Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
Mempelajari tingkat kevakuman di scruber dan dan suhu RBDPO di pre striper terhadap PFAD yang di hasilkan Adi Ruswanto, Suroso, Dedi Sugiarto Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER YOGYAKARTA ABSTRACT
This research aims to study the degree of vacuum and temperature RBDPO in scrubbrer against PFAD produced. The experimental design used was a draft Plots Divided (RPT), which consists of the whole plot is the condition of vacuum and temperature plots are part RBDPO. Whole plot consists of 3 levels vacuum conditions, namely: S1 (3.8 mbarr), S2 (3.9 mbarr), S3 (4 mbarr). Split plot consists of 8 degree temperatures, namely; L1 = 1870C - 198,80C, L2 = 198,90C-206,70C, L3 = 206,80C216,60C, L4 = 216,70C - 226,50C, L5 = 226,60C - 236,40C, L6 = 236,50C - 246,30C, L7 = 246,40C - 256,20C, L8 = 256,30C - 266.1 0C. Results of the study is the first phase of FFA in PFAD, vacuum conditions (S) and the temperature RBDPO (L) effect on FFA to PFAD. Results PFAD the highest of 92.75% at 4.0 mbarr vacuum treatment with a temperature of 226.6 to 236.4 0C. PFAD generated while the lowest is in treatment 3.9 mbarr vacuum and temperature result 256.3-266.10 C 86.87%. On the results of the second study was flowrate, vacuum conditions (S) and the temperature RBDPO (L) did not significantly affect PFAD flowrate. However, if the figure seen the highest results obtained in the treatment flowrate 4.0 mbarr vacuum and temperature of 236.5 to 246.3 0C with results PFAD 7.0 ton / hr, and the flowrate obtained the lowest yield was at 4.0 mbarr treatment vacuum and temperatures from 187 to 198.8 0C with results of 5.5 ton / hour. Keywords: PFAD, vacuum, RBDPO, FFA, flowrate.
47
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
(PFAD)
PENDAHULUAN Minyak
sawit
didapatkan
yang
merupakan
produk
dari
samping dari proses Refined Bleached
mesocarp buah pohon kelapa sawit,
and Deodorized Palm Oil (RBDPO)
secara alami berwarna merah karena
minyak sawit (Nadhifatul Latifah dan
kandungan beta-karoten yang tinggi.
Teti Estiasih, 2016). PFAD ini yang
Minyak sawit berbeda dengan minyak
kemudian akan digunakan sebagai
inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang
bahan baku dalam industri antara lain
dihasilkan dari inti buah kelapa sawit.
kosmetik
Menurut Naibaho (1996) dan Anonimb.
pemurnian
(2016), minyak kelapa sawit CPO
diperoleh 5% PFAD dari berat minyak
berbeda dengan minyak inti kelapa
sawit. Selama proses pemurnian, PFAD
sawit. Perbedaan pada warna (minyak
merupakan produk samping pada tahap
inti sawit tidak memiliki karotenoid
deodorisasi
sehingga tidak berwarna merah), dan
beberapa
asam lemak penyusunnya. Minyak
(Nurhida Pasaribu. 2004). Komposisi
sawit mengandung 41% lemak jenuh,
FFA dalam PFAD adalah 81.70% dan
minyak inti sawit 81%.
sesuai standar PORAM 2016 adalah
dan
cat.
Pada
proses
minyak
sawit
kasar
yang bahan
mengandung
senyawa
bioaktif
Industri pengolahan Crude Palm Oil
minimal 70%. Berdasarkan data badan
(CPO) dan turunannya merupakan
pusat statistik Indonesia tahun 2013
salah satu contoh sektor industri yang
jumlah PFAD sebesar 33.6 juta ton.
memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan
negara.
Mesin Pre Striper merupakan tempat
Dalam
berlangsungnya
proses
mengembangkan dan meningkatkan
pengohan lanjutan dari
industri
dan
ini
pengetahuan
diperlukan serta
ilmu
penguasaan
Bleaching Palm
deodorisasi Degumming oil
(DBPO)
dengan menggunakan prinsip distilasi.
teknologi sehingga bangsa Indonesia
Dengan
mampu
negara
pemisahan berdasarkan berat jenis.
lainnya. (Anonimc. 2016) Salah satu
Asam lemak bebas beserta senyawa
jenis produk samping (by product)
volatile lainnya akan naik terhisap oleh
adalah Palm Fatty Acid Distillate
scrubber
bersaing
dengan
48
prinsip
dengan
distilasi
kondisi
yaitu
vacuum.
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
Mesin scruber berada diatas mesin pre striper
yang
menangkap
berfungsi
PFAD
dan
METODE PENELITIAN
untuk
Bahan
yang
digunakan
dalam
senyawa
penelitian ini adalah data sekunder
volatile lainnya yang dalam bentuk fase
tentang kualitas PFAD yang dihasilkan
uap. PFAD yang dihasilkan selama
dari mesin Scrubber. Data diambil dari
pemisahan
dimesin
dipengaruhi
oleh
pre
striper
log sheet deodorizing plant aktivitas
kondisi
tekanan
proses produksi di Plant Refinery pada
vacuum dan juga suhu RBDPO. PFAD
perusahaan refinery dan fraksinasi di
dihasilkan pada tahapan deodorisasi,
Riau.
yaitu proses memisahkan bau dari
pengamatan adalah botol PVC untuk
minyak dengan destilasi uap pada suhu
mengambil sampel, erlemeter, hotplate,
245-265 °C dalam keadaan hampa
beker glass, timbangan analitik,gelas
udara (Gapoor, A. B., Sulong, dan
ukur, pipet tetes, oven,flowtransmitter,
Soom. 2002). Kondisi temperatur pada
buret dan pipet volume.
umumnya
250-280oC
dan
kondisi
Alat
Rancangan
yang digunakan
percobaan
pada
yang
vakum sekitar 2 torr – 10 torr (Anonim
digunakan
2016). Di perusahaan refinery dan
menggunakan
fraksinasi suhu RBDPO dari scruberr
Terbagi (RPT) yang terdiri dari dua
adalah 110 0C - 2700C dan kondisi
factor yaitu kondisi vacuum sebagai
tekanan vacuum berkisar antar 0 – 10
petak utuh dengan variable S dan suhu
mbar. Berdasarkan hal tersebut maka
RBDPO sebagai petak bagian dengan
dilakukan penelitian tentang tingkat
variable L. Petak utuh dengan variable
kondisi vacuum di scruber dan suhu
S adalah kondisi vacuum
RBDPO di pre stripper terhadap PFAD
taraf yaitu; S1 : 3,8 mbar, S2 : 3,9
yang dihasilkan
mbar, S3 : 4,0 mbar. Sedangkan petak
dalam
penelitan
Rancangan
ini Petak
dengan 3
Adapun penelitian ini bertujuan untuk
bagian adalah suhu RBDPO pada
mengetahui kondisi vacuum di scruber
mesin scrubber dengan 8 taraf yaitu; L1
dan suhu RBDPO di pre stripper
: 1870C – 198,8 0C, L2 : 198,90C –
terhadap PFAD yang dihasilkan.
206,7 0C, L3 : 206,80C – 216,6 0C, L4 :
.
216,70C – 226,5 0C, L5 : 226,60C – 49
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
236,4 0C, L6 : 236,50C – 246,3 0C, L7 :
dan apabila terdapat beda ntaya antara
246,40C – 256,2 0C, L8 : 256,30C –
perlakuan, maka dilakukan uji jarak
266,1
0
C. Dari perlakuan tersebut
berganda
Duncan
(DMRT)
pada
diulangi 2 kali sehingga diperoleh 8 x 3
jenjang nyata 5%. Pelaksaan penelitian
x 2 = 48 satuan eksperimental. Dari
dapat dilihat pada gambar 1.
hasil pengamatan analisa dirata-rata
Gambar 1. Diagram alir penelitian
A. Hasil analisa FFA PFAD
HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh kondisi
Asam
lemak
bebas
(ALB)
vacuum dan suhu RBDPO di scrubeer merupakan salah satu produk hasil dari terhadap kwalitas PFAD yang dihasilkan hidrolisis dan oksidasi minyak dengan dilakukan
analisis
secara
kimiawi berat molekul yang rendah, bersifat
meliputi kadar FFA PFAD dan secara mudah menguap dan bersama-sama Fisika flowrate PFADyang dihasilkan. 50
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
dengan yang lain menghasilkan aroma yang tidak sedap (Ketaren. 1986). Tabel 1. Hasil rerata analisa FFA PFAD (%) Faktor
Tingkatan Vacum
Suhu
S1
RBDPO
Rerata
S2
S3
(L)
L1
90.83abcde
90.45bcdefg
92.052abc
91.110a
L2
91.241abcde
90.064bcdfg
92.165abc
91.156a
L3
90.412abcd
91.62bcdef
91.852ab
91.294a
L4
89.715bcdefg
90.184defgh
91.595abcde
90.498b
L5
90.565abc
91.78abcde
92.79a
91.711a
L6
91.736defgh
89.032fgh
89.365bcdef
90.044bc
h
defgh
89.389c
91.8cdefg
89.838c
fgh
L7
89.684
L8
90.845efgh
Rerata (S)
90.628a
90.087
88.396
86.87gh 90.010b
91.2518c
Ket: Rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dengan uji Duncan Jenjang 5 %
Berdasarkan Tabel 1 dapat
tinggi suhu maka asam lemak akan
diketahui kondisi vacuum (S) dan
semakin mudah menguap sehingga
suhu
FFA dalam PFAD semakin besar
RBDPO
(L)
berpengaruh
terhadap FFA di PFAD. Hal ini
komposisinya.
disebabkan
Anonimb,2016)
karena
vacuum
(Anonima,2016,
mempengaruhi kondisi optimal suhu
Hasil PFAD yang tertinggi
sehingga dalam mencapai titik didih
adalah sebesar 92,75% (perlakuan
yang digunakan untuk menguapkan
S3L5) berada pada Vacum 4.0 mbarr
FFA supaya mudah tercapai. Tingkat
dengan suhu 226,6 - 236,4 0C. Table
vacum
1 juga menunjukan bahwa hasil
yang tinggi memudahkan
dalam penangkapan PFAD yang telah
PFAD
teruapkan, namun demikian vacum
adalah pada sampe S2L8 (vacuum 3,9
yang telalu tinggi dapat menyebabkan
mbarr dan suhu dengan 256.3-266.10
minyak
C) dengan hasil 86.87%.
dapat
terhisap.
Semakin 51
terendah
yang
dihasilkan
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Menurut (2004),
Yusuf
penguapan
Hasil Penelitian
Ritonga
bahan
tekanan
cair
B.
lingkungan bahan cair yang diuapkan dipisahkan.
Jika
dibuat
lebih
tinggi dari tekanan udara luar (1 atm).
menyangkut titik didih dan tekanan
atau
lingkungan
Hasil analisa Flowrate
PFAD
tekanan
Flowrate
adalah
laju
lingkungan dibuat lebih rendah dari
aliran/banyaknya zat yang mengalir
satu
pada kecepatan tertentu persatuan
atmosfer,
bahan
cair
akan
mendidih dan menguap pada suhu
waktu.
Selama
proses
yang lebih rendah. Sebaliknya bahan
berlangsung
cair akan mendidih dan menguap
sebagai indikator bahwa jika flowrate
pada suhu yang lebih tinggi, jika
tinggi maka PFAD yang dihasilkan
flowrate
produksi dijadikan
juga tinggi,demikian sebaliknya. Table 2. Hasil rerata analisa Flowrate PFAD (ton/jam) Faktor
Kondisi Vacum
Rerata
Suhu RBDPO
S1
S2
S3
(L)
L1
6.2
6.7
5.5
6.1
L2
5.7
6.0
6.1
5.9
L3
6.0
6.1
6.3
6.1
L4
6.1
6.2
5.9
6.0
L5
5.7
6.5
5.9
6.0
L6
6.3
6.0
7.0
6.4
L7
6.1
6.7
6.0
6.3
L8
6.3
6.7
6
6.3
Rerata (S)
6.0
6.3
6.1
Berdasarkan
analisis
varian
dan
vakum
pada
perlakuan
suhu
perlakuan variasi vacuum (S) dan suhu
RBDPO selisih 9,80C. dan vacum
RBDPO (L) serta
interaksi antar
memiliki selisih 0,1 mbarr (relatif
keduanya tidak berpengaruh terhadap
kecil) sehingga antar perlakuan tidak
flowarate PFAD yang dihasilkan. Hal
berpengaruh.
ini dikarenakan rentang selisih suhu
lurus dengan rendemen dari PFAD 52
Flowrate
berbanding
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
yang
dihasilkan
setiap
Hasil Penelitian
jam.
Jika
KESIMPULAN DAN SARAN
flowrate tinggi maka hasil PFAD yang
Kesimpulan
didapat juga tinggi. Anonim (2016a),
Dari
bahwa kondisi vakum yang semakin
pembahasan
besar
kesimpulan sebagai berikut :
dapat
menekan
laju
aliran
hasil maka
penelitian dapat
dan ditarik
didalam perpiaan, sehingga laju aliran
1. Hasil
semakin besar.
sebesar 92,75% pada perlakuan vacum 4.0 mbarr dan suhu 226,6 - 236,4 0C. Hasil FFA PFAD
Hasil penelitian pada Tabel 2, menunjukan flowrate
hasil
diperoleh
FFA PFAD yang tertinggi adalah
rerata
tertinggi
terendah yang dihasilkan pada perlakuan vacuum
dari
perlakuan
3,9 mbarr dengan suhu 256.3-266.10 C adalah
vacuum 4.0 mbarr dan suhu 236,5 –
hasil 86.87%
246,3 0C dengan hasil flowrate PFAD 1. Hasil rerata tertinggi flowrate diperoleh 7.0 ton/jam, dan hasil terendah flowrate
dari vacuum 4.0 mbarr dan suhu 236,5
yang didapat adalah pada perlakuan
– 246,3 0C dengan hasil PFAD 7.0
vacuum 4.0 mbarr dan suhu 187 –
ton/jam, dan hasil terendah flowrate
198,8 0C
dengan hasil 5.5 ton/jam.
yang didapat pada vacuum 4.0 mbarr
(2016a), bahwa suhu yang semakin
dengan suhu 187 – 198,8 0C adalah 5.5
tinggi menyebabkan molekul-molekul
ton/jam.
partikel semakin aktif bereaksi dan 2. Berdasarkan nilai FFA hasil terbaik saling aliran
bertumbukan dapat
Berdasarkan
sehingga
semakin operasional
laju
pada flowrate 6.5 ton/jam dengan hasil
besar.
91,78% pada suhu 226,60C – 236,4 0C
manual
dan vacum 3,9mbarr.
refinery di perusahaan, untuk Flowrate PFAD adalah 0 – 15 ton/jam, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
dari hasil rerata Flowrate PFAD masih
Anonima,2016.
dalam
kendali
mutu
yang
telah
https://politeknikcitrawidyaedukasi.
ditetapkan.
wordpress.com/tag/refinery/. Diakses pada 28 januari 2016.
53
Agroteknose, Vol.VI, No. 2 Th 2015
Hasil Penelitian
Anonimb. 2016. Minyak, Lemak dan
Naibaho,P.M.
1996.
Teknologi
Asam Lemak. Universitas Sumatra
Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat
Utara. Medan.
Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Anonimc.
2016.
Oleokimia.
M. Yusuf Ritonga. 2004. Destilasi
Universitas Sumatra Utara. Medan.
Asam
Gapoor, A. B., Sulong, dan Soom.
Lemak. Fakultas Teknik.
Program
Studi
Teknik
Kimia.
2002. Production of Phytosterols
Teknik Universitas Sumatera Utara.
From Palms Fatty Acid Distillate.
Universitas Sumatera Utara.Medan.
MPOB TT. No. 173. ISSN 1517871.Kgs.
Ahmadi.
Temperature
2010.
Crystallization
M.Yusuf Ritonga. 2004. Pengaruh
Low
Bilangan Asam Terhadap Hidrolisa
for
Minyak Kelapa Sawit. Program
Vitamin E Concentrate Preparation
Studi
from
Teknik Universitas Sumatera Utara.
Palm
Fatty
Acid
Distillat.Jurusan Teknologi Industri
Mikroenkapsulasi
Fraksi
Kelapa
Sawit.
Fakultas
Matematika
Tidak Tersabunkan (Ftt) Distilat
Pengetahuan
Asam
Sumatera Utara
(Dalms)
Minyak
Sawit
Jurusan
Alam
Kimia
Dan Ilmu Universitas
Metode
S. Kataren, 1986., “Minyak dan lemak
Semprot.Universitas
pangan “’ Universitas indonesia
Menggunakan
Pengeringan
Fakultas
Nurhida Pasaribu. 2004. Minyak Buah
Nadhifatul Latifah dan Teti Estiasih.
Lemak
Kimia.
Medan
Pertanian. Vol. 11 No. 1-10
2016.
Teknik
Brawijaya Malang. Jurnal Pangan
press. Jakarta
dan Agroindustri Vol. 4 No 1.
54