DP TASPEN
MENINGKATKAN PELAYANAN
MEMPERKOKOH INVESTASI
LAPORAN TAHUNAN 2015 Dana Pensiun TASPEN
Kesinambungan Tema
Tema Annual Report 2015
Meningkatkan Pelayanan Memperkokoh Investasi
Tema Annual Report 2014
Membidik Kinerja Setia Melayani Sebening Hati
DP Taspen selalu berusaha mengupayakan perannya sebagai pemberi solusi strategis untuk turut meraih asa yang digantungkan oleh karyawan. Dana Pensiun hadir sebagai pemberi harapan, melalui kemampuan dan potensi sumber daya Dalam upaya mensejahterakan karyawan. DP Taspen berharap dapat selalu menjadi penyedia dana pensiun yang sehat, terpercaya dan dapat memenuhi kewajibannya.
SEKILAS DP TASPEN Sejak terbitnya Undang-Undang No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun secara formal Pendiri Dana Pensiun Taspen cq. Direksi PT TASPEN (PERSERO) menerbitkan Surat Keputusan Nomor : SK-14/ DIR/1993 Tanggal 8 April 1993 tentang Pendirian Dana Pensiun Karyawan TASPEN dan SK-15/DIR/1993 tentang Peraturan Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang kemudian disahkan oleh Menteri Keuangan RI dengan Surat Keputusan Nomor : KEP.114/KM.17/1994 pada tanggal 18 Mei 1994. Setelah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan RI, maka nama yang melekat sebagai Yayasan Dana Sejahtera (DANAKARTA) secara formal berubah menjadi Dana Pensiun Karyawan TASPEN atau disingkat menjadi DP Taspen. DP Taspen selalu berusaha mengupayakan peranannya sebagai pemberi solusi strategis untuk meraih asa yang digantungkan oleh karyawan. DP Taspen hadir sebagai pemberi harapan melalui kemampuan dan potensi sumber daya dalam upaya mensejahterakan karyawan. DP Taspen berharap menjadi penyedia Dana Pensiun yang sehat, terpercaya, dan dapat diandalkan. Geliat kehadiran DP Taspen telah berhasil menumbuhkan iklim positif secara konsisten, serta pelayanan yang semakin luas. Seiring waktu yang panjang, DP Taspen berganti rupa hingga kini kukuh dengan label Dana Pensiun Taspen. Tercatat Dana Pensiun berhasil menumbuhkan komponen kinerja untuk memberi bantuan usaha dalam rangka mensejahterakan karyawan. Mitra dan Peserta tentu memiliki harapan, melalui kemampuan dan potensi sumber daya, DP Taspen mengupayakan solusi strategis untuk turut meraih asa yang digantungkan. Tidak lain sebagai langkah menggenapi pencapaian usaha penyedia dana pensiun yang sehat, terpercaya dan dapat diandalkan.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
3
DAFTAR ISI URAIAN
Hal
URAIAN
Hal
Tema Dan Penjelasan
2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
31
Sekilas DP Taspen
3
Tinjauan Operasional
32
Daftar Isi
4
Sumber Daya Manusia
35
Ikhtisar Keuangan
5
Teknologi Informasi
35
LAPORAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI
9
Akuntansi dan Pelaporan
35
Laporan Dewan Pengawas
10
Tinjauan Keuangan
36
Profil Dewan Direksi
12
Pendanaan Dana Pensiun
41
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
15
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA
45
Profil Dewan Pengawas
16
Rekrutmen
47
Profil Direksi
17
Pengembangan Sumber Daya Manusia
47
PROFIL DANA PENSIUN TASPEN
18
TATA KELOLA DANA PENSIUN
49
Riwayat Singkat Dana Pensiun Taspen
20
RUPS
55
Bidang Usaha
21
Dewan Pengawas
55
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
22
Direksi
59
Struktur Organisasi
23
Satuan Pengawas Intern
62
Struktur Komposisi Kepemilikan
24
Manajemen Resiko
65
Struktur Anak Perusahaan
24
WBS
71
Peristiwa Penting
27
LAPORAN KEUANGAN
81
Pelayanan Peserta
28
IKHTISAR KEUANGAN Dalam Jutaan Rupiah
URAIAN
2015
2014
2013
LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO PENAMBAHAN ASET NETO Pendapatan Investasi
93,656
88,941
84,574
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi
-32,266
15,201
- 67
Iuran Jatuh Tempo
18,005
59,186
16,723
428
431
584
79,822
163,760
34,871
Beban Investasi
1,119
826
1,092
Beban Operasional
7,613
6,516
5,975
7
24
28
48,048
46,610
31,290
959
898
815
Jumlah Pengurangan
57,746
54,873
39,200
Total kenaikan dan penurunan aset neto
22,077
108,887
- 4,329
ASET NETO AWAL PERIODE
938,070
829,184
833,513
ASET NETO AKHIR PERIODE
960,147
938,070
829,184
Pendapatan di Luar Investasi Jumlah Penambahan PENGURANGAN ASET NETO
Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
5
6 Kilas Kinerja 2015
Dalam Jutaan Rupiah
URAIAN
2015
2014
2013
HASIL USAHA 93,656
88,941
84,574
1,119
826
1,092
92,537
88,115
83,483
7,613
6,516
5,975
422
407
556
85,346
82,007
78,063
959
898
815
84,386
81,109
77,248
Investasi
972,619
922,341
823,553
Selisih Penilaian Investasi
-25,017
7,249
- 7,952
Aset Lancar di Luar Investasi
14,008
15,101
14,767
1,770
1,104
1,276
963,380
945,795
831,634
917,927
924,621
755,859
42,220
13,449
73,325
3,233
7,725
1.684
963,380
945,795
830,868
Pendapatan Investasi Beban Investasi Hasil Usaha Investasi Beban Operasional Pendapatan Dan Beban Lain-Lain Hasil Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Hasil Usaha Setelah Pajak
POSISI KEUANGAN ASET
Aset Operasional Total aset LIABILITAS Nilai kini aktuarial Selisih nilai kini aktuarial Liabilitas di luar nilai kini aktuarial Total Liabilitas
PORTOFOLIO INVESTASI DANA PENSIUN Jenis Investasi
2015
2014
2013
(Rp Juta)
(%)
(Rp Juta)
(%)
(Rp Juta)
110.434
11,65%
127.972
13,77%
-
-
-
-
23.000
2,43%
19.000
323.150
34,10%
Sertifikat Deposito
-
Sertifikat Bank Indonesia
(%)
170,22
20,87%
2,04%
3,00
0,37%
381.555
41,05%
204,56
25,08%
-
-
-
-
-
-
-
Saham
32.808
3,46%
37.531
4,04%
40,90
5,01%
Obligasi
376.412
39,72%
305.910
32,91%
327,19
40,12%
2.915
0,31%
2.925
0,31%
2,86
0,35%
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran
45.986
4,85%
26.393
2,84%
40,72
4,99%
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana
-
-
-
-
-
-
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
-
-
-
-
-
-
Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek
-
-
-
-
1,21
0,15%
Efek Beragun Aset Dari KIK EBA
-
-
-
-
-
-
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK
-
-
-
-
-
-
Kontrak Opsi Saham
-
-
-
-
-
-
24.245
2,56%
24.245
2,61%
23,34
2,86%
Tanah
-
-
-
-
-
-
Bangunan
-
-
-
-
-
-
8.654
0,91%
4.060
0,44%
1,60
0,20%
947.602
100%
929.590
100%
Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka
Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana
Penempatan Langsung
Tanah Dan Bangunan TOTAL
815,60
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
100%
7
8 Kilas Kinerja 2015
RASIO PENDANAAN DANA PENSIUN Per 31 Desember 2015
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
Nilai Kini Aktuarial (Rp Juta)
917.927
924.621
755.859
Kekayaan Untuk Pendanaan (Rp Juta)
960.147
938.070
829.184
42.220
13.449
73.325
104,60%
101,45%
109,70%
Peringkat I
Peringkat I
Peringkat I
Uraian
Surplus/(defisit) (Rp Juta) Rasio Pendanaan (RKD) Kualitas Pendanaan
PENDANAAN DANA PENSIUN (Dalam Juta Rupiah)
2013
2014
2015
RASIO KECUKUPAN DANA 112 108
104,60%
0
101,45%
100
109,70%
104
10 Laporan Manajemen
LAPORAN DEWAN PENGAWAS Pemangku Kepentingan yang terhormat, Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami selaku Dewan Pengawas dapat memberikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dana Pensiun Karyawan Taspen yang selanjutnya disebut DP Taspen atau Dana Pensiun. Perkenankanlah kami, Dewan Pengawas menyampaikan kinerja DP Taspen tahun 2015 dengan pencapaian yang memuaskan. Dewan Pengawas memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya manajemen untuk terus memanfaatkan peluang usaha yang tercipta, penerapan strategi yang tepat dan kecepatan pengambilan keputusan yang penting.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA DANA PENSIUN TAHUN 2015 Dewan Pengawas telah melaksanakan fungsi pengawasan dan penasehatan dengan memastikan Direksi/Pengurus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. DP Taspen telah mencatat kinerja yang cukup baik, dari sisi operasional maupun keuangan. Dari sisi operasional, angka peserta baru mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu masing-masing sebesar 1,39%. Sedangkan dari sisi keuangan, pendapatan DP Taspen tumbuh sebesar 4,04% dari Rp 81,11 milliar di 2014 menjadi Rp 84,39 milliar di 2015.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Pada tahun 2016 perekonomian Indonesia diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun 2015. Dengan memperhatikan kondisi ekonomi global dan ekonomi Indonesia pada prediksi tahun 2015, DP Taspen memiliki prospek usaha yang cukup baik. Investasi pada tahun 2015 menuntut alokasi portofolio yang memberikan pendapatan yang tetap, lebih berhati-hati dengan intensif melakukan monitoring perkembangan ekonomi global dan dalam negeri serta membutuhkan kreativitas dan karyawan yang khusus untuk membantu kegiatan investasi agar dapat mencapai hasil investasi yang optimal.
TATA KELOLA DAN PENILAIAN KINERJA Dewan Pengawas memandang bahwa komitmen Direksi/Pengurus dalam melaksanakan tata kelola Dana Pensiun yang baik telah menjadi bagian dari pengelolaan Dana Pensiun melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Dewan Pengawas mendukung sepenuhnya upaya Direksi/Pengurus untuk terus mendorong peningkatan implementasi GCG yang dapat memberikan nilai tambah bagi Pendiri maupun segenap pemangku kepentingan lainnya. Pada dasarnya, selama tahun 2015 Dewan Pengawas telah melaksanakan fungsi pengawasan dan arahan dengan memastikan Direksi/Pengurus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik terkait dengan regulasi Dana Pensiun dan Investasi. Dewan Pengawas juga memberikan pendapat, saran dan rekomendasi kepada Direksi/Pengurus dan segenap jajarannya mengenai pencapaian sasaran dan tujuan Dana Pensiun melalui mekanisme Rapat koordinasi dengan Direksi/Pengurus/Pengurus serta melaporkan hasil pengawasan terhadap kinerja Direksi/Pengurus/Pengurus kepada Pendiri melalui forum Rapat Umum Pendiri (RUPS). Sejalan dengan perkembangan regulasi yang berlaku maka tata kelola Dana Pensiun akan terus ditingkatkan baik dari sisi cakupan dan kedalaman implementasi yang dilakukan seiring dengan peningkatan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fair yang dilakukan oleh Dana Pensiun. Seiring dengan hal tersebut, maka Dewan Pengawas akan meningkatkan peran pengawasannya memelihara kepercayaan Pendiri dan para pemangku kepentingan secara luas.
UCAPAN TERIMA KASIH Akhirnya, atas nama Dewan Pengawas, saya ucapkan terima kasih kepada para Pendiri atas segenap dukungan yang diberikan, dan kepada Direksi/Pengurus beserta jajaran manajemen di bawahnya dan seluruh karyawan atas kerja keras selama tahun 2015. Penghargaan juga kami sampaikan kepada seluruh peserta, mitra kerja dan mitra usaha mengingat segenap pencapaian Dana Pensiun pada tahun 2015 juga tidak terlepas dari peran dan kontribusi yang telah diberikan.
Jakarta, 7 Juni 2016 Atas Nama Dewan Pengawas
ERMANZA Ketua Dewan Pengawas
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
11
12 Laporan Manajemen
LAPORAN DIREKSI Pemangku Kepentingan yang terhormat, Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kerja keras seluruh jajaran DP Taspen, kembali mencatat kinerja yang menggembirakan untuk tahun 2015. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan Laporan Tahunan 2015 yang menggambarkan pencapaian kinerja DP Taspen tahun 2015, serta berbagai upaya Manajemen dalam melakukan transformasi untuk meningkatkan daya saing dan komitmen memberikan hasil terbaik kepada seluruh stakeholders. Pengelolaan kekayaan Dana Pensiun (DP) TASPEN yang diinvestasikan dalam portofolio investasi diatur berdasarkan beberapa ketentuan penting dalam Arahan Investasi DP Taspen yang tercantum dalam Pedoman Umum Dalam Kebijakan Investasi dan Liabilitas Pengurus Dalam Mengelola Investas.
ANALISA PENCAPAIAN KINERJA BIDANG INVESTASI DAN PELAYANAN KEPESERTAAN DP Taspen melakukan pengelolaan kekayaan yang diinvestasikan dalam jenis investasi yang diperkenankan sesuai ketentuan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun, yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.010/2012 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/ Pmk.010/2008 dan telah dilakukan perubahan No.03/POJK.05/2015 Tentang Investasi Dana Pensiun.
Pada tahun 2015, DP Taspen telah melakukan Pembayaran Manfaat Pensiun secara Tepat Orang (Penerima MP), Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi. Pelaksanaan Pembayaran Manfaat Pensiun (MP) dilakukan pada setiap tanggal 1 (satu) pada bulan yang bersangkutan, sesuai dengan Peraturan DP Taspen , waktu pelaksanaan apabila tanggal 1 (satu) jatuh pada hari libur, maka pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan pada hari kerja sebelumnya. Monitoring saat ini telah dilakukan oleh DP Taspen berkoordinasi dengan organisasi pensiunan TASPEN (PERPENTAS). Kedepanya DP Taspen akan mencanangkan pelaksanaan Monitoring Peserta Pensiun yang dilakukan dengan menyortir data Peserta Pensiun sebelum dilakukan kunjungan langsung terlebih dahulu dilakukan kegiatan konfirmasi dan klarifikasi melalui telepon. Dalam hal terdapat indikasi kuat bahwa yang bersangkutan tidak berhak atas pembayaran MP, kegiatan monitoring secara langsung dilakukan guna memperoleh tingkat keyakinan yang memadai. Pada tahun 2015 DP Taspen telah melakukan sosialisasi kepada Peserta dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang tentang Dana Pensiun dan Peraturan Dana Pensiun DP Taspen.
ANALISIS KINERJA BIDANG AKUTANSI DAN PELAPORAN Laporan Keuangan telah diaudit sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.18 mengenai kuntansi Dana Pensiun dan Penyajian Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. PER-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012. Berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akutan Publik (KAP) Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja, Laporan Keuangan DP Taspen per 31 Desember 2015 dinyatakan bahwa wajar dalam semua hal yang material.
UPAYA YANG DILAKUKAN DP Taspen SETELAH DITERBITKANNYA PERATURAN OJK NO.03/POJK.05/2015 Dengan diterbitkannya peraturan OJK tersebut, DP Taspen melakukan beberapa langkah strategis terkait dengan investasi ke depan antara lain: • Melakukan kajian terkait dengan investasi langsung yang dapat meningkatkan pendapatan/kinerja DP Taspen. • DP Taspen berpartisipasi aktif dalam kegiatan seminar/ training berkaitan dengan investasi langsung. • Meningkatkan penerapan Manajemen Risiko dan akan menunjuk Person In-Charge yang bertanggungjawab dalam melakukan monitoring implemetasi Manajemen Risiko di DP Taspen. Untuk meningkatkan kinerja DP Taspen di tahun 2016, DP Taspen telah menyusun strategi antara lain dengan memelihara validitas data peserta dengan melakukan pemutakhiran data secepatnya jika ada perubahan data dan melakukan rekonsiliasi data dengan Divisi SDM PT TASPEN (Persero) secara berkala. Dalam bidang investasi, strategi umum yang dilakukan oleh DP Taspen adalah dengan mengikuti perkembangan ekonomi makro dari waktu ke waktu serta instrument investasi yang diperkenankan oleh regulator dan membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang terkait seperti unit kerja PT TASPEN (Persero), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perbankan, Sekuritas dan Manajer Investasi. Oleh karena itu DP Taspen menempatkan dana pada portofolio yang memberikan hasil investasi optimal dengan tetap memperhatikan peraturan OJK, manajemen risiko, kebutuhan likuiditas dan melakukan strategi partnership dengan pihak-pihak yang menunjang pengembangan dana.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
13
14 Laporan Manajemen
IMPLEMENTASI TATA KELOLA DANA PENSIUN DP Taspen memahami bahwa Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik merupakan acuan standar yang wajib diterapkan sebagai landasan operasional kegiatan usaha Dana Pensiun. Dalam jangka panjang, penerapan governance mempunyai relevansi terhadap kinerja atau performance suatu Dana Pensiun karena nilai akhir (ultimate value) penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja (high performance) serta citra Dana Pensiun yang baik.DP Taspen Berkomitmen dalam penerapan Governance.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DP Taspen memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh pegawainya. DP Taspen memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk mengembangkan diri dan menunjukkan potensi terbaiknya bagi organisasi.
Perubahan Komposisi
Sepanjang Tahun 2015 tidak terdapat perubahan komposisi Pengurus /Direksi Perusahaan.
UCAPAN TERIMA KASIH Atas nama Direksi/Pengurus, kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas DP Taspen atas bimbingan dan pembinaan yang telah diberikan. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Peserta, mitra usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat kebersamaan dan kerja keras serta keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi DP Taspen, saat ini dan di tahun-tahun yang akan datang.
Jakarta, 7 Juni 2016 Atas Nama Direksi/Pengurus
WIHARTO Direktur Utama
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Laporan Tahunan ini, beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Dana Pensiun Taspen dan telah disetujui anggota Dewan Pengawas dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini
Jakarta, 7 Juni 2016 Dana Pensiun Taspen
ERMANZA Ketua Dewan Pengawas
KAWIKAN KAWISTORO Anggota Dewan Pengawas
DIDI ACHDIJAT Anggota Dewan Pengawas
SUWARYO TEDAS Anggota Dewan Pengawas
PENGURUS,
WIHARTO Direktur Utama
IVET FITHRIANI Direktur Keuangan dan Investasi
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
15
16 Laporan Manajemen
PROFIL DEWAN PENGAWAS Lahir di Bukittinggi pada tanggal 2 Desember 1960. Beliau memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Islam As’sayifi’iyah Jakarta. Training yang pernah diikuti diantaranya: Kursus Coaching Skill Development Strategic Solution Center, Workshop Sistem Manajemen Kinerja, Lokakarya Teamwork & Togetherness, Seminar Cost Reduction Strategy. Seminar Train The Trainer dan lain lain. Beliau menjabat sebagai Manajer Utama Divisi Adm. Data Peserta PT Taspen (Persero) dan 2013 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Operasi PT Taspen (Persero). ERMANZA
KETUA DEWAN PENGAWAS
Lahir di Cirebon pada tanggal 28 November 1961. Beliau memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara pada tahun 2007. Training yang pernah diikuti diantaranya: Seminar Business Acumen School of Business & Goverment, Kursus Team Building, Kursus Sertifikasi Bidang Dana Pensiun, Kurusu Chartered Accountant dan lain lain. Sejak 2014 – sekarang belaiu menjabat sebagai Manajer Utama pada Divisi SDM.
SUWARYO TEDAS
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
Lahir di Malang pada tanggal 16 Februari 1951 Beliau menjabat sebagai Dewan Pengawas sejak. Memperoleh gelar Master of Science dari University of Philippines pada tahun 1981. Training yang pernah diikuti diantaranya : Kursus IDMS for the DBA, Kursus ADS, Kursus Intro to Online Aplication Enviroment dan lain-lain. Beliau pernah menjabat sebagai direktur Operasi PT Taspen (1990-2002) dan staf Direktur Utama (2002-2007).
DIDI ACHDIJAT
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
Lahir di Jakarta pada tanggal 15 Juli 1962. Beliau menjabat sebagai Dewan Pengawas sejak 2014. Memperoleh gelar Sarjana Muda Aktuaria dari B.P.L.K Departemen Keuangan pada tahun 1992. Training yang pernah diikuti diantaranya: Workshop IQA, Kursus CLT Advanced, Workshop Outing Management Training dan lain lain. Sejak 2014 ia menjabat sebagai Asisten peneliti Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Taspen (Persero).
KAWIKAN KAWISTORO
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
PROFIL DIREKSI
Lahir di Sragen, 29 September 1962, beliau Menjabat sebagai Direktur Utama DPK Taspen sejak 2014. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari Universitas Muhammadiyah Mataram pada 1998. Training yang pernah diikuti diantaranya: Pelatihan Manajemen Risiko, Pelatihan Investasi, Pelatihan Profesi Komisaris BPR, Seminar business transformasion, workshop –learning, workshop human ego management, workshop tampil efektif di media, kurusus pengetahuan dasar dana pensiun, workshop proving the vaue of HR, dll. Sejak tahun 2012 beliau menjabat sebagai Manajer Utama pada divisi SDM PT Taspen (Persero).
WIHARTO
DIREKTUR UTAMA
Lahir di Sukabumi, 19 Maret 1962, beliau menjabat sebagai Direktur Utama DP Taspen sejak 2014 Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia, Jakarta pada 1995. Training yang pernah diikuti diantaranya : Pelatihan Manajemen Risiko, Pelatihan Investasi, Pelatihan Profesi Komisaris BPR, Corporate Leadhersip Training Level Eksekutif, Asuransi Imabalan Kerja, Sistem Informasi Manajemen Audit, Audit Internal Berbasis Risiko, Implementasi Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas penerapan GCG, Peningkatan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit, IDEA Data Analisis Software, Pengetahuan Dasar Pensiun dan lain lain. Sejak tahun 2012 beliau menjabat sebagai Auditor Utama pada Divisi SPI PT Taspen (Persero).
IVET FITHRIANI
DIREKTUR KEUANGAN & INVESTASI
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
17
20 Profil Perusahaan
PROFIL DANA PENSIUN RIWAYAT SINGKAT DANA PENSIUN TASPEN Sejarah Singkat, Usaha yang serius untuk mensejahterakan Karyawan TASPEN telah dimulai sejak tahun awal berdirinya Perum TASPEN. Hal tersebut dapat diketahui dari rekam jejak yang terdokumentasi pada tahun 1969 yang menunjukkan adanya usaha untuk membentuk suatu yayasan. Usaha tersebut secara formal baru berhasil pada tahun 1973, yaitu dengan dibentuknya suatu yayasan yang kala itu diberi nama “YAYASAN SEJAHTERA”. Seiring berjalannya waktu dan tuntutan perubahan yang tidak dapat ditolak, “YAYASAN SEJAHTERA” tumbuh dan mengalami perubahan-perubahan sampai terjadinya perubahan yang sangat mendasar, yaitu dari Yayasan menjadi Dana Pensiun, sebagai konsekuensi keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, yang karena itu kemudian berubah nama menjadi Dana Pensiun Karyawan TASPEN. Secara kronologis, perjalanan dari “YAYASAN SEJAHTERA” sampai menjadi Dana Pensiun Karyawan TASPEN terekam sebagai berikut : Berdiri “Yayasan Kesejahteraan” berdasarkan Keputusan Direksi Perum TASPEN Nomor 2/DIR/SK/1973; dinotariilkan pada Notaris Eliza Pondaag dengan Akta Notaris Nomor 7 tanggal 1 Februari 1973 dengan nama yang sedikit berubah menjadi “YAYASAN SEJAHTERA”. Maksud dan tujuan pendiriannya yaitu memberikan bantuan dan usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan para pegawai Perum TASPEN. “YAYASAN SEJAHTERA” dapat distatuskan sebagai emTaspeno dari Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang ada sekarang ini. “YAYASAN SEJAHTERA” mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat Nomor S-091/MK.11/1986 dengan berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
“YAYASAN SEJAHTERA” mengalami perubahan Anggaran Dasar dan perubahan nama menjadi “YAYASAN DANA PENSIUN DIREKSI DAN KARYAWAN TASPEN”, sehingga sering disebut dengan nama DANAKARTA. Perubahan nama tersebut disesuaikan dengan maksud dan tujuan serta tugas pokok yayasan yang tercantum dalam Anggaran Dasar baru, yaitu : menyelenggarakan jaminan hari tua bagi Direksi dan Karyawan TASPEN serta keluarganya; dan membantu meningkatkan kesejahteraan Direksi dan Karyawan TASPEN. Perubahan tersebut dinotariilkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 34 tanggal 4 September 1987.
Diundangkan Undang-undang Nomor 11 tentang Dana Pensiun. Pada Bab Ketentuan Peralihan menetapkan semua lembaga penyelenggara Dana Pensiun yang telah mendapat pengesahan Menteri Keuangan berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf h UU 7/1983 dinyatakan telah mendapat pengesahan berdasarkan UU 11/1992 tetapi diwajibkan untuk menyesuaikan diri dengan UU yang dimaksud.
Dalam rangka menyesuaikan diri dengan UU 11/1992, secara formal Pendiri DP Taspen cq. Direksi PT TASPEN menerbitkan Surat Keputusan Nomor SK-14/DIR/1993 tanggal 8 April 1993 tentang Pendirian Dana Pensiun Karyawan TASPEN; dan SK-15/DIR/1993 tanggal 8 April 1993 tentang Peraturan Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang disahkan oleh Menteri Keuangan RI dengan Surat Keputusan Nomor KEP.114/KM.17/1994 tanggal 18 Mei 1994.
IDENTITAS DANA PENSIUN Nama
Dana Pensiun Karyawan TASPEN
Nama Panggilan
DP Taspen
Bidang Usaha
Mengelola Dana Pensiun
Kepemilikan
PT Taspen (Persero)
Tanggal Pendirian
1 Februari 1973
Dasar Hukum
Akta Notaris E Pondang No.7 Tanggal 1 Februari 1973
Kantor Pusat
Jl. Radin Inten II No.1 – Buaran – Klender – Jakarta Timur
Website
www.dptaspen.co.id
Call Center
Tlp. 021-8602830
Faks.
021 860 2835
BIDANG USAHA Dana Pensiun TASPEN merupakan Pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).
Pengelolaan Iuran Pensiun Melakukan pengelolan Iuran Pensiun Peserta (IPP) dan Iuran Pensiun Pemberi Kerja (IPPK) serta Iuran Tambahan (IT), apabila ada, dengan melakukan rekonsiliasi dan perhitungan hasil pengembangan iuran untuk digunakan sebagai dasar pengembalian iuran bagi Peserta yang berhenti bekerja kurang dari 3 (tiga) tahun masa kepesertaan.
Pengelolaan Kekayaan Melakukan pengalokasian kekayaan pada jenisjenis investasi yang diperkenankan oleh regulasi di bidang Dana Pensiun, untuk menghasilkan pendapatan investasi yang optimal dan pertumbuhan aset yang berkesinambungan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent) dan tata kelola yang baik.
Pembayaran Manfaat Pensiun dan Pelayanan Kepesertaan Melakukan proses perhitungan Manfaat Pensiun (MP) dan membayarkannya secara tepat jumlah, tepat waktu dan tepat penerima. Selain itu, memberikan pelayanan kepesertaan kepada Pegawai Aktif dan Penerima MP secara ramah dan akurat.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
21
22 Profil Perusahaan
VISI, MISI & NILAI-NILAI DANA PENSIUN
MISI
VISI Menjadi dana pension yang sehat serta mampu mewujudkan maksud dan tujuan Pendiri yaitu memelihara kesinambungan penghasilan serta kesejahteraan hari tua peserta dan keluarganya.
• Mengelola Program Pensiun Manfaat Pasti dengan jujur berdasarkan Undang-Undang, Peraturan Dana Pensiun, dan peraturan lainnya yang relevan. • Meningkatkan kekayaan Dana Pensiun dengan melaksanakan kegiatan investasi yang aman dan memberikan imbal hasil yang optimal. • Mempertahankan Rasio Kecukupan Dana selalu berada pada kategori Tingkat Pertama (Fully Funded). • Selalu berusaha untuk meningkatkan Manfaat Pensiun • Menerapkan manajemen yang baik untuk mewujudkan Dana Pesiun yang tertib, data yang akurat, jumlah iuran
ETIKA DP Taspen melayani peserta dan keluarganya serta stakeholder lainnya dengan ramah, santun, rendahhati, sabar dan manusiawi
PROFESIONAL DP Taspen bekerja berdasarkan Target Mutu Pelayanan: Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi
AKUNTABILITAS DP Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkan
INTEGRITAS DP Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah dan melaksanakan janjinya sebagaimana yang dituangkan dalam Visi, Misi dan Peraturan Dana Pensiun (PDP)
Nilai-nilai DP Taspen diimplementasikan dengan melaksanakan paradigma DP Taspen dalam kehidupan operasional sehari-hari
• Kami ada karena peserta; kepuasan peserta dipenuhi melalui optimalisasi nilai manfaat dan pelayanan yang prima; • Karyawan adalah aset Dana Pensiun yang diharapkan dapat mengembangkan diri agar dapat mewujudkan Visi dan Misi Dana Pensiun • Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah; penilaian dan kompensasi terhadap karyawan diberikan atas dasar kompetensi dan kinerja, bukan atas dasar senioritas • Pengelolaan Dana Pensiun mengacu pada ”Best Practice”, Keputusan bisnis serta pemecahan masalah diambil dengan cepat berdasarkan data / fakta yang akurat dengan mempedomani peraturan perundang-undangan; • Teknologi merupakan tuntutan; harus dibangun dan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja,kepuasan peserta dan stakeholder • Dana Pensiun hidup dari iuran; dana harus dihimpun dan dikelola secara optimal untuk peningkatan nilai manfaat; • Pertumbuhan usaha mutlak diperlukan; pengembangan dana harus dilakukan dengan prinsip aman, hati-hati untuk memenuhi kewajiban kepada peserta dan pihak-pihak yang berkepentingan.
STRUKTUR ORGANISASI PENDIRI 1. 2. 3. 4. 5.
Iqbal Latanro B. M. Tri Lestari Iman Firmansyah Faisal Rachman Bagus Rumbogo
DEWAN PENGAWAS 1. 2. 3. 4.
DIREKTUR UTAMA
Ermanza Suwaryo Tedas Didi Achdijat Kawikan Kawistoro
WIHARTO SEKRETARIAT DEWAN PENGAWAS DIREKTUR INVESTASI & KEUANGAN
IVET FITHRIANI
KABID INVESTASI & KEUANGAN
KABID PELAYANAN & UMUM
SATUAN PENGAWAS INTERN
TEDJO WAHYONO
HARUN (Plt.)
DALAM PROSES PENGISIAN
FUNGSIONAL PELAYANAN
STAF PERSONALIA
HARUN
NASORI
STAF DATA PESERTA
STAF UMUM
HARDINAN DODDY
ARIYANTO S.
FUNGSIONAL INVESTASI ARDITYA SORAYA
STAF INVESTASI NOVI IRMADONA
STAF KEUANGAN IRWAN
STAF AKUNTANSI
SEKRETARIAT DIREKTUR UTAMA
YAYA MOCH. YASIN
AMAD
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
23
24 Profil Perusahaan
STRUKTUR KOMPOSISI KEPEMILIKAN PT TASPEN (PERSERO)
DP Taspen
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham Utama dan Pengendali Pemegang Saham Perseroan 100% adalah PT TASPEN (Persero) sehingga PT TASPEN (Persero) menjadi Pemegang Saham Utama dan Pengendali.
Informasi Pendiri
Pendiri Dana Pensiun Taspen adalah PT Taspen (Persero) berkedudukan di Jakarta sesuai Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor: KEP-17/DI.MBU/2008, Alamat Pendiri : Jl. Letjen Suprapto No. 45 – Cempaka Putih Jakarta Pusat 10520 DKI Jakarta Customer Service PT TASPEN (PERSERO) Telp : 1 500 919 (bebas pulsa) Email :
[email protected]
STRUKTUR ANAK PERUSAHAAN DP Taspen DP TASPEN
PT BPR DP Taspen PONDOK GEDE
PT PURNA KREASI SEJAHTERA
PT BPR DPTASPEN JATENG
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Per 31 Desember 2015, DP Taspen belum pernah mencatatkan saham di Bursa Efek, sehingga tidak terdapat informasi terkait dengan kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah saham maupun nama bursa.
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA Per 31 Desember 2015, DP Taspen belum pernah mencatatkan menerbitkan efek di Bursa Efek, sehingga tidak terdapat informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah efek, nama bursa maupun peringkat efek.
Entitas Asosiasi, Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle Company Per 31 Desember 2015, DP Taspen tidak memiliki Entitas Asosiasi, Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle Company.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG Tahun
Lingkup Audit
Kantor Akuntan Publik
Jasa Audit
2015
Laporan Keuangan, Laporan Investasi, Laporan kepatuhan
Noor Salim, Nursehan & Sinarahrdja
General Audit
2014
Laporan Keuangan, Laporan Investasi, Laporan kepatuhan
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, & Ali
General Audit
Aktuaris Aktuaris Dana Pensiun TASPEN ditunjuk oleh Dewan Pengawas berdasarkan usulan dari Direksi. Valuasi pendanaan Dana Pensiun TASPEN selama 4 (empat) tahun terakhir dilakukan olehaktuaris yang sama. Valuasi aktuaria tersebut diakukandalam rangka perhitungan aktuaria untuk mengetahuipendanaan Dana Pensiun TASPEN (valuasi berkala) dan valuasiuntuk mengetahui imbalan pasca kerja dan imbalanjangka panjang lainnya (valuasi PSAK 24).
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
25
26 Profil Perusahaan
Berikut adalah rincian Aktuaris yang melakukan Laporan Aktuaria: Tahun
Lingkup Valuasi
Aktuaris
Valuasi Aktuaria Tahun 2012
PT Bestama Aktuaria Graha Elnusa Lantai 4 Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta 12560
Valuasi Aktuaria Tahun 2013
PT Bestama Aktuaria Graha Elnusa Lantai 4 Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta 12560
2014
Valuasi Aktuaria Tahun 2014
PT Bestama Aktuaria Graha Elnusa Lantai 4 Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta 12560
2015
Valuasi Aktuaria Tahun 2015 Imbalan Pasca Kerja
PT Bestama Aktuaria Graha Elnusa Lantai 4 Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta 12560
2012
2013
Manajer Investasi Manajer Investasi
• • •
Manajer Investasi
Sinar Saham Unggulan
Batavia Dana Saham Syariah-S
Danareksa Mawar Komoditas 10-S
Batavia Dana Saham Optimal
Danareksa Mwr Rotari Sektor Strategis-S
Scroders Dana Istimewa-S
Danareksa Mawar Konsumer 10-S
Trim Kapital-S
Sam Sharia Equity Fund-S
Trim Kapital Plus
Sam Indonesia Equity Fund-S
Trim Syariah Saham
BNP Paribas Solaris-S
MNC Dana Ekuitas-S
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis-S
BNP Paribas Pesona Amanah-S
Syailendra Equity Opportunity Fund-S
RHB OSK Alpha Sector Rotari
Syailendra Balanced Opportunity Fund-S
R-LQ45X
Panin Dana Maksima-S
Panin Dana Ultima
Panin Dana Maksima Plus-C
Cipta Prima
PT Schroder Investment Management Indonesia. Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 30th, Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 PT Bank BNP Paribas Indonesia World Trade Center I Building, 5th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920 PT Bahana TCW Investment Management. Graha CIMB Niaga 20st Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190
PERISTIWA PENTING
2015
Sosialisasi Program Pensiun Ke Peserta
Pelatihan Pre-Pension
HUT Dana Pensiun
HUT Republik Indonesia DP TASPEN
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
27
28 Profil Perusahaan
Pelayanan Peserta Sesuai visi DP Taspen kami mengutamakan pelayanan kepada Peserta DP Taspen. Untuk itu kami berkomitmen untuk memberikan kelancaran penyelesaian permohonan menjadi peserta DP Taspen dari Pekerja dari Pendiri, Pencatatan sebagai Peserta, Pemberian Nomor Dana, Penyampaian Buku Peraturan Dana Pensiun, pengawasan terhadap ketertiban updating data kepsesertaan, memberikan penyelesaian permohonan Manfaat Pensiun dari Peserta dan memberikan Sosialisasi Dana Pensiun.
Gambar Sosialisai Program Dana Pensiun
Profil Pensiunan Berdasarkan Jenis Pensiun Keterangan
2015
2014
2013
2012
Normal
607
538
481
427
Dipercepat
124
79
52
46
15
14
14
14
218
204
190
182
Cacat
0
0
0
0
Anak
11
14
13
13
975
849
750
682
Ditunda Janda/Duda
TOTAL
Peserta Berdasarkan Struktur Usia USIA (tahun)
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Peserta Aktif 0
0
0
20 s.d. 30
348
184
208
30 s.d. 40
117
98
76
40 s.d. 50
534
741
924
diatas 50
839
768
693
1838
1791
1901
s.d. 20
0
0
0
20 s.d. 30
0
0
2
30 s.d. 40
9
9
5
40 s.d. 50
4
10
21
diatas 50
0
0
0
13
19
28
1
2
3
20 s.d. 50
65
59
54
50 s.d. 70
784
675
593
70 s.d. 90
125
113
99
diatas 90
0
0
1
975
849
750
2826
2659
2679
s.d. 20
Total Peserta Aktif (a)
Peserta Masa Tunda
Total Peserta Masa Tunda (b)
Peserta Pensiunan / Pasif s.d. 20
Total Peserta Pensiunan / Pasif (c) TOTAL Seluruh Peserta (a+b+c)
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
29
30 Profil Perusahaan
Jumlah Peserta Dana Pensiun TASPEN TAHUN
PESERTA
2015
Aktif
2014
2013
1838
1791
1901
Normal
607
538
481
Dipercepat
124
79
52
15
14
14
218
204
190
Cacat
0
0
0
Anak
11
14
13
13
19
28
2826
2659
2679
Pasif Pensiun
Ditunda Janda/Duda
Masa Tunda TOTAL
Distribusi Manfaat Pensiun Strata
2015 Orang
Manfaat Pensiun
2014 %
Orang
Manfaat Pensiun
%
0 s.d. < 400.000
6
Rp
1.500.000
0,06
5
Rp
1.250.000
0,06
400.000 s.d. < 750.000
4
Rp
2.412.100
0,10
2
Rp
1.292.100
0,06
750.000 s.d. < 1.000.000
4
Rp
3.253.100
0,13
3
Rp
2.455.300
0,12
1.000.000 s.d. < 1.500.000
184
Rp
227.022.100
9,15
45
Rp
58.534.500
2,76
1.500.000 s.d. < 2.000.000
194
Rp
336.119.200
13,55
102
Rp
178.230.800
8,39
2.000.000 s.d. < 3.000.000
320
Rp
764.588.500
30,83
255
Rp
607.727.600
28,61
3.000.000 s.d. < 5.000.000
200
Rp
771.805.300
31,12
170
Rp
658.141.600
30,98
63
Rp
373.325.900
15,05
267
Rp
616.520.400
29,02
975
Rp
2.480.026.200
100%
849
Rp
2.124.152.300
100%
> 5.000.000 TOTAL
Rencana Pelaksanaan Pelayanan Kepesertaan Tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pelayanan kepersertaan tahun 2016 yaitu sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan kepada peserta.
32 Analisis dan Pembahasan Manajemen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Di tahun 2015, DP Taspen telah mencatat kinerja yang cukup baik, dari sisi operasional maupun keuangan. Dari sisi operasional, angka peserta baru mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu masingmasing sebesar 1,39%. Sedangkan dari sisi keuangan, pendapatan DP Taspen tumbuh sebesar 4,04% dari Rp 81,11 milliar di 2014 menjadi Rp 84,39 milliar di 2015.
A.TINJAUAN OPERASIONAL Pengelolaan Investasi Dalam pengembangan kekayaan DP Taspen, Pendiri telah menetapkan arahan investasi yang mencakup diantaranya penentuan jenis penempatan investasi yang diperkenankan, batas maksimum proporsi kekayaan DP Taspen yang dapat ditempatkan pada setiap jenis investasi terhadap jumlah investasi DP Taspen, dan batas maksimum penempatan investasi pada satu pihak terhadap jumlah investasi DP Taspen. Arahan investasi yang menjadi pedoman kegiatan investasi tahun 2015 adalah Keputusan Direksi PT TASPEN (PERSERO) Nomor : SK-06/DIR/2010 tanggal 18 Februari 2010 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 199/PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan Peraturan Ketua BAPEPAM LK Nomor : 05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Dasar Penilaian Investasi Dana Pensiun.
Pelayanan Kepesertaan Kepesertaan program pensiun dari DP Taspen diatur dalam Peraturan Dana Pensiun dari DP Taspen. Kepesertaan dimulai sejak pekerja didaftarkan untuk menjadi peserta yaitu sejak pekerja diangkat sebagai pekerja tetap atau sejak didaftar sebagai peserta di Dana Pensiun dan berakhir pada saat peserta putus hubungan kerja dengan pemberi kerja (atau meninggal dunia). Seorang peserta tidak dapat menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila masih memenuhi syarat kepesertaan sesuai ketentuan yang berlaku. Peserta DP Taspen yang terdiri dari karyawan aktif, Penerima Manfaat Pensiun, Mantan Karyawan yang masih berhak atas manfaat pensiun tunda dan karyawan yang diangkat sebelum tanggal 20 April 1992 (sebelum keluarnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992) dimana masuk sebagai program tunjangan Hari Tua (THT). Karyawan aktif adalah karyawan PT TASPEN (PERSERO) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada DP Taspen. Syarat kepesertaan yaitu berstatus sebagai Pekerja/Karyawan Tetap sebelum tahun 2007, dan telah berusia sekurang-kurangnya 18 (delapanbelas) tahun atau telah menikah. Sedangkan penerima manfaat pensiun terdiri dari Pensiunan Pegawai, Janda/Duda/Anak yang saat ini telah menerima manfaat pensiun dan mantan karyawan yang masih berhak atas manfaat pensiun adalah karyawan aktif yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun dipercepat. Berdasarkan data pertumbuhan peserta, jumlah peserta DP Taspen tahun 2015 tercatat sebanyak 2.826 orang, Naik sebanyak 167 orang dibandingkan jumlah peserta DP Taspen tahun 2014 sebanyak 2.659 orang. Komposisi jumlah peserta DP Taspen tahun 2015 terdiri dari 1.838 orang peserta aktif, 975 peserta pensiunan 13 peserta pensiun tunda, dan 1340 karyawan aktif penerima THT.
Tabel Peserta Pensiunan per Jenis Pensiun tahun 2015 - 2014 (Orang) Jenis Pensiun
2015
2014
Pensiun Normal
607
538
Pensiun dipercepat
124
79
Pensiun ditunda
15
14
Pensiun janda/duda
218
204
Pensiun anak
11
14
975
849
TOTAL
Manfaat 1. Program Pensiun •
Manfaat Pensiun Normal Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal (56 tahun). Rumus
: 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Besarnya Manfaat Pensiun
: setinggi-tingginya 75% x PhDP
• Manfaat Pensiun Dipercepat Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dengan ketentuan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum mencapai Usia Pensiun normal. Rumus Besarnya Manfaat Pensiun
: 2,5% x Masa Kerja x PhDP : setinggi-tingginya 75% x PhDP
• Manfaat Pensiun Cacat Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja karena dinyatakan cacat. Rumus : 2,5% x Masa Kerja x PhDP Besarnya Manfaat Pensiun Masa Kerja
•
: setinggi-tingginya 75% x PhDP : dihitung sejak karyawan menjadi Peserta sampai dengan berhenti pada Pensiun Normal.
Pensiun Ditunda Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dengan ketentuan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki masa kepesertaan 3 (tiga) tahun atau lebih. Rumus
: 2,5% x Masa Kerja x PhDP
Besarnya Manfaat Pensiun
: setinggi-tingginya 75% x PhDP
Dibayarkan
: apabila Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya berdasarkan pilihan Peserta.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
33
34 Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Hak Akumulasi luran Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dari perusahaan dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun dan dibayarkan secara sekaligus. •
Manfaat Pensiun Janda / Duda Diberikan kepada Janda / Duda dari Peserta / Pensiunan yang meninggal dunia yang sudah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau berhenti bekerja .
•
Manfaat Pensiun Anak Diberikan kepada Anak yang masih berhak dari, yang sudah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau berhenti bekerja, Peserta / Pensiunan yang meninggal dunia dan tidak meninggalkan Janda / Duda; atau Janda / Duda meninggal dunia / menikah Jagi.
2. Program Tunjangan Hari Tua Penghasilan Dasar THT (PhDT) adalah penghasilan yang menjadi dasar perhitungan iuran dan Manfaat Program THT, ditetapkan sebagai berikut : Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, Penghasilan terakhir yang menjadi dasar perhitungan Program THT (PhDT) adalah sebesar Gaji Dasar sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor SK-03/DIR/2006 tanggal 27 Februari 2006 tentang Penghasilan Karyawan PT TASPEN (Persero). Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 dan seterusnya, Penghasilan terakhir yang menjadi dasar perhitungan program THT (PhDT) adalah sebesar Gaji Dasar tahun 2006 dikalikan 1,03 pangkat n, yang dihitung dari tahun PhDT berkenaan dikurang tahun 2006 yang menjadi Penghasilan Dasar THT (phDT) dengan pembulatan ribuan terdekat (rounded -3). Rumus Penghasilan yang menjadi dasar perhitungan Program THT adalah sebagai berikut:
PhDT : GD 2006 x 1,03 n
Masa luran (MI) adalah masa yang diperhitungkan hanya selama bekerja di PT TASPEN (Persero) untuk penentuan besarnya Manfaat Tunjangan Hari Tua. Penghasilan sebagai dasar perhitungan luran THT dan besarnya THT saat ini diatur dalam Keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor SK-36/DIR/2009 tanggal 9 Juli 2009. • •
Manfaat Tunjangan Hari Tua > Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia 46 tahun. Rumus : 1,622 x Masa luran x Penghasilan Dasar THT Hak Berhenti Bekerja Untuk Peserta Dibawah 46 Tahun > Bagi Peserta yang mempunyai masa iuran kurang dari 10 (sepuluh) tahun, dibayarkan nilai tunai berdasarkan iuran Peserta. > Bagi Peserta yang mempunyai masa iuran sama dengan 10 (sepuluh) tahun atau lebih, dibayarkan nilai tunai berdasarkan luran Peserta dan luran Perusahaan. Rumus : (I - Faktor Reduksi) x 1,622 x MI x PhDT Faktor Reduksi : 4% x (A + B) A B B
: 46 - Usia Berhenti : 10 - Masa luran, bila Masa luran kurang dari 10 (sepuluh) tahun : 0, bila Masa luran 10 (sepuluh) tahun atau lebih
•
Manfaat Peserta Meninggal Dunia Dibayarkan kepada janda / duda atau anak dari Peserta yang meninggal dunia. Masa kerjanya dihitung sampai berhenti bekerja. Rumus : 1,622 x Y x PhDT Y : 56 - Usia mulai jadi Peserta
Realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2015 mencapai Rp 48,05 miliar, meningkat sebesar Rp 1,44 miliar atau 3,09% dibandingkan realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2014 Rp 46,61 miliar. Kenaikan disebabkan selain adanya kenaikan manfaat Pensiun berkala setiap tahunnya juga karena bertambahnya peserta pensiun. Pembayaran manfaat pensiun selama kurun waktu 5 tahun, terus mengalami peningkatan.
DIAGRAM PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN TAHUN 2014 - 2015
Sumber Daya Manusia Pembahasan mengenai sumber daya manusia (SDM) DP Taspen telah diuraikan dalam Laporan Tahunan 2015 DP Taspen pada bagian Profil DP Taspen.
Teknologi Informasi
Pembahasan mengenai teknologi informasi DP Taspen telah diuraikan dalam Laporan Tahunan 2015 DP Taspen pada bagian Tata Kelola DP Taspen.
Akuntansi Dan Pelaporan Pelaksanaan Akuntansi Berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja, Laporan Keuangan DP Taspen per 31 Desember 2015 dinyatakan bahwa laporan keuangan DP Taspen untuk aset neto Dana Pensiun Karyawan TASPEN tanggal 31 Desember 2015, serta perubahan aset neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Audit tahun 2015 tersebut hingga laporan tahunan ini dibuat telah mendapatkan persetujuan dan pengesahan Pendiri.
Pelaksanaan Pelaporan
Dalam pelaksanaan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan operasional DP Taspen, sepanjang tahun 2015 telah diselesaikan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pelaporan, yaitu : Membuat dan menyampaikan Laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Kepada Pendiri dan Dewan Pengawas DP Taspen berupa (i) Laporan Bulanan, (ii) Laporan Keuangan Semesteran, (iii) Laporan Teknis, (iv) Laporan Aktuaria berkala, (v) Laporan Keuangan Audited, dan (vi) Laporan Portofolio Investasi Audited tahunan. Laporan-laporan tersebut dalam tahun 2015 telah disampaikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
35
36 Analisis dan Pembahasan Manajemen
B.TINJAUAN KEUANGAN Kinerja Keuangan 1. Komposisi Portofolio Investasi No
Jenis Investasi
1
Surat Berharga Negara
2
Tabungan
3
Deposito On Call
4
Deposito Berjangka
5
Sertifikat Deposito
6
Sertifikat Bank Indonesia
7
2015 (Rp Juta)
2014 (%)
(Rp Juta)
(%)
110.434
11,65%
127.972
13,77%
23.000
2,43%
19.000
2,04%
323.150
34,10%
381.555
41,05%
Saham
32.808
3,46%
37.531
4,04%
8
Obligasi
376.412
39,72%
305.910
32,91%
9
Sukuk
2.915
0,31%
2.925
0,31%
Unit Penyertaan Reksa Dana Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran
45.986
4,85%
26.393
2,84%
11
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana
-
-
-
-
12
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
-
-
-
-
Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek
-
-
-
-
14
Efek Beragun Aset Dari KIK EBA
-
-
-
-
15
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK
-
-
-
-
16
Kontrak Opsi Saham
-
-
-
-
17
Penempatan Langsung
24.245
2,56%
24.245
2,61%
18
Tanah
19
Bangunan
20
Tanah Dan Bangunan
8.654
0,91%
4.060
0,44%
947.602
100,00%
929.590
100%
10
13
Total
Surat Berharga Negara Pada 2015 portofolio investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 110,43 miliar atau turun Rp 17,53 miliar dibandingkan investasi pada SBN tahun 2014 sebesar Rp 127,97 miliar. Secara proporsi, alokasi investasi SBN tahun 2015 sebesar 11,65% dari total investasi DP Taspen, turun dibandingkan dengan alokasi investasi SBN tahun 2014 sebesar 13,77% dari total investasi DP Taspen. Deposito On Call Sedangkan portofolio investasi pada deposito on call tahun 2015 sebesar Rp 23,00 miliar atau mencapai 2,43% terhadap portofolio investasi pada deposito on call tahun sebelumnya sebesar Rp 19,00 miliar. Secara proporsi, Alokasi investasi pada deposito on call tahun 2015 sebesar 2,43% dari total investasi DP Taspen, naik dibandingkan dengan alokasi investasi deposito on call tahun 2014 sebesar 2,04% dari total investasi DP Taspen. Deposito Berjangka Pada 2015 portofolio investasi pada deposito berjangka mencapai Rp 323,15 miliar atau turun Rp 58,41 miliar dibandingkan investasi pada deposito berjangka tahun sebelumnya sebesar Rp 381,55 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi deposito berjangka tahun 2015 sebesar 34,10% dari total investasi DP Taspen, turun dibandingkan dengan alokasi investasi deposito berjangka tahun 2014 sebesar 41,05% dari total investasi DP Taspen. Saham, Obligasi dan Sukuk Portofolio investasi pada saham tahun 2015 mencapai Rp 32,81 miliar atau turun Rp 4,72 miliar dibandingkan investasi saham tahun sebelumnya sebesar Rp 37,53 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi saham tahun 2015 sebesar 3,46% dari total investasi DP Taspen, turun dibandingkan dengan alokasi investasi saham tahun 2014 sebesar 4,04% dari total investasi DP Taspen. Sedangkan portofolio investasi pada obligasi tahun 2015 sebesar Rp 376,41 miliar atau mencapai 39,72% terhadap investasi obligasi tahun sebelumnya sebesar Rp 305,91 miliar. Alokasi investasi pada obligasi mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 32,91% pada tahun 2014. Untuk portofolio investasi pada sukuk tahun 2015 mencapai Rp 2,915 Milliar atau turun Rp 9.891.000 dibandingkan investasi sukuk tahun sebelumnya sebesar Rp 2,925 Miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi sukuk tahun 2015 sebesar 0,31% dari total investasi DP Taspen. Penyertaan Reksa Dana Portofolio investasi pada reksa dana tahun 2015 mencapai Rp 45,99 miliar meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp26,39 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi reksa dana tahun 2015 sebesar 4,85% dari total investasi DP Taspen, naik dibandingkan dengan alokasi investasi reksa dana tahun 2014 sebesar 2,84 % dari total investasi DP Taspen. Penempatan Langsung Pada Saham Portofolio investasi penempatan langsung pada saham tahun 2015 mencapai Rp 24,24 miliar sama dengan tahun 2014. Dengan alokasi investasi sebesar 2,56% dari total investasi, dimana menurun dari proporsi pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,61%. Tanah & Bangunan Portofolio investasi pada tanah dan bangunan tahun 2015 mencapai Rp 8,65 miliar meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,06 miliar. Secara proporsi, alokasi investasi tanah tahun 2015 sebesar 0,91% dari total investasi DP Taspen, naik dibandingkan dengan alokasi investasi tanah tahun 2014 sebesar 0,44% dari total investasi DP Taspen.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
37
38 Analisis dan Pembahasan Manajemen
2. Komposisi Pendapatan Per Jenis Investasi Kinerja pendapatan Investasi DP Taspen selama tahun 2015 sebesar Rp 93,65 miliar atau naik sebesar 5,3% dibanding pendapatan investasi tahun 2014 sebesar Rp 88,94 miliar. Peningkatan ini terbesar dipengaruhi oleh realisasi pendapatan yang berasal dari deposito berjangka dengan kenaikan mencapai Rp 8,11 miliar. Tabel Hasil Investasi Periode Tahun 2015 - 2014 2015
2014
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
Bunga
Surat Berharga Pemerintah
11.128
14.163
-3.035
-21,43%
Deposito On Call
1.821
202
1.619
802,78%
Deposito Berjangka
37.480
29.369
8.111
27,62%
Obligasi
32.912
32.491
420
1,29%
Sukuk
248
248
0
0,00%
Sub Total
83.588
76.472
7.116
9,30%
Deviden
Saham
799
1.033
-234
-22,66%
Reksadana
0
19
-19
-100,00%
Penempatan Langsung
3.921
3.804
116
3,06%
Sub Total
4.720
4.856
-137
-2,81%
Sewa
Sewa Ruko
78
71
7
9,68%
Sub Total
78
71
7
9,68%
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi
Saham
3.667
4.030
-363
-9,01%
Unit Penyertaan Reksadana
124
1.036
-912
-88,03%
Surat Berharga Pemerintah
1.451
2.854
-1.402
-49,14%
Obligasi
0
-377
377
-100,00%
Sub Total
5.242
7.542
-2.300
-30,50%
Pendapatan Investasi Lain
Deposito Berjangka Bank BNI
28
0
28
-
Sub Total
28
0
28
-
Total
93.656
88.941
4.714
5,30%
Pendapatan Investasi
Pertumbuhan (%)
Kemampuan Membayar Manfaat Pensiun Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Iuran 1. Kemampuan Dana Pensiun Dalam Menyelesaikan Pembayaran Manfaat Pensiun Kepada Seluruh Peserta Dana Pensiun Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun; Bila terjadi defisit di dalam pendanaan maka Pemberi Kerja akan membayar iuran tambahan untuk melunasi defisit tersebut, sedangkan bila terjadi surplus maka Pemberi Kerja dapat menggunakan surplus tersebut sesuai ketentuan terkait. Besar surplus atau defisit ditentukan dari hasil valuasi aktuaria terakhir. Surplus (Defisit) dihitung berdasarkan kekayaan untuk pendanaan dikurangi kewajiban aktuaria. Kemampuan membayar manfaat Pensiun dapat dilihat dari Rasio Kecukupan Dana (RKD). Pada tahun 2015, RKD Dana Pensiun sebesar 104,60%, meningkat dibandingkan RKD DP Taspen tahun 2014 sebesar 101.45%. Hal ini menunjukkan bahwa DP Taspen memiliki pendanaan yang cukup untuk memenuhi kewajiban. Tabel Pendanaan DP Taspen Periode 2015 - 2014
Uraian Rasio Pendanaan (RKD) Kualitas Pendanaan
Per 31 Desember 2015
Per 31 Desember 2014
104,60%
101.45%
Tingkat Kesatu
Tingkat Kesatu
Kualitas pendanaan DP Taspen tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berada pada tingkat pertama yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih besar dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial. 2. Tingkat Kolektibilitas Piutang Iuran
DP Taspen merupakan lembaga keuangan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan jenis dana pensiun pemberi kerja. Oleh karena peserta dari dana pensiun adalah Pekerja yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada DP Taspen , maka tingkat kolektibilitas piutang iuran peserta sebesar 100%. Hal ini, mengingat pembayaran iuran peserta dilakukan secara langsung oleh Pemberi Kerja melalui pemotongan gaji pekerja/karyawan TASPEN yang terdaftar sebagai peserta dana pensiun.
Piutang iuran jatuh tempo tahun 2015 adalah nihil, sedangkan piutang iuran jatuh tempo tahun 2014 sebesar Rp 389,66 juta. Sedangkan jumlah penerimaan iuran pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 18,01 miliar dan pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 59,19 miliar. Tabel Komposisi Piutang Iuran Jatuh Tempo (dalam Jutaan Rupiah) Uraian
2015
2014
Iuran Normal Pemberi Kerja
0
306.123.976
Iuran Normal Peserta
0
83.540.338
Total Iuran Jatuh Tempo
0
389.664.314
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
39
40 Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Penerimaan Iuran Pensiun Periode 2015 - 2014 2015
Jenis Investasi
2014
(Rp)
Iuran Normal Pemberi Kerja
(%)
(Rp)
(%)
Iuran Pensiun Pemberi Kerja
6.278.274.724
34,87%
6.795.270.737
11,48%
Iuran THT Pemberi Kerja
5.436.375.395
30,19%
5.917.959.965
10,00%
Iuran Normal Peserta
Iuran Pensiun Peserta
5.811.975.106
32,28%
6.034.021.945
10,19%
477.905.069
2,65%
531.430.668
0,90%
0,00%
39.907.729.781
67,43%
18.004.530.294
100,00%
59.186.413.096
100,00%
Iuran THT Peserta Iuran THT Tambahan Total
Komposisi Penerimaan Iuran Tahun 2014 - 2015
22%
65%
11%
35%
67%
0%
2014
2015
2014
2015
2014
2015
Iuran Pensiun Pemberi Kerja
Iuran Normal Peserta
Iuran THT Tambahan
3. Kesesuaian Aset Dan Liabilitas (Asset Liability Mismatch). Berdasarkan laporan posisi keuangan (neraca) per 31 Desember 2015, pada sisi aktiva jumlah Aset DP Taspen sebesar Rp 963,38 miliar. Sedangkan pada sisi Pasiva, jumlah liabilitas Aset DP Taspen DP Taspen per 31 Desember 2015 mencapai Rp 963,38 miliar. Hal ini menunjukkan kesesuaian antara jumlah aset dan liabilitas yang dimiliki oleh DP Taspen. Tabel Posisi Keuangan (Neraca) (dalam juta Rupiah)
Uraian
Per 31 Desember 2015
Per 31 Desember 2014
Aset Investasi
972.619
922.341
Selisih penilaian investasi
(25.017)
7.249
14.008
15.101
1.770
1.104
963.380
945.795
917.927
924.621
42.220
13.449
3.233
7.725
963.380
945.795
Aset Lancar di luar investasi Aset operasional Total aset Liabilitas Nilai kini aktuarial Selisih nilai kini aktuarial Liabilitas di luar nilai kini aktuarial Total Liabilitas
Pendanaan Dana Pensiun 1. Tren Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dan Alasan Perubahan RKD Rasio Pendanaan Dana Pensiun sangat berkaitan dengan kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi liabilitas pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Terkait dengan Rasio Pendanaan, ketentuan Menteri Keuangan mengenai pendanaan Dana Pensiun mengatur bahwa pemberi kerja dapat menggunakan surplus sebagai pengurang iuran normal pemberi kerja ke Dana Pensiun. Rasio kecukupan dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan DP Taspen dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Rasio pendanaan digunakan untuk menunjukkan jumlah kekayaan dana pensiun yang ada dapat menutupi kewajiban aktuaria.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
41
42 Analisis dan Pembahasan Manajemen
112 108
0
104,60%
100
101,45%
104 109,70%
RASIO KECUKUPAN DANA
Pada tahun 2015, Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun sebesar 104,6%, meningkat dibandingkan RKD DP Taspen tahun 2014 sebesar 101,45%.
Kualitas pendanaan DP Taspen tanggal 31 Desember 2015 dan juga untuk tahun 2014 berada pada tingkat pertama yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan mengalami surplus pendanaan. Dengan demikian, kekayaan untuk pendanaan lebih besar dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial. Tabel Surplus (Defisit) Pendanaan DP Taspen Per 31 Desember 2015
Per 31 Desember 2014
Nilai Kini Aktuarial (Rp Juta)
917.927
924.621
Kekayaan Untuk Pendanaan (Rp Juta)
960.147
938.070
Surplus/(defisit) (Rp Juta)
42.220
13.449
Uraian
Rasio Pendanaan (RKD)
104,60%
101,45%
Kualitas Pendanaan
Peringkat I
Peringkat I
Kebijakan Penting Terkait Dana Pensiun 1. Kebijakan Investasi Dalam melaksanakan kegiatan Investasi DP Taspen berpedoman pada Keputusan Direksi PT TASPEN (PERSERO) Nomor SK-06/DIR/2010 tanggal 18 Februari 2010 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 199/PMK.0I0/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-051BLl2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Dasar Penilaian Investasi Dana Pensiun.
Beberapa ketentuan penting dalam Arahan Investasi DP Taspen adalah sebagai berikut: a) Pedoman Umum Dalam Kebijakan Investasi dan Liabilitas Pengurus Dalam Mengelola Investasi b) Sasaran Hasil Investasi Tahunan c) Objek Investasi Yang Diperkenankan d) Jenis Investasi Yang Diperkenankan dan Batasan Maksimum Tabel Batasan Maksimum Investasi No
Jenis Investasi
Batasan PP
Batasan AI
1
Surat Berharga Negara
100%
100%
2
Tabungan
100%
-
3
Deposito On Call
100%
100%
4
Deposito Berjangka
100%
100%
5
Sertifikat Deposito
100%
-
6
Sertifikat Bank Indonesia
100%
20%
7
Saham
100%
10%
8
Obligasi
100%
9
Sukuk
100%
10
Unit Penyertaan Reksa Dana pada:
100%
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran
100%
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks
100%
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
10%
Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek
100%
11
Efek Beragun Aset Dari KIK EBA
100%
12
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK
13
Kontrak Opsi Saham
100%
14
Penempatan Langsung Pada Saham
100%
10%
15
Tanah
16
Bangunan
15%
15%
17
Tanah Dan Bangunan
10%
5%
100%
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
43
44 Analisis dan Pembahasan Manajemen
e) Sasaran Hasil Investasi f)
Batasan Kualitatif Investasi
g) Batasan Maksimum Proporsi Kekayaan Yang Ditempatkan Pada Satu Pihak h) Objek Investasi Yang Dilarang i)
Penilaian Investasi
j)
Ketentuan Likuiditas Minimum Portofolio Investasi
2. Kenaikan manfaat pensiun Tidak ada kenaikan manfaat pensiun di tahun 2015. 3. Kebijakan kelanjutan program pensiun Belum ada kebijakan terkait program pensiun. 4. Kepesertaan dan lain-lain disertai data pendukung kuantitatif. Belum ada kebijakan terkait kepesertaan
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pada tahun 2015, tidak terdapat informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal pelaporan.
Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/ Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Transaksi afiliasi yang dimaksud adalah transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan afiliasi langsung maupun tidak langsung dengan Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri, atau Penerima Titipan. Selama tahun buku 2015 dan 2014 tidak terdapat transaksi dengan pihak terafiliasi.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan Tidak terdapat perubahan perundang-undangan yang berpangaruh signifikan pada tahun 2015.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Yang Diterapkan Perusahaan Pada Tahun 2015 Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan TASPEN pada Tahun 2015.
46 Laporan Sumber Daya Manusia
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA Dana Pensiun senantiasa mematuhi Peraturan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dana Pensiun juga menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia bagi Karyawan dalam berbagai hal tanpa memandang unsure gender, agama, suku maupun kondisi fisik. Dalam pengelolaan SDM, agar terbentuk hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dengan Karyawan maupun antar sesama Karyawan, DP Taspen bersama dengan wakil karyawan semua satuan kerja telah memiliki Peraturan Dana Pensiun Komposisi SDM Berdasarkan Status Karyawan: Status Kepegawaian
2015
2014
2013
Karyawan Tetap
11
11
12
Dewan Pengawas
4
4
4
Pengurus (Direksi)
2
2
3
Karyawan Dipekerjakan
1
1
2
Karyawan Kontrak
1
5
5
TOTAL
18
23
26
2015
2014
2013
Perempuan
3
4
5
Lali-Laki
16
19
21
TOTAL
19
23
26
2015
2014
2013
26-35
-
6
5
36-45
-
3
5
46-55
11
13
13
>55
8
1
3
TOTAL
19
23
26
Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin: Jenis Kelamin
Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Usia: USIA <25
REKRUTMEN Mekanisme rekruitmen dilaksanakan Dana Pensiun secara selektif dilakukan oleh lembaga profesional atau Dana Pensiun dengan tahapan seleksi melalui test administrasi, wawancara, psikotest/assessment serta test kesehatan yang selanjutnya disetujui oleh pejabat berwenang memutus sesuai ketentuan.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Peningkatan sumber daya manusia DP Taspen dengan pendekatan human capital development dipersiapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan. Untuk mencapai peningkatan kinerja yang telah ditargetkan, DPK Taspen mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan berkesinambungan melalui proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop baik secara internal maupun secara eksternal bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya Dana Pensiun serta profesionalitas. Tabel Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Jenis Pelatihan
Jumlah Peserta
Menyusun Bisnis Plan Dana Pensiun
1 orang
Pelatihan Komisaris Bank BPR
1 orang
Manajemen Risiko
1 orang
MANAJEMEN DAN PENILAIAN KINERJA
Manajemen dan Penilaian Kinerja merupakan alat evaluasi pencapaian target dan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh Karyawan maupun satuan kerja yang disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan jangka panjang Dana Pensiun. Penilaian kinerja masing-masing individu Karyawan yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang, periodik, dan transparan.
PENERAPAN PENGHARGAAN DAN SANKSI
Dana Pensiun senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan Karyawan berdasarkan pencapaian kinerja secara adil dan obyektif. Prestasi kinerja terbaik akan memperoleh penghargaan demikian sebaliknya bagi Karyawan yang tidak berprestasi maupun melakukan pelanggaran memperoleh sanksi.
KESEJAHTERAAN DAN JAMINAN SOSIAL
Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang ketenagakerjaan serta mempertahankan Karyawan, Dana Pensiun senantiasa berupaya terus meningkatkan kesejahteraan Karyawan melalui berbagai aspek antara lain : • Pemberian dan perbaikan remunerasi dan benefit, kepesertaan jaminan sosial BPJS Kesehatan, kepesertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas kesehatan serta Asuransi jiwa; • Program pengembangan karyawan seperti program peningkatan jenjang pendidikan; dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan keagamaan;
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
47
48 Laporan Sumber Daya Manusia
• • •
Dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan kegiatan olah raga dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan olah raga; Bantuan bagi Karyawan yang mengalami duka cita. Dan lain-lain
RENCANA PENGEMBANGAN SDM DI TAHUN 2016
Rencana pengembangan SDM tahun 2016 berupa pendidikan/pelatihan dan inhouse training pejabat dan pegawai di lingkungan DPK Taspen tahun 2016.
50 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
TATA KELOLA DANA PENSIUN Komitmen untuk menciptakan DP Taspen yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang bertanggung jawab merupakan landasan bagi penerapan prinsip-prinsip Governance di DP Taspen. Pelaksanaan Tata Kelola Dana Pensiun yang baik di DP Taspen berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan Dana Pensiun Taspen telah menerapkan prinsip dan praktik Tata Kelola yang baik dalam manajemen dan pengelolaan bisnis usahanya, sehingga dapat melindungi Para Pemangku Kepentingan dengan efektif. Prinsip-prinsip Governance meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independesi dan Kewajaran.
KEBIJAKAN TATA KELOLA DANA PENSIUN Kebijakan Tata Kelola Dana Pensiun yang baik antara lain meliputi pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara Direksi dan Dewan Pengawas, check and balances, strategi yang jelas, hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pengawasan operasional. Segenap manajemen DP Taspen memegang komitmen penuh untuk menerapkan GPFG secara konsisten dan maksimal dalam implementasinya GPFG pada Dana Pensiun TASPEN disusun dan dilaksanakan dengan berpedoman pada infrastruktur GPFG sebagai berikut : • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 1992 tentang Program Pensiun Pemberi Kerja • Peraturan Dana Pensiun Taspen Beberapa pedoman-pedoman dan kebijakan DP Taspen dalam pelaksanaan penerapan Governance meliputi Pedoman Sistem Pengendalian Intern, Pedoman Perilaku dan Kode Etik, Pedoman Pengelolaan Risiko, Pedoman Aktuaria dan Pendanaan, Pedoman Investasi, Pedoman Organisasi dan Tata Kerja, Pedoman Penyusunan Anggaran, Pedoman Akuntasi, Pedoman Pelayanan Kepesertaan, Pedoman Sistem Infromasi, Pedoman Penjualan dan Penghapusan Aktiva Tetap, Pedoman Perpajakan, Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa, Pedoman Pengambilan Keputusan, Pedoman Kearsipan, Pedoman Surat Menyurat. Prinsip-prinsip Good Governance Prinsip-prinsip Good Governance DP Taspen mengacu pada 5 (lima) prinsip sebagai berikut:
Transparansi (Transparancy) Untuk menjaga obyektifitas dalam menjalankan kegiatannya, Dana Pensiun harus menerapkan keterbukaan dan transparansi dalam semua penyampaian dan pengungkapan informasi yang materiil dan relevan mengenai Dana Pensiun secara tepat waktu, memadai, jelas dan dapat dipercaya. Akuntabilitas (Accountability) Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Dana Pensiun harus ditetapkan secara tertulis. Pengelolaan Dana Pensiun dilaksanakan dengan penetapan fungsi, kegiatan dan tugas yang harus dijalankan, sesuai dengan arah dan tujuan pendirian Dana Pensiun. Penerapan prinsip akuntabilitas disertai dengan menerapkan sistem kontrol dan pengawasan serta penilaian kinerja bagi semua jajaran Dana Pensiun. Responsibilitas (Responsibility) Dana Pensiun mempunyai tanggung jawab terhadap Peserta dan Pendiri/Pemberi Kerja serta mentaati Undang Undang Nomer.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaan lainnya dalam rangka terjaminnya kesinambungan pembayaran manfaat pensiun. Independensi (Independency) Dana Pensiun dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan kegiatan yang sehat. Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness) Dana Pensiun senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pihak terkait berdasarkan asas perlakuan yang setara dan asas manfaat yang wajar.Kesetaraan dan kewajaran di dalam memenuhi hak-hak pihak terkait yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ROADMAP TATA KELOLA DANA PENSIUN DP Taspen memiliki rencana jangka panjang untuk mewujudkan Governance sebagai budaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, DP Taspen akan menyusun Roadmap Tata Kelola Dana Pensiun. Tahapan-tahapan Roadmap tersebut, nantinya akan diawali dengan Good Compliance sampai dengan Good Sustanability. DP Taspen terus berupaya optimal untuk melakukan internalisasi prinsip-prinsip Governance ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai guna mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas.
IMPLEMENTASI PRINSIP TATA KELOLA DANA PENSIUN ROADMAP TATA KELOLA DANA PENSIUN AWARENESS GOVERNANCE Awareness Governance yaitu dengan memperkenalkan dan memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya implementasi Governance bagi insan DP Taspen sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bersama dalam penerapan tata kelola bank yang berkelanjutan. MONITORING IMPLEMENTASI GOVERNANCE Dewan Pengawas telah melakukan pengawasan aktif atas efektivitas implementasi Governance yang dilaksanakan oleh Direksi. Demikian juga Direksi secara terus-menerus memastikan dan memonitor implementasi Governance berjalan sesuai dengan strategi yang ditetapkan, mulai dari tahapan awareness sampai dengan pelaporan. Proses monitoring atas implementasi tersebut dilakukan guna memastikan keberhasilan pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya, pelaksanaan monitoring Governance ini didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang nantinya akan diperlukan dalam kegiatan assessment Governance maupun penyusunan Annual Report.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
51
52 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
PENILAIAN GOVERNANCE TAHUN 2015 Sebagai wujud implementasi governance, DP Taspen melakukan penilaian tata kelola dana Pensiun. Secara keseluruhan, DP Taspen telah memenuhi kecukupan dokumen evidence dalam penerapan praktekpraktek Governance. Perbaikan berkelanjutan pada tata kelola yang baik dan nilai-nilai perusahaan akan terus dilakukan dalam struktur dan mekanisme Governance yang ada di DP Taspen. Berdasarkan hasil assessment Governance tahun 2015 terdapat sejumlah ruang improvement yang akan ditindaklanjuti oleh DP Taspen di masa mendatang, Berdasarkan hasil assessment hal yang telah dilakukan oleh DP Taspen adalah sebagai berikut • Dana Pensiun memiliki Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GCG Code) dan pedoman perilaku (code of conduct) • Dana Pensiun memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala. • Dana Pensiun melaksanakan Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten. • Dana Pensiun melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik • Dana Pensiun melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). • Pedoman GCG dimutakhirkan secara berkala. • Direksi memasukkan dalam Pedoman Perilaku dan Kode Etik Komitmen yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Pengawas dan Direksi. • Pedoman Perilaku dan Kode Etik di tunjau dan pemutakhiran berkala • Insan DP Taspen menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku Etika. • Seluruh Anggota Dewan Pengawas dan Direksi menandatangani Pernyataan Kepatuhan Pedoman Perilaku dan Etik. • DP Taspen memiliki Key Performance Indicator (KPI dan mencantumkan uraian mengenai pelaksanaan assessment GCG • DP Taspen memiliki kebijakan/SOP tentang pengelolaan terhadap kepatuhan dan penyampaian LHKPN • DP Taspen melakukan sosialisasi terhadap kebijakan SOP terkait LHKPN • DP Taspen memiliki ketentuan tentang Pengendalian Gratifikasi • DP Taspen memiliki kebijakan tentang whistleblowing system. • DP Taspen melaksanakan sosialisasi whistleblowing system kepada karyawan dan stakeholders Dana Pensiun. Pemilik Modal/Pendiri Berdasarkan hasil assessment hal yang telah dilakukan oleh DP Taspen adalah sebagai berikut • Pemilik Modal menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi. • Pemilik Modal melaksanakan penilaian terhadap calon anggota Direksi. • Pemilik Modal menetapkan pengangkatan anggota dan komposisi Direksi • Pemilik Modal memberhentikan anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. • Pemilik Modal menetapkan pengangkatan anggota Dewan Pengawas dan komposisinya. • Pemilik Modal memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Pengawas. • Pemilik Modal memberhentikan anggota Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan perundangundangan • Pemilik Modal memberikan pengesahan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran DP Taspen (RKAP). • PEMILIK MODAL menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Pengawas. • Pemilik Modal menetapkan auditor eksternal yang mengaudit Laporan Keuangan DP Taspen. • Pemilik Modalmenetapkan penggunaan laba bersih • Pengesahan terhadap laporan tahunan dan persetujuan terhadap laporan keuangan dilaksanakan tepat waktu.
• Menghasilkan keputusan yang sah. • PEMILIK MODAL mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil. • Pemilik Modal tidak mencampuri kegiatan operasional DP Taspen yang menjadi tanggung jawab Direksi. • Pemilik Modal merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan/atauDewan Pengawas. mengenai gejala penurunan kinerja dan kerugian DP Taspen yang signifikan • Pemilik Modal memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata Kelola DP Taspen yang Baik kepada Direksi dan Dewan Pengawas. • Pendiri menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. • Sebagai entitas bisnis DP Taspen menyusun RJPP sebagai pedoman dalam menentukan arah bisnis DP Taspen selama lima tahun kedepan. • DP Taspen menyusun pedoman penyusunan RJPP dapat menjadi pedoman pada setiap periode penyusunan dan penyesuaian RJPP. Dewan Pengawas Berdasarkan hasil assessment hal yang telah dilakukan oleh DP Taspen adalah sebagai berikut • Dewan Pengawas yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun. • Dewan Pengawas memberikan arahan tentang hal hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Dana Pensiun secara tepat waktu dan relevan. • Dewan Pengawas mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan Dana Pensiun sesuai RKAP • Dewan Pengawas mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga. • Dewan Pengawas mengajukan calon auditor eksternal kepada Pemilik Modal. • Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Anak Dana Pensiun/ Dana Pensiun patungan dan pelaksanaannya. • Dewan Pengawas berperan dalam pemilihan calon anggota Direksi dan Dewan Pengawas Anak Dana Pensiun /Dana Pensiun patungan. • Dewan Pengawas mengusulkan calon anggota Direksi kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan. • Dewan Pengawas telah memberikan arahan mengenai SDM, Manajemen Risiko, IT, GCG, SPI, Pengadaan Barang dan Jasa serta anak DP Taspen. Pengungkapan Informasi dan Transparansi Berdasarkan hasil assessment hal yang telah dilakukan oleh DP Taspen adalah sebagai berikut: • Dana Pensiun menetapkan sistem dan prosedur pengendalian informasi Dana Pensiun untuk mengamankan informasi Dana Pensiun yang penting • Tingkat kepatuhan Dana Pensiun yang memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi Dana Pensiun • Dana Pensiun menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Dana Pensiun. • Informasi yang disediakan dalam website Dana Pensiun dan bumn.go.id dimutahirkan secara berkala. • Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi penting Dana Pensiun yang disediakan dalam website Dana Pensiun. • Dana Pensiun mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
53
54 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
Komitmen DP Taspen dalam mengimplementasikan Governance diwujudkan dalam bentuk pembuatan Annual Report mengacu standar Annual Report Award 2015 dan dipublikasikan di website DP Taspen dan dilaporkan kepada Pendiri serta di sebar ke berbagai instansi terkait.
PELAPORAN DAN DISCLOSURE
Komitmen DP Taspen dalam mengimplementasikan Governance diwujudkan dalam bentuk pembuatan Annual Report mengacu standar Annual Report Award 2015 dan dipublikasikan di website DP Taspen dan dilaporkan kepada Pendiri serta di sebar ke berbagai instansi terkait. Organ-organ Taspen Sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, maka organ-organ pada tubuh DP Taspen adalah sebagai berikut : • Organ-organ DP Taspen Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka organ-organ pada tubuh DP Taspen adalah sebagai berikut :
3 ORGAN DANA PENSIUN
• Organ Dana Pensiun Masing-masing organ harus berfungsi dan berperan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian dan Pengawasan atau Pengendalian. Fungsi dan Peran Pendiri Taspen Sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka fungsi dan peran Pendiri DP Taspen adalah menetapkan arah kebijakan DP Taspen sebagai pedoman kerja bagi Pengurus dan Dewan Pengawas. • Fungsi dan Peran Pengurus DP Taspen Sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka fungsi dan peran Pengurus DP Taspen adalah merencanakan, mengelola dan mengendalikan operasional DP Taspen sesuai dengan arah kebijakan Pendiri Taspen. • Fungsi dan Peran Dewan Pengawas DP Taspen Sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka fungsi dan peran Dewan Pengawas DP Taspen adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan oleh Pendiri.
RUPS Rapat Umum Pemegang Saham mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan atau yang tidak dimiliki oleh Direksi atau Dewan Pengawas. RUPS tahun 2015 telah diselenggarakan dengan pemberitahuan dan undangan bagi Pendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada 2015, DP Taspen telah menyelenggarakan RUPS : 1. Pengesahan Laporan Keuangan Audited Tahun 2014 tanggal 4 Mei 2015 2. Rencana Kerja Anggaran Dana Pensiun 2016 pada 21 Desember 2015
DEWAN PENGAWAS Dewan Pengawas melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha DP Taspen.
INDEPENDENSI DEWAN PENGAWAS Tidak ada anggota Dewan Pengawas ataupun Direksi yang terkait satu dengan yang lain karena hubungan darah sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, ataupun karena perkawinan. Seluruh anggota Dewan Pengawas tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan yang berlaku.
JUMLAH, KOMPOSISI DAN KRITERIA Jumlah dan komposisi Dewan Pengawas DP Taspen dipengaruhi oleh ukuran Direksi, bidang usaha dan jenis keahlian yang dibutuhkan, overall risk yang di hadapi, serta Komite yang ada. Adapun komposisi Dewan Pengawas telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan Pengawas DP Taspen, telah dijelaskan pada bagian Profil Dewan Pengawas dalam Laporan Tahunan ini. Susunan Dewan Pengawas Dana Pensiun TASPEN adalah sebagai berikut: No
Nama
Jabatan
1
ERMANZA
Ketua Dewan Pengawas
2
SUWARYO TEDAS
Anggota Dewan Pengawas
3
DIDI ACHDIJAT
Anggota Dewan Pengawas
4
KAWIKAN KAWISTORO
Anggota Dewan Pengawas
KRITERIA DEWAN PENGAWAS Anggota Dewan Pengawas DP Taspen memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, telah lulus fit and proper test serta berdomisili di Indonesia. Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Fungsi, Tugas, dan Wewenang Dewan Pengawas Dewan Pengawas adalah Organ Dana Pensiun TASPEN yang bertanggung jawab dan berwenang : 1. Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang dilakukan oleh Pengurus. 2. Mengevaluasi kinerja Dana Pensiun sekurang-kurangnya sekali untuk 1 ( satu) tahun buku yang didasarkan pada: Laporan investasi dan hasil pemeriksaan, akuntan publik, saran dan pendapat
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
55
56 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
3. 4. 5. 6. 7. 8.
evaluasi tersebut paling kurang mencakup, kewajaran alasan Pengurus dalam menjelaskan ketidaksesuaian kinerja Investasi dana Pensiun dengan arahan investasi dan rencana investasi tahunan. Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya kepada pendiri dan salinannya diumumkan kepada Perserta. Memberikan pendapat dan saran kepada Pendiri mengenai setiap persoalan sepanjang berkaitan dengan pengawasan pengelolaan Dana Pensiun. Melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya menurut Peraturan dan peraturan perundangan yang berlaku. Mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun serta menyampaikan laporan tahunan atas hasil pengawasannya disertai pendapat kepada Pendiri. Memberikan pendapat dan saran kepada Pendiri mengenai setiap persoalan lainnya yang menyangkut pengelolaan Dana Pensiun. Bersama Pengurus membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari peserta atas perkembangan portofolio Investasi dan hasilnya.
Hak Dewan Pengawas Dana Pensiun Taspen 1. Menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik. 2. Anggota Dewan Pengawas masing-masing atau bersama-sama berhak memasuki gedunggedung, kantor-kantor dan halaman-halaman yang dipergunakan oleh Dana Pensiun dan berhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta kekayaan Dana Pensiun. 3. Meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan dengan Dana Pensiun. 4. Menerima Honorarium, tunjangan dan kesejahteraan lainnya yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun 5. Memberikan persetujuan atas Rencana Investasi tahunan yang disusun oleh Pengurus. 6. Dapat mengusulkan kepada Pendiri untuk mengenakan sanksi kepada Pengurus apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud, menunjukan alasan pengurus dalam menjelaskan ketidaksesuaian kinerja investasi Dana Pensiun dengan arahan investasi dan rencana investasi tahunan, tidak dapat diterima. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Dewan Pengawas Dana Pensiun TASPEN Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun, Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri. Berikut tugas dan tanggung jawab masing masing Dewan Pengawas DP Taspen Jabatan
Tugas dan Tanggung Jawab
Ketua
• • • •
Anggota
• Menghadiri rapat dan atau memimpin rapat internal/dengan Badan Audit • Memberikan rekomendasi, usulan atau pendapat atas setiap kewajiban/hak Dewan Pengawas • Menandatangi surat keluar bersama Ketua/ wakil ketua, apabila ketua atau wakil ketua berhalangan.
Menghadiri atau memimpin rapat dengan Pendiri Memutus setiap usulan keputusan yang menjadi kewajiban/hak (wewenang) Dewan Pengawas Menandatangani surat keluar Dewan Pengawas bersama wakil ketua atau anggota
HUBUNGAN AFILIASI DEWAN PENGAWAS DENGAN DEWAN PENGAWAS LAINNYA DAN/ ATAU PENDIRI Selama 2015, seluruh anggota Dewan Pengawas tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di DP lain dengan sesama Dewan Pengawas. Hubungan Keluarga Dengan Nama
Dewan Pengawas
Direksi
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham Pada DP Lain
Hubungan Keuangan Dengan
Dewan Pengawas
Pendiri
Direksi
Sebagai Anggota Dewan Pengawas
Pendiri
Sebagai Anggota Direksi
Sebagai Pendiri
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
Ya
Tdk
ERMANZA
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
SUWARYO TEDAS
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
DIDI ACHDIJAT
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
KAWIKAN KAWISTORO
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN PENGAWAS Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan pengembangan kompetensi bagi segenap jajaran Dewan Pengawas, selama 2015 anggota Dewan Pengawas telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar. Keberagaman Komposisi Dewan Pengawas Dewan Pengawas DP Taspen memiliki komposisi yang beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin. RAPAT DEWAN PENGAWAS Selama 2015, Dewan Pengawas telah menyelenggarakan rapat yang dihadiri oleh seluruh Dewan Pengawas DP Taspen. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Pengawas DP Taspen. Rapat Dewan Pengawas berupa : • Rapat internal dalam rangka membahas evaluasi kinerja investasi Dana Pensiun, hasil pengawasan atas pelaksanaan RKAP, hal-hal lain yang dianggap perlu. • Rapat bersama Badan Audit, dalam rangka membahas hasil pemeriksaan atas Dana Pensiun c. Rapat bersama Pengurus, dalam rangka membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari peserta atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya serta rekomendasi temuan Badan Audit • Rapat bersama Pendiri, dalam rangka membahas hasil pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus, termasuk pelaksanaan Tata Kelola Dana Pensiun (GPFG)
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
57
58 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
LAPORAN DEWAN PENGAWAS 2015 Sepanjang tahun 2015, Dewan Pengawas DP Taspen telah memberikan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun tahun buku 2015. Adapun laporan Dewan Pengawas tersebut adalah sebagai berikut : • Pelaksanaan Program kerja Tahun 2015 • Kinerja DP Taspen 2015 • Tuntutan pihak ketiga, pelanggaran undang-undang dan penyelewengan • Ikhtisar Kebijakan Investasi • Penjelasan mengenai kekayaan untuk pendanaan
PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS Penilaian kinerja Dewan Pengawas dilakukan oleh Pendiri melalui PEMILIK MODAL.
PENETAPAN KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI Total Remunerasi yang diterima Dewan Dewan Pengawas dan Direksi pada tahun 2015 telah mengikut ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan komponen remunerasi yang terdiri dari gaji, tantiem, tunjangan dan fasilitas lainnya.
SEKRETARIS DEWAN PENGAWAS Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Pengawas telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Description. Fungsi Sekretaris Dewan Pengawas DP Taspen melekat pada masing masing staf sekretaris Dewan Pengawas. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Sekretaris Dewan Pengawas mempunyai fungsi pokok untuk memberikan dukungan kepada Dewan Pengawas guna memperlancar tugas-tugas Dewan Pengawas dan sebagai penghubung antara Dewan Pengawas dengan manajemen, serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting tentang Rapat Dewan Pengawas kepada Manajemen DP Taspen. Secara umum pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Pengawas tahun 2014 antara lain: mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat Dewan Pengawas, membuat risalah rapat Dewan Pengawas sesuai Anggaran Dasar DP Taspen, mengadministrasikan dokumen Dewan Pengawas, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat, maupun dokumen penting lainnya.
Komite Audit Dalam melakukan pengawasnnya, Dewan pengawas dibantu oleh Perangkat pengawas yaitu Badan Audit Dewan Pengawas. Pada tahun 2015 kami sedang merencanakan Komite Audit. Nantinya Badan Audit bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas dan oleh karena itu harus independen terhadap manajemen Dana Pensiun dan Perusahaan Anak Dana Pensiun. Badan Audit sebagai aparat penunjang Dewan Pengawas dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Pengurus Anggota Badan Audit sebagai pihak terafiliasi Perusahaan Anaknya.
DIREKSI Direksi adalah organ DP Taspen yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan DP Taspen untuk kepentingan dan tujuan DP Taspen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
JUMLAH, KOMPOSISI DAN KRITERIA Direksi DP Taspen telah memenuhi persyaratan dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Adapun komposisi Direksi telah memenuhi unsure keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Direksi DP Taspen telah dijelaskan pada bagian Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini. Dalam melakukan tugasnya Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri. Pengangkatan Direksi Dana Pensiun TASPEN berdasarkan Surat Keputusan Pendiri dengan susunan sebagai berikut: Nama
Jabatan
Pengangkatan
Wiharto
Direktur Utama
Keputusan Direksi PT Taspen No KD-22/ DIR/2014 tanggal 21 Oktober 2014
Ivet Fithriani
Direktur
Keputusan Direksi PT Taspen No KD-22/ DIR/2014 tanggal 21 Oktober 2014
HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI DENGAN DEWAN PENGAWAS LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM Selama 201, seluruh Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di DP Taspen lain dengan sesama Dewan Pengawas. Hubungan Keluarga Dengan Nama
Dewan Pengawas Ya
Direksi
Tdk
Ya
Dewan Pengawas
Pendiri
Tdk
Ya
Kepengurusan dan Kepemilikan Saham Pada Dana Pensiun Lain
Hubungan Keuangan Dengan
Tdk
Ya
Direksi
Tdk
Ya
Pendiri
Tdk
Ya
Tdk
Sebagai Anggota Dewan Pengawas
Sebagai Anggota Direksi
Ya
Ya
Tdk
Sebagai Pendiri
Tdk
Ya
Tdk
Wiharto
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Ivet Fithriani
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
59
60 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Direksi DP Taspen mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus, dan melaksanakan kebijaksanaan umum DP Taspen yang telah ditetapkan sesuai visi dan misi DP Taspen. Adapun fungsi, wewenang, tanggung jawab dan pelimpahan tugas tanggung jawab Direksi adalah diantaranya adalah sebagai berikut: • Menetapkan dan melaksanakan Peraturan Dana Pensiun. • Membuat dan melaksanakan Rencana Investasi. • Melaksanakan kebijakan Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik dari Pendiri. • Menetapkan kebijakan operasional Dana Pensiun sebagai pedoman kerja karyawan Dana Pensiun. • Menetapkan Peraturan Perusahaan DP Taspen. • Membuat dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) jangka panjang dan jangka pendek. • Menetapkan dan melaksanakan Manajemen Risiko. • Melaksanakan pengawasan dan pengendalian internal atas pelaksanaan RKAP. • Menjaga kepatuhan seluruh jajaran organisasi DP Taspen dalam melaksanakan Tata Kelola Dana Pensiun yang baik. Penilaian Kinerja Direksi Penilaian Kinerja Direksi Dana Pensiun Taspen dilakukan oleh Pendiri setiap tahunnya berdasarkan ukuran pencapaian aspek finansial yang dibandingkan dengan Target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) Dana Pensiun Taspen Tahun 2015
RAPAT DIREKSI Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu minimal satu bulan sekali yang dipimpin oleh Direktur Utama. Keputusan Rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat dan dalam hal-hal tertentu Direktur Utama dapat mengambil keputusan tanpa dilaksanakan rapat Direksi. Direksi dapat menyelenggarakan rapat lainnya diluar rapat Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham guna mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha/kegiatan usaha DP Taspen dan hak-hak lainnya yang dianggap perlu. Selama 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat rutin minimal 24 kali rapat dan rapat yang dilakukan bersama dengan Dewan Pengawas dan rapat lain yang bersifat isendental. Berikut Tingkat Kehadiran Rapat Direksi DP Taspen Tahun 2015 Direksi
Tingkat Kehadiran %)
Wiharto
100%
Ivet Fithriani
100%
Program Pengembangan Direksi Untuk mengembangkan kompetensi Direksi, Dana Pensiun TASPEN mengikutsertakan anggota Direksi dalam berbagai kegiatan seminar, workshop, serta kegiatan pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan kebutukan Dana Pensiun. Adapun Jenis Pelatihan yang diikuti oleh masing masing Direksi adalah : Direksi
Wiharto Ivet Fithriani
Pelatihan Seminar Nasional ADPI, Workshop Memperkirakan Peluang Risiko Pasar Saham, Seminar Prospek Investasi Dana Pensiun Era Pemerintahan Baru Seminar Jaminan Kesehatan Nasional, Seminar Nasional ADPI, Seminar Meeting Commitment to employees, Seminar Kontrak Pengelolaan Dana (KPD)
Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2015 Selama tahun 2015, Direksi telah melaksanakan sejumlah kegiatan sebagai berikut: 1. Mengeluarkan Berbagai Keputusan Strategis 2. Sosialisasi GCG ke Pegawai 3. Sosialisasi WBS dan Gratifikasi
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Dana Pensiun Taspen Besarnya remunerasi Direksi Dana Pensiun TASPEN ditetapkan oleh Pendiri melalui pengesahan RKAD.
SEKRETARIS DP Taspen Sekretaris DP Taspen mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra DP Taspen yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Fungsi Sekretaris DP Taspen melekat pada staf kesekretariatan.
KEGIATAN SEKRETARIS DP Taspen Tahun 2015 Selama 2015, Sekretaris DP Taspen telah melakukan program kerja, diantaranya menyelenggarakan rapat, publikasi, pers dan lain sebagainya.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen DP Taspen, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan aset, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efIsiensi biaya. Merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi DP Taspen atas terselenggaranya SPI yang handal dan efektif, diantaranya adalah Dewan Pengawas, Direksi, Satuan Pengawasan Interen, pejabat dan karyawan serta pihak-pihak ekstern.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
61
62 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
DP Taspen melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal.
SATUAN PENGAWASAN INTERN Sampai dengan 2015, Satuan Pengawas Internal melekat pada fungsi Direktur Investasi dan Keuangan. Sistem Pengendalian Intern merupakan bagian utama dan tidak terpisahkan dari kerangka penerapan Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik atau Good Pension Fund Governance. Sistem Pengendalian Intern atau Pengendalian Manajemen adalah sistem-sistem yang dianut atau diberlakukan pada suatu unit kerja / organisasi dan dirancang secara terkoordinasi, yang meliputi struktur organisasi, kebijakan prosedur dan metoda dengan tujuan untuk mengamankan harta kekayaan, meneliti keakuratan dan dapat dipercayanya data akuntansi, meningkatkan effisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan . Pada hakekatnya Sistem Pengendalian Intern merupakan persyaratan dan keharusan yang tidak dapat dilepaskan dari penerapan lima prinsip Tata Kelola Yang Baik (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness). Secara umum, diterapkannya prinsip-prinsip Sistem Pengendalian Intern di Dana Pensiun tidak terlepas dari upaya pencapaian dan mempertahankan terpenuhinya maksud dan tujuan pendirian Dana Pensiun, melalui penetapan Visi dan Misi Dana Pensiun.Untuk pencapaian dan terpenuhinya tujuan pendirian Dana Pensiun tersebut. Tujuannya adalah untuk : • Mengamankan harta kekayaan Dana Pensiun. • Menghasilkan laporan keuangan, laporan investasi dan laporan management yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. • Memanfaatkan penggunaan sumber daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna. (Effektif/effisien/ekonomis). • Menjamin ketaatan pada kebijakan, rencana, procedure, undang-undang dan peraturan-2 dalam operasional Dana Pensiun. • Mendorong peningkatan pelaksanaan tanggung jawab, budaya risiko dan sistem deteksi dini (early warning system) dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian Intern yang dilakukan dengan baik diharapkan akan dapat memberikan jaminan bahwa setiap fungsi dalam Dana Pensiun dalam menjalankan aktifitas dapat menghasilkan kinerja yang baik, tanpa kekhawatiran terhadap terjadinya penyimpangan, dan selalu dalam keadaan siap menghadapi dan menyesuaikan diri dengan semua perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Satuan Pengawas Intern Pelaksanaan audit di Dana Pensiun TASPEN dilaksanakan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal yang dimonitor oleh Direktur Keuangan DP Taspen dengan tujuan untuk memastikan akuntabilitas, kepatuhan Dana Pensiun TASPEN terhadap peraturan sesuai dengan prinsip tata kelola Dana Pensiun TASPEN. Satuan Pengawasan Internal (SPI) Dana Pensiun TASPEN berperan untuk melakukan penilaian atas ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan dan memberikan saran perbaikan kepada Manajemen. Satuan Pengawasan Intern mempunyai tugas membantu Direksi Dana Pensiun TASPEN dalam melakukan pengawasan umum terhadap pengelolaan sumber-sumber daya yang dimiliki Dana Pensiun TASPEN agar pelaksanaannya dilakukan dengan tertib, efisien dan efektif sesuai ketentuan, peraturan, pedoman-pedoman operasional yang ditetapkan sehingga tujuan penyelenggaraan SPI menerapkan strategi kerja sebagai berikut :
• Membantu pelaksanaan kegiatan penilaian secara objektif dan independen serta melaporkan penilaian tersebut kepada Direktur Utama secara akurat, handal, tepat waktu, konsisten, dan efisien. • Menjalankan peran sebagai katalisataor, penasehat yang profesional • Memberikan nilai tambah yang berfokus pada proses bisnis dan pelanggan, proaktif, antusias dan terpercaya, serta mampu menemukan akar permasalahan. • Melaksanakan audit internal yang dengan metode Compliance Audit • Meningkatkan kompetensi agar menjadi auditor internal yang profesional
Ruang Lingkup SPI
Ruang lingkup kerja audit internal mencakup seluruh kegiatan operasional Dana Pensiun TASPEN Bagian SPI diberikan kewenangan untuk melakukan akses kepada semua unit organisasi Dana Pensiun TASPEN, catatan-catatan, sumber daya manusia serta asset lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan untuk memperolah keyakinan bahwa pelaksanaan operasional Dana Pensiun TASPEN telah mematuhi segala ketentuan / peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan.
Piagam Audit Internal
Piagam Audit Internal SPI disetujui dan disahkan oleh Direktur Utama, yang memuat hal-hal sebagai berikut : • Pendahuluan • Maksud dan Tujuan • Lingkungan Dan Unsur Pengendalian • Penilaian Risiko Manajemen • Kegiatan Pengendalian Dan Pemisahan Fungsi • Sistem Komunikasi Dan Informasi • Pemantauan Dan Tindak Lanjut • Penutup
Laporan Pelaksanaan Tugas Fungsi SPI tahun 2015
Pelaksanaan kegiatan atas program kerja SPI dalam tahun 2015 sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Audit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2. Pelaksanaan Audit oleh KAP 3. Pelaksanaan Audit oleh Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun TASPEN 4. Pengawasan terhadap kepatuhan/tertib administrasi 5. Pelaksanaan Audit Rutin, sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan SPI, Audit rutin dimulai pada bulan April 2015.
Realisasi Pelaksanaan Audit tahun 2015 a. Pengawasan Rutin: Berdasarkan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan 2015, Audit rutin sudah dilaksanakan diseluruh Bagian Dana Pensiun TASPEN yang telah dituangkan dalam Nota Dinas. Dari hasil pengawasan selama tahun 2015, beberapa hal masih perlu menjadi perhatian dan perbaikan, yaitu antara lain : 1. Perbaikan mekanisme otoritas : maker, checker, Signer. 2. Perbaikan mekanisme penetapan pembayaran & pencatatan kepesertaan melalui Bidang Kepesertaan. 3. Perlu dilakukan pemetaan karyawan setiap unit kerja dan dilakukan program rotasi/mutasi untuk perbaikan produktifitas kerja karyawan 4. Revisi GPFG & SOP b. Tindak Lanjut Temuan Audit SPI juga melakukan fungsi monitoring berkesinambungan tidak terbatas pada tindak lanjut hasil audit saja tetapi juga dari audit pihak eksternal dan Kantor Akuntan Publik.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
63
64 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
Mekanisme WBS SPI Sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblower system) diantaranya yaitu landasan Dana Pensiun TASPEN dalam merancang tindakan perbaikan yang diperlukan dan menyediakan mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran. Sedangkan manfaat bagi pelapor adalah diberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan terhadap setiap pelapor pengaduan/ pengungkapan. Adapun mekanisme penyampaian pelaporan pengaduan dapt ditayangkan baik melalui Short Message Service (SMS) melalui nomor khusus yang telah disediakan dan secara tertulis dalam surat dengan alamat khusus. Laporan yang disampaikan pelapor sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai data diri pelapor (nama, alamat, nomor telepon, faksimili, e-mail, satuan kerja).
Hasil Audit Selama tahun 2015 tidak terdapat Internal Fraud yang tersaji dalam tabel berikut : Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud dalam 1 tahun
Pengurus
Karyawan Tetap
Karyawan Tidak Tetap
Tahun Sblmnya
Tahun Berjalan
Tahun Sblmnya
Tahun Berjalan
Tahun Sblmnya
Tahun Berjalan
Total Fraud
-
-
-
-
-
-
Telah diselesaikan
-
-
-
-
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaianya
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
-
-
-
-
-
-
Jumlah Permasalahan Hukum Dan Upaya Penyelesaian Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian dalam tabel berikut : Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian
-
-
TOTAL
-
-
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2015, tersaji dalam tabel berikut : No
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah)
Keterangan
-
-
-
-
-
-
AUDITOR EKSTERNAL Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan DP Taspen tahun buku 2015 ditetapkan melalui PEMILIK MODAL Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengawas. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan DP Taspen. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (PEMILIK MODAL) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Pengawas. Tahun
Akuntan
Kontrak (Rp)
Opini
2014
Doli, Bambang, Sulistiyanto, & Ali
45.000.000
Wajar Tanpa Pengecualian
2015
NoorSalim, Nursehan & Sinarahardja
50.000.000
Wajar dalam semua hal yang material
Jasa di Luar Audit Tidak Ada Tidak Ada-
Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko merupakan suatu keharusan dengan tujuan agar setiap potensi risiko yang akan timbul di masa mendatang dapat diidentifikasi, dikelola dan dikendalikan seminimal mungkin. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang berkembang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance) dan penerapan manajemen risiko.Berbagai langkah yang telah dilakukan DP Taspen dalam mengimplementasikan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku berupa kajian terhadap pentingnya risiko serta menciptakan budaya risiko (risk culture) pada setiap unit kerja. Sebagai lembaga yang mengelola Dana Pensiun, DP Taspen senantiasa mengacu kepada kepentingan strategis dan prinsip kehati-hatian, tidak memihak kepada satu kepentingan tertentu, meminimalkan risiko, melakukan upaya deteksi dini (early warning system) atas risiko yang akan terjadi. Pada tahun 2015 DP Taspen sedang membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Tata Kelola Dana Pensiun yang bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko yang bertanggung jawab : • Memberikan informasi kelemahan-kelemahan minor yang berpotensi menimbulkan kerugian sesuai hasil Pengukuran Profil Risiko dan saran/rekomendasi kepada pihak manajemen (Komenko). • Melakukan pemantauan tindakan korektif terhadap kelemahan-kelemahan minor yang telah disepakati dalam rapat Komenko, guna memastikan upaya penyelesaian yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja terkait. • Melakukan pemantauan implementasi dari keputusan Komenko.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
65
66 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan budaya DP Taspen secara berkelanjutan, nantinya manajemen akan terus meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Pengembangan kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan. Nantinya penerapan manajemen risiko DP Taspen melekat pada seluruh jenjang organisasi dengan mengacu pada konsep Enterprise Risk Management (ERM). ERM merupakan inisiatif strategis yang terus dikembangkan oleh DP Taspen dalam mendorong peningkatan kinerja DP Taspen sehingga menghasilkan value added bagi segenap stakeholder DP Taspen. Untuk mendukung penerapan ERM yang efektif, DP Taspen senantiasa melakukan pemutakhiran manual kebijakan dan pedoman operasional dan pengembangan sistem informasi manajemen risiko Jenis-jenis risiko yang dikelola oleh DP Taspen berupa Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Hukum PROFIL RISIKO Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi DP Taspen. Profil risiko meliputi penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR). Penilaian Risiko Inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis melalui analisa kuantitatif atas parameter tertentu. Pada tahun 2015 dilakukan penilaian KPMR pada tahun 2015 secara self assessment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Pengawas dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Metode Dan Tahap-Tahap Pengelolaan Risiko Agar Risiko yang melekat pada Kekayaan dan Kewajiban dapat dikendalikan, tentunya terlebih dulu Dana Pensiun harus berusaha mengetahui keberadaan Risiko tersebut, kemudian mengenalinya, dan selanjutnya melakukan analisis terhadapnya, serta mengukur sampai seberapa besar kemungkinan terrealisirnya risiko menjadi kerugian dan sampai berapa besar kerugian yang mungkin timbul. Fungsi Pengelolaan Risiko terdiri dari upaya penginderaan (deteksi) terhadap risiko yang ada dan harus dihadapi, pengkajian dan analisis terhadap berbagai tipe risiko yang dihadapi serta menimbang, menilai dan mengukur besarnya risiko secara kuantitatif dan kualitatif, selanjutnya menetapkan bagaimana perlakuan dan sikap yang harus diambil terhadap Risiko tersebut, dan melakukan tindakan serta langkah apa yang diperlukan untuk menindaklanjuti dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian yang terkandung dalam risiko itu. Pengelolaan Risiko juga berkepentingan dengan langkah-langkah dan tindakan lebih lanjut yang harus diambil dan dilakukan, apabila ternyata risiko tersebut benar-benar terjadi. Tahapan dan langkah Pengelolaan Risiko dapat digambarkan sebagai berikut : Tahap 1 : Memonitor Risiko (Risk Monitoring) Tahap awal ini dijalankan secara umum, berupa langkah dan kegiatan monitoring secara luas, melalui semua jaringan yang dimiliki Dana Pensiun yang dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini tentang keberadaan risiko pada sisi tertentu dari keberadaan Dana Pensiun. Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara simultan, sambil melaksanakan semua kegiatan yang ada, atau secara khusus melalui monitoring dan pengawasan secara individual terhadap Aktiva, Pasiva, transaksi, atau tindakan tertentu.
Tahap 2 : Mengenal Risiko (Risk Identification) Hasil dari pelaksanaan monitoring Risiko akan memberikan sinyal tentang adanya risiko tertentu yang terkandung pada obyek yang di monitor. Tahapan Pengenalan Risiko ini dilakukan dengan tujuan dapat memberikan gambaran tentang jenis dan macam risiko yang diperkirakan (atau diyakini) melekat pada obyek yang bersangkutan. Tahap 3 : Menilai Dan Mengukur Risiko (Risk Measuring) Tahap Penilaian dan Pengukuran Risiko ini sangat penting, karena akan menentukan tindakan dan langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan terhadap risiko yang telah terdeteksi tersebut. Setiap Risiko yang telah terdeteksi keberadaannya, dinilai dan diukur dengan obyektif, dengan memandangnya dari berbagai sudut dan pertimbangan. Dalam hal diperlukan, penetapan Nilai dan Ukuran Risiko harus ditetapkan setelah melalui analisis oleh berbagai pihak yang berkaitan dan kompeten, guna memperoleh Nilai dan Ukuran yang setepat dan seobyektif mungkin. Hasil pengukuran nilai Risiko dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
4 MODERATE RISK IMPACT
HIGH RISK
3
2
MODERATE RISK
LOW RISK
0
1
2
3
1
4
PROBABILITY Tahap 4 : Menanggapi Dan Menindak lanjuti Risiko Berdasarkan hasil Penilaian dan Pengukuran Risiko, tanggapan dan tindak lanjut terhadap Risiko harus segera dilakukan. Tahap ini menjadi inti dari seluruh penerapan Pengelolaan Risiko. Ketepatan tanggapan dan sikap yang ditetapkan terhadap Risiko akan sangat menentukan langkah dan tindakan Pengelolaan Risiko selanjutnya. Klasifikasi dari semua Risiko harus dibuat dan ditetapkan, untuk menentukan sikap dan tanggapan serta perlakuan atas risiko-risiko tersebut.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
67
68 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
Selanjutnya, Tanggapan Terhadap Risiko dan Tindakan Pengelolaan Risiko yang diperlukan digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut : KLASIFIKASI RISIKO
TINGGI
TANGGAPAN TERHADAP RISIKO Menolak Risiko / Menerima Risiko Dengan Catatan
TINDAKAN PENGELOLAAN RISIKO • Tidak ada Tindakan Pengendalian, Risiko Ditolak • Semua kegiatan atau transaksi yang mengandung Risiko tersebut tidak dilaksanakan/dibatalkan • Risiko hanya akan Diterima, apabila ada perubahan dan perbaikan kondisi/persyaratan dan dilakukan • Penilaian Risiko ulang
Menerima Risiko Dengan Tindakan Khusus
Dilakukan Tindakan Pengelolaan Khusus, misalnya 1. Perbaikan sarana, kemampuan SDM 2. Peningkatan Pengawasan 3. Melengkapi dokumentasi 4. Meningkatkan Monitoring
Menerima Risiko Disertai Tindakan Minimal
Dilakukan Tindakan Pengelolaan Minimal, misalnya 1. Perbaikan ringan Sistem Pencatatan 2. Penyesuaian ringan Tatakelola 3. Perbaikan ringan Pelaporan
Menerima Risiko
Tindakan Pengelolaan Rutin
SEDANG
RENDAH
Sistem dan cara Penilaian dan Pengukuran serta pemberian Nilai Klasifikasi Risiko tersebut harus dijadikan standar pelaksanaan kegiatan dan kebiasaan menyeluruh di Dana Pensiun. Penggunaan standard Penilaian dan Pemberian Klasifikasi tersebut akan sangat berguna bagi seluruh jajaran Dana Pensiun dalam pembentukan dan pengembangan budaya “Sadar Risiko” dan kebiasaan berorientasi pada Risiko (Risk appetite) Dana Pensiun. Pada pelaksanaan setiap kegiatan, semua jajaran Dana Pensiun secara sadar harus memulainya dengan gambaran dan kesadaran tentang Nilai Klasifikasi Risiko dari kegiatan tersebut, dan dengan demikian akan memiliki kesadaran betapa pentingnya penerapan Pengelolaan Risiko yang harus dilakukan. Penerapan Manajemen Risiko DP Taspen Penerapan sistem manajamen risiko DP Pensiun nantinya mengadopsi sistem dan praktik terbaik berbasis COSO-ERM. Berdasarkan praktik COSO-ERM Integrated Framework, implementasi manajemen risiko terdiri atas tiga pilar penerapan manajemen risiko yaitu : Tata Kelola Manajemen Risiko, Infrastruktur Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risiko. Secara umum beberapa kriteria dasar dan persyaratan-persyaratan dibawah ini untuk digunakan dan dipenuhi sebagai dasar untuk pelaksanaan Pengelolaan Risiko yang baik : • Organisasi dan Tata kerja • Kemandirian dalam Kebersamaan dalam Organisasi • Tanggap dan kepekaan terhadap Perubahan lingkungan • Profesionalisme dan Penguasaan Masalah • Konsistensi Intensitas dan Kesinambungan • Cakupan Penerapan yang Komprehensif • Metodologi dan Prosedur Tatakerja yang baik dan baku • Administrasi, Sistem Pencatatan (Akuntansi) dan Pelaporan yang Baik
Organisasi dan Tatakerja dari Fungsi Pengelolaan Risiko Dana Pensiun nantinya membentuk Fungsi atau sebuah Team Pengelolaan Risiko pada tingkat Pengurus (Direksi), yang memberikan rekomendasi kepada Manajemen tentang kajian aspek Pengelolaan Risiko untuk semua bidang dan kegiatan Dana Pensiun. Beberapa hal yang berkaitan dengan pembentukan Fungsi atau Tim Pengelolaan Risiko dan pengaturan kegiatannya adalah sebagai berikut : • Direktur Utama bertanggung jawab terhadap penerapan Pengelolaan Risiko, dan dalam menjalankan fungsi ini, Diretur Utama membentuk sebuah Tim atau Komite Pengelolaan Risiko yang beranggotakan semua anggota Pengurus dan pejabat lainnya yang ditunjuk. • Fungsi/Tim/Komite Pengelolaan Risiko bertindak sebagai kordinator dari seluruh kegiatan penerapan Pengelolaan Risiko yang pada dasarnya dijalankan oleh semua jajaran Dana Pensiun. • Fungsi/Tim/Komite Pengelolaan Risiko melakukan analisis terhadap semua Aktiva dan Pasiva Dana Pensiun, serta menetapkan tindakan-tindakan Pengelolaan Risiko yang dianggap perlu. • Kajian tentang Risiko dan Pengelolaan Risiko dilakukan secara rutin terhadap perkembangan semua bidang kegiatan pokok Dana Pensiun : - Bidang Aktuaria dan Pendanaan - Bidang Kepesertaan - Portofolio Investasi - Bidang Penunjang : Akuntansi, SDM, Logistik, Sekretariat. • Secara khusus, Fungsi/Tim/Komite Pengelolaan Risiko melakukan kegiatan Pengelolaan Risiko yang mencakup semua tahap, mulai dari tahap Penetapan target/sasaran dan Perencanaan, tahap Pelaksanaan, maupun tahap Pengawasan pada transaksi dan kegiatan semua bidang, yang mengandung ancaman jumlah kerugian yang besar. • Untuk maksud tersebut, Direktur Utama harus menetapkan kriteria dan batasan-batasan tentang jenis risiko dan besarnya jumlah ancaman kerugian yang harus ditangani pengelolaannya oleh Fungsi/Tim/Komite. • Lebih lanjut, cakupan kerja Fungsi/Tim/Komite Pengelolaan Risiko yang komprehensif juga meliputi seluruh bagian dan unsur kegiatan, yang berupa manusia, dana, peralatan dan sarana kerja, metoda dan tata kerja, hubungan dan komunikasi internal dan eksternal, serta data, informasi, dan file serta arsip, yang keseluruhannya tidak lepas dari kemungkinan timbulnya risiko. • Fungsi/Tim/Komite Pengelolaan Risiko harus dapat menjalankan fungsinya dengan baik, dengan memperhatikan batasan waktu, sehingga analisis dan rekomendasi tentang penerapan Pengelolaan Risiko dapat diselesaikan dan dibuat tanpa memperlambat keseluruhan proses kegiatan. Jenis-Jenis Risiko Dan Pengelolaannya Sebagai penyelenggara Program Peniun Manfaat Pasti (PPMP), dalam menjalankan kegiatannya, Dana Pensiun senantiasa dihadapkan kepada 4 (empat) jenis Risiko : • Risiko Aktuaria Risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan perhitungan Kewajiban Dana Pensiun, dalam bentuk Valuasi Aktuaria oleh Aktuaris. • Risiko Pendanaan (Risiko Finansial) Risiko yang mungkin timbul atas dana yang terhimpun dan harus dikelola olah Dana Pensiun, diluar risiko dan kerugian yang timbul didalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan dana (Investasi). • Risiko Investasi Risiko yang dihadapi dan mungkin timbul pada kegiatan Investasi yang dijalankan oleh Dana Pensiun. • Risiko Tatakelola Risiko yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan operasional tatakelola kegiatan pengelolaan Dana Pensiun secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
69
70 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
Penerapan Sanksi Selama tahun 2015 tidak ada penyimpangan yang bersifat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan DP Taspen.
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Pengawas dan Pemegang Saham. Selama tahun 2015 tidak ada transaksi yang memiliki benturan kepentingan di DP Taspen, setiap transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pernyataan Komitmen Seluruh Insan DP Taspen wajib berpartisipasi aktif untuk ikut melaporkan bila menemukan adanya potensi dan/atau pelanggaran. Kewajiban tersebut secara teknistermuat dalam Pakta Integritas sehingga diharapkan akan mendorong terbentuknya budaya keterbukaan dan kejujuran serta budaya melaporkan setiap pelanggaran.
TRANSPARANSI INFORMASI PRODUK DP Taspen telah mentransparansikan informasi produk sesuai ketentuan yang berlaku. Penerapan mengenai transparansi informasi produk DP Taspen saat ini telah dapat diketahui pelanggan melalui sarana, seperti website: www.dptaspen.co.id maupun media promosi cetak, radio maupun televisi. Informasi produk dalam website akan terus di-update dan disempurnakan baik konten maupun sistem yang digunakan.
MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI Tidak terdapat masalah dan kendala dalam penyajian laporan transparansi informasi keuangan pada tahun 2015.
PERMASALAHAN HUKUM DP Taspen tidak memiliki permasalahan hukum mencakup permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi DP Taspen selama periode tahun 2015 PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS YANG SEDANG MENJABAT Selama 2015, tidak ada Direksi dan Dewan Pengawas DP Taspen yang sedang menjabat menghadapi permasahan hukum. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK DP Taspen tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. ETIKA DP Taspen (CODE OF CONDUCT) Sebagai bentuk komitemen penerapan governance, DP Taspen bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi Keberhasilan usaha jangka panjang.
PENYEBARAN BUDAYA KERJA Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan budaya kerja DP Taspen. DP Taspen senantiasa melakukan sosialisasi dalam penerapan budaya kerja DP Taspen kepada seluruh karyawan DP Taspen mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan DP Taspen senantiasa patuh terhadap kode budaya kerja. PENEGAKAN BUDAYA KERJA DP Taspen melakukan penegakan terhadap budaya kerja yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan budaya kerja. Upaya penegakan budaya kerja dilakukan oleh DP Taspen melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan reward and punishment serta pernyataan komitmen.
WHISTLEBLOWING SYSTEM Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran bagi stakeholders. Pada tahun 2015 direncanakan penyusunan kebijakan WBS yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang terjadi di DP Taspen. JENIS PENGADUAN Jenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme Whistleblowing System nantinya berupa : 1. Pelanggaran atas aturan atau persyaratan internal. 2. Pelanggaran atas hukum atau peraturan yang berlaku tidak termasuk fraud atau pencurian (termasuk insider trading). 3. Fraud atau pencurian. 4. Membahayakan kesehatan atau keselamatan. 5. Masalah-masalah sumber daya manusia yang telah gagal untuk diselesaikan melalui prosedur pengaduan SDM. 6. Memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan. 7. Memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen non-finansial. 8. Perilaku tidak etis. 9. Perlakuan terhadap pelanggan yang tidak pada tempatnya 10. Kerusakan lingkungan MEKANISME SISTEM PENGADUAN Nantinya, kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian DP Taspen secara finansial maupun reputasi DP Taspen yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan DP Taspen nantinya harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan governance. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang. PENGADUAN PELANGGARAN Nantinya, pengaduan pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing. Selama tahun 2015, tidak terdapat pengaduan pelanggaran.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
71
72 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
GRATIFIKASI Satu hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan permintaan Gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Ketentuan Gratifikasi dalam peraturan perundang- undangan Negara Republik Indonesia tercantum pada Pasal 12 B ayat 1 UU no 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana KoPemilik Modali yang menyatakan bahwa : “Setiap Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya “. Sampai dengan 31 Desember 2015, tidak terdapat pelaporan penerimaan gratifikasi yang terjadi di DP Taspen. PENGADAAN BARANG DAN JASA Kami telah memiliki pedoman pengadaan barang dan jasa yang menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar, akuntabel dan memuat hak hak dan kewajiban pemasok sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa DP Taspen dengan nomer referensi 13/GFGG/07. Dalam pelaksanaanya pengadaan barang dan jasa Perusahaan telah dilakukan secara terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barang/ jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan, dimana Perusahaan juga telah memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Pedoman Pengadaan Barang Dan Jasa DP Taspen berisi : • Tujuan • Persyaratan Pemimpin Pengadaan dan Tugas Pokok Pemimpin Pengadaan serta Penggunaan Barang/Jasa • Pejabat Pengadaan • Persyaratan Penjedia Barang dan Jasa • Jadwal Pengadaan Barang dan Jasa • Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri • Prakualifikasi dan Pascakualifikasi • Penetapan Sistem Pengadaan • Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh DP Taspen dibagi atas pemilihan langsung, penunjukan langsung dan pengadaan langsung.
TEKNOLOGI INFORMASI Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan yang semakin kompetitif mengharuskan DP Taspen untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Karena teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan Kami menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusan keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya. DPK Taspen terus melakukan pengembangan dan penyempurnan teknologi informasi, antara lain : • Memperbaiki tata kelola website • Memperbaharui kelengkapan operasional (pembaharuan komputer, printer dll) • Memiliki aplikasi System informasi dana pension automatic
Kami telah memiliki Pedoman Sistem Informasi terdiri dari : A. Pedoman Umum Penggunaan Sistim Informasi. B. Pedoman Pengamanan dalam Penggunan Sistim Informasi.
Sistem Informasi Dana Pensiun Automatis - PPMP (Aplikasi SIDPA- 9.2) MODUL KEPESERTAAN
Peserta Aktif
Iuran Pensiun
Pensiun
Pensiun Alih Dana Personal Account
Penerimaan Iuran Pensiun
Pembayaran Manfaat Pensiun
Peserta Pasif
- Pertama - Lanjutan - Sekaligus
MODUL KEUANGAN
MP & THT
Biaya Pegawai, Administrasi & Umum
MODUL INVESTASI DOC
Fungsi Kasir
Pembayaran Penempatan Investasi
Deposito Penempatan Investasi
SBI Sertifikat Deposito Saham
Aktifitas keuangan Lain
Anggaran
Obligasi Reksadana Penerimaan Pelepasan dan Hasil Investasi
SBN Pelepasan Invetasi
Unit Penyertaan Kolektif Penyertaan langsung Tanah & Bangunan Penyertaan langsung
Jurnal Akutansi Automatis
Posisi Portofolio & Hasil Investasi
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
73
74 Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n
Topologi Sistem IT Dana Pensiun Taspen
Server
Modem
Sistem V-Soft Dana Pensiun SETUP Master Setiap Modul
MASTER
Iuran dimasukkan kedalam sistem
UTILITY (ADMINISTRATOR)
Iuran yang diterima diinvestasikan kedalam instrumen investasi yang sudah disepakati.
KEPESERTAAN Iuran Peserta dan Peserta Pensiun Dibukukan.
Admin mengatur Hak Akses User pada Setiap Modul
INVESTASI Semua Transaksi yang dibukukan di cetak ke dalam Laporan Keuangan
ACCOUNTING (GL)
Investasi dan Hasil Investasi Dibukukan.
76 Ta n g g u n g J a w a b Sosial Perusahaan
KEGIATAN SOSIAL DANA PENSIUN TASPEN DP Taspen memiliki komitmen kuat untuk senantiasa memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan secara luas. Filosofi ini dianut agar dalam setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan senantiasa dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Dalam perjalanannya, kepedulian ini telah ada sejak awal pendirian Perusahaan sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap para pemangku kepentingan. DP Taspen berkomitmen untuk selalu berkontribusi terhadap masyarakat yang diwujudkan dalam program berbagai program sosial yang berdampak langsung pada masyarakat. Pada tahun 2014, tanggungjawab pengelolaan program sosial di DP Taspen berada di bawah langsung Direktur Utama.
Pelaksanaan Kegiatan Sosial Terkait Lingkungan Hidup Implementasi tanggung jawab Dana Pensiun terhadap lingkungan hidup serta untuk mengeliminasi konflik lingkungan dan sosial disekitar Dana Pensiun diwujudkan dalam program yang mengacu kepada perundangan dan peraturan terkait serta dari best practice yang ada dengan kegiatan strategi yakni Program Green Office yaitu dengan menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat kertas dengan memaksimalkan penggunaan e-mail (softcopy), penggunaan kertas bekas ataupun print bolak balik, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra Dana Pensiun.
Dampak dari Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup Awareness Governance yaitu dengan memperkenalkan dan memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya implementasi Governance bagi insan DP Taspen sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bersama dalam penerapan tata kelola Dana Pensiun yang berkelanjutan.
Pelaksanaan Kegiatan Sosial Terkait Karyawan DP Taspen memiliki komitmen untuk melaksanakan Tanggungjawab terhadap Karyawan. Pelaksanaan komitmen tersebut mencakup antara lain mencakup aspek-aspek kesetaraan dan kesempatan kerja yang sama, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjalankan setiap kegiatan.
Program Kerja Program Kerja terkait dengan Kepegawaian dapat dilihat pada Bagian Sumber Daya Manusia.
Dampak dari Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan DP Taspen menyakini sepenuhnya bahwa dengan berkontribusi terhadap pegawai yang semakin tinggi manfaatnya akan dirasakan kembali oleh Dana Pensiun dengan meningkatnya profitabilitas Dana Pensiun di tahun 2015.
Pelaksanaan Kegiatan Sosial Terkait Masyarakat Tanggung Jawab Sosial terhadap masyarakat yaitu dengan menerapkan pemberdayaan komunitas serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Program Kerja Tanggung jawab sosial Dana Pensiun terhadap masyarakat diimplementasikan dengan melakukan Bantuan Pendidikan (beasiswa), Bantuan Sosial Kemasyarakatan dan Kesehatan dengan mendukung kegiatan keagamaan yang diwujudkan dengan pemberian bantuan untuk pembangunan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.
Dampak dari Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat DP Taspen menyakini kegiatan Tanggung Jawab kepada masyarakat akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan DP Taspen. Disadari bahwa dalam jangka pendek kegiatan sosial belum dapat dirasakan, namun dipastikan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja DP Taspen.
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
77
78 Ta n g g u n g J a w a b Sosial Perusahaan
Pelaksanaan Kegiatan Sosial Terkait Perserta Program Kerja Program kerja terkait kegiatan sosial terhadap peserta, DP Taspen melakukan kegiatan berupa Program Penanganan Keluhan Peserta. Dalam menyelesaikan keluhan peserta secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan : • Penerimaan keluhan dari Perserta • Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh Perserta dan ditindak lanjut oleh bagian terkait ada kemungkinan harus bekerjasama dengan Mitra • Identifikasi alternatif solusi • Penentuan solusi; • Implementasi solusi; • Penyampaian penyelesaian keluhan kepada Perserta • Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan Perserta. Keluhan Perserta umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada Perserta melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara DP Taspen dengan Perserta : MEDIA
SARANA KOMUNIKASI COMMUNICATION
Telepon
021-8602830, 021 8602833
Fax
021 860 2835
Surat
Jl. Radin Inten II No.1 – Buaran – Klender – Jakarta Timur
E-mail
[email protected]
Website
www.dptaspen.co.id
Selama tahun 2015 DP Taspen juga mendapati keluhan Perserta. Tindak lanjut keluhan Perserta telah ditangani dengan baik oleh divisi Pelayanan.
Rekomendasi Annual Report Tahun 2015 Rekomendasi
Keterangan
1. Laporan Tahunan 2014 dan tahun-tahun sebelumnya agar ditampilkan di website Dana Pensiun atau Pendiri Dana Pensiun.
ü
2. Agar diungkapkan secara lengkap mengenai ringkasan/ikhtisar informasi rasiorasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak Dana Pensiun mulai beroperasi jika Dana Pensiun baru menjalankan kegiatannya selama kurang dari tiga tahun.
ü
3. Agar diungkapkan dalam bentuk tabel atau grafik secara lengkap mengenai informasi rasio pendanaan Dana Pensiun selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak Dana Pensiun mulai beroperasi jika Dna Pensun baru menjalankan menjalankan kegiatannya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
ü
4. Laporan Pengurus/Plt. Pengurus agar memuat analisis atas kinerja Dana Pensiun (mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, kendala-kendala yang dihadapi Ana Pensiun, dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut), gambaran tentang strategi investasi Dana Pensiun, uraian ringkas terhadap kesesuaian aset labilitas (asser loanility mismatch), penerapan tata kelola di Dana Pensiun, tanda tangan pelaporan oleh Ketua Pengurus/Plt. Pengurus berikut alasan perubahannya (jika ada).
ü
5. Agar diungkapkan secara lengkap mengenai bidang usaha Dana Pensiun yang meliputi jenis Dana Pensiun, jenis program yang dijalankan, pengesahan Peraturan Dana pension dari mulai berdiri sampai dnegan yang terakhir, dan perubahan program pensiun (jika ada).
ü
6. Agar diungkapkan informasi mengenai jumlah peserta Dana Pensiun secara lengkap.
ü
7. Agar diungkapkan secara lengkap mengenai jumlah karyawan (Komparatif 22 tahun) untuk masing-masing tingkat pendidikan dan status kepegawaian serta deskripsi pengembangan kompetensinya (missal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
ü
8. Agar diungkapkan informasi mengenai Pendiri dan mitra Pendiri Dana pensiun secara lengkap.
ü
9. Agar diungkapkan nama anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun, persentase kepemilikan saham, bidang usaha dan status operasinya.
ü
10. Agar diungkapkan nama dan alamat lembaga dan/atau jasa penunjang secara lengkap.
ü
11. Agar diungkapkan bahasan dan analisis tentang kemampuan Dana Pensiun dalam menyelesaikan pembayaran manfaat pensiun kepada seluruh peserta yang akan jatuh tempo dalam satu tahun, tingkat kolektibilitas piutang iuran dan kesesuaian aset dan liabilitas, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
ü
12. Agar diungkapkan bahasan dan analisis tentang pendanaan Dana Pensiun secara lengkap.
ü
Laporan Tahunan 2015 | DP TASPEN
79
Rekomendasi
Keterangan
13. Agar diungkapkan informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), serta target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenaai pendapatan, hasil usaha, atau lainnya yang dianggap penting bagi Dana Pensiun.
ü
14. Agar diungkapkan uraian tentang kebijakan penting terkait investasi, kenaikan manfaat pensiun, kebijakan kelanjutan program pensiun, kepesertaan dan lain-lain yang disertai data pendukung kuantitatif.
ü
15. Agar diungkapkan informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan beserta dampaknya terhadap kinerja dan risiko di masa mendatang.
ü
16. Agar diungkapkan uraian mengenai perubahan kebijakan akutansi yang diterapkan Dana pensiun mencakup perubahan kebijakan akuntansi, alasan, dan dampaknya terhadap laporan keuangan Dana Pensiun pada tahun buku terakhir.
ü
17. Agar diungkapkan uraian tanggung jawab Dewan Pengawas, frekuensi pertemuan, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Pengawas dalam pertemuan, serta program pelatihan terkait Dana Pensiun dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Pengawas.
ü
18. Agar diungkapkan ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Pengurus/Plt. Pengurus, frekuensi pertemuan, program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Pengurus/Plt.Pengurus, serta pedoman dan tata tertib kerja Pengurus/Plt. Pengurus (Board Chater).
ü
19. Agar diungkapkan uraian mengenai penilaian kinerja Pengurus/Plt. Pengurus secara lengkap.
ü
20. Agar diungkapkan prosedur penetapan remunerasi bagi Pengurus, struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Pengurus, serta indicator untuk penetapan remunerasi Pengurus.
ü
21. Agar diungkapkan nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite investasi, uraian tugas dan tanggung jawab, uraian pelaksanaan kegiatan, serta frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran dalam pertemuan.
ü
22. Agar diungkapkan nama ketua unit audit internal., jumlah pegawai pada unit audit internal, kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal, kedudukan unit audit internal dalam struktur Dana Pensiun, uraian pelaksanaan kegiatan, serta pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
ü
23. Agar diungkapkan penjelasan mengenai sistem manajemen risiko, evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko, risiko-risiko yang dihadapi Dana Pensiun dan upaya untuk mengelola risiko tersebut.
ü
24. Agar diungkapkan mengenai mekanisme whistleblowing system yang mencakup penyampaian laporan pelanggaran, perlindungan bagi whistleblower, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola pengaduan, serta jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir dan tindak lanjutnya.
ü
25. Agar diungkapkan kebijakan mengenai keberagaman komposisi Pengurus/Plt. Pengurus atau pengungkapan alasan dan pertimbangan Dana Pensiun tidak memiliki kebijakan dimaksud.
ü
26. Agar disajikan laporan portofolio investasi secara lengkap.
ü
LAPORAN KEUANGAN
3
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana - Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12.
2015
110.433.626.204 23.000.000.000 323.149.690.365 32.808.091.150 376.411.671.500 2.915.034.000
127.971.605.972 19.000.000.000 381.555.000.000 37.530.819.100 305.909.740.500 2.924.925.000
45.985.727.514
26.393.383.166
-
-
-
-
-
-
24.244.717.740 8.653.749.999 947.602.308.472
24.244.717.740 4.059.844.064 929.590.035.542
871.001.786
2.595.255.984
3.926.651.075 9.210.576.504 14.008.229.365
306.123.976 83.540.338 2.774.727.725 128.603.429 9.212.508.873 15.100.760.325
- Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks - Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas - Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan Total Investasi ASET LANCAR DI LUAR INVESTASI Kas dan Bank Piutang Iuran Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Piutang Bunga Keterlambatan Iuran Beban Dibayar Dimuka Piutang Investasi Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Total Aset Lancar Di Luar Investasi
13.
14.
17. 18.
19. 20. 21.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 1
2014
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan ASET (Lanjutan) ASET OPERASIONAL (Nilai Buku) Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Komputer Peralatan Kantor Aset Operasional Lain Total Aset Operasional
2015
2014
22. 667.563.425 294.886.166 738.325.000 34.254.181 34.638.664 1.769.667.436
667.563.425 353.171.273 5.414.620 34.393.898 43.499.438 1.104.042.654
ASET LAIN-LAIN
-
-
ASET TERSEDIA
963.380.205.273
945.794.838.521
306.642.000 346.039.659 2.347.749.573 232.840.717 3.233.271.949
4.211.660.900 1.710.664.501 120.211.813 1.552.754.569 129.254.476 7.724.546.259
960.146.933.324
938.070.292.262
LIABILITAS LIABILITAS DI LUAR NILAI KINI AKTUARIAL Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo Utang Investasi Pendapatan Diterima Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Lain Total Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial
23. 24. 25. 26. 27.
ASET NETO
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan PENAMBAHAN Pendapatan Investasi Bunga/Bagi Hasil Dividen Sewa Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Pendapatan Investasi Lain Total Pendapatan Investasi
2015
2014
28. 83.587.895.961 4.719.593.262 77.689.394 5.241.928.597 28.494.521 93.655.601.735
76.472.387.303 4.856.153.109 70.833.334 7.541.833.374 88.941.207.120
(32.266.212.321)
15.200.943.564
11.714.650.119 6.289.880.175 428.465.772 79.822.385.480
12.713.230.702 6.565.452.613 39.907.729.781 431.291.105 163.759.854.885
1.118.737.274 7.613.146.223 6.597.751 48.048.081.920 959.181.250 57.745.744.418
826.022.919 6.515.768.844 23.846.589 46.609.876.268 897.552.250 54.873.066.870
22.076.641.062
108.886.788.015
ASET NETO AWAL PERIODE
938.070.292.262
829.183.504.247
ASET NETO AKHIR PERIODE
960.146.933.324
938.070.292.262
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi
29.
Iuran Jatuh Tempo: Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Pendapatan di Luar Investasi Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain Jumlah Penambahan
30.
PENGURANGAN Beban Investasi Beban Operasional Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain Jumlah Pengurangan
31.
32. 33. 34. 35. 36.
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
3
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
1. PENJELASAN UMUM a. Pendirian Usaha yang serius untuk meningkatkan dan mensejahterakan Karyawan TASPEN telah dimulai sejak tahuntahun awal berdirinya perum TASPEN. Hal tersebut dapat diketahui dari rekam jejak yang terdokumentasi pada tahun 1969 yang menunjukan adanya usaha untuk membentuk suatu yayasan. Usaha tersebut secara formal baru berhasil pada tahun 1973, yaitu dengan dibentuknya suatu Yayasan yang kala itu diberi nama "YAYASAN SEJAHTERA". Seiring berjalannya waktu dan tuntutan perubahan yang tidak dapat ditolak, "YAYASAN SEJAHTERA" tumbuh dan mengalami perubahan-perubahan sampai terjadinya perubahan yang sangat substansial, yaitu dari Yayasan menjadi suatu Dana Pensiun sebagai konsekuensi keluarnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 dan berubah nama menjadi Dana Pensiun Karyawan TASPEN (DP TASPEN). Secara Kronologis, perjalanan dari "YAYASANSEJAHTERA" sampai menjadi DP TASPEN terekam sebagai berikut: i.
29 Januari 1973 berdiri "YAYASAN SEJAHTERA" berdasarkan Keputusan Direksi Perum TASPEN Nomor 2/DIR/SK/1973, di notariilkan pada notaris E. Pondaag dengan Akta Notaris Nomor 7 tanggal 1 Februari 1973 dengan nama yang sedikit berubah menjadi "YAYASAN SEJAHTERA".
ii. Maksud dan tujuannya, yaitu memberikan bantuan dan usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan para pegawai Perum TASPEN. "YAYASAN SEJAHTERA" dapat distatuskan sebagai embrio dari Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang ada sekarang ini. iii. 1 Maret 1986 "YAYASAN SEJAHTERA" mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat Nomor S091/MK.11/1986 dengan berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf h undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. iv. 4 September 1987 "YAYASAN SEJAHTERA" mengalami perubahan Anggaran Dasar dan perubahan nama menjadi "YAYASAN DANA PENSIUN DIREKSI DAN KARYAWAN TASPEN". Perubahan nama tersebut disesuaikan dengan maksud dan tujuan serta tugas pokok yayasan yang tercantum dalam Anggaran Dasar baru, yaitu : menyelenggarakan jaminan hari tua bagi Direksi dan Karyawan TASPEN serta keluarganya dan membantu meningkatkan kesejahteraan Direksi dan Karyawan TASPEN. Perubahan itu di notariilkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 34 tanggal 4 September 1987. v. 20 April 1992 diundangkan Undang-Undang Nomor 11 tentang Dana Pensiun. Pada Bab Ketentuan Peralihan, menetapkan semua lembaga penyelenggara Dana Pensiun yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Keuangan bedasarkan Pasal 4 Ayat (3) huruf h UU nomor 7 tahun 1983 dinyatakan telah mendapat pengesahan berdasarkan UU 11/1992 tetapi diwajibkan untuk menyesuaikan diri dengan UU dimaksud. vi. Dalam rangka menyesuaikan diri dengan UU 11/1992, secara formal pendiri DP TASPEN cq. Direksi PT TASPEN menerbitkan Surat Keputusan Nomor SK-14/DIR/1993 tanggal 8 April 1993 tentang Pendirian Dana Pensiun Karyawan TASPEN dan SK-15/DIR/1993 tanggal 7 April 1993 tentang Pendirian Dana Pensiun Karyawan TASPEN dan SK-15/DIR/1993 tanggal 8 April 1993 tentang Peraturan Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang disahkan oleh Menteri Keuangan RI dengan Surat Keputusan Nomor KEP.114/KM.17/1994 tanggal 18 Mei 1994. Setelah mendapat pengesahaan dari Menteri Keuangan, maka nama yang melekat sebelumnya yaitu DANAKARTA, secara formal berubah menjadi Dana Pensiun Karyawan TASPEN atau disingkat menjadi DP TASPEN.
4
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
1. PENJELASAN UMUM (Lanjutan) a. Pendirian (Lanjutan) Sampai saat ini Peraturan Dana Pensiun (PDP) sudah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Peraturan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor PD-16/DIR/2010 tanggal 2 Mei 2014 tentang Peraturan Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang juga telah mendapat pengesahaan dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Keputusan Nomor: KP-2292/NB.1/2014 tanggal 11 September 2014. b. Nama dan Alamat Dana Pensiun Nama Dana Pensiun : Dana Pensiun Karyawan TASPEN Alamat Dana Pensiun : Jalan Radin Inten II, Buaran-Klender, Jakarta Timur. c. Nama Pendiri dan Kategori Industri Pendiri Dana Pensiun adalah PT TASPEN (PERSERO) yang bergerak dibidang jasa asuransi Tabungan Hari Tua dan dana pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil, yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto No. 45, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Nama Dana Pensiun Nomor Dana Pensiun Tanggal Pengesahan Pertama Kali
: : :
Dana Pensiun Karyawan TASPEN (DP TASPEN) 94.01.100037.DPPk 19 Mei 1994
d. Nama Pengurus dan Dewan Pengawas Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus DP TASPEN di tetapkan dengan Surat Keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor SK-43/DIR/2009, tanggal 17 September 2009, keputusan direksi PT TASPEN (Persero ) Nomor SK-32/DIR/2011 tanggal 1 juli 2011, keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor KD-01/DIR/2013 tanggal 11 januari 2013, keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) nomor KD 09/DIR/2013 tanggal 26 maret 2013 serta No.KD-16/DIR/2014 Tanggal 29 Agustus 2014, keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomer KD 22/DIR/2014 tanggal 21 Oktober 2014 dan keputusan direksi PT TASPEN (Persero) Nomor KD 29/DIR/2014 tanggal 19 Desember 2014. Susunan dewan pengurus dan pengurus DP TASPEN per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Pengurus: Jabatan Direktur Utama Direktur Keuangan
2015 Wiharto Ivet Fithriani
2014 Wiharto Ivet Fithriani
Dewan Pengawas: Jabatan Ketua Anggota Anggota Anggota
2015 Ermanza Suwaryo Tedas Didi Achdijat Kawikan Kawistoro
2014 Ermanza Suwaryo Tedas Didi Achdijat Kawikan Kawistoro
Pihak Yang Diwakilkan Pendiri Pendiri Peserta Pensiunan
5
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
1. PENJELASAN UMUM (Lanjutan) e. Jenis Program Pensiun DP TASPEN menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti yang bertujuan untuk memelihara kesinambungan penghasilan serta menjamin kesejahteraan hari tua peserta beserta keluarganya. i. menyelenggarakan Program Manfaat Pasti (PPMP) ii. menyelenggarakan Program Tunjangan Hari Tua (THT), khusus untuk karyawan taspen yang diangkat sebelum tanggal 20 April 1992 (sebelum keluarnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992) iii. melakukan pengelolaan dana yang terkumpul, baik dari iuran peserta maupun sumber lainnnya, antara lain melalui kegiatan pasar uang, pasar modal, penyertaan modal dengan berpedoman pada perundangundangan yang berlaku. f. Peserta DP TASPEN Peserta adalah karyawan dan pensiunan yang telah memenuhi persyaratan dalam Peraturan Dana Pensiun, terdiri dari: 2015 1.838 orang
Jenis Peserta Program Pensiun i. Karyawan aktif ii. Pensiunan Pensiun Normal (sendiri) Pensiun dipercepat (sendiri) Pensiun ditunda (sendiri) Pensiun janda/duda Pensiun anak Sub total
607 124 15 218 11 975
iii. pensiun ditunda TOTAL Program THT Karyawan Aktif Usia < 54 Tahun karyawan Aktif Usia >= 54 Tahun TOTAL
orang orang orang orang orang orang
2014 1.791 orang
538 79 14 204 14 849
orang orang orang orang orang orang
13 orang
19 orang
2.826 orang
2.659 orang
1.128 orang 212 orang
1.247 orang 203 orang
1.340 orang
1.450 orang
Jumlah Karyawan DP TASPEN Jumlah Karyawan DP TASPEN per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 13 orang 1 orang 1 orang 15 orang
Pegawai tetap (termasuk pengurus) Pegawai dipekerjakan Pegawai kontrak total
6
2014 14 orang 1 orang - orang 15 orang
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 tentang Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 509/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 tentang Laporan Keuangan Dana Pensiun serta Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan No. PER-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan Dan Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam Rupiah penuh. b. Investasi Investasi dalam laporan aset neto disajikan dengan nilai wajar sedangkan dalam neraca disajikan dengan nilai historis. Dasar penilaian jenis-jenis investasi sesuai dengan Peraturan Ketua Bapepam LK No. PER-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012. Pada laporan aset neto, nilai wajar jenis-jenis investasi adalah sebagai berikut: i. Surat Berharga Negara berdasar: nilai pasar yang telah ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional; atau -
ii. iii. iv. v. vi.
nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal Surat Berharga Negara memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban manfaat pensiun atau bagian spesifik dari perogram pensiun.
Tabungan pada Bank berdasar nilai nominal. Deposito Berjangka pada Bank dan Deposito On Call pada Bank berdasar nilai nominal. Sertifikat Deposito pada Bank dan Sertifikat Bank Indonesia berdasar nilai tunai. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar. Obligasi dan/atau Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar: nilai pasar yang telah ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional; atau -
nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal Obligasi atau Sukuk memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban manfaat pensiun atau bagian spesifik dari perogram pensiun.
vii. Unit Penyertaan Reksa Dana dari: Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran berdasar nilai aktiva bersih; Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks berdasar nilai aktiva bersih; Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas berdasar nilai aktiva bersih; Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi penutupan harga terakhir di Bursa Efek.
7
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Investasi (Lanjutan) 8. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan/atau Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasar: a. nilai pasar yang telah ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional, untuk efek utang yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; nilai pasar dengan menggunakan informasi penutupan harga terakhir di Bursa Efek, untuk efek ekuitas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; c. nilai nominal, untuk efek ekuitas yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia. 9. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi penutupan harga terakhir di Bursa Efek. 10. Penempatan langsung pada saham berdasar nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 11. Tanah dan/atau Bangunan berdasar nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. b.
Pada neraca, setiap jenis investasi dinilai berdasarkan nilai historis, nilai historis yang disajikan untuk setiap jenis investasi adalah sebesar harga perolehan (harga beli ditambah dengan biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian). Pos bangunan atau pos tanah dan bangunan disajikan dengan memisahkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan bangunan atau hanya menggunakan harga perolehan apabila investasi dimaksudkan untuk dijual. Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan masa manfaat selama 20 tahun, atau 5% per tahun. Selisih antara nilai historis dengan nilai wajar tiap jenis investasi, di neraca disajikan sebagai selisih penilaian investasi (SPI). c. Aset Operasional dan Penyusutan Aset operasional dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Kecuali tanah, semua aset operasional disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sampai nilainya menjadi sejumlah estimasi nilai sisa aset yang bersangkutan dengan masa manfaat dan tarif sebagai berikut: -
Bangunan Kendaraan Peralatan Komputer Peralatan Kantor Aset Operasional Lainnya
Masa 20 5 3-5 4-5 5
Manfaat tahun tahun tahun tahun tahun
Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas dikapitalisasi dan disusutkan sesuai tarif penyusutan yang sesuai.
8
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Nilai Kini Aktuarial Merupakan nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada peserta yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan. Nilai Kini Aktuarial merupakan Liabilitas Dana Pensiun untuk memenuhi manfaat pensiun kepada Peserta yang jumlahnya didasarkan pada perhitungan aktuaris. e. Pembayaran Manfaat Pensiun Manfaat pensiun dibayarkan secara bulanan. Pembayaran manfaat pensiun dicatat pada saat jatuh tempo. Manfaat yang jatuh tempo tetapi belum dibayarkan dicatat sebagai utang manfaatpensiun jatuh tempo. f. Pembayaran Klaim THT Klaim THT dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) dalam dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama sebesar 75% dibayarkan pada saat Peserta berusia 54 tahun. 2. Tahap Kedua sebesar 25% dibayarkan pada saat Peserta jatuh tempo pensiun atau keluar. g. Perpajakan Dana Pensiun menghitung beban pajak penghasilan berdasarkan Laba Kena Pajak, yang berasal dari laba akuntansi ditambah atau dikurangi dengan perbedaan tetap dan perbedaan waktu. Koreksi terhadap beban pajak penghasilan akan dilakukan setelah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1992 pasal 49 ayat (2) yang bukan merupakan obyek pajak: 1. Iuran yang diterima Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan RI. 2. Penghasilan Dana Pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 pasal 1 menyebutkan bahwa penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa: 1. Bunga, diskonto, dan imbalan dari deposito, sertifikat deposito, dan tabungan, pada bank di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, serta Sertifikat Bank Indonesia; 2. Bunga, diskonto, dan imbalan dari obligasi, obligasi syariah (sukuk), Surat Berharga Syariah Negara, dan Surat Perbendaharaan Negara, yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya pada bursa efek di Indonesia; atau 3. Dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia. Dikecualikan sebagai objek pajak penghasilan. h. Pendapatan dan Beban Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga diakui sejalan dengan berlakunya waktu, dimulai sejak saat investasi/aset tersebut ditempatkan. Pendapatan dividen diakui pada saat dividen tersebut ditetapkan (declare) sebagai hak Dana Pensiun. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlakunya waktu, dimulai sejak saat investasi/aset tersebut disewakan. Laba (rugi) pelepasan investasi merupakan laba atau rugi yang timbul dari penjualan atau pelepasan investasi, yang diakui pada saat terjadi pelepasan investasi tersebut.
9
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi Sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 9 (Revisi 2010) yang dimaksud dengan transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). Pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: i. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal berikut: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya berelasi dengan entitas lain); satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut kedua entitas tersebut adalah ventura bersarna dari pihak ketiga yang sama; . satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; -
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersarna oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
j. Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Transaksi dalam mata uang asing dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan keuangan. Selisih kurs pada akun yang tidak diklasifikasikan sebagai investasi, yang timbul karena perbedaan kurs di antara tanggal perolehan dan tanggal pelepasan atau neraca disajikan sebagai bagian dari perhitungan hasil usaha Dana Pensiun. Selisih kurs investasi yang timbul karena perbedaan kurs antara tanggal perolehan dan tanggal neraca pada prinsipnya merupakan penyesuaian terhadap nilai wajar yang harus disajikan sebagai selisih penilaian investasi. Selisih kurs investasi yang timbul karena roll over, disajikan sebagai bagian dari selisih penilaian investasi.
10
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Iuran Jatuh Tempo Iuran terdiri dari iuran normal dan tambahan, iuran normal berasal dari peserta dan pemberi kerja, sedangkan iuran tambahan merupakan iuran yang yang harus dibayar pemberi kerja, yang besarannya ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dimuat dalam laporan valuasi aktuaria. Iuran diakui pada saat jatuh tempo. Iuran yang sudah jatuh tempo tetapi belum diterima, dicatat sebagai piutang iuran. Besarnya iuran jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2015
2014 306.123.976 83.540.338 389.664.314
-
Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Total
l. Manfaat Pensiun Pembayaran manfaat pensiun yang dibayar kepada para pensiunan dicatat dan diakui pada setiap tanggal jatuh tempo pembayaran manfaat pensiun. Manfaat pensiun yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayarkan kepada pensiunan diakui sebagai hutang manfaat pensiun jatuh tempo. Besarnya manfaat pensiun adalah sebagai berikut: 2015 1.193.500 305.448.500 306.642.000
Manfaat Pensiun Berkala Manfaat Pensiun Sekaligus Total
2014 3.696.100 4.207.964.800 4.211.660.900
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN a. Ikhtisar Demografi Peserta per 31 Desember 2015 Pensiunan Usia
Jumlah
Pensiun Peserta Jumlah
Pensiun Janda/Duda
Manfaat
Jumlah
dibawah 25 25-34
10
-
-
0
-
-
35-44
11
-
-
11
45-54
142
90
201.540.700
55-64
560
468
1.493.042.200
Manfaat
Pensiun Anak Jumlah 10
Manfaat Pensiun
Manfaat
Bulan Terakhir
15.484.600
0
-
15.484.600 -
16.250.200
-
-
52
79.289.200
-
-
280.829.900
92
151.695.100
-
-
1.644.737.300 460.435.400
65-74
212
157
381.296.700
55
79.138.700
-
-
74 Keatas
39
31
52.586.400
8
9.702.400
-
-
Jumlah
974
746
2.128.466.000
10
15.484.600
218
11
336.075.600
16.250.200
62.288.800 2.480.026.200
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan) a. Ikhtisar Demografi Peserta per 31 Desember 2015 (Lanjutan) Peserta Aktif Pensiun Usia
Jumlah
Penghasilan Dasar
Masa Kerja <5
5-<10
10-<15
15-<20
20-<25
25-<30
30-<35
>35
Pensiun Bulan Terakhir
dibawah 20 20-24
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
198
198
-
-
-
-
-
-
-
340.938.000
25-29
155
140
15
-
-
-
-
-
-
293.383.000
30-34
96
13
83
-
-
-
-
-
-
253.504.000
35-39
16
1
15
-
-
-
-
-
-
48.817.000
40-44
8
-
-
-
1
4
3
-
-
24.858.000
45-49
523
-
2
-
-
22
499
-
-
1.930.226.000
50-54
727
-
-
-
1
177
511
38
-
2.998.481.000
55 keatas
115
-
-
-
-
41
53
21
-
508.054.000
Jumlah
244
352
115
-
2
244
1.066
59
5
6.398.261.000
Peserta Aktif THT Usia
Jumlah
Masa Kerja <5
5-<10
Penghasilan Dasar
10-<15
15-<20
20-<25
25-<30
30-<35
dibawah 20 20-24
-
-
-
-
-
-
-
-
>35 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25-29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30-34
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35-39
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pensiun Bulan Terakhir
40-44
3
-
-
-
-
-
3
-
-
6.100.000
45-49
510
-
-
-
-
15
495
-
-
1.293.215.000
50-54
724
-
-
-
-
177
509
38
-
2.146.058.000
55 keatas
103
-
-
-
-
35
49
19
-
331.534.000
-
-
-
-
227
57
-
3.776.907.000
Jumlah
1.340
1.056
Peserta Ditunda Usia dibawah 20 20-24
Jumlah
Penghasilan Dasar
Masa Kerja <5
5-<10
Pensiun Bulan Terakhir
10-<15
15-<20
20-<25
25-<30
30-<35
-
-
-
-
-
-
-
-
>35 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25-29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30-34
6
1
5
-
-
-
-
-
-
9.872.000
35-39
3
1
2
-
-
-
-
-
-
6.727.000
40-44
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45-49
4
-
3
1
-
-
-
-
-
1.402.000
50-54
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
55 keatas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
10
1
-
-
-
-
-
18.001.000
Jumlah
13
12
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan) b. Ringkasan Peraturan Dana Pensiun
Ringkasan Peraturan DP TASPEN yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan R1 dengan Peraturan Direksi Nomor: PD-16/DIR/2014 tanggal 2 Mei 2014 adalah sebagai berikut : i.
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
Besarnya Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) adalah 100% dari penghasilan dasar terakhir Karyawan yang berlaku di Pemberi Kerja. ii. Iuran
luran Dana Pensiun terdiri dari: 1. luran Peserta. luran Peserta dihitung sebesar 7,5% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP). 2. luran Pemberi Kerja. luran Pemberi Kerja dihitung berdasarkan hasil perhitungan aktuaris. iii. Usia Pensiun Usia Pensiun Normal adalah 56 tahun dan usia Pensiun Dipercepat adalah 46 tahun. iv. Masa Kerja Masa kerja yang dihitung untuk perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa Kerja Peserta pada Pemberi Kerja dan Masa Kerja diluar Pemberi Kerja yang diakui oleh Pemberi Kerja. Masa kerja untuk menghitung manfaat pensiun ditetapkan dalam bulanan bulat, dengan ketentuan masa kerja I (satu) hari kalender atau lebih dibulatkan menjadi 1 (satu) bulan penuh. v. Hak- Hak Peserta 1. Program Pensiun • Manfaat Pensiun Normal Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal (56 tahun). : 2,5% x Masa Kerja x PhDP Rumus Besarnya Manfaat Pensiun : setinggi-tingginya 75% x PhDP • Manfaat Pensiun Dipercepat Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dengan ketentuan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum mencapai Usia Pensiun normal. : 2,5% x Masa Kerja x PhDP Rumus Besarnya Manfaat Pensiun : setinggi-tingginya 75% x PhDP • Manfaat Pensiun Cacat Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja karena dinyatakan cacat. Rumus Besarnya Manfaat Pensiun Masa Kerja
: : :
2,5% x Masa Kerja x PhDP setinggi-tingginya 75% x PhDP dihitung sejak karyawan menjadi Peserta sampai dengan berhenti pada Pensiun Normal.
13
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan) b. Ringkasan Peraturan Dana Pensiun (Lanjutan)
v. Hak- Hak Peserta (Lanjutan) 1. Program Pensiun • Pensiun Ditunda Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dengan ketentuan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki masa kepesertaan 3 (tiga) tahun atau lebih. : 2,5% x Masa Kerja x PhDP Rumus Besarnya Manfaat Pensiun : setinggi-tingginya 75% x PhDP Dibayarkan : apabila Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya berdasarkan pilihan Peserta. • Hak Akumulasi luran Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dari perusahaan dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun dan dibayarkan secara sekaligus. • Manfaat Pensiun Janda / Duda Diberikan kepada Janda / Duda dari Peserta / Pensiunan yang meninggal dunia yang sudah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau berhenti bekerja . • Manfaat Pensiun Anak Diberikan kepada Anak yang masih berhak dari, yang sudah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau berhenti bekerja, Peserta / Pensiunan yang meninggal dunia dan tidak meninggalkan Janda / Duda; atau Janda / Duda meninggal dunia / menikah Jagi. 2.
Program Tunjangan Hari Tua Penghasilan Dasar THT (PhDT) adalah penghasilan yang menjadi dasar perhitungan iuran dan Manfaat Program THT, ditetapkan sebagai berikut : Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, Penghasilan terakhir yang menjadi dasar perhitungan Program THT (PhDT) adalah sebesar Gaji Dasar sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor SK-03/DIR/2006 tanggal 27 Februari 2006 tentang Penghasilan Karyawan PT TASPEN (Persero).
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 dan seterusnya, Penghasilan terakhir yang menjadi dasar perhitungan program THT (PhDT) adalah sebesar Gaji Dasar tahun 2006 dikalikan 1,03 pangkat n, yang dihitung dari tahun PhDT berkenaan dikurang tahun 2006 yang menjadi Penghasilan Dasar THT (phDT) dengan pembulatan ribuan terdekat (rounded -3). Rumus Penghasilan yang menjadi dasar perhitungan Program THT adalah sebagai berikut: : GD 2006 x 1,03 n PhDT
14
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan) b. Ringkasan Peraturan Dana Pensiun (Lanjutan) 2.
Program Tunjangan Hari Tua Masa luran (MI) adalah masa yang diperhitungkan hanya selama bekerja di PT TASPEN (Persero) untuk penentuan besarnya Manfaat Tunjangan Hari Tua. Penghasilan sebagai dasar perhitungan luran THT dan besarnya THT saat ini diatur dalam Keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) Nomor SK-36/DIR/2009 tanggal 9 Juli 2009. • Manfaat Tunjangan Hari Tua > Diberikan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia 46 tahun. : 1,622 x Masa luran x Penghasilan Dasar THT Rumus • Hak Berhenti Bekerja Untuk Peserta Dibawah 46 Tahun > Bagi Peserta yang mempunyai masa iuran kurang dari 10 (sepuluh) tahun, dibayarkan nilai tunai berdasarkan iuran Peserta. > Bagi Peserta yang mempunyai masa iuran sama dengan 10 (sepuluh) tahun atau lebih, dibayarkan nilai tunai berdasarkan luran Peserta dan luran Perusahaan. Rumus Faktor Reduksi A B B
: : : : :
(I - Faktor Reduksi) x 1,622 x MI x PhDT 4% x (A + B) 46 - Usia Berhenti 10 - Masa luran, bila Masa luran kurang dari 10 (sepuluh) tahun 0, bila Masa luran 10 (sepuluh) tahun atau lebih
• Manfaat Peserta Meninggal Dunia Dibayarkan kepada janda I duda atau anak dari Peserta yang meninggal dunia. Masa kerjanya dihitung sampai berhenti bekerja. Rumus Y
: 1,622 x Y x PhDT : 56 - Usia mulai jadi Peserta
15
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan) c.
Valuasi Aktuaris Terakhir Valuasi aktuaria terakhir per 31 Desember 2015 dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria dengan laporan Nomor 15021/DPTASPEN/EP-IM/02/2016 tanggal 4 Februari 2016 ditandatangani oleh Aktuaris Enny Pancawardani, FSAI. i.
Asumsi Yang Digunakan Dalam Perhitungan Aktuaria Uraian 1. Tingkat Bunga Aktuaria 2. Tingkat kenaikan PhDP/PhDT
5. Tingkat Cacat 6. Tingkat Pengunduran Diri
7.
Metode Perhitungan Usia
8.
Metode Perhitungan Aktuaria Liabilitas Aktuaria Liabilitas Solvabilitas
9.
Cadangan Pensiun Anak
10. Biaya Operasional Beda Usia Peserta Dengan 11. Pasangan 12. Pajak Manfaat Pensiun
2014
9%
9%
3%
3%
Peserta 56 tahun
Peserta 56 tahun
The 1971 Group Annuity
The 1971 Group Annuity
3. Usia Pensiun Normal 4. Tingkat Mortalita
2015
Mortality Table
Mortality Table
0,05% dan per tahun
0,05% dan per tahun
18 - 39 tahun = 0,50%
18 - 39 tahun = 0,50%
40 - 45 tahun = 0,10%
40 - 45 tahun = 0,10%
46 - 49 tahun = 1,50%
46 - 49 tahun = 1,50%
50 - 54 tahun = 0,20%
50 - 54 tahun = 0,20%
55
55
tahun
= 0,00%
Last Birthday Attained Age Normal
= 0,00%
Attained Age Normal
Unit Credit
Unit Credit
1% dari Cadangan Manfaat Hasil Pengembangan
tahun
Last Birthday
Dana
4 tahun
1% dari Cadangan Manfaat Hasil Pengembangan Dana 4 tahun
Bagi peserta aktif 2% x kewajiban
Bagi peserta aktif 2% x kewajiban
Bagi Pensiunan sesuai dengan tarif
Bagi Pensiunan sesuai dengan tarif
7,50% dari PhDP
7,50% dari PhDP
13. luran Peserta Program PPMP Program THT 14. Tingkat Inflasi
1,03% dari PhDT
1,03% dari PhDT
2,00% per tahun
2,00% per tahun
Continue
Continue
15. Anuitas
16
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENDANAAN (Lanjutan)
c. Valuasi Aktuaris Terakhir (Lanjutan) ii. Ikhtisar Hasil Perhitungan Aktuaria Uraian Kewajiban Solvabitas - Rp a. Aktif - Pensiun - THT b. Ditunda - Pensiun - THT c. Penerima Pensiun Jumlah Liabilitas Solvabilitas Kewajiban Aktuaria - Rp a. Aktif - Pensiun - THT b. Ditunda - Pensiun - THT c. Penerima Pensiun Nilai Kini Aktuarial Kekayaan untuk pendanaan Dana Pensiun Surplus (Defisit)
Rasio Solvabilitas Rasio Kecukupan Dana Kualitas Pendanaan
2015
2014
499.250.052.933 145.946.906.849 239.037.022 272.316.128.879 917.752.125.683
516.178.240.791 158.735.835.340 638.162.093 241.268.210.484 916.820.448.708
499.291.499.058 146.080.578.473 239.037.022 272.316.128.879 917.927.243.432
518.499.413.701 164.215.073.956 638.162.093 241.268.210.484 924.620.860.234
960.146.933.324 42.219.689.892 104,62% 104,60% Tingkat Kesatu
938.070.292.262 13.449.432.028 102.32% 101.45% Tingkat Kesatu
Kualitas Pendanaan Tingkat Kesatu memiliki pengertian bahwa Kekayaan untuk pendanaan dari DP TASPEN lebih daripada Liabilitas Solvabilitas maupun Liabilitas Aktuaria. iii. Besar Iuran Besar iuran normal per bulan adalah sebagai berikut:
Iuran Normal Peserta Iuran Normal Pemberi Kerja Total
2015 Rp. 524.156.681 976.220.843 1.500.377.524
% 35 65 100
2014 Rp. 547.121.051 1.059.435.892 1.606.556.943
% 34 66 100
d. Kebijakan Pelunasan Defisit atau Penggunaan Surplus Bila terjadi defisit didalam pendanaan maka Pemberi Kerja akan membayar iuran tambahan untuk melunasi defisit tersebut, sedangkan bila terjadi surplus maka Pemberi Kerja dapat menggunakan surplus tersebut sesuai ketentuan terkait. Besar surplus atau defisit ditentukan dari hasil valuasi aktuaria terakhir.
17
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI Dalam pengembangan kekayaan DP TASPEN, Pendiri telah menetapkan arahan investasi yang mencakup penentuan jenis penempatan investasi yang diperkenankan, batas maksimum proporsi kekayaan DP TASPEN yang dapat ditempatkan pada setiap jenis investasi terhadap jumlah investasi DP TASPEN, dan batas maksimum penempatan investasi pada satu pihak terhadap jumlah investasi DP TASPEN. Arahan Investasi yang menjadi pedoman kegiatan investasi adalah Keputusan Direksi PT TASPEN (PERSERO) Nomor SK-061DIRJ2010 tanggal 18 Pebruari 2010 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Karyawan TASPEN yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.0 I0/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-051BLl2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Dasar Penilaian Investasi Dana Pensiun.
Beberapa ketentuan penting dalam Arahan Investasi DP TASPEN adalah sebagai berikut: a. Pedoman Umum Dalam Kebijakan Investasi dan Liabilitas Pengurus Dalam Mengelola Investasi i. Melaksanakan pengelolaan investasi sesuai dengan Arahan Investasi. ii. Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, Pengurus dapat merujuk pengelolaan investasi yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero). iii. Dalam melaksanakan investasi Pengurus wajib bertindak hati-hati dan penuh perhitungan sehingga keputusan investasi yang diambil merupakan keputusan yang objektif dan semata-mata untuk kepentingan Peserta, Dana Pensiun, dan Pendiri. iv. Menempatkan dana pada instrumen investasi yang aman, yaitu mengandung risiko minimal yang dapat diterima. v. Memberikan hasil (return) yang optimal. vi. Memilih jenis investasi maupun hasil investasi yang mudah diuangkan atau likuid. b. Sasaran Hasil Investasi Tahunan Sasaran hasil investasi per tahun yang harus dicapai oleh Pengurus yang ditetapkan dalam Arahan Investasi sebesar 1% (satu persen) di atas bunga teknis aktuaria, yaitu sebesar 10 % (9%+1%), sedangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun tahun buku 2015 ditargetkan sebesar 11,91%. Realisasi pencapaian ROI pada tabun 2015 sebesar 6,42%. c. Objek Investasi Yang Diperkenankan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Surat Berharga Negara; Deposito Berjangka pada Bank; Deposito On Call pada Bank; Sertifikat Deposito pada Bank; Sertifikat Bank Indonesia; Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; Obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia; Sukuk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;
18
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) c. Objek Investasi Yang Diperkenankan (Lanjutan) 9. Unit Penyertaan Reksa Dana dari: a. Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham; b. Reksa Dana Pasar Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks; c. Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Penempatan Langsung Saham pada badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia; 10. Tanah di Indonesia; dan/atau 11. Bangunan di Indonesia. d. Jenis Investasi Yang Diperkenankan dan Batasan Maksimum Kebijakan investasi yang dapat dilakukan dan batas maksimum untuk setiap jenis investasi terhadap total investasi yang diperkenankan dalam Peraturan Perundangan (PP) dan Arahan Investasi (AI) pada DPK TASPEN adalah sebagai berikut: No
Jenis Investasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana pada: - Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran - Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks - Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas - Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung Pada Saham Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan
11 12 13 14 15 16 17
19
Batasan PP 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Batasan AI 100% 100% 100% 20% 10% 100%
100% 10% 100% 10%
-
100%
5%
100% 100% 100% 10%
10%
15%
15%
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) e. Sasaran Hasil Investasi Sasaran hasil investasi netto yang harus dicapai oleh Pengurus ditetapkan setiap tahun dalam bentuk kuantitatif, sekurang-kurangnya sama dengan tingkat bunga aktuaria yang dipergunakan untuk menentukan kecukupan dana, dengan mempertimbangkan tingkat risiko, tingkat hasil dan tingkat likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi. f. Batasan Kualitatif Investasi Jenis Investasi No 1. Deposito Berjangka, Deposit On Call, Sertifikat Deposito dapat ditempatkan pada:
Batasan Kualitatif -Bank-Bank milik Pemerintah (BUMN / BUMD); -Bank Swasta yang saat menempatkan termasuk Bank Swasta kelompok 5 (lima) besar di Indonesia yang berlokasi di Jakarta; Bank Syariah yang berlokasi di Jakarta; -Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang merupakan anak perusahaan Dana Pensiun Karyawan TASPEN (DP TASPEN). -Paling rendah pada Kantor Cabang. -Memperoleh peringkat sekurang-kurangnya A atau yang setara dari lembaga pemeringkat efek yang telah mendapat izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;
2. Investasi pada sukuk, obligasi
3. Saham yang tercatat di Bursa Efek
-Tercatat di Bursa Efek dan ditempatkan pada sahamsaham yang masih dalam perhitungan indeks yang dikeluarkan oleh otoritas bursa, yaitu indeks LQ 45 dan/atau indeks Bisnis 27;
4. Reksa Dana
-Dikelola oleh Manager Investasi yang mempunyai track record dan kinerja baik, memiliki sponsor pendirian dari institusi ternama serta kemudahan melakukan transaksi membeli dan menjual kembali (redeem).
5. Penempatan Iangsung pada saham
-Saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan saham dimaksud tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia maupun di luar negeri, saat penempatan maupun pelepasan harus dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu dan harus mendapat persetujuan Pendiri;
20
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) f. Batasan Kualitatif Investasi (Lanjutan) 5. Penempatan Iangsung pada saham
-Dalam hal Dana Pensiun merupakan pemegang saham terbesar atau memiliki paling rendah 25% (dua puluh lima persen) saham dari perusahaan dimaksud, maka Dana Pensiun harus: 1. Memiliki wakil pada anak perusahaan untuk memelihara dan menjaga kepentingan Dana Pensiun selaku pemegang saham berdasarkan perjanjian tertulis. 2. Memiliki hak untuk mendapatkan infonnasi keuangan dan bisnis dari anak perusahaan secara berkala berdasarkan perjanjian tertulis.
6. Investasi pada tanah dan atau bangunan harus:
-Dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Dana Pensiun. -Memberikan penghasilan ke Dana Pensiun atau bertambah nilainya karena pembangunan, penggunaan dan atau pengelolaan oleh pihak lain yang dilakukan melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlalu dan diikat dengan perjanjian yang sah di hadapan Notaris. -Pada tanah, bangunan, atau tanah dan bangunan yang tidak diagunkan, tidak dalam sengketa, atau tidak diblokir pihak lain. -Mendapat persetujuan dari Pendiri untuk penempatan dan/atau pelepasan tanah dan/atau bangunan.
g. Batasan Maksimum Proporsi Kekayaan Yang Ditempatkan Pada Satu Pihak i. Jumlah seluruh investasi Deposito Berjangka, Deposit On Call, Sertifikat Deposito, Sertifikat Bank Indonesia, Saham, Obligasi, Sukuk, dan Unit Penyertaan Reksa Dana pada satu pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi, di dalamnya termasuk untuk penempatan langsung pada saham dilarang melebihi 10% dari total investasi Dana Pensiun. ii. Khusus untuk penempatan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia boleh melebihi 20% dari total investasi, tetapi tidak boleh melampaui porsi maksimum iii. Penempatan langsung di saham pada satu pihak dilarang melebihi 10% dan total investasi. iv. Seluruh investasi yang ditempatkan pada: 1. Semua pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau mengalami kegagalan dalam memenuhi Liabilitas keuangannya. 2. Penempatan langsung pada saham. 3. Tanah, Bangunan atau Tanah dan Bangunan. dilarang melebihi 25% dari total investasi.
21
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) h. Objek Investasi Yang Dilarang i. Pengurus Dana Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau memiliki instrumen derivatif, kecuali: 1. Kontrak opsi saham yang tercatat di Bursa efek Indonesia dan instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek. 2. Instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek. ii. Dana Pensiun dapat menjual instrumen derivatif yang melekat pada saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek tersebut secara terpisah dan saham atau obligasi yang bersangkutan. iii. Melakukan investasi baru pada pihak yang melakukan penggabungan, apabila total investasi Dana Pensiun pada pihak hasil penggabungan lebih besar dari batas penempatan pada satu pihak. i. Penilaian Investasi Penilaian Investasi dengan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PERO5/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 No Jenis Investasi 1. Surat Berharga Negara yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia
Dasar Penilaian oleh 1) Nilai Pasar yang ditetapkan oleh Lembaga dari Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan atau Lembaga Penilaian harga Efek yang telah diakui secara internasional 2) Nilai Penebusan Akhir, yaitu dalam hal Surat Berharga Negara memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun atau bagian spesifik dari program pensiun.
2. 3. 4. 5.
Nilai Nominal Nilai Nominal Nilai Tunai Nilai Pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir Bursa Efek
Tabungan pada bank Deposito Berjangka dan Deposit On Call Sertifikat Deposito dan/atau SBI Saham yang tercatat di Bursa Efek
22
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) i. Penilaian Investasi (Lanjutan) 6. Obligasi dan Sukuk yang Tercatat di Bursa Efek
1) Nilai Pasar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan atau Lembaga Penilaian harga Efek yang telah diakui secara internasional. 2) Nilai Penebusan Akhir, yaitu dalam hal Surat Berharga Negara memiliki nilai penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun.
7. Unit Penyertaan Reksa Dana
I) Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendaptan Tetap, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham berdasar nilai aktiva bersih. 2) Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks berdasar nilai aktiva bersih. 3) Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas berdasar nilai aktiva bersih. 4) Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek.
8. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan/atau Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
I) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional, untuk efek utang yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; 2) Nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek, untuk efek ekuitas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
9. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 10. Penempatan Langsung Pada Saham
11. Tanah dan / atau Tanah Dan Bangunan
3) Nilai nominal, untuk efek ekuitas yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia. Nilai pasar dengan menggunakan infonnasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek. Berdasarkan nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Berdasarkan nilai yang ditetapkan penilai independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
23
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. IKHTISAR KEBIJAKAN INVESTASI (Lanjutan) j. Ketentuan Likuiditas Minimum Portofolio Investasi Agar Dana Pensiun mampu memenuhi liabilitas jangka pendek, antara lain membayar Manfaat Pensiun Bulanan, Uang Muka THT, pelunasan THT, biaya operasional, dan lain-lain, maka Pengurus harus dapat menjaga likuiditas minimum setiap bulan dengan mempedomani arahan investasi yang ditetapkan oleh Pendiri yaitu: a. Minimum sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari total investasi ditempatkan pada portofolio investasi yang likuid. b. Jenis portofolio investasi untuk memenuhi kebutuhan likuiditas sebagaimana dimaksud huruf (a) yaitu Deposito Berjangka satu bulan dan/atau Deposit On Call sehingga setiap bulan ada yang jatuh tempo.
5. PORTOFOLIO INVESTASI Posisi portofolio investasi DPK TASPEN berdasarkan nilai wajar dengan 2015 (Rp) 110.433.626.204 Surat Berharga Negara Tabungan 23.000.000.000 Deposito On Call 323.149.690.365 Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia 32.808.091.150 Saham 376.411.671.500 Obligasi 2.915.034.000 Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana - Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran 45.985.727.514 - Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana - Indeks Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas - Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham 24.244.717.740 Penempatan Langsung Tanah Bangunan 8.653.749.999 Tanah Dan Bangunan 947.602.308.472 Total
24
rincian sebagai berikut:
3,46 39,72 0,31
2014 (Rp) 127.971.605.972 19.000.000.000 381.555.000.000 37.530.819.100 305.909.740.500 2.924.925.000
(%) 13,77 2,04 41,05 4,04 32,91 0,31
4,85
26.393.383.166
2,84
-
-
-
-
-
-
24.244.717.740 4.059.844.064 929.590.035.542
2,61 0,44 100
(%) 11,65 2,43 34,10
2,56
0,91 100
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
6. SURAT BERHARGA NEGARA Akun ini merupakan investasi pada Surat Berharga Negara per 31 Desember 2015 dan 2014, posisi per 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan dengan tujuan tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut: 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
Nilai Wajar Berdasar Nilai Pasar: Surat Utang Negara Total
110.433.626.204
101.665.449.218
127.971.605.972
112.125.449.218
110.433.626.204
101.665.449.218
127.971.605.972
112.125.449.218
Rincian Surat Berharga Pemerintah lihat pada Lampiran: 1
7. DEPOSITO ON CALL 2015 Nilai Wajar PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
23.000.000.000
23.000.000.000
19.000.000.000
19.000.000.000
23.000.000.000
23.000.000.000
19.000.000.000
19.000.000.000
8. DEPOSITO BERJANGKA 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
156.000.000.000
156.000.000.000
40.000.000.000
40.000.000.000
PT BPD Sulut
47.000.000.000
47.000.000.000
37.000.000.000
37.000.000.000
PT BPD Jateng
35.000.000.000
35.000.000.000
47.000.000.000
47.000.000.000
PT BPR DP TASPEN
33.955.000.000
33.955.000.000
34.555.000.000
34.555.000.000
PT BPD Nagari
25.000.000.000
25.000.000.000
40.000.000.000
40.000.000.000
PT BPD Sulselbar
12.000.000.000
12.000.000.000
-
-
PT Bank BMI
9.000.000.000
9.000.000.000
49.000.000.000
49.000.000.000
PT Bank BNI
4.194.690.365
4.194.690.365
3.000.000.000
3.000.000.000
PT BPR BTN
1.000.000.000
1.000.000.000
-
-
PT BPR BRI
-
-
86.000.000.000
86.000.000.000
PT BPD Sumut
-
-
20.000.000.000
20.000.000.000
PT BPD Lampung Total
-
-
25.000.000.000
25.000.000.000
323.149.690.365
323.149.690.365
381.555.000.000
381.555.000.000
PT BPD Bengkulu
9. SAHAM 2015 Nilai Wajar Total
2014 Nilai Historis
32.808.091.150
Rincian Saham lihat pada Lampiran: 2
25
35.642.116.035
Nilai Wajar 37.530.819.100
Nilai Historis 50.854.310.417
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
10. OBLIGASI 2015 Nilai Wajar 376.411.671.500
Total
2014 Nilai Historis 385.456.250.000
Nilai Wajar
Nilai Historis
305.909.740.500
312.305.250.000
Rincian Saham lihat pada Lampiran: 3
11. SUKUK
2015 Nilai Wajar
Mayora Indah
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
2.915.034.000
3.000.000.000
2.924.925.000
3.000.000.000
2.915.034.000
3.000.000.000
2.924.925.000
3.000.000.000
12. UNIT PENYERTAAN REKSADANA 2015 Nilai Wajar
Nilai Historis
45.985.727.514
Total
2014 81.600.000.000
Nilai Wajar
Nilai Historis
26.393.383.166
29.000.000.000
Rincian Reksadana lihat pada Lampiran: 4
13. PENEMPATAN LANGSUNG 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
17.539.290.717
7.498.500.000
17.539.290.717
7.498.500.000
PT Puma Kreasi Sejahtera
3.425.088.451
499.900.000
3.425.088.451
499.900.000
PT Asuransi Staco Mandiri
3.165.764.517
2.356.500.000
3.165.764.517
2.356.500.000
114.574.055
100.000.000
114.574.055
100.000.000
24.244.717.740
10.454.900.000
24.244.717.740
10.454.900.000
PT BPR DP TASPEN
PT Pemeringkat Efek Indonesia Total
Prosentase Penempatan Langsung Pada Saham per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No.
Uraian
1.
PT BPR DP TASPEN
2.
PT Purna Kreasi Sejahtera
3.
PT Asuransi Staco Mandiri
4.
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(d/h Staco Jasapratama)
Jumlah
26
Jumlah Saham
Nilai Nominal
Prosentase
(lembar)
(Rp)
Kepemilikan
749.850
7.498.500.000
99,98%
4.999
499.900.000
99,98%
4.713
2.356.500.000
3,92%
100
100.000.000
0,10%
759.662
10.454.900.000
203,98%
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) Penjelasan untuk masing-masing perusahaan tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. PT BPR DP TASPEN PT BPR DP TASPEN merupakan suatu Bank Perkreditan Rakyat yang berdiri tahun 1990 dan berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat. Jenis usaha yang dikelola berdasarkan anggaran dasar Pasal 3 adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Deposito Berjangka. Tabungan dan atau dalam bentuk lainnya, menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan atau Tabungan Bank Lain, serta memberikan kredit dan menerima pinjaman dari bank lain. PT BPR DP TASPEN semula bernama BPR Purnaloka Bakti di dirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH,No.76 tanggal 18 Januari 1990 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK Nomor C2-26.HT.01.01-th.90 tanggal 28 Mei 1990 serta telah diumumkan dalam tambahan Lembaran Negara RI No.74 tanggal 19 September 1990, terakhir dengan Akta Notaris No 08 tanggal 11 Agustus 2014 yang dibuat oleh Notaris Petrus Suandi Halim SH, berkedudukan di DKI Jakarta dan telah mendapat persetujuan menteri Hukum dan HAM RI dengan Nomor AHU-0081199.40.80.2014 tanggal 13 Agustus 2014. Modal Dasar perusahaan sebesar Rp 10.000.000.000 terbagi atas 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 10.000/saham. Dari jumlah tersebut yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 7.500.000.000 terdiri dari 750.000 saham, dengan komposisi susunan pemegang saham dan presentase kepemilikan masing-masing per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No.
Nama Pemegang Saham
1. 2.
Dana Pensiun Karyawan TASPEN Koperasi Karyawan TASPEN
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah
Nilai Nominal (Rp)
Prosentase Kepemilikan
749.850 150
7.498.500.000 1.500.000
99,98% 0,02%
750.000
7.500.000.000
100,00%
Berdasarkan Akta Notaris Petrus Suandi Halim, Notaris di Jakarta, Nomor 27 tanggal 13 Januari 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: - Komisaris Utama : Asiwardi Gandhi - Komisaris Anggota : Yusup Permana - Direktur Utama : Sucipto - Direktur Operasional : Arum Desepri Ariprianto Penilaian per 31 Desember 2014 dilakukan oleh KJPP TRI, SANTI DAN REKAN No.Lap:23/Pen-Shm/KJPPTS/II/2015 tanggal 9 Februari 2015 dengan metode Discounted of Economic Income atau Discounted Cash Flow Valuation sehingga diperoleh hasil penilaian sebesar Rp 17.539.290.717,-.
27
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) b. PT Purna Kreasi Sejahtera PT Purna Kreasi Sejahtera merupakan suatu perseroan terbatas yang berdiri tahun 1985 dan berkedudukan di Jakarta. Jenis usaha yang dikelola saat ini adalah jasa cleaning service, penjualan perlengkapan kantor dan ATK, jasa foto kopi dan penjilidan, penyediaan sarana olahraga, jasa pemeliharaan bangunan, jasa percetakan dan jasa penyediaan SDM dan jasa rental kendaraan. PT Purna Kreasi Sejahtera didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No. 138 tanggal 30 Oktober 1985 dibuat diahapan Ny. Like Lestyowaty Soemargo, SH. Pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta No. 62 yanggal 18 Maret 1986 dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Akta perusahaan telah mendapat pengesahaan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-4657.HT.01.01.TH.86 tanggal 4 Juli 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan nomor Akta No.05 tanggal 9 April 2012 yang dibuat dihadapan Winter Sigiro, SH, MH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusan nomor AHU-3381.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 21 Juni 2012. Modal Dasar Perusahaan berjumlah Rp 500.000.000,- terbagi atas 5.000 lembar saham dengan nominal masingmasing Rp 100.000 per saham. Dari jumlah tersebut yang telah ditempatkan dan disetor seluruhnya oleh para pemegang saham dengan komposisi susunan pemegang saham dan presentase kepemilikan masing-masing per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
No.
Nama Pemegang Saham
1. 2.
Dana Pensiun Karyawan TASPEN Koperasi Karyawan TASPEN
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah
Nilai Nominal (Rp)
Prosentase Kepemilikan
4.999 1
4.999.000 1.000
99,98% 0,02%
5.000
5.000.000
100,00%
Sesuai dengan Akta 03 tanggal 2 Juni 2014 pengganti Akta No.05 tanggal 09 April 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Winter Sigiro, SH, MH, Notaris di Jakarta, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan saat ini adalah sebagai berikut : -
Komisaris Utama Direktur Utama Direktur Operasional
: : :
Benny Mukti Wibowo Suyono I Nengah Jelantik
Penilaian per 31 Desember 2014 dilakukan oleh KJPP TRI, SANTI DAN REKAN No. Lap:25/Pen-Shm/KJPPTS/II/2015 tanggal 9 Februari 2015 dengan metode Discounted od Economic Income atau Discounted Cash Flow Valuation sehingga diperoleh hasil penilaian sebesar Rp. 3.425.088.451,-.
28
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) c. PT Asuransi Staco Mandiri (d/h Staco Jasapratama) PT Asuransi Staco Mandiri (d/h Staco Jasapratama) merupakan suatu perseroan terbatas yang berdiri pada tahun 1990 di Jakarta. Jenis usaha PT Asuransi Staco Mandiri adalah perusahaan yang memiliki ruang lingkup dalam bidang asuransi umum. PT Staco Jasa Pratama didirikan dengan Akta No.33 tanggal 10 Februari 1990 dari Notaris Haji Asmawel Amin, SH, di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2-960.HT.01.01.TH.1990 tanggal 26 Februari 1990 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No.483/1990 tanggal 27 Februari 1990, serta telah diumumkan dalam Berita Acara Republik Indonesia No.100 tanggal 13 Desember 1991 Tambahan No.4779. Berdasarkan Akta No.52 tanggal 9 Mei 2012 Notaris Aryanti Artisari, SH,M.Kn, modal perseroan ditempatkan dan disetor sebesar Rp 60.087.000.000,- atau sejumlah 120.174 saham, dengan susunan Pemegang Saham saat ini adalah : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
DP B. Mandiri II PT Tugu Pratama Interindo Yayasan Kesejahteraan Pensiunan BDN
DP Pertamina DP Karyawan Jamsostek DP Karyawan TASPEN PT Quartasonni Puteri PT Asuransi Ramayana, Tbk DP Jasa Raharja DP PT Asuransi Jasindo
Nilai Nominal (Rp)
Prosentase Kepemilikan
75.454 8.248 9.203 5.830 4.713 4.713 3.450 2.914 3.292 2.357
37.727.000.000 4.124.000.000 4.601.500.000 2.915.000.000 2.356.500.000 2.356.500.000 1.725.000.000 1.457.000.000 1.646.000.000 1.178.500.000
62,79% 6,86% 7,66% 4,85% 3,92% 3,92% 2,87% 2,42% 2,74% 1,96%
120.174
60.087.000.000
100%
Berdasarkan Akta No 3 tanggal 2 Mei 2011, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : -
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Operasional
Dewan Syariah - Ketua - Anggota
: : : : :
Santoso Budi Riyanto Kemal Ranadireksa Purwanto Abdulcadir Ruhari Wahyoe Santoso
: :
Essam Mochtar E.L.T Drs. Basya Abdullah Prof.Dr.H.M.Firdaus Nurul Huda, MA
29
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) c. PT Asuransi Staco Mandiri (d/h Staco Jasapratama) (Lanjutan) Penilaian per 31 Desember 2014 dilakukan oleh KJPP BUDI, EDY ,SAPTONO & REKAN No.104/BestBS/lap.SV/III/2015 tanggal 9 Maret 2015 dengan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan pendekatan Pasar (Market Approach ) dengan metode pembanding perusahaan tercatat di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method ), khususnya menggunakan Rasio Price To Book Value (Rasio P/BV) , sehubungan dengan rencana manajemen untuk menjual saham yang dimiliki (lihat catatan 33) sehingga diperoleh hasil penilaian sebesar Rp 3.165.764.517. Tindak lanjut penyertaan modal Tune Ins Holding Berjard di PT Asuransi Staco Mandiri (ASM) : 1. Sesuai surat Direksi PT Asuransi Staco Mandiri (ASM) nomor KP26/436/VII/DIR tanggal 14 Juli 2015 perihal penyelamatan perusahaan disampaikan perkembangan rencana penyertaan modal Tune Ins Holding Berhard (TIH) yaitu TIH dengan suratnya tanggal 10 Juli 2015 perihal Warning Letter from The Financial Services Autority (OJK) to ASM dan surat tanggal 15 Juli 2015 perihal Status Update in Respect to TIH's Prosposed Acquisition Concerning a Stake in PT ASM yang intinya menyampaikan hal-hal tersebut : a. b.
TIH tidak dapat menyetujui capital injection dari rekening escrow karena adanya ketentuan the Financial Services act 2013. ASM diminta mencari sumber dana lain dengan ketentuan dana (pinjaman) dari sumber lain untuk capital injection tersebut tidak berpengaruh terhadap Conditional Binding Offer (CBO) yang telah ditandatangani tanggal 30 April 2015.
2. PT ASM telah memberikan tanggapan terhadap surat TIH dengan nomor 26/469/VIII/DIR tanggal 4 Agustus 2015 yang intinya menegaskan : a.
Suatu pinjaman tidak dapat dianggap sebagai modal dan setiap tindakan penyelamatan perusahaan dari kesulitan financial (dengan capital injection), maka tindakan penyelamatan tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi CBO.
b.
PT ASM telah menerima penyetoran tambahan modal dari Dana Pensiun Bank Mandiri Dua (DPBM2) sebesar Rp12.000.000.000,- pada tanggal 14 Juli 2015. Capital injection tersebut merupakan tindakan penyelamatan usaha dan penyelamatan perusahaan agar ASM tidak dikenakan Sanksi Peringatan ke-2 (SP-2) dari OJK dan terhindar dari kesulitan keuangan serta kerugian lebih lanjut.
c.
PT ASM telah menerima surat dari OJK nomor S-3995/NB.111/2015 tanggal 27 Juli 2015 perihal Tanggapan Atas Rencana Perubahan Kepemilikan Perusahaan yang menegaskan bahwa OJK tidak dapat melakukan proses lebih lanjut atas penyertaan modal TIH di ASM karena terdapat 2 (dua) dokumen yang belum dipenuhi oleh TIH yaitu "Rekomendasi dari BNM" dan "Rating TIH yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat International".
d.
Sehubungan dengan hal diatas, maka PT ASM mengusulkan CBO yang telah ditandatangani tanggal 30 April 2015 dapat diakhiri dengan mengacu pada ketentuan "pengakhiran" CBO.
30
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) c. PT Asuransi Staco Mandiri (d/h Staco Jasapratama) (Lanjutan) 3. Pada tanggal 14 Agustus 2015 Pemegang Saham PT ASM mengadakan pertemuan informal dan disepakati hala-hal sbb : a. Pertimbangan i. Surat dari OJK nomor S-3996/NB.111/2015 tanggal 27 Juli 2015 perihal Tanggapan atas rencana Perubahan Kepemilikan Perusahaan ditegaskan bahwa permohonan perubahan kepemilikan saham, terkait rencana penyertaan modal TIH pada PT ASM tidak dapat diproses lebih lanjut. ii. PT ASM telah mendapatkan sanksi berupa Surat Peringatan I nomor S-572/NB.2/2015 tanggal 19 Juni 2015 yang diterbitkan oleh OJK yang intinya adalah sbb : - PT ASM diberikan sanksi SP 1 oleh OJK dengan surat nomor S-572/NB.2/2015 tanggal19 Juni 2015, karena jumlah modal yang dimiliki posisi triwulan I 2015 hanya Rp90.103,81 juta. - Langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi sanksi SP 1 telah dilaporkan kepada pemegang saham dengan surat nomor KP-26/436/VII/DIR tanggal 14 Juli 2015. - Dana Pensiun Bank Mandiri Dua telah melakukan injeksi penambahan modal sebesar Rp 12 miliar pada tanggal 14 Juli 2015, sehingga komposisi Pemegang Saham PT Asuransi Staco Mandiri berubah menjadi : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
DP B. Mandiri II PT Tugu Pratama Interindo Yayasan Kesejahteraan Pensiunan BDN DP Pertamina DP Karyawan Jamsostek DP Karyawan TASPEN PT Quartasonni Puteri PT Asuransi Ramayana, Tbk DP Jasa Raharja DP PT Asuransi Jasindo
Nilai Nominal (Rp)
Prosentase Kepemilikan
99.454 8.248 9.203 5.830 4.713 4.713 3.450 2.914 3.292 2.357
49.727.000.000 4.124.000.000 4.601.500.000 2.915.000.000 2.356.500.000 2.356.500.000 1.725.000.000 1.457.000.000 1.646.000.000 1.178.500.000
68,98% 5,72% 6,38% 4,04% 3,27% 3,27% 2,39% 2,02% 2,28% 1,63%
144.174
72.087.000.000
100%
iii. Adanya kerugian yang timbul akibat dari tidak terpenuhinya ketentuan minimum permodalan PT ASM. iv. Kebutuhan tambahan modal PT ASM yang sangat mendesak guna memenuhi ketentuan permodalan perusahaan asuransi sesuai PP no. 39 tahun 2008. v. Conditional Binding Over (CBO) pengakhiran. b.
Kesepakatan i. Sepakat mengakhiri Conditional Binding Over (CBO) tanggal 30 April 2015 denga TIH guna kepentingan terbaik PT ASM dan menghindari kerugian lebih lanjut. ii. Menugaskan Direksi PT ASM untuk mencari dan mendapatkan calon investor strategis lain yang bersedia melakukan penyertaan modal pada PT ASM guna memenuhi ketentuan permodalan sebagaimana diatur dalam PP No. 39 tahun 2008.
31
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) c. PT Asuransi Staco Mandiri (d/h Staco Jasapratama) (Lanjutan) 4. Keputusan RUPS PT ASM tanggal 27 Mei 2015 antara lain : Mengesahkan penggunaan keuntungan tahun buku 2014 sbb : Seluruh laba bersih tahun buku 2014 yaitu sebesar Rp4.422.547.671,- dimasukkan sebagai cadangan umum. d. PT Pemeringkat Efek Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta. Jenis usaha Perusahaan adalah memberikan penilaian dan analisis independen serta menyediakan informasi mengenai kualitas resiko yang melekat pada surat hutang. Sejak tahun 1996 perusahaan juga menyediakan jasa informasi dalam bentuk publikasi Credit Insight dan informasi pasar modal lainnya. PT Pemeringkat Efek Indonesia di dirikan berdasarkan akta Abdul Latif,SH, Notaris di Jakarta dengan Akta No.32 tanggal 21 Desember 1993. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat No.C2-11.542.HT.01.0I.TH.1994 tanggal 2 Agustus 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No 35 tanggal 13 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Ashoya Ratam SH,Mkn, Notaris Administrasi Jakarta Selatan dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : AHU-07415.40.21.2014 tanggal 15 Oktober 2014. Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp 200.000.000.000 yang terdiri dari 200.000 lembar saham telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 100.000.000.000 terdiri dari 100.000 saham. Rincian struktur pemegang saham PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per 3I Desember 2014 adalah :
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
DP Bank Indonesia PT Bursa Efek Indonesia DP Pertamina PT TASPEN (Persero) PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas PT Sinarmas Sekuritas PT MNC Investama Tbk PT Nico Sekurities Indonesia PT Indomitra Securities Lainnya (kurang dari atau sama dengan 1%) DP Karyawan TASPEN
32
Nilai Nominal (Rp)
Prosentase Kepemilikan
22.697 32.378 10.340 9.130 7.760 2.435 3.500 2.502 1.430 1.050 6.678 100
22.697.000.000 32.378.000.000 10.340.000.000 9.130.000.000 7.760.000.000 2.435.000.000 3.500.000.000 2.502.000.000 1.430.000.000 1.050.000.000 6.678.000.000 100.000.000
22,70% 32,38% 10,34% 9,13% 7,76% 2,44% 3,50% 2,50% 1,43% 1,05% 6,68% 0,10%
100.000
100.000.000.000
100%
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
13. PENEMPATAN LANGSUNG (Lanjutan) d. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2014 adaIah sebagai berikut -
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur
: : : : : :
Dr.Sjamsul Arifin,M.A Erry Firmansyah, SE Taufik Hidayat Ronald T.Andi Kasim, CFA Vonny Widjaya Yohanes Art Abimayu
Penilaian per 3I Desember 20I4 dilakukan oleh KJPP TRI, SANTI & REKAN No. Lap.:24/Pen-Shm/KJPPTS/II/2015 tanggal 9 Pebruari 2015 dengan metode Discounted of Economic Income atau Discounted Cash
Flow Valuation sehingga diperoleh hasil penilaian sebesar Rp 114.574.055. 14. TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Akun ini merupakan investasi pada tanah dan / atau bangunan per 3I Desember 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut: 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
Ruko Graha Depok Mas
1.595.999.999
1.593.000.000
1.595.999.999
1.581.916.667
Ruko di Purwokerto
2.539.500.000
2.539.500.000
2.463.844.065
2.463.844.065
Ruko Mutiara Bekasi
4.518.250.000
4.518.250.000
-
-
8.653.749.999
8.650.750.000
4.059.844.064
4.045.760.732
Keterangan: 1. Ruko Graha Depok Mas Berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Blok A/23 RT.01/RW.02 Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas,Kota Depok, Status Hak Guna Bangunan (HGB) Luas Tanah : 74 m2 Luas Bangunan : 162 m2 2. Ruko di Purwokerto Berlokasi di Jl. Dr Suharso Ruko Metro No.1 Kel. Purwokerto Lor, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas, Propinsi.JawaTengah-53I14, Status Hak Guna Bangunan (HGB) Luas Tanah : 249 m2 Luas Bangunan : 313 m2 3
Ruko Mutiara Bekasi Berlokasi di Jl. Ahmad Yani B.9 No. 1 Marga Jaya - Bekasi Selatan, Status Hak Guna Bangunan (HGB) Luas Tanah Luas Bangunan
: :
106 m2 311 m2
33
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
15. BATASAN MAKSIMUM PENEMPATAN PADA SATU PIHAK Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun yang berlaku efektif mulai tanggal 5 Desember 2008 sebagai pengganti Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)No. 511/KMK.06/2002 menyatakan bahwa jumlah investasi pada satu pihak tidak boleh melebihi 20% dari jumlah investasi dana pensiun yang dibentuk pada saat dilakukannya penempatan investasi. Berdasarkan analisis kesesuaian batasan investasi pada satu pihak terhadap pelaksanaan aktivitas investasi DP TASPEN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. 16. SELISIH PENILAIAN INVESTASI 2015 Surat Berharga Pemerintah
Nilai Wajar
Nilai Historis
110.433.626.204
101.665.449.218
8.768.176.986
SPI -
23.000.000.000
23.000.000.000
323.149.690.365
323.149.690.365
Saham
32.808.091.150
35.642.116.035
(2.834.024.885)
Obligasi
376.411.671.500
385.456.250.000
(9.044.578.500)
Deposito On Call Deposito Berjangka
-
2.915.034.000
3.000.000.000
(84.966.000)
Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang
45.985.727.514
81.600.000.000
(35.614.272.486)
Penempatan Langsung
24.244.717.740
10.454.900.000
13.789.817.740
8.653.749.999
8.650.750.000
2.999.999
947.602.308.472
972.619.155.618
Nilai Wajar
Nilai Historis
127.971.605.972
112.125.449.218
15.846.156.754 -
Sukuk
Tanah dan/atau Bangunan Total
(25.016.847.146)
2014 Surat Berharga Pemerintah
SPI
19.000.000.000
19.000.000.000
381.555.000.000
381.555.000.000
Saham
37.530.819.100
50.854.310.417
(13.323.491.317)
Obligasi
305.909.740.500
312.305.250.000
(6.395.509.500)
2.924.925.000
3.000.000.000
(75.075.000)
Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang
26.393.383.166
29.000.000.000
(2.606.616.834)
Penempatan Langsung
24.244.717.740
10.454.900.000
13.789.817.740
4.059.844.064
4.045.760.732
14.083.332
929.590.035.542
922.340.670.367
7.249.365.175
Kas
2015 1.174.953
2014 2.186.377
Bank: PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Total
449.593.438 275.649.432 144.583.963 871.001.786
1.300.045.905 607.774.607 685.249.095 2.595.255.984
Deposito On Call Deposito Berjangka
Sukuk
Tanah dan/atau Bangunan Total
-
17. KAS DAN BANK
34
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
18. PIUTANG IURAN 2015 Piutang Iuran Normal Pemberi Kerja Piutang Iuran THT Pemberi Kerja Piutang Iuran Pensiun Pemberi Kerja
2014
-
17.308.051 288.815.925
-
306.123.976
-
81.984.281 1.556.057
Jumlah Piutang Iuran Normal Peserta
-
83.540.338
Total
-
389.664.314
2015 2.775.872.069 478.228.843 214.635.000 457.915.163 3.926.651.075
2014 2.151.236.061 192.431.123 14.635.000 416.425.541 2.774.727.725
Jumlah Piutang Iuran Normal Pemberi Kerja Piutang Iuran Normal Peserta Piutang Iuran Pensiun Peserta Piutang Iuran THT Peserta
19. BEBAN DIBAYAR DIMUKA Beban Manfaat Pensiun Dibayar Dimuka Beban Gaji Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan pasal 25 Beban Kantor Dibayar Dimuka Beban Pra Operasi Total 20. PIUTANG INVESTASI
Akun ini merupakan piutang atas pelepasan Investasi saham yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 128.603.429,-. 21. PIUTANG HASIL INVESTASI 2015 4.534.843.057 3.139.964.166 1.489.224.761 35.750.000 10.794.520 9.210.576.504
Obligasi Surat Berharga Negara Deposito Berjangka Sukuk Deposito On Call Saham Total
35
2014 3.684.415.279 3.681.471.111 1.802.872.483 35.750.000 8.000.000 9.212.508.873
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
22. ASET OPERASIONAL 2015 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga Perolehan 667.563.425
-
-
667.563.425
Bangunan
1.165.297.342
-
-
1.165.297.342
Kendaraan
667.954.800
876.500.000
522.477.200
1.021.977.600
Peralatan Komputer
278.180.000
22.650.000
56.910.000
243.920.000
Peralatan Kantor
533.273.664
9.525.000
9.089.850
533.708.814
3.312.269.231
908.675.000
588.477.050
3.632.467.181
Tanah
Akumulasi Penyusutan Bangunan
812.126.069
58.285.107
-
870.411.176
Kendaraan
662.540.180
210.589.620
589.477.200
283.652.600
Peralatan Komputer
243.786.102
22.789.717
56.910.000
209.665.819
Peralatan Kantor
489.774.226
16.964.528
7.668.604
499.070.150
2.208.226.577
308.628.972
654.055.804
1.862.799.745
Nilai Buku
1.104.042.654
1.769.667.436 2014
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga Perolehan 667.563.425
-
-
667.563.425
Bangunan
1.165.297.342
-
-
1.165.297.342
Kendaraan
667.954.800
-
-
667.954.800
Peralatan Komputer
256.080.000
22.100.000
-
278.180.000
Peralatan Kantor
501.706.664
31.567.000
-
533.273.664
3.258.602.231
53.667.000
-
3.312.269.231
Bangunan
753.840.962
58.285.107
-
812.126.069
Kendaraan
597.564.740
64.975.440
-
662.540.180
Peralatan Komputer
200.884.079
42.902.023
-
243.786.102
Peralatan Kantor
430.083.117
59.691.109
-
489.774.226
1.982.372.898
225.853.679
-
2.208.226.577
Tanah
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
1.276.229.333
1.104.042.654
23. UTANG MANFAAT JATUH TEMPO
Akun ini merupakan utang manfaat jatuh tempo per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 306.642.000,- dan Rp 4.211.660.900,-. 24. UTANG INVESTASI
Akun ini merupakan utang investasi atas pembelian tanah dan bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 1.710.664.501,-.
36
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
25. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Akun ini merupakan pendapatan diterima dimuka dari hasil sewa gedung di jalan Radin Inten II, Buaran, Klender, Jakarta Timur dan Ruko di Depok per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 346.039.659,- dan Rp 120.211.813,-. 26. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Utang Pajak PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 4 Ayat 2 PPN / PPN BM PPh Badan Sub Total Beban Gaji Dan Jamsos YMH Dibayar Beban Kantor Beban Imbalan Kerja Sub Total Total
2015
2014
750.000 159.091 599.396.840 600.305.931
175.956.757 42.400 49.426.642 225.425.799
902.491.161 397.663.829 447.288.652 1.747.443.642
837.755.912 246.467.244 243.105.614 1.327.328.770
2.347.749.573
1.552.754.569
2015 97.312.616 135.528.101 232.840.717
2014 97.312.616 31.941.860 129.254.476
27. LIABILITAS LAIN Biaya Penjualan Tanah Yang Masih Harus Dibayar Utang Potongan Pihak Ketiga Total
Utang potongan pihak ketiga merupakan potongan untuk premi pensiun pegawai, potongan utang keanggotaan, dan potongan perpentas. Utang biaya penjualan tanah yang masih harus dikeluarkan dalam rangka penjualan tanah di Desa Jakasetia, Bekasi. Hal tersebut sesuai dengan hasil rapat Tim Penjualan Tanah Danakarta dengan Badan Pengawas dan Direksi Bank PDFCI tanggal 21 Januari 1994. Utang atas penjualan tanah merupakan Liabilitas kepada PT Taman Puri Indah atas selisih luas tanah yang menjadi objek dari hasil eksekusi Mahkamah Agung Republik Indonesia seluas 20,40 Ha. Berdasarkan hasil pengecekan ulang terhadap dokumen-dokumen tanah, selisih tersebut luasnya mencapai 1.470 m2 dengan nilai sebesar Rp 45.570.000,- Hasil perhitungan liabilitas tersebut bersifat sementara karena masih menunggu hasil pengukuran ulang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta penelitian dokumen tanah oleh Notaris.
37
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
28. PENDAPATAN INVESTASI 2015 Bunga Surat Berharga Pemerintah Deposito On Call Deposito Berjangka Obligasi Sukuk Sub Total Deviden Saham Reksadana Penempatan Langsung Sub Total Sewa Sewa Ruko Sub Total Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Saham Unit Penyertaan Reksadana Surat Berharga Pemerintah Obligasi Sub Total
11.127.763.055 1.820.730.625 37.480.175.892 32.911.726.389 247.500.000 83.587.895.961
14.162.543.084 201.679.451 29.369.210.600 32.491.454.168 247.500.000 76.472.387.303
799.023.262 3.920.570.000 4.719.593.262
1.033.135.834 18.717.275 3.804.300.000 4.856.153.109
77.689.394 77.689.394
70.833.334 70.833.334
3.666.617.310 123.996.287 1.451.315.000 5.241.928.597
Pendapatan Investasi Lain Deposito Berjangka Bank BNI Sub Total Total
38
2014
4.029.707.611 1.035.602.838 2.853.522.925 (377.000.000) 7.541.833.374
28.494.521 28.494.521
-
93.655.601.735
88.941.207.120
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
29. PENINGKATAN (PENURUNAN) NILAI INVESTASI Peningkatan (penurunan) nilai investasi adalah perubahan nilai wajar investasi awal dan akhir periode pelaporan atau merupakan pergerakkan saldo selisih penilaian investasi tahun berjalan dikurangi selisih penilaian investasi tahun sebelumnya yang dapat dijabarkan dengan rumus SPIn - SPIn-1, dengan rincian sebagai berikut:
Surat Berharga Pemerintah Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang Unit Penyertaan Reksadana Indeks Penempatan Langsung Tanah dan/atau Bangunan
Total
Surat Berharga Pemerintah Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang Unit Penyertaan Reksadana Indeks Penempatan Langsung Tanah dan/atau Bangunan
Total
SPI 2015 8.768.176.986 (2.834.024.885) (9.044.578.500) (84.966.000) (35.614.272.486) 13.789.817.740 2.999.999 (25.016.847.146)
2015 SPI 2014 15.846.156.754 (13.323.491.317) (6.395.509.500) (75.075.000) (2.606.616.834) 13.789.817.740 14.083.332 7.249.365.175
SPI 2014 15.846.156.754 (13.323.491.317) (6.395.509.500) (75.075.000) (2.606.616.834) 13.789.817.740 14.083.332 7.249.365.175
2014 SPI 2013 13.712.381.552 (18.518.540.097) (7.495.359.000) (136.860.000) (10.806.007.788) (190.207.205) 15.478.430.816 4.583.333 (7.951.578.389)
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi
(7.077.979.768) 10.489.466.432 (2.649.069.000) (9.891.000) (33.007.655.652) (11.083.333) (32.266.212.321)
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi
2.133.775.202 5.195.048.780 1.099.849.500 61.785.000 8.199.390.954 190.207.205 (1.688.613.076) 9.499.999 15.200.943.564
30. IURAN JATUH TEMPO 2015 Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Pensiun Pemberi Kerja Iuran THT Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Pensiun Peserta Iuran THT Peserta Iuran THT Tambahan Total
2014
6.278.274.724 5.436.375.395
6.795.270.737 5.917.959.965
5.811.975.106 477.905.069 18.004.530.294
6.034.021.945 531.430.668 39.907.729.781 59.186.413.096
31. PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan Lain Diluar Investasi Pendapatan Jasa Giro Pendapatan Sewa Pendapatan Iuran Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional Total
39
2015
2014
69.295.550 157.766.898 49.708.324 151.695.000 428.465.772
286.686.856 144.604.249 431.291.105
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
32. BEBAN INVESTASI 2015 36.791.141 170.000 805.000 948.131.699 122.864.290 60.000 2.534.184 1.157.750 6.223.210 1.118.737.274
2014 48.134.788 106.000 848.750 548.838.221 121.946.709 4.534.606 2.497.800 1.504.250 97.611.795 826.022.919
2015 5.332.478.015 204.183.038 982.485.361 143.903.592 243.050.218 707.045.999 7.613.146.223
2014 4.497.720.030 243.105.614 691.905.210 120.070.931 225.853.679 737.113.380 6.515.768.844
2015 4.586.598 2.011.153 6.597.751
2014 4.058.500 19.788.089 23.846.589
Manfaat Pensiun Sekaligus Manfaat Pensiun Bulanan Manfaat Pensiun Dipercepat Manfaat Pensiun Ditunda Manfaat Pensiun Duda/Janda Manfaat Pensiun Yatim PPh Pasal 21 Manfaat Pensiun Bulanan Sub Total
2015 96.721.600 20.112.896.400 3.646.776.200 116.880.400 3.806.238.800 221.812.200 229.212.650 28.230.538.250
2014 268.353.400 17.834.693.030 1.871.032.000 117.432.000 3.517.589.770 199.709.100 265.142.313 24.073.951.613
Uang Muka THT Klim THT Peserta Pensiun Klim THT Peserta Meninggal Dunia Klim THT Peserta Keluar PPh Pasal 21 Klim THT Sub Total
11.962.091.800 6.779.293.097 601.219.598 474.939.175 19.817.543.670
9.847.482.200 11.517.702.800 651.252.300 519.487.355 22.535.924.655
48.048.081.920
46.609.876.268
Surat Berharga Pemerintah Deposito On Call Deposito Berjangka Saham Obligasi Unit Penyertaan Reksadana Penempatan Langsung Sukuk Tanah dan/atau Bangunan Total 33. BEBAN OPERASIONAL Gaji/Honor Karyawan, Pengurus dan Pengawas Beban Imbalan Kerja Beban Kantor Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan Beban Jasa Pihak Ketiga Total 34. BEBAN LAIN DILUAR INVESTASI DAN OPERASIONAL Beban Administrasi Bank Beban PPh Final Pasal 23 Total 35. PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
Total
40
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
36. PAJAK PENGHASILAN
Akun ini merupakan saldo beban yang masih harus dibayar atas beban pajak Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 959.181.250,-. dan Rp 897.552.250,-. 37. NILAI KINI AKTUARIAL
Akun ini merupakan hasil kewajiban aktuarial pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 917.927.243.432,disajikan berdasarkan hasil perhitungan dalam Laporan Aktuaris PT Bestama Aktuaria Nomor 14066/DPTASPEN/EP-IM/02/2015 tanggal 4 Februari 2015. 38. SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL 2015 Selisih Liabitas Aktuaria Awal Tahun Kenaikan Valuasi Aktuaria Peserta Kenaikan (Penurunan) Aset Neto : Hasil Usaha Setelah Pajak Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Manfaat Pensiun Total
2014
13.449.432.028 6.693.616.802
73.324.701.080 (168.762.057.067)
84.386.405.009 (32.266.212.321) 11.714.650.119 6.289.880.175 (48.048.081.920) 42.219.689.892
81.109.307.623 15.200.943.564 12.713.230.702 6.565.452.613 39.907.729.781 (46.609.876.268) 13.449.432.028
39. BEBAN (FEE) KEPADA PENDIRI DP TASPEN tidak memberikan fee kepada pendiri 40. TRANSAKSI AFILIASI
Transaksi afiliasi yang dimaksud adalah transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan afiliasi langsung maupun tidak langsung dengan Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri, atau Penerima Titipan. Selama tahun buku 2015 dan 2014 tidak terdapat transaksi dengan pihak terafiliasi. 41. IKATAN
DP TASPEN telah mengadakan kerjasama penyimpanan fisik dan pencatatan administrasi portofolio investasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) berdasarkan Perjanjian Kustodian No. CS/355/2004 tanggal 1 September 2004. Jenis kekayaan yang disimpan dan diadministrasikan kepada Kustodian terdiri dari Saham, Penempatan Langsung pada Saham, Obligasi, dan Surat Berharga Negara.
41
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
42. KEKAYAAN UNTUK PENDANAAN
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2005 tanggal 18 November 2005, bahwa kekayaan untuk pendanaan dihitung dari Aset Neto dikurangi dengan : -
Iuran, baik sebagian atau seluruhnya yang pada tanggal perhitungan aktuaria belum disetor ke Dana Pensiun lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal jatuh temponya, Kekayaan yang ditempatkan diluar negeri, Jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai piutang lain-lain dan aset lain-lain, Selisih lebih nilai investasi dari batasan perpihak sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang Investasi Dana Pensiun, dan Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk tanah, bangunan, tanah dan bangunan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang investasi Dana Pensiun.
Penjelasan mengenai kekayaan pendanaan per 31 Desember 2015 dan 2014 dengan rincian dalam Rupiah sebagai berikut :
Aset Neto Dikurangi : Kekayaan Dalam Sengketa / Diblokir Iuran Yang Belum Disetor Lebih Dari 3 Bulan Kekayaan Yang Ditempatkan Diluar Negeri Piutang Lain-lain Aset Lain-lain Selisih Lebih Nilai Investasi Dari Batasan Per Pihak Selisih Lebih Nilai Investasi Dari Batasan Per Jenis Untuk Tanah, Bangunan, Tanah dan Bangunan Total
42
2015 960.146.933.324
2014 938.070.292.262
960.146.933.324
938.070.292.262
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
43. INFORMASI TAMBAHAN
a. Investasi Obligasi Pada Pt Berlian Laju Tanker, Tbk Investasi pada obligasi Berlian Laju Tanker III tahun 2007 dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2007 sebesar Rp 2.000.000.000,- kupon 10.35% dibayar secara triwulan, peringkat rating Id AA- dari Pefindo, jangka waktu 5 tahun (jatuh tempo 5 Juli 2012). Obligasi tersebut tidak ada jaminan khusus, namun ada jaminan aset sebesar 110% dan sinking fund 10% bila rating dibawah A-. Pada tanggal 29 Februari 2012 Pefindo menurunkan rating obligasi tersebut menjadi Id D (Default) karena gagal memenuhi pembayaran bunga dan cicilan imbal Ijarah yang jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2012. Tanggal 14 Juni 2012 PT Bank Mandiri, Tbk yang merupakan salah satu investor BLTA mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat . Tanggal 3 Juli 2012 Pengadilan mengabulkan permohonan PKPU dengan PUTUSAN Nomor 27/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST. Dalam Proses PKPU ini para pemegang obligasi/Sukuk Ijarah BLTA anggota Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) telah menunjuk konsultan Hukum Radjiman Bilitea & Partners, adapun tugas konsultan hukum antara lain mengikuti proses hukum PKPU dan sebagai pendamping dalam diskusi-diskusi internal PO/Sukuk Ijarah maupun pendamping Tim Kecil ADPI dalam melakukan pembahasan-pembahasan dengan wali amanat serta monitoring terhadap proses litigasi yang dilakukan Wali Amanat/Tim Legal advisor dan menyusun penyiapan kontra draf proposal perdamaian dalam pembahasan rencana perdamaian. Dalam tahapan perkara PKPU PT Berlian Laju Tanker telah dilakukan beberapa kali Perpanjangan Keuputusan PKPU90 yang oleh debitur, yaitu : hari dilakukan dalam Putusan tertanggal 16 Agustus 2012; - Perpanjangan -
Perpanjangan 50 hari dalam Putusan tertanggal 13 November 2012; Perpanjangan 75 hari dalam Putusan tertanggal 2 Januari 2013.
Dalam proses PKPU telah dilaksanakan semaksimal mungkin untuk menempuh proses perdamaian (jangan sampai terjadi dipailitkan). Setelah melakukan proses panjang dalam tahapan-tahapan yang dilakukan sesuai dengan undang-undang No.37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU maka dalam voting putaran kedua tanggal 14 Maret 2013, telah dihasilkan kesepakatan oleh para kreditur, baik kreditur sparatis maupun kreditur konkuren telah menyetujui proposal perdamaian yang diajukan oleh PT BLTA (dalam PKPU). Sehingga pada tanggal 22 Maret 2013, Majelis Hakim telah memutuskan perdamaian perkara PKPU PT Berlian Laju Tanker, Tbk, dengan proses restrukturisasi yang pada pokoknya sebagai berikut : i. Jangka waktu pembayaran obligasi maksimum 10 tahun dimana semua jumlah pembayaran harus dibayarkan seluruhnya pada tanggal 31 Maret 2023. ii. Pelunasan yang dipercepat berasal dari Cash Sweep Mechanism. iii. Tingkat bunga obligasi tertunggak sejak 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Maret 2013 sebesar 5%. iv. Seluruh jumlah bunga obligasi yang tertunggak dan yang belum dibayarkan sebelum 1 Juli 2012. v. Pembayaran bunga obligasi tertunggak 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Maret 2015 akan dikapitalisasi ke pokok obligasi.
43
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
43. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
a. Investasi Obligasi Pada PT Berlian Laju Tanker, Tbk (Lanjutan) vi. Khusus apabila emiten tidak mampu melakukan pembayaran bunga obligasi sesuai jadwal pada periode 1 April 2015 sampai dengan 31 Maret 2017 maka akan di kapitalisasi ke pokok obligasi. vii. Tingkat suku bunga obligasi sebesar 5% per tahun pertama sampai ketiga sebesar 7% pertahun ditahun keempat sampai ketujuh, sebesar 9% pertahun kedelapan sampai kesepuluh, pembayaran secara tunai tri wulan (dibayar dibelakang periode) dimulai sejak 30 Juni 2015 sepanjang kondisi seperti yang tercantum dalam bagian F rencana perdamaian terpenuhi. viii Emiten dapat dinyatakan default atas kewajiban-kewajiban terhitung sejak tanggal 1 April 2017, . kecuali dalam hal emiten dinyatakan pailit atas PKPU maka seluruh kewajiban emiten menjadi jatuh tempo dan dapat ditagihkan. Khusus untuk kewajiban yang terkait dengan peraturan jasa keuangan, emiten melalui wali amanat wajib memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak otoritas ix. Penunjukan monitoring accountant/Akuntan Pengawas. Perkembangan terbaru penyelesaian kasus BLTA
ADPI selaku Dana Pensiun mengundang 39 Dana Pensiun PO BLTA pada tanggal 30 Juni 2015 dengan agenda menyatukan pendapat dan sikap menjelang RUPO BLTA. Rapat dibuka oleh Bapak Bambang Sri Muljadi slaku Direktur Eksekutif ADPI dan diserahkan kepada ketua tim Bapak Zain Zainuddin untuk memaparkan proposal amandement rencana perdamaian PKPU PT BLTA dan intinya adalah : 1. BLTA akan menyelesaikan seluruh hutang kepada kreditur MLA dengan menyerahkan seluruh jaminan kapal untuk New co. Agar terbebas dari ancaman default dan kepailitan. 2. Seluruh hutang pokok Kreditur Perdamaian sebesar US$ 1,1 juta akan dikonversi menjadi 46% (45+1 sweetener CB). 3. Seluruh bunga berjalan yang telah terjadi semenjak PKPU dihapuskan. 4. Untuk mencegah delisting dari bursa (saat ini BLTA Suspend) akan ada setoran modal dari investor baru sebesar US$ 10 juta yang akan mendapat porsi 9% saham BLTA. 5. BLTA menjelaskan nilai penukaran saham tersebut sekitar 5% dari nilai pokok hutang, ada realisasi kerugian sebesar 95%, 6. Paska Restrukturisasi BLTA akan terbebas dari hutang MLA, dan memiliki sedikit beban hutang di Asia, sehingga dapat memulai bisnis baru dan memanfaatkan peluang yang ada. Hasil Pembahasan Rapat sbb:
1. Dari proposal yang diajukan sangat merugikan Dana Pensiun, dengan tingkat pengembalian hanya sekitar 5%. 2. Konversi saham tidak dapat dipertimbangkan, karena alasan komersial yang sangat merugikan (realisasi loss 95%) 3. Perubahan status dari Pemilik Obligasi (tagihan) menjadi Pemegang Saham yang menanggung hutang adalah hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 4. Bagi Pemegang Saham Obligasi Syariah (SUKUK), rencana konversi saham tersebut berpotensi bertentangan dengan prinsip syariah, karena saham BLTA tidak termasuk dalam daftar efek syariah. 5. Ketua Pengawas ADPI (Bpk. Edi Praptono) menyarankan agar PO anggota ADPI kompak satu suara dalam menghadapi emiten nakal, mendesak OJK agar memberi perhatian terhadap masalah ini dengan mengirim surat kedua paska RUPO.
44
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
43. INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) a. Investasi Obligasi Pada PT Berlian Laju Tanker, Tbk (Lanjutan)
6. PO anggota ADPI menolak proposal amandemen dan tetap mengikatkan diri pada Rencana Perdamaian PKPU yang lalu dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati. 7. ADPI akan mengirim surat mendesak Wali Amanat membatalkan RUPO untuk menghentikan amandemen ini dan semua kembali kepada rencana Perdamaian PKPU yang telah ada. 8. Apabila RUPO tetap harus dilaksanakan, maka PO anggota ADPI yang bersikap menolak proposal Emiten. 9. Mengingat kondisi BLTA yang sangat buruk dan berpotensi gagal bayar pasca eksekusi 27 kapal oleh MLA, PO mewacanakan untuk menggugat BLTA secara hukum (Perdata dan Pidana) yang secara sistematik telah menggiring PO kearah kerugian yang sangat besar. 10 Perlu dilakukan kajian hukum yang menyeluruh atas masalah ini. . Pada tanggal 14 Desember 2015 tim kecil melakukan pertemuan kembali membahas perkembangan penyelesaian kasus BLTA. Rapat dihadiri oleh 28 orang pemegang obligasi dan dipimpin oleh Bapak Zain Zainuddin selaku ketua tim penyelesaian kasus BLTA dengan agenda meyampaikan hasil RUPS BLTA yang intinya meminta persetujuan peserta RUPS perihal konversi dari obligasi ke saham dan mayoritas peserta RUPS menyetujuinya, selain itu dilaporkan juga hasil audit BLTA yang dilakukan oleh KAP Ernst and Young dengan opini wajar dengan pengecualian, dan juga dilaporkan hasil pertemuan tim kecil dengan kuasa b. PT Puri Asih Sejahtera Penempatan langsung pada saham PT. Puri Asih Sejahtera sebesar 50% atau senilai Rp 10.000.000,dilakukan pada tahun 1996. Perusahaan tersebut sampai saat ini sudah tidak beroperasi lagi namun belum dilikuidasi. Berdasarkan berita acara penghapusbukuan nilai penyertaan saham PT Puri Asih Sejahtera tanggal 4 Maret 1999, Pengurus DP Taspen melakukan write off (penghapus bukuan) atas nilia penyertaan saham pada tahun buku 1998 dengan ketentuan tetap melakukan pencatatan secara ekstra komtabel. 44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Pengurus DP Taspen bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan ini yang telah diselesaikan pada tanggal 4 Februari 2016.
45
INFORMASI TAMBAHAN
4
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan ASET INVESTASI (Nilai Historis) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana - Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12.
2015
101.665.449.218 23.000.000.000 323.149.690.365 35.642.116.035 385.456.250.000 3.000.000.000
112.125.449.218 19.000.000.000 381.555.000.000 50.854.310.417 312.305.250.000 3.000.000.000
81.600.000.000
29.000.000.000
-
-
-
-
-
-
10.454.900.000 8.650.750.000
10.454.900.000 4.045.760.732
972.619.155.618
922.340.670.367
- Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks - Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas - Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Total Investasi
13.
14.
(25.016.847.146)
SELISIH PENILAIAN INVESTASI ASET LANCAR DI LUAR INVESTASI Kas dan Bank Piutang Iuran Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Piutang Bunga Keterlambatan Iuran Beban Dibayar Dimuka Piutang Investasi Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Total Aset Lancar Di Luar Investasi
2014
17. 18.
19. 20. 21.
7.249.365.175
871.001.786
2.595.255.984
3.926.651.075 9.210.576.504 14.008.229.365
306.123.976 83.540.338 2.774.727.725 128.603.429 9.212.508.873 15.100.760.325
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 46
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan ASET (Lanjutan) ASET OPERASIONAL Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Komputer Peralatan Kantor Aset Operasional Lain Akumulasi Penyusutan Total Aset Operasional
2015
2014
22. 667.563.425 1.165.297.342 1.021.977.600 243.920.000 533.708.814 (1.862.799.745) 1.769.667.436
667.563.425 1.165.297.342 667.954.800 278.180.000 533.273.664 (2.208.226.577) 1.104.042.654
-
-
963.380.205.273
945.794.838.521
37.
917.927.243.432
924.620.860.234
SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL
38.
42.219.689.892
13.449.432.028
LIABILITAS DI LUAR NILAI KINI AKTUARIAL Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo Utang Investasi Pendapatan Diterima Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Lain Total Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial
23. 24. 25. 26. 27.
306.642.000 346.039.659 2.347.749.573 232.840.717 3.233.271.949
4.211.660.900 1.710.664.501 120.211.813 1.552.754.569 129.254.476 7.724.546.259
963.380.205.273
945.794.838.521
ASET LAIN-LAIN TOTAL ASET
LIABILITAS NILAI KINI AKTUARIAL
TOTAL LIABILITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
47
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI PERHITUNGAN HASIL USAHA PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
Catatan PENDAPATAN INVESTASI Bunga/Bagi Hasil Dividen Sewa Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Pendapatan Investasi Lain Total Pendapatan Investasi BEBAN INVESTASI Beban Transaksi Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan Beban Penyusutan Bangunan Beban Manajer Investasi Beban Investasi Lain Total Beban Investasi
28.
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Bunga Keterlambatan Iuran Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional Laba (Rugi) Penjualan Aset Lain-lain Pendapatan Lain di Luar Investasi Beban Lain di Luar Investasi dan Operasional Total Pendapatan dan Beban Lain-lain
33.
83.587.895.961 4.719.593.262 77.689.394 5.241.928.597 28.494.521 93.655.601.735
76.472.387.303 4.856.153.109 70.833.334 7.541.833.374 88.941.207.120
899.070.336 6.223.210 213.443.728 1.118.737.274
728.411.124 12.455.860 85.155.935 826.022.919
92.536.864.461
88.115.184.201
5.332.478.015 204.183.038 982.485.361 143.903.592 243.050.218 707.045.999 7.613.146.223
4.497.720.030 243.105.614 691.905.210 120.070.931 225.853.679 737.113.380 6.515.768.844
31. 49.708.324 151.695.000 227.062.448 (6.597.751) 421.868.021
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 36.
PAJAK PENGHASILAN
2014
32.
HASIL USAHA INVESTASI BEBAN OPERASIONAL Gaji/Honor Karyawan, Pengurus dan Pengawas Beban Imbalan Kerja Beban Kantor Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan Beban Jasa Pihak Ketiga Total Beban Operasional
2015
HASIL USAHA SETELAH PAJAK
85.345.586.259
82.006.859.873
959.181.250
897.552.250
84.386.405.009
81.109.307.623
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
48
431.291.105 (23.846.589) 407.444.516
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ARUS KAS PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil Penerimaan Dividen Penerimaan Sewa Pendapatan Investasi Lain Pelepasan Investasi Penanaman Investasi Pembayaran Beban Investasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Pembayaran Beban Operasional Penjualan Aset Operasional Pembelian Aset Operasional Penjualan Aset Lain-lain Pembelian Aset Lain-lain Pendapatan Lain di Luar Investasi Beban Lain di Luar Investasi dan Operasional Pajak Penghasilan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja Penerimaan Iuran Normal Peserta Penerimaan Iuran Tambahan Penerimaan Bunga Keterlambatan Iuran Penerimaan Pengalihan Dana dari DP Lain Pembayaran Pengalihan Dana ke DP Lain Pembayaran Manfaat Pensiun Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH KAS PADA AWAL PERIODE KAS PADA AKHIR PERIODE
49
2014
83.498.606.854 4.719.593.262 28.494.521 4.318.320.913.373 (4.365.655.105.691) (221.001.938) 40.691.500.381
74.373.894.896 4.312.540.834 939.355.250.102 (1.027.836.790.324) (218.975.038) (10.014.079.530)
(7.723.098.253) (908.675.000) 661.179.233 (4.586.598) (409.211.052) (8.384.391.670)
(6.427.205.477) (43.567.000) 484.567.767 (4.058.500) (397.843.033) (6.388.106.243)
12.082.133.551 6.457.272.949 (52.570.769.409) (34.031.362.909)
12.407.106.726 6.481.912.275 39.907.729.781 (43.023.681.296) 15.773.067.486
(1.724.254.198)
(629.118.287)
2.595.255.984
3.224.374.271
871.001.786
2.595.255.984
LAMPIRAN
5
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
1. SURAT BERHARGA NEGARA 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
SUN FR00028
11.700.948.204
11.578.232.218
12.075.323.972
11.578.232.218
SUN FR00034
14.013.276.000
11.959.710.000
14.964.144.000
11.959.710.000
SUN FR00036
8.667.784.000
7.447.815.000
9.150.272.000
7.447.815.000
SUN FR00040
11.336.680.000
10.553.000.000
12.086.430.000
10.553.000.000
SUN FR00042
5.459.610.000
4.980.000.000
5.786.450.000
4.980.000.000
SUN FR00045
10.546.340.000
9.967.250.000
11.228.470.000
9.967.250.000
SUN FR00047
29.023.218.000
26.006.942.000
30.886.596.000
26.006.942.000
SUN FR00052
5.585.770.000
5.062.500.000
5.946.670.000
5.062.500.000
SUN FR00054
-
-
5.510.170.000
5.070.000.000
SUN FR00068
14.100.000.000
14.110.000.000
10.068.700.000
9.500.000.000
SUN FR00071
-
-
-
-
SBSN (IFR001)
-
-
10.268.380.000
10.000.000.000
110.433.626.204
101.665.449.218
127.971.605.972
112.125.449.218
Total
Lampiran 1
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
2. SAHAM 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
ADHI (Adhi Karya)
5.410.690.400
6.161.870.986
-
-
KLBF (Kalbe Farma)
5.082.000.000
5.417.156.942
-
-
WSKT (Waskita Karya)
4.658.465.000
4.674.634.954
-
-
WIKA (Wijaya Karya)
4.620.000.000
5.547.319.396
-
-
BMRI (Bank Mandiri)
2.905.693.250
3.511.534.014
1.389.975
1.347.548
BBRI (Bank BRI)
2.285.000.000
2.211.748.627
-
-
JSMR (Jasa Marga)
2.142.250.000
2.293.523.197
705.000.000
698.895.000
AALI (Astra Agro Lestari)
1.585.000.000
1.609.027.862
-
-
SCMA (Surya Citra Media)
1.195.980.000
1.347.681.983
-
-
BBNI (Bank BNI)
998.000.000
973.895.350
-
-
LSIP (PP London Sumatra Plantations)
660.000.000
628.188.871
1.890.000.000
2.418.787.600
BSDE (Bumi Serpong Damai)
540.000.000
538.657.592
-
-
PWON (Pakuwon Jati)
496.000.000
511.020.000
-
-
PTPP (PT PP (Persero))
229.012.500
215.856.261
-
-
ANTM (Aneka Tambang)
-
-
213.665.625
827.181.500
SGRO (Sampoerna Agro)
-
-
157.500.000
324.559.375
ISAT (Indosat)
-
-
202.500.000
451.125.000
UNSP (Bakrie Sumatra Plantations)
-
-
7.500.000
383.456.250
INCO (Vale International)
-
-
1.413.025.000
1.789.181.471
ADRO (Adaro Energy)
-
-
577.200.000
823.944.600
INDY (Indika Energi)
-
-
275.400.000
1.396.788.000
PTBA (Tambang Batu Bara Bukit Asam)
-
-
1.412.500.000
2.020.207.350
BORN (Borneo Lumbung Energi & Metal)
-
-
30.000.000
523.044.000
UNTR (United Tractors)
-
-
1.396.675.000
2.346.483.600
HRUM (Harum Energy)
-
-
207.500.000
987.721.500
BHIT (Bhakti Investama)
-
-
722.500.000
1.173.175.000
SMCB (Holcim Indonesia)
-
-
1.966.500.000
3.194.877.000
BBTN ( Bank BTN)
-
-
2.169.000.000
2.725.941.000
SMGR (Semen Gresik)
-
-
3.758.400.000
4.075.155.765
ASRI (Alam Sutra Realty)
-
-
1.120.000.000
2.124.240.000
BKSL (Sentul City)
-
-
728.000.000
2.073.138.000
BDMN ( Bank Danamon)
-
-
1.810.000.000
2.334.660.000
MAPI (Mitra Adikarya Perkasa)
-
-
1.306.812.500
2.196.859.950
PGAS (Perum Gas Negara)
-
-
3.000.000.000
2.987.212.501
TLKM (PT Telkom)
-
-
1.146.000.000
1.137.270.000
INDF (Indofood Sukses Makmur)
-
-
2.328.750.000
2.294.079.000
CPIN (Charon Pokphand Indonesia)
-
-
2.797.200.000
2.902.697.208
AKRA (Akr Corporindo)
-
-
1.347.652.000
1.501.097.683
TAXI (Express Transindo Utama)
-
-
2.302.560.000
2.701.219.116
LPKR (Lippo Karawaci)
-
-
1.530.000.000
1.560.615.000
IBFN (Intan Barunaputra Finance) Total
-
-
1.007.589.000
879.350.400
32.808.091.150
35.642.116.035
34.934.429.125
47.735.280.269
Lampiran 2
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
3. OBLIGASI 2015 Nilai Wajar
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
28.048.834.000
29.011.000.000
28.380.568.000
29.011.000.000
PT Indosat Tbk
27.941.036.000
27.832.500.000
28.144.876.000
27.832.500.000
PT PLN
20.729.483.500
20.432.250.000
16.412.877.500
15.549.750.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
27.509.233.000
29.066.500.000
7.490.494.000
8.066.500.000
PT Sumarecon Agung
27.019.883.000
27.000.000.000
10.114.050.000
10.000.000.000
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
20.382.913.000
20.351.000.000
7.150.955.000
7.000.000.000
Perum Pegadaian
19.743.882.000
20.019.000.000
19.964.282.000
20.019.000.000
PT Agung Podomoro land Tbk
18.489.326.000
19.000.000.000
18.965.588.000
19.000.000.000
PT Adhi Karya Tbk
16.914.092.000
17.826.500.000
17.038.922.000
17.826.500.000
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
14.773.676.000
15.000.000.000
14.586.261.000
15.000.000.000
PT Medco Energi Indonesia Tbk
14.482.700.000
15.000.000.000
14.411.585.000
15.000.000.000
PT BSDE
14.200.320.000
15.000.000.000
14.049.750.000
15.000.000.000
Bank BTPN
13.670.658.000
14.000.000.000
13.391.300.000
14.000.000.000
PT BFIN
10.988.054.000
11.000.000.000
-
-
PT Pupuk Indonesia
10.000.000.000
10.002.800.000
10.000.000.000
10.068.300.000
PT Garuda Indonesia Tbk
7.379.560.000
8.000.000.000
7.538.184.000
8.000.000.000
PT Astra Sedaya Finance
6.861.379.000
7.000.000.000
11.804.781.000
12.000.000.000
Danareksa
6.808.999.000
7.000.000.000
6.826.483.000
7.000.000.000
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) 6.074.044.000
6.000.000.000
6.203.208.000
6.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
5.986.296.000
6.000.000.000
5.983.248.000
6.000.000.000
PT Bank Central Asia Tbk
5.967.990.000
6.000.000.000
5.868.444.000
6.000.000.000
PT Waskita Karya
5.023.076.000
5.000.000.000
1.000.045.000
1.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan 5.002.770.000
5.000.000.000
5.062.285.000
5.000.000.000
PT Bank DKI
5.000.045.000
5.000.000.000
4.985.625.000
5.000.000.000
PT Intiland
4.978.485.000
4.917.500.000
-
-
PT Bank Jabar Banten Tbk
4.966.820.000
5.000.000.000
4.993.495.000
5.000.000.000
PT Bank Panin Indonesia Tbk
4.794.000.000
5.000.000.000
4.776.270.000
5.000.000.000
Mayora Indah
3.748.392.000
4.000.000.000
6.630.277.000
7.000.000.000
Indofood Sukses Makmur
3.017.049.000
3.000.000.000
3.039.984.000
3.000.000.000
Bank CIMB
2.898.819.000
3.000.000.000
4.831.146.000
5.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
2.002.708.000
2.000.000.000
-
-
Sarana Multi Infrastruktur
1.993.230.000
2.000.000.000
1.990.846.000
2.000.000.000
Express Trasindo Utama
1.980.162.000
2.000.000.000
2.024.882.000
2.000.000.000
PT Indomobil Finance
1.914.502.000
2.000.000.000
-
-
PT Aneka Tambang Tbk
1.871.166.000
2.000.000.000
1.781.312.000
2.000.000.000
PT PTPN X
1.830.066.000
2.000.000.000
1.875.844.000
2.000.000.000
PT PNM
983.223.000
1.000.000.000
1.005.558.000
1.000.000.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk
432.000.000
2.000.000.000
432.000.000
2.000.000.000
-
-
5.067.965.000
5.000.000.000
376.411.671.500
385.456.250.000
177.268.000.000
183.826.500.000
PT Serasi Autoraya Total
Lampiran 3
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
4. REKSADANA 2015 Nilai Wajar Cipta Prima
2014 Nilai Historis
Nilai Wajar
Nilai Historis
30.126.345.237
59.600.000.000
-
-
Danareksa Mawar Komoditas 10
4.835.982.750
7.500.000.000
5.531.333.250
7.500.000.000
Batavia Dana Saham Syariah
2.821.718.444
3.500.000.000
3.339.270.111
3.500.000.000
BNP Paribas Solaris
2.334.995.716
3.000.000.000
3.025.071.245
3.000.000.000
Syailendra Equity Oportunity Fund
2.315.045.310
3.000.000.000
2.856.985.956
3.000.000.000
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis
2.209.147.714
3.500.000.000
3.159.609.302
3.500.000.000
Panin Dana Ultima
888.641.711
1.000.000.000
-
-
Syailendra Balanced Opportunity Fund
453.850.632
500.000.000
499.600.585
500.000.000
Danareksa Mawar Konsumer 10
-
-
3.948.971.104
4.000.000.000
Panin Dana Maksima
-
-
2.995.856.530
3.000.000.000
Trim Kapital Plus Total
-
-
1.036.685.083
1.000.000.000
45.985.727.514
81.600.000.000
26.393.383.166
29.000.000.000
Lampiran 4
DANA PENSIUN KARYAWAN TASPEN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DALAM RUPIAH PENUH)
5. PAJAK PENGHASILAN 2015 Penghasilan Yang bukan Merupakan Objek Pajak Bunga Surat Berharga Pemerintah Bunga Deposito Bunga Obligasi dan Sukuk Rekasadana Dividen Saham Bursa Laba Pelepasan Investasi Jasa Giro Sub Total
2014
11.127.763.055 39.300.906.517 33.159.226.389 799.023.262 5.241.928.597 69.295.550 89.698.143.370
14.162.543.084 29.570.890.571 32.738.954.168 18.717.275 1.033.135.834 7.541.833.374 286.686.856 85.352.761.162
3.920.570.000 151.695.000 4.072.265.000
3.804.300.000 3.804.300.000
77.689.394 77.689.394
144.604.249 144.604.249
93.848.097.764
89.301.665.411
8.738.481.248
7.365.638.352
1.118.737.274 6.597.751 1.524.400.990 402.295.125 203.058.264 25.281.650 54.300.000 55.500.000 21.756.300 3.411.927.354
826.022.919 23.846.589 784.629.668 380.644.854 49.284.594 17.515.776 66.305.000 48.153.314 64.463.000 243.105.614 20.170.000 2.524.141.328
5.326.553.894
4.841.497.024
235.539.731
214.090.164
Penghasilan Kena Pajak Penghasilan Yang Merupakan Objek Pajak Beban Yang Diperkenankan Total Penghasilan Kena Pajak
4.072.265.000 (235.539.731) 3.836.725.269
3.804.300.000 (214.090.164) 3.590.209.836
Pembulatan
3.836.725.000
3.590.209.000
Penghasilan Yang Merupakan Objek Pajak Dividen Penyertaan Laba Penjualan Aset Tetap Operasional Sub Total Penghasilan Yang Merupakan Objek PPh Final Sewa Gedung Sub Total Total Penghasilan Total Beban Koreksi Fiskal Positif: Beban Investasi Beban Lain Di Luar Investasi Dan Operasional Beban PPh Pasal 21 (Pensiunan) Beban PPh Pasal 21 (Karyawan) Beban Pengobatan Beban Jamuan Beban Relasi Beban Perayaan Beban Olah Raga Beban Imbalan Kerja Selisih Beban Penyusutan Koreksi Fiskal Negatif: Selisih Penyusutan Fiskal Total Beban Setelah Koreksi Fiskal Perhitungan Beban Yang Diperkenankan
PPh Badan Terutang 25% 3.590.209.000 2014 : x 25% 3.836.725.000 2015 : x Pajak penghasilan dibayar dimuka (Pasal 23 & 25)
897.552.250
PPh Badan Kurang Bayar
Lampiran 5
959.181.250 (409.211.052)
(848.125.608)
549.970.198
49.426.642