MEMINUM DARI SUMBER SURAT QAF*
ت َأْعَماِلَنا َمْن ِ سَنا َوَسّيَئا ِ ل ِمنْ ُشُرْوِر َأْنُف ِ سَتْغِفُرُه َوَنُعْوُذ ِبا ْ سَتِعْيُنُه َوَن ْ حَمُدُه َوَن ْ ل َن ِ ِحْمَد َ ِإّن اْل حّمًدا َ ل َوَأْشَهُد َأّن ُم ُ ي َلُه َأْشَهُد َأْن َل ِإلَه ِإّل ا َ ل َهاِد َ ضِلْل َف ْ ضّل َلُه َوَمْن ُي ِ ل ُم َ ل َف ُ َيْهِدِه ا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه .ساٍن ِإَلى َيْوِم الّدْين َ حاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َص ْ حّمٍد َوَعلى آِلِه ِوَأ َ صّل َوَسّلْم َعلى ُم َ َّاللُهم سِلُمْوَن ْ ل َحّق ُتَقاِتِه َوَل َتُمْوُتّن ِإّل َوَأْنُتْم ُم َ َياَأّيَها اّلَذْيَن آَمُنْوا اّتُقوا ا ث ِمْنُهَما ّ س َواِحَدٍة َوَخَلَق ِمْنَها َزْوَجَها َوَب ٍ س اّتُقْوا َرّبُكُم اّلِذي َخَلَقُكْم ِمْن َنْف ُ َياَأّيَها الَنا ل َكاَن َعَلْيُكْم َرِقْيًبا َ ساَءُلْوَن ِبِه َوْاَلْرَحامَ ِإّن ا َ ل اَلِذي َت َ ساًء َواّتُقوا ا َ ِرَجاًل َكِثْيًرا َوِن صِلْح َلكُْم َأْعَماَلُكْم َوَيْغِفْرَلُكْم ذُُنْوَبُكْم َوَمْن ْ ل َوُقْوُلْوا َقْوًل َسِدْيًدا ُي َ َياَأّيَها اّلِذْيَن آَمُنْوا اّتُقوا ا … َأّما َبْعُد،ل َوَرُسْوَلُه َفَقْد َفاَز َفْوًزا َعِظْيًما َ ُيِطِع ا َوَشّر،صّلى ال َعَلْيِه َوَسّلَم َ حّمٍد َ ى ُم ُ ى َهْد ِ َوَخْيَر اْلَهْد،ل ِ با ُ ث ِكَتا ِ حِدْي َ ق اْل َ صَد ْ َفِأّن َأ .ضلََلِة ِفي الّناِر َ َوُكّل،لَلًة َض َ حَدَثٍة ِبْدَعٌة َوُكّل ِبْدَعٍة ْ َوُكّل ُم،حَدَثاُتَها ْ ْاُلُمْوِر ُم Wahai Kaum Muslimin, takutlah kepada Allah dan bersyukurlah atas petunjuk-Nya kepada kalian untuk memeluk agama Islam dan menjadikan kalian umat al-Qur`an. Al-Qur`an adalah mukjizat yang mengagumkan, tanda kebesaran Tuhan yang tidak bisa diragukan, kitab petunjuk, rahasia kebahagiaan dan pengendalian, bendera kepemimpinan dan kekuasaan, imam kebaikan, kebenaran, keutamaan, serta undang-undang keadilan dan keamanan di setiap tempat dan zaman. Allah berfirman,
ْ ْ ْ ْ ب ٍ لو َمغِفَرٍة َوُذو ِعَقا ُ َك ُ َما ي َُقا َ ك ۚ ِإ ّ َن َر ّ َب َ ك ِإ َّل َما َقد ِقيَل ِلل ّ ُرُسِل ِمن َقبِل َ َل ل ﴾٤٣﴿أ َلٍِي
“Yang tidak datang kepadanya (al-Qur`an) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya. Yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fushshilat: 43) Wahai umat al-Qur`an, sesungguhnya kebahagiaan manusia, kemuliaannya, dan kebaikan negeri serta penduduknya, digadaikan dengan mengikuti kitab ini. Jika al-Qur`an ini bagi umat adalah sebagai pemimpin dan imam, selalu terletak di depan kedua mata dan di tangan mereka, maka akan tercapai baginya kebahagiaan dunia dan akhirat, serta tercapainya keselamatan dua kehidupannya.
Jika al-Qur`an terletak di belakang punggung, Na'udzubillah! Maka meratalah kehinaan dan kesengsaraan dunia dan akhirat. Jika umat ini tunduk di bawah bendera al-Qur`an dan naungannya, maka mereka akan naik ke langit kebesaran dan menempati tempat kemuliaan dan kekuatan. Jika umat menjaga al-Qur`an dan mengamalkan isinya, maka jalan-jalan akan menjadi terang baginya dan pengetahuanpengetahuan akan terbuka. Jika kaum muslimin mendalami makna Kitabullah, patuh pada ayatayatnya, menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, niscaya mereka akan mewujudkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.
ْ ْ ْ ْ ٌ ٌ ْ ﴾٢٩﴿ب كتاب أ َنزلَناه ِإلَي َ ّ ك مُبارك لِي ّ َد ّ َبروا آياِتِه ولِيَتَذ َ كر ُأوُلو ا ِ ِ للَبا َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ
Ikhwah fillah, Allah telah berfirman,
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad: 29)
Karena itu. sunnah Rasulullah cukup banyak memberikan nasehat kepada manusia dengan alQur`an. Bahkan beliau berkhutbah dengannya. Diriwayatkan dari Ummu Hisyam binti Haritsah bin an-Nu'man, ia berkata, “Aku tidak hafal Qaf wal Qur`anil Majid (surat Qaf) kecuali dari Rasulullah . Beliau membacanya setiap hari Jum'at di atas mimbar apabila berkhutbah kepada manusia.” Wahai kaum muslimin dan ahli al-Qur`an, betapa indah bila menghayati sejenak surat ini (surat Qaf), memperhatikan ayat-ayatnya, memikirkan nasehat-nasehatnya, berhenti pada keajaibankeajaiban nya demi menghidupkan sunnah yang telah hilang atau hampir hilang sekarang ini. Beliau berkhutbah kepada manusia dengannya, karena keagungan isi dan keutamaan surat ini. Sesungguhnya ini adalah surat yang agung, menakutkan dan mengena di hati karena gaya bahasa dan hakikat-hakikatnya. Dia menarik hati, menyentak jiwa, menimbulkan rasa takut kepada Allah dan menghidupkan hati setelah mati. Tentang hal ini Allah berfirman,
ْ ْ ً تْبِصر ٰ ﴾٨﴿ب ني م د ب ع ل ك ل ى ر ك ذ و ة ّ ٍ ِ ِ ِ ٍ ُ َ َ ِ ُ َ َ َ
“Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).” (QS. Qaf: 8)
Wahai kaum muslimin, Allah memulai surat ini dengan pengingkaran terhadap orang-orang yang mendustakan risalah Muhammad, hari kebangkitan dan perhitungan amal. Orang-orang kafir itu mengatakan,
ٌ ْ أإذا مْتنا وكنا تراًبا ۖ ٰذلك ر ﴾٣﴿جٌع بِعيد ِ َِ َِ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َ
“Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” (QS. Qaf: 3)
ْ ْ ْ ْ ْ ﴾٥﴿ك ّ َذبوا ِبالح ّ ِق لَ ّ َما جآَءُه فَُه ِف أ َمٍر مِريٍج بل َ ُ َ َ َ َ
Allah menjelaskan, bahwa ketika mereka mendustakan kebenaran, maka mereka bingung.
“Maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.” (QS. Qaf: 5)
Permulaan surat ini datang untuk memberi solusi masalah akidah yang sangat mendasar, yaitu masalah kebangkitan dan pengingkaran orang-orang kafir terhadapnya. Allah berfirman, “Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohonpohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (QS. Qaf: 6-7) Lalu surat ini membukakan lembaran lain tentang akibat orang-orang dahulu yang mendustakan para Rasul berupa adzab yang membinasakan. Firman Allah ,
ْ ْ ٍ ك ّ َذبت َقْبَلُه َقْوم ُنو ﴾وعاٌد وِفْرعْون١٢﴿ ح وأ َْصحاب الر ّ ِس وَثُمود ُ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ ٌ ُ َ َ ُ ْ ْ ْ ﴾وأ١٣﴿خوان لوط ْ ْ ك ّ َذب الرسَل فَح ّ َق ل ك ۚ ع ب ت م و ق و ة ك ي ل ا ب حا ص وإ ٍ ّ ٍ ُُ َ ُ ُ ّ َ َ ُ َّ ُ ُ َ َ ِ َ َ ُ َ َ َ َ ِ َ ﴾١٤﴿وِعيِد َ
“Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan kaum 'Ad, kaum Fir'aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba`. Semuanya telah mendustakan Rasul-Rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan.” (QS. Qaf: 12-14)
Selanjutnya surat ini memaparkan masalah kebangkitan dan mengingatkan manusia akan penciptaan Allah manusia, ilmu-Nya atas manusia, dan kedekatan-Nya dengan manusia dan bahwa Allah mengetahui apa yang terlintas dalam batin manusia, apalagi yang tampak. Allah berfirman,
ْولقْد خلْقنا اْلن ْسان ونْعلم ما توْسوس به نْفسه ۖ ونْحن أْقرب إلْيه من ِ ِ َِ ُ ِ ِ ُ ِ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ِ َ َ َ ََ َ َ ُ َ َ ُ ُ َ
ْ ْ ﴾١٦﴿حبِل الوِريِد َ َ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya sendiri.” (QS. Qaf: 16)
Disebutkan pula pengawasan Allah terhadap makhluknya dan bahwa Dia melihat semua perbuatan-perbuatan mereka. Dan Allah telah menugaskan untuk setiap manusia dua malaikat yang mencatat perkataan dan perbuatannya. Setiap kata dan kalimat tertulis dalam catatan kedua malaikan ini. Firman Allah ,
ْ ٌ ْ ْ ْ ٌ ﴾١٨﴿ظ ِمن َقوٍل ِإ َّل َليِه رِقيب عِتيد ُ َما َيلِف َ َ َ
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 18)
Berikutnya disebutkan pemandangan maut dan sakaratul maut, lalu hisab dan pembukaan catatan amal dan terakhir tentang neraka Jahannam. Semoga Allah melindungi kita dari keburukannya. Neraka ini membuka lebar mulutnya tatkala bahan bakar dari manusia dilemparkan padanya. Kita berlindung kepada Allah dari murka dan rasa sakit siksaan-Nya. Dan dilanjutkan tentang surga dan kenikmatannya. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai ahli surga.
ْ ْ ْ ْ ٰ ْ ﴾١٩﴿د حي ت ه ن م ت ن ك ما ك ل ذ ۖ ق ح ل با ت و م ل ا ة ر ك س ت و َ ُ ِ َ ُ ِ َ ُ َ َ ِ ِ ّ َ ِ ِ َ ُ َ َ جآَء َ َ
Allah berfirman menggambarkan sakaratul maut,
ْ
ْ
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaf: 19)
Sesungguhnya itu adalah sakarat manusia ketika dipisahkan dari keluarga, harta dan jabatannya. Manusia lari darinya, akan tetapi tidak ada jalan lari dari kematian. Dari sakaratul maut, manusia akan menuju mahsyar dan perhitungan amal. Allah berfirman, “Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikan penyaksi.” (QS. Qaf: 20-21) Dalam keadaan yang mengerikan ini dikatakan kepadanya, “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (QS. Qaf: 22) Lebih dahsyat lagi digambarkan, “(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam, 'Apakah kamu sudah penuh?' Dia menjawab, 'Masih adakah tambahan lagi?'” (QS. Qaf: 30) Allahu Akbar! Para malaikat pun menghadirkan tambahan tersebut, mereka itu adalah,
ْ ْ ْ ْ ٍ ﴾م ّ َنا٢٤﴿ك ّ َفاٍر عِنيٍد ﴾٢٥﴿ب أ َلِقيا ِف ٍ ي مُعَتٍد مُِري َ جَهَّن كُ ّ َل ِ خ َ ع لِل َ َ َ َ َ
“Semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu.” (QS. Qaf: 24-25)
Walaupun mereka banyak jumlahnya, semuanya dilemparkan ke dalam neraka Jahannam, kemudian kebinasaanlah bagi mereka. Pemandangan yang mencekam ini diikuti oleh pemandangan surga yang disediakan untuk orangorang yang bertakwa. Allah berfirman, “Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaf: 31-35) Selanjutnya surat diakhiri dengan pengukuhan masalah-masalah di atas dengan gaya bahasa baru. Agar lebih menena di hati dan lebih memfokuskan. Firman Allah , “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengerannya, sedang ia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37) Wahai umat al-Qur`an, inilah perenungan sejenak dan pandangan sekilas terhadap salah satu surat yang agung. Di manakah hati yang sadar akan firman Allah dan memahami ayat-ayat Nya?
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ َ ّ ِ ِإّنََما الُمؤِمُنوَن ا ِ ُ لين ِإَذا ذ ِ كر اَّل َُو ِ جَلت ق ُُلوُبُم َوِإَذا ت ُِلَيت َعَل ُيم آَيات ُه َ َ ْ ْ ْ ً ﴾٢﴿كُلون و ت ي م ب ر ل ع و نا ما إي م ت زاد ٰ َ ِ ُ َ َ َ َ ّ َ َ َ ِ ِّ َ َ َ َ
“Mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakkal.” (QS. al-Anfal: 2)
Sungguh aneh, hati yang berupa segumpal daging dan darah lebih keras dari gunung-gunung dan bebatuan! Padahal Allah telah berfirman,
ْ ٰ ْ ْ ْ ْ ْ ً ْ ْ ً ۚ ِخشيِة اَّل خاِشعا متصِّدعا ِمن ل ٰ لو أنزلنا هذا القرآن ع َ ُ جَبٍل لََرأ َيَته َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َ
“Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur`an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.” (QS. al-Hasyr: 21)
Sesungguhnya ini adalah ajakan kepada semua kaum muslimin, lebih-lebih para pembaca alQur`an. Hendaklah mereka memperhatikan Kitabullah, mengambil inspirasi dari pelajaran dan
nasehat di dalamnya, dan menyaksikan keajaiban-keajaibannya sehingga tergeraklah hati mereka. Hendaknya generasi dan keluarga dididik dan dibiasakan dengan manhaj yang selamat dan demi mengikuti orang-orang terdahulu dari umat ini dengan ikhlas dan keinginan semata-mata mendapatkan pahala. Semuanya tanpa perlu disertai dengan kepalsuan, penjilatan dan pamrih manusia. Hendaklah bertakwa kepada Allah , orang yang telah mengetahui kebenaran Kitabullah, namun menyamakannya dengan buku-buku lain yang lebih rendah serta terburu-buru dalam memahami dan mendalami maknanya. Wahai kaum muslimin, kembalikanlah hak al-Qur`an padanya. Para pendahulu terbaik umat ini, dahulunya shalat satu malam penuh dengan satu ayat al-Qur`an, mengulang-ulangnya dan menangis karena takut kepada Allah hingga datang waktu Shubuh. Wahai orang-orang yang menjauh dari al-Qur`an dan lalai darinya, takutlah kepada Allah dan kembalilah kepada al-Qur`an agar mengambil darinya obat penyakit hati dan pembersih kotoran hati dengan izin Allah . Hendaknya Kitabullah ini mendapatkan waktu yang lebih banyak dan perhatian lebih besar karena anugerah yang besar dan kebaikan yang umum di dunia dan akhirat di dalamnya. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahli al-Qur`an yang mana mereka adalah orang-orang yang mengenal Mu dan termasuk orang-orang khusus-Mu. Ya Allah, ingatkanlah kami dari al-Qur`an apa yang telah kami lupakan, ajarilah dari al-Qur`an apa yang tidak kami ketahui dan berilah kami bacaannya di waktu malam dan siang dengan cara yang Engkau ridhai.
.حِكْيِم َ ت َوالّذْكِر اْل ِ َوَنَفَعِنْي َوِإّياُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن اْلآَيا،باَرَك ال ِلْي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآِن اْلَكِرْيِم َفاْسَتْغِفُرْوُه ِإّنُه ُهَو،ب ٍ سِلِمْيَن ِمْن ُكّل َذْن ْ ساِئِر اْلُم َ ل ِلْي َوَلُكْم َوِل َ َأُقْوُل َقْوِلْي هذا َوَأْسَتْغِفُر ا اْلَغُفْوُر الّرِحْيُم Khutbah Kedua
ت َأْعَماِلَنا َمْن ِ سَنا َوَسّيَئا ِ ل ِمنْ ُشُرْوِر َأْنُف ِ سَتْغِفُرُه َوَنُعْوُذ ِبا ْ سَتِعْيُنُه َوَن ْ حَمُدُه َوَن ْ ل َن ِ ِحْمَد َ ِإّن اْل حّمًدا َ ل َوَأْشَهُد َأّن ُم ُ ي َلُه َأْشَهُد َأْن َل ِإلَه ِإّل ا َ ل َهاِد َ ضِلْل َف ْ ضّل َلُه َوَمْن ُي ِ ل ُم َ ل َف ُ َيْهِدِه ا ،َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه وبعد Wahai umat manusia, bertakwalah kepada Allah . Dia berfirman,
ْ نق ْ يا أيا الناس اْعبدوا ربكم اَّلككي خلقككْم واَّلككين مك ككْم ل ب ِ ِ ِ َ ِ ُ ََ َ َّ َ ُ ُ ُ َّ َ ُ ّ َ َ َ ُ َ ُ ُ
﴾٢١﴿كْم َت ّ َتُقون َلََعّل ُ َ
“Dan peliharalah dirimu dari (adzab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. al-Baqarah: 281) Wahai saudaraku seiman, marilah kita melakukan renungan akhir terhadap ayat-ayat penutup surat yang agung ini, Ayat-ayat terakhir ini merupakan ringkasan permasalah-permasalahan surat; berupa kebangkitan, pengumpulan makhluk, fase-fase penciptaan, tempat akhir makhluk, prahara Hari Kiamat, dan dorongan untuk sabar dalam menyampaikan agama ini. Semua itu untuk menjadi pelajaran dan peringatan. Surat ini ditutup dengan firman Allah ,
ْ ْ ْ ْ ف وِعيِد خا كر ِبالُقرآِن من ي ّ ف ََذ ِ ُ َ َ َ َ
“Maka beri peringatanlah dengan al-Qur`an, orang-orang yang takut kepada ancaman-Ku.” (QS. Qaf: 45) Ayat ini untuk menguatkan bahwa peringatan bagi orang yang takut ancaman Allah di akhirat ada dalam al-Qur`an yang agung ini. Ini adalah ajakan kepada manusia secara umum dan kepada para da'i secara khusus, bahwa hendaknya titik tolak dakwah mereka adalah al-Qur`an dan menghubungkan manusia dengannya dalam setiap keadaan dan setiap bidang. Sungguh di dalamnya lah kebahagiaan dunia dan akhirat.
سِليًم ْ صّلوا َعَلْيِه َوَسّلُموا َت َ صّلوَن َعَلى الّنِبّي َيآَأّيَها اّلِذيَن َءاَمُنوا َ لِئَكَتُه ُي َ ِإّن الَ َوَم ،ييَم َوَعَلى آِل إِْبَراِهْيي،ت َعَلى ِإْبَراِهْيَم َ صّلْي َ َكَما،حّمٍد َ َوَعَلى آِل ُم،حّمٍد َ صّل َعَلى ُم َ اللهُّم ّ ،ت َعَلى ِإْبَراِهْيييَم َ َكَما َباَرْك،حّمٍد َ َوَعَلى آِل ُم،حّمٍد َ اللُّهمّ َباِرْك َعَلى ُم.جْيٌد ِ ك َحِمْيٌد َم َ ِإّن .جْيٌد ِ ك َحِمْيٌد َم َ ِإّن،َوَعَلى آِل ِإْبَراِهْيَم سَنا َوِإْن َلْم َتْغيِفيْر َلَنا َوَتْرحَْمَنييا َ ُ َرّبَنا َظَلْمَنا َأْنف،ت ِ سِلَما ْ سِلِمْيَن َواْلُم ْ اللهُّم اْغيِفيْر ِلْلُم ّ .ب الّناِر َ سَنًة َوِقَنا َعَذا َ سَنًة َوِفي اْلآِخَرِة َح َ َرّبَنا آِتَنا ِفي الّدْنَيا َح،خاِسِرْيَن َ َلَنُكوَنّن ِمَن اْل .ف َواْلِغَنى َ ك اْلُهَدى َوالّتَقى َواْلَعَفا َ سَأُل ْ اللهُّم ِإّنا َن ّ .ك َ خِط َي يِع َسي ك َوَجِمْيي َ جاَءِة ِنْقَمِت َ ك وَُف َ حّوِل َعاِفَيِت َ ك َوَت َ ك ِمْن َزَواِل ِنْعَمِت َ اللهُّم ِإّنا َنُعْوُذ ِب ّ .ب اْلَعاَلِمْيَن ّ حْمُد ل َر َ َوآِخُر َدْعَواَنا َأِن اْل
* Disadur dari Khutbah Jum'at “Meminum dari Sumber Surat Qaf”, karya Syaikh Abdurrahman as-Sudais, Kumpulan Khutbah Masjidil Haram, Pustaka al-Kautsar, hal: 35 – 44; dengan beberapa penyesuaian