Mengelola Work Items (Features, User Stories, Bugs, Issues) di Agile Team Project pada Visual Studio Team Service (VSTS) Visual Studio Team Services memiliki modul yang dapat membantu anggota tim dalam proyek melakukan pencatatan dan pengelolaan item-item pekerjaan (Work Item) meliputi Feature, User Stories, Bugs, Tasks, dan Issues. Untuk dapat mengatahui terminologi dan konsep tentang work item lebih lanjut silahkan baca artikel yang ada pada link berikut ini: https://www.visualstudio.com/en-us/docs/work/backlogs/add-work-items Pada tutorial ini kita akan mebahas beberapa topik yaitu:
Settingan Umum yang perlu diperhatikan Mengelola Work Item Features Mengelola Work Item User Stories Mengelola Work Item Tasks Mengelola Work Item Bugs Mengelola Work Item Issues
Settingan Umum yang perlu diperhatikan. Sebelum kita memulai membuat beberapa work item, kita melakukan sediit perubahan settingan work item pada team project. Seacara default work item Bug akan memiliki hirarki yang sama dengan task yaitu berada dibawah User Story. Saat ini kita menganut konsep bahwa Bug itu setara dengan User Story. Untuk melakukan perubahan settingan tersebut kita masuk dulu kehalaman Stories. 1. Pada halaman Stories, dibagian paling Kanan aka nada icon setting (gerigi).
2. Klik icon setting dan akan muncul Pop Up Windows seperti dibawah ini.
3. Selanjutnya pilih di bagian “General > Working with Bug”, pada bagia ini pilih “Bugs appear on the backlogs and boards with requirements”. Lalu pilih “Save”
Mengelola Work Item Features. Features digunakan untuk mencatat work item yang berhubungan dengan fitur-fitur yang akan dikembangkan dalam Aplikasi. 1. Untuk dapat membuat Feature, kita masuk dulu kehalaman Work dan memilih submenu/tab Backlogs
2. Pada bagian left sidebar, klik Link Features dan akan muncul halaman daftar Features dan form add Features pada bagian right sidebar.
3. Untuk menambahkan feature yang baru, dapat dilakukan dengan memasukan Title dari Feature lalu pilih “Add”.
4. Selanjutnya Feature yang baru dibuat akan muncul didaftar Features yang ada, seperti yang di bawah ini.
5. Untuk dapat mengubah informasi dan data-data terkait Feature yang telah dibuat, dapat dilakukan dengan mengklik dua kali Feature yang akan diubah. Lalu akan muncul formulir isian seperti di bawah ini. a. Anggka 2779 menunjukan ID dari work itemnya, dan “Kelola Master Page” menunjukan title dari feature, untuk mengubha tittle kita tinggal klik dua kali pada bagian title tersebut. b. Setiap satu Feature dapat di Assign ke satu anggota tim proyek. Dengan cara mengeklik bagian “assign to” (Unassigned) di bawah tittle feature c. Untuk menambahkan tag, kita klik 2 kali pada button “add tag” lalu masukan tag apa yang ingin di tambahkan.
d. State berfungsi untuk memberikan informasi status feature tersebut sudah berada pada fase apa (New, Active, Resolved, Closed, Removed) e. Bagian Iteration menandakan bahwa Feature tersebut dikembagkan pada iterasi yang mana. f. Bagian description diisi dengan penjelasan singkat tentang feature yang dikembangkan g. Selain itu setiap anggota tim dapat melakukan diskusi mengenai fitur yang dikembangkan dibagian Discussion.
6. Untuk dapat menyimpan perubahan yang ada pada formulir isian feature dapat dilkukan dengan mengklik tombol save& close.
7. Selain itu pada bagain formulir Feature kita juga bisa melihat riwayat perubahan status dan riwayat perubahan lainnya yang terjadi pada feature tersebut dengan memilih tab history (
).
8. Selanjutnya kita menghubungkan feature dengan work item lainnya. Hal ini dapat dilakukan di tab Link, dengan mengklik icon link (
). Dan akan muncul tampilan dibawah ini.
9. Kita juga bisa melampirkan beberapa file yang berkaitan dengan Feature. Untuk melampirkan file terhadap feature kita mengklik tab attachment( ), lalu akan muncul halaman berikut.
10. Perubahan State (status) pada Feature dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Mengubah state melalui pop up form edit Feature. Pada bagian state jika kita klik akan muncul drop down yang berisikan berbagai macam state yang ada pada feature. Pilih salah satu state dan pilih save.
b. Mengubah state dengan melakukan drag and drop feature yang akan diubah melalui Kanban board. Untuk dapat masuk Kanban board, silihkan pilih “Board” yang ada pada halaman features Lalu akan muncul daftar feature beserta kolom state yang ada. Drag and Drop Feature yang diinginkan kebagian kolom state yang diharapkan
Mengelola Work Item User Stories. User Stories digunakan untuk mencatat dan mengelola work item terkait User Stories yang dikelolah oleh Project Manager. Mengelola baik membuat dan mengubah User Story kurang lebih sama dengan mengelola work item features. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat user story baru dan mengubah user story: 1. Untuk dapat membuat User Story, kita masuk dulu kehalaman Work dan memilih submenu/tab Backlogs
2. Pada bagian left sidebar, klik Link Stories dan akan muncul halaman daftar Stories dan form add User Story pada bagian right sidebar.
3. Untuk menambahkan User Story yang baru dapat dilakukan dengan memasukan Title dari Feature lalu pilih “Add”.
4. Selanjutnya User Story yang baru dibuat akan muncul didaftar Stories yang ada, seperti yang di bawah ini.
5. Untuk dapat mengubah informasi dan data-data terkait User Story yang telah dibuat, dapat dilakukan dengan cara mengklik dua kali User Story yang akan diubah. Lalu akan muncul formulir isian seperti di bawah ini. a. Anggka disamping title menunjuan ID dari work item tersebut. Untuk mengubah tittle yang ada dapat dilakukan dengan mengklik dua kali pada bagian title tersebut. b. Setiap satu User Story dapat di-Assign ke satu anggota tim proyek. Dengan cara mengklik bagian “assign to” (Unassigned) yang ada di bawah tittle. c. Untuk menambahkan tag, klik 2 kali pada button “add tag” lalu masukan tag apa yang ingin di tambahkan. d. State berfungsi untuk memberikan informasi status user story tersebut sudah berada pada fase apa (New, Active, Resolved, Closed, Removed) e. Bagian Iteration menandakan bahwa User Story tersebut dikembagkan pada iterasi yang mana. f. Bagian description diisi dengan penjelasan singkat tentang User Story yang dikembangkan g. Selain itu setiap anggota tim dapat melakukan diskusi mengenai User Story tersebut dibagian Discussion. h. Acceptance Criteria berisikan terkait beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam mengembang fungsi yang ada pada user story tersebut misalnya Saya Sebagai Admin dapat login kedalam sistem informasi sehingga saya dapat masuk kehalaman utama aplikasi.
6. Untuk dapat menyimpan perubahan yang ada pada formulir isian user story dapat dilakukan dengan mengklik tombol save& close.
7. Sama halnya dengan work item Feature, pada form User Story juga terdapat tab history yang berisikan riwayat perubahan status dan perubahan lainnya terhadap user story tersebut.
8. Pada halaman detail User Story juga terdapat tab links ( ). Fungsi Links ini digunakan untuk membuat hubungan antar work item yang ada. Misalnya menghubungkan user story ke Feature yang ada, seperti yang tertera pada gambar di bawah.
9. Pada halaman detail User Story juga terdapat tab attachment ( ).
10. Perubahan State (status) pada User Story sama halnya dengan Feature dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Mengubah state melalui pop up form edit User Story. Pada bagian state jika diklik akan muncul drop down yang berisikan berbagai macam state yang ada pada User Story. Pilih salah satu state dan pilih save.
b. Mengubah state dengan melakukan drag and drop user story yang akan diubah melalui Kanban board. Untuk dapat masuk Kanban board, silihkan pilih “Board” yang ada pada halaman stories. Lalu akan muncul daftar user story beserta kolom state yang ada. Drag and Drop User Story yang diinginkan kebagian kolom state yang diharapkan
Mengelola Work Item Task. Task merupakan work item yang berfungsi menyimpan informasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan oleh anggota tim dalam membangun sebuah user story yang ada dalam aplikasi. Secara hirarki task merupakan turunan dari user story. Jika User Story mengambarkan apa (what) yang akan dikembangkan, sedangkan task merupakan bagaimana (how) User Story itu bisa dikembangkan. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat Task baru dan mengubah Task: 1. Untuk dapat membuat Task, kita masuk dulu kehalaman Work dan memilih submenu/tab Backlogs
2. Pada bagian left sidebar, klik Link Stories dan akan muncul halaman daftar Stories dan form add User Story pada bagian right sidebar.
3. Untuk menambahkan Task yang baru dapat dilakukan dengan memilih salah satu user story yang ada pada daftar stories, lalu klik icon plus (+) yang ada disamping user story tersebut.
4. Selanjutnya akan muncul Pop Up Windows yang berisikan beberapa isian untuk membuat Task. a. Tittle digunakan untuk menyimpan informasi nama atau judul dari task. b. Setiap satu Task dapat di-Assign ke satu anggota tim proyek. Dengan cara mengklik bagian “assign to” (Unassigned) yang ada di bawah tittle, dan akan muncul dropdown bersikan nama-nama anggota tim proyek yang terlibat. c. Untuk menambahkan tag, klik 2 kali pada button “add tag” lalu masukan tag apa yang ingin di tambahkan. d. State berfungsi untuk memberikan informasi status Task tersebut sudah berada pada fase mana (New, Active, Resolved, Closed, Removed) e. Bagian Iteration menandakan bahwa User Story tersebut dikembagkan pada iterasi yang mana. f. Bagian description diisi dengan penjelasan singkat tentang User Story yang dikembangkan g. Selain itu setiap anggota tim dapat melakukan diskusi mengenai User Story tersebut dibagian Discussion. h. Acceptance Criteria berisikan terkait beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam mengembang fungsi yang ada pada user story tersebut misalnya Saya Sebagai Admin dapat login kedalam sistem informasi sehingga saya dapat masuk kehalaman utama aplikasi.
5. Untuk dapat menyimpan Task yang ada pada formulir isian dapat dilakukan dengan mengklik tombol save& close.
6. Lalu Task yang baru akun muncul dibawah User Story
7. Sama halnya dengan work item lainnya pada form isin Task juga terdapat tab history yang berisikan riwayat perubahan status dan perubahan lainnya terhadap Task tersebut.
8. Pada halaman detail Task juga terdapat tab links ( ). Fungsi Links ini digunakan untuk membuat hubungan antar work item yang ada. Misalnya menghubungkan Task ke User Story yang ada, seperti yang tertera pada gambar di bawah.
9. Pada halaman detail Task juga terdapat tab attachment ( ).
10. Perubahan State (status) pada Task sama halnya dengan User Story dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Mengubah state melalui pop up form edit Task. Pada bagian state jika diklik akan muncul drop down yang berisikan berbagai macam state yang ada pada Task. Pilih salah satu state dan pilih save.
b. Mengubah state dengan melakukan drag and drop user story yang akan diubah melalui Kanban board. Untuk dapat masuk Kanban board untukTask, Task atau User Story terkait task tersebut harus dimasukan kedalam iterasi yang ada misalkan iterasi sekarang yang berjalan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah field iteration pada halaman detail Task atau User Story. Atau bisa juga dengan Drag &Drop work item kebagian left side bar. Seperti gambar di bawah ini.
Lalu kita pilih salah satu iteration (Progress) untuk dapat melihat daftar Usert Story dan Task apa saja yang termasuk kedalam iterasi tersebut.
Pilih Tab “Board” untuk dapat melihat dalam forman Kanban atau board.
Selanjutnya kita bisa melakukan proses drag & drop task yang akan diubah state-nya.
Mengelola Work Item Bugs. Work item Bugs berfungsi untuk tempat pencatatan dan pengelolan bug-bug yang timbul dalam aplikasi yang dikembangkan. Dalam sebuah tim proyek, bug dapat diperlakukan sebagai sebuah work item yang berada di bawah user story (menjadi bagain user story) atau bug memiliki hirarki setara dengan user story. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat Bugs baru dan mengubah Bugs: 1. Sama halnya dengan User Story, untuk dapat membuat Bugs, kita masuk dulu kehalaman Work dan memilih submenu/tab Backlogs
2. Pada bagian left sidebar, klik Link Stories dan akan muncul halaman daftar Stories dan form add User Story pada bagian right sidebar.
3. Untuk menambahkan Bug yang baru dapat dilakukan dengan memasukan Title dari Bug dan memilih type work item sebagai Bugs lalu pilih “Add”.
4. Selanjutnya Bug yang baru dibuat akan muncul didaftar Stories yang ada, seperti yang di bawah ini.
5. Sama halnya dengan User Story, untuk dapat mengubah informasi dan data-data terkait Bug yang telah dibuat, dapat dilakukan dengan cara mengklik dua kali Bug yang akan diubah. Lalu akan muncul formulir isian seperti di bawah ini. a. Anggka disamping title menunjuan ID dari work item tersebut. Untuk mengubah tittle yang ada dapat dilakukan dengan mengklik dua kali pada bagian title tersebut. b. Setiap satu Bug dapat di-Assign ke satu anggota tim proyek. Dengan cara mengklik bagian “assign to” (Unassigned) yang ada di bawah tittle. c. Untuk menambahkan tag, klik 2 kali pada button “add tag” lalu masukan tag apa yang diinginkan.
d. State berfungsi untuk memberikan informasi status user story tersebut sudah berada pada fase apa (New, Active, Resolved, Closed) e. Bagian Iteration menandakan bahwa Bugs tersebut terjadi pada iterasi yang mana. f. Bagian Repro Steps diisi dengan penjelasan singkat tentang Bug tersebut, bagaimana sebuah bug itu bisa terjadi. g. Selain itu setiap anggota tim dapat melakukan diskusi mengenai Bug tersebut dibagian Discussion.
6. Untuk dapat menyimpan perubahan yang ada pada formulir isian bug dapat dilakukan dengan mengklik tombol save& close.
7. Sama halnya dengan work item lainnya, pada form Bug juga terdapat tab history yang berisikan riwayat perubahan status dan perubahan lainnya terhadap Bug tersebut.
8. Pada halaman detail Bug juga terdapat tab links ( ). Fungsi Links ini digunakan untuk membuat hubungan antar work item yang ada. Misalnya menghubungkan Bug ke Feature yang ada.
9. Pada halaman detail Bug juga terdapat tab attachment ( ).
10. Perubahan State (status) pada Bug sama halnya dengan User Story dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Mengubah state melalui pop up form edit Bug. Pada bagian state jika diklik akan muncul drop down yang berisikan berbagai macam state yang ada pada Bug. Pilih salah satu state dan pilih save.
b. Mengubah state dengan melakukan drag and drop work item bug yang akan diubah melalui Kanban board. Untuk dapat masuk Kanban board, silihkan pilih “Board” yang ada pada halaman stories. Lalu akan muncul daftar user story dan bug beserta kolom state yang ada. Drag and Drop work item yang diinginkan kebagian kolom state yang diharapkan
Mengelola Work Item Issues. Work item Issues berfungsi untuk mencatat, menyimpan, dan mengelola permasalahan-permasalahan atau isu-isu baik teknis dan non-teknis yang tidak berkaitan langsung dengan pengembangan feature atau user story. Misalnya adanya isu konfigurasi jaringan yang belum benar sehingga menghambat kegiatan pengembagan aplikasi. Untuk proses pembuatan dan pengelolan Issue sedikit berbeda dengan work item yang lain. 1. Untuk membuat Issue baru dilakukan dengan memilih menu “work” lalu memilih “New Work Item” lalu pilih “Issue”.
2. Lalu akan muncul Pop Up Window yang berisikan formulir isian untuk membuat Issue baru. Formulir isiannya kurang lebih sama dengan work item yang lain. Untuk menyimpan issue pilih tombol Save & Close.
3. Sedikit berbeda dengan work item yang lain seperti Feature, User Story, Task dan Bug. Issue tidak memiliki halaman khusus untuk melihat daftar issue yang telah kita buat. Untuk dapat melihat daftar issue kita harus membuat query tersendiri dengan cara masuk ke menu Queries.
4. Proses pembuatan Query untuk menampilkan issue dapat dilihat pada tutorial “Membuat Custom Query di Sebuah Team Project pada Visual Studio Team Service (VSTS)”.