MEMBUAT DISAIN INSTRUKSIONAL UNTUK PROGRAM LITERASI INFORMASI Oleh
Dhama Gustiar Baskoro
Information Literacy Training for Trainers The Johannes Oentoro Library, 4-6 February, 2010
POKOK BAHASAN PELATIHAN • • • • • • • • •
Teacher/instructor librarian VS Librarian Pentingnya perencanaan Proses belajar dan strategi kognitif ADDIE Analisa : TNA & Standard IL Disain : Peta kompetensi, TIU & TIK Develop : GBPP, metode, bahan, Waktu, sarana Implementasi : SAP, Menentukan sumber Evaluasi
Teacher Librarian? Sebuah fenomena baru?
"The world we have created is a product of our thinking; it cannot be changed without changing our thinking." (Albert Einstein)
Kataloger
MARC21
Sirkulasi
Self-service station
Jurnal tercetak
E-Journal
Perpustakaan klasik
Perpustakaan digital
Model 1 Kataloger
• Keahlian katalogisasi
Pustakawan • Keahlian administratif sirkulasi
• Keahlian Pustakawan penelusuran
referensi
• Keahlian Pustakawan penguasaan koleksi periodikal periodikal
+
• Keahlian Guru pedagogi dan pustakawan andragogi /IL Trainer
Model 2 Kataloger
Pustakawan sirkulasi
Pustakawan referensi
Pustakawan periodikal
•Keahlian kataloging •Keahlian Literasi informasi
•Keahlian administratif •Keahlian Literasi informasi
•Keahlian penelusuran •Keahlian Literasi informasi
•Keahlian penguasaan koleksi periodikal •Keahlian Literasi informasi
Keahlian seorang Teacher Librarian/IL instructor •
Keahlian pustakawan Katalogisasi (DDC/UDC, SUBJECT HEADING, LC, dsb) Referensi (Penelusuran, bahan referensi) Periodikal (Jurnal, majalah, dsb) Pengadaan buku (akuisisi --kurikulum) Manajerial (budgeting, planning, renstra, evaluasi, dsb)
•
Keahlian pedagogi Mendisain program instruksional Membuat sistem asesment dan evaluasi Menerapkan strategi kognitif Menerapkan strategi dan metode pembelajaran
• Keahlian teknologi informasi Komputer (search engine, meta search engine, direktori, portal) Multimedia E-learning (Moodle, Blackboard) Digital library Web 2.0
KOMPETENSI PUSTAKAWAN Menurut ACRL, 2000 : • 1. Administrative skills • 2. Assessment and evaluation skills • 3. Communication skills • 4. Curriculum knowledge • 5. Information literacy integration skills • 6. Instructional design skills • 7. Leadership skills • 8. Planning skills • 9. Presentation skills • 10. Promotion skills • 11. Subject expertise • 12. Teaching skills
PERENCANAAN
Mengapa perlu mendisain instruksional? • • • • • • • •
Karakteristik partisipan Kondisi instansi (fasilitas, ruang, kebijakan) Tuntutan Masalah Kebutuhan Keahlian (pustakawan) Paradigma kepentingan Dsb.
BAGAIMANA PROSES BELAJAR TERJADI?
“Information is not instruction…”
David Merill
Problem Principle — Learning is facilitated when learners are engaged in solving real-world problems Activation Principle — Learning is facilitated when existing knowledge is activated as a foundation for new knowledge Demonstration Principle — Learning is facilitated when new knowledge is demonstrated to the learner Application Principle — Learning is facilitated when new knowledge is applied by the learner (e.g., guided and unguided practice) Integration Principle — Learning is facilitated when new knowledge is integrated into the learner's world
Dimension of Learning
Robert Marzano
Marzano, Robert J., Pickering, Debra J., et al. (1997). Dimensions of Learning Teacher's Manual, 2nd ed. Aurora, Colorado: McREL, pp. 1-2, 4-6
MODEL INSTRUKSIONAL
• Menetapkan masalah, kondisi saat ini dan gap yang terjadi • Menentukan karakteristik mahasiswa • Menentukan kebutuhan/tuntutan akademis yang relevan • Melakukan TNA • Membuat peta kompetensi Tahap: 1. Baca standard yang telah diberikan sesuai dengan institusinya (ACRL atau AASL). 2. Tentukan berbagai hal yang ada dalam standard tsb. Yang menjadi kebutuhan instansi anda. Buat peta kompetensinya. 3. Sesuaikan dengan kondisi instansi dan perpustakaan anda. 4. Apakah semua harus diselesaikan melalui pelatihan?
Membuat peta kompetensi Jenis-jenis hubungannya: 1. Hierarkikal, A merupakan prasyarat B. Mengukur luas tanah
Mengukur panjang benda 2. Prosedural, sebuah proses tanpa prasyarat (dapat dipelajari secara terpisah) Menyalakan browser
Meng “klik” google
Memasukkan Kata kunci
3. Clustering, struktur pengelompokan keahlian-keahlian sejenis Mengidentifikasi organ tubuh
Mengidentifikasi Jantung
Mengidentifikasi Paru-paru
Mengidentifikasi hati
4. Kombinasi, penggabungan antar bentuk struktur. Menggunakan Google
Menyalakan browser
Meng “klik” google
Memasukkan Kata kunci
Mengajarkan tentang browser
Mengajarkan tentang search engine
Mengajarkan tentang Membuat kata kunci
Mengidentifikasi pankreas
• Menentukan Tujuan Instruksional Umum • Menentukan Tujuan Instruksional khusus Tahap : 1. Tentukan apa tujuan akhir pelatihan tersebut 2. Tentukan Bagaimana tujuan akhir tersebut dipecah menjadi berbagai keahlian, dalam bentuk peta kompetensi 3. Tentukan tujuan tiap keahlian
Tujuan Instruksional Umum 1. Bersifat umum, menggambarkan hasil belajar yang diharapkan setelah menyelesaikan program pelatihan 2. Tidak menggambarkan detil tujuan sesi-sesi dalam program pelatihan tersebut. 3. Harus mampu berfungsi sebagai sesuatu yang akan dicapai dan alat ukur keberhasilan. Cara: 1. Rumuskan TIU dalam kata kerja dan operasional, menunjukkan kegiatan yang dapat dilihat. (“Melakukan” vs “memahami”) 2. Gunakan sudut pandang peserta, bukan pengajar. (“akan dapat” vs “dapat”) 3. Berorientasi pada hasil belajar bukan proses belajar. ( “mendisain” vs “mempelajari”) Contoh TIU: Setelah mengikuti mata pelatihan literasi informasi ini, peserta akan dapat melakukan pencarian informasi secara mandiri di internet.
Tujuan Instruksional Khusus 1. Bersifat khusus, menggambarkan hasil belajar yang diharapkan setelah menyelesaikan program pelatihan 2. Menjadi patokan untuk menyusun perangkat tes. Gunakan prinsip ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) 3. Harus dapat diukur dengan pasti. Contoh TIK: Setelah diberikan materi penelusuran internet, maka mahasiswa semester pertama jurusan pendidikan akan dapat melakukan pencarian informasi di internet dengan menggunakan search engine, meta-search engine dan directory, dan menyelesaikan 10 pencarian informasi dalam waktu 1 jam.
• Menetapkan gambaran holistik program tersebut • Menetapkan sesi pelatihan, waktu, media, sumber dan • Buat gambaran program secara spesifik Tahap: 1. Membuat GBPP 2. Menetapkan kisi-kisi materi 3. Menetapkan waktu 4. Menetapkan sumber informasi pendukung
Contoh GBPP : 1. JUDUL MATA PELATIHAN : Internet research 2. WAKTU PERTEMUAN : 4 Jam (2 kali pertemuan) 3. DESKRIPSI SINGKAT MATA PELATIHAN : Pelatihan ini diselenggarakan untuk membantu mahasiswa baru dalam menggunakan internet sebagai indeks penelusuran informasi digital. 4. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah mengikuti mata pelatihan literasi informasi ini, peserta akan dapat melakukan pencarian informasi secara mandiri melalui internet.
No
Tujuan Instruksional Khusus
1
Setelah diberikan materi pengenalan search engine, direktori, dan portal, maka mahasiswa semester pertama jurusan pendidikan akan dapat membedakan search engine, direktori dan portal, dan menyebutkan minimal 5 hal perbedaannya Setelah diberikan materi penggunaan Google, maka mahasiswa semester pertama jurusan pendidikan akan dapat menggunakan Google dengan berbagai fitur yang tersedia dan dapat menyelesaikan 5 pencarian informasi yang relevan dalam 30 menit
2
Sesi/Pelatihan
Mengenal berbagai macam indeks dalam penggunaan internet
Menggunakan Google sebagai alat penelusuran informasi digital
Sub Pokok Bahasan
1. 2. 3. 4.
Menjelaskan Search engine Menjelaskan direktori Menjelaskan portal Menjelaskan berbagai persamaan dan perbedaannya.
1. 2. 3.
Mejelaskan tentang keyword Menjelaskan tentang boolean Menjelaskan tentang fitur Google
Est. Waktu
100’
Kepustakaan
Tatap Muka Ke
Badke, W. B. (2008). Research Strategies. New York:iUniverse. 1 dari 2
100’
Badke, W. B. (2008). Research Strategies. New York:iUniverse. 2 dari 2
• • • • •
Menentukan Menentukan Menentukan Menentukan Menentukan
strategi pelatihan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan waktu pelatihan secara spesifik bentuk uji formatif/sumatif yang dibutuhkan bentuk “colaborative project”.
Tahap: 1. Membuat SAP 2. Melaksanakan pelatihan
Contoh SAP MATA PELATIHAN SESI PELATIHAN DURASI PELATIH TIK PELATIHAN
: Internet research : Mengenal berbagai macam indeks dalam penggunaan internet : 100 menit : Dhama Gustiar Baskoro :
Setelah diberikan materi pengenalan search engine, direktori, dan portal, maka mahasiswa semester pertama jurusan pendidikan akan dapat membedakan search engine, direktori dan portal, dan menyebutkan minimal 5 hal perbedaannya.
PROSES
KEGIATAN
PERLENGKAPAN
METODE Check and re-check
Persiapan
Memastikan lab komputer siap pakai dan semua browser internet berfungsi
• Komputer • Internet explorer
Pembukaan
Ice breaking dan preliminary knowledge
Permainan dan tanya jawab
Kegiatan inti
• Pembahasan search engine, direktori dan portal, beserta dengan contohcontoh dan penggunaannya
• Komputer • Stop watch • Hadiah kecil untuk peserta • Komputer • Microsoft Powerpoin •Infocus •Screen
Latihan
Berlatih dengan mengobservasi berbagai macam indeks digital dan menyimpulkan minimal 5 perbedaan antara search engine, direktori dan portal. Melakukan weaving dan menyusun kesimpulan
• Komputer •Internet explorer
Praktek
Penutup
• Bola untuk weaving • Menuliskan kesimpulan
Ceramah interaktif
Brain storming
WAKTU 10’
10’
20’
50’
10’
KETERANGAN Dilakukan dengan bantuan operator laboratorium komputer Penjelasan ice breaking lihat lampiran.
Kirkpatrick model: • Melakukan evaluasi terhadap kepuasan • Melakukan pengukuran terhadap daya serap peserta • Melakukan pengukuran terhadap perubahan tingkah laku • ROI (Return On Investment), peningkatan efisiensi dan produktifitas. Tahap: 1. Membuat lembar evaluasi training 2. Membuat tes uji akhir
1. Buat 1 program literasi informasi di sebuah instansi dari salah satu peserta kelompok untuk mewakili satu kelompok. 2. Program literasi informasi harus merupakan program aktual yang didukung oleh fakta. 3. Modul harus terdiri dari : • Deskripsi masalah • Peta kompetensi • GBPP • SAP Minimal program harus terdiri dari 3 sesi mata pelatihan 4. Buat dalam presentasi powerpoint maksimal 5 menit per kelompok, dipresentasikan oleh peserta yang dipilih secara aklamasi dalam kelompok. 5. Kelompok terbaik akan di apresiasi.
REFERENSI • Badke, W. B. Research Strategies : finding your way through the information fog. New York : iUniverse. • Baskoro, D. G.(2009). Information Literacy Training Program. Karawaci : Universitas Pelita Harapan. • Ercegovac, Z. Information Literacy : search strategies, tools & resources for high school students and college freshmen.Ohio : Linworth. • Gagne, R.M., Wager, W. W., Golas, K. C., Keller, J. M.(2005).Principles of instructional design. California : Wadsworth. • Murray, J. R.(2008). Achieving educational standards: using the BIG6. Ohio : Linworth. • Suparman, M. A.(2005). Mengajar di perguruan tinggi : desain instruksional. Jakarta : PAU-PPAI-UT. • Taylor, T.(2007). 100% information literacy success. New York : Delmar. • Tileston, D. W.(2004). What every teacher should know about instructional planning. California : Corwin.