47
mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008
Mean RETURN
Std. Deviation
N
.007258
.1045229
24
ROA
.1759
.38249
24
ROE
.7432
.39959
24
Sumber : Data diolah oleh penulis dengan SPSS Dari tabel 4.2 tersebut, maka dapat diinterprestasikan bahwa jumlah observasi (N) pada penelitian kali ini sebanyak 24. Variabel dependen Return Saham (Y) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,007258 dengan standar deviasi 0,1045229. Sedangkan variabel independen seperti ROA (X1) memiliki nilai rata-rata 0,1759 standar deviasi 0,38249. Dan variabel ROE (X2) memiliki nilai rata-rata 0,7432 dan standar deviasi 0,39959.
4.3
Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan sebagai salah satu tahapan analisa data. Adapun tujuan dilakukan pengujian normalitas data adalah untuk mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah dengan Plot Probabilitas Normal. Data penelitian
48
merupakan pool data yang disusun kebawah. Adapun hasil pengujian normalitas dengan Plot Probabilitas Normal di tunjukan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Uji Normalitas
Dari gambar Plot Probabilitas Normal terlihat titik-titik (data) terkumpul di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun dengan metode visual tersebut kita tidak dapat melihat nilai signifikansi. Oleh karena itu untuk memastikan lebih lanjut data terdistribusi normal atau tidak, bisa digunakan Uji one sample kolmogorivsmirnov. Adapun hasil pengujian normalitas dengan Kolmogonov-Smirnov test (K-S test) di tunjukan pada tabel 4.3
49
Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA N
ROE
RETURN
24
24
24
.1759
.7432
.007258
.38249
.39959
.1045229
Absolute
.135
.144
.136
Positive
.129
.144
.136
Negative
-.135
-.135
-.068
Kolmogorov-Smirnov Z
.660
.703
.667
Asymp. Sig. (2-tailed)
.776
.706
.764
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data diolah penulis Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, variabel ROA, ROE, dan Return Saham sudah memperlihatkan bahwa nilai signifikansi K-S sudah di atas α = 0,05 artinya semua variabel terdistribusi secara normal. Sesuai dengan hipotesis : H0 = data berdistribusi normal H1 = data tidak normal Nilai signifikan Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 artinya terima H0 tolak H1 Nilai signifikan Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 artinya tolak H0 terima H1
4.4
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linear yang baik.
50
Berkaitan dengan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak biasa apabila memenuhi beberapa asumsi klasik, sebagai berikut : 4.4.1
Hasil uji multikolinearitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Imam Ghozali jika nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Adapun hasil perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) variabel ROA dan ROE dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
ROA
.667
1.499
ROE
.895
1.117
a. Dependent Variable: RETURN
Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan semua variabel mempunyai nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
51
4.4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan Metode Visual Untuk membuktikan Kesamaan Varian (Homoskedastisitas), caranya dengan melihat penyebaran nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika Penyebarannya tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik dibawah atau diatas 0 pada sumbu Y maka hal ini tidak terjadi heteroskedostisitas atau dapat dikatakan model regresi memiliki Kesamaan Varian (Homoskedastisitas). Adapun hasil pengujian Heteroskedastisitas dengan Scatter plot ditunjukan pada gambar dibawah ini. Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Hasil pada gambar 4.2 menunjukkan tidak ada pola yang jelas atau dengan kata lain titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, itu berarti tidak terjadi Heterokedastisitas.
52
4.4.3
Hasil Uji Autokorelasi Pengujian untuk melihat apakah persamaan regresi mengandung autokorelasi, dilakukan dengan Uji Durbin-Watson. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
Durbin-Watson
1
1.822
a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah penulis Berdasarkan tabel 4.5 Output SPSS Uji Durbin-Watson diperoleh nilai d
hitung
1.822, serta dl dan du berdasarkan tabel dengan k (jumlah
variabel independen)
= 2 dan n (jumlah sampel penelitian) = 24
didapatkan dl = 1.19 dan du = 1.55 yang berarti d
hitung
lebih besar dari
dU dan lebih kecil dari 4-dU (dU < d < 4-dU) : 1.55 < 1.822 < 2.45, yang berarti tidak ada autokorelasi dalam model regresi. Kesalahan pengganggu
dalam
periode
tertentu
tidak
berhubungan
(berautokorelasi) dengan kesalahan pengganggu dari periode lainnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.3
53
Gambar 4.3 Uji Autokorelasi
Sumber: Diolah oleh penulis
4.5
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mengetahui antara Return On Assets dan Return On Equity secara bersama-sama terhadap return saham digunakan persamaan regresi Y = a + b1X1 + b2X2. Dalam penelitian ini akan dibuat model regresi yang terdiri dari variabel dependen yaitu Return Saham dan variabel independen yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Dari hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan, maka didapat model persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Return Saham = 0.586 + 1.130 ROA – 1.047 ROE Dari persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan bahwa nilai koefisien variabel independen 1,130 untuk variabel ROA artinya jika variabel ROA terjadi peningkatan sebesar 1% maka return saham juga
54
akan meningkat sebesar 1,130, koefisien variabel ROE sebesar -1,047 artinya apabila variabel ROE terjadi peningkatan sebesar 1% maka return saham akan menurun sebesar 1,047, begitupula sebaliknya. 4.5.1
Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji-F) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji F. Dalam hal ini dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Sedangkan uji F dengan probabilitas value dibandingkan dengan 0,05. Ha akan diterima jika probabilitas < 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program komputer SPSS 16.00 pada tabel 4.6 diperoleh Fhitung sebesar 3.862 sedangkan Ftabel dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan Df 1 = 2 dan Df 2 = 21 diperoleh Ftabel sebesar 3.47. Dalam hal ini Fhitung > Ftabel, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Assets dan Return on Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Selain itu dari tabel ANOVA dibawah ini, dapat dilihat besar probabilitas yaitu 0.037 yang berarti angka ini dibawah angka 0,05. Kesimpulan yang diambil adalah sama yaitu bahwa Return On Assets dan Return On Equity secara bersamasama berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini ternyata konsisten dengan penelitian Hastuti (2004) dan Pratama (2004) sebelumnya yang menunjukkan adanya
55
pengaruh yang signifikan antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham. Tabel 4.6 Hasil Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
.068
2
.034
Residual
.184
21
.009
Total
.251
23
F
Sig.
3.862
.037
a
a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: RETURN
4.5.2
Hasil pengujian Secara Parsial (Uji-t) Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara Return On Assets terhadap return saham dan Return On Equity terhadap return saham dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t, yang dalam hal ini menggunakan uji 2 sisi. Berdasarkan hasil analisis regresi maka pengujian koefisien regresinya adalah : Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.586
.224
ROA
1.130
.415
ROE
-1.047
.397
a. Dependent Variable: RETURN
Coefficients Beta
T
Sig.
2.621
.016
4.136
2.724
.013
-4.001
-2.635
.015
56
a.
Pengujian koefisien regresi Return On Assets (b1) Berdasarkan perhitungan komputer SPSS 16.00, nilai thitung untuk koefisien regresi X1 adalah 2,724. Nilai ttabel
dengan derajat
kebebasan 21 dan tingkat signifikan (a = 5% : 2 = 0,025) yaitu 2,080. Keputusan diambil berdasarkan perbandingan nilai thitung untuk X1 dan ttabel pada tingkat kepercayaan yang sama yaitu 5%. Apabila dalam hal ini thitung > ttabel berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel Return On Assets terhadap variabel return saham. Selain itu signifikan atau tidaknya koefisien regresi dapat juga dilihat dari besarnya nilai probabilitas value. Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel ternyata thitung (2.724) > ttabel (2.080) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Return On Assets terhadap return saham. Dari probabilitas value juga dapat dilihat bahwa p value sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05 berarti dalam hal ini kesimpulan yang diambil sama yaitu ada pengaruh yang signifikan dari Return On Assets terhadap return saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Hastuti (2004), Muryanto (2004), dan Pratama (2004) yang menyatakan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anitawati (2003) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
57
b.
Pengujian koefisien regresi Return On Equity (b2) Berdasarkan perhitungan program komputer SPSS 16.00, nilai thitung untuk koefisien regresi X2 adalah -2,635. Nilai ttabel dengan derajat kebebasan 21 dan tingkat signifikan (a = 5% : 2 = 0,025) yaitu 2,080. Signifikan atau tidaknya koefisien regresi dapat dilihat dari besar nilai probabilitas value. Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Dari probabilitas value dapat dilihat bahwa p value sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 berarti dalam hal ini kesimpulan yang diambil yaitu ada pengaruh yang signifikan dari Return On Equity terhadap return saham. Atau bisa juga dilihat dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Ttabel dengan derajat kebebasan 21 dan tingkat signifikan (a = 5% : 2 = 0.025) yaitu 2.080 dan thitung sesuai hasil SPSS pada tabel 4.6 adalah -2.635, yang berarti secara individu variabel Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien regresi negatif (-1.047) berarti Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh negatif dengan return saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Siti Resmi (2002) yang meneliti EPS, PER, DER, ROE, dan EVA pada perusahaan LQ45 di BEJ yang hasilnya ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian Anitawati (2003),