rata-rata kelas V-A yang menggunakan model pembelajaran Direct Intruction (69,05) < 75 dan nilai kelas V-B dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give (80,23) > 75. Artinya ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran Take and Give terhadap kemampuan mendeskripsikan pesawat sederhana pada siswa kelas V. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Rerata kemampuan siswa mendeskripsikan pesawat sederhana yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung (Direct Intruction) ≤ 75; (2)
Rerata kemampuan siswa mendeskripsikan pesawat sederhana yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give ≥ 75; (3) Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Take and Give terhadap kemampuan mendeskripsikan pesawat sederhana siswa kelas V SDN Sukorame 3 Tahun Ajaran 2015/2016.
Kata Kunci :
Model Pembelajaran Take and Give dan Kemampuan Mendeskripsikan Pesawat Sederhana.
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I.
akhirnya anak akan menjadi lebih kreatif
LATAR BELAKANG Undang-undang
tentang
Sistem
dan inovatif Syamsiatin, (2006).
Pendidikan Nasional No.20/2003 Pasal 1
Perkembangan
dipengaruhi
oleh
angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan
faktor kematangan dan belajar. Apabila
Anak Usia Dini (PAUD) merupakan
anak sudah menunjukkan masa peka
upaya pembinaan yang ditujukan kepada
(kematangan) untuk belajar, maka orang
anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tua dan guru harus tanggap untuk segera
(enam) tahun, yang dilakukan melalui
memberikan
pemberian rangsangan pendidikan untuk
sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi
membantu
dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya
pertumbuhan
dan
layanan
perkembangan jasmani dan rohani agar
menuju
anak memiliki kesiapan belajar dalam
(Sujiono dkk, 2006).
memasuki
pendidikan
lebih
dan
perkembangan
bimbingan
yang
optimal
lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini yang
Pendidikan Anak Usia Dini pada dasarnya
baik tentunya dalam menjalani program-
meliputi seluruh upaya dan tindakan yang
program kegiatan pembelajaran haruslah
dilakukan oleh pendidik dan orangtua
memperhatikan faktor bawaan dan faktor
dalam proses perawatan, pengasuhan dan
lingkungan fisik, sehingga pengembangan
pendidikan
dengan
potensi anak dapat terstimulasi secara
menciptakan lingkungan dimana anak
maksimal. Pendidikan Anak Usia Dini
didik
diharapkan
pada
dapat
pengalaman
anak
mengeksplorasikan
belajarnya
melalui
melaksanakan
program
cara
kegiatan pembelajaran yang menunjang
mengamati, meniru, dan bereksperimen
aspek-aspek perkembangan anak. Oleh
yang berlangsung secara berulang-ulang
karena
dan melibatkan seluruh potensi dan
dalamnya orang tua dan guru) sangat
kecerdasan anak Sujiono dkk, ( 2006).
memegang peranan penting dalam hal ini.
Salah satu cara belajar bagi anak
itu lingkungan
(termasuk di
Lingkungan harus dapat menciptakan
didik PAUD adalah melalui kegiatan
kegiatan-kegiatan
bermain sambil belajar. Dengan kegiatan
mengembangkan potensi yang ada dalam
tersebut, akan memperoleh kesempatan
diri anak (Sujiono dkk, 2006).
untuk
mempelajari
hal
baru
dan
yang
dapat
Masa usia dini adalah masa yang
mengembangkan berbagai keterampilan
sangat
sosialnya. Anak akan merancang suatu hal
berhitung di jalur matematika, karena
baru
yang
menghasilkan
berbeda,
strategis
untuk
mengenalkan
yang
dapat
anak usia dini sangat peka terhadap
dan
pada
rangsangan
kepuasan
yang
diterima
dari
lingkungan. Rasa ingin tahunya yang Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri tinggi akan tersalurkan apabila mendapat
angka anak usia dini biasanya dimulai
stimulasi rangsangan yang sesuai dengan
dengan
mengeksplorasi
tugas
konkret
yang
perkembangannya.
Kegiatan
dapat
benda-benda dihitung
dan
berhitung yang diberikan melalui berbagai
diurutkan. Hal ini sesuai dengan tahapan
macam permainan tentunya akan lebih
kognitif dari Piaget, bahwa anak usia dini
efektif
merupakan
berada pada tahapan praoperasional (2-7
wahana belajar dan bekerja bagi anak.
tahun). Tahap praoperasional ini ditandai
Anak akan lebih berhasil mempelajari
oleh pembentukan konsep-konsep yang
sesuatu apabila yang ia dapat sesuai
stabil, munculnya kemampuan menalar,
dengan minat, perkembangan, kebutuhan
egosentrisme
dan kemampuan. Permainan berhitung di
kemudian melemah serta terbentuknya
Pendidikan Anak Usia Dini tidak hanya
gagasan-gagasan yang sifatnya imaginatif.
terkait dengan kemampuan kognitif saja,
Belajar mengenal angka sangat
tetapi juga kesiapan mental dan sosial,
penting apabila diberikan sejak usia dini.
karena itu dalam pelaksanaannya harus
Anak akan mampu merangsang serta
dilakukan secara menarik, bervariasi dan
meningkatkan kemampuan anak dalam
menyenangkan (Syamsiatin, 2006).
memahami
karena
bermain
mulai
menguat
fenomena
alam
dan
atau
Permainan berhitung merupakan
perubahan lingkungan di sekitarnya. Anak
bagian dari matematika yang diperlukan
dapat berpikir logis dan sistematis sejak
untuk
dini melalui pengamatan terhadap benda-
menumbuhkembangkan
keterampilan
berhitung
yang
sangat
benda konkret, gambar-gambar ataupun
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,
yang terdapat di sekitar anak. Anak dapat
terutama konsep-konsep bilangan yang
memahami konsep ruang dan waktu serta
merupakan dasar bagi pengembangan
dapat
memperkirakan
kemungkinan
kemampuan matematika maupun kesiapan
urutan
suatu
yang
untuk pendidikan dasar. Pembelajaran
disekitarnya Syamsiatin, (2006).
peristiwa
terjadi
matematika dasar mampu meningkatkan
Berdasarkan pengamatan peneliti di
kemampuan anak dalam memecahkan
PAUD Kusuma Mulia Sugihwaras tahun
masalah, memisahkan, mengenal konsep
ajaran
angka serta kemampuan mengukur atau
permasalahan
memperkirakan (Syamsiatin, 2004).
kemampuan
2015-2016, pada mengenal
ditemukan anak
dalam
angka.
Anak
Kemampuan mengenal angka bagi
cenderung bisa membilang saja namun
anak usia dini sangatlah dibutuhkan untuk
dalam menunjukkan angkanya anak masih
mempersiapkan
sulit.
anak
melanjutkan
pendidikan dasar. Kemampuan mengenal Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
Selama
ini
guru
hanya
menggunakan media yang biasa dilihat simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri anak atau media yang menunjukkan angka
Apakah
pembelajaran
melalui
tanpa ada tambahan tambahan gambar
permainan Bowling Pintar ini dapat
yang menarik untuk anak perhatikan.
mengembangkan kemampuan mengenal
Rendahnya kemampuan membilang ini
angka pada anak-anak di Paud Kusuma
juga dikarenakan metode yang digunakan
Mulia Sugihwaras Kediri tahun ajaran
guru
2015-2016 ? Pertanyaan inilah yang akan
tidak
motivasi
mampu
belajar
membangkitkan
anak.
Guru
sering
dijawab oleh peneliti melalui penelitian
menggunakan metode pemberian tugas di
ini.
setiap kegiatan pembelajaran pengenalan angka. Anak hanya ditugaskan untuk
II.
mengerjakan LKA (Lembar Kegiatan Anak),
sehingga
bermakna.
mengerjakan
Penelitian kelas ini dilaksanakan
pembelajaran
tidak
di PAUD Kusuma Mulia Sugihwaras
hanya
duduk
yang terletak di Dusun Sugihwaras Desa
Anak
mendengarkan
METODE
penjelasan LKA.
guru
Metode
lalu
Pandansari
kegiatan
Kabupaten
KecamatanPurwoasri Kediri.
Subjek
dalam
pembelajaran tersebut membuat anak
penelitian ini adalah semua anak didik
kurang tertarik untuk belajar mengenal
Paud Kusuma Mulia yang berjumlah 15
angka.
anak, yang terdiri dari11 anak laki-laki
Untuk
itu
peneliti
mencoba
dan 4 anak perempuan.
menerapkan pembelajaran yang berpusat
Peneliti
memilih
lembaga
pada anak. Anak harus aktif dan kreatif
tersebut karena peneliti merupakan salah
dalam
satu pengasuh dilembaga tersebut, serta
mengikuti
pengenalan
angka.
pembelajaran Peneliti
memilih
berdasarkan hasil pengamatan awal
Bowling Pintar untuk mengembangkan
diketahui
kemampuan mengenal angka pada anak.
kemampuan
Bowling ini terbuat dari botol bekas yang
mengenal
disertai lambang bilangan dan diwamai
rendah. Untuk itu peneliti mencoba
agar lebih menarik. Bowling ditata sejajar
memperbaiki
kemudian anak melempat bola ke arah
tindakan pembelajaran melalui perminan
bowling
bowling pintar.
secara
bergantian.
Melalui
bahwa
masih
kognitif angka
1-5
dengan
kurangnya
anak
dalam
masih
relatif
melakukan
permainan Bowling Pintar ini diharapkan perhatian lebih dipusatkan, proses belajar
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
lebih terarah, pengalaman dan kesan
Berdasarkan analisis data yang
pembelajaran lebih melekat dalam diri
telah dilakukan, terdapat peningkatan
anak.
kemampaun dalam mengenal angka
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dari 1-5 pada setiap siklus tindakan. Adapun hasil prosentase pada siklus I yaitu 47%, meninggat pada siklus II dengan perolehan 67% dan berakhir pada siklus III sebanyak 87%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan
bahwa
penerapan permainan bowling pintar dalam
pembelajaran
terbukti
dapat
mengembangkan kemampuan mengenal
IV.
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas Syamsiatin, Ariva, 2006. Permainan Matematika di Taman KanakKanak. Jakarta : Universitas Terbuka Sujiono, Yuliani, N. 2006a. KonsepDasarPendidikanA nakUsiaDini. Jakarta: PT Indek.
angka dari 1-5 pada anak-anak PAUD Kusuma Mulia Sugihwaras Kecamatan Purwoasri Kota Kediri.
Sujiono, Yuliani, N. 2008b. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indek.
.
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.Zainal Afandi, M.Pd. NIDN.0005076906
Rosa Imani Khan, M.Psi NIDN. 0705068602
Nur Aminarsih | 12.1.01.11.0100 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||