MENGAPA KITA TIDAK BERALIH KE LINUX
Oleh : Hery Martha Saputra 1. SEJARAH LINUX Linux lahir pada tahun 1991. Pada waktu itu, Linus Torvalds seorang mahasiswa dari Suoen Tasavalta Finlandia memulai sebuah proyek pembuatan sistem operasi yang stabil dan bisa dijalankan pada mesin Intel x86. Pada awalnya Linus Torvald menggunakan salah satu sistem operasi berbasis Unix yaitu Minix. Namun kemudian dia merasa bahwa sistem operasi tersebut memiliki banyak kelemahan. Pada bulan Oktober 1991 Linus Torvald mempublikasikan sistem operasinya yang diberi nama Linux (Linus‘ Unix) di newsgroups comp.os.minix. Linux disambut dengan antusias sekali oleh orang-orang yang mengikuti newsgroups tersebut. Mereka dari yang sudah ahli hingga pelajar ikut memberikan ide dan perbaikan terhadap linux. Dari sinilah cikal bakal linux menjadi sebuah sistem operasi yang berkembang pesat sampai sekarang ini. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya distribusi yang mengambil linux sebagai basis sistem operasinya. 2. PENGERTIAN LINUX Linux adalah sebuah sistem operasi open source dan bebeas (free) di bawah lisensi GNU (GNU is Not Unix) GPL (General Public License) Arti open source adalah kode sumber (source code) diikutsertakan dalam program Linux sehingga dapat dilihat oleh siapa saja. Arti kata bebas atau free mengacu pada kebebasan bukan pada bebas biaya. Linux bebas untuk diduplikasikan, dimodifikasi, dan disebarluaskan baik untuk tujuan tak komersial maupun komersial, dan ini sah dibawah lisensi GNU GPL. Untuk mendapatkan linux tentu saja harus keluar biaya, namun biaya tersebut bukan untuk membayar lisensi penggunaan linux, melainkan untuk biaya duplikasi, pengiriman, service, atau kombinasi ketiganya. 3. KELEBIHAN LINUX
Open Source
Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan linux. Atau juga merupakan program asli (source program) bisa didapatkan secara gratis, sehingga bisa dimiliki, diubah, atau dipelajari oleh siapa saja. Awalnya, peranti lunak open source berkembang karena mahalnya harga peranti lunak macam Microsoft license. Padahal kebutuhan akan alat bantu komputer makin tinggi. Kalau harga perangkat keras dan lunaknya sudah sama-sama tinggi, tentu memberatkan pengguna. Maka, istilah "public license" pun muncul, di mana siapa pun boleh memiliki atau mengubah peranti lunak itu.
Mudah digunakan Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan system operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
Keamanan yang lebih unggul Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Ada beberapa sebab kenapa Linux lebih kebal terhadap virus: (a) Linux belum setenar Windows (sekitar 80% desktop menggunakan Windows): popularitas OS sangat mempengaruhi tingkat penyebaran dari virus atau worm; (b) Kerentanan dari Linux lebih sulit dieksploitasi ketimbang Windows, sehingga virus atau worm lebih susah dibuat dan menyebar; (c) Windows cenderung menonjolkan program yang memudahkan pengguna, sehingga penulisan programnya mengabaikan segi keamanan; (d) Makin banyak layanan atau modul yang dijalankan, OS makin
rentan. Pada Windows banyak layanan yang diinstal tapi tak dijalankan. Sedangkan pada Linux pengguna diberi pilihan untuk tidak menginstal modul yang tidak diperlukan.
Driver Walaupun drivernya bukan driver resmi, tapi mereka sudah menyediakan banyak support untuk berbagai macam hardware. Graphic card, soundcard, printer, dan LAN card yang mudah dikenal dengan sukses oleh seluruh distro linux.
Kelengkapan Program Banyak sekali aplikasi yang langsung tersedia ketika kita megninstal linux. Program yang lengkap membuat kita tidak perlu lagi megninstallnya satu persatu. Mulai dari perkantoran sampai ke jaringan internet.
Codec Codec adalah suatu jenis tool/program yang dibutuhkan sehingga komputer bisa mengenali berbagai format video dan audio. Beberapa distributor Linux (seperti MEPIS, KateOS, dan Mandrake/Mandriva menyediakan support untuk format2 tersebut, sehingga masalah codec ini bisa dibilang teratasi. Meskipun begitu, beberapa distributor (seperti SuSE dan Ubuntu Linux) karena masalah legal tidak menyertakan beberapa jenis codec dalam installer-nya -sebenarnya mereka menyediakan codec-codec tersebut, hanya saja untuk ini user harus mendownloadnya lewat internet.
Support luas utk berbagai bahasa pemrograman Linux juga (pada umumnya) menyediakan tool dan compiler untuk berbagai bahasa pemrograman. Misalnya, untuk bahasa C ada gcc; dan buat C++ ada g++. Untuk Java SDK, beberapa distro juga mendukung dengan menyertakan paket ini — atau sekadar
ngasih JRE (Java Runtime Environment), di mana dgn tool ini program Java bisa jalan di linux tersebut.
Stabil Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas system operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di eweek.com).
Kompatibilitas yang baik Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“). Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau membeli perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau, bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft.
Mendukung File System 32 Bit
Multiconsole Yaitu dapat menggunakan User yang sama berulang kali tanpa harus menutup sesi yang sebelumnya di buka
Multitasking
Memungkinkan mengakses data secara bersamaan tanpa terjadinya hang pada computer
Pemanfaatan memory secara optimal dengan membuat virtual memory
Login User tanpa batas
Mendukung 34 madan Akses Sistem File yang berbeda
Menyediakan Emulator
Partition Mounting yaitu dapat membagi partisi seperti MS Windows
Linux dilengkapi juga dengan Proxy Server Local yang biasa digunakan oleh ISPdan juga kampus-kampus di seluruh dunia
Dapat digunakan sebagai Web Server
Dapat digunakan sebagai FTP Server
Dapat diperbaiki secara Remote (jarak jauh)
Dilengkapi dengan Firewall
menyediakan semua Program dan aplikasi networking yang di
butuhkan dalan satu CD
4. KEKURANGAN LINUX a. Sistem operasi yang digunakan sama sekali berbeda dengan Windows sehingga perlu waktu dan tenaga untuk belajar menggunakannya. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux. b. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux- Drivers.org atau LinuxHardware.org. c. Penggunaan WYSYWYG (What You See is What You Get) belum bisa secara menyeluruh, sehingga diperlikan trik tersendiri untuk menggunakannya.
d. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
e. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar. 5. Distro Linux Distro Linux (lebih dikenali sebagai distro) adalah sistem operasi Linux + sekumpulan program aplikasi + sekumpulan perangkat untuk menginstal dan mengkonfigurasi system Jadi, dari
berbagai distro Linux biasanya akan mempunyai kernel yang sama. Yang berbeda adalah program aplikasi dan perangkat untuk mengkonfigurasinya. Terdapat banyak distribusi Linux yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program). Berikut ini juga daftar distro linux : 1. Xandros 2. Ubuntu 3. Kubuntu 4. Mandrake 10 5. Fedora Core 4 6. Lycoris 7. Knoppix 3.6 8. Simply Mepis 9. Redhat 9 6.
Aplikasi Pada Linux a. Aplikasi Perkantoran Microsoft mengelompokkan program-program aplikasi perkantoran dalam satu paket yang dikenal dengan merek dagang Office. Program-program tersebut adalah: Word (penyusun naskah dokumen), Exel (spreadsheet, pengolah tabel), dan PowerPoint (penyusun presentasi). Sepengetahuan penulis, Office hanya bisa dijalankan di sistem operasi Windows (sangat boleh jadi ada pula versi yang bisa jalan di MacOS). Untuk melakukan tugas yang biasa dikerjakan dengan Office, di Linux tersedia OpenOffice. Pilihan saat ini harus dibuat sebagaimana pilihan pernah dibuat pada saat pengguna dihadapkan pada program aplikasi WordStar (WS) dan WordPerfect (WP). Jawabanya sudah kita amati: pengguna WS enggan menggunakan WP sebaliknya mereka yang sudah terbiasa dengan WP enggan menggunakan WS. Di Indonesia, pengguna OpenOffice belum banyak sehingga kalaulah tidak ada pertimbangan lain, orang akan tetap setia dengan Officemeskipun tawaran fitur OpenOffice tidak kalah dengan Office. b. Aplikasi Pengembangan Sistem
Ada kecenderungan pengambangan sistem aplikasi komputer saat ini diarahkan untuk bisa dijalankan dengan user interface berbasis web. Karena sifat aplikasi berbasis web lebih berat di server, maka Linux unggul terlebih dahulu dalam bidang ini. Site www.opensource.org mengungkapkan bahwa Apache
dijalankan lebih
dari
50%
web siste didunia.
Program-program aplikasi berbasis web banyak dijalankan dengan Perl dan BIND dan sendmail merupakan program servis internet paling banyak dominan didunia. Namun demikian, Apache, Perl, BIND, dan sendmail meskipun erat hubungannya dengan Linux, terutama dalam hal sesama produk opensource, tidak harus berjalan di Linux. Program-program itu sekarang pun juga banyak dijalankan orang di Windows. Untuk pemrograman masalah-masalah sains, penulis menemui kebanyakanpengguna Windows tidak berkeberatan untuk bekerja dengan Linux. Pada umumnya mereka menggunakan kompiler Pascal dan Fortran yang justru akanterasa lebih natural apa bila dijalankan di Linux. Kebanyakan pengguna program program Pascal/Fortran merasa nyaman di Linux karena terbebas dari permasalahan keterbasaran memori dsb.
c. Aplikasi Disain Grafis Adobe Photoshop dan Corel Draw adalah dua program aplikasi untuk membantu disain grafis yang dapat kita temui di hampir semua rumah produksi grafis di Indonesia. Kedua program aplikasi tersebut dirancang untuk jalan di Windows. Corel bereksperimen dengan mengeluarkan produk Linux namun akhir-akhir ini tidak lagi mendukung proyel Corel Linux tersebut. Di Linux, kita bisa Gimp dan Kontour untuk melakukan kerja disain grafis. Persoalannya sama dengan Office, pilihan penggunaan progam aplikasi disain grafis akan kembali pada masalah kebiasaan. Mereka yang sudah terbiasa menggunakan Photoshop atau Corel Draw tidak akan begitu saja mau menggunakan Gimp dan Kontour, seberapapun keunggulan kedua produk ``baru'' tersebut, apa bila tidak ada hal lain yang memaksa. d. Aplikasi Multi Media
Aplikasi multi media adalah aplikasi yang paling banyak menuntut penggunaan peralatan komputer secara penuh. Secara umum, sifat personal dari Windows lebih cocok untuk menjalankan program-program multimedia dibanding sifat multiuser dar Linux. Pada dasarnya kita tidak keberatan dengan tertundanya eksekusi proses komputasi beberapa detik, tetapi proses multi media (seperti musik dan filem) tidak boleh terputus barang sedetikpun. Namun demikian, dengan berkembangnya kecepatan hardware, banyak program aplikasi multi media bisa dijalankan di Linux dengan kualitas yang dapat diterima. e. Aplikasi Statistik SPSS adalah program yang paling banyak digunakan untuk pengolahan data-data statistik. Di Linux kita bisa menggunakan R-base untuk melakukan pekerjaan serupa. Karena R menggunakan sintaks yang sama dengan S-plus yang jalan di Windows, maka pengguna S tidak akan menemui kesulitan dalam penggunaan R namun demikian sebagaimana keengganan pengguna SPSS menggunakan S, mereka enggan pula menggunakan R.
Sumber :
http://www.hwtsai.net/hwtsai http://agungw.wordpress.com/ http://id.wikipedia.org